8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
1/36
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakangJalan raya adalah salah satu sarana transportasi yanag paling banyak dipergunakan
untuk menunjang perekonomian maupun kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari. Jalan
raya berfungsi untuk melewatkan lalu lintas diatasnya dengan cepat, aman dan nyaman.
Transportasi darat merupakan sistem trasportasi yang terbesar dan yang paling
mendapat perhatian. Hal ini terutama disebabkan oleh aktivitas manusia pada umumnya
dilakukan di darat, dimana sistem transportasi darat ini memerlukan prasarana jalan
sebagai jalur penghubung sebagai penunjang perekonomian, perkembangan wilayah,
perkembangan sosial dan perkembangan kebudayaan.Ditinjau dari segi manfaatnya tersebut maka jalan raya sangat memerlukan
pengembangan dan pengelolaan yang sungguh-sungguh agar selalu dapat melayani
kebutuhan lalu lintas bagi masyarakat yang semakin meningkat.ntuk mendapatkan jalan yang baik dan nyaman, sesuai dengan kelas jalan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu Direktorat Jenderal !ina "arga maka perlu
ditinjau aspek geometriknya sebagai dasar perencanaan untuk menentukan kecepatanrencana yang layak untuk jalan tersebut. #ecepatan rencana $ % & ' adalah kecepatan
yang dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik yang memungkinkan kendaraan-
kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dengan kondisi cuaca yang cerah, lalu
lintas yang lengang dan pengaruh samping jalan yang tidak berarti $(ukirman (, )**+'. ntuk perencanaan jalan raya yang baik, bentuk geometriknya harus ditetapkan
sedemikian rupa sehingga jalan yang bersangkutan dapat memberikan pelayanan yang
optimal kepada lalu lintas sesuai dengan fungsinya, sebab tujuan akhir dari perencanaan
geometrik ini adalah menghasilkan infrastruktur yang aman, efisiensi pelayanan arus
lalu lintas dan memaksimalkan ratio tingkat penggunaan biaya juga memberikan rasa
aman dan nyaman kepada pengguna jalan.
1
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
2/36
1.2. Rumusan masalahDari uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu
). !agaimana proses pembuatan erencanaan Teknik Jalan &aya
1.3. Tujuan
/dapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut ). "engetahui proses pembuatan erencanaan Teknik Jalan &aya.
1. . !an"aatHasil erencanaan Teknik Jalan &aya ini diharapkan dapat dipakai sebagai informasi
ilmiah kepada instansi terkait yang berkompeten terhadap permasalahan ini, dalam
perancangan jalan raya untuk menunjang perkembangan laju ekonomi untuk 0ndonesia,
khususnya pembangunan prasarana transportasi. (elain itu hasil dari perencanaan ini
diharapkan dapat menjadi rujukan atau pembanding bagi perencanaan lain.
2
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
3/36
BAB II
TIN#AUAN PU$TA%A
2.1. #alan Ra&a1.).). engertian Jalan &aya
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah dan2atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan
kereta api, jalan lori, dan jalan kabel $ eraturan emerintah 3omor 4+ Tahun
1556'.Jalan raya adalah jalur - jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat
oleh manusia dengan bentuk, ukuran - ukuran dan jenis konstruksinya sehingga
dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang, hewan dan kendaraan
yang mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan mudah
dan cepat $7larkson H.8glesby,)***'.1.).1. #lasifikasi Jalan &aya
Jalan raya pada umumnya dapat digolongkan dalam + klasifikasi yaitu
klasifikasi menurut fungsi jalan, klasifkasi menurut kelas jalan, klasifikasi
menurut medan jalan dan klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan $!ina
"arga )**9'.1.).1.). #lasifikasi "enurut :ungsi Jalan
#lasifikasi menurut fungsi jalan terdiri atas 4 golongan yaitu
). Jalan arteri yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-
ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah
jalan masuk dibatasi secara efisien.
1. Jalan kolektor yaitu jalan yang melayani angkutan
pengumpul2pembagi dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang,
kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi.
4. Jalan lokal yaitu Jalan yang melayani angkutan setempat dengan
ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan
jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
1.).1.1. #lasifikasi "enurut #elas Jalan
3
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
4/36
#lasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan jalan
untuk menerima beban lalu lintas, dinyatakan dalam muatan sumbu
terberat $"(T' dalam satuan ton.
Tabel 2.1. %las'"'kas' jalan ra&a menurut kelas jalan
:ungsi #elas "uatan (umbuTerberat2"(T $ton'
/rteri
0
00
000/
;)5
)5
<
#olektor 000 /
000 !<
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen
Bina Marga, 199 !
1.).1.4. #lafifikasi "enurut "edan Jalan
"edan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar
kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur. #eseragaman
kondisi medan yang diproyeksikan harus mempertimbangkan
keseragaman kondisi medan menurut rencana trase jalan dengan
mengabaikan perubahan-perubahan pada bagian kecil dari segmen
rencana jalan tersebut.
Tabel 2..2. %las'"'kas' !enurut !e(an #alan
N) #en's !e(an N)tas'%em'r'ngan!e(an *+,
) Datar D = 4
1 !erbukit ! 4-1>
4 egunungan ? ;1>
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen
Bina Marga 199 !
4
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
5/36
1.).1.+. #lasifikasi "enurut @ewenang embinaan Jalan $!ina "arga
)**9'
#lasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan terdiri dari
). Jalan desa, yang meliputi semua jalan di desa.
1. Jalan kabupaten atau kotamadya, yang meliputi semua jalan di
kabupaten dan kotamadya.
4. Jalan propinsi, selain melayani lalu lintas dalam propinsi, juga
berfungsi menghubungkan dengan propinsi lainnya.
+. Jalan negara, berfungsi menghubungkan ibukota-ibukota propinsi.
2.2. Peren-anaan #alan Ra&a
1.1.) /linyemen HoriAontal/linyemen horiAontal2trase jalan, terutama di titik beratkan pada perencanaan
sumbu jalan. ada gambar tersebut akan terlihatkan apakah jalan tersebut jalan
lurus, garis menikung kekiri, atau menikung kekanan. (umbu jalan terdiri dari
rangkaian garis lurus, lengkung berbentuk lingkaran dan berbentuk lenkung
peralihan. erencanaan geometrik jalan menfokuskan pilihan letak dan panjang
dari bagian-bagian jalan, sesuai dengan kondisi medan sehinga terpenuhi
kebutuhan akan pengoperasian lalu lintas dan keamanan $ditinjau dari jarak pandang pengemudi kendaraan ditikungan'.
/linyemen horiAontal terdiri dari ). !agian Burus1. !agian Bengkung $Tikungan'4. Tikungan gabungan
5
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
6/36
/3J/3? !/?0/3 B & (
BC3?# 3? $T0# 3?/3'
& " ( " " BC3?# 3? H8&0 83T/B
o " #
D 4651
1>maE
π
=
'$)19 maEmaE
1
min $ e%
# #+
=
& min F Jari jari tikungan minimum $m'
6
:ungsi:ungsi
Panjang Bag'an Lurus !a 'mumPanjang Bag'an Lurus !a 'mum $m'$m'
Datar Datar erbukitanerbukitan egununganegunungan
/rteri/rteri 45554555 1>551>55 15551555
#olektor #olektor 15551555 )9>5)9>5 )>55)>55
BokalBokal )>55)>55 )155)155 9>59>5
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
7/36
DmaE F Derajat maksimum
%& F #ecepatan kendaraan rencana $#m2jam'
emaE F (uperelevasi maksimum $G'
f maE F #oefisien gesekkan melintang maksimum
Dimana nilai $ maE dicari dengan menggunakan grafik berikut
7
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
8/36
!entuk lengkung horiAontal). :ull 7ircle
Bengkung yang hanya terdiri dari bagian lengkung tanpa adanya peralihan. ang
dimaksud disini adalah hanya ada satu jar'2 l'ngkara n pada lengkung tersebut.
#eterangan gambar I F sudut tikungan
8 F titik pusat lingkaran
T F panjang tangen , jarak dari T7 0 dan 0 7T & F jari-jari lingkaran
Bc F panjang busur lingkaran
C F jarak 0 ke 77
dapat dihitung dengan rumus berikut ini
1. (piral - 7ircle (piral
8
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
9/36
Bengkung terdiri atas bagian lengkungan */'r-le, dengan bagian 0eral'han
*$0'ral, untuk menghubungkan dengan bagian yang lurus :7. Dua bagian
lengkung di kanan-kiri :7 itulah yg disebut (piral. *l'hat 0erbe(aan (engan /,.
#eterangan
Ks F absis titik (7 pada garis tangent, jarak dari titik T( ke (7
s F ordinat titik (7 pada garis tegak lurus garis tangent. jarak tegak lurus
ke titik (7 pada lengkung
Bs F panjang lengkung peralihan $panjang T( ke (7 atau 7( ke (T'
Bc F panjang busur lingkaran $ panjang dari (7 ke 7( '
T( F titik dari tangent ke spiral
(7 F titik dari spiral ke lingkaran
Cs F jarak dari 0 ke busur lingkaran
&c F jari-jari lingkaran
L s F sudut lengkung dpiral
p F pergeseran tangent terhadap spiral
k F absis dari p pada garis tangent spiral
9
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
10/36
dapat dihitung dengan rumus dibawah ini
4. (piral (piralBengkung yg hanya terdiri dari spiral-spiral saja tanpa adanya circle. 0ni
merupakan model (7( tanpa circle. Bengkung ini biasanya terdapat di tikungan
dengan kecepatan sangat tinggi. $lihat perbedaan dengan (7('
10
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
11/36
dapat dihitung dengan rumus dibawah ini
D'agram $u0erele as'
11
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
12/36
Diagram (uper Clevasi 7ircle-7ircle
Diagram (uper Clevasi (piral-7irle-(piral
12
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
13/36
Diagram (uper Clevasi (piral-(piral
Tikungan ?abungan
/da 1 macam tikungan gabungan
). Tikungan ?abungan (earah .
13
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
14/36
1. Tikungan ?abungan !erbalik. .
14
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
15/36
1.1.1 /linyemen %ertikalada gambar akan terlihat apakah jalan tersebut tanpa kelandaian, mendaki
atau menurun, pada perencanaan alinyemen vertikal ini di pertimbangkan
b)9agaimana meletakkan sumbu jalan sesuai kondisi medan dengan
menperhatikan sifat operasi kendaraan, keamanan jarak pandang dan fungsi
jalan. emilihan alinyemen vertikal, berkaitan dengan pekerjaan tanah yang
mungkin timbul akibat adanya galian dan timbunan yang harus di lakukan.#ondisi yang baik antara alinyemen vertikal dan horinAontal memberikan
keamanan dan kenyamanan pada pemakai jalan. erencanaan ini diharapkan
dapat miningkatkan umur pada konstruksi jalan tersebut. (elain itu dari segi
ekonomis diharapkan dapat menguntungkan.
#elandaian maksimum
embatasan kelandaian $maksimum' dimaksudkan untuk memungkinkan
kendaraan bergerak terus tanpa harus kehilangan kecepatan yang berarti.
anjang lengkung vertikal
Bengkung vertikal harus disediakan pada setiap lokasi yang mengalami
perubahan kelandaian, dengan tujuan
). "engurangi goncangan akibat perubahan kelandaian, dan
1. "enyediakan jarak pandang henti.
15
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
16/36
Bengkung vertikal dalam standar ini ditetapkan berbentuk parabola
sederhana. anjang lengkung vertikal cembung, berdasarkan jarak pandangan
henti dapat ditentukan dengan rumus berikut a. Jika jarak pandang lebih kecil dari panjang lengkung vertikal $s = l'
b. Jika jarak pandang lebih besar dari panjang lengkung vertikal $( ; B'
anjang minimum lengkung vertikal cembung berdasarkan jarak pandangan
henti, untuk setiap kecepatan rencana $%&' dapat menggunakan Tabel 15.
16
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
17/36
anjang lengkung vertikal cekung berdasarkan jarak pandangan henti dapat
ditentukan dengan rumus berikut $//(HT8, 155)'
a. Jika jarak pandang lebih kecil dari panjang lengkung vertikal $( = B'
b. Jika jarak pandang lebih besar dari panjang lengkung vertikal $( ; B'
dengan pengertian
B F panjang lengkung cekung $m'
/ F perbedaan aljabar landai $G'
( F jarak pandang henti $m'
anjang minimum lengkung vertikal cekung berdasarkan jarak pandangan
henti, untuk setiap kecepatan rencana $%&' dapat menggunakan Tabel 1).
anjang lengkung vertikal cekung berdasarkan jarak pandangan lintasan di
bawah dapat ditentukan dengan rumus berikut $//(HT8, 155)'
a. Jika jarak pandang lebih kecil dari panjang lengkung vertikal $( = B'
17
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
18/36
b. Jika jarak pandang lebih besar dari panjang lengkung vertikal $( ; B'
dengan pengertian
B F panjang lengkung vertikal cekung $m'
/ F perbedaan aljabar landai $G'
( F jarak pandang $m'
7 F kebebasan vertikal $m'
18
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
19/36
BAB III
ANALI$A DATA
3.1. Peren-anaan Al'n&emen H)r' )ntala. #oordinat
Titik / F $5,555 M 5,555'Titik ! F $ 91,*9*< M -9+,>+** 'Titik 7 F $)+6,95** M -49, cm
d !-7 F
xB xC − ¿
¿(¿2 ¿+( yC − yB) ² )
¿√ ¿
F
(146,7099 − 72,9798 )²(¿+(−37,8865 − (− 74,5499 ))² )
√ ¿
F
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
20/36
d D-C F
D xE− x¿
¿(¿2 ¿+( yE− yD)² )
¿√ ¿
F
(292,8566 − 184,0559 )²(¿+(−1,6710 − (36,1562 ))² )
√ ¿
F ))>,)
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
21/36
c. /Aimuth
N /! F )4>O46P4>Q
N !7 F N /! - N !/F )4>O46P4>Q - 91O1P>65+O
N 7D F N !7 - !7D R )6QF 16,96>9O
N DC F N D7 - 7DC R )P>6Q - *9O4>P+5Q - )
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
22/36
Diketahui
emaE F )5G
%& F
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
23/36
b. "encari panjang lengkung spiral $Bs'). !erdasarkan waktu tempuh maE $4 dt' untuk melintasi lengkung peralihan
Ls=V R3,6
×T
Ls= 803,6 × 3
Ls= 66,667 m
1. !erdasarkan antisipasi gaya sentrifugal $"odifikasi (hortt'
Ls= 0,022 V R3
Rc × C − 2,727 V R × e
C
Ls= 0,022 803
250 × 0,4− 2,727 80 × 0,1
0,4
Ls= 58,1 m
4. !erdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaiane
(¿¿m− en)3,6 . T e
V R
Ls= ¿
Ls= (0,1 − 0,02 )3,6 .0,025 80
Ls= 71,111 m
+. !erdasarkan dari tabel panjang minimal spiralDari tabel diperoleh Bs F
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
24/36
d. anjang lengkung circle $Bc'
Lc=(∆ 1− 2 θ s)
180. π . R c
Lc= (72,0494 − 2 .9,167 )180
. π . 250
Lc= 234,378 m
#arena Bc ; 1> m , maka digunakan diagram $5/5$
e. anjang lengkung total $Bt'Bt F Bc R 1 BsBt F 14+,49< R 1 .
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
25/36
25
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
26/36
i. "enghitung Cs
Es= ( Rc+ p)sec 12
∆1− Rc
Es= (250 +1,074 )sec 1
272,0494 – 250
Es= 60,442 m
j. "enghitung nilai Ks dan s
Xs= Ls(1 − Ls340 . R c2) Xs= 80 (1 −
80 3
40 .250 2) Xs= 79,795 m
Ys= Ls2
6 . Rc
Ys= 802
6 . 250
Ys= 4,267 m
TI%UN4AN II *PI II,Diketahui
I 1 F 46,9*+9
& min F 15*,*9+ m
& rencana F 1>5 m
Bs F
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
27/36
27
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
28/36
b. anjang lengkung total $Bt'Bt F Bc R 1 BsBt F >5 R 1 .>5 m
c. ergeseran terhadap tangen asli $p'θ s
1− cos ¿
p= Ls
2
6 . R c− Rc ¿
9,1671 − cos ¿
p= 802
6 . 250− 250 ¿
p= 1,074 m
d. 3ilai k
k = Ls− Ls
3
40 . Rc2 − Rc sin θ s
k = 80 − 80 3
40 . 250 2− 250 sin9,167
k = 39,967 m
e. "enghitung Ts
Ts= ( Rc+ p )tan 12
∆1+k
Ts= (250 +1,074 )tan 12
36,7947 +39,967
Ts= 123,475 m
f. "enghitung Cs
Es= ( Rc + p )sec 12
∆2− Rc
Es= (250 +1,074 )sec 12
36,7947 – 250
Es= 14,597 m
28
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
29/36
g. "enghitung nilai Ks dan s
Xs= Ls(1 − Ls340 . R c2) Xs= 80 (1 − 80 340 .250 2) Xs= 79,795 m
Ys= Ls
2
6 . Rc
Ys= 802
6 . 250
Ys= 4,267 m
TI%UN4AN III *PI III,Diketahui
I 4 F 6
& min F 15*,*9+ m
& rencana F 1>5 m
Bs F 6> R 1 .6> m
29
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
30/36
c. ergeseran terhadap tangen asli $p'θs
1− cos ¿
p= Ls
2
6 . Rc
− Rc ¿
9,1671 − cos ¿
p= 802
6 . 250− 250 ¿
p= 1,074 m
d. 3ilai k
k = Ls− Ls
3
40 . Rc2 − Rc sin θ s
k = 80 − 80 3
40 . 250 2− 250sin 9,167
k = 39,967 m
e. "enghitung Ts
Ts= ( Rc+ p )tan 12
∆3 +k
Ts= (250 +1,074 )tan 12
82,4056 +39,967
Ts= 259,787 m
f. "enghitung Cs
Es= ( Rc + p )sec 12
∆3− Rc
Es= (250 + 1,074 )sec 12 82,4056 – 250
Es= 83,705 m
g. "enghitung nilai Ks dan s
Xs= Ls(1 − Ls340 . R c2) Xs= 80 (1 − 803
40 .250 2) Xs= 79,795 m
30
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
31/36
Ys= Ls
2
6 . RcYs= 80
2
6 . 250
Ys= 4,267 m
31
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
32/36
3.2. PEREN/ANAAN ALIN6E!EN 7ERTI%AL
Diketahui
%& F G
Jarak pandang henti $J h' F )15 m
Jarak pandang mendahului $J d' F >>5 m
Peren-anaan lengkung ert'kal I
). "enghitung #elandaian &encana
1=(575 − 412,5 )
5233× 100 = 3,11
2=(575 − 475 )
900× 100 = 11,11
1. "encari anjang Ba. !erdasarkan jarak pandang henti
! " < L #maka : L= A × ! "
2
405
L= (3,11 +11,11 )× 1202
405
L= 505,60 m
! " > L #maka : L= 2 ! "−405 A
L= 2.120 − 405(3,11 +11,11 )
L= 211,52 m
"emenuhi
Tidak "emenuhi
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
33/36
b. !erdasarkan jarak mendahului
! $ < L # maka: L= A × ! $
2
840
L= (3,11 +11,11 )× 5502
840
L= 5120,89 m
! $> L # maka: L= 2 ! $− 840 A
L= 2.550 − 840(3,11 +11,11 )
L= 1040,93 m
c. !erdasarkan jarak kenyamananB F / E
F $ 4,)) R )),)) ' E <F ))4,96 m
d. !erdasarkan jarak dari tabelDari tabel panjang minimum lengkung vertikal diperoleh panjang
lengkung F $5' m.
Jadi panjang B• !erdasarkan jarak pandang henti F >5>,65 m• !erdasarkan jarak mendahului F >)15,
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
34/36
4. "enghitung ergeseran %ertikal Dari Titik % ke !agian Bengkung
E%= A × L
800
E%= (3,11 +11,11 )× 200800
E%= 3,56 m
Peren-anaan lengkung ert'kal II
). "enghitung #elandaian &encana
2=(575 − 475 )
900× 100 = 11,11
3=(675 − 475 )
3350× 100 = 5,97
1. "encari anjang Ba. !erdasarkan jarak pandang henti
! " < L #maka: L= A × ! "
2
405
L= (11,11 − 5,97 )× 1202
405
L= 182,76 m
! " > L #maka : L= 2 ! " −405 A
L= 2.120 − 405(11,11 − 5,97 )
L= 163,87 m
b. !erdasarkan jarak mendahului
! $ < L # maka: L= A × ! $
2
840
"emenuhi
Tidak "emenuhi
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
35/36
L= (11,11 − 5,97 )× 5502
840
L= 1851,01 m
! $> L # maka: L= 2 ! $−840 A
L= 2.550 − 840(11,11 − 5,97 )
L= 942,11 m
c. !erdasarkan jarak kenyamananB F / E
F $ )),)) - >,*9 ' E <F +),)1 m
d. !erdasarkan jarak dari tabelDari tabel panjang minimum lengkung vertikal diperoleh panjang
lengkung F $5' m.
Jadi panjang B• !erdasarkan jarak pandang henti F )
8/16/2019 Geometri_Jalan_Raya.docx
36/36
DA TAR PU$TA%A
http 22repository.usu.ac.id2bitstream2)14+>69.html
http 22fadlyfauAie.wordpress.com215)52)12)>2vertical-alignment2
Hendarsin Shirley.2000. Perencanaan Teknik Jalan Raya. Bandung : Polite ni
!egeri Bandung.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26171/3/Chapter%20II.pdfhttp://pratomolegowo.blogspot.com/2011/02/alinyemen-horizontal_15.htmlhttp://fadlyfauzie.wordpress.com/2010/12/15/vertical-alignment/http://pratomolegowo.blogspot.com/2011/02/alinyemen-horizontal_15.htmlhttp://fadlyfauzie.wordpress.com/2010/12/15/vertical-alignment/http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26171/3/Chapter%20II.pdf