8/19/2019 Geodesi lingkungan
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangHutan mempunyai jasa yang sangat besar bagi kelangsungan makhluk hidup
terutama manusia. Salah satu jasa hutan adalah mengambil karbon dioksida dari udaradan menggantimya dengan oksigen yang diperlukan makhluk lain. Oleh karena itu hutan
disebut paru-paru dunia. Pentingnya peran hutan dalam kelangsungan hidup maka hutan
perlu dijaga.
Kebakaran hutan merupakan bencana yang bisa terjadi secara alami karena terlalu
panasnya kondisi di suatu hutan atau bisa juga terjadi karena akibat perbuatan manusia
yang ingin membuka lahan baru dengan cara membakar hutan. Hal tersebut akan
membahayakan bagi manusia. Apabila hal ini dibiarkan saja maka hutan akan semakin
habis dan oksigen pun akan semakin menipis.
Diperlukan suatu langkah untuk mengatasi hal tersebut, melalui disiplin ilmu
geomatika bisa dilakukan pemetaan keberadaan titik hotspot yang mungkin bisa memicuterjadinya kebakaran hutan, membuat peta raan bencana kebakaran, peta mitigasi saat
kebakaran. Diharapkan dengan disiplin ilmu tersebut bisa membantu dalam
menyelesaikan permasalahn kebakaran hutan.
1.2 Tujuan
!. Agar mahasisa mengetahui peran geomatika dalam kebakaran hutan.
". Agar mahasisa memahami pentingnya hutan bagi kehidupan.
#. Agar mahasisa bisa tanggap apabila terjadi kebakaran hutan.
$. %ntuk mengetahui langkah untuk melakukan e&akuasi.
1.3 Manfaat
!. 'ahasia dapat mengatahui peran geomatika dalam kebakaran hutan dan bisamengaplikasikannya.
". 'ahasisa bisa memahami pentingnya hutan bagi kehidupan.
#. 'ahasisa tanggap saat terjadi kebakaran hutan.
$. 'engetahui langkah untu melakukan e&akuasi.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
1
8/19/2019 Geodesi lingkungan
2/16
2.1 Hutan
(ahun !))) tentang Kehutanan mengatakan baha hutan adalah suatu kesatuan
ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi jenis
pepohonan dalam persekutuan dengan lingkungannya, yang satu dengan yang lain tidak dapat
dipisahkan. Dalam Pasal ! angka *$ s+d !! %% o. $! (ahun !))), hutan dibagi kepada *delapan jenis, yaitu/
a. Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah.
b. Hutan hak adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah.
c. Hutan adat adalah hutan negara yang berada dalam ilayah masyarakat hukum adat.
d. Hutan produksi adalah kaasan hutan yang mempunyai 0ungsi pokok memproduksi hasil
hutan.
e. Hutan lindung adalah kaasan hutan yang mempunyai 0ungsi pokok sebagai perlindungan
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan
erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
0. Hutan konser&asi adalah kaasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai 0ungsi
pokok pengaetan keanekaragaman tumbuhan dan sata serta ekosistemnya.
g. Kaasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai 0ungsi
pokok sebagai kaasan pengaetan keanekaragaman tumbuhan dan sata serta
ekosistemnya, yang juga ber0ungsi sebagai ilayah sistem penyangga kehidupan.
h. Kaasan hutan pelestarian alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai
0ungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengaetan keanekaragaman
jenis tumbuhan dan sata, serta peman0aatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya.
2.2 Hotspot
(itik panas *hotspot merupakan suatu istilah yang digunakan untuk
mengindikasikan lokasi terjadinya &egetation 0ire pada suatu daerah tertentu yang dinyatakan
dalam titik koordinat. Pada kenyataannya, tidak semua hotspot mengindikasikan terjadinya
kebakaran. %ntuk itulah diperkenalkan istilah 0irespot yang secara khusus digunakan untuk
mengindikasikan titik terjadinya kebakaran. amun istilah hotspot lebih umum digunakan.
1stilah ini muncul bersamaan dengan mulai beroperasinya satelit meteorologi OAA yang
menghasilkan citra untuk mengindikasikan terjadinya &egetation 0ire *22P'P", "334.
2.3 Penginderaan Jau
Penginderaan jauh *atau disingkat inderaja adalah pengukuran atau akuisisi data dari
sebuah objek atau 0enomena oleh sebuah alat yang tidak secara 0isik melakukan kontak
dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau 0enomena
oleh sebuah alat dari jarak jauh.
2.! Siste" Infor"asi #eografis
2
8/19/2019 Geodesi lingkungan
3/16
Sistem 1n0ormasi 5eogra0i *S15 adalah sistem berbasis komputer yang digunakan
untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis in0ormasi geogra0i. 6ang semula
in0ormasi permukaan bumi disajikan dalam bentuk peta yang dibuat secara manual, maka
dengan hadirnya Sistem 1n0ormasi 5eogra0i *S15 in0ormasi-in0ormasi itu diolah oleh
komputer, dan hasilnya berupa peta digital. Sistem 1n0ormasi 5eoga0i *S15 mampumenyajikan keaslian dan kelengkapan sebuah in0ormasi dibandingkan cara-cara yang
digunakan sebelumnya. Sistem in0ormasi geogra0i menyimpan data sesuai dengan data
aslinya. 7alaupun demikian, agar data yang disimpan itu akurat, maka data yang dimasukkan
haruslah data yang akurat.
2.$ #PS
Global Positioning System atau yang biasa disingkat dengan 5PS adalah alat
na&igasi elektronik yang menerima in0ormasi dari $ - !" satelit sehingga 5PS bisa
memperhitungkan posisi di mana kita berada di 8umi. Satelit 5PS tidak mentransmisikan
in0ormasi posisi kita, yang ditransmisikan satelit adalah posisi satelit dan jarak penerima 5PS
kita dari satelit. 1n0ormasi ini diolah alat penerima 5PS kita dan hasilnya ditampilkan kepada
kita. Dengan kata lain Global Positioning System *5PS adalah sistem untuk menentukan
letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan * synchronization sinyal satelit. Sinyal
ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan
letak, kecepatan, arah, dan aktu.
BAB III
3
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Waktuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Waktuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatan
8/19/2019 Geodesi lingkungan
4/16
P%MBAHASAN
3.1 Ke&a'aran Hutan
Kebakaran merupakan bencana yang paling sering dihadapi dan
bisa digolongkan sebagai bencana alam atau bencana yang disebabkan
oleh manusia.Bahaya kebakaran dapat terjadi setiap saat, karenabanyak peluang yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman
potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi
kebakaran hingga penjalaran api, asap dan gas yang ditimbulkan. (SNI 03
– 1736 – 2000)Denisi berdasarkan !eraturan Kepala Badan "asional !enanggulangan
Bencana "omor # $ahun 2%12 $entang !edoman !engelolaan Data dan
&n'ormasi Bencana &ndonesia, kebakaran adalah situasi dimana bangunanpada
suatu tempat dilanda api, sehingga menimbulkan korban danatau kerugian.
Bangunan tersebut antara lain rumahpemukiman, pabrik, pasar, gedung, danlain)lain. *edangkan kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan dimana
hutan dan lahan dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan
lahan yang menimbulkan kerugian dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan
seringkali menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu akti+itas dan
kesehatan masyarakat sekitar.
!ada dasarnya api sendiri terdiri dari 3 unsur dasar yang saling
terikat satu dengan yang lain yang disebut sebagai segitiga api atau re
triangle, yaitu panas, oksigen, bahan bakar. Dengan ditambahnya reaksi
kimia berantai yang terjadi antara ketiga unsur tersebut, maka
terjadilah api yang menyala.Kelas)kelas Kebakaran
"!- membagi kebakaran menjadi beberapa jenis, sesuai dengan
bahan yang terbakar. Bahan pemadam untuk masing)masing kelas
tersebut pun berbeda)beda
1. Kelas - $ermasuk dalam kelas ini adalah kebakaran pada bahan yang
mudah terbakar biasa contohnya kertas, kayu, karet, maupun
plastik. /ara mengatasinya bisa dengan menggunakan air untuk
menurunkan suhunya sampai di bawah titik penyulutan, serbukkimia kering untuk mematikan proses pembakaran, atau
menggunakan bahan halogen untuk memutus reaksi berantai
pembakaran.2. Kelas B
Kebakaran pada kelas ini adalah yang melibatkan bahan seperti
pada cairan combustible dan cairan 0ammable, contohnya bensin,
minyak tanah, gemuk, oli,dan bahan serupa. /ara mengatasinya
dengan menggunakan bahan seperti 'oam lebih disarankan.3. Kelas /
ang termasuk dalam kebakaran ini adalah alat)alat yangdijalankan oleh listrik. ntuk mengatasi kebakaran dengan
8/19/2019 Geodesi lingkungan
5/16
penyebab ini harus menggunakan bahan pemadam kebakaran
yang non kondukti' agar terhindar dari sengatan listrik. ang
terbaik adalah menggunakan /42 atau 5alon, namun karena si'at
dari 5alon yang merusak lingkungan maka pemadam dengan
bahan 5alon sudah tidak lagi di produksi. *ebagai catatankebakaran kelas / bisa dipadamkan oleh bahan pemadam
kebakaran kelas - dan B asalkan listrik terlebih dahulu dimatikan.
6
8/19/2019 Geodesi lingkungan
6/16
. Kelas D $ermasuk dalam kelas ini adalah kebakaran pada bahan logam
yang mudah terbakar (contohnya magnesium, titanium, 7irconium,
sodium dan potasium8. Bahan pemadamnya adalah powder khusus
kelas D.6. Kelas K
ang termasuk dalam kebakaran kelas ini adalah yang melibatkan
media memasak misalnya minyak goreng (baik yang berbahan
dasar tumbuhan atau hewan8. ntuk mengatasinya bisa
menggunakan serbuk kimia basah yang khusus untuk kebakaran
kelas ini.
3.2 Faktor e!akaranaktor)'aktor penyebab terjadinya kebakaran diantaranya ialah
1. aktor terjadinya kebakaran karena alam !etir (misal sambaran petir pada bahan mudah
terbakar8. 9empa bumi (misal gempa bumi yang mengakibatkan
terputusnya jalur gas bahan bakar8 9unung meletus (dikarenakan la+a pijar yang panas
membakar tumbuhan kering disekitarnya8. !anas matahari (misal panas matahari yang memantul
dari kaca cembung ke dedaunan kering di sekitarnya8.2. aktor terjadinya kebakaran karena manusia
Disengaja (pembalakan liar, balas dendam, dsj8.
Kelalaian (lupa mematikan tungku pembakaran saat akan
meninggalkan rumah, dsb8. Kurang pengertian (membuang rokok sembarangan,
merokok di dekat tempat pengisian bahan bakar, dsb8.3. aktor penyebab kebakaran karena binatang
tikus, kucing dan binatang peliharaaan
lainnya yang berpotensi menimbulkan
kebakaran akibat terdapat sumber api di
sekitar rumah tanpa pengawasan.
4leh karena si'at kebakaran dimana mengakibatkan banyak
kerugian, maka untuk mencegah terjadinya kebakaran dapat
diupayakan langkah)langkah sebagai berikut
1. :engadakan penyuluhan
mengenai bahaya
kebakaran dari pemerintah
kepada masyarakat.2. !engawasan bersama
terhadap segala potensi)potensi kebakaran secara
;
8/19/2019 Geodesi lingkungan
7/16
bersama)sama saling
mengingatkan.3. :enyediakan sarana
pemadam kebakaran akti'
maupun pasi' di area yang
berpotensi tinggi terjadi
kebakaran.
Dengan demikian dapat di upayakan pencegahan kebakaran
secara dini.
3.3 Peranan Il"# $eo%e&' %ala" e!akaran18 *istem in'ormasi geograsDengan *&9 banyak man'aat yang didapat baik dalam tindakan
pre+enti' maupun pasca kebakaran. -plikasi *&9 untuk tindakan
pre+enti' adalah menyajikan di lokasi mana saja lokasi kebakaranhutan atau titik)titik hot spot ditemukan serta in'ormasi)in'ormasi
terkait. :etode 9&* (Geographic Information System8 dapat
melakukan +isualisasi secara e'ekti' mengenai kondisi geogras yang
akurat, kejadian bencana kebakaran, ataupun perkiraan ancaman
kebakaran yang akan terjadi.*&9 digunakan untuk pembuatan !eta
8/19/2019 Geodesi lingkungan
8/16
8/19/2019 Geodesi lingkungan
9/16
Administration8 melalui sensor -5
8/19/2019 Geodesi lingkungan
10/16
titik api di lapangan, petugas pengendalian kebakaran hutan selain mengamati posisi
hotspot pada peta kerja, dapat pula mencari titik api di lapangan dengan
meman0aatkan 5PS. 8erikut ini tutorial cara memasukkan titik hotspot ke dalam
5PS *Perangkat so0tare yang diperlukan / Arc51S dan D;5PS.
3.( e*eren&' $eo%e&' +ang %'g#nakan %ala" ,'t'ga&' Ben-ana
e!akaran1. !enanggulangan bencana diatur dalam ndang)ndang
"omor $ahun 2%11$entang &n'ormasi 9eospasial, di
dalamnya dijelaskan bahwa &n'ormasi 9eospasial $ematik
(!eta Kebencanaan8 harus mengacu pada &n'ormasi
9eospasial Dasar. &n'ormasi 9eospasial Dasar yang
dimaksud adalah 1. !eta Dasar yang berupa !eta
8/19/2019 Geodesi lingkungan
11/16
6. ndang)ndang "omor 32 $ahun 2%%E tentang !erlindungan dan!engelolaan ingkungan 5idup (embaran "egara
8/19/2019 Geodesi lingkungan
12/16
!.1 Kesi"pu(an
Dari laporan ini bisa kami simpulkan baha peran bidang ilmu geomatika dalam
kebakaran hutan sangatlah besar. 8eberapa disiplin ilmu yang digunakan seperti penginderaan
jauh, sistem in0ormasi geogra0is, dan 5PS dapat digunakan untuk mengantisipasi saat terjadi
kebakaran hutan. Selain itu juga bisa untuk membuat rute e&akuasi, pembuatan peta raan
bencana kebakaran dan melakukan pengecekan di daerah < daerah yang dicurigai dapat
menimbulkan kebakaran.
!.2 Saran
Saran dari kelompok = adalah sebagai berikut/
!. >&akuasi kebakaran adalah/
a Penyelamatan korban yang masih selamat secepatnya ke daerah yang lebih
aman.
b 'enge&akuasi anak-anak dan anita ke tempat pengungsian.
c Pembagian masker dan oksigen untuk mencegah bertambahnya korban akibat
asap dampak kebakaran.
d Koordinasi dengan aparat dan tim SA; secepatnya.
e Penyelamatan harta benda yang mungkin masih dapat di selamatkan,
0 'enyiapkan tempat-tempat penampungan sementara bagi para pengungsi.
Pasca penanganan ilayah terdampak
Pasca penanganan ilayah terdampak yaitu mitigasi bencana. 'itigasi kebakaran
pada prinsipnya bertujuan untuk meminimumkan dampak korban dan kerugian 0isik dari
bencana tersebut.
8erdasarkan Peraturan 'enteri Kehutanan omor P.!"+'enhut-11+"33) (entang
Pengendalian Kebakaran Hutan, penanganan pasca kebakaran adalah semua usaha,
tindakan atau kegiatan yang meliputi in&entarisasi, monitoring dan e&aluasi, serta
koordinasi dalam rangka menangani suatu areal setelah terbakar.
! Pengumpulan bahan keterangan *Pulbaket
'enyajikan in0ormasi &isual tentang tingkat keraanan bencana kebakaran di
suatu ilayah, sebagai masukan kepada masyarakat dan atau pemerintah
kabupaten+kota dan pro&insi sebagai data dasar untuk melakukan tindakan
pre&enti0 terhindar dari bencana.
" 1denti0ikasi
'engidenti0ikasi penyebab dan dampak dari suatu bencana sehingga dapat
digunakan dalam perencanaan penanggulangan bencana dan rencana
pengembangan ilayah.
# 'onitoring dan >&aluasi'elakukan monitoring sebelum, pada saat dan setelah terjadi bencana,
sehingga dapat diketahui penyebab dan cara penaggulangannya. Sehingga
selanjutnya dapat dilakukan e&aluasi dari monitoring yang tela dilakukan.
$ ;ehabilitasi
'elakukan rehabilitasi pada area terdampak kebakaran untuk memulihkan
pada 0ungsi asli dari ilayah tersebut. Selain itu rehabilitasi penting untuk
memulihkan dan meningkatkan 0ungsi dan produkti&itas hutan dan lahan dengan
melibatkan berbagai pihak secara terpadu dan transparan, sehingga terujudnya
kelestarian sumberdaya hutan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang
bermukim didalam dan di sekitar hutan yang kehidupannya tergantung pada
kegiatan kehutanan.? Penegakan Hukum
12
8/19/2019 Geodesi lingkungan
13/16
'emberikan pemahaman kepada Pemerintah Pro&insi+Kabupaten+Kota atau
masyarakat umum, tentang %% Pembakaran hutan. Sosialisasi dilakukan dengan
berbagai cara antara lain, berita, poster, booklet, dan lea0let atau dapat juga secara
langsung kepada aparat pemerintah. @ika ternyata kebakaran hutan disengaja oleh
pihak tertentu maka akan dilakukan penegakkan hukum sesuai dengan undang-
undang yang berlaku.Selain itu, berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah
bencana kebakaran hutan terjadi kembali /
!. 'apping / pembuatan peta keraanan hutan di ilayah teritorialnya masing-
masing. 2ungsi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, namun yang laim
digunakan adalah # cara berikut /
Pemetaan daerah raan yang dibuat berdasarkan hasil olah data dari masa
lalu maupun hasil prediksi
Pemetaan daerah raan yang dibuat seiring dengan adanya sur&ai desa
* Partisipatory ;ural Appraisal
Pemetaan daerah raan dengan menggunakan 5lobal Positioning Systematau citra satelit *Groundcheck Hotspot
". 1n0ormasi / penyediaan sistem in0ormasi kebakaran hutan. Hal ini bisa
dilakukan dengan pembuatan sistem deteksi dini *early arning system di
setiap tingkat. Deteksi dini dapat dilaksanakan dengan " cara berikut /
• Analisis kondisi ekologis, sosial, dan ekonomi suatu ilayah
• pengolahan data hasil sur&ei lapangan oleh petugas
#. Sosialisasi / pengadaan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kepada
masyarakat.
Penyuluhan dimaksudkan agar mengin0ormasikan kepada masyarakat di setiap
ilayah mengenai bahaya dan dampak, serta peran akti&itas manusia yang seringkali
memicu dan menyebabkan kebakaran hutan. Penyuluhan juga bisa
mengin0ormasikan kepada masayarakat mengenai daerah mana saja yang raan
terhadap kebakaran dan upaya pencegahannya. Pembinaan merupakan kegiatan yang
mengajak masyarakat untuk dapat meminimalkan intensitas terjadinya kebakaran
hutan. Sementara, pelatihan bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat, khususnya
yang tinggal di sekitar ilayah raan kebakaran hutan,untuk melakukan tindakan
aal dalam merespon kebakaran hutan.
$. Standardisasi / pembuatan dan penggunaan SOP * Standard Operating
Procedure %ntuk memudahkan tercapainya pelaksanaan program pencegahan kebakaran
hutan maupun e0ekti&itas dalam penanganan kebakaran hutan, diperlukan standar
yang baku dalam berbagai hal berikut /
'etode pelaporan
%ntuk menjamin adanya konsistensi dan keberlanjutan data yang masuk,
khususnya data yang berkaitan dengan kebakaran hutan, harus diterapkan sistem
pelaporan yang sederhana dan mudah dimengerti masyarakat. Ketika data yang
masuk sudah lancar, diperlukan analisis yang tepat sehingga bisa dijadikan
sebuah dasar untuk kebijakan yang tepat.
Peralatan
13
8/19/2019 Geodesi lingkungan
14/16
Standar minimal peralatan yang harus dimiliki oleh setiap daerah harus bisa
diterapkan oleh pemerintah, meskipun standar ini bisa disesuaikan kembali
sehubungan dengan potensi terjadinya kebakaran hutan, 0asilitas pendukung, dan
sumber daya manusia yang tersedia di daerah. Peningkatan keamanan sistem
in0rastruktur dan utilitas, misal penyediaan sumur kebakaran atau reser&oir air disekitar titik hotspot, serta pemasangan dan pemeliharaan alat sistem peringatan
dini.
'etode Pelatihan untuk Penanganan Kebakaran Hutan
Standardisasi ini perlu dilakukan untuk membentuk petugas penanganan
kebakaran yang e0isien dan e0ekti0 dalam mencegah maupun menangani
kebakaran hutan yang terjadi. Adanya standardisasi ini akan memudahkan
petugas penanganan bencana kebakaran untuk segera mengambil inisiati0 yang
tepat dan jelas ketika terjadi kasus kebakaran hutan dan lahan.
?. Super&isi / pemantauan dan pengaasan kepada pihak-pihak yang berkaitan
langsung dengan hutan. Pemantauan adalah kegiatan untuk mendeteksikemungkinan terjadinya perusakan lingkungan, sedangkan pengaasan adalah
tindak lanjut dari hasil analisis pemantauan. @adi, pemantauan berkaitan
langsung dengan penyediaan data,kemudian pengaasan merupakan respon
dari hasil olah data tersebut. Pemantauan, menurut kementerian lingkungan
hidup dibagi menjadi empat, yaitu /
Pemantauan terbuka /
Pemantauan dengan cara mengamati langsung objek yang diamati. Bontoh /
patroli hutan
Pemantauan tertutup * intelejen /
Pemantauan yang dilakukan dengan cara penyelidikan yang hanya diketahui oleh
aparat tertentu.
Pemantauan pasi0 /
Pemantauan yang dilakukan berdasarkan dokumen, laporan, dan keterangan dari
data-data sekunder, termasuk laporan pemantauan tertutup.
Pemantauan akti0
Pemantauan dengan cara memeriksa langsung dan menghimpun data di lapangan
secara primer. Bontohnya / melakukan sur&ei ke daerah-daerah raan kebakaran
hutan. Sedangkan, pengaasan dapat dilihat melalui " pendekatan, yaitu /
!. Pre&enti0 / kegiatan pengaasan untuk pencegahan
sebelum terjadinya perusakan lingkungan * pembakaran
hutan . Bontohnya / pengaasan untuk menentukan
status ketika akan terjadi kebakaran hutan.
". ;epresi0 / kegiatan pengaasan yang bertujuan untuk
menanggulangi perusakan yang sedang terjadi atau telah
terjadi serta akibat-akibatnya sesudah terjadinya
kerusakan lingkungan.
%ntuk mendukung keberhasilan upaya pencegahan yang sudah dikemukakan
diatas, diperlukan berbagai pengembangan 0asilitas pendukung yang meliputi /
!. Pengembangan dan sosialisasi hasil pemetaan kaasan raan kebakaran hutan
1
8/19/2019 Geodesi lingkungan
15/16
Hasil pemetaan sebisa mungkin dibuat sampai sedetail mungkin dan disebarkan pada
berbagai instansi terkait sehingga bisa digunakan sebagai pedoman kegiatan institusi
yang berkepentingan di setiap unit kaasan atau daerah.
". Pengembangan organisasi penyelenggara Pencegahan Kebakaran Hutan
Pencegahan Kebakaran Hutan perlu dilakukan secara terpadu antar sektor, tingkatan
dan daerah. Peran serta masyarakat menjadi kunci dari keberhasilan upaya
pencegahan ini. Sementara itu, aparatur pemerintah, militer dan kepolisian, serta
kalangan sasta perlu menyediakan 0asilitas yang memadai untuk memungkinkan
terselenggaranya Pencegahan Kebakaran Hutan secara e0isien dan e0ekti0.
#. Pengembangan sistem komunikasi
Sistem komunikasi perlu dikembangkan seoptimal mungkin sehingga koordinasi
antar tingkatan * daerah sampai pusat maupun antar daerah bisa berjalan cepat. Hal
ini akan mendukung kelancaran early arning system, trans0er data, dan sosialisasi
kebijakan yangberkaitan dengan kebakaran hutan.
16
8/19/2019 Geodesi lingkungan
16/16
DAF/A PUS/AA
!eraturan Kepala Badan "asional !enanggulangan Bencana "omor # $ahun 2%12
$entang !edoman !engelolaan Data dan &n'ormasi Bencana &ndonesia
!eraturan :enteri Kehutanan "omor !.12:enhut)&&2%%E $entang!engendalian Kebakaran 5utan
!usat !engendalian Kebakaran dan
Top Related