ELEKTROLIT
Ria Andini Sutopo
ELEKTROLIT
KATION:-Natrium (Na+)-Kalium (K+)-Kalsium (Ca2+)-Magnesium (Mg2+)
ANION:-Klorida (Cl-)-HCO3
-
-HPO4-
-SO4-
Body 100%
Water (60%)
Intracell Space (40%) Partikel terbanyak: (K+)
Extracell Space (20%) Partikel terbanyak: (Na+)
Interstisial Space (15%)
Intravascular Space (5%)
Tissue (40%)
NATRIUM
KELAINAN
HIPONATREMI
HIPERNATREMI
• Fungsi: sebagai penentu utama osmolaritas dalam darah dan pengaturan volume ekstra sel.
• Nilai normal: 135-145 mEq/l
HIPONATREMIAKadar Na+ plasma <135mEq/L.
ETIOLOGI• Berdasarkan status volume cairan pasien
HIPOVOLEMIK EUVOLEMIK HIPERVOLEMIK
Na+ urin >20mmol/L hilangnya cairan dari ginjal kelebihan diuretik defisiensi mineralokortikoid ketonuria diuretik osmosis
Defisiensi glukokortikoidHipotiroidismeStressPenggunaan obat-obatanSIADH (Syndrome of Antidiuretic Hormone Secretion)
Na+ urin >20mmol/LGangguan ginjal akutPenyakit ginjal kronis
Na+ urin <10mmol/L hilangnya cairan dari luar ginjal muntah-muntah diare pankreatitis trauma
Polidipsi psikogenikNa+ urin <10mmol/LSindrom nefrotikSirosis hatiGagal jantungGagal ginjal kronik
KLINIS
Hiponatremia akut
• berlangsung <48 jam.• Gejala berat: kejang/ penurunan kesadaran,
edema serebri, heniasi otak, koma, kematian.
Hiponatremia kronis
• berlangsung >48 jam.• Gejala ringan: lemas, mual muntah,
disorientasi, kebingungan.
TATALAKSANA
KONDISI PASIEN
HIPONATREMIA ASIMTOMATIK:
HIPONATREMIA AKUT:
HIPONATREMIA KRONIS
Koreksi Na dengan kecepatan ≤0,5 mEq/L/jam dengan larutan NA isotonik
IV (NaCl 0,9%)
Dilakukan secara cepat dengan pemberian larutan Na hipertonik IV (NaCl 3%).
-Na plasma ditingkatkan 5mEq/L dari kadar awal dalam waktu 1 jam
-selanjutnya ditingkatkan 1 mEq/L setiap 1 jam sampai 130 mEq/L.
-
Koreksi secara perlahan dengan kecepatan 0,5-1 mEq/L/jam
• RUMUS KEBUTUHAN KOREKSI
Na+ = 0,5 x bb (kg) x (target [Na+] – konsentrasi [Na+] awal)
Kadar Na+ serum paska koreksi dapat diperkirakan dengan rumus:
Δ Na+ serum = (kandungan Na+ cairan infus – kadar Na+ serum)/ jumlah air tubuh +1)
Jumlah air tubuh= Laki-laki: BB (kg) x 0,6Perempuan/ laki-laki tua: BB(kg) x 0,5Perempuan tua: BB (kg) x 0,45
HIPERNATREMIA
Kadar Na+ plasma >145mmol/LHiperosmolaritas plasma
ETIOLOGI
Reduced water intake Loss of free water Sodium gain
Unwell infants e.g. with diarrhoea and vomiting Intubated patients Institutionalised elderly
1. Extra-renal: DehydrationBurnsExposure Gastrointestinal losses 2. Renal: Osmotic diuretics e.g.
Primary hyperaldosteronism (Conns)Secondary hyperaldosteronism e.g. CCF, liver cirrhosis, renal failure, nephrotic
(The College of Emergency Medicine & Doctors.net.uk, 2008)
KLINISHIPERNATREMIA Hipertonisitas
plasma
Cairan akan keluar dari sel & sel saraf
GEJALA: gangg. Status mental, kelemahan, defisit neurologis fokal, penurunan kesadaran,kejang
Poliuri, haus
TATALAKSANA
Pemberian cairan paling aman adalah per oral atau NGT, apabila tidak memungkinkan dapat melalui intravena.
-Jenis cairan: salin hipotonik (NaCl 0,45% atau dekstrosa 5%)-Pantau kadar gula darah secara rutin jika menggunkana cairan dekstrosa 5%-Koreksi sebaiknya tidak lebih dari 15mEq/L/hari.
KALIUM
• Fungsinya untuk mempertahankan membran potensial elektrik dalam tubuh. • Nilai normal: 3,5 – 5,1 mEq/l
KELAINAN
HIPOKALEMIA
HIPERNATREMIA
HIPOKALEMIA
• kadar kalium plasma <3,5 mEq/L
ETIOLOGI
• Berkurangnya asupan• Masuknya K+ ke dalam ruang intrasel• Meningkatnya laju pembuangan
KLINIS
• Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali.
• Hipokalemia yang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot, kejang otot dan bahkan kelumpuhan. Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit jantung.
TATALAKSANA
• Tatalaksana hipokalemia oral lebih dipilih dibanding IV, karena resiko hiperkalemia <<
• 3jenis sediaan garam kalium oral:– KCl (kalium klorida). 1tablet=ion kalium 20mEq– KPO4 (kalium fosfat), hanya digunakan pada
hipokalemia dengan kehilangan fosfat.– KHCO3 (kalium bikarbonat), hanya digunakan pada
hipokalemia dengan asidosis metabolik.
TATALAKSANA
• Pemberian IV: pemberial KCl sebaiknya dilarutkan dengan larutan NaCl– Vena besar/sentral: 20mEq dalam 100mL NaCl
0,9%.– Vena perifer: maksimal 60mEq dalam 1000mL NaCl
0,9%.
• Pemberian diasarankan berkisar 10-20 mEq/jam
HIPERKALEMIA
Kadar kalium plasma >5mEq/L
ETIOLOGILepasnya ion K+ dari ruang interseluler-asidosis metabolik -Defisiensi insulin-pemakaian obat penyekat beta adrenergik-Hemolisis, sindrom lisis tumorMenurunnya laju pembuangan ion K+ oleh ginjal-hipoaldosteronisme-gagal ginjal-berkurangnya volume sirkulasi-penggunaan siklosporin
KLINISHiperkalemia menyebabkan parsial membran sel, sehingga akan menimbulkan:• kelemahan otot yang dapat memberat menjadi paralisis
flaksid• Hipoventilasi apabila melibatkan otot pernapasan• Asidosis metabolik karena hiperkalemia menghambat
penyerapan NH3 sehingga H+ menjadi berkurang• Kardiotoksik: fibrilasi ventrikel, asistol• EKG: peaked T waves, pemanjangan interval PR, melebar QRS,
gel. P menghilang.
TATALAKSANA• Hiperkalemia berat (K+ >7,5 mEq/L): segera
-Stabilisasi miokardium: berikan Ca glukonas 10 mL dalam larutan 10% selama 2-3 menit, apabila dlm
5-10 menit tdk ada perubahan EKG diulang.-Memindahkan K+ ektraseluler ke intraseluler:
1. Insulin reguler 10-20 U + glikosa 25-50g untuk memasukkan K+ ke dalam intrasel. Pasien GGK+asidosis metab natrium bikarbonat IV (50-150 mEq atau 3 ampul)
2. Inhalasi agonis beta: albuterol 20mg dalam 4 mL cairan salin normal selama 10 menit. Lama kerja +- 30 mnt.
TATALAKSANA
• Meningkatkan pembuangan K+:– Diuretik: furosemid >40mg– Na polistiren sulfonat 20-50 g di campur 100mL
sorbitol 20% untuk cegah konstipasi– Hemodialisis. Indikasi pasien gagal ginjal atau
hiperkalemia yang tidak berespon dengan terapi koreksi yang diberikan
25
KALSIUM- fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak dari otot-
otot, deposit utamanya berada di tulang dan gigi, apabila diperlukan, kalsium ini dapat berpindah ke dalam darah.
- Nilai normal: 8,5 – 10,5 mEq/l
26
HIPOKALSEMIAETIOLOGI :1. Def.vit.D: makanan kurang lemak, sindrom
malabsorbsi( gastrektomi, pankreatitis, obat pencahar), ggn.metab.vit.D (vit.D deficient Rickets= kel.otosomal resesif), renal insuf., ggn.fgs.hati, obat anti kejang
2. Hipoparatiroidism3. Pseudohipoparatiroidism4. Keganasan5. HipofosfatemiaTATALAKSANA:
Koreksi defisiensi dg kalsium iv (Ca.Gluconat/ klorida 10%) atau peroral (Ca.Gluconas/karbonat); dpt. Disertai pemberian vit.D dosis besar
27
HIPERKALSEMIA ETIOLOGI:1. Hiperparatiroidisme2. Tumor ganas yg mengeluarkan PTH3. Intoksikasi vit.D4. Intoksikasi vit. A5. Hipertiroid6. Insufisiensi adrenal7. Milk Alkali Syndrome: ok pemberian antasid
disertai pemberian susu> pada ulkus peptikum atau pemberian tiasid lama bersama vit.D.
28
TATALAKSANA:
1. Fosfat: meningkatkan deposisi kalk tulang & menghambat resorbsi tulang; hati2 pada GGK
2. Indometasin : berguna pada hiperkalsemia akibat keganasan
3. Meningkatkan ekskresi dg. Lar. NaCl.4. Diet rendah kalsium5. hemodialisis
29
FOSFOR
Nilai normal:2,5 – 4,5 mEq/l
HIPOFOSFATEMIA
ETIOLOGI:1. Antasid pengikat fosfat dosis besar2. Luka bakar yg luas & berat3. Diet rendah fosfat4. Alkalosis respiratorik5. Ketoasidosis diabetik6. alkoholisme
31
KLINIS :
1. Kerusakan eritrosit2. Gangguan fungsi lekosit3. Gangguan fungsi trombosit4. Gangguan fingsi saraf pusat5. Rabdomiolisis TATALAKSANA:Pemberian garan fosfat peroral/intravena
32
HIPERFOSFATEMIA
ETIOLOGI:Pemberian fosfat> peroral/enema/ enteral, pada
gagal ginjal akut/kronikPemberian sitostatik sitolisis fosfor keluar
kedalam darahGejala: tetani ok penekanan kadar kalsium,
pengendapan kalsium pd jar.lunak
MAGNESIUM
• Berperan penting dalam aktivitas elektrik jaringan, mengatur pergerakan Ca2+ ke dalam otot serta memelihara kekuatan kontraksi jantung dan kekuatan pembuluh darah tubuh.
• Nilai normal: 1,5 - 2,5 mEq/l
34
HIPOMAGNESEMIAETIOLOGI1. Ggn.abs.: primer, steatorea, reseksi usus, 2. Alkoholism kronik3. Ketoasidosis diabetik4. Pemberian diuretik, sindr.Barter, SIADH, Hiperaldosteron,
vit.D>, hiper PTH
KLINISotot lemah, fasikulasi, tremor, tetani, tanda Chovstek, tanda
Trosseau; gelisah, psikosis
TATALAKSANApemberian magnesium p.o/I.v
35
HIPERMAGNESEMIA
ETIOLOGI: GGK atau insuf.hormon korteks adrenalKLINIS: ggn.saraf pusat& neuromusk. A.l. gangguan
menelan, quadriplegi,ggn.bicara, kelumpuhan pernafasan
TATALAKSANA: -pemberian kalsium 5-10 meq I.v-diuretik bila fungsi ginjal baik-hemodialisis
Thank you
Top Related