DRAFT 1 PERJANJIAN KERJASAMA
IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN KARBON HUTAN BERBASIS
LANSEKAP DI TAMAN NASIONAL BERBAK DAN TAMAN HUTAN RAYA
SEKITAR TANJUNG SERTA DAERAH PENYANGGANYA
DI HUTAN LINDUNG GAMBUT AIR HITAM DALAM- AIR HITAM LAUT DAN
HUTAN PRODUKSI TERBATAS SUNGAI KUMPEH, PROVINSI JAMBI
Disampaikan Dalam :
DISKUSI PERJANJIAN KERJASAMA
ZSL, DIT.PJLK2HL, Dinas Kehutanan Prov.Jambi, Balai Taman Nasional Berbak
Bogor , 13 Pebruari 2015
Erwin A Perbatakusuma ([email protected])
Andjar Rafiastanto ([email protected])
Zoological Society of London : Tinjauan Umum dan Kegiatan
• The Zoological Society of London (ZSL) adalah organisasi
internasional dalam bidang keilmuan, konservasi terapan dan
pendidikan yang didirikan oleh Sir Stamford Raffles tahun 1826.
ZSL terdaftar sebagai sebuah yayasan di Inggris dengan No.
208728. Berkantor pusat di London dengan Kantor Program
Indonesia di Kota Bogor dan Kantor Lapangan di Kota Jambi
dan Palembang
• Misi ZSL : Untuk mencapai dan mengembangkan pelestarian
satwa dan habitatnya di seluruh dunia. Misi ini dicapai :
• menjalankan program-program konservasi lapangan di lebih 50
negara dengan 150 proyek lapang dengan investasi £ 3,654,000
mengembangkan perannya sebagai sebuah pusat penelitian,
biologi konservasi, dan kesejahteraan satwa;
• meningkatkan pemahaman publik tentang satwa dan
kesejahteraannya serta tentang masalah-masalah yang terkait
dengan pelestariannya;
• melaksanakan program pendidikan dan informasi,
• memenuhi perannya sebagai tempat memajukan serta
pembelajaran bidang zoology dan konservasi satwa melalui
publikasi ilmiah, lokakarya, pengajaran, penganugerahan
penghargaan, serta pengembangan kebijakan konservasi.
Zoological Society of London : Tinjauan Umum dan Kegiatan
• Jumlah Tenaga Kerja di Indonesia 38 orang : 36 orang
Warga Negera Indonesia yang bekerja di Kantor ZSL Bogor
dan di Kantor Lapangan ZSL dan 2 orang Warga Negara
Asing yang bekerja di Kantor ZSL Bogor.
• Misi di Indonesia : “Menangani konflik kepentingan antara
konservasi dan pembangunan ekonomi melalui konservasi
lansekap satwa liar”.
• Sejak tahun 2002 bekerja di Indonesia berdasarkan aspek-
aspek dukungan legalitas :
1. Surat Kementerian Luar Negeri – Direktorat Jenderal
Multilateral No. 0953/SB/VI/2008/51 tanggal 28 Juni 2008
tentang Hasil Rapat Interdep Permohonan Pendaftaran
LSM Asing Zoological Society of London (ZSL) di
Indonesia
2. Memorandum Saling Pengertian antara Direktorat Jenderal
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian
Kehutanan dengan The Zoological Society of London
tanggal 30 Mei 2011 tentang “ Konservasi Spesies Satwa
Terancam Punah dan Habitatnya”
Zoological Society of London : Tinjauan Umum dan Kegiatan
3. Memorandum Saling Pengertian antara Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia dengan The Zoological Society of
London tentang Penelitian Ilmiah Untuk Mendukung
Konservasi Hidupan Liar tanggal 30 Maret 2010.
4. Perjanjian –perjanjian kerjasama ZSL dengan Balai
Taman Nasional Berbak (2011), Balai Konservasi Sumber
Daya Alam (BKSDA) Jambi (2011) dan BKSDA Sumatera
Selatan (2011, 2012), Direktorat PJLK2HL Ditjen PHKA -
Kementerian Kehutanan (2011), Kepala Dinas Kehutanan
Provinsi Jambi (2013)
5. Keputusan Menteri Kehutanan No SK.549/Menhut-II/2013
tentang Persetujuan Penyelenggaraan Demonstration
Activities Reducing Emission from Deforestation and
Forest Degradation (DA REDD+ ) Pada Taman Nasional
Berbak seluas 142.750 Hektar.
Zoological Society of London : Tinjauan Umum dan Kegiatan
1. Pemanfaatan karbon untuk mendapatkan insentif ekonomi
guna membangun lansekap konservasi harimau
2. Pengurangan dampak negatif dari kegiatan industri pada
lansekap konservasi
3. Pengurangan dampak konflik satwa liar di lansekap
konservasi
4. Penelitian aspek-aspek ekologi satwa liar yang mendukung
kegiatan di atas
Lokasi Proyek:
Lansekap hutan gambut Berbak terletak di Kabupaten-kabupaten Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur , Provinsi Jambi. Kawasan Inti terdiri dari Taman Nasional Berbak yang mengandung hutan gambut dalam, dan merupakan hutan gambut masih tersisa di Kawasan Pantai Sumatera bagian Barat Laut di Kawasan Penting Biodiversitas Daratan Sunda Besar.
Luas Kawasan Proyek Inisiatif Karbon Berbak (IKB) di lansekap Berbak 238,000 ha, terdiri dari 4 kawasan fungsi hutan, Taman Nasional Berbak (142,750 ha), Hutan Lindung Gambut Air Hitam Dalam (18,700 ha), Hutan Produksi (62,000 ha), Taman Hutan Raya Tanjung (17,893 ha).
Pengembang Proyek :
Zoological Society of London
• MITRA KERJA : Balai Taman Nasional Berbak, Dinas Kehutanan Provinsi Jambi , Yayasan Gita Buana, Deltares, Satuan Tugas Nasional REED+ ? BP REDD+, IUPHK-HA PT. Putraduta Indahwood, IUPHK-HA PT. Pesona Belantara Persada , KOMDA REDD+ Jambi
• SUMBER PENDANAAN : Clinton Climate Initiative, Tropical Forest Conservation Action , DEFRA UK, Panthera Fund, Darwin Initiative-UK, 21 Century Tiger, US Fish and Wildlife Service, Segre Fund , Millennium Challenge Compact, FREDDI-Norway
Mitra Kerja dan Sumber Pendanaan :
Rencana Project Design Document (PDD):
• Voluntary Carbon Standards (VCS) • Climate Community and Biodiversity (CCB)
Taman Nasional Berbak
Hutan Lindung Gambut
Taman Hutan Raya Tanjung
IUPHK-HA PT. Putraduta Indahwood
IUPHK-HA PT. Pesona Rimba Belantara
PRAKARSA KARBON BERBAK: MEMBANGUN READINESS PROYEK REDD+
ANCAMAN-ANCAMAN UTAMA :
Jarak Dari DesaJarak Dari Jalan
Jarak Dari Sungai Jarak Dari Api
Peta. Kompilasi Faktor Pendorong Deforestasi dan
Degradasi Hutan dan Potensi Resiko Transisi
Kawasan Berhutan ke Kawasan Non Hutan. Kawasan
berwarna hitam menunjukan kawasan tidak berisiko
terjadi transisi ke non- hutan
Peta : Faktor-faktor Utama Pendorong Deforestasi dan Degradasi Hutan
ANCAMAN-ANCAMAN UTAMA :
Baseline BAU Emisi Tahunan Kawasan Inisiatif Karbon Berbak Selama 30 tahun
Baseline BAU Emisi Tahunan Per-Unit Pengelolaan Kawasan Hutan Selama 30 tahun
Emisi Degradasi terencana, Emisi Deforestasi Tidak Terencana, Emisi Pengeringan Gambut,
Net Kumulatif Emisi
Taman Nasional Berbak , Hutan Lindung Gambut, Taman Hutan Raya Tanjung, IUPHHK-HA PT. Putraduta Indahwood, IUPHHK-HA PT. Pesona Belantara Persada , Total Kawasan Hutan Produksi
ANCAMAN-ANCAMAN UTAMA :
KELAYAKAN TIPE PROYEK REDD+ (NOMENCLATUR VSC 2008) DI LANSEKAP BERBAK
KELAYAKAN SKENARIO PROYEK REDD+ DI LANSEKAP BERBAK
L O K A S I
Improvement Forest
Management (IFM )– Reduced Impact Logging
(RIL) /Pembalakan
KayuBerdampak
Rendah
REDD - Avoided Unplanned Mosaic Deforestation and
Degradation (AUMDD)/Pencegahan
Mosaik Deforestasi danDegradasi Tidak
Terencana
REDD –Avoided Planned
Deforestation(APD) /
PencegahanDeforestasiTerencana
Peat Rewetting and Conservation
(PRC)/PembasahanKembali dan
Konservasi Gambut
TAMAN NASIONAL BERBAK - TERBATAS-
SANGAT LAYAK
HUTAN LINDUNG GAMBUT - LAYAK-
LAYAK
TAMAN HUTAN RAYA TANJUNG
- LAYAK LAYAKSANGAT LAYAK
IUPHHK-HA PT PUTRADUTA INDAHWOOD
SANGAT LAYAKLAYAK - SANGAT LAYAK
IUPHHK-HA PT . PESONA BELANTARA PERSADA
SANGAT LAYAKLAYAK - SANGAT LAYAK
• Pentingnya Proyek Inisiatif Karbon Berbak sebagai
Demontration Activities REDD di Indonesia dengan diberikan
persetujuan oleh Kementerian Kehutanan melalui Keputusan
Menteri Kehutanan No. SK.549/2013,
• Proyek Inisiatif Karbon Berbak juga mendapat dukungan dan
tercatat sebagai aksi prioritas pengurangan emisi dalam
Strategi dan Rencana Aksi REDD+ Provinsi Jambi 2012-2032
(SRAP) yang telah ditetapkan oleh Keputusan Gubernur No.
352/2013. Disamping itu sejalan dengan Strategi dan Rencana
Aksi Nasional REDD+ dan Jambi telah terpilih sebagai salah
satu provinsi percontohan REDD+ di Indonesia oleh UKP4.
• Taman Hutan Raya Tanjung sebagai bagian lanskap Berbak
telah mendapatkan dukungan dari Dinas Kehutanan Provinsi
Jambi No. 3111/BHKA-43/IV/2013 sebagai lokasi DA REDD+
• Proyek Inisiatif Karbon Berbak sejalan dengan pencapaian
target penurunan emisi sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Presiden No. 61 / 2011 tentang Rencana Aksi Nasional
Penurunan Emisi GRK dengan indikasi target 1,83 juta ton emisi
CO2e
PENCAPAIAN KEMAJUAN KEGIATAN –MENCIPTAKAN KONDISI PEMUNGKIN DAN MERANCANG PROYEK REDD+ BERSKALA LANSEKAP
Dari 34 kegiatan dalam Rencana Kerja Lima Tahun ZSL –
Balai Taman Nasional Berbak - Dit.PJLK2HL Kementerian
Kehutanan : 4 kegiatan sedang berjalan dan 4 kegiatan
belum dikerjakan dan 26 kegiatan telah selesai dikerjakan .
Semua kegiatan yang telah selesai dan masih berjalan
masih dalam fase readiness, diantaranya ;
• Desktop study kelayakan REDD+ (estimasi dan
cadangan karbon, proyeksi emisi karbon, skenario tipe
proyek REDD,nilai ekonomi karbon )
• Monitoring biodiversitas kunci (satwa harimau, burung,
gibon)
• Instalasi 150 jebakan kamera untuk memantau
keberadaan, distribusi dan populasi harimau Sumatera
dan satwa pemangsanya.
• Survey base line sosial ekonomi masyarakat 32 desa
dan Survey persepsi masyarakat pada 7 desa
• Monitoring 3500 fenologi pohon hutan dan produktivitas
serasah hutan seluas 6 hektar
• Monitoring subsisden permukaan air dan subsisden
tanah gambut pada 3 lokasi dan pemetaan kanal.
• Menguji insentif REDD+ melalui kegiatan ekonomi
masyarakat pada 11 desa percontohan
- PENCAPAIAN RINCIAN KEMAJUAN KEGIATAN
• Membangun infrastruktur proyek (stasiun penelitian,
permanen sampling plot)
• Memfasilitasi peningkatan Sistim Patroli Hutan
melalui SMART (Spatial Monitoring and Reporting
Tool)
• Instalasi 6 alat pemantau hidrologi dan subsiden
tanan di lahan gambut
• Instalasi 4 (empat) km pagar listrik tenaga surya
ramah harimau di 2 desa untuk mengurangi
kematian harimau dan konflik masyarakat – harimau
Sumatera
• Membentuk dan mengoperasikan dua unit Wildlife
Conflict and Crime Response Team (WCCRT) untuk
mengurangi konflik satwa harimau – manusia
• Penyusunan Project Design Document (PDD)
berdasarkan Standar VSC dan CCB
• Memulai proses FPIC / Padiatapa dalam
perencanaan REDD+ pada masyarakat di 32 desa
• Pemetaan Desa dan Perencanaan Pemanfaatan
Lahan Partisipatif pada 5 desa
- PENCAPAIAN RINCIAN KEMAJUAN KEGIATAN
1.Melestarikan hutan gambut lansekap Berbak Provinsi Jambi adalah vital dalam mendukung rencana penurunan emisi Gas Rumah Kaca Nasional dan Daerah
2.Melestarikan Lanskap Berbak akan mempertemukan tujuan mitigasi perubahan iklim, pembangunan ekonomi dan konservasi alam
3. Fase persiapan DA REDD+ di Taman Nasional Berbak telah diselesaikan dan memasuki pengujian implementasi kegiatan REDD+ berbasis ekosistem
4.Kunci keberhasilan pelaksanaan REDD+ adalah menguatkan pengetahuan lokal, ilmu pengetahuan baru, keuangan iklim berbasis kinerja untuk mengkatalisasi ekonomi hijau yang menghasilkan multi manfaat REDD+
5.Prakarsa REDD+ yang efektif di Lanskap Berbak, perlu disesuaikan dengan kepentingan dan prioritas lokal serta didasari atas praktek-praktek pengelolaan hutan dan sumber daya alam lokal yang berlaku.
- SIMPULAN DAN PETIKAN HIKMAH PEMBELAJARAN REDD+
6. Diusulkan pentingnya penerapan Pendekatan Lansekap (landscape approach) dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama yang baru:
• Lansekap yang sehat adalah bagian penting dari solusi perubahan iklim dan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Penggunaan lahan, perlindungan hutan, ketahanan pangan dan pertanian menjadi elemen penting dari Kesepakatan Iklim Global Paska Tahun 2020;
• Kegiatan REDD+ lebih berkelanjutan dan penyimpanan karbonnya akan menjadi permanen serta lebih mendapat dukungan dan lebih bermanfaat bagi masyarakat lokal pada skala lansekap, jika menggabungkan upaya mitigasi iklim dengan langkah-langkah adaptasi iklim dan pembangunan ekonomi rendah emisi yang mendukung dalam meningkatkan penghidupan ekonomi dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat yang mendesak dan ketahanan masyarakat terhadap dampak-dampak bahaya perubahan iklim,
- SIMPULAN DAN PETIKAN HIKMAH PEMBELAJARAN REDD+
• Keberhasilan kegiatan REDD + akan terbatas, jika berfokus pada sepetak blok hutan atau lahan pertanian, tapi bisa jauh lebih berpengaruh, jika dikaitkan dengan lansekap yang lebih besar mencakup beberapa kepentingan penggunaan lahan untuk mencapai tujuan REDD+ dalam menyimpan karbon, mempertahankan keanekaragaman hayati dan layanan ekosistem, mendukung produksi pertanian berkelanjutan, dan berkontribusi dalam meningkatkan mata pencaharian masyarakat lokal.
7. Perjanjian Kerjasama dengan Dit.PJL K2HL dan Balai Taman Nasional Berbak dan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi telah habis masa berlakunya pada tahun 2013 dan kerjasama ini perlu dilanjutkan dengan mempertimbangkan hasil penbelajaran pelaksanaan Perjanjian Kerjasama sebelumnya, baik kegagalan maupun keberhasilan yang diperoleh.
- SIMPULAN DAN PETIKAN HIKMAH PEMBELAJARAN REDD+
- DRAFT VER.1 PERJANJIAN KERJASAMA
2. RINCIAN BATANG TUBUH PERJANJIAN KERJASAMA :1.LATAR BELAKANG
2.DASAR PELAKSANAAN DAN AZAS KERJASAMA
3.MAKSUD DAN TUJUAN KERJASAMA
4.OBYEK DAN RUANG LINGKUP KERJASAMA
5. DUKUNGAN PARA PIHAK
6.PELAKSANAAN KEGIATAN
7.SUMBER DANA
8.JANGKA WAKTU, PERUBAHAN DAN PENGAKHIRAN
9.PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN MUSYAWARAH MUFAKAT10.K A H A R11.ADENDUM12.PENUTUP
1. Terdiri dari 36 halaman mencakup batang tubuh sebanyak 132 BAB, 24 Pasal, 49 Ayat serta 4 lampiran
.
- DRAFT VER.1 PERJANJIAN KERJASAMA (Perpanjangan)
RINCIAN LAMPIRAN PERJANJIAN KERJASAMA
1. ARAHAN PROGRAM
2. MEKANISME KERJASAMA, PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI
3. DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PENDUKUNG
PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJASAMA
4. RENCANA KERJA TAHUN 2015 – 2018 PROGRAM KARBON HUTAN
LANSEKAP BERBAK
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
2 . PIHAK TERLIBAT :Terdiri dari 4 Pihak yang terlibat : 1). Pihak Pertama: Manajer ZSL Indonesia, 2) Pihak Kedua : Direktur Pemanfaatan Jasa LingkunganKawasan Konservasi dan Hutan Lindung Kementerian LHK, Kepala DinasKehutanan Provinsi Jambi dan Kepala Balai Taman Nasional Berbak
3. MASA BERLAKU : 3 (tiga ) Tahun 2015 – 2018.
4. LOKASI KERJA : Taman Nasional Berbak, Taman Hutan Raya Tanjung, Hutan Lindung Air Hitam Dalam-Air Hitam Laut , Hutan Produksi TerbatasSungai Kumpeh . Total Luas : 237.424 hektar
1. JUDUL PERJANJIAN KERJASAMA : “ Implementasi Penyelenggaraan Karbon Hutan Berbasis Lansekap di Taman Nasional Berbak dan Taman Hutan Raya Sekitar Tanjung, sertaDaerah Penyangganya di Hutan Lindung Gambut Air Hitam Dalam-Air Hitam, Laut dan Hutan Produksi Terbatas Sungai Kumpeh Provinsi Jambi ”.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
PETA LOKASI
.
BAB III : TUJUAN
Tujuan Perjanjian Kerjasama ini adalah untuk:
(1)Menciptakan arah baru ketahanan iklim di Lansekap Berbak dengan
terpeliharanya keanekaragaman hayati, berkurangnya pelepasan emisi karbon,
terjaganya keseimbangan hidrologis gambut dan berkurangnya kemiskinan
masyarakat lokal;
(1)Mengembangan dan melaksanakan model kegiatan-kegiatan berbasis
ekosistem yang berkelanjutan dan mampu dipantau, dilaporkan serta diverifikasi
kinerjanya dengan cara memperbaiki kegiatan pemanfaatan lahan gambut serta
pengelolaan air gambut yang lebih berkelanjutan serta reduksi emisi karbon
didaftarkan, divalidasi dan diverifikasi berdasarkan Voluntary Carbon Standard
(VSC) dan Climate Community Biodiversity Standard (CCBA) guna menciptakan
pendanaan baru yang berjangka panjang serta keamanan dan keberlanjutan
investasi sosial ekonomi masyarakat dan konservasi lahan gambut.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
.
BAB IV : OBYEK DAN RUANG LINGKUP KERJASAMA
a) Pengembangan intitusi REDD+ skala lansekap yang tepat dan disepakati para
pihak;
b) Pengembangan zonasi pemanfatan lahan gambut berkelanjutan, rehabilitasi
hidrologi lahan gambut, rehabilitasi vegetasi lahan gambut dan pengelolaan air
lahan gambut;
c) Pengembangan kewirausahaan petani kecil dan sistim pertanian berkelanjutan;
d) Pelibatan sektor swasta dalam penerapan praktek pengelolaan terbaik (Best
Management Practices);
e) Pengembangan mekanisme pembagian manfaat (benefit sharing) REDD+;
f) Pengembangan Kerangka Pengaman (Safeguard) dan Sistem MRV
(Measurement, Reporting, Verification) dan penggalangan pendanaan jangka;
dan
g) Pengelolaan pengetahuan dan berbagi pembelajaran REDD+.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
BAB V : DUKUNGAN PARA PIHAK
Dukungan Pihak Pertama
1.Memastikan pelaksanaan seluruh kegiatan berjalan sesuai dengan Perjanjian
Kerjasama ini;
2.Memfasilitasi bantuan teknis penyusunan perencanaan penggunaan lahan
gambut dan pengelolaan air berkelanjutan;
3.Memfasilitasi bantuan teknis penyusunan dan submisi Dokumen Rancangan
Proyek (Project Design Document) kepada Voluntary Carbon Standart dan
Climate Community Bidodiversity Standart untuk divalidasi dan diverifikasi oleh
lembaga independen;
4.Memfasilitasi penyediaan dan penggalangan dana melalui bantuan hibah dari
lembaga pendanaan internasional dan perdagangan karbon, agar Perjanjian
Kerjasama dapat dilaksanakan;
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
6. Memfasilitasi pengadaan peta, data dan informasi bio-hidro-geofisik di
lansekap Berbak terkini yang dibutuhkan dalam perencanaan dan
pelaksanaan Perjanjian Kerjasama;
7. Memfasilitasi pengembangan jaringan kerja pelaksanaan Perjanjian
Kerjasama pada level lokal, regional, nasional, dan internasional untuk
meningkatkan kapasitas pengetahuan, kemampuan, sumber daya informasi,
sumber daya manusia dan sumber daya finansial;
8. Menyampaikan laporan khusus, laporan kemajuan berkala setiap 6 bulan,
laporan tahunan dan laporan akhir kegiatan kepada PIHAK KEDUA dan
pihak lainnya yang relevan;
9. Menyusun dan mempublikasikan laporan ilmiah dari hasil pelaksanaan
Perjanjian Kerjasama;
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
10. Mempromosikan dan memberikan bantuan teknis dalam identifikasi dan
penyusunan proposal pendanaan untuk kegiatan pembangunan ekonomi
rendah karbon, konservasi keanekaragaman hayati, konservasi lahan gambut
yang akan didanai oleh lembaga-lembaga donor;
11. Memfasilitasi peningkatan kapasitas masyarakat lokal dan lembaga
pemerintah terkait dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya lahan
gambut dan pengelolaan air lahan gambut yang berkelanjutan, konservasi
keanekaragaman hayati serta pembangunan rendah emisi karbon;
12. Memastikan bahwa nilai kredit akan selalu diberikan kepada PIHAK KEDUA
dan semua personil yang terlibat pada setiap penyusunan publikasi ilmiah,
pendidikan dan periklanan, yang dihasilkan dari Perjanjian Kerjasama;
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
13. Melaksanakan kegiatan implementasi program karbon hutan berbasis
lansekap terkait dengan kewenangannya dan ruang lingkup kegiatan
kerjasama yang telah ditetapkan PARA PIHAK;
14. Memperoleh informasi perkembangan dan seluruh hasil dari kegiatan
yang dilakukan oleh masing-masing Pihak;
15. Memberikan masukan untuk dibahas dan diputuskan bersama PARA
PIHAK dalam hal pelaksanaan program.
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
Dukungan Pihak Kedua
1. Memastikan pelaksanaan seluruh kegiatan berjalan sesuai dengan
Perjanjian Kerjasama ini;
2. Membantu pengadaan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI)
dan atau Surat Izin Masuk lainnya bagi Tim Peneliti dari PIHAK PERTAMA
untuk memasuki kawasan hutan dalam mengadakan penelitian dan
monitoring hidro biodiversitas terkait pelaksanaan Perjanjian Kerjasama di
Taman Nasional Berbak, Taman Hutan Raya Sekitar Tanjung, Hutan Lindung
Gambut Air Hitam Dalam dan Air Hitam Laut, Hutan Produksi Terbatas
Sungai Kumpeh;
3. Membantu menyediakan data-data pendukung seperti citra satelit dan
peta-peta serta informasi-informasi lainnya yang akan dipergunakan untuk
mendukung pelaksanaan Perjanjian Kerjasama;
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
4. Membantu menyediakan staf (Polhut/Teknisi/Fungsional) yang akan
membantu selama PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan kegiatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian Kerjasama;
5. Memfasilitasi pelaksanaan koordinasi dengan dinas/instansi daerah/instansi pusat
untuk mensinkronisasikan Program APBD dan atau APBN yang mendukung dan
memperkuat pelaksanaan Perjanjian Kerjasama;
6. Memfasilitasi pelaksanaan koordinasi bagi dinas/instansi daerah kepada
Kementerian/Lembaga (K/L) untuk memperoleh pendanaan dari tingkat pusat
(APBN) dalam rangka pembiayaan yang mendukung dan memperkuat pelaksanaan
Perjanjian Kerjasama;
7. Fasilitasi proses perijinan, persetujuan serta penyempurnaan perangkat hukum
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Perjanjian Kerjasama sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, seperti Ijin Penyelengaraan Karbon Hutan, Persetujuan
Lokasi dan Pelaksanaan DA REDD+ Skala Lansekap, persetujuan kolaborasi
pengelolaan di kawasan konservasi;
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
8. Fasilitasi pelaksanaan koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
dan pihak lain di daerah untuk sinergi kegiatan dan menghindari duplikasi
pelaksanaan kegiatan dalam Perjanjian Kerjasama;
9. Membantu penyediaan rekomendasi kemudahan bea cukai terhadap
pengadaaan alat penelitian impor yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
Perjanjian Kerjasama;
10. Melaksanakan kegiatan implementasi program karbon hutan berbasis lansekap
terkait dengan kewenangannya dan ruang lingkup kegiatan kerjasama yang
telah ditetapkan PARA PIHAK;
11. Memperoleh informasi perkembangan dan seluruh hasil dari kegiatan yang
dilakukan oleh masing-masing Pihak;
12. Memberikan masukan untuk dibahas dan diputuskan bersama PARA PIHAK
dalam hal pelaksanaan program.
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
BAB VI : PELAKSANAAN KEGIATAN
Struktur Pelaksanaan Program
(1)Untuk memberikan masukan dan arahan strategis bagi PARA PIHAK dalam
pelaksanaan kegiatan, dibentuk Komite Pengarah yang berasal dari para
pakar masing-masing lembaga PARA PIHAK;
(2)Dalam melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaaan dan
pengawasan implementasi program karbon hutan berbasis lansekap, PARA
PIHAK membentuk Tim Pelaksana yang dipimpin oleh Manajer Proyek
melalui Surat Keputusan Bersama dari PARA PIHAK;
(3)Untuk membantu Tim Pelaksana ayat (2), PARA PIHAK, secara bersama-
sama dapat menunjuk dan menetapkan Tim Asistensi Teknis pihak ketiga
sebagai Tim Asistensi Teknis;
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
Pelibatan Partisipasi Masyarakat
a)Penyediaan dan diseminasi informasi publik terkait dengan program;
b)Penyelenggaraan konsultasi publik, diskusi multi-pihak, atau forum lainnya
sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan;
c)Penyediaan sarana pengaduan dan mekanisme pengelolaan yang responsif;
d)Penyelenggaraan Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan
(Padiatapa) dan/ atau Free Prior Inform Concent (FPIC), khususnya apabila
dalam wilayah kerja dalam Perjanjian Kerjasama ditemukan keberadaan
masyarakat adat, agar masyarakat lokal mampu menilai potensi manfaat dan
risiko inisiatif REDD+, mempengaruhi rancangan kegiatannya untuk
mengurangi risiko negatif dan meningkatkan manfaat bagi masyarakat lokal,
serta memutuskan apakah akan menyetujui atau berpartisipasi di dalamnya
atau tidak terhadap Program REDD+ yang direncanakan;
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
RENCANA OPERASIONAL TAHUN 2015 – 2018 PROGRAM KARBON HUTAN LANSEKAP BERBAK
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
.
PASAL-PASAL PENTING PERLU DIDISKUSIKAN DAN DISEPAKATI
TERIMA KASIH
KONTAK :www.zsl.org www.sustainablepalmoil.orgJl. Papandayan No. 18 Kel. Babakan Bogor 16151 Telp 0251 8356488 / 8339222 Fax 251 8339666
Top Related