HUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE DENGAN BRAND LOYALTY PADA PRODUK ATTACK,
RINSO, DAN SO KLIN
Studi Kasus pada Masyarakat Pringwulung, Desa Condongcatur, Kec. Depok, Kab. Sleman, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Disusun oleh:
Vincelia Diyah Novita
052214171
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURASAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
i
HUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE DENGAN BRAND LOYALTY PADA PRODUK ATTACK,
RINSO, DAN SO KLIN
Studi Kasus pada Masyarakat Pringwulung, Desa Condongcatur, Kec. Depok, Kab. Sleman, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Disusun oleh:
Vincelia Diyah Novita
052214171
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURASAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih
pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya
(mazmur 126:6)
“Jika kamu berhasrat untuk meraih keberhasilan, jangan
hanya memandang ke tangga tetapi belajarlah untuk menaiki tangga tersebut”
Menjadi diri sendiri di dalam dunia yang terus menerus mencoba mengubahmu menjadi orang lain adalah sebuah prestasi terbesar
(Ralph Waldo Emerson)
Semua karena cinta, kupersembahkan karya kecil ini
untuk mereka yang aku cintai :
Yesus kruistus sumber kekuatan dan penghiburku
Bunda Maria pelindungku
Orang tuaku, anugerah terindah dalam hidupku
Kakakku Evan dan Agnes tersayang
Adikku Candra tersayang
Sahabat-sahabatku yang selalu memberi kecerian dalam hidupku
Dan untuk almamaterku
v
vi
vii
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE DENGAN BRAND LOYALTY PADA PRODUK ATTACK, RINSO DAN SO KLIN
Studi kasus pada masyarakat Pringwulung, Desa Condongcatur, Kec. Depok, Kab. Sleman, Yogyakarta
Vincelia Diyah Novita Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara: 1)brand image dengan brand loyalty 2)brand attitude dengan brand loyalty dan 3)brand image dan brand attitude dengan brand loyalty. Penelitian ini merupakan studi kasus pada masyarakat Pringwulung Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat Pringwulung Yogyakarta yang memakai sabun cuci merek Attack, Rinso, So Klin. Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive dan Convenience Sampling. Uji validitas menggunakan Teknik Korelasi Pearson’s Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data untuk mengetahui profil responden menggunakan Teknik Presentase, sedangkan untuk pengujian hipotesis pertama dan kedua menggunakan korelasi Product moment dan yang ketiga menggunakan korelasi berganda. Hasil analisis data menunjukan bahwa : 1. Untuk Attack, a) terdapat hubungan positif sangat kuat antara brand image dengan brand loyalty, b) terdapat hubungan positif sedang antara brand attitude dengan brand loyalty, c) terdapat hubungan positif sangat kuat antara brand image dan brand attitude dengan brand loyalty. 2. Untuk Rinso, a) terdapat hubungan positif kuat antara brand image dengan brand loyalty, b) terdapat hubungan positif rendah antara brand attitude dengan brand loyalty, c) terdapat hubungan positif sangat kuat antara brand image dan brand attitude dengan brand loyalty. 3) Untuk So Klin, a) terdapat hubungan positif kuat antara brand image dengan brand loyalty, b) terdapat hubungan positif rendah antara brand attitude dengan brand loyalty, c) terdapat hubungan positif sangat kuat antara brand image dan brand attitude dengan brand loyalty
viii
ABSTRACT
An Analysis on Relationships Between Brand Image, Brand Attitude and Brand Loyalty of Detergents Attack, Rinso and So Klin
A Case Study on Pringwulung Society in Condongcatur, Depok, Sleman Yogyakarta
Vincelia Diyah Novita Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
The purposes of this study are to analyse the relationships betwen 1) brand
image and brand loyalty 2) brand attitude and brand loyalty 3) brand image and brand attitude with brand loyalty. This research is a case study on Pringwulung society in Yogyakarta. Data were collected by disseminating a questionnaire to the respondents. Population of this research is the society of Pringwulung Yogyakarta who has used detergents Attack, Rinso and So Klin. The samples are 100 respondent. The sampling technique used was purposive convenience sampling. The validiy was tested using correlation technique person’s Product Moment and the Reliability was tested using Cronbach’s alpha. Data analysis to determine profil of respondents was percentage analysis Product Moment has relation was used to test the hypothesis. The results of data analysis show that: 1) For Attack: a) there is a very strong positive relationship between brand image and brand loyalty, b) there is medium positive relationship between brand attitude and brand loyalty, and c) there is a very strong relationship between brand image and brand attitude with brand loyalty. 2) For Rinso: a) there is a strong positive relationship between brand image and brand loyalty, b) there is medium positive relationship between brand attitude and brand loyalty, and c) there is a very strong relationship between brand image and brand attitude with brand loyalty. 3) For So Klin: a) there is a strong positive relationship between brand image and brand loyalty, b) there is medium positive relationship between brand attitude and brand loyalty, and c) there is a very strong relationship between brand image and brand attitude with brand loyalty
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala
berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “ Hubungan Antara Brand Image, Brand Attitude dengan Brand Loyalty
pada Produk Attack, Rinso, dan So Klin “ yang diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan
dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui
kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Y.P Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma
3. Bapak V. Mardi Widyatmono, S.E M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma
4. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
begitu baik bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
memberikan bimbingannya, masukan dan kritik yang sangat berharga, dengan
penuh perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
x
5. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing II yang
telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
bimbingan yang sangat teliti, memberikan kritik, saran dan masukan serta
nasehat yang sangat berarti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Lucia Kurniawati,S.Pd.MSM selaku dosen tamu dalam ujian sarjana saya
yang berlangsung tanggal 27 mei 2010 menjadi tanggal bersejarah dalam
hidup saya.
7. Segenap dosen dan staff pengajar Fakultas Ekonomi Program Studi
Manajemen, Karyawan Humas, BAA, Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada saya.
8. Bapak dan Ibu tercinta, yang dengan sabar dan penuh cinta mendidik,
membimbing dan membesarkanku, yang telah menjadi sumber kekuatan dan
semangat dalam setiap langkahku. Terima kasih atas dukungan, semangat
serta doa yang tidak ternilai harganya.
9. Mas Evan dan kakak iparku mbak Maya, Terima kasih atas segala bantuan
baik moril maupun materil, doa, dukungan, semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
10. Mba Agnes dan adekku Candra, kalian yang selalu menjadi motivasi dan
semangat buatku.
11. Keluarga Besarku di Lampung, Terima kasih atas dukungan, semangat serta
doa yang tidak ternilai harganya.
xi
12. Seseorang yang selalu di hatiku, Terima kasih karna telah menjadi motivasi
bagiku dan memberi warna dalam perjalanan hidupku.
13. Bundz, uLin, Aci, Wisnu, Anggi toax, Peter, Obeth, Epras dan Mas Uun peko
makasih atas warna warni persahabatan dan kebersamaan gang ijo selama ini.
All of you are my best friend…
14. Buat sahabatku Timur, Anon makasih banyak atas persahabatan kita selama
ini, selalu mau dengerin curhatanku dan yang selalu mendukungku. Dono
yang selalu membantuku..
15. Buat sahabat-sahabatku yang tinggal di Greenland Tine, Ichul, Eva, makasih
atas semua kebersamaan kita selama ini
16. Mace, Betox wiwit, agung , Febri’ 04, Aci, Deta ndutz, Putra, Kocek, Ade, bg
Ferro’04 serta semua teman-teman manajemen 05, terima kasih atas semua
bantuan yang telah diberikan dan kebersamaan selama ini.
17. Teman-teman KKP angkatan XVII Desa Rorongan pundong Bantul: Febri,
Vanie, Arum dan Anton, makasih atas kebersamaan dan pengalaman-
pengalaman baru yang kita alami.
18. Teman-teman dikost Arimbi 5: mb aie, niken, mb neko, ti2, kak wen, winda,
mb mita adalah sesuatu yang indah pada saat kita tertawa bersama
19. Temen-teman sekber JC Oevang Oeraay yang selalu mendukungku .
20. Buat mas Item, makasih atas bantuannya selama ini.
21. Teman-temanku bg Yuli yang dengan sabar membimbing dan membantuku,
Puji, bg Toy.
xii
22. Yogya-Ku, tempat dimana aku belajar mandiri, belajar menjadi dewasa dan
belajar arti penting sebuah proses perjalanan hidup. Banyak hal yang aku
dapat di sini.
23. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu n
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari
berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Yogyakarta, 27 Mei 2010
penulis
Vincelia Diyah Novita
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS........................................................... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................................... vii
ABSTRACT.................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Batasan Masalah ............................................................................................4
D. Tujuan Penelitian ...........................................................................................5
E. Manfaat Penelitian .........................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................6
A. Pengertian Merek ...........................................................................................6
B. Pengertian Ekuitas Merek ..............................................................................9
C. Pengertian Sikap ............................................................................................12
D. Pengertian Perilaku Konsumen......................................................................13
E. Pengertian Brand Loyalty ..............................................................................16
F. Kerangka Pemikiran Teoritis .........................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................................22
A. Jenis Penelitian...............................................................................................22
B. Lokasi Penelitian............................................................................................22
C. Waktu Penelitian............................................................................................22
D. Subyek dan Obyek Penelitian ........................................................................22
xiv
E. Variabel Penelitian.........................................................................................23
F. Definisi Operasional ......................................................................................25
G. Populasi dan Sampel ......................................................................................27
H. Teknik Sampling............................................................................................28
I. Jenis Data dan Sumber Data ..........................................................................29
J. Teknik Pengukuran Data................................................................................29
K. Metode Pengumpulan Data............................................................................30
L. Teknik Pengujian Instrumen ..........................................................................30
M. Teknik Analisis Data......................................................................................32
BAB IV GAMBARAN UMUM PRODUK ..................................................................38
A. Latar Belakang Perusahaan Kao ..........................................................................38
B. Latar Belakang Perusahaan PT Unilever Indonesia terbuka................................41
C. Latar Belakang Perusahaan Wings Corporation ..................................................44
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .....................................................47
A. Diskripsi data Responden ..............................................................................47
B. Pengujian Instrumen ......................................................................................50
C. Analisis Data dan Hasil Pengujian Hipotesis................................................53
D. Pembahasan....................................................................................................65
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................70
A. Kesimpulan ....................................................................................................70
B. Saran Penelitian .............................................................................................70
C. Implikasi pada Penelitian Selanjutnya ...........................................................71
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................73
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman II.1 Pedoman Intresprestasi Koefisien Korelasi................................................. 35
V.1 Frekuensi Responden berdasarkan merek yang digunakan......................... 47
V.2 Karakteristik Responden berdasarkan Umur .............................................. 47
V.3 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ................................. 48
V.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan ..................................... 48
V.5 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Penggunaan .......................... 49
V.6 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan ........................................ 49
V.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen........................................................... 51
V.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Deterjen Attack ...................... 52
V.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Deterjen Rinso ....................... 52
V.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Deterjen So Klin .................... 53
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih
dewasa ini menuntut setiap pelaku bisnis untuk bersikap proaktif dan
profesional dalam menjalankan bisnis mereka. Kemajuan teknologi tersebut
mengakibatkan semakin kompleksnya jenis kebutuhan hidup manusia dan
pelaku bisnis yang mempunyai modal berlomba-lomba untuk memproduksi
barang-barang kebutuhan dan memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia.
Saat ini banyak produk yang ditawarkan kepada konsumen baik itu di
pasar tradisional, supermarket maupun toko-toko yang dekat dengan
lingkungan kita, sehingga para produsen dibuat pusing dikarenakan banyak
dari pelanggan-pelanggan yang beralih ke produk lain yang ditawarkan oleh
kompetitor dengan harga yang lebih murah. Hal tersebut merupakan tantangan
bagi masing-masing perusahan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaannya maupun dalam mengembangkan daerah pemasarannya.
Sebenarnya ini tidak akan terjadi jika para produsen mampu menciptakan
pelanggan yang loyal terhadap suatu merek. Pada umumnya, sebagian besar
konsumen tak ingin disibukkan oleh banyaknya informasi mengenai
karakteristik fisik suatu produk, hal ini disebabkan karena pelanggan tidak
menginginkan membeli karakteristik produk tersebut melainkan
1
2
menginginkan keuntungan yang diperoleh dari produk tersebut. Satu-satunya
atribut yang sulit ditiru adalah merek yang kuat. Merek bukan hanya simbol,
gambar atau tanda yang tidak berarti. Merek merupakan identitas sebuah
produk yang dapat dijadikan sebagai alat apakah produk itu baik dan
berkualitas. Konsumen melihat sebuah merek sebagai bagian yang penting
dalam sebuah produk, dan merek dapat menjadi sebuah nilai tambah dalam
produk tersebut (Kotler, 2004:349) karena itu merek merupakan suatu asset
yang penting bagi perusahaan.
Pada era persaingan saat ini, arti sebuah brand menjadi sangat
penting. Selain sebagai pembeda dan identitas sebuah produk di tengah-tengah
lautan produk sejenis, sebuah brand mempunyai makna psikologis dan
simbolis yang istimewa di mata konsumen sehingga suatu merek sangat
penting bahkan pemberian merek merupakan suatu keharusan (Kotler,
2000:23). Pemberian merek penting bagi konsumen karena memudahkan para
konsumen dalam menentukan pilihan atas produk yang dibelinya dan
meyakinkan mutu serta memuaskan kebutuhan status tertentu (Boyd, Walker,
Lerreche, 2000:40). Apabila pelanggan di hadapkan pada pilihan seperti nama,
harga, serta berbagai atribut produk lainnya, ia akan cenderung memilih nama
merek terlebih dahulu setelah itu baru memikirkan harga. Perusahaan atau
produk yang memiliki merek yamg kuat cenderung lebih mudah memenuhi
kebutuhan dan keinginan sesuai dengan persepsi pelanggan (Rangkuti, 2002).
Untuk mencapai loyalitas pelanggan terhadap suatu merek, perusahaan
sangat tergantung pada kemampuannya dalam mengelola faktor-faktor yang
3
mempengaruhi loyalitas merek tersebut, di antaranya adalah faktor yang
berupa brand image dan brand attitude. Citra merek (brand image) di
definisikan sebagai suatu kesan yang di miliki oleh pelanggan maupun publik
terhadap suatu merek sebagai suatu refleksi atas evaluasi merek yang
bersangkutan, sedangkan sikap terhadap merek (brand attitude) didefinisikan
sebagai evaluasi keseluruhan konsumen terhadap merek sebagai reaksi
konsumen terhadap objek, asosiasi merek, dan hasilnya dapat berupa perasaan
menyukai atau tidak menyukai terhadap suatu merek Keller (dalam Sitinjak
2003:38). Jika pelanggan merasakan citra yang bagus maka akan mendorong
mereka melakukan keputusan pembelian terhadap suatu produk dengan merek
tertentu, meningkatkan pembelian bahkan menimbulkan keinginan untuk
merekomendasikan merek tersebut terhadap orang lain. Disamping itu apabila
sikap merek baik maka akan menciptakan perasaan puas sehingga konsumen
akan terus melakukan pembelian. Loyalitas merek adalah kondisi dimana
konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai
komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya
dimasa mendatang Momen dan Minor (dalam Junaidi dan
Dharmmesta,2002:92).
Penelitian ini dilakukan pada produk deterjen Attack, Rinso, dan So
Klin karena ketiga produk tersebut di anggap paling menarik perhatian
konsumen dengan melalui media masa seperti melalui televisi, koran, majalah
, baliho dll sehingga ketiga merek tersebut paling melekat di hati konsumen
4
dan banyak diminati oleh para konsumen dengan berbagai kalangan masing-
masing.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang: “Hubungan Antara Brand Image, Brand
Attitude dengan Brand Loyalty dari produk Attack, Rinso dan So Klin.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah yang dapat
dirumuskan dalam pnelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan positif antara brand image dengan brand loyalty?
2. Apakah ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand loyalty?
3. Apakah ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude
dengan brand loyalty?
C. Pembatasan Masalah
1. Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah brand Image, brand attitude
dan brand loyalty.
2. Merek produk deterjen yang akan diteliti adalah merek Attack, Rinso, dan
So klin.
5
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara antara brand
image dengan brand loyalty.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara brand attitude
dengan brand loyalty.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara brand image dan
brand attitude dengan brand loyalty.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
oleh perusahaan dan bermanfaat untuk kemajuan dan perkembangan
industri deterjen.
2. Bagi Universitas
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan tambahan wancana
ilmiah bagi lingkungan Universitas Sanata Dharma sebagai bahan acuan
dan pertimbangan dalam penulisan karya ilmiah.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini sangat berguna bagi penulis untuk mendalami dan
menerapkan teori yang sudah diterima di bangku kuliah.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Merek
1. Pengertian Brand (merek)
Pemberian merek telah menjadi masalah penting dalam strategi produk.
Para pemasar menyadari bahwa pemberian merek adalah seni dan bagian
paling penting dalam pemasaran. Nama merek yang kuat akan
mendapatkan kesetian konsumen yang kuat pula. Branding merupakan
keharusan dalam era persaingan sekarang ini di mana konsumen
menghadapi banyak pilihan dan kualitas produk yang tersedia sudah sulit
dibedakan. Suatu brand bisa menjadi semacam a contract of trust antara
produsen dan konsumen karena ia menjamin konsistensi nilai yang
disampaikan kepada konsumen.
Brand adalah ide, kata, desain grafis dan suara atau bunyi yang
mensimbolisasikan produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi
produk dan jasa tersebut.
Menurut Kotler (2003 : 460) :
“Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksud untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing”.
Menurut Aaker (dalam Rangkuti, 2002 : 36) :
“Merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) untuk mengidentifikasikan
6
7
barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual tertentu, serta membedakannya dari banrang atau jasa yang dihasilkan oleh para pesaing”.
Dapat disimpulkan bahwa merek memang bukan sekedar nama,
istilah, tanda, ataupun symbol saja, namun lebih dari itu bahwa merek
merupakan sebuah janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan
gambaran, semangat, dan pelayanan pada konsumen.
2. Citra Merek (Brand Image)
Citra merek mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen, hal tersebut dikarenakan citra merek yang baik akan
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian terhadap merek
tersebut.
Menurut Howard (dalam Wahyu, 2007:233) citra merek merupakan
gambaran total dari pikiran pelanggan atau pelanggan sasaran terhadap
produk atau merek. Sedangkan menurut Aaker (dalam Sijintak 2005:172)
menyatakan bahwa citra merek adalah sekumpulan asosiasi yang memiliki
arti bagi konsumen.
Menurut Dewi (2009 :54) Brand image adalah semua asosiasi tentang
suatu brand yang dimiliki oleh konsumen. Asosiasi ini bisa diukur dalam
tiga dimensi, yaitu kekuatan (strength), kelebihan (favorability), dan
keunikan (uniqueness) brand tersebut dibandingkan brand pesaing.
Citra merek juga dapat didefinisikan sebagai perangkat keyakinan,
ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek. Karena
8
itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan
oleh citra merek tersebut. Membangun citra yang kuat membutuhkan
kreatifitas dan kerja keras. Citra tidak bisa dibangun seketika atau melalui
satu media saja. Citra ini harus disampaikan dengan :
a. Lambang merupakan citra yang kuat, memiliki satu atau lebih lambang
yang dikenali perusahaan atau merek, logo, perusahaan dan merek
harus dirancang supaya mudah dikenali.
b. Media cetak atau Audio Visual adalah media yang dipilih untuk
menyampaikan kepribadian perusahaan atau merek. Iklan harus
menyampaikan suatu cerita, perasaan, tingkat unjuk kerja sesuatu yang
unik. Pesan ini harus diulangi dalam publikasi lain seperti laporan
tahunan, brosur, katalog, kertas surat, dan kartu nama. Perusahaan
harus memberikan citra yang sama pula.
c. Suasana, yaitu tempat perusahaan membuat atau memberikan produk
dan jasanya serta pembentuk citra yang kuat juga.
d. Acara, di mana perusahaan dapat membangun identitas melalui acara
yang didukungnya.
3. Sikap terhadap merek (Brand Attitude)
Sikap merek sering berperan sebagai dasar untuk bertindak dan
berprilaku terhadap merek yang dipilih (brand choise), pada umumnya
tergantung kepada atribut dan manfaat dari merek.
9
Sikap merek merupakan efek hasil evaluasi dari suatu objek dan sikap merek
dapat memprediksi intensitas pembelian.
Menurut Dewi (2009:54) brand attitude melingkupi pendapatan dan
evaluasi konsumen terhadap suatu brand dalam hal kualitas, kredibilitas,
kelayakan untuk masuk dalam pertimbangan konsumen, dan keunikan.
Brand attitude mempunyai dua dimensi, yaitu kognitif dan afektif.
Pengukuran dimensi kognitif bias mencakup kualitas, kredibilitas,
superioritas, kinerja yang seperti diharapkan, dan lain-lain. Pada sisi yang
lain, dimensi afektif brand attitude mencakup berbagai perasaan yang
ditimbulkan oleh suatu brand.
Menurut Keller (dalam Sitinjak 2003:38), sikap merek sebagai
evaluasi keseluruhan konsumen terhadap merek sebagai reaksi konsumen
terhadap objek, asosiasi merek, dan hasilnya dapat berupa perasaan
menyukai atau tidak menyukai terhadap suatu merek. Sikap merek atau
sikap terhadap merek adalah evaluasi keseluruhan konsumen terhadap
merek, dalam model ekuitas merek ditemukan bahwa peningkatan pangsa
pasar terjadi ketika sikap terhadap merek semakin positif. Simon dan Ruth
(dalam Sitinjak 2005:173) mencatat bahwa sikap terhadap merek tertentu
dipengaruhi oleh kesan dari merek itu sendiri.
10
B. Ekuitas Merek (Brand Equity)
Ekuitas merek adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan merek
dan menghasilkan nilai lebih bagi konsumen yang berlaku pada produk,
penjualan maupun perusahaan.
Beberapa definisi ekuitas merek secara formal sebagai berikut:
a. Aaker (dalam Rangkuti, 2002:39)
Ekuitas merek adalah sekumpulan dari modal (pasiva) yang berhubungan dengan nama merek dan simbol yang bisa menambah atau mengurangi nilai yang disediakan oleh barang atau jasa kepada perusahaan atau konsumen perusahaan tersebut.
b. Kotler (2008 : 224)
Ekuitas Merek adalah pengaruh diferensial positif bahwa jika pelanggan mengenal nama merek, pelanggan akan merespon produk dan jasa.
c. Menurut Aaker (dalam Durianto, 2001:4)
Brand Equity adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk dan jasa baik pada perusahaan maupun pelanggan.
d. Sedangkan menurut Aaker (dalam Wijaya dan Puspitasari, 2006 : 38)
Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan.
Santoso dan Tjiptono (2001:235) mengelompokan ekuitas merek ke dalam
empat kategori, yaitu:
1. Brand Awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat
sebuah merek. Kesadaran merek berada pada rentang antara perasaan
11
yang tidak pasti terhadap pengenalan suatu merek sampai dengan
perasaan yakin bahwa produk tersebut merupakan satu-satunya dalam
kelas produk yang bersangkutan. Rentang ini dapat dibagi menjadi
empat (Aaker dalam Wijaya dan Puspitasari, 2006:34), yaitu
a. Unaware of brand (tidak menyadari merek)
Merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran
merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.
b. Brand recognition (pengenalan merek)
Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat
seorang pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan
pembelian.
c. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek)
Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan
seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas
produk.
d. Top of mind (puncak pikiran)
Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan
pengingatan dan ia dapat menyebutkan satu nama merek, maka
merek yang paling banyak disebutkan pertama kali merupakan
puncak pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek
utama dari berbagai merek yang ada di dalam benak konsumen.
12
2. Brand Associations adalah kemampuan konsumen untuk
mengasosiasikan suatu merek dengan atribut tertentu dari produk.
Brand associations adalah akibat dari brand awareness dimana merek
yang telah diketahui oleh pelanggan terhadap merek. Oleh karena itu,
brand awareness dan brand associations dapat disatukan dalam satu
dimensi pengukuran (Yoo, et al. Dalam Romi Setiawan dan Adi
Zakaria Afiff, 2007).
3. Perceived Quality adalah persepsi konsumen terhadap kualitas atribut
produk.
4. Brand Loyalty adalah sejauh mana seorang konsumen setia terhadap
suatu merek, dan seberapa kemungkinan ia akan berpindah ke merek
yang lain.
C. Sikap
1. Pengertian sikap
Seseorang mempunyai sikap dalam memberikan penilaian terhadap
objek atau produk yang dihadapinya. Sikap itu memberi gambaran yang
baik atau tidak, perasaan emosional, kecenderungan berbuat dan bertahan
selama waktu tertentu terhadap satu objek.
13
Menurut Kotler (2002:200) :
Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional dan kecenderungan tindakan
yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari
seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.
Sedangkan menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000:135)
Sikap adalah perasaan positif atau negatif tentang objek yang
mempengaruhi seseorang untuk berprilakudalam cara tertentu terhadap
objek itu.
Karakteristik sikap dibagi menjadi beberapa bagian :
a. Sikap mempunyai tujuan
b. Sikap memiliki arah, tingkat, dan intensitas
c. Sikap mempunyai struktur
d. Sikap dapat dipelajari
Sikap dipercaya sebagai salah satu faktor kritikal dalam memprediksi
perilaku. Sikap dapat mempengaruhi dan membentuk preferensi konsumen
terhadap suatu merek tertentu.
D. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Pengertian perilaku konsumen menurut Sunarto (2006:3) adalah sebagai
berikut:
14
“ Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi unit pembelian dan proses
pertukaran yang melibatkan perolehan konsumsi dan pembuangan barang,
jasa, pengalaman serta ide.
Sedangkan menurut Amirullah (2002 : 3) yaitu :
“Perilaku konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsikan dan menghabiskan produk dan jasa
termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan tersebut”.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Perilaku konsumen dalam pembentukannya dipengaruhi oleh faktor-faktor
internal maupun eksternal (Kotler, 2008:172-176). Faktor-faktor internal
yang mempengaruhi perilaku konsumen:
a. Motivasi
Motivasi didefinisikan menjadi tiga komponen utama, yaitu kebutuhan,
dorongan dan tujuan. Kebutuhan yang merupakan segi utama dan
motivasi timbul dari seseorang apabila ia merasa ada kekurangan dalam
dirinya.
Menurut Kotler (2008:172) :
Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mengerahkan
seseorang mencari kepuasan.
15
b. Sikap
Sikap menurut Kotler (2008:176) adalah mengambarkan evaluasi
perasaan dan tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap
sebuah objek atau ide.
c. Pengamatan dan Persepsi
Pengamatan adalah suatu proses yang mana manusia menyadari dan
menginterprestasikan aspek lingkungannya. Hasil dari pengamatan
individu terhadap suatu produk akan membentuk pandangan atau
persepsi tertentu terhadap produk tersebut.
d. Belajar
Belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai
akibat adanya pengalaman. Hasil belajar itu memberikan tanggapan
tertentu yang cocok dengan rangsangan-rangsangan dan yang
mempunyai tujuan tertentu.
e. Kepribadian
Kepribadian adalah organisasi dari faktor-faktor biologis, psikologis
dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Kepribadian
mencakup kebiasan-kebiasaan sikap dan ciri-ciri, sifat, watak dan
lainnya yang menentukan perbedaan perilaku dari tiap individu.
16
Adapun faktor eksternal meliputi :
1) Kebudayaan
Yaitu penyebab keinginan dan perilaku seseorang yang paling
dasar perilaku manusia di pelajari secara luas.
2) Kelas Sosial
Yaitu pembagian masyarakat yang relatif permanen dan berjenjang
di mana anggotanya berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama.
3) Kelompok Sosial
Yaitu perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil
4) Keluarga
Yaitu organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat dan telah di teliti secara ekstensif.
E. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
Loyalitas merek secara umum dapat diartikan kesetiaan seseorang
terhadap suatu merek produk barang maupun jasa tertentu. Loyalitas
konsumen adalah salah satu faktor terpenting dalam menentukan kesuksesan
suatu produk tersebut dan keberlangsungan perusahaan, tanpa adanya loyalitas
konsumen dalam pemilihan suatu produk, maka keunggulan kompetitif yang
dimiliki seperti tidak pernah ada dan tidak akan sukses.
17
Menurut Ford (dalam Widjaja et al, 2007:91) loyalitas merek dapat
dilihat dari seberapa sering orang membeli merek itu dibandingkan dengan
merek lainnya.
Sedangkan menutut Mowen dan Minor (dalam Junaidi dan Dharmmesta,
2002:92) loyalitas merek adalah kondisi dimana konsumen mempunyai sikap
positif terhadap sebuah merek tersebut, dan bermaksud meneruskan
pembeliannya dimasa mendatang.
Boulding (dalam Junaidi dan Dharmmesta, 2002:92) mengemukakan
bahwa terjadinya loyalitas merek pada konsumen disebabkan oleh adanya
pengaruh kepuasan/ketidakpuasan dengan merek tersebut yang terakumulasi
menerus di samping adanya persepsi tentang kualitas produk. Loyalitas dapat
didefinisikan berdasarkan perilaku membeli. Pelanggan yang loyal (Griffin,
2003:31) Pelanggan yang loyal adalah orang yang :
1. Melakukan pembelian berulang secara teratur
2. Membeli antara lain produk dan jasa
3. Merekomendasikan kepada orang lain
4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.
Loyalitas merek adalah pelanggan yang puas akan nilai-nilai yang ditawarkan
pemasar sehingga mereka mau melakukan pembelian ulang terhadap suatu
merek tertentu.
18
Tingkatan loyalitas pelanggan terhadap suatu merek, Susanto (dalam
Widjaja et al. 200:127 yaitu :
b. Tingkat kedua adalah para pembeli yang puas dengan produk atau
setidaknya tidak mengalami kepuasan, tipe ini biasa disebut sebagai
pembeli kebiasaan (habitual buyer).
c. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, namun mereka memikul
biaya peralihan (switching cost) serta biaya berupa waktu, uang atau resiko
kinerja berkenaan dengan tindakan beralih merek, kelompok ini biasa
disebut pelanggan yang loyal terhadap biaya peralihan, pada tingkatan ini
sering disebut dengan switching cost buyer.
d. Tingkat keempat adalah mereka yang sungguh-sungguh menyukai merek
tersebut (likes the brand), preferensinya mungkin dilandasi oleh suatu
asosiasi seperti symbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakan atau
persepsi kualitas yang tinggi.
e. Tingkat teratas adalah pelanggan yang setia (comitted buyer), mereka
mempunyai kebanggaan menjadi pengguna suatu merek, merek tersebut
sangat penting bagi mereka, baik dari segi fungsinya maupun sebagai
ekspresi diri mereka.
F. Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis adalah model konseptual yang disesuaikan
atau dibentuk sesuai dengan kebutuhan penelitian ( Simamora, 2004:36).
19
Brand Loyalty
Kerangka pemikiran teoritis yang baik adalah menjelaskan secara
terperinci pemikiran tentang hubungan antar konsep yang diduga ada dalam
penelitian, seperti gambar berikut:
II.1 Gambar Kerangka Pemikiran teoritis
Kerangka pemikiran teoritis ini menjelaskan berbagai variabel yang
berhubungan dengan brand loyalty dijelaskan sebagai berikut :
1. Brand Image
Adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen
terhadap merek tertentu.
2. Brand Attitude
Adalah sebagai evaluasi keseluruhan konsumen terhadap merek
tertentu.
3. Brand Loyalty
Merupakan pembelian kembali dikarenakan konsumen merasa puas
terhadap merek atau perusahaan tersebut.
Brand Image Brand Attitude
20
G. Hipotesis
Citra merek adalah suatu persepsi yang dimiliki konsumen tentang suatu
merek. Persepsi yang terdapat dalam benak konsumen terhadap suatu merek
pada akhirnya akan mempengaruhi dan memicu konsumen untuk melakukan
pembelian ulang pada suatu merek tertentu. Produk yang dapat
mempersepsikan citra yang baik di mata konsumen maka akan membuat
konsumen memilih untuk membeli produk tersebut. Bila konsumen merasakan
kepuasan dalam mengkonsumsi produk tersebut, maka ia akan melakukan
pembelian ulang merek produk tersebut. Berdasarkan alasan tersebut maka
penulis mengambil hipotesis sebagai berikut:
H1 = Ada hubungan positif antara brand image dengan brand loyalty
Sikap merek adalah evaluasi keseluruhan konsumen terhadap merek.
Sikap terhadap merek tertentu dipengaruhi oleh kesan dari merek itu sendiri.
Apabila konsumen setelah mengevaluasi keseluruhan atribut yang terdapat
pada merek tertentu dan akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa ia
menyukai produk tersebut, maka ia akan membeli kembali produk tersebut
pada waktu yang akan datang. Perasaan menyukai dan menyenangi suatu
produk tertentu akan menimbulkan kepuasan dan kesetiaan pada suatu merek
produk tertentu. Berdasarkan alasan tersebut maka penulis mengambil
hipotesis sebagai berikut:
H2= Ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand loyalty
21
Citra merek yang kuat, unik, dan disukai akan membawa merek berada
dalam posisi yang strategis dalam memori konsumen dan hal ini akan
meningkatkan loyalitas konsumen, begitu juga apabila konsumen setelah
mengevaluasi keseluruhan atribut pasca pembelian, jika dalam tahap tersebut
konsumen mendapatkan sebuah kepuasan maka hal tersebut akan terjadi
berulang-ulang maka nantinya akan membuat kosumen secara tidak langsung
menjadi konsumen yang loyal dan akhirnya akan tercipta sebuah loyalitas
konsumen pada suatu merek tertentu.
H3= Ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude dengan
brand loyalty
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan ini merupakan suatu studi kasus, yaitu
suatu penelitian yang bertujuan membahas suatu masalah yang terjadi pada
suatu perusahaan dan kesimpulannya hanya untuk kasus yang ada di
perusahaan itu.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Pringwulung, Desa
Condongcatur, Kec. Depok Kab. Sleman, Yogyakarta.
C. Waktu Penelitian
Waktu penelitian Bulan November 2009.
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Dalam penelitian ini pengertian subjek mengacu pada pengertian yang
dikemukakan oleh Arikunto (2003, 113), yaitu individu di mana variabel-
variabel penelitian melekat. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek
adalah konsumen yang menggunakan produk Attack, Rinso dan So Klin
minimal selama 3 bulan dan berdomosili di Pringwulung Desa
Condongcatur , Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta
22
23
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Brand Image, Brand Attitude dan
Brand Loyalty
E. Variabel Penelitian
1. Brand Image
Variabel ini untuk mengetahui persepsi konsumen tentang merek yang
merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasi merek tersebut.
Dimensi untuk mengukur asosiasi ini yaitu:
a. Kekuatan
Indikator-indikator dari dimensi ini antara lain:
• Mudah didapat
• Aroma yang khas
• Dapat menghilangkan noda
• Tidak merusak tangan
• Harga terjangkau
b. Keunikan
Indikator-indikator dari asosiasi ini antara lain:
• Mampu membersihkan kotoran dengan cepat
• Mempertahankan warna pakaian
24
• Aroma yang lembut
• Tidak bau apek saat direndam lama
• Memiliki kemasan desain yang menarik
2. Brand attitude
Variabel ini untuk mengetahui sikap konsumen akan kemampuan
merek untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Brand attitude memiliki
dua dimensi, yaitu:
a. Dimensi kognitif
Indikator-indikator dari dimensi ini antara lain:
• Berkualitas tinggi
• Mempunyai kinerja seperti yang diharapkan
• Bisa diandalkan
• Mempunyai kualitas yang baik
• Harganya sesuai dengan kualitas
b. Dimensi Afektif
Indikator-indikator dari dimensi ini antara lain:
• Gembira
• Puas
• Rasa aman
• Bangga
25
• Menyenangkan
3. Brand Loyalty
Variabel ini menunjukan komitmen yang mendalam untuk membeli
kembali dan berlangganan produk atau jasa yang lebih disukai secara
konsisten di masa datang. Indikator-indikator dari variabel ini antara lain:
• Saya merasa setia terhadap brand ini
• Saya membeli brand ini sebanyak yang saya bisa
• Saya membeli brand ini sesering yang saya bisa
• Saya merasa bahwa saya tidak akan pindah ke brand yang lain
• Akan ada perbedaan besar jika saya terpaksa harus memilih brand
lain
F. Definisi Operasional
1. Brand Image (citra merek) merupakan sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan oleh konsumen terhadap perusahaan merek tertentu. Ada tiga
pembentuk brand image, yaitu :
a. Citra Perusahaan (Corporation Image) adalah sekumpulan asosiasi yang
dipresepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu
produk atau jasa.
26
b. Citra Konsumen (User Image) adalah sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu
barang dan jasa, meliputi: pemakai itu sendiri, gaya hidup/kepribadian
serta status sosialnya.
c. Citra Produk (Product Image) adalah sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk, meliputi: atribut produk
tersebut, manfaat bagi konsumen, penggunaannya serta jaminan.
2. Brand Attitude (Sikap Terhadap Merek) adalah sebagai evaluasi
keseluruhan konsumen terhadap merek.
3. Brand Loyalty (Loyalitas merek) adalah komitmen yang mendalam untuk
membeli kembali atau berlangganan produk atau jasa yang lebih disukai
secara konsisten di masa mendatang. Tingkatan loyalitas pelanggan
terhadap suatu merek, Susanto (dalam Widjaja et al. 200:127 yaitu :
a. Tingkatan yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal (switcher),
yang sama sekali tidak tertarik pada merek tersebut dan bagi mereka
merek apapun dianggap memadai sehingga merek memainkan peran
yang kecil dalam keputusan pembelian.
b. Tingkat kedua adalah para pembeli yang puas dengan produk atau
setidaknya tidak mengalami kepuasan, tipe ini biasa disebut sebagai
pembeli kebiasaan (habitual buyer).
27
c. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, namun mereka memikul
biaya peralihan (switching cost) serta biaya berupa waktu, uang atau
resiko kinerja berkenaan dengan tindakan beralih merek, kelompok ini
biasa disebut pelanggan yang loyal terhadap biaya peralihan, pada
tingkatan ini sering disebut dengan switching cost buyer.
d. Tingkat keempat adalah mereka yang sungguh-sungguh menyukai
merek tersebut (likes the brand), preferensinya mungkin dilandasi oleh
suatu asosiasi seperti symbol, rangkaian pengalaman dalam
menggunakan atau persepsi kualitas yang tinggi.
e. Tingkat teratas adalah pelanggan yang setia (comitted buyer), mereka
mempunyai kebanggaan menjadi pengguna suatu merek, merek tersebut
sangat penting bagi mereka, baik dari segi fungsinya maupun sebagai
ekspresi diri mereka.
G. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki
sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti
(Widayat dan Amirullah, 2002:52). Adapun yang menjadi populasi adalah
masyarakat Pringwulung, Desa Condongcatur, Kec.Depok, Kab.Sleman
Yogyakarta yang sudah melakukan pembelian berulang pada merek
28
tersebut minimal 3 kali dalam waktu kurun waktu 3 bulan, dengan alasan
bahwa mereka lebih loyal dibanding konsumen yang baru 1 kali membeli.
2. Sampel
Sampel adalah bagian yang akan diteliti atau suatu kelompok dari
populasi yang dipilih dalam penelitian (Widayat dan Amirullah, 2002:52).
Dalam penelitian ini digunakan 100 responden sebagai sampel yang
dipilih.
H. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah cara untuk menentukan sampel
yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber
sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar
diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi
(Nawawi, 2005:13). Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik non probability sampling, yaitu setiap elemen
dalam populasi tidak memiliki probabilitas yang sama untuk menjadi sampel.
Teknik penentuan sampel secara non probabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan metode convenience dan purposive sampling
yang berarti sekelompok subyek dipilih berdasarkan cirri-ciri atau sifat-sifat
populasi tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan
cirri-ciri atau sifat-sifat yang sudah diketahui sebelumnya yaitu konsumen
dari deterjen Attack, Rinso dan So Klin dan telah menggunakanya minimal
29
selama 3 bulan dan berdomisili di Pringwulung Desa Condongcatur Depok
Sleman Yogyakarta.
I. Jenis data dan Sumber data
Penelitian ini menggunakan jenis data yaitu :
Data Primer yaitu data yang diperoleh dari responden yang meliputi
tanggapan konsumen mengenai brand loyalty yang tercermin dalam faktor
brand image, brand attitude.
J. Teknik Pengukuran Data
Dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data, penulis membagikan
kuesioner kepada responden, kuesioner berisikan daftar pertanyaan
berdasakan pada variabel penelitian yaitu brand image, brand attitude, dan
brand loyalty. Pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan skala likert
untuk variabel brand image, brand attitude, dan brand loyalty. Adapun skala
yang digunakan untuk mengukur variabel adalah sebagai berikut :
Alternatif
jawaban
Keterangan Nilai jawaban
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
RR Ragu-ragu 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
30
K. Metode Pengumpulan Data
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode pengumpulan data sebagai
berikut :
1. Kuesioner
Yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada
responden yang telah beberapa kali memakai suatu merek produk deterjen
tertentu.
2. Wawancara
Yaitu teknik wawancara langsung pada pelanggan suatu merek produk
deterjen.
L. Teknik pengujian instrumen
1. Pengujian validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana suatu alat ukur
dapat mengukur data yang dibutuhkan dalam penelitian. Uji validitas
dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh dari masing-
masing item dengan skor total.
Rumus: ( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑∑ ∑ ∑
−−
−=
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
di mana :
31
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Nilai masing-masing item/butir
y : Nilai seluruh item
∑ : Jumlah skor butir
∑xy : Jumlah hasil kali antara x dan y
N : Jumlah responden/sampel
Besarnya r dihitung dengan mengunakan taraf signifikansi ( )α 5%.
Apabila rhitung lebih besar dari rtabel dengan taraf signifikansi 5%, maka
butir-butir pertanyaan tersebut di nyatakan valid, tetapi jika rhitung lebih
kecil dari rtabel dengan taraf signifikansi 5%, maka butir-butir pertanyaan
tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk memenuhi keandalan kuesioner
Reliabilitas alat ukur menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai
hasil skala pengukuran tertentu yang diperoleh dari alat ukur yang kita
buat (Soegoto, 2008:123). Dalam menghitung reliabilitas, peneliti
menggunakan teknik Cronbach’s Alpha.
Rumusnya Cronbach’s Alpha :
r11 = ( ) ⎪⎭
⎪⎬⎫
⎪⎩
⎪⎨⎧−
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧
−∑
2
2
11 t
b
aa
kk
32
di mana :
r 11 : Reliabilitas instrument
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: Jumlah varian butir
: variabel total
pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Cronbach’s
Alpha. Kuesioner dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari rkritis
product moment dengan taraf signifikansi 5%.
M. Teknik Analisis Data
1. Untuk menguji permasalahan pertama yaitu apakah ada hubungan positif
antara brand image dengan brand loyalty, digunakan teknik korelasi
sederhana product moment (Sugiyono,2008:228). Rumusnya sebagai
berikut :
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑∑ ∑ ∑
−−
−=
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
di mana :
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Nilai masing-masing item/butir
y : Nilai seluruh item
∑ : Jumlah skor butir
33
∑xy : Jumlah hasil kali antara x dan y
N : Jumlah responden/sampel
2. Untuk menguji permasalahan kedua yaitu apakah ada hubungan positif
antara brand attitude dengan brand loyalty, digunakan teknik korelasi
sederhana product moment (Sugiyono,2008:228). Rumusnya sebagai
berikut :
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑∑ ∑ ∑
−−
−=
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
di mana :
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Nilai masing-masing item/butir
y : Nilai seluruh item
∑ : Jumlah skor butir
∑xy : Jumlah hasil kali antara x dan y
N : Jumlah responden/sampel
3. Untuk menguji permasalahan ketiga yaitu apakah ada hubungan positif
antara brand image dan brand attitude dengan brand loyalty, digunakan
teknik korelasi sederhana product moment (Sugiyono,2008:228).
Rumusnya sebagai berikut :
34
2
22
.
21
212121
21 12
xx
xxyxyxyxyxxxy r
rrrrrR
−
−+=
di mana :
21. xxyR = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama
dengan variabel Y
1yxr = Korelasi product moment antara X1 dengan Y
2yxr = Korelasi product moment antara X2 dengan Y
21 xxr = Korelasi product moment antara X1 dengan X2
Langkah selanjutnya untuk menguji hipotesis adalah dengan
menentukan HO dan Ha :
HO : r = 0, tidak ada hubungan antar variabel
Ha : r ≠ 0, ada hubungan antar variabel
Nilai koefisien korelasi r berkisar antara -1 sampai +1 yang kriteria
sebagai berikut :
a. Jika nilai r > 0 artinya terjadi hubungan yang linier positif.
Semakin besar nilai variabel x semakin besar pula nilai variabel y
demikian pula sebaliknya.
35
b. Jika nilai r < 0 artinya terjadi hubungan yang linier negative.
Semakin kecil nilai variabel x semakin besar pula nilai variabel y
demikian pula sebaliknya.
c. Jika nilai r = 0 tidak ada hubungan sama sekali antara variabel x
variabel y.
d. Jika nilai r = 1 terjadi hubungan linier sempurna yaitu berupa garis
lurus.
Langkah selanjutnya adalah memberikan interprestasi koefisien
korelasi dengan menggunakan pedoman sebagai berikut
(Sugiyono,2008:231) :
Tabel II.1
Pedoman Untuk Memberikan Intreprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 0,1000 Sangat Kuat
Untuk pengujian signifikansi koefisien korelasi, selain dapat
menggunakan tabel rtabel, dapat juga dengan uji t yang rumusnya sebagai
berikut (sugiyono,2008:230):
36
di mana :
r : koefisien korelasi
n : sampel
r2 : koefisien determinasi
t : nilai t hitung
Setelah t terhitung, maka selanjutnya dapat dibandingkan dengan ttabel.
Dengan tingkat signifikansi 5% dan N = ( a = 0,05 ; 98 ) maka apabila
thitung > ttabel, berarti HO ditolak dan Ha diterima, sebaliknya apabila thitung <
ttabel, berarti tidak signifikan dan HO diterima, Ha ditolak.
= ( )( )1
1 2
2
−−−
knR
KR
di mana :
K : banyaknva variabel yang diteliti.
2R : koefisien determinasi
n : banyaknya populasi yang diteliti
Ho diterima bila Fhitung < F tabel
Ha ditolak bila Fhitung > F tabel
Jika Fhitung < F tabel maka hipotesis alternatif ditolak atau dengan kata lain
Ho diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel brand image, brand
attitude secara simultan berhubungan dengan brand loyalty. Jika Fhitung > F
37
tabel, maka hipoteris alternatif diterima atau dengan kata lain Ho ditolak.
Hal ini dapat diartikan bahwa variabel brand image, brand attitude secara
simultan tidak berhubungan dengan brand loyalty.
38
BAB IV
GAMBARAN UMUM PRODUK
A. Latar Belakang PT KAO INDONESIA
Kao Corporation pada tahun 1985 menggandeng PT DINO
INDONESIA INDUSTRIAL Ltd. Yang telah memproduksi bubuk deterjen
Dino sejak tahun 1969. Gabungan dua perusahaan ini tetap bernama PT Dini
Indonesia Ltd. Bersama PT RODAMAS, KAO Corporation terus berusaha
memasyarakatkan cara hidup yang lebih bersih, lebih cantik dan lebih sehat.
Namun pada tahun 1990, dibentuklah PT DINO KAO INDONESIA yang
memasarkan produk-produk PT Dino Indonesia Ltd., sehingga bergabunglah
dua perusahaan tersebut menjadi PT KAO INDONESIA.
PT Kao Indonesia bergerak di bidang usaha barang-barang konsumsi
(Consumer Goods), salah satunya produk kebutuhan rumah tangga berupa
sabun cuci pakaian ATTACK. Di dalam bidang usaha ini PT Kao Indonesia
berusaha sepenuh hati untuk kepuasan dan peningkatan kualitas hidup
konsumen dengan menciptakan produk-produk yang berkualitas baik dan
perspektif konsumen yang kita sebut "YOKI-MONOZUKURI".
PT Kao Indonesia memiliki misi dan visi yaitu :
Misi : Berusaha sepenuh hati untuk kepuasan dan peningkatan kualitas
hidup masyarakat secara global" melalui bidang usaha inti perusahaan yaitu
38
39
kebersihan, kecantikan, kesehatan dan hal-hal yang terkait dengan bahan
kimia khusus.
Visi : Tujuan kita menjadi "suatu kelompok perusahaan global yang
paling memahami dan dekat di hati konsumen/pelanggan di setiap pasarnya",
dihargai dan dipercaya oleh seluruh pihak yang terkait, dan memberikan
kontribusi bagi pengembangan masyarakat secara berkesinambungan.
Sabun cuci merek Attack diproduksi oleh PT Kao Indonesia yang
berada di JL. Jababeka IV/N-2, Cikarang 17530-Indonesia. Perusahaan ini di
bawah kekuasaan atau perlindungan dari Kao Corporation-Japan. Sabun cuci
merek Attack ini juga menyedikan beberapa variasi produknya, antara lain :
1. Attack Color
Pada jenis deterjen yang satu ini, Attack Color lebih menitikberatkan pada
penjagaan warna baju agar tidak lekas pudar bila dicuci. Mengandung
“Anti Techs” yang dapat mengangkat kotoran yang tertinggal penyebab
warna kusam dan juga plus Formula Anti kuman untuk mencegah bau
apek pada pakaian meski pengeringan tidak tuntas.
Pada jenis yang satu ini, perusahaan memberikan jaminan dengan motto
“Warna Kesayangan Selalu Baru Meski Sering di Cuci”
Warna Kemasan : Hijau mengkilat dengan kombinasi warna merah
Berat bersih : 32g, 32g X 6,500g, 1kg
40
2. Attack Clean Maximizer
Deterjen konsentrat yang mengandung Butiran Super
dengan MaxPower dan Formula Anti Apek, ampuh menghilangkan noda
membandel secara menyeluruh hingga ke serat kain yang paling sulit
dijangkau, sekaligus menghilangkan dan mencegah bau apek meskipun
pengeringan tidak sempurna atau direndam semalaman.
Pada deterjen ini perusahaan memberikan jaminan dengan motto
“ Bebas Noda, Bebas Apek” attack selalu memberi lebih
Warna Kemasan : Hijau mengkilat dengan kombinasi
warna putih
Berat bersih : 32g,32g X 6,500g, 1kg
3. Attack Easy
Deterjen yang membuat mencuci menjadi ringan, serasa dibantu oleh
"Kekuatan 10 Tangan".
Formula PowerSlide menghasilkan busa spesial yang memudahkan
mengucek dan menyikat. Dengan sedikit tenaga, noda akan hilang dengan
mudah. Pakaian benar-benar bersih dan wangi segar tahan lama.
Pada deterjen ini perusahaan memberikan jaminan dengan motto “Easy,
Nyuci Jadi Enteng!
Warna kemasan : Hijau muda dengan kombinasi putih
Berat bersih : 23g, 53g, 400g, 700g, 1200g
41
4. Attack Plus Softener
Deterjen konsentrat yang mengandung Butiran Super
dengan Formula 3 in 1, Ultra Biolite: menghilangkan noda membandel,
UltraSoft: melembutkan pakaian secara menyeluruh, Smoothing Agent:
membuat pakaian lebih mudah disetrika. Pakaian juga menjadi wangi
segar tahan lama sepanjang hari.
Pada detejen ini perusahaan memberikan jaminan dengan motto
“Bersih, Lembut, dan Mudah Disetrika dalam 1 langkah mudah”
Warna kemasan : Hijau muda dengan kombinasi merah muda
Berat bersih : 23g, 50g, 450g, 800g
B. Latar Belakang perusahaan Unilever Indonesia Terbuka
PT Unilever Indonesia Tbk didirikan pada 5 Desember 1933. Tumbuh
dan berkembangnya perusahaan Unilever di Indonesia tidak dapat dipisahkan
dari perkembangan dan peristiwa-peristiwa bersejarah di Indonesia sendiri.
Kehadiran Unilever di Indonesia dipelopori dari keputusan Anton Jurgens yang
memutuskan untuk mendirikan pabrik minyak kelapa pada tahun 1917. Anton
Jurgens adalah seorang pengusaha yang memiliki sebuah perusahaan mentega
berlokasi di negeri Belanda. Antons Jurgens memiliki kopra dari pedagang di
Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, Maluku, dan Timor-Timur.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,
minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan
minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Pada tanggal 22 November
2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi,
42
untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang
bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan
kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan
Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah
menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri
minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra
ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah
menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008. Salah satu produk yang
dipasarkan yaitu Rinso.
Rinso diluncurkan di Indonesia sebagai merek sabun cuci pertama di
negara ini. Akan tetapi, sebenarnya ini adalah merek yang paling lazim
digunakan di Amerika Serikat, Inggris dan Australia sejak tahun 1918. Pada
tahun 1970 setelah menyadari potensi bangsa ini Unilever memposisikan
Indonesia sebagai pangkalan Rinso. Hal ini terbukti merupakan langkah yang
cerdas karena dewasa ini Rinso memang merupakan pemimpin nomor satu di
pasar deterjen Indonesia. Rinso juga menyediakan beberapa merek sebagai
variasi produknya. Ada beberapa variasi produk yang ditawarkan oleh So Klin,
antara lain :
43
1. Rinso Anti Noda
Warna kemasan : Hijau tua dengan kombinasi warna kuning
dan merah
Kandungan : Double enzyme dan hanya menggunakan
surfaktan biodegradable (LAS) demi menjaga lingkungan, dapat terurai oleh
pengolah limbah dan proses alamiah.
Bahan aktif (pada saat dikemas) LAS 27% turunan tetra benzo tetra
azoporphine 0,03%.
Berat Bersih : 32g, 500g, 1kg, 2kg.
2. Rinso Warna
Deterjen ini mengandung Double enzyme dan hanya menggunakan
surfaktan biodegradable (LAS) demi menjaga lingkungan, dapat terurai oleh
pengolah limbah dan proses alamiah.Bahan aktif (pada saat dikemas) LAS
27%.Turunan label cara mencuci dan merawat pakaian.
Warna kemasan : Ungu
Berat bersih : 500g, 1kg, 2kg
3. Rinso Matic
Rinso Matic ini diformulasikan khusus untuk mesin cuci bukaan
depan.Formulasi busa rendah dan anti karat memastikan mesin cuci bekerja
secara efisien dan tahan lama. Enzym-systemnya bekerja efektif
menghilangkan kotoran dan noda membandel.
Warna kemasan : Biru-ungu dengan kemasan berbentuk kotak
44
Berat bersih : 1kg, 3kg
C. Latar Belakang perusahaan Wings Corporation
WINGS Corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia.
Selama lima puluh tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah
industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar yang mempekerjakan ribuan
orang dengan pabrik-pabrik berlokasi di Jakarta dan Surabaya. Wings
Corporation memiliki misi yaitu memperbaiki standar kehidupan dan
meningkatkan kualitas hidup.
Tujuan di WINGS Corporation adalah memproduksi produk-produk
kualitas internasional dengan harga ekonomis. Produksi pertama mulai dengan
pembuatan sabun cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini perusahaan
berhasil menembus pasar kompetitif pada akhir 1940-an. Lalu setelah itu
memperkenalkan sebuah produk baru - krim deterjen. Sebagai salah satu
pelopor produk baru ini, perusahaan bangga untuk mengatakan bahwa hari ini
krim deterjen masih merupakan jenis yang paling populer multi-tujuan bantuan
mencuci di Indonesia. Salah satu produk yang beredar yaitu So Klin. Ada
beberapa variasi produk yang ditawarkan oleh So Klin, antara lain :
1. So Klin Power
Deterjen ini mengandung bahan aktif LINEAR ALKYL BENZENE
SULFONATE (LAS) yang mudah terurai dalam air. Tenaga Surya (zat yang
bekerja saat pakaian dijemur dan terkena sinar matahari. Efektif
menghilangkan noda berat yang sulit dibersihkan dengan pencucian deterjen
45
biasa, tanpa merusak serat kain dan melindungi warna pakaian, menjadika
pakaian putih dan pakaian berwarna lebih cemerlang.
Warna Kemasan : Hijau muda dengan kombinasi warna
kuning
Berat bersih : 30g, 90g, 380g, 1kg, 2kg.
2. So Klin Higinis
Deterjen ini memiliki bahan aktif khusus yaitu TCC dan Triclosan yang
mampu membentuk perisai anti kuman sehingga kuman tidak balik lagi.
Memiliki parfum baru yang menjadikan pakaian harum, segar, dan
terlindung dari kuman sejak di cuci sampai setelah dikenakan
Warna Kemasan : Hijau tua
Berat bersih : 30g, 90g, 380g, 1kg, 2kg
3. So Klin 3 in 1
Pada produk ini memiliki bahan aktif khusus untuk tetap menjaga warna
pakaian tetap cerah dan menjaga serat pakaian anda sehingga membuat
pakaian tahan lebih lama.
Perusahaan ini menjamin palaian anda dengan motto “menjadikan pakaian
anda putih cemerlang”
Warna kemasan : Hijau tua kombinasi merah muda, kuning dan biru
Berat bersih : 30g, 90g, 380g, 1kg
46
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Untuk melakukan análisis data, terlebih dahulu dikumpulkan data-data
yang akan diolah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran
kuesioner dan wawancara. Kuesioner disebarkan kepada responden yang dalam
hal ini ialah masyarakat Pringwulung Yogyakarta banyaknya responden dalam
penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS (Statistical Product
and Service Solution) 15.0 for Windows (Evaluation Version) and Microsoft
Office Excel’2007. Kuesioner sebagai sumber data utama dalam penelitian ini
dapat dibedakan atas beberapa bagian yaitu :
Bagian pertama : Berisikan pertanyaan mengenai identitas responden terdiri
dari merek deterjen yang digunakan, umur responden,
jenis kelamin, pendapatan, lama penggunaan, pekerjaan
responden.
Bagian kedua : Berisikan pernyataan mengenai brand image.
Bagian ketiga : Berisikan pernyataan mengenai brand attitude.
Bagian keempat : Berisikan pernyataan mengenai brand loyalty.
46
47
A. Deskripsi Data Responden
1. Karakteristik Responden
a. Merek Produk yang Digunakan
Berdasarkan pengambilan data pada 100 orang responden
dapat diketahui sebaran data mengenai produk yang digunakan.
Hasil pengambilan data tersaji berikut ini.
Tabel V.1 Frekuensi Responden Berdasarkan Merek yang Digunakan
No Merek Frekuensi Persentase 1 Attack 42 42% 2 Rinso 35 35% 3 So Klin 23 23%
Total 100 100% Sumber: Data primer diolah, 2009
Tabel di atas menjelaskan bahwa dari 100 orang responden,
42% menggunakan sabun cuci merek Attack, 35% menggunakan
sabun cuci merek Rinso, dan 23% menggunakan deterjen merek So
Klin.
b. Umur Responden
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Responden
No Umur Frekuensi Persentase 1 20 - 25 th 47 47% 2 26 - 35 th 42 42% 3 36 - 45 th 9 9% 4 46 - 55 th 2 2%
Total 100 100% Sumber : Data primer diolah, 2009
48
Tabel di atas menjelaskan bahwa dari 100 orang responden,
47% responden berasal dari kisaran umur 20 – 25 tahun, 42%
responden berasal dari kisaran umur 26 – 35 tahun, 9% responden
berasal dari kisaran umur 36 – 45 tahun, dan 2% responden berasal
dari kisaran umur 46 – 55 tahun.
c. Jenis Kelamin Responden
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Responen No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1 Laki-laki 36 36%
2 Perempuan 64 64%
Total 100 100%
Sumber : Data primer diolah, 2009
Tabel di atas menjelaskan bahwa dari 100 orang responden,
36% responden berjenis kelamin laki-laki, dan 64% responden
berjenis kelamin perempuan.
d. Pendapatan Responden
Tabel V.4 KarakteristikResponden Berdasarkan Pendapatan No Pendapatan Frekuensi Persentase 1 < 250.000 2 2% 2 250.000 - 500.000 9 9% 3 500.000 - 750.000 37 37% 4 > 750.000 52 52%
Total 100 100% Sumber: Data primer diolah, 2009
49
Tabel di atas menjelaskan bahwa dari 100 orang responden,
2% responden memiliki pendapatan < Rp.250.000, 9% responden
memiliki pendapatan Rp.250.000-Rp/500.000, 37% responden
memiliki pendapatan Rp. 500.000- Rp.750.000, dan 52% responden
memiliki pendapatan > Rp. 750.000.
e. Lama Penggunaan
Tabel V. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan
No Lama Penggunaan Frekuensi Persentase 1 < 3 bulan 8 8% 2 3 - 6 bulan 14 14% 3 > 6 bulan 78 78%
Total 100 100% Sumber : Data primer diolah, 2009
Tabel di atas menjelaskan bahwa dari 100 orang responden,
8% responden menggunakan produk Attack, Rinso, dan So Klin
selama kurang dari 3 bulan, 14% responden menggunakan produk
selama 3 – 6 bulan, dan 78% responden menggunakan produk
selama lebih dari 6 bulan.
f. Pekerjaan Responden
Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden
No Pekerjaan Frekuensi Persentase 1 Pelajar/Mahasiswa 46 46% 2 Wiraswasta 15 15% 3 Pegawai Negeri 9 9% 4 Pegawai Swasta 25 25% 5 Lainnya 5 5%
Total 100 100% Sumber : Data primer diolah, 2009
50
Tabel di atas menjelaskan bahwa dari 100 orang responden,
45% responden berasal dari kalangan pelajar/mahasiswa, 15%
responden bekerja sebagai wiraswasta, 9% responden bekerja
sebagai pegawai negeri, 25% responden bekerja sebagai pegawai
swasta, dan 5% responden memiliki mata pencaharian diluar kelima
kategori tersebut.
B. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan rumus
Product Moment (Pearson) antara masing-masing item yang mengukur
suatu skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan
adalah bila nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai rtabel ,
maka item yang bersangkutan dapat di nyatakan valid/sahih atau apabila
nilai probabilitas [sig.(2-tailed) lebih kecil dari taraf signifikan (α)
sebesar 0.05. untuk responden yang berjumlah 100, df = 98 dan nilai
alpha 5% (satu sisi), diperoleh rtabel sebesar 0,197. Nilai rtabel ini
selanjutnya digunakan untuk kriteria validitas item-item kuesioner.
Untuk dapat dinyatakan valid, koefisien korelasi item total harus lebih
besar dari 0,197. Hasil uji validitas instrumen secara lengkap dilihat pada
tabel-tabel berikut ini :
51
Tabel V.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen
No Aitem R-
hitung R-tabel Keterangan
1 B.Image 1 0.468 0.197 Valid 2 B.Image 2 0.175 0.197 Gugur 3 B.Image 3 0.671 0.197 Valid 4 B.Image 4 0.772 0.197 Valid 5 B.Image 5 0.723 0.197 Valid 6 B.Image 6 0.433 0.197 Valid 7 B.Image 7 0.414 0.197 Valid 8 B.Image 8 0.722 0.197 Valid 9 B.Image 9 0.763 0.197 Valid 10 B.Image 10 0.674 0.197 Valid 11 B.Attitude 1 0.106 0.197 Gugur 12 B.Attitude 2 0.683 0.197 Valid 13 B.Attitude 3 0.521 0.197 Valid 14 B.Attitude 4 0.579 0.197 Valid 15 B.Attitude 5 0.684 0.197 Valid 16 B.Attitude 6 0.057 0.197 Gugur 17 B.Attitude 7 0.666 0.197 Valid 18 B.Attitude 8 0.532 0.197 Valid 19 B.Attitude 9 0.622 0.197 Valid 20 B.Attitude 10 0.823 0.197 Valid 21 B.Loyalty 1 0.632 0.197 Valid 22 B.Loyalty 2 0.371 0.197 Valid 23 B.Loyalty 3 0.659 0.197 Valid 24 B.Loyalty 4 0.777 0.197 Valid 25 B.Loyalty 5 0.639 0.197 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
Dalam pengujian validitas ini ada tiga pernyataan yang gugur yaitu butir
2,11 dan 16, ini disebabkan karena rhitung < rtabel, Sehingga pernyataan
yang gugur dihilangkan.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
teknik Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf
signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai
52
Alpha lebih besar dari rkritis product moment. Atau bisa menggunakan
batasan tertentu seperti 0,60. Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2008 :
26), reliabilitas kurang dari 0,60 adalah kurang baik, sedangkan 0,70
dapat diterima dan di atas 0,80 adalah baik.
Semua item instrumen variabel penelitian telah dinyatakan valid
sehingga semuanya dimasukkan ke dalam uji reliabilitas. Hasil analisis
reliabilitas instrumen yang didasarkan pada kriteria Cronbach’s Alpha
disajikan dalam tabel-tabel berikut ini :
Tabel V.8 Hasil uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Deterjen Attack Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Kesimpulan
Brand image 0,829 Reliabel
Brand attitude 0,866 Reliabel
Brand loyalty 0,653 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
Tabel V.9 Hasil uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Deterjen Rinso Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Kesimpulan
Brand image 0,844 Reliabel
Brand attitude 0,865 Reliabel
Brand loyalty 0,794 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah,2009
53
Tabel V.10 Hasil uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Deterjen So klin Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Kesimpulan
Brand image 0,902 Reliabel
Brand attitude 0,902 Reliabel
Brand loyalty 0,726 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
C. Analisi data dan Pengujian Hipotesis
1. Untuk deterjen Attack
1.1. Pengujian hipotesis pertama
Ada hubungan positif antara brand image dengan brand loyalty :
Menentukan Ho dan Ha
Ho : Tidak ada hubungan positif antara brand image dengan brand
loyalty
Ha : Ada hubungan positif antara brand image dengan brand loyalty
Dari hasil analisis data menggunakan SPSS 15.0 for Windows
(Evalution Version) diperoleh nilai korelasi product moment (pearson)
sebesar 0,565 dengan nilai probabilitas [sig.(2-tailed)] sebesar 0,000.
Nilai r = 0,565 ini berarti nilai r terletak pada interval koefisien 0,40 –
0,599 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan
sedang antara brand image dengan brand loyalty. Selanjutnya dilakukan
pengujian terhadap koefisien korelasi untuk mengetahui apakah r
signifikan pada p≤ 5%, kemudian hasilnya dibandingkan dengan ttabel.
Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi menunjukkan hubungan
yang signifikan maka dilakukan pengujian terhadap nilai r tersebut
54
dengan menggunakan uji t sebagai berikut :
t = 212
rnr−
−
= ( )2565,01
242565,0−
−
= 8252,0570,3
t = 4, 326
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima, hal ini dibuktikan karena thitung > ttabel (4,326 > 2,021).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan
signifikan antara brand image dengan brand loyalty.
1.2. Pengujian hipotesis kedua
Ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand loyalty :
Menentukan Ho dan Ha
Ho : Tidak ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand
loyalty
Ha : Ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand loyalty
Dari hasil analisis data menggunakan SPSS 15.0 for Windows
(Evalution Version) diperoleh nilai korelasi product moment (pearson)
sebesar 0,564 dengan nilai probabilitas [sig.(2-tailed)] sebesar 0,000.
Nilai r = 0,564 ini berarti nilai r terletak pada interval koefisien 0,40 –
0,599 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan
sedang antara brand attitude dengan brand loyalty. Selanjutnya
55
dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi untuk mengetahui
apakah r signifikan pada p≤ 5%, kemudian hasilnya dibandingkan
dengan ttabel. Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi menunjukkan
hubungan yang signifikan maka dilakukan pengujian terhadap nilai r
tersebut dengan menggunakan uji t sebagai berikut :
t = 212
rnr−−
= ( )2564,01
242564,0−
−
= 8258,0564,3
t = 4,315
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima, hal ini dibuktikan karena thitung > ttabel (4,315 > 2,021).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan
signifikan antara brand attitude dengan brand loyalty.
1.3. Pengujian hipotesis ketiga
Ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude dengan
brand loyalty:
Menentukan Ho dan Ha
Ho : Tidak ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude
dengan brand loyalty
Ha : Ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude
dengan brand loyalty
56
Dari hasil analisis data menggunakan SPSS 15.0 for Windows
(Evalution Version) diperoleh nilai korelasi product moment (pearson)
sebesar 0,610 dengan nilai probabilitas [sig.(2-tailed)] sebesar 0,000.
Nilai r = 0,610 ini berarti nilai r terletak pada interval koefisien 0,60 –
0,799 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan
kuat antara brand attitude dengan brand loyalty. Untuk mencari
hubungan antara brand image dan brand attitude dengan brand loyalty,
rumus yang digunakan ialah korelasi ganda yaitu:
Ry.x1.x2 =( ) ( ) ( ) ( )( )
( )2
22
610,01610,0.564,0.565,0.2564,0565,0
−−+
= 628,0
308,0037,1 −
= 628,0729,0
= 1,0770
Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi untuk
mengetahui apakah r signifikan 5%, kemudian hasilnya dibandingkan
dengan Ftabel.
Fh = ( )
( ) ( )1242)610,01(2
610,0
2
2
−−−
= 016,0186,0
= 11,625
57
Dengan taraf kesalahan 5%, harga F tabel ditemukan = 11,625.
Ternyata harga F hitung lebih besar dari F tabel (11,625 > 3,232). Karena
Fhitung > Ftabel maka HO ditolak dan Ha diterima.
2. Untuk deterjen Rinso
2.1. Pengujian hipotesis pertama
Ada hubungan positif antara brand image dengan brand loyalty :
Menentukan Ho dan Ha
Ho : Tidak ada hubungan positif antara brand image dengan brand
loyalty
Ha : Ada hubungan positif antara brand image dengan brand loyalty
Dari hasil analisis data menggunakan SPSS 15.0 for Windows
(Evalution Version) diperoleh nilai korelasi product moment (pearson)
sebesar 0,748 dengan nilai probabilitas [sig.(2-tailed)] sebesar 0,000.
Nilai r = 0,748 ini berarti nilai r terletak pada interval koefisien 0,60 –
0,799 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan
kuat antara brand image dengan brand loyalty. Selanjutnya dilakukan
pengujian terhadap koefisien korelasi untuk mengetahui apakah r
signifikan pada p≤ 5%, kemudian hasilnya dibandingkan dengan ttabel.
Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi menunjukkan hubungan
yang signifikan maka dilakukan pengujian terhadap nilai r tersebut
dengan menggunakan uji t sebagai berikut :
t = 212
rnr−
−
58
= ( )2748,01
235748,0−
−
= 6640,0293,4
t = 6,465
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima, hal ini dibuktikan karena thitung > ttabel (6,465 > 2,035).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan
signifikan antara brand image dengan brand loyalty.
2.2. Pengujian hipotesis kedua
Ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand loyalty :
Menentukan Ho dan Ha
Ho : Tidak ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand
loyalty
Ha : Ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand loyalty
Dari hasil analisis data menggunakan SPSS 15.0 for Windows
(Evalution Version) diperoleh nilai korelasi product moment (pearson)
sebesar 0,682 dengan nilai probabilitas [sig.(2-tailed)] sebesar 0,000.
Nilai r = 0,682 ini berarti nilai r terletak pada interval koefisien 0,60 –
0,799 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan
kuat antara brand attitude dengan brand loyalty. Selanjutnya dilakukan
pengujian terhadap koefisien korelasi untuk mengetahui apakah r
signifikan pada p≤ 5%, kemudian hasilnya dibandingkan dengan ttabel.
59
Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi menunjukkan hubungan
yang signifikan maka dilakukan pengujian terhadap nilai r tersebut
dengan menggunakan uji t sebagai berikut :
t = 212
rnr−
−
= ( )2682,01
235682,0−
−
= 7314,0914,3
t = 5,351
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima, hal ini dibuktikan karena thitung > ttabel (5,351 > 2,035).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan
signifikan antara brand Attitude dengan brand loyalty.
2.3. Pengujian hipotesis ketiga
Ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude dengan
brand loyalty:
Menentukan Ho dan Ha
Ho : Tidak ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude
dengan brand loyalty
Ha : Ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude
dengan brand loyalty
Dari hasil analisis data menggunakan SPSS 15.0 for Windows
(Evalution Version) diperoleh nilai korelasi product moment (pearson)
60
sebesar 0,759 dengan nilai probabilitas [sig.(2-tailed)] sebesar 0,000.
Nilai r = 0,759 ini berarti nilai r terletak pada interval koefisien 0,60 –
0,799 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan
kuat antara brand attitude dengan brand loyalty. Untuk mencari
hubungan antara brand image dan brand attitude dengan brand loyalty,
rumus yang digunakan ialah korelasi ganda yaitu:
Ry.x1.x2 =( ) ( ) ( ) ( )( )
( )2
22
759,01759,0.682,0.748,0.2682,0748,0
−−+
= 424,0
774,0024,1 −
= 424,025,0
= 0,7674
Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi untuk
mengetahui apakah r signifikan 5%, kemudian hasilnya dibandingkan
dengan Ftabel.
Fh = ( )
( ) ( )1235)759,01(2
759,0
2
2
−−−
= 013,0288,0
= 22,155
61
Dengan taraf kesalahan 5%, harga F tabel ditemukan = 22,155.
Ternyata harga F hitung lebih besar dari F tabel (22,155 > 3,285). Karena
Fhitung > Ftabel maka HO ditolak dan Ha diterima.
3. Untuk deterjen So Klin
3.1. Pengujian hipotesis pertama
Ada hubungan positif antara brand image dengan brand loyalty :
Menentukan Ho dan Ha
Ho : Tidak ada hubungan positif antara brand image dengan brand
loyalty
Ha : Ada hubungan positif antara brand image dengan brand loyalty
Dari hasil analisis data menggunakan SPSS 15.0 for Windows
(Evalution Version) diperoleh nilai korelasi product moment (pearson)
sebesar 0,670 dengan nilai probabilitas [sig.(2-tailed)] sebesar 0,000.
Nilai r = 0,670 ini berarti nilai r terletak pada interval koefisien 0,60 –
0,799 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan
kuat antara brand image dengan brand loyalty. Selanjutnya dilakukan
pengujian terhadap koefisien korelasi untuk mengetahui apakah r
signifikan pada p≤ 5%, kemudian hasilnya dibandingkan dengan ttabel.
Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi menunjukkan hubungan
yang signifikan maka dilakukan pengujian terhadap nilai r tersebut
dengan menggunakan uji t sebagai berikut :
62
t = 212
rnr−
−
= ( )2670,01
223670,0−
−
= 7429,0068,3
t = 4,129
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima, hal ini dibuktikan karena thitung > ttabel (4,129 > 1,721).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan
signifikan antara brand image dengan brand loyalty.
3.2. Pengujian hipotesis kedua
Ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand loyalty :
Menentukan Ho dan Ha
Ho : Tidak ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand
loyalty
Ha : Ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand loyalty
Dari hasil analisis data menggunakan SPSS 15.0 for Windows
(Evalution Version) diperoleh nilai korelasi product moment (pearson)
sebesar 0,548 dengan nilai probabilitas [sig.(2-tailed)] sebesar 0,000.
Nilai r = 0,548 ini berarti nilai r terletak pada interval koefisien 0,40 –
0,599 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan
sedang antara brand attitude dengan brand loyalty. Selanjutnya
dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi untuk mengetahui
63
apakah r signifikan pada p≤ 5%, kemudian hasilnya dibandingkan
dengan ttabel. Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi menunjukkan
hubungan yang signifikan maka dilakukan pengujian terhadap nilai r
tersebut dengan menggunakan uji t sebagai berikut :
t = 212
rnr−
−
= ( )2548,01
223548,0−
−
= 8366,0509,2
t = 2,990
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima, hal ini dibuktikan karena thitung > ttabel (2,990 > 1,721).
Dengan demikian dapat disimpulkan ada hubungan positif dan signifikan
antara brand attitude dengan brand loyalty.
3.3. Pengujian hipotesis ketiga
Ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude dengan
brand loyalty:
Menentukan Ho dan Ha
HO : Tidak ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude
dengan brand loyalty
Ha : Ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude dengan
brand loyalty
64
Dari hasil analisis data menggunakan SPSS 15.0 for Windows
(Evalution Version) diperoleh nilai korelasi product moment (pearson)
sebesar 0,649 dengan nilai probabilitas [sig.(2-tailed)] sebesar 0,000.
Nilai r = 0,649 ini berarti nilai r terletak pada interval koefisien 0,60 –
0,799 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan
kuat antara brand attitude dengan brand loyalty. Untuk mencari
hubungan antara brand image dan brand attitude dengan brand loyalty,
rumus yang digunakan ialah korelasi ganda yaitu:
Ry.x1.x2 =( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( )2
22
649,01649,0.548,0.670,0.2548,0670,0
−−+
=579,0
46,0948,0 −
= 579,0488,0
= 0,9170
Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi untuk
mengetahui apakah r signifikan 5%, kemudian hasilnya dibandingkan
dengan Ftabel.
Fh = ( )
( ) ( )1223)649,01(2
649,0
2
2
−−−
= 707,0251,0
= 11,052
65
Dengan taraf kesalahan 5%, harga F tabel ditemukan = 11,625.
Ternyata harga F hitung lebih besar dari F tabel (11,625 > 3,467), Karena
Fhitung > Ftabel maka HO ditolak dan Ha diterima.
D. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan produk yang
digunakan sebagian besar responden yang memakai sabun cuci merek
Attack yaitu sebanyak 42 orang (42%). Berdasarkan usia, sebagian besar
responden berusia 20 – 25 tahun yaitu sebanyak 47 orang (47%).
Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar responden adalah wanita yaitu
sebanyak 64 orang (64%). Berdasarkan pendapatan/uang saku per bulan,
sebagian besar responden memilki pendapatan/uang saku lebih dari 750.000
yaitu sebanyak 52 orang (52%). Berdasarkan lama penggunaan sabun cuci,
sebagian besar responden menggunakan lebih dari 6 bulan yaitu sebanyak
78 orang (78%). Berdasarkan pekerjaan, sebagian besar responden adalah
mahasiswa yaitu sebesar 46 orang (46%).
a. Untuk deterjen Attack
H1 : Ada hubungan positif antara brand image dengan brand loyalty
Berdasarkan analisis data, nilai korelasi (r) = 0,565 adalah positif
sedang, untuk membuktikan hipotesis diterima atau ditolak, penulis
menguji dengan uji t dengan taraf signifikan α = 5%. Dari hasil
pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis nol
66
(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif diterima, karena thitung yang
diperoleh 4,326 > 2,021. Jadi ada hubungan positif antara brand
image dengan brand loyalty. Hubungan tersebut masuk dalam
kriteria sedang.
H2 : Ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand loyalty
Berdasarkan analisis data, nilai korelasi (r) = 0,564 adalah positif
sedang, untuk membuktikan apakah hipotesis diterima atau ditolak,
penulis menguji dengan uji t dengan taraf signifikan α = 5%. Dari
hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis
nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif diterima, karena thitung yang
diperoleh 4,315 > 2,021. Jadi ada hubungan positif antara brand
image dengan brand loyalty. Hubungan tersebut masuk dalam
kriteria sedang.
H3 : Ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude dengan
brand loyalty
Berdasarkan analisis data, nilai korelasi (r) = 0,610 adalah positif
kuat, untuk membuktikan apakah hipotesis diterima atau ditolak,
penulis menguji dengan uji F dengan taraf kesalahan α = 5%. Dari
hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis
nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif diterima, karena fhitung yang
diperoleh 11,625 > 3,232. Jadi ada hubungan positif antara brand
67
image dan brand attitude dengan brand loyalty. Hubungan tersebut
masuk dalam kriteria sangat kuat.
b. Untuk deterjen Rinso
H1 : Ada hubungan positif antara brand image dengan brand loyalty
Berdasarkan analisis data, nilai korelasi (r) = 0,748 adalah positif
kuat, untuk membuktikan hipotesis diterima atau ditolak, penulis
menguji dengan uji t dengan taraf signifikan α = 5%. Dari hasil
pengujian tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa hipotesis nol
(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif diterima, karena thitung yang
diperoleh 6,465 > 2,035. Jadi ada hubungan positif antara brand
image dengan brand loyalty. Hubungan tersebut masuk dalam
kriteria kuat.
H2 : Ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand loyalty
Berdasarkan analisis data, nilai korelasi (r) = 0,682 adalah positif
kuat, untuk membuktikan apakah hipotesis diterima atau ditolak,
penulis menguji dengan uji t dengan taraf signifikan α = 5%. Dari
hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis
nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif diterima, karena thitung yang
diperoleh 5,351 > 2,035. Jadi ada hubungan positif antara brand
image dengan brand loyalty. Hubungan tersebut masuk dalam
kriteria sedang.
68
H3 :Ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude dengan
brand loyalty
Berdasarkan analisis data, nilai korelasi (r) = 0,759 adalah positif
kuat, untuk membuktikan apakah hipotesis diterima atau ditolak,
penulis menguji dengan uji F dengan taraf kesalahan α = 5%. Dari
hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis
nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif diterima, karena fhitung yang
diperoleh 22,155 > 3,285. Jadi ada hubungan positif antara brand
image dan brand attitude dengan brand loyalty. Hubungan tersebut
masuk dalam kriteria sangat kuat.
c. Untuk deterjen So Klin
H1 : Ada hubungan positif antara brand image dengan brand loyalty
Berdasarkan analisis data, nilai korelasi (r) = 0,670 adalah positif
kuat, untuk membuktikan hipotesis diterima atau ditolak, penulis
menguji dengan uji dengan taraf signifikan α = 5%. Dari hasil
pengujian tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa hipotesis nol
(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif diterima, karena thitung yang
diperoleh 6,019 > 1,721. Jadi ada hubungan positif antara brand
image dengan brand loyalty. Hubungan tersebut masuk dalam
kriteria kuat.
69
H2 : Ada hubungan positif antara brand attitude dengan brand loyalty
Berdasarkan analisis data, nilai korelasi (r) = 0,548 adalah positif
sedang, untuk membuktikan apakah hipotesis diterima atau ditolak,
penulis menguji dengan uji t dengan taraf signifikan α = 5%. Dari
hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis
nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif diterima, karena thitung yang
diperoleh 2,990 > 1,721. Jadi ada hubungan positif antara brand
image dengan brand loyalty. Hubungan tersebut masuk dalam
kriteria rendah.
H3 : Ada hubungan positif antara brand image dan brand attitude dengan
brand loyalty
Berdasarkan analisis data, nilai korelasi (r) = 0,649 adalah positif
kuat, untuk membuktikan apakah hipotesis diterima atau ditolak,
penulis menguji dengan uji F dengan taraf kesalahan α = 5%. Dari
hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis
nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif diterima, karena fhitung yang
diperoleh 11,625 > 3,467. Jadi ada hubungan positif antara brand
image dan brand attitude dengan brand loyalty. Hubungan tersebut
masuk dalam kriteria sangat kuat.
70
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis data dan pembahasan yang telah
dipaparkan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan positif antara brand image dengan brand loyalty.
2. Terdapat hubungan positif antara brand attitude dengan brand loyalty.
3. Terdapat hubungan positif antara brand image dan brand attitude
dengan brand loyalty.
A. Saran
Setelah melakukan penelitian ini dan melihat hasil pembahasan,
penulis mengajukan saran atau masukan yang dapat berguna bagi
perusahaan, yaitu :
1. Bagi Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat diketahui bahwa
brand image mempunyai hubungan positif dengan brand loyalty maka
diharapkan perusahaan mampu meningkatkan citra produk dengan cara:
tetap menggunakan public figure yang berprestasi dan cantik serta
selalu melakukan inovasi terhadap produk agar mampu menjadi pilihan
utama bagi konsumen dalam hal memakai deterjen. Apabila brand
71
image dimata konsumen baik maka brand attitude juga akan tercipta
dengan baik, sehingga konsumen akan terus melakukan pembelian dan
nantinya akan membuat konsumen loyal pada produk tersebut.
2. Bagi Perusahaan Lain
Bagi perusahaan lain yang memproduksi deterjen sebaiknya terus
mempertahankan brand image dan brand attitude, karena akan
memberikan manfaat yang positif bagi perusahaan. Brand image dan
brand attitude yang kuat cenderung akan memiliki pelanggan dalam
jumlah yang besar dan loyal sehingga konsumen tidak akan beralih ke
perusahaan lain.
B. Implikasi Pada Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini sebatas menjelaskan hubungan antara brand image
dengan brand loyalty, serta hubungan antara brand attitude dengan brand
loyalty. Maka ada beberapa implikasi bagi penelitian selanjutnya antara
lain:
1. Penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti level yang lebih tinggi
tentang pengaruh brand image, brand attitude, brand loyalty.
2. Teknik pengambilan sampel yang digunakan sebaiknya dipilih teknik
sampling yang representatif sehingga hasil penelitian dapat
digeneralisasikan dan memberikan kontribusi yang lebih riil terhadap
pihak-pihak yang terkait.
72
3. Penelitian selanjutnya sebaiknya menganalisis faktor-faktor lain yang
membentuk brand equity seperti kondisi external seperti (politik,
hukum, sosial, budaya).
73
DAFTAR PUSTAKA Ari Kunto, Suharsimi, 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Amirullah, dan Widayat. 2002. Riset Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha ilmu. Boyd, Harper W, Orville C. Walker dan Joan Claude Larreche. 2000. Manajemen
Pemasaran : Suatu pendekatan Strategi dengan Orientasi Global Edisi Kedua, Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Dewi, Ike Janita. 2009. Creating & Sustaining Brand Equity Aspek Manajerial
Akademis dari Branding. Yogyakarta: Amara books Durinto, Darmadi. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Griffin. Jill. 2003. Customer Loyality. Jakarta: Erlangga Junaidi, Shellyana dan Swastha, Basu Dharmmesta. 2002. “Pengaruh Ketidakpuasan
Konsumen, Karakteristik Kategori Produk, dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Januari,91-104
Keller, Kevin L. 2003. Strategic Brand Management: Building Measuring, and
Managing Brand Equity. Second International Edition. New Jersey: Prentice Hall
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Analisis, Perencanaan Implementasi
dan Pengendalian. Jakarta: Prenhallindo. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi 10. jilid 1. Jakarta: Prenhallindo. Kotler, Philip. 2003. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Gramedia. Kotler, Philip. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga. Nawawi, Hadari. 2005. Metode Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Solution)
: Untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta : MediaKom.
74
Rangkuti, Freddy. 2002. “The Power of Brands”. Jakarta: Gramedia. Setiawan, Romi dan Adi Zakaria Afiff. 2007. “Analisis Pengaruh Kegiatan
Pemasaran Terhadap Ekuitas Merek pada Consumer-convenience Goods”. Jurnal Usahawan, No.04 Th XXXVI, April.
Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran, Falsafah, Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. Soegoto. Eddy Soeryanto. 2008. Marketing Research : The Smart Way to Solve A
Problem. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo Sugiyono. 2008. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan ketigabelas. Bandung: Alfabeta Sunarto (2006). Perilaku Konsumen. Yogayakarta: Amus. Sitinjak, Tony. 2005. Pengaruh Citra Merek dan Sikap Merek Terhadap Ekuitas
Merek. Jurnal Ekonomi Perusahaan, 2 (Juni), 166-182 Sitinjak, Tony. 2006. Kinerja Citra, Sikap, dan Ekuitas Merek, Kepuasan dan
Loyalitas Nasabah Bank BUMN di Jakarta. Jurnal Ekonomi Perusahaan, 1 (maret), 35-51
Tjiptono, Fandi. 2000. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi Offset. Wahyu, Dwi Pril Tanto. 2007. “Pengaruh Citra Merek, Nilai, kualitas Persepsian dan
Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan,” Utilitas : Jurnal Manajemen dan Bisnis, Juli, 215-230
Widjaja, Maya, Seli Wijaya, Regina Jokom. 2007. “Analisis Penilaian Konsumen
Terhadap Ekuitas Merek Coffe Shops Di Surabaya,” Jurnal Manajemen Perhotelan, September, 89-101.
Wijaya, Petra S.M. dan Anita Puspitasari. 2006. “Hubungan Brand Equity dan Minat
Konsumen: Studi kasus Perubahan Merek Produk Elektronok National-Panasonic menjadi Panasonic. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis, Vol. 1, No. 1, Juli.
http://www.unilever.co.id/id/produkkami/personalcare/Axe.asp
http://www.wingscorporation.com
http://www.kao.com
Yogyakarta, 6 November 2009 Lampiran : 1 Berkas Hal : Permohonan mengisi kuesioner Kepada: Yth: Bapak/Ibu/Sdra/i Dengan hormat, Dengan ini saya, Nama : Vincelia Diyah Novita Nim : 052214171 Adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta ingin mengadakan Penelitian di wilayah ini. Adapun tujuan
penelitianini adalah untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan menyusun skripsi tentang “Hubungan
antara Brand Image, Brand Attitude dengan Brand Loyalty pada Produk Attack,
Rinso dan So Klin “ Studi kasus pada Masyarakat Pringwulung, Desa Condongcatur,
kec.Depok Kab.Sleman, Yogyakarta.
Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdra/I sekalian untuk mengisi kuesioner ini.
Tingkat keberhasilan penelitian ini akan sangat ditentukan oleh kesungguhan
Bapak/Ibu/Sdra/I sekalian dalam mengisi setiap pertanyaan. Saya sangat mengharapkan
kerjasama Bapak/Ibu/Sdra/I sekalian dengan bersedia menjawab semua pertanyaan
dengan jujur sesuai alternatife jawaban yang ada. Petunjuk cara pengisian akan saya
jelaskan di setiap awal kelompok pertanyaan. Saya akan menjamin dan
bertanggungjawab atas rahasia Bapak/Ibu/Sdra/I sekalian dalam mengisi kuesioner ini.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdra/I sekalian, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya Vincelia Diyah Novita (052214171)
KUESIONER
Data Responden Nama :…………………………….. Umur :…………………tahun
Jenis Kelamin :Laki-laki/perempuan *)
*) coret yang tidak perlu
Petunjuk :
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan persepsi Anda dengan
memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang Anda pilih!
Bagian I Karakteristik Responden
1. Pendapatan/Uang saku Anda tiap bulan :
a. < Rp. 250.000
b. Rp. 250.001 - Rp. 500.000
c. Rp. 500.001 - Rp. 750.000
d. > Rp. 750.000
2. Produk Deterjen apakah yang Anda gunakan saat ini :
a. Attack
b. Rinso
c. So klin
3. Pekerjaan Anda saat ini :
a. Pelajar/mahasiswa
b. Wiraswasta
c. Pegawai negeri
d. Pegawai Swasta
e. Lainnya, yaitu....
4. Berapa lama Anda telah menggunakan produk Deterjen tersebut?
a. < 3 bulan
b. 3-6 bulan
c. > 6 bulan
Berilah jawaban pada pernyataan berikut sesuai dengan pendapat Anda dengan cara
memberi tanda check list (v) pada jawaban yang Anda anggap sesuai. Setiap
pernyataan mempunyai 5 alternatif jawaban :
• Sangat Setuju (SS)
• Setuju ( S )
• Ragu-ragu ( RR )
• Tidak Setuju ( TS )
• Sangat Tidak Setuju ( STS )
Bagian II Brand Image
• Bagaimana pendapat Anda tentang karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh
deterjen yang Anda gunakan (jika dibandingkan dengan pesaingnya):
No Pernyataan SS S RR TS STS
1. Deterjen yang saya gunakan mudah di dapat
2. Deterjen yang saya gunakan memiliki aroma yang khas
3. Deterjen yang saya gunakan dapat menghilangkan noda dengan cepat
4. Deterjen yang saya gunakan tidak merusak tangan
5. Deterjen yang saya gunakan memiliki harga yang terjangkau
• Menurut Anda apa kelebihan dari deterjen yang anda gunakan (jika dibandingkan
dengan pesaingnya) :
No Pernyataan SS S RR TS STS
1. Deterjen yang saya gunakan mampu membersihkan kotoran dengan cepat
2. Deterjen yang saya gunakan mampu mempertahankan warna pakaian
3. Deterjen yang saya gunakan memiliki aroma yang lembut
4. Deterjen yang saya gunakan memiliki kemasan desain yang menarik
5. Deterjen yang saya gunakan tidak membuat pakaian bau apek saat direndam lama
Bagian III Brand Attitude
• Bagaimana pendapat Anda tentang Brand (merek) yang Anda gunakan :
No Pernyataan SS S RR TS STS
1. Berkualitas tinggi
2. Mempunyai kinerja seperti yang
diharapkan
3. Bisa diandalkan
4. Mempunyai kualitas yang baik
5. Harganya sesuai dengan kualitas
• Apakah yang Anda rasakan tentang brand (merek) yang Anda gunakan saat ini:
Pernyataan SS S RR TS STS
1. Gembira 2. Puas 3. Rasa aman 4. Bangga 5. Menyenangkan
Bagian IV Brand Loyalty
No Pernyataan SS S RR TS STS
1. Saya merasa setia terhadap brand ini 2. Saya membeli brand ini sebanyak yang
saya bisa
3. Saya membeli brand ini sesering yang saya bisa
4 Saya merasa bahwa saya tidak akan pindah ke brand yang lain
5 Akan ada perbedaan besar jika saya terpaksa harus memilih brand lain
LAMPIRAN 1 HASIL DATA KUESIONER
BI1.1 BI1.3 BI1.4 BI1.5 BI2.1 BI2.2 BI2.3 BI2.4 BI2.5 total1 Attack 1 4 3 2 3 3 4 2 2 4 27
2 5 3 3 3 3 2 4 4 4 313 5 4 4 3 4 4 4 4 4 364 4 4 4 3 4 4 4 3 4 345 5 4 3 5 4 4 4 4 5 386 5 4 4 4 5 4 4 4 5 397 5 5 4 4 4 4 4 4 4 388 5 5 5 5 5 4 4 4 5 429 4 4 4 4 4 4 4 3 5 36
10 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4211 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4412 5 5 4 5 4 4 4 1 5 3713 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4214 5 3 3 4 4 3 5 4 4 3515 5 4 4 4 4 4 2 2 4 3316 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4117 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4418 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4319 5 3 5 5 4 3 4 2 5 3620 5 3 4 1 3 3 5 3 3 3021 5 3 4 4 3 4 4 4 4 3522 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3823 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3724 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3725 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4526 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4327 5 5 3 2 5 4 4 3 5 3628 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4029 5 5 5 5 5 4 2 2 4 3730 4 5 3 4 4 4 5 3 5 3731 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3132 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4333 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3334 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3635 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4036 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4337 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4538 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4039 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4340 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4041 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3742 5 5 5 5 4 4 5 5 5 43
Total N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 3782 Rinso 1 4 4 4 4 5 5 4 4 4 38
2 5 4 4 5 4 4 4 4 4 383 5 5 4 5 5 4 4 4 4 404 5 5 4 5 5 4 4 4 4 405 5 5 5 5 5 4 4 4 5 426 5 4 4 3 4 5 4 2 4 357 4 4 2 4 5 2 2 2 4 298 5 4 4 4 4 4 4 4 4 379 5 4 3 4 4 3 4 3 4 34
10 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4211 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3912 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4513 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4514 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3615 5 4 3 5 4 3 4 4 4 3616 5 4 4 5 4 4 4 2 5 3717 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4118 4 4 4 4 4 4 2 2 5 3319 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3820 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3921 5 5 5 5 5 4 4 4 5 42
22 5 4 3 4 4 4 5 4 4 3723 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4124 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4125 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4326 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4127 5 4 5 5 3 5 4 4 3 3828 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3929 5 4 4 4 4 3 3 4 3 3430 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4231 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4032 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4533 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4534 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4435 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
Total N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 3153 So Klin 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 383 5 5 5 5 5 5 5 5 5 454 5 5 4 5 4 4 4 4 4 395 5 4 4 4 4 4 4 4 4 376 5 4 4 5 4 4 4 4 5 397 5 5 5 5 4 4 5 4 5 428 4 4 2 4 4 2 2 2 2 269 4 5 5 4 5 5 4 5 5 42
10 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3911 5 5 4 5 4 4 4 2 5 3812 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3713 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4114 4 5 4 5 4 4 2 4 5 3715 3 1 2 1 2 1 2 5 1 1816 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4217 5 3 5 5 5 5 4 4 3 3918 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4419 4 4 2 4 4 4 1 1 4 2820 5 4 4 5 5 4 4 1 5 3721 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3522 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3723 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
Total N 23 23 23 23 23 23 23 23 23 207Total N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 900
BA1.2 BA1.3 BA1.4 BA1.5 BA2.2 BA2.3 BA2.4 BA2.5 total3 3 4 4 3 4 2 3 263 3 4 4 3 4 4 4 294 4 4 4 3 4 4 4 314 4 4 4 3 3 3 4 295 4 5 5 5 5 5 5 395 5 4 5 4 5 5 5 384 4 4 4 4 4 4 4 324 4 5 5 4 4 4 4 344 4 4 4 4 4 4 4 325 5 5 5 5 5 5 5 405 4 5 5 5 4 5 5 384 4 5 5 4 5 5 5 375 4 5 5 5 5 4 5 383 3 4 4 4 3 2 2 254 4 4 4 4 5 5 5 354 4 4 4 4 4 4 4 325 4 5 5 4 5 4 5 374 4 4 5 5 4 5 5 364 4 4 2 4 2 5 4 293 4 4 3 4 4 3 1 263 4 4 4 4 4 4 3 304 4 4 4 4 4 4 4 325 5 4 4 5 3 4 3 335 5 4 4 5 3 4 3 335 5 5 5 5 4 4 4 374 5 5 5 4 5 5 4 374 3 4 5 3 3 3 3 284 4 4 4 4 4 4 3 314 3 4 4 4 4 3 4 304 3 4 4 4 4 4 4 314 3 3 4 4 4 4 3 295 4 5 5 5 5 4 5 384 4 4 4 4 3 3 4 304 4 4 4 4 4 4 4 325 5 5 5 4 4 4 4 365 4 5 5 5 5 5 5 395 5 5 5 5 5 4 4 384 5 5 5 5 4 5 5 385 4 4 5 4 4 5 5 364 4 5 5 4 5 5 5 374 4 4 4 4 4 4 4 324 5 5 5 4 4 4 4 35
42 42 42 42 42 42 42 42 3364 4 4 4 4 4 4 4 325 4 4 5 5 5 4 5 374 4 5 5 5 5 4 5 374 4 5 5 4 4 4 4 345 5 5 5 5 4 5 5 394 4 4 3 4 3 4 3 294 2 4 4 3 4 4 4 294 4 4 4 4 4 4 3 314 4 4 4 4 4 4 4 325 4 5 5 4 5 5 5 384 4 4 4 5 5 4 4 345 5 5 5 5 5 5 5 405 5 5 5 5 5 5 5 404 4 4 4 4 4 4 4 324 3 4 4 4 4 4 4 315 4 5 5 4 5 5 5 384 4 5 4 4 2 5 4 324 4 4 4 5 4 4 5 344 4 4 4 5 4 4 5 344 4 4 4 4 4 3 4 315 4 5 5 5 5 5 5 39
4 4 4 4 3 4 5 4 324 4 4 4 4 5 5 5 354 4 4 4 5 5 5 5 365 5 5 5 5 4 5 5 395 4 4 4 4 5 4 4 344 4 4 4 4 4 4 4 324 4 4 4 4 4 4 5 334 4 4 4 4 4 3 3 304 4 5 5 4 4 4 4 345 5 5 4 4 4 5 4 365 5 5 4 5 4 4 4 365 5 5 5 5 4 5 5 395 5 5 5 5 5 4 4 384 4 4 4 4 4 4 4 32
35 35 35 35 35 35 35 35 2804 4 4 4 4 4 4 4 324 4 5 5 5 4 4 5 364 5 4 4 4 4 5 5 355 4 5 5 5 4 4 5 374 2 4 5 4 5 5 5 344 4 5 5 4 4 2 4 325 5 5 5 5 5 4 5 394 4 4 4 4 4 2 2 285 4 4 4 4 4 4 4 335 4 4 5 5 5 5 5 384 4 4 5 5 5 4 5 364 4 5 5 4 5 5 5 375 4 5 5 5 5 4 5 385 4 5 5 5 5 5 5 392 4 2 3 2 2 2 2 194 4 4 4 4 5 5 5 353 4 3 4 4 3 3 1 255 5 5 5 4 5 5 5 394 4 2 4 4 4 1 4 274 5 5 5 5 5 5 5 394 4 4 4 4 4 4 4 322 4 4 4 4 4 4 2 285 5 5 5 5 5 5 5 40
23 23 23 23 23 23 23 23 184100 100 100 100 100 100 100 100 800
BL1 BL2 BL3 BL4 BL5 total2 2 2 2 1 94 4 4 3 4 194 4 2 4 5 193 3 4 3 3 165 3 4 5 5 224 2 4 5 5 204 1 4 4 4 174 4 4 4 4 204 4 4 4 3 194 4 5 5 4 224 4 4 4 4 204 2 4 4 5 195 2 4 4 4 193 4 2 2 3 144 2 4 4 4 185 4 5 5 4 235 3 5 5 4 224 4 4 5 4 214 4 4 2 4 183 4 3 4 4 184 4 3 4 4 194 4 5 4 5 224 4 3 3 4 184 4 3 3 4 184 4 4 4 4 205 4 3 4 5 215 4 2 4 5 204 3 4 3 4 184 1 4 4 4 172 4 2 3 3 143 2 2 2 4 135 2 4 5 4 203 3 4 3 3 164 4 4 4 4 205 4 4 4 5 225 2 3 5 5 203 3 3 4 4 174 4 4 4 4 204 2 2 4 4 164 5 5 4 4 224 3 4 4 3 184 4 4 4 4 20
42 42 42 42 42 2103 3 3 4 3 165 2 4 4 4 194 4 4 4 4 204 2 4 4 4 185 2 4 4 4 192 2 2 3 3 122 2 2 4 4 143 1 2 3 3 124 2 2 2 3 135 4 4 5 4 224 2 2 4 4 165 3 3 5 5 215 5 5 5 5 254 4 4 4 4 204 4 4 3 4 195 1 4 5 4 194 2 2 4 5 174 2 2 4 2 144 3 4 4 4 194 3 4 4 4 195 4 4 5 4 22
4 4 4 2 3 174 4 5 4 5 224 2 5 5 4 204 4 4 4 4 204 4 4 5 5 224 3 3 3 3 164 4 5 4 4 212 4 2 2 2 125 4 5 5 5 244 4 4 4 5 214 4 4 4 4 204 4 4 4 4 205 4 5 5 5 244 4 4 4 2 18
35 35 35 35 35 1753 3 3 4 3 164 3 4 4 4 195 4 5 5 4 234 4 4 4 4 204 4 2 4 4 184 2 4 4 5 194 5 4 5 5 234 2 2 2 2 124 4 4 4 4 204 3 5 5 4 214 3 2 3 5 174 2 4 5 5 204 4 4 5 4 214 2 5 4 4 193 4 4 5 4 204 2 5 5 5 213 3 3 4 5 184 4 5 5 5 234 1 1 2 3 114 4 4 4 4 204 2 4 4 4 184 2 4 4 4 184 5 5 4 5 23
23 23 23 23 23 115100 100 100 100 100 500
Case Summaries Umur Jenis kelamin Pendapata Produk yanPekerjaan Lama menggunakan produk tersebut
1. Attack 1 18 2 3 1 1 12 27 1 4 1 2 33 30 1 3 1 1 34 20 2 2 1 1 35 26 1 4 1 1 26 30 1 4 1 4 37 22 2 3 1 1 28 22 2 4 1 1 39 33 2 3 1 3 3
10 30 2 4 1 4 311 17 1 4 1 1 212 22 2 4 1 1 313 29 3 3 1 2 314 22 2 3 1 1 315 29 2 4 1 4 316 23 2 4 1 1 317 26 2 3 1 4 218 32 2 3 1 2 319 32 1 4 1 1 320 25 2 4 1 2 321 21 2 4 1 1 322 26 1 3 1 1 323 30 1 4 1 4 324 26 2 4 1 4 325 20 2 4 1 1 326 22 1 4 1 1 327 21 1 1 1 1 328 20 2 2 1 5 329 24 2 4 1 1 330 21 1 2 1 1 331 20 1 3 1 1 132 34 2 3 1 2 333 27 2 4 1 4 334 22 1 4 1 1 335 32 2 3 1 4 336 25 2 4 1 4 237 21 2 4 1 1 338 28 2 4 1 4 339 33 2 4 1 3 340 30 1 4 1 2 341 21 1 2 1 1 342 36 2 3 1 2 3
Total N 42 42 42 42 42 42
2. Rinso 1 22 2 4 2 1 32 35 2 4 2 3 33 42 2 3 2 5 34 26 2 2 2 4 25 30 2 4 2 4 36 30 1 4 2 4 37 29 1 4 2 4 28 19 2 4 2 1 19 23 2 3 2 4 3
10 24 1 4 2 1 311 50 2 4 2 2 312 28 1 4 2 3 313 20 1 4 2 1 314 22 1 3 2 1 215 46 1 4 2 3 316 26 1 3 2 1 317 23 1 3 2 1 318 29 2 3 2 2 319 40 2 2 2 5 320 22 2 4 2 1 321 27 2 3 2 3 322 22 1 1 2 1 323 24 1 3 2 1 324 36 2 4 2 3 325 15 1 3 2 1 326 41 2 3 2 2 327 20 1 4 2 1 128 37 2 3 2 5 329 25 2 4 2 4 330 31 2 4 2 3 331 30 1 4 2 3 132 19 2 3 2 1 333 21 1 4 2 1 334 16 2 2 2 1 135 21 1 3 2 1 2
Total N 35 35 35 35 35 35
3. So Klin 1 35 2 3 3 2 32 30 2 3 3 2 33 20 1 3 3 1 34 31 2 3 3 2 35 24 1 4 3 1 36 25 2 4 3 4 37 29 2 3 3 2 38 22 2 4 3 1 39 20 2 4 3 1 3
10 32 2 2 3 2 311 23 2 3 3 1 112 37 1 4 3 4 313 40 2 4 3 4 314 34 2 3 3 4 215 27 2 4 3 4 116 23 1 2 3 1 217 28 1 4 3 4 318 21 2 3 3 1 219 36 2 3 3 4 220 28 2 4 3 4 221 34 2 3 3 5 322 31 2 3 3 4 323 22 2 4 3 1 3
Total N 23 23 23 23 23 23Total N 100 100 100 100 100 100
LAMPIRAN 2 DAFTAR DATA SPSS
Validitas
Item-Total Statistics
96.07 117.375 .468 .929
96.97 119.344 .175 .932
96.43 113.289 .671 .926
96.83 107.661 .772 .923
96.50 110.534 .723 .925
96.47 116.395 .433 .929
96.87 115.016 .414 .930
96.90 111.472 .722 .925
97.07 109.030 .763 .924
96.40 112.317 .674 .926
96.70 121.666 .106 .931
96.50 113.500 .683 .926
96.80 113.821 .521 .928
96.40 115.972 .579 .927
96.30 113.666 .684 .926
96.93 121.375 .057 .933
96.63 112.240 .666 .926
96.53 115.499 .532 .928
96.73 110.478 .622 .926
96.50 108.259 .823 .923
96.93 110.547 .632 .926
97.80 112.786 .371 .932
97.27 107.513 .659 .926
96.87 107.292 .777 .923
97.00 109.517 .639 .926
BI1.1 Brand Image - Karakteristik Produk
BI1.2 Brand Image - Karakteristik Produk
BI1.3 Brand Image - Karakteristik Produk
BI1.4 Brand Image - Karakteristik Produk
BI1.5 Brand Image - Karakteristik Produk
BI2.1 Brand Image - Kalebihan Produk
BI2.2 Brand Image - Kalebihan Produk
BI2.3 Brand Image - Kalebihan Produk
BI2.4 Brand Image - Kalebihan Produk
BI2.5 Brand Image - Kalebihan Produk
BA1.1 Brand Attitude - Brand yang digunakan
BA1.2 Brand Attitude - Brand yang digunakan
BA1.3 Brand Attitude - Brand yang digunakan
BA1.4 Brand Attitude - Brand yang digunakan
BA1.5 Brand Attitude - Brand yang digunakan
BA2.1 Brand Attitude - Yang anda rasakan
BA2.2 Brand Attitude - Yang anda rasakan
BA2.3 Brand Attitude - Yang anda rasakan
BA2.4 Brand Attitude - Yang anda rasakan
BA2.5 Brand Attitude - Yang anda rasakan
BL1 Brand Loyalty
BL2 Brand Loyalty
BL3 Brand Loyalty
BL4 Brand Loyalty
BL5 Brand Loyalty
Scale Meanif ItemDeleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Reliabilitas Attack - Brand Image
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
42 100,00 ,0
42 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Reliability Statistics
,829 10
Cronbach'sAlpha N of Items
Reliabilitas Attack - Brand Attitude[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
42 100,00 ,0
42 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Reliability Statistics
,866 10
Cronbach'sAlpha N of Items
Reliabilitas Attack - Brand Loyalty
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Page 1
Case Processing Summary
42 100,00 ,0
42 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Reliability Statistics
,653 5
Cronbach'sAlpha N of Items
Page 2
Reliability Rinso - Brand Image[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
35 83,37 16,7
42 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Reliability Statistics
,844 10
Cronbach'sAlpha N of Items
Reliability Rinso - Brand Attitude[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
35 83,37 16,7
42 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Reliability Statistics
,865 10
Cronbach'sAlpha N of Items
Reliability Rinso - Brand Loyalty[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
35 83,37 16,7
42 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Page 1
Reliability Statistics
,794 5
Cronbach'sAlpha N of Items
Page 2
Reliabilitas So Klin - Brand Image [DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
23 54,819 45,242 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Reliability Statistics
,902 10
Cronbach'sAlpha N of Items
Reliabilitas So klin - Brand Attitude [DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
23 54,819 45,242 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Reliability Statistics
,902 10
Cronbach'sAlpha N of Items
Reliabilitas So Klin - Brand Loyalty [DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
23 54,819 45,242 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.
Page 1
Reliability Statistics
,726 5
Cronbach'sAlpha N of Items
Page 2
Correlations Attack [DataSet0]
Correlations
1 ,610**,000
42 42,610** 1,000
42 42
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
brandimage_brandattitude_attack
brandloyalty
brandimage_brandattitude
_attack brandloyalty
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlations Rinso [DataSet0]
Correlations
1 ,759**,000
35 35,759** 1,000
35 35
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
brandimage_brandloyalty_rinso
brandloyalty
brandimage_brandloyalty_
rinso brandloyalty
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlations So Klin [DataSet0]
Correlations
1 ,649**,001
23 23,649** 1,001
23 23
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
brandimage_brandattitude_soklin
brandloyalty
brandimage_brandattitude
_soklin brandloyalty
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Page 1
LAMPIRAN 3 TABEL r
LAMPIRAN 4 TABEL t
LAMPIRAN 5 TABEL f
Top Related