1
2
Judul:
Jejak KAMMI Bersahabat
Penulis:
Tim Medkominfo
Editor
Alikta Hasnah Safitri
Desain Cover:
Mahmud Nur K.
Mini book ini diterbitkan secara mandiri oleh Tim
Medkominfo Kammi Uns 2014/2015
Penerbit:
Kammi Uns 2014
www.kammiuns.org
FB: Kammi Uns
Twitter: @KAMMI_UNS
3
Pengantar
Mini book ini merupakan persembahan dari kami, Tim Medkominfo Kammi Shoyyub Uns periode
2014/2015.
Meskipun kecil, semoga buku ini mampu menjadi kenangan terindah yang mengabadikan masa-masa
penuh perjuangan selama satu periode kepengurusan kita.
Kelak, saat kau rindukan nikmatnya perjuangan,
buku ini akan jadi penawar rindu.
Tim Medkominfo Kammi Bersahabat Hafidh, Alikta, Mahmud, Rizky, Doni, Ishmah, Aeni
4
Daftar Isi
Pelantikan KAMMI UNS 2014: Menjaga
Komitmen dan Konsistensi 7
Ketua KAMMDA Solo Raya: Ayo Kita Bangun
Bersama KAMMI 10
KAMMI Bersahabat, Jargon KAMMI Shoyyub
UNS 2014 12
Sosma KAMMI UNS: Ramadhan Bersama Santri
TPA Rusunawa Jurug 14
Eratkan Ukhuwah, KAMMI Shoyyub UNS
Adakan Buka Bersama 16
Solo Berseri Tanpa Anarki 19
Bedah Risalah Pergerakan BAB 1: Dakwah Kami
21
Aksi Damai KAMMI Daerah Solo Raya Jelang
Pilpres: Ojo Mabuk Nek Menang, Ojo Ngamuk
nek Kalah 24
Ambil Bagian Pembinaan Generasi Muda,
KAMMI UNS Jadi Juri Pesantren Kilat 29
5
Freeze Mob Untuk Gaza 31
Tekad Anggota Biasa 2 KAMMI UNS: Tuntaskan
Marhalah, Sinergiskan Langkah 33
KAMMI UNS Bedah Risalah Pergerakan: Kepada
Apa Kami Menyeru? 36
Idul Qurban, Warga Rusunawa Jurug Semai
Toleransi 38
Konsolidasi Badan Khusus Jaringan Fakultas
KAMMI UNS: Mari Bergerak Bersama! 40
KAMMI UNS Adakan Kunjungan Studi ke
Monumen Pers Nasional 43
Talkshow Jurnalistik: Media Undercover 46
Temu Kader KAMMI UNS: Ketika Telah
Memutuskan Memilih KAMMI 49
Diskusi Pemira, KAMMI IAIN Salatiga Kunjungi
KAMMI UNS 53
Dauroh Marhalah 1 KAMMI UNS: Mencetak
Muslim Negarawan untuk Indonesia yang Lebih
Baik 55
6
Diskusi Perempuan: Hijab, Antara Kewajiban dan
Tren 57
Temu Kader KAMMI Solo Raya: Refleksi 2014,
Resolusi 2015 59
Asah Kepedulian terhadap Sesama, KAMMI UNS
Selenggarakan Donor Darah 61
7
Pelantikan KAMMI UNS 2014: Menjaga
Komitmen dan Konsistensi
SURAKARTA(28/6)−Pelantikan pengurus
KAMMI Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS
periode 2014/2015 telah dilaksanakan siang ini
(28/6) di Masjid Nurul Huda Kaplingan, Gulon,
Jebres, Surakarta. Selain dihadiri oleh kader-kader
KAMMI, acara pelantikan juga dihadiri oleh
gerakan mahasiswa eksternal lain, perwakilan
organisasi internal kampus, serta tokoh masyarakat.
Acara dibuka dengan pembacaan kalam Illahi oleh
Akh Ahmad Faizin, dilanjutkan dengan
dikumandangkannya lagu kebangsaan Indonesia
Raya dan mars KAMMI oleh seluruh peserta, serta
pembacaan Kredo Gerakan KAMMI oleh Akh
Hasan Fahrur Rozi.
Dalam sambutannya, Ketua umum KAMMI UNS
periode sebelumnya, Akh Syahid Musthofa
mengingatkan tentang pentingnya menjaga
konsistensi gerakan dari waktu ke waktu, serta
8
komitmennya untuk tetap membersamai
perjuangan KAMMI Shoyyub UNS.
Senada dengan Akh Syahid, Bapak Tamso selaku
camat Jebres memberikan motivasi bagi setiap
kader KAMMI untuk berkomitmen dan
bersungguh-sungguh dalam menjalankan visi dan
misi organisasi guna mencetak pemimpin-
pemimpin masa depan. Beliau juga berpesan agar
kader KAMMI mulai merapat dan bekerja sama
dengan masyarakat sekitar kampus agar mampu
berkontribusi lebih untuk masyarakat.
“Saya berdoa agar panjenengan semua menjadi
pemimpin-pemimpin yang baik dan sukses.” Ujar
beliau di akhir sambutannya. (Redaksi)
9
Badan Pengurs Harian KAMMI UNS 2014/2015
bersama camat Jebres
10
Ketua KAMMDA Solo Raya: Ayo Kita Bangun
Bersama KAMMI
SURAKARTA(28/6)−Pelantikan KAMMI
Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS periode
2014/2015 dilaksanakan secara simbolis dengan
penyerahan bendera KAMMI Shoyyub UNS dari
Akh Syahid, Ketua Umum PK KAMMI Shoyyub
UNS periode 2012/2013 kepada Akh Febrian
Indra Rukmana, Ketua Umum PK KAMMI
Shoyyub UNS periode 2014/2015.
Sebelumnya, Akh Arip Budhi Hermawan, Ketua
KAMMI Daerah Solo Raya berpesan untuk
menjadikan kelurahan dan kecamatan sebagai
“laboratorium” mentransformasikan ide-ide demi
tercapainya kesejahteraan. Beliau mendefinisikan
kesejahteraan yang dimaksud dalam tiga hal, yakni:
pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
“Ayo kita bangun bersama KAMMI. Baik
buruknya KAMMI ada di tangan kita. Tidak
11
melulu organisasi hanya berfokus pada
permasalahan politik, tapi juga terjun dalam
permasalahan di sosial masyarakat.” Pungkasnya.
(Redaksi)
12
KAMMI Bersahabat, Jargon KAMMI Shoyyub
UNS 2014
SURAKARTA(28/6)−Dalam orasi perdananya
pasca pelantikan, ketua umum KAMMI
Sholahuddin Al Ayyubi Universitas Sebelas Maret
periode 2014/2015, Akh Febrian Indra Rukmana
menyampaikan tiga poin pokok yang akan
ditekankan dalam periode kepengurusan ini.
Tiga poin pokok tersebut antara lain:
Menghidupkan budaya diskusi dan literasi di UNS,
menjadikan KAMMI Shoyyub UNS sebagai
gerakan yang ideologis tapi bersifat populis, serta
bersahabat dengan masyarakat.
Dengan mengusung jargon KAMMI Bersahabat di
periode ini, Akh Indra yakin dapat merealisasikan
tiga poin tersebut.
13
Ikrar BPH KAMMI UNS 2014/2015
14
Sosma KAMMI UNS: Ramadhan Bersama
Santri TPA Rusunawa Jurug
SURAKARTA (2/7)− Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat
Sholahuddin Al Ayyubi UNS kembali mengadakan
agenda rutin mengajar baca tulis Alquran di
Rusunawa (Rumah Susun Warga) Jurug.
Di hari biasa, Taman Pendidikan Alquran (TPA)
yang diprakarsai oleh KAMMI UNS ini
mengadakan TPA dua kali dalam seminggu yaitu
pada hari Senin dan Jumat, akan tetapi di bulan
Ramadhan ini ditambah intensitasnya menjadi tiga
kali dalam seminggu.
Sesuai dengan paradigma KAMMI yang ketiga,
yaitu Gerakan Sosial Independen menjadikan
KAMMI UNS berupaya untuk membumikan
gerakan dengan masyarakat, terutama masyarakat
sekitar kampus UNS (Universitas Sebelas Maret).
“Misi perbaikan bangsa adalah tanggung jawab kita
bersama, seluruh elemen masyarakat sebaiknya ikut
15
turun tangan dalam perbaikan akhlak bangsa.” Ujar
Sekretaris bidang Sosma KAMMI UNS 2014,
Alifta Lutfiaazahra.
Lebih lanjut, ia juga berharap agar Ramadhan 1435
H ini semakin berkah terutama dalam peningkatan
amalan ibadah di bulan suci ini. Aamiin.
16
Eratkan Ukhuwah, KAMMI Shoyyub UNS
Adakan Buka Bersama
Tausiyah dari Ust Syafi’i
SURAKARTA(3/7)−Pengurus KAMMI
Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS
mengadakan buka bersama di rumah Ketua Bidang
Perempuan KAMMI Shoyyub UNS, Shofiyyah
Zahrah, Kamis 3 Juli 2014.
Acara dimulai dengan kedatangan
pengurus akhwat KAMMI Shoyyub UNS untuk
memasak hidangan berbuka, dan dilanjutkan
17
dengan pembahasan agenda KAMMI Shoyyub
UNS selama bulan Ramadhan bersama seluruh
pengurus.
Usai pembahasan agenda, Ustad Syafi’i, Ayahanda
Shofiyyah Zahrah, sekaligus Dosen di Fakultas
Teknik UNS memberikan tausiyahnya.
Beliau berpesan agar kader KAMMI berbuat
semaksimal mungkin untuk menjadi ummatan
wasatha, umat pertengahan (moderat), sebab umat
pertengahan lah yang kelak akan menjadi saksi atas
manusia sedunia.
“Kita harus jadi bagian dari pembangun
peradaban. Ke depan, kita harus jadi yang
terdepan. Kalau kita optimis, kita pasti bisa.”
Ungkapnya.
Sebagai penutup, Ukhti Shofi berpesan, “Sejatinya
ukhuwah adalah ikatan yang terjalin karena
keimanan. Maka, selagi iman terikat erat dalam
hati, tak ada yang mampu memutus ikatan
ukhuwah itu. Jazakumullah khair atas
kunjungannya sore ini, semoga menjadi awal yang
18
baik dan memorable untuk satu periode ke depan.
Semangat Bersahabat!”
19
Solo Berseri Tanpa Anarki
Aksi Pemilu Damai KAMMDA Solo
SURAKARTA (8/7) – Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat
Sholahuddin Al Ayyubi UNS kembali mengadakan
aksi turun ke jalan di Gladak, Selasa (8/7)
20
pukul 10.30 WIB. Aksi yang diinisiasi oleh
KAMMI Daerah Solo Raya ini menerjunkan
puluhan mahasiswa dari beberapa kampus di Solo
Raya.Aksi damai yang bertemakan Solo Berseri
Tanpa Anarki ini bertujuan mengajak seluruh
elemen masyarakat Solo pada khususnya dan
Indonesia pada umumnya untuk menjalankan
pemilu dengan damai dan anti anarkis.
Kegiatan ini termasuk dalam rangkaian pengawalan
pemilu Gerakan Kelingking Cerdas yang diinisiasi
oleh Bidang Kebijakan Publik KAMMI Daerah
Solo bersama tiga komisariat KAMMI di Solo
Raya, yakni: Sholahuddin Al Ayyubi UNS, Al Fath
UMS, dan Al Aqsha IAIN Surakarta.
KAMMI menuntut agar pihak walikota dan
aparatur kota Solo menjamin akan kondisi
pemilihan presiden pada 9 Juli 2014 yang damai
dan terhindar dari perbuatan anarkis, apapun
hasilnya. KAMMI juga menuntut agar pihak
aparatur Solo tetap bersikap netral, tidak memihak
atau menjadi basis dari salah satu partai demi
keberlangsungan pemilu yang jujur dan adil.
21
Bedah Risalah Pergerakan BAB 1: Dakwah
Kami
Ideologi KAMMI senantiasa diidentikkan dengan
ideologi yang dianut oleh Ikhwanul Muslimin,
sebuah gerakan dakwah yang pondasinya
diletakkan pertama kali oleh Hasan Al Banna.
Sebagai seorang insan terdidik, sudah seharusnya
segala buah pikiran yang tercermin dari lisan dan
tindakan keluar setelah melalui proses berpikir
yang panjang. Berdasar hal tersebut, KAMMI
menyelenggarakan Diskusi Ideologis guna
menguarai benang merah antara ideologi KAMMI
dan ideologi Ikhwanul Muslimin dengan
membedah buku Risalah Pergerakan karya Hasan
Al Banna. Pertemuan perdana diskusi ini
dilaksanakan pada Senin, 7 Juli 2014 di komisariat
KAMMI UNS dengan fasilitator Ust Muhtarom,
M.Ag dan moderator Firdaus Zulfikar.
Zulfikar membuka diskusi dengan memberikan
sedikit pengantar mengenai topik yang akan
dibahas pada kesempatan ini, “Hasan Al Banna
22
adalah pembaharu dalam metode dakwah. Yang
menarik, beliau tak pernah menulis buku. Beliau
hanya menulis surat-surat yang kemudian
diedarkan menjadi risalah untuk disosialisasikan
dalam muktamar-muktamar Ikhwan yang akhirnya
dibukukan dengan judul Risalah Pergerakan.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai BAB 1
dalam buku Risalah Pergerakan yang berjudul
Dakwah Kami. Dakwah Kami berisi mengenalkan
manhaj ikhwan, bagaimana ikhwan memandang
suatu ideologi dan permasalahan-permasalahan
umat.”
Selanjutnya, Ust Muhtarom mulai memberikan
pemaparannya terkait bab pertama buku Risalah
Pergerakan Hasan Al Banna.
Dari pembacaan yang dilakukan oleh Ust
Muhatarom, pada bab pertama yang terdiri dari 15
sub bab, disarikan ke dalam 4 hal pokok. Pertama,
Hasan Al Banna ingin menyampaikan
sifat/karakteristik dakwah Ikhwanul Muslimin.
Kedua, manhajnya. Ketiga, tentang bagaimana
menyikapi isme-isme dan perbedaan mazhab yang
memporakporandakan bangunan umat Islam.
23
Sementara yang keempat berisi jawaban atas
problematika umat dengan dakwah yang beliau
usung.
“Beliau sangat menekankan prinsip di dalam usul
fiqh dalam mengembangkan dakwah IM yaitu
memelihara nilai-nilai lama yang baik dan
mengambil hal-hal baru yang lebih baik. Beliau
berusaha melestarikan warisan ulama salafusshalih
tapi juga tidak menutup mata terhadap
perkembangan dunia sekarang. Termasuk juga
tentang isme-isme yang berkembang dari barat.
Sebab ia meyakini bahwa akan ada creative
minority yang akan menyulam kembali peradaban-
peradaban yang runtuh dan membangun peradan
baru. Untuk merealisasikannya, mereka juga harus
berinteraksi deangan peradaban yang lama dan
yang kini. Tidak menutup diri dengan isme yang
berasal dari eropa. Tetapi juga harus selektif sebab
ada keburukan yang harus ditinggalkan.”
24
Aksi Damai KAMMI Daerah Solo Raya Jelang
Pilpres: Ojo Mabuk Nek Menang, Ojo
Ngamuk nek Kalah
Selasa tanggal 8 Juli 2014 Pengurus Daerah
KAMMI Soloraya dan Pengurus Komisariat
KAMMI Se-Soloraya yang terdiri dari KAMMI
Sholahuddin Al Ayyubi UNS, KAMMI Al Aqsha
IAIN Surakarta, dan KAMMI Al Fath UMS
menggelar aksi yang bertajuk Solo Berseri Tanpa
Anarki. Aksi yang diikuti oleh puluhan mahasiswa
sehari menjelang momentumpemilihan presiden ini
dimaksudkan untuk mengajak masyarakat Solo
25
Raya agar bersama–sama menjaga situasi kondusif
sebelum dan sesudah pilpres.
Selama ini Solo dikenal sebagai “kota sumbu
pendek”. Menurut sejarawan UNS, Sudarmono,
setidaknya tercatat sejak 1965 hingga 1999 telah
terjadi 8 kali kerusuhan besar maupun kecil.
Kerusuhan besar maupun kecil tersebut bahkan
sampai pada tahap terbakarnya kantor walikota
sebanyak 2 kali dan juga beberapa gedung–gedung.
Pilpres dengan dinamika yang ada setidaknya
berpotensi menimbulkan gesekan diantara para
pendukung capres yang ada baik dari pendukung
Jokowi–Jusuf Kalla maupun pendukung Prabowo–
Hatta. Ketegangan mulai nampak dari
maraknya black campaign hingga perusakan kantor
salah satu media televisi yang ada menimbulkan
preseden yang tidak baik lagi bagi proses
demokrasi kita.
Berkaca dari hal tersebut, Pengurus Daerah
KAMMI Solo Raya dan Pengurus Komisariat
KAMMI Se-Solo Raya melaksanakan aksi damai.
Aksi di mulai dari bundaran gladak yang langsung
di pimpin oleh Nuzul Qodri, Kepala Departemen
26
Kastrat KAMMI Al Fath UMS bersama dengan
Izen, Kepala Departemen Kastrat KAMMI AL
Aqsha IAIN Surakarta. Aksi dilanjutkan dengan
melakukan longmarch menuju Balai Kota Surakarta
dengan menyuarakan aksi dan menyanyikan lagu–
lagu perjuangan mahasiswa.
Di depan Balai Kota, massa kembali melakukan
empat orasi dari perwakilan masing-masing
komisariat, diantaranya: M. Ikhsan dari IAIN
Surakarta, Febrian Indra R, KAMMI Shoyyub
UNS, Lutfi dari IAIN Surakarta, dan Arif
Satriantoro, perwakilan KAMMI Daerah Solo
Raya.
Inti dari orasi mereka adalah himbauan agar warga
Solo Raya menggunakan hak pilihnya dan menjaga
perdamaian selama pemilu berlangsung baik
sebelum, saat, dan sesudahnya sampai hasil
penghitungan KPU Pusat selesai Selain itu, mereka
juga mendesak walikota dan jajarannya untuk
berkomitmen menjaga perdamaian pilpres 2014
sekaligus meminta kepada Tim sukses masing–
masing pasangan capres untuk tidak melakukan
27
intimidasi kepada warga masyarakat dalam
mentukan pilihannya.
Himbauan ini terangkum dalam bahasa jawa “Ojo
Mabuk Nek Menang, Ojo Ngamuk nek Kalah”, yang
berarti, “jangan mabuk (sombong/jumawa) jika
menang, jangan ngamuk (bertindak anarkis dan
rusuh) jika kalah.”
Ketua KAMMI Daerah Soloraya, Arip Budhi
Hermawan melakukan lobbying kepada Walikota
untuk dapat menyambut aksi atau memberikan
komitmennya di hadapan massa aksi. Setelah
menunggu selama 30 menit ternyata pihak
Walikota belum keluar. Massa aksi akan melakukan
inisiasi untuk nekat menggeruduk ke dalam
ruangan walikota.
Akhirnya Ketua KAMMI daerah Soloraya keluar
dan menyampaikan bahwa Walikota dan Wakilnya
baru cuti karena Kampanye dan statement akan di
wakili oleh Kepala Bagian Umum Kantor Walikota
Solo, Heru.
Dengan cukup kecewa massa aksi masuk menuju
gerbang depan Pendopo Kantor Walikota. Pak
28
Heru menyampaikan bahwa Pemkot Solo akan
berkomitmen menjaga berdamaian kota solo dan
tidak memihak kepada Capres manapun.
Diakhir aksi,dilakukan penyerahan payung kepada
Pihak Pemkot solo dari Ketua KAMMDA sebagai
simbol bahwa KAMMI akan tetap mengawasi,
mengawal Pilpres di kota Solo serta akan menagih
janji dari Pemkot Solo apabila terjadi kerusuhan.
(Indra)
29
Ambil Bagian Pembinaan Generasi Muda,
KAMMI UNS Jadi Juri Pesantren Kilat
SURAKARTA (19/7)- Menjadi bagian dari sebuah
momentum perubahan bukanlah perkara remeh.
Berpartisipasi untuk menyongsong masa depan
gemilang generasi muda dengan nilai-nilai
keislaman tentunya juga bukan perkara sepele.
Hal inilah yang menjadi alasan Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS ambil
bagian dalam membantu teknis pelaksanaan acara
Pesantren Kilat yang diselenggarakan oleh SD
Negeri 44 Nusukan, Banjarsari, Surakarta sebagai
juri beragam lomba yang diadakan di sekolah
tersebut.
KAMMI berharap, upaya mewujudkan bangsa dan
negara yang Islami sebagaimana yang tertuang
dalam visi KAMMI dapat terealisasikan di tangan
para generasi muda ini.
30
Reporter & Dokumentasi : Febrian Indra R
Editor : Tim Medkominfo
31
Freeze Mob Untuk Gaza
Kesatuan Aksi Mahasiswa Musim Indonesia
Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS bersama
berbagai organisasi pemuda dan mahasiswa lain
yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli
Palestina melakukan freeze mob pada hari Jum’at
(11/7) dari Sriwedari menuju bundaran Gladag,
Jalan Slamet Riyadi Surakarta. Aksi ini sebagai
bentuk solidaritas dan reaksi agresi militer Israel ke
Jalur Gaza, Palestina, selama bulan Ramadhan.
Acara dimulai dengan koordinasi peserta freeze
mob di depan Sriwedari. Sekitar pukul 13.30 WIB,
barulah peserta aksi bergerak perlahan menuju
Gladak. Dalam perjalanan melewati jalan Slamet
Riyadi, peserta meneriakkan yel-yel tentang
Palestina dan orasi dari beberapa pimpinan
organisasi.
Dalam orasi para pimpinan organisasi, mereka
menekankan kepedulian terhadap konflik yang
terjadi di Palestina. Ditekankan pula bahwa konflik
32
di Jalur Gaza tidak hanya masalah keagamaan,
tetapi juga masalah kemanusiaan sehingga
diharapkan masyarakat dari berbagai elemen
diharapkan turut peduli tanpa memandang suku
atau agama.
Freeze mob berakhir di bundaran Gladak,
kemudian dilanjutkan teatrikal dengan pembacaan
narasi “Apakah Sampai Kepadamu Kisah
Mahanazi” karya Helvy Tiana Rosa. Pasca itu,
dilanjut dengan penggalangan dana dari peserta
freeze mob dan berdoa bersama untuk masyarakat
di Jalur Gaza.
33
Tekad Anggota Biasa 2 KAMMI UNS:
Tuntaskan Marhalah, Sinergiskan Langkah
SURAKARTA (23/8)- Bidang Kaderisasi
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi
menyelenggarakan temu kader Anggota Biasa 2
pada Jum’at (23/8) di Ruang Diskusi Nurul Huda
Isamic Centre.
Temu Anggota Biasa 2 ini membahas banyak
persoalan krusial yang berkaitan dengan kaderisasi
dan presentasi seluruh program kerja KAMMI
UNS periode 2014/2015 ini. Ahmad Faizin, kepala
bidang kaderisasi KAMMI Shoyyub UNS
memaparkan permasalah utama kaderisasi daru
tahun ke tahun adalah belum kuatnya jiddiyah
kader KAMMI dalam mendukung agenda
KAMMI, atau bisa dikatakan kader tidak
memiliki sense of bellonging terhadap KAMMI.
34
Persoalan selanjutnya adalah ketimpangan piramida
kaderisasi, dimana jumlah kader Anggota Biasa 1
yang jumlahnya membludak tidak diimbangi
dengan jumlah Anggota Biasa 2, sementara kader
Anggota Biasa 3 pun jumlahnya masih sedikit.
Padahal, levelisasi marhalah kader ini bukan
semata-mata formalitas, akan tetapi harapannya
bisa memberi kontribusi kader ke komisariat
maupun kampus.
Menurutnya, sudah selayaknyalah kader berlomba-
lomba meningkatkan kapasitas diri, bukan hanya
kepantasan jenjang marhalah. Lebih lanjut, adanya
tuntutan kuliah maksimal 5 tahun dan UKT akan
menjadi tantangan tersendiri bagi organisasi ini ke
depan.
Salah satu instrumen kaderisasi KAMMI UNS
yang telah tertera di Manhaj Kaderisasi KAMMI
1433 H adalah pelaksanaan Madrasah KAMMI
Khos (MK Khos), akan tetapi masih banyak hal
yang perlu dibenahi disana-sini terkait
pelaksanaannya.
35
Beberapa permasalahan belum berjalannya MK
Khos antara lain; pemahaman urgensi kader
KAMMI terhadap mk khos masih lemah,
Kesibukan kader dalam lembaga internal maupun
eksternal kampus, belum terkoordinirnya pemandu
MK, dan terakhir, tidak sebandingnya jumlah AB
2 dengan jumlah AB 1 yang akan dikelola, atau
dengan kata lain KAMMI UNS kekurangan AB2.
Diskusi guna merumuskan formulasi baru MK
Khos pada periode ini berlangsung cukup alot,
meskipun memang banyak ide-ide segar yang
kader tawarkan untuk perbaikan kaderisasi yang
berkelanjutan.
Selanjutnya, Ketua Umum KAMMI UNS, Febrian
Indra, menyampaikan serangkaian program kerja
yang akan dilaksanakan pada periode ini. Banyak
saran, kritik, dan tanggapan yang dilontarkan AB 2
terkait program-program tersebut. Harapannya,
periode ini membawa banyak perbaikan dari sisi
internal serta memberikan kebermanfaatan untuk
kampus khususnya dan negara Indonesia pada
umumnya.
36
KAMMI UNS Bedah Risalah Pergerakan:
Kepada Apa Kami Menyeru?
SURAKARTA (23/9)- Bidang Kaderisasi
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi
Universitas Sebelas Maret menyelenggarakan
bedah buku Risalah Pergerakan 1 karya Imam
Syahid Hasan Al Banna sebagai sarana ideologisasi
kader.
“Bedah risalah pergerakan ini dilaksanakan dua
pekan sekali. Tiap pertemuan, kami membedah
satu bab dengan didampingi Ustadz yang
berkompeten. Saat ini kami baru memasuki bab 2.”
Ujar Ahmad Faizin, Kepala Bidang Kaderisasi
KAMMI Sholahuddin Al Ayyubi.
Inti sari bab 2 Risalah Pergerakan yang berjudul
Kepada Apa Kami Menyeru adalah penegasan
kembali gerakan dakwah Ikhwanul Muslimin untuk
menyeru umat manusia kembali pada Alloh SWT
dengan segenap perangkat dan konsekuensi yang
menyertainya. Sehingga, umat harus selalu
37
dipahamkan untuk berpegang pada firman Allah
SWT dan hadist Rasulullah saw.
Ustadz Mulyadi selaku pendamping diskusi
menyampaikan, “Segala hal harus ada tujuan dan
manfaatnya. Hari-hari kita harus menjadi hari-hari
yang bermanfaat, menjadi singa di siang hari dan
rahib di malam hari. Menjadi pribadi yang mampu
berhasil.”
Di akhir, beliau mengutip salah satu kalimat Imam
Syahid Hasan Al Banna, “Untuk membangun
sebuah peradaban, yang dibutuhkan adalah
kekuatan jiwa, yakni: tekad membaja yang tak
pernah melemah, kesetiaan yang teguh dan tidak
disusupi oleh pengkhianatan, pengorbanan yang
tidak terbatasi oleh keserakahan dan kekikiran,
pengetahuan dan keyakinan, serta penghormatan
yang tinggi terhadap ideologi yang diperjuangkan.
38
Idul Qurban, Warga Rusunawa Jurug Semai
Toleransi
SURAKARTA – Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat
Sholahuddin Al Ayyubi UNS bekerja sama dengan
PKPU menyalurkan hewan kurban pada warga
Rusunawa Jurug (5/10).
Rusunawa Jurug terdiri dari 3 blok yang dihuni
oleh 160 Kepala Keluarga. Jumlah warga muslim
yang minoritas di Rusunawa Jurug tak menjadi
halangan terlaksananya acara ini, bahkan warga lain
yang menganut agama berbeda pun turut serta
membantu jalannya pelaksanaan penyembelihan
hewan kurban. Bantuan dari warga dilakukan baik
dengan menyediakan air minum, konsumsi, hingga
memotong daging hewan yang telah disembelih.
Pak Eko, kepala Sie Kerohaniahan Islam
Rusunawa Jurug Blok A menyampaikan, “Di sini,
39
kesadaran warga begitu tinggi. Semua ikut terlibat
tanpa terkecuali, tidak mendiskriminasikan
seseorang. Semua berperan sesuai tugasnya
masing-masing.”
Wujud toleransi keberagamaan yang begitu tinggi
di Rusunawa Jurug ini patut diapresiasi serta
menjadi pelajaran berharga demi terwujudnya
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
(Tim Medkominfo)
Pemotongan Hewan Kurban
40
Konsolidasi Badan Khusus Jaringan Fakultas
KAMMI UNS: Mari Bergerak Bersama!
Surakarta ( 7/9 ) – Sore yang cerah menghinggapi
kampus para aktivis di Ibukota pergerakan
Mahasiswa Indonesia, Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Hal itu membuat semangat yang
membara dari para kader KAMMI Komisariat
Sholahuddin Al Ayyubi UNS yang beramanah
sebagai koordinator Jaringan Fakultas di tempatnya
masing – masing untuk berkumpul di Halaman
GOR UNS dalam rangka mengikuti Forum
Komunikasi Jaringan Fakultas se–UNS yang
diadakan oleh Badan Khusus Jaringan Fakultas
KAMMI Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS.
Acara ini di ikuti oleh kurang lebih 22 Orang yang
terdiri perwakilan dari masing–masing fakultas dan
kampus wilayah. Acara ini dilaksanakan dengan
tujuan untuk melakukan koordinasi tentang
targetan Badan Khusus Jaringan Fakultas ke depan,
jobdesk masing–masing Koordinator Jaringan
Fakultas di tempatnya masing–masing,
41
Pembentukan struktur di masing–masing fakultas,
dan pembahasan pembentukan gerakan kepakaran.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Hendra
Wahyu Kurniawan selaku Ketua Badan Khusus
Jaringan Fakultas, “Acara ini dilaksanakan untuk
membahas tentang jobdesk Jaringan Fakultas selama
1 periode ke depan dan targetannya serta
pembentukan struktur di masing–masing fakultas,
dan mermbahas tentang pembetukan gerakan
kepakaran.”
Selain itu, Hendra menyampaikan, “Harapannya
Forum ini berjalan secara optimal, massif dan
mencapai targetan yang di inginkan oleh Pengurus
Komisariat KAMMI Sholahuddin Al Ayyubi UNS
serta mencapai visi yang di bawa oleh ketua
Umum, menjadikan KAMMI sebagai rumah
gerakan bagi mahasiswa UNS.”
42
Temu Perdana Koordinator BK Jafa
Reporter: Febrian Indra R.
43
KAMMI UNS Adakan Kunjungan Studi
ke Monumen Pers Nasional
SURAKARTA- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al
Ayyubi Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jum’at
(10/10), melakukan kunjungan studi ke Monumen
Pers Nasional. Kunjungan studi ini bertujuan
untuk mengetahui sejarah perkembangan pers
Indonesia dari masa ke masa.
Monumen Pers Nasional berada di Jalan Gajah
Mada 59 Surakarta. Gedung ini dibangun pada
tahun 1918 oleh seorang arsitek terkenal di Jawa
bernama Abu Kasan Atmodirono. Pada tahun
1933 digunakan sebagai tempat rapat yang
dipimpin oleh RM. Ir. Sarsito Mangunkusumo.
Rapat tersebut berakhir dengan berdirinya stasiun
radio pertama di Indonesia bernama Soloche Radio
Vereeninging (SRV).
Gedung ini juga begitu penting bagi perkembangan
pers di Indonesia sebab pada 9 Februari 1946,
44
berdirilah Persatuan Wartawan Indonesia, yang
sekaligus diperingati sebagai Hari Pers Nasional.
Kantor sekretariat PWI pun berada di Monumen
tersebut.
Monumen pers memiliki tugas untuk
mendokumentasi, mengkonservasi bukti terbit
media dan benda bersejarah lingkup pers dari
seluruh Indonesia sejak sebelum proklamasi
kemerdekaan hingga saat ini. Wajarlah bila saat ini
monumen pers melakukan digitalisasi koleksi
untuk meningkatkan kualitas dokumentasi media
cetak.
Awalnya, monumen ini berada dibawah naungan
Departemen Penerangan. Ketika Departemen
Penenerangan dilikuidasi, monumen ini kemudian
menginduk pada Badan Informasi Komunikasi
Nasional. Namun saat ini, Monumen Pers
Nasional berada dibawah pengawasan Kementrian
Komunikasi dan Informasi.
Koleksi di Monumen Pers Nasional ini terbilang
lengkap, dimulai dimulai dari Majalah dan Koran
dari masa penjajahan hingga saat ini, replika
45
perkembangan pers di dunia, sejarah dan patung
tokoh jurnalis Indonesia, mesin pemancar radio
kambing yang digunakan untuk melakukan
propaganda di zaman perjuangan kemerdekaan,
mesin ketik tua, kamera lama, dan lain-lain. Koran
dan majalah yang tersimpan dalam monumen ini
berjumlah lebih dari satu juta eksemplar. Koleksi
tersebut tersusun rapi dalam sebuah ruangan
berpendingin guna menjaga kualitas kertas.
Alikta, sekretaris bidang Medkominfo KAMMI
UNS menyatakan, “Kunjungan studi ini
merupakan bentuk kepedulian KAMMI pada
sejarah pers di Indonesia guna menjadi bahan
komparasi memandang pers hari ini. Semoga
monumen pers tetap konsisten menjalankan
tugasnya untuk menunjang pembangunan jiwa dan
kepribadian bangsa dengan menjadi agen
diseminasi informasi serta media literasi bagi
masyarakat luas.”
46
Talkshow Jurnalistik: Media Undercover
Sebagai industri massal dimana produknya
langsung dikonsumsi oleh otak, emosi, dan nurani
jutaan pembacanya, media massa sangat
bertanggung jawab terhadap kecerdasan dam
kesadaran, atau sebaliknya, kebebalan dan
kebodohan suatu bangsa.
Sejarah media massa Indonesia tak bisa dilepaskan
dari peran kaum intelektual yang menjadikannya
sebagai alat perjuangan. Akan tetapi, media massa
yang dulunya menjadi alat perjuangan dan
membawa fungsi sosial p
olitik guna melepaskan bangsa dari cengkraman
penjajah kini telah berubah menjadi pengejar rating
dengan tujuan memperoleh keuntungan atau demi
melanggengkan tujuan politik tertentu.
Lantas, bagaimana peran kaum muda terdidik
menyikapi hal tersebut? Bisakah kaum muda
menginisiasi lahirnya media alternatif berbasis
gerakan mahasiswa?
47
Berdasarkan hal tersebut, Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim (KAMMI) Komisariat
Sholahuddin Al Ayyubi UNS tpun
menyelenggarakan Talkshow dan Workshop
Jurnalistik bertema “Media Undercover” dengan
tujuan:
1. Menumbuhkan budaya kritis di kalangan
mahasiswa.
2. Memahamkan sejarah peran pers sebagai alat
perjuangan melawan penjajah.
3. Meningkatkan kepedulian dan kesadaran
mahasiswa tentang perkembangan pers hari
ini.
4. Menyadarkan mahasiswa pentingnya
menjaga integritas institusi pers.
5. Melatih skill mahasiswa di bidang jurnalistik.
Adapun gambaran umum acara tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Sesi pertama berbentuk talkshow yang
menghadirkan dua pembicara yang akan
membahas dua tema yang berbeda.
Pembicara pertama dari kalangan akademisi
48
akan membahas sejarah pers di Indonesia
dari masa ke masa dengan
tema “Kemerdekaan Bermula dari
Pena”. Pembicara kedua dari Solo Pos yang
akan membahas kondisi pers hari ini dengan
tema “Media Milik Siapa? Menggugat
Integritas Pers Hari Ini”.
2. Sesi kedua berbentuk workshop untuk
melatih skill mahasiswa di bidang jurnalistik
dengan tema “Media Alternatif: Pers
Berbasis Gerakan Mahasiswa” yang akan
diampu oleh kader KAMMI yang
berkompeten di bidang jurnalistik.
Acara ini insya Alloh telah diselenggarakan pada
Ahad, 19 Oktober 2014 pukul 10.00 WIB-15.00 di
Aula Pesantren Mahasiswa Ar Royyan.
49
Temu Kader KAMMI UNS: Ketika Telah
Memutuskan Memilih KAMMI
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi
UNS selenggarakan Temu Kader pada Selasa, 21
Oktober 2014 di Masjid Baitussalam. Agenda
Temu Kader terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama
adalah taujih dari Ust Sugeng selaku ketua umum
KAMMI pertama di UNS, sementara sesi kedua
adalah rembug bersama kader KAMMI se-UNS
tentang kesiapan masing-masing fakultas menjaring
massa untuk diikutsertakan pada DM1.
Ustad Sugeng memberikan taujih berkenaan
dengan konsekuensi-konsekuensi yang menyertai
kita ketika memutuskan memilih KAMMI sebagai
wadah perjuangan.
“Pertama, setiap dari kita adalah Da’i. Tantangan di
masing-masing periode jelas berbeda. Pada setiap
periode harus ada orang-orang yang tahu jiwa
50
zaman, sehingga diharapkan kader memiliki
positioning yang tepat. Kita punya keterampilan/
skill yang berbeda satu sama lain yang harus kita
aktualisasikan dalam bentuk kerja-kerja di KAMMI
yang segmentasinya berbeda-beda. Pada pos-pos
tersebut hendaknya ada personal yang punya
kecenderungan untuk mengelola bagian masing-
masing. Ini membuat KAMMI memberikan
kesempatan untuk belajar yang layak bagi tiap
kadernya.”
“Proses yang kita jalani belum selesai, teruslah
berdialektika agar kita berkembang merumuskan
pendewasaan. Pendewasaan KAMMI dapat dinilai
dari sifatnya yang moderat, yang inklusif. Dengan
demikian ia bisa memberikan pengaruh positif
dimana pun berada. Tidak kaku, jumud, dan
ekstrem. Mestinya, semakin banyak berinteraksi
dengan Islam dan dakwah, kita akan cenderung
lebih moderat.”
“Kedua, setiap kita memiliki tanggung jawab
sejarah. Akan sangat rugi ketika kita tidak
berpartisipasi dalam gerakan guna merumuskan
perubahan fundamental ke arah yang lebih baik.
51
Kalau kita tidak memproduksi ide, kita hanya akan
jadi buih. Kita harus tahu betul apa yang harus
dilakukan dalam konteks aktivis pergerakan.”
“Bagaimana kita mengambil konteks yang tepat?
Pergerakan di Hongkong menuntut renumerisasi,
di Indonesia hal tersebut sudah tuntas. Apa yang
terjadi di Indonesia tahun 1997-1998 sedang terjadi
di Hongkong. Di setting yang berbeda, ini juga
terjadi di Mesir.”
“Demokratisasi di Indonesia sudah cukup baik.
Pembunuhan demokrasi tidak terjadi. Sudah ada
kanal-kanal melalui parpol atau koalisi. Lebih
lanjut, gerakan mahasiswa harus tahu
positioningnya. Ia adalah watch dog. Lantas,
bagaimana kalau ia tidak kritis? Bagaimana jika ia
tak punya pisau analisa? Selanjutnya, ia harus
menyuguhkan konsep yang genuine atas problem-
problem yang terjadi. Tidak sekedar mengkritik,
tapi memberi alternatif wacana.”
“Ke depan, KAMMI harus mampu menghasilkan
kader-kader genuine. Kader-kader ini tak harus
52
banyak, tetapi memiliki kualitas yang mumpuni.
Inilah tantangan KAMMI ke depan.”
Pasca taujih usai, selanjutnya diadakan musyawarah
kader KAMMI se-UNS yang mematok target 100
kader terekrut di Dauroh Marhalah 1 yang akan
diadakan 31 Oktober-2 November mendatang.
Target ini akan menjadi tanggungan kader-kader
KAMMI di masing-masing fakultas. (ahs)
53
Diskusi Pemira, KAMMI IAIN Salatiga
Kunjungi KAMMI UNS
SURAKARTA- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al
Ayyubi UNS mendapatkan kunjungan silaturrahim
dari KAMMI IAIN Salatiga di Pesantren Aitam
Indonesia (2/10/2014).
Selain ingin melihat secara langsung Dauroh
Marhalah 1 yang diselenggarakan KAMMI
Shoyyub UNS, kedua pihak juga berdiskusi secara
mendalam guna membahas program yang
dilakukan di masing-masing komisariat serta ragam
persoalan yang menderanya.
Selain itu, langkah strategis guna mendukung
suksesi kepemimpinan saat Pemilu Raya di kampus
menjadi bahasan utama dalam diskusi tersebut.
Alikta, Sekretaris Bidang Medkominfo KAMMI
UNS menyatakan, “Karakter dua kampus ini
(IAIN Salatiga dan UNS) jelas berbeda, akan tetapi
permasalahan yang dihadapi relatif sama. Diskusi
54
mendalam dengan saling bertukar ide secara
terbuka untuk merumuskan solusi akan menjadi
inspirasi besar untuk perbaikan di kemudian hari.”
55
Dauroh Marhalah 1 KAMMI UNS: Mencetak
Muslim Negarawan untuk Indonesia yang
Lebih Baik
SURAKARTA – Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat
Sholahuddin Al Ayyubi UNS selenggarakan
Dauroh Marhalah 1 di Pesantren Aitam Indonesia
selama 3 hari, mulai tanggal 31 Oktober-2
November 2014. Dauroh Marhalah 1 sendiri
merupakan pintu gerbang untuk menjadi bagian
dari keluarga besar KAMMI.
Acara yang dimulai sejak Jum’at ini diikuti oleh 65
peserta yang dinyatakan lolos screening dan tes
wawancara. Selama kegiatan berlangsung, peserta
mendapatkan materi wajib sebagaimana
dirumuskan dalam Manhaj Kaderisasi KAMMI.
Selain materi wajib, peserta juga mendapatkan
materi tambahan berupa Life Mapping, Fiqh
Demonstrasi dan Manajemen Aksi.
Pada hari terakhir, peserta melakukan simulasi aksi
dan disusul dengan pelantikan di Fakultas
56
Kedokteran UNS. Peserta yang dinyatakan lulus
sejumlah 59 orang.
Pasca Dauroh Marhalah 1, kader terlantik berhak
mengikuti Madrasah KAMMI (MK) yang
dilakukan secara klasikal maupun khusus (khos).
Dalam MK Khos, kader akan dibagi berdasar
empat kelompok peminatan, yakni: Studi Islam dan
Peradaban, Kepemimpinan Kampus,
Keindonesiaan, dan Pergerakan Mahasiswa.
Masing-masing kelompok akan diampu oleh
pemandu yang berkompeten.
57
Diskusi Perempuan: Hijab, Antara
Kewajiban dan Tren
Surakarta (19/10)- Bidang Perempuan KAMMI
Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS
selenggarakan diskusi perempuan dengan tema
“Hijab, antara Kewajiban dan Tren” sore kemarin
(19/10/2014).
Acara ini dihadiri oleh aktivis perempuan dari
beberapa organisasi intrenal maupun eksternal
kampus, diantaranya HMI dan Muslimah HTI.
Pemantik diskusi adalah Shofiyyah Zahra (Kabid
Perempuan KAMMI UNS) dan Chaerunisa
(Sekjend Partai Asmara). Shofi berbicara tentang
hijab dari segi syariat beserta dalil-dalil yang
menyertainya. Ia juga meluruskan pandangan
umum yang selama ini berlaku tentang jilbab,
khimar, dan hijab.
58
Sementara, Anis menyampaikan kaitan antara hijab
dan tren dari perspektif sejarah dan kondisi
kontemporer dewasa ini.
Setelah kedua pemantik menyampaikan
paparannya, secara bergiliran seluruh peserta
diskusi menyampaikan argumennya berkaitan
dengan penyampaian yang telah disampaikan.
Diskusi berlangsung lancar dan selesai saat azan
Maghrib berkumandang.
59
Temu Kader KAMMI Solo Raya: Refleksi 2014,
Resolusi 2015
SDIT Nur Hidayah, Laweyan, Surakarta | Senin,
29 Desember 2014 | Ust. Fajri | Ringkasan Taujih
“Bergerak, Tuntaskan Perubahan.” Jargon ini
menjadi andalan KAMMI di Solo beberapa tahun
silam. Ada semangat, keyakinan, dan idealisme
yang membara dalam jargon tersebut. Sayangnya,
sepanjang 2014 ini, jargon ini lumpuh dan
kehilangan ruhnya. Ada yang tidak beres dengan
KAMMI selama satu tahun terakhir.
Padahal, negeri ini memiliki segudang
permasalahan yang kompleks. Kita membutuhkan
agen-agen perubahan yang tak hanya sekedar baik,
namun juga memiliki kapasitas intelektual yang
mumpuni untuk menyelesaikan persoalan bangsa.
Pertanyaannya, mengapa Gerakan Mahasiswa
selalu menjanjikan dan dinantikan? Jawabannya
adalah independensi gerakan mahasiswa.
Independensi adalah kemerdekaan bersikap, baik
60
pada diri kader sebagai pribadi maupun organisasi.
Independensi bukanlah kebebasan yang membabi
buta, tapi tetap mengindahkan nilai dan etika.
Independensi dimulai dari keyakinan. Yakin bahwa
kaki yang dimiliki cukup kokoh untuk menumpu
berat badan kita. Tanpa keyakinan, independensi
tak akan ada artinya.
Salah satu persoalan yang cukup krusial di tubuh
KAMMI adalah alumni yang setelah selesai masa
jabatan di KAMMI, maka selesai juga
produktivitasnya sebagai kader KAMMI. Mereka
juga kurang kompetitif dalam dunia profesional
pasca kampus.
Barangkali, ini disebabkan karena iklim organisasi
yang dibangun di KAMMI. Saking seriusnya
membina organisasi, potensi personal direduksi
oleh potensi komunal. Kalau kita selalu berfokus
pada kelanggengan organisasi, kita hanya akan
berharga sebagai mesin, tapi buruk sebagai
individu.
Dialog yang bermakna harus selalu dilakukan.
Memberikan kepercayaan pada kader adalah
keniscayaan.
61
Asah Kepedulian terhadap Sesama, KAMMI
UNS Selenggarakan Donor Darah
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi
UNS bekerja sama dengan warga Rusunawa Jurug
sukses menyelenggarakan donor darah pada Ahad,
4 Januari 2014 kemarin. Kegiatan ini dilaksanakan
dari pukul 08.00 hingga 13.00 di Rusunawa Jurug
blok A, tempat dimana KAMMI UNS
menyelenggarakan Taman Pendidikan Al-Qur’an.
Acara yang digawangi oleh bidang Sosial
Masyarakat ini mendapat respon positif tak hanya
dari mahasiswa UNS dan warga Rusunawa, tetapi
juga masyarakat sekitar. Hal ini terbukti dengan
antusiasme para pendonor yang melebihi target
yang direncanakan.
Alifta, penanggung jawab kegiatan donor darah ini
berharap agar ke depan, acara-acara yang
dilaksanakan bidang sosial masyarakat dapat
berjalan dengan sukses dan bisa memotivasi pihak-
62
pihak lain agar turut peduli terhadap lingkungan
sekitar.
“Karena, untuk bisa disebut ‘manusia’, kita hanya
butuh sifat kasih sayang dan peduli.” Pungkasnya.