8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
1/19
DRAINASE PERKOTAAN
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
2/19
TIK
Mampu merancang sistem drainasesumur resapan
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
3/19
Konsep dasar sumur resapan padahakekatnya adalah memberikankesempatan dan jalan pada air hujanyang jatuh diatap atau lahan yang
G G A TNNEP A R
kedap air untuk meresap ke dalamtanah dengan jalan menampung airtersebut pada suatu sistem resapan.Dengan adanya tampungan, maka airhujan mempunyai cukup waktu untukmeresap ke dalam tanah, sehinggapengisian tanah menjadi optimal.
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
4/19
Manfaat Sumur Resapan1. Mengurangi air limpasan, sehingga jaringan drainase
akan dapat diperkecil.2. Mencegah adanya genangan air dan banjir.3. Mempertahankan tinggi muka air tanah yang semakin
ar sema n menurun, a a e s penggunaan a r.4. Mengurangi/menahan intrusi air laut bagi daerah yang
berdekatan dengan wilayah pantai.5. Mencegah penurunan/amblesan tanah (land
subsidence), akibat pengambilan air tanah yangberlebihan.
6. Mengurangi pencemaran air tanah.7. Menyediakan cadangan air untuk usaha tani bagi
lahan di sekitarnya.
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
5/19
Komponen Bangunan Sumur Resapan
Saluran irigasi sebagai sumber air yang akandimasukkan ke dalam sumur.
Bak kontrol yang berfungsi untuk menyaring
Pipa pemasukan Sumur resapan Pipa pembuangan yang bersungsi sebagai
saluran pembuangan jika air dalam sumurresapan sudah penuh.
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
6/19
Skema Teknis Sumur Resapan
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
7/19
Beberapa Ketentuan Konstruksi
Sumur Resapan1. Sebaiknya letak berada diatas atau di arah hulu dari
sumur-sumur gali yang akan dipelihara/ditingkatkan muka
air tanahnya.2. Untuk menjaga pencemaran air di aquifer kedalaman
sumur resapan diatas kedalaman muka air tanah tidak.
3. Pada daerah berkapur/karst perbukitan kapur dengankedalaman tanah yang dangkal, kedalaman air tanah padaumumnya sangatlah dalam sehingga pembuatan sumurresapan sangatlah tidak direkomendasikan. Demikian pula
sebaliknya di lahan pertanian pasang surut yang berairtanah sangat dangkal.
4. Untuk mendapatkan jumlah air yang memadai, sumurresapan harus memiliki tangkapan air hujan berupa suatu
bentang lahan baik berupa lahan pertanian atau ataprumah.
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
8/19
Beberapa Ketentuan Konstruksi
Sumur Resapan5. Sebelum air hujan yang berupa aliran permukaan
masuk kedalam sumur melalui sebuah parit, sebaiknyadilakukan penyaringan air di bak kontrol terlebih dahulu.
6. Bak kontrol terdiri-dari beberapa lapisan berturut-turut, , .
7. Penyaringan ini dimaksudkan agar partikel-partikeldebu hasil erosi dari daerah tangkapan air tidak terbawamasuk ke sumur sehingga tidak menyumbat pori-porilapisan aquifer yang ada.
8. Untuk menahan tenaga kinetis air yang masuk melaluipipa pemasukan, dasar sumur yang berada di lapisankedap air dapat diisi dengan batu belah atau ijuk.
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
9/19
Beberapa Ketentuan Konstruksi
Sumur Resapan9. Pada dinding sumur tepat di depan pipa pemasukan,
dipasang pipa pengeluaran yang letaknya lebih rendah daripada pipa pemasukan untuk antisipasi terjadi luapan air didalam sumur.
hujan, luas tangkapan air, konduktifitas hidrolika, tebaldan daya tampung lapisan aquifer. Umumnya berkisarantara 11,5m
11. Tergantung pada tingkat kondisi lapisan tanah dan
ketersediaan dana yang ada, dinding sumur dapat dilapis.Lebih baik bila dibuat lubang2 air dapat meresap jugasecara horizontal.
12. Untuk menghindari terjadinya gangguan maka bibir
sumur dapat dipertinggi atau ditutup dengana an/ lesteran.
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
10/19
Faktor yang menentukanDimensi Sumur Resapan
luas permukaan penutup lahan, yaitu lahan
yang airnya akan ditampung dalam sumurresapan meliputi luas atap, lapangan parkirdan perkerasan-perkerasan lainnya.
Karakteristik hujan, meliputi intensitas hujan,lama hujan, salang waktu hujan. Makin tinggihujan dan makin lama berlangsungnya hujanmemerlukan volume sumur resapan makinbesar.
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
11/19
Cont. Koefisien permeabilitas tanah, yaitu kemampuan
tanah dalam melewatkan air persatuan waktu.Tanah berpasir mempunyai koefisien yang lebihtinggi dibandingkan tanah berlempung.
.yang dalam, sumur resapan perlu dibuat secarabesar-besaran karena tanah benar-benarmemerlukan pengisian air melalui sumur-sumurresapan, sebaliknya pada lahan dengan muka airdangkal, pembuatan sumur resapan kurang efektif,terutama pada daerah pasang surut atau daerahrawa dimana air tanahnya sangat dangkal. Bilamuka air tanah kurang dari 5 m, maka konstruksiyang dipakai adalah parit peresapan air hujan.
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
12/19
E S A APR.S N
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
13/19
Dimensi Sumur Resapan :
1. Litbang Pemukiman PU (1990)2. HMTL-ITB (1990)
3. Sunjoto (1988)
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
14/19
Litbang Pemukiman PU (1990)
Pusat penelitian dan Pengembangan Permukiman PU (1990) telah menyusun
standar tata cara perencanaan teknis sumur resapan air hujan untuk lahanpekarangan yang dituangkan dalam SK SNI T-06-1990 F. Formula inidibangun berasaskan keseimbangan statik, sbb:
KTAITA
H = kedalaman/tinggi air dalam sumur (m)
I = intensitas hujan (m/jam)
At = Luas tadah, berupa luas bidang atap atau permukaan yang diperkeras (m2) As = luas tampungan sumur (m2)
P = keliling sumur (m)
K = koefisien permeabilitas tanah (m/jam)
T = durasi hujan (jam) R : Radius sumur (m)
PKTAs +=
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
15/19
HMTL-ITB (1990) Model ini berdasarkan pada asas keseimbangan statis yang dibangun
berdasarkan formulasi empiris yang menghitung dimensi sumur resapanyang mendasarkan konsep V. Breen bahwa hujan terkonsentrasi adalah90% dan konsep Horton bahwa air yang meresap alami adalah sebesar30% jadi yang harus diresapkan adalah sebesar 70% maka formula:
224
dengan: H = tinggi air dalam sumur (m) At = luas bidang atap (m2) d = dimensi sumur (0,80 1,40 m) p = Faktor perkolasi (menit/cm) R24j = curah hujan terbesar dalam 24 jam (mm/hr) 0,7 = air hujan yang diresapkan sebesar 70% (Horton) 0,9 = hujan terkonsentrasi sebesar 90% (V.Breen)
1/6 = faktor konversi dari 24 jam ke 4 jam (V.Breen)
1000..4/
...,.,.2dH
t
=
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
16/19
Secara teoritis, volume dan efisiensi sumur resapan dapat
dihitung berdasarkan keseimbangan air yang masuk kedalamsumur dan air yang meresap kedalam tanah dan dapat ditulissebagai berikut:
J O T 1ONUS 9 8 8
dengan,H : tinggi muka air dalam sumur (m)
Q : debit air masuk (m3/j)F : faktor geometrik (m)K : koefisien permeabilitas tanah (m/j)T : Durasi Dominan Hujan (j)R : Radius sumur (m)
=
2exp1 RFKH
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
17/19
Faktor Geometrik SumurFaktor geometrik yang pertama diperkenalkan oleh Forchheimer
(1930) untuk menghitung permeabilitas tanah adalah besaranyang mewakili keliling serta luas tampang sumur, gradienhidraulik, keadaan perlapisan tanah serta kedudukan sumurterhadap perlapisan tersebut serta porositas dinding sumur yangdinyatakan dalam besaran radius sumuran
1. Berbentuk bola, seluruh lapisan tanah porus (Samsioe, 1931;Dachler, 1936; Aravin, 1965)
2. Dasar setengah bola, lapisan tanah bawah porus atas kedap air
(Samsioe, 1931; Dachler, 1936; Aravin, 1965)
3. Dasar Rata, lapisan tanah bawah porus atas kedap air(Forchheimer, 1930; Dachler, 1936; Aravin, 1965)
RF 4=
RF 2=
RF 4=
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
18/19
Cont.4. Dasar setengah bola, seluruh lapisan tanah porus (Sunjoto, 1996)
5. Dasar rata, seluruh lapisan tanah porus, Harza (1935) memberikan F = 4,8R s/d 5,6R,Taylor (1948) menghasilkan F = 5,7R dan Hvorslev (1951) memberikan kesepakatan F= 5,5R. Sedangkan menurut Sunjoto (1989)
RF2
=
RF 2=. asar se enga o a, n ng awa sumur porus, ap san ana awa porus an a as
kedap air (Sunjoto, 1996)
7. Dasar rata, dinding bawah sumur porus pada lapisan tanah bawah porus dan atas kedapair menurut Dachler (1936)
Sedangkan menurut Sunjoto (1996)
+
+
+
+=
12
2ln2
2
2
R
L
R
RLLn
RLF
+
+
=
1ln
2
2
R
L
R
L
LF
( )
+
+
+
+=
12
ln
2ln2
2
R
L
R
RL
RLF
8/2/2019 Draiper - Bab V Sumur Resapan
19/19
8. Dasar setengah bola, dinding bawah sumurporus dan seluruh lapisan tanah porusmenurut Sunjoto (1996)
9. Dasar rata, dinding bawah sumur porus danseluruh lapisan tanah porus menurut Dachler
(1936)
Sedangkan menurut Sunjoto (1996)
+
+
+
+=
12
2ln
2ln2
2
2
R
L
R
RL
RLF
+
+
=
122
ln
2
2
RL
RL
LF
+=
)2ln(2 RLF
10. Dasar setengah bola, seluruh dinding sumurporus dan seluruh lapisan tanah porusmenurut Sunjoto (1996)
11. Dasar rata, seluruh dinding sumur porus danseluruh lapisan tanah porus menurut Sunjoto(1996)
+
+
+
12
2ln
2
R
L
R
RL
+
+
+
+=
1
5
2
5
)2(2ln
2ln2
2
2
R
H
R
RH
RHF
+
+
+
+=
1
5
2
5
)2(2ln
)2ln(2
2
R
H
R
RH
RHF
Top Related