Soal Latihan I
1. Jelaskan secara singkat tujuan pelayanan farmasi di rumah sakit
a. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa
maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien maupun
fasilitas yang tersedia
b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur
kefarmasian dan etik profesi
c. Melaksanakan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) mengenai obat
d. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang berlaku
e. Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan evaluasi
pelayanan
f. Mengawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan
evaluasi pelayanan
g. Mengadakan penelitian di bidang farmasi dan peningkatan metoda
2. Jelaskan secara singkat mengapa harus di buat aturan tentang standarisasi
pelayanan farmasi di rumah sakit :
Sesuai dengan SK Menkes Nomor 1333 / Menkes / SK/XII / 1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang
utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu,
termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Farmasi rumah sakit bertanggung jawab terhadap semua barang farmasi yang
beredar di rumah sakit tersebut.
3. Jelaskan secara singkat mengapa paradigma baru asuhan kefarmasian mengarah
ke orientasi pasien :
Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi,
mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama (drug oriented)
ke paradigma baru (patient oriented) dengan filosofi Pharmaceutical Care
(pelayanan kefarmasian). Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang
terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan
masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Soal Latihan II (Rumah Sakit)
1. Tuliskan tugas dan fungsi rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan
Untuk menjalankan tugasnya sebagai institusi pelayanan kesehatan, rumah
sakit mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua (upaya kesehatan perorangan tingkat
lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan
spesialistik dan ketiga (upaya kesehatan perorangan tingkat lanjut dengan
mendayagunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan sub spesialistik) sesuai
kebutuhan medis
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
(perlindungan terhadap keamanan dan keselamatan pasien) bidang kesehatan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika
ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
2. Tuliskan dan jelaskan secara singkat jenis layanan kesehatan di rumah sakit :
Rumah Sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan dan pengelolaannya.
a. Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, rumah sakit dikategorikan dalam
Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus.
b. Berdasarkan pengelolaannya Rumah Sakit dapat dibagi menjadi Rumah Sakit
Publik dan Rumah Sakit Privat.
Rumah Sakit Publik adalah rumah sakit yang dapat dikelola oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba (nirlaba
adalah badan hukum yang sisa hasil usahanya tidak dibagikan kepada pemilik,
melainkan digunakan untuk peningkatan pelayanan, yaitu antara lain Yayasan,
Perkumpulan dan Perusahaan Umum.
Rumah Sakit publik yang dikelola Pemerintah dan Pemerintah Daerah
diselenggarakan berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan
Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Tuliskan klasifikasi rumah sakit berdasarkan lama tinggal dan kapasitas tempat tidur
yaitu :
1. Berdasarkan lama tinggal, rumah sakit terdiri atas :
a. Rumah sakit perawatan jangka pendek
Rumah sakit perawatan jangka pendek adalah rumah sakit yang merawat
pasien selama rata-rata kurang dari 30 hari, misalnya pasien dengan kondisi
penyakit akut dan kasus darurat. Rumah sakit umum pada umumnya adalah
rumah sakit perawatan jangka pendek karena pasien yang dirawat adalah
pasien kesakitan akut yang biasanya pulih dalam waktu kurang dari 30 hari.
b. Rumah sakit perawatan jangka panjang
Rumah sakit yang merawat pasien dalam waktu rata-rata30 hari atau lebih.
Pasien demikian mempunyai kesakitan jangka panjang seperti kondisi
psikiatri.
2. Kapasitas Tempat Tidur yaitu :
a. Di bawah 50 tempat tidur
b. 50 – 99 tempat tidur
c. 100 – 199 tempat tidur
d. 200 – 299 tempat tidur
e. 300 – 499 tempat tidur
f. 500 tempat tidur dan lebih
4. Tuliskan kategori rumah sakit berdasarkan jenis pelayanan :
Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, rumah sakit dikategorikan
dalam Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus.
a. Rumah Sakit Umum memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan
jenis penyakit.
b. Rumah Sakit Khusus memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis
penyakit, atau kekhususan lainnya.
Soal Latihan III (IFRS)
1. Tuliskan tugas dan fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit :
1. Tugas IFRS :
Melaksanakan pengelolaan perbekalan kesehatan. Perbekalan yang dimaksud
adalah obat, bahan obat, gas medis dan alat kesehatan, mulai dari pemilihan,
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang
diperlukan bagi kegiatan pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
IFRS berperan sangat sentral terhadap pelayanan di rumah sakit terutama
pengelolaan dan pengendalian perbekalan kesehatan.
2. Fungsi IFRS
IFRS berfungsi sebagai unit pelayanan dan unit produksi. Unit pelayanan yang
dimaksud adalah pelayanan yang bersifat manajemen (non klinik) dalah
pelayanan yang tidak bersentuhan langsung dengan pasien dan tenaga
kesehatan lain. Pelayanan IFRS yang menyediakan unsur logistik atau
perbekalan kesehatan dan aspek administrasi.
IFRS yang berfungsi sebagai pelayanan non manajemen (klinik) pelayanan yang
bersentuhan langsung dengan pasien atau kesehatan lainnya. Fungsi ini
berorientasi pasien sehingga membutuhkan pemahaman yang lebih luas tentang
aspek yang berkaitan dengan penggunaan obat dan penyakitnya serta
menjujung tinggi etika dan perilaku sebagai unit yang menjalankan asuhan
kefarmasian yang handal dan professional.
2. Gambarkan struktur organisasi IFRS dan jelaskan masing-masing fungsinya
1. Kepala IFRS adalah Apoteker yang bertanggungjawab secara keseluruhan
terhadap semua aspek penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dan
pengelolaan perbekalan kesehatan di rumah sakit.
2. Panitia Farmasi dan Terapi adalah salah satu bagian yang tidak ter;pisahkan dari
IFRS sehingga tidak mempunyai jalur fungsional terhadap IFRS melainkan jalur
koordinasi dan bertanggungjawab kepada pimpinan rumah sakit. Tugas PFT
adalah melakukakan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan dan
pengelolaan obat di rumah sakit. Panitia ini terdiri unsur tenaga kesehatan
profesional (Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Ners) sehingga kredibilitas dan
akuntabilitas terhadap monitoring dan evaluasi pelayanan dan pengelolaan obat
dapat dipertanggungjawabkan.
3. Farmasi Klinik membidangi aspek yang menyangkut asuhan kefarmasian
terutama pematauan terapi obat. Bidang ini membawahi koseling pasien,
pelayanan informasi obat dan evaluasi penggunaan obat baik pasien di ruangan
maupun pasien ambulatori
4. Logistik mempunyai tugas dalam hal menyiapkan dan memantau perlengkapan
perbekalan kesehatan, perencanaan dan pengadaan, sistem penyimpanan di
gudang, dan produksi obat dalam kapasitas rumah sakit non steril dan aseptik
5. Distribusi mempunyai tugas bertanggungjawab terhadap alur distribusi
perbekalan kesehatan (obat, bahan baku obat, alat kesehatan dan gas medis)
kepada pasien rawat jalan, IRD, ICU/ICCU, kamar operasi, bangsal atau
ruangan
6. Diklat mempunyai tugas dalam memfasilitasi tenaga pendidikan kesehatan dan
non kesehatan yang akan melaksanakan praktek kerja sebagai tuntutan
kurikulum dan melaksanakan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan adalah suatu
proses atau upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman di bidang
kefarmasian atau bidang yang berkaitan dengan kefarmasian secara
kesinambungan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan di bidang kefarmasian.
Pendidikan dan Pelatihan merupakan kegiatan pengembangan sumber daya
manusia Instalasi Farmasi Rumah Sakit untuk meningkatkan potensi dan
produktifitasnya secara optimal, serta melakukan pendidikan dan pelatihan bagi
calon tenaga farmasi untuk mendapatkan wawasan, pengetahuan dan
keterampilan di bidang farmasi rumah sakit.
7. Litbang mempunyai tugas memfasilitasi penelitian dan pengabdian pada
masyarakat. Penelitian yang dilakukan di rumah sakit yaitu : Penelitian
farmasetik, termasuk pengembangan dan menguji bentuk sediaan baru.
Formulasi, metode pemberian (konsumsi) dan sistem pelepasan obat dalam
tubuh Drug Released System. Berperan dalam penelitian klinis yang diadakan
oleh praktisi klinis, terutama dalam karakterisasi terapetik, evaluasi,
pembandingan hasil Outcomes dari terapi obat dan regimen pengobatan.
Penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan, termasuk penelitian
perilaku dan sosioekonomi seperti penelitian tentang biaya keuntungan cost-
benefit dalam pelayanan farmasi. Penelitian operasional operation research
seperti studi waktu, gerakan, dan evaluasi program dan pelayanan farmasi yang
baru dan yang ada sekarang.
3. Jelaskan mengapa Panitia Farmasi Terapi berada dalam system organisasi IFRS
meskipun hanya dalam jalur koordinasi :
Panitia Farmasi dan Terapi adalah salah satu bagian yang tidak
terpisahkan dari IFRS sehingga tidak mempunyai jalur fungsional terhadap IFRS
melainkan jalur koordinasi dan bertanggungjawab kepada pimpinan rumah sakit.
Tugas PFT adalah melakukakan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan
dan pengelolaan obat di rumah sakit. Panitia ini terdiri unsur tenaga kesehatan
profesional (Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Ners) sehingga kredibilitas dan
akuntabilitas terhadap monitoring dan evaluasi pelayanan dan pengelolaan obat
dapat dipertanggungjawabkan.
Soal Latihan (PFT)
1. Jelaskan secara singkat tujuan dibentuk Panitia Farmasi dan Terapi di rumah sakit :
Tujuan dibentuknya PFT adalah :
1. Memberikan nasehat dalam merumuskan kebijakan, metode untuk evaluasi,
pemilihan dan penggunaan obat di rumah sakit
2. Dibidang pendidikan PFT membantu merumuskan program yang dibuat guna
memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan profesional akan pengetahuan yang
terbaru, lengkap dan mutakhir berkaitan dengan terapi obat
2. Tuliskan Tugas dan Fungsi Panitia Farmasi dan Terapi :
1. Mengevaluasi, memberikan edukasi dan nasehat bagi staf medik dan pimpinan
rumah sakit dalam hal penggunaan dan pengelolaan obat
2. Mengembangkan dan menetapkan formularium obat serta melakukan revisi
berdasarkan perkembangan obat dan penyakit
3. Memantau dan mengevaluasi reaksi obat merugikan, dan memberikan
rekomendasi agar tidak terjadi kejadian terulang
4. Berpartisipasi dalam kegiatan jaminan mutu yang berkaitan dengan distribusi,
pemberian dan penggunaan obat.
5. Mengevaluasi, menyetujui atau menolak obat yang diusulkan untuk dimasukkan
ke dalam atau dikeluarkan dari formularium rumah sakit
6. Membantu IFRS dalam pengembangan dan pengkajian kebijakan, ketetapan dan
peraturan berkaitan dengan penggunaan obat di rumah sakit sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
3. Tuliskan peranan Panitia Farmasi dan Terapi :
1. Penghentian obat berbahaya
PFT harus mempunyai ketentuan atau prosedur agar obat yang masuk dalam
kategori berbahaya diberikan secara tepat dibawah kendali staf medik misalnya
penggunaan narkotik (morfin inj, pethidin inj), antibiotik (meropenem), kanker
(bleomycin, vincristin)
2. Daftar Obat Darurat
PFT mempunyai daftar obat darurat yang harus tersedia di ruangan dengan
jumlah dan kapasitas yang memadai misalnya obat untuk pasien yang
mengalami keracunan, obat bius, obat akibat gigitan yang berbisa, obat
emergency luka bakar, cairan elektrolit
3. Memantau ROM
PFT mempunyai peranan penting terhadap kejadian reaksi obat merugikan
(ROM) yang terjadi pada pasien selama penggunaan obat. Insiden yang terjadi
kemudian dijadikan bahan evaluasi untuk selanjutnya dibuatkan rekomendasi
kepada dokter sebagai pengguna dan IFRS sebagai pengelolaan obat
4. Melakukan EPO
PFT berperan terhadap evaluasi penggunaan obat yang tersedia di rumah sakit
dan pasien yang menggunakan obat serta melakukan pengembangan
penggunaan obat yang mutakhir dan terjangkau.
5. Melaporkan MESO
PFT juga berperan terhadap pelaporan efek samping obat yang terjadi di rumah
sakit secara kontinyu dan menyampaikan kejadian tersebut kepada pihak yang
terkait untuk dijadikan bahan evaluasi dan pertimbangan dalam melakukan terapi
obat, sehingga insiden yang terjadi dapat diminimalkan atau tidak tejadi lagi.
Soal Latihan (Formularium RS)
1. Jelaskan secara singkat mengapa rumah sakit harus memiliki formularium rumah
sakit :
Sistem formularium menggambarkan suatu metode yang digunakan staf
medis dari suatu rmah sakit yang bekerja melalui PFT, mengevaluasi, menilai, dan
memilihdari berbagai zat aktif obat dan produk obat yang tersedia, yang dianggap
paling berguna dalam pengobatan pasien. Hanya obat yang dipilih demikian yang
secara rutin tersedia di IFRS. Jadi, sistem formularium adalah sarana penting dalam
memastikan mutu penggunaan obat dan dispensing, dan pemberian obat dengan
nama dagang atau obat dengan nama generik apabila obat itu tersedia dalam dua
nama tersebut.
2. Tuliskan isi dari formularium rumah sakit :
Formularium rumah sakit mempunyai komposisi sebagai beriukut :
1. Sampul luar dengan judul formularium, nama rumah sakit, tahun penerbitan dan
nomor edisi
2. Daftar isi
3. Sambutan
4. Kata pengantar
5. SK PFT, SK pemberlakuan formularium
6. Petunjuk penggunaan formularium
7. Informasi tentang kebijakan dan prosedur rumah sakit tentang obat
8. Monografi obat
9. Informasi khusus
10.Lampiran (formulir, indeks kelas terapi obat, indeks nama obat)
3. Tuliskan tugas dan fungsi formularium rumah sakit :
1. Membantu menyakinkan mutu dan ketepatan penggunaan obat di rumah sakit
2. Sebagai bahan edukasi bagi staf medik tentang terapi obat yang benar
3. Memberi ratio manfaat yang tinggi dengan biaya yang minimal.
4. Memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien
5. Memudahkan pemilihan obat yang rasional
6. Memudahkan perencanaan dan penyediaan perbekalan kesehatan
7. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan dana perbekalan kesehatan
4. Tuliskan keuntungan formularium rumah sakit :
Sama dengan nmr 3.
5. Jelaskan secara singkat tanggapan negatif terhadap keberadaan formularium rumah
sakit :
1. Sistem formularium menghilangkan hak preogatif dokter untuk menuliskan dan
memperoleh merek obat pilihannya.
2. Sistem formularium dalam banyak hal, memungkinkan IFRS bertindak sebagai
penilai tunggal atas merek dagang obat yang dibeli dan di-dispensing.
3. Sistem formularium memungkinkan pembelian obat bermutu rendah, atau IFRS
tidak memiliki rasa komitmen pada mutu pelayanan penderita yang terbaik.
4. Sistem formularium tidak mengurangi harga obat kepada pasien karena
kebanyakan rumah sakit membeli dalam volume besar obat pada harga yang
telah dipotong, tetapi harga potongan itu tidak sampai ke pasien.
Soal Latihan (Pengelolaan Perbekalan Farmasi)
1. Tuliskan bagian-bagian pengelolaan perbekalan farmasi :
a. Pemilihan
b. Perencanaan
c. Pengadaan
d. Penerimaan
e. Penyimpanan
f. Pendistribusian
g. Pencatatan
h. Pengendalian
i. Penghapusan
j. Pelaporan serta
k. Evaluasi
2. Tuliskan jenis-jenis metode perencanaan obat dan tuliskan kekurangan dan
kelebihan masing-masing metode tersebut :
1. Metode konsumsi
Keunggulannya :
a. Data yang dihasilkan akurat
b. Tidak memerlukan data penyakit dan standar pengobatan
c. Kekurangan dan kelebihan obat kecil
Kelemahannya :
a. Tidak dapat diandalkan sebagai dasar penggunaan obat dan perbaikan
preskripsi
b. Tidak memberikan gambaran morbiditas
2. Analisis ABC
Keunggulannya :
a. Tidak terjebak pada kondisi bisnis apotek yang tidak teratur
b. Merinci beberapa kelompok produk yang memiliki nilai strategis
c. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan dalam upaya mengehmat biaya.
Kekurangannya :
3. Metode Morbiditas (epidemiologi)
Keunggulannya :
a. Perkiraan kebutuhan mendekati kebenaran
b. Standar pengobatan mendukung usaha memperbaiki pola penggunaan obat
Kekurangannya :
a. Membutuhkan waktu dan tenaga yang terampil
b. Data penyakit sulit diperoleh secara pasti
c. Diperlukan pencatatan dan pelaporan yang baik
3. Buatlah analisis ABC seperti tabel berikut di bawah ini
NAMA OBAT SATUAN BYK (D)HARGA
(Rp)Amoksilin tab Box/100 1200 35,000Amosisilin Injeksi/ampul Box/10 150 47,500Ampisilin syr Btl 650 3,700Antasid syr Btl 1000 2,500Antasida tab Klg/1000 450 45,000Asam Mefenamat tab Box/100 750 32,000Ciprofloksasin tab Box/100 400 35,000Dextrometorphan tab Klg/1000 700 9,000Erythromisin tab Box/60 400 49,000Ethambutol Box/100 450 52,000Glibenklamide Box/100 100 60,000Klonidin Box/100 150 75,000Kotrimoksazol tab Box/100 125 45,000Parasetamol syr Btl 8700 2,800Parasetamol tab Klg/1000 1500 7,000Pyrazinamid Box/100 500 45,000Simetidin Box/100 185 25,000Vitamin K Klg/1000 200 40,000
4. Tuliskan macam cara penyimpanan/penataan obat di gudang :
a. First In First Out (FIFO) yaitu obat yang datang kemudian diletakkan dibelakang
obat yang terdahulu,
b. Last in First Out (LIFO) yaitu obat yang datang kemudian diletakkan didepan
obat yang datang dahulu
c. First Expired First Out (FEFO) yaitu obat yang mempunyai tanggal kadaluarsa
lebih dahulu diletakkan didepan obat yang mempunyai tanggal kadaluarsa
kemudian.
5. Tuliskan jenis penyimpanan berdasarkan sediaan obat :
a. Lemari pendingin dan AC untuk obat yang termolabil Fasilitas peralatan
penyimpanan dingin harus divalidasi secara berkala
b. Lemari penyimpanan khusus untuk narkotika dan obat psikotropika
c. Peralatan untuk penyimpanan obat, penanganan dan pembuangan limbah
sitotoksik dan obat berbahaya harus dibuat secara khusus untuk menjamin
keamanan petugas, pasien dan pengunjung
6. Jelaskan secara singkat mengapa obat harus dimusnahkan atau dihapus :
Pemusnahan atau penghapusan perbekalan farmasi dilakukan jika barang tersebut
telah mengalami kadaluarsa, ditarik dari peredaran, terjadi perubahan stabilitas,
tidak digunakan lagi dalam terapi obat karena mengakibatkan efek yang merugikan.
Soal Latihan (CSSD)
1. Tuliskan fungsi Central Sterile Supply Department
Fungsi utama CSSD adalah menyiapkan alat-alat bersih dan steril untuk keperluan
perawatan pasien di rumah sakit. Secara lebih rinci fungsinya adalah menerima,
memproses, mensterilkan, menyimpan serta mendistribusikan peralatan medis ke
berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan perawatan pasien.
2. Gambarkan skema proses sterilisasi barang/bahan :
3. Tuliskan bagian-bagian alat sterilisasi
a. Steam sterilization ( autoclave )
b. Gas sterilization ( autoclave yg menggunakan gas formalin liquid 20% atau
etilen oxide )
c. Diswashing
d. Ultrasonic cleaner
e. Oven
f. Sealer
g. Glove preparation
h. Check lamp
i. HEPA (High Efficiences Particulate Air) filter untuk meminimalkan terjadinya
kontaminasi silang dari lingkungan luar
4. Tuliskan barang apa saja yang dilakukan sterilisasi :
a. Alkes / Instrumen 134OC 3 – 5 menit
b. Campuran 134OC 5 menit
c. Linen 134OC 5 menit
d. Plastik 121OC 20 menit
Soal Latihan (Distribusi Perbekalan farmasi)
1. Jelaskan secara singkat sistem distribusi obat di ruangan rumah sakit :
Sistem distribusi obat resep individual adalah order atau resep yang ditulis dokter
untuk tiap pasien adalah tatanan kegiatan pengantaran sediaan obat oleh IFRS
sentral sesuai dengan yang ditulis pada order/resep atas nama pasien rawat tinggal
tertentu melalui perawat ke ruang penderita tersebut. Dalam sistem ini obat
diberikan kepada pasien berdasarkan resep yang ditulis oleh dokter.
2. Tuliskan kelebihan dan kekurangan masing-masing sistem ditribusi tersebut :
Keuntungan sistem obat resep individual :
1. Semua resep / order dikaji langsung oleh tenaga farmasi, yang juga dapat
memberi keterangan atau informasi kepada perawat berkaitan dengan obat
tersebut.
2. Memberi kesempatan interaksi profesional antara tenaga farmasi-klinisi-perawat
3. Memungkinkan pengendalian yang lebih dekat atas perbekalan
4. Mempermudah penagihan biaya obat penderita
Keterbatasan sistem distribusi obat resep individual
1. Kemungkinan keterlambatan sediaan obat sampai kepada penderita
2. Jumlah kebutuhan personal IFRS meningkat
3. Memerlukan jumlah perawat dan waktu yang lebih banyak untuk penyiapan obat
di ruang pada waktu konsumsi obat
4. Terjadinya kesalahan obat karena kurang pemeriksaan pada waktu konsumsi
obat.
3. Gambarkan alur distribusi obat UDD
4. Jelaskan secara singkat apa yang anda ketahui tentang sistem sentralisasi dan
desentralisasi :
a. Sentralisasi
Dilakukan oleh IFRS sentral ke semua daerah perawatan penderita rawat tinggal
di rumah sakit secara keseluruhan. Kemungkinan di rumah sakit tersebut hanya
ada satu IFRS tanpa adanya cabang IFRS di beberapa daerah perawatan
penderita.
b. Desentralisasi
Dilakukan oleh beberapa cabang IFRS di rumah sakit. Pada dasarnya sistem ini
sama dengan sistem distribusi obat persediaan lengkap diruangan, hanya saja
sistem distribusi obat desentralisai ini dikelola seluruhnya oleh apoteker yang
sama dengan pengelolaan dan pengendalian oleh IFRS sentral
5. Jelaskan sistem distribusi obat rawat jalan
Soal Latihan (Sitostatika)
1. Jelaskan secara singkat mengapa penanganan obat sitostatika perlu perhatian
khusus.
Obat kanker biasa disebut dengan sitostatika atau kemoterapi, sebagai salah satu
obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kanker. Obat kanker tersebut
bersifat sangat toksik atau beracun (karsinogenik, mutagenic dan teratogenik),
dimana jika terpapar karena terhirup, tersentuh atau tertelan dapat berbahaya
karena manimbulkan kerusakan jaringan tubuh. Obat kanker, harus digunakan
secara tepat (tepat obat, tepat indikasi, tepat waktu serta selalu waspada terhadap
efek sampingnya).
2. Tuliskan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penangan obat sitostatika :
1. Ruangan khusus yang dirancang dengan kondisi yang sesuai
2. Lemari pencampuran biological safety cabinet
3. Hepa filter
4. Alat pelindung diri
5. Sumber daya manusia yang terlatih
3. Jelaskan cara pemberian obat sitostatika :
1. Melakukan perhitungan dosis secara akurat
2. Melarutkan sediaan obat kanker dengan pelarut yang sesuai
3. Mencampur sediaan obat kanker sesuai dengan protokol pengobatan
4. Mengemas dalam pengemas tertentu
5. Membuang limbah sesuai prosedur yang berlaku
Soal Latihan (Drug Admixture)
1. Tuliskan jenis-jenis dispensing sediaan farmasi :
a. Dispensing sediaan farmasi parenteral nutrisi
b. Dispensing sediaan farmasi obat steril
c. Dispensing Sediaan Farmasi Berbahaya
2. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pencampuran obat suntik :
Melakukan pencampuran obat steril sesuai kebutuhan pasien yang menjamin
kompatibilitas, dan stabilitas obat maupun wadah sesuai dengan dosis yang
ditetapkan.
3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang pengemasan kembali
Pengemasan sediaan obat ke wadah pasien disebut pengemasan kembali
(repacking). Pengemasan kembali dilakukan jika kemasan ruah berkapasitas besar
sehinhgga perlu dilakukan pengemasan kemabali sesuai dosis unit dan dilakukan di
IFRS
4. Tuliskan bahan penemas yang digunakan sebagai pengemas kembali :
1. Kertas
2. Kaca
3. Metal / logam
4. Plastik
5. Tuliskan jenis-jenis wadah/kemasan :
1. Kemasan tahan perusak
2. Wadah tak tembus cahaya
3. Wadah tertutup baik
4. Wadah tertutup rapat
5. Wadah tertutup kedap
6. Wadah unit tunggal
7. Kemasan dosis tunggal
8. Wadah dosis unit
Soal Latihan (Farmasi klinik)
1. Jelaskan mengapa kegiatan farmasi klinik di rumah sakit sangat diperlukan dalam
pelayanan kefarmasian :
Pelayanan farmasi klinis terbukti efektif dalam menangani terapi pada pasien.
Selain itu, pelayanan tersebut juga efektif untuk mengurangi biaya pelayanan
kesehatan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Hal itu terutama
diperoleh dengan melakukan pemantauan resep dan pelaporan efek samping obat.
Pelayanan ini terbukti dapat menurunkan angka kematian di rumah sakit secara
signifikan.
2. Tuliskan unit-unit dari farmasi klinik :
a. PIO adalah kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat
yang independen, akurat, tidak bias, terkini dan komprehensif yang dilakukan
oleh tenaga farmasi kepada dokter, tenaga farmasi, perawat, profesi kesehatan
lainnya serta pasien dan pihak lain di luar rumah sakit.
b. Konseling obat adalah suatu proses diskusi antara tenaga farmasi dengan
pasien/keluarga pasien yang dilakukan secara sistematis untuk memberikan
kesempatan kepada pasien/keluarga pasien mengeksplorasikan diri dan
membantu meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran sehingga
pasien/keluarga pasien memperoleh keyakinan akan kemampuannya dalam
penggunaan obat yang benar termasuk swamedikasi.
c. Visite merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan
tenaga farmasi secara mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan untuk
mengamati kondisi klinis pasien secara langsung, dan mengkaji masalah terkait
obat, memantau terapi obat dan reaksi obat yang tidak dikehendaki,
meningkatkan terapi obat yang rasional, dan menyajikan informasi obat kepada
dokter, pasien serta profesional kesehatan lainnya.
d. PTO adalah suatu proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi
obat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien. Tujuan pemantauan terapi
obat adalah meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan resiko ROTD.
e. MESO merupakan kegiatan pemantauan setiap respons terhadap obat yang
tidak dikehendaki (ROTD) yang terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada
manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosa, dan terapi. Efek samping obat adalah
reaksi obat yang tidak dikehendaki yang terkait dengan kerja farmakologi.
f. EPO merupakan program evaluasi penggunaan obat yang terstruktur dan
berkesinambungan secara kualitatif dan kuantitatif.
g. Merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap validasi, interpretasi,
menyiapkan/meracik obat, memberikan label/etiket, penyerahan obat dengan
pemberian informasi obat yang memadai disertai sistem dokumentasi.
3. Apa yang anda ketahui tentang dispensing :
Merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap validasi, interpretasi,
menyiapkan/meracik obat, memberikan label/etiket, penyerahan obat dengan
pemberian informasi obat yang memadai disertai sistem dokumentasi.
4. Tuliskan tujuan dispensing obat
1. Mendapatkan dosis yang tepat dan aman
2. Menyediakan nutrisi bagi penderita yang tidak dapat menerima makanan secara
oral atau emperal
3. Menyediakan obat kanker secara efektif, efisien dan bermutu.
4. Menurunkan total biaya obat
Top Related