i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DI KECAMATAN
TEUNOM KABUPATEN ACEH JAYA
SKRIPSI
OLEH
KHAIRUL UMRI
NIM : 07C20101119
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH,ACEH BARAT
2014
ii
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DI KECAMATAN
TEUNOM KABUPATEN ACEH JAYA
SKRIPSI
OLEH
KHAIRUL UMRI
NIM : 07C20101119
Skripsi/Tugas Akhir Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar Meulaboh
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT
2014
iii
ABSTRAK
KHAIRUL UMRI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Padi Sawah
Di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya dibawah bimbingan Mahrizal dan
Leli Putri Ansari.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh
Jaya. Dengan tujuan untuk melihat sejauhmana pengaruh luas lahan, Tenaga Kerja
(Jam Kerja) dan Modal terhadap Produksi Padi Sawah di Kecamatan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data
skunder, dimana data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan
petani padi Sawah. Sedangkan data skunder didapat dari instansi terkait dalam hal
ini dinas pertanian Kabupaten Aceh Jaya.
Dari hasil penelitian yang diolah melalui program SPSS diperoleh rata-rata
produksi padi sawah yaitu 2171,0882 kg sementara rata-rata luas lahan sebesar
0,7525 Ha, rata-rata tenaga kerja (jam Kerja) yaitu 873,0882 Jam dan rata-rata
modal yaitu 1,2971 di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
Selain itu koefesien Korelasi diperoleh sebesar 0,985, koefisien
Determinasinya sebesar 0,970, sedangkan koefisien determinasi Adjusted bernilai
0,969. Menurut hasil uji t yang diolah membuktikan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi padi sawah dikecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya
yaitu faktor Luas lahan diperoleh thit sebesar 10,225 lebih besar dari ttabel sebesar
1,960, tenaga kerja (Jam Kerja) diperoleh thit sebesar 3,351 lebih besar dari ttabel
sebesar 1,960 mempengaruhi produksi padi sawah tersebut, dimana masing-
masing variabel diperoleh thit lebih besar dari pada ttabel. Selanjutnya Fhitung
diperoleh 51,371 lebih besar dari ftabel sebesar 2,76 artinya secara keseluruhan
faktor luas lahan, tenaga kerja (Jam Kerja) dan modal berpengaruh nyata terhadap
produksi padi sawah.
Kata Kunci : Produksi Padi Sawa Dan Luas Lahan, Tenaga Kerja (Jam Kerja)
Serta Modal.
iv
LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Judul Skripsi/tugas akhir : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DI
KECAMATAN TEUNOM KABUPATEN ACEH
JAYA
Nama Mahasiswa : KHAIRUL UMRI
NIM : 07C20101119
Program Studi : EKP (Ekonomi Pembangunan)
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
MAHRIZAL, SE, M.Si LELI PUTRI ANSARI, SE, M.Si
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Prodi
Ekonomi Pembangunan
ZULBAIDI, MM YAYUK EW, SE.,M.Si
Tanggal Lulus : 24 Mei 2014
LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi dengan Judul
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PADI
SAWAH DI KECAMATAN TEUNOM KABUPATEN ACEH JAYA
Yang disusun oleh : KHAIRUL UMRI
Nim : 07C20101119
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji pada tanggal 24 Mei 2014 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
1. Abd. Jamal, SE.,M.Si .............................
(Ketua Penguji)
2. Mahrizal, SE, M.Si .............................
(Anggota Penguji I)
3. Lili Putri Ansari, SE,M.Si .............................
(Anggota Penguji II)
4. Drs. Alfian Ibrahim, MS .............................
(Anggota Penguji III)
Alueu Peunyareng 28 Mei 2014
Ketua Program Studi
Ketua Jurusan
Yayuk EW, SE, M.Si
v
vi
RIWAYAT HIDUP
Nama : KHAIRUL UMRI
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggallahir : Tuwi Kareung, 03 Maret 1989
Agama : Islam
Status : BelumNikah
AlamatRumah : Desa Tuwi Kareung Kecamatan Pasie
Raya Kabupaten Aceh Jaya
Alamat Email : [email protected]
Nama Orang Tua :
Ayah : Samsul Bahari. A
Ibu : Rusni
Pendidikan Formal
SekolahDasar (1995-2001) : SDN 1 Tuwi Kareung
SLTP (2001-2004) : MTs Negeri Teunom
SMK (2004-2007) : SMA Negeri 1 Teunom
PerguruanTinggi : FakultasEkonomi
Prodi IESP (IlmuEkonomidanStudi
Pembangunan)
UniversitasTeuku Umar Meulabo
TahunMasuk 2007
Pendidikan Non Formal :
- Himpunan Pelajar Mahasiswa Teunom (HIPERMAT) 2008
- Pelatihan Marketing Skills Program (Zaya Mangement) 2014
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sesungguhnya manusia itu sudah ditakdirkan setiap jalan hidupnya, namun semua itu tegantung dari manusia itu sendiri untuk menjalaninya, semua tergantung
dari akal, pikiran, dan hati manusia itu sendiri, jika manusia selalu berikhtiar dan berdoa di jalan-Nya, maka dia akan memetik dari hasil setiap
ikhtiar dan doa yang dilakukanya, sesungguhnya DIA maha mengetahui segala urusan.
( Hadist Riwayat Bukhari )
“Sesungguhnya Aku mengingatkan kepadamu
supaya kamu tidak termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan. (Q.s.Huud. 11: 46)
“Janganlah mengukur kesuksesan dengan uang. Kesuksesan adalah ketika kita memiliki ilmu yang
bermanfaat, pengalaman, nama baik, dan nilai yang barokah.“ (Aa Gym)
KUPERSEMBAHAN KEPADA :
Bapak dan Ibu tercinta selalu menjadi sumber inspirator dan sumber semangat hidup
Kakak dan adikku yang memberikan aku dukungan semangat yang membuatku tetap tegar dalam liku-liku kehidupan ini.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Padi Sawah di
Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya”.
Shalawat beriring salam tak lupa pula kita sanjungkan kepangkuan kita
yaitu Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam
kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan dan dari alam kegelapan
kepada alam yang terang menerang seperti yang kita rasakan pada saat sekarang.
Adapun maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas
Teuku Umar.
Dalam penulisan skripsi ini ucapan terima kasih penulis persembahkan
kepada :
1. Bapak Mahrizal, SE Selaku Dosen Pembimbing Ketua dan IbuLeli Putri
Ansari SE. M.Si Selaku Dosen Pembimbing Anggota yang telah
mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk memberikan saran dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Yayuk EW, M.Si Selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar.
3. Bapak Zulbaidi, MM Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku
Umar.
ix
4. Seluruh Dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar yang
telah membantu penulis selama kuliah.
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan do’a
dengan segenap kelembutan dan kasih sayangnya.
6. Special thank’s kepada Kakanda dan Adinda yang selalu mendukung saya
untuk terus berjuang supaya berhasil.
7. Teman-teman seperjuangan di Jurusan EKP angkatan ’07 yang telah
sangat berjasa memberikan semangat dan dukungan semoga kita tetap jadi
best friends selamanya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak sekali
terdapat kejanggalan dan kekurangan oleh karena itu penulis berharap masukan
baik saran maupun kritikan demi kesempurnaan skripsi ini.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan semoga skripsi ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan umumnya bagi semua pembaca.
Alue Peunyareng, 24 Mei 2014
KHAIRUL UMRI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i
HALAMAN JUDUL ............................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv
RIWAYAT HIDUP ................................................................................. v
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x
I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian......................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
1.4.1. Manfaat Teoritis.............................................................. 4
1.4.2. Manfaat Praktis ............................................................... 4
1.5. Sistematika Pembahasan .............................................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6
2.1. Pengertian Padi Sawah .................................................................. 6
2.2. Pengertian Produktivitas ............................................................... 6
2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ................................. 9
2.3.1. Tanah ............................................................................... 10
2.3.2. Tenaga Kerja .................................................................... 11
2.3.3. Modal ............................................................................... 12
2.3.4. Kecakapan Tata Laksana .................................................. 13
2.4. Jenis-jenis proses produksi ........................................................... 18
2.5. Perumusan Hipotesis .................................................................... 19
III.METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 20
3.1. Populasi dan Sampel ..................................................................... 20
3.1.1. Populasi ........................................................................... 20
3.1.2. Sampel ............................................................................ 20
3.2. Data Penelitian .............................................................................. 22
3.2.1. Jenis dan Sumber Data ..................................................... 22
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data................................................ 22
3.3. Model Analisis Data ...................................................................... 22
3.4. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 25
3.5. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Stasistik Deskriptif Variabel Penelitian ............................................... 27
4.2. Hasil Pengujian Hipotesis.................................................................... 31
4.3. Analisis Hasil Akhir......................................................................... 32
4.3.1. Analisis Koefesien Korelasi (r) ............................................... 33
4.3.2. Analisis Koefesien Determinasi .............................................. 33
4.3.3. Uji Regresi Linear Berganda ................................................... 34
4.3.4. Uji Signifikan Parsial (Uji t) ................................................... 35
4.3.5. Uji F ....................................................................................... 35
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1.Simpulan .......................................................................................... 36
5.2. Saran ............................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 38
LAMPIRAN ................................................................................................ 39
xii
DAFTAR TABEL
1. Jumlah Desa dan Jumlah Petani Padi Sawah di Kecamatan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya ........................................................................ 20
2. Nama Desa dan Jumlah Sampel Petani Padi sawah di Kecamatan
Teunom Kabupaten Aceh Jaya .......................................................... 21
3. Jumlah Produktivitas Padi Sawah Di Kecamatan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya ........................................................................ 28
4. Luas Lahan Padi Sawah Di Kecamatan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya ....................................................................... 28
5. Tenaga Kerja (Jam Kerja) Padi Sawah Di Kecamatan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya ....................................................................... 29
6. Modal Padi Sawah Di Kecamatan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya ....................................................................... 29
7. Jumlah Responden Padi Sawah Menurut Umur Di Kabupaten
Aceh Jaya ......................................................................................... 29
8. Jumlah Responden Padi Sawah Menurut Jenis Kelamin dan Tingkat
Pendidikan Di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya ................ 30
9. Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi ........................................... 32
10. Hasil perhitungan akhir faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
padi sawah di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya .................. 33
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Input Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
PadiSawah di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya .............. 42
2. Hasil Regresi................................................................................. 43
3. Uji t .............................................................................................. 51
4. Uji f .............................................................................................. 52
5. Hasil Quisioner ............................................................................. 53
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara agraris, dimana sebagian besar penduduk
Indonesia tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian penduduknya adalah
sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan suatu sektor yang mempunyai
cakupan kegiatan yang sangat luas dalam prakteknya. Sektor pertanian ini
diklasifikasikan kedalam beberapa sub sektor yang didasarkan atas karakteristik
yang dimiliki dalam kegiatan tersebut, antara lain jenis tanaman yang diusahakan
dan lokasi dimana lahan tersebut berada pada sub sektor yang meliputi tanaman
pangan, sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor kehutanan, sub sektor
perikanan dan sub sektor peternakan.
Sektor pertanian menjadi salah satu komponen pembangunan nasional
dalam menuju swasembada pangan guna mengentaskan kemiskinan. Pentingnya
peran sektor pertanian dalam pembangunan nasional diantaranya sebagai
penyerap tenaga kerja, menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), sumber
devisa, bahan baku industri, sumber bahan pangan dan gizi, serta pendorong
bergeraknya sektor-sektor ekonomi lainnya. Dalam lingkungan yang lebih sempit,
pembangunan pertanian diharapkan mampu meningkatkan akses masyarakat tani
pada faktor produksi diantaranya sumber modal, teknologi, bibit unggul, pupuk,
dan sistem distribusi, sehingga berdampak langsung dalam meningkatkan
kesejahteraan petani.
Upaya diversifikasipangan yang dilakukan pemerintah untuk
mengurangiketergantungan pangan pokokdari beras terlihat belum menunjukkan
hasil yangdiharapkan (Ariani. 2003, h.12).
2
Produksi gabah tersebut dipengaruhi oleh tingkat produktivitas dan luas
lahan. Dua faktor ini, menunjukkan bahwa produksi padi sangat ditentukan
olehketersediaan sumberdaya lahan dan teknologi.Di sektor lain, pertumbuhan
perekonomian menuntut pembangunaninfrastruktur baik berupa jalan, bangunan
industri dan pemukiman. Kondisidemikian, diduga permintaan terhadap lahan
untuk penggunaan hal tersebut semakinmeningkat. Akibatnya banyak lahan
sawah, terutama yang berada di sekitar perkotaanmengalami alih fungsi ke
penggunaan tersebut.
Sektor pertanianitu sendiri kurangnya insentif pada usahatani lahan sawah
diduga akan menyebabkanterjadi alih fungsi lahan ke tanaman pertanian
lainnya.Permasalahan di atas diperkirakan akan mengancamkesinambungan
produksiberas nasional. Karena beras merupakan bahan pangan utama, maka isu
konversi lahanperlu mendapat perhatian. Jika tidak ketergantungan pada impor
akan semakinmeningkat.
Di Provinsi Aceh sebagian besar wilayahnya merupakan lahan pertanian
yang meliputi tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan. Sub sektor
pertanian di Provinsi Aceh adalah tanaman pangan yaitu tanaman padi (padi
sawah dan padi ladang), jagung, kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi
kayu dan ubi jalar serta masih banyak tanaman pangan lainnya.
Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu bagian dari Provinsi Aceh,
dimana daerah ini sebagian lahannya berupa lahan pertanian. Kabupaten Aceh
Jaya memiliki beberapa Kecamatan salah satunya Kecamatan Teunom, dimana
Kecamatan ini merupakan korban musibah tsunami pada tahun 2004 yang lalu.
Pasca tsunami masyarakat di Kecamatan Teunom mulai kembali menggarap lahan
pertanian guna memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dengan memanfaatkan
3
lahan pertanian yaitu menanam padi. Hasil produksi padi mereka pun saat ini
terus meningkat bahkan ada juga yang sebagian masyarakat yang menjual padinya
demi memenuhi kebutuhan sehari-hari karena padi yang mereka dapatkan jauh
lebihbanyak sehingga sebagian dari padi tersebut dijual kepada masyarakat
setempat yang bukan petani.
Faktor modal, tenaga kerja dan luas lahan pun sangat berperan aktif dalam
menunjang kelancaran proses penanaman padi di Kecamatan Teunom. Dimana
tidak sedikit modal yang harus dikeluarkan oleh para petani guna memperoleh
hasil produksi padi yang memuaskan pada tiap tahunnya.
Lain halnya dengan tenaga kerja untuk lahan petanian di Kecamatan
Teunom, setiap petak tanah terdapat satu atau lebih para petanidan ada dari
sebagian mereka yang mengusahakan proses penanaman padi kepada orang lain
dan pada saat memanen nantinya akan terjadi pembagian hasil antara pekerja
dengan pemilikpadi.Sedangkan luas lahan disini adalah luas tanah yang digunakan
oleh para petani sebagai tempat menanam padi.
Berdasarkan paparan diatas penulis tertarik membuat suatu karya ilmiah
yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “ Faktor-faktor yang
mempengaruhi Produktivitas Padi Sawah di Kecamatan Teunom Kabupaten
Aceh Jaya”.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dirumuskan
permasalahan yaitu “faktor-faktor apa yang mempengaruhi produktivitas padi
sawah di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya”.
4
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah
dikemukakan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas padi sawah di Kecamatan
Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, manfaat yang akan diperoleh
dengan diadakannya penelitian ini adalah:
1.4.1. Manfaat Teoritis
1. Penulis
Menambah wawasan penulis sebagai bahan perbandingan antara teori
yang telah di pelajari dengan praktek yang diterapkan berdasarkan hasil data dari
Dinas Pertanian dan Kantor Desa di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
2. Lingkungan Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan
bagi mahasiswa dan perpustakaan Universitas Teuku Umar khususnya Fakultas
Ekonomi.
1.4.2. Manfaat Praktis
Bagi Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Jaya hendaknya lebih meninjau
kembali hasil produksi yang di peroleh oleh masyarakat pada umumnya petani
dan khususnya petani padi guna memperkenalkan kepada masyarakat lain bahwa
5
dengan hasil produksi padi tersebut kita akan lebih maju dan berkembang
sehingga kita tidak selalu menunggu barang impor dari luar yang berupa beras.
Untuk desa sendiri agar lebih meningkatkan lagi kekompakan dalam
menanam padi dan menghasilkan padi yang berkualitas tinggi sehingga dengan
mudah dipasarkandengan harga yang relatif stabil yaitu sesuai dengan harga pasar.
1.5. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Bagian Pertama Pendahuluan yang berisi tentang pokok-pokok
pembahasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian terdiri atas manfaat teoritis dan manfaat praktis
serta sistematika pembahasan.
Bagian Kedua Tinjauan Pustaka yang meliputi tentang pengertian padi
sawah, pengertian produksi, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, jenis-
jenis proses produksi dan perumusan hipotesis.
Bagian Ketiga Metode Penelitian yang terdiri dari populasi dan sampel,
data penelitian yang terdiri dari jenis dan sumber data serta teknik pengumpulan
data, model analisis data, defenisi operasional variabel dan pengujian hipotesis.
Bagian Keempat Pembahasan yang terdiri dari statistik deskriptif variabel
penelitian, hasil pengujian hipótesis, análisis hasil akhir, analisis Koefesien
Korelasi (r), analisis koefisien determinasi, uji regresi linier berganda, uji
signifikan parsial (uji t) dan uji signifikan simultan (uji F).
Bagian Kelima Simpulan dan saran
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Padi Sawah
Menurut Purwono dan Purnamawati (2007, h. 10) Padi sawah merupakan
tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman pertanian kuno ini berasal
dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah
menunjukkan bahwa penanaman padi sudah dimulai pada tahun 3.000 SM di
China. Selain itu para ahli juga mengatakan bahwa padi sawah adalah adanya
pengenangan selama pertumbuhan tanaman. Budidaya padi sawah dilakukan pada
tanah yang berstruktur lumpur, oleh sebab itu tanah yang ideal untuk sawah harus
memiliki kandungan liat minimal 20 persen.
2.2.Pengertian Produktivitas
Menurut Sukirno (2011, h. 354) menyatakan bahwa produktivitas dapat
didefinisikan sebagai produksi yang diciptakan oleh seorang pekerja pada suatu
waktu tertentu. Kenaikan produktivitas berarti pekerja itu dapat menghasilkan
lebih banyak barang pada jangka waktu yang sama atau suatu tingkat produksi
tertentu dapat di hasilkan dalam waktu yang lebih singkat.
Menurut Sumarsono (2003, h. 40) menjelaskan bahwa pada hakekatnya
produktivitas itu adalah pandangan dari sikap mental yang selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu kehidupan artinya bahwa keadaan hari ini harus lebih baik
dari hari kemaren dengan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Pandangan hidup dan sikap mental yang demikian ini akan mendorong manusia
untuk tidak cepat merasa puas akan tetapi harus lebih mampu didalam
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja, oleh karena itu
7
didalam usaha mencapai apa yang diinginkan hendaknya terlebih dahulu harus
ada upaya yang bersifat pengorbanan, dengan demikian artinya yang sederhana
teknis pengertian produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dikeluarkan
dengan sumber-sumber dayanya yang ada pada kurva waktu tertentu.
Ada beberapa pengertian produktivitas (Sumarsono, 2003, h.41) yaitu:
1. Menurut OECD (Organization for Economic Cooperation and Development)
bahwa productivity is equal to output devided by one of its productions
elements. Pada dasarnya produktivitas adalah hasil akhir dibagi dengan
elemen produksi yang dimanfaatkan.
2. Menurut ILO (Internation Labour Organization) menyatakan bahwa pada
prinsipnya perbandingan antara elemen produksi dengan yang dihasilkannya
merupakan ukuran produktivitas. Elemen-elemen produksinya tersebut berupa
tanah, kapital, buruh dan organisasi.
3. Menurut European productivity Agency (EPA) menyatakan bahwa pada
prinsipnya, produktivitas adalah tingkat efektivitas pemanfaatan setiap elemen
produktivitas.
4. Menurut tulisan Viny Goel yang termuat dalam “Toward Higher Productivy”
menyatakan bahwa produktivitas adalah hubungan antara keluaran yang
dihasilkan dengan masukan yang dipakai dalam waktu tertentu.
5. Menurut Paul Malii, produktivitas adalah pengukuran seberapa baik sumber
daya yang digunakan bersama didalam organisasi untuk menyelesaikan suatu
kumpulan hasil.
6. Menurut Formulasi dari Nation productivity Board Singapura. Pada
prinsipnya produktivitas adalah sikap mental yang mempunyai semangat
untuk bekerja keras dan berusaha memiliki kebiasaan untuk melakukan
8
peningkatan perbaikan serta perwujudan sikap mental dalam berbagai
kegiatan.
Produktivitas juga telah menjadi bertambah tinggi sebagai akibat langkah-
langkah pemerintah memperbaiki infrastruktur seperti jaringan jalan raya,
pelabuhan dan jaringan telekomunikasi dan memperbaiki peraturan-peraturan
yang mengendalikan, merangsang dan mengawasi kegiatan ekonomi dan
perusahaan. Peraturan yang menjamin persaingan, peraturan yang
menyederhanakan pendirian badan usaha dan mengekspor berbagai peraturan
lainnya, memberi dan membangun yang penting ke atas menaikkan efesiensi dan
produktivitas kegiatan perusahaan (Wibowo, 2007, h. 267).
Secara mudah, arti produksi memanglah pembuatan. Pembuatan sepatu,
mebel, minyak goreng, radio dan sebagainya akan dengan mudah dipahami oleh
setiap orang bahwa semua itu adalah produksi. Secara lebih luas, setiap proses
yang menciptakan nilai atau memperbesar daya guna barang disebut produksi.
Selain itu produksi adalah suatu proses pengubahan bahan baku menjadi
produk jadi dimana dalam pembuatan ini melibatkan tenaga kerja, bahan baku,
mesin, energi, informasi modal dan tindakan manajemen (Kusuma, 2002, h. 123).
Menurut Soeharno (2007, h. 113) bahwa pengertian produksi adalah suatu
kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan faktor-
faktor produksi yaitu kapital, tenaga kerja, teknologi dan manajemen skill. Selain
itu produksi padi merupakan usaha untuk meningkatkan manfaat dengan cara
mengubah bentuk (form utility), memindahkan tempat (place utility) dan
menyimpan (store utility).
Produksi adalah penggunaan atau pemanfaatan sumber daya yang
mengubah suatu komoditi lainnya yang sama sekali berbeda, baik dalam
9
pengertian apa, dimana dan kapan komoditi-komoditi itu dilokasikan maupun
dalam pengertian apa yang dapat dikerjakan oleh konsumen terhadap komoditi itu
(Mainers, 2000, h. 251).
Menurut Gasvers (2005, h. 168) menjelaskan bahwa produksi adalah
bidang yang harus terus berkembang selaras dengan perkembangan teknologi,
dimana produksi memiliki suatu jalinan hubungan timbal balik yang sangat erat
dengan teknologi.
Menurut Mankiw (2006, h. 486) faktor produksi adalah input yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Tenaga kerja, tanah dan modal
adalah tiga faktor produksi yang paling penting.
Menurut Pratama (2004, h.91) ada tiga tahap produksi yaitu sebagai
berikut:
1. Tahap I penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi total maupun
produksi rata-rata. Karena itu hasil yang diperoleh dari tenaga kerja masih
jauh lebih besar dari tambahan upah yang harus dibayarkan.
2. Tahap II produksi marginal maupun produksi rata-rata mengalami penurunan.
Namun demikian nilai keduanya masih positif artinya penambahan tenaga
kerja akan tetap menambah produksi total.
3. Tahap III perusahaan tidak mungkin melanjutkan produksi karena
penambahan tenaga kerja justru menurunkan produksi total sehingga
perusahaan akan mengalami kerugian.
2.3. Faktor – faktor yang mempengaruhi produksi
Produksi tentu saja tidak akan dapat dilakukan kalau tiada bahan-bahan
yang memungkinkan dilakukan proses produksi itu sendiri. Untuk bisa melakukan
10
produksi, orang yang memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber alam, modal
dalam segala bentuknya, serta kecakapan. Semua unsur itu disebut faktor-faktor
produksi (factors of production). Jadi, semua unsur yang menopang usaha
penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang disebut sebagai faktor
produksi.
2.3.1. Tanah
Menurut Rosyidi (2009, h. 55) yang dimaksud dengan istilah land atau
tanah disini bukanlah sekedar tanah untuk ditanami atau untuk ditinggali saja,
tetapi termasuk pula di dalamnya segala sumber daya alam (natural resources).
Itulah sebabnya faktor produksi yang pertama ini sering kali pula disebut dengan
sebutan natural resources di samping juga sering disebut land. Dengan demikian,
istilah tanah atau land ini maksudnya adalah segala sesuatu yang bisa menjadi
faktor produksi dan berasal atau tersedia di alam ini tanpa usaha manusia, yang
antara lain meliputi :
a. tenaga penumbuh yang ada di dalam tanah, baik untuk pertanian, perikanan,
maupun pertambangan.
b. tenaga air baik untuk pengairan, pegaraman, maupun pelayaran, termasuk juga
disini adalah misalnya, air yang dipakai sebagai bahan pokok oleh Perusahaan
Minum.
c. ikan dan mineral, baik ikan dan mineral darat (sungai, danau, tambak, kuala,
dan sebagainya) maupun ikan dan mineral laut.
d. tanah yang di atasnya didirikan bangunan
e. living stock, seperti ternak dan binatang-binatang lain yang bukan ternak.
f. dan lain-lainnya seperti bebatuan dan kayu-kayuan.
11
Singkat kata, yang dimaksudkan dengan istilah tanah (land) maupun
sumber daya alam (natural resouces) disini adalah sebagai sumber asli yang tidak
berasal dan kegiatan manusia, dan bisa diperjualbelikan.
Menurut Daniel (2004, h. 55) menjelaskan bahwa faktor alam lainnya
seperti air, udara, temperatur, sinar matahari dan lainnya. Selain itu, luas
penguasaan lahan untuk pertanian merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
proses produksi ataupun usaha tani dan usaha pertanian.
2.3.2. Tenaga Kerja
Menurut Rosyidi (2009, h. 57), di dalam ilmu ekonomi yang dimaksud
dengan istilah tenaga kerja manusia (labor) bukanlah semata-mata kekuatan
manusia untuk mencangkul, menggergaji, bertukang, dan segala fisik lainnya. Hal
yang dimaksudkan disini memang bukanlah sekedar labor atau tenaga kerja saja,
tetapi lebih luas lagi yaitu sumber daya manusia (human resources).
Istilah yang tersebut terakhir itu nyata-nyata lebih luas artinya daripada
hanya sekedar labor saja. Di dalam istilah human resources atau sumber daya
manusia itu, tercakup tidak saja tenaga fisik atau tenaga jasmani manusia tetapi
juga kemampuan mental atau kemampuan nonfisiknya, tidak saja tenaga terdidik
tetapi juga tenaga yang tidak terdidik tidak saja tenaga yang terampil tetapi juga
yang tidak terampil. Di dalam istilah atau pengertian human resources itu
terkumpullah semua atribut atau kemampuan manusiawi yang dapat
disumbangkan untuk memungkinkan orang berkata bahwa kualitas atau mutu
sumber daya manusia suatu bangsa itu tergantung pada kulaitas atau mutu
ketaqwaan, kesehatan, kekuatan fisik, pendidikan, serta kecakapan penduduk.
Disisi lain tenaga kerja juga didefinisikan sebagai angkatan kerja yang
bekerja (employed) minimal 36 jam seminggu, biasanya makin sejahtera suatu
12
bangsa, jam kerjanya semakin pendek, pengertian ini dikemukakan oleh (Noor,
2007, h. 28).
Selain itu pengertian tenaga kerja di kemukakan oleh Sumarsono (2003, h.
120-129) adalah tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah bekerja, sedang
mencari pekerjaan dan yang melakukan pekerjaan lain seperti bersekolah dan
mengurus rumah tangga. Di Indonesia yang dimaksud tenaga kerja adalah
penduduk yang berusia 10 tahun/ lebih, Indonesia tidak mengenal batasan umum
maksimum alasannya Indonesia masih belum mempunyai jaminan sosial
Sebagian kecil penduduk Indonesia yang menerima tunjangan dihari tua, yaitu
pegawai negri dan pegawai swasta. Pendapatan yang mereka terima tidak
mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Oleh sebab itu mereka yang telah
mencapai usia pensiun biasanya tetap masih harus bekerja.
2.3.3. Modal
Menurut Rosyidi (2009, h. 57) Faktor produksi yang ketiga adalah modal
(capital). Lengkapnya, nama atau sebutan bagi faktor produksi yang ketiga ini
adalah real capital goods (barang-barang modal riil), yang meliputi semua jenis
barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain serta
jasa-jasa.
Pengertian capital (modal) semacam itu sebenarnya hanyalah merupakan
salah satu saja dari pengertian modal seluruhnya, sebagaimana yang sering
dipergunakan oleh para ahli ekonomi. Sebab, modal juga mencakup arti uang
yang tersedia di dalam perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta faktor
produksi lainnya.
Seseorang tentu saja tidak akan dapat membangun sebuah jembatan atau
menenun kaos oblong, misalnya dengan menggunakan uang. Orang hanya dapat
13
menggunakan uang untuk mendapatkan (membeli) faktor-faktor produksi, untuk
kemudian baru bisa dilakukan proses produksi. Oleh karena itu, pentinglah
kiranya untuk membedakan dengan tegas perbedaan antara barang-barang modal
riil (real capital goods) dan modal uang (money capital) yakni dana yang
digunakan untuk membeli barang-barang modal dan faktor produksi lainnya. Hal
yang dimaksudkan dengan “modal” dalam faktor produksi yang ketiga ini adalah
barang-barang modal itu, bukan modal uang. Terkait dengan hal itu, kalau istilah
produksi yang selama ini kita pakai selalu mengesankan kepada produksi barang-
barang konsumsi.
Menurut Kasmir (2009, h. 83) bahwa modal merupakan biaya untuk
pendirian perusahaan mulai dari persiapan yang diperlukan sampai perusahaan
tersebut berdiri.
Menurut Noor (2007, h. 344) memberikan pengertian tentang modal
(pendanaan) adalah pemenuhan kebutuhan dana untuk kebutuhan bisnis yang
biasanya sudah dihitung dalam studi kelayakan.
2.3.4. Kecakapan Tata Laksana
Ketiga faktor produksi yang telah disebutkan di atas adalah faktor-faktor
produksi yang “tangible” (dapat diraba), di samping juga dapat dihitung dan
begitu pula dapat diukur, ditambang dan ditakar. Akan tetapi, faktor produksi
yang keempat ini tidak dapat dilihat, diraba, dihitung, ditimbang, diukur, maupun
ditakar, ia hanya dapat dirasakan adanya. Lazimnya, kecakapan (skill) yang
menjadi faktor produksi keempat ini disebut orang dengan sebutan
entrepreneurship. Jelas sekali entrepreneurship ini merupakan faktor produksi
yang intangible (tidak dapat diraba), tetapi sekalipun demikian tidak sah lagi
peranannya justru amat menentukan (Rosyidi, 2009, h. 59).
14
Keempat faktor produksi yang telah disebutkan di atas, adalah unsur-unsur
yang “harus bekerja” demi terlaksananya proses produksi. Apabila keempatnya
adalah kita misalkan makhluk-makhluk yang bisa berpikir dan merasa,
keempatnya, tanah, tenaga manusia, modal, dan kecakapan tata laksana, semuanya
itu akan minta menuntut balas jasa atas hasil kerjanya. Demikianlah, kepada tanah
dan modal harus dibayarkan balas jasanya, sebagaimana kepada tenaga manusia
dan entrepreneurship juga harus dibayarkan balas jasanya.
Faktor produksi tanah, dibayaran sewa. Untuk usaha apapun tanah itu
dipergunakan, untuk ditanami atau untuk didirikan di atasnya bangunan atau
untuk apapun jua harus dibayarkan sewanya. Sewa tanah itu tetaplah harus
dibayarkan, sekalipun tanah itu milik sendiri. Dalam hal ini, tanah milik sendiri
dan diusahakan sendiri pula, maka haruslah dianggap seolah-olah tanah itu disewa
dari orang lain, sehingga sewanya harus tetap dibayarkan.
Tenaga manusia (labor), dikenal tiga jenis pembayaran balas jasa, yaitu
upah (wage), gaji (salary), dan royalty. Upah dan gaji telah sering kita dengarkan
dalam percakapan sehari-hari, sekalipun arti atau peranan ekonomisnya masih
perlu dijelaskan. Secara lebih luas, royalty adalah pembayaran karena dipakainya
sebuah patent. Sedangkan arti patent itu sendiri adalah di dalam dunia
perdagangan semacam hak dilapangan ilmu hukum. Patent itu meliputi hak cipta
dalam karang mengarang, hak atas penemuan baru, hak untuk mengeluarkan
sesuatu hasil produksi, dan lain-lain yang sejenis dengannya.
Sekalipun semua usaha dan kemampuan yang dapat menunjang proses
produksi disebut sebagai produktif, tidaklah semua yang produktif memiliki
kapasitas produktif yang sama. Istilah kapasitas (capacity) itu sendiri dapatlah
secara sederhana diartikan dengan kemampuan.
15
Semua faktor produksi adalah input sedangkan hasil produksi adalah
output. Demikianlah, produktivitasnya berarti besarnya hasil produksi yang dapat
dihasilkan oleh setiap satuan input.
Menurut Mankiw (2000, h. 42) juga mengemukakan tentang faktor-faktor
produksi faktor produksi (factors of production) adalah input yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa, dua faktor produksi yang paling penting
adalah modal dan tenaga kerja.
a. Modal adalah seperangkat sarana yang dipergunakan oleh para pekerja derek
pekerja bangunan, kalkulator akuntan, dan komputer penulis-penulis buku ini.
b. Tenaga kerja adalah orang yang menghasilkan waktu untuk bekerja, kita
gunakan symbol K untuk menunjukkan jumlah modal dan simbol L untuk
menunjukkan jumlah tenaga kerja.
K = Kapital (modal)………………………………………………………
L =Labor (tenaga kerja)…………………………………………………
Persamaan diatas menunjukkan bahwa setiap variabel adalah tetap bila
faktor-faktor produksi berubah sepanjang waktu, sebagaimana terjadi didunia
nyata, sekarang untuk memudahkan analisis kita asumsikan jumlah modal dan
tenaga kerja tetap.
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi faktor produksi adalah faktor
produksi alam dan tenaga kerja disebut sebagai faktor produksi sekunder
(http://www.Indowenster 2010, h. 1-18) dengan demikian faktor produksi ada
empat yaitu :
1. Faktor Produksi Alam
Faktor produksi alam terdiri : udara, iklim, lahan, flora dan fauna, tanpa
faktor produksi alam tidak ada produk pertanian, tanpa tanah/ lahan, sinar
16
matahari, udara dan cahaya tidak ada hasil pertanian. Orang yang kurang
memahami proses produksi pertanian menganggap faktor produksi yang tidak
langka atau tidak terbatas seperti udara, cahaya adalah tidak termasuk faktor
produksi.
Tanah/ lahan yang bersifat langka/ terbatas adalah sebagai faktor produksi.
Pada era sebelum masehi tanah ini juga belum bersifat scarcity, sama halnya
dengan udara dan cahaya, air dibeberapa daerah masih bersifat unscarcity, namun
dibeberapa daerah sudah scarcity, karena itu dibangun irigasi, sprinkle dan
kadang-kadang harus diciptakan hujan buatan.
2. Faktor Produksi Modal
Modal dalam arti ekonomi adalah hasil produksi yang digunakan untuk
menghasilkan produksi selanjutnya. Segala jenis barang yang dihasilkan dan
dimiliki masyarakat disebut kekayaan masyarakat. Kekayaaan itu digunakan :
a. Sebagai untuk konsumsi
b. Sebagai untuk memproduksi barang-barang baru, inilah yang disebut modal
masyarakat atau modal sosial.
Menurut sifatnya modal dibagi menjadi dua yaitu :
1. Modal tetap adalah barang-barang modal yang digunakan dalam proses
produksi yang dapat digunakan beberapa kali. Contoh modal tetap : mesin,
bangunan, alat-alat pertanian.
2. Modal bergerak adalah barang-barang modal yang dipakai dalam proses
produksi dan habis dipakai dalam proses produksi. Contoh modal bergerak :
pupuk, bahan bakar, dan bahan mentah.
Selain itu menurut Daniel (2004, h. 73-74) modal atau capital mengandung
banyak arti, tergantung pada penggunaannya. Dalam arti sehari-hari modal
17
samaartinya dengan harta kekayaan seseorang yaitu semua harta berupa uang,
tabungan, tanah, rumah, mobil dan lain-lain sebagainya yang dimiliki.
3. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Dalam ilmu ekonomi tenaga kerja adalah suatu alat kekuasaan fisik dan
otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditunjukkan kepada
usaha produksi. Tenaga kerja yang bukan bertujuan usaha produksi misalnya
tenaga untuk sport disebut langkah bebas.
Beberapa pandangan terhadap tenaga kerja menurut Daniel (2004, h. 86)
yaitu :
a. Pada permulaan abad pertengahan bagi bangsawan dan perwira Eropa Barat
tenaga kerja untuk produksi dianggap hina, tetapi tenaga kerja untuk
berperang adalah terhormat.
b. Bagi masyarakat lapisan atas atau ekonomi kuat, tenaga kerja fisik dianggap
kurang baik dari pada tenaga kerja otak.
c. Bagi negara-negara sosialis menganggap tenaga kerja fisik lebih tinggi
nilainya daripada negara kapitalis.
Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi berbeda untuk setiap usaha
tanaman. Ini sangat tergantung kepada usaha produksi itu, bila sifatnya padat
karya (laborintensive) maka pengaruhnya sangat kuat, bila sifatnya padat modal
(capitalintensive) maka pengaruh tenaga kerja lemah.
4. Faktor Produksi Manajemen
Menurut Su’ud (2007, h. 91) Manajemen sama dengan pengelolaan artinya
kemampuan manusia mengelola atau mengkombinasikan seluruh faktor-faktor
produksi dalam waktu tertentu untuk memperoleh produksi tertentu.
18
Beberapa literatur (secara teori) terdapat beberapa definisi atau pengertian
manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan sumber
daya yang tersedia bagi organisasi. Kemampuan manajer untuk mencapai hasil
melalui orang lain menentukan dalam manajemen yang baik.
2.4. Jenis-jenis Proses Produksi
Su’ud (2007, h. 182) menjelaskan beberapa jenis proses produksi antara
lain adalah sebagai berikut :
1. Jenis proses produksi yang bersifat ekstraktif adalah pertambangan, pertanian,
perikanan, penebangan kayu dan perburuan binatang. Proses produksi ini
mengambil sesuatu dari alam kemudian mengubahnya dan bila perlu
seterusnya hasil pasar tersebut dibawa kepasar.
2. Jenis proses produksi yang bersifat analitis adalah apabila dalam proses
produksi digunakan sejenis bahan mentah memproduksikan dua atau barang-
barang jadi.
3. Proses produksi yang bersifat pengubahan adalah dimana dalam proses
produksi bahan mentah ini hanya diubah bentuknya seperti pada pengergajian
kayu, pabrik.
Machroedz (2007, h. 163) menjelaskan proses produksi dasar terbagi dua
yaitu :
1. Konversi bahan menjadi produk
Ada dua proses dasar untuk mengubah bahan menjadi produk yaitu :
a. Bahan mentah dibagi menjadi satu atau lebih produk misalnya:
penyaringan minyak bumi diubah menjadi bensin, minyak tanah, dan
bahan kimia.
19
b. Jenis proses yang merupakan kebalikan proses pertama bahan dasar
dikombinasikan menjadi produk yang berbeda.
2. Produksi berkesinambungan, repetitik dan terpisah
Penetapan waktu produksi merupakan suatu metode klasifikasi, proses
berkesinambungan memerlukan waktu yang panjang, beberapa hari, minggu atau
bulan, tanpa menghentikan peralatan.
2.5. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah luas lahan, tenaga kerja dan modalberpengaruh terhadap
produktivitas padi sawah di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
20
III. METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
Populasi yang diambil oleh penulis adalah seluruh petani padisawah
sebanyak 1.949 orang dari 22 desa di KecamatanTeunom Kabupaten Aceh Jaya.
Berikut tabel jumlah desa dan jumlah petani padi sawah:
Tabel 1
Jumlah Desa dan Jumlah Petani Padi Sawah di Kecamatan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
N
o
Nama
Desa
Jumlah
Petani Padi Sawah
1 Keude
Teunom
18
2 Alue
Ambang
35
3 Panton 110
4 Padang
Kleng
50
5 Pasi
Tulak Bala
40
6 Gampo
ng Baro
77
7 Rambo
ng Payong
50
8 Pasi
Pawang
100
9 Blang
Baro
182
1
0
Tanoh
Anou
100
1
1
Tanoh
Manyang
120
1
2
Batee
Roo
50
1
3
Cot
Trap
80
1
4
Seuneu
bok
66
1
5
Seumir
a
70
1
6
Kubu 53
21
1
7
Alue
Meuraksa
50
1
8
Paya
Baro
164
1
9
Teupin
Ara
150
2
0
Pasi
Gelima
136
21
Lueng Gayo
-
2
2
Pasie
Timon
150
Total 1.949 Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Teunom
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 68 orang petani padi sawah yang
terdapat pada 6 (enam) desa terpilih sebagai sampel random. Terpilihnya 6 (enam)
desa tersebut diambil menggunakan teknik cluster, dimana untuk menentukan
sampel bila objek yang akan diteliti sangat luas sehingga dapat memilih beberapa
desa saja. Menurut Arikunto (2001, h. 107) mengemukakan bahwa apabila subjek
kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi dan apabila jumlah populasi lebih dari 100, maka dapat
diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Jumlah sampel dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 2
Nama Desa dan Jumlah Sampel Petani Padi Sawah
Di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya
No. Nama Desa Jumlah Populasi Jumlah Sampel 10% dari Populasi
1. Paya Baro 164 16
2. Teupin Ara 150 15
3. Pasie Timon 150 15
4. Pasie Gelima 136 14
5. Cot Trap 80 8
6. Lueng Gayo - -
Total 680 68 Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Teunom
22
3.2. Data Penelitian
3.2.1. Jenis dan Sumber Data
Untuk keperluan analisis, maka dalam penelitian digunakan data sekunder
dan primer yaitu:
1. Data Sekunder
Sumber data yang berbentuk dalam rangkaian waktu ini bersumber dari
Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Jaya dan instansi lain
yang terkait yang mempunyai relevansi dengan pokok permasalahan diatas.
2. Data Primer
Data yang mendukung data sekunder dan data primer ini diperoleh
langsung dari lapangan berupa hasil wawancara langsung dengan petani padi
sawah di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
3.2.2. Teknik pengumpulan Data
Teknik pengumpulan datayang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Studi Pustaka ( Library Research )
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang di perlukandengan
cara membaca buku-buku dan literatur lainnya baik yang di wajibkan maupun
yang dianjurkan yang berhubungan dan ada kaitannya dengan masalah yang akan
di bahas dalam penelitian ini.
b. Penelitian lapangan ( Field Research )
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan wawancara secara
langsung kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan yang
berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Dalam penelitian ini, penulis
melakukan wawancara langsung dengan petani padi sawah di Kecamatan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya.
23
3.3. Model Analisis Data
Teknik yang digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian ini yaitu
dengan menggunakan analisa regresi berganda, analisa korelasi, dan uji t yang
akan diolah dengan menggunakan program komputer ( SPSS ) dengan penjelasan
sebagai berikut :
a. Analisa Regresi Berganda
Analisa ini digunakan sebagai alat analisis peramalan nilai dua variabel
bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat. rumus persamaan regresi berganda
menurut Husaini et.al (2006, h. 242)adalah :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + …+bnXn …………………………… (1)
Dari persamaan di atas (1) bila variabel Y dan X di formulasikan ke
bentuk regresi linier berganda menjadi sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana :
Y : Variabel Produktivitas
a : Nilai konstan (intercept)
b1, b2, b3 : Koefisien regresi (slope)
X1: Variabel luas lahan, diukur dengan luas lahan dalam produksi
padi input dalam satuan hektar.
X2:Variabel tenaga kerja, diukur dalam satuan jam kerja disawah.
X3: Variabelmodal, diukur dengan satuan rupiah (Rp).
e : Error term (Kesalahan).
b. Koefesien Korelasi (r)
Analisa korelasi adalah suatu analisa untuk mengetahui tingkat hubungan
antara satu variabel atau lebih yaitu X (variabel bebas) dan Y (variabel terikat).
24
Rumus analisa korelasi menurut Pearson dalam Supangat (2005, h. 341) adalah
sebagai berikut :
2222
..
yynxxn
yxxynr
....................... (2)
Dimana :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Responden
x = Luas lahan, tenaga kerja dan Modal
y = Produksi padi sawah
c. Koefesien Determinasi (2r )
Analisa ini digunakan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Koefisien determinasi (2r )
merupakan kuadrat dari nilai koefisien korelasi.
Rumus koefisien determinasi menurut Hasan (2001, h. 236) :
KP = 2r × 100 %
Dimana :
Kp = Besarnya Koefisien penentu (determinasi)
r = Koefisien Korelasi
d. Uji t
Uji t digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat secara individu (parsial).
e. Uji F
25
Telah disebutkan bahwa uji - F diperuntukkan guna melakukan uji
hipotesis koefesien (slope) regresi secara bersama-sama, dengan demikian ditulis
sebagai berikut (Nacrowi, 2006, h. 17).
F =
k
kn
R
R 1
1 2
2
Keterangan :
R2 = Koefesien Determinasi
n = Jumlah Responden
k = Derajat Kebebasan
3.4. Definisi Operasional Variabel
1. Produktivitas padi (Y) adalah suatu jumlah output yang diperoleh akibat
adanyapenggunaan sejumlah input perolehan produksi padi tersebut dilihat
dari produksi Gabah Kering Gilling (GKG) diukur dalam satuan ton.
2. Luas lahan (X1) adalah banyaknya hasil produksi yang diperoleh berdasarkan
luas lahan yang ditanami padi setiap kali panen diukur dalam satuan hektar
(ha).
3. Variabel tenaga kerja (X2) adalah para petani padi yang mengusahakan
tanaman padi sawah tersebut diukur dalam satuan jam kerja.
4. Modal(X3) adalah biaya yang dikeluarkan dalam 1 (satu) kali panen diukur
dengan satuan rupiah (Rp).
3.5. Pengujian Hipotesis
Hipotesis statistik secara simultan dengan uji t yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
26
H0 ; β = 0,Faktor luas lahan, tenaga kerja dan modalyang diteliti secara parsial
tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitaspadi sawah di
Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
H1: β≠0,Faktor luas lahan, tenaga kerja dan modalyang diteliti secara parsial
berpengaruh secara nyata terhadap produktivitas padi sawah di
Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
Hipotesis statistik uji F yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
H0 : 𝛽 = 0, Faktor luas lahan, tenaga kerja dan modalyang diteliti secara simultan
tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas padi sawah di
Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
H1 : 𝛽 ≠ 0, Faktor luas lahan, tenaga kerja dan modalyang diteliti secara simultan
berpengaruh secara nyata terhadap produktivitas padi sawah di
Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
Kriteria uji hipotesis uji t yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :
a. Apabila th ≥ tα/2 atau th ≤ - tα/2, maka H0 ditolak H1 diterima, artinya terdapat
pengaruh yang nyata antara faktor-faktor yang diteliti (luas lahan, tenaga
kerjadan modal) terhadap produktivitas padi sawah di Kabupaten Aceh Jaya.
b. Apabila tα/2 ≤th ≤ tα/2, maka H0 diterima H1 ditolak, artinya tidak terdapat
pengaruh yang nyata antara faktor-faktor yang diteliti (luas lahan,tenaga
kerjadan modal) terhadap produktivitas padi sawah di Kabupaten Aceh Jaya.
Kriteria uji hipotesis uji F yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :
a. Apabila Fh >Ft, maka H0 diterima H1 ditolak, artinya terdapat pengaruh yang
signifikan antara faktor-faktor yang diteliti(luas lahan,tenaga kerja dan modal)
terhadap produktivitas padi sawah di Kabupaten Aceh Jaya.
27
b. Apabila Fh < Ft, maka H0 diterima H1 ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara faktor-faktor yang diteliti(luas lahan, tenaga kerja dan
modal) terhadap produktivitas padi sawah di Kabupaten Aceh Jaya.
28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Kecamatan Teunom merupakan salah satu Kecamatan di antara beberapa
Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Jaya dengan luas wilayah 31,6 Km2.
Kecamatan Teunom memiliki batas wilayah yaitu sebelah Utara berbatasan
dengan Kecamatan Panga dan Kabupaten Pidie, sebelah Selatan berbatasan
dengan Samudera Hindia dan Kabupaten Aceh Barat, kemudian sebelah Barat
berbatasan dengan Kecamatan Pasi Raya dan Kabupaten Aceh Barat, sedangkan
sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Panga.
Masyarakat di Kecamatan Teunom sebagian besar bekerja sebagai petani
padi karena selain letak persawahan desa dekat dengan jalan lintasan Banda Aceh
– Meulaboh Km. 189 yangmana disaat kita memandang dari kejauhan akan
terlihat begitu indah pemandangan sawah yang terbentang luas dengan beragam
jenis padi.
Analisis statistik deskriptif variabel penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas padi
sawah di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya yang terdiri dari 6 (enam)
desa yaitu desa Paya Baro, desa Teupin Ara, desa Pasie Timon, desa Pasie
Gelima, desa Cot Trap dan desa Lueng Gayo.
29
Berikut merupakan data produktivitas padi sawah, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3
Produktivitas Padi Sawah di Kecamatan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
N
o. Produktivitas Padi Sawah (Ton) Jumlah Responden Persentase
1 1,05 – 1,31 16 22,53
2 1,32 - 1,58 22 32,35
3 1,59 – 1,85 18 26,47
4 1,86 – 2,12 8 11,76
5 2,13 – 2,39 1 1,47
6 2,40 – 2,66 0 0
7 2,67 – 2,93 3 4,4
Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer diolah Maret 2014
Pada tabel 3 (tiga) diatas, dapat dilihat bahwa produktivitas padi sawah
dari 1,05–1,31 ton dengan responden berjumlah 16 orang. Pada produktivitas padi
sawah dari 1,32–1,58 ton responden berjumlah 22 orang. Produktivitas padi
sawah dari 1,59–1,85 ton jumlah responden 18 orang. Pada produktivitas padi
sawah dari 1,86–2,12 tonberjumlah 8 (delapan) orang. Produktivitas padi sawah
dari 2,13–2,39 ton berjumlah 1 (satu) orang, sementara pada produktivitas padi
sawah dari 2,40–2,66 ton tidak ada responden dan produktivitas padi sawah 2,67–
2,93ton berjumlah 3 (tiga) orang.
Tabel 4
Luas Lahan Padi Sawah di Kecamatan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
N
o.
Luas Lahan
(Ha)
Jumla
h Responden
P
ersentase
1 0,5 – 0,71 23 3
3,8
2 0,72 – 0,93 0 0
3 0,94 – 1,15 39 5
7,35
4 1,16 – 1,37 0 0
5 1,38–1,59 0 0
6 1,60 – 1,81 0 0
7 1,82 – 2,03 6
30
Jumlah 68 1
00 Sumber : Data Primer diolah Maret 2014
Pada tabel 4 (empat) dapat dilihat bahwa luas lahan padi sawah dari 0,5-
0,71Ha dengan responden berjumlah 23 orang. Luas lahan padi sawah dari 0,72–
0,93Hatidak ada responden. Pada luas lahan padi sawah dari 0,94 – 1,15 Ha
berjumlah39 orang. Sementara luas padi sawah dari 1,16-1,81 Ha tidak ada
responden, sedangkan pada luas padi sawah dari 1,82-2,03 Ha berjumlah 6 (enam)
orang responden.
Tabel 5
Tenaga kerja (Jam Kerja) di Kecamatan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
N
o.
Tenaga
Kerja (Jam Kerja)
Jumla
h Responden
P
ersentase
1 792 – 837 16 2
3,53
2 838 – 883 39 5
7,35
3 884 – 929 0 0
4 930 – 975 0 0 5 976 – 1021 13 1
9,12
6 1022 – 1067 0 0
7 1068 – 1113 0 0
Jumlah 68 1
00 Sumber : Data Primer diolah Maret 2014
Pada tabel 5 (lima) diatas, dapat dilihat bahwa tenaga kerja (jam kerja)
padi sawah sekitar 792-837 jam yang dipakai oleh responden berjumlah 16 orang.
Pada tenaga kerja (jam kerja) padi sawah sekitar 838-883 jamdipakai oleh
responden berjumlah 39 orang. Selanjutnya pada tenaga kerja (jam kerja) padi
sawah sekitar 884-975 jam tidak ada responden. Pada tenaga kerja dari 976-1021
jam dipakai oleh jumlah responden sebanyak 13 orang. Sedangkan pada tenaga
kerja (jam kerja) padi sawah sebesar 1022-1113 jam tidak ada responden.
31
32
Tabel 6
Modal di Kecamatan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
N
o.
Modal (Rp) Jumla
h Responden
P
ersentase
1 1.500.000 –
1.550.000
34 5
0
2 1.600.000 –
1.650.000
21 3
0,9
3 1.700.000 –
1.750.000
7 1
0,3
4 1.800.000 –
1.850.000
6 8,
8 5 1.900.000 –
1.950.000
0 0
6 2.000.000 –
2.500.000
0 0
7 3.000.000 –
3.500.000
0 0
Jumlah 68 1
00 Sumber : Data Primer diolah Maret 2014
Pada tabel 6 (enam) diatas, dapat dilihat bahwa modal padi sawah dari
Rp1.500.000 – Rp 1.550.000 dengan responden berjumlah 34 orang. Pada modal
padi sawah dari Rp 1.600.000 – Rp 1.650.000 dengan responden berjumlah 21
orang. Selanjutnya pada modal padi sawah dari Rp 1.700.000 – Rp 1.750.000
jumlah responden sekitar 7 (tujuh) orang. Sedangkan pada modal padi sawah dari
Rp 1.800.000 – Rp 1.850.000 dengan responden berjumlah 6 (enam) orang.
Sedangkan pada modal padi sawah dari Rp 1.900.000 – Rp 3.500.000 tidak ada
responden.
Tabel 7
Jumlah Responden Padi Sawah Menurut Umur di Kecamatan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
N
o.
Umur
(tahun)
Respo
nden (orang)
P
ersentase
1 17 – 25 4 5,
88
2 26 – 34 15 2
2,06
3 35 – 43 20 2
33
9,41
4 44 – 52 15 2
2,06
5 53 - 61 10 1
4,70 6 62 – 70 4 5,
88
7 71 – 78 0 0
Jumlah 68 1
00 Sumber : Data Primer diolah Maret 2014
Pada tabel 7 (tujuh) diatas, dapat dilihat bahwa umur petani padi sawah
dari umur 17 – 25 tahunberjumlah 4 (empat) orang yang bekerja sebagai petani
padi sawah. Pada umur petani padi sawah dari umur 26–34 tahun dengan
responden berjumlah 15 orang. Selanjutnya pada umur petani padi sawah dari
umur 35-43 jumlah responden sekitar 20 orang. Sedangkan pada umur petani padi
sawah dari umur 44–52 jumlah responden sekitar 15 orang. Pada umur petani
sawah dari 53–61 tahun berjumlah 10 orang. Sementara pada umur 62–70 tahun
berjumlah 4 (empat) orang dan pada umur 71–79 tahun tidak ada responden.
Tabel 8
Jumlah Responden Padi Sawah Menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan
di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya
N
o.
Ti
ngkat Pendidikan
Jenis Kelamin
J
umlah Responden
P
ersentase L
aki-Laki
P
erempuan
1 Ti
dak tamat SD
1
0
7 17
2
5
2 Ta
matan SD
1
8
5 23
3
3,8
3 Ta
matan SLTP
7 5 12
1
7,6
4 Ta
matan SLTA
6 6 1
2 1
7,6
5 Di
ploma
2 2 4 5
,8
Jumlah 6
8 1
00 Sumber : Data Primer diolah Maret 2014
34
Pada tabel 8 (delapan) diatas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan padi
sawah yangtidak tamat SD dengan responden berjumlah 17 orang. Tingkat
pendidikan petani padi sawah yang tamatan SD dengan responden berjumlah 23
orang. Selanjutnya tingkat pendidikan petani padi sawah yang tamatan SLTP
jumlah responden sekitar 12 orang. Selanjutnya tingkat pendidikan petani padi
sawah yang tamatan SLTA berjumlah 12 orang responden. Sedangkan pada
tingkat pendidikan petani padi sawah yang tamatan Diploma dengan responden
berjumlah 4 (empat) orang.
4.2.Hasil Pengujian Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas padi sawah di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh
Jaya, analisis ini diwujudkan dengan menggunakan model analisis regresi
berganda yang diolah melalui program statistik komputer SPSS 18. Dari hasil
penelitian diperoleh hasil akhirnya sebagai berikut :
Tabel 9
Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi
No Variabel Rata-rata Std. deviasi N
1 Produktivitas 1.6112 .37184 68
2 Luas Lahan .8356 .51464 68
3 Tenaga Kerja (Jam Kerja) 875.8529 70.05505 68
4 Modal 1.5986 91781.07302 68 Sumber : Data primer (diolah November 2013)
Pada tabel diatas terlihat bahwa rata-rata produktivitas padi di Kecamatan
Teunom Kabupaten Aceh Jaya sebesar 1.61 tondengan standar deviasi 0.37%.
Selanjutnya rata-rata luas lahan sebesar 0.83 ha dengan standar deviasi 0.51%.
Sementara rata-rata jam kerja sebesar 875.85jam dengan standar deviasi 70.05%,
35
sedangkan rata-rata modal yang digunakan sebesar Rp 1.59 dengan standar
deviasi 91781%. Kemudian N menyatakan jumlah observasi yang masing-masing
berjumlah 68 responden.
4.3. Analisis Hasil Akhir
Berdasarkan hasil analisa regresi dari data-data hasil penelitian masing-
masing variabel, maka diperoleh hasilnya seperti pada tabel 5 (lima) berikut yang
menjelaskan tentang hasil nilai uji t, t tabel, uji F, koefesien korelasi, dan
koefesien determinasi.
36
Tabel 10
Hasil akhir faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas padi sawah di
Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya
No Variabel Koefesien Akhir Standar Error Nilai t ttabel Sig.
1
2
3
4
5
Konstanta
Luas Lahan
Jam Kerja
Modal
-1.306
.272
-4.752
1.709
.699
.083
.001
.000
-
1.8683.
274
-.075
3.656
1,960
1,960
1,960
1,960
.066
.002
.940
.001
Koefesien Korelasi (R) = 0,694
Koefesien Determinasi (R2) = 0,481
Koefisien Determinasi Adjusted = 0,457
Uji F = 19,774 sig. 0,000
F tabel = 2,75 Sumber : Data primer (diolah November 2013)
4.3.1. Analisis Koefesien Korelasi (r)
Untuk mengetahui tingkat keeratan, arah hubungan antara produktivitas
dengan luas lahan, jam kerja, dan modal maka dapat menggunakan koefesien
korelasi. Dari pengolahan data menggunakan SPSS maka diperoleh R = 0,694
menjelaskan bahwa hubungan antara luas lahan, tenaga kerja (jam kerja)dan
modal terhadap produktivitas padi (Y) berarah positifartinya dari ketiga variabel
independent tersebut mengalami hubungan yang sangat erat dan berpengaruh kuat
terhadap produktivitas padi dengan hasil yang diperoleh sebesar 69,4 persen.
4.3.2. Analisis Koefesien Determinasi
Pengaruh variabel modal, luas lahan dan jam kerja terhadap produktivitas
padi di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya, dengan menggunakan analisis
ini secara konkrit dilakukan terhadap koefesien determinasi. Adapun koefesien
determinasi dalam penelitian ini dapat diketahui dengan penggunaan rumus
perhitungan sebagai berikut :
Koefesien determinasi = r2 × 100%
Koefesien determinasi = (0,694)2 × 100%
Koefesien determinasi = 0,481%
37
Dari perhitungan diatas diperoleh nilai koefesien determinasi (R²) bernilai
0,694% yang mengandung pengertian bahwa produktivitas padi di Kecamatan
Teunom Kabupaten Aceh Jaya sangatlah besar hubungannya dengan luas lahan,
jam kerja dan modal diatas yang diperoleh hasilnya sebesar 48,1%, hasil ini
disumbangkan oleh ketiga faktor luas lahan, tenaga kerja (jam kerja)dan modal
sedangkan sisanya sebesar 51,9% disumbangkan oleh variabel lain diluar
penelitian ini.
4.3.3. Uji Regresi Linear Berganda
Dari hasil perhitungan regresi berganda maka persamaan estimasinya
sebagai berikut Y = -1,306+ 0,272 X1–4,752X2+1,709 X3.
Dari persamaan diatas menjelaskan bahwa:
a. Konstanta sebesar-1,306artinya apabila variabel modal, luas lahan dan jam
kerja dianggap konstant (tetap) maka produktivitas padi di Kecamatan
Teunom Kabupaten Aceh Jaya sebesar-1,306%.
b. Koefisien variabel luas lahan
Apabila terjadinya kenaikan sebesar 1 persen terhadap variabel luas lahan
maka akan berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas padi di
Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya sebesar0,272 %.
c. Koefisien variabel jam kerja
Apabila terjadinya kenaikan sebesar 1 persen terhadap variabel jam kerja
maka akan berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas padi di
Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya sebesar–4,752 %.
d. Koefisien variabel modal
38
Apabila terjadinya perubahan sebesar 1 persen terhadap variabel modal maka
akan berpengaruh terhadap menurunnyaproduktivitas padi di Kecamatan
Teunom Kabupaten Aceh Jaya sebesar1,709 %.
4.3.4. Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Pembuktian bahwa variabel luas lahan, jam kerja dan modal berpengaruh
terhadap produktivitas padi di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh
Jayadilakukan pengujian secara partial dengan uji-t pada jumlah kepercayaan
(level of confidence 95% persen)pada taraf nyata (α) = 0,05 yaitu :
a. Variabel luas lahan di peroleh t-hit sebesar 3,274 lebih kecil dari t-tabel sebesar
1,960 artinya secara partial variabel luas lahan berpengaruh secara signifikan
terhadap produktivitas padi di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
b. Variabel tenaga kerja (jam kerja)di peroleh t-hit sebesar -0,075 lebih besar dari
t-tabel sebesar -1,960artinya secara partial variabel tenaga kerja (jam
kerja)berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas padi di Kecamatan
Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
c. Variabel modaldi peroleh t-hit sebesar 3,656 lebih besar dari t-tabel sebesar
1,960artinya secara partial variabel modal berpengaruh secara signifikan
terhadap produktivitas padi di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
4.3.5. Uji F
Dengan adanya hasil pengujian ANOVA atau uji F (secara simultan) pada
tingkat signifikan α = 5 persen, memperlihatkan adanya hubungan antara Fhitung
dengan Ftabel, dimana Fhitung sebesar 19,774> Ftabel sebesar2,75 artinyaberpengaruh
secara signifikan antara variabel luas lahan, tenaga kerja (jam kerja)dan modal
terhadap produktivitas padi sawah di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
V. SIMPULAN DAN SARAN
39
5.1. Simpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada Kecamatan Teunom Kabupaten
Aceh Jaya maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
a. Berdasarkan hasil estimasi diperoleh Y = -1,306+0,272X1–4,752X2+1,709X3,
makafaktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas padi sawah di
Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya adalah faktor luas lahan dengan
nilai koefisien regresi berganda sebesar 3,274 artinya luas lahan berpengaruh
terhadap produktivitas padi sawah, faktor tenaga kerja (jam kerja) dengan
nilai koefisien regresi berganda sebesar -0,075 artinya tenaga kerja (jam
kerja) berpengaruh terhadap produktivitas padi sawah, sedangkan faktor
modal dengan nilai koefisien regresi berganda sebesar 3,656 artinya modal
berpengaruh terhadap produkrivitas padi sawah.
b. Persamaan hasil estimasi diperolehY =-1,306+0,272X1-4,752X2+ 1,709X3,
dimana konstanta sebesar-1,306yang artinya apabila variabel luas lahan,
tenaga kerja (jam kerja) dan modal dianggap konstanta maka produktivitas
padi di Kecamatan Teunom sebesar-1,306%.
c. Koefisien determinasi (R2) Square bernilai 0,481 dalam hal ini menunjukkan
bahwa variabel luas lahan, tenaga kerja (jam kerja) dan modal sangat
berpengaruh terhadap produktivitas padi di Kecamatan Teunom sebesar
48,1% sedangkan sisanya 51,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian ini.
d. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,694 yang menggambarkan bahwa variabel
luas lahan, tenaga kerja (jam kerja) dan modal sangat erat hubungannya
terhadap produktivitas padi di Kecamatan Teunom sebesar 69,4%.
40
e. Hasil pengujian hipotesis secara partial untuk variabel luas lahan, tenaga
kerja (jam kerja) dan modal artinya variabel-variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap produktivitas padi di Kecamatan Teunom.
5.2. Saran - saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut :
1. Adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk kemajuan sektor pertanian
yang ada di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
2. Kepada pihak pertanian agar lebih memberikan pengarahan dan penyuluhan
terhadap para petani yang nantinya dapat lebih meningkatkan produktivitas
padi.
3. Kepada peneliti berikutnya yang akan kembali meneliti dengan permasalahan
ini, disarankan agar dapat melihat faktor lain selain luas lahan, tenaga kerja
(jam kerja) dan modal, sehingga perkembangan penelitian akan lebih luas.
41
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, M. 2003. Dinamika Konsumsi Beras Rumah Tangga dan Kaitannya
denganDiversifikasi Konsumsi Pangan. Makalah disampaikan pada
Seminar Nasional“Peluang Indonesia untuk Mencukupi Kebutuhan
Beras” tanggal 2 Oktober2003 di Bogor. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian,Badan Litbang Departemen
Pertanian, Bogor.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Psikologi Kerja. Rineka Cipta. Jakarta.
Daniel, Moehar. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Gasversz, Vincent. 2000. Ekonomi Manajerial. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Husaini, Usman, et.al. 2006. Pengantar Statistik. PT. Bumi Aksara. Yogyakarta.
Hasan, Iqbal. 2001. Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). PT.
Bumi Akasara, Jakarta.
Kasmir. 2009. Kewirausahaan. Ed.1-4. Rajawali. Jakarta.
Kusuma, Hendra. 2002. Manajemen Produksi : Perencanaan dan Pengendalian
Produksi. Cetakan pertama. Andi. yogyakarta.
Machroedz, Mahmud. 2007. Pengantar Bisnis Modern. Ed 1. Andi. Yogyakarta.
Mankiw, N, Gregory. 2000. Teori Makro Ekonomi. Ed 4. Erlangga. Jakarta.
--------------------------. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi 3. Selemba Empat.
Jakarta.
Meiners et.al. 2000. Teori Mikro Ekonomi Intermediate. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Nacrowi, Djalal.2006. Analisis Ekonomi dan Keuangan, Ekonometrika, Jakarta.
Nurba, Diswandi, Irvan Subandar, Uswatun Hasanah, Sufyan Anwar, Yayuk EW,
TM.Azis Pandria, Nellis Mardhiah. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi dan
Tugas Akhir. Universitas Teuku Umar. Meulaboh.
Noor, FaizalHenry. 2007. Ekonomi Manajerial. PT. Raja Grafindo, Jakarta.
Pratama, Rahardja. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi. Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Jakarta.
42
Purwono dan Purnawati, Heni. 2007. Budidaya 8 jenis Tanaman Pangan Unggul.
Cetakan 1. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rosyidi, Suherman. 2009. Pengantar Teori Ekonomi. Edisi Revisi. Cetakan 8. PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarta
Sukirno, Sudono. 2011. Mikro Ekonomi. Ed 3. Cetakan 26. PT Raja Grafindo
Persada Rajawali. Jakarta.
Sumarsono, Sonny. 2003. EkonomiManajemen Sumber Daya Manusia
danKetenagakerjaan. Graha Ilmu. Jakarta.
Supangat, Andi. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriptif, Iinferensi dan
Nonparametrik. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Su’ud, Hasan. 2007. Pengantar Ilmu Pertanian. Ed 4. Yayasan PeNA. Banda
Aceh.
Soeharno. 2007. Ekonomi Manajerial. Edisi Pertama Andi. Yogyakarta.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Ed 1. Cetakan 1. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Http://www.Indowenster 2010, h. 1-18 diakses 24 Oktober 2010.
43
Lampiran 1 : Data input faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas padi
sawah di Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
No Produktivitas padi (Ton) Luas lahan
(Ha)
TK (Jam kerja)
Modal (Rp)
1 1,94 1 864 1.500.000
2 1,94 1 864 1.500.000
3 2,83 2 1008 1.800.000
4 1,89 1 792 1.550.000
5 1,65 0,5 792 1.500.000
6 1,78 0,12 864 1.500.000
7 1,80 1 864 1.600.000
8 1,45 0,5 792 1.500.000
9 1,93 1 864 1.650.000
10 1,26 0,5 792 1.550.000
11 1,83 1 1008 1.700.000
12 1,80 0,12 864 1.650.000
13 1,35 0,5 792 1.500.000
14 1,88 1 858 1.700.000
15 1,57 0,13 864 1.550.000
16 1,26 1 1008 1.500.000
17 1,15 0,5 792 1.500.000
18 1,89 1 858 1.550.000
19 1,67 1 858 1.550.000
20 1,58 0,12 864 1.600.000
21 1,17 1 1008 1.650.000
22 1,26 1 1008 1.650.000
23 1,38 0,12 864 1.700.000
24 1,85 1 858 1.700.000
25 1,80 1 858 1.650.000
26 1,76 0,13 864 1.650.000
27 1,55 1 1008 1.600.000
28 1,08 1 864 1.500.000
29 1,35 0,13 858 1.550.000
30 1,50 1 858 1.550.000
31 1,26 1 792 1.500.000
32 1,68 1 864 1.550.000
33 2,84 2 1008 1.800.000
34 1,64 0,10 858 1.700.000
35 1,05 0,5 792 1.500.000
36 1,57 1 1008 1.550.000
37 1,65 1 864 1.550.000
38 1,70 0,14 858 1.500.000
39 1,68 1 858 1.550.000
40 1,73 1 864 1.550.000
41 1,26 0,12 792 1.650.000
42 1,23 1 1008 1.600.000
43 1,40 1 864 1.650.000
44
44 1,25 0,5 792 1.500.000
45 1,62 1 864 1.550.000
46 1,58 1 858 1.600.000
47 1,49 1 858 1.600.000
48 2,29 2 1008 1.800.000
49 1,50 1 792 1.650.000
50 1,75 1 792 1.650.000
51 1,44 0,10 864 1.550.000
52 2,02 2 1008 1.800.000
53 1,44 1 864 1.500.000
54 1,44 1 858 1.500.000
55 1,35 0,12 792 1.650.000
56 1,78 1 858 1.600.000
57 1,58 0,10 792 1.500.000
58 1,44 0,15 864 1.550.000
59 2,06 2 1008 1.800.000
60 1,08 1 858 1.500.000
61 1,17 0,12 792 1.550.000
62 1,39 1 864 1.650.000
63 2,83 2 1008 1.800.000
64 1,26 1 864 1.600.000
65 1,44 1 864 1.650.000
66 1,47 1 858 1.700.000
67 1,50 1 858 1.700.000
68 1,25 0,5 792 1.500.000
45
Lampiran 2 : Hasil Regresi
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Produktivitas 1.6112 .37184 68
Luas Lahan .8356 .51464 68
Tenaga Kerja (Jam Kerja) 875.8529 70.05505 68
Modal 1.5986 91781.07302 68
Correlations
Produktivitas Luas Lahan Tenaga Kerja(JK) Modal
Pearson
Correlation
Produktivitas 1.000 .596 .448 .617
Luas Lahan .596 1.000 .570 .532
Tenaga Kerja(JK) .448 .570 1.000 .573
Modal .617 .532 .573 1.000
Sig. (1-tailed) Produktivitas . .000 .000 .000
Luas Lahan .000 . .000 .000
Tenaga Kerja(JK) .000 .000 . .000
Modal .000 .000 .000 .
N Produktivitas 68 68 68 68
Luas Lahan 68 68 68 68
Tenaga Kerja(JK) 68 68 68 68
Modal 68 68 68 68
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
d
i
m
e
n
s
i
o
n
0
1 Modal, Luas Lahan, Tenaga Kerja (JK)a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Produktivitas
46
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
d
i
m
e
n
s
i
o
n
0
1 .694a .481 .457 .27408
a. Predictors: (Constant), Modal, L.Lahan, JK
b. Dependent Variable: Produktivitas
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.456 3 1.485 19.774 .000a
Residual 4.808 64 .075
Total 9.264 67
a. Predictors: (Constant), Modal, L.Lahan, JK
b. Dependent Variable: Produktivitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95.0%
Confidence
Interval for B Correlations
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
Zero-
order Partial Part
Tolera
nce VIF
1 (Constant) -1.306 .699 -1.868 .066 -2.703 .090
L.Lahan .272 .083 .377 3.274 .002 .106 .438 .596 .379 .295 .612 1.634
JK -4.752 .001 -.009 -.075 .940 -.001 .001 .448 -.009 -.007 .574 1.743
Modal 1.709 .000 .422 3.656 .001 .000 .000 .617 .416 .329 .609 1.641
a. Dependent Variable: Produktivitas
47
Coefficient Correlationsa
Model Modal Luas Lahan Tenaga Kerja (JK)
1 Correlations Modal 1.000 -.305 -.387
Luas Lahan -.305 1.000 -.383
Tenaga Kerja (JK) -.387 -.383 1.000
Covariances Modal 2.184E-13 -1.186E-8 -1.142E-10
Luas Lahan -1.186E-8 .007 -2.009E-5
Tenaga Kerja (JK) -1.142E-10 -2.009E-5 3.983E-7
a. Dependent Variable: Produktivitas
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension
Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) L.Lahan JK Modal
d
i
m
e
n
s
i
o
n
0
1
dimensi on1
1 3.798 1.000 .00 .01 .00 .00
2 .199 4.372 .00 .65 .00 .00
3 .002 39.115 .18 .16 .99 .09
4 .001 55.992 .82 .18 .01 .91
a. Dependent Variable: Produktivitas
Casewise Diagnosticsa
Case Number Std. Residual Produktivitas Predicted Value Residual
dimensi on0
1 1.648 1.94 1.4882 .45177
2 1.649 1.94 1.4880 .45196
3 2.057 2.83 2.2661 .56388
4 1.142 1.89 1.5769 .31311
5 1.075 1.65 1.3553 .29471
6 1.940 1.78 1.2484 .53161
7 .515 1.80 1.6589 .14110
8 .346 1.45 1.3553 .09471
9 .677 1.93 1.7443 .18567
10 -.660 1.26 1.4408 -.18082
48
11 .026 1.83 1.8229 .00708
12 1.077 1.80 1.5047 .29532
13 -.019 1.35 1.3553 -.00529
14 .182 1.88 1.8301 .04995
15 .852 1.57 1.3365 .23346
16 -.807 1.26 1.4812 -.22119
17 -.749 1.15 1.3553 -.20529
18 1.154 1.89 1.5738 .31625
19 .351 1.67 1.5738 .09625
20 .587 1.58 1.4192 .16075
21 -.976 1.47 1.7375 -.26749
22 -1.742 1.26 1.7375 -.47749
23 -.767 1.38 1.5901 -.21011
24 .073 1.85 1.8301 .01995
25 .202 1.80 1.7446 .05538
26 .922 1.76 1.5074 .25264
27 -.372 1.55 1.6521 -.10206
28 -1.489 1.08 1.4880 -.40804
29 .049 1.35 1.3365 .01351
30 -.269 1.50 1.5738 -.07375
31 -.844 1.26 1.4915 -.23146
32 .388 1.68 1.5737 .10634
33 2.094 2.84 2.2661 .57388
34 .201 1.64 1.5850 .05505
35 -1.114 1.05 1.3554 -.30539
36 .012 1.57 1.5666 .00337
37 .279 1.65 1.5735 .07653
38 1.627 1.70 1.2541 .44588
39 .388 1.68 1.5738 .10625
40 .571 1.73 1.5735 .15653
41 -.893 1.26 1.5047 -.24468
42 -1.540 1.23 1.6521 -.42206
43 -1.256 1.40 1.7443 -.34433
44 -.384 1.25 1.3553 -.10529
45 .170 1.62 1.5735 .04653
46 -.289 1.58 1.6592 -.07919
47 -.617 1.49 1.6592 -.16919
49
48 .087 2.29 2.2661 .02388
49 -.904 1.50 1.7478 -.24775
50 .008 1.75 1.7478 .00225
51 .407 1.44 1.3284 .11163
52 -.898 2.02 2.2661 -.24612
53 -.175 1.44 1.4880 -.04804
54 -.176 1.44 1.4883 -.04832
55 -.566 1.35 1.5052 -.15516
56 .441 1.78 1.6592 .12081
57 1.217 1.58 1.2464 .33364
58 .326 1.44 1.3505 .08947
59 -.752 2.06 2.2661 -.20612
60 -1.490 1.08 1.4883 -.40832
61 -.599 1.17 1.3343 -.16429
62 -1.293 1.39 1.7443 -.35433
63 2.057 2.83 2.2661 .56388
64 -1.144 1.26 1.5737 -.31366
65 -1.110 1.44 1.7443 -.30433
66 -1.314 1.47 1.8301 -.36005
67 -1.204 1.50 1.8301 -.33005
68 -.384 1.25 1.3553 -.10529
a. Dependent Variable: Produktivitas
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 1.2464 2.2661 1.6112 .25789 68
Residual -.47749 .57388 .00000 .26787 68
Std. Predicted Value -1.415 2.540 .000 1.000 68
Std. Residual -1.742 2.094 .000 .977 68
a. Dependent Variable: Produktivitas
50
51
52
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
FAKULTAS EKONOMI Alue Peunyareng – Meulaboh, Aceh Barat
Website : www.utu.ac.id Email: fekon [email protected]
Alue Peunyareng, 05 Oktober 2013
Nomor : 86/FE-UTU/X/2013
Lamp : -
Hal : Izin Penelitian Skripsi Kepada Yang terhormat;
1. Kantor Kecamatan Teunom.
di-
Tempat
Dengan hormat
Dekan Fakultas Ekonomi dengan ini mengharapkan bantuan Bapak/ibu agar memberikan
izin pengumpulan data Penelitian Skripsi Kepada :
Nama : KHAIRUL UMRI
Nim : 07C20101119
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Ekonomi Pembangunan (EKP)
Alamat : Tuwi Kareung Kecamatan Pasie Raya Kabupaten
Aceh Jaya
Judul Penelitian : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas
Padi Sawah Di Kecamatan Teunom Kabupaten
Aceh Jaya
Untuk melakukan penelitian dan pengumpulan data dalam rangka penyelesaian
tugas akhir mahasiswa. Penelitian dan pengumpulan data untuk menyelesaikan
penyusunan skripsi pada Fakultas Ekonomi Univerisitas Teuku Umar.
Demikian Surat ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan bantuannya kami
ucapkan terima kasih.
Fakultas Ekonomi
Dekan,
Zulbaidi, MM
Top Related