HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN
PENGETAHUAN ILMU UKUR TANAH TERHADAP
PENERAPAN K3 PADA MATA KULIAH SURVEI
BANGUNAN SIPIL UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
Skripsi
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
Arni Nur Khasanah
NIM. 5101415040
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
Tiada keindahan yang lebih baik daripada kecerdasan (Nabi Muhammad)
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai
(dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain (Q.S.
Al-Insyirah 6-7)
PERSEMBAHAN
Atas karunia dan rasa syukur atas segala rahmat-Nya
Dan sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW
Karya sederhana ini saya persembahkan kepada:
Kedua orang tua saya tercinta, Ibu Kuwati dan Bapak Mugiri
untuk semua hal baik yang telah mereka berikan.
Dosen pembimbingku untuk segala bantuan dan motivasi.
Almamaterku.
vi
RINGKASAN
Arni Nur Khasanah. 2019. Hubungan Pengetahuan K3 dan Pengetahuan Ilmu Ukur
Tanah terhadap Penerapan K3 pada Mata Kuliah Survei Bangunan Sipil
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Dr. Bambang Endroyo, M.Pd.,
S.E., M.T. Pendidikan Teknik Bangunan.
Dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja pada saat mahasiswa
melaksanakan kegiatan praktik ukur tanah masih perlu ditingkatkan karena
mahasiswa hanya menganggap kegiatan praktik hanya sekedar mengukur dan
mengumpulkan data saja sehingga dianggap tidak membahayakan. Padahal
keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya tentang keselamatan manusia saja,
tetapi termasuk keselamatan dan kebersihan lingkungan kerja, keselamatan
peralatan yang digunakan serta keselamatan data yang diambil. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan K3 dan pengetahuan Ilmu
Ukur Tanah terhadap penerapan K3 pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil
Universitas Negeri Semarang.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasi dan regresi yang berarti
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Teknik pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini adalah tes kemampuan, studi pustaka, studi
dokumentasi dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan
dari hasil belajar mahasiswa, studi pustaka digunakan untuk mempelajari data yang
berhubungan dengan objek penelitian, studi dokumentasi digunakan untuk kegiatan
pengumpulan data, lembar observasi digunakan untuk mengamati dan melihat
langsung kemudian memberikan skor kepada setiap mahasiswa ke dalam lembar
pengamatan yang telah dibuat.
Dari analisis hasil penelitian terdapat hubungan antara pengetahuan K3 dan
pengetahuan Ilmu Ukur Tanah terhadap penerapan K3. Pengetahuan K3 tergolong
kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 76,15 dengan tingkat hubungan terhadap
penerapan K3 sebesar 0,780 masuk dalam kategori kuat. Sedangkan pengetahuan
Ilmu Ukur Tanah tergolong kategori baik dengan perolehan nilai rata-rata sebesar
73,23 dengan tingkat hubungan terhadap penerapan K3 sebesar 0,576 masuk dalam
kategori sedang. Hubungan pengetahuan K3 dan pengetahuan Ilmu Ukur Tanah
terhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien
korelasi r = 0,872. Dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan antara pengetahuan K3
dan pengetahuan Ilmu Ukur Tanah terhadap penerapan K3 mata kuliah Survei
Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang sebesar 68,5%, sedangkan sisanya
31,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang bukan merupakan objek kajian dalam
penelitian ini
Kata kunci : Pengetahuan K3, Pengetahuan Ilmu Ukur Tanah, Penerapan K3
vii
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul Hubungan Pengetahuan K3 dan Pengetahuan Ilmu Ukur Tanah terhadap
Penerapan K3 pada Mata Kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri
Semarang. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas
Negeri Semarang. Shalawat serta salam disampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW, mudah-mudahan kita semua mendapatkan safaat-Nya di yaumil akhir nanti,
Aamiin.
Penyelesaian karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta
penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang atas
kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di
Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Nur Qudus, M.T, selaku Dekan Fakultas Teknik yang telah banyak
memberikan masukan bagi saya.
3. Aris Widodo S.Pd., M.T, Ketua Jurusan Teknik Sipil, Koordinator Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan dan selaku penguji I atas fasilitas yang
disediakan bagi mahasiswa.
4. Dr. Bambang Endroyo, M.Pd., M.T, selaku Dosen Pembimbing yang penuh
perhatian dan atas perkenaan memberi bimingan dan dapat dihubingi sewaktu-
waktu disertai kemudahan menunjukkan sumber-sumber yang relevan dengan
penulisan karya ilmiah ini.
5. Hery Suroso, S.T, M.T selaku penguji II yang telah memberi masukan yang
sangat berharga berupa saran, ralat, perbaikan, pertanyaan, komentar,
tanggapan, menambah bobot dan kualitas karya tulis ini.
6. Semua dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang yang telah memberi bekal pengetahuan yang berharga.
viii
7. Rizqi Maulana yang telah memberikan dukungan, motivasi serta tenaga untuk
membentu penulis ketika mengalami kesulitan.
8. Kakak dan ponakanku tersayang (Arfita dan Zayn) yang selalu memberikan
semangat dan motivasi.
9. Teman seperjuangan PTB angkatan 2015 yang telah bersama-sama berjuang
menyelesaikan pendidikan S1.
10. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk karya tulis ini tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan
pembelajaran.
Semarang, 14 Agustus 2019
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
RINGKASAN ................................................................................................ vi
PRAKATA ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................ 5
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................... 5
1.4 Rumusan Masalah ................................................................................... 6
1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 8
1.7 Penegasan Istilah ..................................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDSAN TEORI .............................. 12
2.1 Pengetahuan ............................................................................................ 12
2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja .......................................................... 13
2.2.1 Keselamatan Kerja ......................................................................... 13
2.2.2 Kesehatan Kerja ............................................................................. 15
2.2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................................................. 16
2.3 Penerapan ................................................................................................ 17
2.3.1 Pengertian Penerapan ..................................................................... 17
2.3.2 Tujaun Penerapan K3 ..................................................................... 18
2.4 Praktik Ukur Tanah ................................................................................. 19
x
2.5 Mata Kuliah Survei Bangunan Sipil ....................................................... 20
2.6 Kerangka Berfikir ................................................................................... 21
2.7 Hipotesis ................................................................................................. 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 23
3.1 Metode Penelitian ................................................................................... 23
3.2 Obyek dan Sampel Penelitian ................................................................. 24
3.3 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 24
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 24
3.5 Pengujian Instrumen ............................................................................... 26
3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 39
4.1 Deskripsi Data ......................................................................................... 39
4.1.1 Deskripsi Data Variabel X1 ............................................................ 40
4.1.2 Deskripsi Data Variabel X2 ............................................................ 42
4.1.3 Deskripsi Data Variabel Y ............................................................. 44
4.2 Analisis Data ........................................................................................... 46
4.2.1 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 46
4.2.2 Hasil Uji Linearitas ........................................................................ 47
4.2.3 Hasil Uji Korelasi .......................................................................... 48
4.2.4 Uji Hipotesis .................................................................................. 50
4.3 Pembahasan ............................................................................................. 53
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 59
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 59
5.2 Saran ....................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 62
LAMPIRAN ................................................................................................... 64
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir .......................................................... 22
Gambar 4.1 Diagram Presentase Uji Kriteria Variabel X1 ............................ 41
Gambar 4.2 Diagram Presentase Uji Kriteria Variabel X2 ............................ 43
Gambar 4.3 Diagram Presentase Uji Kriteria Variabel Y .............................. 45
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Analisis Validitas Tes Pengetahuan ..................................... 26
Tabel 3.2 Kategori Reliabilitas ...................................................................... 27
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian ........................................................................... 31
Tabel 3.4 Daftar Analisis Varians Regresi Linear ......................................... 33
Tabel 3.5 Pedoman Menentukan Interpretasi Koefisien Korelasi ................. 36
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian ......................................................... 39
Tabel 4.2 Deskripsi Data Variabel X1 ............................................................ 40
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan K3 ............................................ 40
Tabel 4.4 Kriteria Penilaian Pengetahuan K3 ................................................ 41
Tabel 4.5 Deskripsi Data Variabel X2 ............................................................ 42
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan IUT .......................................... 42
Tabel 4.7 Kriteria Penilaian Pengetahuan IUT .............................................. 43
Tabel 4.8 Deskripsi Data Variabel Y ............................................................. 44
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Penerapan K3................................................ 44
Tabel 4.10 Kriteria Penilaian Penerapan K3 .................................................. 45
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Normalitas ...................................................... 46
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Linearitas Pengetahuan K3............................. 47
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Linearitas Pengetahuan IUT ........................... 48
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Korelasi X1 terhadap Variabel Y .................... 49
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Korelasi X2 terhadap Variabel Y .................... 50
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Korelasi X1 dan X2 terhadap Variabel Y ........ 50
Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi .......................................................................... 51
Tabel 4.18 Hasil Uji F Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y ................................ 52
Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................. 53
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1Instrumen Pengetahuan K3 .......................................................... 64
Lampiran 2 Instrumen Pengetahuan Ilmu Ukur Tanah .................................. 79
Lampiran 3 Instrumen Tes Penerapan K3 ...................................................... 94
Lampiran 4 Analisis Uji Coba Instrumen Pengetahuan K3 ........................... 101
Lampiran 5 Analisis Uji Coba Instrumen Pengetahuan IUT ......................... 103
Lampiran 6 Hasil Penelitian ........................................................................... 105
Lampiran 7 Foto Dokumentasi Penelitian...................................................... 108
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sampai saat ini masih
memprihatinkan. Hal tersebut terlihat dari masih seringnya terjadi kecelakaan kerja
di tempat kerja. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat adanya peningkatan angka
kecelakaan kerja yang terus meningkat beberapa tahun terakhir. Sepanjang tahun
2018 telah terjadi 157.313 kasus kecelakaan kerja di semua sektor pekerjaan, angka
tersebut meningkat sebesar 40% dari tahun sebelumya yang hanya 123 ribu kasus.
Untuk mencegah meningkatnya angka kecelakaan kerja, Hanif Dhakiri selaku
Menaker mengajak semua masyarakat untuk terus meningkatkan kesadaran
pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta pengawasannya (Sinar
Harapan.Co, 15/01/2019).
Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengurangi kecelakaan kerja, salah
satunya yaitu dengan selalu memperhatikan dan menerapkan sikap K3. Sikap K3
dapat diterapkan apabila pengetahuan K3 sudah dipahami. Pengetahuan tersebut
dapat diperoleh melalui jalur pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha yang telah
disusun secara terencana yang dilakukan oleh seseorang yang diserahi tanggung
jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat sesuai dengan cita-
cita pendidikan itu sendiri (Munib, 2015: 36).
Perguruan tinggi merupakan salah satu penyelenggara pendidikan sebagai
tingkat lanjut dari pendidikan menengah di jalur pendidikan formal. Hal ini sesuai
2
dengan UU No. 20 tahun 2003 pasal 19 ayat 1 yang menyatakan “Perguruan tinggi
merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah mencakup program
pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi”.
Pada perguruan tinggi proses pembelajaran berlangsung setiap hari, baik
pembelajaran di dalam kelas maupun di laboratorium. Pada pembelajaran praktik
yang dilakukan di laboratorium keterampilan mahasiswa diasah. Di sana
mahasiswa diharuskan untuk berhadapan langsung dengan berbagai macam alat.
Canggihnya peralatan-peratan yang ada sekarang ini menuntut manusia untuk
memaksimalkan kualitas dan kuantitas yang dimilikinya. Kualitas dan kuantitas
yang dimiliki itulah yang nantinya akan menjadi salah satu modal dalam memasuki
dunia kerja. Kualitas sendiri meliputi kemampuan yang dimiliki oleh seseorang,
baik kemampuan dalam berpikir maupun kemampuan dalam mengerjakan sesuatu
(fisik). Sedangkan kuantitas merupakan banyaknya sumber daya manusia itu
sendiri. Oleh sebab itu kualitas yang dimiliki manusia ini sangat penting dan harus
terus ditingkatkan guna mengikuti perkembangan di era globalisasi ini.
Peralatan yang terdapat di laboratorium tentunya membantu mempermudah
pekerjaan mahasiswa. Namun di alat-alat tersebut juga mempunyai potensi bahaya
yang dapat menimbulkan kecelakaan. Kurangnya pengetahuan dan kecerobohon
merupakan salah satu penyebab timbulnya kecelakaan kerja. Kecelakaan tersebut
akan menimbulkan kerugian bagi mahasiswa maupun perguruan tinggi. Suwardi
dan Daryanto (2018: 1) mengartikan keselamatan kerja adalah keselamatan yang
berkaitan dengan semua elemen yang berada di tempat kerja. Maksud dari
3
pengertian tersebut yaitu keselamatan kerja bukan hanya bagi pekerja saja tetapi
mesin dan lingkungan kerja juga termasuk di dalamnya. Salah satu cara untuk
meningkatkan keselamatan kerja yaitu melalui pendidikan dan pelatihan
(Suma’mur, 1996). Oleh karena itu perlu ditekankan penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) pada proses pembelajaran terutama pada pembelajaran
praktik. Penerapana K3 antara lain menyangkut sikap K3. Sikap K3 merupakan
suatu tindakan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan syarat
keselamatan kerja (Endroyo, 2010).
Ilmu ukur tanah merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari cara
pengukuran baik di permukaan tanah maupun di bawah permukaan tanah. Dalam
melakukan pengukuran para pekerja menggunakan alat untuk mempermudah dan
mempercepat kegiatan pengukuran. Kegiatan pengukuran biasanya merupakan
kegiatan awal sebelum sebuah bangunan didirikan. Kegiatan tersebut tentunya
mempunyai resiko bahaya yang dapat ditimbulkan. Terlebih ketika membangun
sebuah jalan, para pekerja harus masuk ke dalam hutan untuk membuka lahan.
Dalam hutan tersbut tentunya banyak sumber bahaya yang dapat membahayakan
para pekerja baik di serang binatang buas, tergigit ular maupun tergelincir ke jurang.
Oleh sebab itu para pekerja harus menggunakan APD dengan benar dan selalu
menerapkan K3 dengan baik.
Kesadaran petingnya penerapan K3 perlu ditanamnkan sejak dini. Salah
satu cara untuk menerapkan K3 yaitu pada pembelajaran praktik. Terlebih lagi
dunia Teknik Sipil merupakan dunia kerja di mana tingkat resiko kecelakaan yang
ditimbulkan akibat kerja sangat tinggi. Keterlibatan langsung dalam dunia kerja
4
dengan tingkat resiko yang tinggi mengharuskan mahasiswa memiliki pengetahuan
yang cukup tentang K3 agar terhindar dari bahaya akibat kerja. Pengetahuan K3
dapat dipelajari pada mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
pembelajaran praktik. Dengan adanya mata kuliah yang khusus membahas K3
diharapkan mahasiswa mampu mengimplementasikannya ketika praktik maupun
ketika terjun langsung ke dunia kerja.
Pengamatan yang dilakukan pada praktik ukur tanah menunjukkan bahwa
masih banyak mahasiswa yang belum menerapkan K3 ketika di lapangan. Hal
tersebut terbukti dari masih adanya mahasiswa yang tidak menggunakan pakaian
kerja, tidak membaca jobsheet sebelum praktik serta masih adanya peralatan ukur
yang tergeletak begitu saja. Mahasiswa merasa K3 tidak terlalu penting untuk
diterapkan. Karena praktik hanya sekedar mengumpulkan data dan membaca data
dari PPD, teodholite, maupun total station sehingga tidak menimbulkan kecelakaan
yang dapat membahayakan nyawa. Terlebih apabila nanti mahasiswa bekerja dan
bertugas untuk membebaskan lahan. Sebelum lahan dibuka, tentunya lahan tersebut
mempunyai sumber bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja, baik bahaya
akibat faktor alam maupun binatang yang terdapat pada lahan tersebut. Dalam
pembebasan lahan tersebut tentunya ada data-data yang diambil, keselamatn data
tersebut juga perlu diperhatikan, karena dalam K3 tidak hanya memperhatikan
tentang keselamatan pribadi, tetapi juga keselamatan dan kebersihan lingkungan
kerja, keselamatan peralatan yang digunakan dan keselamatan data yang diambil.
Dari uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang “Hubungan
Pengetahuan K3 dan Pengetahuan Ilmu Ukur Tanah Terhadap Penerapan K3 Pada
5
Mata Kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang”. Melalui
penelitian ini diharapkan mampu mengetahui sejauhmana penerapan K3 pada
praktik ukur tanah khususnya di peminatan ukur tanah program studi Pendidikan
Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang untuk selanjutnya dapat dijadikan
pedoman dalam upaya perbaikan ataupun peningkatan di kemudian hari.
1. 2 Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
1. Masih tingginya tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di semua sektor
pekerjaan, dibuktikan dengan terus meningkatnya agka kecelakaan kerja
beberapa tahun terakhir.
2. Masih minimnya kesadaran mahasiswa tentang petingnya penerapan K3
pada pembelajaran praktik Ilmu Ukur Tanah.
3. Kurangnya diterapkannya K3 pada praktik ukur tanah dikarenakan kegiatan
praktik hanya dianggap sebatas mengambil dan mengolah data saja.
4. Kurangnya tindakan dosen untuk memberikan sanksi kepada mahasiswa yang
tidak menerapkan K3 menjadi salah satu faktor pendorong mahasiswa tidak
menerapkan K3.
1. 3 Batasan Masalah
Batasan masalah diterapkan untuk menghindari perkembangan
permasalahan yang terlalu luas. Faktor-faktor yang dikaji pada penelitian
6
difokuskan pada pemahaman dan penerapan K3 pada praktik ukur tanah. Adapun
batasan masalah dalam penelitian ini meliputi :
1. Pengetahuan mahasiswa tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
secara umum pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri
Semarang.
2. Pengetahuan mahasiswa tentang Ilmu Ukur Tanah pada mata kuliah Survei
Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang.
3. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada mata kuliah Survei
Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang.
1. 4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalah di atas, rumusan masalah yang dapat
diambil adalah :
1. Seberapa besar tingkat pengetahuan mahasiswa tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas
Negeri Semarang ?
2. Seberapa besar tingkat pengetahuan mahasiswa tentang Ilmu Ukur Tanah pada
mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang ?
3. Seberapa besar tingkat penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada
mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang ?
4. Seberapa besar tingkat hubungan antara pengetahuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) terhadap penerapan K3 pada mata kuliah Survei
Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang ?
7
5. Seberapa besar tingkat hubungan antara pengetahuan Ilmu Ukur Tanah
terhadap penerapan K3 pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas
Negeri Semarang ?
6. Seberapa besar tingkat hubungan antara pengetahuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan pengetahuan Ilmu Ukur Tanah terhadap penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada mata kuliah Survei Bangunan
Sipil Universitas Negeri Semarang ?
1. 5 Tujuan Penelitian
Bersdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan
untuk :
1. Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas
Negeri Semarang.
2. Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tentang Ilmu Ukur Tanah pada
mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang.
3. Mengetahui tingkat penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada
mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang.
4. Mengetahui tingkat hubungan antara pengetahuan mahasiswa tentang K3
terhadap penerapan K3 pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas
Negeri Semarang.
8
5. Mengetahui tingkat hubungan antara pengetahuan mahasiswa tentang Ilmu
Ukur Tanah terhadap penerapan K3 pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil
Universitas Negeri Semarang.
6. Mengetahui tingkat hubungan antara pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dan pengetahuan Ilmu Ukur Tanah terhadap penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada mata kuliah Survei Bangunan
Sipil Universitas Negeri Semarang.
1. 6 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi yang
bermanfaat. Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi manfaat teoritus dan
manfaat praktis.
1.6.1 Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan dunia pendidikan terutama dalam
penerapan K3.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan literatur yang
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan maupun kajian pustaka.
1.6.2 Manfaat Praktis
a. Bagi penulis, hasil penelitian diharapkan mampu menambah pengetahuan
mengenai K3 sebagai bekal untuk terjun dalam dunia kerja dan masyarakat.
9
b. Bagi universitas, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan
dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3 dalam kegiatan
praktik.
c. Bagi mahasiswa, menambah wawasan dan melatih kemampuan menulis
karya ilmiah.
1. 7 Penegasan Istilah
Untuk menghindari adanya kemungkinan penafsiran yang salah tentang
istilah yang digunakan dalam penulisan judul skripsi, maka penulis perlu untuk
memberikan penegasan pada istilah-istilah yang terdapat dalam judul, dan
pembatasan masalahnya sebagai berikut :
a. Hubungan
Hubungan adalah suatu kegiatan tertentu yang membawa akibat kepada
kegiatan lain. Hubungan dapat dikatakan sebagai suatu proses, cara atau arahan
yang menggambarkan suatu objek tertentu yang membawa dampak atau pengaruh
terhadap objek lainnya (Tams Jayakusuma, 2001: 25)
Adapun hubungan yang dimaksud di sini adalah hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dengan penerapannya pada kegiatan praktik.
b. Pengetahuan K3
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap objek tertentu (Soekidjo, 2007: 139).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin kebutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
10
kerja pada khusunya, dan manusia pada umunya, hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil dan makmur (Mangkunegara, 2002: 163).
Jadi yang dimaksud Pengetahuan K3 di sini merupakan sebuah hasil tahu
tentang suatu upaya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan saat melakukan
kerja.
c. Pengetahuan Ilmu Ukur Tanah
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap objek tertentu (Soekidjo, 2007: 139). Ilmu ukur
tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di
permukaan bumi dan di bawah permukaan tanah untuk menentukan posisi relatif
atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam
memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah.
Pengetahuan Ilmu Ukur tanah merupakan saebuah hasil tahu tentang cara-
cara pengukuran di permukaan dan di bawah permukaan tanah guna memenui
kebutuhan seperti pemetaan.
d. Penerapan K3
Penerapan merupakan perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses
interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan
pelaksana, birokrasi yang efektif (Setiawan, 2004: 39). Penerapan K3 yang
dimaksud ialah sebuah aktivitas atau kegiatan yang bertujuan untuk mencapai
sebuah keselamatan dan kesehatan kerja dalam kegiatan pengukuran pada mata
kuliah Survei Bangunan Sipil di Universitas Negeri Semarang.
11
e. Mata Kuliah Survei Bangunan Sipil
Survei Bangunan Sipil merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat pada
peminatan Ukur Tanah Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas
Negeri Semarang. Mata kuliah tersebut lebih dominan dengan kegiatan praktik di
lapangan. Dalam melakukan kegiatan praktik tentunya mahasiswa harus
menerapkan K3 agar terhidar dari segala jenis kecelakaan yang mungkin terjadi.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan suatu hasil yang biasanya diperoleh melalui indra
pendengar dan penglihat. Pengetahuan dapat diraih melalui pendidikan, baik
pendidikan formal maupun non formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya
dengan pendidikan, sehingga semakin tinggi pendidikan orang tersebut maka
pengetahuan yang didapatpun akan semakin luas. Namun bukan berarti orang
dengan pendidikan rendah pengetahuan yang dimilikinyapun rendah, karena
pendidikan bukan hanya didapat melalui bangku sekolah saja tetapi juga dari
lingkungan sekitar.
Menurut Soekidjo (2007: 139) pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia
dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu.
Pengindraan yang di maksud di sini meliputi indra penglihat, pendengar, pencium,
perasa, dan peraba. Sedangkan menurut Mubarak, dkk (2007) pengetahuan
merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang
pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah
orang melakukan kontak dan pengamatan terhadap suatu objek tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Mubarak (2007)
antara lain : (a) Pendidikan, (b) Pekerjaan, (c) Umur, (d) Minat, (e) Pengalaman, (f)
Kebudayaan lingkungan sekitar, (g) Informasi. Dari faktor-faktor tersebut terlihat
bahwa bukan pendidikan saja yang menentukan tingkat pengetahuan seseorang.
13
Pengelaman hingga kebudayaan lingkungan sekitar juga berparuh terhadap
pengetahuan seseorang.
Tingkat pengetahuan seseorang dapat diketahui dengan melakukan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui
atau ukur dapat sesuai dengan tingkatan pengetahuan (Soekidjo, 2003)
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan hasil
tahu yang didapatkan seseorang setelah melakukan pengamatan maupun suatu
tindakan. Pengetahuan yang dimaksud di sini ialah pengetahuan mahasiswa tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta pengetahuan Ilmu Ukur Tanah.
2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2.2.1 Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk menjamin
tenaga kerja baik secara jasmaniah maupun rohaniah, beserta hasil karyanya, alat
kerjanya serta lingkungan sekitar tempat kerja. Usaha tersebut harus dilakukan oleh
semua unsur yang terlibat dalam pakerjaan tersebut, karena tanpa adanya kerjasama
yang baik dari semua unsur yang terlibat tujuan dari keselamatan kerja sendiri tidak
mungkin dapat dicapai dengan maksimal.
Menurut Suma’mur (2001: 104) keselamatan kerja merupakan rangkaian
usaha untuk menciptakan susasana kerja yang aman dan tentram bagi para
karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Sementara Sumantri
(1989: 5) menjelaskan bahwa keselamatan kerja merupakan suatu keadaan atau
14
kondisi kerja yang aman, bukanlah hanya tanggung jawab para instruktur, tetapi
menjadi tanggung jawab semua unsur yang berada di lingkungan kerja. Menurut
Mangkunegara (2011: 161) keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang
aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.
Bangun Wilson (2012: 377) berpendapat bahwa keselamatan kerja adalah
perlindungan atas keamanan kerja yang dialami pekerja baik fisik maupun mental
dalam lingkungan pekerjaan.
Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja menurut Annisah (2016) adalah
sebagai berikut :
(1) Terdapat unsur-unsur keselamatan dan kesehatan kerja, (2)
Adanya kesadaran dari karyawan untuk menjaga keamanan dan
keselamatan kerja, (3) Berkerja sesuai dengan standar prosedur kerja
yang ada serta memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja, (4)
Teliti dan cermat dalam melaksanakan pekerjaan.
Adapun tujuan dari keselamatan kerja menurut Suma’mur (1981) adalah
sebagai berikut :
(1) Para pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja,
(2) Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja dapat digunakan
sebaik-baiknya, (3) Agar semua hasil produksi terpelihara
keamanannya, (4) Agar adanya jaminan atas peliharaan dan
peningkatan gizi pegawai, (5) Agar dapat meningkatkan gairah,
keserasian, dan partisipasi kerja, (6) Terhindar dari gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja, (7) Agar pegawai
merasa mana dan terlindungi dalam bekerja.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keselamatan
kerja adalah suatu keadaan terhindar dari bahaya yang diakibatkan oleh kerja untuk
melindungi pekerja, alat, maupun lingkungan kerja itu sendiri.
15
2.2.2 Kesehatan Kerja
Selain memperhatikan keselamatan dalam bekerja, hal lain yang harus
diperhatikan yaitu kesehatan. Sehat merupakan suatu kondisi terbebas dari
penyakit, baik secara fisik, mental, maupun secara sosial.
Menurut Mangkunegara (2004: 161) kesehatan kerja menunjukan pada
kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang
disebabkan oleh lingkungan kerja. Suma’mur (1986) berpendapat bahwa kesehatan
kerja merupakan spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta praktiknya,
yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan
setinggi-tingginya, baik fisik atau mental maupun sosial dengan kesehatan yang
diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-
penyakit umum.
Menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 pasal 23
menyebutkan bahwa: (1) Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal, (2) Kesehatan keja meliputi perlindungan
kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja, (3)
Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
kesehatan kerja adalah suatu keadaan yang terbebas dari suatu penyakit yang
diakibatkan kerja baik secara fisik, mental, maupun sosial.
16
2.2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Setiap pekerjaan pasti mempunyai resiko kecelakaan. Kecelakaan tersebut
tentu menimbulkan kerugian baik kerugian fisik, psikologis, maupun materi. Untuk
meminimalisir hal tersebut perlu diterapkannya suatu upaya K3. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja merupakan suatu upaya untuk mengembangkan tingkat kerjasama,
partisipasi dan perhatian antara para pekerja dan pihak perusahaan di tempat kerja
untuk melakukan tugas dan kewajiban bersama dalam hal keselamatan, kesehatan,
dan keamanan kerja dalam upaya memperlancar produksi (Suwardi dan Daryanto,
2018: 5).
Menurut PERMENPU No. 7 Tahun 2019 Keselamatan dan Kesehatan kerja
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Sementara Panggabean (2012: 163) berpendapat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin kebutuhan dan kesempuranaan
baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
Ramli (2013: 62) berpendapat bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah
kondisi atau faktor yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan pekerja atau pekerja lain (termasuk pekerja sementara dan kontraktor),
pengunjung, atau setiap orang di tempat kerja. Sedangkan menurut Buntarto (2015:
5) keselamatan dan keselamatan kerja bertujuan untuk menjamin kesempurnaan
atau kesehatan jasmani dan rohani tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya.
Menurut Prawiro Suyadi (2002: 91) keselamatan dan kesehatan kerja adalah
17
menciptakan susana lingkungan kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan
karyawan agar tugas pekerjaan di wilayah kerja perusahaan dapat berjalan lancar.
Kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh dua golongan penyebab (Endroyo,
1989) yaitu Tindakan perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan
(unsafe human acts) dan Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe
condition).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk melindungi pekerja beserta
semua yang ada di sekitarnya baik lingkungan, alat maupun data yang diambil agar
terhindar dari kecelakaan akibat kerja.
2.3 Penerapan
2.3.1 Pengertian Penerapan
Setelah mengetahui sebuah teori maka teori tersebut perlu diterapkan untuk
mengetahui akan kebenaran teori tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) penerapan adalah perbuatan menerapkan. Menurut Setiawan (2004: 39)
penerapan merupakan perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses
interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan
pelaksana, birokrasi yang efektif. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Usman (2007) penerapan adalah bermuara pada aktivitas, aksi,
tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Penerapan bukan hanya sekdar
18
aktivitas namun merupakan kegiatan terencana sehingga mampu mencapai tujuan
yang diinginkan.
Adapun unsur-unsur penerapan menurut Abdul (1990), meliputi: (1)
Adanya program yang dihasilkan, (2) Adanya kelompok target, yaitu masyarakat
yang menjadi sasaran dan diharapkan akan menerima manfaat dari program-
program tersebut, (3) Adanya pelaksanaan, baik pelaksanaan organisasi ataupun
perorangan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun
pengawasan dari proses penerapan tersebut.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan
suatu tindakan yang dilakukan dalam suatu kegiatan sehingga tujuan dari yang
diinginkan dapat tercapai. Pada penelitian ini penerapan pada Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang dimaksud yaitu saat mahasiswa telah mendapatkan
pengetahuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kemudian mahasiswa
tersebut akan menerima atau menolak pengetahuan terbut. Hal tersebut akan terlihat
ketika mahasiswa melakukan kegiatan praktik dimana mahasiswa yang menerima
pengetahuan tersebut akan senantiasa menerapkan K3 begitupun sebaliknya.
2.3.2 Tujuan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha untuk
mengurangi kecelakaan yang dapat ditimbulkan akibat kerja. Untuk meminimalisir
kecelakaan yang mungkin timbul dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
mengungkapkan sebab akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian
dilakukan atau tidak.
19
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Mangkunegara (2004:
162) adalah sebagai berikut :
(1) Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis, (2) Agar setiap
perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif
mungkin, (3) Agar semua hasil produksi di pelihara keamanannya, (4)
Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai (5) Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan
partisipasi kerja, (6) Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh lingkungan atas kondisi kerja, (7) Agar setiap gegawai
merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
Panggabean (2012: 114) berpendapat bahwa tujuan keselamatan dan
kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur-unsur yang mendukung
yaitu :
(1) Adanya dukungan dari pimpinan puncak (2) Ditunjuknya direktur
keselamatan (3) Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman (4)
Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
(4) Terpeliharanya catatan-catatan tentang kecelakaan (5) Menganalisis
penyebab kecelakaan (6) Kontes keselamatan.
2.4 Praktik Ukur Tanah
Kegiatan praktik merupakan sebuah tindakan yang didapat setelah
mengetahui atau mempelajari suatu hal/teori tertentu. Menurut Suhendra (2011)
ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara
pengukuran di permukaan bumi dan di bawah permukaan tanah untuk menentukan
posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di
bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi
relatif suatu daerah.
Praktik ukur tanah merupakan kegiatan pembelajaran praktik pada mata
kuliah survei bangunan sipil. Pada praktik tersebut mahasiswa diharuskan membaca
20
data menggunakan alat yang sudah ditentukan. Setalah mendapatkan data
selanjutnya data tersebut diolah baik secara manual maupun menggunakan bantuan
aplikasi.
Dalam melakukan kegiatan praktik di lapangan mahasiswa harus
menerapkan K3. Kegiatan praktik yang dilakukan di lapangan tentunya dapat
menimbulkan bahaya. Bahaya tersebut tidak hanya menimpa manusia saja, tetapi
juga lingkungan, alat dan data pengukuran. Karena dalam K3 bukan hanya tentang
keselamatan manusia saja tetepi juga harus memperhatikan keselamatan
lingkungan, alat yang digunakan, serta data yang diambil. Walaupun dalam
kegiatan praktik pengukuran di perkuliahan kegiatan praktik di anggap tidak terlalu
menimbulkan bahaya, tetapi penerapan K3 perlu diterapkan sejak dini. Terlebih jika
nantinya mahasiswa bekerja dan mendapatkan tugas untuk membuka lahan.
Kegiatan tersebut tentunya mempunya resiko kecelakaan yang besar sehingga
perlunya penerapan K3.
2.5 Mata Kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang
Survei Bangunan Sipil merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat pada
peminatan Ukur Tanah program studi Pendidikan Teknik Bangunan. Mata kuliah
tersebut dominan dengan kegiatan praktik dibandingkan dengan teori. Kegiatan
praktik yang dimaksud di sini yaitu pegambilan data menggunakan alat-alat yang
telah ditentukan. Capaian pembelajaran pada mata kuliah ini yaitu mahasiswa
mampu melakukan pengukuran untuk bangunan sipil.
21
Pada mata kuliah tersebut kemampuan yang diharapkan antara lain yaitu
mahasiswa mampu melaksanakan setting out bangunan gedung, mahasiswa mampu
memeraktekan pemetaan situasi lokasi jembatan, mahasiswa mampu
memeraktekkan pengukuran penampang memanjang dan melintang lokasi
jembatan maupun kenampakan buatan lain. Dari beberapa kemampuan yang
diharapkan tersebut penerapan K3 sangatlah penting dilakukan. Karena pada mata
kuliah tersebut kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan di sekitar kampus
seperti pada praktik-praktik sebelumnya tetapi mahasiswa diharuskan untuk
mencari objek yang telah ditentukan sebagai media pengukuran mahasiswa.
2.6 Kerangka Bepikir
Penerapan K3 merupakan hal yang penting dilakukan demi tercapainya
kondisi kerja yang aman dan sehat sehingga mampu mencapai produktivitas kerja
yang maksimal. Pada penelitian ini penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) pada praktik ukur tanah mata kuliah survey bangunan sipil di Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan Peminatan Ukur Tanah Universitas Negeri Semarang
akan dilihat melalui pengetahuan dan pengetahuan Ilmu Ukur Tanah. Sikap K3
yang diterapkan selama kegiatan praktik diharapkan dapat meminimalisir
kecelakaan keja yang mungkin terjadi.
Survei bangunan sipil merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat pada
peminatan Ilmu Ukur Tanah program studi Pendidikan Teknik Bangunan
Universitas Negeri Semarang. Pada mata kuliah tersebut lebih dominan dengan
kegiatan praktik. Setiap kegiatan praktik tentunya ada prosedur K3 yang harus
22
diterapkan oleh mahasiswa. Semakin baik pengetahuan mahasiswa tentang K3
maka kemungkinan pelaksanaan perilaku K3 pada saat paktik juga akan semakin
maksimal. Sehingga pada penelitian ini hubungan antara pengetahuan tentang K3
dan pengetahuan Ilmu Ukur tanah terhadap penerapan K3 pada praktik ukur tanah
akan diteliti. Adapun skema kerangka berpikir pada penelitian ini adalah sebagai
gambar berikut :
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir
2.7 Hipotesis
Menurut Arikunto (1998), hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian
ini yaitu :
1. Terdapat hubungan antara pengetahuan K3 dengan penerapan K3 pada mata
kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang.
2. Terdapat hubungan antara pengetahuan Ilmu Ukur Tanah dengan penerapan
K3 pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang.
3. Terdapat hubungan antara pengetahuan K3 dan Pengetahuan Ilmu Ukur Tanah
terhadap penerapan K3 pada mata kuliah survei bangunan sipil.
Pengetahuan Ilmu
Ukur Tanah (X2)
Pengetahuan K3 (X1) Penerapan K3 pada
mata kuliah Survei
Bangunan Sipil
Universtas Negeri
Semarang (Y)
59
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Tingkat pengetahuan mahasiswa tentang K3 pada mata kuliah Survei
Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang masuk dalam kategori sangat
baik dengan nilai rata-rata 76,15.
2. Tingkat pengetahuan mahasiswa tentang Ilmu Ukur Tanah pada mata kuliah
Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang masuk dalam kategori
baik dengan nilai rata-rata 73,23.
3. Tingkat penerapan K3 mahsiswa pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil
masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 79,13.
4. Tingkat hubungan antara pengetahuan mahasiswa tentang K3 terhadap
penerapan K3 pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri
Semarang sebesar 0,780 yang menunjukkan tingkat hubungan antara variabel
X1 terhadap variabel Y masuk dalam kategori kuat.
5. Tingkat hubungan antara pengetahuan mahasiswa tentang Ilmu Ukur Tanah
terhadap penerapan K3 pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas
Negeri Semarang sebesar 0,576 yang menunjukkan tingkat hubungan antara
variabel X2 terhadap variabel Y masuk dalam kategori sedang.
60
6. Tingkat hubungan antara pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dan pengetahuan Ilmu Ukur Tanah terhadap penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas
Negeri Semarang sebesar 0,872 yang menunjukkan tingkat hubungan antara
variabel X1 dan X2 dengan variabel Y masuk dalam kategori sangat kuat.
7. Persamaan regresi ganda yang diperoleh dari hasil analisis data yaitu : Y =
38,936 + 0,375 X1 + 0,208 X2.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai, maka dapat diberikan saran
sebagai berikut :
1. Untuk mahasiswa yang mengambil peminatan Ilmu Ukur Tanah Universitas
Negeri Semarang yang dalam kegiatan perkuliahan sering melaksanakan
kegiatan praktik harus menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
untuk melindungi dirinya sendiri, alat praktik, data pengukuran maupun
lingkungan sekitar tempat praktik dari kecelakaan kerja.
2. Untuk pengajar hendaknya lebih memperhatikan pengetahuan mahasiswa
mengenai Ilmu Ukur Tanah, karena berdasarkan hasil penelitian tingkat
pengetahuan Ilmu Ukur Tanah mahasiswa lebih rendah dibandingkan dengan
tingkat pengetahuan K3. Padahal pengetahuan K3 dan pengetahuan Ilmu Ukur
Tanah memiliki hubungan dengan diterapkannya K3. Semakin tinggi
pengetahuan K3 dan pengetahuan Ilmu Ukur Tanah maka semakin besar pula
61
penerapan K3 yang dilakukan. Oleh sebab itu pengajar perlu meningkatkan
pengetahuan Ilmu Ukur Tanah agar penerapan K3 juga semakin baik.
62
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Shuarsimi, 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi 6. Jakarta : Rineka Cipta.
_______. 1988. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta : Jakarta.
Buntarto. 2015. Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Industri.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Endroyo, Bambang. 2010. Faktor-Faktor yang Berperan dalam Peningkatan Sikap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Para Pelaku Jasa Konstruksi di
Semarang. Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan 12(2): 111-120.
_______.1989. Keselamatan Kerja Untuk Teknik Bangunan. Semarang: IKIP
Semarang Press.
Hadi, Sutrisno. 2001. Metodologi Research Jilid III. Yogyakarta: Andi Offset.
Mangkunegara P. Anwar. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
_______. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
_______. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
Mubarak, W. Iqbal. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Belajar Mengajar
dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Munib Achmad, Budiyono dan S. Suwa. 2015. Pengantar Ilmu Pendidikan.
Cetakan Kesembilan (Edisi Revisi). Semarang: UPT UNNES Press.
Nawari. 2010. Analisis Regresi dengan Ms Excel 2007 dan SPSS 17. Yogyakarta:
Gava Media
Panggabean, M. Sibarani. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Setiawan, Guntur.2004. Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan. Bandung:
Remaja Rosdakarya Offset.
Soekidjo Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rhineka Cipta.
_______. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta
63
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
_______. 2015. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suhendra, A. 2011. Studi Perbandingan Hasil Pengukuran Alat Theodolit Digital
dan Manual. Jurnal Teknik Sipil: 1013-1022.
Suma’mur P. K. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta:
PT. Gunung Agung.
_______. 1996. Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: PT. Gunung
Agung.
Suwardi dan Daryanto. 2018. Pedoman Praktis K3LH; Keselamatan Kesehatan
Kerja dan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gava Media.
Top Related