INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATANJalan Ade Irma Nasution Telp. (0711) 354221-Fax (0711) 350977
Email : http://inspektorat.sumselprov.go.id/webmailP a l e m b a n g
INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATANJalan Ade Irma Nasution Telp. (0711) 354221-Fax (0711) 350977
Email : http://inspektorat.sumselprov.go.id/webmailP a l e m b a n g
INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATANJalan Ade Irma Nasution Telp. (0711) 354221-Fax (0711) 350977
Email : http://inspektorat.sumselprov.go.id/webmailP a l e m b a n g
INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATANJalan Ade Irma Nasution Telp. (0711) 354221-Fax (0711) 350977
Email : http://inspektorat.sumselprov.go.id/webmailP a l e m b a n g
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, yang menyatakan bahwa salah satu instansi yang wajib untuk
menyusun Laporan Kinerja adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Laporan
kinerja adalah bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.
Untuk memenuhi kewajiban tersebut, maka Inspektorat Provinsi Sumatera
Selatan menyusun Laporan Kinerja Tahun 2014, dimana sistematika penyajian
Laporan Kinerja Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 berpedoman pada
peraturan tersebut di atas.
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada seluruh Anggota Tim yang
terlibat dalam penyusunan Laporan Kinerja ini karena tanpa kerjasama, sumbang
saran, pemikiran, maka Laporan Kinerja ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik.
Semoga Laporan Kinerja Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 dapat
bermanfaat sebagai bahan evaluasi kinerja bagi pihak-pihak yang membutuhkan,
penyempurnaan dokumen perencanaan pada periode yang akan datang,
penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang serta
penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
P e n y u s u n
i
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 ini
merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Renstra)
tahun pertama, yang menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi, penjelasan yang
memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja sampai
dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan,
keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, hambatan
yang dihadapi dan pemecahan masalahnya.
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan, merupakan suatu
Rencana Jangka Menengah Tahun 2013-2018 dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, khususnya di bidang pengawasan. Rencana
Strategis Tahun 2013-2018 yang sangat menentukan upaya meningkatkan kinerja
pengawasan di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, terdiri dari Visi, 4
(empat) pernyataan Misi yang diemban serta 3 (tiga) tujuan yang harus dicapai pada
akhir Tahun 2018.
Pada tahun 2014 Inspektorat Provinsi menetapkan 9 sasaran (2 sasaran
strategis/utama dan 7 sasaran penunjang) dengan 6 program yang diimplementasikan
dalam 39 (tiga puluh sembilan) kegiatan yang harus dicapai. Berdasarkan hasil
pengukuran kinerja, dari 2 (dua) sasaran utama dan 8 (delapan) indikator pencapaian kinerja,
memperoleh capaian kinerja rata-rata 93,30% atau termasuk dalam interpretasi nilai Berhasil.
Disadari bahwa pencapaian kinerja Tahun 2014 rata-rata telah baik, namun
demikian Inspektorat Provinsi Sumsel berupaya untuk terus meningkatkan kinerja pada
masa yang akan datang, melalui :
ii
1. Dengan telah diangkatnya Pejabat Fungsional Auditor (Pejabat Fungsional Auditor
dan Pejabat Fungsional Auditor Kepegawaian) dan Pejabat Pengawas Urusan
Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah (P2UPD) diharapkan akan dapat
meningkatkan kinerja dan kualitas hasil pemeriksaan.
2. Dengan telah dibentuknya Inspektur Pembantu Khusus/Investigasi diharapkan akan
dapat menangani lebih banyaknya kasus-kasus pengaduan masyarakat dan tugas-
tugas yang sifatnya khusus.
3. Peningkatan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi
Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan.
4. Peningkatan kerjasama dan koordinasi yang lebih baik antara sesama aparat
pengawasan fungsional, seperti Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri,
Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,
Inspektorat Kabupaten/Kota se Sumatera Selatan dan Inspektorat Jenderal
Kementerian Terkait lainnya.
5. Peningkatan kemampuan aparat pangawasan pada Inspektorat Provinsi Sumsel
melalui Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi dan Matrikulasi Jabatan Fungsional
Auditor dan Pejabat Pengawas Urusan Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah,
serta mengikutsertakan pada Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tertentu.
6. Memperbaiki pedoman pengawasan dan menyusun kebijakan sistem dan prosedur
pengawasan.
Palembang, Februari 2015
INSPEKTUR PROVINSI SUMATERA SELATAN
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................... i
Ikhtisar Eksekutif ........................................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................................... iv
Bab I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Gambaran Umum .............................................................................. 1
1.2 Sumber Daya .................................................................................... 5
1.2.1 Sumber Daya Manusia ......................................................... 5
1.2.2 Sarana dan Prasarana ……………………………………....... 7
1.3 Susunan Organisasi .......................................................................... 8
1.4 Sistematika Pelaporan ...................................................................... 9
Bab II. PERENCANAAN KINERJA ........................................... 10
2.1 Visi dan Misi ...................................................................................... 10
2.1.1 Visi ........................................................................................ 10
2.1.2 Misi ....................................................................................... 11
2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis ........................................................... 11
2.2.1 Tujuan ................................................................................... 11
2.2.2 Sasaran Strategis ................................................................. 12
2.3 Strategi dan Kebijakan ...................................................................... 14
2.3.1 Strategi ................................................................................. 14
2.3.2 Kebijakan .............................................................................. 15
2.4 Sasaran, Program dan Kegiatan ....................................................... 16
2.5 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 .................................. 18
2.6 Penetapan KinerjaTahun 2014 .......................................................... 20
iv
Bab III. AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................... 22
3.1 Capaian Kinerja ……………………………......................................... 22
3.1.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014........................... 22
3.1.2 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2014
dengan Realisasi Indikator Kinerja Tahun Lalu……..............
38
3.1.3 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun ini
dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat Dalam
Dokumen Perencanaan Strategis………………………. .......
40
Bab IV PENUTUP .................................................................................................. 49
LAMPIRAN
v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................... i
Ikhtisar Eksekutif ........................................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................................... iv
Bab I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Gambaran Umum .............................................................................. 1
1.2 Sumber Daya .................................................................................... 5
1.2.1 Sumber Daya Manusia ......................................................... 5
1.2.2 Sarana dan Prasarana ……………………………………....... 7
1.3 Susunan Organisasi .......................................................................... 8
1.4 Sistematika Pelaporan ...................................................................... 9
Bab II. PERENCANAAN KINERJA ....................................................................... 10
2.1 Visi dan Misi ...................................................................................... 10
2.1.1 Visi ........................................................................................ 10
2.1.2 Misi ....................................................................................... 11
2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis ........................................................... 11
2.2.1 Tujuan ................................................................................... 11
2.2.2 Sasaran Strategis ................................................................. 12
2.3 Strategi dan Kebijakan ...................................................................... 14
2.3.1 Strategi ................................................................................. 14
2.3.2 Kebijakan .............................................................................. 15
2.4 Sasaran, Program dan Kegiatan ....................................................... 16
2.5 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 .................................. 18
2.6 Penetapan KinerjaTahun 2014 .......................................................... 20
iii
iv
Bab III. AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................... 22
3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014........................... 22
3.2 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2014
dengan Realisasi Indikator Kinerja Tahun Lalu……..............
36
3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun ini
dengan Target Jangka Menengah yang Terdapat Dalam
Dokumen Perencanaan Strategis………………………. .......
41
Bab IV PENUTUP ..................................................................................................
LAMPIRAN
1 | I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum
Susunan organisasi Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 15 Tahun 2013
tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Selatan dan Peraturan Gubernur
Sumatera Selatan Nomor 35 Tahun 2013 tanggal 8 Oktober 2012 Tentang Uraian
Tugas dan Fungsi Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan.
Secara kelembagaan Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Gubernur Sumatera Selatan di bidang pengawasan
yang dituangkan dalam perencanaan strategis organisasi melalui visi, misi dan tujuan
jangka menengah 2013-2018 serta sasaran jangka pendek mencakup kebijakan,
program dan kegiatan.
Tugas pokok dan fungsi Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan adalah
membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan
Pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan, pelaksanaan pembinaan atas
penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota dan pelaksanaan urusan
Pemerintah di Kabupaten/Kota.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut Inspektorat Provinsi
dipimpin oleh seorang Inspektur dan didukung oleh 1 (satu) orang Sekretaris, 5 (lima)
orang Inspektur Pembantu, 3 (tiga) orang Kepala Sub Bagian (di bawah Sekretaris)
dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 35 tahun 2013
tentang uraian tugas dan fungsi Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan, di bawah ini
diuraikan tugas dan fungsi setiap jabatan yaitu sebagai berikut:
7
2 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
1. Inspektur
Inspektur mempunyai tugas membantu Gubernur dalam
penyelenggaraan pemerintahan provinsi di bidang pengawasan meliputi:
a. Pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintah di daerah provinsi;
dan;
b. Pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Kabupaten/Kota dan pelaksanaan urusan pemerintah di kabupaten/kota.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Inspektur
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Perencanaan program pengawasan;
b. Pengkoordinasian dan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;
c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi pengawasan
dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur di
lingkungan Inspektorat.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Sekretaris
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana dan program kerja
pengawasan;
b. Penghimpunan, pengolahan, penilaian dan penyimpanan laporan hasil
pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah;
c. Penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional;
7
3 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
d. Penyusunan, penginventarisan dan pengkoordinasian data dalam rangka
penatausahaan proses penanganan pengaduan;
e. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat dan rumah
tangga; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
3. Inspektur Pembantu
Inspektur Pembantu terdiri dari :
a. Inspektur Pembantu Wilayah mempunyai tugas melaksanakan pembinaan
dan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintah daerah.
Inspektur Pembantu (Irban) Wilayah membawahi wilayah kerja pembinaan
dan pengawasan yaitu instansi/satuan kerja di lingkungan pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota.
b. Inspektur Pembantu Khusus/Investigasi mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan
daerah yang bersifat khusus dan pengaduan masyarakat.
4. Kepala Sub Bagian
a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas :
1) Menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian rencana/program
kerja pengawasan, menghimpun dan menyiapkan rancangan peraturan
perundang-undangan, dokumentasi dan pengolahan data pengawasan;
2) Mengkoordinasikan penyiapan rencana/program kerja pengawasan dan
fasilitasi;
3) Merencanakan dan menyusun anggaran Inspektorat;
4) Mengelola keuangan Inspektorat;
7
4 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
1) Menyiapkan bahan penyusunan, menghimpun, mengolah, menilai dan
menyimpan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional
dan melakukan administrasi pengaduan masyarakat serta menyusun
laporan kegiatan pengawasan;
2) Menginventarisasi hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil
pengawasan;
3) Mengadministrasikan laporan hasil pengawasan;
4) Melaksanakan evaluasi laporan hasil pengawasan;
5) Menyusun dan menyiapkan laporan statistik hasil pengawasan;
6) Menyiapkan dokumentasi dan pengolahan data pengawasan;
7) Menyelenggarakan kerja sama pengawasan; dan
8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
c. Sub Bagian Administrasi dan Umum mempunyai tugas :
1) Melakukan urusan kepegawaian, penatausahaan surat menyurat dan
urusan rumah tangga;
2) Mengelola urusan tata usaha surat menyurat dan kearsipan;
3) Mengelola administrasi, inventarisasi, pengkajian dan analisa
pelaporan;
4) Mengelola urusan kepegawaian;
5) Mengelola urusan perlengkapan dan rumah tangga; dan
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
7
5 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Pejabat Fungsional Auditor
(PFA), Pejabat Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah
(P2UPD) dan Pejabat Fungsional Auditor Kepegawaian (Audiwan).
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan tenaga fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
1.2 Sumber Daya
Strategi yang dilakukan Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan untuk
mencapai tujuan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh sumber daya yang
ada. Sumber daya tersebut secara umum terdiri dari aspek sumber daya manusia,
sarana, prasarana dan keuangan/anggaran.
1.2.1 Sumber Daya Manusia
Sampai akhir tahun 2014 jumlah pegawai pada Inspektorat Provinsi Sumatera
Selatan sebanyak 95 orang dengan komposisi sebagai berikut :
Tabel 1.1 Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan, Usia, Pendidikan dan Jenis
Kelamin
Uraian
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Jabatan Eselon II 1 1.05
Eselon III 6 6.32
Eselon IV 3 3.16
Jabatan Fungsional Auditor 12 12.63
P2UPD 25 26.32
Auditor Kepegawaian 2 2,11
7
6 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Staf 46 48.42
Usia Usia dibawah 30 tahun 11 11.58
Usia diantara 30 - 40 tahun 33 34.74
Usia diantara 41 - 50 tahun 19 20
Usia diatas 50 tahun 32 33.68
Pendidikan Strata 2 34 35.79
Strata 1 43 45.26
Sarjana Muda 2 2.11
SMA 14 14.74
SMP 1 1.05
SD 1 1.05
Jenis Kelamin Laki-laki 56 58.95
Perempuan 39 41.05
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa komposisi pegawai Inspektorat
Provinsi Sumatera Selatan jika ditinjau dari jabatan terdapat 10 orang pegawai yang
menduduki jabatan struktural (eselon II,III,IV), atau (10,53%). Pejabat fungsional
auditor, P2UPD dan auditor kepegawaian sebanyak 39 orang atau (41,05%) serta
staf sebanyak 46 orang atau (48,42%).
Terdapat 32 orang atau (33,68%) pegawai yang berusia di atas 50 tahun
sedangkan sisanya sebesar 63 orang atau (66,32%) pegawai berusia di bawah 50
tahun.
Jika ditinjau dari tingkat pendidikan, terdapat 34 orang atau (35,79%) orang
pegawai berpendidikan setingkat Strata 2 (S2), 43 orang atau (45,26%) orang
pegawai berpendidikan Strata 1 (S1), 2 orang atau (2,11%) pegawai berpendidikan
Diploma/Sarjana Muda, 14 orang atau (14,74%) orang pegawai berpendidikan
SLTA/Sederajat, sedangkan sisanya sebanyak 2 orang atau (2,11%) berpendidikan
di bawah SLTA/Sederajat.
7
7 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Dari jumlah pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 56
orang atau (58,95%) adalah pegawai pria dan sisanya sebanyak 39 orang atau
(41,05%) adalah pegawai wanita.
1.2.2 Sarana dan Prasarana
Dalam tata kerja di lingkungan Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan
sebagian besar tugas yang dilakukan adalah melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan pada dinas/instansi di lingkup
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan maupun di kabupaten/kota. Untuk
melaksanakan tugas tersebut diperlukan sarana dan prasarana yang menunjang
operasional pelaksanaan tugas pengawasan tersebut.
Alat transportasi merupakan salah satu sarana yang terpenting dalam
melaksanakan tugas pemeriksaan/audit. Saat ini jumlah kendaraan untuk operasional
pengawasan di Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 10 (sepuluh) unit,
dengan perincian sebagai berikut :
1. Mobil : 6 unit
2. Sepeda Motor : 4 unit
Peralatan elektronik lain yang terdapat di Inspektorat Provinsi Sumatera
Selatan yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
adalah sebagai berikut :
1. Laptop : 16 unit
2. Komputer : 37 unit
3. Printer : 34 unit
4. Brangkas : 11 unit
5. Kamera : 7 unit
6. Handycam : 1 unit
7. Alat test aspal : 1 set
8. Meteran, 50 m : 1 set
9. Alat test beton : 13 set
7
8 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
1.3 Susunan Organisasi
Susunan organisasi Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kelima atas Peraturan
Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tanggal 18 Juni 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Selatan dapat digambarkan
sebagai berikut:
Diagram 1
Bagan Susunan Organisasi Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan
INSPEKTUR PEMBANTU
WILAYAH I
INSPEKTUR PEMBANTU
WILAYAH II
INSPEKTUR PEMBANTU
WILAYAH III
INSPEKTUR PEMBANTU
WILAYAH IV
INSPEKTUR PEMBANTU
KHUSUS/INVESTIGASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUBBAGIAN PERENCANAAN
DAN KEUANGAN
INSPEKTUR
SUBBAGIAN ADMINISTRASI
DAN UMUM
SUBBAGIAN EVALUASI DAN
PELAPORAN
SEKRETARIS
7
9 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
1.4 Sistematika Pelaporan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun dengan mempedomani
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini merupakan cerminan kinerja pada setiap
tahun anggaran, dan sarana komunikasi kepada pimpinan maupun staf dan
stakeholder tentang kinerja instansi sebagai bahan evaluasi guna peningkatan
kinerja pada tahun-tahun yang akan datang.
Susunan dan Sistematika Laporan Kinerja Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
IKHTISAR EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Formulir Rencana Strategis (RS)
- Formulir Rencana Kerja Tahunan (RKT)
- Formulir Pengukuran Kinerja (PK)
- Formulir Penetapan Kinerja
- Lain-lain
7
10 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Rencana Strategis Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan merupakan
penjabaran dari misi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan serta Tugas Pokok dan
Fungsi Inspektorat Provinsi Sumsel. Rencana strategis ini berupa serangkaian
rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat secara bersama-sama antara
pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk diimplementasikan dalam
program/kegiatan guna pencapaian visi dan misi. Dalam sistem akuntabilitas,
perencanaan strategis merupakan titik awal untuk melakukan pengukuran kinerja
instansi pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan.
2.1 Visi dan Misi
2.1.1 Visi
Visi adalah suatu pedoman dan pendorong serta penggerak (akselerator)
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi berupa komitmen bersama tanpa
adanya rasa terpaksa yang diekspresikan dalam produk pelayanan yang ditawarkan,
kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai
yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Selain itu visi juga dapat
didefinisikan sebagai cara pandang jauh ke depan, kemana instansi harus dibawa
agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif atau visi dapat juga didefinisikan sebagai
suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh
suatu instansi pemerintah.
Mengacu pada definisi tersebut di atas serta penjabaran Misi Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan maka ditetapkan Visi Inspektorat Provinsi Sumatera
Selatan yaitu:
7
11 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
“Menjadi lembaga pengawas internal yang profesional sebagai penjamin
mutu dan mitra kerja dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang baik”
2.1.2 Misi
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi agar tujuan
organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dalam sebuah misi yang baik
terkandung hal-hal yang dapat menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang
dilakukan organisasi serta bagaimana organisasi tersebut melakukannya.
Berdasarkan visi yang telah ditetapkan dan definisi tersebut di atas ditetapkan
4 (empat) misi Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan yaitu:
1. Meningkatkan kapabilitas pengawasan melalui aparat pengawasan yang
profesional.
2. Melaksanakan pengendalian internal melalui Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP).
3. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas pelaksanaan kegiatan pengawasan, baik
sesama APIP maupun Aparat Pengawasan Eksternal.
4. Meningkatkan kualitas Laporan Keuangan, Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis
2.2.1 Tujuan
Salah satu proses dalam rangka menentukan sasaran atau hasil yang
diinginkan, objek dari usaha atau ambisi maupun tempat yang dituju adalah
penetapan tujuan. Tujuan adalah merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi. Tujuan dapat juga didefinisikan sebagai hasil akhir yang akan
7
12 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
dicapai atau akan dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
tahun.
Tujuan organisasi harus sejalan dengan tugas dan fungsinya serta
menggambarkan arah strategik organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin
diciptakan sesuai tupoksi instansi. Tujuan organisasi meletakkan kerangka prioritas
untuk memfokuskan arah semua program dan aktifitas lembaga dalam melaksanakan
misi lembaga. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program
dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Oleh sebab itu tujuan harus dapat
menjadikan dasar yang kuat untuk menetapkan indikator kinerja.
Salah satu proses dalam rangka menentukan sasaran atau hasil yang
diinginkan, objek dari usaha atau ambisi maupun tempat yang dituju adalah
penetapan tujuan. Tujuan pembangunan Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2013-2018 yaitu:
1. Meningkatkan kinerja aparat pengawasan.
2. Meningkatkan pengendalian intern Pemerintah Daerah.
3. Mengoptimalkan pelaksanaan pengawasan yang sesuai dengan prosedur.
2.2.2 Sasaran Strategis
Sasaran adalah penjabaran secara terukur dari tujuan yaitu sesuatu yang akan
dicapai/dihasilkan secara nyata dalam jangka waktu tertentu yaitu bulanan,
semesteran dan tahunan. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai
melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran
memberikan fokus pada penyusunan kegiatan. Fokus utama penetapan sasaran
adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau
operasional organisasi.
Sasaran operasional tahunan merupakan pernyataan tentang hal-hal yang
diharapkan oleh setiap unit organisasi dalam peranannya terhadap pencapaian visi
7
13 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
dan misi. Sasaran yang dirumuskan harus bersifat spesifik, terinci, dapat diukur, dan
dapat dicapai.
Adapun target jangka menengah sasaran dan indikator sasaran Inspektorat
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018 dirumuskan pada Tabel 2.1 sebagai
berikut :
Tabel 2.1 Tujuan, sasaran dan Indikator Sasaran
Tujuan Sasaran
Uraian Indikator Sasaran
Mengoptimalkan pengawasan yang sesuai dengan prosedur
Meningkatnya kualitas laporan keuangan Provinsi, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Laporan Kinerja SKPD
Opini terhadap Laporan Keuangan Pemprov Sumsel meningkat dari WDP menjadi WTP
Persentase Jumlah SKPD dengan status kinerja baik hingga 85%
Persentase peningkatan nilai Laporan Penyelengggaraan Pemerintahan Daerah hingga 84%
Persentase jumlah rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti, pada : 1. Badan Pemeriksa Keuangan
hingga 90% 2. Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri hingga 98%
3. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis hingga 90%
4. Inspektorat Provinsi Sumsel hingga 98%
Terlaksananya SPIP pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel mulai Tahun 2014
Persentase Jumlah SKPD yang telah menerapkan SPIP hingga 100%
7
14 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
2.3 Strategi dan Kebijakan
2.3.1 Strategi
Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi instansi pemerintah
untuk merealisasikan tujuan dan sasaran. Strategi merupakan rencana yang
menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan
kebijakan, program dan kegiatan atau aktivitas dengan memperbaiki sumber daya
organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan diperlukan strategi
yang tepat dan komprehensif yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan
(potensi) dan peluang yang ada, serta mengatasi kelemahan dan hambatan yang
terjadi.
Dari analisa terhadap faktor-faktor tersebut, direncanakan untuk melaksanakan
strategi sebagai berikut :
1. Melaksanakan diklat mandiri
2. Mengirim peserta diklat untuk mengikuti diklat sertifikasi ke Instansi Pembina
Jabatan Fungsional.
3. Mengirim peserta diklat untuk mengikuti diklat teknis pengawasan.
4. Mengirim peserta diklat untuk mengikuti bimtek/seminar/workshop/lokakarya di
bidang pengawasan
5. Melaksanakan pembinaan pengawasan ke SKPD provinsi dan pemerintah
kab/kota
6. Menyusun rencana kebutuhan dan pemeiharaan barang unit secara akurat
7. Menganggarkan biaya penyusunan SOP Pengawasan Tahun 2015
8. Menganggarkan biaya operasional pengawasan sesuai dengan ketentuan
7
15 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
9. Melaksanakan unsur Sistem Pengendalian Intern pada setiap SKPD di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
10. Melaksanakan koordinasi antar sesama Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
dan Aparat Pengawasan Eksternal secara intensif
11. Mengoptimalkan pemeriksaan reguler dan pemeriksaan untuk tujuan tertentu ke
SKPD
2.3.2 Kebijakan
Sesuai dengan Misi Gubernur Sumatera Selatan Tahun 2013-2018, yaitu
membangun pemerintahan yang amanah (demokratis, berkeadilan, jujur dan
bertanggungjawab, serta akuntabel), yang bertujuan meningkatkan pengawasan
publik untuk menjamin akuntabilitas pelayanan, maka arah kebijakan pengawasan
Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 - 2018 ditetapkan sebagai
berikut :
1. Pelaksanaan diklat mandiri untuk Aparat Pengawas dan Pejabat Fungsional yang
belum memiliki sertifikat jenjang jabatan fungsional.
2. Keikutsertaan diklat sertifikasi diprioritaskan kepada PNS yang belum memiliki
sertifikat keahlian dan pejabat yang telah menduduki jabatan fungsional untuk
peningkatan jenjang jabatan.
3. Peningkatan kesejahteraan serta pengadaan sarana dan prasarana diiringi
dengan peningkatan disiplin PNS.
4. Mengembangkan sistem pengumpulan data dan pelayanan yang terintegrasi.
5. Melaksanakan evaluasi hasil penilaian mandiri terhadap unsur Sistem
Pengendalian Intern pada setiap SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan.
7
16 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
6. Melaksanakan pengawasan secara efektif dan efisien serta sesuai dengan
prosedur
7. Pengembangan organisasi dilaksanakan secara terus menerus dan bersifat
antisipatif terhadap perubahan dan tuntutan masyarakat.
8. Pelaksanaan pemeriksaan diarahkan guna pencegahan dan menekan serendah
mungkin adanya praktek-praktek KKN, serta penyelamatan kerugian keuangan
Negara/Daerah.
9. Pengembangan sumber daya manusia diarahkan guna mendukung pelaksanaan
tugas-tugas teknis maupun administratif fungsional pengawasan.
10. Peningkatan kesejahteraan serta pengadaan sarana dan prasarana diiringi
dengan peningkatan disiplin PNS.
11. Mengembangkan sistem pengumpulan data dan pelayanan yang terintegrasi.
2.4. Sasaran, Program dan Kegiatan
Sasaran, Program dan kegiatan strategis Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2013-2018 dapat diuraikan pada Tabel 2.2 sebagai berikut:
7
17 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Tabel 2.2 Sasaran, Program dan Kegiatan
Sasaran Program Kegiatan
Meningkatnya Kualitas Laporan Keuangan Provinsi, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Laporan Kinerja SKPD
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH.
1. Penyusunan Usulan Anggaran berdasarkan Analisis Beban Kerja, Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana dan Analisis Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai dan Pengawas di Lingkungan Itprov.
2. Audit Khusus/ Reviu Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pemprov Sumsel
3. Reviu Laporan Keuangan Pemprov Sumsel
4. Pemeriksaan khusus aset 5. Self Assesment terhadap APBD
Pemprov. Sumsel 6. Pemeriksaan Bansos dan Hibah 7. Pelaksanaan Pengawasan Internal
Secara Berkala 8. Penanganan Kasus Pengaduan di
Lingkungan Pemerintah Daerah 9. Audit Khusus Dalam Rangka Serah
Terima Jabatan Bupati/ Walikota 10. Evaluasi SPJ Perjalanan Dinas. 11. Pelaksanaan Pemeriksaan Dana
Dekonsentrasi dan TP pada beberapa Kementerian Teknis
12. Pemeriksaan untuk tujuan tertentu 13. Pemeriksaan khusus dana
pendidikan 14. Pelaksanaan Probity Audit atas
pengadaan barang dan jasa pada SKPD Provinsi.
15. Evaluasi Kinerja Dinas/Instansi di Lingkungan Pemerintah Prov.Sumsel
16. Pelaksanaan Pengendalian Gratifikasi
17. Inventarisasi Temuan Pengawasan 18. Tindak Lanjut Hasil Temuan
Pengawasan
19. Evaluasi berkala Temuan Hasil Pengawasan
20. Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
7
18 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Program Reformasi Birokrasi dan Pencegahan Korupsi
1. Evaluasi PMPRB. 2. Pendampingan Pelaksanaan
Program Zona Integritas menuju WBK dan WBBM.
3. Evaluasi PPRG 4. Evaluasi RANHAM 5. Evaluasi Penyelenggaraan
Pelayanan Publik 6. Evaluasi Penerapan Reformasi
Birokrasi
Terlaksananya SPIP pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel mulai Tahun 2014
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Evaluasi Penerapan SPIP
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Meningkatnya koordinasi dengan Aparat Pengawasan Internal dan Eksternal
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Koordinasi Pengawasan ke Kabupaten/Kota se Sumsel
Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Kormonev)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam, ke luar Daerah dan Luar Negeri
2.5. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014
Rencana Kinerja Tahun (RKT) Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun
2014 merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2013-2018,
yang memuat sasaran dan indikator sasaran yang akan dicapai pada Tahun 2014.
Adapun RKT Tahun 2014 dapat diuraikan pada Tabel 2.3 sebagai berikut:
7
19 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Meningkatnya kualitas Laporan Keuangan Provinsi, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Laporan Kinerja SKPD
Persentase SKPD dengan status Laporan Kinerja baik
65%
Persentase peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
75%
Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada : 1. Badan Pemeriksa Keuangan 2. Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri 3. Inspektorat Jenderal
Kementerian Teknis 4. Inspektorat Provinsi
85% 90%
70%
90%
Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meningkat dari WDP menjadi WTP
WDP dengan
DPP
2. Terlaksananya SPIP pada SKPD di Lingkungan Pemprov. Sumsel
Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP
20%
7
20 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
2.6. Penetapan Kinerja Tahun 2014
Setelah APBD Provinsi Sumsel Tahun 2014 disahkan dan ditetapkan dengan
Peraturan Daerah, maka Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan menyusun Dokumen
Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2014, yang merupakan komitmen SKPD untuk
mencapai indikator sasaran dan target yang telah ditetapkan pada Tahun 2014.
Adapun Dokumen PK Tahun 2014 dapat diuraikan pada Tabel 2.4 sebagai berikut:
Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Tahun 2014
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET
(%) PROGRAM/KEGIATAN
Meningkatnya Kualitas Laporan Keuangan Provinsi, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Laporan Kinerja SKPD
Persentase SKPD dengan Status Laporan Kinerja Baik
65% Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Evaluasi Kinerja Dinas/Instansi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel
Persentase peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
75% Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada : 1. Badan Pemeriksa
Keuangan 2. Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri
3. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis
4. Inspektorat Provinsi
85%
90%
70%
90%
Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meningkat dari WDP menjadi WTP
WDP dengan
DPP
1. Audit Khusus/Review Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pemerintah Provinsi Sumsel.
2. Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala
3. Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah
4. Audit Khusus Dalam Rangka Serah Terima Jabatan Bupati/Walikota
7
21 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET
(%) PROGRAM/KEGIATAN
Terlaksananya SPIP pada SKPD di Lingkungan Pemprov. Sumsel
Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP
20% Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
7
22 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Secara umum Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan telah melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya melakukan pembinaan dan pengawasan pada
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Sumatera Selatan dengan mengacu
kepada Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Tahun 2013-2018 serta Rencana
Kerja Tahun 2014. Pelaksanaan kegiatan Tahun 2014 sebagai implementasi dari
pencapaian sasaran yang ditetapkan, digambarkan dalam bentuk pengukuran
kinerja. Selanjutnya dilakukan analisa dan evaluasi terhadap capaian kinerja.
3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014
Kegiatan pengukuran kinerja mencakup penetapan indikator kinerja dan
penetapan pencapaian indikator kinerja yang digunakan untuk menilai keberhasilan
atau kegagalan pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan yang telah ditetapkan
dalam perencanaan strategis.
Rincian pengukuran kinerja yang berisi indikator kinerja, target dan realisasi
pencapaian target masing-masing sasaran dan kegiatan, disajikan dalam bentuk
Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Formulir Pengukuran Kinerja (PK).
Penetapan indikator kinerja kegiatan didasarkan pada kelompok masukan
(inputs), keluaran (outputs) dan hasil (outcomes). Sedangkan satuan pengukuran
masing-masing indikator ditetapkan dalam satuan seperti : unit, paket, kelompok, ton,
ha, meter, persen, orang, rupiah, buah, hari dan sebagainya.
Pencapaian sasaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan, dilakukan melalui
pelaksanaan kegiatan Tahun 2014 yang dituangkan dalam bentuk Formulir Rencana
Kinerja Tahunan (RKT).
7
23 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Untuk memudahkan interpretasi pencapaian kinerja ditetapkan klasifikasi dan
kategori keberhasilan dalam bentuk prosentase dari sasaran maupun kegiatan.
Klasifikasi Nilai
Pencapaian Kinerja Sasaran
90% - 100% Berhasil
75% - < 90% Cukup Berhasil
0%> - < 75% Kurang Berhasil
0% Tidak Dilaksanakan
Tabel 3.1
Klasifikasi Nilai dan Interpretasi Nilai Pencapaian Kinerja Sasaran
Interpretasi Nilai
Pencapaian Kinerja Sasaran
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi yang tertuang dalam Rencana
Strategis Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018, pada tahun 2014
Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan menetapkan 2 (dua) sasaran strategis dengan
1 (satu) program yang diimplementasikan dalam 8 (delapan) kegiatan sebagaimana
tergambar dalam Rencana Kerja Inspektorat Provinsi Tahun 2014. Capaian kinerja
(performance results) selama Tahun 2014 untuk 2 (dua) sasaran dapat dilihat pada
Tabel 3.2:
7
24 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Tabel 3.2 Persentase Capaian Kinerja SasaranStrategis
(1) (2) (3) (4) (5)
Meningkatnya kualitas
Laporan Keuangan
Provinsi, Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dan
Laporan Kinerja SKPD
Persentase SKPD dengan
status Laporan Kinerja baik
65.00 62.16 95.63
Persentase rekomendasi
hasil pemeriksaan yang
ditindaklanjuti
1.Badan Pemeriksa
Keuangan
85.00 80.52 94.73
2. Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri
90.00 100.00 111.11
3. Inspektorat Jenderal
Kementerian Teknis
70.00 68.47 97.81
4. Inspektorat Provinsi 90.00 43.60 48.44
Persentase peningkatan nilai
Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
75.00 57.40 76.53
Opini terhadap Laporan
Keuangan Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan
meningkat dari WDP menjadi
WTP
WTP dengan
DPP
WDP 75.00
Terlaksananya SPIP pada
SKPD di Lingkungan
Pemprov. Sumsel
Persentase SKPD yang telah
menerapkan SPIP
20.00 29.42 147.10
Rata-rata 93.30
Catatan :(5)=((4)/(3))*100
Indikator KinerjaSasaran Strategis Target RealisasiCapaian Kinerja
setelah dikonversi
Adapun capaian indikator kinerja tersebut diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pencapaian kinerja Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014, untuk 2
(dua) sasaran dengan 8 (delapan) indikator kinerja, rata-rata memperoleh
capaian kinerja 93,30% atau dengan interpretasi nilai pencapaian kinerja sasaran
Berhasil.
7
25 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
2. Persentase SKPD dengan status Laporan Kinerja Baik Tahun 2014 ditargetkan
65% dan terealisasi sebesar 62,61%, pencapaian tersebut karena dari 37 SKPD
yang dinilai/evaluasi terdapat sebanyak 23 SKPD yang memperoleh kriteria nilai
B (Baik) sampai dengan kriteria A (Sangat Baik) atau sebesar 62,61%.
Untuk mencapai indikator kinerja tersebut kegiatan yang dilaksanakan adalah
evaluasi terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
SKPD di Lingkungan Pemerintah Proivinsi Sumatera Selatan. Evaluasi kinerja
tersebut dilakukan untuk melihat dan menilai kinerja pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dengan pendekatan komprehensif atas kinerjanya
yang disusun dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
yang merupakan satu kesatuan yang meliputi perencanaan strategis,
perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja yang merupakan
pejabaran tugas pokok dan fungsi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Melaksanakan penilaian atas indikator kinerja pada SKPD, apakah telah selaras
dengan indikator kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang tertuang di
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
memberikan rekomendasi sebagai bahan evaluasi untuk pencapaian target yang
telah ditetapkan.
Hasil rekomendasi dari Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tersebut
nantinya akan ditindaklanjuti oleh SKPD sebagai bahan perbaikan dokumen
SAKIP dan perbaikan kinerja.
Adapun tidak tercapainya pencapaian indikator kinerja persentase SKPD dengan
status Laporan Kinerja Baik Tahun 2014 tersebut disebabkan :
7
26 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
1) Sasaran dan indikator kinerja pada dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) belum memenuhi kriteria SMART (spesifik,
dapat diukur, relevan, dan ada batasan waktu)
2) Belum merumuskan indikator tujuan organisasi.
3) Dokumen SAKIP (Indikator Kinerja Utama, Rencana Strategis, Rencana
Kinerja dan Penetapan Kinerja) belum dimanfaatkan dan selaras dengan
dokumen diatasnya.
4) Dokumen SAKIP belum direviu secara berkala.
5) Dokumen Renstra belum digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran.
6) Masih kurangnya komitmen SKPD dalam menindaklanjuti rekomendasi hasil
evaluasi SAKIP tahun sebelumnya.
Upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan capaian indikator kinerja tersebut :
1) Melakukan evaluasi terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel.
2) Melakukan bimbingan teknis Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) kepada Tim Satuan Tugas Evaluasi SAKIP di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan narasumber
berasal dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi.
3) Melakukan reviu secara berkala terhadap Renstra SKPD agar selaras
dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Provinsi Sumatera Selatan dan RPJMD
Provinsi Sumatera Selatan.
3. Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti Tahun 2014 :
a. Badan Pemeriksa Keuangan ditargetkan sebesar 85,00% dan terealisasi
sebesar 80,52% pencapaian tersebut dikarenakan dari sebanyak 1.237
7
27 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
rekomendasi yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 996 atau sebesar
80,52%.
b. Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri ditargetkan sebesar 90,00%
dan terealisasi sebesar 100% pencapaian tersebut dikarenakan dari
sebanyak 65 rekomendasi yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 65
atau sebesar 100%.
c. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis ditargetkan sebesar 70,00% dan
terealisasi sebesar 68,47% pencapaian tersebut dikarenakan dari sebanyak
298 rekomendasi yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 204 atau
sebesar 68,47%.
d. Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan ditargetkan sebesar 90,00% dan
terealisasi sebesar 43,60% pencapaian tersebut dikarenakan dari sebanyak
913 rekomendasi yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 398 atau
sebesar 43,60%.
Untuk mencapai indikator kinerja tersebut, Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan
melaksanakan kegiatan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan, meliputi kegiatan
pelaksanaan pemantauan dan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan
Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis, Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan
maupun hasil pemeriksaan BPK. Masih banyaknya rekomendasi yang belum
ditindaklanjuti oleh auditan dan sulitnya menangani tindak lanjut hasil
pengawasan fungsional tersebut antara lain disebabkan pihak ke tiga/rekanan
sudah berpindah alamat, pimpinan instansi sudah pindah/mutasi, bukti dokumen
yang hilang, adanya sanggahan yang terlambat, pegawai yang bersangkutan
telah pensiun/sudah meninggal, kurangnya komitmen SKPD/pihak rekanan untuk
menindaklanjuti hasil pengawasan, adanya perubahan nomenklatur SKPD, serta
hasil pengawasan yang kurang jelas. Selama ini pelaksanaan tindak lanjut oleh
auditan kurang dilaksanakan secara optimal, baik tindak lanjut atas temuan yang
7
28 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
menyangkut kerugian Negara, maupun yang bersifat administratif. Kegiatan ini
bertujuan untuk melakukan percepatan tindak lanjut penyelesaian atas
rekomendasi hasil pemeriksaan serta untuk mewujudkan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan.
Adapun rekapitulasi tindak lanjut hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan,
Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis dan Inspektorat Provinsi Sumsel Tahun
2014 dapat dilihat pada table 3.3:
Tabel 3.3 Rekapitulasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan, Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis dan Inspektorat Provinsi Sumsel
Tahun 2014
No
Pemeriksa
Obyek Pemeriksaan
Temuan Rekomen- dasi
Tindak lanjut % Selesa
i Selesai
Dalam Proses
Belum Selesai
1 Badan Pemeriksa Keuangan
SKPD/BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumsel
608
1.333
1.025
196
112
76.89
2 Inspektorat Provinsi Sumsel
Pemerintah Kab/Kota se Sumsel
668
668
247
299
122
36.98
SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel
245
245
151
27
69
61.64
3 Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri
SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel
39
65
65
-
-
100
4 Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis
SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota se Sumsel
210
298
204
94
-
68.47
Jumlah 1.770 2.609 1.692 616 303 64.85
7
29 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan capaian indikator kinerja tersebut :
1) Melakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif dengan SKPD di
lingkungan Pemerintah Provinsi dan Inspektorat Kabupaten/Kota se Sumsel
guna membahas rencana aksi tindak lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan
pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se
Sumsel.
2) Menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) dalam rangka penyelesaian tindak lanjut rekomendasi
hasil pemeriksaan.
4. Persentase peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun 2014 ditargetkan sebesar 75,00% dan terealisasi sebesar 57.40%. dengan
capaian kinerja sebesar 76,53%
Untuk mencapai indikator kinerja tersebut kegiatan yang dilaksanakan adalah
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD), yang meliputi
Pengukuran Kinerja Mandiri (Self Assessment) terhadap Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan setiap tahunnya
sebelum disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan
evaluasi terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
kabupaten/kota se Sumsel melalui kegiatan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
Tujuan utama dilaksanakannya EKPPD, adalah untuk menilai kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam upaya peningkatan kinerja untuk
mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan otonomi daerah berdasarkan
prinsip tata kepemerintahan yang baik.
7
30 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
EKPPD dilaksanakan dengan mengintegrasikan pengukuran kinerja yang
dilaksanakan oleh Tim Nasional EPPD dan Tim Daerah EPPD, serta pengukuran
kinerja mandiri oleh pemerintahan daerah (self assessment) yang dilaksanakan
oleh Tim Penilai.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kunci untuk setiap
pengukuran yang secara otomatis akan menghasilkan peringkat kinerja daerah
secara nasional yang dapat digunakan untuk menetapkan kebijakan
pengembangan kapasitas pemerintahan daerah dalam rangka mendorong
kompetisi antar daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah.
Hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dimanfaatkan sebagai
bahan pertimbangan Presiden dalam menyusun rancangan kebijakan otonomi
daerah berupa pembentukan, penghapusan, dan penggabungan suatu daerah
serta untuk menilai dan menetapkan tingkat pencapaian standar kinerja yang
telah ditetapkan untuk setiap urusan pemerintahan yang dilaksanakan
pemerintahan daerah.
Capaian peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD) diperoleh dari perhitungan peringkat dan status kinerja penyelenggaran
pemerintah daerah yang setiap tahun dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri dan
disampaikan pada saat Hari Otonomi Daerah pada tanggal 25 April tahun
berikutnya. Capaian indikator kinerja untuk Tahun 2014 tersebut mempergunakan
peringkat dan status kinerja Tahun 2012 yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam
Negeri Tahun 2014, dikarenakan untuk peringkat dan status kinerja
penyelenggaraan pemerintah daerah Tahun 2013 baru akan dikeluarkan dan
disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri pada Hari Otonomi Daerah pada tanggal
25 April 2015. Untuk peringkat dan status kinerja 2012 sesuai Keputusan Menteri
7
31 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Dalam Negeri Nomor 120-251 Tahun 2014 tentang Penetapan dan Status Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara Nasional Tahun 2012, bahwa
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memperoleh peringkat 13 dengan skor
2,2961 dan status Tinggi, dari skor tertinggi 4.0000 dengan status Sangat Tinggi.
Belum tercapainya status kinerja tersebut disebabkan :
1) Tidak tersedia/belum dibangunnya sumber data pendukung Indikator Kinerja
Kunci (IKK) atas Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
yang disampaikan.
2) Pegawai/pejabat yang menangani penyusunan LPPD sering berganti-ganti
akibat dari dinamika mutasi pegawai yang cukup tinggi di lingkup pemerintah
daerah di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
Upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan indikator kinerja tersebut :
1) Melakukan Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) pada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
se Sumsel.
2) Melakukan Asistensi/Pendampingan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD) dengan narasumber BPKP Perwakilan Provinsi
Sumatera Selatan dan Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan.
3) Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan Self Assesment
(Pengukuran Kinerja Mandiri) terhadap LPPD Provinsi/Kabupaten/Kota
sebelum disampaikan kepada Gubernur Sumatera Selatan dan Menteri
Dalam Negeri.
4) Meminta kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota se Sumsel untuk membangun sumber data pendukung
Indikator Kinerja Kunci (IKK) Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
7
32 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
5) Meningkatkan koordinasi, pembinaan dan pengawasan dalam
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah guna menghindari capaian kinerja
yang sangat rendah.
5. Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun
2014 ditargetkan dari Wajar dengan Pengecualian (WDP) atau 75% menjadi
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan Paragraf Penjelas (DPP) atau 100%.
Dalam upaya meningkatkan kualitas tata kelola keuangan daerah dan
mewujudkan opini Wajar Tanpa Pengecualian atas laporan keuangan Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan, Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan dituntut
berperan aktif. Disamping melakukan reviu atas laporan keuangan Inspektorat
Provinsi Sumatera Selatan, juga melakukan kegiatan pemeriksaan, yaitu kegiatan
pelaksanaan pengawasan internal secara berkala dan kegiatan penanganan
kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah. Kegiatan tersebut bertujuan
untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap kehandalan pelaporan
keuangan, penatausahaan dan pemanfaatannya serta untuk menertibkan aset
dan proses pengadaan barang dan jasa di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan dengan mempedomani ketentuan yang berlaku.
Capaian indikator Opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan diperoleh dari perhitungan/diasumsikan bahwa terdapat 4 (empat) opini
Laporan Keuangan Pemerintah, yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
diasumsikan 100%, Wajar Dengan Pengecualian (WDP) diasumsikan 75%, Tidak
Wajar diasumsikan 50% dan Tidak Menyatakan Pendapat (disclaimer opinion)
diasumsikan 0%. Untuk opini Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumsel
Tahun 2014 mempergunakan opini Laporan Keuangan Tahun 2013, yaitu Wajar
7
33 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Dengan Pengecualian atau 75% (Laporan Hasil Pemeriksaan Perwakilan Badan
Pemeriksa Provinsi Sumsel Nomor 32.A/LHP/XVIII.PLG/06 tanggal 14 Juni
2014), dikarenakan sampai dengan saat diterbitkannya Laporan Kinerja Tahun
2014 ini, pihak Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Sumatera
Selatan masih melaksanakan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014.
Permasalahan yang dihadapi terkait belum diperolehnya opini laporan keuangan
daerah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dikarenakan informasi keuangan yang
disajikan dalam laporan keuangan belum sepenuhnya memenuhi kriteria
kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, kecukupan pengungkapan
(adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan
efektifitas Sistem Pengendalian Intern.
Upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan indikator kinerja tersebut :
1) Melakukan Reviu terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan sebelum disampaikan kepada Badan Pemeriksa
Keuangan. Tujuan reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah untuk
memberikan keyakinan terbatas bahwa laporan keuangan pemerintah daerah
telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan
disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.
2) Menyusun Rencana Tindak Pengendalian Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (RTP SPIP) terkait upaya percepatan penyelesaian tindak lanjut
rekomendasi hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan.
3) Membentuk tim bersama dengan SKPD terkait untuk percepatan
penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK.
7
34 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
4) Bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membangun
sistem aplikasi terkait Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBNKB).
6. Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP Tahun 2014 ditargetkan sebesar
20,00% dan terealisasi sebesar 29,42%.
Untuk mencapai indikator kinerja tersebut kegiatan yang dilaksanakan adalah
Workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). SPIP merupakan
suatu mekanisme pengendalian yang ditetapkan oleh pimpinan dan pegawai
serta diintegrasikan dengan proses kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan secara
berkesinambungan (on going basis) guna mencapai tujuan organisasi. Upaya
pencapaian tujuan organisasi tersebut dengan cara menjaga dan mengamankan
aset Negara yang dimandatkan kepada pemerintah, menjamin tersedianya
laporan manajerial yang lebih handal, meningkatkan kepatuhan terhadap
ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpangan
termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehatian-hatian,
meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya. Tujuan
SPIP adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap tujuan
organisasi, melalui unsur-unsur SPIP, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian
risiko, kegiatan pengendalian, informasi, komunikasi dan pemantauan.
Dalam rangka menyakinkan bahwa kebijakan dan prosedur untuk menyelesaikan
permasalahan dan risiko dalam SPIP telah ditetapkan dan berjalan dengan baik,
maka diperlukan pengendalian dengan monitoring atau evaluasi oleh Inspektorat
Provinsi Sumatera Selatan.
Prioritas penerapan SPIP Tahun 2014, yaitu menyusun Rencana Tindak
Pengendalian (RTP) untuk melakukan upaya percepatan penyelesaian
tindaklanjut hasil pemeriksaan Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
7
35 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Provinsi Sumatera Selatan serta meningkatkan kualitas laporan keuangan dalam
rangka menuju opini Laporan Keuangan Wajar Tanpa Pengecualian dengan
paragraf penjelas.
Capaian indikator Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP diperoleh dari
perhitungan bahwa pada Tahun 2014 ditargetkan 11 (sebelas) SKPD atau
sebesar 20% dari sebanyak 51 (lima puluh satu) SKPD di lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan, yang telah menerapkan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), dan yang telah menerapkan SPIP terealisasi sebanyak 15
(lima belas) SKPD atau 29,42%.
Adapun rekapitulasi SKPD yang telah menyusun Rencana Tindak Pengendalian
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (RTP SPIP) Tahun 2014 dapat dilihat
pada tabel 3.4:
Tabel 3.4 Rekapitulasi SKPD yang telah Menyusun
Rencana Tindak Pengendalian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (RTP SPIP) Tahun 2014
No SKPD No SKPD
1 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumsel
9 Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel
2 Inspektorat Provinsi Sumsel 10 Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel
3 Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumsel
11 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel
4 Dinas PU Cipta Karya Provinsi Sumsel
12 Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel
5 Dinas Peternakan Provinsi Sumsel 13 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Sumsel
6 Rumah Sakit Ernaldi Bahar 14 Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumsel
7 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumsel
15 Biro Umum dan Perlengkapan Setda Provinsi Sumsel
8 Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel
7
36 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Adapun upaya yang dilaksanakan untuk lebih meningkatkan capaian kinerja
tersebut:
1) Melakukan Sosialisasi dan Workshop Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) dengan mengundang SKPD di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan.
2) Menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP).
3) Membentuk Tim Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Tim
Satgas SPIP) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
3.2 Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2014 dengan Capaian Indikator Kinerja Tahun lalu
Selain dilihat dari pencapaian kinerja setiap tahun berjalan, peningkatan
capaian kinerja juga harus dilihat dan dibandingkan dengan pencapaian kinerja
tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang
lengkap dan akurat tentang pencapaian kinerja dari suatu unit kerja.
Kinerja Tahun 2014 merupakan pelaksanaan tahun pertama dari Rencana
Strategis (Renstra) Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018. Untuk
perbandingan indiaktor kinerja yang disampaikan adalah realisasi indikator kinerja
Tahun 2014 dengan capaian indikator kinerja 2013, dapat dilihat pada tabel 3.5
dibawah ini:
7
37 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Capaian 2013
Sasaran Indikator kinerja Capaian Tahun 2013
Realisasi Tahun 2014
Meningkatnya kualitas Laporan Keuangan Provinsi, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Laporan Kinerja SKPD
Persentase SKPD dengan status laporan kinerja baik
59,46 62,16
Persentase peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
61,14 57,40
Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada :
1. Badan Pemeriksa Keuangan 80,07 76,89
2. Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri
100 100
3. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis
66,00 68,47
4. Inspektorat Provinsi 62,08 43,60
Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meningkat dari WDP menjadi WTP
WDP WDP
Terlaksananya SPIP pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP
0 29,42
Dari tabel di atas dapat dijelaskan :
1. Persentase SKPD dengan status Laporan Kinerja Baik tahun 2014 terealisasi
sebesar 62,61% apabila dibandingkan tahun 2013 terealisasi sebesar 59,46%
terjadi peningkatan sebesar 2,7% .
2. Persentase peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
tahun 2014 terealisasi sebesar 57,40% apabila dibandingkan tahun 2013 sebesar
61,14% terjadi penurunan sebesar 3,74%
3. Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti:
a. Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2014 terealiasi sebesar 80,52% apabila
dibandingkan tahun 2013 sebesar 80,07% terjadi peningkatan sebesar 0,45%.
7
38 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
b. Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri tahun 2014 terealisasi
sebesar 100% dan pada tahun 2013 sama sebesar 100%.
c. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis tahun 2014 terealisasi sebesar
68,47% apabila dibandingkan tahun 2013 sebesar 66,00% terjadi peningkatan
sebesar 2,47%.
d. Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan tahun 2014 terealisasi sebesar 43,60
apabila dibandingkan tahun 2013 terealisasi sebesar 62,08 terjadi penurunan
sebesar 18,48%.
4. Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tahun
2014 ditargetkan mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan
Paragraf Penjelas, sedangkan tahun 2013 memperoleh opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP).
5. Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP tahun 2014 terealisasi sebesar
29,42% apabila dibandingkan tahun 2013 sebesar 0%.
3.3 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis.
Keselarasan capaian kinerja setiap tahunnya harus selaras dengan target
yang telah telah ditetapkan di dalam Rencana Strategis (Renstra) suatu organisasi,
agar dokumen perencanaan tersebut dapat digunakan sebagai pedoman/acuan di
dalam penyusunan dokumen perencanaan lainnya, seperti Rencana Kinerja Tahunan
(RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan
Perjanjian Kinerja dalam upaya pencapaian sasaran dan indikator sasaran yang telah
ditetapkan.
7
39 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Target kinerja Tahun 2014 yang tercantum didalam Rencana Strategis Tahun
2013-2018 selaras dengan Rencana Kerja Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun
2014 pada Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan. Perbandingan realisasi kinerja
sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah dapat dilihat pada tabel 3.6
di bawah ini:
Tabel 3.6 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Target Renstra
Tahun 2013-2018
Sasaran Indikator kinerja Realisasi Tahun 2014
Target 2018
% Capaian
Meningkatnya kualitas Laporan Keuangan Provinsi, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Laporan Kinerja SKPD
Persentase SKPD dengan status laporan kinerja baik
62,16 85,00 95,63
Persentase peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
55,00 84,00 74,32
Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada :
1. Badan Pemeriksa Keuangan 76,89 90,00 90,46
2. Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri
100,00 98,00 111,11
3. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis
68,47 90,00 97,81
4. Inspektorat Provinsi 43,60 98,00 48,44
Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meningkat dari WDP menjadi WTP
WDP WTP 75,00
Terlaksananya SPIP pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP
29,42 100 147,10
Dari tabel di atas dapat dijelaskan : 1. Indikator kinerja persentase SKPD dengan status laporan kinerja baik tahun 2014
telah mencapai 62,16% dan pada tahun 2018 ditargetkan sebesar 85,00%.
7
40 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
2. Indikator persentase peningkatan nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah tahun 2014 telah mencapai 55,00% dan pada tahun 2018 ditargetkan
sebesar 84,00%.
3. Indikator persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada :
1) Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2014 telah mencapai 80,52% dan pada
tahun 2018 ditargetkan sebesar 90,00%.
2) Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri tahun 2014 telah mencapai
100% dan pada tahun 2018 ditargetkan sebesar 98,00%
3) Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis tahun 2014 telah mencapai 68,47%.
dan pada tahun 2018 ditargetkan sebesar 90,00%
4) Inspektorat Provinsi tahun 2014 telah mencapai 43,60% dan pada tahun 2018
ditargetkan sebesar 98,00%.
4. Indikator opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan Tahun 2014 meningkat dari WDP ke WTP DPP dan ditargetkan tahun
2018 WTP.
5. Indikator persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP tahun 2014 telah
mencapai 29,42% dan pada tahun 2018 ditargetkan sebesar 100%
7
41 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
BAB IV
PENUTUP
Pembuatan Laporan Kinerja Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan Tahun
2014, merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Tahun
Anggaran 2014 dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tanggal 20 November 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Materi Laporan Kinerja pada Tahun 2014, Inspektorat Provinsi menetapkan 2
(dua) sasaran strategis dengan 1 (satu) program yang diimplementasikan dalam 8
(delapan) kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan Renstra 2013-2018 di
tahun pertama. Laporan ini juga sebagai tolak ukur capaian kinerja tahun 2014. Dari
2 (dua) sasaran yang dijadikan sebagai indikator pencapaian kinerja, semua sasaran
dan indikator yang memperoleh capaian kinerja rata-rata 93,30% atau termasuk
dalam interpretasi nilai Berhasil.
Memperhatikan hal tersebut disadari bahwa masih terdapat beberapa kegiatan
yang telah dilaksanakan yang memerlukan perbaikan serta evaluasi di berbagai
bidang, meningkatkan koordinasi sejak dari perencanaan sampai ke tingkat
operasional pelaksanaan serta melaksanakan evaluasi dan pelaporan guna
peningkatan kinerja di masa yang akan datang.
7
42 I n s p e k t o r a t P r o v i n s i S u m a t e r a S e l a t a n
Akhirnya semoga Laporan Kinerja ini dapat bermanfaat sebagai bahan
evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak-pihak yang membutuhkan, penyempurnaan
dokumen perencanaan pada periode yang akan datang, penyempurnaan
pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang serta penyempurnaan
berbagai kebijakan yang diperlukan.
Palembang, Februari 2015 INSPEKTUR PROVINSI SUMATERA SELATAN
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN
TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DARAH (SKPD)
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
SKPD : INSPEKTORAT
TAHUN : 2014
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Meningkatnya kualitas Laporan
Keuangan Provinsi, Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah dan Laporan Kinerja
SKPD
Persentase SKPD dengan status
Laporan Kinerja baik
65%
Persentase peningkatan nilai Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
75%
Persentase rekomendasi hasil
pemeriksaan yang ditindaklanjuti pada :
1. Badan Pemeriksa Keuangan 2. Inspektorat Jenderal Kementerian
Dalam Negeri 3. Inspektorat Jenderal Kementerian
Teknis 4. Inspektorat Provinsi
85%
90%
70%
90%
Opini terhadap Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
meningkat dari WDP menjadi WTP
dengan Paragraf Penjelas
WDP
dengan
DPP
2. Terlaksananya SPIP pada
SKPD di Lingkungan Pemprov.
Sumsel
Persentase SKPD yang telah
menerapkan SPIP
20%
Palembang, Februari 2015
INSPEKTUR PROVINSI
SUMATERA SELATAN,
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
2 (DUA) SASARAN YANG TERDAPAT DALAM RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
SKPD : INSPEKTORAT
Palembang, Februari 2015
INSPEKTUR PROVINSI SUMATERA SELATAN,
Persentase SKPD dengan status Laporan
Kinerja baik
% 65,00 62,16 95,63
Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan
yang ditindaklanjuti
1. Badan Pemeriksa Keuangan % 85,00 80,52 94,73
2. Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam
Negeri
% 90,00 100,00 111,11
3. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis % 70,00 68,47 97,81
4. Inspektorat Provinsi % 90,00 43,60 48,44
Persentase peningkatan nilai Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
% 75,00 57,40 76,53
Opini terhadap Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan meningkat dari
WDP menjadi WTP dengan Paragraf Penjelas
WDP dengan
DPP
WDP dengan
DPP
WDP 75,00
Terlaksananya SPIP pada SKPD di Lingkungan
Pemprov. Sumsel
Persentase SKPD yang telah menerapkan
SPIP
% 20,00 29,42 147,10
KetSasaran Indikator Kinerja Satuan Target RealisasiPersentase
Capaian (%)
Meningkatnya kualitas Laporan Keuangan
Provinsi, Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dan Laporan Kinerja
SKPD
Visi : Menjadi lembaga pengawas internal yang profesional sebagai penjamin mutu dan mitra kerja dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
Misi : 1. Meningkatkan kapabilitas pengawasan melalui aparat pengawasan yang profesional.
2. Melaksanakan pengendalian internal melalui Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
3. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas pelaksanaan kegiatan pengawasan, baik sesama APIP maupun Aparat Pengawasan Eksternal.
4. Meningkatkan kualitas Laporan Keuangan, Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
2014 2015 2016 2017 2018
1 6 7 8 9 10
1. 1. 1. 65% 70% 75% 80% 85%
2. 75% 78% 80% 82% 84%
3.
1. Badan Pemeriksa Keuangan 85% 86% 87% 88% 90%
2. 90% 92% 94% 97% 98%
3. Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis 70% 71% 75% 76% 90%
4. Inspektorat Provinsi 90% 94% 96% 97% 98%
4. 1. WTP WTP WTP
2.
2. 20% 50% 75% 90% 100%
Palembang, Februari 2015
INSPEKTUR PROVINSI
SUMATERA SELATAN
Drs. TANDA SUBAGIO, Ak, M.M
Pembina Utama Madya
NIP.195707171985121001
No TUJUAN
2
MATRIKS RENSTRA (RS)
TAHUN 2013-2018
INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA SELATAN
TARGET
3
WTP
dengan
DPP
WTP
dengan
DPP
PROGRAM
5
Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan
yang ditindaklanjuti pada :
Opini terhadap Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
meningkat dari WDP menjadi WTP
Reformasi Birokrasi dan Pencegahan Korupsi
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Mengoptimalkan pengawasan
yang sesuai dengan prosedur
SASARAN
Meningkatnya kualitas Laporan
Keuangan Provinsi, Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah dan Laporan Kinerja SKPD
Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam
Negeri
Terlaksananya SPIP pada SKPD di
Lingkungan Pemprov Sumsel mulai
Tahun 2014
Meningkatkan pengendalian
Intern Pemerintah Daerah
INDIKATOR KINERJA
4
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Persentase SKPD dengan status Laporan
Kinerja baik
Persentase peningkatan nilai Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan
KDH
Reformasi Birokrasi dan Pencegahan Korupsi
Reformasi Birokrasi dan Pencegahan
Korupsi
Persentase jumlah SKPD yang telah menerapkan
SPIP
Top Related