LAPORAN PENYELENGGARAAN
KATA PENGANTAR
Ekspose/Alih Teknologi ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban Badan Litbang Kehutanan kepada publik mengenai
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam menyebarluaskan hasil-hasil
litbang kehutanan kepada pengguna. Kegiatan ini juga merupakan upaya
untuk mendorong terjalinnya interaksi dan kerjasama kemitraan dalam
bidang IPTEK kehutanan antara komunitas IPTEK, pengambil kebijakan,
kalangan dunia usaha dan kelompok masyarakat.
Ekspose/Alih Teknologi Badan Litbang Kehutanan Tahun 2008 dilaksanakan
pada tanggal 16-17 Desember 2008 di Pekanbaru, Riau. Pemilihan Provinsi
Riau sebagai lokasi penyelenggaraan ekspose/alih teknologi hasil litbang
kehutanan di tahun 2008 ini dengan pertimbangan bahwa permasalahan
sektor kehutanan di Riau cukup kompleks, antara lain maraknya issue
kerusakan lingkungan, illegal logging, dan perubahan iklim global.
Pelaksanaan ekspose/alih teknologi ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam menjawab kebutuhan IPTEK kehutanan dan menjadi basis
solusi bagi pemecahan masalah kehutanan yang ada. Selain itu, diharapkan
akan dapat memperoleh umpan balik dari para peserta dan pengguna untuk
meningkatkan kualitas dan daya guna hasil-hasil litbang kehutanan di masa
yang akan datang.
Laporan ini disusun untuk memberikan informasi mengenai pelaksanaan
kegiatan, serta menyajikan materi-materi hasil litbang yang ditampilkan
dalam bentuk pameran dan ekspose. Harapan kami, mudah-mudahan
kegiatan ini bermanfaat kepada seluruh peserta dan dapat mencapai tujuan
yang diharapkan.
Jakarta, Desember 2008
Sekretaris Badan,
Dr.Ir. Nur Masripatin, M.For.Sc. NIP. 710005366
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Lampiran iii
Sambutan Kepala Badan Litbang Kehutanan iv
Sambutan Gubernur Riau ix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................... 1
B. Tujuan ................................................................. 1
C. Sasaran ................................................................ 2
BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Penyelenggara Kegiatan ............................................ 3
B. Waktu dan Tempat .................................................. 3
C. Tema Kegiatan ....................................................... 3
D. Bentuk Kegiatan ..................................................... 3
E. Materi Ekspose/Presentasi ......................................... 3
F. Materi Pameran ...................................................... 4
G. Kelompok Sasaran ................................................... 4
H. Susunan Acara ........................................................ 6
I. Organisasi Pelaksana ............................................... 7
BAB III. KUISIONER PELAKSANAAN KEGIATAN ................................ 9
BAB IV. PENUTUP ................................................................ 10
LAMPIRAN ......................................................................... 11
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Halaman
1. Daftar peserta Ekspose/Alih Teknologi Badan Litbang Kehutanan 11
2. Dokumentasi kegiatan 14
SAMBUTAN KEPALA BADAN LITBANG KEHUTANAN
PADA EKSPOSE/ALIH TEKNOLOGI
BADAN LITBANG KEHUTANAN 2008
Pekanbaru, 16 – 17 Desember 2008
Yang terhormat Gubernur Riau
Yang terhormat para Muspida Provinsi Riau
Yang terhormat Ketua DPRD Provinsi Riau
Yang terhormat Rektor Universitas Riau dan Lancang Kuning
Yang terhormat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau
Yang terhormat para Kepala Biro/Badan/Dinas lingkup Pemerintah Provinsi
Riau
Yang terhormat para Kepala Dinas Kehutanan Kab./Kota se-Provinsi Riau
Yang terhormat para Peneliti dan Ilmuwan dari Institusi Litbang dan
Universitas
Serta para undangan yang berbahagia
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan ijinNya, pada kesempatan yang baik ini kita diberi kemudahan
dan kesehatan untuk dapat berkumpul di tempat ini, untuk menghadiri
acara Ekspose/Alih Teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan
Kehutanan tahun 2008.
Ekspose/Alih Teknologi ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban Badan Litbang Kehutanan kepada publik mengenai
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam menyebarluaskan hasil-hasil
litbang kehutanan kepada pengguna. Kegiatan ini juga merupakan upaya
untuk mendorong terjalinnya interaksi dan kerjasama kemitraan dalam
bidang IPTEK kehutanan antara komunitas IPTEK, pengambil kebijakan,
kalangan dunia usaha dan kelompok masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendekatkan IPTEK hasil litbang kehutanan
kepada para pengguna dengan harapan agar IPTEK yang dihasilkan dapat
diketahui serta diterapkan secara berdaya guna dan berhasil guna bagi
seluruh para pemangku kepentingan. Dengan demikian, IPTEK kehutanan
yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi dalam menjawab kebutuhan
IPTEK kehutanan dan menjadi basis solusi bagi pemecahan masalah
kehutanan yang ada.
Sehubungan dengan harapan di atas, maka kelompok sasaran yang diundang
dalam kegiatan ini meliputi para pengambil kebijakan di tingkat
Pemerintah Provinsi Riau, Dinas Kehutanan Kab/Kota se Provinsi Riau,
scientific community seperti perguruan tinggi, para peneliti dan para
widyaiswawa, pelaku usaha dibidang kehutanan dan perkebunan, LSM,
kelompok tani dan para penyuluh serta penangkar bibit. Selain itu kami
juga mengundang beberapa instansi Pemerintah Pusat seperti
Pusdalbanghut Regional I, Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan, Pusat
Informasi Kehutanan dan Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional
Sumatera.
Para undangan yang kami hormati
Sebagaimana kita ketahui bersama, pada tingkat global saat ini sedikitnya
ada 2 (dua) hal yang menjadi perhatian serius, yaitu :
1. Terjadinya krisis keuangan global yang sangat hebat dan dampaknya
juga sangat dirasakan di negara kita. Krisis tersebut diperkirakan akan
berdampak selama 2-3 tahun ke depan. Beberapa indikator ekonomi di
negara berkembang telah mulai menunjukkan pertumbuhan yang
melemah. Dalam menyikapi kondisi krisis tersebut, perlu dihadapi
dengan semangat pantang menyerah. Setiap tantangan pasti ada
peluang yang dapat diraih, tentunya dengan mendayagunakan
sumberdaya yang ada secara optimal. Hal lain yang juga penting untuk
selalu diperhatikan adalah bekerja dengan hemat, efektif dan efisien,
termasuk dalam menjalankan kegiatan penelitian. Peranan institusi
litbang kehutanan di dalam masa-masa krisis seperti ini adalah
menghasilkan IPTEK kehutanan yang dapat menjadi solusi pemecahan
permasalahan kehutanan yang ada, sehingga dapat dapat diterapkan di
lapangan untuk menggerakkan perekonomian agar lebih dinamis dan
membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, berdasarkan prinsip-
prinsip pengelolaan hutan berkelanjutan.
2. Dari aspek lingkungan, saat ini terjadi perubahan iklim antara lain
sebagai akibat dari degradasi dan deforestasi karena ulah manusia yang
kurang berwawasan lingkungan. Banyak fakta yang menunjukkan bahwa
bumi yang kita tempati sudah mengalami banyak perubahan, seperti
adanya pemanasan global, musim kemarau yang semakin panjang serta
musim penghujan yang lebih pendek dengan intensitas hujan yang
relatif lebih tinggi. Kondisi ini berdampak pada berbagai aspek
kehidupan manusia, seperti kekeringan, gagal panen, krisis pangan,
banjir, longsor dan meningkatnya tinggi muka laut. Perubahan iklim ini
dapat menjadi ancaman (species survival dan resiliensi), sehingga perlu
diantisipasi dengan upaya adaptasi dan mitigasi yang tepat. Karena itu
peranan dan proporsi luas hutan tropis di Indonesia, termasuk lahan
gambut yang ada di dalamnya menjadi sangat strategis untuk proses
adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan semakin kencangnya issu
perubahan iklim juga membawa pengaruh dalam pola pengelolaan
kawasan hutan kita. Badan Litbang Kehutanan sangat concern terhadap
masalah ini dan telah melakukan penelitian melalui kegiatan yang
terkait dengan upaya pengelolaan hutan yang lebih baik, termasuk
mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Kami perlu mengingatkan kepada
kita semua bahwa saat ini banyak tawaran-tawaran perdagangan karbon
dengan berbagai skema dan untuk itu tawaran tersebut harus disikapi
secara bijaksana, karena kesalahan dalam perencanaan perdagangan
karbon akan memberikan dampak yang sangat luas terhadap
pengelolaan sumberdaya hutan.
Di tingkat nasional, saat ini sektor kehutanan di Indonesia sedang
menghadapi berbagai masalah yang sering kali bersifat sangat kompleks
dengan implikasi yang sangat luas, misalnya illegal logging, kebakaran
hutan dan eksploitasi sumberdaya hutan yang berlebihan. Sementara itu
potensi hasil hutan non kayu sampai saat ini belum banyak tergarap,
padahal posisinya sangat potensial untuk dapat menggantikan posisi kayu
guna meningkatkan penerimaan devisa negara, tidak membutuhkan
teknologi tinggi dan mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat
yang bermukim di dalam dan sekitar hutan.
Para undangan yang berbahagia
Sebagai bagian dari respon atas permasalahan lingkungan di atas, serta
sejalan dengan tuntutan peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam
dan sekitar kawasan hutan, Badan Litbang Kehutanan beserta seluruh unit
kerja litbang yang berada di daerah telah menghasilkan berbagai IPTEK
dibidang kehutanan. Beberapa teknologi hasil litbang tersebut telah siap
untuk disebarkan kepada masyarakat dalam bentuk paket-paket teknologi,
yang merupakan hasil ”siap pakai” dari suatu rangkaian kegiatan penelitian
atau kita sebut sebagai penelitian integratif.
Hasil litbang tersebut diharapkan dapat mampu mendorong perbaikan
berkelanjutan (continual improvement) dalam kegiatan kehutanan dan
menghasilkan produk-produk barang dan jasa yang lebih baik (improved
products and services), sehingga dapat meningkatkan keunggulan
kompetitif (competitive advantages) produk-produk hasil hutan dan
manfaat ekonomi lainnya dari hutan serta mengamankan keunggulan
komparatif hutan (comparative advantages) sebagai penyangga sistem
kehidupan (life-support system).
Hadirin yang berbahagia,
Berkenaan dengan hal-hal di atas, maka Ekspose/Alih Teknologi ini
mengambil tema ”IPTEK Kehutanan untuk Kelestarian Hutan dan
Kesejahteraan Masyarakat”. Pemilihan tema ini sejalan dengan peranan
Badan Litbang Kehutanan sebagai unsur penunjang pelaksanaan tugas
Departemen Kehutanan, yang diinterpretasikan bahwa Badan Litbang
Kehutanan adalah sebagai pemandu Departemen Kehutanan, penyedia
informasi dan IPTEK sebagai basis solusi permasalahan aktual yang dihadapi
Departemen Kehutanan, dan menghasilkan inovasi teknologi yang dapat
mendorong akselerasi pencapaian tujuan Departemen Kehutanan.
Sehubungan dengan hal-hal di atas, dalam pertemuan semacam ini
diharapkan dapat menjadi wahana untuk mendekatkan IPTEK hasil litbang
kehutanan kepada para pengguna serta mendorong terjalinnya interaksi dan
kerjasama kemitraan, baik antar komunitas iptek, maupun dengan
pengambil kebijakan, kalangan dunia usaha, dan kelompok masyarakat.
Dengan demikian diharapkan agar IPTEK kehutanan yang dihasilkan dapat
diketahui serta diterapkan secara berdaya guna dan berhasil guna bagi
seluruh pemangku kepentingan.
Selain itu, komunikasi dua arah dalam kegiatan ini diharapkan akan
memperoleh umpan balik dari pengguna sehingga akan mendorong
terciptanya hasil-hasil litbang yang lebih berorientasi pada kebutuhan
pengguna, bersifat inovatif dan dapat menghasilkan terobosan-terobosan
baru untuk menjawab permasalahan dan tantangan di sektor kehutanan
yang semakin kompleks.
Hadirin yang berbahagia
Terkait dengan permasalahan tersebut maka dalam ekspose ini akan
dipresentasikan topik-topik yang sangat relevan, antara lain:
1. Teknologi Pengolahan Kayu Sawit Menjadi Solid Wood dan Plywood
2. Pemanfaatan Limbah Industri Kertas
3. Rekayasa Produksi Gaharu
4. Nyamplung sebagai Sumber Biofuel yang Potensial
5. Teknik Rehabilitasi Lahan Terdegradasi dan Lahan Gambut
6. Peranan Lahan Gambut dalam Perubahan Iklim
7. Perbenihan dan Pemuliaan Tanaman Hutan
8. Jenis-jenis Tumbuhan Etno-insektisida dan Potensinya sebagai Agen
Pengendali Hama
Hadirin yang berbahagia
Kita sadari bersama bahwa dalam menangani permasalahan tersebut di atas
tidak akan dapat diselesaikan oleh satu institusi penelitian dan
pengembangan saja, melainkan harus ditanggulangi secara bersama-sama
oleh para pihak terkait (multistakeholders). Kerjasama akan terwujud
apabila para pihak terkait merasa saling membutuhkan sehingga merasa
saling bertanggung jawab sehingga terwujud pola hubungan yang harmonis
dalam mewujudkan pengelolaan hutan lestari di Provinsi Riau khususnya
dan Pulau Sumatera pada umumnya.
Kami pun menyadari bahwa dalam menyebarluaskan hasil-hasil litbang
kehutanan kepada pengguna, masih terdapat beberapa kendala yang
menyebabkan hasil-hasil litbang belum dimanfaatkan sebagaimana yang
diharapkan. Permasalahan tersebut selain kemasan hasil litbang yang
seringkali dianggap kurang atraktif dan komunikatif, kendala lainnya adalah
keengganan pengguna untuk memanfaatkan hasil-hasil litbang. Para
pengguna dan pengambil kebijakan kadang masih kurang menghargai
rekomendasi-rekomendasi hasil litbang, sehingga apapun yang dihasilkan
litbang, bagi mereka tidak cukup menarik untuk diadopsi. Mungkin
masalahnya tidak sepenuhnya keengganan atau resistensi, melainkan
kurangnya komunikasi dan penjelasan yang memadai kepada pihak
pengguna dan pengambil kebijakan atas hasil-hasil litbang.
Oleh karena itu kerjasama atau kemitraan merupakan salah satu pola kerja
yang terus kita kembangkan di lingkungan kerja kita, baik pada tingkat
lokal, regional maupun nasional. Melalui pola kerja kemitraan, diharapkan
akan semakin memperkuat kemampuan kita untuk mencapai kinerja yang
lebih baik, sehingga semua pihak mendapatkan keuntungan yang optimal
tanpa mengorbankan kelestarian sumberdaya alam. Dengan cara pandang
yang sama inilah, Badan Litbang Kehutanan akan dapat secara pro-aktif
menawarkan kepada pengguna dan mitra, baik skala nasional maupun
internasional untuk menjalin kerjasama.
Saudara-saudara para hadirin yang berbahagia,
Akhirnya saya sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua
pihak yang telah mendukung penyelenggaraan Ekspose/Alih Teknologi
Badan Litbang Kehutanan Tahun 2008 ini. Semoga Tuhan YME selalu
memberi perlindungan dan bimbinganNya kepada kita, sehingga acara ini
dapat berjalan dengan lancar dan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan.
Kepada Yth. Gubernur Riau, pada kesempatan ini kami memohon kesediaan
Bapak untuk menyampaikan sambutan sekaligus membuka secara resmi
acara ini. Atas kesediaan Bapak kami ucapkan terima kasih.
Wassalaamu Alaikum Wr. Wb
Pekanbaru, 16 Desember 2008
Kepala Badan Litbang Kehutanan
Wahjudi Wardojo
NIP. 080035208
SAMBUTAN GUBERNUR RIAU
PADA ACARA EKSPOSE/ALIH TEKNOLOGI BADAN LITBANG KEHUTANAN
TAHUN 2008
16 Desember 2008
Balai Dang Merdu, Pekanbaru
Assalamualaikum, Wr.Wb
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua
Yth. Kepala Badan Litbang Kehutanan Departemen Kehutanan;
Yth. Rekan-rekan anggota Muspida Provinsi Riau;
Yth. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau
Yth. Para Kepala Dinas dan Badan lingkup Pemerintah Provinsi Riau;
Yth. Para Kepala Dinas Kehutanan Kab/Kota se-Provinsi Riau;
Yth. Saudara kalangan akademisi dan widyaiswara;
Yth. Masyarakat pemerhati kehutanan;
Yth. Para pelaku usaha di bidang kehutanan dan perkebunan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas
rakhmat yang dilimpahkan kepada kita semua, sehingga hari ini kita dapat
berkumpul untuk mengikuti Ekspose/Alih Teknologi Badan Litbang
Kehutanan Tahun 2008. Semoga kita semua dalam keadaan Sehat Wal’afiat
dan selalu mendapatkan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa, Aamiin.
Saya sungguh menyambut gembira atas diselenggarakannya acara ekspose
ini. Semoga acara ini dapat menjadi titik awal bagi perkembangan dan
permasyarakatan teknologi sektor kehutanan di Provinsi Riau, negeri yang
sama-sama kita cintai.
Saudara-saudara para rimbawan, pemerhati hutan dan pelaku usaha yang
saya hormati,
Sumber daya hutan merupakan kekayaan alam yang harus dimanfaatkan
secara arif dan bijaksana, sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi
kita semua. Namum dalam pengeloaannya, sumber daya hutan di hadapkan
kepada tantangan akan kemampuan kita dalam mengelola sumber daya
hutan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan kelestarian hutan itu
sendiri.
Dalam perkembangannya selama ini, kesejahteraan masyarakat dan
kelestariaan hutan dipandang sebagai dua sisi yang selalu berlawanan. Hal
ini disebabkan cara pandang kita yang selalu melihat bahwa hutan hanya
sebagai sumber daya yang dapat dieksploitasi secara fisik berupa kayu dan
hasil hutan ikutan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Cara
pandang seperti ini dianggap telah tidak sesuai dengan isu-isu tentang
lingkungan yang telah berkembang dewasa ini. Untuk itu perlu diperlukan
upaya-upaya dengan melekukan terobosan-terobosan yang dapat
mengakomodasi kepentingan kesejahteraan masyarakat dan kelestariaan
hutan itu secara bersama-sama.
Saudara-saudara hadirin yang berbahagia,
Pendekatan strategis yang kita lakukan adalah dengan upaya-upaya
”pengurangan tekanan terhadap keberadaan hutan” dengan melakukan
intentifikasi pemanfaatan sumber daya hutan kayu dan hasil hutan ikutan
dan diversifikasi bahan baku penganti, disamping upaya-upaya penyadaran
kepada masyarakat akan pentingnya peran hutan terhadap kondisi
lingkungan dengan melakukan upaya teknologi budidaya, rehabilitasi,
perlindungan dan konservasi. Untuk itu penelitian dan inovasi teknologi
hasil hutan dan diversifikasinya serta teknologi budidaya, rehabilitasi, dan
konservasi guna mencapai pendekatan strategis tersebut, merupakan upaya
yang mendesak untuk segera dilaksanakan.
Sesuai dengan pendekatan tersebut, Ekspose/Alih Tekhnologi Badan Litbang
Kehutanan Tahun 2008 yang mengangkat tema ”IPTEK Kehutanan Untuk
Kelestarian Hutan dan Kesejahteraan masyarakat” kami pandang sangat
relevan dengan upaya-upaya yang sedang dan dilaksanakan disektor
kehutanan ini.
Saudara-saudara sekalian,
Lebih jauh dapat saya sampaikan bahwa saat ini telah berkembang isu
global disektor kehutanan yang memberikan cara pandang yang berbeda
dalam pemanfaatan sumber daya hutan dengan memanfaatkan jasa
lingkungan dari keberadaan hutan dan perdagangan karbon. Pola
pemanfaatan ini tentunya mensyaratkan keberadaan dan keutuhan hutan
sebagai syarat utama dalam pengelolaanya.
Saya melihat hal ini sebagai kesempatan bagi kita semua untuk dapat
meyatukan antara isu kesejahteraan masyarakat dengan aspek kelestarian
dan keberadaan hutan sebagai dua hal yang secara simultan dapat saling
mendukung satu sama lain sehingga dapat menghentikan anekdot yang
cenderung memisahkan antara kedua isu tersebut.
Untuk itu, pada kesempatan ini saya ingin mengajak rimbawan, pemerhati
hutan dan para pelaku usaha untuk bersama-sama menggalang
kebersamaan dan kesamaan pandang dalam memformulasikan peluang
tersebut, sehingga setiap penggelolaan hutan akan selalu berarti
peningkatan kesejahtraan masyarakat .
Oleh karena itu, kiranya perlu untuk dilakukan tindakan nyata pada semua
tingkat pemerintahan untuk menerapkan kebijakan yang mengarah pada
pengelolaan hutan yang lestari dan peningkatan kesejahteraan
masyarakatnya sesuai dengan pendekatan baru tersebut. Dari aspek
penelitian kegiatan yang mengkaji mengenal hal ini, dapat segera
dilaksanakan dan dipublikasikan kepada masyarakat melalui ekspose dan
pameran seperti yang sedang dilaksanakan saat ini.
Saudara-saudara Sekalian ,
Dari aspek kelembagaan, ekspose ini diharapkan dapat menjadi sarana
untuk memperkenalkan dan meyebarluaskan hasil –hasil penelitian guna
mendapatkan respon dari para pengguna teknologi, serta menjalin
komunikasi di antara peneliti dan pengguna serta pihak-pihak terkait untuk
pengembangan teknologi yang berdaya guna diwaktu-waktu yang akan
datang.
Dalam jangka pendek, Ekspose ini diharapkan setidaknya dapat
memberikan alternatif praktis dalam pemanfaatan sumber daya yang ada,
yang mengarah pada intensifikasi pemanfaatan sumber daya hasil hutan
kayu maupun hasil hutan ikutan melalui pengenalan konsep dan aplikasinya
di lapangan. Untuk itu kami mengharapkan agar kegiatan ekspose ini dapat
ditindaklanjuti dengan pelaksanaan pilot projek yang dapat menjadi contoh
aplikasi teknologi yang ada bagi masyarakat luas.
Lebih jauh, kami mengharapkan bahwa hasil-hasil penelitin yang
dipublikasikan dapat digunakan tidak hanya bagi para pelaku usaha besar
namun juga dapat diterapkan pada masyarakat sekitar hutan yang memiliki
keterbatasan permodalan dan pembiyayaan. Teknologi tepat guna dan
berhasil guna disektor kehutanan adalah merupakan tekhnologi yang
ditunggu-tunggu oleh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.
Saudara-saudara sekalian,
Akhirnya saya mengharapkan bahwa kegiatan ekspose ini dapat menjadi
kesempatan yang baik bagi kita semua untuk secara bersama-sama
membangun kesadaran dan mengembangkan kelembagaan dalam rangka
mengurangi tekanan terhadap hutan melalui efisiensi dan intensifikasi
pemanfaatan sumber daya hutan. Karena kita semua mempunyai tanggung
jawab moral guna secara etis dan politis melestarikan hutan sebagai titipan
anak cucu kita.
Sebelum saya akhiri berikut saya sampaikan sebuah pantun sebagai
pengingat dan inspirasi bagi kita semua :
”Sungai indragiri sungainya sunyi,
Tempatnya niaga kaum santri,
Mari kita kembangkan kemajuan tekhnologi,
Untuk selamatkan hutan negeri ”.
Apa tanda hidup bermafaat,
Menggunakan alam berhemat-hemat.
Apa tanda hidup menenggang,
Menjaga alam mengikut undang.
Dengan mengucapkan bismillahirroh-manirrohim, acara Ekspose/Alih
Teknologi Kehutanan Tahun 2008 secara resmi saya nyatakan dibuka.
Wabillahitaufik wal hidayah wassalamualaikum warakhmatullahi
wabarakatu.
Pekanbaru, 16 desember 2008
Gurbenur Riau
H. M. RUSLI ZAINAL, SE, MP
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan Litbang Kehutanan merupakan salah satu institusi penghasil IPTEK
kehutanan, selain perguruan tinggi serta lembaga riset lainnya, yang
merupakan unsur penunjang pelaksanaan tugas Departemen Kehutanan.
Pada level strategis, unsur penunjang tersebut diinterpretasikan sebagai
pemandu Departemen Kehutanan, penyedia informasi dan IPTEK sebagai
basis solusi permasalahan aktual yang dihadapi Departemen Kehutanan,
dan menghasilkan inovasi teknologi yang dapat mendorong akselerasi
pencapaian tujuan Departemen Kehutanan.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya kepada publik, Badan Litbang Kehutanan berkewajiban
menyebarluaskan hasil-hasil litbang kepada masyarakat. Di samping itu,
juga memberikan masukan kepada pengambil keputusan dalam
merumuskan kebijakan di bidang kehutanan.
Ekspose/Alih Teknologi Badan Litbang Kehutanan Tahun merupakan
salah satu upaya untuk menyebarluaskan dan mempromosikan hasil-hasil
penelitian dan dan pengembangan kehutanan kepada pengguna.
Penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan dapat mendorong terjalinnya
interaksi dan kerjasama kemitraan antar komunitas IPTEK dengan
pengambil kebijakan, kalangan dunia usaha, dan kelompok masyarakat.
Ajang ekspose/alih teknologi ini digelar ditengah maraknya issue
kerusakan lingkungan, illegal logging, dan perubahan iklim global.
Kondisi tersebut merupakan tantangan bagi Badan Litbang Kehutanan
untuk meningkatkan kontribusi institusi dalam bidang IPTEK Kehutanan
pada upaya penyelesaian masalah-masalah kehutanan yang ada, serta
mendorong percepatan pencapaian tujuan pembangunan kehutanan
daerah.
B. Tujuan
Ekspose/Alih Teknologi Badan Litbang kehutanan Tahun 2008 ini
bertujuan :
1. Memperkenalkan, menyebarluaskan, dan mempromosikan hasil-hasil
penelitian dan dan pengembangan Badan Litbang Kehutanan kepada
pengguna.
2. Mendekatkan IPTEK hasil litbang kehutanan kepada para pengguna
dengan harapan agar IPTEK yang dihasilkan dapat diketahui,
diterapkan secara berdaya guna dan berhasil guna bagi seluruh para
pemangku kepentingan
3. Mendorong terjalinnya interaksi dan kerjasama kemitraan, baik antar
komunitas iptek, maupun dengan pengambil kebijakan, kalangan
dunia usaha, dan kelompok masyarakat.
4. Memberikan kontribusi dalam menjawab kebutuhan IPTEK kehutanan
dan dalam upaya penyelesaian masalah-masalah kehutanan yang
ada, serta mendorong percepatan pencapaian tujuan pembangunan
kehutanan daerah.
C. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
1. Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil litbang kehutanan oleh
pengguna.
2. Terjadinya interaksi dan umpan balik antara pengguna dan Badan
Litbang Kehutanan sehingga dapat terjalin kerjasama.
3. Tersedianya bahan masukan untuk peningkatan kualitas dan daya
guna hasil-hasil litbang kehutanan di waktu yang akan datang.
II. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Penyelenggara
Ekspose/Alih Teknologi Badan Litbang Kehutanan Tahun 2008
diselenggarakan oleh Badan Litbang Kehutanan Departemen Kehutanan
bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Riau.
B. Waktu dan Tempat
Ekspose/Alih Teknologi Badan Litbang Kehutanan Tahun 2008
diselenggarakan di Balai Dang Merdu, Jl. Jenderal Sudirman, Pekanbaru
– Riau, pada tanggal 16 – 17 Desember 2008.
C. Tema Kegiatan
Ekspose/Alih Teknologi Badan Litbang Kehutanan Tahun 2008
mengangkat tema “IPTEK Kehutanan untuk Kelestarian Hutan dan
Kesejahteraan Masyarakat”
D. Bentuk Kegiatan
Ekspose/Alih Teknologi Badan Litbang Kehutanan Tahun 2008
diselenggarakan dalam bentuk ekspose/presentasi dan pameran hasil-
hasil IPTEK kehutanan.
E. Materi Ekspose/Presentasi
Terdapat 9 (sembilan) materi hasil litbang yang telah dipresentasikan,
yaitu :
1. Teknologi Pengolahan Kayu Sawit menjadi Solid Wood dan Plywood
2. Pemanfaatan Limbah Industri Kertas
3. Rekayasa Produksi Gaharu
4. Nyamplung sebagai Sumber Biofuel yang Potensial
5. Sagu Sebagai Sumber Bahan Baku Bioetanol yang Potensial
6. Teknik Rehabilitasi Lahan Terdegradasi dan Lahan Gambut
7. Peranan Lahan Gambut dalam Perubahan Iklim
8. Perbenihan dan Pemuliaan Tanaman Hutan
9. Jenis-jenis Tumbuhan Etno-insektisida dan Potensinya sebagai Agen
Pengendali Hama
F. Materi Pameran
Materi-materi hasil litbang kehutanan yang ditampilkan dalam bentuk
pameran, dikelompokkan menjadi 5 tema besar, yaitu :
1. Budidaya Tanaman Hutan
2. Rehabilitasi dan Konservasi Lahan Hutan
3. Perlindungan Hutan
4. Teknik Pemanfaatan Hasil Hutan
5. Hutan, Energi dan Pangan
Selain kelima tema besar tersebut, Badan Litbang Kehutanan juga
menampilkan informasi layanan perpustakaan serta hasil-hasil litbang
dalam bentuk publikasi berupa jurnal, info dan prosiding.
Pameran tidak hanya menampilan materi hasil litbang kehutanan,
melainkan juga menampilkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
Dinas terkait lingkup Pemerintah Provinsi Riau dan beberapa UPT
Departemen Kehutanan, kelompok masyakarat serta pelaku usaha di
bidang kehutanan. Materi yang ditampilkan antara lain bertema
rehabilitasi, konservasi, teknik pemanfaatan hasil hutan dan pengolahan
hasil hutan bukan kayu.
G. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran dari kegiatan Ekspose/Alih Teknologi Badan Litbang
Kehutanan Tahun 2008 adalah:
1. Pengambil kebijakan (Pemerintah Provinsi Riau dan Dinas Kehutanan
Kab/Kota se Provinsi Riau)
2. Scientific community (perguruan tinggi, peneliti dan widyaiswara)
3. Pelaku usaha bidang kehutanan dan perkebunan
4. Penyuluh
5. Kelompok masyarakat (LSM dan kelompok tani)
di lingkup Provinsi Riau dan sekitarnya.
G.1. Peserta Ekspose
Ekspose/Alih Teknologi Badan Litbang Kehutanan Tahun 2008 ini diikuti
oleh 79 instansi dengan jumlah peserta sekitar 150 orang, dengan
perincian sebagai berikut :
Tabel 1. Peserta Ekspose/Alih Teknologi Badan Litbang Kehutanan 2008
No Kelompok Sasaran Jumlah Instansi
1 Pengambil kebijakan
a. Pemerintah Pusat 6
b. Pemerintah Provinsi Riau 20
No Kelompok Sasaran Jumlah Instansi
c. Pemerintah Kab/Kota 5
2 UPT Dephut 17
3 Scientific community
a. Perguruan Tinggi 2
b. Widyaiswara 2
4 Pelaku usaha
a. Bidang kehutanan 6
b. Bidang perkebunan 11
c. Bidang lainnya 2
5 Penyuluh 7
6 Kelompok masyarakat 10
Daftar peserta selengkapnya tercantum dalam Lampiran 1.
G.2. Peserta Pameran
Peserta yang ikut berpartisipasi dalam pameran adalah :
1. Badan Litbang Kehutanan
2. Dinas Kehutanan Provinsi Riau
a. Tahura
b. Balai Benih Kehutanan
c. Balai Latihan Kehutanan
3. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau
4. Badan Promosi dan Investasi Provinsi Riau
5. UPT Departemen Kehutanan di Provinsi Riau
a. Balai TN Bukit 30
b. Balai TN Tesso Nilo
c. Balai Pengelolaan DAS Indragiri Rokan
6. Pelaku Usaha Bidang Kehutanan
a. PT. Arara Abadi
b. PT. Inhutani IV
7. Kelompok Masyarakat
a. Forum Masyarakat Tesso Nilo
H. Susunan Acara
EKSPOSE / ALIH TEKNOLOGI BADAN LITBANG KEHUTANAN TAHUN 2008
Balai Dang Merdu - Pekanbaru, 16 - 17 Desember 2008
Waktu ACARA Keterangan
Selasa, 16 Desember 2008
09.00 - 10.00 WIB Registrasi
10.00 - 10.10 WIB Pembacaan Do'a
10.10 - 10.25 WIB Sambutan Kepala Badan Litbang Kehutanan Ka Badan Litbang
10.25 - 10.35 WIB Sambutan Gubernur sekaligus Membuka Acara Gubernur
10.35 - 10.45 WIB Penyerahan Cinderamata Ka Badan Litbang
10.45 - 11.15 WIB Peninjauan Pameran
11.15 - 11.30 WIB Press Release Ka Badan Litbang
11.30 - 13.00 WIB I s h o m a Panitia
13.00 - 15.00 WIB Presentasi Hasil Litbang Kehutanan Moderator :
1. Teknologi Pengolahan Kayu Sawit Menjadi - Kapus P3HT
Solid Wood & Plywood (Ir. Jamal Balfas, M.Sc) Sekretaris ;
2. Pemanfaatan Limbah Industri Kertas - Kabid PEP P3HT
(Dra. Sri Komariyati dan Dr. Enny Widyati)
15.00 - 15.30 WIB Coffee Break
15.00 - 17.30 WIB 1. Rekayasa Produksi Gaharu (Dr. Erdy Santoso) Moderator :
2. Nyamplung sebagai Sumber Biofuel yang - Kapus P3HT
Potensial (Ir. Sofwan Bustomi, M.Si) Sekretaris :
3. Sagu sebagai Sumber Bahan Baku Bioetanol - Kabid PEP P3HT
yang Potensial (Dr. Dra. Tati Rostiwati, M.Sc)
13.00 - 21.00 WIB Pameran
Rabu, 17 Desember 2008
09.00 - 16.00 WIB Pameran
09.00 - 12.00 WIB Presentasi Hasil Litbang Kehutanan Moderator :
1. Teknik Rehabilitasi Lahan Terdegradasi dan - Kapus P3HKA
Lahan Gambut (Ir. Atok Subiakto, M.Sc dan
Dr. Herman Daryono)
2. Peranan Lahan Gambut dalam Perubahan Sekretaris :
Iklim (Ir. Arie Wibowo, M.Sc) - Kabid PEP P3HKA
12.00 - 13.00 WIB I s h o m a
Waktu ACARA Keterangan
13.00 - 16.30 WIB Presentasi Hasil Litbang Kehutanan Moderator :
1. Perbenihan dan Pemuliaan Tanaman Hutan
(Ir. Mudji Susanto, MP)
- Kadishut Prov.
Riau
2. Jenis-jenis Tumbuhan Etno-Insektisida dan
Potensinya sebagai Agen Pengendali Hama
Sekretaris :
- Ka BPHPS Kuok
(Ir. Asmaliyah)
16.30 - 17.00 WIB Penutupan Sekretaris Badan
Litbang
I. Organisasi Pelaksana
Ekspose/Alih Teknologi Badan Litbang Kehutanan Tahun 2008
diselenggarakan oleh Badan Litbang Kehutanan bekerjasama denigan
Dinas Kehutanan Provinsi Riau, dengan susunan panitia sebagai berikut :
Penanggung Jawab : Kepala Badan Litbang Kehutanan
A. Panitia Pengarah
Ketua : Sekretaris Badan Litbang Kehutanan
Wakil Ketua : Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau
Anggota : 1. Kepala Puslitbang Hasil Hutan
2. Kepala Puslitbang Hutan Tanaman
3. Kepala Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam
4. Kepala Puslit Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Kehutanan
B. Panitia Pelaksana
Ketua : Kepala Bagian Kerjasama Penelitian dan Informasi
Wakil Ketua : Kepala Sub Dinas Pengolahan dan Peredaran Hasil
Hutan Dishut Provinsi Riau
Sekretaris : Kepala Sub Bagian Data dan Informasi
Bendahara : Dra. Juhaeni (Setbadan Litbanghut)
Seksi-Seksi
1. Seksi Materi dan Bahan Ekspose/Pameran
Koordinator : Ir. Suhariyanto, MM (Puslitbang Hasil Hutan)
Anggota : 1. Ir. Agung Setyabudi, M.Sc (Puslitbang Hutan
Tanaman)
2. Ir. Sulistyo A. Siran, M.Sc. (Puslitbang Hutan dan
Konservasi Alam)
3. Ir. Tigor Butar-Butar, M.Sc. (Puslit Sosial
Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan)
4. Kepala BPHP Serat Kuok
5. Kepala Balai Benih Kehutanan Dishut Provinsi
Riau
6. Ir. Eded Suryadi, MM (Setbadan Litbanghut)
7. Ir. Yoyok Sigit H, MM (Setbadan Litbanghut)
2. Seksi Acara dan Kesekretariatan
Koordinator : Ir. Harisetijono, M.Sc (Setbadan Litbanghut)
Anggota : 1. Kepala Balai Pelatihan Kehutanan Dishut Provinsi
Riau
2. Dwi Aprila (Setbadan Litbanghut)
3. Alfrida Limbong, S.Hut (BPHP Serat Kuok)
4. Fadillah Rozana (Setbadan Litbanghut)
3. Seksi Dekorasi dan Tata Letak Pameran
Koordinator : Novia Widyaningtyas, S.Hut., M.Sc (Puslitbang Hutan
Tanaman)
Anggota : 1. Drs. Lukmanul Hakim (Puslitbang Hasil Hutan)
2. Drs. Haryono (Puslitbang Hutan dan Konservasi
Alam)
3. Andreas Terapi, S.Hut (BPHP Serat Kuok)
4. Drs. Mardiansyah (Puslitbang Hasil Hutan)
5. Bintoro, S.Kom (Puslitbang Hutan Tanaman)
6. Agoes Sukardi (Puslitbang Hutan dan Konservasi
Alam)
4. Seksi Akomodasi dan Konsumsi
Koordinator : Ir. Sri Isnaeni Fatmawati (Puslit Sosekhut)
Anggota : 1. Sri Mulyati, SE (Setbadan Litbanghut)
2. Dudi Supriyadi (Setbadan Litbanghut)
3. Dwi Jatiningsih (Setbadan Litbanghut)
4. Eko Sutrisno (BPHP Serat Kuok)
5. Seksi Dokumentasi dan Transportasi
Koordinator : Uus Danu Kusumah, S.Hut, ME (BPHP Serat Kuok)
Anggota : 1. Raditya Arief Gautama (Setbadan Litbanghut)
2. M. Firdaus, S.Sos (Setbadan Litbanghut)
3. Mahfudz, SE (Setbadan Litbanghut)
4. Fahir Mulyana (Puslitbang Hasil Hutan)
5. Kepala Sub Bagian Perlengkapan Dishut Prov.
Riau
6. Wismulyo (BPHP Serat Kuok)
III. HASIL KUISIONER EVALUASI PENYELENGGARAAN KEGIATAN
Berdasarkan kuisioner evaluasi terhadap penyelenggaraan Ekspose/Alih
Teknologi Badan Litbang Kehutanan 2008 yang dibagikan kepada seluruh
peserta, diperoleh hasil sebagai berikut :
1. 68,4 % peserta berpendapat bahwa kegiatan ekspose/alih teknologi
tersebut sangat bermanfaat bagi pembangunan kehutanan Indonesia,
sedangkan sisanya berpendapat bermanfaat.
2. 57,89 % peserta setuju pelaksanaan ekspose/alih teknologi cukup 2 hari,
sedangkan lainnya berpendapat harus 3 hari.
3. 73,7% peserta berpendapat bahwa frekuensi penyelenggaraan
ekspose/alih teknologi yang paling optimal adalah 1 tahun sekali,
sedangkan yang berpendapat 2 tahun sekali mencapai 15,8% dan sisanya
berpendapat cukup 3 tahun sekali.
4. Hampir seluruh peserta (94,44%) peserta berpendapat bahwa materi
pameran dan metode penyampaian materi telah sesuai dengan tema
ekspose/alih teknologi, sedangkan sisanya berpendapat kurang sesuai.
5. Sebanyak 50% peserta berpendapat bahwa fasilitas dalam seminar dan
pameran sudah lengkap, sebanyak 42,10% peserta berpendapat kurang
lengkap, dan sisanya berpendapat tidak lengkap.
6. Sebanyak 88,89% peserta berpendapat bahwa materi seminar telah
sesuai dengan tema ekspose/alih teknologi, sedangkan sisanya
berpendapat kurang sesuai.
7. Sebanyak 83,33% peserta berpendapat bahwa metode penyampaian
materi dalam seminar telah sesuai, sedangkan sisanya berpendapat
kurang sesuai.
8. Peserta beranggapan bahwa sosialisasi penyelenggaraan ekspose/alih
teknologi belum mencapai masyarakat pengguna Iptek secara optimal
sehingga keterlibatan beragam stakeholder/pengguna IPTEK masih
kurang. Penyampaian materi perlu ditambah melalui audio visual dan
presenter yang profesional, lokasi penyelenggaraan diharapkan lebih
dekat dengan lokasi sasaran pengguna Iptek, misalnya di universitas.
Selain itu, waktu pelaksanaan ekspose/alih teknologi sebaiknya tidak
bersamaan dengan masa ujian mahasiswa / anak sekolah sehingga
diharapkan mereka dapat ikut berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan.
IV. PENUTUP
Demikian laporan ini disusun untuk sebagai dokumentasi hasil pelaksanaan
kegiatan, yang diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan
evaluasi pelaksanaan kegiatan untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan
kegiatan di masa yang akan datang.
Lampiran 1. Daftar peserta Ekspose/Alih Teknologi Badan Litbang
Kehutanan Tahun 2008
No Kelompok Sasaran Instansi
1 Pengambil kebijakan
a. Pemerintah Pusat 1. Pusinfo Dephut
2. Pusdalbanghut Regional I
3. Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam
4. Puslitbang Hutan Tanaman
5. Puslitbang Hasil Hutan
6. Puslitsosek dan Kebijakan Kehutanan
b. Pemerintah Provinsi Riau 1. Bapedalda
2. Dinas Perkebunan
3. Dinas Perhubungan
4. Biro Humas
5. Dinas Kehutanan
6. Dinas Pendapatan Daerah
7. Dinas Ketahanan Pangan
8. Biro Pemerintahan
9. DPP Korpri
10. Biro Keuangan
11. Dinas Pemuda dan Olahraga
12. Badan Litbang Daerah
13. Dinas Pendidikan
14. Badan Promosi dan Investasi
15. Biro Protokol
16. Dinas Pertambangan dan Energi
17. Sekretariat Daerah
18. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
19. Balai Latihan Kehutanan
20. Balai Benih Kehutanan
c. Pemerintah Kab/Kota 1. Dishut Kab. Kuantan Sengingi
2. Dishutbun Kab. Indragiri Hilir
3. Dishut Kab. Kampar
4. Dishutbun Kota Dumai
5. Dishut Kota Pekanbaru
2 UPT Dephut 1. B2PBPTH Yogyakarta
2. B2P Dipterokarpa
3. BPK Aek Nauli
4. BPHPS Kuok
5. BPK Palembang
No Kelompok Sasaran Instansi
6. BPTP Bogor
7. BPK Solo
8. BPK Banjarbaru
9. BPTP Samboja
10. BPK Manado
11. BPK Kupang
12. Balai Besar KSDA Riau
13. Balai Diklat Kehutanan Pekanbaru
14. BPDAS Indragiri Rokan
15. Balai TN Bukit 30
16. Balai TN Tesso Nilo
17. BP2HP Wilayah III
3 Scientific community
a. Perguruan Tinggi 1. Universitas Lancang Kuning
2. Universitas Riau
b. Widyaiswara 1. Balai Diklat Kehutanan Pekanbaru
2. Balai Latihan Kehutanan Dishut Riau
4 Pelaku usaha
a. Bidang kehutanan 1. PT. Indah Kiat Pulp and Paper
2. PT. Arara Abadi
3. PT. Inhutani IV
4. PT. Wira Karya Sakti
5. PT. Diamond Raya Timber
6. PT. Riau Fiber
b. Bidang perkebunan 1. PTPN V
2. PT. Tri Bakti Sari Mas
3. Cilindra Group
4. PT. Sinar Haska Lestari
5. PT. Multi Palma Sejati
6. PT. Ganda Era Hendana
7. PT. Laksana Samudra
8. PT. Gumedodo
9. PT. Kusumah
10. PT. Anugrah
11. PT. Lutable Perkasa
c. Bidang lainnya 1. DPD REI RIAU
2. CV. Rancang Mandiri
5 Penyuluh 1. Dishut Prov. Riau
2. Balai Latihan Kehutanan Dishut Riau
No Kelompok Sasaran Instansi
3. Dishut Kab. Kuantan Sengingi
4. Dishutbun Kab. Indragiri Hilir
5. Dishut Kab. Kampar
6. Dishutbun Kota Dumai
7. Dishut Kota Pekanbaru
6 Kelompok masyarakat 1. Kelompok Masyarakat TNTN
2. Masyarakat umum
3. LSM WWF Riau
4. LSM Jikalahari
5. LSM Media
6. Riau Pos
7. Riau TV
8. Riau Bisnis.com
9. Riau Info.com
10. Riau Terkini.com
Lampiran 2. Dokumentasi kegiatan
ERROR: ioerrorOFFENDING COMMAND: image
STACK:
Top Related