II TINJAUAN PUSTAKA
21 Makanan Jalanan street food)
Makanan jalanan (street food) merapakan makanan dan minimian siap saji
yang disiapkan dan dijual oleh para pedagang terutama di pinggir jalanan pasar
dan tempat-tempat umum lainnya (FAO 1988) Pedagang makanan jalanan ada
yang bersifat menetap dan ada yang bergerak (berkeliling) Pedagang yang
menetap berdagang di suatu tempat yang strategis dikunjungi oleh pembeli
sedangkan pedagang keliling merupakan pedagang yang membawa dagangan
mengelilingi kawasan target menggunakan gerobak sepeda ataupun gendongan
Kondisi kebersihan pada saat persiapan bahan mentah memasak kondisi air yang
digunakan untuk mencuci peralatan dan pembuangan limbah mempengaruhi
makanan yang dijual Lingkungan yang tidak bersih akan memudahkan untuk
hidupnya mikroorganisme seperti Escherichia coli dan Salmonella spp (Azanza
dan Ortega 2004)
Menurut metoda penjualannya pedagang dibedakan dalam tiga kategori
yaitu
a Mobile Food Sellers (MS) kelompok ini merupakan pedagang yang
menyiapkan makanannya di rumah dan kemudian dibawa berkeliling untuk
dijual
b Stasionary Food Sellers Without Shelter (SWS) kategori ini merupakan
kelompok pedagang yang menyiapkan dan menjual dagangannya di udara
terbuka seperti di bawah pohon atau di sisi-sisi jalan
c Stasionary Food Sellers With Shelter (SS) kelompok pedagang yang
menyiapkan dan menjual dagangannya di udara terbuka dengan menggunakan
tenda menyediakan suatu tempat seperti meja dan kursi (Umoh dan Odoba
1999)
22 Foodborne Diseases
Foodborne diseases ialah penyakit yang diakibatkan oleh kontaminasi
mikroorganisme pada makanan Suatu penyakit bisa ada apabila penanganan yang
kurang terhadap makanan yang akan dikonsumsi Foodborne diseases yang
disebabkan oleh mikroorganisme dapat disebarkan melalui makanan yaitu
4
mikroorganisme yang terdapat dalam makanan menginfeksi inang sehingga
menyebabkan penyakit bagi yang memakannya (Irianto 2006)
Dari berbagai studi yang telah dilakukan temyata permasalahan serius
terdapat pada persiapan dan penanganan makanan yang kurang baik yang
menyebabkan terkontaminasi dengan mikrobial dan pencemaran bahan kimia
pada makanan yang dijual oleh pedagang Dari berbagai pemberitaan banyak
makanan jalanan yang dikonsumsi teijangkit oleh penyakit seperti dilaporkan
pada Oktober 1988 di Malaysia 14 orang meninggal setelah mengkonsumsi loh
see yun (mie beras) yang dibeli dari pedagang yang berbeda Tahun 1981 kolera
mewabah di kota besar Pune India karena jus sari tebu tercemar dengan
penambahan es temyata di dalam es telah ditemukan Vibrio cholera Di
Singapura ada 25 pemberitahuan kasus makanan beracun tahun 1987 Baru-baru
ini di Sinegal lebih dari 200 kasus telah dilaporkan berasal dari makanan jalanan
yang berupa produk susu yang melibatkan pabrik yang membuat produk susu
tersebut (Dawson dan Canet 1991)
Cemaran makanan oleh mikroba adalah suatu indikator akibat dari
kebiasaan kurang bersihnya dedam pengolahan dan penyimpanan makanan
Bakteri masuk dalam makan2in melalui bahan baku dari makanan bersih atau
tidak bersihnya masakan pencemaran lingkungan dan penanganan oleh orang-
orang yang menangani makanan dan persiapaimya Kebersihan dari suatu
makanan sangat penting imtuk mencegah kontaminasi dengan bakteri atau
mikroba Penanganan makanan yang dikelola secara bergantian dapat
menyebabkan mudahnya terjadi pencemaran pada makanan (Dawson dan Canet
1991)
23 Aktivitas air
Scott (1957) pertama kali menggunakan aktivitas air sebagai petunjuk
adanya sejumlah air dalam bahan pangan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan
mikroorganisme Aktivitas air ini juga terkait erat dengan adanya air dalam bahan
pangan Air dalam bahan pangan berperan sebagai pelarut dari beberapa
komponen disamping ikut sebagai bahan pereaksi sedang bentuk air dapat
ditemukan sebagai air bebas dan air terikat Air bebas dapat dengan mudah hilang
apabila terjadi penguapan atau pengeringan sedangkan air terikat sulit dibebaskan
5
dengan cara tersebut Pengurangan air baik secara pengeringan atau penambahan
bahan peguap air bertujuan mengawetkan bahan pangan Aktivitas air (Aw)
merupakan parameter yang sangat bergima untuk menunjukkan kebutuhan air atau
hubungan air dengan mikroorganisme dan aktivitas enzim (Pumomo 1995)
Pengaruh aktivitas air pada pertumbuhan mikroorganisme perlu
diperhatikan agar diperoleh bahan pangan yang bergizi dan aman bagi kesehatan
Beberapa faktor yang ikut berperan serta dalam pertumbuhan mikroorganisme
meliputi suplai zat gizi waktu suhu air pH tersedianya oksigen dan aktivitas
air Di dalam kehidupannya semua organisme membutuhkan air Masing-masing
jenis mikroorganisme membutuhkan jumlah air yang berbeda untuk
pertumbuhannya Pada nilai Aw tinggi (091) bakteri umumnya tumbuh dan
berkembang biak pada nilai Aw 087-091 sedang jamur (kapang) lebih rendah
lagi yaitu pada nilai Aw 080-087 (Pumomo 1995)
Tabel 1 Aktivitas Air Minimal bagi Pertumbuhan Beberapa Mikroorganisme dan
Kisaran khusus untuk beberapa makanan
Kisaran Aw bagi beberapa Aw Aw minimum untuk beberapa makanan jenis mikroorganisme Sayuran buah-buahan daging 10 t-
ayam ikan susu segar Daging yang direndam dalam ~C Botulinum larutan garam (cured meats)
Salmonella Salami simp gula keju 09 Kebanyakan bakteri kering -Kebanyakan ragi
-Staphylococcus aereus
Beras kacang polong tepung 08 - Kebanyakan jamur seralia kue-kue
Bakteri halofilik Makanan setengah basah 07 makanan yang diawetkan dengan garam Buah-buah kering 06 -Mikrorganisme yang sangat
osmofilik Makanan kering r
Sumber Pumomo 1995
6
23 Mikroorganisme
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok jasad renik yang berukuran
kecil yang tidak dapat dilihat lansung oleh mata melainkan menggunakan alat
yaitu mikroskop Mikroorganisme disebut juga mikroba Pada umimmya kita
mengambil ketentuan bahwa semua makhluk yang berukuran beberapa mikron
atau lebih kecil lagi kita sebut mikroorganisme (Dwidjoseputro 2005)
Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia
beberapa diantaranya menjadi penghuni dalam tubuh manusia Beberapa
mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lainnya terlibat dalam kegiatan
manusia sehari-hari seperti misalnya pembuatan anggur keju yogurt produksi
penisilin serta proses-proses perlakuan yang berkaitan dengan pembuangan
limbah (Pelczar dan Chan 1986)
Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723) ialah orang yang pertama kali
mengetahui adanya mikroorganisme Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat
melihat bentuk makhluk-makhluk kecil sebelumnya itu tidak diduga sama sekali
keadaannya (Dwidjoseputro 2005) Selain Antoni van Leewenhoek banyak juga
ilmuan-ilmuan yang melekukan eksperimen untuk memastikan dari mana asal
mikroorganisme yaitu Aristoteles Needham Spallanzani Schultze Schroder dan
von Dusch serta Louis Pasteur (Pelczar dan Chan 1986)
Dari pendapat para ilmuan yang telah melakukan eksperimen tersebut
eksperimen yang dilakukan oleh Louis Pasteur tahun 1865 dapat diterima dimana
ia menggunakan suatu botol berisi kaldu dengan ditutup oleh suatu pipa yang
melengkung seperti leher angsa Dengan idenya tersebut Pasteur dapat
meyakinkan kepada khalayak bahwa tidak ada kehidupan baru yang timbul dari
benda mati Aristoteles berpendapat bahwa makhluk-makhluk kecil terjadinya
begitu saja dari benda yang mati Maka disimpulkannya pendapat itu dengan
ucapan Omne vivum ex ovo omne ovum ex vivo yang berarti semua kehidupan
itu berasal dari telur dan semua telur itu berasal dari sesuatu yang hidup
(Dwidjoseputro 2005)
Terhadap kehidupan mikroba dib^i dua kelompok diantaranya kelompok
merugikan dan kelompok menguntungkan Kelompok merugikan yaitu pathogen
yang menyebabkan penyakit dan infeksi kerusakan makanan kontaminasi air
7
minum Kelompok menguntungkan diantaranya adalah mikroba yang menjaga
keseimbangan alam dan lingkungan degradasi makhluk yang telah mati
fotosintesis yang menghasilkan O 2 bioremidiasi air dan tanah yang tercemar zat
kimia industri makanan fermentasi tape tempe fermentasi susu kecap produksi
enzim roti dan Iain-lain Menjaga kesehatan makhluk hidup lain menjaga
kesehatan pencemaan produksi vitamin B dan K produksi bahan kimia etanol
aseton senyawa-senyawa organik industri farmasi obat-obatan antibiotik
(Entjang 2003)
231 Klasifikasi Mikrooi^anisme
Klasifikasi ialah suatu istilah yang merupakan bagian dari taksonomi
Taksonomi ialah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematik organisme ke
dalam kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal takson) Ciri utama
yang membedakan kelompok mikroba tertentu dari yang lain ialah organisasi
bahan selulamya Perbedaan ini memisahkan semua protista menjadi dua kategori
utama yaitu prokariotik dan eukariotik (Pelczar dan Chan 1986)
Sel prokariotik adalah sel yang intinya primitif tidak jelas terbungkus
suatu membran (pro = primitif karyon = inti) sedangkan sel eukariotik adalah sel
yang intinya jelas terbungkus suatu membran (eu = normal = sesungguhnya)
Walaupun sel sangat bervariasi dalam bentuk dan dan fimgsinya tetapi setiap sel
selalu terdiri dari sitoplasma yang terbimgkus membran sitoplasma dan
didalamnya terdapat suatu genome DNA yang berisi pembawa sifat yang
diturunkan dari sel induk kepada sel anak Dengan mikroskop elektron sel
prokariotik terlihat memiliki dinding sel membran sitoplasma granula yang
menyebar dalam sitoplasma dan kromatin (genome DNA) di dalam sitoplasma
Semua bakteri chlamidiae rickettsia dan mikoplasma adalah sel prokariotik
Sel eukariotik umumnya lebih besar dibandingkan dengan sel prokariotik
Sel eukariotik mempxmyai inti yang jelas terbimgkus suatu membran dan berisi
genome DNA Organel yang terdapat di dalam sel eukariotik antara lain
mitokondria kloroplas retikulum endoplasma badan golgi lisosom vakuola
sentriol masing-masing terbungkus membran (Entjang 2003) Perbedaan antara
8
sel prokariotik dan eukariotik dirangkum dan dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah
ini
Tabel 2 Perbedaan sel Prokariot dan sel Eukariot
Sel Prokariot Sel eukariot Pembawa sifatnya terdapat pada molekul DNA dan tidak mempunyai inti yang jelas
Pembawa sifatnya tersusun di dalam kromosom
Ukuran sel lebih kecil dibanding sel eukariotik Intinya terlihat tidak jelas terbungkus suatu membrane
Ukuran sel lebih besar Intinya terlihat jelas terbungkus suatu mebran
Ribosomnya berukuran kecil dan tersebar di dalam sitoplasma
Ribosomnya besar terdapat di dalam retikulum endoplasma
Alat geraknya flagella Alat geraknya flagella silia atau bergerak seperti amuba
Tidak mempunyai organel Semua organelnya (mitokondria kloroplast badan golgi lisosom dan retikulum endoplasma) masing-masing terbungkus suatu membran
Dinding selnya mengandung peptidoglikan
Dinding selnya tidak mengandving peptidoglikan
Tidak melakukan mitosis maupun miosis
Melakukan mitosis dan meiosis
Proses pemapasannya terjadi pada membran sitoplasma
Proses pemapasannya terjadi pada mitokondria
Sumber Entjang 2003
232 Bakteri Bakteri berasal dari kata bakterion (bahasa Yimani) yang berarti tongkat
atau batang Saat ini istilah bakteri digunakan untuk menyebut sekelompok
mikroorganisme yang bersel satu tidak berklorofil (meskipun ada kecualinya)
berkembang biak dengan pembelahan diri serta demikian kecilnya sehingga
hanya tampak dengan mikroskop (Dwidjoseputra 2005) Sel bakteri beberapa
spesies dapat berukuran 100 kali lebih panjang daripada sel spesies yang lain
(Pelczar dan Chan 1986)
Bakteri memiliki empat macam bentuk yaitu coccus (kokus) basil
(batang) spirillum (spiral) dan vibrio (koma) (Entjang 2003) Kokus (coccus)
adalah bakteri yang bentuknya sempa bola-bola kecil Golongan ini tidak
9
sebanyak golongan basil Basil (batang) berbentuk seperti tongkat pendek
silindris Sebagian besar bakteri berupa basil Spiral ( spirilium) ialah bakteri yang
bentuknya seperti batang yang melilit serupa spiral Bakteri yang berbentuk spiral
itu tidak banyak (Dwidjoseputro 2005) Spiral yang pendek dan tidak lengkap
disebut sebagai bakteri koma atau vibrio (Pelczar dan Chan 1986)
Bakteri dibedakan berd2isarkan ketebalan ukuran dinding selnya yaitu
terdiri dari bakteri gram positif dan bakteri gram negatif Bakteri gram positif
memiliki dinding sel yang lebih tebal daripada bakteri gram negatif Komposisi
kimiawi dinding sel yaitu terdiri dari N-asetilglukosamin (AGA) asam N-
asetilmuramat (AAM) dan suatu peptida yang terdiri dari empat atau lima asam
amino yaitu L-alanin D-alanin asam D-glutamat dan lisin atau asam
diaminnopimelat Komponen-komponen kimiawi adalah asam tekoat protein
polisakarida lipoprotein dan lipopolisakarida yang terikat pada peptidoglikan
Bakteri gram negatif mengandung lipid lemak atau subunit seperti lemak dalam
persentase lebih tinggi daripada yang dikandung bakteri gram positif (Pelczar dan
Chan 1986) Untuk lebih jelasnya ciri dari bakteri gram positif dan negatif dapat
dilihat pada Tabel 2
Tabel 3 Beberapa ciri bakteri Gram positif dan Gram negatif Ciri Gram positif Gram negatif Struktur dinding sel Tebal (15-80 nm)
berlapis tunggal (mono) Tipis (10-15 nm) Berlapis tiga (multi)
Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah (1-4) peptidoglikan ada sebagai lapisan tunggal komponen utama merupakan lebih dari 50 berat kering pada beberapa sel bakteri Asam tekoat
Kandungan lipid tinggi (11-22) Peptidoglikan ada di dalam lapisan kaku sebelah dalam jumlahnya sedikit merupakan sekitar 10 berat kering Tidak ada asam tekoat
Kerentanan terhadap penisilin
Lebih rentan Kurang rentan
Pertumbuhan dihambat oleh zat-zat wama dasar misalnya ungu kristal
Pertumbuhan dihambat dengan nyata
Pertumbuhan tidak begitu dihambat
Persyaratan nutrisi Relatif rumit pada banyak spesies
Relatif sederhana
Resistensi terhadap gangguan fisik
Lebih resisten Kurang resisten
Sumber Pelczar dan Chan 1986
10
Pemeriksaan sel bakteri dengan teknik mikroskop modem memperlihatkan
adanya struktur-stmktur permukaan sel bakteri yaitu flagella pili kapsul dinding
sel dan membran sitoplasma Fungsi struktur permukaan sel bakteri dirangkum
pada Tabel 3
Tabel 4 Fungsi struktur permukaan sel bakteri
Struktur Fungsi Komposisi Kimia Flagella Lokomosi Protein Pili Tabung konjugasi
pelekatan sel Protein
Kapsul dan bahan ekstra seluluer
Penutup lindung Pelekatan sel Makanan cadangan
Polisakarida polipeptida
Dinding sel Penutup lindung Permeabilitas
Peptidoglikan asam tekoat polisakeirida lipid dan protein
Membran sitoplasma Penutup semipermiabel Mekanisme transport Pembelahan sel Sintesis makromolekul Biologis
Lipid protein
Sumber Pelczar dan Chan 1986
233 Escherichia coli
Bakteri ini berbentuk batang gram negatif fakultatif aerob dan tumbuh
baik pada media sederhana dapat melakukan fermentasi laktosa dan fermentasi
glukosa serta menghasilkan gas Escherichia coli digunakan untuk menilai
tentang baik tidaknya persediaan air untuk keperluan rumah tangga Hal ini
penting karena air untuk keperluan rumah tangga sering kali menyebabkan
terjadinya epidemik penyebab penyakit-penyakit saluran pencemaan makanan
seperti kolera tifus disentri dan penyakit cacing Bibit penyakit ini berasal dari
feces manusia yang menderita penyakit-penyakit tersebut Karena itu diusahakan
agar air rumah tangga dijaga jangan sampai dikotori feces manusia karena
mungkin dalam feces manusia terdapat bibit-bibit penyakit tersebut Dalam satu
gram feces terdapat sekitar seratus juta Escherichia coli (Entjang 2003) Bentuk
morfologi Escherichia coli dapat dilihat pada Gambar 1
11
Gambar 1 Escherichia coli
Sumber http Escherichia co_wikipedia Indonesia
Klasifikasi Escherichia coli adalah sebagai berikut (http Escherichia
co_wikipedia Indonesia)
Superdominan Phylogenetica
Filum Proteobacteria
Kelas Gamma Proteobacteria
Ordo Enterobacteriales
Famili Enterobacteriaceae
Genus Escherichia
Spesies Escherichia coli
Escherichia coli merupakan flora normal yang terdapat dalam usus dan
hidup komensal di dalam kolon manusia membantu pembuatan vitamin K yang
penting untuk pembekuan darah Bakteri enterik lain (spesies proteus
enterobakter klebsiella morganella providencia sitrobakter dan serratia) juga
ditemukan sebagai anggota dari flora normal dalam usus tetapi jarang
dibandingkan dengan Escherichia coli Bakteri enterik biasanya ditemukan dalam
jumlah kecil sebagai bagian dari flora normal dari sistem pemapasan dan sistem
alat kelamin Bakteri enterik biasanya tidak menyebabkan penyakit dan dalam
ususnya dapat memberikan fungsi normal dan nutrisi Escherichia coli umumnya
menyebabkan diare dan diklasifikasikan berdasarkan sifat karakteristik dari
virulensinya serta tiap kelompok menyebabkan penyakit dengan mekanisme yang
berbeda Klasifikasi penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli
yaitu
12
a Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
Merupakan penyebab diare pada bayi khususnya di negara berkembang
EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil Akibat dari infeksi EPEC adalah diare
yang cair disertai muntah-muntah dan demam yang biasanya susah diatasi namun
tidak kronis
b Enterotoxigenic Escherichia coli ETEC)
ETEC merupakan penyebab diare pada musafir dan bayi terutama pada
iklim tropis ETEC menyebabkan diare disertai dengan kram dan suhu rendah atau
tidak demam Diare yang disebabkan oleh ETEC hampir sama dengan kolera
karena terganggunya proses pencemaan sampai usus akibat inokula bakteri
c Enteroinvasive Escherichia coli EIEC)
Infeksi dari EIEC hampir sama dengan penyakit yang disebabkan oleh
Shigella Diare disertai dengan demam dan kram pada pemt dan kemudian
mengakibatkan colonic phase with bloody and mucoid stools Infeksi EIEC
disebabkan karena cemaran pada makanan dan air dan juga dapat tersebar pada
manusia
d Enterohemorrhagic Escherichia coli EHEC)
EHEC memproduksi verotoksi berdasarkan efek sitotoksik pada sel Vero
mempakan biakan sel ginjal monyet hijau di Afrika EHEC banyak dihubungkan
dengan hemorrhagic colitis diare yang sangat parah dengan sindrom uremic
hemolytic anemia dan thrombocytopenia Di Amerika Serikat sindrom uremic
hemolytic mempakan penyebab dari kegagalan ginjal pada anak-anak
e Enteroaggregative Escherichia coli EAEC)
EAEC menyebabkan diare yang akut dan kronis (dalam jangka waktu gt 14
hari) pada masyarakat di negara berkembang Organisme ini juga menyebabkan
penyakit akibat makanan di negara berkembang Patogenesis EAEC penyebab
diare tidak terlalu dipahami meskipun melekat pada mukosa intestinal dan
menghasilkan entorotoksin dan sitotoksin Entorotoksin dan sititoksin yang
dihasilkan dapat menyebabkan kemsakan mukosa pengeluaran sejumlah besar
13
mukus dan terjadinya diare (Brooks et al 2001) Escherichia coli juga dapat
menimbulkan pneumonia endocarditis infeksi pada luka-luka dan abses pada
berbagai organ (Endjang 2003)
2J4 Salmonella spp
Salmonellae merupakan genus bakteri dengan ciri-ciri berbentuk batang
motil (kecuali S Gallinarum dan S Pullorom yang non-motil) tidak membentuk
spora dan gram negatif tidak berkapsul Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh
hewan terutama unggas dan babi Lingkungan yang menjadi sumber organisme
ini antara lain air tanah serangga permukaan pabrik permukaan dapur kotoran
binatang daging mentah daging unggas mentah dan makanan laut merah (US
Food and Drug Administration 2004) Salmonellae ini diberi nama oleh Daniel
Edward salmon ahli patologi Amerika Serikat meskipun sebenamya temaimya
Theobald Smith yang pertama kali menemukan bakteri ini pada tahim 1885 pada
tubuh babi (Brooks ea 2001)
Salmonellae mempimyai dua atau lebih bentuk antigen H Salmonellae
tumbuh cepat dalam media yang sederhana hampir tidak pemah
memfermentasikan laktosa dan sukrosa tetapi dapat memfermentasikan glukosa
sehingga terbentuk dasar asam dan cekimgan basa pada Triple Sugar Iron (TSI)
agar (Ahmad 1995) Salmonellae mempunyai ukuran tertentu Salmonellae
biasanya memproduksi H 2 S dan tahan hidup dalam air membeku pada periode
yang lama Salmonellae tahan terhadap bahan kimia tertentu (misalnya brilliant
green sodium tetrathionate sodium deoxycholate) Bentuk morfologi Salmonella
spp dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2 Salmonella spp Sumber (http5amoMea_Wikipedia Bahasa Indonesia)
14
Klasifikasi dari bakteri Salmonella spp (httpiSflwolaquoea_Wikipedia
Bahasa Indonesia)
Kingdom Bakteria
Phylimi Proteobakteria
Kelas Gamma proteobakteria
Ordo Enterobakteriales
Famili Enterobakteriaceae
Genus Salmonella
Spesies Salmonella spp
Salmonellosis merupakan salah satu penysikit zoonosis yang disebabkan
oleh bakteri patogen Salmonella spp Kebanyakan tipe Salmonellae dapat
menyebabkan penyakit pada manusia Salmonellosis pada manusia ada dua
macam yaitu tifoid dan non tifoid Salmonellosis tifoid meliputi demam tifoid
(thyphoid fever) dan demam paratifoid (parathyphoidfever) yang disebabkan oleh
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi A dan B sedang Salmonellosis non
tifoid biasanya disebabkan oleh serovar-serovar Salmonellae yang tidak
mempunyai hospes spesifik Serovar ini bersifat patogen baik pada hewan
maupun manusia Penularan penyakit ini berasal dari hewan ke manusia melalui
makanan asal hewan seperti telur daging susu atau air minum dan bahan-bahan
lainnya yang tercemar oleh ekskresi hewanpenderita yang terkontaminasi
Salmonellae (food-borne disease) atau sebaliknya contohnya S Enteritis S
typhimurium Penyakit diawali dengan kenaikan suhu tubuh disertai dengan rasa
kurang enak badan dan sakit kepala Demam dapat mencapai 40degC sakit pada
bagian perut tubuh lemah sakit dan tidak nafsu makan diare dan konstipasi dapat
terjadi serta bintik merah kadang-kadang muncul dipermukaan kulit
Salmonellosis dapat menyerang semua golongan umur dan seks pada manusia
namun laki-laki lebih sering terkena infeksi daripada perempuan (Ariyanti dan
Supar 2006)
24 Metoda Identifikasi Mikroba Patogen
Teknik diagnostik yang telah dikembangkan di Indonesia sangat berguna
dalam mendiagnosa penyakit-penyakit khas tropis terutama untuk berbagai
15
penyakit menular seperti SARS dan flu burung Teknologi diagnostik saat ini juga
diperlukan untuk mendeteksi dengan cepat makanan yang terkontaminasi (bakteri
mikroba bahkan protein dari hewan tak halal atau babi) Bioteknologi juga
dibutuhkan dalam pertambangan untuk mendeteksi mikroba-mikroba yang
merugikan dan menguntungkan pertambangan Bioteknologi diagnostik juga
digunakan untuk memantau penyebaran mikroba tertentu di lingkungan untuk
mendiagnosa penyakit tanamanhewanikan atau penyebaran mikroba dalam
penanggulangan penyakit tanamanhewanikan tersebut (Nugroho 2008)
241 Metoda secara Konvensional
Metoda secara konvensional terbagi menjadi karakteristik morfologi
pewamaan gram uji biokimia dan serologi Karakteristik morfologi berperan
serta dalam pembagian klasifikasi organisme selama 200 tahun Organisme yang
lebih tinggi dibedakan berdasarkan anatomi tetapi banyak organisme yang hampir
sama dibedakan berdasarkan struktumya Pada mikroskop organisme yang
berbeda dari segi metabolisme dan fisiologinya terlihat sama Secara
harfiahratusan dari bakteri berbentuk batang kecil dan coccus kecil Pada
pewamaan gram bakteri terklasifikasi menjadi bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif Pewamaan gram digunakan untuk mengidentifikeisi kelompok
bakteri yang berdasarkan komposisi kimia dinding selnya
Pada lingkungan klinis pewamaan gram secara mikroskopik digunakan
untuk memperoleh informasi lebih cepat Test biokimia dilakukan xmtuk
pemeriksaan bakteri dengan isolasi dan biakan kuman serta diagnosa dari suatu
penyakit di laboratorium rumah sakit Identifikasi kuman melalui uji serologi
digunakan untuk membantu diagnosa penyakit dengan mendeteksi antigen itu
sendiri Beberapa uji serologis yang digunakan adalah metoda enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA) dan westem blot
Elisa mempakan teknik yang didasarkan pada pengikatan secara kovalen
suatu enzim pada antibodi atau antigen dan juga sebageii molekul pelapor
terjadinya suatu interaksi Westem blot mempakan gabimgan ide dasar dari
ELISA dengan teknik pemisahan protein secara elektroforesis Perbedaannya
pada westem blot reaksi wama yang dikatalisis enzim pelapor adalah reaksi waran
dengan produk berwama terpresipasi pada kertasnilon Akibatnya tes positif
16
westem blot akan terlihat sebagai pita berwama pada kertasnilon Teknik yang
paling banyak digunakan adalah teknik Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Teknik yang mengutamakan keterampilan lebih tinggi dan pengetahuan
dasar teknis tertentu yaitu teknologi imunoblot Western Blot) Teknologi
imunoblot mempakan teknik yang penting imtuk diagnosa infeksi HIV sebagai
konfirmasi setelah deteksi positif HFV menggunakan ELISA (Nugroho 2008)
242 Metoda secara Molekular
Metoda lain yang digunakan apabila mikroorganisme tidak dapat
diidentifikasi dengan metoda konvensional adalah metoda molekular yaitu dengan
teknik hibridisasi asam nukleat atau amplikasi DNA biasa disebut Polymerase
Chain Reaction (PCR) Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metoda
PCR ini meliputi resiko kontaminasi yang menyebabkan hasil tidak benar-benar
positif yang terjadi bila prosedur klinis tidak dilakukan secara cermat adanya
bahan-bahan spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan
hepari dalam spesimen darah serta bilimbin dan garam empedu dalam spesimen
feces) biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit Infeksi penyakit
cepat menyebar karena gen etilogi berasal dari sel tunggal yang berhubimgan
dengan tubuh organisme yang sama baik dari ciri biokimia maupun karakteristik
genomnya (tortora 2001)
17
mikroorganisme yang terdapat dalam makanan menginfeksi inang sehingga
menyebabkan penyakit bagi yang memakannya (Irianto 2006)
Dari berbagai studi yang telah dilakukan temyata permasalahan serius
terdapat pada persiapan dan penanganan makanan yang kurang baik yang
menyebabkan terkontaminasi dengan mikrobial dan pencemaran bahan kimia
pada makanan yang dijual oleh pedagang Dari berbagai pemberitaan banyak
makanan jalanan yang dikonsumsi teijangkit oleh penyakit seperti dilaporkan
pada Oktober 1988 di Malaysia 14 orang meninggal setelah mengkonsumsi loh
see yun (mie beras) yang dibeli dari pedagang yang berbeda Tahun 1981 kolera
mewabah di kota besar Pune India karena jus sari tebu tercemar dengan
penambahan es temyata di dalam es telah ditemukan Vibrio cholera Di
Singapura ada 25 pemberitahuan kasus makanan beracun tahun 1987 Baru-baru
ini di Sinegal lebih dari 200 kasus telah dilaporkan berasal dari makanan jalanan
yang berupa produk susu yang melibatkan pabrik yang membuat produk susu
tersebut (Dawson dan Canet 1991)
Cemaran makanan oleh mikroba adalah suatu indikator akibat dari
kebiasaan kurang bersihnya dedam pengolahan dan penyimpanan makanan
Bakteri masuk dalam makan2in melalui bahan baku dari makanan bersih atau
tidak bersihnya masakan pencemaran lingkungan dan penanganan oleh orang-
orang yang menangani makanan dan persiapaimya Kebersihan dari suatu
makanan sangat penting imtuk mencegah kontaminasi dengan bakteri atau
mikroba Penanganan makanan yang dikelola secara bergantian dapat
menyebabkan mudahnya terjadi pencemaran pada makanan (Dawson dan Canet
1991)
23 Aktivitas air
Scott (1957) pertama kali menggunakan aktivitas air sebagai petunjuk
adanya sejumlah air dalam bahan pangan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan
mikroorganisme Aktivitas air ini juga terkait erat dengan adanya air dalam bahan
pangan Air dalam bahan pangan berperan sebagai pelarut dari beberapa
komponen disamping ikut sebagai bahan pereaksi sedang bentuk air dapat
ditemukan sebagai air bebas dan air terikat Air bebas dapat dengan mudah hilang
apabila terjadi penguapan atau pengeringan sedangkan air terikat sulit dibebaskan
5
dengan cara tersebut Pengurangan air baik secara pengeringan atau penambahan
bahan peguap air bertujuan mengawetkan bahan pangan Aktivitas air (Aw)
merupakan parameter yang sangat bergima untuk menunjukkan kebutuhan air atau
hubungan air dengan mikroorganisme dan aktivitas enzim (Pumomo 1995)
Pengaruh aktivitas air pada pertumbuhan mikroorganisme perlu
diperhatikan agar diperoleh bahan pangan yang bergizi dan aman bagi kesehatan
Beberapa faktor yang ikut berperan serta dalam pertumbuhan mikroorganisme
meliputi suplai zat gizi waktu suhu air pH tersedianya oksigen dan aktivitas
air Di dalam kehidupannya semua organisme membutuhkan air Masing-masing
jenis mikroorganisme membutuhkan jumlah air yang berbeda untuk
pertumbuhannya Pada nilai Aw tinggi (091) bakteri umumnya tumbuh dan
berkembang biak pada nilai Aw 087-091 sedang jamur (kapang) lebih rendah
lagi yaitu pada nilai Aw 080-087 (Pumomo 1995)
Tabel 1 Aktivitas Air Minimal bagi Pertumbuhan Beberapa Mikroorganisme dan
Kisaran khusus untuk beberapa makanan
Kisaran Aw bagi beberapa Aw Aw minimum untuk beberapa makanan jenis mikroorganisme Sayuran buah-buahan daging 10 t-
ayam ikan susu segar Daging yang direndam dalam ~C Botulinum larutan garam (cured meats)
Salmonella Salami simp gula keju 09 Kebanyakan bakteri kering -Kebanyakan ragi
-Staphylococcus aereus
Beras kacang polong tepung 08 - Kebanyakan jamur seralia kue-kue
Bakteri halofilik Makanan setengah basah 07 makanan yang diawetkan dengan garam Buah-buah kering 06 -Mikrorganisme yang sangat
osmofilik Makanan kering r
Sumber Pumomo 1995
6
23 Mikroorganisme
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok jasad renik yang berukuran
kecil yang tidak dapat dilihat lansung oleh mata melainkan menggunakan alat
yaitu mikroskop Mikroorganisme disebut juga mikroba Pada umimmya kita
mengambil ketentuan bahwa semua makhluk yang berukuran beberapa mikron
atau lebih kecil lagi kita sebut mikroorganisme (Dwidjoseputro 2005)
Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia
beberapa diantaranya menjadi penghuni dalam tubuh manusia Beberapa
mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lainnya terlibat dalam kegiatan
manusia sehari-hari seperti misalnya pembuatan anggur keju yogurt produksi
penisilin serta proses-proses perlakuan yang berkaitan dengan pembuangan
limbah (Pelczar dan Chan 1986)
Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723) ialah orang yang pertama kali
mengetahui adanya mikroorganisme Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat
melihat bentuk makhluk-makhluk kecil sebelumnya itu tidak diduga sama sekali
keadaannya (Dwidjoseputro 2005) Selain Antoni van Leewenhoek banyak juga
ilmuan-ilmuan yang melekukan eksperimen untuk memastikan dari mana asal
mikroorganisme yaitu Aristoteles Needham Spallanzani Schultze Schroder dan
von Dusch serta Louis Pasteur (Pelczar dan Chan 1986)
Dari pendapat para ilmuan yang telah melakukan eksperimen tersebut
eksperimen yang dilakukan oleh Louis Pasteur tahun 1865 dapat diterima dimana
ia menggunakan suatu botol berisi kaldu dengan ditutup oleh suatu pipa yang
melengkung seperti leher angsa Dengan idenya tersebut Pasteur dapat
meyakinkan kepada khalayak bahwa tidak ada kehidupan baru yang timbul dari
benda mati Aristoteles berpendapat bahwa makhluk-makhluk kecil terjadinya
begitu saja dari benda yang mati Maka disimpulkannya pendapat itu dengan
ucapan Omne vivum ex ovo omne ovum ex vivo yang berarti semua kehidupan
itu berasal dari telur dan semua telur itu berasal dari sesuatu yang hidup
(Dwidjoseputro 2005)
Terhadap kehidupan mikroba dib^i dua kelompok diantaranya kelompok
merugikan dan kelompok menguntungkan Kelompok merugikan yaitu pathogen
yang menyebabkan penyakit dan infeksi kerusakan makanan kontaminasi air
7
minum Kelompok menguntungkan diantaranya adalah mikroba yang menjaga
keseimbangan alam dan lingkungan degradasi makhluk yang telah mati
fotosintesis yang menghasilkan O 2 bioremidiasi air dan tanah yang tercemar zat
kimia industri makanan fermentasi tape tempe fermentasi susu kecap produksi
enzim roti dan Iain-lain Menjaga kesehatan makhluk hidup lain menjaga
kesehatan pencemaan produksi vitamin B dan K produksi bahan kimia etanol
aseton senyawa-senyawa organik industri farmasi obat-obatan antibiotik
(Entjang 2003)
231 Klasifikasi Mikrooi^anisme
Klasifikasi ialah suatu istilah yang merupakan bagian dari taksonomi
Taksonomi ialah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematik organisme ke
dalam kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal takson) Ciri utama
yang membedakan kelompok mikroba tertentu dari yang lain ialah organisasi
bahan selulamya Perbedaan ini memisahkan semua protista menjadi dua kategori
utama yaitu prokariotik dan eukariotik (Pelczar dan Chan 1986)
Sel prokariotik adalah sel yang intinya primitif tidak jelas terbungkus
suatu membran (pro = primitif karyon = inti) sedangkan sel eukariotik adalah sel
yang intinya jelas terbungkus suatu membran (eu = normal = sesungguhnya)
Walaupun sel sangat bervariasi dalam bentuk dan dan fimgsinya tetapi setiap sel
selalu terdiri dari sitoplasma yang terbimgkus membran sitoplasma dan
didalamnya terdapat suatu genome DNA yang berisi pembawa sifat yang
diturunkan dari sel induk kepada sel anak Dengan mikroskop elektron sel
prokariotik terlihat memiliki dinding sel membran sitoplasma granula yang
menyebar dalam sitoplasma dan kromatin (genome DNA) di dalam sitoplasma
Semua bakteri chlamidiae rickettsia dan mikoplasma adalah sel prokariotik
Sel eukariotik umumnya lebih besar dibandingkan dengan sel prokariotik
Sel eukariotik mempxmyai inti yang jelas terbimgkus suatu membran dan berisi
genome DNA Organel yang terdapat di dalam sel eukariotik antara lain
mitokondria kloroplas retikulum endoplasma badan golgi lisosom vakuola
sentriol masing-masing terbungkus membran (Entjang 2003) Perbedaan antara
8
sel prokariotik dan eukariotik dirangkum dan dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah
ini
Tabel 2 Perbedaan sel Prokariot dan sel Eukariot
Sel Prokariot Sel eukariot Pembawa sifatnya terdapat pada molekul DNA dan tidak mempunyai inti yang jelas
Pembawa sifatnya tersusun di dalam kromosom
Ukuran sel lebih kecil dibanding sel eukariotik Intinya terlihat tidak jelas terbungkus suatu membrane
Ukuran sel lebih besar Intinya terlihat jelas terbungkus suatu mebran
Ribosomnya berukuran kecil dan tersebar di dalam sitoplasma
Ribosomnya besar terdapat di dalam retikulum endoplasma
Alat geraknya flagella Alat geraknya flagella silia atau bergerak seperti amuba
Tidak mempunyai organel Semua organelnya (mitokondria kloroplast badan golgi lisosom dan retikulum endoplasma) masing-masing terbungkus suatu membran
Dinding selnya mengandung peptidoglikan
Dinding selnya tidak mengandving peptidoglikan
Tidak melakukan mitosis maupun miosis
Melakukan mitosis dan meiosis
Proses pemapasannya terjadi pada membran sitoplasma
Proses pemapasannya terjadi pada mitokondria
Sumber Entjang 2003
232 Bakteri Bakteri berasal dari kata bakterion (bahasa Yimani) yang berarti tongkat
atau batang Saat ini istilah bakteri digunakan untuk menyebut sekelompok
mikroorganisme yang bersel satu tidak berklorofil (meskipun ada kecualinya)
berkembang biak dengan pembelahan diri serta demikian kecilnya sehingga
hanya tampak dengan mikroskop (Dwidjoseputra 2005) Sel bakteri beberapa
spesies dapat berukuran 100 kali lebih panjang daripada sel spesies yang lain
(Pelczar dan Chan 1986)
Bakteri memiliki empat macam bentuk yaitu coccus (kokus) basil
(batang) spirillum (spiral) dan vibrio (koma) (Entjang 2003) Kokus (coccus)
adalah bakteri yang bentuknya sempa bola-bola kecil Golongan ini tidak
9
sebanyak golongan basil Basil (batang) berbentuk seperti tongkat pendek
silindris Sebagian besar bakteri berupa basil Spiral ( spirilium) ialah bakteri yang
bentuknya seperti batang yang melilit serupa spiral Bakteri yang berbentuk spiral
itu tidak banyak (Dwidjoseputro 2005) Spiral yang pendek dan tidak lengkap
disebut sebagai bakteri koma atau vibrio (Pelczar dan Chan 1986)
Bakteri dibedakan berd2isarkan ketebalan ukuran dinding selnya yaitu
terdiri dari bakteri gram positif dan bakteri gram negatif Bakteri gram positif
memiliki dinding sel yang lebih tebal daripada bakteri gram negatif Komposisi
kimiawi dinding sel yaitu terdiri dari N-asetilglukosamin (AGA) asam N-
asetilmuramat (AAM) dan suatu peptida yang terdiri dari empat atau lima asam
amino yaitu L-alanin D-alanin asam D-glutamat dan lisin atau asam
diaminnopimelat Komponen-komponen kimiawi adalah asam tekoat protein
polisakarida lipoprotein dan lipopolisakarida yang terikat pada peptidoglikan
Bakteri gram negatif mengandung lipid lemak atau subunit seperti lemak dalam
persentase lebih tinggi daripada yang dikandung bakteri gram positif (Pelczar dan
Chan 1986) Untuk lebih jelasnya ciri dari bakteri gram positif dan negatif dapat
dilihat pada Tabel 2
Tabel 3 Beberapa ciri bakteri Gram positif dan Gram negatif Ciri Gram positif Gram negatif Struktur dinding sel Tebal (15-80 nm)
berlapis tunggal (mono) Tipis (10-15 nm) Berlapis tiga (multi)
Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah (1-4) peptidoglikan ada sebagai lapisan tunggal komponen utama merupakan lebih dari 50 berat kering pada beberapa sel bakteri Asam tekoat
Kandungan lipid tinggi (11-22) Peptidoglikan ada di dalam lapisan kaku sebelah dalam jumlahnya sedikit merupakan sekitar 10 berat kering Tidak ada asam tekoat
Kerentanan terhadap penisilin
Lebih rentan Kurang rentan
Pertumbuhan dihambat oleh zat-zat wama dasar misalnya ungu kristal
Pertumbuhan dihambat dengan nyata
Pertumbuhan tidak begitu dihambat
Persyaratan nutrisi Relatif rumit pada banyak spesies
Relatif sederhana
Resistensi terhadap gangguan fisik
Lebih resisten Kurang resisten
Sumber Pelczar dan Chan 1986
10
Pemeriksaan sel bakteri dengan teknik mikroskop modem memperlihatkan
adanya struktur-stmktur permukaan sel bakteri yaitu flagella pili kapsul dinding
sel dan membran sitoplasma Fungsi struktur permukaan sel bakteri dirangkum
pada Tabel 3
Tabel 4 Fungsi struktur permukaan sel bakteri
Struktur Fungsi Komposisi Kimia Flagella Lokomosi Protein Pili Tabung konjugasi
pelekatan sel Protein
Kapsul dan bahan ekstra seluluer
Penutup lindung Pelekatan sel Makanan cadangan
Polisakarida polipeptida
Dinding sel Penutup lindung Permeabilitas
Peptidoglikan asam tekoat polisakeirida lipid dan protein
Membran sitoplasma Penutup semipermiabel Mekanisme transport Pembelahan sel Sintesis makromolekul Biologis
Lipid protein
Sumber Pelczar dan Chan 1986
233 Escherichia coli
Bakteri ini berbentuk batang gram negatif fakultatif aerob dan tumbuh
baik pada media sederhana dapat melakukan fermentasi laktosa dan fermentasi
glukosa serta menghasilkan gas Escherichia coli digunakan untuk menilai
tentang baik tidaknya persediaan air untuk keperluan rumah tangga Hal ini
penting karena air untuk keperluan rumah tangga sering kali menyebabkan
terjadinya epidemik penyebab penyakit-penyakit saluran pencemaan makanan
seperti kolera tifus disentri dan penyakit cacing Bibit penyakit ini berasal dari
feces manusia yang menderita penyakit-penyakit tersebut Karena itu diusahakan
agar air rumah tangga dijaga jangan sampai dikotori feces manusia karena
mungkin dalam feces manusia terdapat bibit-bibit penyakit tersebut Dalam satu
gram feces terdapat sekitar seratus juta Escherichia coli (Entjang 2003) Bentuk
morfologi Escherichia coli dapat dilihat pada Gambar 1
11
Gambar 1 Escherichia coli
Sumber http Escherichia co_wikipedia Indonesia
Klasifikasi Escherichia coli adalah sebagai berikut (http Escherichia
co_wikipedia Indonesia)
Superdominan Phylogenetica
Filum Proteobacteria
Kelas Gamma Proteobacteria
Ordo Enterobacteriales
Famili Enterobacteriaceae
Genus Escherichia
Spesies Escherichia coli
Escherichia coli merupakan flora normal yang terdapat dalam usus dan
hidup komensal di dalam kolon manusia membantu pembuatan vitamin K yang
penting untuk pembekuan darah Bakteri enterik lain (spesies proteus
enterobakter klebsiella morganella providencia sitrobakter dan serratia) juga
ditemukan sebagai anggota dari flora normal dalam usus tetapi jarang
dibandingkan dengan Escherichia coli Bakteri enterik biasanya ditemukan dalam
jumlah kecil sebagai bagian dari flora normal dari sistem pemapasan dan sistem
alat kelamin Bakteri enterik biasanya tidak menyebabkan penyakit dan dalam
ususnya dapat memberikan fungsi normal dan nutrisi Escherichia coli umumnya
menyebabkan diare dan diklasifikasikan berdasarkan sifat karakteristik dari
virulensinya serta tiap kelompok menyebabkan penyakit dengan mekanisme yang
berbeda Klasifikasi penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli
yaitu
12
a Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
Merupakan penyebab diare pada bayi khususnya di negara berkembang
EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil Akibat dari infeksi EPEC adalah diare
yang cair disertai muntah-muntah dan demam yang biasanya susah diatasi namun
tidak kronis
b Enterotoxigenic Escherichia coli ETEC)
ETEC merupakan penyebab diare pada musafir dan bayi terutama pada
iklim tropis ETEC menyebabkan diare disertai dengan kram dan suhu rendah atau
tidak demam Diare yang disebabkan oleh ETEC hampir sama dengan kolera
karena terganggunya proses pencemaan sampai usus akibat inokula bakteri
c Enteroinvasive Escherichia coli EIEC)
Infeksi dari EIEC hampir sama dengan penyakit yang disebabkan oleh
Shigella Diare disertai dengan demam dan kram pada pemt dan kemudian
mengakibatkan colonic phase with bloody and mucoid stools Infeksi EIEC
disebabkan karena cemaran pada makanan dan air dan juga dapat tersebar pada
manusia
d Enterohemorrhagic Escherichia coli EHEC)
EHEC memproduksi verotoksi berdasarkan efek sitotoksik pada sel Vero
mempakan biakan sel ginjal monyet hijau di Afrika EHEC banyak dihubungkan
dengan hemorrhagic colitis diare yang sangat parah dengan sindrom uremic
hemolytic anemia dan thrombocytopenia Di Amerika Serikat sindrom uremic
hemolytic mempakan penyebab dari kegagalan ginjal pada anak-anak
e Enteroaggregative Escherichia coli EAEC)
EAEC menyebabkan diare yang akut dan kronis (dalam jangka waktu gt 14
hari) pada masyarakat di negara berkembang Organisme ini juga menyebabkan
penyakit akibat makanan di negara berkembang Patogenesis EAEC penyebab
diare tidak terlalu dipahami meskipun melekat pada mukosa intestinal dan
menghasilkan entorotoksin dan sitotoksin Entorotoksin dan sititoksin yang
dihasilkan dapat menyebabkan kemsakan mukosa pengeluaran sejumlah besar
13
mukus dan terjadinya diare (Brooks et al 2001) Escherichia coli juga dapat
menimbulkan pneumonia endocarditis infeksi pada luka-luka dan abses pada
berbagai organ (Endjang 2003)
2J4 Salmonella spp
Salmonellae merupakan genus bakteri dengan ciri-ciri berbentuk batang
motil (kecuali S Gallinarum dan S Pullorom yang non-motil) tidak membentuk
spora dan gram negatif tidak berkapsul Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh
hewan terutama unggas dan babi Lingkungan yang menjadi sumber organisme
ini antara lain air tanah serangga permukaan pabrik permukaan dapur kotoran
binatang daging mentah daging unggas mentah dan makanan laut merah (US
Food and Drug Administration 2004) Salmonellae ini diberi nama oleh Daniel
Edward salmon ahli patologi Amerika Serikat meskipun sebenamya temaimya
Theobald Smith yang pertama kali menemukan bakteri ini pada tahim 1885 pada
tubuh babi (Brooks ea 2001)
Salmonellae mempimyai dua atau lebih bentuk antigen H Salmonellae
tumbuh cepat dalam media yang sederhana hampir tidak pemah
memfermentasikan laktosa dan sukrosa tetapi dapat memfermentasikan glukosa
sehingga terbentuk dasar asam dan cekimgan basa pada Triple Sugar Iron (TSI)
agar (Ahmad 1995) Salmonellae mempunyai ukuran tertentu Salmonellae
biasanya memproduksi H 2 S dan tahan hidup dalam air membeku pada periode
yang lama Salmonellae tahan terhadap bahan kimia tertentu (misalnya brilliant
green sodium tetrathionate sodium deoxycholate) Bentuk morfologi Salmonella
spp dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2 Salmonella spp Sumber (http5amoMea_Wikipedia Bahasa Indonesia)
14
Klasifikasi dari bakteri Salmonella spp (httpiSflwolaquoea_Wikipedia
Bahasa Indonesia)
Kingdom Bakteria
Phylimi Proteobakteria
Kelas Gamma proteobakteria
Ordo Enterobakteriales
Famili Enterobakteriaceae
Genus Salmonella
Spesies Salmonella spp
Salmonellosis merupakan salah satu penysikit zoonosis yang disebabkan
oleh bakteri patogen Salmonella spp Kebanyakan tipe Salmonellae dapat
menyebabkan penyakit pada manusia Salmonellosis pada manusia ada dua
macam yaitu tifoid dan non tifoid Salmonellosis tifoid meliputi demam tifoid
(thyphoid fever) dan demam paratifoid (parathyphoidfever) yang disebabkan oleh
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi A dan B sedang Salmonellosis non
tifoid biasanya disebabkan oleh serovar-serovar Salmonellae yang tidak
mempunyai hospes spesifik Serovar ini bersifat patogen baik pada hewan
maupun manusia Penularan penyakit ini berasal dari hewan ke manusia melalui
makanan asal hewan seperti telur daging susu atau air minum dan bahan-bahan
lainnya yang tercemar oleh ekskresi hewanpenderita yang terkontaminasi
Salmonellae (food-borne disease) atau sebaliknya contohnya S Enteritis S
typhimurium Penyakit diawali dengan kenaikan suhu tubuh disertai dengan rasa
kurang enak badan dan sakit kepala Demam dapat mencapai 40degC sakit pada
bagian perut tubuh lemah sakit dan tidak nafsu makan diare dan konstipasi dapat
terjadi serta bintik merah kadang-kadang muncul dipermukaan kulit
Salmonellosis dapat menyerang semua golongan umur dan seks pada manusia
namun laki-laki lebih sering terkena infeksi daripada perempuan (Ariyanti dan
Supar 2006)
24 Metoda Identifikasi Mikroba Patogen
Teknik diagnostik yang telah dikembangkan di Indonesia sangat berguna
dalam mendiagnosa penyakit-penyakit khas tropis terutama untuk berbagai
15
penyakit menular seperti SARS dan flu burung Teknologi diagnostik saat ini juga
diperlukan untuk mendeteksi dengan cepat makanan yang terkontaminasi (bakteri
mikroba bahkan protein dari hewan tak halal atau babi) Bioteknologi juga
dibutuhkan dalam pertambangan untuk mendeteksi mikroba-mikroba yang
merugikan dan menguntungkan pertambangan Bioteknologi diagnostik juga
digunakan untuk memantau penyebaran mikroba tertentu di lingkungan untuk
mendiagnosa penyakit tanamanhewanikan atau penyebaran mikroba dalam
penanggulangan penyakit tanamanhewanikan tersebut (Nugroho 2008)
241 Metoda secara Konvensional
Metoda secara konvensional terbagi menjadi karakteristik morfologi
pewamaan gram uji biokimia dan serologi Karakteristik morfologi berperan
serta dalam pembagian klasifikasi organisme selama 200 tahun Organisme yang
lebih tinggi dibedakan berdasarkan anatomi tetapi banyak organisme yang hampir
sama dibedakan berdasarkan struktumya Pada mikroskop organisme yang
berbeda dari segi metabolisme dan fisiologinya terlihat sama Secara
harfiahratusan dari bakteri berbentuk batang kecil dan coccus kecil Pada
pewamaan gram bakteri terklasifikasi menjadi bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif Pewamaan gram digunakan untuk mengidentifikeisi kelompok
bakteri yang berdasarkan komposisi kimia dinding selnya
Pada lingkungan klinis pewamaan gram secara mikroskopik digunakan
untuk memperoleh informasi lebih cepat Test biokimia dilakukan xmtuk
pemeriksaan bakteri dengan isolasi dan biakan kuman serta diagnosa dari suatu
penyakit di laboratorium rumah sakit Identifikasi kuman melalui uji serologi
digunakan untuk membantu diagnosa penyakit dengan mendeteksi antigen itu
sendiri Beberapa uji serologis yang digunakan adalah metoda enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA) dan westem blot
Elisa mempakan teknik yang didasarkan pada pengikatan secara kovalen
suatu enzim pada antibodi atau antigen dan juga sebageii molekul pelapor
terjadinya suatu interaksi Westem blot mempakan gabimgan ide dasar dari
ELISA dengan teknik pemisahan protein secara elektroforesis Perbedaannya
pada westem blot reaksi wama yang dikatalisis enzim pelapor adalah reaksi waran
dengan produk berwama terpresipasi pada kertasnilon Akibatnya tes positif
16
westem blot akan terlihat sebagai pita berwama pada kertasnilon Teknik yang
paling banyak digunakan adalah teknik Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Teknik yang mengutamakan keterampilan lebih tinggi dan pengetahuan
dasar teknis tertentu yaitu teknologi imunoblot Western Blot) Teknologi
imunoblot mempakan teknik yang penting imtuk diagnosa infeksi HIV sebagai
konfirmasi setelah deteksi positif HFV menggunakan ELISA (Nugroho 2008)
242 Metoda secara Molekular
Metoda lain yang digunakan apabila mikroorganisme tidak dapat
diidentifikasi dengan metoda konvensional adalah metoda molekular yaitu dengan
teknik hibridisasi asam nukleat atau amplikasi DNA biasa disebut Polymerase
Chain Reaction (PCR) Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metoda
PCR ini meliputi resiko kontaminasi yang menyebabkan hasil tidak benar-benar
positif yang terjadi bila prosedur klinis tidak dilakukan secara cermat adanya
bahan-bahan spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan
hepari dalam spesimen darah serta bilimbin dan garam empedu dalam spesimen
feces) biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit Infeksi penyakit
cepat menyebar karena gen etilogi berasal dari sel tunggal yang berhubimgan
dengan tubuh organisme yang sama baik dari ciri biokimia maupun karakteristik
genomnya (tortora 2001)
17
dengan cara tersebut Pengurangan air baik secara pengeringan atau penambahan
bahan peguap air bertujuan mengawetkan bahan pangan Aktivitas air (Aw)
merupakan parameter yang sangat bergima untuk menunjukkan kebutuhan air atau
hubungan air dengan mikroorganisme dan aktivitas enzim (Pumomo 1995)
Pengaruh aktivitas air pada pertumbuhan mikroorganisme perlu
diperhatikan agar diperoleh bahan pangan yang bergizi dan aman bagi kesehatan
Beberapa faktor yang ikut berperan serta dalam pertumbuhan mikroorganisme
meliputi suplai zat gizi waktu suhu air pH tersedianya oksigen dan aktivitas
air Di dalam kehidupannya semua organisme membutuhkan air Masing-masing
jenis mikroorganisme membutuhkan jumlah air yang berbeda untuk
pertumbuhannya Pada nilai Aw tinggi (091) bakteri umumnya tumbuh dan
berkembang biak pada nilai Aw 087-091 sedang jamur (kapang) lebih rendah
lagi yaitu pada nilai Aw 080-087 (Pumomo 1995)
Tabel 1 Aktivitas Air Minimal bagi Pertumbuhan Beberapa Mikroorganisme dan
Kisaran khusus untuk beberapa makanan
Kisaran Aw bagi beberapa Aw Aw minimum untuk beberapa makanan jenis mikroorganisme Sayuran buah-buahan daging 10 t-
ayam ikan susu segar Daging yang direndam dalam ~C Botulinum larutan garam (cured meats)
Salmonella Salami simp gula keju 09 Kebanyakan bakteri kering -Kebanyakan ragi
-Staphylococcus aereus
Beras kacang polong tepung 08 - Kebanyakan jamur seralia kue-kue
Bakteri halofilik Makanan setengah basah 07 makanan yang diawetkan dengan garam Buah-buah kering 06 -Mikrorganisme yang sangat
osmofilik Makanan kering r
Sumber Pumomo 1995
6
23 Mikroorganisme
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok jasad renik yang berukuran
kecil yang tidak dapat dilihat lansung oleh mata melainkan menggunakan alat
yaitu mikroskop Mikroorganisme disebut juga mikroba Pada umimmya kita
mengambil ketentuan bahwa semua makhluk yang berukuran beberapa mikron
atau lebih kecil lagi kita sebut mikroorganisme (Dwidjoseputro 2005)
Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia
beberapa diantaranya menjadi penghuni dalam tubuh manusia Beberapa
mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lainnya terlibat dalam kegiatan
manusia sehari-hari seperti misalnya pembuatan anggur keju yogurt produksi
penisilin serta proses-proses perlakuan yang berkaitan dengan pembuangan
limbah (Pelczar dan Chan 1986)
Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723) ialah orang yang pertama kali
mengetahui adanya mikroorganisme Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat
melihat bentuk makhluk-makhluk kecil sebelumnya itu tidak diduga sama sekali
keadaannya (Dwidjoseputro 2005) Selain Antoni van Leewenhoek banyak juga
ilmuan-ilmuan yang melekukan eksperimen untuk memastikan dari mana asal
mikroorganisme yaitu Aristoteles Needham Spallanzani Schultze Schroder dan
von Dusch serta Louis Pasteur (Pelczar dan Chan 1986)
Dari pendapat para ilmuan yang telah melakukan eksperimen tersebut
eksperimen yang dilakukan oleh Louis Pasteur tahun 1865 dapat diterima dimana
ia menggunakan suatu botol berisi kaldu dengan ditutup oleh suatu pipa yang
melengkung seperti leher angsa Dengan idenya tersebut Pasteur dapat
meyakinkan kepada khalayak bahwa tidak ada kehidupan baru yang timbul dari
benda mati Aristoteles berpendapat bahwa makhluk-makhluk kecil terjadinya
begitu saja dari benda yang mati Maka disimpulkannya pendapat itu dengan
ucapan Omne vivum ex ovo omne ovum ex vivo yang berarti semua kehidupan
itu berasal dari telur dan semua telur itu berasal dari sesuatu yang hidup
(Dwidjoseputro 2005)
Terhadap kehidupan mikroba dib^i dua kelompok diantaranya kelompok
merugikan dan kelompok menguntungkan Kelompok merugikan yaitu pathogen
yang menyebabkan penyakit dan infeksi kerusakan makanan kontaminasi air
7
minum Kelompok menguntungkan diantaranya adalah mikroba yang menjaga
keseimbangan alam dan lingkungan degradasi makhluk yang telah mati
fotosintesis yang menghasilkan O 2 bioremidiasi air dan tanah yang tercemar zat
kimia industri makanan fermentasi tape tempe fermentasi susu kecap produksi
enzim roti dan Iain-lain Menjaga kesehatan makhluk hidup lain menjaga
kesehatan pencemaan produksi vitamin B dan K produksi bahan kimia etanol
aseton senyawa-senyawa organik industri farmasi obat-obatan antibiotik
(Entjang 2003)
231 Klasifikasi Mikrooi^anisme
Klasifikasi ialah suatu istilah yang merupakan bagian dari taksonomi
Taksonomi ialah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematik organisme ke
dalam kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal takson) Ciri utama
yang membedakan kelompok mikroba tertentu dari yang lain ialah organisasi
bahan selulamya Perbedaan ini memisahkan semua protista menjadi dua kategori
utama yaitu prokariotik dan eukariotik (Pelczar dan Chan 1986)
Sel prokariotik adalah sel yang intinya primitif tidak jelas terbungkus
suatu membran (pro = primitif karyon = inti) sedangkan sel eukariotik adalah sel
yang intinya jelas terbungkus suatu membran (eu = normal = sesungguhnya)
Walaupun sel sangat bervariasi dalam bentuk dan dan fimgsinya tetapi setiap sel
selalu terdiri dari sitoplasma yang terbimgkus membran sitoplasma dan
didalamnya terdapat suatu genome DNA yang berisi pembawa sifat yang
diturunkan dari sel induk kepada sel anak Dengan mikroskop elektron sel
prokariotik terlihat memiliki dinding sel membran sitoplasma granula yang
menyebar dalam sitoplasma dan kromatin (genome DNA) di dalam sitoplasma
Semua bakteri chlamidiae rickettsia dan mikoplasma adalah sel prokariotik
Sel eukariotik umumnya lebih besar dibandingkan dengan sel prokariotik
Sel eukariotik mempxmyai inti yang jelas terbimgkus suatu membran dan berisi
genome DNA Organel yang terdapat di dalam sel eukariotik antara lain
mitokondria kloroplas retikulum endoplasma badan golgi lisosom vakuola
sentriol masing-masing terbungkus membran (Entjang 2003) Perbedaan antara
8
sel prokariotik dan eukariotik dirangkum dan dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah
ini
Tabel 2 Perbedaan sel Prokariot dan sel Eukariot
Sel Prokariot Sel eukariot Pembawa sifatnya terdapat pada molekul DNA dan tidak mempunyai inti yang jelas
Pembawa sifatnya tersusun di dalam kromosom
Ukuran sel lebih kecil dibanding sel eukariotik Intinya terlihat tidak jelas terbungkus suatu membrane
Ukuran sel lebih besar Intinya terlihat jelas terbungkus suatu mebran
Ribosomnya berukuran kecil dan tersebar di dalam sitoplasma
Ribosomnya besar terdapat di dalam retikulum endoplasma
Alat geraknya flagella Alat geraknya flagella silia atau bergerak seperti amuba
Tidak mempunyai organel Semua organelnya (mitokondria kloroplast badan golgi lisosom dan retikulum endoplasma) masing-masing terbungkus suatu membran
Dinding selnya mengandung peptidoglikan
Dinding selnya tidak mengandving peptidoglikan
Tidak melakukan mitosis maupun miosis
Melakukan mitosis dan meiosis
Proses pemapasannya terjadi pada membran sitoplasma
Proses pemapasannya terjadi pada mitokondria
Sumber Entjang 2003
232 Bakteri Bakteri berasal dari kata bakterion (bahasa Yimani) yang berarti tongkat
atau batang Saat ini istilah bakteri digunakan untuk menyebut sekelompok
mikroorganisme yang bersel satu tidak berklorofil (meskipun ada kecualinya)
berkembang biak dengan pembelahan diri serta demikian kecilnya sehingga
hanya tampak dengan mikroskop (Dwidjoseputra 2005) Sel bakteri beberapa
spesies dapat berukuran 100 kali lebih panjang daripada sel spesies yang lain
(Pelczar dan Chan 1986)
Bakteri memiliki empat macam bentuk yaitu coccus (kokus) basil
(batang) spirillum (spiral) dan vibrio (koma) (Entjang 2003) Kokus (coccus)
adalah bakteri yang bentuknya sempa bola-bola kecil Golongan ini tidak
9
sebanyak golongan basil Basil (batang) berbentuk seperti tongkat pendek
silindris Sebagian besar bakteri berupa basil Spiral ( spirilium) ialah bakteri yang
bentuknya seperti batang yang melilit serupa spiral Bakteri yang berbentuk spiral
itu tidak banyak (Dwidjoseputro 2005) Spiral yang pendek dan tidak lengkap
disebut sebagai bakteri koma atau vibrio (Pelczar dan Chan 1986)
Bakteri dibedakan berd2isarkan ketebalan ukuran dinding selnya yaitu
terdiri dari bakteri gram positif dan bakteri gram negatif Bakteri gram positif
memiliki dinding sel yang lebih tebal daripada bakteri gram negatif Komposisi
kimiawi dinding sel yaitu terdiri dari N-asetilglukosamin (AGA) asam N-
asetilmuramat (AAM) dan suatu peptida yang terdiri dari empat atau lima asam
amino yaitu L-alanin D-alanin asam D-glutamat dan lisin atau asam
diaminnopimelat Komponen-komponen kimiawi adalah asam tekoat protein
polisakarida lipoprotein dan lipopolisakarida yang terikat pada peptidoglikan
Bakteri gram negatif mengandung lipid lemak atau subunit seperti lemak dalam
persentase lebih tinggi daripada yang dikandung bakteri gram positif (Pelczar dan
Chan 1986) Untuk lebih jelasnya ciri dari bakteri gram positif dan negatif dapat
dilihat pada Tabel 2
Tabel 3 Beberapa ciri bakteri Gram positif dan Gram negatif Ciri Gram positif Gram negatif Struktur dinding sel Tebal (15-80 nm)
berlapis tunggal (mono) Tipis (10-15 nm) Berlapis tiga (multi)
Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah (1-4) peptidoglikan ada sebagai lapisan tunggal komponen utama merupakan lebih dari 50 berat kering pada beberapa sel bakteri Asam tekoat
Kandungan lipid tinggi (11-22) Peptidoglikan ada di dalam lapisan kaku sebelah dalam jumlahnya sedikit merupakan sekitar 10 berat kering Tidak ada asam tekoat
Kerentanan terhadap penisilin
Lebih rentan Kurang rentan
Pertumbuhan dihambat oleh zat-zat wama dasar misalnya ungu kristal
Pertumbuhan dihambat dengan nyata
Pertumbuhan tidak begitu dihambat
Persyaratan nutrisi Relatif rumit pada banyak spesies
Relatif sederhana
Resistensi terhadap gangguan fisik
Lebih resisten Kurang resisten
Sumber Pelczar dan Chan 1986
10
Pemeriksaan sel bakteri dengan teknik mikroskop modem memperlihatkan
adanya struktur-stmktur permukaan sel bakteri yaitu flagella pili kapsul dinding
sel dan membran sitoplasma Fungsi struktur permukaan sel bakteri dirangkum
pada Tabel 3
Tabel 4 Fungsi struktur permukaan sel bakteri
Struktur Fungsi Komposisi Kimia Flagella Lokomosi Protein Pili Tabung konjugasi
pelekatan sel Protein
Kapsul dan bahan ekstra seluluer
Penutup lindung Pelekatan sel Makanan cadangan
Polisakarida polipeptida
Dinding sel Penutup lindung Permeabilitas
Peptidoglikan asam tekoat polisakeirida lipid dan protein
Membran sitoplasma Penutup semipermiabel Mekanisme transport Pembelahan sel Sintesis makromolekul Biologis
Lipid protein
Sumber Pelczar dan Chan 1986
233 Escherichia coli
Bakteri ini berbentuk batang gram negatif fakultatif aerob dan tumbuh
baik pada media sederhana dapat melakukan fermentasi laktosa dan fermentasi
glukosa serta menghasilkan gas Escherichia coli digunakan untuk menilai
tentang baik tidaknya persediaan air untuk keperluan rumah tangga Hal ini
penting karena air untuk keperluan rumah tangga sering kali menyebabkan
terjadinya epidemik penyebab penyakit-penyakit saluran pencemaan makanan
seperti kolera tifus disentri dan penyakit cacing Bibit penyakit ini berasal dari
feces manusia yang menderita penyakit-penyakit tersebut Karena itu diusahakan
agar air rumah tangga dijaga jangan sampai dikotori feces manusia karena
mungkin dalam feces manusia terdapat bibit-bibit penyakit tersebut Dalam satu
gram feces terdapat sekitar seratus juta Escherichia coli (Entjang 2003) Bentuk
morfologi Escherichia coli dapat dilihat pada Gambar 1
11
Gambar 1 Escherichia coli
Sumber http Escherichia co_wikipedia Indonesia
Klasifikasi Escherichia coli adalah sebagai berikut (http Escherichia
co_wikipedia Indonesia)
Superdominan Phylogenetica
Filum Proteobacteria
Kelas Gamma Proteobacteria
Ordo Enterobacteriales
Famili Enterobacteriaceae
Genus Escherichia
Spesies Escherichia coli
Escherichia coli merupakan flora normal yang terdapat dalam usus dan
hidup komensal di dalam kolon manusia membantu pembuatan vitamin K yang
penting untuk pembekuan darah Bakteri enterik lain (spesies proteus
enterobakter klebsiella morganella providencia sitrobakter dan serratia) juga
ditemukan sebagai anggota dari flora normal dalam usus tetapi jarang
dibandingkan dengan Escherichia coli Bakteri enterik biasanya ditemukan dalam
jumlah kecil sebagai bagian dari flora normal dari sistem pemapasan dan sistem
alat kelamin Bakteri enterik biasanya tidak menyebabkan penyakit dan dalam
ususnya dapat memberikan fungsi normal dan nutrisi Escherichia coli umumnya
menyebabkan diare dan diklasifikasikan berdasarkan sifat karakteristik dari
virulensinya serta tiap kelompok menyebabkan penyakit dengan mekanisme yang
berbeda Klasifikasi penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli
yaitu
12
a Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
Merupakan penyebab diare pada bayi khususnya di negara berkembang
EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil Akibat dari infeksi EPEC adalah diare
yang cair disertai muntah-muntah dan demam yang biasanya susah diatasi namun
tidak kronis
b Enterotoxigenic Escherichia coli ETEC)
ETEC merupakan penyebab diare pada musafir dan bayi terutama pada
iklim tropis ETEC menyebabkan diare disertai dengan kram dan suhu rendah atau
tidak demam Diare yang disebabkan oleh ETEC hampir sama dengan kolera
karena terganggunya proses pencemaan sampai usus akibat inokula bakteri
c Enteroinvasive Escherichia coli EIEC)
Infeksi dari EIEC hampir sama dengan penyakit yang disebabkan oleh
Shigella Diare disertai dengan demam dan kram pada pemt dan kemudian
mengakibatkan colonic phase with bloody and mucoid stools Infeksi EIEC
disebabkan karena cemaran pada makanan dan air dan juga dapat tersebar pada
manusia
d Enterohemorrhagic Escherichia coli EHEC)
EHEC memproduksi verotoksi berdasarkan efek sitotoksik pada sel Vero
mempakan biakan sel ginjal monyet hijau di Afrika EHEC banyak dihubungkan
dengan hemorrhagic colitis diare yang sangat parah dengan sindrom uremic
hemolytic anemia dan thrombocytopenia Di Amerika Serikat sindrom uremic
hemolytic mempakan penyebab dari kegagalan ginjal pada anak-anak
e Enteroaggregative Escherichia coli EAEC)
EAEC menyebabkan diare yang akut dan kronis (dalam jangka waktu gt 14
hari) pada masyarakat di negara berkembang Organisme ini juga menyebabkan
penyakit akibat makanan di negara berkembang Patogenesis EAEC penyebab
diare tidak terlalu dipahami meskipun melekat pada mukosa intestinal dan
menghasilkan entorotoksin dan sitotoksin Entorotoksin dan sititoksin yang
dihasilkan dapat menyebabkan kemsakan mukosa pengeluaran sejumlah besar
13
mukus dan terjadinya diare (Brooks et al 2001) Escherichia coli juga dapat
menimbulkan pneumonia endocarditis infeksi pada luka-luka dan abses pada
berbagai organ (Endjang 2003)
2J4 Salmonella spp
Salmonellae merupakan genus bakteri dengan ciri-ciri berbentuk batang
motil (kecuali S Gallinarum dan S Pullorom yang non-motil) tidak membentuk
spora dan gram negatif tidak berkapsul Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh
hewan terutama unggas dan babi Lingkungan yang menjadi sumber organisme
ini antara lain air tanah serangga permukaan pabrik permukaan dapur kotoran
binatang daging mentah daging unggas mentah dan makanan laut merah (US
Food and Drug Administration 2004) Salmonellae ini diberi nama oleh Daniel
Edward salmon ahli patologi Amerika Serikat meskipun sebenamya temaimya
Theobald Smith yang pertama kali menemukan bakteri ini pada tahim 1885 pada
tubuh babi (Brooks ea 2001)
Salmonellae mempimyai dua atau lebih bentuk antigen H Salmonellae
tumbuh cepat dalam media yang sederhana hampir tidak pemah
memfermentasikan laktosa dan sukrosa tetapi dapat memfermentasikan glukosa
sehingga terbentuk dasar asam dan cekimgan basa pada Triple Sugar Iron (TSI)
agar (Ahmad 1995) Salmonellae mempunyai ukuran tertentu Salmonellae
biasanya memproduksi H 2 S dan tahan hidup dalam air membeku pada periode
yang lama Salmonellae tahan terhadap bahan kimia tertentu (misalnya brilliant
green sodium tetrathionate sodium deoxycholate) Bentuk morfologi Salmonella
spp dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2 Salmonella spp Sumber (http5amoMea_Wikipedia Bahasa Indonesia)
14
Klasifikasi dari bakteri Salmonella spp (httpiSflwolaquoea_Wikipedia
Bahasa Indonesia)
Kingdom Bakteria
Phylimi Proteobakteria
Kelas Gamma proteobakteria
Ordo Enterobakteriales
Famili Enterobakteriaceae
Genus Salmonella
Spesies Salmonella spp
Salmonellosis merupakan salah satu penysikit zoonosis yang disebabkan
oleh bakteri patogen Salmonella spp Kebanyakan tipe Salmonellae dapat
menyebabkan penyakit pada manusia Salmonellosis pada manusia ada dua
macam yaitu tifoid dan non tifoid Salmonellosis tifoid meliputi demam tifoid
(thyphoid fever) dan demam paratifoid (parathyphoidfever) yang disebabkan oleh
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi A dan B sedang Salmonellosis non
tifoid biasanya disebabkan oleh serovar-serovar Salmonellae yang tidak
mempunyai hospes spesifik Serovar ini bersifat patogen baik pada hewan
maupun manusia Penularan penyakit ini berasal dari hewan ke manusia melalui
makanan asal hewan seperti telur daging susu atau air minum dan bahan-bahan
lainnya yang tercemar oleh ekskresi hewanpenderita yang terkontaminasi
Salmonellae (food-borne disease) atau sebaliknya contohnya S Enteritis S
typhimurium Penyakit diawali dengan kenaikan suhu tubuh disertai dengan rasa
kurang enak badan dan sakit kepala Demam dapat mencapai 40degC sakit pada
bagian perut tubuh lemah sakit dan tidak nafsu makan diare dan konstipasi dapat
terjadi serta bintik merah kadang-kadang muncul dipermukaan kulit
Salmonellosis dapat menyerang semua golongan umur dan seks pada manusia
namun laki-laki lebih sering terkena infeksi daripada perempuan (Ariyanti dan
Supar 2006)
24 Metoda Identifikasi Mikroba Patogen
Teknik diagnostik yang telah dikembangkan di Indonesia sangat berguna
dalam mendiagnosa penyakit-penyakit khas tropis terutama untuk berbagai
15
penyakit menular seperti SARS dan flu burung Teknologi diagnostik saat ini juga
diperlukan untuk mendeteksi dengan cepat makanan yang terkontaminasi (bakteri
mikroba bahkan protein dari hewan tak halal atau babi) Bioteknologi juga
dibutuhkan dalam pertambangan untuk mendeteksi mikroba-mikroba yang
merugikan dan menguntungkan pertambangan Bioteknologi diagnostik juga
digunakan untuk memantau penyebaran mikroba tertentu di lingkungan untuk
mendiagnosa penyakit tanamanhewanikan atau penyebaran mikroba dalam
penanggulangan penyakit tanamanhewanikan tersebut (Nugroho 2008)
241 Metoda secara Konvensional
Metoda secara konvensional terbagi menjadi karakteristik morfologi
pewamaan gram uji biokimia dan serologi Karakteristik morfologi berperan
serta dalam pembagian klasifikasi organisme selama 200 tahun Organisme yang
lebih tinggi dibedakan berdasarkan anatomi tetapi banyak organisme yang hampir
sama dibedakan berdasarkan struktumya Pada mikroskop organisme yang
berbeda dari segi metabolisme dan fisiologinya terlihat sama Secara
harfiahratusan dari bakteri berbentuk batang kecil dan coccus kecil Pada
pewamaan gram bakteri terklasifikasi menjadi bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif Pewamaan gram digunakan untuk mengidentifikeisi kelompok
bakteri yang berdasarkan komposisi kimia dinding selnya
Pada lingkungan klinis pewamaan gram secara mikroskopik digunakan
untuk memperoleh informasi lebih cepat Test biokimia dilakukan xmtuk
pemeriksaan bakteri dengan isolasi dan biakan kuman serta diagnosa dari suatu
penyakit di laboratorium rumah sakit Identifikasi kuman melalui uji serologi
digunakan untuk membantu diagnosa penyakit dengan mendeteksi antigen itu
sendiri Beberapa uji serologis yang digunakan adalah metoda enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA) dan westem blot
Elisa mempakan teknik yang didasarkan pada pengikatan secara kovalen
suatu enzim pada antibodi atau antigen dan juga sebageii molekul pelapor
terjadinya suatu interaksi Westem blot mempakan gabimgan ide dasar dari
ELISA dengan teknik pemisahan protein secara elektroforesis Perbedaannya
pada westem blot reaksi wama yang dikatalisis enzim pelapor adalah reaksi waran
dengan produk berwama terpresipasi pada kertasnilon Akibatnya tes positif
16
westem blot akan terlihat sebagai pita berwama pada kertasnilon Teknik yang
paling banyak digunakan adalah teknik Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Teknik yang mengutamakan keterampilan lebih tinggi dan pengetahuan
dasar teknis tertentu yaitu teknologi imunoblot Western Blot) Teknologi
imunoblot mempakan teknik yang penting imtuk diagnosa infeksi HIV sebagai
konfirmasi setelah deteksi positif HFV menggunakan ELISA (Nugroho 2008)
242 Metoda secara Molekular
Metoda lain yang digunakan apabila mikroorganisme tidak dapat
diidentifikasi dengan metoda konvensional adalah metoda molekular yaitu dengan
teknik hibridisasi asam nukleat atau amplikasi DNA biasa disebut Polymerase
Chain Reaction (PCR) Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metoda
PCR ini meliputi resiko kontaminasi yang menyebabkan hasil tidak benar-benar
positif yang terjadi bila prosedur klinis tidak dilakukan secara cermat adanya
bahan-bahan spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan
hepari dalam spesimen darah serta bilimbin dan garam empedu dalam spesimen
feces) biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit Infeksi penyakit
cepat menyebar karena gen etilogi berasal dari sel tunggal yang berhubimgan
dengan tubuh organisme yang sama baik dari ciri biokimia maupun karakteristik
genomnya (tortora 2001)
17
23 Mikroorganisme
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok jasad renik yang berukuran
kecil yang tidak dapat dilihat lansung oleh mata melainkan menggunakan alat
yaitu mikroskop Mikroorganisme disebut juga mikroba Pada umimmya kita
mengambil ketentuan bahwa semua makhluk yang berukuran beberapa mikron
atau lebih kecil lagi kita sebut mikroorganisme (Dwidjoseputro 2005)
Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia
beberapa diantaranya menjadi penghuni dalam tubuh manusia Beberapa
mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lainnya terlibat dalam kegiatan
manusia sehari-hari seperti misalnya pembuatan anggur keju yogurt produksi
penisilin serta proses-proses perlakuan yang berkaitan dengan pembuangan
limbah (Pelczar dan Chan 1986)
Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723) ialah orang yang pertama kali
mengetahui adanya mikroorganisme Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat
melihat bentuk makhluk-makhluk kecil sebelumnya itu tidak diduga sama sekali
keadaannya (Dwidjoseputro 2005) Selain Antoni van Leewenhoek banyak juga
ilmuan-ilmuan yang melekukan eksperimen untuk memastikan dari mana asal
mikroorganisme yaitu Aristoteles Needham Spallanzani Schultze Schroder dan
von Dusch serta Louis Pasteur (Pelczar dan Chan 1986)
Dari pendapat para ilmuan yang telah melakukan eksperimen tersebut
eksperimen yang dilakukan oleh Louis Pasteur tahun 1865 dapat diterima dimana
ia menggunakan suatu botol berisi kaldu dengan ditutup oleh suatu pipa yang
melengkung seperti leher angsa Dengan idenya tersebut Pasteur dapat
meyakinkan kepada khalayak bahwa tidak ada kehidupan baru yang timbul dari
benda mati Aristoteles berpendapat bahwa makhluk-makhluk kecil terjadinya
begitu saja dari benda yang mati Maka disimpulkannya pendapat itu dengan
ucapan Omne vivum ex ovo omne ovum ex vivo yang berarti semua kehidupan
itu berasal dari telur dan semua telur itu berasal dari sesuatu yang hidup
(Dwidjoseputro 2005)
Terhadap kehidupan mikroba dib^i dua kelompok diantaranya kelompok
merugikan dan kelompok menguntungkan Kelompok merugikan yaitu pathogen
yang menyebabkan penyakit dan infeksi kerusakan makanan kontaminasi air
7
minum Kelompok menguntungkan diantaranya adalah mikroba yang menjaga
keseimbangan alam dan lingkungan degradasi makhluk yang telah mati
fotosintesis yang menghasilkan O 2 bioremidiasi air dan tanah yang tercemar zat
kimia industri makanan fermentasi tape tempe fermentasi susu kecap produksi
enzim roti dan Iain-lain Menjaga kesehatan makhluk hidup lain menjaga
kesehatan pencemaan produksi vitamin B dan K produksi bahan kimia etanol
aseton senyawa-senyawa organik industri farmasi obat-obatan antibiotik
(Entjang 2003)
231 Klasifikasi Mikrooi^anisme
Klasifikasi ialah suatu istilah yang merupakan bagian dari taksonomi
Taksonomi ialah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematik organisme ke
dalam kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal takson) Ciri utama
yang membedakan kelompok mikroba tertentu dari yang lain ialah organisasi
bahan selulamya Perbedaan ini memisahkan semua protista menjadi dua kategori
utama yaitu prokariotik dan eukariotik (Pelczar dan Chan 1986)
Sel prokariotik adalah sel yang intinya primitif tidak jelas terbungkus
suatu membran (pro = primitif karyon = inti) sedangkan sel eukariotik adalah sel
yang intinya jelas terbungkus suatu membran (eu = normal = sesungguhnya)
Walaupun sel sangat bervariasi dalam bentuk dan dan fimgsinya tetapi setiap sel
selalu terdiri dari sitoplasma yang terbimgkus membran sitoplasma dan
didalamnya terdapat suatu genome DNA yang berisi pembawa sifat yang
diturunkan dari sel induk kepada sel anak Dengan mikroskop elektron sel
prokariotik terlihat memiliki dinding sel membran sitoplasma granula yang
menyebar dalam sitoplasma dan kromatin (genome DNA) di dalam sitoplasma
Semua bakteri chlamidiae rickettsia dan mikoplasma adalah sel prokariotik
Sel eukariotik umumnya lebih besar dibandingkan dengan sel prokariotik
Sel eukariotik mempxmyai inti yang jelas terbimgkus suatu membran dan berisi
genome DNA Organel yang terdapat di dalam sel eukariotik antara lain
mitokondria kloroplas retikulum endoplasma badan golgi lisosom vakuola
sentriol masing-masing terbungkus membran (Entjang 2003) Perbedaan antara
8
sel prokariotik dan eukariotik dirangkum dan dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah
ini
Tabel 2 Perbedaan sel Prokariot dan sel Eukariot
Sel Prokariot Sel eukariot Pembawa sifatnya terdapat pada molekul DNA dan tidak mempunyai inti yang jelas
Pembawa sifatnya tersusun di dalam kromosom
Ukuran sel lebih kecil dibanding sel eukariotik Intinya terlihat tidak jelas terbungkus suatu membrane
Ukuran sel lebih besar Intinya terlihat jelas terbungkus suatu mebran
Ribosomnya berukuran kecil dan tersebar di dalam sitoplasma
Ribosomnya besar terdapat di dalam retikulum endoplasma
Alat geraknya flagella Alat geraknya flagella silia atau bergerak seperti amuba
Tidak mempunyai organel Semua organelnya (mitokondria kloroplast badan golgi lisosom dan retikulum endoplasma) masing-masing terbungkus suatu membran
Dinding selnya mengandung peptidoglikan
Dinding selnya tidak mengandving peptidoglikan
Tidak melakukan mitosis maupun miosis
Melakukan mitosis dan meiosis
Proses pemapasannya terjadi pada membran sitoplasma
Proses pemapasannya terjadi pada mitokondria
Sumber Entjang 2003
232 Bakteri Bakteri berasal dari kata bakterion (bahasa Yimani) yang berarti tongkat
atau batang Saat ini istilah bakteri digunakan untuk menyebut sekelompok
mikroorganisme yang bersel satu tidak berklorofil (meskipun ada kecualinya)
berkembang biak dengan pembelahan diri serta demikian kecilnya sehingga
hanya tampak dengan mikroskop (Dwidjoseputra 2005) Sel bakteri beberapa
spesies dapat berukuran 100 kali lebih panjang daripada sel spesies yang lain
(Pelczar dan Chan 1986)
Bakteri memiliki empat macam bentuk yaitu coccus (kokus) basil
(batang) spirillum (spiral) dan vibrio (koma) (Entjang 2003) Kokus (coccus)
adalah bakteri yang bentuknya sempa bola-bola kecil Golongan ini tidak
9
sebanyak golongan basil Basil (batang) berbentuk seperti tongkat pendek
silindris Sebagian besar bakteri berupa basil Spiral ( spirilium) ialah bakteri yang
bentuknya seperti batang yang melilit serupa spiral Bakteri yang berbentuk spiral
itu tidak banyak (Dwidjoseputro 2005) Spiral yang pendek dan tidak lengkap
disebut sebagai bakteri koma atau vibrio (Pelczar dan Chan 1986)
Bakteri dibedakan berd2isarkan ketebalan ukuran dinding selnya yaitu
terdiri dari bakteri gram positif dan bakteri gram negatif Bakteri gram positif
memiliki dinding sel yang lebih tebal daripada bakteri gram negatif Komposisi
kimiawi dinding sel yaitu terdiri dari N-asetilglukosamin (AGA) asam N-
asetilmuramat (AAM) dan suatu peptida yang terdiri dari empat atau lima asam
amino yaitu L-alanin D-alanin asam D-glutamat dan lisin atau asam
diaminnopimelat Komponen-komponen kimiawi adalah asam tekoat protein
polisakarida lipoprotein dan lipopolisakarida yang terikat pada peptidoglikan
Bakteri gram negatif mengandung lipid lemak atau subunit seperti lemak dalam
persentase lebih tinggi daripada yang dikandung bakteri gram positif (Pelczar dan
Chan 1986) Untuk lebih jelasnya ciri dari bakteri gram positif dan negatif dapat
dilihat pada Tabel 2
Tabel 3 Beberapa ciri bakteri Gram positif dan Gram negatif Ciri Gram positif Gram negatif Struktur dinding sel Tebal (15-80 nm)
berlapis tunggal (mono) Tipis (10-15 nm) Berlapis tiga (multi)
Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah (1-4) peptidoglikan ada sebagai lapisan tunggal komponen utama merupakan lebih dari 50 berat kering pada beberapa sel bakteri Asam tekoat
Kandungan lipid tinggi (11-22) Peptidoglikan ada di dalam lapisan kaku sebelah dalam jumlahnya sedikit merupakan sekitar 10 berat kering Tidak ada asam tekoat
Kerentanan terhadap penisilin
Lebih rentan Kurang rentan
Pertumbuhan dihambat oleh zat-zat wama dasar misalnya ungu kristal
Pertumbuhan dihambat dengan nyata
Pertumbuhan tidak begitu dihambat
Persyaratan nutrisi Relatif rumit pada banyak spesies
Relatif sederhana
Resistensi terhadap gangguan fisik
Lebih resisten Kurang resisten
Sumber Pelczar dan Chan 1986
10
Pemeriksaan sel bakteri dengan teknik mikroskop modem memperlihatkan
adanya struktur-stmktur permukaan sel bakteri yaitu flagella pili kapsul dinding
sel dan membran sitoplasma Fungsi struktur permukaan sel bakteri dirangkum
pada Tabel 3
Tabel 4 Fungsi struktur permukaan sel bakteri
Struktur Fungsi Komposisi Kimia Flagella Lokomosi Protein Pili Tabung konjugasi
pelekatan sel Protein
Kapsul dan bahan ekstra seluluer
Penutup lindung Pelekatan sel Makanan cadangan
Polisakarida polipeptida
Dinding sel Penutup lindung Permeabilitas
Peptidoglikan asam tekoat polisakeirida lipid dan protein
Membran sitoplasma Penutup semipermiabel Mekanisme transport Pembelahan sel Sintesis makromolekul Biologis
Lipid protein
Sumber Pelczar dan Chan 1986
233 Escherichia coli
Bakteri ini berbentuk batang gram negatif fakultatif aerob dan tumbuh
baik pada media sederhana dapat melakukan fermentasi laktosa dan fermentasi
glukosa serta menghasilkan gas Escherichia coli digunakan untuk menilai
tentang baik tidaknya persediaan air untuk keperluan rumah tangga Hal ini
penting karena air untuk keperluan rumah tangga sering kali menyebabkan
terjadinya epidemik penyebab penyakit-penyakit saluran pencemaan makanan
seperti kolera tifus disentri dan penyakit cacing Bibit penyakit ini berasal dari
feces manusia yang menderita penyakit-penyakit tersebut Karena itu diusahakan
agar air rumah tangga dijaga jangan sampai dikotori feces manusia karena
mungkin dalam feces manusia terdapat bibit-bibit penyakit tersebut Dalam satu
gram feces terdapat sekitar seratus juta Escherichia coli (Entjang 2003) Bentuk
morfologi Escherichia coli dapat dilihat pada Gambar 1
11
Gambar 1 Escherichia coli
Sumber http Escherichia co_wikipedia Indonesia
Klasifikasi Escherichia coli adalah sebagai berikut (http Escherichia
co_wikipedia Indonesia)
Superdominan Phylogenetica
Filum Proteobacteria
Kelas Gamma Proteobacteria
Ordo Enterobacteriales
Famili Enterobacteriaceae
Genus Escherichia
Spesies Escherichia coli
Escherichia coli merupakan flora normal yang terdapat dalam usus dan
hidup komensal di dalam kolon manusia membantu pembuatan vitamin K yang
penting untuk pembekuan darah Bakteri enterik lain (spesies proteus
enterobakter klebsiella morganella providencia sitrobakter dan serratia) juga
ditemukan sebagai anggota dari flora normal dalam usus tetapi jarang
dibandingkan dengan Escherichia coli Bakteri enterik biasanya ditemukan dalam
jumlah kecil sebagai bagian dari flora normal dari sistem pemapasan dan sistem
alat kelamin Bakteri enterik biasanya tidak menyebabkan penyakit dan dalam
ususnya dapat memberikan fungsi normal dan nutrisi Escherichia coli umumnya
menyebabkan diare dan diklasifikasikan berdasarkan sifat karakteristik dari
virulensinya serta tiap kelompok menyebabkan penyakit dengan mekanisme yang
berbeda Klasifikasi penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli
yaitu
12
a Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
Merupakan penyebab diare pada bayi khususnya di negara berkembang
EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil Akibat dari infeksi EPEC adalah diare
yang cair disertai muntah-muntah dan demam yang biasanya susah diatasi namun
tidak kronis
b Enterotoxigenic Escherichia coli ETEC)
ETEC merupakan penyebab diare pada musafir dan bayi terutama pada
iklim tropis ETEC menyebabkan diare disertai dengan kram dan suhu rendah atau
tidak demam Diare yang disebabkan oleh ETEC hampir sama dengan kolera
karena terganggunya proses pencemaan sampai usus akibat inokula bakteri
c Enteroinvasive Escherichia coli EIEC)
Infeksi dari EIEC hampir sama dengan penyakit yang disebabkan oleh
Shigella Diare disertai dengan demam dan kram pada pemt dan kemudian
mengakibatkan colonic phase with bloody and mucoid stools Infeksi EIEC
disebabkan karena cemaran pada makanan dan air dan juga dapat tersebar pada
manusia
d Enterohemorrhagic Escherichia coli EHEC)
EHEC memproduksi verotoksi berdasarkan efek sitotoksik pada sel Vero
mempakan biakan sel ginjal monyet hijau di Afrika EHEC banyak dihubungkan
dengan hemorrhagic colitis diare yang sangat parah dengan sindrom uremic
hemolytic anemia dan thrombocytopenia Di Amerika Serikat sindrom uremic
hemolytic mempakan penyebab dari kegagalan ginjal pada anak-anak
e Enteroaggregative Escherichia coli EAEC)
EAEC menyebabkan diare yang akut dan kronis (dalam jangka waktu gt 14
hari) pada masyarakat di negara berkembang Organisme ini juga menyebabkan
penyakit akibat makanan di negara berkembang Patogenesis EAEC penyebab
diare tidak terlalu dipahami meskipun melekat pada mukosa intestinal dan
menghasilkan entorotoksin dan sitotoksin Entorotoksin dan sititoksin yang
dihasilkan dapat menyebabkan kemsakan mukosa pengeluaran sejumlah besar
13
mukus dan terjadinya diare (Brooks et al 2001) Escherichia coli juga dapat
menimbulkan pneumonia endocarditis infeksi pada luka-luka dan abses pada
berbagai organ (Endjang 2003)
2J4 Salmonella spp
Salmonellae merupakan genus bakteri dengan ciri-ciri berbentuk batang
motil (kecuali S Gallinarum dan S Pullorom yang non-motil) tidak membentuk
spora dan gram negatif tidak berkapsul Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh
hewan terutama unggas dan babi Lingkungan yang menjadi sumber organisme
ini antara lain air tanah serangga permukaan pabrik permukaan dapur kotoran
binatang daging mentah daging unggas mentah dan makanan laut merah (US
Food and Drug Administration 2004) Salmonellae ini diberi nama oleh Daniel
Edward salmon ahli patologi Amerika Serikat meskipun sebenamya temaimya
Theobald Smith yang pertama kali menemukan bakteri ini pada tahim 1885 pada
tubuh babi (Brooks ea 2001)
Salmonellae mempimyai dua atau lebih bentuk antigen H Salmonellae
tumbuh cepat dalam media yang sederhana hampir tidak pemah
memfermentasikan laktosa dan sukrosa tetapi dapat memfermentasikan glukosa
sehingga terbentuk dasar asam dan cekimgan basa pada Triple Sugar Iron (TSI)
agar (Ahmad 1995) Salmonellae mempunyai ukuran tertentu Salmonellae
biasanya memproduksi H 2 S dan tahan hidup dalam air membeku pada periode
yang lama Salmonellae tahan terhadap bahan kimia tertentu (misalnya brilliant
green sodium tetrathionate sodium deoxycholate) Bentuk morfologi Salmonella
spp dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2 Salmonella spp Sumber (http5amoMea_Wikipedia Bahasa Indonesia)
14
Klasifikasi dari bakteri Salmonella spp (httpiSflwolaquoea_Wikipedia
Bahasa Indonesia)
Kingdom Bakteria
Phylimi Proteobakteria
Kelas Gamma proteobakteria
Ordo Enterobakteriales
Famili Enterobakteriaceae
Genus Salmonella
Spesies Salmonella spp
Salmonellosis merupakan salah satu penysikit zoonosis yang disebabkan
oleh bakteri patogen Salmonella spp Kebanyakan tipe Salmonellae dapat
menyebabkan penyakit pada manusia Salmonellosis pada manusia ada dua
macam yaitu tifoid dan non tifoid Salmonellosis tifoid meliputi demam tifoid
(thyphoid fever) dan demam paratifoid (parathyphoidfever) yang disebabkan oleh
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi A dan B sedang Salmonellosis non
tifoid biasanya disebabkan oleh serovar-serovar Salmonellae yang tidak
mempunyai hospes spesifik Serovar ini bersifat patogen baik pada hewan
maupun manusia Penularan penyakit ini berasal dari hewan ke manusia melalui
makanan asal hewan seperti telur daging susu atau air minum dan bahan-bahan
lainnya yang tercemar oleh ekskresi hewanpenderita yang terkontaminasi
Salmonellae (food-borne disease) atau sebaliknya contohnya S Enteritis S
typhimurium Penyakit diawali dengan kenaikan suhu tubuh disertai dengan rasa
kurang enak badan dan sakit kepala Demam dapat mencapai 40degC sakit pada
bagian perut tubuh lemah sakit dan tidak nafsu makan diare dan konstipasi dapat
terjadi serta bintik merah kadang-kadang muncul dipermukaan kulit
Salmonellosis dapat menyerang semua golongan umur dan seks pada manusia
namun laki-laki lebih sering terkena infeksi daripada perempuan (Ariyanti dan
Supar 2006)
24 Metoda Identifikasi Mikroba Patogen
Teknik diagnostik yang telah dikembangkan di Indonesia sangat berguna
dalam mendiagnosa penyakit-penyakit khas tropis terutama untuk berbagai
15
penyakit menular seperti SARS dan flu burung Teknologi diagnostik saat ini juga
diperlukan untuk mendeteksi dengan cepat makanan yang terkontaminasi (bakteri
mikroba bahkan protein dari hewan tak halal atau babi) Bioteknologi juga
dibutuhkan dalam pertambangan untuk mendeteksi mikroba-mikroba yang
merugikan dan menguntungkan pertambangan Bioteknologi diagnostik juga
digunakan untuk memantau penyebaran mikroba tertentu di lingkungan untuk
mendiagnosa penyakit tanamanhewanikan atau penyebaran mikroba dalam
penanggulangan penyakit tanamanhewanikan tersebut (Nugroho 2008)
241 Metoda secara Konvensional
Metoda secara konvensional terbagi menjadi karakteristik morfologi
pewamaan gram uji biokimia dan serologi Karakteristik morfologi berperan
serta dalam pembagian klasifikasi organisme selama 200 tahun Organisme yang
lebih tinggi dibedakan berdasarkan anatomi tetapi banyak organisme yang hampir
sama dibedakan berdasarkan struktumya Pada mikroskop organisme yang
berbeda dari segi metabolisme dan fisiologinya terlihat sama Secara
harfiahratusan dari bakteri berbentuk batang kecil dan coccus kecil Pada
pewamaan gram bakteri terklasifikasi menjadi bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif Pewamaan gram digunakan untuk mengidentifikeisi kelompok
bakteri yang berdasarkan komposisi kimia dinding selnya
Pada lingkungan klinis pewamaan gram secara mikroskopik digunakan
untuk memperoleh informasi lebih cepat Test biokimia dilakukan xmtuk
pemeriksaan bakteri dengan isolasi dan biakan kuman serta diagnosa dari suatu
penyakit di laboratorium rumah sakit Identifikasi kuman melalui uji serologi
digunakan untuk membantu diagnosa penyakit dengan mendeteksi antigen itu
sendiri Beberapa uji serologis yang digunakan adalah metoda enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA) dan westem blot
Elisa mempakan teknik yang didasarkan pada pengikatan secara kovalen
suatu enzim pada antibodi atau antigen dan juga sebageii molekul pelapor
terjadinya suatu interaksi Westem blot mempakan gabimgan ide dasar dari
ELISA dengan teknik pemisahan protein secara elektroforesis Perbedaannya
pada westem blot reaksi wama yang dikatalisis enzim pelapor adalah reaksi waran
dengan produk berwama terpresipasi pada kertasnilon Akibatnya tes positif
16
westem blot akan terlihat sebagai pita berwama pada kertasnilon Teknik yang
paling banyak digunakan adalah teknik Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Teknik yang mengutamakan keterampilan lebih tinggi dan pengetahuan
dasar teknis tertentu yaitu teknologi imunoblot Western Blot) Teknologi
imunoblot mempakan teknik yang penting imtuk diagnosa infeksi HIV sebagai
konfirmasi setelah deteksi positif HFV menggunakan ELISA (Nugroho 2008)
242 Metoda secara Molekular
Metoda lain yang digunakan apabila mikroorganisme tidak dapat
diidentifikasi dengan metoda konvensional adalah metoda molekular yaitu dengan
teknik hibridisasi asam nukleat atau amplikasi DNA biasa disebut Polymerase
Chain Reaction (PCR) Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metoda
PCR ini meliputi resiko kontaminasi yang menyebabkan hasil tidak benar-benar
positif yang terjadi bila prosedur klinis tidak dilakukan secara cermat adanya
bahan-bahan spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan
hepari dalam spesimen darah serta bilimbin dan garam empedu dalam spesimen
feces) biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit Infeksi penyakit
cepat menyebar karena gen etilogi berasal dari sel tunggal yang berhubimgan
dengan tubuh organisme yang sama baik dari ciri biokimia maupun karakteristik
genomnya (tortora 2001)
17
minum Kelompok menguntungkan diantaranya adalah mikroba yang menjaga
keseimbangan alam dan lingkungan degradasi makhluk yang telah mati
fotosintesis yang menghasilkan O 2 bioremidiasi air dan tanah yang tercemar zat
kimia industri makanan fermentasi tape tempe fermentasi susu kecap produksi
enzim roti dan Iain-lain Menjaga kesehatan makhluk hidup lain menjaga
kesehatan pencemaan produksi vitamin B dan K produksi bahan kimia etanol
aseton senyawa-senyawa organik industri farmasi obat-obatan antibiotik
(Entjang 2003)
231 Klasifikasi Mikrooi^anisme
Klasifikasi ialah suatu istilah yang merupakan bagian dari taksonomi
Taksonomi ialah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematik organisme ke
dalam kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal takson) Ciri utama
yang membedakan kelompok mikroba tertentu dari yang lain ialah organisasi
bahan selulamya Perbedaan ini memisahkan semua protista menjadi dua kategori
utama yaitu prokariotik dan eukariotik (Pelczar dan Chan 1986)
Sel prokariotik adalah sel yang intinya primitif tidak jelas terbungkus
suatu membran (pro = primitif karyon = inti) sedangkan sel eukariotik adalah sel
yang intinya jelas terbungkus suatu membran (eu = normal = sesungguhnya)
Walaupun sel sangat bervariasi dalam bentuk dan dan fimgsinya tetapi setiap sel
selalu terdiri dari sitoplasma yang terbimgkus membran sitoplasma dan
didalamnya terdapat suatu genome DNA yang berisi pembawa sifat yang
diturunkan dari sel induk kepada sel anak Dengan mikroskop elektron sel
prokariotik terlihat memiliki dinding sel membran sitoplasma granula yang
menyebar dalam sitoplasma dan kromatin (genome DNA) di dalam sitoplasma
Semua bakteri chlamidiae rickettsia dan mikoplasma adalah sel prokariotik
Sel eukariotik umumnya lebih besar dibandingkan dengan sel prokariotik
Sel eukariotik mempxmyai inti yang jelas terbimgkus suatu membran dan berisi
genome DNA Organel yang terdapat di dalam sel eukariotik antara lain
mitokondria kloroplas retikulum endoplasma badan golgi lisosom vakuola
sentriol masing-masing terbungkus membran (Entjang 2003) Perbedaan antara
8
sel prokariotik dan eukariotik dirangkum dan dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah
ini
Tabel 2 Perbedaan sel Prokariot dan sel Eukariot
Sel Prokariot Sel eukariot Pembawa sifatnya terdapat pada molekul DNA dan tidak mempunyai inti yang jelas
Pembawa sifatnya tersusun di dalam kromosom
Ukuran sel lebih kecil dibanding sel eukariotik Intinya terlihat tidak jelas terbungkus suatu membrane
Ukuran sel lebih besar Intinya terlihat jelas terbungkus suatu mebran
Ribosomnya berukuran kecil dan tersebar di dalam sitoplasma
Ribosomnya besar terdapat di dalam retikulum endoplasma
Alat geraknya flagella Alat geraknya flagella silia atau bergerak seperti amuba
Tidak mempunyai organel Semua organelnya (mitokondria kloroplast badan golgi lisosom dan retikulum endoplasma) masing-masing terbungkus suatu membran
Dinding selnya mengandung peptidoglikan
Dinding selnya tidak mengandving peptidoglikan
Tidak melakukan mitosis maupun miosis
Melakukan mitosis dan meiosis
Proses pemapasannya terjadi pada membran sitoplasma
Proses pemapasannya terjadi pada mitokondria
Sumber Entjang 2003
232 Bakteri Bakteri berasal dari kata bakterion (bahasa Yimani) yang berarti tongkat
atau batang Saat ini istilah bakteri digunakan untuk menyebut sekelompok
mikroorganisme yang bersel satu tidak berklorofil (meskipun ada kecualinya)
berkembang biak dengan pembelahan diri serta demikian kecilnya sehingga
hanya tampak dengan mikroskop (Dwidjoseputra 2005) Sel bakteri beberapa
spesies dapat berukuran 100 kali lebih panjang daripada sel spesies yang lain
(Pelczar dan Chan 1986)
Bakteri memiliki empat macam bentuk yaitu coccus (kokus) basil
(batang) spirillum (spiral) dan vibrio (koma) (Entjang 2003) Kokus (coccus)
adalah bakteri yang bentuknya sempa bola-bola kecil Golongan ini tidak
9
sebanyak golongan basil Basil (batang) berbentuk seperti tongkat pendek
silindris Sebagian besar bakteri berupa basil Spiral ( spirilium) ialah bakteri yang
bentuknya seperti batang yang melilit serupa spiral Bakteri yang berbentuk spiral
itu tidak banyak (Dwidjoseputro 2005) Spiral yang pendek dan tidak lengkap
disebut sebagai bakteri koma atau vibrio (Pelczar dan Chan 1986)
Bakteri dibedakan berd2isarkan ketebalan ukuran dinding selnya yaitu
terdiri dari bakteri gram positif dan bakteri gram negatif Bakteri gram positif
memiliki dinding sel yang lebih tebal daripada bakteri gram negatif Komposisi
kimiawi dinding sel yaitu terdiri dari N-asetilglukosamin (AGA) asam N-
asetilmuramat (AAM) dan suatu peptida yang terdiri dari empat atau lima asam
amino yaitu L-alanin D-alanin asam D-glutamat dan lisin atau asam
diaminnopimelat Komponen-komponen kimiawi adalah asam tekoat protein
polisakarida lipoprotein dan lipopolisakarida yang terikat pada peptidoglikan
Bakteri gram negatif mengandung lipid lemak atau subunit seperti lemak dalam
persentase lebih tinggi daripada yang dikandung bakteri gram positif (Pelczar dan
Chan 1986) Untuk lebih jelasnya ciri dari bakteri gram positif dan negatif dapat
dilihat pada Tabel 2
Tabel 3 Beberapa ciri bakteri Gram positif dan Gram negatif Ciri Gram positif Gram negatif Struktur dinding sel Tebal (15-80 nm)
berlapis tunggal (mono) Tipis (10-15 nm) Berlapis tiga (multi)
Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah (1-4) peptidoglikan ada sebagai lapisan tunggal komponen utama merupakan lebih dari 50 berat kering pada beberapa sel bakteri Asam tekoat
Kandungan lipid tinggi (11-22) Peptidoglikan ada di dalam lapisan kaku sebelah dalam jumlahnya sedikit merupakan sekitar 10 berat kering Tidak ada asam tekoat
Kerentanan terhadap penisilin
Lebih rentan Kurang rentan
Pertumbuhan dihambat oleh zat-zat wama dasar misalnya ungu kristal
Pertumbuhan dihambat dengan nyata
Pertumbuhan tidak begitu dihambat
Persyaratan nutrisi Relatif rumit pada banyak spesies
Relatif sederhana
Resistensi terhadap gangguan fisik
Lebih resisten Kurang resisten
Sumber Pelczar dan Chan 1986
10
Pemeriksaan sel bakteri dengan teknik mikroskop modem memperlihatkan
adanya struktur-stmktur permukaan sel bakteri yaitu flagella pili kapsul dinding
sel dan membran sitoplasma Fungsi struktur permukaan sel bakteri dirangkum
pada Tabel 3
Tabel 4 Fungsi struktur permukaan sel bakteri
Struktur Fungsi Komposisi Kimia Flagella Lokomosi Protein Pili Tabung konjugasi
pelekatan sel Protein
Kapsul dan bahan ekstra seluluer
Penutup lindung Pelekatan sel Makanan cadangan
Polisakarida polipeptida
Dinding sel Penutup lindung Permeabilitas
Peptidoglikan asam tekoat polisakeirida lipid dan protein
Membran sitoplasma Penutup semipermiabel Mekanisme transport Pembelahan sel Sintesis makromolekul Biologis
Lipid protein
Sumber Pelczar dan Chan 1986
233 Escherichia coli
Bakteri ini berbentuk batang gram negatif fakultatif aerob dan tumbuh
baik pada media sederhana dapat melakukan fermentasi laktosa dan fermentasi
glukosa serta menghasilkan gas Escherichia coli digunakan untuk menilai
tentang baik tidaknya persediaan air untuk keperluan rumah tangga Hal ini
penting karena air untuk keperluan rumah tangga sering kali menyebabkan
terjadinya epidemik penyebab penyakit-penyakit saluran pencemaan makanan
seperti kolera tifus disentri dan penyakit cacing Bibit penyakit ini berasal dari
feces manusia yang menderita penyakit-penyakit tersebut Karena itu diusahakan
agar air rumah tangga dijaga jangan sampai dikotori feces manusia karena
mungkin dalam feces manusia terdapat bibit-bibit penyakit tersebut Dalam satu
gram feces terdapat sekitar seratus juta Escherichia coli (Entjang 2003) Bentuk
morfologi Escherichia coli dapat dilihat pada Gambar 1
11
Gambar 1 Escherichia coli
Sumber http Escherichia co_wikipedia Indonesia
Klasifikasi Escherichia coli adalah sebagai berikut (http Escherichia
co_wikipedia Indonesia)
Superdominan Phylogenetica
Filum Proteobacteria
Kelas Gamma Proteobacteria
Ordo Enterobacteriales
Famili Enterobacteriaceae
Genus Escherichia
Spesies Escherichia coli
Escherichia coli merupakan flora normal yang terdapat dalam usus dan
hidup komensal di dalam kolon manusia membantu pembuatan vitamin K yang
penting untuk pembekuan darah Bakteri enterik lain (spesies proteus
enterobakter klebsiella morganella providencia sitrobakter dan serratia) juga
ditemukan sebagai anggota dari flora normal dalam usus tetapi jarang
dibandingkan dengan Escherichia coli Bakteri enterik biasanya ditemukan dalam
jumlah kecil sebagai bagian dari flora normal dari sistem pemapasan dan sistem
alat kelamin Bakteri enterik biasanya tidak menyebabkan penyakit dan dalam
ususnya dapat memberikan fungsi normal dan nutrisi Escherichia coli umumnya
menyebabkan diare dan diklasifikasikan berdasarkan sifat karakteristik dari
virulensinya serta tiap kelompok menyebabkan penyakit dengan mekanisme yang
berbeda Klasifikasi penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli
yaitu
12
a Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
Merupakan penyebab diare pada bayi khususnya di negara berkembang
EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil Akibat dari infeksi EPEC adalah diare
yang cair disertai muntah-muntah dan demam yang biasanya susah diatasi namun
tidak kronis
b Enterotoxigenic Escherichia coli ETEC)
ETEC merupakan penyebab diare pada musafir dan bayi terutama pada
iklim tropis ETEC menyebabkan diare disertai dengan kram dan suhu rendah atau
tidak demam Diare yang disebabkan oleh ETEC hampir sama dengan kolera
karena terganggunya proses pencemaan sampai usus akibat inokula bakteri
c Enteroinvasive Escherichia coli EIEC)
Infeksi dari EIEC hampir sama dengan penyakit yang disebabkan oleh
Shigella Diare disertai dengan demam dan kram pada pemt dan kemudian
mengakibatkan colonic phase with bloody and mucoid stools Infeksi EIEC
disebabkan karena cemaran pada makanan dan air dan juga dapat tersebar pada
manusia
d Enterohemorrhagic Escherichia coli EHEC)
EHEC memproduksi verotoksi berdasarkan efek sitotoksik pada sel Vero
mempakan biakan sel ginjal monyet hijau di Afrika EHEC banyak dihubungkan
dengan hemorrhagic colitis diare yang sangat parah dengan sindrom uremic
hemolytic anemia dan thrombocytopenia Di Amerika Serikat sindrom uremic
hemolytic mempakan penyebab dari kegagalan ginjal pada anak-anak
e Enteroaggregative Escherichia coli EAEC)
EAEC menyebabkan diare yang akut dan kronis (dalam jangka waktu gt 14
hari) pada masyarakat di negara berkembang Organisme ini juga menyebabkan
penyakit akibat makanan di negara berkembang Patogenesis EAEC penyebab
diare tidak terlalu dipahami meskipun melekat pada mukosa intestinal dan
menghasilkan entorotoksin dan sitotoksin Entorotoksin dan sititoksin yang
dihasilkan dapat menyebabkan kemsakan mukosa pengeluaran sejumlah besar
13
mukus dan terjadinya diare (Brooks et al 2001) Escherichia coli juga dapat
menimbulkan pneumonia endocarditis infeksi pada luka-luka dan abses pada
berbagai organ (Endjang 2003)
2J4 Salmonella spp
Salmonellae merupakan genus bakteri dengan ciri-ciri berbentuk batang
motil (kecuali S Gallinarum dan S Pullorom yang non-motil) tidak membentuk
spora dan gram negatif tidak berkapsul Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh
hewan terutama unggas dan babi Lingkungan yang menjadi sumber organisme
ini antara lain air tanah serangga permukaan pabrik permukaan dapur kotoran
binatang daging mentah daging unggas mentah dan makanan laut merah (US
Food and Drug Administration 2004) Salmonellae ini diberi nama oleh Daniel
Edward salmon ahli patologi Amerika Serikat meskipun sebenamya temaimya
Theobald Smith yang pertama kali menemukan bakteri ini pada tahim 1885 pada
tubuh babi (Brooks ea 2001)
Salmonellae mempimyai dua atau lebih bentuk antigen H Salmonellae
tumbuh cepat dalam media yang sederhana hampir tidak pemah
memfermentasikan laktosa dan sukrosa tetapi dapat memfermentasikan glukosa
sehingga terbentuk dasar asam dan cekimgan basa pada Triple Sugar Iron (TSI)
agar (Ahmad 1995) Salmonellae mempunyai ukuran tertentu Salmonellae
biasanya memproduksi H 2 S dan tahan hidup dalam air membeku pada periode
yang lama Salmonellae tahan terhadap bahan kimia tertentu (misalnya brilliant
green sodium tetrathionate sodium deoxycholate) Bentuk morfologi Salmonella
spp dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2 Salmonella spp Sumber (http5amoMea_Wikipedia Bahasa Indonesia)
14
Klasifikasi dari bakteri Salmonella spp (httpiSflwolaquoea_Wikipedia
Bahasa Indonesia)
Kingdom Bakteria
Phylimi Proteobakteria
Kelas Gamma proteobakteria
Ordo Enterobakteriales
Famili Enterobakteriaceae
Genus Salmonella
Spesies Salmonella spp
Salmonellosis merupakan salah satu penysikit zoonosis yang disebabkan
oleh bakteri patogen Salmonella spp Kebanyakan tipe Salmonellae dapat
menyebabkan penyakit pada manusia Salmonellosis pada manusia ada dua
macam yaitu tifoid dan non tifoid Salmonellosis tifoid meliputi demam tifoid
(thyphoid fever) dan demam paratifoid (parathyphoidfever) yang disebabkan oleh
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi A dan B sedang Salmonellosis non
tifoid biasanya disebabkan oleh serovar-serovar Salmonellae yang tidak
mempunyai hospes spesifik Serovar ini bersifat patogen baik pada hewan
maupun manusia Penularan penyakit ini berasal dari hewan ke manusia melalui
makanan asal hewan seperti telur daging susu atau air minum dan bahan-bahan
lainnya yang tercemar oleh ekskresi hewanpenderita yang terkontaminasi
Salmonellae (food-borne disease) atau sebaliknya contohnya S Enteritis S
typhimurium Penyakit diawali dengan kenaikan suhu tubuh disertai dengan rasa
kurang enak badan dan sakit kepala Demam dapat mencapai 40degC sakit pada
bagian perut tubuh lemah sakit dan tidak nafsu makan diare dan konstipasi dapat
terjadi serta bintik merah kadang-kadang muncul dipermukaan kulit
Salmonellosis dapat menyerang semua golongan umur dan seks pada manusia
namun laki-laki lebih sering terkena infeksi daripada perempuan (Ariyanti dan
Supar 2006)
24 Metoda Identifikasi Mikroba Patogen
Teknik diagnostik yang telah dikembangkan di Indonesia sangat berguna
dalam mendiagnosa penyakit-penyakit khas tropis terutama untuk berbagai
15
penyakit menular seperti SARS dan flu burung Teknologi diagnostik saat ini juga
diperlukan untuk mendeteksi dengan cepat makanan yang terkontaminasi (bakteri
mikroba bahkan protein dari hewan tak halal atau babi) Bioteknologi juga
dibutuhkan dalam pertambangan untuk mendeteksi mikroba-mikroba yang
merugikan dan menguntungkan pertambangan Bioteknologi diagnostik juga
digunakan untuk memantau penyebaran mikroba tertentu di lingkungan untuk
mendiagnosa penyakit tanamanhewanikan atau penyebaran mikroba dalam
penanggulangan penyakit tanamanhewanikan tersebut (Nugroho 2008)
241 Metoda secara Konvensional
Metoda secara konvensional terbagi menjadi karakteristik morfologi
pewamaan gram uji biokimia dan serologi Karakteristik morfologi berperan
serta dalam pembagian klasifikasi organisme selama 200 tahun Organisme yang
lebih tinggi dibedakan berdasarkan anatomi tetapi banyak organisme yang hampir
sama dibedakan berdasarkan struktumya Pada mikroskop organisme yang
berbeda dari segi metabolisme dan fisiologinya terlihat sama Secara
harfiahratusan dari bakteri berbentuk batang kecil dan coccus kecil Pada
pewamaan gram bakteri terklasifikasi menjadi bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif Pewamaan gram digunakan untuk mengidentifikeisi kelompok
bakteri yang berdasarkan komposisi kimia dinding selnya
Pada lingkungan klinis pewamaan gram secara mikroskopik digunakan
untuk memperoleh informasi lebih cepat Test biokimia dilakukan xmtuk
pemeriksaan bakteri dengan isolasi dan biakan kuman serta diagnosa dari suatu
penyakit di laboratorium rumah sakit Identifikasi kuman melalui uji serologi
digunakan untuk membantu diagnosa penyakit dengan mendeteksi antigen itu
sendiri Beberapa uji serologis yang digunakan adalah metoda enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA) dan westem blot
Elisa mempakan teknik yang didasarkan pada pengikatan secara kovalen
suatu enzim pada antibodi atau antigen dan juga sebageii molekul pelapor
terjadinya suatu interaksi Westem blot mempakan gabimgan ide dasar dari
ELISA dengan teknik pemisahan protein secara elektroforesis Perbedaannya
pada westem blot reaksi wama yang dikatalisis enzim pelapor adalah reaksi waran
dengan produk berwama terpresipasi pada kertasnilon Akibatnya tes positif
16
westem blot akan terlihat sebagai pita berwama pada kertasnilon Teknik yang
paling banyak digunakan adalah teknik Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Teknik yang mengutamakan keterampilan lebih tinggi dan pengetahuan
dasar teknis tertentu yaitu teknologi imunoblot Western Blot) Teknologi
imunoblot mempakan teknik yang penting imtuk diagnosa infeksi HIV sebagai
konfirmasi setelah deteksi positif HFV menggunakan ELISA (Nugroho 2008)
242 Metoda secara Molekular
Metoda lain yang digunakan apabila mikroorganisme tidak dapat
diidentifikasi dengan metoda konvensional adalah metoda molekular yaitu dengan
teknik hibridisasi asam nukleat atau amplikasi DNA biasa disebut Polymerase
Chain Reaction (PCR) Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metoda
PCR ini meliputi resiko kontaminasi yang menyebabkan hasil tidak benar-benar
positif yang terjadi bila prosedur klinis tidak dilakukan secara cermat adanya
bahan-bahan spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan
hepari dalam spesimen darah serta bilimbin dan garam empedu dalam spesimen
feces) biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit Infeksi penyakit
cepat menyebar karena gen etilogi berasal dari sel tunggal yang berhubimgan
dengan tubuh organisme yang sama baik dari ciri biokimia maupun karakteristik
genomnya (tortora 2001)
17
sel prokariotik dan eukariotik dirangkum dan dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah
ini
Tabel 2 Perbedaan sel Prokariot dan sel Eukariot
Sel Prokariot Sel eukariot Pembawa sifatnya terdapat pada molekul DNA dan tidak mempunyai inti yang jelas
Pembawa sifatnya tersusun di dalam kromosom
Ukuran sel lebih kecil dibanding sel eukariotik Intinya terlihat tidak jelas terbungkus suatu membrane
Ukuran sel lebih besar Intinya terlihat jelas terbungkus suatu mebran
Ribosomnya berukuran kecil dan tersebar di dalam sitoplasma
Ribosomnya besar terdapat di dalam retikulum endoplasma
Alat geraknya flagella Alat geraknya flagella silia atau bergerak seperti amuba
Tidak mempunyai organel Semua organelnya (mitokondria kloroplast badan golgi lisosom dan retikulum endoplasma) masing-masing terbungkus suatu membran
Dinding selnya mengandung peptidoglikan
Dinding selnya tidak mengandving peptidoglikan
Tidak melakukan mitosis maupun miosis
Melakukan mitosis dan meiosis
Proses pemapasannya terjadi pada membran sitoplasma
Proses pemapasannya terjadi pada mitokondria
Sumber Entjang 2003
232 Bakteri Bakteri berasal dari kata bakterion (bahasa Yimani) yang berarti tongkat
atau batang Saat ini istilah bakteri digunakan untuk menyebut sekelompok
mikroorganisme yang bersel satu tidak berklorofil (meskipun ada kecualinya)
berkembang biak dengan pembelahan diri serta demikian kecilnya sehingga
hanya tampak dengan mikroskop (Dwidjoseputra 2005) Sel bakteri beberapa
spesies dapat berukuran 100 kali lebih panjang daripada sel spesies yang lain
(Pelczar dan Chan 1986)
Bakteri memiliki empat macam bentuk yaitu coccus (kokus) basil
(batang) spirillum (spiral) dan vibrio (koma) (Entjang 2003) Kokus (coccus)
adalah bakteri yang bentuknya sempa bola-bola kecil Golongan ini tidak
9
sebanyak golongan basil Basil (batang) berbentuk seperti tongkat pendek
silindris Sebagian besar bakteri berupa basil Spiral ( spirilium) ialah bakteri yang
bentuknya seperti batang yang melilit serupa spiral Bakteri yang berbentuk spiral
itu tidak banyak (Dwidjoseputro 2005) Spiral yang pendek dan tidak lengkap
disebut sebagai bakteri koma atau vibrio (Pelczar dan Chan 1986)
Bakteri dibedakan berd2isarkan ketebalan ukuran dinding selnya yaitu
terdiri dari bakteri gram positif dan bakteri gram negatif Bakteri gram positif
memiliki dinding sel yang lebih tebal daripada bakteri gram negatif Komposisi
kimiawi dinding sel yaitu terdiri dari N-asetilglukosamin (AGA) asam N-
asetilmuramat (AAM) dan suatu peptida yang terdiri dari empat atau lima asam
amino yaitu L-alanin D-alanin asam D-glutamat dan lisin atau asam
diaminnopimelat Komponen-komponen kimiawi adalah asam tekoat protein
polisakarida lipoprotein dan lipopolisakarida yang terikat pada peptidoglikan
Bakteri gram negatif mengandung lipid lemak atau subunit seperti lemak dalam
persentase lebih tinggi daripada yang dikandung bakteri gram positif (Pelczar dan
Chan 1986) Untuk lebih jelasnya ciri dari bakteri gram positif dan negatif dapat
dilihat pada Tabel 2
Tabel 3 Beberapa ciri bakteri Gram positif dan Gram negatif Ciri Gram positif Gram negatif Struktur dinding sel Tebal (15-80 nm)
berlapis tunggal (mono) Tipis (10-15 nm) Berlapis tiga (multi)
Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah (1-4) peptidoglikan ada sebagai lapisan tunggal komponen utama merupakan lebih dari 50 berat kering pada beberapa sel bakteri Asam tekoat
Kandungan lipid tinggi (11-22) Peptidoglikan ada di dalam lapisan kaku sebelah dalam jumlahnya sedikit merupakan sekitar 10 berat kering Tidak ada asam tekoat
Kerentanan terhadap penisilin
Lebih rentan Kurang rentan
Pertumbuhan dihambat oleh zat-zat wama dasar misalnya ungu kristal
Pertumbuhan dihambat dengan nyata
Pertumbuhan tidak begitu dihambat
Persyaratan nutrisi Relatif rumit pada banyak spesies
Relatif sederhana
Resistensi terhadap gangguan fisik
Lebih resisten Kurang resisten
Sumber Pelczar dan Chan 1986
10
Pemeriksaan sel bakteri dengan teknik mikroskop modem memperlihatkan
adanya struktur-stmktur permukaan sel bakteri yaitu flagella pili kapsul dinding
sel dan membran sitoplasma Fungsi struktur permukaan sel bakteri dirangkum
pada Tabel 3
Tabel 4 Fungsi struktur permukaan sel bakteri
Struktur Fungsi Komposisi Kimia Flagella Lokomosi Protein Pili Tabung konjugasi
pelekatan sel Protein
Kapsul dan bahan ekstra seluluer
Penutup lindung Pelekatan sel Makanan cadangan
Polisakarida polipeptida
Dinding sel Penutup lindung Permeabilitas
Peptidoglikan asam tekoat polisakeirida lipid dan protein
Membran sitoplasma Penutup semipermiabel Mekanisme transport Pembelahan sel Sintesis makromolekul Biologis
Lipid protein
Sumber Pelczar dan Chan 1986
233 Escherichia coli
Bakteri ini berbentuk batang gram negatif fakultatif aerob dan tumbuh
baik pada media sederhana dapat melakukan fermentasi laktosa dan fermentasi
glukosa serta menghasilkan gas Escherichia coli digunakan untuk menilai
tentang baik tidaknya persediaan air untuk keperluan rumah tangga Hal ini
penting karena air untuk keperluan rumah tangga sering kali menyebabkan
terjadinya epidemik penyebab penyakit-penyakit saluran pencemaan makanan
seperti kolera tifus disentri dan penyakit cacing Bibit penyakit ini berasal dari
feces manusia yang menderita penyakit-penyakit tersebut Karena itu diusahakan
agar air rumah tangga dijaga jangan sampai dikotori feces manusia karena
mungkin dalam feces manusia terdapat bibit-bibit penyakit tersebut Dalam satu
gram feces terdapat sekitar seratus juta Escherichia coli (Entjang 2003) Bentuk
morfologi Escherichia coli dapat dilihat pada Gambar 1
11
Gambar 1 Escherichia coli
Sumber http Escherichia co_wikipedia Indonesia
Klasifikasi Escherichia coli adalah sebagai berikut (http Escherichia
co_wikipedia Indonesia)
Superdominan Phylogenetica
Filum Proteobacteria
Kelas Gamma Proteobacteria
Ordo Enterobacteriales
Famili Enterobacteriaceae
Genus Escherichia
Spesies Escherichia coli
Escherichia coli merupakan flora normal yang terdapat dalam usus dan
hidup komensal di dalam kolon manusia membantu pembuatan vitamin K yang
penting untuk pembekuan darah Bakteri enterik lain (spesies proteus
enterobakter klebsiella morganella providencia sitrobakter dan serratia) juga
ditemukan sebagai anggota dari flora normal dalam usus tetapi jarang
dibandingkan dengan Escherichia coli Bakteri enterik biasanya ditemukan dalam
jumlah kecil sebagai bagian dari flora normal dari sistem pemapasan dan sistem
alat kelamin Bakteri enterik biasanya tidak menyebabkan penyakit dan dalam
ususnya dapat memberikan fungsi normal dan nutrisi Escherichia coli umumnya
menyebabkan diare dan diklasifikasikan berdasarkan sifat karakteristik dari
virulensinya serta tiap kelompok menyebabkan penyakit dengan mekanisme yang
berbeda Klasifikasi penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli
yaitu
12
a Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
Merupakan penyebab diare pada bayi khususnya di negara berkembang
EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil Akibat dari infeksi EPEC adalah diare
yang cair disertai muntah-muntah dan demam yang biasanya susah diatasi namun
tidak kronis
b Enterotoxigenic Escherichia coli ETEC)
ETEC merupakan penyebab diare pada musafir dan bayi terutama pada
iklim tropis ETEC menyebabkan diare disertai dengan kram dan suhu rendah atau
tidak demam Diare yang disebabkan oleh ETEC hampir sama dengan kolera
karena terganggunya proses pencemaan sampai usus akibat inokula bakteri
c Enteroinvasive Escherichia coli EIEC)
Infeksi dari EIEC hampir sama dengan penyakit yang disebabkan oleh
Shigella Diare disertai dengan demam dan kram pada pemt dan kemudian
mengakibatkan colonic phase with bloody and mucoid stools Infeksi EIEC
disebabkan karena cemaran pada makanan dan air dan juga dapat tersebar pada
manusia
d Enterohemorrhagic Escherichia coli EHEC)
EHEC memproduksi verotoksi berdasarkan efek sitotoksik pada sel Vero
mempakan biakan sel ginjal monyet hijau di Afrika EHEC banyak dihubungkan
dengan hemorrhagic colitis diare yang sangat parah dengan sindrom uremic
hemolytic anemia dan thrombocytopenia Di Amerika Serikat sindrom uremic
hemolytic mempakan penyebab dari kegagalan ginjal pada anak-anak
e Enteroaggregative Escherichia coli EAEC)
EAEC menyebabkan diare yang akut dan kronis (dalam jangka waktu gt 14
hari) pada masyarakat di negara berkembang Organisme ini juga menyebabkan
penyakit akibat makanan di negara berkembang Patogenesis EAEC penyebab
diare tidak terlalu dipahami meskipun melekat pada mukosa intestinal dan
menghasilkan entorotoksin dan sitotoksin Entorotoksin dan sititoksin yang
dihasilkan dapat menyebabkan kemsakan mukosa pengeluaran sejumlah besar
13
mukus dan terjadinya diare (Brooks et al 2001) Escherichia coli juga dapat
menimbulkan pneumonia endocarditis infeksi pada luka-luka dan abses pada
berbagai organ (Endjang 2003)
2J4 Salmonella spp
Salmonellae merupakan genus bakteri dengan ciri-ciri berbentuk batang
motil (kecuali S Gallinarum dan S Pullorom yang non-motil) tidak membentuk
spora dan gram negatif tidak berkapsul Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh
hewan terutama unggas dan babi Lingkungan yang menjadi sumber organisme
ini antara lain air tanah serangga permukaan pabrik permukaan dapur kotoran
binatang daging mentah daging unggas mentah dan makanan laut merah (US
Food and Drug Administration 2004) Salmonellae ini diberi nama oleh Daniel
Edward salmon ahli patologi Amerika Serikat meskipun sebenamya temaimya
Theobald Smith yang pertama kali menemukan bakteri ini pada tahim 1885 pada
tubuh babi (Brooks ea 2001)
Salmonellae mempimyai dua atau lebih bentuk antigen H Salmonellae
tumbuh cepat dalam media yang sederhana hampir tidak pemah
memfermentasikan laktosa dan sukrosa tetapi dapat memfermentasikan glukosa
sehingga terbentuk dasar asam dan cekimgan basa pada Triple Sugar Iron (TSI)
agar (Ahmad 1995) Salmonellae mempunyai ukuran tertentu Salmonellae
biasanya memproduksi H 2 S dan tahan hidup dalam air membeku pada periode
yang lama Salmonellae tahan terhadap bahan kimia tertentu (misalnya brilliant
green sodium tetrathionate sodium deoxycholate) Bentuk morfologi Salmonella
spp dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2 Salmonella spp Sumber (http5amoMea_Wikipedia Bahasa Indonesia)
14
Klasifikasi dari bakteri Salmonella spp (httpiSflwolaquoea_Wikipedia
Bahasa Indonesia)
Kingdom Bakteria
Phylimi Proteobakteria
Kelas Gamma proteobakteria
Ordo Enterobakteriales
Famili Enterobakteriaceae
Genus Salmonella
Spesies Salmonella spp
Salmonellosis merupakan salah satu penysikit zoonosis yang disebabkan
oleh bakteri patogen Salmonella spp Kebanyakan tipe Salmonellae dapat
menyebabkan penyakit pada manusia Salmonellosis pada manusia ada dua
macam yaitu tifoid dan non tifoid Salmonellosis tifoid meliputi demam tifoid
(thyphoid fever) dan demam paratifoid (parathyphoidfever) yang disebabkan oleh
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi A dan B sedang Salmonellosis non
tifoid biasanya disebabkan oleh serovar-serovar Salmonellae yang tidak
mempunyai hospes spesifik Serovar ini bersifat patogen baik pada hewan
maupun manusia Penularan penyakit ini berasal dari hewan ke manusia melalui
makanan asal hewan seperti telur daging susu atau air minum dan bahan-bahan
lainnya yang tercemar oleh ekskresi hewanpenderita yang terkontaminasi
Salmonellae (food-borne disease) atau sebaliknya contohnya S Enteritis S
typhimurium Penyakit diawali dengan kenaikan suhu tubuh disertai dengan rasa
kurang enak badan dan sakit kepala Demam dapat mencapai 40degC sakit pada
bagian perut tubuh lemah sakit dan tidak nafsu makan diare dan konstipasi dapat
terjadi serta bintik merah kadang-kadang muncul dipermukaan kulit
Salmonellosis dapat menyerang semua golongan umur dan seks pada manusia
namun laki-laki lebih sering terkena infeksi daripada perempuan (Ariyanti dan
Supar 2006)
24 Metoda Identifikasi Mikroba Patogen
Teknik diagnostik yang telah dikembangkan di Indonesia sangat berguna
dalam mendiagnosa penyakit-penyakit khas tropis terutama untuk berbagai
15
penyakit menular seperti SARS dan flu burung Teknologi diagnostik saat ini juga
diperlukan untuk mendeteksi dengan cepat makanan yang terkontaminasi (bakteri
mikroba bahkan protein dari hewan tak halal atau babi) Bioteknologi juga
dibutuhkan dalam pertambangan untuk mendeteksi mikroba-mikroba yang
merugikan dan menguntungkan pertambangan Bioteknologi diagnostik juga
digunakan untuk memantau penyebaran mikroba tertentu di lingkungan untuk
mendiagnosa penyakit tanamanhewanikan atau penyebaran mikroba dalam
penanggulangan penyakit tanamanhewanikan tersebut (Nugroho 2008)
241 Metoda secara Konvensional
Metoda secara konvensional terbagi menjadi karakteristik morfologi
pewamaan gram uji biokimia dan serologi Karakteristik morfologi berperan
serta dalam pembagian klasifikasi organisme selama 200 tahun Organisme yang
lebih tinggi dibedakan berdasarkan anatomi tetapi banyak organisme yang hampir
sama dibedakan berdasarkan struktumya Pada mikroskop organisme yang
berbeda dari segi metabolisme dan fisiologinya terlihat sama Secara
harfiahratusan dari bakteri berbentuk batang kecil dan coccus kecil Pada
pewamaan gram bakteri terklasifikasi menjadi bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif Pewamaan gram digunakan untuk mengidentifikeisi kelompok
bakteri yang berdasarkan komposisi kimia dinding selnya
Pada lingkungan klinis pewamaan gram secara mikroskopik digunakan
untuk memperoleh informasi lebih cepat Test biokimia dilakukan xmtuk
pemeriksaan bakteri dengan isolasi dan biakan kuman serta diagnosa dari suatu
penyakit di laboratorium rumah sakit Identifikasi kuman melalui uji serologi
digunakan untuk membantu diagnosa penyakit dengan mendeteksi antigen itu
sendiri Beberapa uji serologis yang digunakan adalah metoda enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA) dan westem blot
Elisa mempakan teknik yang didasarkan pada pengikatan secara kovalen
suatu enzim pada antibodi atau antigen dan juga sebageii molekul pelapor
terjadinya suatu interaksi Westem blot mempakan gabimgan ide dasar dari
ELISA dengan teknik pemisahan protein secara elektroforesis Perbedaannya
pada westem blot reaksi wama yang dikatalisis enzim pelapor adalah reaksi waran
dengan produk berwama terpresipasi pada kertasnilon Akibatnya tes positif
16
westem blot akan terlihat sebagai pita berwama pada kertasnilon Teknik yang
paling banyak digunakan adalah teknik Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Teknik yang mengutamakan keterampilan lebih tinggi dan pengetahuan
dasar teknis tertentu yaitu teknologi imunoblot Western Blot) Teknologi
imunoblot mempakan teknik yang penting imtuk diagnosa infeksi HIV sebagai
konfirmasi setelah deteksi positif HFV menggunakan ELISA (Nugroho 2008)
242 Metoda secara Molekular
Metoda lain yang digunakan apabila mikroorganisme tidak dapat
diidentifikasi dengan metoda konvensional adalah metoda molekular yaitu dengan
teknik hibridisasi asam nukleat atau amplikasi DNA biasa disebut Polymerase
Chain Reaction (PCR) Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metoda
PCR ini meliputi resiko kontaminasi yang menyebabkan hasil tidak benar-benar
positif yang terjadi bila prosedur klinis tidak dilakukan secara cermat adanya
bahan-bahan spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan
hepari dalam spesimen darah serta bilimbin dan garam empedu dalam spesimen
feces) biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit Infeksi penyakit
cepat menyebar karena gen etilogi berasal dari sel tunggal yang berhubimgan
dengan tubuh organisme yang sama baik dari ciri biokimia maupun karakteristik
genomnya (tortora 2001)
17
sebanyak golongan basil Basil (batang) berbentuk seperti tongkat pendek
silindris Sebagian besar bakteri berupa basil Spiral ( spirilium) ialah bakteri yang
bentuknya seperti batang yang melilit serupa spiral Bakteri yang berbentuk spiral
itu tidak banyak (Dwidjoseputro 2005) Spiral yang pendek dan tidak lengkap
disebut sebagai bakteri koma atau vibrio (Pelczar dan Chan 1986)
Bakteri dibedakan berd2isarkan ketebalan ukuran dinding selnya yaitu
terdiri dari bakteri gram positif dan bakteri gram negatif Bakteri gram positif
memiliki dinding sel yang lebih tebal daripada bakteri gram negatif Komposisi
kimiawi dinding sel yaitu terdiri dari N-asetilglukosamin (AGA) asam N-
asetilmuramat (AAM) dan suatu peptida yang terdiri dari empat atau lima asam
amino yaitu L-alanin D-alanin asam D-glutamat dan lisin atau asam
diaminnopimelat Komponen-komponen kimiawi adalah asam tekoat protein
polisakarida lipoprotein dan lipopolisakarida yang terikat pada peptidoglikan
Bakteri gram negatif mengandung lipid lemak atau subunit seperti lemak dalam
persentase lebih tinggi daripada yang dikandung bakteri gram positif (Pelczar dan
Chan 1986) Untuk lebih jelasnya ciri dari bakteri gram positif dan negatif dapat
dilihat pada Tabel 2
Tabel 3 Beberapa ciri bakteri Gram positif dan Gram negatif Ciri Gram positif Gram negatif Struktur dinding sel Tebal (15-80 nm)
berlapis tunggal (mono) Tipis (10-15 nm) Berlapis tiga (multi)
Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah (1-4) peptidoglikan ada sebagai lapisan tunggal komponen utama merupakan lebih dari 50 berat kering pada beberapa sel bakteri Asam tekoat
Kandungan lipid tinggi (11-22) Peptidoglikan ada di dalam lapisan kaku sebelah dalam jumlahnya sedikit merupakan sekitar 10 berat kering Tidak ada asam tekoat
Kerentanan terhadap penisilin
Lebih rentan Kurang rentan
Pertumbuhan dihambat oleh zat-zat wama dasar misalnya ungu kristal
Pertumbuhan dihambat dengan nyata
Pertumbuhan tidak begitu dihambat
Persyaratan nutrisi Relatif rumit pada banyak spesies
Relatif sederhana
Resistensi terhadap gangguan fisik
Lebih resisten Kurang resisten
Sumber Pelczar dan Chan 1986
10
Pemeriksaan sel bakteri dengan teknik mikroskop modem memperlihatkan
adanya struktur-stmktur permukaan sel bakteri yaitu flagella pili kapsul dinding
sel dan membran sitoplasma Fungsi struktur permukaan sel bakteri dirangkum
pada Tabel 3
Tabel 4 Fungsi struktur permukaan sel bakteri
Struktur Fungsi Komposisi Kimia Flagella Lokomosi Protein Pili Tabung konjugasi
pelekatan sel Protein
Kapsul dan bahan ekstra seluluer
Penutup lindung Pelekatan sel Makanan cadangan
Polisakarida polipeptida
Dinding sel Penutup lindung Permeabilitas
Peptidoglikan asam tekoat polisakeirida lipid dan protein
Membran sitoplasma Penutup semipermiabel Mekanisme transport Pembelahan sel Sintesis makromolekul Biologis
Lipid protein
Sumber Pelczar dan Chan 1986
233 Escherichia coli
Bakteri ini berbentuk batang gram negatif fakultatif aerob dan tumbuh
baik pada media sederhana dapat melakukan fermentasi laktosa dan fermentasi
glukosa serta menghasilkan gas Escherichia coli digunakan untuk menilai
tentang baik tidaknya persediaan air untuk keperluan rumah tangga Hal ini
penting karena air untuk keperluan rumah tangga sering kali menyebabkan
terjadinya epidemik penyebab penyakit-penyakit saluran pencemaan makanan
seperti kolera tifus disentri dan penyakit cacing Bibit penyakit ini berasal dari
feces manusia yang menderita penyakit-penyakit tersebut Karena itu diusahakan
agar air rumah tangga dijaga jangan sampai dikotori feces manusia karena
mungkin dalam feces manusia terdapat bibit-bibit penyakit tersebut Dalam satu
gram feces terdapat sekitar seratus juta Escherichia coli (Entjang 2003) Bentuk
morfologi Escherichia coli dapat dilihat pada Gambar 1
11
Gambar 1 Escherichia coli
Sumber http Escherichia co_wikipedia Indonesia
Klasifikasi Escherichia coli adalah sebagai berikut (http Escherichia
co_wikipedia Indonesia)
Superdominan Phylogenetica
Filum Proteobacteria
Kelas Gamma Proteobacteria
Ordo Enterobacteriales
Famili Enterobacteriaceae
Genus Escherichia
Spesies Escherichia coli
Escherichia coli merupakan flora normal yang terdapat dalam usus dan
hidup komensal di dalam kolon manusia membantu pembuatan vitamin K yang
penting untuk pembekuan darah Bakteri enterik lain (spesies proteus
enterobakter klebsiella morganella providencia sitrobakter dan serratia) juga
ditemukan sebagai anggota dari flora normal dalam usus tetapi jarang
dibandingkan dengan Escherichia coli Bakteri enterik biasanya ditemukan dalam
jumlah kecil sebagai bagian dari flora normal dari sistem pemapasan dan sistem
alat kelamin Bakteri enterik biasanya tidak menyebabkan penyakit dan dalam
ususnya dapat memberikan fungsi normal dan nutrisi Escherichia coli umumnya
menyebabkan diare dan diklasifikasikan berdasarkan sifat karakteristik dari
virulensinya serta tiap kelompok menyebabkan penyakit dengan mekanisme yang
berbeda Klasifikasi penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli
yaitu
12
a Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
Merupakan penyebab diare pada bayi khususnya di negara berkembang
EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil Akibat dari infeksi EPEC adalah diare
yang cair disertai muntah-muntah dan demam yang biasanya susah diatasi namun
tidak kronis
b Enterotoxigenic Escherichia coli ETEC)
ETEC merupakan penyebab diare pada musafir dan bayi terutama pada
iklim tropis ETEC menyebabkan diare disertai dengan kram dan suhu rendah atau
tidak demam Diare yang disebabkan oleh ETEC hampir sama dengan kolera
karena terganggunya proses pencemaan sampai usus akibat inokula bakteri
c Enteroinvasive Escherichia coli EIEC)
Infeksi dari EIEC hampir sama dengan penyakit yang disebabkan oleh
Shigella Diare disertai dengan demam dan kram pada pemt dan kemudian
mengakibatkan colonic phase with bloody and mucoid stools Infeksi EIEC
disebabkan karena cemaran pada makanan dan air dan juga dapat tersebar pada
manusia
d Enterohemorrhagic Escherichia coli EHEC)
EHEC memproduksi verotoksi berdasarkan efek sitotoksik pada sel Vero
mempakan biakan sel ginjal monyet hijau di Afrika EHEC banyak dihubungkan
dengan hemorrhagic colitis diare yang sangat parah dengan sindrom uremic
hemolytic anemia dan thrombocytopenia Di Amerika Serikat sindrom uremic
hemolytic mempakan penyebab dari kegagalan ginjal pada anak-anak
e Enteroaggregative Escherichia coli EAEC)
EAEC menyebabkan diare yang akut dan kronis (dalam jangka waktu gt 14
hari) pada masyarakat di negara berkembang Organisme ini juga menyebabkan
penyakit akibat makanan di negara berkembang Patogenesis EAEC penyebab
diare tidak terlalu dipahami meskipun melekat pada mukosa intestinal dan
menghasilkan entorotoksin dan sitotoksin Entorotoksin dan sititoksin yang
dihasilkan dapat menyebabkan kemsakan mukosa pengeluaran sejumlah besar
13
mukus dan terjadinya diare (Brooks et al 2001) Escherichia coli juga dapat
menimbulkan pneumonia endocarditis infeksi pada luka-luka dan abses pada
berbagai organ (Endjang 2003)
2J4 Salmonella spp
Salmonellae merupakan genus bakteri dengan ciri-ciri berbentuk batang
motil (kecuali S Gallinarum dan S Pullorom yang non-motil) tidak membentuk
spora dan gram negatif tidak berkapsul Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh
hewan terutama unggas dan babi Lingkungan yang menjadi sumber organisme
ini antara lain air tanah serangga permukaan pabrik permukaan dapur kotoran
binatang daging mentah daging unggas mentah dan makanan laut merah (US
Food and Drug Administration 2004) Salmonellae ini diberi nama oleh Daniel
Edward salmon ahli patologi Amerika Serikat meskipun sebenamya temaimya
Theobald Smith yang pertama kali menemukan bakteri ini pada tahim 1885 pada
tubuh babi (Brooks ea 2001)
Salmonellae mempimyai dua atau lebih bentuk antigen H Salmonellae
tumbuh cepat dalam media yang sederhana hampir tidak pemah
memfermentasikan laktosa dan sukrosa tetapi dapat memfermentasikan glukosa
sehingga terbentuk dasar asam dan cekimgan basa pada Triple Sugar Iron (TSI)
agar (Ahmad 1995) Salmonellae mempunyai ukuran tertentu Salmonellae
biasanya memproduksi H 2 S dan tahan hidup dalam air membeku pada periode
yang lama Salmonellae tahan terhadap bahan kimia tertentu (misalnya brilliant
green sodium tetrathionate sodium deoxycholate) Bentuk morfologi Salmonella
spp dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2 Salmonella spp Sumber (http5amoMea_Wikipedia Bahasa Indonesia)
14
Klasifikasi dari bakteri Salmonella spp (httpiSflwolaquoea_Wikipedia
Bahasa Indonesia)
Kingdom Bakteria
Phylimi Proteobakteria
Kelas Gamma proteobakteria
Ordo Enterobakteriales
Famili Enterobakteriaceae
Genus Salmonella
Spesies Salmonella spp
Salmonellosis merupakan salah satu penysikit zoonosis yang disebabkan
oleh bakteri patogen Salmonella spp Kebanyakan tipe Salmonellae dapat
menyebabkan penyakit pada manusia Salmonellosis pada manusia ada dua
macam yaitu tifoid dan non tifoid Salmonellosis tifoid meliputi demam tifoid
(thyphoid fever) dan demam paratifoid (parathyphoidfever) yang disebabkan oleh
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi A dan B sedang Salmonellosis non
tifoid biasanya disebabkan oleh serovar-serovar Salmonellae yang tidak
mempunyai hospes spesifik Serovar ini bersifat patogen baik pada hewan
maupun manusia Penularan penyakit ini berasal dari hewan ke manusia melalui
makanan asal hewan seperti telur daging susu atau air minum dan bahan-bahan
lainnya yang tercemar oleh ekskresi hewanpenderita yang terkontaminasi
Salmonellae (food-borne disease) atau sebaliknya contohnya S Enteritis S
typhimurium Penyakit diawali dengan kenaikan suhu tubuh disertai dengan rasa
kurang enak badan dan sakit kepala Demam dapat mencapai 40degC sakit pada
bagian perut tubuh lemah sakit dan tidak nafsu makan diare dan konstipasi dapat
terjadi serta bintik merah kadang-kadang muncul dipermukaan kulit
Salmonellosis dapat menyerang semua golongan umur dan seks pada manusia
namun laki-laki lebih sering terkena infeksi daripada perempuan (Ariyanti dan
Supar 2006)
24 Metoda Identifikasi Mikroba Patogen
Teknik diagnostik yang telah dikembangkan di Indonesia sangat berguna
dalam mendiagnosa penyakit-penyakit khas tropis terutama untuk berbagai
15
penyakit menular seperti SARS dan flu burung Teknologi diagnostik saat ini juga
diperlukan untuk mendeteksi dengan cepat makanan yang terkontaminasi (bakteri
mikroba bahkan protein dari hewan tak halal atau babi) Bioteknologi juga
dibutuhkan dalam pertambangan untuk mendeteksi mikroba-mikroba yang
merugikan dan menguntungkan pertambangan Bioteknologi diagnostik juga
digunakan untuk memantau penyebaran mikroba tertentu di lingkungan untuk
mendiagnosa penyakit tanamanhewanikan atau penyebaran mikroba dalam
penanggulangan penyakit tanamanhewanikan tersebut (Nugroho 2008)
241 Metoda secara Konvensional
Metoda secara konvensional terbagi menjadi karakteristik morfologi
pewamaan gram uji biokimia dan serologi Karakteristik morfologi berperan
serta dalam pembagian klasifikasi organisme selama 200 tahun Organisme yang
lebih tinggi dibedakan berdasarkan anatomi tetapi banyak organisme yang hampir
sama dibedakan berdasarkan struktumya Pada mikroskop organisme yang
berbeda dari segi metabolisme dan fisiologinya terlihat sama Secara
harfiahratusan dari bakteri berbentuk batang kecil dan coccus kecil Pada
pewamaan gram bakteri terklasifikasi menjadi bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif Pewamaan gram digunakan untuk mengidentifikeisi kelompok
bakteri yang berdasarkan komposisi kimia dinding selnya
Pada lingkungan klinis pewamaan gram secara mikroskopik digunakan
untuk memperoleh informasi lebih cepat Test biokimia dilakukan xmtuk
pemeriksaan bakteri dengan isolasi dan biakan kuman serta diagnosa dari suatu
penyakit di laboratorium rumah sakit Identifikasi kuman melalui uji serologi
digunakan untuk membantu diagnosa penyakit dengan mendeteksi antigen itu
sendiri Beberapa uji serologis yang digunakan adalah metoda enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA) dan westem blot
Elisa mempakan teknik yang didasarkan pada pengikatan secara kovalen
suatu enzim pada antibodi atau antigen dan juga sebageii molekul pelapor
terjadinya suatu interaksi Westem blot mempakan gabimgan ide dasar dari
ELISA dengan teknik pemisahan protein secara elektroforesis Perbedaannya
pada westem blot reaksi wama yang dikatalisis enzim pelapor adalah reaksi waran
dengan produk berwama terpresipasi pada kertasnilon Akibatnya tes positif
16
westem blot akan terlihat sebagai pita berwama pada kertasnilon Teknik yang
paling banyak digunakan adalah teknik Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Teknik yang mengutamakan keterampilan lebih tinggi dan pengetahuan
dasar teknis tertentu yaitu teknologi imunoblot Western Blot) Teknologi
imunoblot mempakan teknik yang penting imtuk diagnosa infeksi HIV sebagai
konfirmasi setelah deteksi positif HFV menggunakan ELISA (Nugroho 2008)
242 Metoda secara Molekular
Metoda lain yang digunakan apabila mikroorganisme tidak dapat
diidentifikasi dengan metoda konvensional adalah metoda molekular yaitu dengan
teknik hibridisasi asam nukleat atau amplikasi DNA biasa disebut Polymerase
Chain Reaction (PCR) Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metoda
PCR ini meliputi resiko kontaminasi yang menyebabkan hasil tidak benar-benar
positif yang terjadi bila prosedur klinis tidak dilakukan secara cermat adanya
bahan-bahan spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan
hepari dalam spesimen darah serta bilimbin dan garam empedu dalam spesimen
feces) biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit Infeksi penyakit
cepat menyebar karena gen etilogi berasal dari sel tunggal yang berhubimgan
dengan tubuh organisme yang sama baik dari ciri biokimia maupun karakteristik
genomnya (tortora 2001)
17
Pemeriksaan sel bakteri dengan teknik mikroskop modem memperlihatkan
adanya struktur-stmktur permukaan sel bakteri yaitu flagella pili kapsul dinding
sel dan membran sitoplasma Fungsi struktur permukaan sel bakteri dirangkum
pada Tabel 3
Tabel 4 Fungsi struktur permukaan sel bakteri
Struktur Fungsi Komposisi Kimia Flagella Lokomosi Protein Pili Tabung konjugasi
pelekatan sel Protein
Kapsul dan bahan ekstra seluluer
Penutup lindung Pelekatan sel Makanan cadangan
Polisakarida polipeptida
Dinding sel Penutup lindung Permeabilitas
Peptidoglikan asam tekoat polisakeirida lipid dan protein
Membran sitoplasma Penutup semipermiabel Mekanisme transport Pembelahan sel Sintesis makromolekul Biologis
Lipid protein
Sumber Pelczar dan Chan 1986
233 Escherichia coli
Bakteri ini berbentuk batang gram negatif fakultatif aerob dan tumbuh
baik pada media sederhana dapat melakukan fermentasi laktosa dan fermentasi
glukosa serta menghasilkan gas Escherichia coli digunakan untuk menilai
tentang baik tidaknya persediaan air untuk keperluan rumah tangga Hal ini
penting karena air untuk keperluan rumah tangga sering kali menyebabkan
terjadinya epidemik penyebab penyakit-penyakit saluran pencemaan makanan
seperti kolera tifus disentri dan penyakit cacing Bibit penyakit ini berasal dari
feces manusia yang menderita penyakit-penyakit tersebut Karena itu diusahakan
agar air rumah tangga dijaga jangan sampai dikotori feces manusia karena
mungkin dalam feces manusia terdapat bibit-bibit penyakit tersebut Dalam satu
gram feces terdapat sekitar seratus juta Escherichia coli (Entjang 2003) Bentuk
morfologi Escherichia coli dapat dilihat pada Gambar 1
11
Gambar 1 Escherichia coli
Sumber http Escherichia co_wikipedia Indonesia
Klasifikasi Escherichia coli adalah sebagai berikut (http Escherichia
co_wikipedia Indonesia)
Superdominan Phylogenetica
Filum Proteobacteria
Kelas Gamma Proteobacteria
Ordo Enterobacteriales
Famili Enterobacteriaceae
Genus Escherichia
Spesies Escherichia coli
Escherichia coli merupakan flora normal yang terdapat dalam usus dan
hidup komensal di dalam kolon manusia membantu pembuatan vitamin K yang
penting untuk pembekuan darah Bakteri enterik lain (spesies proteus
enterobakter klebsiella morganella providencia sitrobakter dan serratia) juga
ditemukan sebagai anggota dari flora normal dalam usus tetapi jarang
dibandingkan dengan Escherichia coli Bakteri enterik biasanya ditemukan dalam
jumlah kecil sebagai bagian dari flora normal dari sistem pemapasan dan sistem
alat kelamin Bakteri enterik biasanya tidak menyebabkan penyakit dan dalam
ususnya dapat memberikan fungsi normal dan nutrisi Escherichia coli umumnya
menyebabkan diare dan diklasifikasikan berdasarkan sifat karakteristik dari
virulensinya serta tiap kelompok menyebabkan penyakit dengan mekanisme yang
berbeda Klasifikasi penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli
yaitu
12
a Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
Merupakan penyebab diare pada bayi khususnya di negara berkembang
EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil Akibat dari infeksi EPEC adalah diare
yang cair disertai muntah-muntah dan demam yang biasanya susah diatasi namun
tidak kronis
b Enterotoxigenic Escherichia coli ETEC)
ETEC merupakan penyebab diare pada musafir dan bayi terutama pada
iklim tropis ETEC menyebabkan diare disertai dengan kram dan suhu rendah atau
tidak demam Diare yang disebabkan oleh ETEC hampir sama dengan kolera
karena terganggunya proses pencemaan sampai usus akibat inokula bakteri
c Enteroinvasive Escherichia coli EIEC)
Infeksi dari EIEC hampir sama dengan penyakit yang disebabkan oleh
Shigella Diare disertai dengan demam dan kram pada pemt dan kemudian
mengakibatkan colonic phase with bloody and mucoid stools Infeksi EIEC
disebabkan karena cemaran pada makanan dan air dan juga dapat tersebar pada
manusia
d Enterohemorrhagic Escherichia coli EHEC)
EHEC memproduksi verotoksi berdasarkan efek sitotoksik pada sel Vero
mempakan biakan sel ginjal monyet hijau di Afrika EHEC banyak dihubungkan
dengan hemorrhagic colitis diare yang sangat parah dengan sindrom uremic
hemolytic anemia dan thrombocytopenia Di Amerika Serikat sindrom uremic
hemolytic mempakan penyebab dari kegagalan ginjal pada anak-anak
e Enteroaggregative Escherichia coli EAEC)
EAEC menyebabkan diare yang akut dan kronis (dalam jangka waktu gt 14
hari) pada masyarakat di negara berkembang Organisme ini juga menyebabkan
penyakit akibat makanan di negara berkembang Patogenesis EAEC penyebab
diare tidak terlalu dipahami meskipun melekat pada mukosa intestinal dan
menghasilkan entorotoksin dan sitotoksin Entorotoksin dan sititoksin yang
dihasilkan dapat menyebabkan kemsakan mukosa pengeluaran sejumlah besar
13
mukus dan terjadinya diare (Brooks et al 2001) Escherichia coli juga dapat
menimbulkan pneumonia endocarditis infeksi pada luka-luka dan abses pada
berbagai organ (Endjang 2003)
2J4 Salmonella spp
Salmonellae merupakan genus bakteri dengan ciri-ciri berbentuk batang
motil (kecuali S Gallinarum dan S Pullorom yang non-motil) tidak membentuk
spora dan gram negatif tidak berkapsul Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh
hewan terutama unggas dan babi Lingkungan yang menjadi sumber organisme
ini antara lain air tanah serangga permukaan pabrik permukaan dapur kotoran
binatang daging mentah daging unggas mentah dan makanan laut merah (US
Food and Drug Administration 2004) Salmonellae ini diberi nama oleh Daniel
Edward salmon ahli patologi Amerika Serikat meskipun sebenamya temaimya
Theobald Smith yang pertama kali menemukan bakteri ini pada tahim 1885 pada
tubuh babi (Brooks ea 2001)
Salmonellae mempimyai dua atau lebih bentuk antigen H Salmonellae
tumbuh cepat dalam media yang sederhana hampir tidak pemah
memfermentasikan laktosa dan sukrosa tetapi dapat memfermentasikan glukosa
sehingga terbentuk dasar asam dan cekimgan basa pada Triple Sugar Iron (TSI)
agar (Ahmad 1995) Salmonellae mempunyai ukuran tertentu Salmonellae
biasanya memproduksi H 2 S dan tahan hidup dalam air membeku pada periode
yang lama Salmonellae tahan terhadap bahan kimia tertentu (misalnya brilliant
green sodium tetrathionate sodium deoxycholate) Bentuk morfologi Salmonella
spp dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2 Salmonella spp Sumber (http5amoMea_Wikipedia Bahasa Indonesia)
14
Klasifikasi dari bakteri Salmonella spp (httpiSflwolaquoea_Wikipedia
Bahasa Indonesia)
Kingdom Bakteria
Phylimi Proteobakteria
Kelas Gamma proteobakteria
Ordo Enterobakteriales
Famili Enterobakteriaceae
Genus Salmonella
Spesies Salmonella spp
Salmonellosis merupakan salah satu penysikit zoonosis yang disebabkan
oleh bakteri patogen Salmonella spp Kebanyakan tipe Salmonellae dapat
menyebabkan penyakit pada manusia Salmonellosis pada manusia ada dua
macam yaitu tifoid dan non tifoid Salmonellosis tifoid meliputi demam tifoid
(thyphoid fever) dan demam paratifoid (parathyphoidfever) yang disebabkan oleh
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi A dan B sedang Salmonellosis non
tifoid biasanya disebabkan oleh serovar-serovar Salmonellae yang tidak
mempunyai hospes spesifik Serovar ini bersifat patogen baik pada hewan
maupun manusia Penularan penyakit ini berasal dari hewan ke manusia melalui
makanan asal hewan seperti telur daging susu atau air minum dan bahan-bahan
lainnya yang tercemar oleh ekskresi hewanpenderita yang terkontaminasi
Salmonellae (food-borne disease) atau sebaliknya contohnya S Enteritis S
typhimurium Penyakit diawali dengan kenaikan suhu tubuh disertai dengan rasa
kurang enak badan dan sakit kepala Demam dapat mencapai 40degC sakit pada
bagian perut tubuh lemah sakit dan tidak nafsu makan diare dan konstipasi dapat
terjadi serta bintik merah kadang-kadang muncul dipermukaan kulit
Salmonellosis dapat menyerang semua golongan umur dan seks pada manusia
namun laki-laki lebih sering terkena infeksi daripada perempuan (Ariyanti dan
Supar 2006)
24 Metoda Identifikasi Mikroba Patogen
Teknik diagnostik yang telah dikembangkan di Indonesia sangat berguna
dalam mendiagnosa penyakit-penyakit khas tropis terutama untuk berbagai
15
penyakit menular seperti SARS dan flu burung Teknologi diagnostik saat ini juga
diperlukan untuk mendeteksi dengan cepat makanan yang terkontaminasi (bakteri
mikroba bahkan protein dari hewan tak halal atau babi) Bioteknologi juga
dibutuhkan dalam pertambangan untuk mendeteksi mikroba-mikroba yang
merugikan dan menguntungkan pertambangan Bioteknologi diagnostik juga
digunakan untuk memantau penyebaran mikroba tertentu di lingkungan untuk
mendiagnosa penyakit tanamanhewanikan atau penyebaran mikroba dalam
penanggulangan penyakit tanamanhewanikan tersebut (Nugroho 2008)
241 Metoda secara Konvensional
Metoda secara konvensional terbagi menjadi karakteristik morfologi
pewamaan gram uji biokimia dan serologi Karakteristik morfologi berperan
serta dalam pembagian klasifikasi organisme selama 200 tahun Organisme yang
lebih tinggi dibedakan berdasarkan anatomi tetapi banyak organisme yang hampir
sama dibedakan berdasarkan struktumya Pada mikroskop organisme yang
berbeda dari segi metabolisme dan fisiologinya terlihat sama Secara
harfiahratusan dari bakteri berbentuk batang kecil dan coccus kecil Pada
pewamaan gram bakteri terklasifikasi menjadi bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif Pewamaan gram digunakan untuk mengidentifikeisi kelompok
bakteri yang berdasarkan komposisi kimia dinding selnya
Pada lingkungan klinis pewamaan gram secara mikroskopik digunakan
untuk memperoleh informasi lebih cepat Test biokimia dilakukan xmtuk
pemeriksaan bakteri dengan isolasi dan biakan kuman serta diagnosa dari suatu
penyakit di laboratorium rumah sakit Identifikasi kuman melalui uji serologi
digunakan untuk membantu diagnosa penyakit dengan mendeteksi antigen itu
sendiri Beberapa uji serologis yang digunakan adalah metoda enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA) dan westem blot
Elisa mempakan teknik yang didasarkan pada pengikatan secara kovalen
suatu enzim pada antibodi atau antigen dan juga sebageii molekul pelapor
terjadinya suatu interaksi Westem blot mempakan gabimgan ide dasar dari
ELISA dengan teknik pemisahan protein secara elektroforesis Perbedaannya
pada westem blot reaksi wama yang dikatalisis enzim pelapor adalah reaksi waran
dengan produk berwama terpresipasi pada kertasnilon Akibatnya tes positif
16
westem blot akan terlihat sebagai pita berwama pada kertasnilon Teknik yang
paling banyak digunakan adalah teknik Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Teknik yang mengutamakan keterampilan lebih tinggi dan pengetahuan
dasar teknis tertentu yaitu teknologi imunoblot Western Blot) Teknologi
imunoblot mempakan teknik yang penting imtuk diagnosa infeksi HIV sebagai
konfirmasi setelah deteksi positif HFV menggunakan ELISA (Nugroho 2008)
242 Metoda secara Molekular
Metoda lain yang digunakan apabila mikroorganisme tidak dapat
diidentifikasi dengan metoda konvensional adalah metoda molekular yaitu dengan
teknik hibridisasi asam nukleat atau amplikasi DNA biasa disebut Polymerase
Chain Reaction (PCR) Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metoda
PCR ini meliputi resiko kontaminasi yang menyebabkan hasil tidak benar-benar
positif yang terjadi bila prosedur klinis tidak dilakukan secara cermat adanya
bahan-bahan spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan
hepari dalam spesimen darah serta bilimbin dan garam empedu dalam spesimen
feces) biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit Infeksi penyakit
cepat menyebar karena gen etilogi berasal dari sel tunggal yang berhubimgan
dengan tubuh organisme yang sama baik dari ciri biokimia maupun karakteristik
genomnya (tortora 2001)
17
Gambar 1 Escherichia coli
Sumber http Escherichia co_wikipedia Indonesia
Klasifikasi Escherichia coli adalah sebagai berikut (http Escherichia
co_wikipedia Indonesia)
Superdominan Phylogenetica
Filum Proteobacteria
Kelas Gamma Proteobacteria
Ordo Enterobacteriales
Famili Enterobacteriaceae
Genus Escherichia
Spesies Escherichia coli
Escherichia coli merupakan flora normal yang terdapat dalam usus dan
hidup komensal di dalam kolon manusia membantu pembuatan vitamin K yang
penting untuk pembekuan darah Bakteri enterik lain (spesies proteus
enterobakter klebsiella morganella providencia sitrobakter dan serratia) juga
ditemukan sebagai anggota dari flora normal dalam usus tetapi jarang
dibandingkan dengan Escherichia coli Bakteri enterik biasanya ditemukan dalam
jumlah kecil sebagai bagian dari flora normal dari sistem pemapasan dan sistem
alat kelamin Bakteri enterik biasanya tidak menyebabkan penyakit dan dalam
ususnya dapat memberikan fungsi normal dan nutrisi Escherichia coli umumnya
menyebabkan diare dan diklasifikasikan berdasarkan sifat karakteristik dari
virulensinya serta tiap kelompok menyebabkan penyakit dengan mekanisme yang
berbeda Klasifikasi penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli
yaitu
12
a Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
Merupakan penyebab diare pada bayi khususnya di negara berkembang
EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil Akibat dari infeksi EPEC adalah diare
yang cair disertai muntah-muntah dan demam yang biasanya susah diatasi namun
tidak kronis
b Enterotoxigenic Escherichia coli ETEC)
ETEC merupakan penyebab diare pada musafir dan bayi terutama pada
iklim tropis ETEC menyebabkan diare disertai dengan kram dan suhu rendah atau
tidak demam Diare yang disebabkan oleh ETEC hampir sama dengan kolera
karena terganggunya proses pencemaan sampai usus akibat inokula bakteri
c Enteroinvasive Escherichia coli EIEC)
Infeksi dari EIEC hampir sama dengan penyakit yang disebabkan oleh
Shigella Diare disertai dengan demam dan kram pada pemt dan kemudian
mengakibatkan colonic phase with bloody and mucoid stools Infeksi EIEC
disebabkan karena cemaran pada makanan dan air dan juga dapat tersebar pada
manusia
d Enterohemorrhagic Escherichia coli EHEC)
EHEC memproduksi verotoksi berdasarkan efek sitotoksik pada sel Vero
mempakan biakan sel ginjal monyet hijau di Afrika EHEC banyak dihubungkan
dengan hemorrhagic colitis diare yang sangat parah dengan sindrom uremic
hemolytic anemia dan thrombocytopenia Di Amerika Serikat sindrom uremic
hemolytic mempakan penyebab dari kegagalan ginjal pada anak-anak
e Enteroaggregative Escherichia coli EAEC)
EAEC menyebabkan diare yang akut dan kronis (dalam jangka waktu gt 14
hari) pada masyarakat di negara berkembang Organisme ini juga menyebabkan
penyakit akibat makanan di negara berkembang Patogenesis EAEC penyebab
diare tidak terlalu dipahami meskipun melekat pada mukosa intestinal dan
menghasilkan entorotoksin dan sitotoksin Entorotoksin dan sititoksin yang
dihasilkan dapat menyebabkan kemsakan mukosa pengeluaran sejumlah besar
13
mukus dan terjadinya diare (Brooks et al 2001) Escherichia coli juga dapat
menimbulkan pneumonia endocarditis infeksi pada luka-luka dan abses pada
berbagai organ (Endjang 2003)
2J4 Salmonella spp
Salmonellae merupakan genus bakteri dengan ciri-ciri berbentuk batang
motil (kecuali S Gallinarum dan S Pullorom yang non-motil) tidak membentuk
spora dan gram negatif tidak berkapsul Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh
hewan terutama unggas dan babi Lingkungan yang menjadi sumber organisme
ini antara lain air tanah serangga permukaan pabrik permukaan dapur kotoran
binatang daging mentah daging unggas mentah dan makanan laut merah (US
Food and Drug Administration 2004) Salmonellae ini diberi nama oleh Daniel
Edward salmon ahli patologi Amerika Serikat meskipun sebenamya temaimya
Theobald Smith yang pertama kali menemukan bakteri ini pada tahim 1885 pada
tubuh babi (Brooks ea 2001)
Salmonellae mempimyai dua atau lebih bentuk antigen H Salmonellae
tumbuh cepat dalam media yang sederhana hampir tidak pemah
memfermentasikan laktosa dan sukrosa tetapi dapat memfermentasikan glukosa
sehingga terbentuk dasar asam dan cekimgan basa pada Triple Sugar Iron (TSI)
agar (Ahmad 1995) Salmonellae mempunyai ukuran tertentu Salmonellae
biasanya memproduksi H 2 S dan tahan hidup dalam air membeku pada periode
yang lama Salmonellae tahan terhadap bahan kimia tertentu (misalnya brilliant
green sodium tetrathionate sodium deoxycholate) Bentuk morfologi Salmonella
spp dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2 Salmonella spp Sumber (http5amoMea_Wikipedia Bahasa Indonesia)
14
Klasifikasi dari bakteri Salmonella spp (httpiSflwolaquoea_Wikipedia
Bahasa Indonesia)
Kingdom Bakteria
Phylimi Proteobakteria
Kelas Gamma proteobakteria
Ordo Enterobakteriales
Famili Enterobakteriaceae
Genus Salmonella
Spesies Salmonella spp
Salmonellosis merupakan salah satu penysikit zoonosis yang disebabkan
oleh bakteri patogen Salmonella spp Kebanyakan tipe Salmonellae dapat
menyebabkan penyakit pada manusia Salmonellosis pada manusia ada dua
macam yaitu tifoid dan non tifoid Salmonellosis tifoid meliputi demam tifoid
(thyphoid fever) dan demam paratifoid (parathyphoidfever) yang disebabkan oleh
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi A dan B sedang Salmonellosis non
tifoid biasanya disebabkan oleh serovar-serovar Salmonellae yang tidak
mempunyai hospes spesifik Serovar ini bersifat patogen baik pada hewan
maupun manusia Penularan penyakit ini berasal dari hewan ke manusia melalui
makanan asal hewan seperti telur daging susu atau air minum dan bahan-bahan
lainnya yang tercemar oleh ekskresi hewanpenderita yang terkontaminasi
Salmonellae (food-borne disease) atau sebaliknya contohnya S Enteritis S
typhimurium Penyakit diawali dengan kenaikan suhu tubuh disertai dengan rasa
kurang enak badan dan sakit kepala Demam dapat mencapai 40degC sakit pada
bagian perut tubuh lemah sakit dan tidak nafsu makan diare dan konstipasi dapat
terjadi serta bintik merah kadang-kadang muncul dipermukaan kulit
Salmonellosis dapat menyerang semua golongan umur dan seks pada manusia
namun laki-laki lebih sering terkena infeksi daripada perempuan (Ariyanti dan
Supar 2006)
24 Metoda Identifikasi Mikroba Patogen
Teknik diagnostik yang telah dikembangkan di Indonesia sangat berguna
dalam mendiagnosa penyakit-penyakit khas tropis terutama untuk berbagai
15
penyakit menular seperti SARS dan flu burung Teknologi diagnostik saat ini juga
diperlukan untuk mendeteksi dengan cepat makanan yang terkontaminasi (bakteri
mikroba bahkan protein dari hewan tak halal atau babi) Bioteknologi juga
dibutuhkan dalam pertambangan untuk mendeteksi mikroba-mikroba yang
merugikan dan menguntungkan pertambangan Bioteknologi diagnostik juga
digunakan untuk memantau penyebaran mikroba tertentu di lingkungan untuk
mendiagnosa penyakit tanamanhewanikan atau penyebaran mikroba dalam
penanggulangan penyakit tanamanhewanikan tersebut (Nugroho 2008)
241 Metoda secara Konvensional
Metoda secara konvensional terbagi menjadi karakteristik morfologi
pewamaan gram uji biokimia dan serologi Karakteristik morfologi berperan
serta dalam pembagian klasifikasi organisme selama 200 tahun Organisme yang
lebih tinggi dibedakan berdasarkan anatomi tetapi banyak organisme yang hampir
sama dibedakan berdasarkan struktumya Pada mikroskop organisme yang
berbeda dari segi metabolisme dan fisiologinya terlihat sama Secara
harfiahratusan dari bakteri berbentuk batang kecil dan coccus kecil Pada
pewamaan gram bakteri terklasifikasi menjadi bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif Pewamaan gram digunakan untuk mengidentifikeisi kelompok
bakteri yang berdasarkan komposisi kimia dinding selnya
Pada lingkungan klinis pewamaan gram secara mikroskopik digunakan
untuk memperoleh informasi lebih cepat Test biokimia dilakukan xmtuk
pemeriksaan bakteri dengan isolasi dan biakan kuman serta diagnosa dari suatu
penyakit di laboratorium rumah sakit Identifikasi kuman melalui uji serologi
digunakan untuk membantu diagnosa penyakit dengan mendeteksi antigen itu
sendiri Beberapa uji serologis yang digunakan adalah metoda enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA) dan westem blot
Elisa mempakan teknik yang didasarkan pada pengikatan secara kovalen
suatu enzim pada antibodi atau antigen dan juga sebageii molekul pelapor
terjadinya suatu interaksi Westem blot mempakan gabimgan ide dasar dari
ELISA dengan teknik pemisahan protein secara elektroforesis Perbedaannya
pada westem blot reaksi wama yang dikatalisis enzim pelapor adalah reaksi waran
dengan produk berwama terpresipasi pada kertasnilon Akibatnya tes positif
16
westem blot akan terlihat sebagai pita berwama pada kertasnilon Teknik yang
paling banyak digunakan adalah teknik Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Teknik yang mengutamakan keterampilan lebih tinggi dan pengetahuan
dasar teknis tertentu yaitu teknologi imunoblot Western Blot) Teknologi
imunoblot mempakan teknik yang penting imtuk diagnosa infeksi HIV sebagai
konfirmasi setelah deteksi positif HFV menggunakan ELISA (Nugroho 2008)
242 Metoda secara Molekular
Metoda lain yang digunakan apabila mikroorganisme tidak dapat
diidentifikasi dengan metoda konvensional adalah metoda molekular yaitu dengan
teknik hibridisasi asam nukleat atau amplikasi DNA biasa disebut Polymerase
Chain Reaction (PCR) Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metoda
PCR ini meliputi resiko kontaminasi yang menyebabkan hasil tidak benar-benar
positif yang terjadi bila prosedur klinis tidak dilakukan secara cermat adanya
bahan-bahan spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan
hepari dalam spesimen darah serta bilimbin dan garam empedu dalam spesimen
feces) biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit Infeksi penyakit
cepat menyebar karena gen etilogi berasal dari sel tunggal yang berhubimgan
dengan tubuh organisme yang sama baik dari ciri biokimia maupun karakteristik
genomnya (tortora 2001)
17
a Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
Merupakan penyebab diare pada bayi khususnya di negara berkembang
EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil Akibat dari infeksi EPEC adalah diare
yang cair disertai muntah-muntah dan demam yang biasanya susah diatasi namun
tidak kronis
b Enterotoxigenic Escherichia coli ETEC)
ETEC merupakan penyebab diare pada musafir dan bayi terutama pada
iklim tropis ETEC menyebabkan diare disertai dengan kram dan suhu rendah atau
tidak demam Diare yang disebabkan oleh ETEC hampir sama dengan kolera
karena terganggunya proses pencemaan sampai usus akibat inokula bakteri
c Enteroinvasive Escherichia coli EIEC)
Infeksi dari EIEC hampir sama dengan penyakit yang disebabkan oleh
Shigella Diare disertai dengan demam dan kram pada pemt dan kemudian
mengakibatkan colonic phase with bloody and mucoid stools Infeksi EIEC
disebabkan karena cemaran pada makanan dan air dan juga dapat tersebar pada
manusia
d Enterohemorrhagic Escherichia coli EHEC)
EHEC memproduksi verotoksi berdasarkan efek sitotoksik pada sel Vero
mempakan biakan sel ginjal monyet hijau di Afrika EHEC banyak dihubungkan
dengan hemorrhagic colitis diare yang sangat parah dengan sindrom uremic
hemolytic anemia dan thrombocytopenia Di Amerika Serikat sindrom uremic
hemolytic mempakan penyebab dari kegagalan ginjal pada anak-anak
e Enteroaggregative Escherichia coli EAEC)
EAEC menyebabkan diare yang akut dan kronis (dalam jangka waktu gt 14
hari) pada masyarakat di negara berkembang Organisme ini juga menyebabkan
penyakit akibat makanan di negara berkembang Patogenesis EAEC penyebab
diare tidak terlalu dipahami meskipun melekat pada mukosa intestinal dan
menghasilkan entorotoksin dan sitotoksin Entorotoksin dan sititoksin yang
dihasilkan dapat menyebabkan kemsakan mukosa pengeluaran sejumlah besar
13
mukus dan terjadinya diare (Brooks et al 2001) Escherichia coli juga dapat
menimbulkan pneumonia endocarditis infeksi pada luka-luka dan abses pada
berbagai organ (Endjang 2003)
2J4 Salmonella spp
Salmonellae merupakan genus bakteri dengan ciri-ciri berbentuk batang
motil (kecuali S Gallinarum dan S Pullorom yang non-motil) tidak membentuk
spora dan gram negatif tidak berkapsul Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh
hewan terutama unggas dan babi Lingkungan yang menjadi sumber organisme
ini antara lain air tanah serangga permukaan pabrik permukaan dapur kotoran
binatang daging mentah daging unggas mentah dan makanan laut merah (US
Food and Drug Administration 2004) Salmonellae ini diberi nama oleh Daniel
Edward salmon ahli patologi Amerika Serikat meskipun sebenamya temaimya
Theobald Smith yang pertama kali menemukan bakteri ini pada tahim 1885 pada
tubuh babi (Brooks ea 2001)
Salmonellae mempimyai dua atau lebih bentuk antigen H Salmonellae
tumbuh cepat dalam media yang sederhana hampir tidak pemah
memfermentasikan laktosa dan sukrosa tetapi dapat memfermentasikan glukosa
sehingga terbentuk dasar asam dan cekimgan basa pada Triple Sugar Iron (TSI)
agar (Ahmad 1995) Salmonellae mempunyai ukuran tertentu Salmonellae
biasanya memproduksi H 2 S dan tahan hidup dalam air membeku pada periode
yang lama Salmonellae tahan terhadap bahan kimia tertentu (misalnya brilliant
green sodium tetrathionate sodium deoxycholate) Bentuk morfologi Salmonella
spp dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2 Salmonella spp Sumber (http5amoMea_Wikipedia Bahasa Indonesia)
14
Klasifikasi dari bakteri Salmonella spp (httpiSflwolaquoea_Wikipedia
Bahasa Indonesia)
Kingdom Bakteria
Phylimi Proteobakteria
Kelas Gamma proteobakteria
Ordo Enterobakteriales
Famili Enterobakteriaceae
Genus Salmonella
Spesies Salmonella spp
Salmonellosis merupakan salah satu penysikit zoonosis yang disebabkan
oleh bakteri patogen Salmonella spp Kebanyakan tipe Salmonellae dapat
menyebabkan penyakit pada manusia Salmonellosis pada manusia ada dua
macam yaitu tifoid dan non tifoid Salmonellosis tifoid meliputi demam tifoid
(thyphoid fever) dan demam paratifoid (parathyphoidfever) yang disebabkan oleh
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi A dan B sedang Salmonellosis non
tifoid biasanya disebabkan oleh serovar-serovar Salmonellae yang tidak
mempunyai hospes spesifik Serovar ini bersifat patogen baik pada hewan
maupun manusia Penularan penyakit ini berasal dari hewan ke manusia melalui
makanan asal hewan seperti telur daging susu atau air minum dan bahan-bahan
lainnya yang tercemar oleh ekskresi hewanpenderita yang terkontaminasi
Salmonellae (food-borne disease) atau sebaliknya contohnya S Enteritis S
typhimurium Penyakit diawali dengan kenaikan suhu tubuh disertai dengan rasa
kurang enak badan dan sakit kepala Demam dapat mencapai 40degC sakit pada
bagian perut tubuh lemah sakit dan tidak nafsu makan diare dan konstipasi dapat
terjadi serta bintik merah kadang-kadang muncul dipermukaan kulit
Salmonellosis dapat menyerang semua golongan umur dan seks pada manusia
namun laki-laki lebih sering terkena infeksi daripada perempuan (Ariyanti dan
Supar 2006)
24 Metoda Identifikasi Mikroba Patogen
Teknik diagnostik yang telah dikembangkan di Indonesia sangat berguna
dalam mendiagnosa penyakit-penyakit khas tropis terutama untuk berbagai
15
penyakit menular seperti SARS dan flu burung Teknologi diagnostik saat ini juga
diperlukan untuk mendeteksi dengan cepat makanan yang terkontaminasi (bakteri
mikroba bahkan protein dari hewan tak halal atau babi) Bioteknologi juga
dibutuhkan dalam pertambangan untuk mendeteksi mikroba-mikroba yang
merugikan dan menguntungkan pertambangan Bioteknologi diagnostik juga
digunakan untuk memantau penyebaran mikroba tertentu di lingkungan untuk
mendiagnosa penyakit tanamanhewanikan atau penyebaran mikroba dalam
penanggulangan penyakit tanamanhewanikan tersebut (Nugroho 2008)
241 Metoda secara Konvensional
Metoda secara konvensional terbagi menjadi karakteristik morfologi
pewamaan gram uji biokimia dan serologi Karakteristik morfologi berperan
serta dalam pembagian klasifikasi organisme selama 200 tahun Organisme yang
lebih tinggi dibedakan berdasarkan anatomi tetapi banyak organisme yang hampir
sama dibedakan berdasarkan struktumya Pada mikroskop organisme yang
berbeda dari segi metabolisme dan fisiologinya terlihat sama Secara
harfiahratusan dari bakteri berbentuk batang kecil dan coccus kecil Pada
pewamaan gram bakteri terklasifikasi menjadi bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif Pewamaan gram digunakan untuk mengidentifikeisi kelompok
bakteri yang berdasarkan komposisi kimia dinding selnya
Pada lingkungan klinis pewamaan gram secara mikroskopik digunakan
untuk memperoleh informasi lebih cepat Test biokimia dilakukan xmtuk
pemeriksaan bakteri dengan isolasi dan biakan kuman serta diagnosa dari suatu
penyakit di laboratorium rumah sakit Identifikasi kuman melalui uji serologi
digunakan untuk membantu diagnosa penyakit dengan mendeteksi antigen itu
sendiri Beberapa uji serologis yang digunakan adalah metoda enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA) dan westem blot
Elisa mempakan teknik yang didasarkan pada pengikatan secara kovalen
suatu enzim pada antibodi atau antigen dan juga sebageii molekul pelapor
terjadinya suatu interaksi Westem blot mempakan gabimgan ide dasar dari
ELISA dengan teknik pemisahan protein secara elektroforesis Perbedaannya
pada westem blot reaksi wama yang dikatalisis enzim pelapor adalah reaksi waran
dengan produk berwama terpresipasi pada kertasnilon Akibatnya tes positif
16
westem blot akan terlihat sebagai pita berwama pada kertasnilon Teknik yang
paling banyak digunakan adalah teknik Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Teknik yang mengutamakan keterampilan lebih tinggi dan pengetahuan
dasar teknis tertentu yaitu teknologi imunoblot Western Blot) Teknologi
imunoblot mempakan teknik yang penting imtuk diagnosa infeksi HIV sebagai
konfirmasi setelah deteksi positif HFV menggunakan ELISA (Nugroho 2008)
242 Metoda secara Molekular
Metoda lain yang digunakan apabila mikroorganisme tidak dapat
diidentifikasi dengan metoda konvensional adalah metoda molekular yaitu dengan
teknik hibridisasi asam nukleat atau amplikasi DNA biasa disebut Polymerase
Chain Reaction (PCR) Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metoda
PCR ini meliputi resiko kontaminasi yang menyebabkan hasil tidak benar-benar
positif yang terjadi bila prosedur klinis tidak dilakukan secara cermat adanya
bahan-bahan spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan
hepari dalam spesimen darah serta bilimbin dan garam empedu dalam spesimen
feces) biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit Infeksi penyakit
cepat menyebar karena gen etilogi berasal dari sel tunggal yang berhubimgan
dengan tubuh organisme yang sama baik dari ciri biokimia maupun karakteristik
genomnya (tortora 2001)
17
mukus dan terjadinya diare (Brooks et al 2001) Escherichia coli juga dapat
menimbulkan pneumonia endocarditis infeksi pada luka-luka dan abses pada
berbagai organ (Endjang 2003)
2J4 Salmonella spp
Salmonellae merupakan genus bakteri dengan ciri-ciri berbentuk batang
motil (kecuali S Gallinarum dan S Pullorom yang non-motil) tidak membentuk
spora dan gram negatif tidak berkapsul Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh
hewan terutama unggas dan babi Lingkungan yang menjadi sumber organisme
ini antara lain air tanah serangga permukaan pabrik permukaan dapur kotoran
binatang daging mentah daging unggas mentah dan makanan laut merah (US
Food and Drug Administration 2004) Salmonellae ini diberi nama oleh Daniel
Edward salmon ahli patologi Amerika Serikat meskipun sebenamya temaimya
Theobald Smith yang pertama kali menemukan bakteri ini pada tahim 1885 pada
tubuh babi (Brooks ea 2001)
Salmonellae mempimyai dua atau lebih bentuk antigen H Salmonellae
tumbuh cepat dalam media yang sederhana hampir tidak pemah
memfermentasikan laktosa dan sukrosa tetapi dapat memfermentasikan glukosa
sehingga terbentuk dasar asam dan cekimgan basa pada Triple Sugar Iron (TSI)
agar (Ahmad 1995) Salmonellae mempunyai ukuran tertentu Salmonellae
biasanya memproduksi H 2 S dan tahan hidup dalam air membeku pada periode
yang lama Salmonellae tahan terhadap bahan kimia tertentu (misalnya brilliant
green sodium tetrathionate sodium deoxycholate) Bentuk morfologi Salmonella
spp dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2 Salmonella spp Sumber (http5amoMea_Wikipedia Bahasa Indonesia)
14
Klasifikasi dari bakteri Salmonella spp (httpiSflwolaquoea_Wikipedia
Bahasa Indonesia)
Kingdom Bakteria
Phylimi Proteobakteria
Kelas Gamma proteobakteria
Ordo Enterobakteriales
Famili Enterobakteriaceae
Genus Salmonella
Spesies Salmonella spp
Salmonellosis merupakan salah satu penysikit zoonosis yang disebabkan
oleh bakteri patogen Salmonella spp Kebanyakan tipe Salmonellae dapat
menyebabkan penyakit pada manusia Salmonellosis pada manusia ada dua
macam yaitu tifoid dan non tifoid Salmonellosis tifoid meliputi demam tifoid
(thyphoid fever) dan demam paratifoid (parathyphoidfever) yang disebabkan oleh
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi A dan B sedang Salmonellosis non
tifoid biasanya disebabkan oleh serovar-serovar Salmonellae yang tidak
mempunyai hospes spesifik Serovar ini bersifat patogen baik pada hewan
maupun manusia Penularan penyakit ini berasal dari hewan ke manusia melalui
makanan asal hewan seperti telur daging susu atau air minum dan bahan-bahan
lainnya yang tercemar oleh ekskresi hewanpenderita yang terkontaminasi
Salmonellae (food-borne disease) atau sebaliknya contohnya S Enteritis S
typhimurium Penyakit diawali dengan kenaikan suhu tubuh disertai dengan rasa
kurang enak badan dan sakit kepala Demam dapat mencapai 40degC sakit pada
bagian perut tubuh lemah sakit dan tidak nafsu makan diare dan konstipasi dapat
terjadi serta bintik merah kadang-kadang muncul dipermukaan kulit
Salmonellosis dapat menyerang semua golongan umur dan seks pada manusia
namun laki-laki lebih sering terkena infeksi daripada perempuan (Ariyanti dan
Supar 2006)
24 Metoda Identifikasi Mikroba Patogen
Teknik diagnostik yang telah dikembangkan di Indonesia sangat berguna
dalam mendiagnosa penyakit-penyakit khas tropis terutama untuk berbagai
15
penyakit menular seperti SARS dan flu burung Teknologi diagnostik saat ini juga
diperlukan untuk mendeteksi dengan cepat makanan yang terkontaminasi (bakteri
mikroba bahkan protein dari hewan tak halal atau babi) Bioteknologi juga
dibutuhkan dalam pertambangan untuk mendeteksi mikroba-mikroba yang
merugikan dan menguntungkan pertambangan Bioteknologi diagnostik juga
digunakan untuk memantau penyebaran mikroba tertentu di lingkungan untuk
mendiagnosa penyakit tanamanhewanikan atau penyebaran mikroba dalam
penanggulangan penyakit tanamanhewanikan tersebut (Nugroho 2008)
241 Metoda secara Konvensional
Metoda secara konvensional terbagi menjadi karakteristik morfologi
pewamaan gram uji biokimia dan serologi Karakteristik morfologi berperan
serta dalam pembagian klasifikasi organisme selama 200 tahun Organisme yang
lebih tinggi dibedakan berdasarkan anatomi tetapi banyak organisme yang hampir
sama dibedakan berdasarkan struktumya Pada mikroskop organisme yang
berbeda dari segi metabolisme dan fisiologinya terlihat sama Secara
harfiahratusan dari bakteri berbentuk batang kecil dan coccus kecil Pada
pewamaan gram bakteri terklasifikasi menjadi bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif Pewamaan gram digunakan untuk mengidentifikeisi kelompok
bakteri yang berdasarkan komposisi kimia dinding selnya
Pada lingkungan klinis pewamaan gram secara mikroskopik digunakan
untuk memperoleh informasi lebih cepat Test biokimia dilakukan xmtuk
pemeriksaan bakteri dengan isolasi dan biakan kuman serta diagnosa dari suatu
penyakit di laboratorium rumah sakit Identifikasi kuman melalui uji serologi
digunakan untuk membantu diagnosa penyakit dengan mendeteksi antigen itu
sendiri Beberapa uji serologis yang digunakan adalah metoda enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA) dan westem blot
Elisa mempakan teknik yang didasarkan pada pengikatan secara kovalen
suatu enzim pada antibodi atau antigen dan juga sebageii molekul pelapor
terjadinya suatu interaksi Westem blot mempakan gabimgan ide dasar dari
ELISA dengan teknik pemisahan protein secara elektroforesis Perbedaannya
pada westem blot reaksi wama yang dikatalisis enzim pelapor adalah reaksi waran
dengan produk berwama terpresipasi pada kertasnilon Akibatnya tes positif
16
westem blot akan terlihat sebagai pita berwama pada kertasnilon Teknik yang
paling banyak digunakan adalah teknik Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Teknik yang mengutamakan keterampilan lebih tinggi dan pengetahuan
dasar teknis tertentu yaitu teknologi imunoblot Western Blot) Teknologi
imunoblot mempakan teknik yang penting imtuk diagnosa infeksi HIV sebagai
konfirmasi setelah deteksi positif HFV menggunakan ELISA (Nugroho 2008)
242 Metoda secara Molekular
Metoda lain yang digunakan apabila mikroorganisme tidak dapat
diidentifikasi dengan metoda konvensional adalah metoda molekular yaitu dengan
teknik hibridisasi asam nukleat atau amplikasi DNA biasa disebut Polymerase
Chain Reaction (PCR) Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metoda
PCR ini meliputi resiko kontaminasi yang menyebabkan hasil tidak benar-benar
positif yang terjadi bila prosedur klinis tidak dilakukan secara cermat adanya
bahan-bahan spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan
hepari dalam spesimen darah serta bilimbin dan garam empedu dalam spesimen
feces) biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit Infeksi penyakit
cepat menyebar karena gen etilogi berasal dari sel tunggal yang berhubimgan
dengan tubuh organisme yang sama baik dari ciri biokimia maupun karakteristik
genomnya (tortora 2001)
17
Klasifikasi dari bakteri Salmonella spp (httpiSflwolaquoea_Wikipedia
Bahasa Indonesia)
Kingdom Bakteria
Phylimi Proteobakteria
Kelas Gamma proteobakteria
Ordo Enterobakteriales
Famili Enterobakteriaceae
Genus Salmonella
Spesies Salmonella spp
Salmonellosis merupakan salah satu penysikit zoonosis yang disebabkan
oleh bakteri patogen Salmonella spp Kebanyakan tipe Salmonellae dapat
menyebabkan penyakit pada manusia Salmonellosis pada manusia ada dua
macam yaitu tifoid dan non tifoid Salmonellosis tifoid meliputi demam tifoid
(thyphoid fever) dan demam paratifoid (parathyphoidfever) yang disebabkan oleh
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi A dan B sedang Salmonellosis non
tifoid biasanya disebabkan oleh serovar-serovar Salmonellae yang tidak
mempunyai hospes spesifik Serovar ini bersifat patogen baik pada hewan
maupun manusia Penularan penyakit ini berasal dari hewan ke manusia melalui
makanan asal hewan seperti telur daging susu atau air minum dan bahan-bahan
lainnya yang tercemar oleh ekskresi hewanpenderita yang terkontaminasi
Salmonellae (food-borne disease) atau sebaliknya contohnya S Enteritis S
typhimurium Penyakit diawali dengan kenaikan suhu tubuh disertai dengan rasa
kurang enak badan dan sakit kepala Demam dapat mencapai 40degC sakit pada
bagian perut tubuh lemah sakit dan tidak nafsu makan diare dan konstipasi dapat
terjadi serta bintik merah kadang-kadang muncul dipermukaan kulit
Salmonellosis dapat menyerang semua golongan umur dan seks pada manusia
namun laki-laki lebih sering terkena infeksi daripada perempuan (Ariyanti dan
Supar 2006)
24 Metoda Identifikasi Mikroba Patogen
Teknik diagnostik yang telah dikembangkan di Indonesia sangat berguna
dalam mendiagnosa penyakit-penyakit khas tropis terutama untuk berbagai
15
penyakit menular seperti SARS dan flu burung Teknologi diagnostik saat ini juga
diperlukan untuk mendeteksi dengan cepat makanan yang terkontaminasi (bakteri
mikroba bahkan protein dari hewan tak halal atau babi) Bioteknologi juga
dibutuhkan dalam pertambangan untuk mendeteksi mikroba-mikroba yang
merugikan dan menguntungkan pertambangan Bioteknologi diagnostik juga
digunakan untuk memantau penyebaran mikroba tertentu di lingkungan untuk
mendiagnosa penyakit tanamanhewanikan atau penyebaran mikroba dalam
penanggulangan penyakit tanamanhewanikan tersebut (Nugroho 2008)
241 Metoda secara Konvensional
Metoda secara konvensional terbagi menjadi karakteristik morfologi
pewamaan gram uji biokimia dan serologi Karakteristik morfologi berperan
serta dalam pembagian klasifikasi organisme selama 200 tahun Organisme yang
lebih tinggi dibedakan berdasarkan anatomi tetapi banyak organisme yang hampir
sama dibedakan berdasarkan struktumya Pada mikroskop organisme yang
berbeda dari segi metabolisme dan fisiologinya terlihat sama Secara
harfiahratusan dari bakteri berbentuk batang kecil dan coccus kecil Pada
pewamaan gram bakteri terklasifikasi menjadi bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif Pewamaan gram digunakan untuk mengidentifikeisi kelompok
bakteri yang berdasarkan komposisi kimia dinding selnya
Pada lingkungan klinis pewamaan gram secara mikroskopik digunakan
untuk memperoleh informasi lebih cepat Test biokimia dilakukan xmtuk
pemeriksaan bakteri dengan isolasi dan biakan kuman serta diagnosa dari suatu
penyakit di laboratorium rumah sakit Identifikasi kuman melalui uji serologi
digunakan untuk membantu diagnosa penyakit dengan mendeteksi antigen itu
sendiri Beberapa uji serologis yang digunakan adalah metoda enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA) dan westem blot
Elisa mempakan teknik yang didasarkan pada pengikatan secara kovalen
suatu enzim pada antibodi atau antigen dan juga sebageii molekul pelapor
terjadinya suatu interaksi Westem blot mempakan gabimgan ide dasar dari
ELISA dengan teknik pemisahan protein secara elektroforesis Perbedaannya
pada westem blot reaksi wama yang dikatalisis enzim pelapor adalah reaksi waran
dengan produk berwama terpresipasi pada kertasnilon Akibatnya tes positif
16
westem blot akan terlihat sebagai pita berwama pada kertasnilon Teknik yang
paling banyak digunakan adalah teknik Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Teknik yang mengutamakan keterampilan lebih tinggi dan pengetahuan
dasar teknis tertentu yaitu teknologi imunoblot Western Blot) Teknologi
imunoblot mempakan teknik yang penting imtuk diagnosa infeksi HIV sebagai
konfirmasi setelah deteksi positif HFV menggunakan ELISA (Nugroho 2008)
242 Metoda secara Molekular
Metoda lain yang digunakan apabila mikroorganisme tidak dapat
diidentifikasi dengan metoda konvensional adalah metoda molekular yaitu dengan
teknik hibridisasi asam nukleat atau amplikasi DNA biasa disebut Polymerase
Chain Reaction (PCR) Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metoda
PCR ini meliputi resiko kontaminasi yang menyebabkan hasil tidak benar-benar
positif yang terjadi bila prosedur klinis tidak dilakukan secara cermat adanya
bahan-bahan spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan
hepari dalam spesimen darah serta bilimbin dan garam empedu dalam spesimen
feces) biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit Infeksi penyakit
cepat menyebar karena gen etilogi berasal dari sel tunggal yang berhubimgan
dengan tubuh organisme yang sama baik dari ciri biokimia maupun karakteristik
genomnya (tortora 2001)
17
penyakit menular seperti SARS dan flu burung Teknologi diagnostik saat ini juga
diperlukan untuk mendeteksi dengan cepat makanan yang terkontaminasi (bakteri
mikroba bahkan protein dari hewan tak halal atau babi) Bioteknologi juga
dibutuhkan dalam pertambangan untuk mendeteksi mikroba-mikroba yang
merugikan dan menguntungkan pertambangan Bioteknologi diagnostik juga
digunakan untuk memantau penyebaran mikroba tertentu di lingkungan untuk
mendiagnosa penyakit tanamanhewanikan atau penyebaran mikroba dalam
penanggulangan penyakit tanamanhewanikan tersebut (Nugroho 2008)
241 Metoda secara Konvensional
Metoda secara konvensional terbagi menjadi karakteristik morfologi
pewamaan gram uji biokimia dan serologi Karakteristik morfologi berperan
serta dalam pembagian klasifikasi organisme selama 200 tahun Organisme yang
lebih tinggi dibedakan berdasarkan anatomi tetapi banyak organisme yang hampir
sama dibedakan berdasarkan struktumya Pada mikroskop organisme yang
berbeda dari segi metabolisme dan fisiologinya terlihat sama Secara
harfiahratusan dari bakteri berbentuk batang kecil dan coccus kecil Pada
pewamaan gram bakteri terklasifikasi menjadi bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif Pewamaan gram digunakan untuk mengidentifikeisi kelompok
bakteri yang berdasarkan komposisi kimia dinding selnya
Pada lingkungan klinis pewamaan gram secara mikroskopik digunakan
untuk memperoleh informasi lebih cepat Test biokimia dilakukan xmtuk
pemeriksaan bakteri dengan isolasi dan biakan kuman serta diagnosa dari suatu
penyakit di laboratorium rumah sakit Identifikasi kuman melalui uji serologi
digunakan untuk membantu diagnosa penyakit dengan mendeteksi antigen itu
sendiri Beberapa uji serologis yang digunakan adalah metoda enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA) dan westem blot
Elisa mempakan teknik yang didasarkan pada pengikatan secara kovalen
suatu enzim pada antibodi atau antigen dan juga sebageii molekul pelapor
terjadinya suatu interaksi Westem blot mempakan gabimgan ide dasar dari
ELISA dengan teknik pemisahan protein secara elektroforesis Perbedaannya
pada westem blot reaksi wama yang dikatalisis enzim pelapor adalah reaksi waran
dengan produk berwama terpresipasi pada kertasnilon Akibatnya tes positif
16
westem blot akan terlihat sebagai pita berwama pada kertasnilon Teknik yang
paling banyak digunakan adalah teknik Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Teknik yang mengutamakan keterampilan lebih tinggi dan pengetahuan
dasar teknis tertentu yaitu teknologi imunoblot Western Blot) Teknologi
imunoblot mempakan teknik yang penting imtuk diagnosa infeksi HIV sebagai
konfirmasi setelah deteksi positif HFV menggunakan ELISA (Nugroho 2008)
242 Metoda secara Molekular
Metoda lain yang digunakan apabila mikroorganisme tidak dapat
diidentifikasi dengan metoda konvensional adalah metoda molekular yaitu dengan
teknik hibridisasi asam nukleat atau amplikasi DNA biasa disebut Polymerase
Chain Reaction (PCR) Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metoda
PCR ini meliputi resiko kontaminasi yang menyebabkan hasil tidak benar-benar
positif yang terjadi bila prosedur klinis tidak dilakukan secara cermat adanya
bahan-bahan spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan
hepari dalam spesimen darah serta bilimbin dan garam empedu dalam spesimen
feces) biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit Infeksi penyakit
cepat menyebar karena gen etilogi berasal dari sel tunggal yang berhubimgan
dengan tubuh organisme yang sama baik dari ciri biokimia maupun karakteristik
genomnya (tortora 2001)
17
westem blot akan terlihat sebagai pita berwama pada kertasnilon Teknik yang
paling banyak digunakan adalah teknik Enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) Teknik yang mengutamakan keterampilan lebih tinggi dan pengetahuan
dasar teknis tertentu yaitu teknologi imunoblot Western Blot) Teknologi
imunoblot mempakan teknik yang penting imtuk diagnosa infeksi HIV sebagai
konfirmasi setelah deteksi positif HFV menggunakan ELISA (Nugroho 2008)
242 Metoda secara Molekular
Metoda lain yang digunakan apabila mikroorganisme tidak dapat
diidentifikasi dengan metoda konvensional adalah metoda molekular yaitu dengan
teknik hibridisasi asam nukleat atau amplikasi DNA biasa disebut Polymerase
Chain Reaction (PCR) Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metoda
PCR ini meliputi resiko kontaminasi yang menyebabkan hasil tidak benar-benar
positif yang terjadi bila prosedur klinis tidak dilakukan secara cermat adanya
bahan-bahan spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan
hepari dalam spesimen darah serta bilimbin dan garam empedu dalam spesimen
feces) biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit Infeksi penyakit
cepat menyebar karena gen etilogi berasal dari sel tunggal yang berhubimgan
dengan tubuh organisme yang sama baik dari ciri biokimia maupun karakteristik
genomnya (tortora 2001)
17
Top Related