ISI PAPARAN
• PendahuluanI
• Kebijakan Ketahanan Pangan Nasional dan EnergiII
• Pertanian BioindustriIII
• Peluang dan Kendala Pengembangan Sorghum untuk bioindustri
IV
• Kebijakan dan Dukungan Teknologi Litbang dalam Pengembangan Pertanian Bioindustri
V
• PenutupVI
PENCAPAIAN SWASEMBADA
DAN SWASEMBADA BERKELANJUTAN
PENINGKATAN DIVERSIFIKASI PANGAN
PENINGKATAN NILAI TAMBAH,
DAYA SAING, DAN EKSPOR
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI
Target Sukses Pembangunan Pertanian
7
Sistem Ketahanan Pangan Nasional:
Kebijakan Ketahanan Pangan Nasional
Undang-undang 18/2012: Pangan(Pengganti UU no 7/1996)
Ketahanan Pangan:
KONDISI
Kedaulatan
Pangan: HAK
Ketersediaan
Keterjangkauan
Konsumsi
Kemandirian
Pangan:
KEMAMPUAN
Masyarakat
dan
perseorangan
yang sehat,
aktif, dan
produktif
secara
berkelanjutan
Keamanan Pangan:
NSPK
8
Kerangka Pikir Filosopis Penyelenggaraan Pangan
9
Penganekaragaman Pangan merupakan upaya meningkatkan Ketersediaan Pangan yang beragam dan yang berbasis potensi sumber daya lokal untuk:
a. memenuhi pola konsumsi Pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman;
b. mengembangkan usaha Pangan; dan/atau
c. meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Undang-undang 18/2012: Pangan(Pengganti UU no 7/1996)
Kebijakan Ketahanan Pangan Nasional
Menambah konsumsisayur, buah, ikan, daging, susu
Perpres No. 22 thn 2009
tentang Percepatan
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
Berbasis Sumberdaya
lokal
(P2KP)
Menambah
konsumsi
karbohidrat/energ
i dari selain
beras-padi
Beragam, bergizi
seimbang,aman(B2SA)
A. Mikro : Perubahan budaya makan RT
Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan
B. Makro: Pengemb. Industri pengolahan pangan
lokal:
kudapan
beras/nasi non padi 10
Pengetahuan
+ Pendapatan
teknologi,
bisnis dan
kebijakan
Diversifikasi Pangan
11
Peraturan Presiden 5/2006
Peraturan Pemerintah yang Dituangkandalam UU No. 30/2007
Kebijakan energi nasional untuk pengembangkansumber energi alternatif sebagai pengganti BahanBakar Minyak (BBM)
Kewajiban pemerintah untuk menyediakan energi baru danenergi terbarukan sebagai bagian dari diversifikasi energi, serta tanggung jawab semua pihak untuk melakukankonservasi energi.
Kebijakan Energi Nasional
1313
Pertanian Bioindustri
Pertanian bioindustri atau industri pertanianadalah usaha pengolahan sumber daya alam hayati (pertanian) dengan bantuan teknologi industri untuk menghasilkan berbagai macam hasil yang mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi
Salah satunya dengan memanfaatkantanaman sebagai sumber energialternatif dengan mengolah tanamanmenjadi bio-fuel
1414
Biofuel yang terdiri atas Bio-diesel danBio-ethanol (ethanol) sebagai sumberenergi pengganti minyak
Biodiesel terbuat dari minyak nabati(minyak kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, kapok, dan kedelai);
Bioetanol terbuat dari bahan bergula atauberpati(tebu, sorgum, nipah, sagu, singkong (ubi kayu), ganyong, ubi jalar, jagung dan sorghum
Bio-Fuel
1515
Jenis
Serealia
Kal./
100 g
Pro.
(g)
Lem.
(g)
Kar.
(%)
Air
(%)
Ser.
(%)
P
(mg)
Ca
(mg)
Fe
(mg)
Sorghum 332 11 3.3 73 11.1 2.3 28 287 4.4
Beras 360 7 0.7 79 9.8 1 6 147 0.8
Jagung 361 9 4.5 72 13.5 2.7 9 380 4.6
Kentang 83 2 0.1 19 - - 11 56 0.7
Ubi kayu 157 1.2 0.3 35 63 - 33 40 0.7
Ubi Jalar 123 1.8 0.7 28 - - 30 49 0.7
Terigu 365 8.9 1.3 7.7 - - 16 106 1.2
Komposisi nutrisi sorghum dibandingkan dengantanaman lain sebagai sumber Pangan
Dari berbagai sumber
16
Potensi hasil etanol dari berbagai sumber tanaman(macam pati/nira)
Sumberkarbohidrat
Hasilpanen,
ton/ha/thn
Hasil alkoholLiter/ton Liter/ha/thn
Molasses 3,6 270 973Singkong 25 180 4500Tebu 75 67 5025Sorgum manis 80*) 75 6000Sagu 6,8$ 608 4133Ubi 62,5**) 125 7812Nipa 27 93 2500Sorgum Biji 6 333,4 2000
*) 2 kali panen/thn; $ Pati sagu kering; **) 2½ kali panen/thnDari berbagai sumber
18
Prospek Tanaman sebagai Penghasil Biofuel
Prospeknya tanaman penghasil biofuel bukan sajaditentukan berlimpahnya bahan baku tanaman sebagaisumber pembuatan biofuels, tetapi ditentukan pula olehkeekonomian kedua bahan bakar tersebut (Bio-diesel dan Bio-ethanol)
Keekonomian dari biofuel bukan saja ditentukanoleh biaya produksi biofuel tersebut, tetapi jugaditentukan oleh harga minyak mentah duniayang berpengaruh pada harga produknya sepertiminyak solar (ADO) dan premium (gasoline).
20
Keunggulan tanaman sorgum manis sebagai bahanbaku dalam pembuatan bi-ethanol adalah
Memiliki produksi biji dan biomass jauh lebih tinggi dibanding tanamantebu dan serealia lain
Adaptasi lebih luas sehingga dapat ditanam di hampir semua jenis
lahan, baik lahan subur maupun lahan marjinal
Lebih tahan terhadap kekeringan, keracunan Al, salinitas tinggi dan
genangan air dibanding tanaman tebu dan tanaman serealia lain
Kebutuhan air untuk tanaman sorgum hanya 1/3 dari tebu dan 1/2 dari
jagung
Memerlukan pupuk relatif lebih sedikit dan pemeliharaannya lebih
mudah
Umur panen sorgum lebih cepat yaitu hanya 3-4 bulan dan sekali tanam
dapat diratun
21
Potensi Areal Pengembangan Tanaman sebagai PenghasilBiofuel
Pulau Lahan Basah Semusim (Ha) Lahan Kering
Semusim
(Ha)1)
Lahan Kering
Tahunan
(Ha)1)
Total
Lahan
KeringRawa Nonrawa Total
Sumatera 354.854 606.1933 961.05 1.311.78 3.226.79 4.538.56
Jawa 0 14.393 14.393 40.544 158.953 199.497
Bali & NT 0 48.922 48.922 137.659 610.165 747.824
Kalimantan 730.160 665.78 1.395.939 3.639.403 7.272.049 10.911.452
Sulawei 0 422.972 422.972 215.452 601.180 816.632
Maluku /Papua 1.893.366 3.539.334 5.432.700 1.738.978 3.440.973 5.179.951
Indonesia 2.978.380 5.297.593 8.275.973 7.083812 15.310.105 22.393.917
1Lahan kering semusim juga sesuai untuk tanaman tahunan.2Lahan kering tahunan pada lahan kering dan sebagian gambut.Sumber: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2013).
22
Kendala Pengembangan Tanaman sebagai PenghasilBiofuel
Sulitnya mengendalikan harga minyak mentah dunia, keekonomian
hasil biofuel ditentukan oleh harga minyak mentah dunia
Ketersediaan lahan pertanian semakin sempit dalam pengembangan
tanaman penghasil biofuel
Terjadinya kenaikan harga pangan ketika tanaman pangan diarahkan
sebagai tanaman penghasil biofuel
Tanaman sorgum potensial sebagai tanaman penghasil biofuel, belum
begitu dikenal dimasyarakat petani dan tanaman ini dianggap sebagai
tanaman kelas bawah
1. Kegiatan Utama : kegiatan Badan Litbang Pertanian utkmendukung program strategis Kemtan (P2BN, PSDSK, GernasKakao)
2. Kegiatan Strategis : kegiatan Badan Litbang Pertanian utkmempercepat pematangan teknologi dan meningkatkanefektivitas pemanfaatan sumberdaya penelitian pertanian(konsorsium, KKP3N, KKP3I,KKP3SL, Insentif Ristek)
3. Kegiatan In-House : kegiatan utk menghasilkan inovasiteknologi terobosan. Diseminasi dan kelembagaanpendukung untuk peningkatan produksi 5 komoditas prioritasdan 30 fokus komoditas pertanian
Kebijakan Litbang Pertanian
24
26
Varietas Tahun
Pelepasan
Rerata
Hasil
(t/ha)*
Potensi
Hasil
(t/ha)*
Volume
Nira
Kadar
Gula
Brik
Rerata
Produks
i Etanol
(ltr/ha)
Potensi
Produksi
Etanol
(ltr/ha)
Umur
Masak
(Hari)
Numbu 2001 3,11 5,83 240,09 12.94 3965.42 7321.50 100-105
Hari
Kawali 2001 2,96 5,0 - - - - 100-110
Hari
Calon Varietas Baru
WHP 2013 2.66 5.73 241.55 14.11 5701.68 8759.35 100- 113
Hari
15011B 2013 2.44 5.50 244.55 14.62 5917.03 8235.72 100- 108
Hari
Varietas unggul sorghum sebagai Inovasi TeknologiLitbang dalam mendukung pengembangan
pertanian bioindustri
27
Varietas Tahun Hasil (t/ha) Karakter spesifik Pelisensi
Semar-10Bima-1Bima-2 BantimurungBima-3 BantimurungBima-4Bima-5Bima-6Bima-7Bima-8Bima-9Bima-10Bima-11Bima-12 QBima-13 QBima-14Bima-15
2001200120072007200820082008201020102010201020102011201120112011
9,09,011,010,012,011,011,0 12,111,713,413,113,211,011,013.013.0
High BiomasStay greenStay greenStay greenStay greenStay greenStay green Early maturityEarly maturityStay green Stay green Stay green QPMQPMStay greenStay green
-Pemprov SumbarPT. SaprotanPT. GISPT. Bintang Timur PasifikPT. SASPT. ParisonnaPT. BiogenePT. BiogenePT. Tossa ShaktiPT. Tossa ShaktiPT. Tossa ShaktiPT. Berdikari-South Sul Province-South Sul Province
Varietas unggul jagung hibrida sebagai InovasiTeknologi Litbang dalam mendukung pengembangan
pertanian bioindustri
29
Kebutuhan konsumsi BBM dalam negeri yang terus meningkat (1,3 jutabarrel per hari) tidak sepadan dengan produksinya 950.000 barelperhari, sehingga dapat dipahami jika upaya pengembangan bahanbakar alternatif menjadi sangat penting
Pertanian bioindustri dapat menjadi salah satu roda penggerak dalammenghasilkan bahan bakar alternatif melalui industry biofuel
Dukungan Litbang Pertanian melalui penciptaan teknologi varietas danteknologi pasca panen dalam pengembangan sumber bahan alternatif
Varietas yang telah dihasilkan Litbang Pertanian khususnya serealiaselain padi 2010-2013 adalah jagung hibrida sebanyak 18 varietas, komposit sebanyak 4 dan sorgum 4 varietas
Diperlukan sinergisitas kelembagaan pemerintah dalam mendukung
pengembangan sumber bahan bakar alternatif
Penutup
Top Related