FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN
DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK STARBUCKS
COFFEE DI BEKASI
MELIA IMANITA
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi berjudul Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Konsumen dalam Keputusan Pembelian Produk Starbucks Coffee
di Bekasi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, April 2014
Melia Imanita
NIM H24100131
iv
ABSTRAK
MELIA IMANITA. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam
Keputusan Pembelian Produk Starbucks Coffee di Bekasi. Dibimbing oleh
MA’MUN SARMA.
Pertumbuhan pangsa pasar di Indonesia yang semakin meningkat diikuti
dengan cermat oleh perusahaan, sehingga banyak perusahaan baru yang
mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Salah satu bisnis yang berkembang yaitu
bisnis yang bergerak di bidang food and bevarages, seperti gerai kopi. Salah satu
gerai kopi yang berada di daerah Bekasi adalah Starbucks Coffee. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik kosumen produk minuman
Starbucks Coffee, mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian
produk minuman Starbucks Coffee dan menganalisis pengaruh faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian meliputi pengaruh lingkungan, perbedaan
individu dan proses psikologis terhadap keputusan pembelian produk minuman
Starbucks Coffee. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian diperoleh
faktor proses psikologis berpengaruh langsung terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci: Keputusan pembelian, konsumen, regresi linear berganda, Starbucks
Coffee.
ABSTRACT
MELIA IMANITA. Factors which Influence the Consumer for Decision of
product Purchasing Starbucks Coffee in Bekasi. Supervised by MA’MUN
SARMA.
The growth of market share in Indonesia is followed closely by
companies, therefore many new companies develop business in Indonesia. One of
a growing business that is engaged in the business of food and bevarages is coffee
outlets. One coffee shop located in Bekasi area is Starbucks Coffee. The
objectives of this study are to identify the characteristics of customers in
Starbucks Coffee beverage products, identify product purchase decision process
drinks Starbucks Coffee, to analyze the factors that influence purchasing decisions
include environmental influence, individual differences and psychological
processes on product purchasing decisions to drink Starbucks Coffee. The
analytical tool used in this research is descriptive analysis and multiple linear
regression analysis. The result showed psychological factors directly influence the
process of purchasing decisions.
Keyword : Consumers, multiple linear regression, purchasing decision, Starbucks
Coffee.
v
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN
DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK STARBUCKS
COFFEE DI BEKASI
MELIA IMANITA
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
vii
Judul Skripsi : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Keputusan
Pembelian Produk Starbucks Coffee di Bekasi
Nama : Melia Imanita
NIM : H24100131
Disetujui oleh
Dr Ir Ma’mun Sarma, MS, MEc
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Mukhamad Najib, STP, MM
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2013 sampai Februari
2014 ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan
pembelian produk Starbucks Coffee di Bekasi.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Ma’mun Sarma, MS.
MEc yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis
sampaikan kepada konsumen Starbucks Coffee di Mall Bekasi memberikan
penulis bantuan berupa kerjasama yang baik sehingga penulis bisa melaksanakan
penelitian. Ungkapan terima kasih penulis untuk orang tua tercinta (Bapak Human
Brillianto dan Ibu Meis Rochani) serta adik tercinta Alim Widyawan, seluruh
keluarga, yang teristimewa Angki Yanuar, para sahabat (Wida, Emha, Devi, Ayu,
Fikri, Wibi, Mirza, Viana, Marda, Budi, Feby, Bondan dan Sandy) dan teman-
teman atas doa, kasih sayang, dan dukungannya dalam pembuatan skripsi ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, April 2014
Melia Imanita
ix
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xi
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 3
Ruang Lingkup Penelitian 3
TINJAUAN PUSTAKA 4
Pengertian Produk dan Jasa 4
Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian 4
Proses Keputusan Pembelian 6
Penelitian Terdahulu 7
METODE 8
Kerangka Penelitian 8
Hipotesis Penelitian 9
Lokasi dan Waktu Penelitian 9
Metode Pengambilan Sampel 9
Metode Pengumpulan Data 10
Analisis Data 11
Uji Validitas Kuesioner 11
Uji Reliabilitas 11
Analisis Deskriptif 11
Analisis Regresi Linear Berganda 12
HASIL DAN PEMBAHASAN 13
Gambaran Umum Starbucks Coffee 13
Karakteristik Responden 14
Analisis Persepsi Konsumen Starbucks Coffee 16
Uji Asumsi Klasik 19
Uji Normalitas 20
Uji Multikolinearitas 20
x
Uji Heteroskedastisitas 21
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda 21
Uji F 22
Uji t 23
Persamaan Regresi Linear Berganda 23
Implikasi Manajerial 24
SIMPULAN DAN SARAN 25
DAFTAR PUSTAKA 26
RIWAYAT HIDUP 35
xi
DAFTAR TABEL
1 Data Kedai Kopi Di Daerah Bekasi 2 2 Data jumlah populasi yang membeli produk minuman Starbucks
Coffee di mall Bekasi 9 3 Jumlah alokasi responden di Mall Bekasi 10 4 Skala pengukuran 11 5 Skala penilaian persepsi 12 6 Karakteristik responden 14 7 Penilaian konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi 16 8 Penilaian konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian pada Perbedaan Individu 16 9 Penilaian konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian pada Proses Psikologis 17 10 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada
Pengenalan Kebutuhan 17 11 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada
Pencarian Informasi 18 12 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada
Evaluasi Alternatif 18 13 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada
Keputusan Pembelian 18 14 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada
Evaluasi Pasca Pembelian 19
15 Hasil uji Multikolinearitas 21 16 Model summary pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen 22 17 Hasil Uji F 22 18 Hasil Uji t 23
DAFTAR GAMBAR
1 Proses keputusan pembelian 6
2 Kerangka pemikiran dalam penelitian 8 3 Struktur Starbucks Indonesia 13 4 Hasil uji normalitas data penelitian 20 5 Hasil uji heteroskedastisitas 21
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner penelitian 28 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 33
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen agar
menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan
suatu keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar barang-
barang yang berwujud (Kotler dan Armstrong 2008). Produk merupakan titik
pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu
perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk dikonsumsi dan merupakan alat
dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya.
Pengertian produk menurut Kotler (2002), memiliki pengertian yang luas
yaitu segala sesuatu yang ditawarkan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsikan
sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk didalamnya adalah
fisik, jasa, orang, tempat, organisasi serta gagasan. Definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat memiliki nilai untuk
dipasarkan dan untuk dibeli oleh konsumen, dipergunakan atau dikonsumsi untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan.
Sebagai salah satu negara berkembang di dunia, menjadikan Indonesia
sebagai pasar yang besar untuk dimasuki perusahaan yang ingin memperkenalkan
dan memasarkan produknya. Persaingan yang semakin tinggi menuntut adanya
keunggulan bersaing yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Para pelaku
bisnis khususnya di bidang industri minuman tertarik untuk memasarkan
produknya, tidak hanya meningkatnya minat beli tetapi pertumbuhan penduduk
yang cukup tinggi membuat para pelaku bisnis berani mengembangkan bisnisnya
di Indonesia.
Pertumbuhan pangsa pasar di Indonesia yang semakin meningkat diikuti
dengan cermat oleh perusahaan, sehingga banyak perusahaan baru yang
mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Salah satu bisnis yang berkembang
yaitu bisnis yang bergerak di bidang food and bevarages, seperti gerai kopi. Pada
masa sekarang ini, minum kopi di gerai kopi telah menjadi kebiasaan (lifestyle)
masyarakat Indonesia. Konsumen tidak hanya untuk sekedar minum kopi, tetapi
biasanya gerai kopi juga menjadi tujuan beberapa kalangan untuk melakukan
kegiatan tertentu, seperti bertemu klien, sebagai tempat untuk meeting point,
berkumpul dan berdiskusi dengan teman-teman dan untuk belajar kelompok bagi
kalangan mahasiswa.
Salah satu kota yang berada dekat dengan ibu Kota Indonesia, Jakarta
adalah Bekasi. Banyaknya gerai kopi yang membuka cabangnya di Kota Bekasi
dan diikuti juga dengan gaya hidup masyarakat Bekasi yang cenderung konsumtif,
membuat banyaknya gerai kopi yang baru membuka gerainya di kota Bekasi.
Salah satu gerai kopi terkenal yang berasal dari Amerika yang membuka tiga
cabangnya sekaligus di Kota Bekasi adalah Starbucks Coffee. Banyaknya
konsumen yang memilih produk Starbucks Coffee selain karena citra produknya,
Starbucks Coffee juga memiliki rasa yang khas pada setiap rasa minumannya
sehingga dapat membedakannya dengan produk lain. Berikut data jumlah
perusahaan yang bergerak di bidang gerai kopi yang berada di kota Bekasi,
disajikan pada Tabel 1.
2
Tabel 1 Data Gerai Kopi Di Kota Bekasi
Nama Kedai
Kopi
Country of
Origin Lokasi
Starbucks
Coffee Amerika
Metropolitan Mall, Grand Metropolitan,
Grand Galaxy Park
The Coffee
Bean & Tea
Leaf Amerika
Summarecon Mall Bekasi, Grand
Metropolitan
Bengawan Solo
Coffee Indonesia Summarecon Mall Bekasi
J-CO Indonesia
Metropolitan Mall, Grand Metropolitan,
Grand Galaxy Park,Mega Bekasi, Bekasi
Square
Excelso Indonesia
Grand Metropolitan,Summarecon Mall
Bekasi Sumber : Data Primer (2013)
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa jumlah gerai kopi di Indonesia
terutama di kota Bekasi relatif banyak. Konsumsi kopi di Indonesia mengalami
kenaikan rata-rata sekitar 3% setiap tahunnya, lebih tinggi dibanding pertumbuhan
konsumsi kopi dunia yang rata-rata sekitar 2%. Hal tersebut menjadi peluang
bagi industri pengolahan kopi di Indonesia (Kemenperin 2009). Dengan
banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang minuman kopi dan konsumsi kopi
yang terus meningkat, menjadikan konsumen menentukan pilihannya secara luas
untuk produk yang mereka sukai.
Banyaknya gerai kopi terkenal yang di buka di Bekasi membuat banyaknya
konsumen untuk menentukan pilihannya dalam memilih produk minuman.
Konsumen bebas memilih produk yang dibutuhkan atau diinginkan, pasar sebagai
pihak yang menawarkan berbagai produk kepada konsumen (Goenadhi 2011).
Salah satu cara agar konsumen tetap memilih produk minuman tertentu adalah
dengan membuat perbedaan antara produk dengan produk sejenis atau yang
menjadi pengganti. Salah satu gerai kopi yang berada di Kota Bekasi adalah
Starbucks Coffee. Starbucks Coffee adalah sebuah jaringan gerai kopi dari
Amerika Serikat yang berpusat di Seattle, Washington, USA (United State of
America) dikenal sebagai tempat bersosialisasi terutama bagi masyarakat urban.
Berdasarkan latar belakang seperti dijelaskan sebelumnya, penelitian ini akan
membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan
masalah dari penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana karakteristik konsumen produk minuman Starbucks Coffee?
2. Bagaimana proses pengambilan keputusan pembelian produk minuman
Starbucks Coffee ?
3
3. Bagaimana pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
meliputi pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis
terhadap keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin di capai dari
penelitian ini antara lain:
1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen produk minuman Starbucks Coffee
2. Mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian produk minuman
Starbucks Coffee
3. Menganalisis pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
meliputi pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis
terhadap keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee
Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan
manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan :
1. Bagi Perusahaan :
Dengan penelitian ini diharapkan perusahaan dapat mengetahui langkah-
langkah apa saja yang harus diambil untuk mempertahankan dan memperluas
pangsa pasar untuk produknya kepada masyarakat.
2. Bagi Akademisi :
Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan bahan bacaan atau
referensi dan menambah pengetahuan pembaca tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian produk minuman
Starbucks Coffee.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini membahas karakteristik konsumen produk
minuman Starbucks Coffee, mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian
produk minuman Starbucks Coffee, serta pengaruh faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian meliputi pengaruh lingkungan, perbedaan
individu dan proses psikologis terhadap keputusan pembelian produk minuman
Starbucks Coffee terutama mengkhususkan untuk konsumen yang melakukan
pembelian di Starbucks Coffee kota Bekasi.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Produk dan Jasa
Produk sebagai salah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar
menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan
suatu keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar barang-
barang yang berwujud (tangiable). Dalam arti luas, produk meliputi objek-objek
fisik, jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran entitas-entitas ini.
Produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar (Kotler dan
Armstrong 2008). Jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat,
atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta
tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu (Kotler dan Armstrong 2008).
Dalam bauran pemasaran, perusahaan yang menyediakan produk dan jasa
seperti restoran dan gerai kopi, ada unsur-unsur atau elemen yang menjadi dasar
pertimbangan perusahaan dalam pengambilan keputusan dalam pembuatan
strategi komunikasi pemasaran, yaitu 7P (Product, Place, Promotion, Price,
People, Process dan Physical Environment). Bauran pemasaran adalah perangkat
alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan perusahaannya,
maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan satu perangkat yang
akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran untuk mendapatkan respon
yang diinginkan dari pasar (Kotler dan Keller 2007).
Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian
Menurut Engel dkk (1994), bervariasinya proses keputusan pembelian
konsumen ditentukan oleh faktor pengaruh lingkungan, perbedaan individu, serta
proses psikologis.
1) Pengaruh Lingkungan :
a) Budaya
Menurut Engel dkk (1994), budaya mengacu pada nilai, gagasan, artefak
dan simbol-simbol lain yang bermakna membantu individu untuk
berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota
masyarakat. Produk dan jasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mempengaruhi budaya, karena produk mampu membawa pesan makna budaya
itu sendiri. Budaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam tiga faktor, yaitu
(i) budaya yang mempengaruhi struktur konsumsi, (ii) budaya yang
mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan, (iii) budaya adalah
peubah utama dalam penciptaan dan komunikasi makna dari sebuah produk.
b) Kelas Sosial
Menurut Engel dkk (1994), kelas sosial adalah pembagian individu di
dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat
dan perilaku yang sama. Ukuran-ukuran yang biasa digunakan untuk
menggolongkan masyarakat adalah pendapatan, pendidikan, pekerjaan,
kekayaan dan sebagainya. Kelas sosial dapat menunjukkan preferensi produk
dan pemilihan merek yang berbeda-beda dalam berbagai kategori produk.
c) Pengaruh Pribadi
Faktor ini memiliki pengaruh peranan penting dalam pengambil
keputusan konsumen, khususnya jika ada keterlibatan yang tinggi dan risiko
5
yang dirasakan dari suatu atau produk pilihan. Pengaruh ini berasal dari
kelompok acuan dan pemimpin opini. Kelompok acuan adalah orang-orang
yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap
atau perilaku seseorang. Sedangkan pemimpin opini adalah orang dapat
dipercaya dan berpengaruh, serta dianggap sebagai sumber informasi mengenai
pembelian dan pemakaian produk tertentu.
d) Keluarga
Keluarga menjadi daya tarik para pemasar, karena keluargamemiliki
pengaruh yang besar kepada konsumen. Anggota keluarga saling
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian dan konsumsi suatu
produk. Masing-masing anggota keluarga memiliki peranan penting mencakup
pemberi pengaruh, pengambilan keputusan, pembeli dan pemakai.
e) Pengaruh Situasi
Pengaruh situasi ini dapat timbul dari lingkungan fisik (lokasi, tata ruang,
suara, warna), lingkungan sosial (orang lain), waktu (momen), tugas (tujuan
dan sasaran pembelian) dan keadaan emosional (suasana hati dan kondisi
situasional konsumen).
2) Perbedaan Individu
a) Sumber Daya Konsumen
Konsumen membawa tiga sumber daya ke dalam situasi pengambilan
keputusan, yaitu sumber daya ekonomi (pendapatan dan kekayaan), sumber
daya temporal (waktu) dan sumber daya kognitif (kapasitas mental yang
tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi).
Umumnya terdapat keterbatasan yang jelas pada ketersediaan masing-masing,
sehingga memerlukan semacam alokasi yang cermat.
b) Motivasi dan keterlibatan
Kebutuhan adalah peubah utama dalam motivasi. Bila kebutuhan
dipenuhi akan menimbulkan adanya motivasi, yaitu dorongan dalam diri
seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya yang diarahkan pada
tujuan memperoleh kepuasan. Keterlibatan mengacu pada tingkat relevansi
yang disadari dalam tindakan pembelian dan konsumsi.
c) Pengetahuan
Menurut Engel dkk (1994), pengetahuan konsumen adalah semua
informasi yang dimiliki konsumen mengenai bermacam produk dan jasa,
pengetahuan yang terkait dengan produk dan jasa tersebut, serta informasi yang
berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan individu
konsumen dapat dikelompokkan atas tiga kategori, yaitu pengetahuan produk
mencakup atribut produk dan kepercayaan merek, pengetahuan tentang proses
pembelian (di mana membeli dan kapan membeli) dan pengetahuan tentang
penggunaan (dari ingatan konsumen dan iklan).
d) Sikap
Sikap memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku. Dalam
memutuskan merek apa yang akan dibeli, toko mana untuk dijadikan
langganan, konsumen secara khas memilih merek atau toko yang dievaluasi
secara paling menguntungkan menurutnya. Sikap seseorang adalah tanggapan
yang dibentuk terhadap rangsangan lingkungan yang mempengaruhinya. Sikap
ini dibentuk berdasarkan pandangan konsumen terhadap produk dan proses
6
belajar yang diperolehnya dari pengalamannya sendiri dan pengalaman orang
lain.
e) Kepribadian, Gaya Hidup dan Demografi
Menurut Engel dkk (1994), kepribadian dan gaya hidup merupakan
peubah-peubah yang menyebabkan perbedaan dalam konsumsi produk dan
preferensi merek. Kepribadian didefinisikan sebagai respons yang konsisten
terhadap stimulus lingkungan. Sedangkan gaya hidup didefinisikan sebagai
pola dimana orang hidup dan mengahbiskan waktu, serta uang. Gaya hidup
adalah fungsi motivasi konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas sosial,
demografi dan peubah lainnya. Selain itu perilaku konsumen juga dipengaruhi
oleh faktor demografi seperti usia, tingakat pendidikan, pekerjaan, pendidikan
dan lain-lain.
3) Proses Psikologis
Menurut Engel dkk (1994), proses psikologis mempunyai pengaruh cukup
besar dalam membentuk motivasi dan perilaku konsumen. Ada tiga cara yang
membentuk semua aspek motivasi dan perilaku konsumen, yaitu :
a) Pemprosesan Informasi
Pemprosesan informasi mengacu pada proses suatu stimulu diterima,
ditafsirkan dan disimpan dalam ingatan, serta belakangan diambil kembali.
b) Pembelajaran
Pembelajaran dapat dipandang sebagai proses di mana pengalaman
menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap dan perilaku. Definisi ini
mencerminkan posisi dua aliran pikiran utama mengenai pembelajaran. Satu
perspektif mengenai pembelajaran dikenal sebagai pendekatan kognitif,
pembelajaran dicerminkan melalui perubahan pengetahuan. Perspektif lainnya
adalah pendekatan behaviorisme yaitu pembelajaran dengan perilaku yang
dapat diamati.
c) Perubahan Sikap dan Perilaku
Sikap konsumen akan mengalami perubahan dalam pengambilan
keputusan pembelian, setelah mendapatkan informasi dan pembelajaran akan
suatu produk. Tahap ini akan menentukan produk mana yang akan konsumen
konsumsi.
Proses Keputusan Pembelian
Gambar 1 Proses keputusan pembelian
(Kotler dan Armstrong 2008)
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku pasca pembelian
7
Gambar 1 memperlihatkan bahwa proses keputusan pembelian terdiri dari
lima tahap: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Proses pembelian dimulai
jauh sebelum pembelian sesungguhnya dan berlanjut dalam waktu yang lama
setelah pembelian (Kotler 2008).
Penelitian Terdahulu
Graha (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktot-faktor
yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kecap Manis Merk ABC”. Metode
penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu teknik non probability
sampling dengan metode accidental sampling. Data diperoleh dari kuesioner
yang kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi
berganda. Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa ketiga
variabel independen yang diteliti terbukti secara signifikan mempengaruhi
variabel dependen keputusan pembelian. Kemudian melalui uji F dapat diketahui
bahwa variabel kesadaran merk, kualitas produk dan strategi promosi layak untuk
menguji variabel dependen (keputusan pembelian).
Kurniawan (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Trust in a
Brand terhadap Loyalitas Pelanggan studi pada Starbucks Coffee di Semarang”.
Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 60 responden. Dalam
penelitian ini cara pengambilan sampel menggunakan accidental sampling yaitu
pengambilan sampel yang dilakukan dengan memberikan kuesioner untuk diisi
kepada para konsumen yang membeli di Starbucks Coffee kota Semarang. Data
yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh variabel baik merek itu sendiri
(brand characteristic), perusahaan pembuat merek (company characteristic) dan
konsumen (consumer-brand characteristic) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap brand loyalty.
Ahmad (2009) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Komunikasi Pemasaran terhadap Kepuasan Konsumen pada Depot
Air Minum Isi Ulang Sahabat Langkat”. Sampel yang digunakan dalam penelitian
sebanyak 75 responden. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan
menggunakan analisis regresi berganda. Hasil perhitungan menunjukkan kualitas
Pelayanan dan komunikasi Pemasaran secara serempak berpengaruh signifikan
terhadap Kepuasan Konsumen. Secara parsial menunjukkan ada pengaruh
signifikan antara kualitas pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen, sedangkan
komunikasi pemasaran secara statistik signifikan pengaruhnya terhadap Kepuasan
Konsumen
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ada pada perusahaan
dan produk yang diteliti. Meskipun pada beberapa penelitian terdahulu
menggunakan alat analisis yang sama, namun terlihat perbedaan dari perusahaan
atau tempat. Penelitian ini juga berimplikasi manajerial berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian meliputi pengaruh lingkungan,
perbedaan individu dan proses psikologis terhadap keputusan pembelian
berdasarkan pengaruh secara simultan dan parsial dengan menggunakan regresi
linear berganda.
8
METODE
Kerangka Penelitian
Penelitian ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee. Penelitian ini
diawali dengan identifikasi konsumen berdasarkan karakteristik konsumen,
mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian dan menganalisis variabel-
variabel faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian
(X) meliputi pengaruh lingkungan (X1), perbedaan individu (X2), proses
psikologis (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). Kuesioner yang telah
diberikan kepada responden akan menghasilkan informasi mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian produk minuman
Starbucks Coffee. Dengan menggunakan alat analisis regresi linear berganda
dengan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Service Solution) maka
dapat menghasilkan variabel X yang paling mempengaruhi keputusan pembelian.
Gambar kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Kerangka pemikiran dalam penelitian
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian
Karakteristik
Konsumen
Proses Pengambilan
Keputusan Pembelian
Starbucks Coffee
Konsumen di Mall Bekasi
Karakteristik :
Jenis Kelamin
Usia
Status menikah
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Pendapatan per bulan
Pengeluaran per bulan
Pengaruh
Lingkungan
(X1)
Perbedaan Individu
(X2)
Keputusan
Pembelian (Y)
Proses Psikologis
(X3)
Analisis Regresi Linear Berganda
Mengidentifikasi pengaruh faktor keputusan pembelian yang mempengaruhi keputusan pembelian
Keputusan Pembelian
Analisis Deskriptif
9
Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara yang menyatakan adanya pengaruh
antara variabel-variabel penelitian. Adapun hipotesis yang dirancang dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1.0: Tidak adanya pengaruh variabel X1 (pengaruh lingkungan) terhadap
(keputusan pembelian).
H1.1: Adanya pengaruh variabel X1 (pengaruh lingkungan) terhadap Y (keputusan
pembelian).
H2.0: Tidak adanya pengaruh variabel X2 (perbedaan individu) terhadap Y
(keputusan pembelian).
H2.1: Adanya pengaruh variabel X2 (perbedaan individu) terhadap Y (keputusan
pembelian).
H3.0: Tidak adanya pengaruh variabel X3 (proses psikologis) terhadap Y
(keputusan pembelian).
H3.1: Adanya pengaruh variabel X3 (proses psikologis) terhadap Y (keputusan
pembelian).
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam
Keputusan Pembelian Produk Starbucks Coffee” ini dilaksanakan di Starbucks
Coffe yang berada di Mall-mall di Kota Bekasi, Indonesia. Pemilihan lokasi
didasarkan pada pertimbangan kemudahan dalam menjangkau lokasi sehingga
penelitian dapat lebih cepat untuk dipantau dan dikontrol. Penelitian dilaksanakan
selama bulan Desember 2013 – Februari 2014.
Metode Pengambilan Sampel
Penelitian ini responden yang ditetapkan adalah pengunjung konsumen
Starbucks Coffee yang melakukan pembelian di Mall - mall di Kota Bekasi.
Penentuan jumlah sampel atau responden ditentukan berdasarkan hasil
perhitungan menggunakan rumus Slovin (Umar 2005), yaitu :
n =
………………………………………………………………..(1)
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Nilai kritis yang digunakan (10%)
Tabel 2 Data jumlah pengunjung yang membeli produk minuman Starbucks
Coffee di mall Bekasi
Nama Mall Jumlah pengunjung perbulan (orang)
Metropolitan Mall 900
Grand Metropolitan Mall 950
Grand Galaxy Park 800
Jumlah 2650 orang Sumber : Data diolah (2014)
10
Maka berdasarkan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 10%,
didapat jumlah responden sebanyak 100 responden dengan perhitungan sebagai
berikut :
………………………………………………….(2)
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik quota
sampling. Quota sampling adalah teknik sampling non probabilitas, responden
yang akan dipilih adalah orang-orang yang diperkirakan dapat menjawab semua
pertanyaan dalam kuesioner (Umar 2013).
Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mengetahui jumlah responden
masing-masing mall agar respondennya terwakili secara proporsional,
sebagaimana disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Jumlah alokasi responden di Mall Bekasi
Nama Mall Jumlah
Pengunjung
Bobot Jumlah
Responden
Metropolitan Mall 900 0,34 34
Grand Metropolitan
Mall
950 0,36 36
Grand Galaxy Park 800 0,30 30
Jumlah 2650 1 100 Sumber : Data diolah (2014)
Keterangan :
Kolom 3 =
Kolom 4 = kolom 3 x 100
Kriteria konsumen yang akan dijadikan responden pada penelitian ini yaitu
responden yang pernah melakukan pembelian produk di Starbucks Coffee di mall
Bekasi dan usia responden lebih dari 17 tahun, diyakini pada usia tersebut
konsumen dapat mengambil keputusan untuk melakukan pembelian sendiri.
Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagian
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah melalui
wawancara kuesioner kepada konsumen yang melakukan pembelian minuman
Starbucks coffee di Mall Bekasi selaku responden penelitian. Kuesioner yang
diberikan kepada responden berisikan pertanyaan tertutup dan terbuka, pertanyaan
tertutup adalah alternatif jawaban yang telah disediakan (responden memilih
alternatif jawaban yang paling sesuai) sedangkan pertanyaan terbuka yaitu
responden bebas memberikan jawabannya. Kuesioner selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 1. Data sekunder diperoleh dari studi literatur berbagai buku,
internet, majalah, jurnal ilmiah, laporan terdahulu serta dari berbagai sumber –
sumber lain yang relevan.
11
Analisis Data
Uji Validitas Kuesioner
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur (kuesioner) dapat
mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah kuesioner yang telah dibuat tentunya
harus dapat mengukur apa yang ingin diukurnya. Data yang terkumpul harusnya
adalah data yang valid. Uji validitas dilakukan dengan menyebar kuesioner
kepada 30 orang pertama (n= 30). Suatu skala pengukuran dapat dikatakan valid
apabila nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel > ). Pengujian
validitas dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2007.
Uji validitas dilakukan terhadap 30 responden. Pada penelitian ini r-tabel yang
digunakan adalah sebesar 0,361 dengan tingkat kesalahan 5%. Teknis analisis
yang digunakan adalah korelasi product moment, yakni menghitung korelasi antar
masing-masing pertanyaan dengan skor total (Umar 2005). Hasil uji validitas
kuesioner pada penelitian ini menyatakan bahwa kuesioner sudah valid karena
nilai dari r hitung > r tabel (0,361). Hasil uji validitas dapat dilihat pada
Lampiran 2.
Uji Reliabilitas
Setalah alat ukur dinyatakan sahih, maka tahap selanjutnya reliabilitas alat
ukur tersebut diuji. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi
suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur
harus memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang konsisten. Uji
realibilitas dilakukan terhadap 30 responden dimana reliabilitas variabel dikatakan
baik apabila memiliki nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,60. Hasil uji reliabilitas
dapat dilihat pada Lampiran 2.
Analisis Deskriptif
Faktor-faktor yang tidak dianalisis secara statistik dianalisa secara
deskriptif. Analisis deskriptif merupakan metode yang bertujuan mengubah
kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami dalam bentuk
informasi yang ringkas. Analisis ini digunakan untuk karakteristik responden
yang membeli produk minuman Starbucks Coffee. Selain itu, analisis deskriptif
juga digunakan untuk penilaian persepsi responden terhadap variabel yang
diujikan. Analisis persepsi digunakan untuk mengetahui proses pengambilan
keputusan pembelian. Data yang diperoleh melalui kuesioner dengan
menggunakan empat skala Likert dalam bentuk interval untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Skala Pengukuran
Keterangan (Pilihan) Skor
Sangat Tidak Setuju/ Sangat Tidak Mempengaruhi 1
Tidak Setuju/ Tidak Mempengaruhi 2
Setuju/ Mempengaruhi 3
Sangat Setuju/ Sangat Mempengaruhi 4 Sumber : Data diolah (2014)
12
Penilaian menggunakan empat skala Likert yang memiliki rentang nilai
sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh interval penilaian yang
ditunjukkan pada Tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5 Skala penilaian persepsi
Sumber : Data diolah (2014)
Skala penilaian persepsi ini digunakan untuk menilai pertanyaan -
pertanyaan pada kuesioner yang digunakan dalam penelitian menurut persepsi
konsumen.
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda yaitu suatu metode yang digunakan untuk
menentukan ketepatan prediksi dari pengaruh yang terjadi antara variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Model analisis regresi linear
berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut terbebas dari asumsi
klasik, yaitu terbebas uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
Analisis regresi dilakukan terhadap model lebih dari satu variabel independen,
untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan Uji F
dan Uji t. Uji F untuk menunjukkan apakah semua variabel independen
mempunyai pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel
dependen. Uji t untuk menunjukkan seberapa jauh variabel independen dalam
menerangkan variabel dependen secara terpisah atau parsial.
Pada penelitian ini, analisis regresi menggunakan alat bantu program
software SPSS for windows untuk mempermudah proses pengolahan data-data
penelitian. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini disusun dalam
persamaan berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3………………………………………………………………………………….(4)
Keterangan:
Y : Keputusan pembelian
X1 : Pengaruh lingkungan
X2 : Perbedaan individu
Interval Skala
1 - 1,75 Sangat Tidak Setuju/ Sangat Tidak Mempengaruhi
1,75 - 2,50 Tidak Setuju/ Tidak Mempengaruhi
2,50 - 3,25 Setuju/ Mempengaruhi
3,25 - 4,00 Sangat Setuju/ Sangat Mempengaruhi
13
X3 : Proses psikologis
a : Konstanta
b1,b2,b3 : Koefisien regresi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Starbucks Coffee
Starbucks adalah sebuah jaringan gerai kopi dari Amerika Serikat yang
dikenal sebagai tempat bersosialisasi terutama bagi masyarakat urban.
Perusahaan ini berpusat di Seattle, Washington. Ide nama akan brand Starbucks
Coffee ini berasal dari sebuah karya sastra. Salah satu pemiliknya terdahulu
sangat menyukai karya sastra Moby Dick dan di dalam karya sastra itu terdapat
seorang kelasi kelas satu yang bernama Starbucks. Dari karya sastra inilah nama
Starbucks diperoleh karena dapat membangkitkan romantika tentang lautan bebas
dan tradisi berlayar di lautan dari pedagang kopi yang terdahulu. Starbucks mulai
beroperasi pada tahun 1971 di pusat perdagangan Seattle dengan tujuan untuk
menyediakan kopi untuk sejumlah restaurant dan bar di sekitarnya dengan
berbendera Starbucks Coffee Company. Starbucks membuka store pertama di
lokasi Seattle’s Pike Place Market Amerika Serikat. Pada tahun 1982, Howard
Schultz bergabung dengan Starbucks sebagai Direktur Retail dan Pemasaran.
Pada tahun1984, Schultz berhasil meyakinkan pemberi dana Starbucks untuk
mencoba pembangunan gerai baru yang berlokasi di belahan lain dari kota Seattle.
Pada tahun berikutnya Starbucks memperkenalkan beberapa jenis minuman kopi.
Starbucks Coffee Indonesia dikelola oleh PT Sari Coffee Indonesia yang
merupakan salah satu dari anak perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP).
Secara resmi Starbucks Coffee pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2001.
Saat ini PT Sari Coffee Indonesia telah memiliki 152 gerai di 10 kota besar di
Indonesia. Anthony Cottan adalah Direktur PT Sari Coffee Indonesia (Starbucks
Indonesia). Beliau terus melebarkan sayap Starbucks Coffee ke seluruh Indonesia.
Gambar 3 merupakan struktur organisasi pada Starbucks Coffee.
Gambar 3 Struktur Starbucks Indonesia
PT Sari Coffee Indonesia
Barista
District Manager
Store Manager Store Manager Store Manager
General Manager
Asistant Manager
Shift Supervisor
14
Karakteristik Konsumen
Responden dalam penelitian ini adalah Konsumen Starbucks Coffee di
Kota Bekasi. Responden yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 100
responden. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, usia, status
pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan per bulan dan pengeluaran
per bulan. Melalui identifikasi karakteristik responden ini, kita dapat mengetahui
berbagai macam karakteristik yang dimiliki oleh responden. Untuk memperjelas
karakteristik responden yang dimaksud, maka disajikan pada Tabel 6 mengenai
responden seperti dijelaskan sebagai berikut ini.
Tabel 6 Karakteristik responden
No Karakteristik Responden Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Jenis Kelamin
Laki-laki 61 61%
Perempuan 39 39%
2 Usia Responden (tahun)
17-24 38 38%
25-32 13 13%
33-40 6 6%
> 40 43 43%
3 Status Pernikahan
Menikah 58 58%
Belum Menikah 42 42%
4 Pendidikan Terakhir
SD/SLTP 0 0%
SMU/SMK 28 28%
Diploma 6 6%
S1 46 46%
S2 19 19%
S3 1 1%
5 Pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa 29 29%
Pegawai Negeri Sipil 8 8%
Pegawai BUMN 9 9%
Pegawai Swasta 38 38%
Wiraswasta/Pengusaha 8 8%
Ibu Rumah Tangga 5 5%
Pensiunan 1 1%
Lainnya 2 2%
6 Pendapatan per bulan
≤ Rp 1.500.000 3 3%
Rp 1.500.000 - Rp 3.000.000 25 25%
Rp 3.000.000 - Rp 6.000.000 15 15%
Rp 6.000.000 - Rp 12.000.000 25 25%
> Rp 12.000.0000 32 32%
7 Pengeluaran per bulan
≤ Rp 1.500.000 7 7%
Rp 1.500.000 - Rp 3.000.000 25 25%
15
Lanjutan Tabel 6
No Karakteristik Responden Jumlah Frekuensi
Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000 15 15%
Rp 5.000.000 - Rp 8.000.000 21 21%
≥ Rp 8.000.0000 32 32% Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil bahwa responden yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 61 orang dengan persentase 61 %. Responden yang
berjenis kelamin perempuan sebanyak 39 orang dengan persentase 39 %. Angka
tersebut menggambarkan bahwa konsumen Starbucks Coffee di kota Bekasi di
dominasi oleh laki-laki.
Tabel 6 menunjukkan bahwa usia responden konsumen Starbucks Coffee di
kota Bekasi mayoritas berusia > 40 tahun sebanyak 43 orang dengan persentase
43 %. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung atau
konsumen Starbucks Coffee adalah pengunjung yang berusia > 40 tahun yang
telah memiliki pekerjaan tetap dan berpenghasilan tetap. Hasil observasi
menemukan bahwa Starbucks dianggap sebagai tempat nongkrong dan tempat
meeting andalan bagi sebagian konsumen.
Tabel 6 menunjukkan bahwa status pernikahan responden teridentifikasi
sebanyak 58 orang dengan persentase 58 % telah menikah. Hal ini
menggambarkan bahwa pengunjung Starbucks Coffee rata-rata telah berstatus
menikah.
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan mayoritas adalah
berpendidikan sarjana S1 sebanyak 46 orang dengan persentase 46 %.
Berdasarkan observasi selama penelitian, dikatakan bahwa pengunjung Starbucks
Coffee sebagian besar telah menyelesaikan studi di bangku kuliah.
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan diperoleh hasil bahwa
konsumen Starbucks Coffee didominasi oleh pegawai swasta sebanyak 38 orang
dengan persentase 38 %. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan sebagai pegawai
swasta lebih sering mengunjungi Starbucks Coffee dibandingkan dengan
pekerjaan lain.
Berdasarkan pendapatan per bulan, Tabel 6 menunjukkan bahwa responden
yang mendominasi adalah yang berpendapatan sebesar lebih dari Rp 12.000.000
sebanyak 32 orang dengan persentase 32 %. Dapat dilihat bahwa konsumen yang
berkunjung di Starbucks Coffee adalah kalangan menengah ke atas.
Berdasarkan pengeluaran per bulan, Tabel 6 menunjukkan bahwa rata-rata
pengeluaran perbulan pengunjung yang membeli produk Starbucks Coffee di
dominasi oleh responden yang melakukan belanja atau pengeluaran per bulan
lebih dari Rp 8.000.000 sebanyak 32 orang dengan persentase 32 %. Harga
produk minuman Starbucks Coffee yang cukup tinggi, membuat hanya kalangan
tertentu yang membeli produk minuman Starbucks.
16
Analisis Persepsi Konsumen Starbucks Coffee
Analisis persepsi konsumen merupakan penilaian hasil kuesioner terhadap
100 responden yang merupakan pelanggan Starbucks Coffee di Kota Bekasi.
Dalam penelitian ini menggunakan variabel – variabel faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian dan keputusan pembelian. Variabel
independen adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian (X)
yang memiliki tiga indikator utama yaitu pengaruh lingkungan (X1) , perbedaan
individu (X2) dan proses psikologis (X3). Variabel dependen (Y) pada penelitian
ini adalah keputusan pembelian, pada penelitian ini peneliti ingin melihat faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan dan proses keputusan pembelian produk
minuman Starbucks Coffee melalui analisis persepsi konsumen. Penilaian
terhadap pertanyaan pada setiap pertanyaan kuesioner tersebut ditunjukkan pada
Tabel 7 di bawah ini.
Tabel 7 Penilaian konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian pada Pengaruh Lingkungan
No Indikator Rataan Skor Keterangan
1 Mengikuti perkembangan
budaya
2,84 Mempengaruhi
2 Pengaruh teman 3,09 Mempengaruhi
3 Pekerjaan 2,97 Mempengaruhi
4 Bahan baku dan rasa minuman
yang khas
3,41 Sangat
mempengaruhi
5 Pengaruh anggota keluarga 2,87 Mempengaruhi
6 Berlokasi di mall 3,2 Mempengaruhi
7 Fasilitas penunjang 3,49 Sangat
mempengaruhi
Rataan 3,12 Mempengaruhi Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa
pengaruh lingkungan sangat dipengaruhi oleh fasilitas penunjang yang memiliki
nilai tertinggi sebesar 3,49 di antara indikator yang lain. Hal ini dikarenakan
fasilitas penunjang yang dimiliki oleh gerai Starbucks Coffee dapat memanjakan
konsumennya dengan menyediakan free wifi, tempat nyaman, dan musik.
Tabel 8 Penilaian konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian pada Perbedaan Individu
No Indikator Rataan Skor Keterangan
1 Pendapatan 3 Mempengaruhi
2 Keinginan untuk membeli 3,22 Mempengaruhi
3 Pengetahuan menu minuman 2,89 Mempengaruhi
4 Kemasan minuman menarik 3,18 Mempengaruhi
5 Potongan harga (diskon) 2,96 Mempengaruhi
6 Gaya hidup 3,00 Mempengaruhi
Rataan 3,04 Mempengaruhi Sumber : Data diolah (2014)
17
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa
perbedaan individu sangat dipengaruhi oleh keinginan untuk membeli yang
memiliki nilai tertinggi sebesar 3,22 di antara indikator yang lain. Hal tersebut
yang membuat konsumen memutuskan untuk membeli dan meminum produk
Starbucks Coffee.
Tabel 9 Penilaian konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian pada Proses Psikologis
No Indikator Rataan Skor Keterangan
1 Media promosi 3,07 Mempengaruhi
2 Variasi jenis minuman 3,2 Mempengaruhi
3 Keyakinan terhadap rasa
yang khas
3,34 Sangat
mempengaruhi
4 Citra merek 3,33 Sangat
mempengaruhi
Rataan 3,24 Mempengaruhi Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa proses
psikologis sangat dipengaruhi oleh keyakinan terhadap rasa yang khas dengan
nilai tertinggi sebesar 3,34 di antara indikator yang lain. Hal ini dikarenakan
produk minuman Starbucks Coffee memiliki rasa yang khas sehingga konsumen
memutuskan untuk membeli produk minuman Starbucks Coffee.
Tabel 10 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada
Pengenalan Kebutuhan
No Indikator Rataan Skor Keterangan
1 Motivasi berkunjung karena
ingin membeli minuman
dengan rasa yang khas
3.29 Sangat setuju
2 Motivasi terpengaruh media
promosi
2,93 Setuju
3 Manfaat sebagai pemuas
kebutuhan minuman
3,25 Setuju
4 Manfaat sebagai pemenuhan
hobby
2,9 Setuju
Rataan 3,09 Setuju Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa
pengenalan kebutuhan sangat dipengaruhi oleh motivasi berkunjung karena ingin
membeli minuman dengan rasa yang khas dengan nilai tertinggi sebesar 3,29 di
antara indikator yang lain. Hal ini membuat konsumen termotivasi untuk membeli
produk Starbucks Coffee karena produk tersebut memiliki rasa yang khas
dibandingkan dengan produk lain.
18
Tabel 11 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada
Pencarian Informasi
No Indikator Rataan Skor Keterangan
1 Memperoleh informasi melalui
anggota keluarga
2,79 Setuju
2 Memperoleh informasi melalui
teman dekat
3,12 Setuju
3 Memperoleh informasi
melalui media promosi
3,26 Sangat setuju
Rataan 3,06 Setuju Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa pencarian
informasi sangat dipengaruhi oleh memperoleh informasi melalui media promosi
dengan nilai tertinggi sebesar 3,26 di antara indikator yang lain, sebagian besar
konsumen mengetahui produk Starbucks Coffee melalui media promosi seperti
internet, iklan dan logo.
Tabel 12 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada
Evaluasi Alternatif
No Indikator Rataan Skor Keterangan
1 Evaluasi kepopuleran produk
dan Citra merek dalam
membeli produk minuman
3,41 Sangat setuju
2 Evaluasi rasa minuman yang
khas dalam membeli produk
minuman
3,47 Sangat setuju
3 Evaluasi tempat yang
nyaman dalam membeli
produk minuman
3,54 Sangat setuju
Rataan 3,47 Sangat setuju Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa evaluasi
alternatif sangat dipengaruhi oleh evaluasi tempat yang nyaman dalam membeli
produk minuman dengan nilai tertinggi sebesar 3,54 di antara indikator yang lain.
Konsumen yang memutuskan untuk membeli produk Starbucks Coffee, karena
gerai tersebut mempunyai tempat yang memiliki design dan interior yang
membuat konsumennya nyaman untuk membeli produk di gerai tersebut.
Tabel 13 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada
Keputusan Pembelian
No Indikator Rataan Skor Keterangan
1 Keputusan jenis minuman yang
ditawarkan bervariasi
3,37 Sangat setuju
2 Keputusan menjadi kebiasaan
dalam membeli produk
minuman
2,73 Setuju
19
Lanjutan Tabel 13
No Indikator Rataan Skor Keterangan
3 Keputusan fasilitas
penunjang yang disediakan
3,47 Sangat setuju
4 Keputusan membeli pada hari
libur
3,07 Setuju
5 Keputusan membeli dengan
keluarga
3,08 Setuju
Rataan 3,14 Setuju Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa
keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh keputusan fasilitas penunjang yang
disediakan dengan nilai tertinggi sebesar 3,47 di antara indikator yang lain.
Tabel 14 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada
Evaluasi Pasca Pembelian
No Indikator Rataan Skor Keterangan
1 Merasa puas setelah membeli
minuman
3,4 Sangat setuju
2 Akan merekomendasikan
kepada orang lain
3,12 Setuju
3 Akan tetap memilih apabila
mengalami kenaikan harga
2,93 Setuju
4 Harga relatif terjangkau 2,94 Setuju
5 Keunggulan kepopuleran
produk dan citra merek
3,36 Sangat setuju
6 Keunggulan bahan baku dan
rasa minuman yang khas
3,4 Sangat setuju
Rataan 3,19 Setuju Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa evaluasi
pasca pembelian sangat di pengaruhi oleh dua indikator yaitu merasa puas
setelah membeli minuman dan keunggulan bahan baku dengan nilai tertinggi
sebesar dengan nilai sebesar 3,4 di antara indikator yang lain. Konsumen
Starbucks Coffee merasa puas setalah membeli produk tersebut, hal ini
dikarenakan produk tersebut memiliki bahan baku yang khas yang membuat rasa
minuman produk tersebut berbeda.
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik regresi merupakan uji prasyarat jika menggunakan
analisis linear untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu analisis regresi. Sebelum
melakukan analisis regresi linier berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
klasik agar hasil regresi yang digunakan untuk memprediksi variabel terkait tidak
20
membias (Sigilipu 2013). Adapun uji asumsi klasik yang digunakan yaitu uji
normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.
Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan suatu bentuk pengujian tentang kenormalan
distribusi data. Tujuan dari pengujian normalitas adalah untuk mengetahui apakah
data yang diambil adalah data penelitian masing-masing variabel telah
terdistribusi normal atau tidak. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat sebaran
standarized pada kurva P-P plots, bila standarized residual berada pada kisaran
garis normal maka data mempunyai terdistribusi secara normal (Santoso 2001).
Adapun hasil uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Hasil uji normalitas data penelitian
Pada Gambar 4 terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonalnya dan
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dapat simpulkan bahwa distribusi
data pada penelitian ini normal memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah keadaan di mana terjadi hubungan linear yang
sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model
regresi. Suata model regresi dikatakan mengalami multikolinearitas jika ada
fungsi linear yang sempurna pada beberapa atau semua independen variabel
dalam fungsi linear. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen ( Priyatno 2013).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas antara lain
dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila nilai
VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi
multikolinearitas (Ghozali 2005). Hasil uji multikolinearitas yang digunakan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 15.
21
Tabel 15 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Pengaruh Lingkungan ,422 2,368
Perbedaan Individu ,524 1,907
Proses Psikologis ,420 2,383
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan Tabel 15 di atas terlihat bahwa tidak terjadi multikolinearitas
dalam penelitian yang telah dilakukan. Hal ini memperlihatkan bahwa nilai
Tolerance yang diperoleh pada semua variabel memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan
nilai VIF yang diperoleh terlihat bahwa semua variabel memiliki nilai VIF < 10.
Ini menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak mengandung multikolineritas.
Uji Heteroskedastisitas
Heterokedastisitas adalah keadaan di mana terjadi ketidaksamaan varian
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi (Priyatno 2013). Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi masalah heterokedastisitas, sehingga varians
dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah tetap. Adapun hasil
uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Hasil uji heteroskedastisitas
Dapat dilihat pada Gambar 5 di atas hasil pengujian heterokedastisitas
memperlihatkan bahwa tidak membentuk dan tidak terdapat suatu pola yang jelas
dari titik-titik tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi pada penelitian
ini tidak terjadi adanya gejala heteroskedastisitas, sehingga layak untuk
digunakan karena tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi ini.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini,
variabel independen yang digunakan adalah pengaruh lingkungan, perbedaan
22
individu, dan proses psikologis, variabel dependen dalam penelitian ini adalah
keputusan pembelian. Dari hasil analisis regresi, dapat di lihat pada output model
summary dan disajikan pada Tabel 16.
Tabel 16 Model Summary pengaruh variabel independen terhadap variabel
Dependen
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,614a ,377 ,358 ,30138
a. Predictors: (Constant), Proses Psikologis, Perbedaan Individu,
Pengaruh Lingkungan
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data diolah (2014)
Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan nilai R square sebesar
0,377. Hal ini berarti 37,7% keragaman variabel keputusan pembelian dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian meliputi
pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis atau sisanya
62,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
Uji F
Uji secara simultan atau uji F merupakan uji secara bersama-sama untuk
menguji signifikansi pengaruh variabel independen meliputi Pengaruh lingkungan
(X1), Perbedaan individu (X2) dan Proses psikologis (X3) secara bersama-sama
terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y). Uji F dilakukan
dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel atau nilai signifikansi yang diperoleh
lebih kecil dari 0,05 (<5%) maka seluruh variabel independen mempengaruhi
variabel dependen. Sebaliknya, jika Fhitung < dibandingkan dengan Ftabel atau nilai
signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (>5%) maka variabel-variabel
tersebut tidak mempengaruhi variabel dependennya secara bersama-sama. Hasil
Uji F dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17 Hasil uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 5,287 3 1,762 19,403 ,000a
Residual 8,719 96 ,091
Total 14,006 99
a. Predictors: (Constant), Proses Psikologis, Perbedaan Individu, Pengaruh Lingkungan
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data diolah (2014)
Tabel 17 diatas menunjukkan pengujian model regresi untuk keseluruhan
variabel menunjukkan nilai Fhitung angka sebesar 19,403 dengan tingkat
23
signifikansi 0,000 sementara nilai Ftabel yang diperoleh sebesar 3,09 pada tingkat
signifikansi 0,05 (5%) karena nilai Fhitung > Ftabel dan nilai signifikansi yang
diperoleh < dari 0,05 maka secara keseluruhan variabel faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian yang meliputi pengaruh lingkungan,
perbedaan individu dan proses psikologis berpengaruh secara simultan (bersama-
sama) terhadap keputusan pembelian produk Starbucks Coffee.
Uji t
Hasil pengujian t (koefisien regresi secara parsial) uji digunakan untuk
menunjukkan seberapa jauh mengetahui apakah secara parsial pengaruh
lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee. Apabila t hitung > t
tabel maka dapat disimpulkan variabel tersebut mempunyai pengaruh secara
signifikan. Hasil uji t dapat dilihat dalam tabel 18 di bawah ini.
Tabel 18 Hasil uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,445 ,253 5,714 ,000
Pengaruh Lingkungan ,156 ,110 ,176 1,424 ,158
Perbedaan Individu ,070 ,106 ,074 ,661 ,510
Proses Psikologis ,309 ,091 ,421 3,383 ,001
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data diolah (2014)
Tabel 18 menunjukkan bahwa terdapat satu variabel X yang berpengaruh
secara parsial terhadap variabel Y yaitu proses psikologis (X3) nilai signifikansi
X3 adalah sebesar 0,001 < 0,05 sehingga tolak H3.0 (tidak adanya pengaruh
variabel x3 terhadap variabel y) dan terima H3.1 (adanya pengaruh variabel X3
terhadap variabel y). Nilai signifikansi X1 dan X2 lebih besar dari nilai α (0,05)
yaitu 0,158 dan 0,510. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. Sehingga tolak H1.1 (adanya
pengaruh variabel X1 terhadap variabel y), tolak H2.1 (adanya pengaruh variabel
X2 terhadap variabel Y) dan terima H1.0 (tidak adanya pengaruh variabel X1
terhadap variabel Y), terima H2.0 (tidak adanya pengaruh variabel X2 terhadap
variabel Y).
Persamaan Regresi Linear Berganda
Hasil analisis regresi linear berganda menghasilkan persamaan sebagai
berikut
Y = 1,445 + 0,156 X1 + 0,070 X2 + 0,309 X3+e…………………………………...(5)
24
Dari hasil uji t didapatkan hasil bahwa X1 dan X2 tidak berpengaruh
signifikan terhadap Y, sehingga diperoleh persamaan regresi linear berganda yang
baru, yaitu :
Y = 1,445 + 0,309 X3
Berdasarkan persamaan regresi linear berganda yang baru, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 1,445 mengandung makna bahwa
jika semua koefisien variabel independen memiliki nilai 0 (nol) maka
variabel dependen (keputusan pembelian) adalah 1,445.
2. Nilai koefisien variabel proses psikologis (X3) adalah 0,309 menunjukkan
bahwa setiap kenaikan variabel X3 satu satuan, maka variabel keputusan
pembelian akan naik sebesar 0,309 dengan asumsi bahwa variabel bebas
lain dari model regresi adalah tetap.
Dalam penelitian ini, pengaruh lingkungan dan perbedaan individu tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, sehingga konsumen
cenderung untuk memilih faktor proses psikologis dengan indikator membeli
produk minuman Starbucks Coffee karena terpengaruh media promosi (Internet,
Iklan, Logo), membeli produk minuman Starbucks Coffee karena banyaknya
variasi jenis minuman yang ditawarkan, membeli produk minuman Starbucks
Coffee karena adanya keyakinan terhadap rasa yang khas terhadap produknya dan
citra merek Starbucks Coffee mempengaruhi konsumen dalam memilih produk
minuman Starbucks Coffee.
Implikasi Manajerial
Starbucks Coffee adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat
yang menyediakan barang konsumsi produk minuman olahan kopi, sehingga
identifikasi tindakan manajerial dapat ditelaah dari sudut pandang bauran
pemasaran 7P (Product, Place, Promotion, Price, People, Process dan Physical
Environment) yang terkait dengan hasil penelitian. Dilihat dari sudut pandang
produk, Starbucks Coffee memiliki variasi rasa yang khas dari setiap jenis
minuman seperti espresso, java chip, green tea cream, mango passion fruit,dll
sehingga Starbucks Coffee sebaiknya mempertahankan cita rasa yang khas dan
memperbanyak varian rasa minuman agar konsumen tetap memutuskan untuk
membeli produk minuman Starbucks Coffee.
Selanjutnya dari segi tempat, Starbucks Coffee telah menyediakan tempat
yang nyaman bagi konsumen yang melakukan pembelian di gerai Starbucks
Coffee. Selain itu Starbucks Coffee telah menyediakan fasilitas-fasilitas
penunjang seperti tempat yang nyaman, free wifi dan musik bagi konsumen yang
melakukan pembelian di gerai tersebut. Diharapkan pihak manajemen Starbucks
Coffee tetap mempertahankan dan meningkatkan pelayanan dan fasiltas yang
telah tersedia, sehingga dapat membentuk suatu keterikatan dengan konsumen
yang akan berimplikasi pada peningkatan penjualan. Dari segi promosi, pihak
manajemen Starbucks Coffee belum banyak melakukan promosi untuk
memasarkan produk tersebut, sehingga pihak manajemen Starbucks perlu
melakukan perluasan promosi dalam memasarkan produknya seperti melakukan
promosi di media cetak, media elektronik dan media sosial.
25
Bauran pemasaran harga pada produk Starbucks Coffee telah sesuai dengan
segmen pasar dan target pemasaran yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen
sehingga konsumen tetap melakukan pembelian di Starbucks Coffee. Pada unsur
People, Starbucks Coffee sebaiknya melakukan rekruitmen karyawan secara lebih
cermat, agar setiap pegawai yang bekerja di gerai Starbucks Coffee dapat
memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen. Starbucks Coffee telah
memberikan kemudahan process pembelian produk minuman bagi konsumen,
dengan hanya memesan produk minuman di kasir dan membayarnya di tempat
yang sama untuk selanjutnya mengambil produk yang sudah siap dihidangkan di
tempat pengambilan pesanan yang telah disediakan. Physical Environment
merupakan tindakan manajerial yang berhubungan dengan lingkungan luar dan
lingkungan dalam perusahaan, Starbucks Coffee telah memiliki strategi yang
cukup baik dalam menentukan lokasi gerai, seperti di rest area di sepanjang jalan
tol, di sekitar kantor, dan di mall-mall.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1) Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa konsumen produk minuman
Starbucks Coffe mayoritas adalah laki-laki (61%) dengan rentang usia > 40
tahun (43%), dengan status pernikahan mayoritas menikah (58%) dan
memiliki latar belakang pendidikan terakhir S1 (46%). Mayoritas sudah
memiliki pekerjaan dengan beragam jenis pekerjaan tetapi didominasi oleh
pegawai swasta (38%) dengan besar pendapatan per bulan sebesar
> Rp 12.000.000,- (32%) dan berdasarkan pengeluaran per bulan sebesar
≥ Rp 8.000.000,- (32%).
2) Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap yaitu
pengenalan kebutuhan di mana indikator paling dominan dipilih oleh
konsumen adalah motivasi berkunjung karena ingin membeli minuman
dengan rasa yang khas. Dalam pencarian informasi, indikator paling
dominan memperoleh informasi melalui media promosi. Evaluasi alternatif
indikator paling dominan evaluasi tempat yang nyaman dalam membeli
produk minuman. Indikator keputusan pembelian paling dominan adalah
keputusan fasilitas penunjang yang disediakan. Evaluasi pasca pembelian
indikator paling dominan adalah merasa puas setelah membeli minuman dan
keunggulan bahan baku dan rasa minuman yang khas.
3) Terdapat tiga variabel faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses
psikologis secara simultan dan bersama-sama berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee dengan nilai F
hitung sebesar 19,403 dengan tingkat signifikansi 0,000. Pada Uji t, ternyata
hanya terdapat satu variabel faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian yaitu proses psikologis yang mempunyai pengaruh nyata atau
signifikan terhadap keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee
dengan nilai sig 0,001.
26
Saran
Persaingan bisnis di luar semakin ketat, untuk itu pihak manajemen
Starbucks Coffee sebaiknya perlu merancang strategi promosi lebih baik seperti
promosi melalui media elektronik, media sosial dan media siaran agar banyak
konsumen mengenal produk Starbucks Coffee. Sebaiknya Starbucks Coffee
menambah varian produk minuman setiap pergantian musim agar konsumen tidak
jenuh dengan rasa minuman yang lama. Dan tetap mempertahankan produk
unggulan yang paling banyak dikonsumsi oleh konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad R. 2009. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Komunikasi Pemasaran
terhadap Kepuasan Konsumen pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahabat
Langkat. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu [Internet]. [diunduh 2013 Desember 2];
Vol 2 (1): 97-105. Tersedia pada: https://library.pancabudi.ac.id/
Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen (Terjemahan).
Jilid 1. Jakarta (ID). Binarupa Aksara.
Graha G. 2011. [Skripsi]. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Kecap Manis Merk ABC (Studi Kasus pada Ibu Rumah Tangga
di Daerah Tembalang) [Internet]. [diunduh 2013 Desember 15]. Semarang
(ID): Universitas Diponegoro.
Ghozali I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Menggunakan
Program SPSS. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada Press.
Goenadhi L. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
dalam Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza Di Kota Banjarmasin.
Jurnal Manajemen dan Akuntansi [Internet]. [diunduh 2013 Desember 10];
Vol 12 (2): 155-158. Tersedia pada: http://jurnalstiei-kayutangi.ac.id/
[Kemenperin] Kementrian Perindustrian. 2009. Roadmap Industri Pengolahan
Kopi. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia [Internet].
[diunduhh20133Desemberr8]..Tersediaapada:.http://agro.kemenperin.go.id/
eklaster/file/roadmap/KIKLAMPUNG_.pdf.
Kotler P. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium. Jakarta (ID):
Prenhalindo.
Kotler P dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian Edisi Pertama. Jakarta (ID): Prentice Hall
Kotler P, Armstrong G. 2008. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta (ID):
Erlangga.
Kurniawan AS. 2011. [Skripsi]. Pengaruh Trust in a Brand terhadap Loyalitas
Pelanggan (Studi pada Starbucks Coffee di Semarang) [Internet]. [diunduh
2013 Desember 10]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.
Priyatno D. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta (ID):
Mediakom.
Santoso S. 2001. SPSS 10: Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta
(ID): PT Elex Media Komputindo.
27
Sigilipu S. 2013. Pengaruh Penerapan Informasi Akuntansi Manajemen dan
Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal EMBA
[Internet]. [diunduh 2013 Desember 5]; Vol 1 (3): 239-247. Tersedia pada:
ejournal.unsrat.ac.id inde .php emba article ... 1732
Starbucks. 2013. Struktur Organisasi. [Internet]. [Diunduh pada 2013 Desember
5]; Tersedia pada : http://www.starbucks.co.id
Umar H. 2005. Riset Pemasaran Perilaku Konsumen. Jakarta (ID). Gramedia.
Umar H. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta (ID). PT
RajaGrafindo Persada.
28
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner penelitian
Tanggal :
Kuesioner ini digunakan sebagai bahan dalam penyusunan Skripsi
mengenai :
“Faktor – faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Keputusan
Pembelian Produk Minuman Starbucks Coffee Di Bekasi”. Penelitian ini
dilakukan sebagai salah satu tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi dari mahasiswi bernama Melia Imanita (H24100131) Mahasiswa
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor.
Peneliti mohon kesediaan Bapak/Ibu/sdr/i untuk meluangkan waktu
mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Semua kerahasiaan responden
akan terjaga. Terima kasih atas bantuan dan kerja sama Anda
Bagian 1.
Petunjuk Pengisian : Pilih jawaban yang paling sesuai dan beri tanda (x) pada
jawaban yang telah disediakan, Selamat Mengisi.
I. SCREENING
1. Pernahkah Anda membeli minuman di Starbucks Coffee Mall Bekasi?
a. YA b. TIDAK
(Jika menjawab (b), Anda tidak perlu melanjutkan pengisian kuesioner, Terima
kasih)
2. Apakah usia anda lebih dari 17 tahun ?
a. YA b. TIDAK
(Jika menjawab (b), Anda tidak perlu melanjutkan pengisian kuesioner,
Terima kasih)
Bagian 2.
I. Identitas Responden
Nama :..................................................
Jenis kelamin ( Laki-laki / Perempuan)
Nomor HP :..................................................
Usia :
a. 17-24 tahun c. 33-40 tahun
b. 25-32 tahun d. > 40 tahun
Status pernikahan :
a. Menikah b. Belum menikah
Pendidikan terakhir :
a. SD/SLTP d. S1
b. SMU/SMK e. S2
c. Diploma f. S3
No. Kuesioner:
29
Lanjutan lampiran 1
Pekerjaan :
a. Pelajar/Mahasiswa e. Wiraswasta/Pengusaha
b. Pegawai Negeri Sipil f. Ibu Rumah Tangga
c. Pegawai BUMN g. Pensiunana
d. Pegawai Swasta h. Lainnya, sebutkan.........................
Rata-rata pendapatan per bulan :
a. ≤ Rp. 1.500.000
b. Rp. 1.500.000 < ≤ Rp. 3.000.000
c. Rp.3.000.000 < ≤ Rp. 6.000.000
d. Rp. 6.000.000 < ≤ Rp 12.000.000
e. x > Rp 12.000.000, sebutkan...............
Rata-rata pengeluaran Anda per bulan :
a. ≤ Rp. 1.500.000
b. Rp. 1.500.000 - Rp. 3.000.000
c. Rp. 3.000.000 - Rp. 5.000.000
d. Rp. 5.000.000 - Rp. 8.000.000
e. ≥ Rp. 8.000.000, sebutkan...............
Bagian 3.
Petunjuk umum : Berilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan
Anda berdasarkan keterangan pilihan berikut :
Keterangan :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
Proses pengambilan keputusan pembelian
No Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Alternatif Jawaban
STS TS S SS
Pengenalan Kebutuhan
1 Motivasi Saya berkunjung ke Starbucks Coffee
karena ingin membeli minuman dengan rasa
yang khas
2 Motivasi Saya berkunjung ke Starbucks Coffee
karena terpengaruh media promosi (Internet,
Iklan, Logo)
3 Manfaat utama yang Saya dapatkan untuk
membeli minuman di Starbucks Coffee adalah
sebagai pemuas kebutuhan minuman
4 Manfaat utama yang Saya dapatkan untuk
membeli minuman di Starbucks Coffee adalah
sebagai pemenuhan hobby
30
Lanjutan Lampiran 1
No Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Alternatif Jawaban
STS TS S SS
Pencarian Informasi
5 Saya memperoleh informasi tentang produk
minuman Starbucks Coffee melalui anggota
keluarga Saya
6 Saya memperoleh informasi tentang produk
minuman Starbucks Coffee melalui teman dekat
Saya
7 Saya memperoleh informasi tentang produk
minuman Starbucks Coffee melalui media
promosi (Internet, Iklan,Logo)
Evaluasi Alternatif
8 Kepopuleran Produk dan Citra Merek yang kuat
menjadi pertimbangan Saya dalam membeli
produk minuman di Starbucks Coffee
9 Rasa minuman yang khas menjadi pertimbangan
Saya dalam membeli minuman di Starbucks
Coffee
10 Tempat yang nyaman menjadi pertimbangan
Saya dalam membeli minuman di Starbucks
Coffee
Keputusan Pembelian
11 Saya memutuskan membeli produk minuman di
Starbucks Coffee karena jenis minuman yang
ditawarkan bervariasi
12 Saya memutuskan membeli produk minuman di
Starbucks Coffee karena menjadi kebiasaan bagi
Saya
13 Saya memutuskan membeli produk minuman di
Starbucks Coffee karena fasilitas penunjang (free
wife,tempat nyaman,musik) yang disediakan
14 Saya memutuskan untuk membeli minuman di
Starbucks Coffee pada hari libur
15 Saya memutuskan untuk membeli minuman di
Starbucks Coffee dengan keluarga
Evaluasi Pasca Pembelian
16 Saya merasa puas setelah membeli produk
minuman di Starbucks Coffee
17 Saya akan merekomendasikan Starbucks Coffee
kepada orang lain
18 Saya akan tetap memilih produk minuman
Starbucks Coffee apabila mengalami kenaikan
harga
31
Lanjutan Lampiran 1
No Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Alternatif Jawaban
STS TS S SS
19 Harga produk minuman di Starbucks Coffee
relatif terjangkau
20 Keunggulan produk minuman Starbucks Coffee
adalah kepopuleran produk dan citra merek
21 Keunggulan produk minuman Starbucks Coffee
adalah bahan baku dan rasa minuman yang khas
Bagian 4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian
Menurut Anda, sejauhmana faktor-faktor di bawah ini yang mempengaruhi Anda
untuk membeli produk minuman Starbucks Coffee.
Petunjuk umum : Berilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Anda
berdasarkan keterangan pilihan berikut :
Keterangan :
STM = Sangat Tidak Mempengaruhi
TM = Tidak Mempengaruhi
M = Mempengaruhi
SM = Sangat Mempengaruhi
No Faktor yang mempengaruhi Anda dalam
membeli produk minuman Starbucks Coffee
Alternatif Jawaban
STM TM M SM
Pengaruh Lingkungan
1 Saya membeli produk minuman Starbucks
Coffee karena mengikuti perkembangan budaya
saat ini
2 Teman memiliki pengaruh bagi Saya untuk
melakukan pembelian produk minuman di
Starbucks Coffee
3 Pekerjaan mempengaruhi Saya dalam
melakukan pembelian produk minuman
Starbucks Coffee
4 Pemilihan melakukan pembelian produk
minuman Starbucks Coffee karena bahan baku
dan rasa minuman yang khas
5 Saya membeli produk minuman Starbucks
Coffee karena
adanya pengaruh dari anggota keluarga Saya
6 Pemilihan melakukan pembelian produk
minuman di Starbucks Coffee karena berlokasi
di mall
7 Fasilitas penunjang (free wife, tempat nyaman,
musik) mempengaruhi Saya dalam memilih
32
Lanjutan Lampiran 1
No Faktor yang mempengaruhi Anda dalam
membeli produk minuman Starbucks Coffee
Alternatif Jawaban
STM TM M SM
Perbedaan Individu
produk minuman di Starbucks Coffee
8 Saya membeli produk minuman Starbucks
Coffee karena sesuai dengan pendapatan (Gaji)
Saya
9 Saya memiliki keinginan untuk membeli dan
meminum produk Starbucks Coffee
10 Saya mengetahui dengan baik menu minuman
pada produk Starbucks Coffee
11 Kemasan menarik mempengaruhi Saya dalam
memilih membeli produk minuman di Starbucks
Coffee
12 Potongan harga (diskon) mempengaruhi Saya
dalam memilih membeli produk minuman di
Starbucks Coffee
13 Gaya hidup mempengaruhi Saya dalam membeli
produk minuman di Starbucks Coffee
Proses Psikologis
14 Saya membeli produk minuman Starbucks
Coffee karena terpengaruh media promosi
(Internet, Iklan, Logo)
15 Saya membeli produk minuman Starbucks
Coffee karena banyak variasi jenis minuman
yang ditawarkan
16 Saya membeli produk minuman Starbucks
Coffee karena adanya keyakinan terhadap rasa
yang khas terhadap produknya
17 Citra merek Starbucks Coffee mempengaruhi
saya dalam memilih produk minuman di
Starbucks Coffee
Komentar : ................................................................................................
................................................................................................
Saran : ................................................................................................
................................................................................................
TERIMA KASIH BANYAK ATAS BANTUAN DAN KERJASAMA ANDA
UNTUK MENGISI KUESIONER INI
33
Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil Uji Validitas Pertanyaan Proses Keputusan Pembelian
No r-hitung r-tabel Ket
1 0,737 0,361 VALID
2 0,776 0,361 VALID
3 0,807 0,361 VALID
4 0,733 0,361 VALID
5 0,548 0,361 VALID
6 0,652 0,361 VALID
7 0,860 0,361 VALID
8 0,807 0,361 VALID
9 0,888 0,361 VALID
10 0,815 0,361 VALID
11 0,595 0,361 VALID
12 0,467 0,361 VALID
13 0,805 0,361 VALID
14 0,743 0,361 VALID
15 0,567 0,361 VALID
16 0,639 0,361 VALID
17 0,537 0,361 VALID
18 0,655 0,361 VALID
19 0,509 0,361 VALID
20 0,613 0,361 VALID
21 0,724 0,361 VALID
Hasil Uji Validitas Pertanyaan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian
No r-hitung r-tabel Ket
1 0,601 0,361 VALID
2 0,719 0,361 VALID
3 0,797 0,361 VALID
4 0,637 0,361 VALID
5 0,408 0,361 VALID
6 0,788 0,361 VALID
7 0,756 0,361 VALID
8 0,764 0,361 VALID
9 0,678 0,361 VALID
34
Lanjutan Lampiran 2
No r-hitung r-tabel Ket
10 0,765 0,361 VALID
11 0,702 0,361 VALID
12 0,401 0,361 VALID
13 0,430 0,361 VALID
14 0,675 0,361 VALID
15 0,730 0,361 VALID
16 0,865 0,361 VALID
17 0,835 0,361 VALID
Hasil Uji Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,941 38
35
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Melia Imanita dilahirkan di Bekasi, 7 Oktober 1992, dari
pasangan Bapak H. Human Brillianto, SE. MSi. dan Ibu Hj Meis Rochani sebagai
anak pertama dari dua bersaudara. Penulis memulai pendidikan formal di TK
Pertiwi X Sinjai Sulawesi Selatan pada tahun 1996, melanjutkan ke pendidikan
Sekolah Dasar di SDN 010083 Kisaran Sumatra Utara pada kelas 1 – kelas 2,
kemudian kelas 3 – kelas 6 di SDN Margahayu 6 Bekasi Timur dan lulus pada
tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan ke SMPN 4 Tambun Selatan, Bekasi
dan lulus pada tahun 2007 dan menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas
diselesaikan penulis pada tahun 2010 di SMA Negeri 1 Bekasi.
Pada tahun 2010, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB),
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen melalui jalur Ujian
Talenta Mandiri (UTM). Selama masa perkuliahan penulis mengikuti beberapa
kegiatan kepanitiaan COM@ yaitu COMIC, Unilever Goes to Campus dan IT
Pedas.
Top Related