REKSA DANA
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH HUKUM SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL
Dibuat oleh :
Nama NPM
1. Angeline N.S Tobing 1101100703812. Surya Napitupulu 1101130801733. Dicky Dwi Putra 1101130801664. Bayu Nuraulia 1101130801505. Hariati Sianipar 1101100802096. Rahma Maelani Meryam 1101100601507. Riski Arista S 110110070508
8. Ericko Sinuhaji 110110080 9. Elfano Eneilmy 110110070 10. Saepudin 110110070621
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2012
REKSA DANA
A. PENGERTIAN
Reksadana di Inggris dikenal denga sebutan unit trust yang berarti unit (saham)
kepercayaan1 dan Amerika di kenal dengan sebutan mutual fund yang berarti dana bersama
dan di Jepang dikenal dangn sebutan investment fund yang berarti pengelolaan dana. Secara
bahasa reksa dana tersusun dari dua konsep, yaitu reksa yang berarti jg atau pemeliharaan
dan konsep dana yang berarti (himpunan)uang.Dengan demikian secara bahasa reksa dana
berarti kumpulan uang yang dipelihara2.
Reksa dana merupakan dana bersama yang dioperasikan oleh suatu perusahaan
investasi yang mengumpulkan uang dari pemegang saham dan menginvestasikannya ke
dalam saham ,obligasi,opsi,komoditas, atau sekuritas pasar uang . Reksa dana seperti ini
menawarkan keunggulan diversifikasi dan manajemen professional kepada investor .Untuk
jasa ini mereka biasanya membebankan suatu biaya manajemen, biasanya 1% atau kurang
dari aktiva per tahun 3.
Reksa Dana menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar
modal menyatakan bahwa Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh
Manajer Investasi. Reksa dana adalah perseroan atau investasi kolektif masyarakat pemodal
yang diinvestasikan kedalam efek oleh manajer investasi. Secara sederhana reksa dana adalah
sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana
(manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi dipasar modal. Lembaga
keuangan yang mengeluarkan reksa dana antara lain, perusahaan efek, bank, perusahaan
asuransi.4
Reksa dana sebagai sebuah media investasi di indonesia, saat ini secara garis besar
berdasarkan mekanisme pengelolaanyadibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Reksa dana konvensional
1 Jaka E Cahyono, Cara Jitu Memilih Untung dari Reksa Dana, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000), hlm.162 Asri Sitompul, reksa dana Pengantar dan Pengenalan Umum, (Bandung: Citra Aditya Bakti,2000),hlm 23 john Downes dan Jordan Elliot Goodman, Kamus Istilah Keuangan dan Investasi, Edisi Ketiga (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Jakarta,20014 Irsan dkk, aspek hukum pasar modal indonesia, kencana, jakarta, hlm.155
2
Pada dasarnya pengaturan reksa dana baik yang konvensional maupun yang
berdasarkan prinsip syariah adalah sama yaitu diatur dalam UUPM no8 tahun 1995 dan
peraturan teknis berupa peraturan pemerintah, keputusan menteri keuangan, dan perauran
yang dikeluarkan oleh Bapepam dan pengaturan yang dikeluarkan oleh bursa efek selaku
SRO. Perbedaanya antara reksa dana konvensional dengan reksa dana syariah terletak pada
pengaturan terhadap reksa dana syariah oleh dewan syariah nasional dalam bentuk fatwa,
serta pengaturan mengenai akad-akad dalam penerbitan efek syariah sebagaimana yang
tertuang dalam keputusan Bapepam yang dikeluarkan tahun 2006.
BENTUK
Berdasarkan UUPM pasal 18 ada 2 bentuk reksa dana, yaitu:
a. Reksa dana berbentuk perseroan yaitu emiten yang kegiatan usahanya menjual saham
dan selanjutnya dana dari penjualan saham itu diinvestasikan pada berbagai jenis efek
yang diperdagangkan dipasar modal dan pasar uang. Pada reksa dana perseroan pihak-
pihak yang terlibat di dalamnya adalah direksi, manajer investasi, dan bank kustodian.
Direksi reksa dana berfungsi sebagai komisaris yang mengawasi manajer investasi
dalam mengelola dana dan kekayaan reksa dana.
Reksa dana berbentu perseroan ini dibedakan lagi berdasarkan sifatnya menjadi:
1. Reksa dana tertutup
Merupakan reksa dana berbentuk perseroan yang menjual sahamnya kepada
investor melaui peawaran umum perdana dibursa efek. Sehingga apabila investor
ingin menjual reksa dana tersebut, mereka dapat menjualnya kembali melalui
bursa kepada investor lainnya, bukan kepada pihak manajer investasi atau
penerbitnya (issuer). Jadi reksa dana tertutup tidak membeli kembali saham-
sahamnya yang telah dijual kepada investor.
2. Reksa dana terbuka adalah reksa dana berbentuk perseroan yang menawarkan dan
membeli kembali saham-sahamnya dari investasi sampai dengan sejumlah midal
yang telah dikeluarkan. Pada reksa dana ini dalam hal pemegang saham
3
melakukan penjualan kembali, maka pihak reksa dana terbuka wajib membeli
saham-saham tersebut kecuali yang diseperti yang disebutkan dalam pasal 19 ayat
3 UU no.8 tahun 1995.
Reksa dana berbentuk perseroan ini mempunya ciri-ciri mempunyai ciri-ciri atau
karakteristik sebagai berikut:
Bentuk hukumnya adalah perseroan terbatas (PT)
Pengelolaan kekayaan reksa dana didasarkan kepada kontrak antara direksi
perusahaan dengan manajer investasi yang ditunjuk.
Penyimpanan kekayaan reksa dana didasarkan pada kontrak antara direksi
perusahaan dengan bank kustodian.
b. Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) yaitu kontrak manajer
investasi dan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan dimana
manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan
bank kustodia diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Reksa dana
KIK menghimpun dana dengan menerbitkan unit penyertaan kepada masyarakat
pemodal dan selanjutnya dana tersebut di investasikan pada berbagai jenis efek yang
diperdagangkan di pasar modal. Dalam reksa dana KIK, portofolio efek reksa dana
adalah milik pemodal secara kolektif. Untuk mengatasi masalah pencatatan pemilik
saham reksa dana KIK pada emiten telah diatur dalam UUPM pasal 56 ayat 3.
PENGELOLAAN
Aset yang dikelola reksa dana secara yuridis bukan merupakan kekayaan dari manajer
investasi maupun bank kustodian. Oleh sebab itu kekayaan eksa dana wajib dipisahkan dari
kekayaan manajer investasi atau bank kustodia ataupun dari kekayaan nasabah lain dari bank
kustodian. Untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam pengelolaan reksa
dana, kewenangan manajer investasi dan bank kustodian wajib dimuat secara rinci dalam
kontrak dan memenuhi ketentuan-ketentuan peraturan reksa dana. Manajer investaasi hanya
bertindak sebagai pengelola, sedangkan bank kustodian menyimpan dan
4
mengadministrasikan kekayaan reksa dana. Kewajiban penyimpanan kekayaan reksa dana
pada bank kustodian dimaksudkan untuk mengamankan kekayaan reksa dana.
Sebagai upaya perlindungan terhadap investor dan memenuhi prinsip-prinsip
keterbukaan , maka manajer investasi dan bank kustodian perlu diberlakukan pemeriksaan
hukum (legal audit) yang menyangkut keabsahan dokumen-dokumenseperti anggaran dasar,
izin usaha, dan perkara-perkara baik perdata maupun pidana yang menyangkutmanajer
investasi dan bank kustodian.5
Reksadana ibaratnya adalah sebuah keranjang yang berisi berbagai macam saham
yang dimiliki oleh sebuah manager investasi (MI). Saham yang berada di dalamnya akan
berbeda antara satu reksadana dengan reksadana lainnya, tergantung dari resep masing-
masing MI.
Sehingga pada reksa dana terdapat 3 unsur penting yang saling terkait satu sama lain,
yaitu:
1. Kumpulan dana masyarakat
Dengan melakukan pengumpulan dana dari para pemodalnya memungkinkan
pemodal-pemodal yang memiliki dana yang minim dapat ikut andil berinvestasi
dalam bentuk efek.
2. Investasi dana dalam bentuk portofolio efek
Yang dimaksud dengan efek adalah surat berharga, seperti surat pengakuan utang,
surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan, kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap turunan dari Efek, baik
Efek yang bersifat utang maupun yang bersifat ekuitas, seperti opsi dan waran.
Portofolio efek yang dikelola oleh reksa dana dapat berupa kumpulan dari beberapa
jenis efek (tidak hanya sejenis).
3. Dikelola oleh manajer investasi
Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek
untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok
nasabah, tidak termasuk perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang
melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan
5 Irsan, opcit, hlm.160
5
yang berlaku. Dengan demikian reksa dana memiliki kekuatan membeli yang jauh
lebih besar dibandingkan jika investor berinvestasi sendiri.
B. KEUNTUNGAN BERINVESTASI DI REKSA DANA
1. Diversifikasi Investasi Memperkecil Resiko
Reksa dana merupakan kekuatan investasi bersama. Hal ini dimungkinkan karena
uang pemodal yang satu kemudian digabungkan dengan milik pemodal lainnya sehingga
menciptakan kekuatan membeli yang jauh lebih besar dibandingkan jika seorang pemodal
membeli sendiri.
Dengan besarnya jumlah modal yang telah digabungkan tersebut reksa dana dapat
dengan mudah melakukan diversifikasi investasi. Bayangkan jika Anda memiliki uang 1 juta
rupiah dan hendak berinvestasi di pasar modal. Dengan sejumlah uang tersebut, akan sulit
bagi anda untuk menanamkannya di berbagai jenis investasi pasar modal. Untuk dapat tetap
melakukan diversifikasi investasi, maka Anda harus memiliki modal yang besar.
Keberadaan reksa dana memungkinkan Anda untuk melakukan diversifikasi investasi
karena reksa dana terdiri dari kumpulan saham-saham, obligasi-obligasi atau sekurits lainnya
yang dimiliki oleh sekelompok investor dan dikelola oleh perusahaan investasi profesional.
Memiliki beberapa jenis saham kemungkinan resikonya akan lebih kecil dibandingkan
apabila Anda memiliki satu jenis saham. Sama halnya jika Anda memiliki berbagai obligasi
dan berbagai saham, resiko yang akan ditanggung lebih kecil jika dibandingkan dengan
memiliki beberapa saham saja.
Sebagai ilustrasi, Anda memiliki satu lot saham AAAA. Ketika harga saham AAAA
turun, maka nilai investasi Anda akan turun. Berbeda jika Anda berinvestasi di saham
AAAA, BBBB dan US $100. Ketika harga saham AAAA turun, saham BBBB dan kurs
Dolar terhadap Rupiah naik, maka kerugian investasi Anda akan lebih kecil atau tidak ada
karena turunnya harga AAAA dapat ditutupi oleh naiknya BBBB dan Dolar.
2. Kenyamanan Berinvestasi
Kemampuan investor kecil dalam memperoleh informasi pasar dan menganalisa pasar
modal sangat terbatas. Reksa dana yang didukung oleh manajer investasi akan membantu
investornya dalam memecahkan permasalahan tersebut.
6
Manajer investasi yang mengelola portofolio reksa dana mempunyai akses informasi
pasar dari berbagai sumber sehingga mampu mengambil keputusan yang lebih akurat untuk
kepentingan investasi investornya. Dengan menempatkan modalnya di reksa dana berarti
investor telah menyerahkan dananya tersebut untuk dikelola oleh profesional sehingga tidak
perlu lagi berpikir sepanjang hari untuk memilih efek yang akan dijadikan portofolio
investasinya. Investor sebagai pemilik unit penyertaan reksa dana juga dapat memonitor
perkembangan investasinya secara rutin dengan melihat Nilai Aktiva Bersih yang
diumumkan melalui surat kabar setiap harinya.
3. Terjangkau
Reksa dana memberikan kesempatan kepada investor-investor kecil untuk dapat
berinvestasi di pasar modal. Dengan jumlah dana yang relatif kecil (mulai dari Rp. 100.000,-)
seseorang sudah dapat membuka rekening investasinya di reksa dana.
Investor sebagai pemilik unit penyertaan reksa dana dapat memonitor perkembangan
investasinya secara rutin dengan melihat Nilai Aktiva Bersih yang diumumkan melalui surat
kabar setiap harinya.
C. RESIKO BERINVESTASI DI REKSA DANA
1) Resiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan Reksa Dana
Walaupun produk reksa dana merupakan produk diversifikasi, tidak menutup
kemungkinan bahwa nilai unit penyertaannya akan turun. Turun naiknya nilai unit penyertaan
tidak terlepas dari kenaikan atau penurunan harga efek ekuitas dan/atau efek utang yang
menjadi alat investasi reksa dana tersebut.
Sebagai ilustrasi, sebuah produk reksa dana berinvestasi pada jenis obligasi dan
saham. Ketika suku bunga naik akan menyebabkan harga obligasi turun, dan pada saat yang
sama kinerja emiten ekuitas melemah menyebabkan harga saham pun turun. Maka nilai unit
penyertaan pada produk reksa dana ini akan turun.
Selain itu, berkurangnya nilai unit penyertaan ini juga dapat disebabkan karena
adanya biaya-biaya yang dikenakan oleh perusahaan reksa dana atas produknya. Ketika
kegiatan investasi ini memperoleh hasil 0%, tetapi karena reksa dana menanggung beban
seperti biaya manajemen, maka beban tersebut akan dikurangkan dari
7
2) Resiko Perubahan Ekonomi dan Politik
Perubahan ekonomi dan politik yang terjadi di suatu negara dapat mempengaruhi
pandangan umum perusahaan-perusahaan di Indonesia termasuk yang tercatat di Bursa Efek
Jakarta maupun Surabaya. Berubahnya pandangan umum tersebut dapat mempengaruhi
likuiditas portofolio efek sehingga harga efek dapat turun ataupun naik.
Sebagai contoh, ketika Indonesia dilanda krisis moneter, kepercayaan investor asing terhadap
keamanan berinvestasi di Indonesia mulai berkurang. Banyak investor asing yang menjual
portofolio efeknya dan membawa hasil penjualannya ke luar negeri. Hal ini mengakibatkan
harga efek di Indonesia menjadi turun sehingga mempengaruhi turunnya nilai aktiva bersih
reksa dana.
3) Resiko Wanprestasi
Resiko wanprestasi ini dapat terjadi ketika pihak-pihak terkait pasar modal seperti
emiten, bank kustodian, broker gagal memenuhi kewajibannya. Kegagalan ini dapat
mempengaruhi nilai aktiva bersih reksa dana. Wanprestasi dapat terjadi akibat dari pihak-
pihak yang terkait dengan reksa dana, misalnya pialang, bank kustodian, agen pembayaran,
atau bencana alam, kebakaran serta kerusuhan, yang mungkin akan mempengaruhi penurunan
NAB reksa dana tersebut.
Sebagai contoh wanprestasi terjadi ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan
kekayaan reksa dana tidak segera membayarkan ganti rugi atau membayar lebih rendah dari
nilai pertanggungan ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
4) Resiko yang Berhubungan denga Peraturan
Reksa dana memiliki batasan-batasan yang dimaksud untuk melindungi investor
tetapi mungkin batasan-batasan ini dapat menjadi batu sandungan bagi investor juga. Contoh
batasan dengan tidak membolehkannya reksa dana membeli efek di luar negeri dan membeli
efek yang diterbitkan oleh perusahaan melebihi 10% dari nilai aktiva reksa dana pada saat
pembelian.
Batasan-batasan ini sangat dirasakan ketika pasar modal Indonesia turun tajam,
pengelola reksa dana tidak dapat memindahkan dananya ke pasar modal luar negeri yang
8
lebih bergairah. Pengelola reksa dana pun tidak dapat membeli saham lebih dari 10%
NABnya bagaimanapun potensialnya saham tersebut.
5) Resiko Likuiditas Reksa Dana Terbuka
Resiko ini dapat terjadi ketika perusahaan reksa dana tidak memiliki dana tunai untuk
membeli kembali unit penyertaan investornya.
Sebuah perusahaan reksa dana memperoleh dananya dengan menjual unit penyertaan
kepada investor. Ketika investor menjual kembali unit penyertaannya sedangkan perusahaan
reksa dana tidak dapat menjual portofolio investasinya dan tidak memiliki uang tunai, maka
ia tidak dapat membeli unit penyertaan yang dijual investornya. Untuk mengatasi masalah
tersebut, perusahaan reksa dana diijinkan untuk memperoleh pinjaman untuk melunasinya.
Pinjaman yang diberikan biasanya dibatasi dan disesuaikan dengan keadaan perusahaan reksa
dana tersebut. Apabila keadaan demikian terus berlangsung, maka proses penjualan kembali
unit penyertaan oleh investor akan tertunda sampai memungkinkan.
D. JENIS REKSA DANA BERDASARKAN PORTOFOLIO
Sesuai dengan Peraturan No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai
Aktiva Bersih reksa dana terbuka, reksa dana dibagi menjadi 4 jenis yang dikelompokan
berdasarkan portofolionya, yaitu:
Pasar Uang
Risiko Paling Rendah
Tujuan Likuiditas dan mempertahankan nilai modal
Pendapatan Tetap
Risiko Rendah
Tujuan Pendapatan yang stabil
Saham
Risiko Tinggi
Tujuan Pertumbuhan harga saham/unit dalam jangka panjang
Campuran
Risiko Moderat
Tujuan Pertumbuhan harga dan pendapatan
9
E. Reksa dana berdasarkan prinsip syariah
Mengenai reksa dana syariah Berlaku ketentuan-ketentuan seperti dalam reksa dana
konvensional, mengenai ketentuan hukumnya (secara syariah) diatur dalam FATWA DSN
MUI no. 20/DSN-MUI/IX/ 2000 Tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk reksa dana
syariah6.
MEKANISME KEGIATAN REKSA DANA SYARIAH
Dalam reksa dana berdasarkan prinsip syariah ini terkait dengan mekanisme
operasioan terdiri atas dua macam perbuatan hukum berupa perjanjian, yaitu7:
1. Antara pemodal dengan manajer investasi dilakukan dengan sistem wakalah
atau perjanjian pemberian kuasa.
2. Antara manajer investasi dan pengguna investasi dilakukan dengan sistem
mudharabah yaitu yang merupakan suatu akad atau sistem di mana seseorang
memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan ketentuan
bahwa keuntungan yang diperoleh (dari hasil pengelolaan tersebut) dibagi
antara kedua pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati oleh kedua
pihak, sedangkan kerugian ditanggung oleh shahib al-mal sepanjang tidak ada
kelalain dari mudharib.
Adapun akad yang dibuat antara manaajer investasi dan pengguna investasi dengan sistem
mudharabah mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
a. Pembagian keuntungan antara pemodal (shahibul maal) yang diwakili oleh
manajer investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada proporsi yang
telah disepakati kedua belah pihak melalui manajer investasi sebagai wakil
dan tidak ada jaminan atas hasil investasi tertentu kepada pemodal.
b. Pemodal hanya menanggung risiko sebesar dana yang telah diberikan.
c. Manajer investasi sebagai wakil tidak menanggung risiko kerugian atas
investasi yang dilakukannya sepanjang bukan karena kelalainya.
HUBUNGAN, HAK, DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
6 Abdul, aspek hukum reksa dana syariah di Indonesia, refika aditama, bandung, 2008, hlm.717 Idem, hlm. 72-73.
10
Dalam kontrak dana reksa dana melibatkan dua belah pihak yang masing-masing
memiliki hak dan kewajiban tertentu. Adapun hubungan antara para pihak dalam reksa dana
bukanlah hubungan kreditur dengan debitur, melainkan hubungan kemitraan antara para
pihak pemodal/investor dengan pihak manajer investasi yang berberan sebagai pengeloladana
(mudharib).
Hubungan dan hak pemodal sebagaimana tertuang dalam fatwa DSN
20/DSN-MUI/IX/2000, yaitu sebagai berikut:
1. Akad antara peodal dengan manajer investasi dilakukan secara wakalah
2. Dengan akad wakalah sebagaimana yang dimaksud ayat (1), pemodal memberikan
mandat kepada manajer investasi untuk melaksanakan investasi bagi kepentingan
pemodal, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam prospektus.
3. Para pemodal secara kolektif mempunyai hak atas hasil investasi dalam reksa
dana syariah.
4. Pemodal menanggug risiko yang berkaitan dalam reksa dana syariah.
5. Pemodal berhak untuk sewaktu-waktu menambah atau menarik kembali
penyertaanya dalam reksa dana syariah melalalui manajer investasi.
6. Pemodal berhak atas bagi hasil investasi sampai saat ditariknya kembali
penyertaan tersebut.
7. Pemodal yang telah memberikan dananya akan mendapatkan jaminan bahwa
seluruh dananya akan disimpan, dijaga, dan diawasi oleh bank kustodian.
8. Pemodal akan mendapatkan bukti kepemilikan yang berupa unit penyertaan reksa
dana syariah.
Yang menjadi hak dan kewajiban manajer investasi dan bank kustodian beserta tugas
dan keajibanya terdapat dalam pasal 4 –pasal 6 dalam Fatwa DSN 20/DSN-MUI/IX/2000.
PENENTUAN PEMBAGIAN HASIL
Hasil investasi yang diterima dalam harta bersama milik pemodal dalam reksa dana
syariah dibagikan secara proporsional kepada para pemodal. Penghasilan atas suatu kegiatan
investasi yang diperkenankan secara syariah dalam reksa dana syariah yaitu berupa:
a. Dari saham dapat berupa deviden, rights, capital gain.
b. Dari obligasi yang sesuai dengan syariah: bagi hasil yang diterima secara
periodik dari laba emiten
11
c. Dari surat berharga pasar uang yang sesuia dengan syariah : bagi hasil yang
diterima dari issuer.
d. Dari seposito dapat berupa: bagi hasil yang diterima dari bank-bank syariah.
Perhitungan hasil investasi yang dapat diterima oleh reksa dana syariah dan hasil
investasi yang harus dipisahkan dilakukan oleh bank kustodian dan setidak-tidaknya setiap 3
bulan dilaporkan kepada manajer investasi untuk kemudian disampaikan kepada para
pemodal dan dewan syariah nasional.
F. PERBEDAAN REKSA DANA SYARIAH DAN REKSA
DANA KONVENSIONAL
Untuk membedakan antara Reksa Dana syariah dan Reksa Dana konvensional dapat
dilakukan dengan proses manajemen portofolio, diantaranya adalah:
1. Perbedaan pokok tentang Islamic fund dengan conventional fund terdapat pada
screening prosessebagai bagian dari proses alokasi asset. Islamic fund hanya
dibolehkan melakukan penempatan pada saham-saham dan instrumen lain yang halal.
Ini berdampak pada alokasi dan komposisi asset dalam portofolionya.
2. Syariah fund melakukan pula cleansing process yang bermaksud membersihkan dari
pendapatan yang tidak halal.
Secara Singkatnya bisa dilihat dalam tabel di bawah ini:
12
Perbedaan aspek lainnya:
1. Perbedaan pokok tentang Islamic fund dengan conventional fund terdapat pada
screening proses sebagai bagian dari proses alokasi asset. Islamic fund hanya
dibolehkan melakukan penempatan pada saham-saham dan instrumen lain yang halal.
Ini berdampak pada alokasi dan komposisi asset dalam portofolionya.
2. Syariah fund melakukan pula cleansing process yang bermaksud membersihkan dari
pendapatan yang tidak halal.
Pada dasarnya, reksadana syariah sama dengan reksadana konvensional, yang
bertujuan mengumpulkan dana dari masyarakat, yang selanjutnya dikelola oleh manajer
investasi untuk kemudian diinvestasikan pada instrumen-instrumen di pasar modal dan pasar
uang. Instrumen itu seperti halnya saham, obligasi, deposito, sertifikat deposito, valuta asing
dan surat utang jangka pendek (commercial paper). Reksadana Syariah ini termasuk dalam
kategori reksadana terbuka (kontrak investasi kolektif).
Reksa Dana Syariah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kelompok investor yang
menginginkan memperoleh pendapatan investasi dari sumber dan cara yang bersih yang
dapat dipertanggungjawabkan secara religius yang memang sejalan dengan prinsip syariah.
Reksa Dana Syariah dapat mengambil bentuk seperti reksa dana konvensional. Namun
13
memiliki perbedaan dalam operasionalnya, dan yang paling tampak adalah proses screening
dalam mengontruksi portofolio. Filterisasi menurut prinsip syariah akan mengeluarkan saham
yang memiliki aktivitas haram seperti riba, gharar, minuman keras, judi, daging babi, rokok,
prostitusi, pornografi dan seterusnya. Reksa Dana Syariah di dalam investasinya tidak hanya
bertujuan untuk mendapatkan return yang tinggi. Tidak hanya melakukan maksimalisasi
kesejahteraan yang tinggi terhadap pemilik modal, tetapi memperhatikan pula bahwa
portofolio yang dimiliki tetap berada pada aspek investasi pada perusahaan yang memiliki
produk halal dan baik yang tidak melanggar aturan syariah
Kegiatan reksa dana yang ada sekarang masih banyak mengandung unsure-unsur yang
tidak sesuai dengan syariah Islam. Ada beberapa hal yang membedakan antara reksa dana
konvensional dan reksa dana syariah. Dan tentunya ada beberapa hal yang juga harus
diperhatikan dalam investasi syariah ini.
1. Kelembagaan
Dalam syariah islam belum dikenal lembaga badan hukum seperti sekarang. Tapi
lembaga badan hukum ini sebenarnya mencerminkan kepemilikan saham dari perusahaan
yang secara syariah diakui. Namun demikian, dalam hal reksa dana syariah, keputusan
tertinggi dalam hal keabsahan produk adalah Dewan Pengawas Syariah yang beranggotakan
beberapa alim ulama dan ahli ekonomi syariah yang direkomendasikan oleh Dewan
Pengawas Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Dengan begitu proses didalam akan
terus diikuti perkembangannya agar tidak keluar dari jalur syariah yang menjadi prinsip
investasinya.
2. Hubungan Investor dengan Perusahaan
Akad antara investor dengan lembaga hendaknya dilakukan dengan sistem
mudharabah. Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak
dimana pihak pertama menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi
pengelola.
Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan
dalam kontrak, sedangkan apabila rugi, ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian
14
tersebut bukan akibat kelalaian di pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena
kecurangan atau kelalain si pengelola, maka pengelola harus bertanggung jawab atas
kerugian tersebut. Dalam hal transaksi jual beli, saham-saham dalam reksa dana syariah dapat
diperjual belikan. Saham-saham dalam reksa dana syariah merupakan yang harta (mal) yang
dibolehkan untuk diperjual belikan dalam syariah. Tidak adanya unsur penipuan (gharar)
dalam transaksi saham karena nilai saham jelas. Harga saham terbentuk dengan adanya
hukum supply and demand. Semua saham yang dikeluarkan reksa dana tercatat dalam
administrasi yang rapih dan penyebutan harga harus dilakukan dengan jelas.
3. Kegiatan Investasi Reksa Dana
Dalam melakukan kegiatan investasi reksa dana syariah dapat melakukan apa saja sepanjang
tidak bertentangan dengan syariah. diantara investasi tidak halal yang tidak boleh dilakukan
adalah investasi dalam bidang perjudian, pelacuran, pornografi, makanan dan minuman yang
diharamkan, lembaga keuangan ribawi dan lain-lain yang ditentukan oleh Dewan Pengawas
Syariah.Dalam kaitannya dengan saham-saham yang diperjual belikan dibursa saham, BEJ
sudah mengeluarkan daftar perusahaan yang tercantum dalam bursa yang sesuai dengan
syariah Islam atau saham-saham yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII). Dimana saham-
saham yang tercantum didalam indeks ini sudah ditentukan oleh Dewan Syariah.
Dalam melakukan transaksi Reksa dana Syariah tidak diperbolehkan melakukan
tindakan spekulasi, yang didalamnya mengandung gharar seperti penawaran palsu dan
tindakan spekulasi lainnya. Demikianlah uraian singkat mengenai reksa dana syariah dan
beberapa ketentuan serta prinsip yang harus dijalankan. Semoga bermanfaat dan menambah
wawasan anda dalam hal umum mengenai investasi syariah.
DAFTAR PUSTAKA
15
Jaka E Cahyono, Cara Jitu Memilih Untung dari Reksa Dana, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2000), hlm.16
Irsan dkk, aspek hukum pasar modal indonesia, kencana, jakarta, hlm.155
Abdul, aspek hukum reksa dana syariah di Indonesia, refika aditama, bandung, 2008, hlm.71
Asri Sitompul, reksa dana Pengantar dan Pengenalan Umum, (Bandung: Citra Aditya
Bakti,2000),hlm john Downes dan Jordan Elliot Goodman, Kamus Istilah Keuangan dan
Investasi, Edisi Ketiga (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Jakarta,2001
www. indoexchange.com
www. syariah-economics.blogspot.com
www.saepudinonline.wordpress.com/2012/07/30/perbedaan-reksa-dana-syariah-dan-reksa-
dana-konvensional
16
Top Related