TUGAS BESAR
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
KELOMPOK
1. MAHFUTD KHOIRUL F. (201420004)
2. ANDI PRASETYO (201420010)
3. JOKO MARWANTO (201420009)
4. AGUS PURBO P (201420011)
5. AGUS TRI WIYANTO (201420012)
FAKULTAS TEKNIKPROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SURAKARTA2016
2016
i
UNIVERSITAS SURAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan karena
anugerah-anugerahnyalah tugas laporan ilmu ukur tanah ini dapat kami
selesaikan dengan baik.
Praktik ini merupakan suatu kewajiban bagi kami sebagai mahasiswa
fakultas teknik sipil dan perencanaan Universitas Surakarta, yang
mengambil mata kuliah tersebut. Tugas praktikum ilmu ukur tanah ini kami
susun secara praktis, yang merupakan realisasi dari praktik ilmu ukur tanah
yang telah dilaksanakan di Desa Bolon Kec. Colomadu Kab. Karangayar.
Dalam proses penyusunan tugas praktikum ilmu ukur tanah tentunya kami
tahu banyak terdapat kekurangan untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membantu dan membangun rekan-rekan pembaca sekalian sangat kami
harapkan. Kami berharap dengan adanya tugas ini dapat menambah dan
meningkatkan pengalaman maupun penalaran.
Akhir kata kami sebagai penulis laporan ini mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada rekan-rekan yang telah membantu kami demi
untuk tercapai dan selesainya tugas laporan ini.
.
Karanganyar, 14 Desember 2015
Tim Penyusun
2016
ii
UNIVERSITAS SURAKARTA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ I-1
1.1. Latar Belakang............................................................................................ I-1
1.2. Maksud dan Tujuan..................................................................................... I-2
1.3. Manfaat....................................................................................................... I-2
1.4. Alat yang Digunakan ................................................................................... I-2
1.5. Lokasi Pekerjaan......................................................................................... I-5
BAB II METODE PELAKSANAAN ....................................................................... II-1
2.1. Pengumpulan Data ..................................................................................... II-1
2.2. Pembuatan Peta Situasi.............................................................................. II-1
2.3. Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal ................................................... II-1
2.3.1 Pengukuran Sudut........................................................................... II-2
2.3.2 Hitungan Poligon ............................................................................. II-2
2.4. Pengukuran Detail/Situasi ........................................................................... II-2
2.5. Hitungan Dan Penggambaran .................................................................... II-3
BAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN HASIL PEKERJAAN....................... III-1
3.1. Persiapan Pekerjaan................................................................................... III-1
3.1.1 Persiapan Peralatan........................................................................ III-1
3.2. Pelaksanaan Pengukuran Topografi ........................................................... III-1
3.2.2 Pengukuran Detail Situasi................................................................ III-1
3.3. Pekerjaan Kantor ........................................................................................ III-2
3.3.1 Pekerjaan Penggambaran ............................................................... III-2
3.4. Hasil Pengukuran........................................................................................ III-3
3.4.1 Hasil Pekerjaan Topografi................................................................ III-3
3.4.2 Hasil Penggambaran ....................................................................... III-3
BAB IV PENUTUP ............................................................................................... IV-1
4.1. Kesimpulan ................................................................................................. IV-1
2016
iii
UNIVERSITAS SURAKARTA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Topcon ES series Total Stations .............................................. I-2
Gambar 1.2. Statif ( kaki tiga ) ......................................................................... I-3Gambar 1.3. Stick Prisma Topcon .................................................................... I-3
Gambar 1.4. Kompas ........................................................................................ I-4
Gambar 1.5. Payung......................................................................................... I-4
Gambar 1.6. Paku ............................................................................................ I-5
Gambar 1.7. Peta Lokasi Pekerjaan .............................................................. I-5
Gambar 2.1. Cara Mendapatkan Sudut CP2 - CP1 - P8 .............................. II-2
Gambar 2.2. Metode Sudut Kutub .................................................................. II-3
Gambar 3.1. Pengukuran Detail Situasi ........................................................ III-2
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Koordinat
Lampiran 2 Dokumentasi
Lampiran 3 Gambar Topografi
2016
I-1
UNIVERSITAS SURAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara
cara pengukuran dipermukaan bumi dan dibawah tanah untuk keperluan
seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif sempit sehingga unsur
kelengkungan bumi dapat diabaikan. ( Slamet Basuki, hal 1, 2006 )
Ilmu geodesi mempunyai dua maksud :
a. Maksud ilmiah : menentukan bentuk permukaan bumi
b. Maksud praktis : membuat bayangan yang dinamakan peta dari
sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi.
Seperti yang kita ketahui bahwa bumi ini tidaklah rata, melainkan
cenderung bergelombang dikarenakan bumi terdiri dari pegunungan,
perbukitan dan lembah. Maka untuk dapat menggambarkan bagian
permukaan bumi ini diperlukan suatu bidang perantara yang sedemikian
rupa dibuat hingga pemindahan keadaan itu dapat dilakukan dengan lebih
mudah. Ilmu ukur tanah merupakan salah satu mata kuliah pada
semester III di jurusan Teknik sipil FTSP Universitas Surakarta kurikulum
2015/2016. Secara sederhana, mata kuliah ini mempelajari tentang
pengertian pemetaan dan bagian cara memetakan. Oleh karena itu,
mahasiswa diharuskan melaksanakan praktikum ilmu ukur tanah, yaitu
peta situasi di Desa Bolon Kec.Colomadu Kab. Karanganyar.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dari ilmu ukur tanah yaitu untuk mendapatkan bayangan
dari keadaan lapangan dengan menentukan tempat ( unsur, jarak dan
2016
I-2
UNIVERSITAS SURAKARTA
sudut ) diatas permukaan bumi terhadap satu sama lain. Adapun tujuan
praktikumnya adalah sebagai berikut :
a. Menentukan beda tinggi antara titik satu dengan titik yg lainnya
dipermukaan bumi
b. Menentukan kemiringan lahan
c. Menentukan tinggi titik pada suatu titik yang telah ditentukan
d. Menggambarkan peta situasi pada pengerjaan pengukuran
e. Menggambarkan profil memanjang dari hasil pengukuran
f. Menggambarkan profil melintang dari hasil pengukuran
g. Menggambarkan lahan
1.3. MANFAAT.Materi Ilmu ukur tanah sangat bermanfaat untuk mengetahui
letak kedataran dan kemiringan tanah. Karena tanah merupakan
dasar tempat berdirinya bangunan. Jika kita tidak mengetahui
kedataran tanah maka bangunan yang akan kita buat tidak
sesuai dengan yang diinginkan. Selain dapat mengetahui letak
dasar tanah kita juga dapat mengaetahui cara menggunakan
alatalat ukur tanah seperti :waterpass, tripod, total station bak
ukur dsb. Dari praktikum tersebut kita bisa menentukan letak
kedataran dari kemiringan suatu tanah
1.4. ALAT YANG DIGUNAKAN
Gambar 1.1. Topcon ES series Total Stations
2016
I-3
UNIVERSITAS SURAKARTA
Total Stations
Total Stations adalah alat untuk mengukur beda tinggi antara titik satu
dengan yang lain. Serta menentukan kedataran suatu bidang.
Gambar 1.2. Statif ( kaki tiga )
Statif/tripot ( kaki tiga )
Berfungsi sebagai penyangga total stations dengan ketiga kakinya dapat
menyangga penempatan alat yang ada pada masing-masing ujung yang
runcing, Ketiga kaki statif ini dapat diatur tingginya sesuai dengan tanah
tempat alat itu berdiri. Selain itu juga statif dilengkapi dengan sekrup
pengunci total stations, agar total stations tidak bergeser dan jatuh.
Gambar 1.3. Stick Prisma Topcon
2016
I-3
UNIVERSITAS SURAKARTA
Total Stations
Total Stations adalah alat untuk mengukur beda tinggi antara titik satu
dengan yang lain. Serta menentukan kedataran suatu bidang.
Gambar 1.2. Statif ( kaki tiga )
Statif/tripot ( kaki tiga )
Berfungsi sebagai penyangga total stations dengan ketiga kakinya dapat
menyangga penempatan alat yang ada pada masing-masing ujung yang
runcing, Ketiga kaki statif ini dapat diatur tingginya sesuai dengan tanah
tempat alat itu berdiri. Selain itu juga statif dilengkapi dengan sekrup
pengunci total stations, agar total stations tidak bergeser dan jatuh.
Gambar 1.3. Stick Prisma Topcon
2016
I-3
UNIVERSITAS SURAKARTA
Total Stations
Total Stations adalah alat untuk mengukur beda tinggi antara titik satu
dengan yang lain. Serta menentukan kedataran suatu bidang.
Gambar 1.2. Statif ( kaki tiga )
Statif/tripot ( kaki tiga )
Berfungsi sebagai penyangga total stations dengan ketiga kakinya dapat
menyangga penempatan alat yang ada pada masing-masing ujung yang
runcing, Ketiga kaki statif ini dapat diatur tingginya sesuai dengan tanah
tempat alat itu berdiri. Selain itu juga statif dilengkapi dengan sekrup
pengunci total stations, agar total stations tidak bergeser dan jatuh.
Gambar 1.3. Stick Prisma Topcon
2016
I-4
UNIVERSITAS SURAKARTA
Stick Prisma
Stick Prisma adalah bacaan ketinggian saat pengukuran
Gambar 1.4. Kompas
Kompas
Kompas adalah alat untuk menentukan arah utara (Azimut)
Gambar 1.5. Payung
PayungPayung disini digunakan untuk melindungi pesawat dari sinar matahari
langsung dan dari hujan, karena lensa teropong pada pesawat sangat peka
terhadap sinar matahari dan juga apabila lensa teropong basah maka akan
mengganggu dalam p
embacaan rambu ukur.
2016
I-5
UNIVERSITAS SURAKARTA
Gambar 1.6. Paku
PakuBerfungsi sebagai patok atau suatu tanda dilapangan untuk titik utama
dalam pengukuran.
1.5. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi praktikum Ilmu Ukur Tanah di Desa Dolon Kec. Colomadu
Kab. Karanganyar.
Gambar 1.7. Peta Lokasi Pekerjaan
2016
II-1
UNIVERSITAS SURAKARTA
BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1 PENGUMPULAN DATA
Pekerjaan pengumpulan data dimaksudkan untuk mendapatkan segala informasi
yang dapat menunjang kelancaran dan keakuratan pekerjaan pengukuran,
berupa:
Lokasi
Batas Lokasi
2.2 PEMBUATAN PETA SITUASI
Pembuatan peta situasi ini dilakukan pada daerah yang diduga longsor (pada
lokasi-lokasi Tes Pit) dengan pengambilan titik-titik detail dengan menggunakan
alat Theodolit Topcon 235N. Sebelum pengambilan titik-titik detail ini, dilakukan
terlebih dahulu pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal (poligon). Kerangka ini
dipergunakan untuk mendapatkan kesamaan acuan pada saat penggambaran.
Peta situasi yang dihasilkan memuat detail-detail yang berupa sungai, saluran,
letak CP, situasi jalan, arah Utara dan detail-detail penting yang ada di daerah
tersebut.
2.3 PENGUKURAN KERANGKA KONTROL HORISONTAL
Kerangka Kontrol Horisontal atau yang lebih lazim disebut poligon, dimaksudkan
sebagai referensi untuk meletakkan/ mengikatkan detail yang sudah diukur. Hal
ini sangat perlu karena tahapan yang paling penting pada pembuatan peta
adalah mendapatkan arah dan jarak yang berdasarkan referensi tertentu.
2016
II-2
UNIVERSITAS SURAKARTA
2.3.1. Pengukuran Sudut
Gambar 2.1. Cara Mendapatkan Sudut CP2 - CP1 - P8
2.3.2. Hitungan Poligon
Metode yang dipakai dalam perhitungan dan pengukuran poligon adalah dengan
metode poligon Terbuka Terikat Sempurna. Beberapa persyaratan didalam
perlakuan poligon adalah sebagai berikut :
f. = ( akhir - awal) .n.180d sin fx = (X akhir - X awal)d cos fy = (Y akhir - Y awal)
dimana:
= jumlah besaran sudut terukurn = jumlah stasiun/ titik poligon
f = koreksi sudut, yang dibagi rata pada tiap titik poligonfx = koreksi absis
fy = koreksi ordinat
2.4 PENGUKURAN DETAIL/SITUASI
Pada pengukuran detail/situasi metode pelaksanaannya menggunakan metode
sudut kutub, yaitu titik-titik detail diikatkan pada referensi sisi tertentu dari hasil
pengukuran poligon.
CP 1
P8
CP 2
Bacaan Biasa = 7509'26"Bacaan Luar Biasa = 7509'26"Rata-rata = 7509'26"
BiasaLuar
Biasa
2016
II-3
UNIVERSITAS SURAKARTA
Gambar 2.2. Metode Sudut Kutub
dimana:
P1, BM1, P8 = titik poligon
b, c = titik detail bangunan
a, d, e = titik detail alamiah
d1, d2, d3, d4, d5 = jarak datar dari BM 1 ke titik detail
Keberadaan titik-titik detail di lapangan, diusahakan diambil sebanyak mungkin
untuk dapat memberikan gambaran yang paling mendekati antara gambar situasi
dengan situasi sebenarnya.
2.5 HITUNGAN DAN PENGGAMBARAN
Dengan pengukuran menggunakan Alat Ukur Total Station (TS) tpcon 235N hasil
Pengukuran lapangan sudah terekam(Recording) secara otomatis didalam alat
ukur itu sendiri. Didalam alat tersebut juga secara otomatis data lapangan
dihitung, sehingga output dari alat sudah berupa koordinat X (easting),
N(northing) dan Z(elevation).
Dari data koordinat x,y,z (dalam bentuk Excel dan format.csv)ditranfer ke progam
pengolah data, yang dalam hal ini kami menggunakan softwear Land
Development(LD) versi 2009. Setelah dilakukan running data akan didapatkan
gambar situasi dan gambar kontur, dan proses selanjutnya dilakukan perbaikan /
revisi gambar situasi dan kontur yang ada.
P1
BM 1
P8a
edcb
d1d2 d3 d4
d5
2016
III-1
UNIVERSITAS SURAKARTA
BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL PENGUKURAN
3.1. PERSIAPANPada tahap ini sebelum memulai pengukuran harus dipersiapkan hal-hal yang
meliputi :
3.1.1. Persiapan Peralatan
Jenis-jenis dan nomor peralatan yang telah dipergunakan adalah sebagai berikut:
Peralatan Lapangan Topografi dan Bathimetri: Theodolit Total Station N235 Kompas Tripod 2 bh + Triback(1 set) Peralatan bantu lainnya.
Peralatan Studio:
Komputer : Lap Top Core 2 Duo
Software : Land Development 2009
Printer : 1 unit.
3.2. PELAKSANAAN PENGUKURAN3.2.2. Pengukuran Detail Situasi
Titik-titik diukur dari patok poligon utama, poligon cabang dan titik bantu, guna
mendapatkan titik-titik koordinat dari area yang direncanakan. Pengukuran situasi
harus serapat mungkin guna mendapatkan garis kontur yang sesuai dengan
geometrik areal pengukuran, untuk mendapatkan gambaran secara detail kondisi
topografi lokasi tes pit sehingga nantinya cocok dengan kondisi lapangan. Pada
metode pengukuran ini didapatkan hasil ukuran jarak dan beda tinggi antara
statiun alat dan target detail yang diamati.
Alat yang digunakan untuk pengukuran situasi umumnya yang biasa dipakai
adalah Total Station merek Topcon N235.
2016
III-2
UNIVERSITAS SURAKARTA
Adapun gambaran secara umum pengukuran detail situasi di lokasi tes pit studi
potensi geologi untuk longsoran bendungan jenelata adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1. Pengukuran Detail Situasi
Keterangan :
A,B,C,D,E,F,G,H,I = Titik-titik detail/situasi
P1,P2,P3 = Titik poligon, P2 sebagai tempat berdiri alat
P2-A,B,C,D,E,F,G,H,I = Jarak antara P2-A,P2-B,P2-C...dst
Secara keseluruhan data pengukuran situasi di-download dan diproses hingga
diperoleh data koordinat X,Y dan Z untuk selanjutnya digambar pada autocad.
3.3. PEKERJAAN KANTORPekerjaan kantor (studio) dapat diuraikan sebagai berikut :
3.3.1. Pekerjaan PenggambaranPekerjaan penggambaran dilakukan setelah pekerjaan hitungan selesai, maka
data X,Y dan Z yang didapat ditebar menggunakan perangkat lunak yang ada
dan posisi detail yang ada dihubungkan satu demi satu setelah penebaran
titik selesai.
D
H
F
I
E
KG J
A
CB
P1
P2 P3
Rumah
jalan
2016
III-3
UNIVERSITAS SURAKARTA
Teknik yang paling sederhanan untuk menarik garis kontur adalah dengan
teknik triangulasi menggunakan interpolasi linear. Grid yang seragam
dibangun diatas sebaran titik-titik tersebut..
Dalam hal ini kontur diperoleh dari hasil interpolasi software dengan
menggunakan fasilitas yang terdapat pada Autodesk Land Development
dengan interval kontur 1 meter dan kontur indek 5 meter.
3.4. HASIL PENGUKURAN3.4.1. Hasil Pekerjaan Topografi
Setelah dilakukan pengukuran, data yang direkam dalam internal Total Station di-
download dan dilakukan perhitungan titik-titik kontrol dan situasi dengan
menggunakan software TopconLink. Secara garis besar hasil pekerjaan topografi
adalah berupa gambar dan data ukur. Hasil berupa gambar topografi dapat
dilihat pada lampiran-5,
3.4.2. Hasil PenggambaranUntuk hasil penggambaran peta Topografi di lokasi Tes Pit Studi Investigasi
Geologi Untuk Potensi Longsoran Bendungan Jenelata dapat dilihat pada
Lampiran-5(Gambar Topografi).
2016
IV-1
UNIVERSITAS SURAKARTA
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Setiap proses perhitungan dari satu titik ke titik lain ataupun dari
perhitungan satu keperhitungan yang lain mempunyai suatu keterkaitan
yang erat, jika salah dalam proses perhitungan pertama (langah pertama)
maka akan berakibat salah pula pada perhitungan selanjutnya, bahkan
semua perhitungan yang kita lakukan bisa salah hanya karena sedikit
kesalahan pada langkah pertama.
Pekerjaan : Praktekum Pengukuran
Lokasi : Desa BolonKecamatan : ColomaduKabupaten : Karanganyar
KeteranganX Y Z Point Detail
1 471.006,10 9.167.592,80 20,00 BM12 471.006,10 9.167.593,79 19,99 AZ3 471.018,23 9.167.609,87 19,92 JL4 471.013,11 9.167.611,58 19,93 JL5 471.011,46 9.167.592,10 19,98 JL6 471.000,04 9.167.548,39 20,37 BM27 471.001,83 9.167.560,97 20,52 JL8 470.995,05 9.167.557,11 20,48 JL9 471.003,36 9.167.589,13 20,01 JL10 471.001,94 9.167.587,68 20,47 TG11 470.980,70 9.167.602,75 20,20 JL12 470.979,70 9.167.599,64 20,18 JL13 470.977,97 9.167.599,19 20,46 TG14 470.943,03 9.167.615,82 20,12 JL15 470.943,00 9.167.613,00 20,07 BM316 470.944,89 9.167.610,72 20,66 TG17 470.938,75 9.167.582,38 20,46 TG18 470.937,66 9.167.583,13 20,06 SW19 470.933,16 9.167.561,66 20,09 SW20 470.934,45 9.167.561,60 20,37 TG21 470.926,85 9.167.552,45 20,75 BM422 470.926,78 9.167.559,46 20,02 SA23 470.926,83 9.167.559,47 20,02 SA24 470.926,66 9.167.556,02 19,64 SB25 470.926,73 9.167.559,04 19,65 SB26 470.967,05 9.167.561,87 19,64 SA27 470.967,15 9.167.558,95 20,22 SA28 470.967,18 9.167.562,17 20,89 SA29 470.969,92 9.167.580,09 20,35 TG30 470.927,59 9.167.543,81 20,78 JL31 471.000,02 9.167.548,50 20,32 JL32 471.000,02 9.167.548,50 20,32 JL33 470.926,85 9.167.552,45 20,7534 470.996,37 9.167.564,98 20,34 BGN35 470.994,91 9.167.560,93 20,40 BGN36 470.994,88 9.167.560,96 20,08 SB37 470.996,10 9.167.564,74 19,67 SB38 470.995,75 9.167.563,29 19,50 AS39 470.987,06 9.167.560,17 20,14 BNG40 470.986,64 9.167.564,14 20,14 BNG41 470.987,08 9.167.560,51 19,54 SB42 470.986,78 9.167.563,73 19,45 SB43 470.986,94 9.167.560,86 19,42 SB44 470.986,67 9.167.563,44 19,33 SB45 470.986,12 9.167.563,39 19,50 SB46 470.983,34 9.167.560,48 19,57 SB47 470.983,41 9.167.560,42 20,22 SA48 470.986,11 9.167.563,33 20,17 BNG49 470.986,22 9.167.562,42 19,40 BNG50 470.986,28 9.167.561,83 19,44 BNG51 470.988,76 9.167.562,41 19,53 BNG52 471.000,21 9.167.576,85 20,42 TG
Data Pengukuran
No. Koordinat
2016
lampiran3
UNIVERSITAS SURAKARTA
DOKUMENTASI PEKERJAAN1. PERSIAPAN PENGUKURAN
2016
lampiran3
UNIVERSITAS SURAKARTA
DOKUMENTASI PEKERJAAN1. PERSIAPAN PENGUKURAN
2016
lampiran3
UNIVERSITAS SURAKARTA
DOKUMENTASI PEKERJAAN1. PERSIAPAN PENGUKURAN
2016
lampiran3
UNIVERSITAS SURAKARTA
2. Pengukuran Situasi
2016
lampiran3
UNIVERSITAS SURAKARTA
2. Pengukuran Situasi
2016
lampiran3
UNIVERSITAS SURAKARTA
2. Pengukuran Situasi
2016
lampiran3
UNIVERSITAS SURAKARTA2016
lampiran3
UNIVERSITAS SURAKARTA2016
lampiran3
UNIVERSITAS SURAKARTA
20.000B
M1
19.993A
Z
19.917JL
19.925JL
19.976JL
20.365B
M2
20.516JL
20.477JL
20.013JL
20.474TG
20.198JL
20.182JL
20.456TG
20.123JL20.069B
M3
20.069B
M3
20.000. 19.982B
M1
20.656TG
20.455TG
20.056SW
20.091SW
20.369TG
20.750B
M4
20.750B
M4
20.750B
M4
20.069. 20.039B
M3
20.021S
A 20.018S
A
19.638S
B 19.652S
B
19.644S
A20.215S
A 20.885S
A
20.350TG
20.322B
M2A
20.775JL
20.322JL 20.322JL
20.750. 20.654B
M4
20.340B
GN
20.395B
GN
20.075S
B
19.667S
B
19.502A
S
20.137B
NG
20.135B
NG19.542S
B
19.445S
B19.422S
B
19.329S
B19.502S
B
19.569S
B 20.224S
A
20.171B
NG
19.401B
NG
19.443B
NG
19.526B
NG
19.919B
M1 A
20.420TG
A-1
JL. TENTAR
A PELAJAR
KEB
UN
Saluran Sekunder
ILMU
UK
UR
TANAH
TUG
AS
BESARD
OS
EN
SU
MAR
JO S
T.
SK
ALA
NO
.LBR
JML.LBR
9167540
9167560
9167580
9167600
470920
470940
9167620
470960
470980
471000
471020
A-1
B-1
C-1
C-1
B-1
TITIK D
TITIK A
TITIK B
TITIK C
PE
TA S
ITUASI
Kontur M
inor
Kontur M
ayor
Sungai
Poligon
Potongan
Jalan
Jembatan
Grid
KETER
ANG
AN
S
TB
U
1 : 500
13
20.60
20.40
20.20
20.40
20.00
20.00
20.60
20.40
20.40
20.00
20.4020.0020.00
20.00
20.74
20.51
19.49
19.42
20.42
20.44
20.64
20.06
20.05
Elevasi
Jarak 10.00B
idang Pers. 15.00
20.00
25.00
2.721.44
28.2822.55
0.462.360.54
12.39
Elevasi
Jarak 10.00B
idang Pers. 15.00
20.00
25.00
20.56
20.22
19.53
19.44
20.22
20.35
20.51
20.15
20.19
3.22
0.83
20.7418.00
0.302.64
0.40
11.07
ILMU
UK
UR
TANAH
TUG
AS
BESARD
OS
EN
SU
MAR
JO S
T.
SK
ALA
NO
.LBR
JML.LBR
1 : 500
23
PO
TON
GA
N A1-A1
PO
TON
GA
N B1-B1
Elevasi
Jarak 10.00B
idang Pers. 15.00
20.00
25.00
Elevasi
Jarak 10.00B
idang Pers. 15.00
20.00
25.00
20.22
20.41
20.31
20.44
31.0127.46
1.53
20.34
20.48
19.35
19.35
20.33
20.22
20.01
15.4312.26
0.582.380.63
11.29
PO
TON
GA
N C
1-C1
PO
TON
GA
N D
1-D1
ILMU
UK
UR
TANAH
TUG
AS
BESARD
OS
EN
SU
MAR
JO S
T.
SK
ALA
NO
.LBR
JML.LBR
1 : 500
33
Ilmu Ukur Tanah.pdf01-Cover .pdf02. Daftar Isi.pdfBab 1 Pendahuluan.pdfBab 2-Metode Pelaksanaan.pdfBab 3 - Pelaksanaan dan hasil pekerjaan.pdfBab 4-Penutup.pdf
1.pdfLampiran 1.pdfLampiran 2 .pdfUNSA Model (1).pdfUNSA Model (2).pdfUNSA Model (3).pdf
Top Related