ESTUARIADEFINISI ESTUARIAKarakter EstuariaKondisi lingkungan Keanekaragaman Spesies
KELOMPOK 1:
KUNI MAFRUHATIN F. (1511100028)LERICKA MEI PERMADI (1512100004)JAYANTI (1512100012)RISKA IRAWAN (1512100034) ELFIRA AMALIA F (1512100054)
DEFINISI EUSTARIAEstuari Aestus (bahasa Latin ), berarti pasang-
surut (Odum, 1971).Estuari merupakan suatu bentukan masa air yang
semi tertutup di lingkungan pesisir, yang berhubungan langsung dengan laut lepas, sangat dipengaruhi oleh efek pasang-surut dan masa airnya merupakan campuran dari air laut dan air tawar.
Gambaran percampuran air laut dan air tawar
Estuaria Positif / Estuaria Baji Garam
Estuaria Negatif
Pada titik tertentu, dimana saja di estuaria, suatu kolom air vertikal akan mempunyai salinitas tertinggi pada atau dekat dasar dan salinitas terendah pada atau dekat permukaan.Kondisi ini dipengaruhi oleh pasang surut, geometri estuaria dan aliran sungai.
Kebalikan estuaria positif, dimana kolom vertikal dengan salinitas tertinggi justru dibagian atas.Air laut yg datang, masuk lewat permukaan, mengalami sedikit pengenceran (krn masukan air tawar minim).Selain itu kecepatan penguapan tinggi, menyebabkan air menjadi hipersalin.
Karakter EstuariaKarakterEstuariaSecara Geomorfologi
Estuari yang berupa rataan tergenang (Drowned river valley). Biasanya banyak terbentuk di sepanjang pantai yang memiliki rataan pantai yang dangkal dan lebarEstuari bertipe fyord. Tipe estuari ini biasanya terbentuk di perairan dalam. Morfologi dasar perairan estuari ini biasanya berbentuk huruf U.Estuari dengan pasir penghalang (bar-built estuaries). Merupakan cekungan dangkal yang sebagian dasar perairannya akan muncul pada saat surut.Estuari yang terbentuk oleh proses vulkanik Tipe estuari ini terbentuk dari lekukan garis pantai (pesisir), dimana lekukan tersebut terbentuk karena terjadinya patahan geologis atau oleh penurunan muka bumi secara lokal, proses tersebut biasanya diikuti dengan pemasukan air tawar yang besar.
Tipe Eustari berdasarkan Profil Hidrografis (aliran)
1. Profil hidrografis berlapis (Highly stratified). Profil perairan ini disebabkan karena terdapatnya dominasi aliran sungai dibandingkan dengan pasang-surut, sebagaimana yang biasa terjadi di muara sungai besar.
2. Profil hidrografis teraduk sebagian (Partially mixed). Pada profil seperti ini, input air tawar dan pasang-surut lebih seimbang pengaruhnya
3. Profil hidrografis tercampur sempurna (Vertically homogenous estuary). Tipe estuari ini didominasi oleh efek pasang-surut yang kuat.
Gambaran Profil Hidrografis
Profil hidrografis berlapis (Highly stratified).
Profil hidrografis teraduk sebagian (Partially mixed).
Subsistem Estuari
Subsistem laut (Marine)terletak tepat di mulut sungai yang langsung berhubungan dengan laut
Subsistem teluk ( Bay ) dicirikan dengan adanya hamparan rataan lumpur yang tampak ke permukaan pada
saat surut, dan tergenang oleh campuran air tawar dan air laut pada saat pasang
Rawa - rawa ( Slough )merupakan percabangan kecil yang
menghubungkan teluk dengan saluran utama dari sungai
Sungai ( Riverine )terletak di daerah masuknya air tawar dari
gunung menuju lingkungan estuari
Kondisi LingkunganKondisi fisik kimia estuaria mempunyai
variasi yang besar untuk banyak parameter, sehingga menciptakan suatu lingkungan yang sangat menekan bagi organisme.
Oleh karena itu, jumlah spesies yang hidup di suatu daerah estuari relatif lebih sedikit dibanding dengan di habitat laut lain.
Parameter yang mempengaruhi
SALINITAS
SUBSTRAT
SUHU
AKSI OMBAK DAN ARUS
KEKERUHAN
OKSIGEN
• Salinitas daerah estuaria sangat fluktuatif dan tergantung pada musim, topografi estuaria, aksi pasang air laut, dan volume air tawar.
1. Salinita
s
Daerah Tropis (Indonesia)
tipe pasang semi diurnal (2 kali pasang, 2 kali surut)
fluktuasi salinitas yang periodisitasnya sangat pendek (sekitar 6 jam dalam sehari)
2. Suhu
Suhu air estuaria memiliki fluktuasi harian lebih besar dibanding dengan perairan
lainnya.
disebabkan karena luas permukaan estuaria relatif
lebih besar jika dibandingkan dengan volume airnya.
Air estuaria cenderung lebih cepat panas dan
lebih cepat dingin tergantung kondisi
atmosfir yang melingkupinya.
3. Ombak dan Arus
Terjadinya ombak tergantung pada luas permukaan perairan dan juga angin. • Estuaria memiliki luas perairan
terbuka yang sempit karena dibatasi oleh daratan pada ketiga sisinya, sehingga angin yang bertiup untuk menciptakan ombak juga minimal
• Arus di daerah estuaria sering mengakibatkan timbulnya erosi dan biasanya diikuti oleh pengendapan di mulut muara.
4. Substrat dasarKebanyakan estuaria didominasi
oleh substrat berlumpur yang berasal dari proses pengendapan material baik yang dibawa oleh air laut maupun oleh air tawar dari aliran sungai.
Air laut dan air sungai membawa banyak partikel pasir maupun lumpur yang tersuspensi dan keduanya bertemu di estuaria.
5. Kekeruhan (turbiditas)
Besarnya jumlah partikel tersuspensi menyebabkan pada waktu-waktu tertentu terutama pada saat musim penghujan dimana volume air tawar meningkat dan membawa material akibat erosi menyebabkan kekeruhan meningkat, demikian juga aktivitas pasang air laut.
6. DO (Oksigen terlarut) Kandungan oksigen terlarut
daerah estuaria sangat tergantung beberapa faktor antara lain: suhu, salinitas, pengadukan, dan aktivitas organisme.
Melihat kondisi fisik daerah estuarin, maka secara umum wilayah ini memiliki kandungan oksigen terlarut relative tinggi dibanding perairan lain.
KEANEKARAGAMAN BIOTA1. Fauna
Ada tiga komponen fauna utama penghuni estuaria yaitu fauna laut, tawar dan fauna khas estuaria itu sendiri (payau). Dari ketiganya, fauna laut merupakan yang terbesar dalam jumlah species dan individunya, karena sebagian besar fauna laut bersifat eurihalin sehingga mampu menembus dan masuk estuaria sampai batas salinitas rendah.
Tiram (Crassostrea ostrea),cacing (polikaeta) Nereis
2. Flora Hampir semua bagian estuaria
terus menerus terendam dan terdiri dari substrat Lumpur halus sehingga tidak cocok melekatnya makroalga. Kekeruhan yang sangat tinggi juga menyebabkan terbatasnya daya tembus cahaya matahari kelapisan yang dangkal sekalipun, sehingga lapisan dasar estuaria miskin tumbuhan hidup.
Hanya ada beberapa jenis algae yang sering ditemukan di substrat dasar estuaria antara lain: Ulva, Enteromorpha, Chaetomorpha dan Cladophora, yang bersifat musiman. Di daerah hilir estuary terdapat padang Zostera dan Cymodeca (padang lamun).
3. Plankton Estuaria Plankton estuaria miskin dalam jumlah spesies.
Hal ini di sebabkan oleh kekeruhan yang tinggi dan cepatnya penggelontoran.
Fitoplankton yang dominan di estuaria yaitu Genera Diatom (Skeletonema sp, Asterionella sp, Chaetoceros sp, Nitzchia sp, Thalassiionema sp, dan Melosira sp) dan dinoflagellata yang melimpah di estuaria (Gymnodinium sp, Gonyaulax sp, Peridinium sp dan Ceratium sp).
Skleretoma sp Asterionella sp Chaetoceros sp
Zooplankton estuaria yang khas yaitu Genera Kopepoda (Eurytemora sp, Acartia sp, Pseudodiaptomus sp dan Centropages sp), Misid (Neomysis sp, Praunus sp, dan Mesopodopsir sp) dan Amfipoda (Gammarus sp) (Rokhmin, 2001).
Gammarus sp Pseudodiaptomus sp
Refrensi Dahuri. R. 1992. Strategi penelitian estuari di Indonesia. Pros.
Loka. Nas. Peny. Prog. Pen. Bio. Kelautan dan Proses Dinam.Pesisir. UNDIP: Semarang.
Kenish, M. J. 1990.Ecology of Estuaries. Vol II: Biological. CRC Press, Inc Boca Raton. USA. 391p
Nybakken, James W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta:PT. Gramedia.
Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology 3rd Ed. 1971. W.B. Saunders Co., Toronto : 374 pp.
Odum, W.E. 1976. Ecologycal gudelinines for tropical coastal development. In-ternational Union for Conservation of Nature and Resources. Morges. Swit-zerland.
Pritchard, D. 1967. Observations of circulation in coastal plain estuaries. In: G. LAUFF (ed.), Estuaries. American Association for the Advancement of Science. Publ. No.83, Washington, D. C. : 37-44.
Rokhmin, D., dkk. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Edisi Revisi. PT. Pradnya Paramita: Jakarta.
Romimohtarto, K dan Sri Juwana. 2001. Biologi Laut. Penerbit Djambatan, Jakarta.
Top Related