Yang dimaksud dengan subnetting adalah membagi jaringan yang besar menjadi jaringan yang lebih kecil.Alasan pembuatan subnetting adalah :1. Untuk mereduksi traffic jaringan2. Mengoptimasi performasi jaringan3. Memudahkan manajemen4. Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis luas.
Hal-hal yang berhubungan dengan penghitungan subnetting adalah : Jumlah subnet, Jumlah Host Per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host Broadcast.Ada 2 cara untuk menghitung subnetting yaitu dengan menggunakan tabel CIDR danVLSM.1. CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
CIDR (Classless Inter-Domain Routing) adalah sebuah cara alternatif untukmengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A,kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.Subnetmask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting pun berbeda-beda mengikuti kelas-kelasnya yaitu :
kelas C : /25 sampai /30 (dengan penghitungan pada octet ke 4) kelas B : /17 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke 3 dan 4) kelas A : /8 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke 2, 3, dan 4)
Konsepyang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Tabelnya digambarkan sebagai berikut :
A. Menghitung Subnet Kelas CPada kelas C penghitungan yang digunakan adalah pada octet ke 4.Misal diketahui suatu IP 192.168.1.0/26. Berarti
subnetmasknya /26 yaitu 255.255.255.192, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000.
1. Jumlah Subnet = 2x (dimana x adalah banyaknya bineri 1 pada octet terakhir (yang bergaris bawah) untuk kelas C). Jadi Jumlah Subnetnya adalah 22 = 4 subnet.
Subnet Mask Nilai CIDR255.128.0.0 /9255.192.0.0 /10255.224.0.0 /11255.240.0.0 /12255.248.0.0 /13255.252.0.0 /14255.254.0.0 /15255.255.0.0 /16255.255.128.0 /17255.255.192.0 /18255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR255.255.240.0 /20255.255.248.0 /21255.255.252.0 /22255.255.254.0 /23255.255.255.0 /24255.255.255.128 /25255.255.255.192 /26255.255.255.224 /27255.255.255.240 /28255.255.255.248 /29255.255.255.252 /30
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2 (dimana y adalah banyaknya bineri 0 pada octet terakhir untuk kelas C). Jadi Jumlah Host per Subnetnya adalah 26 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 – nilai octet terakhir subnetmask. Jadi Blok Subnetnya adalah 256 – 192 = 64. Untuk subnet berikutnya ditambahkan hasil dari blok subnet tersebut. Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Kita buat tabelnya seperti berikut dengan catatan :- Subnet : sesuai pada blok subnet.- Host Pertama : 1 angka setelah subnet.- Broadcast : 1 angka sebelum subnet berikutnya.- Host terakhir : 1 angka sebelum broadcast.Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255B. Menghitung Subnet Kelas B
Untuk kelas B ada 2 teknik yang digunakan dalam perhitungan. Untuk subnetmask /17 sampai /24, perhitungannya sama persis dengan kelas C, tetapi pada kelas B terletak pada octet ke 3 saja yang digunakan. Sedangkan untuk subnetmask /25 sampai /30 perhitungannya yaitu pada octet ke 3 dan 4.Misal diketahui suatu IP 172.16.0.0/25. Berarti subnetmasknya /25 yaitu 255.255.255.128,jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.10000000.
1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah (0, 128)4. Tabelnya menjadi :
Subnet 172.16.0.0172.16.0.128 172.16.1.0 …
172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1
172.16.0.129 172.16.1.1 …
172.16.255.129
Host Terakhir
172.16.0.126
172.16.0.254
172.16.1.126 …
172.16.255.254
Broadcast
172.16.0.127
172.16.0.255
172.16.1.127 …
172.16.255.255
C. Menghitung Subnet Kelas APada kelas A perhitungan dilakukan pada octet ke 2, 3 dan 4.Misal diketahui suatu IP 10.0.0.0/16. Berarti subnetmasknya /16 yaitu 255.255.0.0, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.00000000.00000000.
1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi Blok Subnet seluruhnya : 0,1,2,3,4, dst.4. Tabelnya menjadi :
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 …10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 …10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254 …
10.254.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255 …
10.254.255.255
10.255.255.255
2. VLSM (Variable Length Subnet Mask)Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnetmask, berbeda jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnetmask saja. VLSM memiliki manfaat untuk mengurangi jumlah alamat yang terbuang.Pertama, kita cari host yang paling banyak digunakan.yaitu pada LAN4 dengan 58 Host, LAN1 (26 Host), LAN2 (10 Host), LAN3 (10 Host), dan masing-masing WAN 2 Host. Disini diberikan IP 192.168.1.0/24, dan kita akan membaginya dengan VLSM.
1. Menghitung IP untuk
LAN4 ( 58 Host )
Jika kita menggunakan /24 tentunya terlalu banyak Host yang tersisa (tidak digunakan),
karena kita hanya butuh 58 Host. Kita tentukan subnetmask yang memiliki host lebih
dari 58, dilihat dari table diatas yang terpenuhi adalah /26 (62 Host) dengan subnet
255.255.255.192.
berikut adalah peluang alamat IP yang digunakan dari /26:Network IP Range Broadcast.0 .1-.62 .63.64 .65-.126 .127.128 .129-.190 .191
NetMaskDesimal NetMaskBiner
Format CIDR
Jumlah Host
255.255.255.011111111.11111111.11111111.00000000 /24 254
255.255.255.128
11111111.11111111.11111111.10000000 /25 126
255.255.255.192
11111111.11111111.11111111.11000000 /26 62
255.255.255.224
11111111.11111111.11111111.11100000 /27 30
255.255.255.240
11111111.11111111.11111111.11110000 /28 14
255.255.255.248
11111111.11111111.11111111.11111000 /29 6
255.255.255.252
11111111.11111111.11111111.11111100 /30 2
.192 .193-.254 .255
untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/26Network 192.168.1.0IP Range 192.168.1.1-192.168.1.62Broadcast 192.168.1.63
2. Menghitung IP untuk LAN1 ( 26 Host )
Kita tentukan subnetmask yang memiliki 26 host lebih, dilihat dari table subnetting di
atas yang terpenuhi adalah /27 (30 Host) dengan subnet 255.255.255.224.
Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.0/26 , maka kita akan menggunakan IP
dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.64/26. Seperti cara sebelumnya
kita akan merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.224.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/27):Network IP Range Broadcast.64 .65-.94 .95.96 .97-.126 .127.128 .129-.158 .159.160 .161-.190 .191
untuk 58 Host kitamenggunakan IP Address 192.168.1.0/27Network 192.168.1.64IP Range 192.168.1.65-192.168.1.94Broadcast 192.168.1.95
3. Menghitung IP untuk LAN3 ( 10 Host )Kita tentukan subnetmask yang memiliki 10 host lebih, dilihat dari table subnetting di atas yang terpenuhi adalah /28 (14 Host) dengan subnet 255.255.255.240.Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.64/27 , maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.96/27. Seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.240.berikut kemungkinan IP yang digunakan (/28):
Network IP Range Broadcast.96 .97-.110 .111.112 .113-.126 .127.128 .129-.142 .143.144 .145-.158 .159
Karena ada 2 LAN yang butuh 10 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28Network 192.168.1.96IP Range 192.168.1.97-192.168.1.110Broadcast 192.168.1.111
Network 192.168.1.112
IP Range 192.168.1.113-192.168.1.126
Broadcast 192.168.1.127
4. Menghitung WAN untuk LAN2 dan LAN3 ( 2 Host )
Kita tentukan subnetmask yang memiliki 2 host atau lebih, dilihat dari table subnetting
di atas yang terpenuhi adalah /30 (2 Host) dengan subnet 255.255.255.252.
Karena di LAN sebelumnya telah menggunakan IP 192.168.1.96/28 dan
192.168.1.112/28, maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan
yaitu 192.168.1.128/28. Seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnetmasknya
menjadi 255.255.255.252.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/30):Network IP Range Broadcast.128 .129-.130 .131.132 .133-.134 .135.136 .137-.138 .139.140 .141-.142 .143.144 .145-.146 .147
3. Karena ada 3 WAN yang butuh 2 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.128/30, 192.168.1.132/30 dan 192.168.136/30Network 192.168.1.128IP Range 192.168.1.129-192.168.1.130Broadcast 192.168.1.131
Network 192.168.1.132
IP Range 192.168.1.133-192.168.1.134
Broadcast 192.168.1.135
Network 192.168.1.136
IP Range 192.168.1.137-192.168.1.138
Broadcast 192.168.1.139
Pengertian 7 Layer OSI
7 Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI mempunyai sebuah kepanjangan, yaitu : Open System Inter Connection yang merupakan Kumpulan Layer-layer yang tidak salingbergantungan namun saling berkaitan satu sama lainnya, maksud dari pernyataan tersebut adalah masing-masing Layer sudah mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing dan Saling mengisi satu sama lain, dan sama halnya dengan sebuah kerjasama Kelompok. jika salah satu dari Layer tersebut tidak digunakan berarti tidak akan Terbentuk jaringan.
Komponen Penyusun 7 Layer OSI7 OSI Layer memiliki 7 Layer yang Terdiri dari :
1. Physical Layer2. DataLink Layer3. Network Layer4. Transport Layer5. Session Layer6. Presentation Layer7. Application Layer.
Dari ke Tujuh layer tersebuat mempunyai 2 (dua) Tingkatan Layer, yaitu:1. Lower Layer yang meliputi : Physical Layer, DataLink Layer, dan Network
Layer.2. Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer,
Presentation Layer, dan Application Layer
Fungsi Masing-Masing Layer beserta Protokol dan PerangkatnyaDari ke Tujuh Layer tersebut juga mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing, yaitu :
1. Physical Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang
dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan Kabel - kabelnya
2. DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
3. Network Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).
4. Transport Layer : Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5. Session Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat
dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan
resolusi nama.
6. Presentation Layer : Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
7. Application Layer : Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
IP Address
IP address adalah suatu identitas numerik yang dilabelkan kepada suatu alat seperti komputer, router atau printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan internet protocol sebagai sarana komunikasi. IP address memiliki dua fungsi, yakni:
1. Sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan.Fungsi ini diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut. dalam jaringan komputer berlaku hal yang sama.
2. Sebagai alamat lokasi jaringan.Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.Macam-macam IP Address
1. IP versi 4 (IPv4) : terdiri dari 32 bit dan dapat menampung sebanyak 4.294.967.296 host di seluruh dunia. Nilai maksimal alamat IP versi 4 yaitu 255.255.255.255 dimana di hitung dari nol sehingga nilai-nilai yang dapat di tampung adalah 256 x 256 x 256 x 256 = 4.294.967.296 host. Jika host di seluruh dunia lebih dari 4.296.967.296 host maka di buatlah IP Address versi 6. Alamat pada IP Address versi 4 terbagi menjadi 3 jenis alamat yaitu :
1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang
dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-
point atau one-to-one.
2. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam
segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
3. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node
dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-
many.
2. IP versi 6 (IPv6) : terdiri dari 128 bit, 4 kalinya dari IP versi 4, maksudnya 4.296.967.296 pangkat 4 maka hasilnya340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456. Alamat pada IP Adderss versi 6 terbagi menjadi 3 jenis alamat yaitu :
1. Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
2. Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
3. Alamat Aniycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.Pembagian Kelas IP Address
1. 1. IP Address Kelas A, merupakan IP address dengan jumlah yang sangat besar, sehingga biasanya digunakan untuk jaringan yang sangat besar dengan jumlah host yang sangat banyak. Sebagai contoh pada penggunaan IP address : 113.46.5.6 , 113 berfungsi sebagai network ID sedangkan 46.5.6 berfungsi sebagai host ID nya.
2. 2. IP Address Kelas B, merupakan IP address dengan jumlah host yang sedang, jumlah maksimal host berkisar 65.534 host, sehingga IP ini cocok untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Sebagai contoh penggunaan IP address Kelas B adalah : 132.92.121.1 , 132.92 berfungsi sebagai network ID sedangkan 121.1 berfungsi sebagai host ID.
3 3. IP Address Kelas C, merupakan IP address dengan jumlah host yang sangat kecil sehingga IP address ini digunakan untuk jaringan kecil seperti disekolah-sekolah, dikantor-kantor maupun instansi rumahan, jumlah maksimal host pada IP address ini hanya 254 host. Seabagai contoh penggunaan IP Address Kelas C adalah : 192.168.1.2 , 192.168.1 merupakan network ID dan 2 merupakan host ID-nya.
Subnet Mask Nilai subnet mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan host ID. Subnet
mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan Nonlokal berarti TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui sebuah Router. Dengan demikian, diperlukan address mask untuk menyaring IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan tersebut. Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask menggunakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua satu (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
Sebagai contoh, alamat kelas B: 170.203.93.5 bilangan binernya adalah: 10101010 11001011 01011101 00000101
Subnet mask default untuk alamat kelas B adalah: 11111111 11111111 00000000 00000000
Bisa juga ditulis dalam notasi desimal: 255.255.0.0
Alamat Khusus
Adapun beberapa yang termasuk ke dalam kelompok alamat khusus yaitu sebagai berikut :1. Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan internet. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host menjadi 0. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan.
2. Broadcast AddressAddress ini di gunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255. Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
3. Loopback AddressAddress ini di gunakan untuk menguji perangkat lunak pada komputer atau host.
Private AddressAdalah kelompok IP Address yang dapat di pakai tanpa melakukan pendaftaran terlebih
dahulu. Berikut alamat yang menggunakan Private Adderss :1. Private Address kelas A
IP Address dari 10.0.0.0 – 10.255.255.254, setara dengan sebuah jaringan dengan 24 bit host. Atau sekitar 16.777.214 host
2. Private Address Kelas B:172.16.0.0 – 172.31.255.255, setara dengan 16 jaringan yang masing-masing jaringan memiliki host efektif sebanyak 65.534 host
3. Private Address Kelas C:192.168.0.0 – 192.168.255.254, setara dengan 256 jaringan yang masing-masing jaringan memiliki host efektif sebanyak 254 host.
Cara menghitung IP address
Dalam menghitung IP address disini akan diberikan contoh kasus dalam perhitungan dengan menggunakan metode vlsm. Dalam contoh kasus ini misalnya kita akan membangun sebuah jaringan internet dalam sebuah perusahaan besar. Dengan ketentuan Host/ komputer yang dibutuhkan antaran lain:
1. Ruang utama 1000 host/komputer 2. Ruang Kedua 500 host3. Ruang ketiga 100 host4. Ruang Server 2 host
Dengan alamat jaringan 172.16.0.0/16. Sebelum kita mulai menghitung vlsm, disini kita akan memcantumkann 8 bit angka ajaib ini:
128 . 64 . 32 . 16 . 8 . 4 . 2 . 1 . Dan membuat tabel-tabel untuk mempercepat proses perhitungan VLSM. Seperti tabel-tabel berikut:
Host ke 2^n Jumlah
HostSubnet mask Pre. mask/32-
n
2^0 1 255.255.255.255 /32
2^1 2 255.255.355.254 /31
2^2 4 255.255.255.252 /30
2^3 8 255.255.255.248 /29
2^4 16 255.255.255.240 /28
2^5 32 255.255.255.224 /27
2^6 64 255.255.255.192 /26
2^7 128 255.255.255.128 /25
2^8 256 255.255.255.0 /24
2^9 512 255.255.254.0 /23
2^10 1024 255.255.252.0 /22
2^11 2048 255.255.248.0 /21
2^12 4096 255.255.240.0 /20
2^13 8192 255.255.224.0 /19
2^14 16386 255.255.192.0 /18
2^15 32768 255.255.128.0 /17
2^16 65536 255.255..0 /16
2^17 131072 255.254.0.0 /15
2^18 262144 255.2520.0 /14
2^19 524288 255.248.0.0 /13
2^20 1048576 255.240.0.0 /12
2^21 2097152 255.224.0.0 /11
2^22 4194304 255.192.0.0 /10
2^23 8388608 255.128.0.0 /9
2^24 16777216 255.0.0.0 /8
contohya seperti kasus berikut:
Dengan IP 172.16.0.0/16
1. Ruang Utama 1000 host Disini dibutuhkan 1000 host yang akan terhubung dengan internet ,untuk mendapat 1000 host atau lebih perhatikan tabel diatas. Karena yang dibutuhkan1000 maka cari hasil pemangkatan 1000 or >= 1000 host. dari tabel diatas yang sesuai dengan kebutuhan host yang dibutuhkan gunakan 2^10 = 1024 dan subnet mask 255.255.252.0.Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :
255.255.255.255 255.255.252. 0 _ 0. 0. 3.255
Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network
172. 16. 0. 0 0. 0. 3.255 +172. 16. 3.255
Network : 172.16.0.0/22IP Pertama : 172.16.0.1IP Terakhir : 172.16.3.254IP Broadcast : 172.16.3.255Subnet Mask : 255.255.252.0
2. Ruang Kedua 500 host Untuk Ruangan Kedua host yang dibutuhkan or komputer yang bisa terhubung dengan internet sebayak 500 komputer. Untuk mendapatkan 500 host atau lebih maka kita cari pemangkatan yang menghasilkan Host 500 atau lebih. dari tabel diatas yang menghasilkan 500 host >=500 host yang sesuai dengan kebutuhan host yang digunakan 2^9= 512 dan subnet mask 255.255.254.0.Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :255.255.255.255255.255.254. 0 _ 0. 0. 1.255 Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network
172. 16. 4. 0 0. 0. 1.255 +172. 16. 5.255
Network : 172. 16. 4. 0/23IP Pertama : 172.16. 4.1IP Terakhir : 172.16. 5.254IP Broadcast : 172.16.5. 255 Subnet Mask : 255.255.254.0
3. Ruang Server 100 Host Nah sekarang untuk Ruang ke 3 yang membutuhkan 100 host, maka konsepperhitungan kita gunakan konsep kelas C atau bermain pada Oktet ke 4. Untuk mendapatkan 100 host atau lebih maka kita cari pemangkatan yang menghasilkan Host 100 atau lebih. dari tabel diatas yang menghasilkan 100 host >=100 host yang sesuai dengan kebutuhan host yang digunakan 2^7= 128 dan subnet mask 255.255.255.127
Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :255.255.255.255
255.255.255.128 _ 0. 0. 0.127 Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan ip network
172. 16. 6. 0 0. 0. 0.127 +172. 16. 6.127 Network : 172.16. 6 . 0/25IP Pertama : 172.16. 6 . 1 IP Terakhir : 172.16. 6 . 126 IP Broadcast : 172.16 .6 .127 Subnet Mask : 255.255.255.128
4. Ruang Server 2 Host Network : 172.16. 6. 128/30 IP Pertama : 172.16. 6. 129IP Terakhir : 172.16.6. 130 IP Broadcast : 172.16.6.131 Subnet Mask : 255.255.255.252
Network Address Translation (NAT) adalah proses di mana perangkat jaringan,
biasanya firewall, memberikan alamat publik ke komputer (atau kelompok
komputer) dalam jaringan lokal. Penggunaan utama dari NAT adalah untuk
membatasi jumlah alamat IP publik suatu organisasi atau perusahaan
menggunakan IP Publik, baik untuk tujuan ekonomi atau tujuan keamanan.
Ada tiga macam jenis dasar Network Address Translation (NAT):
1. Static
NAT
Network Address Translation (NAT) menterjemahkan sejumlah IP address tidak terdaftar
menjadi sejumlah IP address yang terdaftar sehingga setiap client dipetakkan kepada IP
address terdaftar yang dengan jumlah yang sama.
NAT Static Jenis NAT ini merupakan pemborosan IP address terdaftar, karena setiap IP
address yang tidak terdaftar (un-registered IP) dipetakan kepada satu IP address terdaftar.
Static NAT ini juga tidak seaman jenis NAT lainnya, karena setiap komputer secara
permanen diasosiasikan kepada address terdaftar tertentu, sehingga memberikan
kesempatan kepada para penyusup dari Internet untuk menuju langsung kepada komputer
tertentu pada jaringan private anda menggunakan address terdaftar tersebut.
2. Dynamic
NAT
Dynamic Network Address Translation dimaksudkan untuk suatu keadaan dimana anda
mempunyai IP address terdaftar yang lebih sedikit dari jumlah IP address un-registered.
Dynamic NAT menterjemahkan setiap komputer dengan IP tak terdaftar kepada salah satu
IP address terdaftar untuk connect ke internet. Hal ini agak menyulitkan para penyusup
untuk menembus komputer didalam jaringan anda karena IP address terdaftar yang
diasosiasikan ke komputer selalu berubah secara dinamis, tidak seperti pada NAT statis
yang dipetakan sama. Kekurangan utama dari dynamis NAT ini adalah bahwa jika jumlah
IP address terdaftar sudah terpakai semuanya, maka untuk komputer yang berusaha
connect ke Internet tidak lagi bisa karena IP address terdaftar sudah terpakai semuanya.
3. Masquerading
NAT Masquerading
NAT ini menterjemahkan semua IP address tak terdaftar pada jaringan anda dipetakan
kepada satu IP address terdaftar. Agar banyak client bisa mengakses Internet secara
bersamaan, router NAT menggunakan nomor port untuk bisa membedakan antara paket-2
yang dihasilkan oleh atau ditujukan komputer-2 yang berbeda. Solusi Masquerading ini
memberikan keamanan paling bagus dari jenis-2 NAT sebelumnya, kenapa? Karena
asosiasi antara client dengan IP tak terdaftar dengan kombinasi IP address terdaftar dan
nomor port didalam router NAT hanya berlangsung sesaat terjadi satu kesempatan koneksi
saja, setelah itu dilepas.
NAT MasqueradingKeamanan NAT Kebanyakan implementasi NAT sekarang ini mengandalkan pada teknik jenis Masquerading NAT karena meminimalkan jumlah kebutuhan akan IP address terdaftar dan memaksimalkan keamanan yang diberikan olen Network Address Translation (NAT). Akan tetapi perlu dicatat bahwa NAT itu sendiri, walau memakai jenis NAT yang paling aman – Masquerading, bukanlah suatu firewall yang sebenarnya dan tidak memberikan suatu perisai besi keamanan untuk suatu situasi yang beresiko tinggi. NAT pada dasarnya hanya memblokir tamu tak diundang (unsolicited request) dan semua usaha penjajagan atau usaha scanning dari internet, yang berarti suatu pencegahan dari usaha para penyusup untuk mencari file share yang tidak di proteksi atau private Web ataupun FTP server. Akan tetapi, NAT tidak bisa mencegah user di Internet untuk meluncurkan suatu usaha serangan DoS (Denial of Services) terhadap komputer yang adadijaringan private anda. Ataupun tidak bisa mencegah usaha-2 lain dengan teknik yang lebihkompleks untuk melakukan kompromi jaringan.
Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP
yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN,
yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable
Kabel straight
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama
antara ujung satu dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan
untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan
standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga
dipakai sesuai standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:
Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
1. Menghubungkan antara computer dengan switch
2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
4. Menghubungkan switch ke router
5. Menghubungkan hub ke router
Kabel cross over
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara
ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over digunakan untuk menghubungkan 2 device
yang sama. Gambar dibawah adalah susunan standar kabel cross over.
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
2. Menghubungkan 2 buah switch
3. Menghubungkan 2 buah hub
4. Menghubungkan switch dengan hub
5. Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada
kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk
mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.
Membuat kabel Straight dan Cross Over
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat
beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu kabel UTP, Connector RJ-
45, Crimping tools dan RJ-45 LAN Tester, contoh gambarnya seperti dibawah
ini:
Praktek membuat kabel Straight
1. Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm
2. Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar
TIA/EIA 368B
3. Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
4. Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam
konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar.
5. Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool
dan pastikan semua pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah “menggigit”
tiap-tiap kabel.
6. Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang
lain
7. Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi
dengan menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung
kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester,
nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan
kabel yang kita buat.
8. Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang
konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk
kedalam konektor, urutan kabel dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini
urutan pin kabel dimulai dari atas ke bawah).
Demikianlah sekilas penjelasan tentang kabel UTP, category kabel
UTP, standar urutan kabel straight dan cross over dan cara membuat
kabel jaringan straight menggunakan crimping tools, semoga bisa
membantu.
Top Related