ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mateマatika ふ“NMPMぶ ヲヰヱ6 さStrategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Risetざ Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mateマatika ふ“NMPMぶ ヲヰヱ6 さStrategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Risetざ Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
“STRATEGI MENGEMBANGKAN KUALITAS
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS RISET”
CIREBON, 6 FEBRUARI 2016
ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mateマatika ふ“NMPMぶ ヲヰヱ6 さStrategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Risetざ Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
Tim Prosiding Seminar Nasional Matematika Pendidikan Matematika Tim Reviewer : Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd Cita Dwi Rosita, M.Pd Anggita Maharani, M.Pd Tonah, M.Si Ika Wahyuni, S.Si., M.Pd Ferry Ferdianto, ST., M.Pd Wahyu Hartono, M.Si Laelasari, M.Pd M. Subali Noto, S.Si.. M.Pd Toto Subroto, S.Si., M.Pd M. Dadan Sundawan, M.Pd Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc Surya Amami P., M.Si.,
Editor : Toto Subroto, S.Si., M.Pd Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc Tri Nopriana, M.Pd Sri Asnawati, M.Pd
Penyunting: Toto Subroto, S.Si., M.Pd
ISBN: 978-602-71252-1-6 Link: Penerbit: FKIP Unswagati Press Redaksi: Jl. Perjuangan No 1 Cirebon Kampus 2 Unswagati Cirebon Telp. (0231) 482115 Fax (0231) 487249 Email: [email protected] Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dengan bentuk dan cara apapun tanpa ijin penerbit
iISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
Sambutan Ketua Panitia
Assalamu’ alaikum Wr.Wb.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Prodi Pendidikan
Matematika FKIP Unswagati telah dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2016.
Seminar tersebut ditindaklanjuti dengan menerbitkan prosiding sebagai bukti otentik
telah berlangsungnya komunikasi dan sharing gagasan ilmiah dari berbagai kalangan
yang bersifat nasional. Prosiding ini diharapkan dapat membantu dan bermanfaat
bagi semua insan pendidikan khususnya yang berkiprah dalam pengembangan
profesi. Tema ”Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika
Berbasis Riset” sangat tepat dipilih untuk memberikan sumbangan dalam
peningkatan kompetensi pada pengembangan profesi sebagai peneliti, dosen, dan
guru serta profesi lainnya.
Ketua Panitia menyampaikan penghargaan kepada para pembicara utama,
pemakalah, peserta, dan panitia Seminar Nasional Matematika 2016 yang telah
mendukung penyelenggaraan kegiatan ini. Kegiatan seminar ini sangat penting
diadakan selain untuk pengembangan pribadi dan institusi sekaligus juga untuk
menjalin komunikasi ilmiah antar peneliti, dosen, guru, dan praktisi pendidikan
dalam rangka memperbaiki pendidikan khususnya serta kemajuan bangsa pada
umumnya.
Akhirnya saya berharap semoga dengan terbitnya prosiding ini dapat bermanfaat
dalam rangka membangun insan profesional berkarakter kuat dan cerdas. Amin.
Sebagai akhir kata Wabillahi taufiq wal hidayah
wassalamu’ alaikum Wr. Wb.
Ketua Panitia Seminar Nasional
Dr. H. Ena Suhena Praja, M.PdNIP. 19570531 198303 1001
iiISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
DAFTAR ISI
Sambutan Ketua Panitia iDaftar Isi iiKode Nama Judul Hal.P1 Didi Suryadi Didactical Design Research (DDR): Upaya
Membangun Kemandirian Berpikir MelaluiPenelitian Pembelajaran
1
P2 Widodo Strategi Pengembangan Pembelajaran BerbasisRiset Dan Implementasinya Dalam PembelajaranMatematika
14
P3 A.K UswatunHasanah
Problematika Penerapan Model PembelajaranKooperatif Tipe Jigsaw Dan AlternatifPenyelesaian Pada PembelajaranMatematika
29
P4 DedekKustiawati
Pembelajaran Aljabar Linear BerbantuanPerangkat Lunak Software Algeberator 4.02
37
P5 Abdul Muin1),Damayanti2)
Upaya Meningkatkan Pemahaman KonsepMatematikaSiswa Melalui TeknikScaffolding
61
P6 IkaWahyuni1),Ade TiaAriyani2)
Efektifitas Model PembelajaranScrambleBerbantuan CD Pembelajaran Terhadap MotivasiDan Kemampuan Pemahaman Matematis SiswaSMA
78
P7 Ena SuhenaPraja
Penerapan Strategi REACT dalam PembelajaranMatematika
90
P8 GeorginaMariaTinungki
Implementasi Pembelajaran Kooperatif TipeTeam Assested Individualization UntukMeningkatkanSelf ProficiencyMahasiswa
111
P9 Abdul Mujib Pengembangan Kemampuan PembuktianDalamMatematika Diskrit MenggunakanPengajaran Berbasis DNR
122
iiiISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
P10 AdangEffendi
Pembelajaran Matematika Dengan ModelQuantumUntuk Meningkatkan KemampuanKomunikasi Dan Koneksi Matematis SiswaSekolah Menengah Pertama
139
P11 Abdul Rofik Pengembangan Perangkat Pembelajaran ModelContextual Teacing And LearningDengan MediaE-LearningMateri Dimensi Tiga
161
P12 AgusmantoJ.B. Hutauruk
Pendekatan Metakognitif DalamPembelajaranMatematika
176
P13 Alit Kartiwa Kajian Model Persamaan Diferensial KonservasiAliran Terbuka Pada Suatu Sungai
191
P14 AnugrahitaYusi Awari
Problematika Penerapan Model PembelajaranSnowball Throwingdan Alternatif Penyelesaianpada Pembelajaran Matematika
203
P15 AndiKurniawan1),DechiYulpratiwi2)
Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Provinsidi Pulau Sumatera Tahun 2006- 2013:Aplikasi Regresi Data Panel
213
P16 Alit Kartiwa Kajian Skema Diferensial Beda Hingga padaPemodelan Aliran Sungai
232
P17 Asep Sujana1),Ika Meika2)
Penerapan Model Pembelajaran PBL untukMengembangkan Kemampuan PemecahanMasalah Matematika
241
P18 Andri Suryana Implementasi Pembelajaran ModelPaceUntukMeningkatkanSelf-Renewal CapacityMahasiswa
257
P19 BetyMiliyawati
Kurikulum 2013 Dan Pendidikan KarakterTerintegrasiDalam Pembelajaran Matematika
274
P20 MuchamadSubali Noto1),Surya AmamiPramudiya2),Dina Pratiwi,D.S3)
Profil Kemampuan Penalaran, Spasial DanKoneksi Matematis Mahasiswa Calon GuruMatematika
293
ivISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
P21 Armanila Meningkatkan Kemampuan Berpikir KritisMatematika Siswa Dengan Model PembelajaranPogil
306
P22 Arwanto Explorasi Nilai-Nilai Etnomatematika UntukMenemukan Nilai Filosofi Dan Pesan MoralitasDalam Kebudayaan Cirebon
320
P23 Bagus ArdiSaputro1)
LukmanHarun2)
Studi Etnomathematics Dalam PertanianMasyarakat Brebes
341
P24 Beni Yusepa,G.P
Analisis Perbandingan Kurikulum PendidikanIndonesia Dan Inggris Untuk MeningkatkanKompetensi Pedagogik Dan KompetensiProfesional Guru Matematika
346
P25 BennyAnggara
Pengembangan Pembelajaran MatematikaMelalui Eksplorasi Etnomatematika Pada RagamHias Batik Trusmi Cirebon
366
P26 Cecep AnwarHadi FirdosSantosa
Pengukuran Efisiensi Kognitif Matematis DiPerguruan Tinggi
383
P27 ChatarinaFebriyanti ¹),Ari Irawan ²),Dan Luh PutuWidyaAndyani³)
Peran Kemampuan Awal Dan Karakter SiswaTerhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
395
P28 Dana ArifLukmana
PenerapanDiscovery LearningBerbantuan KoinBerwarna Dan Dadu Untuk MemahamkanKonsep Peluang Pada Mahasiswa STKIP PGRILumajang
402
P29 TotoSubroto1, M.DadanSundawan2
Pengaruh Pendekatan Modifikasi-APOS terhadapKemampuan Abstraksi Matematis dalam MataKuliah Struktur Aljabar 1
420
vISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
P30 Dede TrieKurniawan,Tarmidzi
Analisis Gaya Belajar (Learning Styles) DanProfil Kecerdasan Majemuk (MultipleIntelligence) Mahasiswa Calon Guru MatematikaFKIP Unswagati Cirebon
430
P31 Deni Rosdian Pengembangan Perangkat PembelajaranMatematika ModelRole PlayingBernuansaPendidikan Karakter Pada KemampuanKomunikasi Matematis Siswa
440
P32 Igo SamuelLeton
Profil Kemampuan Koneksi MatematisBerdasarkan Perspektif Gender Pada Siswa KelasVIII Tuna Runggu Sekolah Luar Biasa
461
P33 MohamadRiyadi
Trigonometri Dasar Pada Permasalahan RuangParkir
470
P34 FahrudinMuhtarulloh1),WahyuHartono2),Fuad Nasir3)
Integrasi Numerik Kuadratur Gauss-LegendreDan Aplikasinya
479
P35 DetiAhmatika
Peningkatan KemampuanSelf ConfidenceSiswaMelalui Resources-Based Learning(RBL)Dengan PendekatanScientific
493
P36 AnggitaMaharani
Profil Kemampuan Berfikir Logis DanKomunikasiMatematis Siswa SMK Di KabupatenCirebon
508
P37 DianCahyawati S.
Analisis Korelasi Faktor-Faktor Yang BerkaitanDengan Penghasilan Perajin Tenun Songket
519
P38 Diar VeniRahayu
Pembelajaran Pelangi Matematika UntukMeningkatkan Kemandirian Belajar MahasiswaPada Mata Kuliah Kapita Selekta Matematika SD
532
P39 Eva TriWahyuni
Pembelajaran Berbasis Masalah UntukMeningkatkan Kemampuan PemahamanMatematis Siswa SMK
546
viISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
P40 Faizal AnandaTohara AlGhazali
Penerapan Strategi PembelajaranProblem PosingDengan Tutor Sebaya Untuk MeningkatkanKemampuan Siswa Menyelesaikan MasalahSistem Persamaan Linear Dua Variabel Di KelasVIII F SMPN 1 Bulakamba Tahun 2013/2014
560
P41 Hasan Hamid Evaluasi BagianFormal-RhetoricalDanProblem-CenteredDari Bukti Matematis
577
P42 HettyPatmawati
Perbandingan Kemampuan Berpikir KritisMatematis Peserta Didik Antara YangMenggunakan ModelDiscovery LearningDanProblem Based Learning
587
P43 Hj. EponNur’ aeni L1),MuhammadRijal WahidMuharram2)
Desain Didaktis Kemampuan PemahamanMatematis Siswa Pada Materi Balok Dan KubusDi Kelas IV Sekolah Dasar
598
P44 Ida Nuraida Analisis Kurikulum Matematika SekolahMenengah Indonesia Dan Singapura KaitannyaDengan Kompetensi Guru Matematika
614
P45 In In Supianti Self Regulated LearningMahasiswa PendidikanMatematika
630
P46 ImamNulhakim1),Pattahuddin2),Kamaruddin3)
Penerapan AnalisaTime SeriesTerhadap NilaiMatematika Di SMAN 3 Cimahi
643
P47 InriRahmawati
Pengaruh Pembelajaran Inkuiri ModelSilverTerhadap Kemampuan Pemecahan MasalahMatematis Siswa SMP
652
P48 Setiyani1),AnggitaMaharani2),NurulIkhsanKarimah3)
Implementasi Pembelajaran Berbasis MasalahTerhadap Kemampuan Representasi MatematisMahasiswa Tingkat1 Pada Perkuliahan StatistikaDasar Di FKIP Unswagati Cirebon
664
P49 ImamNulhakim1),Oki Neswan2)
Masalah Billiar Al HassanUntuk Jajaran Genjang678
viiISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
P50 HerriSulaeman1),Dian PermanaPutri2)
Kajian Model Eksponensial dan Logistik denganContoh Aplikasinya pada Pertumbuhan PopulasiBakteriPantoea Agglomeransdi Medium LuriaBertani Cair SistemBatch Culture
685
P51 Jero BudiDarmayasa
EthnomathematicsSebagai Salah Satu LandasanPedagogik Pembelajaran Matematika Di Bali
701
P52 JokoSoebagyo
Perbandingan Kemampuan PemahamanMatematis Antara SiswaYang Belajar DenganPemanfaatan WKA Menggunakan StrategiScaffoldingdengan Siswa Yang BelajarMenggunakan Pembelajaran KonvensionaldiSMA Negeri Jakarta Utara
711
P53 MuhammadWakhidMusthofa
Permainan Dinamis Linear Kuadratik BerkendalaLunak Berjumlah Nol Lingkar Terbuka SistemDeskriptor Dengan Kendali Tetap Untuk PemainPertama
726
P54 Kadir1) DanShifaFauziah2)
Meningkatkan Kemampuan Menulis MatematisMelalui Pendekatan Matematika Realistik
741
P55 Khairunnisa Quantum Learning Dalam PembelajaranMatematika
757
P56 MuhammadWin Afgani
Belajar Matematika Yang MenyenangkanMelalui Aplikasi Permainan Android
772
P57 Mega NurPrabawati
Sistem Pendidikan Di Negara Finlandia Terbaik,Kenapa?
783
P58 MuhammadPrayito
Pemecahan Masalah Pada PembelajaranGeometriKelas 7 SMP
810
P59 Nandang ArifSaefuloh
Alat Peraga Simulasi Banjir Pada PembelajaranVolume Bangun Ruang
817
P60 Nia Kania Penggunaan Alat Peraga Sebagai UpayaMeningkatkan Pembelajaran Matematika PadaKonsep Bilangan Bulat Bagi Calon Guru SekolahDasar
828
viiiISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
P61 NidaulHidayah
PembelajaranContextual Teaching And Learning(CTL) Dalam Meningkatkan KemampuanPenalaran Statistis Mahasiswa Olahraga
838
P62 Nita Delima Pengaruh Konsep Diri Matematik TerhadapKemampuan Pemecahan Masalah MatematikMahasiswa
869
P63 Nursyamsi Pembelajaran Hitung Volume Benda PutarBerbantuan Geogebra
878
P64 Nurul Saila Penerapan Pembelajaran Kooperatif TipeJigsawPada Perkuliahan Matematika Materi UkuranGejala Pusat Dan Ukuran Letak
886
P65 RafiqZulkarnaen
Kemampuan Pemodelan Matematis DalamKurikulum Matematika Di Jerman Dan Singapura
902
P66 Sri Asnawati PengaruhPenggunaan Metode PembelajaranKuantum Terhadap Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa Pada Pokok Bahasan BangunRuang
916
P67 Ratna DewiLestyorini
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis DanKreatif Matematis Siswa Smk MelaluiPembelajaran BerbasisMasalah
931
P68 Ratna Rustina Efektifitas Penggunan Model PembelajaranMissouri Mathematics ProjectTerhadapPeningkatan Kemampuan Pemecahan MasalahMatematik Mahasiswa
949
P69 RetnaAyuningrum
Proses Berpikir Siswa Cerdas Istimewa (GiftedTalented) Dalam Memecahkan PermasalahanMatematika
960
P70 Ria NovianaAgus
Aplikasi Metode Pembelajaran InkuiriBerbantuan Maple Dalam Meningkatkan HasilDan Motivasi Belajar Pada Materi Limit Fungsi
972
P71 RinaOktaviyanthi1)
, Ria NovianaAgus2), YaniSupriani3)
IdentifikasiFunctional Skills MathematicsMahasiswa Teknik Informatika Dalam ProsesPemecahan Masalah
983
ixISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
P72 Runisah1),TatangHerman2),JarnawiAfganiDahlan3)
Upaya Meningkatkan Kemampuan BerpikirKritis Matematis Siswa Kelas VIII MelaluiModel Learning Cycle 5EDengan TeknikMetakognitif
997
P73 SiskaFirmasari1),NenengAminah2)
Kemampuan Pemahaman Dan PenalaranMatematis Pada Perkuliahan Teori BilanganMenggunakan Teknik Superitem
1013
P74 Via Yustitia Efektivitas Model PembelajaranTeams GamesTournamentDengan Pendekatan SaintifikTerhadap Kemampuan Pemecahan MasalahSiswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pemalang
1033
P75 Nurmuludin PembelajaranGuided InquiryuntukMeningkatkan Kemampuan Penalaran InduktifDan Beliefs Matematis Siswa SMP
1050
P76 SandhaSoemantri1),TotoNusantara2),Abdul Qohar3)
DefragmentingStruktur Berpikir Siswa ImpulsifPada Masalah Geometri Bangun Ruang
1068
P77 Wahyu RidloPurwanto
Efektivitas Model PembelajaranStudent TeamsAchievement DivisionsDanIndex Card MatchDengan Media Modul Terhadap Hasil BelajarMatematika Sekolah Menengah PertamaKabupaten Kudus Tahun Ajaran 2014/2015
1086
P78 Sumarni Uji Coba Bahan Ajar Geometri TransformasiBerbantuan Software Geogebra UntukMeningkatkan Motivasi Belajar MahasiswaPendidikan Matematika Universitas Kuningan
1111
P79 Syafi’ i Pembelajaran Matematika Geometri DenganKonstruktivisme Student Active Learning(KSAL)Sebagai Upaya Meningkatkan Kreatifitas ProsesBelajar Siswa
1026
xISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
P80 SyaifulBakhri1),Orthio RizkiPratama2),AgustinErnawati3)
Polr’ imatika: Media Pembelajaran InovatifDalam Meningkatkan Kemampuan Hitung Dasar
1044
P81 Syamsuri Skema Berpikir Mahasiswa DalamMengonstruksi Bukti Formal MatematisMenggunakanCognitive Mapping
1061
P82 MohammadDadanSundawan
Peningkatan Kemampuan Komunikasi MatematisMelalui Model Pembelajaran Berbasis ProyekPada Peserta Didik Sekolah Menengah Atas
1077
P83 TrustiHapsari1),TatangHerman2)
Karakteristik Pembelajaran Matematika Di Cina1092
P84 TatangSupriatna
Analisis Sistem Pendidikan Australia DanIndonesia
1104
P85 Laelasari Penilaian Autentik Dalam PembelajaranMatematika
1124
P86 Titi Rohaeti Pengaruh Penerapan Strategi Pemecahan MasalahSistematis Terhadap Kemampuan Berpikir KritisSiswa Pada Mata Pelajaran Matematika MateriKubus Dan Balok Di Kelas VIII SMP
1135
P87 TohirZainuri1),AbdurRahmanAs’ ari2), IMadeSulandra3)
Analisis Kemampuan Siswa dengan GayaKognitif Field Independentdalam MemecahkanMasalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Polya
1152
P88 UsepSholahudin
Pengajaran Limit Suatu Fungsi denganMenggunakan Perangkat LunakMathematica
1165
P89 Wahyu RidloPurwanto
Proses Berpikir Siswa Dalam MemecahkanMasalah Matematika Materi Persamaan LinierDua Variabel Ditinjau Dari Perspektif Gender
1176
xiISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
P90 Wahyudin1,Didik Abidin2
Pertumbuhan Ekonomi Dan Perdagangan LuarNegeri Indonesia Di Kawasan Asean: AnalisisMenggunakan MetodeError CorrectionMechanism(ECM)
1188
P91 WatiSusilawati
Analisis Kurikulum Dan System PendidikanMatematika Di Korea Selatan
1200
P92 YulyantiHarisman
Menilik Cara Pembelajaran Matematika Di SlbLetera Bunda Kota SolokDengan Objek CacatTunagrahita
1220
P93 Yusfita Yusuf1), WangsihSetiawati2)
Penerapan Pendekatan Konstruktivisme DenganMetode Permainan Dalam Upaya MeningkatkanAktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa
1236
P94 Zetriuslita Profil Kemampuan Disposisi MatematisMahasiswa Berdasarkan Level Akademik
1250
P95 Cita DwiRosita
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ArgumentasiDan Representasi Matematis Pada Mata KuliahTeori Bilangan
1265
P96 Wahid Umar Strategi Pemecahan Masalah Versi George PolyaDan Penerapannya Dalam PembelajaranMatematika
1280
P97 Yani Supriani Meningkatkan Kemandirian BelajarMenggunakan Multimedia Interaktif
1296
P98 YantiMulyanti1),HamidahSuryaniLukman2)
Pengembangan Bahan Ajar Matematika BerbasisIslamiPada Kapita Selekta Matematika I
1303
P99 Sukono1),EndangSoeryana2),SudradjatSupian3)
Model Matematika Ekonomi Dalam PerencanaanSistem Pencicilan Berkala Suatu Hutang
1319
xiiISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
P100 EndangSoeryanaHasbullah1,Nur FadhlinaBt AbdulHalim2,Sukono3,EndangRusyaman4
Toleransi Risiko Pada Model OptimisasiPortofolio InvestasiMarkowitz
1347
P101 Yatha Yuni Upaya Meningkatkan Kemampuan BerpikirIntuisi Matematis Melalui Model PembelajaranInquiry BerbasisOpen Ended (Hasil Kajian)
1360
P102 RostinaSundayana
Kaitan Antara Gaya Belajar, KemandirianBelajar, Dan Kemampuan Pemecahan MasalahSiswa SMP Dalam Pelajaran Matematika
1379
P103 Cita DwiRosita1), TriNopriana2)
Analisis Tingkat Berpikir Geometri Dan TingkatBerpikir Logis Serta Disposisi Berpikir KritisMahasiswa
1397
P104 Fuad Nasir Metode Pengajaran Metode Numerik DenganBerbantuan Program Komputer
1409
1
ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
DIDACTICAL DESIGN RESEARCH (DDR): UPAYA MEMBANGUNKEMANDIRIAN BERPIKIR MELALUI PENELITIAN PEMBELAJARAN
Didi SuryadiUniversitas Pendidikan Indonesia
A. PendahuluanDisadari atau tidak, pembelajaran merupakan peristiwa transfer pengetahuan dari satugenerasi ke generasi berikutnya. Peristiwa transfer tersebut terjadi secara turun temurunsehingga membentuk suatu sistem keyakinan pendidik, bahwa pengetahuan yang diajarkantersebut sepertinya bersifat permanen. Peran seorang pendidik seolah hanya sebagai pengajaryang menjadi perantara proses pewarisan pengetahuan. Dalam pembelajaran matematikamisalnya, persiapan seorang guru biasanya mengacu pada dokumen bahan ajar yang tersediaberupa buku paket atau buku-buku referensi. Proses serta alur berpikir yang termuat dalammateri ajar tersebut, baik berupa uraian konsep maupun contoh soal dan solusinya, menjadiacuan utama untuk disajikan kembali di kelas. Sulit dipungkiri bahwa pada peristiwa tersebutterjadi proses imitasi pemikiran tentang matematika yang dilakukan oleh guru dan jugapeserta didik.
Gambaran di atas, menunjukkan adanya permasalahan mendasar dalam proses pendidikanyang berlangsung saat ini. Jika kemandirian menjadi kata kuncidalam pendidikan, danmendorong generasi muda menjadi pribadi mandiri adalah salah satu tujuan pentingpendidikan, maka kemandirian pendidik merupakan sebuah keniscayaan dalam prosespendidikan. Bagaimana mungkin seorang pendidik yang cenderung imitatif dalam berpikirmengenai bahan ajar, dapat memandirikan proses berpikir peserta didiknya. Jika prosespendidikan yang berlangsung saat ini dominan seperti ini, maka dapat dipahami jikamasyarakat bangsa ini cenderung bersifat konsumtif dalam banyak aspek kehidupan,termasuk dalam kaitannya dengan pengetahuan.
Permasalahan mendasar tersebut tentu harus menjadi perhatian banyak pihak, termasukpenulis sendiri. Awal tahun 2000, sejak penulis berkesempatan mengkaji pembelajaranmatematika di Jepangdan secara bersamaan juga mulai tertarik pemikiran tentang teorisituasi didaktis (TDS) yang berkembang di Eropa atau secara khusus di Perancis, munculkesadaran baru mengenai pentingnya perubahan mendasar cara berpikir pendidik. Karakterkemandirian peserta didik harus menjadi orientasi pendidik dalam memikirkan, mendesain,dan menerapkan materi ajar dalam pembelajaran. Pemikiran ini kemudian mulai dijabarkandalam teori metapedadidaktik (TM) yang memberikan perhatian khusus tentang hubungantripartit guru-siswa-materi dalam proses pembelajaran (Suryadi, 2009). Antisipasi didaktis-pedagogis (ADP) yang digagas Suryadi melalui teori tersebut memberi penekanan padaperlunya memikirkan kemungkinan respon siswa secara mendalam atas desain materi ajaryang dikembangkan guru. Dugaan-dugaan alur belajar anak sangat penting untuk
P1
14ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBELAJARANBERBASIS RISET DAN IMPLEMENTASINYA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
WidodoJurusan Matematika FMIPA UGM Yogyakarta
[email protected], [email protected]
Abstrak
Salah satu definisi Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) adalah metode pembelajaran yangdapat mengembangkan secara aktif keterampilan “penelitian” peserta didik secaraindependen dan memberikan kesempatan peserta didik ketrampilan tersebut dalammelakukan penelitian dengan pengawasan sendiri. Materi pembelajaran yang diberikanantara lain merupakan hasil penelitian yang relatif terkini termasuk hasil penelitianpengampunya. Di sini peserta didik mendapat pelajaran dari pengalaman riset para penulis.Biasanya pada akhir semester peserta didik diminta membuat Proyek Akhir Tahun (PAT)atauFinal Year Project (FYP), yang dapat dipandang sebagai “puncak” prestasi peserta didikdalam pembelajaran selama satu semester (University of Leeds, 2008). PBR juga dapatdipandang sebagai metodeStudent-Centered Learning(SCL) yang mengintegrasikan riset didalam proses pembelajaran. PBR bersifat multifase yang mengacu kepada berbagai macammetode pembelajaran. PBR memberi peluang / kesempatan kepada peserta didik untukmencari data (informasi), mengumpulkan data (informasi), menganalisis data (informasi),menyusun hipotesis (conjucture),membuktikan hipotesis (conjucture), membuat kesimpulan,menyusun dan mengkomunikasikan hasil riset.Strategi pengembangan PBR antara lain:(1) Memperkaya dengan penelitian dalammerancang dan mengajar mata kuliah, (2) Pada pembelajaran di kelas, diberikan hasilpenelitian yang relatif terbaru di dalam bidang sesuai konteks sejarah, (3) Mendesainkegiatan pembelajaran dengan isu-isu penelitian kontemporer, (4)Mengajarkan metode,teknik dan keterampilan penelitian secara eksplisit dalam proses pembelajaran, (5)Memberikan kegiatan penelitian skala kecil menjadi tugas peserta didik, (6) Melibatkanpeserta didik dalam kegiatan penelitian institusi, (7) Mendorong peserta didik untuk merasamenjadi bagian dari budaya penelitian departemen/ jurusan, (8) Dalam proses pembelajarandidiklah peserta didik dengan nilai-nilai / etika penelitian. (Griffith Institute for HigherEducation, 2008 danWidayati, dkk, 2010). Dalam makalah ini akan disampaikanpengembangan PBR pada pembelajaran matematika.
Kata Kunci :SCL (Student-Centered Learning), PBR (Pembelajaran Berbasis Riset).
A. Pendahuluan
P2
29ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PROBLEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
A.K Uswatun HasanahUniversitas Sebelas Maret
Abstrak
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui : (1) permasalahan apa sajayang terjadi dalam penerapan model kooperatif tipe Jigsaw pada pembelajaran Matematika,(2) solusi apa yang diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran jigsawyaitu (1) Penugasan anggota kelompok untuk menjadi ahli sering tidak sesuai antarakemampuan dengan kompetensi yang harus dipelajari (2) Siswa yang pintar akan lebihmendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi (3) Siswa yang memilikikemampuan membaca dan berfikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskanmateri ketika menjadi tenaga ahli sehingga dimungkinkan terjadinya kesalahan(miskonsepsi). Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah (1) menyesuaikankemampuan dengan kompetensi yang dimiliki siswa (2) guru memotivasi semua siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran (3)membuat catatan kecil/poin-poin penting materiyang akan disampaikan agar tim ahli yang memiliki kemampuan membaca danberfikir rendah dapat menyampaikan konsep dengan benar.
Kata kunci:Model pembelajaran, kooperatif, jigsaw.
A. PendahuluanPendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karenadengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dalamupaya mencapai kesejahteraan hidup. Pendidikan adalah usaha secara sadar danterencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didiksecara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
P3
�7ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PEMBELAJARAN ALJABAR LINEAR BERBANTUAN PERANGKATLUNAK SOFTWARE ALGEBERATOR 4.02
Dedek kustiawatiPendidikan Matematika FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajarmahasiswa dengan menggunakan softwarealgeberator 4.02lebih tinggi dengan menggunakan metodekonvensional,(2) Perbedaan hasil belajar matematika kelompok yang menggunakanalgeberator 4.02dengan Kelompok yang tidak menggunakanalgeberator 4.02pada kelas ekperimen dan kelas control,(3) apakah terdapat interaksi antara penggunaanalgeberator 4.02dalam pembelajaran aljabar matriksdengan kemampuan matematis dalam mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini telahdilaksanakan pada bulan Agustus- November 2014 di FITK UIN Syarif Hidayatullah. Metodepenelitian yang digunakan adalah metode Quasi-eksperimen.treatment by blocks 2 × 2.haspenel.Dari hasil data yang diperoleh Hasil belajar matematika mahasiswa yang pembelajarannyamenggunakan softwarealgebrator 4.02lebih tinggi dikelas ekperimen dari hasil belajar matematikamahasiswa dengan pembelajaran kelas control yaitu Fhitu(13,28) > Ftabel (4.02),(2) Penggunaan softwareAlgebrator tidak berpengaruh signifikan di kelas kontol, karena tidak memberikan perbedaan hasilbelajar antara kedua kelompok. F hitung( 0,0085 ) < F tabel (4.02 ), (3) Terdapat interaksi antarayang menggunakan softwarealgebrator 4.2dan yang tidak menggunakan softwarealgebrator 4.02,dalam pembelajaran aljabar matriks lebih aktif mahasiswa yang menggunakan software tersebut dapatmemecahkan masalah dan presentasi kedepan kelas hal ini terlihat pada F hitung 4,38 > F tabel 4.02Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran yang menggunakan aplikasiperangkat lunak bantu yang dapat digunakan dalam pembelajaran Aljabar yaituAljaberator 4.02.Program ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kecepatan,dan keakuratan dalam berbagaiperhitungan dalam pembelajaran aljabar linier sehingga waktu yang diperlukan untuk mengerjakanlebih efisien dan hasil yang diperoleh lebih akurat dibandingkan dengan perhitungan yang dilakukansecara manual
Kata kunci : Aljabar linear,Software Aljaberator4.02.
A. Pendahuluan
Meskipun matematika telah dikenal sejak awal, namun dalam kenyataannya
masih banyak mahasiswa yang kurang mampu menguasinya karena kurang keaktifan
mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal latihan, merasa jenuh atau bosan karena
P4
61ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEPMATEMATIKA SISWA MELALUI TEKNIK SCAFFOLDING
Abdul Muin 1), Damayanti2)
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jl. Juanda No. 95 Ciputat 154121) [email protected] &2)[email protected]
Abstrak
Artikel ini menjelaskan tentang penerapan teknikscaffolding dalam meningkatkanpemahaman konsep matematika siswa, yang meliputi pemahaman dimensi translasi,interpretasi, dan ekstrapolasi. Penelitian dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Pertama(SMP) Negeri di Tangerang dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F yang terdiri dari 35 siswa. Hasil temuanmenunjukkan bahwa: a) Pemahaman konsep matematika siswa meningkat setelahditerapkannya teknikscaffolding, b) teknikscaffoldingdapat meningkatkan aktivitas belajarmatematika siswa, c) Siswa mempunyai respon sangat baik terhadap pembelajaranmatematika setelah diterapkannya teknikscaffolding.
Kata Kunci : scaffolding, translasi, interpretasi, ekstrapolasi
A. Pendahuluan
Matematika merupakan alat yang berfungsi untuk membangun penalaran, pola
berpikir logis, kritis, obyektif dan rasional, yang diperlukan baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam
Permendiknas No. 22 tahun 2006 dikemukakan bahwa, matematika diajarkan di
sekolah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep
matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan
gagasan, serta memiliki sikap menghargai matematika. Melalui pemahaman siswa
bisa mengetahui bahwa ide matematika penting dan berguna dalam kehidupan
sehari-hari. Siswa menyadari bahwa matematika mempunyai banyak koneksi dengan
P5
78ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016☜Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika BerbasisRiset☝ Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE BERBANTUAN CDPEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI DAN KEMAMPUAN
PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMA(Penelitian Eksperimen Kelas X MIA di SMA Negeri 5 Cirebon)
Ika Wahyuni 1), Ade Tia Ariyani 2)
Pendidikan Matematika FKIP UNSWAGATI Cirebon;1) ik_math @yahoo.com &2)[email protected]
Abstrak
Salah satu faktor lemahnya kemampuan pemahaman matematis siswa terhadap pembelajaranmatematika yaitu siswa belajar secara pasif dan hanya mengutamakan hafalan dan mencatat.Padahal dengan mengingat atau menghafal belum tentu siswa dapat memahami materi yangdiajarkan oleh guru bahkan mudah terlupakan. Sehingga pemahaman matematis siswamenjadi sangat lemah yang mengakibatkan tidak adanya motivasi siswa untuk semangatbelajar. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan teknik pengambilan sampelmenggunakancluster sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pembelajarandengan menggunakan model pembelajaranscrambleberbantuan CD pembelajaran efektifterhadap motivasi dan kemampuan pemahaman matematis siswa (2) perbedaan kemampuanpemahaman matematis antara siswa yang menggunakan model pembelajaran scrambleberbantuan CD pembelajaran dengan pembelajaran biasa (3) motivasi siswa terhadappembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaranscrambleberbantuanCD pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pembelajaran denganmenggunakan model pembelajaranscrambleberbantuan CD pembelajaran efektif terhadapmotivasi dan kemampuan pemahaman matematis siswa SMA dengan rata-rata tes akhir padakelas eksperimen sebesar 85,64 dan pengaruh sebesar 81% (2) perbedaan kemampuanpemahaman matematis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan modelpembelajaranscramble berbantuan CD pembelajaran dengan pembelajaran biasa (3)motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan modelpembelajaranscrambleberbantuan CD pembelajaran pada umumnya baik pada saat kegiatanpembelajaran yaitu motivasi yang muncul dari dalam dirinya sebesar 81,08% sedangkanmotivasi yang muncul dari luar dirinya sebesar 71,50%.
Kata Kunci: Efektifitas, Model PembelajaranScramble, CD Pembelajaran, Motivasi, danKemampuan Pemahaman Matematis
P6
90ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016☜Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika BerbasisRiset☝ Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM PEMBELAJARANMATEMATIKA
Ena Suhena PrajaProdi. Pendidikan Matematika - FKIP - Unswagati
Jln. Perjuangan no.01– [email protected]
Abstrak
Makalah Penerapan StrategiRelating, Experiencing, Applying, Cooperating, danTransferring(REACT) dalam pembelajaran matematika ini bersifat kajian pustaka, yangberdasarkan pada teori dan beberapa hasil penelitian. Kajian ini mencobamemberikanpenjelasan tentang apa itu strategi REACT, mengapa pembelajaran matematikamenggunakan strategi REACT, dan bagaimana penerapannya dalam pembelajaranmatematika. Selain itu juga dalam makalah ini diberikan contoh bagaimana carapenerapannya dalam pembelajaran matematika, baik pada siswa di Sekolah maupunmahasiswa di Perguruan Tinggi. Penerapannya untuk masing-masing tingkatan sekolahdan mahasiswa tersebut mempunyai beberapa perbedaan, terutama dalam halpelaksanaannya dan kemampuan matematis yang dikembangkan.
Kata Kunci: Strategi REACT dan Pembelajaran Matematika
A. Pendahuluan
Matematika merupakan ilmu dasar yang perlu untuk dipelajari dan dipahami, karena
pola pikir matematika dapat membantu siswa untuk berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif. Oleh karena itu melalui matematika diharapkan dapat
membantu pola pikir siswa dalam menghadapi kehidupan yang selalu berkembang,
dan mampu membantu mempermudah dalam mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan. Walaupun matematika banyak manfaatnya, pada dasarnya matematika
merupakan ilmu deduktif dan abstrak, sehingga menyulitkan banyak orang untuk
memahaminya, termasuk para siswa. Oleh karena itu diperlukan adanya upaya-upaya
P7
111ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMASSESTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN SELF
PROFICIENCY MAHASISWA
Georgina Maria TinungkiJurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin [email protected]
Abstrak .
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatanSelf-Proficiency mahasiswa yangmemperoleh pembelajaran kooperatif tipe TAI dan pembelajaran Biasa. Mahasiswa perludibekali kemampuanself proficiencydengan baik, sehingga diharapkan mahasiswa tersebutdapat memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah kehidupan pada umumnya atau tugas matematik pada khususnya. Penelitian iniadalah Quasi Eksperimen. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswaProgram Studi Statistika, yang mengontrak mata kuliah Teori Peluang di salah satuPerguruan Tinggi Negeri di Kota Makassar. Teknik Sampling yang digunakan berupaPurposive Sampling. Sedangkan instrumen yang digunakan adalah skalaSelf-Proficiency(SPr) yang telah divalidasi. Data penelitian ini diaalisis menggunakan statistik Parametrikdan Non Parametrik. Adapun hasil dari penelitian ini adalah peningkatan Self-Proficiencymahasiswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih baik daripadamahasiswa yang memperoleh pembelajaran Biasa
Kata Kunci: Self Proficiency, Pembelajaran Kooperatif tipe TAI, PembelajaranBiasa
A. Pendahuluan
Self proficiencymerupakan kecakapan diri seseorang yang akan mempengaruhi
tindakan, upaya, ketekunan, fleksibilitas dalam perbedaan, dan realisasi dari tujuan
dari individu. Self proficiencyyang terkait dengan kemampuan seseorang seringkali
menentukanoutcomesebelum tindakan terjadi (Bandura, 1997). Dalam mengkaji
Self proficiency mahasiswa, maka model pembelajaran yang diprediksi dapat
memfasilitasi kajian tersebut adalah pembelajaran matematika model Kooperatif tipe
Team Assisted Individualization(TAI). Model ini merupakan pembelajaran
P8
122ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN DALAMMATEMATIKA DISKRIT MENGGUNAKAN PENGAJARAN BERBASIS
DNR
Abdul Mujib
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, Medan;
Abstrak
Makalah ini merupakan kajian teoritis tentang kemampuan pembuktian matematika mahasiswa dalammatematika diskrit.Pembuktian merupakan salah satu kemampuan berpikir matematis tingkatlanjut.Berdasarkan penelitian, masih banyak mahasiswa kesulitan dalam mengkonstruksi buktimatematis.Mengembangkan kemampuan berpikir mahasiswa tingkat lanjut merupakan alternatifmengatasi kesulitan tersebut.Selain itu, matematika diskrit sangat memungkinkan sebagai mediamengembangkan kemampuan pembuktian.Dalam makalah ini, mengkaji beberapa topik khususmatematika diskrit tentang pembuktian. Selain itu, salah satu pembelajaran yang memperhatikanpemahaman dan proses berpikir serta kebutuhan intelektual mahasiswa salah satunya kemampuanpembuktian adalahDNR-based instruction.
Kata Kunci :kemampuan pembuktian, matematika diskrit, DNR-based instruction
A. Pendahuluan.
Berpikir matematika tingkat lanjut atauadvanced mathematical thinking(AMT)
dapat di interpretasikan dalam dua acara yang berbeda yaitu berpikir berkaitan
dengan matematika tingkat lanjut, atau sebagai bentuk lanjutan dari proses berpikir
matematika (Tall, 1988). Menurut perspektif secara matematis, AMT mengkaji
tentang konsep dan konten matematika pada level sekolah menengah atas (SMA),
level perguruan tinggi, dan tahap transisi antara SMA menuju ke perguruan tinggi.
Penelitian-penelitian dalam kategori ini, banyak mengkaji tentang pemahaman
konsep matematika, teknik pembuktian, pemecahan masalah matematika, teknik
pengajaran dan proses abstraksi. Sedangkan menurut perspektif proses berpikir,
P9
139ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL QUANTUM UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI
MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
ADANG EFFENDI
UNIVERSITAS GALUH
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah perbedaan peningkatan kemampuankomunikasi matematis dan koneksi matematis yang signifikan antara siswa yangmendapatkan pembelajaran matematika dengan model quantum dan siswa yangmendapatkan pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Untuk mendapatkan data hasilpenelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan komunikasi dan koneksi matematis,skala sikap siswa, lembar observasi, dan daftar wawancara. Penelitian ini dilakukan diSekolah Menengah Pertama dengan level menengah (sedang). Populasi penelitian ini adalahsiswa SMP dengan sampel penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 BaleendahKabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat dengan responden penelitiannya adalah siswa kelasVII sebanyak dua kelas yang dipilih secara acak kelas dari empat kelas yang ada. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan model quantum dapatmeningkatkan kemampuan komunikasi dan koneksi matematis siswa ditinjau daripembelajaran dan kategori kemampuan matematika siswa. Tidak terdapat interaksi antarafaktor pembelajaran dengan faktor kategori kemampuan matematis siswa menyangkutpeningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa namun terdapat interaksi antara faktorpembelajaran dengan faktor kategori kemampuan matematis siswa menyangkut peningkatankemampuan koneksi matematis siswa. Analisis data angket memperlihatkan bahwa siswayang pembelajarannya dengan model quantum sebagian besar bersikap positif terhadappembelajaran matematika dengan model quantum. Pembelajaran matematika dengan modelquantum secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dankoneksi matematis siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.Kata kunci : Kemampuan komunikasi , kemampuan koneksi, model QuantumTeaching.
P10
161ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016☜Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika BerbasisRiset☝ Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARANMODEL CONTEXTUAL TEACING AND LEARNING
DENGAN MEDIA E-LEARNING MATERI DIMENSI TIGA
Abdul RofikSMA Negeri 1 [email protected]
ABSTRAK
Penelitian membahas tentang jalannya perangkat pembelajaran modelContextual Teachingand Learning dengan MediaE-Learning yang dikembangkan menghasilkan perangkatpembelajaran yang valid praktis. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupasilabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD), mediae-learning, dan tes kemampuan pemecahan masalah (TKPM). Hasil penelitian menunjukkan:(1) setelah melalui tahap validasi tim ahli dan teman sejawat serta proses revisi diperolehpenilaian dengan rentang nilai 1,00 sampai 4,00 didapat rata-rata skor silabus 3,69, RPP3,57, LKPD 3,44, mediae-learning3,77, TKPM 3,58 menunjukkan kriteria valid, (2) responsiswa dan guru terhadap komponen dan kegiatan pembelajaran positif.
Kata kunci: Contextual Teaching and Learning, MediaE-Learning.
A. Pendahuluan
Banyak ahli mendefinisikan pengertian tentang model pembelajaran, model
pembelajaran adalah suatu cara mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan
pembelajaran. Model pembelajaran dipandang perlu untuk mengatasi kesulitan guru
dalam melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan belajar peserta didik. Model
diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan kegiatan, (Sagala, 2003: 175). Sehingga model pembelajaran dapat
merupakan suatu cara atau bentuk, atau desain dalam penyampaian materi/bahan ajar
dari seorang pendidik terhadap peserta didiknya sehingga materi yang diberikan
dapat terserap sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Komaruddin sebagaimana
yang dikutip oleh Sagala (2003) model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau
P11
17�ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENDEKATAN METAKOGNITIF DALAMPEMBELAJARAN MATEMATIKA
Agusmanto J.B. Hutauruk
Pascasarjana Pendidikan Matematika, Univ. Pendidikan Indonesia; Bandung;[email protected]
ABSTRAK
Seringkali siswa mengikuti suatu instruksi dalam memecahkan masalah matematika tanpamenyadari apa yang mereka lakukan, mengapa mereka melakukan, dan bahkan tidak tahuapa yang harus mereka lakukan dengan tugas tersebut. Sementara untuk menjadi seorangpemecah masalah yang baik, seseorang harus memiliki kemampuan metakognisi yang baik.Dengan kesadaran metakognisi, siswa terlatih untuk selalu merancang strategi terbaik dalammemilih, mengingat, mengenali kembali, mengorganisasi informasi yang dimilikinya sertamenyelesaikan masalah yang dihadapinya. Siswa akan terbiasa untuk selalu memonitor,mengontrol dan mengevaluasi hal yang telah dilakukannya. Pendekatan metakognitif dalampembelajaran matematika dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, salah satunya denganmenggunakan kartu metakognisi, yang berisi pertanyaan-pertanyaan metakognitif yang dapatdisesuaikan dan disusun berdasarkan topik atau materi yang sedang dipelajari di kelas.
Kata Kunci: Metakognisi, Pembelajaran Metakognitif
A. Pendahuluan
Matematika tak dapat dipungkiri lagi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang
sangat berperan dalam peradaban, sehingga mnguasai kecakapan matematis sangat
penting dicapai untuk dapat bersaing dan mencapai kemajuan di zaman modern
(NRC, 2002; Hudojo, 2004; dalam Hendrayana, 2015). Namun kebanyakan siswa
mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika, walaupun kadang kesulitan itu
sengaja dibuat untuk melatih dan membiasakan siswa agar terbiasa dalam aktifitas
berpikir dan aktifitas memecahkan masalah (Hendrayana, 2015).
P1�
191ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
KAJIAN MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL KONSERVASI ALIRANTERBUKA PADA SUATU SUNGAI
Alit KartiwaDepartemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas PadjadjaranJl. Raya Jatinangor Km 21, Jatinangor (45363), Sumedang, Jawa Barat
Email: [email protected]
Abstrak
Paper ini bermaksud melakukan kajian tentang persamaan diferensial konservasi aliransungai terbuka. Persamaan diferensial konservasi massa atau kontinuitas untuk aliran takpermanen satu dimensi dapat dijabarkan dengan pertolongan sebuah control, yangmerupakan pias air yang diisolasi dari sekelilingnya, sehingga dapat diamati secara rincisemua debit yang masuk dan keluar. Selain hukum kekekalan massa, dalam paper ini jugadikaji tentang hukum kekekalan momentum suatu aliran air. Kajian model kekekalanmomentum yang dilakukan meliputi: (1) asumsi aliran satu dimensi, dan (2) asumsi rapatmassa adalah konstan. Gaya-gaya yang bekerja pada volume control yang dikaji meliputi:gaya berat, gaya gesekan, dan gaya hidrostatika. Hasil kajian dalam paper ini adalah berupamodel persamaan diferensial yang memenuhi asumsi aliran satu dimensi dan rapat massakonstan, yang juga meliputi asumsi gaya bertat, gaya gesekan, dan gaya hidrostatik tertentu.
Kata Kunci : Persamaan diferensial, aliran sungai, konservasi massa, hukum kekekalan,gaya
A. Pendahuluan
Sungai atau saluran terbuka adalah saluran dimana air mengalir dengan muka air
bebas. Pada saluran terbuka, misalnya sungai (saluran alam), variabel aliran sangat
tidak teratur terhadap ruang dan waktu. Variabel tersebut adalah tampang lintang
saluran, kekasaran, kemiringan dasar, belokan, debit aliran dan sebagainya. Sungai
juga merupakan saluran terbuka dengan suatu ukuran geometri, yang berubah dengan
waktu tergantung pada debit, material dasar dan tebing, serta jumlah dan jenis dari
sedimen yang diangkut oleh aliran (Wibowo, 2013). Kondisi aliran saluran terbuka
P13
�03ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PROBLEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLTHROWING DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Anugrahita Yusi AwariUniversitas Sebelas [email protected]
Abstrak
Pembelajaran yang diterapkan guru di kelas sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswadalam belajar. Rendahnya hasil belajar merupakan indikasi pembelajaran belum optimal. Halini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya penerapan model pembelajaran yang kurangtepat. Karena penerapan model pembelajaran yang kurang tepat mengakibatkan kurangnyaminat siswa terhadap matematika serta rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yangdiberikan. Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya upaya perbaikan pembelajaranmatematika yang dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa. Penggunaan modelpembelajaran kooperatif merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pemahamansiswa.Model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak variasi. Salah satu diantaranyaadalah model pembelajaranSnowball Throwingnamun dalam pelaksanaan pembelajaranpada model pembelajaranSnowball Throwingmasih terdapat beberapa permasalahan yangdihadapi. Salah satu permasalahannya adalah pemanfaatan waktu yang digunakan,pengkondisian kelas dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan adanya solusi dalammenghadapi permasalahan-permasalahan tersebut untuk memaksimalkan penggunaan modelpembelajaranSnowball Throwingdalam proses pembelajaran di kelas.
Kata Kunci : Model pembelajaran, kooperatif, Snowball Throwing.
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan sumber daya insani yang sepatutnya mendapat perhatian terus
menerus dalam upaya peningkatan mutunya.Peningkatan mutu pendidikan berarti
pula peningkatan kualitas sumber daya manusia.Untuk itu perlu di lakukan
pembaharuan dalam bidang pendidikan dari waktu ke waktu tanpa henti.Dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu
P14
213ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016☜Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika BerbasisRiset☝ Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Provinsidi Pulau Sumatera Tahun 2006- 2013:
Aplikasi Regresi Data Panel
Andi Kurniawan 1, Dechi Yulpratiwi 2
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta,[email protected]
Abstrak.
Penelitian ini bertujuan mengaplikasikan regresi data panel untuk menganalisisKetimpangan Pendapatan Antar Provinsi di Pulau Sumatera Tahun 2006-2013. Penelitianini akan menggambarkan tingkat ketimpangan pendapatan antar provinsi yang terjadi diKoridor Sumatera tahun 2006- 2013.dan faktor-faktor yang memengaruhi. Variabel yangdigunakan dalam penelitian ini adalah PDRB perkapita, intensitas sumber daya alam, kondisijalan, Tingkat pengangguran terbuka dan aglomerasi. Metode yang digunakan adalahFeasible Generalized Least Square (FGLS)atau Seemingly Unrelated Regression (SUR)dengan data panel seluruh provinsi di Pulau Sumatera pada periode tahun 2006-2013.Hasilpenelitian menunjukan bahwa intensitas sumber daya alam dan kondisi jalan antar provinsiberpengaruh negative dan signifkan terhadap ketimpangan pendapatan antar provinsi.Sedangkan variabel tingkat pengangguran terbuka dan aglomerasi berpengaruh positif dansignifikan terhadap ketimpangan pendapatan antarprovinsi.
Kata Kunci : Regresi data panel, Feasible Generalized Least Square (FGLS), SeeminglyUnrelated Regression (SUR), Ketimpangan Pendapatan
A. PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup
berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap masyarakat, dan institusi
nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan
ketimpang pendapatan, serta pengetasan kemiskinan (Todaro:2004).
Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi merupakan dua tujuan
pembangunan yang seharusnya dapat dicapai secara bersamaan dalam proses
pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tanpa diikuti oleh pemerataan
ekonomi akan memperlebar jurang pemisah antara satu kelompok masyarakat dan
P15
���
ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
KAJIAN SKEMA DIFERENSIAL BEDA HINGGA PADA PEMODELANALIRAN SUNGAI
Alit KartiwaDepartemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas PadjadjaranJl. Raya Jatinangor Km 21, Jatinangor (45363), Sumedang, Jawa Barat
Email: [email protected]
Abstrak
Paper ini mermaksud melakukan kajian tentang skema diferensial beda hingga padapemodelan aliran sungai. Dasar dari setiap skema dari metode beda hingga dapat dirunut darideret Taylor. Skema diferensial beda hingga dapat dikelompokkan menjadi tiga keluargabesar, yaitu keluarga skema eksplisit, implicit, dan eksplisit-implisit. Bagaimana bentuk-bentuk skema diferesial beda hingga yang termasuk dalam tiga keluarga tersebut. Dalampaper ini kajian tentang skema diferensial beda hingga meliputi, skema maju, skema mundur,skema tengah, skema loncat-katak, skema DuFort-Frankel, skema Crank-Nicolaon, skemaempat titik Pressman, skema bobot waktu dan ruang. Hasil kajian dalam paper ini adalahbentuk-bentuk diferensial beda hingga yang mengikuti beberapa skema tersebut di atas.
Kata Kunci : Diferensial beda hingga, skema eksplisit, skema implisit, skema eksplisit-implisit.
A. Pendahuluan
Dalam dekade belakangan ini timbul kekhawatiran akan semakin meningkatnya
kerusakan berbagai daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia, pada musim hujan semakin
banyak sungai yang meluap dan banjir sedangkan pada musim kemarau banyak wilayah
mengalami kekeringan. Diantara masalah yang cukup dianggap mendesak dan perlu
penanggulangan serius adalah semakin kritisnya keadaan hidrologi beberapa sungai yang
ditandai dengan semakin besarnya angka rasio antara debit maksimum pada musim hujan
dengan debit minimum pada musim kemarau, serta semakin mundurnya produktivitas lahan
terutama di bagian hulu DAS (Sara, 2011). Kegiatan manusia yang bersifat merubah tipe
atau jenis penutup lahan dalam suatu DAS seringkali dapat memperbesar atau memperkecil
P1�
��1ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUKMENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA
Asep Sujana1), Ika Meika2)
Prodi Pendidikan Matematika FKIPUniversitas Mathla’ ul Anwar Banten,[email protected]
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitianmix methoddengan strategi embedded konkuren dengantujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswayang belajar dengan pembelajaran berbasis masalah atauproblem based learning(PBL)lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional; Populasi pada penelitian iniadalah mahasiswa jurusan pendidikan matematika FKIP UNMA Banten, dengan sampel duakelas pada semester IV. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal uraian,lembar wawancara dan lembar observasi kegiatan mahasiswa dan dosen.Analisis datadilakukan secara kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari hasil pretes dan postes. Hasilpenelitian menunjukkan bahwakemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswayang belajar dengan pembelajaran berbasis masalah atauproblem based learning(PBL) dandengan pembelajaran konvensional tidak terdapat perbedaan signifikan
Kata Kunci : Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Pemecahan MasalahMatematika.
A. Pendahuluan
Di abad ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat
cepat.Hal ini menuntut kesiapan kita untuk dapat mengambil manfaat dari
perkembangan tersebut, dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan.Matematika
merupakan salah satu sarana yang dapat menangkap perkembangan pengetahuan dan
teknologi menjadikannya sangat penting untuk menjadi prioritas dalam
pembelajaran. Namun pada kenyataannya pembelajaran matematika masih hanya
sebatas proses yang berjalan satu arah saja tanpa melihat sejauh mana perkembangan
mahasiswa dalam menerima materi terlebih jika dikaitkan dengan penerapan
P1
��
ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MODEL PACE UNTUKMENINGKATKAN SELF-RENEWAL CAPACITY MAHASISWA
Andri SuryanaUniversitas Indraprasta PGRI Jakarta
Jl. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatanSelf-Renewal Capacitymahasiswayang memperoleh pembelajaran ModelPACEdan konvensional Penelitian ini merupakanpenelitian quasi eksperimen. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswaProgram Studi Pendidikan Matematika yang mengambil/mengontrak Mata Kuliah StatistikaMatematika 2 di salah satu PTS di Jakarta Timur. Teknik sampling yang digunakan berupapurposive samplingdan acak kelas, sedangkan instrumen utama yang digunakan adalahskala Self-Renewal Capacity(SRC) yang telah divalidasi. Data penelitian ini dianalisismenggunakan statistik parametrik dan non-parametrik. Adapun hasil dari penelitian iniadalah peningkatanSelf-Renewal Capacitymahasiswa yang memperoleh pembelajaranModel PACElebih baik daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
Kata Kunci: Model PACE, Self-Renewal Capacity
A. Pendahuluan
A.1 Latar Belakang
Materi matematika di perguruan tinggi umumnya lebih kompleks daripada
matematika tingkat sekolah karena materi yang disajikan lebih bersifat abstrak. Agar
materi matematika mudah dipahami dan disukai oleh mahasiswa, maka perlu
dikembangkanSelf-Renewal Capacity. Self-Renewal Capacitymerupakan kapasitas
seseorang dalam menyempurnakan/memperbaiki kinerjanya dalam belajar serta
P1�
274ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016☜Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika BerbasisRiset☝ Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
KURIKULUM 2013 DAN PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASIDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Bety MiliyawatiProdi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Subang
ABSTRAK
Isu pendidikan di Indonesia saat ini adalah pendidikan Karakter. Pendidikan karakter bukan hanyamenjadi tanggungjawab mata pelajaran Agama atau Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), namunproses pembelajaran nilai-nilai karakter dapat diintegrasikan di dalam setiap mata pelajaran sejakproses pembelajaran berlangsung. Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang dikembangkan dalamsetiap mata pelajaran meliputi: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat,cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilaikarakter tersebut sejalan dengan visi matematika dan tujuan kurikulum 2013 yaitu untukmempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman, produktif, berpikir dan bersikap kritis, kreatif, inovatif, afektif, cermat, objektifdan terbuka, menghargai keindahan matematika, rasa ingin tahu dan senang belajar matematika sertamampu berkonstribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.Namun di sisi lain fenomena dekadensi moral sungguh amat memprihatinkan, tidak semakinberkurang, justru semakin meningkat. Upaya-upaya dari berbagai pihak termasuk pihak sekolahselama ini ternyata belum mampu mewadahi pengembangan karakter peserta didik secara dinamis danadaptif. Seiring waktu bergulir, permasalahan ini merupakan salah satu indikator kekurangberhasilansekolah dalam menanamkan pendidikan karakter terhadap peserta didik. Dalam pembahasan makalahini, penulis mencoba menelaah bagaimana konsep pendidikan karakter terintegrasi dalam kurikulum2013 dan penerapannya dalam pembelajaran matematika, untuk mendukung tumbuhnya budaya dankarakter siswa di sekolah. Pembahasan yang disajikan meliputi tiga hal, yakni kurikulum 2013,pendidikan karakter, dan pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran matematika.
Kata Kunci : kurikulum 2013, pendidikan karakter, pembelajaran matematika
A. PENDAHULUAN
Apabila dianalisis penyelenggaraan pendidikan nasional saat ini berbagai
keberhasilan telah dapat dicapai, namun di sisi lain fenomena dekadensi moral
peserta didik sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai yang selama ini dikenal
dimiliki oleh bangsa Indonesia dan sudah menjadi ciri khas yang mencerminkan jati
diri bangsa Indonesia. Hal ini dapat kita saksikan berbagai gaya hidup yang
P19
293ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN, SPASIAL DAN KONEKSIMATEMATIS MAHASISWA
CALON GURU MATEMATIKA
Muchamad Subali Noto1), Surya Amami Pramuditya2), Dina Pratiwi, D.S3)
1,2,3)Universitas Swadaya Gunung Djati, Cirebon;2)Mahasiswa SPS UniversitasPendidikan Indonesia, Bandung
1)[email protected],2) [email protected],3)[email protected]
Abstrak
Kemampuan penalaran, spasial dan koneksi matematis (PSKM) merupakan kemampuanyang harus dimiliki mahasiswa untuk belajar beberapa mata kuliah matematika tingkatlanjut. Berkaitan dengan hal tersebut, maka seorang dosen harus mengetahui kemampuanPSKM mahasiswa sehingga dapat merencanakan pembelajaran dan bahan ajar yang sesuaidengan profil kemampuan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikankemampuan PSKM mahasiswa calon guru matematika. Metode penelitian adalah penelitiandeskriptif dengan subjek mahasiswa calon guru matematika tingkat satu sebanyak 201mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Hasil menunjukkanbahwa rata-ratakemampuan penalaran sebesar 48,86; rata-rata kemampuan spasial sebesar 50,13; rata-ratakemampuan koneksi matematis sebesar 39,07. Ini berarti ketiga kemampuan tersebut masihtergolong rendah, terutama untuk kemampuan koneksi matematis.
Kata Kunci : Kemampuan Penalaran, Spasial, Koneksi Matematis, Mahasiswa Calon GuruMatematika.
A. Pendahuluan
Pada tingkatan perguruan tinggi khususnya program studi pendidikan
matematika, mahasiswa dituntut untuk belajar beberapa mata kuliah matematika
tingkat lanjut seperti aljabar, teori grup, analisis real ataupun geometri. Maka
beberapa kemampuan matematis sangatlah perlu dikembangkan oleh mahasiswa dan
dosen. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan matematisnya dengan cara
rutin mengerjakan soal-soal matematika yang memuat penalaran atau spasial
P20
�0�ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISMATEMATIKASISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN POGIL
ArmanilaUniversitas Pendidikan Indonesia, Bandung,
Abstrak
Matematika sebagai salah satu disiplin ilmu yang tidak terlepas kaitannya dengan duniapendidikan. Selain itu tidak bisa kita pungkiri matematika tidak bisa lepas dari kehidupansehari-hari seseorang, misal saja dalam hal jual beli, TI dll. Kemudian, alasan lain mengapapendidikan itu penting dalam kehidupan dalah sebagai sarana komunikasi yang kuat, singkatdan jelas. Penyampaian informasi dengan berbagai cara dapat meningkatkan kemampuanberpikir. Berpikir adalah fungsi kognitif tingkat tinggi dan berpikir melibatkan manipulasiotak terhadap informasi seperti saat kit membentuk konsep, terlibat dalam pemecahanmasalah melakukan penalaran dan membuat keputusan.Dan salah satu kemampuan berpikirtingkat tinggi adalah kemampuan berpikir kritis.Kemampuan berpikir kritis merupakan salahsatu kemampuan yang penting untuk dimiliki siswa selain kemampuan matematis lainnyaseperti kreatif, penalaran, pemahaman, komunikasi dan representasi.Mengingat bahwakemampuan ktitis perlu dimiliki siswa, maka pengembangan berpikir kritis merupakan suatupersoalan yang penting untuk dilakukan.Untuk meningkatkan kemampuan kritis salahsatunya adalah dengan diterapkan model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkankemampuan berpikir kritis siswa serta self efficacy .Salah satu model pembelajaran yangditerapkan yaituProcess Oriented Guided Inquiry Learning(POGIL).POGIL merupakanmodel pembelajaran aktif yang menggunakan belajar dalam tim, aktivitas guided inquiryuntuk mengembangkan pengetahuan, pertanyaan untuk meningkatkan kemampuan berpikirkritis dan analitis, memecahkan masalah, melaporkan, metakognisi, dan tanggung jawabindividu.POGIL (Process Oriented Guided-Inquiry Learning)adalah model pembelajaranyang didesain dengan kelompok kecil yang berinteraksi dengan instruktur/guru sebagaifasilitator.Model pembelajaran ini membimbing siswa melalui kegiatan eksplorasi agar siswamembangun pemahaman sendiri (inkuiri terbimbing).
Kata Kunci : Kemampuan berpikir kritis matematis, POGIL (process oriented guidedinquiry learning)
A. PENDAHULUANA.1 Latar belakangberpikir sendiri menurut Wikipedia Bahasa Indonesia adalah gagasan dan proses
mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia sebagai
P21
320ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
EXPLORASI NILAI-NILAI ETNOMATEMATIKA UNTUK MENEMUKANNILAI FILOSOFI DAN PESAN MORALITAS DALAM KEBUDAYAAN
CIREBON
Arwanto
Dosen Tetap Universitas Muhammadiyan Cirebon dan
Mahasiswa Pascasarjana S3 Prodi Pendidikan Matematika
Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
email :[email protected]
Abstrak
Etnomatematika merupakan matematika yang tumbuh dan berkembang dalam kebudayaantertentu . Budaya yang dimaksud disini mengacu pada kumpulan norma atau aturan umumyang berlaku di masyarakat, kepercayaan, dan nilai yang diakui pada kelompok masyarakatyang berada pada suku atau kelompok bangsa yang sama. Dengan demikian, sebagai hasildari sejarah budaya matematika dapat memiliki bentuk yang berbeda-beda dan berkembangsesuai dengan perkembangan masyarakat pemakainya. Etnomatematika menggunakankonsep matematika secara luas yang terkait dengan berbagai aktivitas matematika, meliputiaktivitas mengelompokkan, berhitung, mengukur, merancang bangunan atau alat, bermain,menentukan lokasi, nilai-nilai geometri dan teori bilangan dan lain sebagainya. DidalamKebudayaan Cirebon khususnya Keraton Kanomam Cirebon, mengandung unsur-unsurfilosofi dan nilai-nilai etnomatematika tersendiri, dengan tanpa sadar tertanamnya nilai-nilaigeometri dalam filosofi kebudayaannya. memberikan pandangan dan menyatakan secaratidak langsung mengenai sistem kenyakinan dan kepercayaan. Dengan mengembangkanfilosofinya melalui belajar dari hubungan interpersonal, pengalaman pendidikan formal daninformal, keagamaan, budaya dan lingkungan itu sendiri yang didalamnya terdapat nilai-nilaietnomatematika dan pesan-pesan moralitas dalam kebudayaan tersebut.
Kata Kunci : Etnomatematika, Kebudayaan Cirebon
A. PENDAHULUAN
Budaya merupakan suatu kebiasaan yang mengandung unsru-unsur nilai pentingdan fundamental yang diwariskan dari generasi-kegenasi. Kebiasaan-kebiasaan yangdilakukan tidak lepas dari penerapan konsep matematika, sehingga memberikan hasil
P22
341ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
STUDI ETNOMATHEMATICS DALAM PERTANIANMASYARAKAT BREBES
Bagus Ardi Saputro1) Lukman Harun 2)
1),2)Universitas Pendidikan Indonesia, Jln. Dr. Setiabudi No. 299, Bandung;1),2)Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang, Jln. Lontar No.1 Semarang
1)[email protected],2)[email protected]
Abstrak
Makalah ini menjelaskan tentang aturan-aturan pertanian dalam masyarakat jawa yangterkait dengan matematika. Diantara aturan tersebut dapat digunakan untuk memperkayapemahaman aplikasi matematika dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa konsep yangterkait diantaranya adalah satuan pengukuran, pecahan, dan perbandingan. Materi langsungdisajikan dalam bentuk pemecahan masalah sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu,perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri. Haltersebut dapat digunakan dalam pembelajaran matematika karena matematika ada dekatdengan mereka.
Kata Kunci : etnomathematics, Brebes, satuan pengukuran, pecahan, perbandingan
A. Pendahuluan
Banyak ahli memandangetnomathematicsdengan cara yang berbeda. Matematika
dapat digunakan dalam masyarakat, sehingga matematika menjadi kegiatan yang
membudaya (D’ Ambrosio, 1985). Sehingga setiap masyarakat di seluruh dunia
berbeda dalam menggunakan dan mengembangkan matematika untuk meningkatkan
pengetahuan mereka (Lee, 2004). Sehingga segala pengetahuan matematika yang
diperoleh dari kebudayaan masyarakat disebut juga sebagaietnomathematics
(Emmanuel, 2009). Karena matematika yang membudaya dalam masyarakat itu
bermanfaat, maka harus diteruskan ke generasi berikutnya dalam masyarakat
tersebut. Oleh karena itu muncul kajian tentang bagaimana mengajarkan matematika
yang sudah membudaya dalam ruang kelas (Orey & Rosa, 2004).
P23
3�6ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜��������������������� Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ANALISIS PERBANDINGAN KURIKULUM PENDIDIKAN INDONESIADAN INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK
DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA
Beni Yusepa, G.P.Program Studi Pendidikan Matematika FKIPUniversitas Pasundan Bandung
Abstrak
Syarat guru profesional adalah kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi. Guru wajib memilikikompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.Uji Kompetensi Guru (UKG)dapat dijadikan sebagai cermin diri untuk guru sekaligus sebagai sarana yang mampumerefleksikan sejauh mana kompetensi yang dikuasainya.UKG bertujuan untuk memetakankompetensi guru khususnya pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalsertasebagai dasar pembuatan kebijakan pembinaan dan pengembangan profesi guru.Gurumemiliki peranan yang sangat penting dalam membelajarkan siswa. Agar guru dapatmembelajarkan siswa dengan baik, maka guru harus memenuhi semua syarat sebagai guruprofesinal. Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru matematika yang tinggiberpengaruh lebih baik terhadap kemampuan matematis siswa.Kurikulum menjadi bagianterpenting untuk meningkatkan pendidikan di suatu Negara. Namun, kurikulum jangandipandang terlalu sempit yang hanya berupa seperangkat dokumen. Akan tetapi kurikulumharus dipandang secara luas, menyangkut dokumen dan komponen-komponen yangmendukung proses pembelajaran. Inggris salah satu Negara maju yang tergabung dalamOECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dan merupakan salahsatu Negara dengan sistem pendidikan terbaik.Hal ini dapat dijadikan contoh dalammeningkatkan sistem pendidikan di Indonesia.
Kata Kunci: Uji Kompetensi Guru (UKG),kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,kemampuan matematis siswa, kurikulum.
A. PENDAHULUAN
Pendidikan menjadi hak setiap warga negara. Anak-anak wajib mengikuti
pendidikan yang sudah dicanangkan oleh pemerintah yaitu pendidikan dasar 12
tahun. Karenanya, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bukan hanya tugas
P24
366ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUIEKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA RAGAM HIAS BATIK
TRUSMI CIREBON
Benny Anggara
Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Raya Sleman No. 21 Blok Kenclung,Sleman, Sliyeg, Indramayu;
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran matematika melaluietnomatematika pada ragam hias Batik Trusmi dengan cara menunjukkan adanya hubungantimbal balik antara matematika dengan budaya. Saat ini matematika dianggap tidak memilikiketerkaitan dengan budaya. Padahal budaya adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalamkehidupan sehari-hari, sehingga memungkinkan adanya konsep-konsep matematika yangtertanam dalam praktek-praktek budaya dan mengakui bahwa semua orang mengembangkancara khusus dalam melakukan aktivitas matematika disebut etnomatematika. Penelitian inidilakukan di Kampung Batik Trusmi Cirebon. Fokus yang diteliti adalah teknik membatikdari berbagai ragam batik Trusmi. Tujuannya yaitu mengungkap aspek-aspek matematisyang terdapat pada teknik membatik dan mengembangkan pembelajaran matematika yangrelevan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode etnografi, meliputi observasi,wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik membatik yangmenghasilkan beberapa corak khusus pada ragam batik Trusmi memuat adanya konsep-konsep matematis salah satunya pada konsep transformasi.
Kata Kunci : Etnomatematika, Batik Trusmi Cirebon, Pembelajaran Matematika
A. PENDAHULUAN
Matematika merupakan disiplin ilmu yang kaya akan konsep. Konsep-konsep dalam
matematika memiliki keterkaitan yang tinggi, yaitu konsep yang satu dapat
menunjukkan bahkan membangun konsep yang lain. Tetapi pada praktiknya tidak
sedikit siswa yang kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematis. Sehingga
banyak siswa yang tidak tahu bagaimana memanfaatkan ilmu matematika dalam
P25
383�� ! "#$%&'(%#)(*(%)%&
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENGUKURAN EFISIENSI KOGNITIF MATEMATISDI PERGURUAN TINGGI
Cecep Anwar Hadi Firdos SantosaUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jln Raya Jakarta km.4, Serang;
Abstrak
Pembelajaran matematika yang baik, selain memfokuskan masalah akurasi, harusmempertimbangkan masalah efisiensi. Efisiensi yang dimaksudkan adalah efisiensi kognitif.Gagasan ini pada dasarnya adalah mengukur usaha mental yang dikerahkan dalammenyelesaikan suatu permasalahan. Salah satu komponen untuk mengukur efisiensi kognitifadalah usaha mental. Pengukuran usaha mental dapat dilakukan dengan berbagai cara,namun intinya dapat dikagetorikan menjadi metode pengukuran secara subjektif dan objektif.Penelitian ini menggunakan dua jenis metode subjektif yang akan diuji reliabilitasnyasebelum digunakan untuk mengukur efisiensi. Subjek penelitian adalah mahasiswa Untirtasebanyak 64 orang. Masalah yang dikaji pada artikel ini adalah pertama, untuk mengetahuideskripsi respon usaha mental mahasiswa menggunakan respon skalalikert dan skalaperingkat usaha mental. Kedua, untuk menentukan metode subjektif apa yang tepat untukdigunakan dalam mengukur usaha mental mahasiswa ketika berhadapan dengan tugasmatematis yang diberikan. Ketiga, bagaimana penerapan pengukuran efisiensi kognitifmatematis oleh mahasiswa ketika mengerjakan permasalahan matematis. Keempat, untukmengetahui tingkat efisiensi kognitif matematis mahasiswa dalam pembelajaran matematika.Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sultan AgengTirtayasa yang mengambil mata kuliah Kalkulus Diferensial dan Integral dengan jumlah 64mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah Pengantar Dasar Matematika. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa usaha mental mahasiswa terhadap soal matematis yang terkategorineartransfercenderung tinggi. Hal ini menandakan bahwa, mahasiswa mengalami beban kognitifberlebihan ketika menyelesaikan masalah matematis. Instrumen skala sembilan titikmemiliki kategori reliabilitas yang tinggi (0.82) dan skala peringkat usaha mental sangattinggi (0.92). Efisiensi kognitif yang dicapai adalah rendah (-0.15) menandakan bahwaterjadi ketidakefisienan dalam pembelajaran.
Kata Kunci : Efisiensi kognitif, usaha mental, beban mental, near transfer, pemecahanmasalah matematis
P26
395+,-. /0123452065752623
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PERAN KEMAMPUAN AWAL DAN KARAKTER SISWA TERHADAP
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS
Chatarina Febriyanti ¹ ), Ari Irawan ² ), dan Luh Putu Widya Andyani³)
Universitas Indraprasta PGRI, Jl Nangka No 58 C Tanjung Barat, Jakarta Selatan,
[email protected]¹), [email protected]²), [email protected]³)
AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisia sampai sejauh mana kemampuan awal dankarakter siswa secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritismatematis. Metode penelitian ini dengan menggunakan teknik survey dengan jumlahsampel sebanyak 225 siswa yang diambil dari tiga sekolah yang ada di kota Depok. Hasilpenelitian ini adalah terdapat pengaruh positif yang cukup signifikan antara kemampuanawal dan karakter siswa secara bersama terhadap kemampuan berpikir kritis. Hal ini dapatterlihat siswa yang memiliki kemampuan awal yang tinggi dan memiliki karakter yang baikdapat melakukan proses analisis berpikir kritis matematis yang lebih baik jika dibandingkandengan yang meiliki kemampuan awal rendah dan karakter yang kurang baik.Kata Kunci : Kemampuan Awal, Karakter Siswa, Berpikir Kritis Matematis
A. Pendahuluan
Proses penerimaan siswa baru pada tingkat SMA di Kota Depok masih menggunakan
nilai ujian nasional dengan menggunakan sistemgrade. Selain itu ada pula kuota
20% untuk siswa miskin. Hal ini akan membuat input dari siswa yang masuk
kedalam suatu sekolah negeri yang ada di kota depok memiliki kemampuan yang
berda-beda sesuai dengan tingkatan katagori sekolah yang memiliki kualitas baik,
sedang dan kurang. Dalam hal ini tentunya akan berimbas pada kemampuan awal
yang dimiliki oleh siswa pada setiap sekolah menjadi lebih bervariasi.
Herawati, dkk. (2013) menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, guru akan
menemui perbedaan kemampuan awal yang dimiliki siswa. Oleh karena itu perlu
adanya strategi pembelajaran yang pas agar pembelajaran menjadi lebih efektif.
P27
89:
;<=> ?@ABCDEB@FEGEBFBC
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENERAPAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN KOIN BERWARNADAN DADU UNTUK MEMAHAMKAN KONSEP PELUANG PADA
MAHASISWA STKIP PGRI LUMAJANG
Dana Arif LukmanaFMIPA Universitas [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaandiscovery learningberbantuankoin berwarna dan dadu untuk memahamkan konsep peluang pada Mahasiswa STKIP PGRILumajang.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan duasiklus.Setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan dan setiap pertemuan berlangsung selama3x50’ .Subyek penelitian ini adalah mahasiswa semester III kelas A Prodi PendidikanMatematika di STKIP PGRI Lumajang yang terdiri dari 12 mahasiswa putra dan 18mahasiswa putri. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 2015-2016.Kegiatan penelitian berupa pembelajaran dengan menggunakan model discoverylearning dengan berbantuan koin berwarna dan dadu. Hasil penelitian menunjukkan bahwapembelajaran dengandiscovery learningberbantuan koin berwarna dengan tahapan: 1)Stimulasi, 2) Identifikasi masalah, 3) Pengumpulan data, 4) Pengolahan data, 5) Verifikasi,dan 6) Generalisasi, dapat memahamkan konsep peluang pada mahasiswa.
Kata Kunci : Discovery Learning, Koin Berwarna, Dadu, Memahamkan, Peluang.
A. Pendahuluan
Anshar (2000) menyatakan bahwa pembelajaran matematika di perguruan
tinggi perlu diberi penekanan pada aspek: pemahaman konsep dengan baik dan
benar, kekuatan bernalar matematika, keterampilan dalam teknik dan metode dalam
matematika, dan kemampuan belajar mandiri. Namun pentingnya pemahaman
konsep matematika bagi mahasiswa calon guru tidak berjalan seiring dengan
kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep matematika.Hal ini terjadi pada
mahasiswa semester III kelas A Prodi Pendidikan Matematika di STKIP PGRI
Lumajang. Setelah dilakukan observasi diketahui beberapa fakta diantaranya: 1)
kemampuan dasar matematika mahasiswa rendah, 2) mahasiswa kurang antusias
P:H
IJK
ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENGARUH PENDEKATAN MODIFIKASI-APOS TERHADAPKEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS DALAM MATA KULIAH
STRUKTUR ALJABAR 1
Toto Subroto1, M. Dadan Sundawan2
Prodi Pendidikan Matematika FKIP [email protected]
Abstraksi
Penelitian ini untuk melihat pengaruh pendekatan modifikasi-APOS terhadap kemampuanAbstraksi matematis dalam mata kuliah struktur aljabar 1.Modifikasi-APOS adalahpendekatan pembelajaran berdasarkan Langkah-langkah teori APOS yaitu Action, Process,Object, danSchema. Langkah-langkah tersebut merupakan langkah belajar sesuai denganteori kontruktivisme sosial. Modifikasi-APOS (M-APOS) adalah APOS yang dimodifikasipada penggunaan komputer dengan menggunakan lembar kerja tugas. Kemampuanabstraksiadalah proses penggambaran situasi tertentu ke alam suatu konsep yang dapat dipikirkan(thinkable concept) melalui sebuah konstruksi. Objek penelitian ini adalah mahasiswatingkat 3 yang sedang belajar mata kuliah struktur aljabar 1. Dalam penelitian inimengunakan eksperimen semu dengan adanya kelas kontrol dan eksperimen, pengambilansampelnya menggunakan acak berkelompok. Uji hipotesis statistiknya menggunakan uji-tkarena datanya berdistribusi normal dan variannya homogen. Hasiluji-t dari penelitian inidiperoleh nilai Signifikansi indeks (Sig. (2-tailed)) 0,014 yang artinya H0 ditolak. Dengankata lain terdapat pengaruh yang signifikan pendekatan Modifiaksi-APOS terhadapakemampuan abstraksi dalam mata kulaih struktur aljabar 1.
Kata Kunci : Modifikasi-APOS, Kemampuan Abstraksi, Struktur Aljabar 1
A. PENDAHULUAN
Mata kuliah struktur aljabar 1 merupakan mata kuliah yang sudah mulai
mengenalkan konsep matematika secara strukural secara umum. Konsep– konsep
tersebut bisa dilihat dari salahsatu materinya yaitu konsep grup. Grup adalah sifat-
sifat yang muncul dari hal-hal yang sudah ditemukan atau dipelajari sebelumnya
seperti operasi penjumlahan pada himpunan bilangan bulat. Sifat-sifat pada operasi
LJM
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
430ISBN 978-602-71252-1-6
ANALISIS GAYA BELAJAR ( LEARNING STYLES)DAN PROFIL KECERDASAN MAJEMUK ( MULTIPLE INTELLIGENCE)
MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA FKIP UNSWAGATICIREBON
Dede Trie Kurniawan, TarmidziFKIP Unswagati Cirebon
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kecerdasan majemuk dan gayabelajar pada mahasiswa calon guru matematika di FKIP Unswagati Cirebon. Fokus darikajian ini yaitu untuk mendeskripsikan delapan kecerdasan majemuk. Delapan Kecerdasanmajemuk itu adalah kecerdsasan verbal/linguistik, logis matematika, visual/spatial,kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal dan naturalis dan juga mendeskripsikandelapan belas gaya belajar. Mulai dari gaya belajar visual, auditori, kinestetik, terbuka,tertutup, acak intuitif, konkreet berurutan, global, khusus, sintesis analisis, sharper,menyamaratakan, deduktif, induktif, impulsif dan reflektif..Sebagai mahasiswa calon gurumatematika, mereka haruslah mengenal apa dan bagimana cara mereka menerima,memproses dan memahmi sebuah informasi dalam belajarnya. Penelitian ini dilakukan padaprogram studi pendidikan matematika FKIP Unswagati Cirebon. Mahasiswa calon gurumatematika yang dimaksud adalah mahasiswa semester 1 dan 5 yang mengontrak matakuliah berkonten IPA pada program studi pendidikan matematika semester ganjil 2014-2015.Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu : 1. Observasi lansung, 2. Angket, 3.Wawancara, dan 4. Analisis dokumen. Berdasarkan data dan analisis hasil penelitian yangtelah dilakukan tentang gaya belajar dan dominiasi kecerdasan majemuk pada mahasiswacalon guru matematika dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa Calon Guru matematikamemiliki gaya belajar yang beragam. Dosen memiliki kemampuan menciptakan lingkunganbelajar yang yang menyenangkan dan bermakna, tetapi penggunaan strategi pembelajaranyang kurang tepat menyebabkan kegiatan pembelajaran kurang mampu mengembangkankemampuan seluruh mahasiswa. Kecerdasan mejemuk untuk mahaiswa calon gurumatematika didominasi oleh kecerdasan logika matematika dan kecerdasan interpersonal.
Kata kunci : gaya belajar, kecerdasan majemuk, calon guru matematika
P30
NNO
PQRS TUVWXYZWU[Z\ZW[WX
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKAMODEL ROLE PLAYING BERNUANSA PENDIDIKAN KARAKTER PADA
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
Deni RosdianSMA Islam Al Azhar 5 Cirebon
ABSTRAK
Keefektivan perangkat pembelajaran sangat bergantung pada kreativitas guru dalammerencanakan, mempersiapkan, dan mengembangkan perangkat pembelajaran, sehinggamampu diselenggarakannya suatu kegiatan pembelajaran yang dapat menuntaskankompetensi dasar yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini untuk membuatpengembangan perangkat pembelajaran matematika modelrole playing bernuansapendidikan karakter untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas Xpada materi aplikasi trigonometri valid dan efektif. Model pengembangan perangkatpembelajaran yang digunakan adalah model pengembangan yang dikemukakan oleh Plompyang terdiri dari 5 fase, yaitu: (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) faserealisasi/konstruksi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, tanpa fase yang kelima, yaitu faseimplementasi. Subjek penelitian adalah siswa SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon pada tahunajaran 2011/2012, yaitu 16 siswa kelas X.3 (kelas uji coba), 16 siswa kelas X.2 (kelaskontrol), dan 30 siswa kelasX.1 (simulasi). Data penelitian diperoleh melalui: (1) lembarvalidasi, (2) pengamatan, (3) angket, dan (4) tes. Pada proses pengembangan dihasilkan: (1)perangkat pembelajaran valid, dan (2) uji coba perangkat pembelajarannya efektif yangditandai dengan adanya pengaruh positif aktivitas siswa terhadap kemampuan komunikasisiswa, pembelajaran siswa tuntas, adanya perbedaan kemampuan komunikasi matematissiswa antara kelas uji coba dengan kelas kontrol, adanya peningkatan kemampuankomunikasi matematis siswa di kelas uji coba, dan siswa memberikan respon positifterhadap proses dan komponen pembelajaran.
Kata Kunci: Pengembangan perangkat,role playing,komunikasi matematis.
]^1
_`a
bcde fghijkligmlnlimij
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATISPADA SISWA KELAS VIII TUNA RUNGGU
SEKOLAH LUAR BIASA KARYA MULIA RUTENG
Igo Samuel LetonUniversitas Katolik Widya Mandira Kupang
ABSTRAK
Setiap insan manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Siswatunarunggu merupakan siswa penyandang cacat fisik yang mempunyai keterbatasan, dalamhal ini mengalami ganggunan pendengaran. Koneksi matematis adalah salah satukemampuan yang esensial yang harus dimiliki oleh siswa menegah baik yang mengalamigaangguan pendengaran maupun tidak (normal). Koneksi matematis merupakan suatuproses kognitif yang memerlukan usaha untuk mencari hubungan suatu representasi konsepdan prosedur, memahami antar topik dan mengaplikasikan konsep matematika tersebutdalam bidang lain atau dalam bidang kehidupan sehari-hari. Dalam membangun kemampuankoneksi matematika pada siswa tuna runggu, setiap siswa memiliki karekterik yang berbeda.Oleh karena itu, cukup menarik dilakukan suatu kajian ilmiah untuk melihat bagaimanakemampuan koneksi pada siswa tunarunggu kelas VIII Sekolah Luar Biasa Karya MuliaRuteng .Kata kunci; kemampuan koneksi matematis, dan siswa tunarunggu.
A. PENDAHULUAN
Dalam menghadapi tantangan era globalisasi saat ini diperlukan sumber daya
manusia yang handal yang memiliki pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif, dan
kemauan kerjasama yang efektif. Sumber daya manusia yang memiliki pemikiran
seperti yang telah disebutkan, lebih mungkin dihasilkan dari lembaga pendidikan.
Salah satu mata pelajaran di sekolah yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut adalah matematika karena matematika memiliki keterkaitan dengan
kehidupan sehari-hari baik masa kini maupun masa mendatang. Sehingga, betapa
Pop
470qrst uvwxyz{xv|{}{x|xy
~������ �������� ���������� ��� ���������� ���������� (~����) ���� �Strategi MengembangkanKualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset� ����� ���������� ���������� ���� ���������,������� 6 Februari 2016
TRIGONOMETRI DASAR PADA PERMASALAHAN RUANG PARKIR
Mohamad Riyadi
Program Studi Pendidikan Matematika UNIKU
Kuningan
Abstrak
Dalam studi ini, dibahas beberapa konsep dasar trigonometri diantaranya perbandingansinus, cosines dan tangen. Konsep dasar tersebut diterapkan dalam pemodelan konfigurasiruang parkir dengan menentukan besar sudut pada ruang parkir agar banyak ruangmaksimum. Komponen yang diperhatikan adalah lebar jalur akses, panjang dan lebar ruangparkir serta panjang lahan kosong. Simulasi dilakukan dengan memeriksa besar sudut dari
45o sampai 90o dengan increment 1o . Untuk menentukan banyaknya ruang parkir padasetiap baris, panjang sisi dikurangi dengan panjang lahan kosong kemudian dibagidengan lebar ruang parkir dan diambil bilangan bulat terbesar. Dengan memperhatikangerbang masuk/keluar, diperoleh ruang parkir optimal adalah 62 ruang. Tempat parkir yangditinjau berbentuk persegi panjang dengan ukuran 200 x 100 ft2.
Kata Kunci : perbandingan trigonometri, ruang parkir, tempat parkir
A. Pendahuluan
Trigonometri telah dimulai sejak jaman kuno sekitar tahun 3100 SM. Pada awalnya,
trigonometri digunakan dalam astronomi, geometri dan pengukuran tanah. Penemu
trigonometri sebagai suatu ilmu pengetahuan telah dimulai oleh Hipparchus (161–
126 SM) dari bangsa Yunani. Kemudian pada tahun 600– 1200 M, bangsa Hindu
dan, terutama, bangsa Arab melanjutkan dalam mengembangkan konsep-konsep
trigonometri ini. Pada abad ke-16, seorang bangsa Jerman, yaitu Rhaeticus (1514–
P33
479���� ¡¢£¤¥¦£¡§¦¨¦£§£¤
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
INTEGRASI NUMERIK KUADRATUR GAUSS-LEGENDREDAN APLIKASINYA
Fahrudin Muhtarulloh 1, Wahyu Hartono2, Fuad NasirProdi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon
Abstrak
Rencana penelitian ini secara khusus bertujuan untuk menerapkan metode kuadratur GaussLegendre untuk menghitung integral. Dalam hal ini, integral yang akan dicari adalah integraltentu. Nilai integral tentu tersebut akan didekati secara numerik dengan algoritma yangditulis menggunakanSoftware Mathematica.Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah (1) metode alternatif yang dapat digunakanuntuk mencari nilai integral tentu fungsi yang kompleks (rumit) (2) mengembangkan bahanajar berupa produksoftwareperhitungan integral tentu, sehingga diharapkan dapatmembantu mahasiswa dalam mencari nilai integral dengan metode non analitik sekaligusmemahami prosesnya.Target luaran yang diharapkan tercapai setelah penelitian inidilaksanakan adalah mempublikasikan hasil penelitian melalui publikasi ilmiah,prosiding, dan pengayaan produksoftware. Dengan demikian diharapkan hasil penelitiandapat bermanfaat secara luas.Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan simulasi untuk mengujiproduk software (program pencarian integral metode Gauss-Legendre N titik) denganserangkaian soal-soal integral.Kata Kunci : Metode Numerik,Kuadratur Gauss-Legendre,Galat,Integral, Simulasi
A. PENDAHULUAN
Susila (1994) menyatakan bahwa tidak semua permasalahan matematis atau
perhitungan dapat diselesaikan dengan mudah atau dapat diselesaikan dengan
menggunakan perhitungan biasa (metode analitik). Metode analitik seringkali hanya
unggul untuk sejumlah persoalan yang memiliki tafsiran geometri sederhana, padahal
persoalan yang muncul dalam dunia nyata sering melibatkan bentuk dan proses yang
rumit. Akibatnya nilai praktis penyelesaian metode analitik menjadi
P34
©ª«
¬®¯ °±²³´µ¶³±·¶¸¶³·³´
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENINGKATAN KEMAMPUAN SELF CONFIDENCESISWA MELALUIRESOURCES-BASED LEARNING (RBL) DENGAN PENDEKATAN
SCIENTIFIC
Deti AhmatikaUniversitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno Hatta No. 530, Bandung;
Abstrak
Latar belakang dari penelitian ini adalah rendahnyaself confidencesiswa SMP. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuanself confidencesiswa SMP yang mendapat pembelajaranResources-Based Learning(RBL) denganpendekatanscientific lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaranDiscoveryLearning (DL) dengan pendekatanscientificbaik secara keseluruhan maupun ditinjau darikategori KAM (tinggi, sedang, rendah). Penelitian ini merupakan penelitian kuasieksperimen dengan desain penelitiandisain kelompok kontrol pretes-postes. Populasi dalampenelitian ini adalah seluruh SMPN kota Bandung, sedangkan sampel dari penelitian iniadalah kelas VII-7 dan VII-8 di salah satu SMPN di kota Bandung. Instrumen dalampenelitian ini yaitu angketself confidenceuntuk mengukurself confidencesiswa. Datadiperoleh dari pretes dan postes angketself confidencesiswa. Analisis data dilakukan secarakuantitatif dengan menggunakan ujit dan non-parametrik. Hasil penelitian menunjukkanbahwa, peningkatanself confidencesiswa melaluiResources-Based Learning(RBL) denganpendekatanscientificlebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaranDiscoveryLearning (DL) dengan pendekatanscientificbaik secara keseluruhan maupun ditinjau darikategori tinggi dan sedang. Sedangkan untuk kategori rendah, peningkatan self confidencesiswa melaluiResources-Based Learning(RBL) dengan pendekatanscientificsama dengansiswa yang mendapat pembelajaranDiscovery Learning(DL) dengan pendekatanscientific.Kata kunci : Resources-Based Learning(RBL), pendekatan scientific, danself confidence
siswa
A. Pendahuluan
Kepercayaan diri sangat bermanfaat dalam setiap keadaan,kepercayaan diri
juga menyatakan seseorang bertanggung jawab atas pekerjaannya. Kepercayaan diri
memiliki peranan penting dalam pembelajaran matematika agar siswa dapat
berpartisipasi aktif, kreatif dan mandiri selama proses pembelajaran berlangsung.
P«5
508¹º»¼ ½¾¿ÀÁÂÃÀ¾ÄÃÅÃÀÄÀÁ
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜Strategi MengembangkanKualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati,Cirebon 6 Februari 2016
PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN KOMUNIKASIMATEMATIS SISWA SMK DI KABUPATEN CIREBON
Anggita MaharaniProdi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon,
Abstrak
Makalah ini memberikan gambaran hasil penelitian deskriptif eksploratif mengenaikemampuan berpikir logis dan komunikasi matematis siswa SMK di Kabupaten Cirebon.Dengan menggunakanOne-shot Design,penelitian ini melibatkan deskripsi, pencatatan,analisis, dan intepretasi yang terjadi pada 39 siswa SMK kelas X Kabupaten CirebonKelompok Teknologi & Rekayasa yang berasal dari dua sekolah yakni SMK SamudraNusantara Asjap dan SMK Yami Waled. Hasil penelitian memberikan gambaran Profilkemampuan berpikir logis pada umumnya masih dalam kategori kurang. Jika dilihat darirata-rata skor secara keseluruhan, prosentase skor kemampuan berpikir logis hanya mencapai28,46% . Sedangkan kemampuan komunikasi matematis pada umumnya masih dalamkategori cukup. Jika dilihat dari rata-rata skor secara keseluruhan, prosentase skorkemampuan komunikasi matematis pada beberapa topik bilangan real mencapai 48,46% .
Kata Kunci : berpikir logis, komunikasi matematis, SMK
A. Latar Belakang
Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan
keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang melalui latihan
bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien, dan
efektif. Dari tujuan tersebut terlihat bahwa matematika sangat penting untuk
menumbuhkan nalar atau kemampuan berpikir logis serta sikap positif siswa yang
P36
5Æ9ÇÈÉÊ ËÌÍÎÏÐÑÎÌÒÑÓÑÎÒÎÏ
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ANALISIS KORELASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGANPENGHASILAN PERAJIN TENUN SONGKET
Dian Cahyawati S.Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya, Palembang
e-mail:[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan signifikansi dan struktur keeratan hubunganantar faktor yang terkait dengan penghasilan perajin tenun songket. Populasi penelitianadalah seluruh perajin tenun songket di Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir SumateraSelatan. Sampel dipilih denganquota samplingsebanyak 100 responden wanita perajintenun songket. Pengumpulan data dilakukan dengan survey menggunakan kuesioner. Faktor-faktor yang diamati adalah karakteristik perajin tenun songket, karakteristik suami bagiperajin tenun songket yang sudah menikah, dan karakteristik yang berkaitan dengan kegiatanmenenun. Faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan menenun songket merupakanvariabel bebas yang dianalisis struktur keeratan hubungannya dengan penghasilanresponden. Analisis data menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dan MetodeCHAIDuntuk mendapatkan struktur keeratan hubungan antar faktor dengan penghasilan perajintenun songket. Susunan dari faktor yang memiliki hubungan paling erat hingga lemah,digambarkan pada dendogram. Faktor-faktor itu adalah harga jual tenun songket, waktupenyelesaian 1 stel kain songket, jam kerja menenun per hari, dan jumlah hasil kain songketdalam 1 bulan. Harga jual tenun songket memiliki hubungan yang paling erat denganpenghasilan perajin tenun songket. Perajin yang menjual tenun songket dengan harga jualpada kategori 2 (antara 500– 749 ribu rupiah) memiliki peluang lebih besar untukmendapatkan penghasilan lebih tinggi dibandingkan dengan perajin tenun yang menjualsongket dengan harga lebih mahal.
Kata Kunci:korelasi, struktur keeratan hubungan, perajin tenun songket, Metode CHAID
A. PENDAHULUAN
Usaha kerajinan tenun songket yang berada di Kecamatan Indralaya termasuk dalam
kelompok Usaha Kecil. Kriteria Usaha Kecil berdasarkan jumlah tenaga kerja yaitu
yang memiliki 5 sampai 19 orang, sedangkan untuk UKM tenaga kerjanya berjumlah
P37
532ÔÕÖ× ØÙÚÛÜÝÞÛÙßÞàÞÛßÛÜ
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PEMBELAJARAN PELANGI MATEMATIKAUNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA
PADA MATA KULIAH KAPITA SELEKTA MATEMATIKA SD
Diar Veni RahayuSTKIP GARUT, Jl Pahlawan No.32 Tarogong Kidul, Garut,
Abstrak
Salah satusoftskill yang perlu dimiliki oleh mahasiswa dalam rangka menghadapi MEAadalah kemandirian belajar. Dengan memiliki kemandirian belajar yang baik, mahasiswadapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal. Kenyataannyamasih banyak mahasiswa yang belum memiliki kemandirian belajar yang baik khususnyapada mahasiswa tingkat pertama yang mengontrak mata kuliah Kapita Selekta MatematikaSD. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa pada matakuliah Kapita Selekta Matematika SD melalui penerapan model Pembelajaran PelangiMatematika. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis-deskriptif dimana setiap perlakuan yang diberikan diamati melalui lembar observasi aktivitasbelajar mahasiswa dan lembar observasi aktivitas dosen ketika mengajar di dalam kelas.Untuk mengetahui hasil dari perlakuan yang telah diberikan, dilakukan melalui tes akhir danpemberian angket kemandirian belajar. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lainmenunjukkan bahwa penerapan model Pembelajaran Pelangi Matematika mampumembawa mahasiswa ke dalam situasi pembelajaran yang lebih bermakna danmenyenangkan. Strategi pengelompokan mahasiswa secara homogen memunculkankemandirian dan rasa percaya diri mahasiswa untuk menyelesaikan tugas belajar yangdihadapi. Peningkatan kemandirian belajar mahasiswa berada pada kategori tinggi danmahasiswa memiliki sikap yang positif terhadap penerapan modelPembelajaran PelangiMatematika Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penerapan model Pembelajaran PelangiMatematika dapat meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa khususnya pada matakuliah Kapita Selekta Matematika SD.
Kata Kunci: kemandirian belajar, model pembelajaran pelangi matematika
A. Pendahuluan
Untuk memajukan suatu bangsa, diperlukan adanya perhatian khusus pada bidang
pendidikan. Perhatian tersebut salah satunya bisa diwujudkan melalui upaya
penataan sistem dan peningkatan mutu pendidikan. Salah satu faktor utama yang
á38
54âãäåæ çèéêëìíêèîíïíêîêë
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKANKEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMK
Eva Tri WahyuniSTKIP Sebelas April Sumedang, Jln. Angkrek Situ No.19,
Sumedang;[email protected]
Abstrak
Penelitian ini berfokus pada upaya untuk mengetahui pencapaian dan peningkatankemampuan pemahaman matematis siswa ditinjau berdasarkan pembelajaran dankemampuan awal matematis (KAM) siswa. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimendengan populasi adalah seluruh siswa kelas X salah satu SMK Swasta di Sumedang. Sampeldiambil dua kelas dari sebelas kelas X secarapurposive. Sampel yang terlibat sebanyak 64siswa, 31 siswa kelas eksperimen dan 33 siswa kelas kontrol. Instrumen yang digunakandalam penelitian ini meliputi tes kemampuan pemahaman matematis. Analisis datamenggunakan ujiMann-WhitneyU, dan uji ANOVA dua jalur dengan interaksi. Berdasarkanhasil analisis data diperoleh kesimpulan: (1) Secara keseluruhan dan pada kategoriKAMsedang dan rendah, pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahamanmatematissiswa yang mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) lebih baik daripada siswa yangmendapat pembelajaran ekspositori. Sedangkan pada kategori KAM tinggi, tidak terdapatperbedaan pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman matematis antarasiswayang belajar dengan PBM dan ekspositori; dan (2) Tidak terdapat interaksi antarafaktor pembelajaran dan faktor KAM terhadap pencapaian kemampuanpemahamanmatematis siswa.
Kata kunci : pembelajaran berbasis masalah (PBM), pemahaman matematis.
A. Pendahuluan
Berdasarkan Kurikulum 2013 yang saat ini sedang berjalan, diharapkan pendidikan
di Indonesia akan lebih meningkat. Tidak hanya meningkatkan kualitas hasil belajar
tetapi kualitas proses belajar siswa. Kemendikbud (2014: 4) menyatakan bahwa
Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi yang sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas
yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2)
manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
P 39
560ðñòó ôõö÷øùú÷õûúüú÷û÷ø
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANPROBLEM POSING DENGAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN MASALAH SISTEMPERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII F
SMPN 1 BULAKAMBA TAHUN 2013/2014
Faizal Ananda Tohara Al Ghazali
Pascasarjana UPI Bandung, Guru SMPN 1 Bulakamba Kab. Brebes
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui apakah melalui penerapan strategi pembelajaran pengajuan soal denganmemanfaatkan tutor sebaya dapat meningkatkan keaktifan siswa, kerja sama dankemampuan siswa menyelesaikan masalah sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) dikelas Kelas VIII A Semester 2 SMPN 1 Bulakamba. Subjek penelitian adalah siswa kelasVIII A SMPN 1 Bulakamba yang berjumlah 38 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatandan refleksi. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswadalam menyelesaikan masalah SPLDV. Berdasarkan hasil refleksi pada silklus I dihasilkanantara lain: 1) waktu yang dipergunakan dalam membahas materi ajar tidak efektif, 2) siswakurang berani dalam mengajukan soal, 3) masih banyak kelompok yang mengalami kesulitandalam mengajukan soal dan menyelesaikannya dengan memanfaatkan tutor sebaya. 4) Tutorsebaya kurang maksimal dalam mengatasi masalah kelompoknya. Analisis hasil post test Iprosentase banyaknya siswa yang tuntas belajar 78,95 % dengan nilai rata-rata 76,71, jadisecara klasikal ketuntasan belajar belum tercapai. Sedangkan hasil refleksi pada siklus IIyakni: 1) alokasi waktu sudah efektif, 2) siswa sudah berani mengajukan soal, 3) kerjakelompok siswa dengan memanfaatkan tutor sebaya sudah optimal. 4) Analisis hasil post testsiklus II prosentase banyaknya siswa yang tuntas belajar 89,47 % dengan nilai rata-rata81,71 , jadi secara klasikal ketuntasan belajar tercapai. Dengan demikian dapat disimpulkanbahwa keaktifan, kerja sama siswa dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalahSPLDV dapat ditingkatkan dengan penerapan strategi pembelajaran pengajuan soal denganmemanfaatkan tutor sebaya.
Kata Kunci : Pengajuan Soal, Tutor Sebaya
Pý0
577þÿ�� ��������������
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
EVALUASI BAGIAN FORMAL-RHETORICAL DAN PROBLEM-CENTERED
DARI BUKTI MATEMATIS
Hasan HamidFKIP Universitas Khairun Ternate, Pendidikan Matematika;
Abstrak
Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian pendahuluan yang ditujukan untuk melakukan
evaluasi proses pembuktian dari mahasiswa pendidikan matematika dalam melakukan
pembuktian dengan menggunakanformal-rethorical partdanproblem centered partsebagai
struktur bukti. Deskripsi kombinasi pemahaman terhadapformal-rethorical part dan
problem centered partdalam membuktikan lemma, teorema dan akibat (corollary) dalam
Analisis Real akan memunculkan sisi kreatif dari mahasiswa dalam memahami dan
memvalidasi serta mengkonstruksi bukti. Bagianformal-rethorical partkadang dikatakan
sebagai framework (kerangka) bukti dari bukti sedangkan bagianproblem centered
bergantung secara murni pada pemecahan masalah matematis, intuisi, dan pemahaman yang
lebih yang terkait dengan konsep. Selden dan Selden (2013) menyatakan bahwa dua aspek
dari struktur bukti ini merupakangenrebukti..
Kata Kunci : Bukti, formal-rethorical, problem centered
A. Pendahuluan
Di dalam matematika, bukti adalah serangkaian argumen logis yang menjelaskan
kebenaran suatu pernyataan, yang dimaksud logis di sini adalah semua langkah pada
setiap argumen harus di justifikasi oleh langkah sebelumnya. Menurut Healy dan
Hoyles (Cheng & Lin, 2009, hlm. 124) bukti dalam matematika adalah jantung
pemikiran matematika dan penalaran deduktif. Sedangkan menurut Yuanqian Chen
(2008, hlm. 398) bukti adalah langkah-demi-langkah yang mendemonstrasikan suatu
�4�
587 ��� �����������������
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATISPESERTA DIDIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN
MODEL DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING
Hetty PatmawatiPend. Matematika FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan berpikir kritismatematis peserta didik antara yang menggunakan modelDiscovery Learningdengan modelProblem Based Learningdan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap pembelajaranmatematika yang menggunakan modelDiscovery Learningdan Problem Based Learning.Peserta didik kelas VIII SMPN 4 Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah penelitianeksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal tes kemampuan berpikir kritismatematis bentuk uraian dan angket sikap.Teknik pengumpulan data dengan memberikan teskemampuan berpikir kritis dan menyebarkan angket tentang sikap terhadappembelajaranDiscovery Learningdan Problem Based Learning. Teknik analisis datamenggunakan uji perbedaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data,analisis data dan pengujian hipotesis diperoleh simpulan bahwakemampuan berpikir kritismatematis peserta didik yang menggunakan modelDiscovery Learninglebih baik daripadamodelProblem Based Learning.
Kata kunci: Berpikir Kritis Matematis, Discovery Learning, Problem Based Learning
A. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini
telah membawa perubahan hampir diseluruh aspek kehidupan manusia, dengan
adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Indonesia dituntut
bersaing di segala bidang. Hal ini harus disertai dengan kesiapan generasi penerus
bangsa baik mental, keterampilan dan wawasan yang dapat menunjang kondisi
tersebut.
Salah satu tolak ukur keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran dapat dilihat
dari tumbuh kembangnya daya pikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah
P42
598���� �� !"#$!�%$&$!%!"
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
DESAIN DIDAKTIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWAPADA MATERI BALOK DAN KUBUS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Hj. Epon Nur’ aeni L1), Muhammad Rijal Wahid Muharram 2)
UPI Kampus Tasikmalaya; Tasikmalaya;1)[email protected]) [email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi olehlearning obstacleyang dialami siswa kelas IV SD ketikakesulitan untuk menyelesaikan soal pemahaman matematis pada konsep balok dan kubus.Siswa belum memahami terkait konsep balok dan kubus.Maka dengan hal itu penelitimenyusun dan mengembangkan desain didaktis.Lokasi penelitian berada di SD Negeri 1Pengadilan. Penelitian ini menggunakan Penelitian Desain Didaktis. Analisis datanyamenggunakan metode kualitatif.Instrumen dalam peneletian ini menggunakan instrumenberupa tes tertulis.Peneliti pun menyusun alur proses pembelajaran berupa HLT besertaADP. Hasil penelitian ini adalah suatu desain didaktis alternatif yang dapat digunakan dalampembelajaran matematika SD.
Kata kunci: Desain didaktis, pemahaman matematis, konsep balok dan kubus
A. Pendahuluan
Pembelajaran geometri pada konsep balok dan kubus sangat penting
dipelajari untuk siswa SD. Konsep ini, sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya pada bentuk benda-benda di lingkungan sekitar. Hal tersebut sejalan
dengan NCTM (2000) yang menjelaskan bahwa terdapat lima standar isi dalam
pembelajaran matematika yang salah satunya adalah geometri (geometry). Geometri
ini menjadi salah satu cabang matematika yang dipelajari dalam matematika di
sekolah. Geometri memiliki peluang lebih besar untuk dipahami siswa dibandingkan
cabang matematika yang lain karena ide-ide geometri seperti titik, garis, bidang dan
ruang sudah dikenal oleh siswa sejak sebelum mereka masuk sekolah.
P43
6'4()*+ ,-./012/-3242/3/0
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ANALISIS KURIKULUM MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAHINDONESIA DAN SINGAPURA
KAITANNYA DENGAN KOMPETENSI GURU MATEMATIKA
Ida NuraidaDosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Galuh Ciamis
Email: [email protected]
Abstrak
Penulisan paper ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa konten kurikulum matematikasekolah menengah yang diterapkan di Indonesia terlalu padat dan luas,sehingga gurumatematika yang mengampu mata pelajaran tersebut merasa kewalahan dan tidak bisamengejar target yang distandarkan oleh kurikulum.Penulisan artikel ini juga bertujuan untukmengetahui kedalaman dan keluasan kurikulum Matematika Sekolah menengah di Indonesiadan Singapura serta untuk mengetahui keterkaitan antara kurikulum tersebut dengankompetensi guru Matematika Sekolah Menengah di Indonesia.Kurikulum Matematikasekolah Menengah yang diterapkan di Indonesia begitu banyak dan luas, dansetelahdianalisis ternyata kurikulum matematika sekolah menengah di Indonesia kurang begitumendalam dalam konten materinya.Kurikulum Matematika di Singapura lebih mendalammaterinya, sehingga peserta didik lebih mahir dalam memahami materi tersebut. Hal inimenjadi tanda tanya besar kalangan pendidikan, khususnya kalangan para praktisipendidikan matematika. Berkaitan dengan kurikulum matematika tersebut berimbas padakompetensi yang dimilki guru matematika, karena guru matematika dituntut untuk lebihmemahami konten materi yang terdapat dalam kurikulum matematika tersebut, bahkan guruharus lebih memahami konten materi di atas standar kurikulum.
Kata Kunci : Analisis, kurikulum matematika, sekolah menengah, kompetensi
A. Pendahuluan
Berdasarkan fakta di lapangan yang terjadi di masayarakat Indonesia dan
menjadi topik pembicaraan yaitu tentang apa itu matematika, apa itu matematika
sekolah, dan mengapa matematika diajarkan di sekolah. Masyarakat juga mengetahui
dalam kehidupan sehari-hari sering berkaitan dengan matematika, tetapi mereka
tidak menyadari pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari. Mereka
berasumsi bahwa matematika tidak perlu diajarkan di sekolah, mereka berpendapat
bahwa dalam kehidupan sehari-hari merupakan pembelajaran matematika juga. Hal
ini harus dibenahi oleh pendidik dan tenaga kependidikan juga para praktisi
pendidikan yang peduli pada perkembangan pendidikan khususnya pembelajaran
544
6306789 :;<=>?@=;A@B@=A=>
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
SELF REGULATED LEARNING MAHASISWAPENDIDIKAN MATEMATIKA
In in SupiantiUniversitas Pasundan, Jl. Sumatera No. 41 Bandung 40117
ABSTRAK
Self Regulated Learning(SRL) merupakan kemampuan seseorang dalam (1) merancangbelajarnya sendiri sesuai dengan keperluan atau tujuan individu yang bersangkutan; (2)memilih strategi dan melaksanakan rancangan belajarnya; (3) memantau kemajuanbelajarnya sendiri, mengevaluasi hasil belajarnya dan membandingkannya dengan standartertentu. SRL penting dimiliki oleh mahasiswa pendidikan matematika dalam menyelesaikanpendidikannya,namun berdasarkan hasil pengamatan, SRL mahasiswa pendidikanmatematika masih rendah.Untuk meningkatkannya diperlukan model, strategi, danpendekatan pembelajaran yang efektif, yang dapat memberikan keleluasaan bagi mahasiswadalam meningkatkan SRLnya.Artikel ini merupakan studi pustaka yang menerangkanpengertian dan pentingnya SRL, juga model pembelajaran yang secara teori dapatmeningkatkan SRL mahasiswa.
Kata Kunci: Self Regulated Learning, Pendidikan Matematika
A. PENDAHULUAN
Kemandirian belajar merupakan komponen penting dalam pembelajaran
matematika. Long (Sumarmo, 2010), memandang belajar sebagai proses kognitif
yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keadaan individu, pengetahuan
sebelumnya, sikap, pandangan individu, konten, dan cara penyajian. Satu sub-faktor
penting dari keadaan individu yang mempengaruhi belajar adalah
kemandirianbelajar.Wang et al. (dalam Abdullah dan Iannone, 2010:3) menunjukkan
bahwa yang terlibat pada prestasi tinggi siswa adalah aktivitas kemandirian
P45
643CDEF GHIJKLMJHNMOMJNJK
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENERAPAN ANALISA TIME SERIES TERHADAP NILAI MATEMATIKADI SMAN 3 CIMAHI
Imam Nulhakim 1, Pattahuddin2, Kamaruddin3
Institut Teknologi Bandung, Jl.Tamansari no 64, Bandung;Jl.Tamansari no 64, Bandung;
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Time series merupakan serangkaian pengamatan berdasarkan pada urutan waktu denganmempelajari pola gerakan nilai-nilai variabel pada satu interval waktu. Berdasarkanpengamatan tersebut dapat dilihat suatu model yang dapat digunakan untuk memprediksikejadian pada periode berikutnya. Hal yang akan dikaji dalam penelitian ini adalahmemprediksi secara kuantitatif terjadinya perubahan dan perkembangan kemampuanpenguasaan materi pada pelajaran matematika yang ada di SMAN 3 Cimahi yang dilihatdari pencapian nilai ulangan harian siswa. Metode yang digunakan adalah AutoreressiveIntegrated Moving Average (ARIMA). Adapun data yang digunakan dalam penelitian iniadalah nilai matematika siswa semenjak masuk ke SMAN 3 Cimahi pada tahun 2012sampai dengan ujian nasional pada tahun 2014. Didapatkan hasil nilai ujian ke- siswadipengaruhi oleh dua nilai ujian terakhir sebelum ujian yang akan dihadapi (waktu ke"1dan " 2).Kata Kunci : ARIMA, Stasioner, Forecast
A. Pendahuluan
Time series merupakan serangkaian pengamatan berdasarkan pada urutan waktu
dengan mempelajari pola gerakan nilai-nilai variabel pada satu interval waktu.
Berdasarkan pengamatan tersebut dapat dilihat suatu model yang dapat digunakan
untuk memprediksi kejadian pada periode berikutnya. Hal yang akan dikaji dalam
penelitian ini adalah memprediksi secara kuantitatif terjadinya perubahan dan
perkembangan kemampuan penguasaan materi pada pelajaran matematika yang ada
di SMAN 3 Cimahi yang dilihat dari pencapian nilai ulangan harian siswa.
P46
652PQRS TUVWXYZWU[Z\ZW[WX
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL SILVER TERHADAP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP
Inri RahmawatiSTKIP Muhammadiyah Kuningan
Jln. R.E Martadinata No. 26, [email protected]
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pembelajaran Inkuiri Model Silverterhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis baik secara keseluruhanmaupun ditinjau dari kemampuan awal matematik siswa. Penelitian ini merupakan penelitiankuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen. Populasi pada penelitianini adalah seluruh siswa kelas VIII salah satu SMP Negeri di Bandung. Dengan teknikpurposive samplingdiambil dua kelas sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan,(1)Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakanpembelajaran Inkuiri ModelSilver lebih baik daripada siswa yang menggunakanpembelajaran biasa. (2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yangmenggunakan pembelajaran Inkuiri ModelSilvertidak berbeda secara signifikan ditinjau darikemampuan awal matematika (atas, tengah, bawah).
Kata kunci:pembelajaran Inkuiri model Silver, kemampuan pemecahan masalah matematis.
A. Pendahuluan
Suatu situasi merupakan masalah bagi seseorang jika ia menyadari keberadaan
situasi tersebut, mengakui bahwa situasi tersebut memerlukan tindakan, akan tetapi
tidak dengan segera dapat menemukan pemecahannya (Bell, 1978:310). Berdasarkan
pengertian masalah dari Bell, maka pertanyaan atau soal matematika dapat
dipandang sebagai sebuah masalah jika siswa merasa pertanyaan atau soal tersebut
merupakan sesuatu yang perlu diselesaikan, namun siswa tidak dapat dengan segera
menemukan solusinya. Lebih lanjut menurut Ruseffendi (2006:335) masalah dalam
matematika adalah suatu persoalan yang mampu diselesaikan oleh siswa tanpa
menggunakan cara atau algoritma yang rutin. Suatu persoalan atau pertanyaan bagi
siswa dapat menjadi suatu masalah jika siswa tersebut tidak memiliki suatu cara
P4]
664^_`a bcdefghecihjheief
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAPKEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA TINGKAT 1
PADA PERKULIAHAN STATISTIKA DASAR DI FKIP UNSWAGATICIREBON
1)Setiyani,2)Anggita Maharani,3)Nurul Ikhsan karimahProdi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati
1)[email protected], 2)[email protected],3)[email protected]
Abstrak
Kemampuan representasi merupakan salah satu kemampuan yang harus diperhatikan olehdosen dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Kemampuan representasi dapatmembantu mahasiswa dalam mengkomunikasikan pemikiran mereka. Namun padakenyataannya kemampuan representasi mahasiswa tingkat 1 pada mata kuliah statistikadasar masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model berbasismasalahterhadap kemampuan representasi matematis mahasiswa.Metode penelitian yangdigunakan adalahQuasi Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa tingkat 1pendidikan matematika Universitas Swadaya Gunung jati (Unswagati) Cirebon dan untukteknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakanpurposive sampling. Sampeldalam penelitian ini adalah kelas 1 C yang berjumlah 22 mahasiswa. Pengambilan datadilakukan dengan memberikan tes sebelum dan sesudah pembelajaran dengan perlakuan.Pengolahan data menggunakan uji regresi dengan menggunakan bantuanStatistical Productand Service Solution (SPSS )versi 17. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas berpengaruhpada kemampuan representasi matematis mahasiswa, peningkatan kemampuan representasimatematis dilihat dari gain skor dalam kategori sedang.Pengaruh aktivitas mahasiswamenggunakan model PBL sebesar 41,9 terhadap kemampuan representasi matematis.Pembelajaran berbasis masalah ini memberikan masalah di awal pembelajran, sehinggaperan dosen dalam membimbing mahasiswa harus optimal.
Kata kunci : Pembelajaran berbasis masalah, aktivitas mahasiswa, kemampuan
representasi matematis
A. PENDAHULUAN
Pembelajaran matematika di setiap jenjang pendidikansetidaknya harus
membekali peserta didik dengan lima standar kemampuan matematis. Pernyataan ini
P48
678
ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2ヰヱ6 さStrategi
Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Risetざ Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
MASALAH BILLIARD AL HASSAN UNTUK JAJARAN GENJANG
Imam Nulhakim 1, Oki Neswan2
Institut Teknologi Bandung, Jl.Tamansari no 64, Bandung; [email protected], [email protected]
Abstrak
Masalah yang dibicarakan adalah salah satu bentuk dari Masalah Biliard Al Hassan atau Alhazen Billiard Problem. Misalkan terdapat sebuah meja billiard berbentuk jajaran genjang, sebut 畦稽系経, dan sebuah bola putih terletak pada sisi 畦稽 dari meja billiar, sebut titik 鶏. Pertanyaan yang akan dijawab adalah adakah titik 芸 pada sisi 稽系 sehingga apabila bola putih ditembakan ke titik 芸, maka bola akan memantul ke sisi 系経, ke sisi 経畦, dan kembali ke titik 鶏. Pada makalah ini diberikan syarat jarak 鶏 ke 畦, tergantung pada besar ∠経畦稽 dan panjang sisi 畦稽, yang menjamin eksistensi titik 芸tersebut di atas. Kata Kunci : Pencerminan, Jajaran genjang, pantulan
A. Pendahuluan
Misalkan terdapat sebuah meja biliard yang berbentuk jajaran genjang dan sebuah
bola putih yang terletak pada salah satu sisi meja biliar. Misal titik P mewakili posisi
bola putih yang terletak pada salah satu sisi dari jajaran genjang ABCD, sebut pada
sisi AB. Pertanyaan yang akan dijawab ialah menemukan titik Q pada sisi BC
sehingga apabila bola putih ditembakan ke titik Q, maka bola akan memantul ke sisi
CD, DA dan kembali ke titik P yang merupakan lintasan dari jajaran genjang
ABCD.
B. Pembahasan
Meja Biliar Berbentuk Jajaran Genjang
Pada koordinat cartesius, jika alas dari jajaran genjang 畦稽系経adalah sisi AB yang
memiliki panjang � untuk � ≥ 1 dan garis AB berhimpit dengan sumbu-x serta sisi
AD memiliki panjang 1 dengan ∠稽畦経 = � dengan � merupakan sudut tumpul. Jika
P49
68klmno pqrstuvsqwvxvswst
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
KAJIAN MODEL MATEMATIKA EKSPONENSIAL DAN LOGISTIKDENGAN CONTOH APLIKASINYA PADA PERTUMBUHAN POPULASI
BAKTERI PANTOEA AGGLOMERANSDI MEDIUM LURIA BERTANI CAIRSISTEM BATCH CULTURE
Herri Sulaiman 1, Dian Permana Putri2
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Swadaya Gunung Jati [email protected]
Abstrak
Pertumbuhan populasi disebut juga sebagai dinamika pertumbuhan populasi. Dalam
menggambarkan dinamika pertumbuhan populasi yang terjadi pada makhluk hidup, sangat
diperlukan suatu analisis yang mengacu pada pendekatan matematis. Salah satu model yang
dipakai untuk menganalisis pertumbuhan dinamika pertumbuhan populasi tersebut adalah
model eksponensial dan logistik, dimana pemodelannya menggunakan pendekatan
matematis dengan asumsi yang menyesuaikan pada pola pertumbuhan bakteri, dimana
individu-individu di dalam populasi seragam dengan laju reproduksi yang tetap sepanjang
waktu. Model pertumbuhan bakteri dikonstruksikan dari suatu model matematika. Sebelum
mengkonstruksikan model matematika diperlukan terlebih dahulu teori-teori dari fungsi
eksponensial, turunan serta teori-teori lain yang mendukung. Penelitian ini dilakukan untuk
menerapkan model matematika eksponensial dan logistik pada pertumbuhan populasi bakteri
Pantoea Agglomerans yang ditumbuhkan dalam media luria bertani cair. Data populasi
bakteri yang digunakan merupakan hasil pengukuran kekeruhan(optical density)
menggunakan spektrofotometri dengan panjang gelombang 420 nm dimana teknik analisis
data menggunakan bantuan softwere MAPPLE versi 15. Berdasarkan tabel dan grafik/plot
dari pertumbuhan tingkat kekeruhan populasi bakteri dapat disimpulkan bahwa model
matematika yang lebih mampu memberikan gambaran objeknya adalah model logistik,
karena untuk waktu yang tak terbatas model logistiklah yang menyerupai objeknya,
disamping itu kurva model eksponensial selalu naik sampai tak terhingga dan tidak
sebanding dengan jumlah nutrien/makanan yang tetap.
Kata kunci: model eksponensial, model logistik, medium luria bertani cair
Pk0
701yz{| }~������~��������
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ETHNOMATHEMATICS SEBAGAI SALAH SATU LANDASANPEDAGOGIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI BALI
Jero Budi DarmayasaUniversitas Borneo Tarakan, Jl. Amal Lama No. 1 Tarakan,
Tarakan-Kalimantan Utara,[email protected]
ABSTRAK
Ethnomathematicsmerupakan bidang kajian yang relatif baru, dalam bentuk kajianyang koheren. Sebagai kajian yang baru berkembang dalam kurun waktu 50 tahun terakhir,Ethnomathematics memberikan sumbangsih dalam eksplorasi nilai-nilai luhur budayamasyarakat, termasuk masyarakat Bali. Ethnomathematics dapat berperan sebagai jembatanpenghubung antara pelestarian budaya dan kearifan lokal dengan kemajuan teknologi danseni melalui ilmu pengetahuan. Dalam pendidikan formal, masuknya konsepEthnomathematics khususnya dalam bidang pendidikan matematika memberikan ruanguntuk dijadikan sebagai landasan dalam pelaksanaan pendidikan. Dalam hal ituEthnomathematics dapat dijadikan sebagai landasan pedagogik pembelajaran matematika.Studi kasus untuk masyarakat Bali, mengingat beranegaragamnya budaya Bali yang telahdiakui oleh masyarakat internasional dan telah diekplorasinya berbagai konsep matematikadi dalamnya, maka sangat memungkinkan mendudukan Ethnomathematics sebagai salahsatu landasan pedagogik dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Penerapannya dapatdisesuaikan dengan konsep matematika yang termuat di dalamnya.
Kata Kunci : Ethnomathematics, Landasan Pedagogik, Pembelajaran Matematika,
Budaya Bali
A. Pendahuluan
Karakter bangsa menjadi topik yang selalu diangkat dalam berbagai diskusi di
Indonesia saat ini. Hangatnya topik karakter bangsa berkatian dengan peliknya
permasalahan sosial yang terjadi sepanjang tahun. Banyak pihak yang mengklaim
akar permasalahannya adalah masalah karakter bangsa. Dalam kaitan membangun
karakter bangsa, kearifan lokal dan budaya memegang peranan penting. Kearifan
�51
7������ �����������������
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS ANTARASISWAYANG BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN WKA
MENGGUNAKAN STRATEGI SCAFFOLDINGDENGAN SISWA YANGBELAJAR MENGGUNAKANPEMBELAJARAN KONVENSIONALDI SMA
NEGERI JAKARTA UTARA
Joko SoebagyoUniversitas Pendidikan Indonesia, Bandung; STT Wastukancana, Purwakarta;
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan pemahaman matematis antarasiswa dengan pemanfaatan web Khan Academy menggunakan strategi Scaffolding dan siswayang memperoleh pembelajaran dengan pembelajaran konvensional pada siswa SMANJakarta Utara. Populasi penelitian adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri di Jakarta Utara.Sampel penelitian adalah siswa kelas X IPA dengan sampel dua kelas (kelas eksperimen dankelas kontrol) di SMA Negeri di Jakarta Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kuasieksperimen dengan instrumen penelitian berupa tes kemampuan pemahaman matematis.Tahapan penelitian dimulai dengan observasi di SMA Negeri Jakarta Utara, wawancaradengan sekolah sampel, perencanaan pembelajaran, pembuatan instrumen, pelaksanaanpembelajaran, dan pelaksanaan tes. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswadalam proses pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatifpada data hasil tes akhir untuk melihat perbedaan rerata antara kedua kelompok sampel disatu sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuanpemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika denganpemanfaatan web Khan Academy menggunakan strategi Scaffolding dengan siswa yangmemperoleh pembelajaran konvensional.
Kata Kunci : Kemampuan Pemahaman Matematis, Web Khan Academy, Scaffolding
A. PENDAHULUAN
Bulan Desember 2013,The Programme for International Student Assessment(PISA)
merilis hasil penilaiannya yang dilakukan di tahun 2012 terhadap siswa berusia 15
tahun di bidang matematika, membaca, dan sains. Menurut data (OECD, PISA 2012
�5�
�26���� ���� ¡¢��£¢¤¢�£�
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PERMAINAN DINAMIS LINEAR KUADRATIK BERKENDALA LUNAKBERJUMLAH NOL LINGKAR TERBUKA SISTEM DESKRIPTOR
DENGAN KENDALI TETAP UNTUK PEMAIN PERTAMA
Muhammad Wakhid Musthofa
Jurusan Matematika UIN Sunan Kalijaga, Jl. Marsda Adisucipto No. 1 Yogyakarta,[email protected]
Abstrak
Dalam makalah ini dibahas syarat perlu dan cukup keberadaan solusi keseimbangan titikpelana lingkar terbuka dari suatu permainan dinamis linear kuadratik berkendala lunakberjumlah nol dengan struktur informasi lingkar terbuka untuk sistem deskriptor denganmengasumsikan pemain pertama menggunakan kendali yang tetap untuk mengontrol sistem.Langkah pertama untuk mencari solusi keseimbangan titik pelana tersebut adalah denganmentransformasi permainan dinamis sistem deskriptormenjadi permainan dinamis sistembiasa (sistem nonsingular) yang tereduksi dengan menggunakan bentuk kanonik Weierstrass.Setelah tertransformasi menjadi permainan dinamis sistem biasa, berikutnya akan diturunkansyarat perlu dan cukup keberadaan keseimbangan titik pelana lingkar terbuka denganmemanfaatkan hasil-hasil yang telah diperoleh pada sistem nonsingular.Setelahkeseimbangan titik pelana dikonstruksikan untuk kasus yang umum, selanjutnya akandikonstruksikan keseimbangan titik pelana pada kasus pertama menggunakan kendali yangtetap. Hasil analisis menunjukkan bahwa keberadaan keseimbangan titik pelana lingkarterbuka pada kasus ini tetap dapat diturunkan dari kasus yang umum.
Kata Kunci :permainan dinamis linear kuadratik berkendala lunak berjumlah nol; strukturinformasi lingkar terbuka; sistem deskriptor; kendali tetap untuk pemain pertama.
A. Pendahuluan
Permainan dinamis adalah sebuah model matematika yang merepresentasikan suatu
konflik diantara berbagai pihak yang mengendalikan suatu sistem dinamik dan
masing-masing pihak berusaha meminimalkan fungsi ongkos mereka dengan
memberikan sebuah kendali pada sistem dinamik tersebut.Pihak yang dimaksud
dalam hal ini dapat berupa dapat berupa orang, organisasi maupun pemerintah.
Beberapa subyek kajian yang menerapkan konsep permainan dinamis diantaranya
P5¥
¦§¨
©ª«¬ ®¯°±²³°®´³µ³°´°±
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS MELALUIPENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
Kadir 1) and Shifa Fauziah2)
Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,Jln. Ir. Juanda 95
[email protected]¶[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan kemampuan menulismatematika dan aktivitas siswa melalui pendekatan Pendidikan Matematika Realistik.Penelitian dilaksanakan di MIN Bantargebang Tahun Pelajaran 2014/2015. Metodepenelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakandalam dua siklus dengan tahapan: perencanaan, pelaksanaan, obervasi dan refleksi.Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, catatan lapangan dan tes. Hasilpenelitian mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menulis matematis siswa.Siswa secara bertahap meraih skor di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70 pada akhirsiklus II. Peningkatan kemampuan menulis matematis tersebut meliputi dimensi ketepatan,penggunaan istilah matematis, dan penjelasan berpikir matematis. Selain itu, hasil penelitianjuga menunjukkan peningkatan partisipasi aktif siswa dari 55,83% siklus I menjadi 77,78%di siklus II.
Kata Kunci : Kemampuan Menulis Matematis, Aktivitas Siswa, PendekatanMatematika Realistik
A. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang memiliki keunggulan daya saing adalah investasi masa
depan bangsa. Pendidikan mempunyai peran dan fungsi yang sangat strategis untuk
meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia. Hal sesuai dengan
Undang-undang RI tentang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003, yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentukwatak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
P·§
¸¹¸
º»¼½ ¾¿ÀÁÂÃÄÁ¿ÅÄÆÄÁÅÁÂ
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
QUANTUM LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
KhairunnisaUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,Ciputat Timur, Tangerang Selatan,
Abstrak
Makalah ini menganalisa kegiatan pembelajaran matematika di suatu Sekolah Dasar Islam(SDI) yang menggunakan metodeQuantum Learning(QL), suatu metode yang diperkenalkanoleh DePorter dan Hernacki, sehingga menjadikan pelajaran tersebut sebagai pelajaran yangmenyenangkanbagi siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara,dokumentasi dan kuisioner terbuka. Pengamatan dilakukan di satu kelas yang jumlahsiswanya 22 orang. Sedangkan kuisioner dibagikan pada 45 anak siswa kelas IV.Untukpemeriksaan keabsahan data digunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian memperlihatkanbahwa sekolah tersebut telah menerapkan metode QL sebagaimana yang diperkenalkanDePorter dan Hernacki. Selain itu siswa yang menggunakan metode QL dalam pembelajaranmatematika merasakan pembelajaran menjadi menyenangkan.
Kata Kunci : metode Quantum Learning, Quantum Teaching, Pembelajaran matematika
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, terutama
bagi bangsa berkembang yang giat membangun negaranya. Apalagi pada masa
sekarang yang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) semakin pesat.
Bangsa yang tidak ingin tertinggal dalam penggunaan teknologi segera menyediakan
sumber daya manusia yang dapat menguasai teknologi tesebut. Melalui pendidikan
dapat dihasilkan sumber daya manusia berkualitas dan berwawasan yang dapat
membentuk peradaban manusia yang bermartabat. Hal inilah yang menjadi fungsi
dan tujuan Pendidikan Nasional di indonesia, seperti yang tertera pada Undang-
undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
ǹ¹
ÈÈ2ÉÊËÌ ÍÎÏÐÑÒÓÐÎÔÓÕÓÐÔÐÑ
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
BELAJAR MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN MELALUI APLIKASIPERMAINAN ANDROID
Muhammad Win AfganiProdi Pendidikan Matematika SPS Universitas Pendidikan Indonesia;
Email: [email protected]
Abstrak
Upaya untuk membuat pembelajaran matematika menjadi menyenangkan adalah denganmenerapkan teknologi informasi dan komunikasi di dalamnya. Penerapan pendekatan itubukan suatu hal yang baru, tetapi penggunaantablet atausmart mobileadalah sebaliknya.Teknologi smartmobilemenyediakan fasilitas permainan. Permainan merupakan fasilitasyang sangat digemari dalam perangkatmobile, karena anak-anak cenderung suka bermainserta banyaknya aplikasi permainan matematikaandroiddi internet yang dapat dimanfaatkandalam pembelajaran.
Kata-kata Kunci : Permainan, Matematika,Android
A. PENDAHULUAN
Matematika dikenal sebagai subjek yang menantang bagi pelajar. Banyak metode dan
pendekatan telah diujicoba untuk menjawab tantangan tersebut. Sayangnya,
tantangan itu masih menjadi keprihatinan. Keprihatinan itu berupa kelemahan
pengajaran matematika yang terjadi selama ini telah menimbulkan persepsi negatif
pada banyak anak, misalnya matematika adalah pelajaran yang menakutkan. Salah
satu cara mengatasi permasalahan ini adalah mengupayakan pembelajaran
matematika yang menyenangkan.Ini menunjukkan perlu solusi pembelajaran yang
baru untuk membantu para siswa meningkatkan prestasi dan sikap mereka terhadap
matematika (Kachepa dan Jere, 2014).
PÖ6
×83ØÙÚÛ ÜÝÞßàáâßÝãâäâßãßà
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA FINLANDIA TERBAIK, KENAPA?
Mega Nur PrabawatiMahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia [email protected]
ABSTRAK
Negara yang kualitas pendidikannya menduduki peringkat 1adalah Finlandia, berdasarkanhasil survey internasional yang komprehensif oleh Organization for Economic Cooperationand Development (OECD). Hal yang menarik, sekolah di Finlandia tidak menggenjotsiswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban pekerjaan rumah yang beratdan memborbardir siswa dengan berbagai tes. Usia masuk sekolah di Finladia agak lambatdibandingkan dengan Negara-negara lainnya di dunia, yaitu mulai usia 7 tahun. Begitupundengan jumlah jam di sekolah justru lebih sedikit yaitu hanya 30 jam per minggu. Lantas,apa kuncinya yang menyebabkan Finlandia menjadi nomor 1 di dunia? Tingginya kualitaspendidikan di Finlandia tenyata terletak pada kulaitas gurunya. Guru-guru di Finlandiamerupakan guru-guru dengan kualitas pendidikan dan pelatihan terbaik. Persaingan untukdapat diterima di universitas yang membuka pendidikan keguruan jauh lebih ketat bahkanmampu mengalahkan fakultas bergenfsi seperti kedokteran, hukum dan teknik. Kualitascalon guru yang berasal dari siswa terbaik, dididik oleh perguruan tinggi yang mumpuniserta didukung oleh pelatihan profesi yang memadai, tidak mengherankan apabila akanmenghasilkan kualitas guru yang baik pula. Melalui kompetensi yang telah dimiliki, guru-guru Finlandia bebas menggunakan metode dan strategi pembelajaran, dan mengembangkankurikulum yang mereka rancang sendiri. Para siswa di Finlandia tidak dipaksakan untukmengetahui semua hal, yang paling penting ditanamkan adalah belajar mengenal potensi diri,dan langkah strategis untuk mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan tidak dirancanguntuk membuat manusia menjadi seragam, tetapi pengembangan keanekaan sesuai denganfitrahnya.
Kata Kunci: Finlandia, Sistem Pendidikan, Kurikulum
A. PENDAHULUAN
Dalam menyambut perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
yangakan dimulai per 31 Desember 2015, Indonesia dituntut siap menghadapi MEA
På×
810æçèé êëìíîïðíëñðòðíñíî
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI
KELAS 7 SMP
Muhammad PrayitoUniversitas PGRI Semarang, Jl. Sidodadi Timur No. 24, Semarang;
Abstrak
Dalam proses pembelajaran di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, peserta didik,kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk memilih pendekatan danmedia pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainyatujuan pendidikan. Sampai saat ini masih ditemukan kesulitan-kesulitan yang dialami pesertadidik di dalam mempelajari matematika. Akibatnya peserta didik kesulitan untuk memahamikonsep yang berkesinambungan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasilbelajar materi segi empat pada siswa kelas 7 Sekolah Menengah Pertama. Penelitin iniadalah penelitian eksperimen dengan tehnik pengembilan sampel yaitu cluster randomsampling. Hasil penelitian berdasarkan uji beda rata-rata menggunakan uji t ini didapat
709,5hitungt dan 663,1)83)(95,.0(t , ini menunjukkan bahwa )83)(1( αtthitung . Dari hasil ini
berakibat H0 ditolak dan Ha diterima artinya kemampuan pemecahan masalah peserta didikyang diajar dengan model pembelajaran Problem Solving lebih baik dibandingkankemampuan pemecahan masalah peserta didik yang mendapat pengajaran denganpembelajaran konvensional pada materi segiempat peserta didik kelas VII SMP.
Kata Kunci :Pemecahan Masalah, Segi Empat, Sekolah Menengah Pertama, Hasil Belajar.
A. PENDAHULUAN
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru matematika di dalam kelas
sangat berpengaruh terhadap peningkatan minat dan hasil belajar peserta didik.
Selama ini hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran matematika dapat
dikatakan selalu rendah jika dibanding dengan mata pelajaran lain. Salah satu faktor
penyebabnya adalah kurangnya strategi yang digunakan oleh guru, termasuk
óô8
8õö÷øùú ûüýþÿ��þü����þ�þÿ
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ALAT PERAGA SIMULASI BANJIR PADA PEMBELAJARAN VOLUMEBANGUN RUANG
(Implementasi Discovery Learning dengan Pendekatan Pendidikan BerbasisLingkungan dan Pembentukan Karakter)
Nandang Arif SaefulohUniversitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno-Hatta No. 530, Bandung,
Abstrak
Pembelajaran matematika pada kenyataannya tidak bisa dilepaskan dari keseharian siswa,hal ini sesuai dengan kenyataan tentang filsafat pembelajaran matematika bahwa landasanfilosofi matematika adalah konstruktivisme sosial, selanjutnya discovery learningyangmerupakan salah satu model pembelajaran berbasis konstruktivisme diterapkan padapembelajaran volume bangun ruang sisi datar. Dengan tema lingkungan dan pendidikankarakter, alat peraga simulasi banjir beserta penanggulangannya secara preventif dan kuratifturut dijelaskan sebagai jembatan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya secaramandiri sekaligus meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kebersihansungai serta menanamkan karakter cinta lingkungan kepada siswa. Kesimpulan dari makalahini yaitu, pembelajaran materi volume bangun ruang melalui alat peraga simulasi banjirmenjadi alternatif strategi dalam menerapkan model pembelajaran discovery learningyangdapat membantu dalam proses konstruksi pengetahuan siswa secara mandiri. Selanjutnya,kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuangsampah sembarangan lebih terbangun, dan lebih jauh, karakter siswa dalam hal membuangsampah pada tempatnya dapat ditanamkan pada siswa melalui simulasi tersebut.
Kata kunci: Discovery learning, banjir, lingkungan, karakter.
A. Pendahuluan
Landasan filosofi matematika menurut Ernest (1991: 42) dikategorikan sebagai
konstruktivisme sosial, hal ini dapat dijelaskan oleh 3 hal berikut yang saling
berkaitan: Pertama, Basis pengetahuan matematika adalah pengetahuan bahasa,
kesepakatan-kesepakatan, dan aturan-aturan, yang merupakan suatu konstruktivisme
sosial. Kedua, Proses sosial di dalam individu dibutuhkan untuk merubah
pengetahuan matematis subjektif individu, setelah publikasi, kepada pengetahuan
P� 9
8�8��� �� ��� ����� � �
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKANPEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA KONSEP BILANGAN BULAT
BAGI CALON GURU SEKOLAH DASAR
Nia KaniaProgram Studi Pendidikan Matematika Universitas Majalengka
Jalan Universitas Majalengka No. 1 Majalengka,[email protected]
ABSTRAK
Peran Guru dalam sebuah proses pembelajaran matematika di kelas, memiliki porsi dantanggungjawab yang besar dalam mentransfer konsep matematika kepada peserta didik.Mahasiswa PGSD merupakan calon guru Sekolah Dasar yang akan menghadapi pesertadidik pada rentang usia 7 sampai dengan 11 tahun yang berada pada tahap membuat suatukesimpulan dari suatu situasi yang nyata atau dengan menggunakan benda konkret. Sehinggamahasiswa PGSD dituntut untuk cakap dalam membuat pembelajaran matematika yangsesuai dengan tingkat perkembangan siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini berfokus padapenggunaan alat peraga sebagai upaya mendongkrak kemampuan matematis mahasiswacalon guru Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desainpenelitian berbentuk kelompok pretes-postes. Sampel dipilih secara purposif melibatkansebanyak 60 mahasiswa semester IV. Instrumen penelitian berupa tes pembelajaranmatematika mengenai bilangan bulat yang memuat kemampuan matematis; kemampuanpemahaman matematis, kemampuan penalaran matematis, pemecahan masalah matematis,dan kemampuan komunikasi matematis. Analisis data menggunakan uji perbedaan rata-ratauntuk kedua sampel. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kemampuan akhir pembelajaranmatematika mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran matematika yang menggunakanalat peraga lebih baik dibandingkan dengan kemampuan akhir pembelajaran matematikamahasiswa yang mendapatkan pembelajaran secara konvensional. (2) Peningkatanpembelajaran matematika dilihat berdasarkan indikator menjelaskan bahwa kemampuanmatematis mahasiswa yang meliputi; kemampuan pemahaman matematis, kemampuanpenalaran, kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemampuan komunikasimatematis berbeda secara signifikan. Pada kelas alat peraga rata-rata kemampuan matematismasuk kedalam ketegori tinggi, sementara pada kelas konvensional peningkatan rata-ratakemampuan matematis masuk kedalam ketegori sedang.Kata Kunci: alat peraga, bilangan bulat, pembelajaran matematika, kemampuanmatematis.
P60
838���� �����������������
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS
MAHASISWA OLAHRAGA
Nidaul HidayahFPOK-UPI Jl. Setiabudhi 229 Bandung;
Abstraks
Mata kuliah statistika bagi mahasiswa olahraga dipandang matakuliah yang cukup sulit .Padahal aktivitas olahraga banyak melibatkan statistika, baik itu dalam mengungkap hasilpertandingan , pengukuran, memprediksi apa yang ingin dicapai berdasarkan hasil latihan,atau ingin melihat hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya, misal bagaimanahubungan panjang tungkai dengan kecepatan lari?. Hal ini menjadi tantangan bagi pengampumata kuliah statistika untuk menyampaikan materinya dengan pembelajaran yangmengaitkan dengan aktivitas yang sering dilakukan yakni olahraga sehingga tercipta suasanapembelajaran yang baik, mahasiswa tidak merasa sulit dan diperoleh hasil yang lebihbaik.Kajian ini akan membahas model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuanpenalaran statistis yang dapat diperoleh melalui pembelajaran pada mata kuliah statistikapada mahasiswa olahraga. Model pembelajaran yang akan dicobakan adalah merupakanpendekatan pembelajaranContextual Teaching and Learning(CTL). Pembelajaran CTLyaitu konsep belajar yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunianyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinyadengan penerapannya dalam kehidupan/aktifitas mereka sehari-hari, dengan melibatkantujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni : konstruktivisme (Constructivism),menemukan (Inquiri), bertanya (Quesioning), masyarakat belajar (Learning Community)),pemodelan (Modeling), refleksi (Refleksi) dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).Pembelajaran kontekstual mengutamakan pada unsur pengetahuan dan pengalaman ataurealita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, berpikir tingkat tinggi, berpusat pada siswa,dimana siswa harus aktif, kritis serta kreatif, siswa mampu memecahkan masalah, siswabelajar menyenangkan, menggairahkan, mengasyikkan, tidak membosankan, danmenggunakan berbagai sumber belajar.Penggunaan konteks dalam pembelajaran statistikadan kaitannya dengan meningkatkan kemampuan penalaran statistis mahasiswa olahragamemiliki lima fitur utama yang muncul dari penggunaan konteks yaitu:signifikansi praktis,kompleksitas dan tantangan, relevansi dan motivasi, keterkaitan dan transfer danpemberdayaan siswa.Dari karakteristik, langkah-langkah dan lima fitur pembelajarankotekstual dalam statistika tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajarankontekstual merupakan strategi model pembelajaran untuk meningkatkan penalaran statistismahasiswa olahraga.
Kata Kunci : Pendekatan Pembelajaran kontekstual, penalaran statistis, mahasiswaolahraga
P6
869!"#$ %&'()*+(&,+-+(,()
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENGARUH KONSEP DIRI MATEMATIK TERHADAP KEMAMPUANPEMECAHAN MASALAH MATEMATIK MAHASISWA
Nita DelimaProgram Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas [email protected]
ABSTRAKBerdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 9 ayat (3) dikatakan bahwa kurikulumtingkat satuan pendidikan tinggi program Sarjana dan Diploma wajib memuat matakuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan, serta mata kuliah Statistika, dan/atauMatematika.Pada kurikulum program studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu KomputerUniversitas Subang, mata kuliah Statistika Dasar merupakan salah satu mata kuliahwajib. Mata kuliah ini memiliki tujuan untuk memberikan keterampilan kepadamahasiswa dalam mengolah data baik dari hasil penelitian untuk tugas akhir ataupunkepentingan yang lainnya. Mahasiswa yang sedari awal telah mengetahui pentingnyaperkuliahan statitika dasar, umumnya memberikan respon yang positif terhadapperkuliahan, dan memiliki kepercayaan diri dalam memecahkan sebuahmasalah,sebaliknya mahasiswa dengan respon yang negatif cenderung mengalamikesulitan. PISA (2012) menyatakan bahwa salah satu bagian dari kepercayaan diri (selfbelief) matematik adalah konsep diri matematik (mathematics self concept). Penelitianini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan konsep dirimatematik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa dan untukmengetahui berapa besar pengaruh konsep diri matematik terhadap kemampuanpemecahan masalah matematik. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwaterdapat pengaruh yang signifikan konsep diri matematik terhadap kemampuanpemecahan masalah matematik mahasiswa. Konsep diri matematik memberikanpengaruh sebesar 22.6% terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik, ataudengan kata lain pengaruh yang diberikan oleh variabel konsep diri matematik terhadapkemampuan pemecahan masalah matematik adalah rendah.Kata kunci: konsep diri matematik, kemampuan pemecahan matematik
A. PENDAHULUAN
Matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari– hari maupun dalam
menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan PP Nomor 19
Tahun 2005 Pasal 9 ayat (3) dikatakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan
tinggi program Sarjana dan Diploma wajib memuat mata kuliah yang bermuatan
P62
878./01 23456785398:85956
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PEMBELAJARAN HITUNG VOLUME BENDA PUTAR BERBANTUANGEOGEBRA
NursyamsiSMAN 1 Losari, Jl. Soekarno-Hatta 110, Kab. Cirebon;
Abstrak
Konsep hitung volume benda putar dirasakan sebagai materi yang sulit bagi siswa SMAKelas XII. Hal ini dikarenakan pembelajaran pada materi ini memasuki tahap berpikirtingkattinggi yaitu tahap aplikasi dan analisis, selain itu kurangnya media yang interaktif untukmembantu keberhasilan pembelajaran. Geogebra merupakan softwareopen sourceyangmampu memfasilitasi pembelajaran konsep-konsep matematika meliputi geometri, aljabar,statistika, trigonometri, dan kalkulus. Geogebra juga mampu menyajikan konsep matematikasecara interaktif, sehingga diharapkan dapat membantu keberhasilan pembelajaran. Padamakalah ini akan dipaparkan suatu model pembelajaran konsep hitung volume benda putardengan bantuan geogebra.
Kata Kunci : geogebra, volume benda putar
A. Pendahuluan
Dalam praktek pembelajaran materi hitung volume dijumpai beberapa kendala yang
menyebabkan kurang memuaskannya hasil belajar siswa. Diantara kendala itu
pembelajaran yang abstrak, mengarah pada pembelajaran level berpikir yang lebih
tinggi, membutuhkan tilikan ruang yang baik. Berdasarkan hasil UN, menurut
Kaniawati (Kaniawati & Ramlan, 2012) kemampuan proses kognitif pada SKL
kalkulus digolongkan sebagai kemampuan terrendah. Diantara materi kalkulus
tersebut adalah menghitung volume benda putar.
Geogebra adalah perangkat lunak matematika yang dinamis, bebas, danmulti-
platformyang menggabungkan geometri, aljabar, tabel, grafik, statistik, dan kalkulus
dalam satu paket yang mudah dan bisa digunakan untuk semua jenjang pendidikan
(Hidayat, 2013). Beberapa keuntungan yang dapat dimunculkan dalam pembelajaran
yang berbantukan Geogebra. Samkova (Samkova, 2013) menyatakan bahwa
P63
886;<=> ?@ABCDEB@FEGEBFBC
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADAPERKULIAHAN MATEMATIKA MATERI UKURAN GEJALA PUSAT DAN
UKURAN LETAK
Nurul SailaUniversitas Panca Marga, Jl. Cokroaminoto No. 62, Probolinggo;
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajarankooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran langsung pada perkuliahan Matematikamateri Ukuran Gejala Pusat dan Ukuran Letak, dan bagaimana hasil belajar yang diperolehmahasiswa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi(quasi experimendesign) dengan model post test only control group design. Populasi penelitian adalah seluruhmahasiswa semester I tahun akademik 2015/2016 program studi Administrasi NegaraFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Panca Marga Probolinggosebanyak 144 mahasiswa, yang terbagi dalam empat kelas. Penentuan sampel berdasarkanpertimbangan hasil analisis data kemampuan awal mahasiswa. Sampel penelitian adalahmahasiswa kelas A dan B sebanyak72 mahasiswa. Penentuan kelas eksperimen dan kontrolmenggunakan teknik undian, yaitu kelas A terdiri dari 36 mahasiswa sebagai kelaseksperimen dan kelas B terdiri dari 36 mahasiswa sebagai kelas kontrol. Hasil penelitianmenunjukan bahwa: 1) Keterlaksanaan proses pembelajaran sangat baik dengan nilai rata-rata keterlaksanaan proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw 89,60% dan nilai rata-rataketerlaksanaan proses pembelajaran langsung 88,63%, (2) Terdapat perbedaan antara hasilbelajar mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan hasilbelajar mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung. Hasil belajarmahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (87,35) lebihtinggi daripada hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung(70,30), dengan taraf signikansi sebesar 0,000.
Kata Kunci : Pembelajaran Koperatif Tipe Jigsaw, Hasil Belajar
A. Pendahuluan
Matematika adalah suatu pengetahuan yang digunakan di setiap lapisan masyarakat.
Dari penjual sayur, ibu rumah tangga, sopir angkot, pedagang, dokter, pegawai
kantor sampai dengan pemerintahan menggunakan Matematika. Matematika juga
P64
90HIJKL MNOPQRSPNTSUSPTPQ
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIS DALAM KURIKULUMMATEMATIKA DI JERMAN DAN SINGAPURA
Rafiq ZulkarnaenPendidikan Matematika FKIP Unsika
Jl. HS Ronggowaluyo Teluk Jambe Karawang [email protected]
Abstrak
Makalah ini disusun untuk mengetahui kurikulum matematika sekolah menengah di negaraJerman dan Singapura.Aspek teoritik dan empirik digunakan untuk mengkaji kemampuanpemodelan matematis yang termaktub dalam kurikulum matematika dan berbagai sumberyang terkait. Kemampuan pemodelan matematis di Jerman dan Singapura mengacu padakerangka kerja OECD-PISA, meliputi: membuat model matematis dari situasi masalah;matematisasi;de-matematisasi; memvalidasi, merefleksi,menganalisis dan memberikan kritikterkait model yang dihasilkan; mengkomunikasikan model yang dihasilkan; dan kontrolterhadap proses pemodelan. Pemodelan matematis digunakan di kedua negara tersebut baiksebagai proses maupun produk pembelajaran matematika.
Kata Kunci : Pemodelan Matematis, Kurikulum Matematika
A. Pendahuluan
Literasi matematis didefinisikan sebagaikapasitas individu untuk mengenal dan
memahami peran matematika dalam kehidupan sehari-hari, mampu memberikan
penilaian dan pertimbangan secara tepat, memanfaatkan matematika yang dapat
memenuhi kebutuhan seseorang menjadi anggota masyarakat yang konstruktif,
peduli, dan mau berpikir. OECD (2013). Aspek yang diukur dalam PISA (The
Programme for International Student Assessment)untuk matematika, yakni
mengidentifikasikan dan memahami serta menggunakan dasar-dasar matematika
yang diperlukan seseorang dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. (hasil PISA
tahun 2012 tersaji pada Tabel.1).Pemanfaatan matematika kehidupan sehari-hari
dalam hal penyelesaian masalah maupun sebagai pendekatan materi pembelajaran
salah satunya melalui pemodelan matematis.
Pemodelan matematis telah menjadi landasan bagi kerangka matematika PISA 2015
(OECD, 2013) dan telah dimasukkan ke dalam sistem kurikulum pendidikan di
P65
VW6XYZ[ \]^_`ab_]cbdb_c_`
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARANKUANTUM TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG
Sri AsnawatiProdi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Jl. Perjuangan No 1, Cirebon;
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakanmetode pembelajan kuantum lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metodepembelajaran ekspositori terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Oleh karena ituhipotesis yang diajukan yaitu metode pembelajaran kuantum berpengaruh signifikanterhadap kemampuan komunikasi matematis siswa dibandingkan dengan metodepembelajaran ekspositori. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan subjekpenelitian siswa SMP kelas VIII sebanyak dua kelas yang terdiri dari 72 siswa siswa. Metodepengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan komunikasi matematis siswa.Data dianalisis menggunakanuji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuankomunikasi matematis kelas eksperimen lebih baik secara signifikan setelah mendapatkanpembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kuantum dibandingkan dengansiswa yang mendapat pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan bangun ruang yangberfokus pada limas segi empat dengan alas persegi dan prsegi panjang di VIII SMP Negeri2 Gunung Jati.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran Kuantum, Kemampuan Komunikasi Matematis.
A. Pendahuluan
Pembelajaran matematika terutama proses belajar mengajar di kelas tidak akan lepas
dari strategi belajar-mengajar. Oleh karena itu, seorang guru haruslah pandai
memilih pendekataan, metode, model, teknik, dan alat peraga dalam pelaksanaan
belajar-mengajar di kelas. Ruseffendi (2006:70) mengemukakan bahwa matematika
adalah ilmu atau pengetahuan yang padat dan tidak mendua arti. Melihat hal tersebut,
e66
9fghiBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DANKREATIF MATEMATIS SISWA SMK MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
Ratna Dewi LestyoriniSTKIP Pangeran Dharma [email protected]
Abstrak
Kemampuan berpikir kritis maupun berpikir kreatif siswa merupakan kemampuan yangpenting untuk dimiliki agar siswa dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yangdihadapinya baik pada mata pelajaran matematika atau mata pelajaran lainnya. Namunkenyataannya, kemampuan berpikir kritis dan kreatif ini masih rendah. Salah satu faktornyaadalah karena pada umumnya siswa diberikan dengan cara pembelajaran konvensional.Pembelajaran matematika melalui pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)merupakan suatu alternatif pendekatan yang berupaya meningkatkan kemampuan berpikirkritis dan kreatif matematis siswa agar terus terlatih dengan baik. Penelitian ini berbentukpenelitian eksperimen yang bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikirkritis dan kreatif matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika denganpendekatan PBM dan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pembelajarankonvensional. Desain penelitian ini adalahpre-testpost-test control group designdengansampel kelas X Multimedia. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes kemampuanberpikir kritis dan kreatif matematis dan angket skala sikap siswa. Analisis data dilakukandengan terlebih dahulu menguji normalitas dan homogenitas, pengujian hipotesis denganmenggunakan uji-t. Gain ternormalisasi digunakan untuk mengetahui kualitas penigkatankemampuan berpikir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkanbahwa: (1) peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang belajar denganpendekatan PBM lebih baik secara signifikan daripada siswa yang belajar denganpembelajaran konvensional; (2) peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswayang belajar dengan pendekatan PBM lebih baik secara signifikan daripada siswa yangbelajar dengan pembelajaran konvensional; (3) analisis data angket sikap siswamemperlihatkan bahwa siswa menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran matematikadengan pendekatan PBM. Secara umum dapat disimpulkan bahwa PBM merupakan salahsatu alternatif pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikirkritis dan kreatif siswa.Kata Kunci : kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif, pendekatanpembelajaran berbasis masalah.
P6j
9k9lmno pqrstuvsqwvxvswst
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
VEKTIFITAS PENGGUNAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURIMATHEMATICS PROJECT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK MAHASISWA
Ratna RustinaProdi Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi; Tasikmalaya
Abstrak
Penelitian ini menerapkan modelMissouri Mathematics Project. Ada beberapa tujuan dalampenelitian ini. Pertama,untuk mengetahuipeningkatan kemampuan pemecahan masalahmatematik mahasiswa yang lebih baik antara yang menggunakan modelMissouriMathematics Projectdengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional, keduauntuk mengetahui efektifitas penggunaan modelMissouri Mathematics Projectterhadappeningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa.Populasi dalampenelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Angkatan2012/2013 dan peneliti mengambil 2 kelas dari 5 kelas untuk dijadikan sampelpenelitian.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal tes kemampuanpemecahan masalah matematik mahasiswa.Analisis data menggunakan uji perbedaan duarata-rata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuanpemecahan masalah matematik mahasiswa yang menggunakan modelMissouri MathematicsProject lebih baik dari mahasiswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakanmodel pembelajaran konvensional, penggunaan modelMissouri Mathematics Projectefektif terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa.
Kata Kunci: Model Missouri Mathematics Project, Kemampuan pemecahan masalahmatematik.
A. Pendahuluan
Pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan pembelajaran yang memiliki
tingkatan paling tinggi dibanding yang lainnya.Hal ini sesuai dengan pendapat
Ruseffendi E. T (2006:169) “Pemecahan masalah adalah tipe belajar yang lebih
P68
y60z{|} ~����������������
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PROSES BERPIKIR SISWA CERDAS ISTIMEWA ( GIFTED TALENTED)DALAM MEMECAHKAN PERMASALAHAN MATEMATIKA
Retna AyuningrumUniversitas Sebelas Maret Jl.Ir Sutami 36A Surakarta jawa tengah
Abstrak
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses berpikir siswacerdas istimewa (gifted talented)dalam memecahkan permasalahan matematika dan untukmengetahui faktor– faktor yang menyebabkan atau mempengaruhi siswagifted talentedmengambil suatu langkah dalam pemecahan masalah matematika. Proses berpikir sangatdibutuhkan dalam pemecahan masalah. Berpikir adalah suatu aktivitasmental yang berawaldari proses penemuan informasi, pengolahan, memanggil kembali informasi dari ingatandalam mempertimbangkan, menganalisis,menunjukkan alasan, dan menarik kesimpulandalam memecahkan masalah.Anak berbakat adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan(inteligensi), kreativitas, dan tanggungjawab terhadap tugas (task commitment) di atas anak-anak seusianya (anak normal), sehingga untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasinyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Proses belajar mengajar di kelas yangmasih bertumpu pada pola pembelajaran kelas reguler mengakibatkan Anak BerkebutuhanKhusus sulit mengimbangi kecepatan belajar kelas. Keunikan belajar Anak BerkebutuhanKhusus menuntut perlakuan khusus guru. Jika guru tidak mampu memberikan layanan yangsesuai dengan kebutuhannya, Anak Berkebutuhan Khusus pasti mengalami kesulitan dalammempelajari matematika. Berkenaan dengan hal tersebut, penelitian ini berupaya menguakbagaimana proses berpikir anak berbakat, sehingga nantinya akan mempermudah dalamproses pendampingan ataupun layanan khusus untuk anak yang berbakat istimewa.
Kata kunci: proses berfikir, pemecahan masalah,gifted talented.
A. Pendahuluan
Dikrisis keprihatinan terhadap dunia pendidikan menjadi hal yang tak surut
untuk diperbincangkan. Fakta bahwa ranah pendidikan menuai banyak
permasalahan yang memang sulit ditemukannya solusi yang mengadopsi
permasalahan tersebut. Upaya mengatasi problematika pendidikan di Indonesia
�6y
���
���� �����������������
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
APLIKASI METODE PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MAPLEDALAM MENINGKATKAN HASIL DAN MOTIVASI BELAJAR PADA
MATERI LIMIT FUNGSI
Ria Noviana AgusUniversitas Srang Raya, Jl.Raya Serang Cilegon Km 5 Taman Drangong, Serang-
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar danmotivasi belajar mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri berbantuansoftware maple dengan metode konvensional pada materi limit fungsi. Penelitian inidilakukan di Universitas Serang Raya (UNSERA) melalui eksperimen dengan bentukpenelitianQuasi Experimental Design(eksperimen semu) dan bentuk designNonequivalentGroup Posttest-Only. Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa program studiteknik informatika tahun ajaran 2015/2016. Data dikumpulkan dengan kuesioner motivasibelajar dan tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis Manova. Berdasarkan hasilanalisis data diketahui bahwa: (1) Hasil belajar mahasiswa yang menggunakan metodepembelajaran inkuiri berbantuan maple pada materi limit fungsi lebih baik dari pada hasilbelajar pada metode konvensional. (2) Motivasi belajar mahasiswa yang menggunakanmetode pembelajaran inkuiri berbantuan maple pada materi limit fungsi lebih baik dari padamotivasi belajar pada metode konvensional. (3) Secara bersama hasil belajar dan motivasibelajar mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri berbantuan maple padamateri limit fungsi lebih baik dari pada hasil belajar dan motivasi belajar pada metodekonvensional.
Kata Kunci : Hasil belajar, motivasi belajar, metode inkuiri, software maple.
A. Pendahuluan
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya (Slameto,2003).
Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran matematika terus dilakukan oleh
berbagai pihak, salah satu caranya adalah memberikan kesempatan bagi tenaga
��0
98����� �� ¡¢£¤¡�¥¤¦¤¡¥¡¢
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
IDENTIFIKASI FUNCTIONAL SKILLS MATHEMATICS MAHASISWATEKNIK INFORMATIKA DALAM PROSES PEMECAHAN MASALAH
Rina Oktaviyanthi 1), Ria Noviana Agus2), Yani Supriani3)
Jl. Raya Serang Cilegon Km 5, Taman Drangong, Serang-Banten1)[email protected],2)[email protected],3)[email protected]
Abstrak
Functional skills mathematics(kemampuan dasar matematik) merupakan salah satu aspekdari tiga kemampuan dasar yang diperlukan individu dalam kehidupan, selain bahasa Inggrisdan ICT. Kualifikasi kemampuan dasar matematik pada individu menilai tiga proses yangsaling berhubungan yaiturepresenting, analysing, dan interpreting. Ketiga kualifikasitersebut diidentifikasi dalam proses pemecahan masalah yang dilakukan mahasiswa.Penelitian ini merupakan studi pendahuluan terkait implementasi bahan ajar dari suatupendekatan pembelajaran yang mendukung pengoptimalan kemampuan dasar matematikmahasiswa. Tujuan studi ini adalah untuk mendapatkan gambaran nyata secara kuantitatifmengenai kemampuan dasar matematik mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dilingkungan Universitas Serang Raya. Sebanyak 50 mahasiswa dari total 320 mahasiswaberpartisipasi menjadi sampel penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan adalahdeskriptif analitis melalui proses mendeskripsikan, menuturkan, menafsirkan, danmenganalisis data. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes kemampuan dasarmatematik, pengisian kuisioner, dan wawancara. Dari hasil pengolahan data diperoleh 10mahasiswa pada level kemampuan dasar matematik tinggi 90% menguasairepresenting,70% analysing, dan 50%interpreting. Kelompok mahasiswa pada level kemampuan dasarmatematik sedang sebanyak 18 orang, keseluruhannya menguasairepresenting, 44,4%analysing, dan 27,8%interpreting. Sementara dari 22 mahasiswa dengan kemampuan dasarmatematik rendah, 81,8% menguasairepresenting, 31,8%analysing, dan hanya 9,1% dalamhal interpreting. Kesimpulan sementara yang dapat diambil dari studi pendahuluan ini adalahbahwa kemampuan dasar matematik 50 mahasiswa pada kualifikasianalysing daninterpreting, khususnya mahasiswa di level kemampuan dasar matematik sedang dan rendah,masih di bawah 50%. Hal ini yang menjadi acuan dasar tim peneliti untuk melanjutkan studipada kajian yang lebih luas mengenai pengoptimalan kemampuan dasar matematikmahasiswa Jurusan Teknik Informatika dengan mengimplementasikan suatu bahan ajar ataupendekatan tertentu yang sesuai.
Kata Kunci : functional skills mathematics, kemampuan dasar matematik, pemecahanmasalah.
P§¨
©©ª
«¬® ¯°±²³´µ²°¶µ·µ²¶²³
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISMATEMATIS SISWA KELAS VIII MELALUI MODEL LEARNING CYCLE
5E DENGAN TEKNIK METAKOGNITIF
Runisah1, Tatang Herman2, Jarnawi Afgani Dahlan3
1Universitas Wiralodra Jl. Ir H. Djuanda Km 3 Indramayu 45213, Indonesia2,3Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr.
Setiabudi No.229, Bandung 40154
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritismatematis siswa antara yang mendapat modelLearning Cycle 5E dengan teknikmetakognitif (LCT), modelLearning Cycle 5E(LC), dan pembelajaran konvensional (KV).Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrolpretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII sekolah level sedangpada SMP Negeri di Kabupaten Indramayu. Dari sekolah yang terpilih secara acak, diambiltiga kelas dari seluruh kelas VIII secara acak kelas, satu kelas menggunakan model LCT,satu kelas menggunakan model LC, dan satu kelas menggunakan model KV. Instrumen yangdigunakan berupa tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis. Dari hasilanalisis data dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan ujiMultipleComparissons Between Treatments,disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaanpeningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang mendapat model LCTdan siswa yang mendapatkan model LC. Namun peningkatan kemampuan berpikir kritismatematis siswa yang mendapatkan model LCT dan LC lebih baik daripada siswa yangmendapat pembelajaran KV.
Kata kunci: Kemampuan berpikir kritis matematis, Learning Cycle 5E, Teknik metakognitif
A. Pendahuluan
Berbagai perubahan dalam bidang kehidupan terjadi pada abad XXI. Oleh
karena itu para siswa perlu dipersiapkan untuk dapat mengatasinya. Berbagai
kemampuan perlu dimiliki oleh siswa agar dapat mengatasi berbagai permasalahan
yang terjadi. Salah satu kemampuan yang perlu dimiliki yaitu kemampuan berpikir
¸ª2
101¹º»¼½ ¾¿ÀÁÂÃÄÁ¿ÅÄÆÄÁÅÁÂ
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ANALISIS PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATISPADA PERKULIAHAN TEORI BILANGANMENGGUNAKAN TEKNIK SUPERITEM
Siska Firmasari1 Neneng Aminah2;Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati,
[email protected] [email protected],
Abstrak
Matematika adalah ilmu yang mempunyai karakteristik deduktif aksiomatik, yangmemerlukan kemampuan berpikir dan bernalar untuk memahaminya. Kedua kemampuan initelah tertuang secara jelas dalam kurikulum pengajaran matematika sebagai salah satukemampuan yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mengikuti pembelajaranmatematika. Kenyataan yang terjadi di lapangan, kedua kemampuan ini masih belumberkembang dengan baik. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa calon guru matematikayang diambil menggunakan teknikpurposive samplingyang diambil berdasarkanpertimbangan dari dua kelas yang memiliki rata-rata yang sama, yang sudah sepantasnyalahmereka harus memiliki kemampuan matematika terutama kedua kemampuan tersebut. Darikenyataan tersebut maka telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisisketuntasan kemampuan pemahaman dan kemampuan penalaran matematis mahasiswadengan menggunakan teknik superitem, dengan menggunakan metode penelitian deskriptifkuantitatif.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) Kemampuan pemahamanmatematis mahasiswa secara klasikal maupun individual mencapai ketuntasan dimana rata-rata nilai ketuntasannya berturut-turut 66,92 dan 76,92% dari keseluruhan mahasisw; 2)Kemampuan penalaran matematis mahasiswa secara klasikal maupun individual mencapaiketuntasan berturut-turut 71,60 dan 79,49% dari keseluruhan mahasiswa; 3) Adanyaperbedaan ketuntasan pada kelompok mahasiswa berdasarkan tingkat kemampuan rendah,sedang dan tinggi di mana masing-masing memperoleh rata-rata 38,89; 68,81; dan 90,56.Mahasiswa dengan tingkat kemampuan tinggi dan sedang mencapai ketuntasan dimana nilairata-ratanya lebih dari 65, sedangkan untuk yang berkemampuan rendah belum tuntas.
Kata Kunci: Kemampuan pemahaman, kemampuan penalaran matematis, superitem.
Ç7¹
10ÈÈÉÊËÌ ÍÎÏÐÑÒÓÐÎÔÓÕÓÐÔÐÑ
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARANTEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIIISMP NEGERI 1 PEMALAN
Via Yustitia 1)
1)Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Adi BuanaSurabaya, Jl. Dukuh Menanggal XII, Surabaya.
Abstrak
Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Tujuan dalam penelitianini adalah untuk mengetahui: (1) rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarmenggunakan model pembelajaran TGT dengan pendekatan saintifik dapat memenuhiKKM; (2) rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar menggunakan modelpembelajaran TGT dengan pendekatan saintifik lebih baik daripada yang diajarmenggunakan model pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik. Populasi dalampenelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pemalang. Dengan tekniksimplerandom samplingdiperoleh dua kelas sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan metodedokumentasi, tes, observasi, dan angket. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) keterlaksanaan RPP dalam pembelajaran pada setiap pertemuan mencapai kriteria baik;(2) aktivitas siswa di kelas eksperimen mencapai kriteria baik; (3) respons siswa terhadappembalajaran di kelas eksperimen mencapai kriteria baik; (4) kemampuan pemecahanmasalah siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas pembelajaran klasikal denganpendekatan saintifik; (5) proporsi siswa yang dikenai model pembelajaran TGT denganpendekatan saintifik di SMP Negeri 1 Pemalang belum mencapai ketuntasan klasikal sebesar75%. Pembelajaran dengan model TGT dengan pendekatan saintifik di SMP Negeri 1Pemalang belum mencapai ketuntasan klasikal, tetapi ada beberapa siswa yang tuntas secaraindividual. Hal tersebut disebabkan karena siswa yang belum terbiasa menggunakan modelpembelajaran TGT dengan pendekatan saintifik. Walaupun Pembelajaran dengan modelTGT dengan pendekatan saintifik di SMP Negeri 1 Pemalang belum mencapai ketuntasanklasikal, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran TGT dengan pendekatansaintifik efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1Taman.
Kata Kunci : kemampuan pemecahan masalah; pendekatan saintifik;teams gamestournament(TGT).
Ö×Ø
10Ù0ÚÛÜÝ Þßàáâãäáßåäæäáåáâ
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKANKEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF DAN BELIEFS MATEMATIS
SISWA SMP
NurmuludinSekolah Pasca Sarjana UPI, Jl. Setiabudi, Bandung
Abstrak
Kebanyakan siswa masih menganggap bahwa permasalahan di dalam matematika hanya bisadiselesaikan dengan rumus. Hal ini mengakibatkan pola berpikir siswa tidak bisaberkembang. Kemampuan penalaran induktif sangat penting dimiliki oleh setiap orang,karena setiap hari seseorang selalu dituntut untuk mengambil sebuah keputusan secarainduktif. Pengambilan keputusan terhadap suatu tindakan sangat tergantung pada keyakinansubjektif seseorang yang disebut denganbeliefs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipeningkatan kemampuan penalaran induktif danbeliefs matematis siswa SMP padapenerapan pembelajaranGuided Inquiry. Penelitian ini dilakukan dengan metode kajianpustaka terkait konsep, tahapan dan prinsipGuided Inquirysehingga dapat meningkatkanpenalaran induktif danbeliefsmatematis. Dari hasil kajian yang dilakukan ditemukan bahwa,delapan tahapan, enam prinsip dan enam strategi bimbingan dalam pembelajaran GuidedInquiry mendukung perkembangan pola berpikir penalaran induktif danbeliefsmatematissiswa SMP. Pada tahapOpen-Immerse-Explore, siswa dituntut untuk melakukan eksplorasiterhadap ide-ide berdasarkan pengetahuan yang sudah sudah ada dalam skema siswa,sehingga diperlukanbeliefsmatematis yang baik. TahapIdentify-Gather-Createmerupakantahap pendugaan fokus, penyelidikan fokus dan pembentukan konsep dari ide-ide yangmengarah pada suatu permasalahan dimana hal ini meningkatkan kemampuan penalaraninduktif seperti prediksi, generalisasi, dan formulasi. Sedangkan tahap Share-Evaluatemerupakan tahap mengkomunikasikan dan refleksi terhadap hasil penyelidikan selamaproses pembelajaran. Tahap ini merupakan puncak dari pembelajaran dan dapat mendorongbeliefsmatematis yang baik bagi siswa.
Kata Kunci : Guided Inquiry, Penalaran Induktif, Beliefs Matematis.
ç75
1068èéêë ìíîïðñòïíóòôòïóïð
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
DEFRAGMENTING STRUKTUR BERPIKIR SISWA IMPULSIF PADAMASALAH GEOMETRI BANGUN RUANG
Sandha Soemantri1), Toto Nusantara2), Abdul Qohar3)
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang,1)[email protected],2)[email protected],3)[email protected]
Abstrak
Hasil survey PISA 2012 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat 64 dari 65partisipan dengan skor 375, bahkan terendah diantara Negara ASEAN yangberpartispasi.Pengamatan di SMP Muhammadiyah 13 Surabaya tentang penyelesaianmasalah geometri menunjukkan bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan, khususnyamasalah yang membutuhkan penalaran tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalahgaya kognitif (Rozencwajg & Corroyer, 2005). Kagan (1986) mengelompokkan gayakognitif menjadi 2, yaitu: reflektif dan impulsif. Anak impulsif berkarakteristik cepat dalammenjawab masalah, tetapi kurang cermat, sehingga jawaban cenderung salah.Sebaliknya,reflektif berkarakteristik lambat dalam menjawab, tapi teliti, sehingga jawaban cenderungbenar.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan defragmenting struktur berpikir siswa impulsifyang kesulitan dalam menyelesaikan masalah geometri. Pendekatan yang digunakan dalampenelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan kepada individu mulaidari mendiagnosis kesulitan melalui peta kognitif struktur berpikir siswa hingga upayapemberian scaffolding.Subjek penelitian pada penelitian ini terdiri dari 6 siswa yang berasaldari 3 kelompok yang berbeda.Dengan menggunakan instrumen MFFT (Warli, 2010), siswadikelompokkan dalam reflektif atau impulsif.Untuk memperbaiki struktur berpikir siswayang mengalami kesulitan, pemberian scaffolding dilakukan secara individu.Fokusscaffolding yang diberikan adalah developing conceptual thinking (Anghileri, 2006).Pascapemberian scaffolding, subjek yang mengalami kesulitan berhasil mengubah strukturberpikirnya menjadi tepat sehingga mendapatkan jawaban yang diharapkan.Dari hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran: (1) penjelasan langkah pengerjaansoal cerita sebaiknya dipaparkan secara jelas., (2) pentingnya pemahaman gaya kognitifsiswa, agar perlakuan terhadap siswa lebih tepat sasaran., (3) membiasakan siswa agar mauberkomunikasi untuk mengungkapkan setiap kesulitan yang dihadapi.
Kata Kunci: defragmenting, impulsif, masalah geometri, struktur berpikir
P76
1086õö÷ø ùúûüýþÿüú�ÿ�ÿü�üý
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS DAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA
MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAHMENENGAH PERTAMA KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN
2014/2015
Wahyu Ridlo PurwantoUniversitas Sebelas [email protected]
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara modelStudent Teams Achievement Divisions, Index Card Match, dan Konvensional pada materiSegiempat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII Semester II SMP N 3 Kudus tahunpelajaran 2014/2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 4,403 >3,098 berarti terdapat perbedaan hasil belajar model Student Teams Achievement Divisionsdan Index Card Match dengan pembelajaran konvensional. Antara kelompok eksperimen 1dan kontrol diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,109 > 1,666 yang berarti model Student TeamsAchievement Divisions lebih baik dibanding pembelajaran konvensional. Antara kelompokeksperimen 2 dan kontrol diperoleh thitung > ttabelyaitu 2,890 > 1,666 berarti model Index CardMatch lebih baik dibanding pembelajaran konvensional. Antara kelompok eksperimen 1 daneksperimen 2 diperoleh - ttabel< thitung< ttabel yaitu -1,669 < -0,583 < 1,669 hasil belajar modelStudent Teams Achievement Divisions sama dengan Index Card Match. Kesimpulanpenelitian, hasil belajar siswa yang mendapatkan model Student Teams AchievementDivisions lebih baik dibanding model konvensional, hasil belajar siswa yang mendapatkanmodel Index Card Match lebih baik dibanding pembelajaran konvensional, dan hasil belajarsiswa yang mendapatkan model Student Teams Achievement Divisions dan Index CardMatch keduanya tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan.
Kata kunci : Student Teams Achievement Divisions, Index Card Match, Hasil belajar.
A. Pendahuluan
P77
����
���� ���� �� � ��
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
UJI COBA BAHAN AJAR GEOMETRI TRANSFORMASI BERBANTUANSOFTWARE GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITASKUNINGAN
SumarniProgram Studi Pendidikan Matematika, Universitas Kuningan (UNIKU), Jl. Tjut
Nyak Dhien No. 36A Cijoho, Kuningan, Jawa Barat, [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bahan ajar geometri transformasiberbantuan software GeoGebra dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa pendidikanmatematika Universitas Kuningan. Penelitian ini termasuk dalam penelitianPre-EksperimenDesigns. Penelitian ini melibatkan saru kategori sampel, kelas sampel tersebut dibentukdengan menggunakan kelas yang ada, tidak dengan mengambil secara acak subjekpenelitian. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester 4 program studi pendidikanmatematika Universitas Kuningan tahun akademik 2014/2015. Pengumpulan datamenggunakan skala motivasi belajar dan lembar observasi motivasi belajar mahasiswa.Berdasarkan hasil uji normalitas gain diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan bahan ajargeometri transformasi berbantuan software GeoGebra dapat meningkatkan motivasi belajarmahasiswa. Berdasarkan uji normalitas gain (g) diperoleh skor sebesar 0,46 yang berartitafsiran peningkatan motivasi belajar mahasiswa termasuk dalam kategori sedang.Ujinormalitas gain didukung hasil observasi dengan rata-rata persentase motivasi belajar padalima pertemuan pembelajaran adalah 81,56 % dengan kategori sangat tingggi.
Kata Kunci: Bahan Ajar, GeoGebra, Motivasi Belajar
A. Pendahuluan
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan
peserta didik dalam proses pembelajaran. Menurut Purwanto (2000) motivasi adalah
suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah
laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
��8
10�6���� �����������������
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PEMBELAJARAN MATEMATIKA GEOMETRI DENGANKONSTRUKTIVISME STUDENT ACTIVE LEARNING (KSAL) SEBAGAIUPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS PROSES BELAJAR SISWA
Syafi’ iProdi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati danSMA Negeri 1 Sumber Cirebon
Abstrak
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas belajar siswadalam berfikir kritis, bertanya, berkomunikasi dan berkarya di kelas X SMAN 1 SumberCirebon. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan tiga siklus inovasi pembelajarandenganKonstruktivisme Student Active Learning(KSAL), yaitu sebagai berikut. (1). Siswadiberi kesempatan mencari sumber belajar sendiri dengan mengaitkan pengetahuan yangtelah dimiliki siswa dan menuliskan konsep-konsep atau idea-idea penting kemudianmenyampaikannya pada siswa lain. (2) Disiapkan sumber belajar dengan setiap siswamembawa alat-alat tulis untuk menggambar atau mengkonstruk bangun ruang. (3) Disiapkansumber belajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Pembelajarantersebut memiliki unsur sintakmatik yang tercermin dalam RPP,LKS, dan THB memuatstrategi KSAL, yang merupakan modifikasi konstruktivisme Piaget dan Vygostsky dengankonstruktivisme geometri Van Hiele yang terdiri dariVisualization, Analysis, InformalDeduction, Formal Deduction, Rigordan Evaluation. Pembelajaran KSAL berorientasikepada siswa dengan penekanan kepada keaktifan siswa, sedangkan guru sebagai fasilitator.Kompetensi dasar yang ada mencakup materi materi: jarak pada bangun ruang, LKS,permainan, dan tes akhir disusun dengan strategi KSAL, mengaktifkan siswa membangunpengetahuan, dalam menanamkan konsep geometri berdasarkan pengetahuan yang dimilikisebelumnya, berdampak positif terhadap hasil belajar. Hasil analisis data menunjukkanbahwa pembelajaran menggunakan metodeKonstruktivisme Student Active Learning(KSAL) dapat meningkatkan kreatifitas siswa untuk menemukan konsep dan ide-ide baru.Hal ini terlihat dari keaktifan siswa dari siklus 1, sampai dengan siklus 3 mengalami rata-rata kenaikan sebesar 29,5% dan keterampilan proses dari siklus 1 sampai dengan siklus 3rata-rata sebesar 26,6%. Demikian juga tes hasil belajar siklus 1 sampai dengan siklus 3mengalami rata-rata kenaikan sebesar 15,6%. Kenaikkan prosentasi keaktifan siswa dalampembelajaran dengan strategi KSAL sangat membantu memahami konsep kognitif siswasehingga akan miningkatkan hasil belajar belajar dengan baik.
Kata kunci: Konstruktivisme, Student Active Learning, Hasil Belajar
A. Pendahuluan
P 9
10!!"#$% &'()*+,)'-,.,)-)*
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
POLR’ IMATIKA:MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN HITUNG DASAR
Syaiful Bakhri 1), Orthio Rizki Pratama 2), Agustin Ernawati3)
STKIP AL HIKMAH, Kebonsari Elveka V, Surabaya;1)[email protected])[email protected]
Abstrak
Salah satu tujuan formal pembelajaran matematika adalah membentuk kepribadian. Hal inidapat diwujudkan salah satunya melalui proses pembelajaran yang terintegrasi dengan nilai-nilai keagamaan. Proses ini perlu didukung dengan inovasi media pembelajaran matematikaberupa POLR’ IMATIKA (Monopoli Syar’ iah Matematika). Media ini dilengkapi denganpetak sifat terpuji, adab dan doa sehari-hari, kartu kesempatan, kartu rezeki serta kartuMBM. Kartu MBM (Mari Belajar Matematika) merupakan konten utama yang menyajikanberbagai soal matematika meliputi operasi hitung dasar sebagai syarat siswa dalam bermain.Makalah ini menyajikan deskripsi singkat POLR’ IMATIKA yang diharapkan dapatbermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan hitung dasar serta mengembangkankepribadian unggul.
Kata Kunci : POLR’ IMATIKA, konsep hitung dasar, pembentukan kepribadian
A. Pendahuluan
Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Definisi di atas mengisyaratkan
bahwa akhlak mulia merupakan salah satu aspek penting yang ingin dicapai. Hal ini
membuka jalan bagi guru untuk melakukan sebuah inovasi agar setiap KBM yang
dilaksanakan dapat membentuk kepribadian unggul (akhlak mulia). Lebih lanjut,
/80
10610123 456789:75;:<:7;78
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
SKEMA BERPIKIR MAHASISWA DALAM MENGONSTRUKSI BUKTIFORMAL MATEMATIS MENGGUNAKAN COGNITIVE MAPPING
SyamsuriMahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang
& Dosen Universitas Sultan Ageng TirtayasaEmail : [email protected]
Abstrak
Dalam melakukan proses berpikir mengonstruksi bukti formal matematis, tentunyamahasiswa berusaha untuk membentuk skema kognitif yang lengkap dalam pikirannya.Skema kognitif ini dapat dipotret menggunakanCognitive Mapping. Cognitive Mappingmerupakan model mental dalam bentuk gambar yang mencerminkan pemahaman seseorang.Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif, yang dilakukan pada 6 mahasiswaUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah mengambil mata kuliah Teori Bilangandengan mengerjakan soal secarathink aloud, kemudian dilanjutkan dengan wawancaraberbasis soal tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skema berpikir mahasiswa dapatdikategorikan dan dimodelkan dalam 4 kuadran proses berpikir mahasiswa dalammengonstruksi bukti formal matematis.
Kata kunci : Skema Berpikir, Bukti Formal, Cognitive Mapping
A. Pendahuluan
Bukti dan pembuktian matematis merupakan bagian yang penting dalam matematika,
karena sebagai tiang pada bangunan matematika. Oleh karena itu, pendidikan
matematika khususnya dalam pembelajaran matematika di perguruan tinggi
menekankan pada kemampuan pembuktian matematika. Mahasiswa yang masuk
pada jenjang perguruan tinggi harus mengembangkan pengetahuan matematika
secara formal. Bukti formal (formal proof) mengacu pada bentuk logika yang akurat
seperti yang dijelaskan oleh Hilbert, atau mengacu pada bentuk bukti yang
digunakan oleh matematikawan untuk saling dikomunikasikan dalam kegiatan
seminar atau artikel ilmiah (Tall dkk., 2010). Dengan demikian, mahasiswa perlu
dilatih pembuktian matematika sehingga mampu memahami struktur bangunan
=81
10>>?@AB CDEFGHIFDJIKIFJFG
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUIMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH ATAS
Mohammad Dadan SundawanProgram Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Swadaya Gunung Jati, Jl. Perjuangan No 1, Cirebon;[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah menelaah peningkatan kemampuan komunikasi matematismelalui pembelajaran berbasis proyek pada peserta didik sekolah menengah atas, ditinjaudari keseluruhan kemampuan matematis awal dari peserta didik yang mengikutipembelajaran berbasis proyek. Selain itu untuk mengetahui sikap peserta didik terhadapmata pelajaran matematika, model pembelajaran berbasis proyek dan soal-soal komunikasimatematis. Penelitian ini merupakan studi eksperimen berbentuk kelompok kontrol pretesdan postes. Populasi dari penelitian ini adalah peserta didik kelas XI di satu SMA Swasta diKota Bandung. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: 1) Kemampuan komunikasimatematis yang mengikuti pembelajaran berbasis proyek lebih baik dari pada peserta didikyang mengikuti pembelajaran konvensional; 2) Terdapat perbedaan kemampuan komunikasimatematis peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis proyek dan peserta didikyang mengikuti pembelajaran konvensional berdasarkan pretes dan postes. Peningkatankemampuan komunikasi matematis peserta didik berkategori sedang. Berdasarkan hasil yangdiperoleh dari ujiMann-Whitney, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi adalah 0.007. Haltersebut menunjukan bahwa H0 ditolak karena H0 lebih kecil dari 0.25. Maka dapatdisimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan secarasignifikan kemampuan komunikasi matematis peserta didik daripada model pembelajarankonvensional; 3) Sikap peserta didik secara umum terhadap mata pelajaran matematika,pembelajaran berbasis proyek, dan soal-soal komunikasi matematis berkategori positif.
Kata Kunci : Komunikasi Matematis, Pembelajaran Berbasis Proyek, PembelajaranKonvensional.
L8M
109NOPQR STUVWXYVTZY[YVZVW
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI CINA
Trusti Hapsari 1), Tatang Herman2)
1)Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon;2)Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung;
1)[email protected],2)[email protected]
ABSTRAK
Pendidikan mempunyai peran yang strategis dalam membangun suatu bangsa. Melaluipendidikan, suatu bangsa dapat berkembang menjadi bangsa yang maju. Cina dikenalsebagai negara yang mempunyai sistem pendidikan yang baik. Prestasi matematika siswaCina diakui dunia internasional. Prestasi matematika siswa terkait erat dengan kualitasproses pembelajaran. Literatur menunjukkan karakteristik pembelajaran matematika yangefektif di Cina adalah: (a) mengajar dengan variasi, (b) menekankanbahasa matematika yangtepat dan elegan, (c) menekankan pada penalaran logis, berpikir matematis, dan pembuktianselama pembelajaran, (d) kelas tertib dan disiplin, (e) hubungan guru siswa erat dan koheren,(f) budaya kolaborasi antar guru matematika kuat.
Kata kunci: pendidikan, karakteristik pembelajaran matematika
A. Pendahuluan
Pendidikan mempunyai peran yang strategis dalam membangun suatu bangsa.
Melalui pendidikan, suatu bangsa dapat berkembang menjadi bangsa yang maju.
Pendidikan yang baik akan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber
daya manusia yang berkualitas mempunyai pemikiran yang baik, mampu berkarya,
berinovasi, dan mempunyai tujuan hidup yang maju.
P8\
110]^_`a bcdefghecihjheief
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN AUSTRALIA DAN INDONESIA
Tatang SupriatnaDinas Pendidikan Kab Sumedang, Sumedang.
Abstrak
Menurut undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan dalam pasal 1ayat 8 bahwa jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkantingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yangdikembangan. Dilihat dari jenjang pendidikan formal Indonesia mempunyai 3 tahapanpendidikan yang sama seperti Australia, yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengahdan pendidikan tinggi. Baik di Indonesia ataupun di Australia pendidikan dasarmerupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Perbedaanjenjang pendidikan dasar di Indonesia dan Australia terletak pada lamapendidikannya.Pendidikan dasar di Indonesia selama 9 tahun yaitu SD 6 tahun dan SMP3 tahun sedangkan di Australia lama pendidikan 6 atau 7 tahun setingkat SD tergantungdaerah masing-masing. Pendidikan menengah di Indonesia 3 tahun dan di Australiaselama 5 atau 6 tergantung masing-masing negara bagian. Tahap terakhir adalahpendidikan tinggi. Pendidikan tinggi di Indonesia dan Australia mencakup programpendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor yang diselenggarakan olehperguruan tinggi.
Kata Kunci : pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi
A. Pendahuluan
Setiap siswa menerima pendidikan yang berkualitas, dengan dasar keahlian
kemampuan membaca/menulis dan berhitung, guru yang berkualitas dan dukungan
bagi siswa yang kurang beruntung.Seluruh siswa di Australia mendapat pengetahuan
P8]
kklm
nopq rstuvwxusyxzxuyuv
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARANMATEMATIKA
LaelasariDosen FKIP Unswagati, [email protected]
Abstrak
Penilaian autentik atau penilaian langsung merupakan hal yang sangat penting dalamkegiatan proses belajar mengajar. Penilaian dapat dilakukan sebelum, pada saat atau setelahkegiatan pembelajaran. Melalui penilaian autentik seorang guru dapat mengetahui tingkatkeberhasilan dan pencapaian siswa dalam menerima materi pelajaran. Pada saat penilaianautentik siswa diberikan kesempatan untuk menunjukkan apa yg sudah dikuasai dandipelajari. Tujuh kemampuan dasar yang perlu dinilai meliputi,visual-spasial, bodily-kinesthetic, musical-rhythmical, interpersonal, logical mathematical, verbal linguistic.Perancangan instrumen penilaian autentik harus dapat mengukur kompetensi yang dicapaipada saat kegiatan KBM. Penilaian autentik merupakan bentuk penilaian yang dapatmenggambarkan hasil belajar yang sesungguhnya, dapat menggunakan berbagai cara ataubentuk, antara lain melalui penilaian proyek, atau kegiatan siswa, penggunaan portofolio,jurnal, demonstrasi, laporan tertulis,ceklis dan petunjuk observasi. Pengembangan penilaianautentik meliputi empat cara, 1). penentuan standar; 2). penentuan tugas otentik; 3).pembuatan kriteria; dan 4). pembuatan rubrik.
Kata Kunci : penilaian autentik, pembelajaran matematika
A. Pendahuluan
Istilah penilaian memiliki makna yang lebih luas daripada istilah pengukuran.
Pengukuran merupakan suatu langkah atau tindakan digunakan pada saat kegiatan
pelaksanaan evaluasi. Untuk sebuah penilaian tidak harus didahului dengan cara
melakukan suatu pengukuran. Pada saat kegiatan pembelajaran matematika penilaian
merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh seorang guru. Penilaian bisa
P8{
||}5~��� �����������������
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAHSISTEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PAD A
MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELASVIII SMP
Titi RohaetiUniversitas Pendidikan Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: 1)mengkaji respon siswa terhadap strategi pemecahanmasalah sistematis; 2)untuk mengetahui seberapa besar kemampuan berpikir kritis siswapada mata pelajaran matematika; 3)untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapanstrategi pemecahan masalah sistematis terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada matapelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan kelaseksperimen yaitu kelas VIII E SMP Negeri 8 Kota Cirebon, dengan teknik pengumpulandata melalui angket dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap siswa menunjukkanrespon positif terhadap strategi pemecahan masalah sistematis, dan terdapat pengaruhpenerapan strategi pemecahan masalah sistematis terhadap kemampuan berpikir kritismatematika siswa pada mata pelajaran matematika materi pembelajaran kubus dan balok.
Kata Kunci : pemecahan masalah dalam matematika, strategi pemecahan masalahsistematis, berpikir kritis
A. Pendahuluan
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia, melihat persaingan dalam kehidupan yang semakin ketat pada
era globalisasi saat ini. Semua pihak memungkinkan mendapatkan informasi
melimpah dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber dan dari berbagai penjuru
dunia. Untuk itu manusia dituntut untuk mampu memperoleh, menggali, mengelola,
P86
��5����� �����������������
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DENGAN GAYA KOGNITIF FIELDINDEPENDENT DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA
Tohir Zainuri 1), Abdur Rahman As’ ari2), I Made Sulandra3)
1)Guru SMPN 1 Kasembon, Malang; [email protected])Dosen Pascasarjana UM, Malang; [email protected])Dosen Pascasarjana UM, Malang; [email protected]
Abstrak
Kemampuan pemecahan masalah merupakan bagian penting yang harus diperhatikan dalampembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan danmenganalisis kemampuan siswa dengan gaya kognitiffield independentdalam memecahkanmasalah matematika berdasarkan langkah-langkah Polya. Penelitian ini merupakanpenelitian kualitatif-deskriptif. Penelitian dilaksanakan di kelas VIIA SMP Negeri 1Kasembon Malang. Subjek penelitian terdiri 1 siswa dengan tipe gaya kognitif fieldindependent. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa,siswa dengan gaya kognitif fieldindependentdalam penelitian ini mampu melalui setiap tahap pemecahan masalahberdasarkan langkah-langkah Polya dengan baik yaitu dengan menujukkan kemampuannya,dapat menentukan apa yang diketahui yang ditanyakan dalam memahami masalah, dapatmenentukan keterkaitan antara yang diketahui dan yang ditanyakan untuk membuat rencanapenyelesaian masalah, dapat menyelesaikan masalah dengan benar, dan dapat menggunakaninformasi yang sudah ada untuk memeriksa kembali jawaban yang diperoleh.
Kata kunci: pemecahan masalah matematika, langkah-langkah Polya, gaya kognitif, fieldindependent.
A. Pendahuluan
Kemampuan pemecahan merupakan inti dari pembelajaran matematika. Holmes
(dalam NCTM, 1980) menyatakanbahwapemecahanmasalahadalah “jantung”
darimatematika (heart of mathematics). Lebihlanjutdalam NCTM (2000)
P87
��6����� ¡¢£¤¥¦£¡§¦¨¦£§£¤
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENGAJARAN LIMIT SUATU FUNGSI DENGAN MENGGUNAKANPERANGKAT LUNAK MATHEMATICA
Usep SholahudinUniversitas Serang Raya, Jl. Raya Serang– Cilegon Km. 05 (Taman Drangong),
Serang– Banten;[email protected]
Abstrak
Kalkulus adalah salah satu cabang dari matematika yang sangat penting dan banyakditerapkan secara luas pada ilmu pengetahuan yang lain, misalnya Sain dan Teknologi,Pertanian, Kedokteran, Ekonomi dan lain-lain. Inti dari pembelajaran kalkulus yaitumemakai dan menentukan Limit suatu Fungsi, bahkan secara ekstrim Kalkulus dapatdidefinisikan sebagai pengkajian tentang Limit. Makalah ini membahas penggunaanperangkat lunak Mathematica dalam pengajaran Limit suatu Fungsi. Metode pendekatanyang ditawarkan yaitu pengajaran dengan ModelParticipatory Learning Method (PLM)dilakukan melalui metode pembelajaran partisipastif. Penggunaan Mathematicamemungkinkan pembelajaran lebih interaktif dan dinamis karena perangkat lunak ini dapatmemberikan visualisasi, perhitungan matematis dan mudah dipahami.
Kata Kunci : Kalkulus, Limit suatu fungsi, Participatory Learning Method (PLM)
A. Pendahuluan
Kalkulus adalah mata kuliah wajib pada tingkat pertama, dari segi konsep, mata
kuliah kalkulus dapat dikatakan sudah baku, artinya tidak banyak mengalami
perubahan untuk jangka waktu yang cukup panjang. Bagian yang berkala yang
direvisi atau ditambahkan adalah latihan soal dan metoda pembelajarannya.
Dibutuhkan suatu metoda pembelajaran yang menarik kepada mahasiswa dalam
pengajaran mata kuliah kalkulus. Salah satu caranya yaitu memasukan teknologi
P88
©©7ª«¬® ¯°±²³´µ²°¶µ·µ²¶²³
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAHMATEMATIKA MATERI PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GENDER
Wahyu Ridlo PurwantoUniversitas Sebelas [email protected]
Abstrak
Berpikir merupakan proses dinamis yang terjadi dalam setiap aktivitas mental seseorangyang berfungsi untuk memformulasikan atau memecahkan masalah, membuat keputusan,serta mencari pemahaman terhadap sesuatu. Proses berfikir sangat dibutuhkan dalammemecahkan masalah, karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian materipersamaan linier dua variabel siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman yang berbeda-beda. Pola pikir yang menandai dalam memecahkan masalah adalah pola pikir yangmelibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis dan kreatif. Masing-masing siswa mempunyaipola pikir yang berbeda dalam menyusun dan mengolah informasi pada materi persamaanlinier dua variabel bisa dikarenakan perbedaan gender pada siswa. Proses analisis data padapenilitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: membuat transkrip dataverbal dari hasil rekaman yang disebut juga protokol, menelaah seluruh data hasil pekerjaansiswa, membuat reduksi data yaitu dengan membuat rangkuman dengan menjaga keasliandata, menyusun satuan-satuan analisis data berdasarkan ranah dan kategori-kategoriselanjutnya dilakukan pengkodean, menganalisis dan menggambarkan proses berpikirberdasarkan pola pemecahan masalah, menganalisis temuan-temuan menarik. Penentuansubyek penelitian ini dengan purposif sampling, dimana subyek ditentukan dengan kriteria-kriteria yang ditentukan oleh penelitian. Selanjutnya dalam perbedaan gender tersebut, adakemungkinan bahwa proses berpikir dalam memecahkan masalah matematika akan berbeda.
Kata Kunci : proses berpikir, pemecahan masalah, perspektif gender
P89
1188ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERDAGANGAN LUAR NEGERIINDONESIA DI KAWASAN ASEAN: ANALISIS MENGGUNAKAN
METODE ERROR CORRECTION MECHANISM (ECM)
Wahyudin1, Didik Abidin 2,1,2 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, BPS Prov. Jawa Timur
[email protected],[email protected]
Abstrak
Dengan diberlakukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA) akhir 2015 inimaka akan adaliberalisasi arus barang, arus jasa, arus investasi, arus modal, dan pasar tenaga kerja terampilyang sudah barangtentu akan mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Penelitian inimengaplikasikan metodeError Correction Mechanism(ECM) untuk menganalisis hubunganbaik jangka pendek maupun jangka panjang antara perdagangan luar negeri Indonesia dikawasan ASEN dengan pertumbuhan ekonomi. Hasil studi menunjukkan bahwa terdapatkeseimbangan jangka panjang antara ekspor-impor Indonesia dikawasan ASEAN denganpertumbuhan ekonomi. Selain itu, ekspor Indonesia intra-ASEAN berpengaruh positif dansignifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia baik dalam jangka pendek maupundalam jangka panjang. Sedangkan Impor Indonesia intra-ASEAN pengaruhnya tidaksignifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kata kunci : Error Corection Mechanism (ECM), MEA, Kointegrasi
A. Pendahuluan
Sejak diberlakukanya Masyarakat Eknomi ASEAN (MEA) awal 2016, negara-
negara kawasan ASEAN resmi menapaki sejarah baru hubugan perdagangan luar
negeri diantara mereka. Di dalamEconomic Community(AEC) Blueprint tercatat
bahwa 4 karakteristik utama MEA, yaitu: (a) pasar tunggal dan basis produksi; (b)
kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi; (c) kawasan pengembangan ekonomi
yang merata; dan (d) kawasan yang secara penuh terintegrasi ke dalam perekonomian
global(ASEAN, 2015).
Pasar tunggal dan basis produksi ASEAN sendiri terdiri dari lima (5) pilar
liberalisasi sebagai kerangka kerjanya, yakni liberalisasi arus barang, arus jasa, arus
P 90
1¸00ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ANALISIS KURIKULUM DAN SYSTEM PENDIDIKANMATEMATIKA DI KOREA SELATAN
Wati SusilawatiPendidikan Matematika Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung,
Abstrak
Kurikulum dan sistem pendidikan sebagai aspek penting bagi keberhasilan dan persainganperkembangan suatu negara. Masalah kurikulum dan sistem pendidikan matematika di KoreaSelatan sebagai pembanding pola pendidikan di Indonesia memegang peran bagiperkembangan peradaban sebuah bangsa. Pendidikan dan kemajuan bangsa bagaikan dua sisimata uang. Keberadaannya saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Karena itulah,kemajuan bangsa, sejatinya tidak pernah lepas dari perananpendidikan bagi semuanegara,kita bisa mengadopsi berbagai hal dari kelebihan kurikulum dan sistem pendidikanKorea Selatandan memanfaatkannya demi kemajuan pendidikan di tanah air.Kurikulum dansistem pendidikan juga dipengaruhi faktor-faktor lain sepertipolitical will dan dinamikasosial. Lembaga Legislatif dan Ekskutif sangat berperan dalam menyusun regulasipenyelenggaraan sistem pendidikan.
Kata Kunci : kurikulum, political will, dinamika sosial
A. Pendahuluan
Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh mutu pendidikan. Pendidikanlah
yang mengangkat harkat dan martabat. Serta mensejajarkan indonesia dengan
bangsa-bangsa lain. Kemajuan suatu bangsa dilihat dari kualitas kecerdasan yang
mampu mengembangkan semua sumber daya manusia yang dimiliki, tak dapat
dielakkan lagi, kurikulum dan sistem pendidikan merupakan salah satu aspek pilar
yang memegang peran penting bagi keberhasilan dalam persaingan peradaban sebuah
bangsa. Terlebih Korea Selatan mengalami perkembangan pesat sesuai dengan
karakteristik hidup warganya pekerja keras dengan motto sekolah “ level up! Our
Future Will Change” dengan kecepatan internet tertinggi di dunia.
¹º1
1220»¼½¾ ¿ÀÁÂÃÄÅÂÀÆÅÇÅÂÆÂÃ
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜Strategi MengembangkanKualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati,Cirebon 6 Februari 2016
MENILIK CARA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SLB LETERABUNDA KOTA SOLOK DENGAN OBJEK CACAT TUNAGRAHITA
Yulyanti Harisman
STKIP PGRI SUMBAR, Jln Gunung Pangilun, Padang;
Mahasiswa SPS Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
AbstrakMengingat begitu pentingnya sekolah berkebutuhan khusus yang dicantumkan dalamundang-undang, pemerintah telah mendirikan SLB diseluruh Indonesia disetiap propinsi,kota dan kabupaten. Namun, pemerataan SLB yang didirikan oleh pemerintah belum mampumenampung seluruh anak-anak berkebutuhan khusus pada daerah tersebut. Salah satu kotadi provinsi Sumatera Barat yang terdapat SLB adalah kota Solok. Di kota Solok hanyaterdapat satu SLB Negeri, tentu saja hal ini membuat anak-anak yang berkebutuhan khususyang berdomisili dipelosok sulit untuk menjangkau SLB tersebut. Oleh sebab itu sebagaiwarga negara yang baik salah satu usaha kita adalah membantu pemerintah untukpemerataan pendidikan untuk semua. Salah satu perwujudan tersebut adalah dengandidirikannya SLB suasta di kota Solok yang dapat menjangkau anak-anak berkebutuhankhusus di pelosok. SLB Tesebut diberi nama SLB “ Lentera Bunda”. Sekolah Luar Biasa inidikelola oleh yayasan dan dapat dikategorikan sebagai sekolah formal. Hal ini disebabkankarena proses belajar yang terjadi secara hirarkis terstuktur, berjenjang, termasuk studiakademik secara umum, beragam program lembaga pendidikan dengan penuh waktu ataufull time, pelatihan teknis dan profesional. Pada SLB ini dilihat proses pembelajaranmatematikanya. Objek kajian yang ditinjau adalah adalah anak tunagrahita pada tingkaSDLB. Cacat tunagrahita adalah cacat kemampuan otak tidak sesuai dengan umursebenarnya. Penelitian ini dilakukan dengan mengobservasi, wawancara, dan dokumentasi.Pemaparan pada tulisan dilakukan dengan mendeskripsikan proses pembelajaran pada siswa.Hasil yang diperoleh adalah: Cara guru mengajar adalah memperkenalkan huruf dengangambar. Medekati dengan penuh kasih sayang, sehingga peran pendidik tidak hanyamenyampaikan materi tetapi mengayomi dengan sangat ikhlas dan penuh kesabaran.
Kata Kunci : SLB, Tunagrahita, Pembelajaran, Matematika
P92
1236ÈÉÊË ÌÍÎÏÐÑÒÏÍÓÒÔÒÏÓÏÐ
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN METODEPERMAINAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN
PRESTASI BELAJAR SISWA
Yusfita Yusuf 1), Wangsih Setiawati2)
1) STKIP Sebelas April Sumedang,[email protected])SD Negeri Ciburuan Kecamatan Tanjung Medar Sumedang,
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan aktivitas siswa yang kurang baikdalam pembelajaran matematika sehingga menyebabkan buruknya prestasi belajarmatematika yang diperoleh siswa. Untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswakhususnya pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, guru perlumenciptakan suatu pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak SD kelas IVsehingga anak merasa nyaman pada saat belajar.Salah satu upaya yang dapat dilakukanadalah dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme dengan metode permainan padamateri penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.Adapun metode penelitian yang
digunakan pada penelitian ini adalahmix methodedengan desainOne-Group Pretest–Posttest Design. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis data prestasi belajarsiswa, sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk mengenalisis data aktivitas siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar dan aktivitas belajar siswa meningkatsetelah melakukan pembelajarn dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme denganmetode permainan baris berbaris.
Kata Kunci: pendekatan Konstruktivisme, metode permainan, prestasi belajar, aktivitasbelajar
A. Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting pada jenjang
pendidikan dasar terutama di sekolah dasar.Hal ini terbukti dengan dimasukannya
P93
1ÕÖ0ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PROFIL KEMAMPUAN DISPOSISI MATEMATIS MAHASISWABERDASARKAN LEVEL AKADEMIK
ZetriuslitaUniversitas Islam Riau, Jl. Kaharuddin Nasution No.113 Marpoyan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan disposisi matematismahasiswa berdasarkan tingkat kemampuan akademik. Metode penelitian yang digunakanmetode deskriptif kuantitatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes danangket. Hasil tes diambil dari ujian akhir semester (UAS) mata kuliah kalkulus 1. Angketdigunakan untuk menggambarkan disposisi siswa terhadap pela-jaran matematika. Populasiadalah seluruh mahasiswa tingkat pertama program studi pendidikan matematika UniversitasIslam Riau yang sedang mengambil mata kuliah kalkulus yang berjumlah 205 mahasiswayang terdiri dari 5 kelas. Dari 5 kelas, sampel (kelas) dipilih secara acak, terpilih dua kelas(1A dan 1D). Dari hasil penelitian dan analisis data diperoleh bahwa secara keseluruhankemampuan disposisi matematis mahasiswa terhadap matematika adalah 56,5% masih dalamkategori “cukup”. Berdasarkan level akademik, mahasiswa kelompok tinggi, sedang dankemampuan rendah sama-sama memiliki kemampuan disposisi matematis berkategori“cukup”.Belum tampak perbedaan kemampuan disposisi matematis pada level akademiksecara signifikan.Perlu adanya penelitian lanjut dalam usaha memperbaiki prosespembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan disposisi matematis, khususnya dariindikator kepercayaan diri dan tekun.
Kata kunci :Kemampuan disposisi matematis, Hasil belajar kalkulus, Level akademik
A. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat mengakibatkan
cepatnya perubahan gaya dan tatanan kehidupan global. Dalam menghadapi
perubahan gaya dan tatanan kehidupan global tersebut, maka seringkali seseorang
dihadapkan kepada kesiapan dan kemampuan untuk menghadapi perubahan yang
×9Ø
1265ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016☜Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika BerbasisRiset☝ Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
1265
PENGEMBANGAN BAHAN AJARBERBASIS ARGUMENTASI DAN REPRESENTASI MATEMATIS
PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN
Cita Dwi RositaProgram Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati
ABSTRAK
Bahan ajar memiliki peranan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Meskipundemikian, tidak berarti sebarang sumber belajar dapat digunakan untuk suatu jenispembelajaran. Pengajarhendaknyamenyediakan dan mengembangkan bahan ajar yang sesuaidengan karakteristik dan lingkungan sosial mahasiswanya. Mata kuliah TeoriBilanganmerupakan salah satu mata kuliah dasar yang akan menjadi prasyarat bagi matakuliah-mata kuliah keprodian pada tingkat selanjutnya, seperti mata kuliah Aljabar Linear,Analisis Kompleks, Analisis Real, Geometri Transformasi, dan Struktur Aljabar. Dengandemikian, pemahaman mahasiswa secara utuh terhadap konsep-konsep esensial yang adapada mata kuliah ini akan sangat menentukan keberhasilan mereka dalam mempelajari matakuliah-mata kuliah tersebut di atas.Dalam memahami sebagian besar topik yang terdapatdalam mata kuliah Teori Bilangan diperlukan kemampuan argumentasi dan representasimatematis. Kemampuan argumentasi diperlukan mahasiswa dalam mempelajari topik sistembilangan kompleks, operasi khusus, induksi matematika, kekongruenan dan keterbagian.Kemampuan representasi terutama representasi verbal dan simbol dibutuhkan oleh hampirsemua topik pada mata kuliah ini.Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan prosespengembangan bahan ajar Teori Bilangan yang memfasilitasi mahasiswa untuk dapatmengembangkan kemampuan argumentasi dan representasi matematisnya. Modelpengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Thiagarajan yang terdiri daritahapan pendefinisian, perencanaan, pengembangan, dan penyebaran. Tulisan ini dibatasipada analisa penulis terhadap hasil validasi bahan ajar Teori Bilangan dari para ahli.
Kata Kunci : Bahan ajar, Teori Bilangan, Argumentasi, Representasi
A. PENDAHULUAN
Melatih mahasiswa sebagai seorangproblemsolverdapat dilakukan melalui
pemberian masalah-masalah matematis yang tiduk rutin kepada mahasiswa. Ketika
mahasiswa dihadapkan pada suatu masalah yang tidak rutin, secara tidak langsung
P95
1280ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016☜Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika BerbasisRiset☝ Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH VERSI GEORGE POLYADAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Wahid UmarFKIP Unkhair Ternate
ABSTRAK
George Polya telah meletakan suatu warisan “pentingnya mengajar dengan pemecahanmasalah”. Setiap masalah memiliki “sepuluh strategi” yang tepat dengan “empat” langkahpemecahan sesuai dengan aspek-aspek dan sudut pandangnya masing-masing di dalammenyelesaikan suatu masalah matematis.Topik ini telah menjadi komponen utama dalamkurikulum matematika pada semua tingkatan pendidikan.NCTM dalamstandards(1989)mempublikasikan ”The Curriculum and Evaluations Standards for School Mathematics” ,yang menekankan bahwa pemecahan masalah harus menjadi fokus dalam kurikulummatematika di sekolah.Ini berarti bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu topikyang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Tujuan mengajarkan matematikadengan pemecahan masalah adalah: (1) membantu guru memperbaiki keterampilanpemecahan masalah diri sendiri; (2) diberikan kepada guru untuk membantu siswamengembangkan keterampilan pemecahan masalah mereka; (3) untuk menyelidiki strategiumum pemecahan masalah; dan (4) bagaimana membuat kata “masalah” dan “pemecahanmasalah” menantang dan menarik untuk siswa.Untuk pencapaian tujuan yang ada dalamsetiap materi matematika, siswa perlu dibekali bagaimanamenemukannya suatu pemecahanmasalah.Siswa perlu didorong untuk berpikir bahwa sesuatu itu multi-dimensi sehinggamereka dapat melihat banyak kemungkinan penyelesaian untuk suatu masalah.Sehingga,mengajarnya melakukan proses penemuan yang sederhana daripada mengembangkanketerampilan yang sesuai. Mengingat pemecahan masalah matematika merupakan salah satukegiatan matematika yang dianggap penting baik oleh para guru maupun siswamakadalamproses pembelajaran matematika, guru harus mengetahui paling tidak“sepuluh strategi”pemecahan masalah sebelum memberikan kepada siswa. Ini menunjukkan bahwa pemecahanmasalah di sekolah dikenalkan sejak mulai mengajar. Fokus kajian makalah ini adalahbagaimana strategi pemecahan masalahversi George Polyadan penerapannya dalampembelajaran matematika.
Kata Kunci : pembelajaran, pemecahan masalah, Polya dan langkah-langkah pemecahannya
P96
1296ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MENGGUNAKANMULTIMEDIA INTERAKTIF
Yani Supriani1), Rina Oktaviyanthi2)
Universitas Serang Raya, Serang;1)[email protected]
Abstrak
Media tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mengupayakan pemahaman mahasiswa padasuatu konsep tertentu, tetapi juga memiliki kontribusi dalam meningkatkan kemandirianbelajar. Kemajuan teknologi informasi membawa dampak besar terhadap bidang pendidikan,khususnya Matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mediapembelajaran Multimedia interaktif terhadap kemandirian belajar pada mata kuliah AljabarLinier pokok bahasan matriks. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswamultimedia pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya. Berdasarkanrandom sampling, ditetapkan dua kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas Multimedia A1sebagai kelas eksperimen dan Multimedia A2 sebagai kelas kontrol. Data penelitiandiperoleh melalui tes dan angket. Dalam penelitian ini dianalisis mengenai peningkatan hasilbelajar mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan multimedia interaktif dan hasilbelajar mahasiswa tanpa penerapan pembelajaran dengan multimedia interaktif pada matakuliah Aljabar Linier pokok bahasan matriks. Proses analisis melalui tingkat perbedaan rata-rata skor dengan dua variabel bebas. Hasil akhir penelitian ini diharapkan dapatdimanfaatkan bagi pengajar sebagai salah satu alternatif dalam upaya meningkatkankemandirian belajar mahasiswa pada pembelajaran Aljabar Linier pokok bahasan matriks.Sementara bagi mahasiswa, media pembelajaran ini dapat dijadikan alat eksplorasimengembangkan minat dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungandengan pokok bahasan.
Kata Kunci : Multimedia Interaktif, Kemandirian Belajar, Aljabar Linier
A. Pendahuluan
Penggunaan media pembelajaran diharapkan mampu mengurangi hambatan-
hambatan yang sering dialami guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar di
kelas dan pembelajaran mandiri. Oleh karena itu, media pembelajaran membuat
P97
1Ù0ÙISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS ISLAMIPADA KAPITA SELEKTA MATEMATIKA I
Yanti Mulyanti 1), Hamidah Suryani Lukman2)
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UMMIJl. Raya Syamsudin, SH. No.54:Sukabumi
1)[email protected], 2)[email protected]
ABSTRAK
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis islami dalam mata kuliah kapita selektamatematika I adalah salah satu cara untuk memfasilitasi mahasiswa dalam menggali konsepdan bagaimana mengajarkan materi matematika tingkat dasar dan menengah pertama padasiswa, juga menanamkan nilai-nilai islam dalam setiap pembelajarannya. Tahapan-tahapanyang terdapat dalam bahan ajar berbasis islami didesain sedemikian rupa denganmenyelipkan ayat Al-Qur’ an atau hadis. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1)mengembangkan dan menghasilkan bahan ajar matematika berbasis islami pada kapitaselekta matematika I, (2) mengetahui kualitas bahan ajar matematika yang dihasilkan (3)mengetahui respon mahasiswa terhadap bahan ajar yang digunakan.Penelitian ini merupakanpenelitian pengembangan. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa ProgramStudi Pendidikan Matematika FKIP-UMMI yang mengontrak mata kuliah kapita selektamatematika I. Instrumen yang digunakan yaitu lembar penilaian bahan ajar, tes hasil belajar,dan angket mahasiswa. Penelitian ini menghasilkan bahan ajar matematika berbasis islamiyang dikembangkan melalui prosedur pendahuluan, pengembangan, dan pengujian. Kualitasbahan ajar berdasarkan validator dan ujicoba lapangan menunjukkan bahwa bahan ajar yangdikembangkan valid, praktis, dan efektif. Mahasiswa memberikan respon positif terhadapbahan ajar yang dikembangkan dengan rata-rata keidealan 82,64%.
Kata Kunci: Bahan Ajar Matematika Berbasis Islami, Kapita Selekta Matematika I.
A. Pendahuluan
Pengertian pendidikan sesuai dengan Undang-Undang RepublikIndonesia No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana
P98
ÚÛÚÜ
ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
MODEL MATEMATIKA EKONOMI DALAM PERENCANAAN SISTEMPENCICILAN BERKALA SUATU HUTANG
Sukono1), Endang Soeryana2), Sudradjat Supian3)
1,2,3)Departemen Matematika FMIPA Universitas PadjadjaranJl. Raya Jatinangor Km 21, Jatinagor (45363), Bandung-Sumedang, Jawa Barat
1)Email: [email protected]
Abstrak
Dalam paper ini dianalisis tentang model matematika ekonomi yang digunakan dalamperencanaan pembayaran hutang dengan cara pencicilan berkala. Masalah utama dalampencicilan hutang secara berkala adalah bagaimana menentukan model, lama waktu yangdiperlukan, dan tingkat bunga, serta pengaruh tingkat bunga terhadap jumlah pencicilanberkala. Adapaun metode-metode yang dibahas dalam penyelesaian masalah tersebutadalah: metodetruth in lending,metode hipotek, metode aproksimasi, metode penyusutan,metode kapitalisasi dan penjualan singkat. Sebagai studi kasus, metode-metode tersebutdigunakan untuk menganalisis hutang berkala dalam pembelian real estate di sekitar DaerahAliran Sungai Citarum.Hasil dari analisissistem pencicilan berkala suatu hutang denganmenggunakan metode tertentu, menghasilkan jumlah cicilan yang mendekati nilaisebenarnya, dengan jangka waktu relatif lebih cepat.Sehingga pencicilan berkala tidak lagimenjadi beban keuangan yang memberatkan, dan mempermudah untuk pengabilankeputusan dalam pembelian real estate di sekitar Daerah Aliran Sunga Citarum.
Kata kunci: metodetruth in lending,hipotek, aproksimasi, penyusutan, kapitalisasi danpenjualan singkat.
A. Pendahuluan
Sistem pencicilan berkala merupakan serangkaian pembayaran yang dilakukan pada
interval waktu tertentu. Sistem pencicilan berkala adalah permasalahan yang umum
dalam perekonomian dan perbankan. Pembayaran hipotek, pembayaran kredit mobil,
penyewaan rumah merupakan sebagiancontoh dari pencicilan berkala. Begitu
banyak permasalahan dalam perekonomian terutama dalam hal keuangan yang
ÝÜÜ
1ÞßàISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
TOLERANSI RISIKO PADA MODEL OPTIMISASI PORTOFOLIOINVESTASI MARKOWITZ
Endang Soeryana Hasbullah1, Nur Fadhlina bt Abdul Halim 2, Sukono3, EndangRusyaman4
1,3,4)Departemen Matematika, FMIPAUniversitas Padjadjaran
2)Pusat Pengajian Informatik dan Matematik GunaanUniversiti Malaysia Terengganu
Abstrak
Dalam paper ini dibahas tentang permasalahan toleransi risiko pada model optimisasiportofolio investasi Markowitz.Sebagai basis pembahasan model portofolio efisien yangdigunakan adalah berbentuk Mean-Variansi, atau disebut model Markowitz.Pemilihanportofolio efisien sangat dipengaruhi oleh faktor toleransi risiko investor.Dalam paper inidikaji beberapa bentuk fungsi utilitas sebagai pembentuk faktor toleransi risiko investor.Beberapa bentuk fungsi utilitas yang dikaji dalam paper ini meliputi: bentuk fungsi utulitasakar kuadrat, fungsi utilitas pecahan kubik, fungsi utilitas kuadrat, fungsi utilitas negatifeksponensial, dan fungsi utilitas ligaritmis. Dalam paper ini juga juga diformulasikan faktortoleransi risiko, khususnya bagi fungsi utilitas eksponensial dan logaritmis, apabilakekayaan investor berupareturnharapan portofolio investasi. Formulasi yang dilakukantersebut menghasilkan bahwa apabila fungsi utilitas berbentuk eksponesialreturnharapanportofolio, maka faktor toleransi risiko berbentuk fungsi konstanta. Sedangkan apabilafungsi utilitas berbentuk logaritmisreturnharapan portofolio, maka faktor toleransi risikoberbentuk fungsi linier dalamreturn harapan portofolio.
Kata Kunci: Model Markowitz, fungsi utilitas, toleransi risiko, portofolio investasi,returnharapan portofolio.
A. Pendahuluan
Dalam berinvestasi pada aset saham di pasar modal, strategi yang lazim dilakukan
oleh investor adalah membentuk portofolio efisien.Portofolio efisien adalah
P100
1360ISBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016☜Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika BerbasisRiset☝ Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUISIMATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BERBASIS
OPEN ENDED (HASIL KAJIAN)
Yatha YuniProdi Pend. Matematika STKIP Kusuma Negara
Jl. Raya Bogor KM. 24 Cijantung Pasar Rebo Jakarta [email protected]
ABSTRAK
Kemampuan berpikir intuisi merupakan salah satu fungsi belahan otak kanan.Sekalipunselama ini sering digunakan dalam berpikir matematik namun kurang maksimal dandilatih.Siswa lebih sering menerima pembelajaran matematika secara monoton yang bersifathafalan dan mencontoh penjelasan guru.Berdampak kemampuan berpikir intuisinya tidakbekerja. Padahal ketika akan menyelesaikan masalah matematik diperlukan ide-ide awalyang tidak membutuhkan pembenaran. Ide-ide inilah yang selanjutnya akan mendukungpada kemampuan siswa menyelesaikan masalah-masalah matematika. Ben-Zeev menyatakankemampuan berpikir intuisimatematis dapat dilatih dan dibangun di sekolah melalui belajarpenemuan, dengan bantuan media peraga dan dilatih dengan soal-soal non rutin.Pembelajaran yang akan diaplikasikan untuk membangun dan melatih kemampuan berpikirintuisi matematis pada makalah ini merupakan pengembangan model pembelajaran denganmemadukan dua pendekatan pembelajaran yaituinquiry dan open-ended. Keduanyamerupakan model pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis yang memberikankesempatan kepada siswa untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalahyang dipertanyakan untuk memperoleh pengetahuannya melalui serangkaian proses kegiatan.Pada proses pembelajaran ini guru memberikan bimbingan, arahan danscaffoldingkepadasiswa. Perpaduan dua pendekatan pembelajaran ini adalah “kebaruan” pada makalah ini dandiberi nama PembelajaranInquiry berbasis Open Endedyang selanjutnya disebutpembelajaran IBOE.
Kata Kunci: Fungsi otak kanan, Kemampuan berpikir Intuisi, Inquiry berbasis OpenEnded.
P101
1áâ9ãäBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
KAITAN ANTARA GAYABELAJAR,KEMANDIRIAN BELAJAR,DANKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP DALAM
PELAJARANMATEMATIKA
Rostina SundayanaSTKIP Garut, Jl. Pahlawan No. 32 Tlp. (0262) 233556, Garut;
Abstrak
Pada umumnya kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalahmatematika siswaSMP masih rendah. Guru sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar, menjadi faktor utamayang menjadi penyebab masalahtersebut terjadi. Salah satu upaya yang dapat dilakukanguruadalah menciptakan suasana belajar yang cocok dengan jenis gaya belajar siswa(auditorial, visual, ataupun kinestetik), sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dapatdicapai secara efektif.Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Tarogong Kidul kelas IXpada tahun ajaran 2015-2016 semester ganjil. Metode penelitian yang digunakan berupapenelitian eksplanatif komparatif-asosatif. Dari hasil penelitian terungkap bahwa: 1) Tidakterdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematik, antar siswa ditinjau darijenis gaya belajarnya.2) Tidak terdapat perbedaan tingkat kemandirian belajar matematikaantar siswa ditinjau dari gaya belajarnya. 3) Kemandirian belajar siswa mempengaruhitingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.Dari hasil penelitian tersebutmenunjukkan bahwa setiap siswa, baik yang mempunyai gaya belajar auditorial, visual,ataupun kinestetik mempunyai tingkat kemandirian belajar dan kemampuan pemecahanmasalah matematikyang sama. Selain itu, diketahui pula bahwa semakin tinggi tingkatkemandirian belajar siswa, maka semakin tinggi pula kemampuan pemecahan masalahmatematis siswa.Kata Kunci : Gaya Belajar, Kemandirian Belajar, Pemecahan Masalah
A. Pendahuluan
Pembelajaran matematika untuk tingkat SMP mengacu pada tujuan pembelajaran
matematika (BSNP, 2006:139), yaitu agar siswa mempunyai kemampuan:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
P10 å
1397æçèé êëìíîïðíëñðòðíñíî
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 ☜StrategiMengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset☝ ProdiPendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016
ANALISIS TINGKAT BERPIKIR GEOMETRI DAN TINGKAT BERPIKIRLOGIS SERTA DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MAHASISWA
Cita Dwi Rosita1), Tri Nopriana 2)
Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Jl. Perjuangan No 1, Cirebon;1)[email protected]&
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ketercapaian tingkat berpikir geometridan tingkat berpikir logis mahasiswa serta mendeskripsikan disposisi berpikir kritismahasiswa tingkat I pendidikan matematika pada tahun ajaran 20014/2015Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswaUnswagati tingkat 1 sebanyak 2 kelas yang terdiri dari 40 mahasiswa. Metode pengumpulandata yang digunakan meliputi: (1) tes berpikir geometri van Hiele yang dikembangakan olehThe Cognitive Development and Achievment in Secondary School Geometry Project(CDASSG), (2) tes berpikir logis (TOLT) yang disusun oleh Tobin dan Capie, (3) SkalaDisposisi Berpikir Kritis dengan 5 kategori skal model Likert. Data dianalisis secaradeskriptif.Hasil penelitian didapatkan: (1) Sebanyak 44% mahasiswa tingkat I pendidikan matematikatahun ajaran 2014/2015 memiliki tingkat berpikir geometri van Hiele pada tahap analisis; (2)Tingkat berpikir logis mahasiswa tingkat I pendidikan matematika tahun ajaran 2014/2015umumnya pada tahapan transisi sebanyak 46%, sedangkan sebanyak 32% mahasiswa telahmampu menyelesaikan permasalahan terkait dengan penalaran proporsional, penalaranvariable, penalaran korelasional dan penalaran kombinatorial (3) Disposisi berpikir kritismahasiswa tingkat I Pendidikan matematika FKIP Unswagati tahun ajaran 2014/2015memiliki kategori baik dengan presentasi pencapaian rata-rata skor disposisi matematisdibandingkan dengan skor total mencapai 70%.
Kata kunci: Berpikir Geometri, Berpikir Logis dan Disposisi Berpikir Kritis.
A. Pendahuluan
Dalam menghadapi tantangan pengimplementasian Kurikulum 2013 dan
diberlakukannyaASEAN Economic Communitymulai tahun 2015, Program Studi
Pendidikan Matematika sebagai salah satu LPTK berkewajiban mengupayakan dan
P103
1409óôBN 978-602-71252-1-6
Seminar Nasional Matematika dan PendidikanMatematika (SNMPM) 2016 ☜õö÷øöùúûüùýúùþÿøýú�øý ��ø�ûöø� �ùþÿù�ø�ø÷øý üøöùþøöû�ø �ù÷ÿø�û��û�ùö☝ Prodi PendidikanMatematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016
METODE PENGAJARAN METODE NUMERIKDENGAN BERBANTUAN PROGRAM KOMPUTER
Fuad NasirProgram Studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati Cirebon
ABSTRAK
Masalah yang dihadapi mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah metode numerik adalahrendahnya pemahaman dan motivasi belajar mahasiswa di dalam kelas. Hal ini disebabkandalam pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dari keadaanini, perlu diterapkan suatu bentuk metode pengajaran yang dapat memberikan solusiterhadap permasalahan tersebut. Metode yang diterapkan adalah metode pengajaran denganberbantuan program komputer. Sebelum metode tersebut diterapkan, terlebih dahulumelakukan evaluasi dan perbaikan materi ajar metode numerik termasuk AnalisisInstruksional, Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP), dan Satuan AcaraPembelajaran (SAP). Dengan menggunakan hasil dari quosioner yang diberikan kepadamahasiswa didapat bahwa metode pembelajaran dengan menggunakan program komputeradalah sangat membantu dalam memahami mata kuliah metode numerik (81%), metodepembelajaran dengan adanya bahan ajar atau modul pembelajaran dapat meningkatkanmotivasi mahasiswa dalam belajar mata kuliah metode numerik (85,2%), dapat dilanjutkanmetode pembelajaran ini dimasa-masa yang akan datang (84,5%), pemberian tugas studikasus pada setiap pokok bahasandapat memahami mata kuliah metode numerik (75,5%), danpemberian materi dalam bentuk bahan ajar atau modul (85,2%).
Kata Kunci : metode pengajaran,metode numerik, program komputer
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mata kuliah metode numerik, merupakan salah satu mata kuliah yang sangat penting
dalam memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bagaimana
menyelesaikan suatu permasalahan model matematika yang sering muncul di bidang
rekayasa. Model matematika tersebut muncul dalam bentuk yang tidak ideal alias
P104
Top Related