EVALUASI PEMASARAN PRODUK KPR BTN SEJAHTERA iB
PADA BANK BTN SYARIAH CABANG SERPONG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syaraiah (S. E. Sy)
ABDUL HAKIM
1110046100090
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015/1436H
EVALUASI PEMASARAN PRODUK KPR BIrN SEIAHTERA iB PADA BANK BTNSYARIAH CABANG SERPONG
Slaipsi
Diajulen kepada Fakultas Snri* dan Hukum
Untuk hfiemenuhi Persyanatan Memperoleh
Gelan Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.SV)
ABDUL HAKIM
NIM: lllfil46lfiX}!)0
Dibawah bimbingan :
NIP: t 97509{l}200701 2013
Konsentrasi Perbenlun Syariah
Program Studi Muamalet
Fekultas Syerieh den Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jekarta
1436 Hr20rS M
LEMBAR PENGESAIIAN
Skripsi yang bedudul "Evaluasi Pemasaran Produk KPR BTN Sejahtera iBpada Bank BTN Syariah Cabang Serpong" telah diujikan dalam sidang munaqasyah
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UhI) Syarif Hidayatullah
Jakarta pada Selasa, 29 September 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada program
Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
Jakarta, Oktober 2015Mengesahkan,
Itas Syariah dan Hukum
v_-"
Panitia Sidang:
Ketua AM. Hasan Ali. M.A.NrP. 19751201 200501 1 00s
Sekretaris Abdurrauf, Lc. M.A.NIP. 19731215 200501 1
Yuke Rahmawati. M.A
Penguji I
NIP. 19750903 200701 2023
Dr. Svahrul Adam. M.AgNrP. 19730504 200003 1 002
Mu'min Roup. M.A.NrP. 19701604 199703 1 004
Pembimbing I
( ........................:.......... )
Penguji II
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
l. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakafia.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Istam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatul lah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupaka jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
September 2015-\
Hakim
ii
ABSTRAK
EVALUASI PEMASARAN PRODUK KPR BTN SEJAHTERA iB PADA
BANK SYARIAH CABANG SERPONG, adalah skripsi hasil karya Abdul
Hakim, NIM 1110046100090, pada konsentrasi Perbankan Syariah, Program
Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015/1436H.
Skripsi ini bertujuan untuk (1) Melihat mekanisme pemasaran yang dilakukan
oleh bank terhadap produk KPR BTN Sejahtera iB, (2) Mengevaluasi
pemasaran yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT.
Pendekatan penelitian ini dengan pendekatan studi kasus, dengan metode
analisis deskriptif. Jenis penelitian ini dengan penelitian kualitatif yaitu
dengan menjelaskan mekanisme pemasaran yang dilakukan Bank BTN
Syariah Cabang Serpong terhadap produk KPR Sejahtera iB.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme pemasaran yang
dilakukan oleh pihak bank kurang optimal, hal ini dapat dilihat pada analisis
SWOT yang telah dilakukan ditemukan bahwa masih adanya kekurangan
pada pemasaran yang dilakukan terhadap produk tersebut.
Kata Kunci: Murabahah, KPR Subsidi, Analisis SWOT
Pembimbing: Yuke Rahmawati, M.A
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji serta syukur penulis ucapkan dan panjatkan kepada
khadirat Illahi Rabbi Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat dan kemudahan,
sehingga dengan izin – Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini,
shalawat serta salam penulis haturkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Beserta keluarga dan sahabatnya. Allahumma sholi wa salim wa baarik ‘alaihi, dan
penulis juga mengucapkan terimakasih sebanyak – banyaknya kepada seluruh pihak
yang telah membantu dan mendukung penulis baik langsung maupun tidak langsung
dalam penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih
sebanyak – banyaknya kepada:
1. Bapak Asep Sapudin Jahar, M.A, Ph.D selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A selaku ketua rogram tudi Muamalat dan Bapak H.
Abdurrauf, LC, M.A selaku sekertaris program studi Muamalat.
3. Ibu Yuke Rahmawati, M.A selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu, fikiran, serta memberikan arahan dalam membimbing
penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh pihak Bank BTN Syariah Cabang Serpong, terutama Mas Catur Aprialis
yang telah bersedia membantu penulis untuk memperoleh data dan juga bersedia
menjadi narasumber.
iv
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmu
kepada penulis, semoga ilmu yang diberikan menjadi ilmu yang bermanfaat dan
bapak dan ibu selalu mendapatkan rahman Allah SWT.
6. Seluruh pegawai perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan seluruh pegawai
perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Ungkapan terima kasih, cinta dan kasih sayang yang sedalam – dalamnya penulis
ucapkan kepada ayahku (alm) Cholly Rodani beserta ibuku Maesaroh beserta kakak
– kakak dan adik ku tercinta, Teh Melly, Abang Dika, Aa Maladi, Abang Azis, serta
adik ku Kiki yang selalu memberikan semangat. Kepada kedua orang tuaku, terima
kasih telah mendidik, mengajarkan, dan membimbing sejak kecil sampai selesainya
(penulisan skripsi ini), dan terima kasih atas segala do’a, pengorbanan, dan motivasi
dukungan baik moril maupun materiil, semoga Allah membalas kebaikan beliau,
Amiin.
8. Terima kasih kepada Fitriani Nurhasanah yang selalu mendorong dan mendukung
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada sahabat sahabat MAN 10 Jakarta, saudara Yandri, Badrus, Agus, Isan, Tanto
atas dukungan yang diberikan selama ini.
10. Terima kasih juga kepada teman – teman DPR (Dibawah Pohon Rindang) bijay, dio,
ute, ajis, rahman, rojak, sinyo, bebsy, willy, ojak, bams, temi, kahfi, dll atas semua
canda tawa yang telah diberikan kepada penulis.
v
11. Kepada seluruh mahasiswa Perbankan Syariah B 2010 yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, yang turut membantu penulis baik semasa belajar maupun
dalam mengerjakan skripsini
12. Teman – teman KKN Merdeka 2013, Resti, Nadia, Dimar, Dina, Meta, Agus, Ojan,
Shendy, Kiki, dan semuanya atas pengalam berharga yang penulis dapatkan selama
masa KKN kala itu.
Dan akhirnya penulis ucapkan syukur kepada Allah SWT, atas izin – Nya,
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul EVALUASI PEMASARAN
PRODUK KPR BTN SEJAHTERA iB PADA BANK BTN SYARIAH CABANG
SERPONG dengan segala kelemahan dan kekurangan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembacanya, Amiiin.
Jakarta, September 2015
Abdul Hakim
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN………………………………………….. i
ABSTRAK …………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………….. iii
DAFTAR ISI………………………………………………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………..... 1
B. Identifikasi Masalah………………………………………… 7
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………..... 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………… 8
E. Kerangka Konsep…………………………………………… 9
F. Sistematika Penulisan……………………………………… 11
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………… 13
A. Review Studi Terdahulu……………………………………. 13
B. Murabahah dan Dasar Hukumnya…………………………. 14
1. Murabahah……………………………………………. 15
2. Dasar Hukum Murabahah……………………………… 15
vii
3. Syarat dan Rukun Murabahah…………………………. 16
C. Pemasaran dan Marketing Mix…………………………….. 17
1. Pemasaran……………………………………………… 17
2. Marketing Mix…………………………………………. 24
D. Pengertian KPR……………………………………………. 26
E. Konsep Evaluasi……………………………………………. 30
1. Pengertian Evaluasi…………………………………….. 30
2. Tujuan Evaluasi………………………………………… 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………….. 32
A. Pendekatan Penelitian……………………………………… . 32
B. Jenis Penelitian……………………………………………….. 33
C. Sumber Data Penelitian………………………………………. 33
D. Teknik Pengumpulan Data…………………………………… 34
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data……………………….. 35
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………... ... 38
A. Gambaran Umum Bank BTN Syariah………………………... 38
1. Profil Bank BTN Syariah…………………………………. 38
2. Produk dan Jasa Yang Dijalankan………………………… 40
B. Mekanisme Pemasaran Produk KPR BTN Sejahtera iB Yang Dilakukan Bank
BTN Syariah Cabang Serpong……………………………….. 42
viii
1. Segmentation……………………………………………… 43
2. Targeting………………………………………………….. 45
3. Positioning………………………………………………… 45
4. Marketing Mix……………………………………………. 46
C. Evaluasi Pemasaran Produk KPR BTN Sejahtera iB Melalui Analisis
SWOT………………………………………………………… 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………… 61
B. Saran………………………………………………………….. 62
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….. 63
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan kesejahteraan sosial sejatinya adalah segenap strategi dan
aktifitas yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha, maupun civil society untuk
meningkatkan kualitas kehidupan manusia melalui kebijakan dan program yang
berbentuk pelayanan sosial, penyembuhan sosial, perlindungan sosial, dan
pemberdayaan masyarakat.1
Tujuan paling utama dari pembangunan kesejahteraan sosial adalah
penanggulangan kemiskinan dalam segala bentuk manifestasinya. Maknanya,
meskipun pembangunan kesejahteraan sosial dirancang guna memenuhi kebutuhan
publik yang luas, target utamannya adalah para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan
Sosial (PPKS), yakni mereka yang termasuk kelompok kurang beruntung, seperti
orang miskin, anak – anak dan wanita korban tindak kekerasan, anak jalanan, pekerja
anak, orang dengan kemampuan berbeda, serta kelompok rentan dan marjinal lainnya.
Pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi sosial, bantuan sosial, asuransi sosial, jaring
1 Suharto, Edi, “Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dalam Pusaran Desentralisasi dan Good
Governance” , Makalah yang disampaikan pada Semiloka Kompetensi Sumber Daya Manusia
Kesejahteraan sosial di era Desentralisasi dan Good Governance, Balai Besar Pendidikan dan
Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS), Banjarmasin 21 Maret 2006
2
pengaman sosial, dan penguatan kapasitas kelompok marjinal adalah beberapa contoh
program pembangunan kesejahteraan sosial.2
Menurut Suharto, sedikitnya ada empat fungsi penting pembangunan
kesejahteraan sosial bagi keberlangsungan pembangunan daerah, yaitu mempertegas
peran penyelenggara negara, mewujudkan cita–cita keadilan sosial secara nyata,
mendorong pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan indeks pembangunan
manusia.3
Jauh sebelum itu, Ibn Khaldun menyatakan bahwa kesejahteraan dan
pembangunan bergantung pada aktivitas ekonomi, jumlah dan pembagian tenaga
kerja, luasnya pasar, tunjangan dan fasilitas yang disediakan oleh negara, serta
peralatan. Pada gilirannya tergantung pada tabungan atau surplus yang dihasilkan
setelah memenuhi kebutuhan masyarakat. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan,
maka negara akan semakin besar. Pendapatan yang besar akan memberikan
kontribusi terhadap tingkat tabungan dan investasi yang lebih tinggi untuk peralatan
dan dengan demikian akan ada kontribusi yang lebih besar di dalam pembangunan
dan kesejahteraan. Alat untuk mencapai kesejahteraan dan pembangunan yang paling
utama menurut Ibn Khaldun adalah masyarakat, pemerintah, dan keadilan. Di dalam
2Suharto, Edi, Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan
Sosial, (Bandung: Alfabeta, 2005) 3Suharto Edi menyatakan pada
www.policy.hu/suharto/Naskah%20PDF/BengkuluPKSPeksosPemda.pdf dapat diakses pada 5 Januari
2015
3
masyarakat, solidaritas diperlukan untuk meningkatkan kerja sama, sehingga akan
meningkatkan produktivitas, soliaritas akan menguat jika ada keadilan.4
Dewasa ini kebutuhan masyarakat Indonesia akan tempat tinggal semakin
meningkat seiring dengan tingginya angka kelahiran. Tentunya hal ini harus diikuti
dengan peningkatan pembangunan yang menyeluruh. Salah satu indikator
kesejahteraan masyarakat adalah terpenuhinya kebutuhan akan mempunyai tempat
tinggal yang layak. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan negara sangat berperan
penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dalam pengerjaanya,
pemerintah membutuhkan dukungan dari lembaga keuangan, salah satunya adalah
lembaga perbankan.
Pada dasarnya perbankan berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara pihak
yang kekurangan dana (surplus) dengan pihak yang membutuhkan dana (defisit).
Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya tingkat
kebutuhan dan gaya hidup masyarakat, bank kini lebih inovatif dalam menawarkan
produk jasa keuangannya. Salah satu produk yang diunggulkan dalam lembaga
perbankan ini adalah pembiayaan. Pembiayaan dapat digunakan untuk berbagai
tujuan, seperti pembelian barang kebutuhan sehari – hari, digunakan sebagai modal
usaha, digunakan untuk pembelian tempat tinggal, dan sebagainya.
4 Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Dari Masa Klasik Hingga Kontemporer),
(Depok: Gramata Publishing, 2010) h. 249 – 250
4
Peran perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah
besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan kegiatan keuangan selalu
membutuhkan jasa perbankan. Oleh karena itu saat ini dan di masa yang akan datang,
setiap negara dan individu tidak akan dapat lepas dari dunia perbankan, jika hendak
menjalankan aktivitas keuangan, baik perorangan maupun lembaga, baik sosial
maupun perusahaan.
Sebagian besar bank di Indonesia, baik bank konvensional maupun bank
syariah banyak yang menawarkan produk pembiayaan untuk pembelian tempat
tinggal. Hal ini dilakukan untuk memudahkan para nasabahnya yang ingin memiliki
sebuah tempat tinggal namun belum mempunyai dana yang mencukupi. Oleh karena
itu, lembaga keuangan seperti perbankan ini juga mempunyai peranan penting dalam
membantu masyarakat Indonesia guna memiliki sebuah tempat tinggal.
Memasuki era pembangunan pasca Orde Baru yang tengah berlangsung saat
ini, arah pembangunan nasional semakin ditekankan pada upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat, terutama yang berpenghasilan menengah kebawah, yang
secara statistik menempati urutan terbanyak dalam masyarakat. Salah satu program
yang kini terus digalakkan untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat
golongan tersebut adalah pembangunan di bidang perumahan dan pemukiman yang
layak huni serta memenuhi syarat lingkungan.
5
Dengan mengacu pada isi dari Undang – undang Republik Indonesia No.17
Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 –
2025 disimpulkan bahwa pembangunan nasional merupakan tanggung jawab seluruh
masyarakat dan pemerintah. Masyarakat merupakan objek sekaligus subjek
pembangunan, sedangkan pemerintah melalui instansi terkait, menciptakan berbagai
fasilitas dan kemudahan yang memungkinkan program tersebut dapat terwujud.
Rumah adalah kebutuhan primer bagi sebagian besar keluarga, baik yang
tinggal di pedesaan maupun di perkotaan. Pemenuhan kebutuhan primer tersebut,
tidak dapat dipenuhi oleh semua orang untuk membeli secara tunai. Oleh karena itu,
salah satu upaya yang telah ditempuh dan terus akan dilaksanakan oleh pemerintah,
guna mewujudkan keinginan masyarakat dalam memiliki tempat tinggal adalah
penyediaan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di
dunia, dengan total jumlah penduduk sekitar 253.609.643 jiwa5 dan mayoritas
beragama Islam merupakan sebuah target pasar yang sangat besar dalam produk
pembiayaan untuk kepemilikan tempat tinggal. Dengan hadirnya bank syariah di
tengah-tengah banyaknya bank konvensional, menjadikan bank syariah sebagai
alternatif bagi mereka yang menginginkan pembiayaan untuk kepemilikan tempat
tinggal yang berlandaskan pada sistem syariah. Ada banyak bank syariah yang
5Herdaru Purnomo menyatakan,
http://finance.detik.com/read/2014/03/06/134053/2517461/4/negara-dengan-penduduk-terbanyak-di-
dunia-ri-masuk-4-besardapat diakses pada 29 Januari 2015
6
menawarkan produk pembiayaan untuk kepemilikan tempat tinggal, Bank BTN
Syariah salah satunya.
Bank BTN Syariah lebih dikenal sebagai bank khusus untuk pembiayaan
kredit rumah, dimana bank ini mempunyai pasar yang cukup luas dalam produk KPR.
Produk yang ditawarkan juga beragam seperti: KPR BTN Platinum, KPR BTN
Indentsya, dan KPR BTN Sejahtera iB. Akad yang digunakan dalam produk KPR
BTN Syariah ada 2, yaitu akad murabahah dan akad istishna.Salah satu produk yang
menggunakan akad murabahah adalah produk KPR BTN Sejahtera iB. Produk KPR
BTN Sejahtera iB adalah produk pembiayaan kepemilikan rumah yang bekerja sama
dengan pemerintah dalam kegiatan operasionalnya.
Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin mengatakan, indeks keparahan
kemiskinan naik dari 0,43% (Maret 2013) menjadi 0,48% yang berarti tingkat
kemiskinan yang ada di Indonesia semakin parah. Sebab berada menjauhi garis
kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin melebar.6
Berdasarkan data yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan
primer masyarakat Indonesia yang meliputi kebutuhan pokok dan tempat tinggal
masih menjadi suatu kesulitan. Dengan adanya produk KPR BTN Sejahtera iB ini
pemerintah mengharapkan tingkat kemiskinan di Indonesia dapat semakin ditekan.
6 Suryamin menyatakan, http://finance.detik.com/read/2014/01/02/152910/2456793/4/bps-
akui-kemiskinan-di-indonesia-semakin-dalam-dan-parahdapat diakses pada 1 Februari 2015
7
Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengevaluasi
pemasaran dari prdouk tersebut dengan menuangkannya pada skripsi yang berjudul:
“Evaluasi Pemasaran Produk KPR BTN Sejahtera iB pada Bank BTN Syariah
Cabang Serpong”.
B. Identifikasi Masalah
Adapun masalah – masalah yang akan muncul ketika penelitian ini dilakukan,
yaitu:
1. Apakah akad yang diterapkan pada produk tersebut dapat berjalan
sesuai dengan ketentuannya ?
2. Bagaimana mekanisme dari produk tersebut, baik dari segi akad
maupun dari penerapan pemasarannya.
3. Adakah tantangan maupun hambatan yang terjadi ketika produk
tersebut dijalankan ?
4. Konsisten atau tidaknya metode pemasaran yang dilakukan pada
produk tersebut.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dalam hal ini pembatasan masalah dalam penelitian skripsi ini agar
tidak meluas dan tema penelitian tidak kompleks, oleh karena itu sesuai
dengan judul skripsi ini, maka penulis membatasi masalahnya pada Bank
BTN Syariah dan Pembiayaan KPR BTN Sejahtera iB yang dilakukan oleh
bank tersebut. Dan juga strategi yang dilakukan oleh Bank BTN Syariah
8
dalam memasarkan produk KPR BTN Sejahtera iB, dengan perumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pemasaran produk KPR BTN Sejahtera iB yang telah
dilakukan oleh Bank BTN Syariah Cabang Serpong ?
2. Bagaimana evaluasi dari pemasaran produk KPR BTN Sejahtera iB yang
dilakukan Bank BTN Syariah Cabang Serpong?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan, maka ada
beberapa tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian, yaitu:
a. Mengetahui bentuk kegiatan pemasaran produk KPR BTN Sejahtera iB yang
dilakukan oleh Bank BTN Syariah Cabang Serpong.
b. Mengevaluasi pemasaran produk yang dilakukan BTN Syariah terhadap
produk KPR BTN Sejahtera iB.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah:
a. Bagi Penulis
9
Memperoleh pengetahuan yang bersifat fakta dalam strategi
yang dilakukan oleh pihak Bank BTN Syariah dalam mengevaluasi
produk KPR dengan menggunakan akad murabahah.
b. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menambah
pengetahuan di dunia perbankan syariah.
c. Bagi Bank BTN Syariah
Diharapkan dari penelitian ini, bank lebih dalam menjalankan
strategi-strategi yang lebih variatif pada produk murabahah guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
d. Bagi Masyarakat Umum
Diharapkan masyarakat lebih memahami dan mendalami
produk murabahah guna meningkatkan kesejahteraan.
E. Kerangka Konsep
Konsep penelitian ini menitikberatkan pada pemasaran produk KPR
BTN Sejahtera iB yang dilakukan oleh Bank BTN Syariah Cabang Serpong
serta mengevaluasi pemasaran dari produk tersebut.
Pemasaran yang dilakukan meliputi 4P, yaitu price, product, place,
promotion serta segmenting, positioning, dan targeting. Sedangkan alat
10
evaluasi yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode SWOT, yang
terdiri dari strenght, weakness, opportunity, dan threat.
Adapun bagan dari kerangka konsep penelitian ini, sebagai berikut:
Bagan 1. 1
Produk KPR
BTN Sejahtera
iB
Evaluasi
- Segmenting
- Positioning
- Targeting
- Price
- Product
- Place
- Promotion
Analisa Pemasaran
- Strenght
- Weakness
- Opportunity
- Threat
Hasil Evaluasi
11
F. Sistematika Penulisan
Penulis dalam penyusunan skripsi ini membagi sistematika penulisan
ke dalam lima bab dan setiap bab terdiri dari sub bab dengan sistematika
pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka dan konsep teori dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas teori - teori yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti, yaitu pengertian murabahah serta dasar dasar hukumnya, pengertian
pemasaran, pengertian KPR, marketing mix, dan konsep evaluasi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang metode penelitian, pendekatan penelitian, jenis
penelitian, jenis dan sumber data, subjek penelitian, teknik pengumpulan data,dan
analisis data.
12
BAB IV ANALISIS DAN PENELITIAN
Pada bab ini membahas tentang analisis dari pemasaran yang dilakukan Bank
BTN Syariah Cabang Serpong terhadap produk KPR BTN Sejahtera iB serta
mengevaluasi strategi pemasaran tersebut menggunakan analisis SWOT.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini akan mengulas intisari dari penelitian yang telah diteliti sebagai
bahasan dari penulisan skripsi ini dan juga memberikan saran – saran sebagai bahan
rujukan.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Review Studi Terdahulu
Berdasarkan yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber
kepustakaan, penulis harus melengkapi ataupun menyempurnakan penelitian
ini dengan melakukan study review karena didalamnya ada sumber yang dapat
dijadikan tambahan untuk penyelesaian penelitian penulis.
Penelitian tersebut antara lain:
1. Nur Hayati (1974613868), dengan judul skripsi “Kredit Perumahan Dalam
Perspektif Islam”, Dalam skripsi ini menerangkan bahwa adanya
perbedaaan dalam keterlambatan membayar nasabah berhutang dan tidak
mampu membayarnya dengan nasabah yang berhutang tetapi enggan untuk
membayarnya.
2. Siti Nurul Mariana (105046101655), dengan judul skripsi, “Konsep
Kelayakan Nasabah Dalam Pengajuan Pembiayaan KPR Syariah
Bersubsidi”, Dalam skrips ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pembiayaan
KPR Syariah telah seseuai dengan prinsip – prinsip syariah, karena apapun
produk pembiayaan atau pendanaan yang telah dikeluarkan atau dipasarkan
ke masyarakat, sebelumnya sudah mendapatkan persetujuan dari DPS
(Dewan Pengawas Syariah).
14
3. Abdi Kurniawan Alusyi (103046128286), dengan judul skripsi, “Analisis
Kebijakan Kepemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi Dengan Skim
Syariah”, pada skirpsi ini dapat diambil kesimpulan bahwa dalam
pembiayaan KPR Syariah teradapat tiga alternatif akad yang bisa digunakan,
yaitu akad murabahah, akad istishna, dan akad ijarah mutahia bittamlik
(IMBT). Dari ketiga jenis akad ini akad yang paling sering digunakan adalah
akad murabahah.
Berdasarkan pengamatan terhadap penelitian terdahulu yang telah
diuraikan diatas, penulis tidak melihat adanya peneliti yang membahas
mengenai evaluasi pemasaran produk KPR Subsidi dengan akad murabahah,
sehingga menarik minat penulis untuk mengevaluasi kualitas produk tersebut
dari sistem pemasarannya.
B. Murabahah dan Dasar Hukumnya
1. Murabahah
Jual beli merupakan salah satu bagian yang ada dalam fiqh muamalat, jual beli
secara bahasa adalah penerimaan sesuatu dengan sesuatu yang lain.7 Jual beli dalam
istilah fiqh disebut dengan al-ba’i yang berarti menjual, mengganti, atau menukar
sesuatu dengan sesuatu yang lain. Lafadz al-ba’i dalam bahasa arab terkadang
7 Wahbah Zuhaili, Fiqh Muamalat Perbankan Syariah, cet 1, (Jakarta: PT. Bank Muamalat
Tbk, 1999), h. 2
15
digunakan untuk pengertian lawannya, yakni kata asy–syira’ (beli). Dengan
demikian, kata al–ba’i mempunyai arti jual sekaligus juga berarti beli.8
Secara garis besar, jual beli dalam Islam dapat diartikan sebagai kegiatan
tukar menukar uang dengan barang yang diinginkan sesuai dengan rukun dan syarat
tertentu. Atau pemindahan suatu hak dan kepemilikan akan sesuatu dari satu pihak
terhadap pihak lainnya yang bisa dilakukan dengan cara pertukaran barang (barter)
maupun pemindahan dengan alat ganti yang disesuaikan.
Dalam Islam, jual beli menggunakan berbagai macam akad, salah satunya
adalah akad murabahah. Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, yaitu
ketika penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian
menjual kepada pihak pembeli dengan mensyaratkan keuntungan yang diharapkan
sesuai jumlah tertentu.9
2. Dasar Hukum Murabahah
a. Al – Qur’an
لربام احرولبیع اهللا احل وأ
Artinya: “… dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba”(Q.S. Al – Baqarah: 275).
8Nasrun Haroen, Fiqh Muamalat, cet , (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), h.111
9Ismail, PERBANKAN SYARIAH (Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Grup, 2011, Cet.
Pertama), hal 138.
16
b. Al – Hadits
أن النبي صلى اهللا علیه وآله وسلم قال: ثالث فیهن البركة: البیع إلى أجل،
والمقارضة،
وخلط البر بالشعیر للبیت ال للبیع )رواه ابن ماجه عن صهیب(
Artinya: Dari Suhaibar – Rumi r.a.bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Tiga
hal yang di dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara
tangguh, muqaraddah (mudharabah), dan mencampur gandum
dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.”(HR.
IbnuMajah).
c. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No. 04/DSN-
MUI/IV/2000, tentang Murabahah.
3. Syarat dan Rukun Murabahah
a. Syarat Murabahah10
1) Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah.
2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.
3) Kontrak harus bebas dari riba.
4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang
sesudah pembelian.
10
Syafii Antonio, Bank Syariah Dari TeoriPraktik(Jakarta: GemaInsani Press, 2001), hal.102
17
5) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.
b. Rukun Murabahah11
Rukun dari akad murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi
ada beberapa, yaitu:
1) Pelaku Akad, yaitu ba’I (penjual) adalah pihak yang memiliki barang
untuk dijual, dan musytari (pembeli) adalah pihak yang memerlukan dan
akan membeli barang;
2) Objek akad, yaitu mabi’ (barang dagangan) dan tsaman (harga);
3) Shighah, yaitu Ijab dan Qabul.
C. Pemasaran dan Marketing Mix
1.Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep,
harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa dan organisasi.12
Menurut pendapat Philip Khotler, pemasaran adalah suatu proses sosial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
11
Ascarya, Akad&Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2007), h. 82 12
Charles W. Lamb, dkk., Marketing, ( Jakarta:Salemba Empat,2001) hal.6.
18
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.13
Pemasaran juga didefinisikan sebagai salah satu kegiatan pokok yang
perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam
upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut
disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, yang
secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat
diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan
pasar.14
Menurut Indriyo pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi
oleh pasar.15
Sedangkan menurut Ibnu Sukotjo pemasaran adalah sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang
potensial.16
13
Philip Khotler, Manajemen Pemasaran Edisi Milenium I, Jilid Ke Satu, (Jakarta:
Pehallindo,2002), hal 9. 14
http://skripsi-manajemen.blogspot.com/2011/02/pengertian-definisi-pemasaran.html diakses
pada 19 Januari 2015 15
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta, 1995), hal
1. 16
Basu Swastha DH dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Edisi III (Yogyakarta:
Liberty Yogyakarta, 1998), hal.179.
19
Sehingga secara umum pemasaran dapat diartikan sebagai suatu proses
sosial yang merancang dan menawarkan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan
keinginan dari pelanggan dalam rangka memberikan keputusan yang optimal
kepada pelanggan.17
Dari pengertian tersebut, dapat diuraikan bahwa pemasaran
merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya
terhadap produk dan jasa.18
Dengan demikian dapat diketahui bahwa pemasaran bukan hanya
merupakan kegiatan menjual saja, melainkan suatu proses atau rangkaian kegiatan
yang terus-menerus dan terpadu, yaitu mulai dari kegiatan untuk mengidentifikasi
produk atau jasa apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, menentukan
harga yang sesuai, menentukan cara promosi yang efektif, sampai dengan
kegiatan menyalurkan barang dan jasa tersebut kepada konsumen.
Dalam syariah marketing, perusahaan tidak hanya berorientasi pada
keuntungan semata, namun turut pula berorientasi pada tujuan lainnya yaitu
keberkahan. Perpaduan konsep keuntungan dan keberkahan ini melahirkan
konsep maslahah, yaitu suatu perusahaan syariah akan berorientasi pada
pencapaian maslahah yang optimal. Konsep keberkahan bagi sebagian pihak
merupakan konsep yang abstrak karena secara keilmuan tidak dapat dibuktikan
17
M. Nur Rianto Al – Arif, Dasar – dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV Alfabeta,
2010), hal.6 18
Kasmir, Pemasaran Bank, Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2008), hal.53
20
seacara ilmiah, namun inilah salah satu konsep inti dari para syariah marketing
yang menjadi landasan pada suatu perusahaan berorientasi syariah.19
M.Syakir Sula mendefinisikan pemasaran syariah sebagai sebuah disiplin
bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan
value dari satu inisiator kepada stakeholder, yang dalam keseluruhan prosesnya
sesuai dengan akad dan prinsip – prinsip muamalah (bisnis) dalam islam.20
Pemasaran syariah sendiri menurut definisi adalah penerapan suatu
disiplin bisnis strategi yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Jadi
pemasaran syariah dijalankan berdasarkan konsep keislaman yang telah diajarkan
Nabi Muhammad SAW.
a) Fungsi dan Tujuan Pemasaran
Fungsi dari strategi pemasaran yang dijalankan sebuah perusahaan
yaitu:21
1) Menetapkan basis konsumen secara strategis, rasional dan lengkap
dengan informasinya.
2) Mengidentifikasikan kebutuhan yang sekarang dan yang akan datang
dari konsumen dan calon konsumen.
19
M.Nur Rianto Al – Arif , Dasar – dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV Alfabeta,
2010), hal.19 20
A. Dzajuli dan Nurol Aen, Ushul Fiqh Metodologi Hkum Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,2000), hal.53. 21
Puji Winah Jurini, Kristianti, Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, (Departemen
Pendidikan Nasional,2003)
21
3) Menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhan
dan konsumen dengan tepat dan menguntungkan, serta mampu
membedakan perusahaan dari pesaing.
4) Mengkomunikasikan dan mengantarkan produk tersebut kepada pasar
sasaran.
5) Memimpin seluruh personel bidang pemasaran untuk menjadi
sekumpulan tenaga kerja yang disiplin, potensial, berpengalaman, dan
berdedikasi pada perusahaan dalam mencapai tujuan.
Adapun tujuan dari strategi pemasaran yang dijalankan oleh
sebuah perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan arah dan tujuan dari kegiatan yang dijalankan oleh
sebuah perusahaan.
b. Membantu perusahaan dalam hal peningkatan usaha dan memberikan
kemudahan dalam mengontrol dan mengawasi kegiatan dan
pemasaran dari sebuah perusahaan.
c. Sebagai sarana untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan
keadaan yang berubah di masa mendatang.22
b) Konsep – konsep Pemasaran
Kegiatan strategi pemasaran dalam suatu perusahaan harus
dioraganisasikan secara terpadu dan memerlukan waktu pelaksanaan
22
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi Press, 2000), Cetakan ke.5, hal.6
22
manajemen pemasaran yang pada hakekatnya merupakan tindakan dari
konsep pemasaran.
Konsep pemasaran adalah sebuah filsafah bisnis yang menyatakan
bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial
bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Kotler, konsep pemasaran
menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang
ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif
dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.23
Konsep kegiatan pemasaran yang sesuai dengan syariah meliputi enam
hal:24
a. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Sifat dari kebutuhan adalah sunatullah artinya sudah ada dalam diri
setiap manusia. Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan
oleh budaya dan kepribadian individual. Permintaan adalah keinginan
manusia yang didukung oleh daya beli. Keinginan dapat berubah menjadi
permintaan bilamana disertai dengan daya beli.
23
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, (Jakarta: PT Indeks, 2004), hal.22 24
M.Nur Rianto Al – Arif, Dasar – dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV Alfabeta,
2010), hal.6
23
b. Produk (Jasa dan Barang)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk yang pantas dijual pada industri
perbankan adalah produk yang berbentuk jasa, sehingga pemasar harus
mampu melakukan inovasi pemasaran yang cocok untuk pemasaran jasa.
c. Nilai, Biaya, dan Kepuasan
Nilai dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara nilai yang
dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunaka suatu produk dan
biaya untuk memiliki produk tersebut. Nilai disini ada yang sebagai nilai
nominal, yaitu harga dari produk tersebut.
d. Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan
Pertukaran yang merupakan konsep inti dari pemasaran, mencakup
perolehan produk yang diinginkan seseorang dengan menawarkan sesuatu
sebagai gantinya. Sifat pertukaran merupakan sifat sunatullah dari manusia,
terlihat dari bentuk pertukaran yang dilakukan mulai dari barter (pertukaran
barang dengan barang) sampai dengan pertukarang barang dengan uang yang
kita lakukan saat ini dalam transaksi sehari – hari.
24
e. Pasar
Konsep pertukaran mengarah ke suatu pasar, dimana pasar adalah
perangkat pembeli yang aktual dan potensial dari sebuah produk. Untuk
mencapai sasaran, ada tiga jenis saluran pemasaran yang dapat digunakan
yaitu saluran komunikasi, saluran distribusi, dan saluran jasa.
f. Pemasaran, Pemasar, dan Prospek
Pemasaran berarti mengelola pasar untuk menghasilkan pertukaran
dengan tujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah
pihak yang memasarkan atau menawarkan manfaat suatu produk kepada pihak
lain yang menjadi pasar sasaran produk tersebut. Sementara prospek adalah
pihak yang merupakan target pasar potensial dari produk yang ditawarkan
oleh pemasar.
2.Marketing Mix
Marketing mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi pilihan
kebijakan bisnis tentang produk yang akan dijual, dengan cara promosi,
produk, harga, dan tempat pemasaran produk. Keempat elemen ini sering
disebut sebagai 4p. Marketing mix juga disimpulkan sebagai kumpulan dari
beberapa alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan guna
mempengaruhi respon para konsumen agar tujuan dan sasaran perusahaan
tercapai.
25
Adapun unsur – unsur dari marketing mix adalah:
a) Product (Produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
mendapat perhatian, dimiliki, digunakan/dikonsumsi, yang meluputi barang
maupun jasa. Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai pada konsumen.25
b) Price (Harga)
Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi
produsen merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi
posisi pesaing perusahaan dalam merebut konsumen. Harga juga diartikan
sebagai jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan layanan.26
c) Place (Tempat atau Distribusi)
Dalam pencapaian tujuan utama dari pemasaran yakni menyalurkan
barang – barang atau jasa. Secara efisien dari produsen ke konsumen, maka
diperlukan adanya kegiatan penyaluran (distribusi) sebagai mata rantai yang
harus dilalui oleh barang – barang dari produsen ke konsumen pada waktu
25 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke II, (Jakarta:
Salemba Empat, 2006), h. 70 26 David W. Kravens, Pemasaran Strategi, Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 8
26
dan jumlah yang tepat.27
Tempat termasuk salah satu aktivitas perusahaan
untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran, Keputusan mengenai
tempat sangat penting agar konsumen dapat memperoleh produk yang
dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan.
d) Promotion (Promosi)
Promosi adalah suatu usaha perusahaan atau individu memberikan
informasi dan mempengaruhi, serta menarik konsumen secara langsung
terhadap produk yang dihasilkan. Kegiatan promosi bukan saja sebagai alat
bantu untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian dan atau
penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
D. Pengertian KPR
KPR adalah kependekan dari Kredit Kepemilikan Rumah. Ini
merupakan bagian dari fasilitas bank untuk membeli dan memiliki rumah
dengan pendanaan atau kredit dari bank. KPR dianggap menguntungkan
karena nasabah dapat membeli rumah dengan cara mencicil.28
27 Diunduh dari http://afandi-unmuhgres.blogspot.com/2013/10/konsep-pengertian-
mareketing-mix-4p.html, artikel dapat diakses pada 11 Mei 2015 28
Diunduh dari http://rumahpantura.com/pengertian-kpr-dan-jenis-jenisnya/ artikel dapat
diakses pada 11 Maret 2015
27
Di Indonesia, saat ini dikenal ada dua jenis KPR, yaitu:29
1. KPR Subsidi
KPR Subsidi adalah jenis KPR yang diperuntukkan bagi masyarakat
berpenghasilan menengah kebawah, KPR jenis ini sebenarnya disediakan
untuk memenuhi kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah yang telah
dimiliki. Subsidi yang diberikan bisa berupa subsidi meringankan kredit
dan subsidi menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah.
Sayangnya, tidak semua orang yang mengajukan kredit dapat menerima
fasilitas KPR ini meskipun dalam kondisi ekonomi lemah sekalipun.
Pasalnya, KPR ini diatur sendiri oleh pemerintah. Jadi, keputusannya pun
di tangan pemerintah. Secara umum, batasan yang diberikan pemerintah
dalam memberikan subsidi dalam KPR jenis ini adalah penghasilan orang
yang bersangkutan (pemohon) dan kredit maksimal yang diberikan.
2. KPR Non – Subsidi
KPR jenis ini diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat asalkan
mampu memenuhi persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan oleh bank
yang bersangkutan.
29
Diunduh dari http://artikel2.com/kumpulan-bermacam2-artikel/06/pengertian-kpr artikel
dapat diakses pada 11 Maret 2014
28
Salah satu produk pembiayaan yang telah dikembangkan oleh bank
syariah adalah pembiayaan rumah, atau yang sering dikenal dengan istilah
KPR Syariah. Pembiayaan Kepemilikan Rumah kepada perorangan untuk
memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan rumah (tempat tinggal)
dengan menggunakan prinsip jual beli (murabahah) dimana pembayarannya
dengan cara diangsur dan jumlah angsuran yang telah ditetapkan di muka dan
dibayar setiap bulan. Harga jualnya biasanya sudah ditambah dengan margin
keuntungan yang disepakati antara pihak bank syariah dengan pihak
pemohon.
Harga jual rumah ditetapkan di awal ketika nasabah menandatangani
perjanjian pembiayaan jual beli rumah, dengan angsuran tetap hingga jatuh
tempo pembiayaan. Dengan adanya kepastian jumlah angsuran bulanan yang
harus dibayar sampai masa angsuran selesai, nasabah tidak akan dipusingkan
dengan masalah naik atau turunnya harga angsuran ketika suku bunga
bergeser. Nasabah juga diuntungkan ketika ingin melunasi angsuran sebelum
masa kontrak berakhir, karena bank syariah tidak akan mengenakan pinalti.
Bank syariah tidak memberlakukan sistem pinalti karena harga KPR sudah
ditetapkan sejak awal.
Perbedaan pokok antara KPR konvensional dengan KPR syariah terletak
pada akadnya. Pada bank konvensional, kontrak KPR didasarkan pada suku
bunga tertentu yang sifatnya bisa fluktuatif, sedangkan KPR syariah bisa
dilakukan dengan beberapa pilihan akad alternatif sesuai dengan kebutuhan
29
nasabah. KPR konvensional akadnya adalah prinsip pinjam meminjam dengan
bunga sebagai variabelnya. Di dalam transaksi ini jelas sekali terdapat unsur
riba didalamnya, karena menggunakan sistem bunga yang bersifat fluktuatif
dan meningkat seiring lamanya pelunasan hutang tersebut. Dalam bunga
KPR, pihak bank konvensional hanya meminjamkan uang dan tidak memiliki
rumah secara lahir, walau nantinnya berhak menyitanya jikat pihak yang
berhutang tidak mampu membayarnya.
Berbeda dengan sistem KPR syariah yang dilakukan oleh bank syariah,
sistem ini dapat menghindari resiko naik turunnya suku bunga. KPR syariah
tidak mengenal bunga namun memakai harga penjualan rumah yang
disepakati, ditambah dengan keuntungan bagi bank. Secara hitungan
sistematis, KPR syariah sebenarnya tidak berbeda jauh dalam jumlah cicilan
bulanan KPR konvensional. Namun keuntungan yang di dapat dari
penggunaan KPR syariah ini adalah jika suku bunga bergeser naik, nasabah
selamanya akan mencicil jumlah harga yang disepakati dari awal hingga
berakhirnya masa jangka waktu kredit.
Status bank syariah dalam pembiayaan KPR adalah sebagai pedagang,
karena bank membeli langsung dari pihak developer secara penuh. Setelah
rumah tersebut dibeli oleh bank syariah, secara otomatis rumah tersebut
menjadi milik bank secara penuh. Kemudian nasabah sebagai pemohon kredit,
membelinya dari pihak bank dengan cara diangsur.
30
Konsep pembiayaan dalam Islam menekankan bahwa bank tidak dapat
memastikan keuntungan seperti halnya bank konvensional yang menentukan
pendapatan deposito bunga di muka. Bank juga tidak dapat menanggung
resiko atas satu pihak (debitur) saja, melainkan pihak pemilik dana (kreditur)
ikut menanggung resiko.30
E. Konsep Evaluasi
1.Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara
objektif pencapaian hasil – hasil yang telah direncanakan sebelumnya. Hasil
– hasil evaluasi dimaksudkan untuk menjadi umpan balik untuk perencanaan
kembali. Evaluasi adalah “ proses bersistem dan obyektif yang menganalisa
sifat dan ciri pekerjaan di dalam perusahaan atau organisasi” .31
Evaluasi
sebagai salah satu fungsi manajemen berurusan dan berusaha untuk
mempertanyakan efektifitas efisiensi pelaksanaan dari suatu rencana
sekaligus mengukur seobyektif mungkin hasil–hasil pelaksanaan itu dengan
ukuran–ukuran yang dapat diterima dari pihak–pihak yang mendukung
maupun yang tidak mendukung sesuatu rencana.
30
Diunduh dari https://affgani.wordpress.com/ekonomi-islam/pembiayaan-bank-syariah-kpr-
syariah/ artikel dapat diakses pada 11 Maret 2015 31
Firman B Aji dan Martin Sirait, PDE Perencanaan dan Evaluasi, (Jakarta: Bumi Aksara,
1990), h. 30
31
Dalam perencanaan, si perencana merencanakan, memproyeksikan, dan
bahkan meramalkan sesuatu yang akan terjadi dan tercipta bila sesuatu
tersebut telah dilaksanakan. Dalam tahap evaluasi sesudah pelaksanaan,
pengevaluasi membuktikan, mengukur dan memverifikasikan secara obyektif
apa yang telah direncanakan, diproyeksikan dan diramalkan oleh si
perencana. Hasil–hasil monitoring, pelaporan, pemeriksaan pembukuan dan
sebagainya akan merupakan hal–hal dan bagian–bagian yang sangat berguna
dalam proses evaluasi. Keberhasilan rencana kegiatan, rencana program, dan
rencana proyek hanya dapat dibuktikan dengan evaluasi. Dengan demikian
evaluasi haruslah dikembangkan secara melembaga dan membudaya agar
pelaksana kegiatan dan program dapat berhasil, bermanfaat dan berdayaguna.
2. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah mengumpulkan informasi untuk menentukan
nilai dan manfaat objek evaluasi, mengontrol, memperbaiki, dan mengambil
keputusan mengenai objek tersebut yang berupaya untuk mengambil
keputusan.32
Selain itu tujuan evaluasi juga sebagai alat untuk menilai apakah
program yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak.
32
Wirawan, Evaluasi Teori Model Standar Aplikasi dan Profesi, (Depok: P.T. Rajagrafindo
Persada, 2011), h. 9
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah studi
kasus. Metode studi kasus juga dikenal sebagai suatu studi yang bersifat
komprehensif, intens, rinci dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya
menelaah masalah masalah atau fenomena yang bersifat kontemporer. Tujuan
studi kasus adalah untuk melalukan penyelidikan secara mendalam mengenai
subyek tertentu dan adapun objek yang diteliti dapat berupa individu,
kelompok, lembaga, atau komunitas tertentu. Disamping itu, studi kasus juga
dapat mengantarkan peneliti memasuki unit–unit sosial terkecil seperti
perhimpunan, keluarga, kelompok, dan berbagai bentuk unit sosial lainnya.
Maka pada penelitian ini dilakukan pada bank BTN Syariah untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan pemasaran dari produk yang
menggunakan akad murabahah dalam produk KPR BTN Sejahtera iB serta
untuk mengetahui seberapa besar dampak produk tersebut terhadap
kesejahteraan masyarakat.
33
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mencoba
memahami fenomena dalam setting dan konteks naturalnya (bukan di dalam
laboratorium) peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang
diamati.33
Penelitian metode kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang
menghasilkan data data deskriptif, mengenai kata – kata maupun tulisan, dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang – orang yang diteliti.34
C. Sumber Data Penelitian
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata – kata dan
tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain – lain.35
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Yang mana data tersebut bisa berasal dari
observasi dan wawancara.36
b. Data Sekunder
Data skunder adalah data yang tidak secara langsung
dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut.
33
Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar – dasar, (Jakarta: PT. Indeks, 2012), h. 7 34
34
Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2005), h. 166
35
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet.29, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), h.157
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixes Methods), (Bandung, Alfabeta, 2011), h.
308
34
Data yang diperoleh dari laporan tahunan sebuah perusahaan.37
Pada
laporan penelitian yang diterbitkan seringkali dicantumkan bahan –
bahan yang dikutip dari wawancara dan catatan lapangan. Kutipan ini
dapat digunakan sebagai sumber data sekunder.38
Data tersebut bisa
berupa arsip – arsip yang dimiliki bank BTN Syariah seperti tabel dan
diagram yang sudah penulis ringkas sesuai kebutuhan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang dikenal dalam penelitian
kualitatif, walaupun demikian bisa dikatakan bahwa metode yang paling
pokok adalah pengamatan atau observasi dan wawancara mendalam.39
Teknik
yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk menyusun skripsi ini
adalah:
a. Studi Pustaka (Library Research)
Studi pustaka yang dilakukan antara lain melalui beberapa
buku yang berkaitan dengan teori, artikel melalu media cetak maupun
elektronik, jurnal, skripsi yang dipandang mewakili (representatif) dan
berkaitan (relevan) dengan objek penelitian.
37 Boediono dan Wawan Koster, Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas, (Bandung,
PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h. 7
38
7 Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar – Dasar Penelitian Kualitatif (Yogyakarta:
Pusaka Pelajar), h. 43
39
8 Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Kencana, 2011) h.56
35
b. Studi Lapangan
Metode ini dilakukan dengan cara mengunjungi objek
penelitian yaitu mendatangi bank BTN Syariah dengan mewawancarai
staf bank yang berwenang. Studi lapangan ini dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
1) Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati
langsung terhadap objek penelitian. Observasi juga merupakan
pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala –
gejala yang diteliti.40
2) Wawancara, yaitu merupakan bentuk komunikasi antara dua
orang dengan satu orang sebagai penyedia informasi dan satu
orang lainnya yang mengajukan pertanyaan – pertanyaan
dengan berdasarkan tujuan tertentu.41
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Adapun teknik pengolahan data pada penelitian ini dengan
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Yaitu data yang dikumpulkan
berupa gambar, kata – kata dan bukan angka.42
Dalam penelitian kualitatif,
data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik
40 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metedologi Penelitian Sosial, , Cet.4(Jakarta:
Bumi Aksara, 2003), h.54
41
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), h.180
42
11 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif ( Jakarta: Rineka Cipta, 2008),
h.28
36
pengumpulan data yang bermacam – macam. Dengan pengamatan terus –
menerus tersebut mengakibatkan variasi data yang digunakan belum ada
polanya yang jelas.43
Analisis data adalah proses urutan data, mengorganisasikannya ke
dalam satu pola kategori dan satuan uraian dasar yang mendefinisikan analisis
data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema
dan merumuskan hipotesis kerja.44
Pada penelitian ini digunakan salah satu alat analisa yaitu metode
SWOT (Strenght, Weakness, Opportuniyy, Threats). SWOT adalah suatu
bentuk analisis didalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang
secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana
yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun
jangka panjang.45
SWOT juga dapat dikatakan sebagai bentuk analisa situasi
dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberikan gambaran). Analisa ini
menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai faktor masukan, lalu kemudian
dikelompokkan menurut kontribusinya masing – masing.
Adapun SWOT merupakan singkatan dari:
1. Strenght yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang
merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat
43 Zainuddin Ali, Metedologi Penelitian Hukum, cet.2,(Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h.43
44
Lexy J. Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosadakarya,
2007), h.280 45
Artikel diunduh dari http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-analisis-swot-dan-
manfaatnya.html dan dapat diakses pada 9 Juni 2015
37
ini. Yang perlu dilakukan dalam analisis ini adalah setiap perusahaan
atau organisasi perlu menilai kekuatan – kekuatan yang dimiliki
dibandingkan dengan para pesaingnya.
2. Weakness yaitu analisis kelemahan, situasi ataupun kondisi yang
merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat
ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah
perusahanaan atau organisasi yang menjadi kendala serius dalam
kemajuan perusahaan suatu perusahaan atau organisasi.
3. Opportunity yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang
merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan
memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara
ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang
memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang
di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
4. Threats yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau
ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun
organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang
tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang
menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman
tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan
baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
38
Bab IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Bank Tabungan Negara Syariah
1. Profil Bank Tabungan Negara Syariah
a. Sejarah Umum Bank Tabungan Negara Syariah
Berawal dari perubahan peraturan perundang – undangan
perbankan oleh pemerintah dari UU perbankan No. 7 tahun 1992
berubah menjadi UU perbankan No. 10 tahun 1998, dunia perbankan
nasional semakin marak dengan bank syariah yang berakibat
persaingan bank di Indonesia semakin ketat. Dan ditambah lagi
dengan dikeluarkannya PBI No. 4/1/PBI/2002 yang mana berisi
tentang perubahan kegiatan usaha bank umum konvensional menjadi
bank umum berdasarkan prinsip syariah oleh bank umum
konvensional. Maka jumlah bank syariah pun semakin bertambah
dengan banyaknya USS (Unis Usaha Syariah). Akhirnya, PT. Bank
Tabungan Negara (Persero) melebarkan bisnisnya dengan membuka
Bank BTN yang berbasis syariah yaitu Bank BTN Syariah.
39
b. Tujuan Pendirian Bank BTN Syariah
Bank BTN Syariah mulai beroperasi sejak 14 Februari 2005
diawali dengan membuka Kantor Cabang Syariah (KCS) Jakarta, yang
berkeyakinan bahwa operasional perbankan yang berdasarkan prinsip
bagi hasil dan pengambilan untung dapat mendorong terciptanya
kestabilan perekonomian yang sebagaimana dijelaskan dalam tujuan
pembentukan BTN Syariah, yaitu:
1) Untuk memenuhi kebutuhan bank dalam memberikan layanan
keuangan syariah.
2) Mendukung pencapaian usaha bank.
3) Meningkatkan ketahanan dalam menghadapi perubahan
lingkungan usaha.
4) Memberikan keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan
segenap stakeholders serta memberikan ketentraman pada
segenap nasabah dan pegawai.
Adapun visi dari Bank BTN Syariah adalah “Menjadi
Strategik Business Unit BTN yang sehat dan terkemuka dalam
penyedia jasa keuangan syariah dan mengutamakan kemaslatan
bersama”. Bank BTN Syariah juga mempunyai misi – misi yang harus
dicapai, diantaranya:
1) Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN.
40
2) Memberikan pelayanan jasa keuangan syariah terkait sehingga
dapat perumahan dan produk serta jasa keuangan syariah
terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan
memperoleh pangsa pasar yang diharapkan.
3) Memberikan kesimbangan dalam pemenuhan kepentingan
segenap stakeholders serta memberikan ketentraman pada
nasabah dan pegawai.
4) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan
prinsip syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN
dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha serta
meningkatkan Shareholder Value.
2. Produk dan Jasa Yang Dijalankan
Bank BTN dikenal dengan sebagai bank khusus menyalurkan kredit
perumahan dengan subsidi. Dengan semakin berkembangnya kebutuhan
masyarakat dalam menjalankan perekonomian maka Bank BTN menangkap
hal tersebut dan segera mengkomersilkannya. Untuk itu, produk – produk
yang telah disesuaikan dengan hukum syariah.
Produk Pembiayaan (Financing Product)
a) Pembiayaan KPR BTN Syariah (Murabahah) diperuntukkan bagi
calon nasabah yang memenuhi persyaratan dengan tujuan penggunaan
untuk pembelian rumah, rumah took, rumah kantor, apartemen atau
41
jenis rumah tinggal lainnya atau berikut tanah untuk dimiliki atau
dipergunakan sendiri (rumah baru/lama).
b) Pembiayaan Multiguna BTN Syariah (Murabahah) diperuntukkan
bagi pemohon/ calon nasabah yang memenuhi persyaratan dengan
tujuan penggunaan untuk membeli barang guna dipergunakan sendiri.
Yang dimaksud dengan barang disini adalah mobil dan sepeda motor.
c) Pembiayaan BTN Musyarakah adalah pembiayaan yang diberikan
bank kepada pengembang atau developer berbentuk Perseroan
Terbatas, Koperasi, CV, atau perorangan untuk membantu modal kerja
pengembangan dalam pendanaan pembangunan proyek perumahan
yang meliputi rumah atau bangunan berikut sarana prasarananya.
d) Pembiayaan Mudharabah Modal Kerja adalah penyediaan dana oleh
bank (shaibul maal) untuk memenuhi kebutuhan modal kerja nasabah
(mudharib) berbentuk PT, CV, Koperasi, BUMN, dll.
e) Pembiayaan KPR Indensya BTN Syariah adalah fasilitas pembiayaan
kepemilikan rumah yang diberikan bank kepada nasabah untuk
membeli tanah atau rumah dari pengembang dengan kondisi rumah
belum terbangun atau sedang dalam tahap pembangunan berdasarkan
pesanan sesuai dengan prinsip istishna.
42
B. Mekanisme Pemasaran Produk KPR BTN Sejahtera iB Yang
Dilakukan BTN Syariah Cabang Serpong
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap
hidup dan berkembang, tujuan tersebut hanya dapat diacapai melalui
usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau
laba perusahaan. Usaha ini dapat dilakukan apabila perusahaan dapat
mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha dan
membina pelanggan serta usaha menguasai pasar. Tujuan ini hanya
dapat tercapai apabila bagian pemasaran perusahaan melalukan
strategi yang naik untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang
yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan
perusahaan di pasar dapat dipertahankan sekaligus dapat
ditingkatkan.46
Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan
yang sangat penting untuk keberhasilan suatu perusahaan pada
umumnya dan pemasaran pada khususnya.
Di samping itu, strategi pemasaran yang ditetapkan harus
ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan
lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian, strategi pemasaran harus
dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang akan
46
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), h. 167.
43
dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau
peluang pada beberapa pasar sasaran.47
Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan
yang mengarahkan atau usaha pemasaran dari suatu perusahaan, dalam
kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.
Berikut ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank
BTN Syariah Cabang Serpong, khususnya produk pembiayaan KPR
BTN Sejahtera iB, yaitu produk yang menggunakan akad murabahah
yang menggunakan pasar yang dituju melalui strategi Segmenting,
Targetting, dan Positioning. Selain itu dengan mengembangkan
marketing mix atau bauran pemasaran yang terdiri dari empat unsure,
yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi, yang mana dengan
menggunakan perumusan strategi pemasaran tersebut bertujuan untuk
menarik dan mempertahankan loyalitas para nasabah. Adapun stategi
tersebut, yaitu:48
1. Segmentation
Langkah awal yang dilakukan Bank BTN Syariah Cabang Serpong
dalam kegiatan pemasaran produk KPR BTN Sejahtera iB adalah dengan
47
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), h. 168.
48
Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
44
mengsegmentasi pasar. Dalam hal mengsegmentasi pasar BTN Syariah
Cabang Serpong memiliki segmentasi khusus. Adapun kriteria yang
dibutuhkan dalam segmentasi pasar antara lain:
a. Dari segi daerah atau wilayah: BTN Syariah Cabang Serpong lebih
memfokuskan kepada daerah atau wilayah Serpong dan sekitarnya.
b. Dari segi usia: Dalam hal ini yang menjadi sasaran utama adalah
kelompok usia dewasa. Hal ini mengingat syarat – syarat yang harus
dipenuhi oleh nasabah BTN Syariah itu sendiri, diantaranya:49
1) Warga Negara Indonesia.
2) Menjadi Nasabah BTN Syariah.
3) Telah berusia 21 tahun atau telah menikah.
4) Pada saat pembiayaan lunas usia pemohon tidak melebihi 65
tahun atau usia pensiun.
5) Belum memiliki rumah.
6) Memiliki penghasilan yang cukup menurut perhitunan Bank
(minimal gaji pokok 3,5 juta).
7) Mempunyai pekerjaan/usaha dengan masa kerja minimal 1
(satu) tahun.
8) Tidak memiliki pembiayaan bermasalah.
9) Melampirkan SPT Tahunan atau NPWP.
49 Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
45
c. Dari segi pekerjaan: Pegawai Negeri Sipil (PNS), Karyawan
Wiraswasta, Dokter, Pedagang, dan lain sebagainya.50
2. Targetting
Untuk target pasar, BTN Syariah Cabang Serpong telah menentukan
siapa saja yang menjadi targetnya, target pasar yang dituju dalam memasarkan
produk pembiayaan murabahah adalah semua kalangan tanpa membedakan
status sosial yang memiliki kartu atau tanda identitas, baik yang berbentuk
badan hukum seperti PT (Perseroan Terbatas), Koperasi dan Yayasan,
maupun perorangan serperti karyawan swasta, Pegawai Negeri Sipil (PNS),
perorangan wiraswasta, dokter dan lain lain. Akan tetapi target utama
pembiayaan KPR BTN Sejahtera iB ini adalah para masyarakat dengan
tingkat ekonomi menengah kebawah yang lebih membutuhkan pembiayaan
KPR tersebut.51
3. Positioning
Bank BTN Syariah Cabang Serpong mensosialisasikan dirinya sebagai
mitra bisnis yang amanah dan maslahah, memposisikan dirinya sebagai
lembaga keuangan, yang tugas pokoknya menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, sehingga Bank BTN
50
Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
51
Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
46
Syariah Cabang Serpong ini merupakan solusi terbaik untuk memberikan
produk jasa dan layanan kepada masyarakat, khususnya pada produk
pembiayaan KPR. Lokasi Bank BTN Syariah Cabang Serpong ini juga cukup
mudah untuk ditemukan oleh masyarakat.
4. Marketing Mix
Untuk mencapai target pasar, diperlukan adanya marketing mix atau
bauran pemasaran. Karena bagian inilah yang terlihat di pasar, oleh sebab itu
BTN Syariah Cabang Serpong memiliki beberapa strategi pemasaran,
diantaranya:
a. Strategi Produk
Produk adalah hal penting yang perlu diperhatikan dalam
strategi bauran pemasaran, karena tanpa adanya produk, strategi
bauran pemasaran lainnya tidak dapat dilakukan. Produk merupakan
segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen.52
Di dalam strategi marketing
mix, strategi produk merupakan unsur yang paling penting, karena
dapat mempengaruhi strategi pemasaran yang lainnya.53
Memang
produk harus ada di urutan pertama sebelum membicarakan soal harga
(price), saluran distribusi (place), dan komunikasi (promotion).
52
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran: Marketing Management 9e Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan Kontrol, (Jakarta: PT. Prenhallindo), h. 9. 53
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), h. 200.
47
Bagaimana tidak, harga bisa tidak ada alias produk dapat ditawarkan
secara gratis. Saluran distribusi juga tidak diperlukan jika pelanggan
mengambil produk langsung dari pabrik. Begitu pula dengan promosi,
bisa saja tidak diperlukan. Namun seandainya produk tidak ada, lantas
apa yang mau ditawarkan sebuah perusahaan kepada pelanggan ?
produk inilah yang sebenarnya menyebabkan terjadinya pertukaran
value di pasar antara produsen dengan pelanggan. Produk itu sendiri
cakupannya sangat luas, mulai dari ponsel, mobil, layanan
penerbangan, deposito, atau tulisan yang sedang anda baca ini. Jadi
yang namanya produk bukan hanya benda – benda yang berwujud,
namun juga termasuk benda – benda yang tidak berwujud.54
Adapun produk yang dimaksud dalam skripsi ini adalah
produk pembiayaan murabahah, yaitu akad jual beli antara nasabah
sebagai pemesan untuk membeli, dan Bank BTN Syariah Cabang
Serpong sebagai penyedia barang yang berasal dari milik pihak ketiga,
yang di dalam perjanjian jual belinya dinyatakan dengan jelas dan
rinci mengenai barang, harga beli Bank BTN Syariah dan harga jual
Bank BTN Syariah kepada nasabah sehingga termasuk didalamnya
keuntungan yang diperoleh Bank BTN Syariah Cabang Serpong, serta
persetujuan nasabah untuk membayar harga jual Bank BTN Syariah
tersebut secara tangguh, baik secara sekaligus atau secara angsuran.
54
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 135.
48
Produk KPR BTN Sejahtera iB ini sangat sederhana, karena
persyaratan yang cukup sederhana. Dalam prakteknya pun yang
mempunyai peran aktif adalah pihak nasabah. Dimana pihak nasabah
awalnya meminta bantuan kepada Bank BTN Syariah Cabang Serpong
untuk mengajukan pembiayaan produk tersebut. Setelah pihak bank
sepakat dan setuju dengan apa yang diinginkan oleh nasabah, pihak
bank akan mengadakan rumah yang diinginkan pihak nasabah dengan
merangkul pihak developer sebagai pihak ketiga, yang dimana
developer disini adalah pihak yang menyediakan rumah yang
diinginkan oleh pihak nasabah. Kemudian Bank BTN Syariah selaku
lembaga intermediasi, mewakilkan kepada nasabah untuk membeli
rumah yang diinginkan pihak nasabah. Kemudian rumah tersebut
dijual kembali kepada pihak nasabah setelah ditentukan seberapa besar
tingkat keuntungannya.55
Menurut penulis, produk KPR BTN Sejahtera iB yang
diterapkan oleh Bank BTN Syariah Cabang Serpong ini sudah cukup
baik dan berjalan secara efektif jika kita melihat pada
perkembangannya saat ini, karena sangat membantu sekali bagi
masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah kebawah yang
membutuhkan tempat tinggal, namun belum mempunyai dana yang
55
Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
49
cukup untuk mendapatkan tempat tinggal tersebut. Akan tetapi yang
harus tetap diperhatikan oleh pihak Bank BTN Syariah adalah dengan
terus meningkatkan fasilitas dan kualitas pelayanan kepada nasabah
agar dapat menjaga hubungan baik dengan nasabah. Dengan adanya
hubungan baik dengan nasabah diharapkan dapat terbangun dan
terjaga loyalitas nasabah terhadap Bank BTN Syariah Cabang
Serpong.
b. Strategi Harga
Banyak konsumen beranggapan bahwa harga barang yang
tinggi identik dengan mutu yang tinggi. Demikian pula sebaliknya,
mutu barang yang tinggi cenderung diikuti dengan harga yang mahal.
Dalam prakteknya, produk KPR BTN Sejahtera iB ini sebenarnya
tidak terlalu berpengaruh pada harga. Hal ini dikarenakan produk
tersebut bergantung pada kebijakan pemerintah. Jadi semua bank yang
ikut turut serta (termasuk Bank BTN Syariah Cabang Serpong) dalam
kebijakan pemerintah dalam pemberian subsidi pada kepemilikan
rumah ini tidak terpaku pada faktor harga, dikarenakan semua
ketentuan yang diberikan pemerintah, umumnya sama. Baik dari uang
muka, margin yang dikenakan, maupun jangka waktu angsuran.56
56
Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
50
c. Strategi Distribusi
Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran
perusahaan di bidang pemasaran, setiap perusahaan melakuakan
kegiatan penyaluran, penyaluran merupakan kegiatan penyampaian
produk sampai ketangan pemakai (nasabah).
Adapun strategi distribusi yang dilakukan oleh Bank BTN
Syariah Cabang Serpong ini adalah dengan menawarkan lokasi –
lokasi yang cukup strategis kepada nasabah, guna mempermudah
nasabah dalam memiliki tempat tinggal yang diinginkan.57
d. Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir.
Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal produk
suatu perusahaan. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang
paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah
satu tujaun utama dari promosi adalah menginformasikan segala jenis
produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah baru.
Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah akan
produk, promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli dan
akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra perusahaan dimata
para nasabahnya.
57
Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
51
Adapun strategi promosi yang dilakukan Bank BTN
Syariah Cabang Serpong dalam memasarkan produk KPR BTN
Sejahtera iB adalah sebagai berikut:
1) Website,58
dengan website informasi tentang Bank BTN
Syariah Cabang Serpong dapat diakses oleh masyarakat luas,
sehingga produk dan jasa layanan khususnya pada produk KPR
BTN Sejahtera iB pada Bank BTN Syariah dapat diketahui
masyarakat secara luas.
2) Brosur,59
dengan brosur masyarakat dapat dengan mudah
mengetahui bahwa adanya lembaga keuangan syariah seperti
halnya Bank BTN Syariah Cabang Serpong dengan produk
pembiayaan kepemilikan rumah melalui produk KPR BTN
Sejahtera iB.
3) Pameran,60
pameran merupakan tempat untuk mengenalkan
produk dan untuk meningkatkan penjualan dengan menjaring
konsumen sebanyak banyaknya. Seperti acara Event iB
VAGANZA yang diselenggarakan pada tanggal 10-13 April
58
Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
59
Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
60
Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
52
2014 lalu, acara ini dilaksanakan di Mall Tangerang City.
Adapun acara lainnya yaitu, PAMERAN RUMAH RAKYAT
EXPO 2014, acara ini diadakan di Hall A Jakarta Convention
Center (JCC) pada tanggal 3-7 September 2014 lalu, pada
acara ini Bank BTN Syariah Cabang Serpong pun memberikan
penawaran menarik seputar produk KPR BTN Sejahtera iB ini,
diantaranya memberikan diskon sebesar 25% untuk pengenaan
biaya administrasi.
4) Mulut ke mulut,61
sejak zaman dahulu sebelum adanya
kemajuan teknologi, promosi inilah yang paling sering
dilakukan dan sampai sekarang pun terbukti ampuh. Karena
promosi dari mulut ke mulut dapat dikatakan berupa
rekomendasi dari nasabah kepada orang lain. Adapun promosi
dari mulut ke mulut ini adalah sebuah kegiatan promosi yang
dilakukan oleh para nasabah Bank BTN Syariah Cabang
Serpong secara sukarela, dimana mereka menceritakan
pengalamannya yang telah meggunakan produk KPR BTN
Sejahter iB pada Bank BTN Syariah Cabang Serpong. Dalam
hal ini pihak Bank BTN Syariah berusaha semaksimal
mungkin memberikan pelayanan dan kepuasan yang lebih bagi
61
Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
53
para nasabahnya, dengan harapan rekan – rekan dari
nasabahnya tersebut turut menggunakan produk KPR BTN
Sejahtera iB juga.
Menurut penulis, promosi yang dilakukan oleh Bank BTN
Syariah Cabang Serpong sudah berjalan dengan baik, karena
dengan promosi seperti inilah produk KPR BTN Sejahtera iB
yang ditawarkan dapat diketahui oleh nasabah dan sampai
kepada halayak banyak. Disamping itu, penerapan prinsip
syariat islam juga sangat mempengaruhi dalam menarik minat
nasabah. Hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat yang ada di
Indonesia adalah beragama islam.
C. Evaluasi Pemasaran Produk KPR BTN Sejahtera iB Melalui
Analisis SWOT
Secara umum pemasaran KPR BTN Sejahtera iB dari
tahun ke tahun mengalami penurunan berdasarkan data dari
wawancara yang dilakukan, yaitu pada tahun 2011 total
pembiayaan akan produk tersebut berjumlah 175 unit. Namun,
pada tahun 2012 mengalami penurunan hingga 45 unit. Pada
tahun 2013 pun kembali mengalami penurunan hingga 36 unit.
54
Tetapi, pada tahun 2014 produk pembiayaan ini mengalami
kenaikan hingga 51 unit.62
Tabel 4. 1
Jumlah unit rumah produk KPR BTN Sejahtera iB yang
terjual pada periode 2011 s/d 2014
Pada Bank BTN Syariah Cabang Serpong
Dalam rangka mengetahui prospek suatu perusahaan
secara relative dapat dilihat dari suatu analisis yang disebut
SWOT, yakni kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
peluang (opportunity), dan yang menjadi ancaman (threat)
62
Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
No. Tahun Unit yang terjual
1 2011 175 unit
2 2012 45 unit
3 2013 36 unit
4 2014 51 unit
55
sebuah organisasi. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Strenght (kekuatan)
a. Akad yang sering digunakan
Produk KPR BTN Sejahtera iB, dalam prakteknya
menggunakan akad wakalah dan murabahah. Artinya,
sebagian besar lembaga keuangan syariah yang beroperasi
di Indonesia menggunakan dua akad tersebut, sehingga
bukan sesuatu yang baru bagi masyarakat yang biasa
menggunakan jasa lembaga keuangan syariah.
b. Adanya Fatwa MUI
Dengan adanya Fatwa MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000
tentang murabahah yang memperbolehkan menggunakan
produk yang halal dan jauh dari unsur riba.
c. Pelayanan yang ramah
Keberhasilan suatu produk sangat ditentukan oleh baik
buruknya pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan
dalam menawarkan produknya. Pelayanan yang sangat baik
tentunya sangat dijaga oleh pihak Bank BTN Syariah
Cabang Serpong dalam memberikan informasi kepada para
nasabah dan calon nasabah mengenaik produk KPR BTN
Sejahtera iB. Hal ini merupakan bagian dari strategi
56
pemasaran Bank BTN Syariah agar para nasabahnya
merasa puas dan tetap setia menjadi nasabah di Bank BTN
Syariah tersebut.
d. Biaya yang dikeluarkan
Karena produk KPR BTN Sejahtera iB ini merupakan
produk yang bekerja sama dengan pihak pemerintah selaku
pemberi subsidi, maka segala biaya promosi yang
dilakukan oleh Bank BTN Syariah Cabang Serpong terkait
produk tersebut ditanggung oleh pemerintah. 63
2. Weakness (kelemahan)
a. Lokasi
Lokasi dari Bank BTN Syariah Cabang Serpong ini sendiri
kurang strategis, dikarenakan berada pada wilayah
perumahan besar dan mall – mall yang berdiri disekitarnya.
Hal ini tentu bertentangan dengan tujuan awal dari produk
KPR BTN Sejaehtera iB yang menargetkan pembiayaannya
pada masyarakat dengan tingkat ekonomi kelas menengah
kebawah.64
63 Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015. 64
Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
57
b. Margin
Dikarenakan produk KPR BTN Sejahtera iB ini bergantung
terhadap kebijakan pemerintah selaku pemberi subsidi,
maka pihak bank tidak mampu menyiasati penerapan
margin agar memaksimalkan profit yang dapat diraih.65
c. Kebijakan
Salah satu kendala yang dihadapi oleh BTN Syariah dalam
praktek produk KPR BTN Sejahtera iB adalah pada
masalah perizinan. Pihak bank pun menyatakan bahwa
pemerintah terlalu rumit dalam memberikan izin untuk
membangun rumah subsidi di daerah yang diinginkan
nasabah.66
Tabel 4. 2
MATRIK IFAS
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Akad yang sering digunakan Lokasi yang kurang
strategis
Adanya fatwa MUI Margin
65 Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015. 66
Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
58
Pelayanan yang ramah Kebijakan Perizinan
Biaya yang dikeluarkan
3. Opportunity (peluang)
a. Penyerapan pasar yang sangat luas
Sebagaimana kita tahu, bahwa angka kemiskinan di
Indonesia masih berada pada level atas, hal ini
menyebabkan produk KPR BTN Sejahtera iB ini
mempunyai pasar yang cukup menjanjikan. Selain itu,
kebutuhan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah
kebawah akan tempat tinggal yang layak pun cukup tinggi.
b. Masyarakat muslim yang mayoritas
Jumlah masyarakat Indonesia yang sebagian besarnya
adalah beragama islam juga menjadi peluang agar produk
KPR BTN Sejahterea iB dapat selalu berkembang.
4. Threats (ancaman)
a. Banyaknya bank syariah yang menawarkan produk sejenis.
Dikarenakan produk KPR bersubsidi ini merupakan
program pemerintah, maka tidak hanya Bank BTN Syariah
Cabang Serpong yang ikut andil dalam program ini, bank –
59
bank syariah lain pun ikut pada program yang dikeluarkan
oleh pemerintah tersebut.67
Tabel 4.3
MATRIK EFAS
Peluang (O) Ancaman (T)
Penyerapan pasar yang luas Banyaknya bank syariah yang
menawarkan produk sejenis
Masyarakat muslim
mayoritas
Berdasarkan pembahasan mengenai evaluasi pemasaran melalui
analisis SWOT, penulis meyimpulkan bahwa secara umum evaluasi
pemasaran produk KPR BTN Sejahtera iB ini belum memberikan hasil yang
diharapkan oleh Bank BTN Syariah Cabang Serpong. Hal ini dikarenakan
pihak bank belum memaksimalkan peluang – peluang yang ada, seperti tidak
adanya biaya yang dikeluarkan oleh pihak bank guna mengenalkan produk
KPR BTN Sejahtera iB pada masyarakat luas. Pengenalan produk ini dapat
dilakukan melalui pameran, yang dimana biaya operasional dalam promosi
tersebut, ditanggung oleh pemerintah.
67
Catur Aprialis, Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli
2015.
60
Dari data – data evaluasi yang telah dibahas, penulis memberikan
masukan atau solusi dari kendala yang dihadapi oleh pihak bank dalam
memasarkan produk KPR BTN Sejahtera iB, yaitu sebagai berikut:
1. Sebaiknya dari pihak pemerintah, agar lebih mempermudah pihak
bank atas izin membangun hunian yang diinginkan oleh nasabah, baik
dari persyaratan, lokasi hunian subsidi yang strategis, maupun dari
biaya yang harus dikeluarkan nasabah.
2. Terkait dengan adanya pesaing Bank BTN Syariah terkait produk
KPR BTN Sejahtera iB, sebaiknya Bank BTN Syariah Cabang
Serpong lebih variatif dalam memasarkan produk tersebut, agar
nasabah tertarik untuk mengajukan pembiayaan.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab – bab sebelumnya, dan merujuk
pada hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulhkan beberapa
hal berikut:
1. Berdasarkan mekanisme pemasaran produk KPR BTN Sejahtera iB
yang dilakukan oleh Bank BTN Syariah Cabang Serpong, diketahui
bahwa BTN Syariah menerapkan sistem pemasaran yang baik.
Diantaranya memperhatikan unsur segmentation, targeting, dan
positioning, dan juga menerapkan sisi bauran pemasaran, yaitu 4P
(price, product, place, & promotion).
2. Hasil evaluasi pemasaran yang dilakukan terhadap produk KPR BTN
Sejahtera iB yang diterapkan oleh Bank BTN Syariah Cabang Serpong
menunjukkan bahwa pemasaran yang dilakukan oleh pihak bank
kurang memaksimalkan sektor promosi. Selain itu, masih adanya
faktor–faktor penghambat seperti, lokasi bank maupun lokasi target
perumahan yang kurang strategis, kebijakan pemerintah yang terlalu
rumit, dan sebagainya.
62
B. Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan diatas, maka saran penulis adalah:
1. Sebaiknya promosi dari produk KPR BTN Sejahtera iB ini lebih
dimaksimalkan, dengan menambah jumlah pameran yang diadakan.
Hal ini dikarenakan menurunnya unit hunian yang terjual mulai dari
tahun 2011 hingga 2014. Sehingga, dengan menambah jumlah
pameran yang ada, diharapkan masyarakat dapat lebih tahu dan
antusias untuk mengajukan pembiayaan produk tersebut.
2. Melihat dengan bagusnya prospek pembiayaan produk KPR BTN
Sejahtera iB, pihak bank sebaiknya mengajukan kepada pemerintah
agar para nasabah yang mengajukan pembiayaan produk tersebut
mendapatkan target lokasi hunian yang sesuai dengan keinginan
mereka.
3. Untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan agar menjadikan
nasabah yang mengajukan pembiayaan produk ini sebagai objek utama
penelitian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar respon
masyarakat terhadap produk tersebut.
63
DAFTAR PUSTAKA
Al-Arif, M. Nur Rianto. Dasar – dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: CV Alfabeta,
2010
Aji, Firman B dan Martin Sirait. PDE Perencanaan dan Evaluasi, Jakarta: Bumi Aksara,
1990
Ali, Zainuddin. Metedologi Penelitian Hukum, cet.2. Jakarta: Sinar Grafika, 2013
Amalia, Euis. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Dari Masa Klasik Hingga Kontemporer).
Depok: Gramata Publishing, 2010
Antonio, Syafi’i. Bank Syariah Dari TeoriPraktik. Jakarta: GemaInsani Press, 2001
Ascarya. Akad&Produk Bank Syariah. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2007
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004
Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008
Dzajuli, A dan Nurol Aen. Ushul Fiqh Metodologi Hukum Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2000
Gitosudarmo, Indriyo. Manajemen Pemasaran, Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta, 1995
Haroen, Nasrun. Fiqh Muamalat. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007
Ismail. PERBANKAN SYARIAH. Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Grup, 2011
Jurini, Puji Winah dan Kristianti, Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah,
(Departemen Pendidikan Nasional, 2003)
Kasmir. Pemasaran Bank, Edisi Revisi. Jakarta: Kencana, 2008
Khotler, Philip. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium I, Jilid Ke Satu. Jakarta: Pehallindo,
2002
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran: Marketing Management 9e Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan Kontrol. Jakarta: PT. Prenhallindo
Kotser, Wawan dan Boediono, Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas, Bandung, PT.
Remaja Rosdakarya, 2008
Kravens, David W. Pemasaran Strategi, Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 1996
64
Lamb, Charles W, dkk. Marketing. Jakarta: Salemba Empat, 2001
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke II, Jakarta:
Salemba Empat, 2006
Meleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, cet.29. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011
Mulyana, Deddy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sarosa, Samiaji. Penelitian Kualitatif: Dasar – dasar, Jakarta: PT. Indeks, 2012
Strauss, Ansem dan Juliet Corbin, Dasar – Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pusaka
Pelajar, 2011
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixes Methods), Bandung, Alfabeta, 2011
Suharto, Edi, “Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dalam Pusaran Desentralisasi dan Good
Governance” , Makalah yang disampaikan pada Semiloka Kompetensi Sumber Daya
Manusia Kesejahteraan sosial di era Desentralisasi dan Good Governance, Balai Besar
Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS), Banjarmasin 21 Maret 2006
Sukotjo, Ibnu dan Basu Swastha DH. Pengantar Bisnis Modern, Edisi III. Yogyakarta:
Liberty Yogyakarta, 1998
Suharto, Edi, Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan
Sosial, (Bandung: Alfabeta, 2005)
Suyanto, Bagong. Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Press, 2000
Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. Metedologi Penelitian Sosial, Cet.4. Jakarta:
Bumi Aksara, 2003
Wahbah, Zuhaili. Fiqh Muamalat Perbankan Syariah, cet 1. Jakarta: PT. Bank Muamalat
Tbk, 1999
Wirawan. Evaluasi Teori Model Standar Aplikasi dan Profesi, Depok: PT. Rajagrafindo
Persada, 2011
Purnomo, Herdaru menyatakan,
http://finance.detik.com/read/2014/03/06/134053/2517461/4/negara-dengan-penduduk-
terbanyak-di-dunia-ri-masuk-4-besardapat diakses pada 29 Januari 2015
http://skripsi-manajemen.blogspot.com/2011/02/pengertian-definisi-pemasaran.html diakses
pada 19 Januari 2015
65
Diunduh dari http://afandi-unmuhgres.blogspot.com/2013/10/konsep-pengertian-mareketing-
mix-4p.html, artikel dapat diakses pada 11 Mei 2015
Diunduh dari http://rumahpantura.com/pengertian-kpr-dan-jenis-jenisnya/ artikel dapat
diakses pada 11 Maret 2015
Diunduh dari http://artikel2.com/kumpulan-bermacam2-artikel/06/pengertian-kpr artikel
dapat diakses pada 11 Maret 2014
Diunduh dari https://affgani.wordpress.com/ekonomi-islam/pembiayaan-bank-syariah-kpr-
syariah/ artikel dapat diakses pada 11 Maret 2015
Artikel diunduh dari http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-analisis-swot-dan-
manfaatnya.html dan dapat diakses pada 9 Juni 2015
Suharto Edi menyatakan pada
www.policy.hu/suharto/Naskah%20PDF/BengkuluPKSPeksosPemda.pdf dapat diakses pada
5 Januari 2015
Suryamin menyatakan, http://finance.detik.com/read/2014/01/02/152910/2456793/4/bps-
akui-kemiskinan-di-indonesia-semakin-dalam-dan-parahdapat diakses pada 1 Februari 2015
Aprialis, Catur. Financing Service BTN Syariah Cabang Serpong, Wawancara , 15 Juli 2015.
Hasil Wawancara
Nama : Catur Aprialis
Jabatan : Financing Service
Tempat : Bank BTN Syariah Cabang Serpong
Waktu : 15 Juli 2015
1. Sudah berapa lama BTN Syariah meluncurkan produk KPR BTN Sejahtera iB ?
Produk ini lahir pada tahun 2011 dan masih berjalan sampai saat ini
2. Apa saja syarat – syarat teknis bagi nasabah untuk mengajukan pembiayaan
KPR menggunakan produk ini ?
Adapun syarat – syarat yang harus dipenuhi bagi nasabah yang ingin
mengajukan produk KPR BTN Sejahtera iB ini, yaitu:
a. Warga Negara Indonesia.
b. Menjadi Nasabah BTN Syariah.
c. Telah berusia 21 tahun atau telah menikah.
d. Pada saat pembiayaan lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun atau
usia pensiun.
e. Belum memiliki rumah.
f. Memiliki penghasilan yang cukup menurut perhitunan Bank (minimal
gaji pokok 3,5 juta).
g. Mempunyai pekerjaan/usaha dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun.
h. Tidak memiliki pembiayaan bermasalah.
i. Melampirkan SPT Tahunan atau NPWP.
3. Bagaimana strategi promosi yang dilakukan bank untuk mengenalkan produk
KPR BTN Sejahtera iB ini ?
Strategi promosi yang dilakukan bank untuk mengenalkan produk ini yaitu
dengan mengadakan pameran – pameran, seperti acara Event iB Vaganza,
Pameran Rumah Rakyat EXPO, dan lain sebagainya. Namun, strategi yang
paling ampuh yaitu kami memberikan pelayana terbaik kepada nasabah, yang
pada akhirnya akan menyebarkan informasi positif mengenai Bank kami kepada
saudara, teman, maupun kenalannya.
4. Bagaimana cara bank melakukan promosi untuk meningkatkan nasabah pada
produk KPR BTN Sejahtera iB ini ?
Strategi yang dilakukan oleh bank dalam melakukan promosi dan meningkatkan
nasabahnya yaitu dengan mengenalkan produk KPR BTN Sejahtera iB ini secara
rinci agar nasabah bisa membandingkan produk ini dengan produk lain yang
sejenis. Pihak bank juga merangkul pihak pengembang dalam memasarkan
produk ini, dengan begitu semakin luas jangkauan promosi dari produk ini.
5. Berapa biaya yang dikeluarkan bank dalam mempromosikan produk ini ?
Untuk masalah biaya, dikarenakan ini merupaka produk yang bekerja sama
dengan program subsidi pemerintah, maka tidak ada biaya yang dikeluarkan
dalam memasarkan produk KPR BTN Sejahtera iB ini, dalam kata lain Gratis.
6. Apa saja yang harus diperhatikan dalam mempromosikan produk KPR BTN
Sejahtera iB ?
Yang harus diperhatikan dalam mempromosikan produk ini yaitu yang paling
penting adalah media yang digunakan, karena melalui media lah produk ini bisa
dikenal masyarakat dan juga media juga yang membuat nasabah mendapatkan
informasi mengenai produk ini dan mengambil keputusan untuk menggunakan
produk ini.
7. Apakah strategi promotion mix digunakan dalam pemasaran produk ini ?
Tentu. Selain itu bank juga merangkul pihak pengembang dalam memasarkan
produk KPR BTN Sejahtera iB ini.
8. Bagaimana prospek produk KPR BTN Sejahtera ini kedepannya ?
Prospek produk ini untuk kedepannya sangat bagus, karena melalui produk ini
masyarakat yang kebingungan untuk memiliki sebuah tempat tinggal dapat
dimudahkan untuk memilikinya.
9. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan produk ini ?
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan produk ini yaitu
bergantungnya produk ini terhadap kebijakan pemerintah. Hal ini dikarenakan
pemerintah sebagai pihak sponsor dalam memasarkan produk ini yang
mempunyai wewenamg. Selain itu, minat masyarakat akan produk ini juga
berpengaruh terhadap perkembangan produk KPR BTN Sejahtera ini.
10. Bagaimana hasil yang diperoleh Bank BTN Syariah Cabang Serpong sejak
produk ini lahir hingga saat ini ?
Cukup baik, dilihat dari unit/rumah yang terjual. Pada tahun 2011 telah terjual
175 unit, tahun 2012 45 unit, tahun 2013 36 unit, dan tahun 2014 51 unit.
11. Kendala apa yang dihadapi dalam mempromosikan produk KPR BTN Sejahtera
iB ?
Adapun kendala – kendala yang dihadapi dalam pemasaran produk ini
diantaranya, lokasi perumahan yang kurang strategis atau jauh dari perkotaan
dan juga rumitnya masalah perizinan/sertifikasi surat.
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (TIIN)SYARIF HIDAYA-TULLAH JAKARTA
FAKUL-IAS SYARIAH DAN HUKUN'I
Tetp. (62 -21 ) 7 47 1 1 537 . 7,10 1 925 F ax. 162 -2 1 ) 7 4 g 1 BZ 1
H. Juanda No. 95 Ciputat Jakarta 15412 lndonesia W<iUsite :'anvw.uinlkt.ac.id E-mail . [email protected]_'
-- - -- *
Jakarta, 26 Juni 20'15lrlonror
Lampiran
Hal
uN 01/F4 /KM.01 .A-111298i2015
Permoh ona n DataAly'awan ca ra
KepadaYth. Bank BTN Syariah
Cabang Serpong
diTempat
Assal am m u'alaikum, Wr. Wb.
Dekan Fakuitas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkanbahwa :
NamaTempaUTanggalNIN4
SemesterProgram StudiAlamat
Telp/Hp
Adalah benar yang bersangkutan mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UINSyarif Hidayatullah Jakarta yang sedang rnenyusun skripsi dengan judul:
Evaluasi Pemasaran Produk KPR FLPP Sejahtera Pada Bank BTN Syariah Cabang Se4pong
Untuk melengkapi bahan penulisan skripsi. dimohon kiranya Bapai</ibu dapat menerimayang bersangkutan unluk wawancara serta memperoleh data guna penulisan skripsidimaksud.Atas kerjasama dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih.
. ,BR. EUIS AM€':.'NtP.19710701
: ABDUL HAKIM: Tangerang / 13 Oklober 1992:1110046100090:11: Muamalat (Ekonomi lslam): Jl.Lembang llrt 02/07 no.1B Sudimara Barat - Clledr-rg
Tangerang, 15151
085774737823
Tembusan :
1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayalullah Jakarta
2. Ka/Sekprodi Muamalal (Ekonomi lslam) / Perbankan Syariah
trHEffiffi
Top Related