7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
1/23
GANGGUAN PANIK DENGANAGORAFOBIA
Farah Dina FermandezBetty Debora Klara
Riski Syahna
Pembimbing:dr. Malawati, Sp.KJ
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
2/23
abstrak
Serangan Panik ditandai dengan gejala anxietas yang berat seperti:
berdebar-debar, nyeri dada, sesak nafas, tremor, pusing, merasa dinginatau panas, ada depersonalisasi atau derealisasi, gejala mencapaipuncaknya dalam 10 menit. Gangguan Panik merupakan seranganpanik yang berulang-ulang dengan onset cepat dan durasi sangatsingkat. Karena adanya keluhan fisik berat pada waktu serangan,pasien menjadi ketakutan mereka akan mendapat serangan jantung,stroke dan lain-lain. Kadang pasien berfikir mereka akan kehilangankontrol atau menjadi gila. Lama-lama pasien akan menghindaritempat-tempat atau situasi serangan paniknya pernah terjaditerutama tempat kegiatan sosial atau tempat yang susah untukmenyelamatkan diri, hal ini dianggap sebagai penyebab terjadinya
Agorafobia. Penatalaksanaan sebaiknya kombinasi Psikofarmaka danPsikoterapi. Pada kasus ini seorang wanita 26 tahun datang dengankeluhan seperti serangan panik berulang sejak 6 bulan sebelumnya,yang tidak mendapat pengobatan adekuat sehingga jatuh menjadiGangguan Panik dengan Agorafobia. Dengan pemberian Psikofarmakayang dikombinasi dengan Psikoterapi memberi hasil yang cukup baik.
Kata kunci: Serangan Panik,Gangguan Panik, Agorafobia
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
3/23
pendahuluan
Prevalensi hidup Gangguan Panik kira-kira 1-4% populasi,sedangkan Serangan Panik sekitar 3-6%. Wanita 2-3 kali lebihbanyak menderita gangguan ini dibanding laki-laki. PrevalensiAgorafobia kira-kira 2-6%.
Gangguan Panik bisa terjadi kapan saja sepanjang hidup,onsettertinggi usia 20-an.
Bila tidak diobati beresiko terjadinya ide bunuh diri danpercobaan bunuh diri.
Penatalaksanaan yang tepat kombinasi farmakoterapi denganpsikoterapi akan memberikan hasil yang lebih baik.
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
4/23
kasus
Wanita, 26 tahun
Keluhan utama : jantung berdebar- debar,
perasaan gelisah, takut-takut, cemas-cemas sejak
satu tahun sebelum- nya. Keadaan makin parah
enam bulan kemudian dengan gejala: pasien
mulai tidak berani keluar rumah karena takut
pingsan, takut mati dan takut menjadi gila, serta
takut ditinggal sendirian.
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
5/23
Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang:
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
6/23
Riwayat Premorbid: Pasien bersaudara 3 orang (2 perempuan dan 1 laki-laki,pasien merupakan anak tertua) berasal dari keluarga yang
broken home
pasien dibesarkan oleh tantenya, sedangkan kedua adiknyaikut ibu yang menikah lagi dan tinggal dikota R danayahnya juga menikah kembali dan tingal dikota P.
Pasien dididik dengan disiplin yang cukup keras dan bebanpekerjaan rumah tangga yang cukup berat bagi anakseusianya yaitu pagi harus membantu tante memasak,mencuci pakaian dan piring. Kadang tidak diizinkan pergisekolah kalau pekerjaan rumah tangga belum selesai.
Pasien merasakan tekanan mental yang berat selamaberada dalam asuhan tantenya.
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
7/23
Pasien lari kerumah ayahnya dan hidup bersama ayahdan ibu tirinya karena tidak tahan pada saat duduk dikelas II SMP.
Selama hidup bersama ibu tiri pasien juga seringdimarahi dan dipukul.
Akhirnya pada waktu klas II SMA ibunya pindah kekota P dan sejak itu pasien tinggal bersama ibu danayah tirinya. Kehi- dupan bersama ibu memang lebihbaik (tidak sering dimarahi), tapi pasien seringmenyaksikan pertengkaran ibu dan bapak tirinya.
Pasien menikah pada usia muda yaitu setelah tamatSMA dengan pria pilihan bapaknya dan pasien jugamencintainya.
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
8/23
Riwayat Perkawinan dan Status
Ekonomi:
Pasien menikah dan mempunyai dua anak
perempuan, anak pertama sudah sekolah Taman
Kanak-Kanak. Pasien merasakan rumah
tangganya cukup harmonis, dan ekonomi juga
mencukupi.
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
9/23
Status Mental:
Kontak psikis dapat dilakukan ,cukup wajar danlama.
Psikomotor aktif. Bicara cukup jelas, sekali-kali tertahan ketika pasienberusaha mengendalikan emosinya.
Perhatian cukup. Orientasi baik.Afek hipotimik. Mood labil dengan arus emosi cepat (sedih, sekali-kaliberusaha menahan isak tangisnya )
Proses fikir cepat, jelas dan tajam. Insight derajat lima (pasien menyadari ketakutantidak wajar, tapi tidak bisa melepaskan diri darikeadaan tersebut).
Tidak ditemukan gangguan persepsi dan isi fikiran.
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
10/23
Tatalaksana
Tatalaksana Minggu 1:
Alprazolam 2 x 0,5 mg
danRoborontia
Tatalaksana Minggu ke 2:
(takut masih ada, tidur
kurang, makan kurang)
Alprazolam 2 x 0,5 mg
Fluoxetine 1 x 20 mg
Roborontia
Tatalaksana Minggu ke
4:
Cognitive Behaviour
Therapy
Alprazolam 2 x 0,5 mgFluoxetine 1 x 20 mg
Roborontia
Tatalaksana Minggu ke12 :
Cognitive Behaviour
Therapy
Alprazolam (0,25 0
0,5 mg)
dan
Roborontia
Tatalaksana Minggu ke
16:
(kondisi menurun karena
anak sakit, keluhan
pusing, sakit kepala,
susah tidur, cemas dan
takut akan hal buruk
pada anaknya)
Alprazolam 2x 0,5 mg
Fluoxetine 1 x 20 mg
Roborontia
Tatalaksana Minggu ke
24:
Alprazolam (0,25 0 0,5 mg)
Fluoxetine 1 x 10 mg
CBT (tahap evaluasi)
dan
Roborontia
Tatalaksana Minggu ke
28:
Alprazolam 2 x 0,25 mg
Fluoxetine 1 x 10 mg
dan
Roborontia
CBT stop
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
11/23
Prognosis:
Prognosis cukup baik, karena pasien mempunyai
keluarga yang mendukung pengobatan dan
kesembuhannya, respon psikofaramaka dan
psikoterapi sesuai dengan harapan serta tidak
ditemukan gangguan kepribadian atau organik.
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
12/23
Tinjauan pustaka
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
13/23
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
14/23
etiologi
1. Faktor Biologis
1. Peningkatan aktivitas saraf simpatis
2.Abnormalitas hormon terutama kortisol
2. Faktor genetik
3. Faktor Psikososial
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
15/23
DIAGNOSIS SERANGAN PANIK
Menurut Diagnostic and Statistical Manual ofMental Disorder IV (DSM IV) adalah :
Adanya satu periode ketakutan sangat hebat ataukegelisahan dimana 4 (empat) atau lebih gejala-
gejala dibawah ini dapat ditemukan danmencapai puncaknya dalam waktu 10 menit :
1.Palpitasi, jantung terasa berat dan peningkatandenyut jantung.
2.Keringat banyak.3.Menggigil atau gemetaran.
4.Perasaan nafasnya pendek atau tertahan-tahan.
5.Merasa tercekik.
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
16/23
6. Nyeri dada.
7. Mual atau rasa tidak nyaman diperut.
8. Merasa pusing, goyang / hoyong, kepala terasaringan atau nyeri.
9. Derealisasi (merasa tidak didunia realita),atau deper- sonalisasi (merasa terpisah daridiri sendiri).
10.Takut kehilangan kendali diri atau menjadi
gila.11.Takut mati
12.Parestesia (menurunnya sensasi).
13.Merasa kedinginan atau merah kepanasan.
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
17/23
DIAGNOSIS GANGGUAN PANIK
menurut DSM IV :
A. Harus ada 1 dan 2 kriteria dibawah ini :
1. Adanya Serangan Panik yang tidak diharapkan secara
berulang-ulang.
2. Paling sedikit satu Serangan Panik diikuti dalam jangka
waktu 1 bulan (atau lebih) oleh satu (atau lebih) keadaan-keadaan berikut :
a) Kekhawatiran yang terus menerus tentang
kemungkinan akan men- dapat serangan panik.
b) Khawatir tentang imply- kasi daripada serangan panik
atau akibatnya (misal: hilang kendali diri, mendapat
serangan jantung atau menjadi gila).
c) Adanya perubahan yang bermakna dalam perilaku
sehubungan dengan ada- nya serangan panik.
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
18/23
B. Ada atau tidak adanya agorafobia.
C. Serangan Panik tidak disebab- kan oleh efek
fisiologis langsung dari satu zat (misal:penyalahgunaan zat atau obat- obatan) atau
kondisi medis umum (hipertiroid).
D. Serangan Panik tidak bisa dimasukkan padagangguan mental emosional lain.
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
19/23
DIAGNOSIS AGORAFOBIAMENURUT DSM IV ADALAH:
A.Cemas berlebihan apabila berada ditempat-tempat atau situasi-situasi yang sangat sulit untuk menyelamatkan diri (atau akanmengalami rasa malu hebat) atau pertolongan mungkin tidak bisadidapatkan dalam keadaan yang tidak diharapkan atau situasiyang menjadi predis-posisi serangan panik atau gejala-gejala
menyerupai panik. Ketakutan pada Agorafobia ciri khasnya adalahtakut pada situasi-situasi terbuka.
B.Situasi-situasi tersebut akan dihindari (membatasi perjalanan)atau bila dikerjakan akan ditandai dengan adanya distress ataukecemasan akan kemungkinan terjadinya satu serangan panik
atau gejala-gejala menyerupai panik, atau sering minta ditemaniditemani kalau keluar rumah.
C.Kecemasannya atau penghindaran terhadap situasi yang ditakuti(fobia) tidak bisa digolongkan kedalam gangguan mental lain- nya.
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
20/23
Penatalaksanaan
1. Non Psikofarmakologik1) Terapi Kognitif Peri-laku.
2) Terapi Keluarga.
3) Psikoterapi Berorientasi Insight (Tilikan).
4) Psikoterapi Kombinasi.
PsikofarmakologikPemberian Psikofarmaka perlu dipertimbangkanbila telah terjadi Agorafobia, Depresi, ide ataupercobaan bunuh diri, dan gejala sudah cukup
berat. Pemakaian Trisiklik Anti- depresan (Imipramine,Clomipramine, Maprotiline, Amitriptiline) harushati-hati karena efek samping yang kurangmenyenangkan
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
21/23
Selective Serotonin ReUptake Inhibitor (SSRI)
seperti: Pemakaian Paroxetine, Sertraline dan
Fluoxetine cukup efektif untuk Gangguan Panik.
Pemberian golongan Benzodiazepine
(Alprazolam, Clonazepam, Lorazepam) punya
kemampuan spesifik sebagai anti panik
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
22/23
Prognosis
Kira-kira 30% 40% pasien sembuh sempurna,
50% masih mempunyai gejala yang ringan tapi
tidak mengganggu aktifitas kehidupan sehari-
hari. Sekitar 10% 20% masih terus mengalami
gejala yang signifikan
7/25/2019 Gangguan Panik Dengan Agorafobia
23/23
Terima kasih
Top Related