DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL
(REQUEST FOR PROPOSAL / RFP)
PENGADAAN BADAN USAHA KERJASAMA PENYELENGGARAAN SPAM
(SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM)
DAFTAR ISI
A. DESKRIPSI PROYEK .......................................................................................... 3
1. Latar Belakang Proyek ................................................................................ 3
2. Ruang Lingkup Proyek ................................................................................ 3
3. Skema Kerjasama Kemitraan ....................................................................... 3
B. INSTRUKSI KEPADA PESERTA PENGADAAN ....................................................... 3
1. Definisi ...................................................................................................... 3
2. Praktek KKN ............................................................................................... 6
3. Benturan Kepentingan ................................................................................ 7
4. Pakta Integritas .......................................................................................... 9
5. Perubahan Konsorsium ............................................................................... 9
6. Isi Dokumen Permintaan Proposal ............................................................. 10
7. Jadwal Pengadaan Badan Usaha ............................................................... 11
8. Biaya Penyiapan Penawaran ...................................................................... 12
9. Uji Tuntas ................................................................................................ 12
10. Rancangan Perjanjian Kerjasama ............................................................... 12
11. Rapat Penjelasan dan Peninjauan Lapangan............................................... 13
12. Klarifikasi dan Amandemen/ Adendum Dokumen Permintaan Proposal ........ 14
13. Tanggung Jawab Peserta Pengadaan ......................................................... 16
C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN ............................................................... 17
1. Bahasa dan Mata Uang ............................................................................. 17
2. Struktur dan Isi Dokumen Penawaran ........................................................ 18
4. Masa Berlaku Dokumen Penawaran ........................................................... 21
D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN .............................................................. 21
1. Format dan Penandatanganan Dokumen Penawaran .................................. 21
2. Penyegelan dan Penandaan Penawaran ..................................................... 22
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN ...................................... 24
1. Pembukaan Penawaran ............................................................................. 24
2. Evaluasi Dokumen Penawaran ................................................................... 25
3. Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul I ................................................... 26
4. Klarifikasi/Verifikasi Dokumen Penawaran .................................................. 27
5. Pemeriksaan dan Penilaian Dokumen Penawaran yang Responsif ................ 27
6. Pengumuman Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul I ...................... 28
7. Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul II .................................................. 28
8. Koreksi Aritmatik ...................................................................................... 29
9. Kerahasiaan ............................................................................................. 29
F. PEMENANG PENGADAAN ................................................................................ 29
1. Pengumuman Hasil Pengadaan ................................................................. 29
2. Sanggahan terhadap Hasil Pengadaan ....................................................... 30
3. Keputusan Pemenang Pengadaan .............................................................. 30
4. Tanggung Jawab Pemenang Pengadaan .................................................... 31
G. PEMBATALAN PENGADAAN, PENGADAAN ULANG ............................................. 32
1. Pembatalan Pengadaan Dan Pengadaan Ulang ........................................... 32
LAMPIRAN DOKUMEN RFP .................................................................................. 35
LAMPIRAN A: LEMBAR DATA PROSES PENGADAAN ........................................... 35
LAMPIRAN B: LEMBAR EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN ................................ 36
LAMPIRAN C: SPESIFIKASI TEKNIS DAN DESAIN PROYEK ................................. 40
LAMPIRAN D: SAMPUL I - DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS 41
LAMPIRAN F: OUTLINE DOKUMEN PENAWARAN ............................................... 68
LAMPIRAN G : INFORMASI MEMORANDUM PROYEK ......................................... 69
DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL (RFP)
PENGADAAN BADAN USAHA KERJASAMA SPAM (SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM)
A. DESKRIPSI PROYEK
1. Latar Belakang Proyek
2. Ruang Lingkup Proyek
Ruang Lingkup pekerjaan proyek ini meliputi:
1. [please insert]
2. [please insert}
Ruang lingkup di atas akan dilelang dalam satu proses pengadaan badan usaha kerjasama, peserta Pengadaan wajib menyampaikannya dalam satu kesatuan proposal.
3. Skema Kerjasama Kemitraan
Kemitraan dengan Badan Usaha akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Bangun, Guna dan Serah (Build, Operate, and Transfer – BOT) selama jangka
waktu 30 (tiga puluh) tahun antara PDAM [masukan] dengan Mitra Kerjasama.
b. Bangun Sewa Serah (Build, Lease, and Transfer/ BLT) selama jangka waktu 30
(tiga puluh) tahun dalam antara PDAM [masukan] dengan Mitra Kerjasama.
Tidak ada dukungan kelayakan dan dukungan fiskal kepada Proyek Pengadaan
Badan Usaha Kerjasama SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum).
B. INSTRUKSI KEPADA PESERTA PENGADAAN
1. Definisi
Istilah-istilah yang didefinisikan berikut ini digunakan dalam Dokumen Permintaan
Proposal ini akan memiliki arti sebagaimana ditentukan di bawah ini. Istilah-istilah
lainnya yang diawali dengan huruf besar/kapital yang digunakan akan memiliki arti
yang sama sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kerjasama.
a. “Afiliasi” adalah setiap badan hukum yang sendiri atau bersama-sama dengan
badan hukum lainnya, secara langsung atau tidak langsung melalui satu atau
lebih perantara, mengendalikan, dikendalikan oleh, atau berada di bawah
pengendalian yang sama dengan badan hukum lainnya. Afiliasi harus
mencakup anak perusahaan dan perusahaan induk dan anak perusahaan dari
induk yang sama, baik secara langsung maupun tidak langsung.
b. “AMDAL” adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan
persyaratan sebagaimana diatur pada Lampiran I dari Dokumen Permintaan
Proposal.
c. “Anggota Utama Konsorsium” adalah Peserta pengadaan, yang merupakan
anggota dari konsorsium yang memenuhi kriteria yang terdapat dalam
Lampiran D.8 dari Dokumen Permintaan Proposal ini.
d. “Badan Usaha” adalah Peserta pengadaan yang ditetapkan sebagai
pemenang Pengadaan Proyek oleh PK-SPAM.
e. “Dokumen Permintaan Proposal” adalah dokumen ini termasuk dengan
semua lampiran dan setiap perubahan serta klarifikasi yang dikeluarkan oleh
PK-SPAM.
f. “Dokumen Penawaran” adalah penawaran tertulis yang disampaikan oleh
Peserta pengadaan kepada Panitia Pengadaan berdasarkan syarat dan
ketentuan sebagaimana tercantum di dalam Dokumen Permintaan Proposal
ini.
g. “Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis” adalah isi dari Sampul
penawaran pertama atau Sampul I yang disampaikan Peserta pengadaan
sesuai dengan Bagian C.2.2.1.
h. “Dokumen Penawaran Komersial” adalah isi dari Sampul penawaran
kedua atau Sampul II untuk disampaikan oleh Peserta pengadaan sesuai
dengan Bagian C.2.3.1.
i. “Hari” adalah periode dua puluh empat (24) jam berturut-turut yang berakhir
pada tengah malam Waktu Standar Indonesia Bagian Barat. Satu Hari adalah
satu hari kalender.
j. “Hari Kerja” adalah hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali dinyatakan
sebagai hari libur nasional, di Indonesia.
k. “Indonesia” adalah Republik Indonesia.
l. “Jaminan Penawaran” adalah jaminan untuk penawaran berupa bank
garansi yang diterbitkan oleh bank nasional (bukan Bank Perkreditan
Rakyat/BPR) dan/atau internasional dengan ketentuan tanpa syarat dan tidak
dapat ditarik kembali (unconditional clause and irrevocable) yang diterbitkan
oleh Pihak Penerbit Jaminan sejumlah Rp …., sebagai jaminan sesuai dengan
ketentuan Bagian C.2.2.1. poin e Dokumen Permintaan Proposal ini.
m. “Jaminan Pelaksanaan ” adalah jaminan atas pelaksanaan Badan Usaha
terhadap kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kerjasama sejak
tanggal penandatanganan Perjanjian Kerjasama sampai dengan tanggal
berlaku efektifnya Perjanjian Kerjasama berupa bank garansi yang diterbitkan
oleh bank nasional (bukan Bank Perkreditan Rakyat/BPR) dan/atau
internasional dengan ketentuan tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali
(unconditional clause and irrevocable) yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit
Jaminan sejumlah 5% (lima perseratus) dari nilai penawaran.
n. “Masa Berlaku Penawaran” adalah masa berlakunya Dokumen Penawaran
sesuai dengan ketentuan Lampiran A Dokumen Permintaan Proposal ini, yaitu
selama 100 (seratus) Hari Kalender sejak Tanggal Pemasukan Dokumen
Penawaran.
o. “Masa Sanggah” waktu yang diberikan oleh Panitia Pengadaan kepada
Peserta pengadaan untuk mengajukan Sanggahan sebagaimana diatur dalam
Bagian F.2. dari Dokumen Permintaan Proposal ini.
p. “Panitia Pengadaan” adalah Panitia Pengadaan Badan Usaha, yang
ditetapkan melalui Keputusan PK-SPAM untuk pengadaan badan usaha secara
Pengadaan umum dalam rangka pembangunan infrastruktur.
q. “Pemenang Pengadaan” adalah Peserta pengadaan yang diberikan Surat
Penetapan Pemenang Pengadaan sebagaimana diatur dalam Bagian F.3.
Dokumen Permintaan Proposal ini.
r. “Pemerintah” adalah Pemerintah Negara Republik Indonesia.
s. “Pengendalian” adalah kekuasaan untuk mengarahkan atau menyebabkan
arah kebijakan pengelolaan badan hukum, berdasarkan kontrak, instansi atau
yang lainnya.
t. “Perjanjian Kerjasama” adalah perjanjian yang akan ditandatangani oleh
Perusahaan Pelaksana Proyek dan PK-SPAM yang menetapkan landasan
kerjasama Proyek.
u. “Perjanjian Operasional dan Pemeliharaan” adalah suatu perjanjian
untuk operasional dan pemeliharaan Proyek yang akan ditandatangani oleh
Perusahaan Pelaksana Proyek dan Kontraktor Operasional dan Pemeliharaan.
v. “Perusahaan Pelaksana Proyek” adalah perusahaan yang didirikan oleh
Pemenang Pengadaan berdasarkan ketentuan hukum Indonesia, dengan
kantor yang diizinkan.
w. “Perwakilan Peserta pengadaan” adalah orang yang diberi kuasa oleh
Peserta pengadaan melalui pemberian Surat Kuasa, untuk bertindak sebagai
perwakilan Peserta pengadaan dalam hubungannya dengan Panitia,
Pemerintah, dan/atau instansi terkait lainnya untuk semua hal yang berkaitan
dengan Proses Pengadaan yang terkait dengan Proyek.
x. “Peserta pengadaan” adalah peserta yang telah lulus proses prakualifikasi
yang diumumkan oleh Panitia Pengadaan melalui Pengumuman Hasil
Prakualifikasi.
y. “Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan” adalah Peserta
pengadaan yang Dokumen Penawarannya sesuai dengan seluruh persyaratan,
kondisi, dan spesifikasi dari Dokumen Permintaan Proposal ini tanpa adanya
penyimpangan dan reservasi yang material, sebagaimana tercantum di Bagian
C.2 dari Dokumen Permintaan Proposal ini.
z. Pihak Penerbit Jaminan” adalah bank nasional dan/atau internasional yang
berdomisili di Indonesia.
aa. “Proses Pengadaan” adalah prosedur seleksi kompetitif yang ditentukan
dalam Dokumen Prakualifikasi dan Dokumen Permintaan Proposal.
bb. “Proyek” adalah Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air
Minum).
cc. “PK-SPAM” adalah Penyelenggara Kerjasama dalam hal ini adalah PDAM
[masukan].
dd. “Rancangan Perjanjian Kerjasama” adalah rancangan Perjanjian
Kerjasama yang diterbitkan oleh PK-SPAM sesuai dengan Lampiran D.7
Dokumen Permintaan Proposal ini.
ee. “Rupiah” adalah mata uang yang sah dari Republik Indonesia.
ff. “Sanggahan” adalah keberatan yang diajukan oleh Peserta pengadaan
kepada PK-SPAM sehubungan dengan penyimpangan prosedur pelaksanaan
Pengadaan, sebagaimana diatur dalam Bagian F.2 dari Dokumen Permintaan
Proposal.
gg. “Spesifikasi Teknis dan Desain Proyek” adalah persyaratan minimum
teknis dari Proyek yang ditetapkan pada Lampiran C dalam Dokumen
Permintaan Proposal ini.
hh. “Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran” adalah tanggal yang
tercantum pada Lampiran A Lembar Data Proses Pengadaan dari Dokumen
Permintaan Proposal ini, yang ditentukan sebagai hari pengajuan Dokumen
Penawaran.
2. Praktek KKN
2.1. Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan, Peserta dan
pihak yang terkait dengan pekerjaan ini berkewajiban mematuhi etika pengadaan
dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
a. Berusaha mempengaruhi anggota Panitia Pengadaan dalam bentuk dan cara
apapun, untuk memenuhi keinginan Peserta yang bertentangan dengan
Dokumen Permintaan Proposal, dan/atau peraturan perundang-undangan.
b. Melakukan persekongkolan dengan Peserta pengadaan lain untuk mengatur
hasil Pengadaan, sehingga mengurangi/ menghambat/ memperkecil/
meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
c. Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang
tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Permintaan
Proposal
2.2. Peserta yang menurut penilaian Panitia Pengadaan terbukti melakukan tindakan
sebagaimana dimaksud dalam angka 2.1. di atas dikenakan sanksi sebagai
berikut;
a. Sanksi administratif, seperti digugurkan dari Proses Pengadaan atau
pembatalan penetapan pemenang;
b. Sanksi pencantuman dalam daftar hitam;
c. Gugatan secara perdata; dan/atau
d. Pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.
2.3. Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Panitia Pengadaan kepada PK-SPAM.
3. Benturan Kepentingan
3.1. Peserta pengadaan termasuk Afiliasinya tidak boleh memiliki benturan
kepentingan. Tanpa membatasi makna umum dari benturan kepentingan,
masing-masing situasi sebagai berikut akan dianggap sebagai suatu “Benturan
Kepentingan”:
1. Para pihak yang terlibat dalam Pengadaan wajib menghindari dan mencegah
terjadinya pertentangan kepentingan antara para pihak yang terkait, baik
secara langsung maupun tidak langsung, termasuk hubungan afiliasi.
2. Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pihak yang terlibat pada tahapan Penyiapan dan/atau Transaksi sebagai
konsultan:
i. menjadi Peserta atau anggota konsorsium Peserta Pengadaan Badan
Usaha Pelaksana pada Proyek Kemitraan SPAM yang sama;
ii. sebagai pemegang saham dan/atau pengurus pada perusahaan yang
menjadi Peserta atau perusahaan pada anggota konsorsium dalam
Pengadaan Badan Usaha Pelaksana pada Proyek Kemitraan SPAM
yang sama;
iii. memberikan pembiayaan/pendanaan atau memberikan penjaminan
pada Proyek Pengadaan BUK SPAM yang sama; dan/atau
iv. menjadi konsultan bagi Peserta Badan Usaha Pelaksana pada Proyek
Pengadaan BUK SPAM yang sama.
b. pihak yang bertindak selaku konsultan pada lebih dari 1 (satu) Peserta
dalam Proyek Pengadan BUK SPAM yang sama;
c. anggota direksi atau dewan komisaris suatu Badan Usaha yang menjadi
Peserta merangkap sebagai anggota direksi atau dewan komisaris pada
Badan Usaha lain yang menjadi Peserta pada Proyek Pengadaan BUK
SPAM yang sama;
d. anggota Panitia Pengadaan/Tim Proyek Pengadaan BUK SPAM/PK-SPAM
memiliki hubungan afiliasi dengan Peserta pada Proyek Pengadaan BUK
SPAM yang sama;
e. hubungan antara 2 (dua) atau lebih Badan Usaha yang menjadi Peserta
pada Pengadaan yang sama dimiliki oleh pihak yang sama, baik langsung
maupun tidak langsung; dan/atau
f. kegiatan atau tindakan yang berpotensi menimbulkan persaingan usaha
tidak sehat sebagaimana tercantum pada ketentuan perundangan
mengenai larangan praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak
sehat.
3. Hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d adalah:
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat
kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; dan/atau
b. memiliki saham pada perusahaan Peserta baik langsung maupun tidak
langsung.
4. Para pihak yang memiliki pertentangan kepentingan dalam Proyek
Pengadaan BUK SPAM yang sama dilarang terlibat dalam proses Pengadaan.
5. PK-SPAM/Tim Proyek Pengadaan BUK SPAM /Panitia Pengadaan/Peserta atau
pihak lain yang terlibat dalam Pengadaan harus menandatangani Pakta
Integritas sebagai bentuk komitmen untuk menghindari terjadinya
pertentangan kepentingan.
3.2. Jika pada setiap saat sebelum penandatanganan Perjanjian Kerjasama, Peserta
pengadaan, Afiliasinya, anggota-anggota konsorsium, atau Afiliasi mereka
diketahui memiliki Benturan Kepentingan sesuai dengan ketentuan Bagian ini,
terlepas dari apakah Surat Penetapan Pemenang Pengadaan telah diberikan atau
kepada siapa diberikan, Peserta pengadaan tersebut akan didiskualifikasi, dan
Jaminan Penawarannya akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan. Apabila Benturan
Kepentingan melibatkan Peserta pengadaan lainnya, maka setiap Peserta
pengadaan yang terlibat dengan Benturan Kepentingan tersebut akan
didiskualifikasi, dan setiap Jaminan Penawarannya akan dicairkan oleh Panitia
Pengadaan.
3.3. Meskipun bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen
Permintaan Proposal, Surat Penetapan Pemenang Pengadaan, atau dokumen
terkait lainnya, PK-SPAM memiliki hak untuk memutuskan Perjanjian Kerjasama
tanpa bertanggung jawab dalam bentuk apapun kepada Peserta pengadaan
apabila Peserta pengadaan memiliki Benturan Kepentingan sesuai dengan
ketentuan dalam Bagian ini, Jaminan Pelaksanaan yang masih ada akan dicairkan
oleh PK-SPAM sebagai kompensasi dan kerugian yang wajib dibayar oleh Peserta
pengadaan.
4. Pakta Integritas
4.1. Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi
dan nepotisme (KKN) sebagaimana dijelaskan pada Lampiran D.1 Dokumen
Permintaan Proposal ini.
4.2. Peserta harus menandatangani pakta integritas pada saat pemasukan Dokumen
Penawaran.
4.3. Pakta integritas harus ditandatangani oleh pemimpin/direktur utama badan usaha
atau dalam hal Peserta merupakan konsorsium oleh penerima kuasa dari para
direktur utama anggota konsorsium atau oleh pejabat yang menurut perjanjian
kerjasama adalah yang berhak mewakili badan usaha yang bekerja sama.
4.4. Bersedia menandatangani Persyaratan Persaingan Usaha yang Sehat.
4.5. Bersedia menandatangani tidak melakukan korupsi.
5. Perubahan Konsorsium
5.1. Dalam hal Peserta pengadaan berbentuk konsorsium perusahaan, maka Peserta
pengadaan dapat menambah dan/atau mengubah keanggotaan konsorsium
Peserta pengadaan selama Pimpinan Konsorsium tidak berubah.
5.2. Peserta pengadaan harus menyusun perjanjian konsorsium yang dibuat dalam
Akta Notaris yang secara jelas mencantumkan komposisi kepentingan ekuitas
masing-masing anggota dalam konsorsium. Perjanjian konsorsium ini, atau
salinan sesuai asli dari perjanjian konsorsium yang dilegalisasi oleh notaris,
bersama-sama dengan formulir pembentukan konsorsium Peserta pengadaan
harus disampaikan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran Administrasi dan
Teknis pada Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran, dan disusun sesuai
dengan Lampiran D.8 Dokumen Permintaan Proposal ini.
5.3. Komposisi keanggotaan konsorsium harus memenuhi kriteria yang tercantum
dalam Lampiran D.8 Dokumen Permintaan Proposal ini.
5.4. Peserta pengadaan harus mengkonfirmasikan peran dari setiap anggota
konsorsium Pengadaan untuk Proyek. Pengungkapan ini akan dibuat dalam
bentuk yang tercantum dalam Lampiran D.8 Dokumen Permintaan Proposal ini
dan akan disampaikan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran Administrasi dan
Teknis.
5.5. Untuk dapat mengajukan Dokumen Penawaran, Peserta pengadaan (setiap
anggota konsorsium) harus memenuhi persyaratan:
a. Tidak memiliki sengketa, gugatan, atau klaim merugikan lain yang masih
dalam proses terhadap PK-SPAM atau terhadap setiap badan pemerintahan
Indonesia sejak Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran sampai dengan
tanggal penandatangan Perjanjian Kerjasama;
b. Tidak dilarang untuk melakukan kegiatan, dibekukan, atau dimasukkan dalam
daftar hitam kontraktor oleh PK-SPAM atau badan pemerintahan Indonesia
lain, baik merupakan kontraktor perorangan, persekutuan, atau perusahaan
atau sebagai anggota dari suatu usaha patungan atau konsorsium dan tidak
memiliki catatan kinerja buruk dengan PK-SPAM atau badan pemerintahan
Indonesia lain;
c. Mengesampingkan haknya untuk mengajukan peringatan, putusan sela,
pelarangan atau gugatan hukum atau proses persidangan terhadap PK-SPAM
atau Panitia Pengadaan untuk menghambat dilaksanakannya Proses
Pengadaan dan pemberian hak untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama
kepada Pemenang Pengadaan, dan pelaksanaan atau implementasi dari
Perjanjian Kerjasama;
d. Tidak dipatuhinya setiap persyaratan yang diatur dalam ketentuan a, b, dan
c di atas merupakan alasan tidak diterimanya Dokumen Penawaran atau
diskualifikasi untuk mengikuti Proses Pengadaan dan merupakan alasan
penahanan Jaminan Penawaran.
6. Isi Dokumen Permintaan Proposal
Dokumen Permintaan Proposal ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Definisi;
b. Instruksi kepada Peserta Pengadaan;
c. Lampiran A - Lembar Data Proses Pengadaan;
d. Lampiran B - Lembar Evaluasi Dokumen Penawaran;
i. Lampiran B.1: Lembar Evaluasi Administrasi;
ii. Lampiran B.2: Lembar Evaluasi Teknis;
iii. Lampiran B.3: Lembar Evaluasi Komersial;
e. Lampiran C - Spesifikasi Teknis dan Desain;
f. Lampiran D - Isi Sampul I – Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis;
i. Lampiran D.1: Pakta Integritas;
ii. Lampiran D.2: Surat Kerahasiaan;
iii. Lampiran D.3: Surat Penawaran;
iv. Lampiran D.4: Surat Kuasa;
v. Lampiran D.5: Surat Jaminan Penawaran;
vi. Lampiran D.6: Penawaran Teknis;
vii. Lampiran D.7: Rancangan Final Perjanjian Kerjasama;
viii. Lampiran D.8: Perjanjian Konsorsium;
ix. Lampiran D.9: Bentuk Surat Jaminan Pelaksanaan;
g. Lampiran E - Isi Sampul II - Dokumen Penawaran Komersial;
i. Lampiran E.1: Penawaran Komersial;
ii. Lampiran E.2: Rencana Pembiayaan Proyek;
iii. Lampiran E.3: Model Finansial;
h. Lampiran F - Outline Dokumen Penawaran;
i. Lampiran G - Informasi Memorandum Proyek;
7. Jadwal Pengadaan Badan Usaha
7.1. Rencana jadwal pengadaan badan usaha Proyek (“Rencana Jadwal Proyek”)
ditetapkan oleh Panitia Pengadaan sesuai poin 7.4.
7.2. Panitia atas inisiatif sendiri dapat mengubah Rencana Jadwal Proyek.
7.3. Panitia Pengadaan tidak dapat dibebankan kewajiban apapun atas perubahan
Rencana Jadwal Proyek. Panitia Pengadaan akan menyampaikan setiap
perubahan Rencana Jadwal Proyek secara tertulis kepada seluruh Peserta
pengadaan.
7.4. Rencana Jadwal Proyek adalah sebagaimana tabel berikut:
No Kegiatan Pengadaan Tanggal Pukul
1 Undangan kepada Badan Usaha yang
memenuhi kualifikasi
….
2 Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal
(RfP) & Penyampaian Surat Kerahasiaan
…. 09.00 –
15.00 WIB
3 Penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) …. 10.00 –
16.00 WIB
4 Peninjauan Lokasi Proyek …. 09.00 –
16.00 WIB
5 Penyampaian Tanggapan/ Pertanyaan
Tertulis dari Peserta Pengadaan
…. 09.00 –
16.00 WIB
6 Penyampaian Jawaban Pertanyaan …. 09.00 –
16.00 WIB
7 Penyampaian/ pemasukan Dokumen RfP
Final (Sampul I & II)
…. Setiap hari
kerja 09.00 –
12.00 WIB
8 Pembukaan Dokumen Penawaran
Administrasi dan Teknis (Sampul I)
…. 14.00 –
16.00 WIB
9 Evaluasi & Klarifikasi Dokumen Penawaran …. 09.00 –
No Kegiatan Pengadaan Tanggal Pukul
Administrasi dan Teknis (Sampul I) 16.00 WIB
10 Pengumuman hasil Evaluasi Dokumen
Penawaran Administrasi dan Teknis
(Sampul I) dan undangan pembukaan
Sampul II.
….
09.00 –
16.00 WIB
10 Sanggah Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran
Administrasi dan Teknis (Sampul I) (Jika ada)
…. 09.00 –
16.00 WIB
11 Jawaban Sanggahan …. 09.00 –
12.00 WIB
12 Pembukaan Dokumen Penawaran Komersial
(Sampul II)
…. 13.00 –
16.00 WIB
13 Evaluasi Dokumen Penawaran Komersial
(Sampul II) dan Negosiasi
…. 09.00 –
16.00 WIB
14 Usulan Pemenang Pengadaan …. 09.00 –
16.00 WIB
15 Pengumuman/ pemberitahuan secara tertulis
kepada Pemenang Pengadaan
…. 09.00 –
16.00 WIB
16 Masa Sanggah (Jika ada)* …. 09.00 –
16.00 WIB
17 Jawaban Sanggahan …. 09.00 –
16.00 WIB
18 Penetapan Pemenang Pengadaan …. 09.00 –
16.00 WIB
8. Biaya Penyiapan Penawaran
8.1. Peserta pengadaan diwajibkan menanggung seluruh biaya yang terkait
dengan penyiapan dan pemasukan Dokumen Penawaran, serta biaya-biaya
yang terkait dengan keikutsertaan Peserta pengadaan dalam tahap
Penawaran, termasuk namun tidak terbatas pada, pelaksanaan uji tuntas,
penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) dan konsultasi Peserta pengadaan,
pemeriksaan lokasi (site investigation), permintaan klarifikasi, finalisasi dan
penandatanganan Perjanjian Kerjasama serta Jaminan Penawaran. Panitia
Pengadaan dalam hal apapun tidak bertanggung jawab atas biaya-biaya
dimaksud.
8.2 Panitia Pengadaan tidak bertanggung jawab atas pengeluaran apa pun oleh
Peserta pengadaan terkait pemasukan Dokumen Penawaran.
9. Uji Tuntas
Setiap peserta pengadaan wajib melakukan uji tuntas (due diligence) terhadap
Proyek atas tanggungannya sendiri.
10. Rancangan Perjanjian Kerjasama
10.1. Bentuk dan isi Draft/Rancangan Perjanjian Kerjasama tercantum dalam
Lampiran D.7 Dokumen Permintaan Proposal ini.
10.2. Peserta pengadaan diberikan kesempatan untuk mengajukan tanggapan
tertulis atas ketentuan-ketentuan dalam rancangan Perjanjian Kerjasama
sesuai dengan Rencana Jadwal Proyek 7.
10.3. Panitia Pengadaan dapat mempertimbangkan tanggapan sebagai dasar
pembuatan perubahan rancangan Perjanjian Kerjasama. Setiap perubahan
rancangan Perjanjian Kerjasama akan disampaikan dalam bentuk
amandemen/adendum Dokumen Permintaan Proposal.
10.4. Selain kesempatan untuk mengajukan tanggapan tertulis, Peserta pengadaan
juga diberikan kesempatan untuk melakukan Konsultasi dengan Panitia
Pengadaan terkait rancangan Perjanjian Kerjasama sesuai dengan ketentuan
Lampiran D.7.
10.5. Panitia Pengadaan akan menyampaikan Rancangan Perjanjian Kerjasama
sebagai bagian dari Dokumen Permintaan Proposal Final berdasarkan
Tanggapan atas Rancangan Perjanjian Kerjasama, penjelasan Pengadaan
(Aanwijzing), dan setiap proses konsultasi dengan Peserta pengadaan. Dalam
menyusun Dokumen Penawaran, Peserta pengadaan harus berpedoman pada
Dokumen Permintaan Proposal Final dan Rancangan Final Perjanjian
Kerjasama. Dokumen Penawaran yang tidak berpedoman pada Dokumen
Permintaan Proposal final dan Rancangan Final Perjanjian Kerjasama akan
dianggap sebagai Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi syarat.
11. Rapat Penjelasan dan Peninjauan Lapangan
11.1. Panitia Pengadaan akan mengundang Peserta pengadaan melalui email
untuk menghadiri penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) dan untuk
menghadiri konsultasi secara individu.
11.2. Peserta pengadaan tidak diwajibkan untuk menghadiri penjelasan
Pengadaan (Aanwijzing) dan konsultasi, dan ketidakhadiran dalam
penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) dan konsultasi tidak dapat dijadikan
alasan untuk mendiskualifikasi Peserta pengadaan.
11.3. Prosedur Penjelasan Pengadaan (Aanwijzing)
11.3.1. Penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) harus dilakukan secara terbuka
untuk seluruh Peserta pengadaan atau perwakilannya secara
kolektif.
11.3.2. Kecuali jika ditentukan lain, penjelasan Pengadaan (Aanwijzing)
akan diselenggarakan pada tanggal sesuai dengan Rencana Jadwal
Proyek pada Bagian 7.4. Panitia Pengadaan akan menyampaikan
surat undangan kepada seluruh Peserta pengadaan untuk
menghadiri penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) dengan
mencantumkan secara jelas waktu, tempat dan format penjelasan
Pengadaan (Aanwijzing).
11.3.3. Tujuan Penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) adalah memberikan
penjelasan kepada Peserta Pengadaan hanya yang terkait dengan
prosedur dan persyaratan administratif atau Proses Pengadaan.
11.3.4. Setelah pelaksanaan penjelasan Pengadaan (Aanwijzing), Peserta
pengadaan dapat menyampaikan pertanyaan-pertanyaan atau
tanggapan-tanggapan secara tertulis kepada Panitia Pengadaan
tentang Dokumen Permintaan Proposal pada jangka waktu sesuai
dengan Rencana Jadwal Proyek pada Bagian 7.4. Dokumen
Permintaan Proposal ini.
11.3.5. Berita acara Penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) akan disampaikan
oleh Panitia Pengadaan kepada seluruh Peserta Pengadaan.
11.3.6. Agenda Penjelasan Pengadaan adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan/Pengantar Proyek Pengadaan Badan Usaha
Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air
Minum) Lintas Kota Pekanbaru & Kabupaten Kampar Kapasitas
1.000 L/Det - Tahap I;
b. Penjelasan Dokumen Permintaan Proposal, meliputi penjelasan
mengenai metode pengadaan, tata cara pemasukan Dokumen
Penawaran, dokumen yang harus dilampirkan dalam Dokumen
Penawaran, tata cara pembukaan Dokumen Penawaran, metode
evaluasi penawaran, hal-hal yang dapat menggugurkan
penawaran, dan masa berlakunya Penawaran;
c. Tanya jawab;
d. Penutup.
11.4. Peninjauan Lapangan
11.4.1. Setelah pelaksanaan penjelasan Pengadaan, Panitia Pengadaan
bersama-sama dengan Peserta pengadaan dapat mengunjungi dan
meninjau lokasi Proyek dan lingkungan sekitarnya serta
memperoleh segala informasi yang dianggap perlu dalam rangka
menyiapkan Dokumen Penawaran.
11.4.2. Pelaksanaan peninjauan lokasi proyek dan lingkungan sekitarnya
merupakan hak yang biaya dan resikonya sepenuhnya dibebankan
kepada Peserta Pengadaan. Panitia Pengadaan tidak mempunyai
kewajiban untuk memfasilitasi atau menyediakan akses untuk
meninjau ke lokasi, baik yang terdapat maupun tidak terdapat
dalam Data Room.
12. Klarifikasi dan Amandemen/ Adendum Dokumen Permintaan Proposal
12.1. Klarifikasi
12.1.1. Setiap Peserta pengadaan yang memiliki pertanyaan atau
memerlukan informasi tambahan sehubungan dengan Dokumen
Permintaan Proposal ini dapat menyampaikan permintaan klarifikasi
kepada Panitia Pengadaan secara tertulis dan ditandatangani oleh
Perwakilan Peserta pengadaan yang disampaikan secara langsung
melalui email.
12.1.2. Panitia Pengadaan dapat memberikan jawaban secara tertulis atas
setiap permintaan klarifikasi dari Peserta pengadaan yang akan
disampaikan melalui melalui email kepada masing-masing Peserta
pengadaan. Panitia Pengadaan tidak memiliki kewajiban untuk
menanggapi setiap permintaan klarifikasi dari Peserta pengadaan.
12.1.3. Tanggapan atau jawaban dari Panitia Pengadaan selain yang
disampaikan sesuai dengan ketentuan Bagian 12.1.2 ini, dianggap
tidak sah.
12.2. Amandemen/Adendum
12.2.1. Panitia pengadaan atas kewenangannya dapat mengubah,
menghapus, memodifikasi atau menambah setiap bagian dari
Dokumen Permintaan Proposal ini dalam bentuk
amandemen/addendum yang kemudian disampaikan kepada
seluruh Peserta pengadaan.
12.2.2. Peserta pengadaan harus dengan segera memberikan konfirmasi
kepada Panitia Pengadaan melalui email sebagai bukti penerimaan
amandemen/adendum Dokumen Permintaan Proposal, dan
dicatatkan pada Dokumen Penawaran Peserta pengadaan.
Keterlambatan atau kegagalan Peserta pengadaan dalam
menyampaikan konfirmasi tersebut tidak membebaskan Peserta
pengadaan untuk tidak memenuhi syarat dan ketentuan
amandemen/adendum Dokumen Permintaan Proposal tersebut.
12.2.3. Dalam rangka memberikan waktu yang wajar bagi Peserta
pengadaan untuk menyesuaikan dengan syarat dan ketentuan
amandemen/adendum Dokumen Permintaan Proposal, Panitia
Pengadaan dapat, atas kewenangan dan kebijakannya sendiri,
memperpanjang batas akhir Tanggal Pemasukan Dokumen
Penawaran dimana semua hak dan kewajiban Peserta pengadaan
menurut batas akhir sebelumnya, dengan demikian juga menjadi
diperpanjang. Panitia Pengadaan memberitahukan perpanjangan
batas akhir ini kepada seluruh Peserta pengadaan secara tertulis.
12.2.4. Panitia Pengadaan berhak, atas kebijakannya sendiri, untuk
menerima atau menolak Dokumen Penawaran, yang dianggap
kurang lengkap, atau untuk memberhentikan Proses Pengadaan
dan menolak semua Dokumen Penawaran yang disampaikan, tanpa
menimbulkan tanggung jawab apapun kepada Peserta pengadaan
atau tidak berkewajiban untuk menginformasikan kepada Peserta
pengadaan alasan untuk pengambilan keputusan di atas.
13. Tanggung Jawab Peserta Pengadaan
13.1. Setiap Peserta pengadaan harus memeriksa seluruh instruksi, ketentuan dan
persyaratan, formulir-formulir, spesifikasi dan informasi lainnya sebagaimana
diatur dalam Dokumen Permintaan Proposal dan seluruh
amandemen/adendumnya.
13.2. Dengan menyampaikan Dokumen Penawaran maka, Peserta pengadaan
dianggap telah sepenuhnya memeriksa dan menerima seluruh ketentuan dan
persyaratan dalam Dokumen Permintaan Proposal final dan Rancangan Final
Perjanjian Kerjasama, termasuk pemahaman mengenai seluruh kondisi yang
ada dan telah memperhitungkan segala risiko dan keadaan yang mungkin
dapat mempengaruhi biaya pelaksanaan dan penyelesaian Proyek. Kegagalan
atau kelalaian dalam mengkaji Proyek secara keseluruhan tidak dapat
dijadikan alasan bagi Peserta pengadaan untuk membebaskannya dari
pertanggungjawaban atas isi Dokumen Penawaran tersebut, baik pada tahap
penawaran maupun pada tahap pelaksanaan Proyek (apabila Peserta
pengadaan tersebut ditetapkan sebagai Pemenang Pengadaan).
13.3. Jika Peserta pengadaan tidak melakukan due diligence secara menyeluruh
termasuk melakukan peninjauan tapak, akses jalan masuk ke lokasi Proyek,
kondisi permukaan tanah yang berkaitan, penggunaan lahan di sekitar lokasi
Proyek dan lainnya, hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan bagi Peserta
pengadaan untuk mengubah Dokumen Penawarannya di kemudian hari, atau
melepaskan Peserta pengadaan atau Perusahaan Pelaksana Proyek dari
tanggung jawab untuk menghitung dan mempertimbangkan kesulitan atau
biaya untuk melaksanakan penyelesaian Proyek. Lebih lanjut, Dokumen
Penawaran Komersial Peserta pengadaan tidak dapat disesuaikan dengan
alasan apapun pada saat penyelesaian Perjanjian Kerjasama pada saat
pelaksanaan Proyek.
13.4. Apabila Peserta pengadaan tidak dapat menyampaikan seluruh dokumen dan
informasi sebagaimana disyaratkan oleh Dokumen Permintaan Proposal ini
atau menyampaikan Dokumen Penawaran yang secara substansi tidak sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan, maka tindakan tersebut merupakan
tanggung jawab Peserta pengadaan, dan Panitia Pengadaan atas
kebijakannya, dapat menentukan bahwa Dokumen Penawaran tersebut tidak
sesuai dengan persyaratan dalam Dokumen Permintaan Proposal ini.
13.5. Peserta pengadaan tidak dapat mengubah atau menyesuaikan Dokumen
Penawaran yang telah disampaikan kepada Panitia setelah waktu
penyampaian atau pemasukan dokumen RfP berakhhir.
13.6. Peserta pengadaan dianggap telah mengerti terhadap semua peraturan
perundang-undang di Indonesia, keputusan-keputusan, dan pedoman-
pedoman baik lokal maupun nasional, yang dapat mempengaruhi atau berlaku
untuk Proyek.
13.7. Peserta pengadaan tidak boleh mengundurkan diri apabila telah
menyampaikan Dokumen Penawaran dan Dokumen Penawaran tersebut telah
diterima oleh Panitia.
13.8. Segala biaya yang timbul dalam persiapan proyek termasuk namun tidak
terbatas pada evaluasi Studi Kelayakan, Proses Pengadaan Badan Usaha, dan
aktifitas terkait sampai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS)
dibebankan kepada Pemenang Lelang melalui cara pembayaran kembali/
reimbursement.
13.9. Besarnya biaya sebagaimana yang dimaksud pada poin 13.8. maksimum
sebesar Rp. ….. yang akan dibayarkan paling lambat 14 hari kalender setelah
penetapan pemenang.
C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN
1. Bahasa dan Mata Uang
1.1. Dokumen Penawaran dan seluruh korespondensi yang disampaikan oleh Peserta
pengadaan kepada Panitia Pengadaan wajib ditulis dalam bahasa Indonesia.
Dokumen pendukung dan dokumen lainnya yang diberikan oleh Peserta
pengadaan dalam Dokumen Penawaran dapat dibuat dalam bahasa lain, dengan
ketentuan bahwa dokumen-dokumen tersebut disertai dengan terjemahan dalam
bahasa Indonesia. Dokumen pendukung dan dokumen lainnya yang tidak disertai
dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia tidak dapat dipertimbangkan. Dalam
hal terdapat perbedaan, maka versi bahasa Indonesia yang berlaku.
1.2. Panitia, atas pertimbangannya sendiri, dapat mendiskualifikasi Peserta
pengadaan yang tidak memenuhi ketentuan Bahasa sebagaimana dimaksud pada
Bagian 1.1 di atas.
1.3. Berdasarkan Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang No. 7 tahun 2011 tentang Mata
Uang (UU 7/2011) disebutkan bahwa setiap transaksi keuangan yang dilakukan
di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib menggunakan mata
uang Rupiah. Peserta pengadaan harus menggunakan mata uang Rupiah dalam
setiap rencana keuangan yang dilampirkan dalam Dokumen Penawaran.
2. Struktur dan Isi Dokumen Penawaran
2.1. Umum
2.1.1. Dokumen Penawaran yang disampaikan oleh masing-masing Peserta
pengadaan terdiri dari:
a. Sampul I (“Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis”);
b. Sampul II (“Dokumen Penawaran Komersial”).
2.1.2. Peserta pengadaan dalam mempersiapkan Dokumen Penawaran harus
mengisi seluruh kolom kosong dan informasi yang diminta dalam
formulir-formulir yang tercantum dalam Lampiran D dan Lampiran E
Dokumen Permintaan Proposal ini.
2.1.3. Dalam hal terjadi kesalahan-kesalahan penulisan dalam Dokumen
Penawaran yang tidak bersifat material dan tidak mempengaruhi
substansi Dokumen Penawaran, Panitia Pengadaan dapat meminta
klarifikasi kepada Peserta pengadaan.
2.1.4. Dokumen Penawaran yang tidak terbaca atau terdapat suatu koreksi,
penghilangan, perubahan, tambahan, peniadaan, atau perbedaan di
dalamnya dapat ditolak, kecuali penghilangan, perubahan, tambahan
tersebut diparaf oleh Perwakilan Peserta pengadaan dan dilakukan
sebelum atau pada saat pemasukan Dokumen Penawaran. Peserta
pengadaan tidak dapat meminta untuk dilakukannya koreksi atau
perubahan setelah Dokumen Permintaan Proposal diserahkan.
Klarifikasi yang diminta oleh PK-SPAM akan dilakukan secara terpisah
sesuai Bagian 2.1.3.
2.1.5. Peserta pengadaan harus mengikuti ketentuan susunan Dokumen
Penawaran sekurang-kurangnya seperti yang tercantum di dalam
outline Dokumen Penawaran, sebagaimana tercantum dalam Lampiran
F Dokumen Permintaan Proposal.
2.2. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Isi Sampul I
2.2.1. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis/Sampul I berisi lembar-
lembar yang tercantum dalam Tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis
ISI SAMPUL I
Lembar 1 Pakta Integritas
Lembar 2 Surat Kerahasiaan
Lembar 3 Surat Penawaran
Lembar 4 Surat Kuasa
Lembar 5 Surat Jaminan Penawaran
Lembar 6 Penawaran Teknis
Lembar 7 Rancangan Final Perjanjian Kerjasama
Lembar 8 Perjanjian Konsorsium
Sampul I terdiri dari:
a. Pakta Integritas
Perwakilan Peserta pengadaan wajib menandatangani Pakta
Integritas sesuai dengan Lampiran D.1. Dokumen Permintaan
Proposal ini.
b. Surat Kerahasiaan
Peserta pengadaan wajib menyampaikan Surat Kerahasiaan dalam
bentuk sesuai dengan Lampiran D.2. Dokumen Permintaan Proposal
ini. Surat Kerahasiaan harus ditandatangani oleh Perwakilan Peserta
pengadaan. Lampiran Surat Kerahasiaan dalam Lampiran D.2. harus
digunakan oleh Peserta pengadaan dalam membuat Surat
Kerahasiaan dalam rangka permintaan akses Pusat Data yang
ditandatangani oleh Perwakilan Peserta pengadaan.
c. Surat Penawaran
Peserta pengadaan wajib menyampaikan Surat Penawaran dalam
bentuk sebagaimana dimaksud dalam Lampiran D.3. Surat
Penawaran harus ditandatangani oleh Perwakilan Peserta
pengadaan.
d. Surat Kuasa
Peserta pengadaan harus menyampaikan Surat Kuasa dalam bentuk
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran D.4. Dokumen Permintaan
Proposal ini, disertai dengan dokumen-dokumen terkait yang
menyatakan kewenangan untuk memberikan kuasa kepada 1 (satu)
orang Perwakilan Resmi Peserta pengadaan. Surat Kuasa harus
menyebutkan secara spesifik Perwakilan Peserta pengadaan untuk
menandatangani Dokumen Penawaran dan tidak dapat ditarik
kembali serta mengikat bagi Peserta pengadaan dalam segala hal
yang berhubungan dengan Proses Pengadaan selama Masa Berlaku
Dokumen Penawaran.
e. Surat Jaminan Penawaran
Peserta pengadaan wajib menyerahkan Jaminan Penawaran
sebesar Rp … yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit Jaminan. Surat
Jaminan Penawaran tersebut harus disampaikan dalam bentuk
sebagaimana ditetapkan pada Lampiran D.5.
Jaminan Penawaran sekurang-kurangnya harus berlaku selama 100
(Seratus) hari kalender.
Setiap Dokumen Penawaran yang tidak disertai dengan Jaminan
Penawaran akan didiskualifikasi dan dinyatakan gugur dengan
alasan bahwa tidak sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan.
Jaminan Penawaran dari Peserta pengadaan yang gagal menjadi
Pemenang Pengadaan akan dikembalikan kepada Peserta
pengadaan tidak lebih dari 60 (enam puluh) Hari Kerja setelah Surat
Penetapan Pemenang Pengadaan oleh PK-SPAM diterbitkan.
Jaminan Penawaran akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan dan
disetor ke rekening PT Sarana Pembangunan Riau tanpa ada
pemberitahuan, permintaan, atau proses hukum lainnya kepada
Peserta pengadaan yang bersangkutan, jika terjadi salah satu
kondisi di bawah ini:
i. Peserta pengadaan menarik kembali Dokumen Penawarannya
selama Masa Berlaku Penawaran; atau
ii. Dokumen Penawaran Peserta pengadaan diketahui berisi
pernyataan palsu atau terdapat kekeliruan atau kelalaian;
iii. Dalam hal Pemenang Pengadaan, tidak menandatangani
Perjanjian Kerjasama, tanpa ada persetujuan tertulis dari Panitia
Pengadaan;
iv. Dalam kurun waktu yang telah ditetapkan, Peserta pengadaan
tidak menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan/atau gagal
menandatangani Perjanjian Kerjasama.
f. Penawaran Teknis
Pada Lampiran D.6, masing-masing Peserta pengadaan harus
menyampaikan usulan desain teknis, pendekatan metodologi,
teknologi yang akan digunakan yang sesuai dengan persyaratan
Spesifikasi Desain dan Teknis sebagaimana diatur pada Rancangan
Perjanjian Kerjasama.
Peserta pengadaan dilarang untuk memasukkan proposal
alternatif yang tidak memenuhi persyaratan desain dan Spesifikasi
Teknis sebagaimana Lampiran C dalam Dokumen Permintaan
Proposal ini.
g. Rancangan Final Perjanjian Kerjasama
Pada Lampiran D.7, Peserta pengadaan harus menyampaikan
salinan Rancangan Final Perjanjian Kerjasama yang akan dibahas
bersama setelah penetapan pemenang pengadaan.
h. Perjanjian Konsorsium
Pada Lampiran D.8, Peserta pengadaan harus menyampaikan
Perjanjian Konsorsium yang telah ditandatangani oleh pihak
terkait.
2.3. Dokumen Penawaran Komersial – Isi Sampul II
Sampul II terdiri dari:
a. Penawaran nilai investasi dan penawaran tarif pelanggan untuk
skema kerjasama BOT dan kerjasama BLT, sebagaimana
ditentukan pada Lampiran E.1. Dokumen Permintaan Proposal ini;
b. Informasi mengenai rencana pembiayaan sebagaimana
dipersyaratkan pada Lampiran E.2 Dokumen Permintaan Proposal
ini.
c. Model keuangan sebagaimana dipersyaratkan dalam Lampiran E.3
Dokumen Permintaan Proposal ini.
2.4. Ketentuan Legalisasi/Konsularisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Luar Negeri No. 09/A/KP/XII/2006/01, setiap
dokumen yang diterbitkan dan ditandatangani di luar negeri dan akan
dipergunakan di wilayah Indonesia, wajib dilegalisasi/dikonsularisasi oleh
Kementerian Kehakiman dan/atau Kementerian Luar Negeri Negara tersebut
dan Perwakilan Resmi Republik Indonesia di Negara tersebut.
Dalam hal Badan Usaha berdomisili di luar negeri dapat menyerahkan
dokumen tanpa legalisasi/dikonsularisasi dibuktikan dengan dokumen tersebut
ditandatangani di wilayah Indonesia.
1. Masa Berlaku Dokumen Penawaran
Dokumen Penawaran berlaku selama Masa Berlaku Penawaran. Peserta Pengadaan
yang mengajukan Dokumen Penawaran dengan masa berlaku kurang dari Masa
Berlaku Penawaran yang ditetapkan akan dianggap sebagai Peserta Pengadaan yang
tidak mengikuti persyaratan yang telah ditentukan, dan Peserta Pengadaan tersebut
akan didiskualifikasi.
D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN
1. Format dan Penandatanganan Dokumen Penawaran
1.1. Peserta pengadaan harus menyiapkan 1 (satu) set Sampul I Dokumen Penawaran
Administrasi dan Teknis yang masing-masing terdiri dari:
a) 1 (satu) dokumen asli, yang secara jelas diberi tanda “Asli/Original”;
b) 3 (tiga) salinan, yang secara jelas diberi tanda “Salinan/Copy”; dan
c) 3 (tiga) salinan elektronik dalam bentuk flashdrive/USB (Universal Serial
Bus) dengan format PDF.
Dalam hal terjadi perbedaan antara dokumen asli dan dokumen salinan
(termasuk salinan elektronik) maka dokumen asli yang akan berlaku. Dalam hal
terjadi perbedaan antara dokumen dalam bahasa Indonesia dan dokumen dalam
bahasa Inggris maka dokumen dalam bahasa Indonesia yang akan berlaku.
1.2. Apabila Dokumen Penawaran terdiri lebih dari 1 (satu) volume, Peserta
pengadaan harus secara jelas memberi nomor pada semua volume Dokumen
Penawaran dan memberi indeks dalam daftar isi pada setiap volumenya.
1.3. Dokumen Penawaran harus diketik dengan ukuran huruf 12 pada kertas A4. Surat
Penawaran Administrasi dan Teknis dan Surat Penawaran Komersial masing-
masing akan ditandatangani oleh Perwakilan Peserta pengadaan dan masing-
masing dibubuhi meterai Rp. 6.000 (Enam Ribu Rupiah).
1.4. Terhadap Dokumen Penawaran yang telah disampaikan, tidak boleh dilakukan
suatu koreksi, baik yang berupa perubahan, penghilangan, tambahan, atau
peniadaan.
1.5. Setiap Peserta pengadaan atau setiap anggota konsorsium tidak diperkenankan
mengajukan lebih dari 1 (satu) Dokumen Penawaran.
1.6. Setiap Peserta pengadaan atau setiap anggota konsorsium tidak diperkenankan
menjadi Afiliasi dari Peserta pengadaan lain, atau anggota dari konsorsium lain,
atau Afiliasi dari anggota konsorsium lain. Peserta pengadaan atau anggota
konsorsium yang melanggar aturan ini akan mengakibatkan Peserta pengadaan
yang bersangkutan didiskualifikasi oleh Panitia Pengadaan.
2. Penyegelan dan Penandaan Penawaran
2.1. Penyegelan dan Pemberian Tanda Dokumen Penawaran pada Sampul Luar
2.1.1. Dokumen Penawaran harus disampaikan ke Panitia Pengadaan dalam
sampul tertutup atau kotak atau tempat tertutup atau tempat lainnya
yang dapat diterima oleh Panitia Pengadaan dan ditujukan kepada Panitia
Pengadaan pada alamat yang ditentukan dalam Lembar Data Proses
Pengadaan pada Lampiran A.
2.1.2. Sampul luar atau kotak yang berisi Dokumen Penawaran harus dituliskan
nama dan alamat Perwakilan Peserta pengadaan untuk memungkinkan
Dokumen Penawaran dapat dikembalikan tanpa dibuka jika dinyatakan
terlambat atau tidak dapat diterima oleh Panitia.
2.1.3. Sampul luar atau kotak yang disegel harus berisi 2 (dua) sampul yang
disegel yang di dalamnya masing-masing memuat Sampul I (Dokumen
Penawaran Administrasi dan Teknis) dan Sampul II (Dokumen
Penawaran Komersial).
2.1.4. Sampul luar harus disegel dan ditandatangani oleh Perwakilan Peserta
pengadaan. Jika Dokumen Penawaran tidak disegel dan ditandatangani
sesuai dengan ketentuan Bagian ini, Panitia Pengadaan dapat
mendiskualifikasikan Peserta pengadaan dengan alasan bahwa tidak
mengikuti persyaratan yang telah ditentukan dan tidak
bertanggungjawab atas setiap kesalahan dalam penempatan atau
pembukaan Dokumen Penawaran.
2.1.5. Sampul luar yang berisi Dokumen Penawaran harus memuat sebagai
berikut:
a. Nama dan Alamat Penerima
b. Nama Proyek
c. Nama dan alamat Peserta Pengadaan
2.2. Tanda Pada Sampul Dalam
2.2.1. Sampul I Dokumen Penawaran terdiri dari 1 (satu) set dalam segel yang
masing-masing terdiri dari:
a) 1 (satu) dokumen asli, yang secara jelas diberi tanda
“Asli/Original”;
b) 3 (tiga) salinan, yang secara jelas diberi tanda “Salinan/Copy”; dan
c) 3 (tiga) salinan elektronik dalam bentuk flashdrive/USB (Universal Serial Bus) dengan format PDF.
2.2.2. Set pertama Sampul I harus berisi Jaminan Penawaran yang dikeluarkan
oleh bank yang memiliki kegiatan usaha di Republik Indonesia yang asli
dan salinannya.
2.2.3. Setiap set dalam Sampul I harus diberikan tanda sesuai dengan
ketentuan Bagian 2.2.1 di atas, dan mencakup kalimat “Dokumen
Penawaran Administrasi dan Teknis diajukan oleh: [Masukkan Nama
Peserta pengadaan]” pada bagian bawah.
2.2.4. Sampul II Dokumen Penawaran yang terdiri dari 1 (satu) set yang
masing-masing set terdiri dari:
a. 1 (satu) dokumen asli yang secara jelas diberi tanda
“Asli/Original”; dan
b. 3 (tiga) salinan, yang secara jelas diberi tanda “Salinan/Copy”.
c. 3 (tiga) salinan elektronik dalam bentuk flashdrive/USB (Universal
Serial Bus) dengan format PDF.
2.2.5. Sampul yang berisi Dokumen Penawaran Komersial ini harus diberi
tanda sebagai berikut:
a. Dokumen Komersial
b. Jangan Dibuka sebelum tanggal pembukaan dokumen penawaran
finansial;
c. Nama Proyek;
d. Nama Peserta Pengadaan
2.3. Batas Akhir Pemasukan Dokumen Penawaran
2.3.1. Semua Dokumen Penawaran harus disampaikan dan diterima di alamat
Sekretariat Panitia Pengadaan pada pukul 9:00 - 12:00 WIB, pada
Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran. Pemasukan Dokumen
Penawaran harus disampaikan sendiri kepada Panitia Pengadaan sesuai
alamat sebagaimana ditentukan pada Lampiran A Lembar Data Dokumen
Permintaan Proposal.
2.3.2. Dokumen Penawaran yang diterima hanya yang disampaikan secara
langsung. Dokumen Penawaran yang dikirim melalui pos, faksimili, surat
elektronik, teleks, telegram atau dengan cara apapun, selain disampaikan
secara langsung tidak akan diterima.
2.3.3. Panitia Pengadaan dapat memperpanjang batas waktu pemasukan
Dokumen Penawaran dengan mengeluarkan amandemen/adendum
sesuai dengan Bagian B.12.2 Dokumen Permintaan Proposal ini.
2.3.4. Setiap Dokumen Penawaran yang disampaikan di luar tanggal dan waktu
pemasukan Dokumen Penawaran sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran A Lembar Data Proses Pengadaan ini akan didiskualifikasi atau
tidak diterima oleh Panitia Pengadaan tanpa memperhatikan alasan
apapun.
2.3.5. Kegagalan pemasukan proposal pada Batas Akhir Waktu Pemasukan
sebagaimana diatur dalam Bagian D.2.3.1. maka Peserta pengadaan
dinyatakan diskualifikasi dari Proses Pengadaan.
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN
1. Pembukaan Penawaran
1.1. Setiap Dokumen Penawaran akan diberi nomor dan tanda sesuai dengan urutan
waktu penerimaan sebagai penandaan waktu penerimaan Dokumen Penawaran.
Selain itu, penerimaan masing-masing Dokumen Penawaran akan dicatat dalam
daftar penerimaan (“Daftar Penerimaan”). Daftar Penerimaan terdiri dari tanggal,
waktu, dan nama Peserta pengadaan yang menyampaikan Dokumen Penawaran.
Segera setelah Dokumen Penawaran disampaikan, Dokumen Penawaran tersebut
akan disimpan di tempat yang aman sampai waktu pembukaan.
1.2. Pada pukul 12:00 WIB, pada Tanggal batas akhir Pemasukan Dokumen
Penawaran, Panitia Pengadaan mengumumkan bahwa batas waktu untuk
pemasukan Dokumen Penawaran telah berakhir. Panitia Pengadaan kemudian
memulai proses pembukaan dengan mengumumkan nama Peserta pengadaan
yang telah memasukkan Dokumen Penawaran dan perincian lainnya yang
dianggap perlu oleh Panitia. Pembukaan Dokumen Penawaran dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Perwakilan Peserta pengadaan yang hadir
dalam proses pembukaan Dokumen Penawaran. Apabila tidak ada Perwakilan
Peserta pengadaan yang hadir, Panitia Pengadaan menunda pembukaan sampai
waktu yang telah ditentukan. Jika setelah waktu yang ditentukan tersebut tidak
ada Perwakilan Peserta pengadaan yang hadir, pembukaan Dokumen Penawaran
cukup disaksikan oleh Panitia.
1.3. Panitia Pengadaan melanjutkan membuka Sampul I dari masing-masing
Dokumen Penawaran yang disampaikan, satu per satu, sesuai dengan urutan
diterimanya Dokumen Penawaran, dalam sebuah pertemuan terbuka. Perwakilan
Peserta pengadaan yang hadir harus menandatangani Daftar Penerimaan
sebagai bukti kehadiran mereka pada saat pertemuan terbuka tersebut. Panitia
Pengadaan memeriksa isi Sampul I masing-masing Dokumen Penawaran untuk
memeriksa kelengkapannya berdasarkan Lampiran F - Outline Dokumen
Penawaran. Setelah pembukaan seluruh Sampul I, Panitia Pengadaan harus
segera menyiapkan Berita Acara Pembukaan Penawaran. Berita Acara tersebut
ditandatangani semua anggota Panitia Pengadaan yang hadir dan para saksi
(Perwakilan Peserta pengadaan yang hadir atau saksi yang ditunjuk oleh Panitia
Pengadaan sebagaimana dimaksud pada Bagian E.1.1.2). di atas. Berita Acara
tersebut kemudian didistribusikan kepada seluruh Perwakilan Peserta
pengadaan. Setelah itu, Panitia Pengadaan menutup pertemuan terbuka untuk
melaksanakan evaluasi atas Sampul I dari masing-masing Dokumen Penawaran
yang diajukan.
1.4. Jika tidak ada Dokumen Penawaran yang memenuhi syarat, Panitia Pengadaan
menyatakan Proses Pengadaan gagal dan dapat melakukan Pengadaan ulang
terhadap Proyek, atau mengambil tindakan lain yang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Evaluasi Dokumen Penawaran
2.1. Panitia Pengadaan melakukan evaluasi atas Dokumen Penawaran Administrasi
dan Teknis (Sampul I) dan Dokumen Penawaran Komersial (Sampul II).
2.2. Evaluasi untuk administrasi menggunakan sistem gugur. Apabila Peserta
pengadaan memenuhi syarat/lulus administrasi, akan dilanjutkan dengan
evaluasi teknis yang menggunakan sistem penilaian. Bobot penilaian evaluasi
teknis dengan batas kelulusan 70 (tujuh puluh).
2.3 Evaluasi Dokumen Komersial dilakukan dengan sistem gugur terhadap Rencana
Pembiayaan dan Model Finansial. Peserta dengan Penawaran tarif air curah
terendah akan menjadi pemenang Pengadaan.
3. Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul I
3.1. Panitia Pengadaan melakukan Evaluasi atas Dokumen Penawaran Administrasi
yang terdapat dalam Sampul I Dokumen Penawaran dengan sistem gugur,
berdasarkan kriteria evaluasi yang tercantum dalam Lampiran B.1 Dokumen
Permintaan Proposal. Peserta pengadaan yang tidak memenuhi persyaratan
Sampul I bagian Administrasi maka Peserta pengadaan tidak lulus kualifikasi
Administrasi/ gugur.
3.2. Selanjutnya bagi Peserta pengadaan yang telah memenuhi/lulus kualifikasi
Administrasi, Panitia Pengadaan melanjutkan evaluasi terhadap Dokumen
Penawaran Teknis berdasarkan kriteria evaluasi yang tercantum dalam Lampiran
B.2. Dokumen Permintaan Proposal. Evaluasi atas Dokumen Penawaran Teknis
yang dalam Sampul I Dokumen Penawaran dilakukan dengan sistem skoring.
3.3. Sampul I dianggap telah memenuhi persyaratan, apabila secara substansi:
a. Sesuai dengan seluruh syarat, kondisi, dan spesifikasi Dokumen Permintaan
Proposal ini tanpa adanya penyimpangan material, pernyataan reservasi atau
kondisional yang dapat mempengaruhi ruang lingkup, kualitas atau
pelaksanaan Proyek atau dapat membatasi ketentuan-ketentuan dalam
Dokumen Permintaan Proposal, hak Panitia, kewajiban Peserta pengadaan,
dan kewajiban Perusahaan Pelaksana Proyek berdasarkan Perjanjian
Kerjasama; dan
b. Dianggap layak secara teknis, Peserta pengadaan yang Sampul I nya secara
substansi ditentukan memenuhi syarat, dipertimbangkan sebagai Peserta
Yang Memenuhi Persyaratan.
3.4. Sampul I yang tidak memenuhi persyaratan/gugur adalah Sampul I yang secara
substansi tidak memenuhi kriteria sebagaimana ditetapkan pada Lampiran B.
Panitia, atas pertimbangannya sendiri, dapat menentukan apakah setiap Sampul
I memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Dokumen Penawaran Sampul I yang
dinyatakan tidak memenuhi persyaratan maka dianggap sebagai Peserta
pengadaan yang tidak memenuhi persyaratan. Dokumen Penawaran Peserta
pengadaan yang tidak memenuhi persyaratan akan dikembalikan kepada masing-
masing Peserta pengadaan.
4. Klarifikasi/Verifikasi Dokumen Penawaran
4.1. Selama proses evaluasi terhadap isi Dokumen Penawaran Administrasi dan
Teknis, Panitia Pengadaan, atas pertimbangannya sendiri, mengundang Peserta
pengadaan secara tertulis ke suatu pertemuan untuk memberikan klarifikasi
dan/atau konfirmasi.
4.2. Klarifikasi hanya terbatas pada pemberian penjelasan, konfirmasi dan/atau
pemberitahuan dokumen-dokumen pendukung atas informasi dan rencana dalam
Dokumen Penawaran, namun tidak termasuk pada penyampaian usulan
tambahan atau suatu dokumen baru yang dapat mengubah substansi Dokumen
Penawaran.
4.3. Peserta pengadaan berkewajiban untuk memberikan klarifikasi dan/atau
konfirmasi sesuai dengan dengan permintaan Panitia Pengadaan dalam bentuk
tertulis, selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kalender sejak permintaan klarifikasi
dan/atau konfirmasi tersebut disampaikan oleh Panitia.
4.4. Hasil klarifikasi dari Peserta pengadaan yang bersangkutan harus dicantumkan
dalam Berita Acara Klarifikasi/Konfirmasi yang disusun oleh Panitia Pengadaan
sebagai bagian dari Dokumen Penawaran Peserta pengadaan.
4.5. Panita Pengadaan, atas kebijakannya sendiri, memiliki hak untuk melakukan
klarifikasi/konfirmasi kepada pihak lain selain Peserta pengadaan yang
berhubungan dengan informasi yang terdapat dalam Dokumen Penawaran
Peserta pengadaan. Hasil klarifikasi/konfirmasi kepada pihak lain dimaksud dapat
dijadikan bahan pertimbangan Panita Pengadaan dalam pelaksanaan evaluasi
Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis.
5. Pemeriksaan dan Penilaian Dokumen Penawaran yang Responsif
5.1. Panitia Pengadaan melakukan pemeriksaan dan penilaian kesesuaian isi Sampul
I yang dianggap responsif sesuai dengan ketentuan pada Lampiran B.
5.2. Peserta pengadaan yang Sampul I dianggap substansial responsif ditetapkan
sebagai Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan.
5.3. Apabila dalam proses pemeriksaan dan penilaian sesuai ketentuan pada Lampiran
B, Panitia Pengadaan menemukan adanya ketidaksesuaian dalam Sampul I, maka
Peserta pengadaan yang bersangkutan gugur sehingga tidak akan diikutsertakan
dalam tahapan Pengadaan selanjutnya. Peserta pengadaan yang menyampaikan
Sampul I tidak responsif maka akan ditetapkan sebagai Peserta pengadaan yang
tidak memenuhi persyaratan.
5.4. Hasil pemeriksaan dan penilaian sesuai ketentuan pada Lampiran B akan
dituangkan dalam sebuah Berita Acara Hasil Pengadaan dan ditandatangani oleh
seluruh anggota Panitia.
6. Pengumuman Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul I
6.1. Panitia Pengadaan mengumumkan/memberitahukan lulus atau gugurnya Peserta
Pengadaan berdasarkan hasil evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I (Dokumen
Administrasi dan Teknis) kepada seluruh Peserta pengadaan secara tertulis.
6.2. Dokumen penawaran Sampul II dan Jaminan Penawaran asli dari Peserta
pengadaan yang gugur pada evaluasi Sampul I, dikembalikan kepada yang
bersangkutan setelah dilaksanakannya penandatanganan Perjanjian Kerjasama
antara PK-SPAM dan Perusahaan Pelaksana Proyek.
6.3. Kepada Peserta pengadaan yang berkeberatan atas hasil evaluasi Sampul I,
diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis dalam Masa
Sanggah, yaitu selama 3 (tiga) Hari Kalender setelah hasil evaluasi disampaikan.
7. Evaluasi Dokumen Penawaran: Sampul II
7.1. Panitia membuka, mengevaluasi, dan memberikan peringkat Sampul II Dokumen
Penawaran dari Peserta pengadaan Yang Memenuhi Persyaratan sesuai dengan
ketentuan pada Lampiran B.3.
7.2. Panitia Pengadaan membuka Sampul II dalam sebuah pertemuan terbuka pada
waktu dan tanggal yang ditentukan dalam Lampiran A Lembar Data Proses
Pengadaan atau pada tanggal kemudian yang mungkin diumumkan oleh Panitia.
Wakil dari Peserta pengadaan yang hadir wajib menandatangani Daftar
Penerimaan sebagai bukti kehadiran mereka. Ketentuan mengenai wakil dari
Peserta pengadaan dalam pembukaan Sampul I juga berlaku terhadap
pembukaan Sampul II.
7.3. Panitia Pengadaan akan melakukan evaluasi bahwa Dokumen Penawaran
Komersial yang tercantum dalam Sampul II:
a. Disusun sesuai dengan format yang disyaratkan dalam Lampiran E Dokumen
Permintaan Proposal ini;
b. Menggunakan mata uang Rupiah;
c. Mengikat dan tidak merujuk pada persyaratan apapun.
Panitia Pengadaan berhak untuk meminta klarifikasi atas Model Finansial Proyek
yang dibuat secara substansi sesuai dengan Lampiran E.3.
7.4. Perhitungan Dokumen Penawaran Komersial dinyatakan sampai dengan nilai
satuan Rupiah. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian antara huruf/terbilang dan
angka yang disampaikan maka penyampaian dalam huruf/terbilang yang akan
berlaku.
7.5. Atas setiap Dokumen Penawaran Komersial yang tidak sesuai dengan
persyaratan Lampiran E, Panitia Pengadaan akan mengembalikan Jaminan
Penawaran asli kepada Peserta pengadaan yang bersangkutan setelah
Penerbitan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan.
8. Koreksi Aritmatik
8.1. Panitia Pengadaan tidak melakukan koreksi aritmatik terhadap Dokumen
Penawaran.
8.2. Panitia Pengadaan hanya menggunakan nilai/angka yang tertulis pada
penawaran total yang terdapat di dalam Dokumen Penawaran.
9. Kerahasiaan
9.1. Seluruh informasi yang telah tercakup dalam Surat Kerahasiaan dan seluruh
informasi dalam Dokumen Penawaran dianggap rahasia dan tidak boleh
diungkapkan kepada pihak lain yang tidak terkait dengan Proses Pengadaan.
Peserta pengadaan, dengan menyampaikan Dokumen Penawaran, secara tegas
telah mengesampingkan unsur kerahasiaan tersebut dan mengizinkan
pengungkapan hasil penawaran kepada seluruh Peserta pengadaan sesuai
dengan Dokumen Permintaan Proposal ini.
9.2. Setiap upaya oleh Peserta pengadaan atau salah satu anggota konsorsiumnya
atau Afiliasinya untuk mempengaruhi Panitia Pengadaan dalam Proses
Pengadaan, akan menyebabkan Dokumen Penawaran Peserta pengadaan yang
bersangkutan didiskualifikasi/tidak dapat diterima dan Jaminan Penawaran dari
Peserta pengadaan yang bersangkutan akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan.
9.3. Berita Acara Hasil Pengadaan harus dijaga kerahasiaannya sampai dengan
pelaksanaan Perjanjian Kerjasama.
F. PEMENANG PENGADAAN
1. Pengumuman Hasil Pengadaan
1.1. Panitia Pengadaan menetapkan calon Pemenang Pengadaan dan 2 (dua)
cadangan pemenang (bila ada) berdasarkan hasil evaluasi terhadap Dokumen
Penawaran yang dinyatakan memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan pada
Lampiran B dan Lampiran E.
1.2. Panitia Pengadaan menyusun dan menyampaikan laporan hasil evaluasi kepada
PK-SPAM disertai usulan penetapan Pemenang Pengadaan dan 2 (dua) cadangan
pemenang (bila ada).
1.3. PK-SPAM menetapkan Pemenang Pengadaan dan 2 (dua) cadangan pemenang
(bila ada) berdasarkan usulan dari Panitia.
1.4. Panitia Pengadaan akan mengumumkan Pemenang Pengadaan dan 2 (dua)
cadangan pemenang (bila ada) serta memberitahukannya kepada seluruh
Peserta pengadaan.
2. Sanggahan terhadap Hasil Pengadaan
2.1. Sanggahan hanya dapat disampaikan oleh Peserta pengadaan yang memasukkan
Dokumen Penawaran.
2.2. Kepada Peserta pengadaan yang berkeberatan atas pengumuman pemenang
Pengadaan diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis
dalam Masa Sanggah, yaitu selama 3 (tiga) Hari Kerja setelah pengumuman
Pemenang Pengadaan.
2.3. Sanggahan disampaikan kepada PK-SPAM disertai dengan bukti-bukti terjadinya
penyimpangan prosedur pelaksanaan Pengadaan.
2.4. PK-SPAM tidak menerima Sanggahan dan bukti pendukung yang disampaikan
setelah berakhirnya Masa Sanggah.
2.5. PK-SPAM memeriksa keabsahan dari setiap Sanggahan dan akan menyampaikan
jawaban atas Sanggahan secara tertulis dalam jangka waktu selama 5 (lima) Hari
Kerja sejak Surat Sanggahan diterima.
2.6. Jawaban PK-SPAM atas Sanggahan bersifat final dan proses Sanggahan tidak
dapat menghentikan Proses Pengadaan.
3. Keputusan Pemenang Pengadaan
3.1. PK-SPAM akan menerbitkan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan kepada
Peserta pengadaan dengan ketentuan:
a. Tidak ada Sanggahan dari Peserta pengadaan; atau
b. Sanggahan yang diterima dalam Masa Sanggah dinyatakan tidak benar oleh
PK-SPAM, atau Sanggahan diterima melewati waktu Masa Sanggah.
3.2. Peserta pengadaan yang ditetapkan sebagai Pemenang Pengadaan wajib
menerima keputusan PK-SPAM tersebut. Apabila Pemenang Pengadaan
mengundurkan diri dan Jaminan Penawarannya masih berlaku maka
pengunduran diri tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan alasan yang dapat
diterima secara obyektif oleh PK-SPAM, dengan ketentuan bahwa Jaminan
Penawaran Pemenang Pengadaan tersebut akan dicairkan oleh Panitia
Pengadaan.
3.3. Terhadap Pemenang Pengadaan yang mengundurkan diri dengan alasan yang
tidak dapat diterima oleh PK-SPAM dan Jaminan Penawarannya masih berlaku,
di samping Jaminan Penawaran Pemenang Pengadaan yang bersangkutan dapat
dicairkan oleh Panitia Pengadaan.
3.4. Apabila Pemenang Pengadaan mengundurkan diri, maka penetapan dapat
dilakukan kepada cadangan pemenang pertama (bila ada), dengan ketentuan:
a. Cadangan pemenang pertama tersebut harus terlebih dahulu mendapat
penetapan dari PK-SPAM sebagai Pemenang Pengadaan;
b. Masa Berlaku Penawaran dan Jaminan Penawaran cadangan pemenang
pertama tersebut masih berlaku atau sudah diperpanjang.
3.5. Apabila cadangan pemenang pertama sebelum atau setelah ditetapkan sebagai
Pemenang Pengadaan juga mengundurkan diri dan Jaminan Penawarannya
masih berlaku maka pengunduran diri tersebut hanya dapat dilakukan
berdasarkan alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh PK-SPAM, dengan
ketentuan bahwa Jaminan Penawaran cadangan pemenang pertama tersebut
akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan.
3.6. Apabila cadangan pemenang pertama baik sebelum atau setelah ditetapkan
sebagai Pemenang Pengadaan juga mengundurkan diri, maka penetapan
Pemenang Pengadaan dapat dilakukan kepada cadangan pemenang kedua (bila
ada), dengan ketentuan:
a. Cadangan pemenang kedua tersebut harus terlebih dahulu mendapat
penetapan dari PK-SPAM sebagai Pemenang Pengadaan;
b. Masa Berlaku Penawaran dan Jaminan Penawaran cadangan pemenang
kedua tersebut masih berlaku atau sudah diperpanjang;
3.7. Apabila cadangan pemenang kedua mengundurkan diri, dengan alasan yang
tidak dapat diterima, maka Jaminan Penawaran cadangan pemenang kedua
tersebut akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan. Panitia Pengadaan dapat
melakukan pengadaan ulang.
3.8 Negosiasi kontrak dilakukan setelah dikeluarkannya surat penetapan pemenang
pengadaan antara PK-SPAM dengan Badan Usaha atau Perusahaan Pelaksana
Proyek. Negosiasi dapat dilakukan terhadap syarat dan ketentuan Perjanjian
Kerjasama, kecuali terhadap Harga Penawaran dan spesifikasi teknis parameter
output/keluaran;
3.9 Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dilakukan antara PK-SPAM dengan
Perusahaan Pelaksana Proyek;
4. Tanggung Jawab Pemenang Pengadaan
4.1. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak diterbitkannya
Surat Penetapan Pemenang Pengadaan, Pemenang Pengadaan harus
memberitahukan secara tertulis kepada PK-SPAM bahwa Pemenang Pengadaan
telah mendirikan suatu badan hukum yang berfungsi khusus untuk melaksanakan
Proyek berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
disertai dokumen-dokumen terkait persyaratan pembentukan suatu badan
hukum sebagai bukti telah didirikannya Perusahaan Pelaksana Proyek. Apabila
dalam jangka waktu 1 (satu) bulan tersebut Pemenang Pengadaan belum dapat
mendirikan Perusahaan Pelaksana Proyek dikarenakan suatu hal di luar kendali
dari Pemenang Pengadaan dan alasan tersebut dapat diterima oleh PK-SPAM,
maka PK-SPAM dapat memberikan waktu tambahan.
4.2. Perjanjian Kerjasama akan ditandatangani oleh PK-SPAM dan Perusahaan
Pelaksana Proyek selambat-lambatnya 60 (enam puluh) Hari setelah
terbentuknya Badan Usaha Pelaksana, Jaminan Pelaksanaan telah diserahkan
kepada PK-SPAM, dan semua persyaratan lainnya untuk penandatanganan telah
terpenuhi.
4.3. Sebelum penandatanganan Perjanjian Kerjasama, Pemenang Pengadaan harus
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dalam bentuk sebagaimana tercantum dalam
Lampiran D.9. Dokumen Permintaan Proposal ini.
4.4. Jaminan Penawaran Pemenang Pengadaan akan dicairkan oleh Panitia
Pengadaan tanpa mengurangi hak atau tindakan yang dapat diambil oleh Panitia
Pengadaan terhadap Pemenang Pengadaan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku apabila:
a. Pemenang Pengadaan tidak memberitahukan PK-SPAM atau gagal
membentuk Perusahaan Pelaksana Proyek;
b. Perusahan Pelaksana Proyek gagal menyerahkan kepada PK-SPAM Jaminan
Pelaksanaan; atau
c. Menolak atau tidak mampu atau gagal menandatangani Perjanjian
Kerjasama dalam jangka waktu 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah
Penerbitan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan.
4.5. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah
penandatanganan Perjanjian Kerjasama, Panitia Pengadaan akan
mengembalikan semua Jaminan Penawaran kepada para Peserta pengadaan.
G. PEMBATALAN PENGADAAN, PENGADAAN ULANG
1. Pembatalan Pengadaan Dan Pengadaan Ulang
1.1 Dokumen Penawaran akan dianggap tidak memenuhi syarat dan dianggap batal,
karena salah satu alasan sebagai berikut, antara lain:
a. Kesalahan yang material atau kelalaian dalam pemasukan Dokumen
Penawaran dan dokumentasi pendukung lainnya;
b. Kegagalan Peserta pengadaan untuk mempertahankan kriteria kualifikasi
sebagaimana yang disyaratkan oleh Dokumen Permintaan Proposal dan
komposisi anggota konsorsium sebagaimana disyaratkan dalam Lampiran
D.8 Dokumen Permintaan Proposal;
c. Peserta pengadaan (atau anggota konsorsium Peserta pengadaan atau
Afiliasinya) berpartisipasi dalam satu atau lebih Dokumen Penawaran atau
proposal, atau Anggota Utama atau Anggota Berkomitmen dalam suatu
konsorsium memiliki saham dalam suatu Anggota Utama atau Anggota
Berkomitmen dari konsorsium Peserta pengadaan lainnya;
d. Kegagalan menyampaikan dokumen yang diperlukan berdasarkan
Dokumen Permintaan Proposal ini seperti surat kuasa, dan dalam hal
Peserta pengadaan berbentuk konsorsium, perjanjian konsorsium yang
dibuat dalam akta notaris, termasuk Jaminan Penawaran tidak sesuai
dengan persyaratan Dokumen Permintaan Proposal ini;
e. Masa Berlaku Penawaran tidak memenuhi persyaratan Dokumen
Permintaan Proposal ini;
f. Ketidaksesuaian atau adanya deviasi atau penyimpangan dalam Dokumen
Penawaran dengan salah satu syarat, ketentuan, dan spesifikasi Dokumen
Permintaan Proposal;
g. Alasan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.2 Berdasarkan ketentuan pada Bagian G.1.1, Panitia Pengadaan akan membatalkan
Pengadaan atau Pengadaan dianggap gagal.
1.3 Pengadaan dapat dibatalkan dan dinyatakan gagal, apabila calon Pemenang
Pengadaan dan 2 (dua) cadangan (jika ada) mengundurkan diri dari Proses
Pengadaan.
1.4 Panitia Pengadaan dapat melakukan Pengadaan ulang apabila tidak terdapat
Peserta pengadaan yang memenuhi persyaratan setelah dilakukan evaluasi atau
tidak terdapat Peserta pengadaan yang memasukkan Dokumen Penawaran.
Daerah dan tanggal
Panitia Pengadaan Badan Usaha Kerjasama
[masukan nama ketua Tim Pengadaan]
Ketua
Disetujui,
[nama Direktur PDAM]
Direktur
LAMPIRAN DOKUMEN RFP
LAMPIRAN A: LEMBAR DATA PROSES PENGADAAN
Informasi pokok tentang Proses Pengadaan Proyek Kerjasama Penyediaan Infrastruktur
Pembangunan SPAM Lintas Lintas Pekanbaru Kampar kap. 1.000 l/dt:
Nama Proyek [masukan Nama Proyek]
Penanggung Jawab Penyelenggara
Kerjasama (“PK-SPAM”)
Direktur PDAM
Sekretariat Panitia
Pengadaan Badan Usaha
[masukan nama tempat sekretariat dan alamatnya]
Perkiraan Investasi [masukan nilai perkiraan investasi]
Tarif Air Curah [masukan besaran tarif air curah]
Tanggal Penyerahan
Dokumen Penawaran
[sesuai jadwal]
Lokasi Penyampaian
Dokumen Penawaran
[sesuai jadwal]
Lokasi, Waktu dan Tanggal
Pembukaan Sampul I
[sesuai jadwal]
Lokasi, Waktu dan Tanggal Pembukaan Sampul II
[sesuai jadwal]
Bahasa Dokumen Penawaran Bahasa Indonesia
Jumlah Jaminan Penawaran Rp …..
Masa Berlaku Penawaran 100 (seratus) hari kalender sejak Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran
Asli dan Jumlah Salinan
Dokumen Penawaran
Satu (1) Asli, 3 (tiga) Salinan tercetak, 3 (tiga) Salinan
elektronik (pdf) dalam flashdrive/USB
Evaluasi Penawaran Administrasi dengan sistem gugur, Dokumen Teknis
dengan sistem nilai/ skoring Passing Grade, Dokumen
Komersil dengan sistem skoring ……………………….
LAMPIRAN B: LEMBAR EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN
LAMPIRAN B.1: LEMBAR EVALUASI ADMINISTRASI
Dokumen Penawaran yang disampaikan Peserta Pengadaan akan dievaluasi secara
administrasi untuk mengecek kelengkapannya. Evaluasi Administrasi dilakukan berdasarkan
sistem gugur (pass/fail) dengan kriteria sebagai berikut:
No. Kriteria
Evaluasi Kelengkapan persyaratan Dokumen Penawaran dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris
1. Sampul I : Proposal Administratif dan Teknis: 1 (satu) asli, 3 (tiga) salinan dan 3 (tiga) salinan elektronik. Terdiri atas:
Lembar 1 : Pakta Integritas – sesuai Lampiran D.1
Lembar 2 : Surat Kerahasiaan – sesuai pada Lampiran D.2
Lembar 3 : Surat Penawaran (ditandatangani oleh Perwakilan Peserta
Pengadaan) – sesuai Lampiran D.3
Lembar 4 : Surat Kuasa – sesuai Lampiran D.4
Lembar 5 : Surat Jaminan Penawaran – sesuai Lampiran D.5
Lembar 6 : Penawaran Teknis – sesuai Lampiran D.6
Lembar 7 : Draft Rancangan Final Perjanjian Kerjasama – sesuai Lampiran D.7
Lembar 8 : Salinan Perjanjian Konsorsium yang telah ditandatangani.
2. Sampul II : Penawaran Komersial: 1 (satu) asli, 3 (tiga) Salinan dan 3 (tiga) salinan elektronik dalam bahasa Indonesia (hanya dibuka untuk Peserta Pengadaan lulus evaluasi administrasi dan teknis)
LAMPIRAN B.2: LEMBAR EVALUASI TEKNIS
Dokumen Penawaran Teknis yang disampaikan Peserta Pengadaan akan dievaluasi
mengenai kelengkapan, pemenuhan kriteria dan spesifikasi desain dan teknis, serta
kelayakan secara teknis. Evaluasi atas penawaran teknis dilakukan dengan sistem
pembobotan sebesar dengan nilai total 100 poin, berdasarkan lembar evaluasi sebagai
berikut:
I. Executive Summary dengan nilai maksimal 10, paling kurang memuat:
a. Gambaran Umum dengan skor 2;
b. Desain Sarana dan Prasarana dengan skor 4;
c. Metode Pelaksanaan Konstruksi dengan skor 2;
d. Rencana Operasi dan Pemeliharaan dengan skor 2.
II. Desain Sarana Dan Prasarana dengan nilai maksimal 30, paling kurang memuat:
a. Kriteria Desain dengan skor 5;
b. Konsep Desain Instalasi Pengolahan Air dengan skor 10;
c. Konsep Desain Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah dengan skor 10;
d. Program Kontrak Berbasis Kinerja dengan skor 5.
III. Metode Pelaksanaan Konstruksi dengan nilai maksimal 30, paling kurang memuat:
a. Pendahuluan dengan skor 2;
b. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama dengan skor 7;
c. Metode Pelaksanaan Jaringan Distribusi dengan skor 7;
d. Metode Pelaksanaan Testing dan Commisioning dengan skor 7;
e. Jadwal Pelaksanaan Proyek berupa Barchart dengan skor 7.
IV. Rencana Operasional dan Pemeliharaan dengan nilai maksimal 30, paling kurang
memuat:
a. Pendahuluan dengan skor5;
b. Standar Operating Procedure (SOP) dengan skor 15;
c. Rencana Pemeliharaan dengan skor 10.
LAMPIRAN B.3: LEMBAR EVALUASI KOMERSIAL
Dokumen Penawaran Komersial akan diperiksa kelengkapannya, yang harus mencakup (i)
Penawaran Biaya Jasa Penyediaan Infrastruktur Pembangunan SPAM, dan (ii) Model
Finansial Proyek. Evaluasi penilaian dilakukan dengan system gugur dan penawar tarif air
curah terendah (Dokumen Lampiran II.A. sebagai dokumen utama penawaran komersial).
LAMPIRAN C: SPESIFIKASI TEKNIS DAN DESAIN PROYEK
NO PARAMETER STANDAR DAN SPESIFIKASI
1. Kriteria Output
[masukan kriteria output]
2. Kriteria Desain
[masukan kriteria desain]
3. Kriteria Teknis
LAMPIRAN D: SAMPUL I - DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS
LAMPIRAN D.1: PAKTA INTEGRITAS
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
a) Nama : ___________________[nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : ___________________
Bertindak untuk : PT/Koperasi_________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
dan atas nama
b) Nama : ___________________[nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : ___________________
Bertindak untuk : PT/Koperasi_________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
dan atas nama
c) .............. [dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
dalam rangka pepengadaanan Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem
Penyediaan Air Minum) 1, dengan ini menyatakan bahwa:
1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. tidak akan melakukan kegiatan atau tindakan yang berpotensi menimbulkan persaingan usaha
tidak sehat sebagaimana tercantum pada ketentuan perundangan mengenai larangan praktek
monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat;
3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk memberikan
hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia menerima
sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata
dan/atau dilaporkan secara pidana.
__________[tempat],_________[tanggal]__________[bulan] 20__[tahun]
[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]
[tanda tangan] [tanda tangan] [tanda tangan]
[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]
[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Konsorsium]
LAMPIRAN D.2: SURAT KERAHASIAAN
[Kop Surat Peserta Pengadaan]
Konsularisasi:
Bila dokumen ini diterbitkan di luar
Indonesia
[Tanggal]
Kepada Yth:
Panitia Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum)
[Alamat]
PERJANJIAN UNTUK MENJAGA SEGALA INFORMASI RAHASIA YANG BERKAITAN DENGAN PROSES
PENGADAAN DAN DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL
Kami, [nama perusahaan/ Peserta Pengadaan/ kontraktor/ konsultan/ advisor/banker], suatu
perusahaan yang didirikan di [negara] dan memiliki kantor di [alamat usaha] (selanjutnya disebut
sebagai “Penerima Informasi”) dalam pertimbangan bahwa Pemerintah Indonesia, atau instansi-
instansinya, wakil- wakilnya, atau agen-agennya (“Pemerintah”) mengungkapkan kepada kami
Informasi Rahasia (sebagaimana didefinisikan dibawah) dan/atau menyebabkan sehingga Informasi
Rahasia tersebut diungkapkan kepada kami, dengan ini setuju dan berjanji untuk dan atas nama
Penerima Informasi dan para direkturnya, pejabatnya, karyawannya dan penasehatnya, sebagai
berikut:
1. “Informasi Rahasia” berarti semua informasi yang dinyatakan sebagai rahasia atau yang karena
sifatnya secara implisit bersifat rahasia. Informasi Rahasia mencakup semua informasi dari setiap
hal yang berkaitan dengan Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem
Penyediaan Air Minum), sesuai dengan Dokumen Permintaan Proposal (“Proyek”) yang diterima
oleh Penerima Informasi dan disampaikan kepada Penerima dengan cara apapun, termasuk
namun tidak terbatas pada semua usulan, tanggapan, diskusi, masukan dan komentar atas
dan/atau yang berkaitan dengan Dokumen Permintaan Proposal. Informasi Rahasia akan
mencakup informasi yang disebutkan di atas berkaitan dengan Proyek terlepas dari bentuk,
format atau media termasuk, namun tidak terbatas pada, tulisan, lisan, atau informasi bentuk
lainnya dan juga termasuk informasi yang disampaikan atau diperoleh melalui penglihatan atau
pertukaran dokumen- dokumen, presentasi, pameran, pertemuan atau surat menyurat (pos
dan/atau surat elektronik/email).
2. Penerima Informasi mengakui, mengetahui dan menyetujui bahwa Informasi Rahasia yang
diterima semata-mata bertujuan untuk mengevaluasi keikutsertaannya dalam Proses Pengadaan
Proyek dan bersifat rahasia. Penerima Informasi wajib merahasiakan dan tidak akan
mengungkapkan, baik secara langsung ataupun tidak langsung, kepada seseorang atau badan
usaha, termasuk namun tidak terbatas kepada media, hal-hal sebagai berikut:
a) Informasi Rahasia apapun;
b) Keterangan bahwa Peserta Pengadaan telah menerima Informasi Rahasia; dan/atau
c) Keterangan bahwa sedang diadakan diskusi antara Penerima Informasi dan Pemerintah atau
instansi-instansinya, wakil-wakilnya atau agen-agennya ataupun keterangan mengenai
status, persyaratan/kondisi perjanjian, atau keterangan lainnya tentang diskusi tersebut,
kecuali ditentukan lain oleh persyaratan dan ketentuan di dalam Surat Kerahasiaan ini.
Penerima Informasi akan menerapkan tingkat kehati-hatian tertinggi untuk menjaga agar
tidak terjadi pengungkapan atau penggunaan Informasi Rahasia secara tidak sah, dan wajib
menjaga kerahasiaan dari Informasi Rahasia terhadap semua pihak ketiga. Selanjutnya,
Penerima Informasi tidak boleh membuat salinan dari Informasi Rahasia tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Pemerintah, yang untuk tujuan tersebut menunjuk Ketua Panitia
Pengadaan sebagai wakilnya.
3. Penerima Informasi akan menetapkan prosedur pengelolaan dan keamanan untuk memastikan
bahwa Informasi Rahasia hanya dapat diakses oleh para direktur, pejabat, karyawan dan/atau
Pihak Ketiga (sebagaimana didefinisikan di bawah) dari Penerima Informasi yang memang
membutuhkan Informasi Rahasia tersebut semata-mata dalam rangka menyiapkan Dokumen
Penawaran (sebagaimana didefinisikan dalam Dokumen Permintaan Proposal) untuk Proyek.
4. Penerima Informasi harus memastikan bahwa semua direktur, pejabat dan/atau karyawan dari
Penerima Informasi serta para penasehat profesional, konsultan dan penyedia jasa lainnya
(“Pihak Ketiga”) yang ditugaskan atau diminta oleh Penerima Infromasi untuk membantu dalam
penyusunan Dokumen Penawaran untuk Proyek (atau bagian daripadanya), yang juga
merupakan penerima Informasi Rahasia, wajib mematuhi hukum Indonesia dan wajib
menandatangani Surat Kerahasiaan lebih lanjut untuk menjaga Informasi Rahasia tersebut
apabila diinstruksikan oleh Pemerintah atau agennya untuk melakukan hal tersebut. Penerima
Informasi wajib dalam hal apapun memastikan bahwa para direktur, pejabat dan/atau karyawan
dari Penerima Informasi dan Pihak Ketiga, termasuk para pegawai dan agen dari Pihak Ketiga,
kepada siapa Informasi Rahasia tersebut diungkapkan, adalah terikat dan mematuhi kewajiban
menjaga kerahasiaan dengan ketentuan sebagaimana termuat dalam Surat Kerahasiaan ini.
5. Penerima Informasi selanjutnya wajib memastikan bahwa para direktur, pejabat dan/atau
karyawan Penerima Informasi dan Pihak Ketiga, termasuk para pegawai dan agen dari Pihak
Ketiga, akan menjaga kerahasiaan dari Informasi Rahasia sepanjang waktu dan bahkan setelah
mereka tidak lagi bekerja pada Penerima Informasi atau Pihak Ketiga sampai waktu ketika
Informasi Rahasia atau bagian dari Informasi Rahasia tersebut telah menjadi informasi publik,
yang bukan disebabkan oleh cidera janji atau kelalaian Penerima Informasi atau Pihak Ketiga
atau salah satu karyawan atau agen mereka.
6. Semua Informasi Rahasia yang tertulis atau bagian-bagian yang termuat di dalam Informasi
Rahasia (termasuk salinan elektronik) bersama dengan setiap analisa, laporan atau dokumen
lainnya atau material apapun sebagaimana berada dalam kepemilikan, kekuasaan atau kendali
Penerima Informasi wajib dikembalikan kepada Pemerintah atau dihancurkan bilamana diminta
oleh dan atas pilihan dari Pemerintah. Dalam hal penghancuran Informasi Rahasia dilakukan,
maka Penerima Informasi wajib segera memberikan pernyataan secara tertulis kepada
Pemerintah bahwa penghancuran tersebut telah dilakukan. Penerima Informasi tidak lagi dapat
menggunakan atau menyimpan Informasi Rahasia tersebut dalam bentuk apapun.
7. Pembatasan di atas terhadap Penerima Informasi tidak berlaku untuk setiap Informasi Rahasia
yang tersedia atau akan tersedia untuk publik dalam bentuk publikasi tercetak yang beredar
umum di Indonesia yang bukan disebabkan oleh tindakan atau cidera janji dari Penerima
Informasi atau agen atau karyawan Penerima Informasi.
8. Penerima Informasi mengakui dan menyetujui bahwa setiap pelanggaran terhadap Surat
Kerahasiaan ini akan mengakibatkan kerugian yang substansial dan tidak dapat diperbaiki bagi
Pemerintah dan, karena itu, dalam hal terjadi pelanggaran tersebut, sebagai tambahan dari ganti
rugi yang mungkin ada berdasarkan hukum atau hal serupa lainnya, Pemerintah memiliki hak
atas ganti rugi yang spesifik dan ganti rugi lainnya yang setara tanpa perlu membuktikan
kerugian, menerbitkan jaminan atau keamanan lainnya. Penerima Informasi wajib mengganti
kerugian dan membebaskan Pemerintah, para mitranya, karyawan, agen dan kontraktor
independen dari dan terhadap setiap dan semua klaim, biaya, kerugian (baik langsung atau tidak
langsung), kehilangan, pengeluaran dan kewajiban, termasuk biaya pengadilan dan biaya hukum
yang wajar, yang terkait dengan atau timbul sebagai akibat dari pelanggaran Penerima Informasi
terhadap Surat Kerahasiaan ini, atau pengeluaran yang dibebankan kepada Pemerintah dalam
pelaksanaan Surat Kerahasiaan ini.
9. Kegagalan atau penundaan oleh Pemerintah dalam melaksanakan setiap hak, kekuasaan atau
hak istimewa yang dimiliki oleh Pemerintah berdasarkan perjanjian ini tidak akan dianggap
sebagai pengesampingan, atau pelaksanaan salah satu atau sebagian dari hak, kekuasaan atau
hak istimewa tersebut tidak akan menghalangi pelaksanaan selanjutnya dari hak, kekuasaan
atau hak istimewa lainnya.
10. Penerima Informasi mengakui bahwa Pemerintah tidak menjamin keakuratan, kelengkapan atau
kecukupan dari Informasi Rahasia dan tidak memiliki kewajiban atau tanggung jawab apapun
atas setiap kesalahan atau kelalaian yang dilakukan dan/atau atas keputusan yang dibuat oleh
Penerima Informasi berdasarkan pada Informasi Rahasia.
11. Surat Kerahasiaan ini tidak akan menyebabkan suatu kemitraan, usaha patungan atau hubungan
majikan dan karyawan antara para pihak atau menjadikan salah satu pihak sebagai agen pihak
lainnya dan tidak ada pihak yang akan menandatangani atau memiliki kewenangan untuk
menandatangani setiap perjanjian atau membuat pernyataan atau jaminan atas nama dari atau
menjamin kredit dari ataupun mengikat atau menjadikan pihak lain tunduk pada Surat Kuasa ini.
12. Surat Kerahasiaan ini memuat seluruh pemahaman antara para pihak sehubungan dengan
penjagaan Informasi Rahasia dan menggantikan semua komunikasi dan pemahaman
sebelumnya tentang Informasi Rahasia. Tidak ada pengesampingan, perubahan, modifikasi, atau
amandemen yang akan mengikat atau berlaku untuk tujuan apapun kecuali dan sampai dibuat
secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.
13. Setiap ketentuan (atau bagian daripadanya) dari Surat Kerahasiaan ini harus ditafsirkan secara
terpisah dan berdiri sendiri satu sama lain. Oleh karena itu, apabila ada ketentuan terhadap
Surat Kerahasiaan ini yang dianggap tidak dapat dilaksanakan atau tidak sah, ketentuan tersebut
akan menjadi tidak efektif sejauh hal yang tidak dapat dilaksanakan atau ketidaksahan tersebut,
tanpa mempengaruhi ketentuan lainnya dari Surat Kerahasiaan ini.
14. Surat Kerahasiaan ini dan semua hak dan kewajiban para pihak diatur dan ditafsirkan sesuai
dengan hukum Indonesia dan kedua belah pihak tunduk kepada yurisdiksi non-eksklusif dari
pengadilan Indonesia.
15. Setiap pemberitahuan yang perlu diberikan oleh setiap pihak berdasarkan Surat Kerahasiaan ini
wajib dibuat secara tertulis yang dikirimkan melalui pos tercatat atau melalui kurir atau melalui
email atau melalui faksimili dan akan dianggap efektif apabila dikirimkan melalui pos atau kurir,
tujuh puluh dua (72) jam setelah diposkan atau dikirimkan baik diterima atau tidak diterima,
atau, apabila melalui email atau melalui faksimili, dua puluh empat (24) jam setelah pengiriman
ke alamat email atau nomor faksimili. Setiap pihak harus memberi tahu pihak lainnya mengenai
perubahan alamat, nomor telepon atau faksimili atau alamat email dalam waktu empat puluh
delapan (48) jam sejak perubahan tersebut.
16. Setiap pelanggaran atau pengabaian terhadap Janji ini juga dapat mengakibatkan Penerima
Informasi dikenakan tuntutan berdasarkan hukum Indonesia.
17. Surat Kerahasiaan ini akan berlaku sampai dengan tanggal penandatanganan Perjanjian
Kerjasama Proyek.
Untuk dan atas nama:
[Nama Penerima Informasi]
Saksi: [Nama lengkap dalam huruf Balok]
Tandatangan Saksi:
Konsularisasi:
Bila dokumen ini diterbitkan di luar
Indonesia
LAMPIRAN D.3: SURAT PENAWARAN
[Kop Surat Peserta Pengadaan]
Tanggal: [dd/mm/yy]
Kepada
Yth:
Panitia Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum)
[Alamat]
PENAWARAN UNTUK PENGADAAN BADAN USAHA KERJASAMA PENYELENGGARAAN SISTEM
PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, [sebutkan nama lengkap dan gelar/jabatan Perwakilan Peserta
Pengadaan], bertindak sebagai Perwakilan Peserta Pengadaan (“Perwakilan Peserta Pengadaan”)
dari [sebutkan nama Peserta Pengadaan/Konsorsium], dengan anggota sebagai berikut:
[…………] sebagai Anggota Utama, dengan […….] % kepemilikan saham, dan para anggota
konsorsium lainnya sebagai berikut:
[…………...……………………….] dengan […….] % kepemilikan saham
[…………...……………………….] dengan […….] % kepemilikan saham
[…………...……………………….] dengan […….] % kepemilikan saham,
dengan hormat menyampaikan Dokumen Penawaran kami untuk Proyek Kerjasama, sebagai
tanggapan terhadap Dokumen Permintaan Proposal tanggal [●].
Surat Kuasa yang diperlukan dan salinan keputusan dewan direksi yang membuktikan kuasa untuk
memberikan kewenangan kepada yang bertanda tangan di bawah ini terdapat dan dilampirkan
dalam Dokumen Penawaran.
Yang bertanda tangan dibawah ini dapat dihubungi pada alamat berikut ini:
Telepon : _______________________
Faksimili : _______________________
Email : _______________________
Konsorsium kami telah memeriksa seluruh Dokumen Permintaan Proposal, sehubungan dengan
pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan Proyek Pengadaan Badan Usaha Kerjasama
Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum).
Setelah melaksanakan evaluasi, sesuai dengan kajian dan pemeriksaan yang kami lakukan dibawah
tanggungjawab kami sendiri, sifat dan lingkup kewajiban kontraktual yang akan dilaksanakan, paket
penjaminan dan peraturan lainnya yang terkait dengan Proyek atau pelaksanaannya, kami
berkomitmen untuk merancang, membiayai, mengadakan, membangun, mengoperasikan, dan
memelihara, dan mengalihkan seluruh Proyek kepada PK-SPAM.
Kami setuju untuk mematuhi Dokumen Penawaran ini selama masa berlakunya penawaran selama
100 (seratus) Hari Kalender sejak Tanggal Penyampaian Dokumen Penawaran sesuai dengan
persyaratan dari Dokumen Permintaan Proposal.
Kami selanjutnya setuju untuk tetap terikat pada Dokumen Penawaran ini yang mungkin dapat
diterima oleh Panitia Pengadaan setiap saat sebelum berakhirnya Masa Berlaku Penawaran, dan
untuk masa yang dapat diperpanjang, sepanjang dinilai wajar dan dapat disepakati oleh para pihak.
Kami telah menyampaikan dan melampirkan pada Dokumen Penawaran ini suatu Jaminan
Penawaran sebesar Rp …………… […………Rupiah], sesuai dengan bentuk yang ditentukan di dalam
Dokumen Permintaan Proposal.
Kami menyatakan bahwa:
i. informasi yang disampaikan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran ini adalah lengkap dan
akurat;
ii. Dokumen Penawaran telah disampaikan dalam nama dan atas nama konsorsium yang para
anggotanya akan membentuk Perusahaan Pelaksana Proyek yang akan didirikan berdasarkan
hukum Indonesia yang akan terikat dengan Dokumen Penawaran ini, Perjanjian Kerjasama, dan
pelaksanaan Proyek;
iii. Tidak ada satu pun dari anggota konsorsium yang telah berpartisipasi dalam Prakualifikasi dan
Proses Pengadaan melalui Peserta Pengadaan lainnya baik secara langsung maupun tidak
langsung;
iv. PK-SPAM, Panitia Pengadaan dan perwakilannya berwenang untuk mengajukan pertanyaan dan
melakukan penyelidikan untuk mengklarifikasi pernyataan, dokumen, dan informasi yang
disampaikan sehubungan dengan Dokumen Penawaran kami; untuk memperoleh klarifikasi dari
para direktur kami, pejabat, personil, bankir, konsultan, dan klien tentang segala hal yang
disampaikan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran kami; dan untuk langsung menghubungi
pihak sebagaimana dimaksud dalam Dokumen Penawaran yang disampaikan kami ke Panitia
Pengadaan, tanpa tindakan, persetujuan atau komunikasi lebih lanjut dari pihak kami;
v. Kami menerima dokumen, persyaratan dan ketentuan berdasarkan Dokumen Permintaan
Proposal.
vi. Kami:
a. memiliki kemampuan finansial yang yang baik dan tidak ada keputusan yang telah diambil
atau diajukan sehubungan dengan kepailitan, insolvensi, penundaan pembayaran, likuidasi
atau peristiwa lainnya yang serupa ataupun penunjukan kurator, likuidator, wali amanat
atau pihak lain yang serupa untuk tujuan-tujuan tersebut, ataupun keputusan pengadilan
yang memiliki yurisdiksi hukum dari anggota konsorsium mengenai penundaan pembayaran,
kepailitan atau insolvensi Pihak Ketiga.
b. tidak memiliki sengketa, gugatan, atau klaim merugikan lain yang masih dalam proses
terhadap PK-SPAM atau terhadap setiap Badan Pemerintahan Indonesia sejak Tanggal
Penyampaian Penawaran sampai dengan Tanggal Penandatangan Perjanjian Kerjasama;
c. tidak dilarang untuk melakukan kegiatan, dibekukan, atau dimasukkan dalam daftar hitam
kontraktor oleh PK-SPAM atau Badan Pemerintahan Indonesia lain, baik merupakan
kontraktor perorangan, persekutuan, atau perusahaan atau sebagai anggota dari suatu
usaha patungan atau konsorsium dan tidak memiliki catatan kinerja buruk dengan PK-SPAM
atau Badan Pemerintahan Indonesia lain;
d. mengesampingkan setiap hak untuk mengajukan peringatan, putusan sela, pelarangan atau
gugatan hukum atau proses persidangan terhadap PK-SPAM atau Panitia Pengadaan untuk
menghambat dilaksanakannya Pengadaan dan pemberian hak untuk menandatangani
Perjanjian Kerjasama kepada Pemenang Pengadaan, dan pelaksanaan atau implementasi
dari Perjanjian Kerjasama.
Kami memahami bahwa Panitia Pengadaan tidak terikat untuk menerima setiap Dokumen
Penawaran yang diterimanya.
Ditandatangani pada hari ini …............. tanggal …............., 201… di….............
[Materai Rp. 6.000,-]
[Nama lengkap Perwakilan Peserta Pengadaan]
[Gelar/Jabatan]
[Alamat]
Konsularisasi:
Bila dokumen ini diterbitkan di luar
Indonesia
LAMPIRAN D.4: SURAT KUASA
SURAT KUASA
PENGADAAN PROYEK KEMITRAAAN SPAM (SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM)
SURAT KUASA
DENGAN SURAT KUASA INI yang dibuat pada hari yang ditetapkan dalam daftar yang terlampir
disini (“Daftar”), Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
Perusahaan :
No. KTP :
Alamat :
Nama :
Jabatan :
Perusahaan :
No. KTP :
Alamat :
Nama :
Jabatan :
Perusahaan :
No. KTP :
Alamat :
[Bagian identitas dibuat sesuai dengan jumlah Pemberi Kuasa]
Untuk selanjutnya disebut sebagai "Pemberi Kuasa", dengan ini memberi kuasa dengan hak
substitusi kepada:
Nama :
Jabatan :
Perusahaan :
No. KTP :
Alamat :
bertindak baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama (selanjutnya disebut sebagai "Penerima
Kuasa") dalam kaitannya dengan Proses Penawaran untuk Proyek Pengadaan Badan Usaha
Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum), untuk melakukan hal-hal sebagai
berikut:
SECARA KHUSUS
a) menandatangani, baik tanpa atau diatas materai, dokumen-dokumen yang tercantum dalam
Daftar dan menyampaikannya pada tempat sesuai dengan yang ditetapkan dalam Daftar;
b) menyampaikan dan menerima setiap dokumen atau informasi dalam kaitannya dengan Proses
Pengadaan; dan
c) melakukan semua hal yang dianggap perlu, saat ini, akan datang, maupun yang bersifat
insidental, sehubungan dengan hal-hal yang dicantumkan dalam (a) sampai (b) di atas termasuk
untuk, menandatangani dan melaksanakan setiap isi dokumen, melakukan hal, tindakan atau
sesuatu yang menurut pendapat Penerima Kuasa harus dilakukan, ditandatangani atau
dilaksanakan untuk menyempurnakan atau memberlakukan Dokumen Penawaran.
DENGAN INI MENYATAKAN
BAHWA:
Surat Kuasa ini dan segala kewajiban non-kontraktual yang timbul dari atau sehubungan dengan
Surat Kuasa ini diatur dengan, dan diinterpretasikan sesuai dengan, hukum Republik Indonesia.
Surat Kuasa ini berlaku sejak tanggal ditandatangani dan berlaku sampai dicabut oleh Pemberi
Kuasa.
Pemberi Kuasa dengan ini menegaskan bahwa Pemberi Kuasa dengan ini mengesahkan setiap dan
semua tindakan yang diambil oleh Penerima Kuasa dalam melaksanakan surat kuasa ini.
Ditandatangani pada tanggal_______________ 20__
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
Nama: Nama:
Jabatan: Jabatan:
Konsularisasi:
Bila dokumen ini diterbitkan di luar
Indonesia
DAFTAR SURAT KUASA
A TANGGAL: [Tanggal Penandatanganan]
B PEMBERI KUASA: [Nama dan Alamat Pemberi Kuasa//Perusahaan]
C PENERIMA KUASA: [Nama Penerima Kuasa]
D ALAMAT PENERIMA
KUASA: [Alamat Penerima Kuasa]
E DOKUMEN-DOKUMEN: Semua dokumen yang terkait dengan proses Pengadaan Proyek Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum), termasuk namun tidak terbatas pada: 1. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis 2. Dokumen Penawaran Komersial
DENGAN DEMIKIAN, [nama Pemberi Kuasa/ Perusahaan] telah menandatangani Surat Kuasa ini
diatas materai (yang sesuai) pada tanggal yang ditetapkan diatas:
[Materai Rp 6.000,-]
[Nama/Jabatan Pemberi Kuasa Perusahaan/Anggota Peserta Pengadaan]
LAMPIRAN D.5: SURAT JAMINAN PENAWARAN
JAMINAN PENAWARAN
Nama Bank : _______________
Alamat : _______________
Untuk dan atas nama [………………………………], berdasarkan ketentuan C.2.2.2.1.e Dokumen
Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum)
tertanggal [*] ("Dokumen Pengadaan"), kami bersedia untuk memberikan Jaminan Penawaran
kepada PT Sarana Pembangunan Riau, berkaitan dan sehubungan dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa Pengajuan Penawaran oleh [nama peserta pengadaan], [detail peserta pengadaan]
(“BADAN USAHA”) dibuat sesuai dengan Dokumen Pengadaan dari PT Sarana Pembangunan
Riau untuk Proyek Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem
Penyediaan Air Minum) (“Dokumen Penawaran”).
2. Bahwa dalam mengajukan Penawaran, Badan Usaha sepakat untuk memberikan Jaminan
Penawaran sejumlah Rp. ………………..,- (Terbilang :……………Rupiah).
3. Bahwa dengan ini Kami bersedia untuk menerbitkan bank garansi (“Bank Garansi”) untuk
kepentingan Badan Usaha sebagaimana telah disebutkan di atas, untuk PT Sarana Pembangunan
Riau sehubungan dengan Dokumen Penawaran.
4. Apabila:
a) Badan Usaha menarik kembali Dokumen Penawarannya selama Masa Berlaku Penawaran;
b) Badan Usaha memiliki Benturan Kepentingan sebagaimana diatur dalam Bagian 3 pada
Dokumen Tender;
c) Dalam hal Badan Usaha ditetapkan sebagai pemenang pengadaan, Badan Usaha tidak
menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam waktu 60 (enam puluh) Hari Kalender sejak
penerbitan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan, tanpa ada persetujuan tertulis dari
Panitia Pengadaan;
d) Badan Usaha tidak menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan/atau gagal menandatangani
Perjanjian Kerjasama;
e) Dokumen Penawaran yang diajukan Badan Usaha kepada PT Sarana Pembangunan Riau
berisi pernyataan palsu atau terdapat kekeliruan dan/atau kelalaian; atau
f) Segala tindakan Badan Usaha yang dianggap melanggar ketentuan- ketentuan yang diatur
dalam Dokumen Pengadaan.
Kami sepakat untuk membayar sejumlah Rp ………………….,- (Terbilang : …………Rupiah) setelah
PDAM memberikan pemberitahuan kepada bank terkait dengan pelanggaran yang dilakukan oleh
BADAN USAHA.
Setiap tuntutan yang dibuat oleh PDAM berdasarkan Bank Garansi ini harus diajukan kepada kami
dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah jatuh tempo Bank Garansi ini dan setelah
penandatanganan oleh perwakilan resminya. Pembiayaan berdasarkan Bank Garansi ini disediakan
untuk PDAM pada kantor kami sebagaimana disebutkan diatas terhadap surat perintah pencairan
yang diserahkan oleh PDAM dengan referensi terhadap Garansi Bank ini. Setiap surat perintah
pencairan harus dilengkapi dengan pernyataan tertulis dari PT Sarana Pembangunan Riau yang
ditandatangani oleh perwakilan resmi yang menerangkan bahwa BADAN USAHA melakukan hal- hal
sebagaimana diatur dalam ketentuan ini.
5. Bahwa Bank Garansi ini berlaku untuk jangka waktu 100 (Seratus) hari kalender sejak
[…………….] sampai […………..].
6. Dalam hal Peserta dinyatakan Wanprestasi oleh Panitia Pengadaan, maka jaminan penawaran
tidak dapat ditarik kembali oleh peserta.
7. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 5.
8. Bahwa merujuk pada ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia,
Penjamin dengan ini melepaskan hak- hak istimewanya untuk menuntut supaya barang-barang
milik Badan Usaha lebih dulu disita dan dijual guna melunasi hutang- hutangnya.
Pelaksanaan dan interpretasi dari Bank Garansi ini diatur berdasarkan hukum Republik Indonesia.
Jakarta, ________ 201_
[Nama Bank]
Tanda tangan
Meterai Rp. 6.000,-
Nama : _______________
Jabatan : _______________
LAMPIRAN D.6: PENAWARAN TEKNIS
Seluruh dokumen Lampiran F merupakan dokumen yang tidak terpisahkan dalam penawaran teknis
ini. Dokumen Penawaran Teknis minimal berisi informasi dengan format seperti berikut:
A. Executive Summary, menjelaskan secara singkat namun jelas terkait:
1. Gambaran Umum;
2. Desain Sarana dan Prasarana;
3. Metode Pelaksanaan Konstruksi;
4. Rencana Operasional dan Pemeliharaan;
B. Desain Sarana Dan Prasarana, yang berisi diantaranya:
1. Kriteria Desain, minimal memuat tentang kriteria Desain masing-masing unit Intake, IPA
dan Jaringan;
2. Konsep Desain Instalasi Pengolahan Air, minimal memuat tentang:
a. Analisa Kualitas Air Baku;
b. Process Flow Diagram;
c. Gambar Layout IPA;
d. Desain IPA.
3. Konsep Desain Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah, minimal memuat tentang:
a. Perhitungan Hidrolis;
b. Konsep Desain Jaringan Distribusi dan SR;
4. Program Kontrak Berbasis Kinerja, yang memuat seluruh aspek terkait pengelolaan &
pemeliharaan SPAM baik teknis maupun non teknis.
C. Metode Pelaksanaan Konstruksi, yang berisi diantaranya:
1. Pendahuluan
2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama, minimal memuat tentang:
a. Manajemen Proyek Konstruksi termasuk job description personil proyek;
b. Metode Pelaksanaan secara keseluruhan, khususnya pekerjaan utama dibahas secara
detail;
c. Menjelaskan Manajemen Resiko konstruksi;
3. Metode Pelaksanaan Jaringan Distribusi, minimal memuat tentang:
a. Pekerjaan Pemipaan;
b. Manajemen Lalu Lintas.
4. Metode Pelaksanaan Testing dan Commisioning, minimal memuat tentang:
a. Prosedur Test Pipa;
b. Prosedur Test IPA.
a. Jadwal Rencana Pelaksanaan Proyek, minimal memuat tentang Jadwal pelaksanaan
proyek berupa barchart.
D. Rencana Operasional Dan Pemeliharaan, yang berisi diantaranya:
1. Pendahuluan
2. Standar Operating Procedure (SOP), minimal memuat tentang:
a. SOP terkait proses utama pengoperasian dan pemeliharaan SPAM;
b. SOP terkait Manajemen Aset;
c. Rencana Manajemen K3.
3. Rencana Penyerapan, minimal memuat tentang:
a. Target tahunan volume air minum terjual;
b. Target tahunan sambungan langsung;
c. Strategi sales and marketing.
[Materai Rp. 6.000,-]
DITANDATANGANI: Perwakilan dari Peserta Pengadaan
LAMPIRAN D.7: DRAFT RANCANGAN FINAL PERJANJIAN KERJASAMA
[Rancangan Final Perjanjian Kerjasama yang telah diparaf oleh Perwakilan Peserta Pengadaan]
Terlampir dalam Lampiran I
LAMPIRAN D.8 : PERJANJIAN KONSORSIUM
Peserta Pengadaan wajib menyampaikan bukti perjanjian kerjasama pembentukan konsorsium yang
dibuat di hadapan notaris (Akta Perjanjian Konsorsium).
Ketentuan Konsorsium Peserta Pengadaan
A. Keanggotaan Konsorsium
1. Keanggotaan Konsorsium dapat dirubah dari keanggotaan Peserta Pengadaan selama Pimpinan
Konsorsium yang memiliki mayoritas saham masih sama sebagaimana yang sudah diajukan pada
saat Tahap Prakualifikasi dan ada Surat Resmi dari Pimpinan Konsorsium, tanpa mengubah
ketentuan pada Poin C. Formulir Konsorsium Penawaran di Lampiran D.8 ini.
2. Peserta Pengadaan wajib menyampaikan komposisi akhir penyertaan masing- masing anggota
konsorsium dan menyerahkan Formulir Pembentukan Konsorsium Penawaran (mengikuti
formulir pada Tabel di bawah) kepada Panitia Pengadaan. Peserta Pengadaan tidak dapat
melakukan reposisi atau perubahan komposisi penyertaan anggota konsorsium di dalam
konsorsium Peserta Pengadaan.
3. Peserta Pengadaan yang membentuk konsorsium penawaran wajib terdiri dari Anggota Utama
dan satu atau lebih Anggota Berkomitmen lainnya. Setiap saat, anggota konsorsium Peserta
Pengadaan, baik masing-masing maupun secara kolektif, wajib untuk selalu memenuhi kriteria
hukum, teknis, dan keuangan (misalnya tidak dalam keadaan pailit) sebagaimana yang
disyaratkan oleh proses prakualifikasi yang telah ditetapkan oleh Panitia Pengadaan, untuk
mengikuti Proses Pengadaan dan pelaksanaan Perjanjian Kerjasama.
4. Pimpinan Konsorsium dari Peserta Pengadaan atau konsorsium penawaran wajib:
- Bukan perseorangan
- Menguasai setidaknya lima puluh satu persen (51%) kepentingan ekuitas dalam konsorsium
atau Perusahaan Pelaksana Proyek, jika mereka ditunjuk sebagai Pemilik Badan Usaha
Proyek;
- Memiliki Kontrol efektif atas Perusahaan Pelaksana Proyek;
5. Anggota Utama dan para Anggota Berkomitmen akan diminta memberikan bukti yang dianggap
cukup kepada Panitia Pengadaan bahwa konsorsium Peserta Pengadaan, jika ditetapkan sebagai
Pemenang Pengadaan, akan menandatangani perjanjian pemegang saham atau perjanjian
definitif lainnya yang mengatur pembentukan dan pelaksanaan investasi modal yang cukup
untuk mendirikan
Perusahaan Pelaksana Proyek dan menyatakan bahwa Anggota Utama akan memiliki Kontrol
efektif atas Perusahaan Pelaksana Proyek. Bentuk perjanjian pemegang saham untuk
ditandatangani antara Anggota Utama dan para Anggota Berkomitmen lainnya.
6. Setiap anggota konsorsium harus memenuhi kriteria berikut ini:
a. menyerahkan laporan keuangan terakhir yang telah diaudit;
b. tidak memiliki sengketa, gugatan, atau klaim merugikan lain yang masih dalam proses
terhadap PK-SPAM atau terhadap setiap Badan Pemerintahan Indonesia sejak Tanggal
Penyampaian Penawaran sampai dengan tanggal penandatangan Perjanjian Kerjasama;
c. tidak dilarang untuk melakukan kegiatan, dibekukan, atau dimasukkan dalam daftar hitam
kontraktor oleh PK-SPAM atau Badan Pemerintahan Indonesia lain, baik merupakan
kontraktor perorangan, persekutuan, atau perusahaan atau sebagai anggota dari suatu
usaha patungan atau konsorsium dan tidak memiliki catatan kinerja buruk dengan PK-SPAM
atau Badan.,Lembaga Pemerintahan Indonesia lain;
d. mengesampingkan haknya untuk mengajukan peringatan, putusan sela, pelarangan atau
gugatan hukum atau proses persidangan terhadap PK-SPAM atau Panitia Pengadaan untuk
menghambat dilaksanakannya Pengadaan dan pemberian hak untuk menandatangani
Perjanjian Kerjasama kepada Pemenang Pengadaan, dan pelaksanaan atau implementasi
dari Perjanjian Kerjasama.
B. Retensi Ekuitas dan Pengalihan Saham
1. Pemenang Pengadaan akan diminta untuk berkomitmen untuk menginvestasikan modal ke
dalam Perusahaan Pelaksana Proyek. Investasi harus dapat memenuhi kebutuhan kapitalisasi
untuk investasi Proyek sebagaimana tercantum dalam Dokumen Permintaan Proposal ini dan
Perjanjian Kerjasama.
2. Kepemilikan dalam Perusahaan Pelaksana Proyek tidak dapat diubah selama periode tertutup
yaitu sampai dengan tahun ke-5 (lima) sejak Tanggal Operasi Komersial Proyek (“Periode
Tertutup”), kecuali sebagai akibat dari:
- Eksekusi jaminan yang dipegang para pemberi pinjaman untuk Proyek
- Setiap pengalihan oleh Anggota Utama atau Anggota Berkomitmen kepada Afiliasinya atau
kepada Anggota Berkomitmen yang lain.
3. Setelah tahun ke-5 (lima) sejak Tanggal Operasi Komersial Proyek maka Anggota Utama lainnya
dapat mengalihkan kepentingan mereka namun harus tetap secara agregat memiliki sedikitnya
lima puluh satu persen (51%) dari modal saham Perusahaan Pelaksana Proyek dengan proporsi
sama dengan periode tertutup, sampai dengan tahun ke-10 (sepuluh) sejak Tanggal Operasi
Komersial Proyek.
4. Anggota Utama dan para Anggota Berkomitmen lainnya dapat mengalihkan semua atau
sebagian kepentingan mereka dalam Perusahaan Pelaksana Proyek dengan syarat yang
ditetapkan di atas, dengan ketentuan bahwa para pemegang saham Perusahaan Pelaksana
Proyek yang baru atau yang tersisa akan tetap memiliki kualifikasi hukum, teknis dan keuangan
yang sama atau lebih baik, untuk melaksanakan Proyek, dan identitas serta mandat dari
penerima pengalihan kepentingan telah diketahui dan disetujui oleh Panitia Pengadaan. Untuk
maksud ini, Perusahaan Pelaksana Proyek wajib menyampaikan kepada Panitia Pengadaan
sebelum pengalihan:
- Ketentuan dari usulan pengalihan kepentingan langsung atau tidak langsung Anggota
Utama atau Anggota Berkomitmen dalam modal saham Perusahaan Pelaksana Proyek;
- Identitas dan kualifikasi teknis dan keuangan dari penerima pengalihan yang diusulkan; dan
- Apabila berlaku, setiap amandemen yang diusulkan terhadap akta pendirian dan anggaran
rumah tangga dari Perusahaan Pelaksana Proyek.
C. Formulir Konsorsium Penawaran
Peserta Pengadaan wajib menyerahkan Formulir Konsorsium Penawaran sesuai Tabel dibawah ini:
Tabel Formulir Pembentukan Konsorsium Peserta Pengadaan
KOMPOSISI AKHIR KONSORSIUM PESERTA PENGADAAN [Nama Peserta yang Memenuhi Syarat/Peserta Pengadaan]
Nama Perusahaan Negara Asal Tujuan Utama
Perusahaan atau Bidang Usaha
Peran dalam Proyek Persentase Kepemilikan
[Nama
Perusahaan]
[Sebutkan negara atau
tempat
pendirian]
[Jelaskan bidang usaha utama atau
tujuan utama
perusahaan]
[Jelaskan peran dalam Proyek - Anggota
Utama, Partner Ekuitas,
Kontraktor EPC, Kontraktor Operasional
& Pemeliharaan, dll.]
[Sebutkan presentase
kontribusi
kepentingan ekuitas dalam
konsorsium Peserta
Pengadaan atau
saham dalam Perusahaan
Pelaksana Proyek] [Untuk Anggota
Utama, sedikitnya 51%]
[Materai Rp. 6.000,00]
Nama dan Tanda Tangan Perwakilan Peserta Pengadaan
[Keterangan: Lampiran D.9 akan disampaikan oleh Pemenang Pengadaan kepada PK-SPAM]
LAMPIRAN D.9: BENTUK SURAT JAMINAN PELAKSANAAN
(Disesuaikan dengan Format yang berlaku di Bank tanpa mengubah substansi isi Jaminan
Pelaksanaan)
JAMINAN PELAKSANAAN
Beneficiary
[…………………………………..]
Jaminan Bank ini telah dikeluarkan atas permintaan [……….] (“Perusahaan”) berkaitan dengan
Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah dengan Perusahaan dalam rangka Proyek Pengadaan
Badan Usaha Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) (“Kontrak”) oleh
Perusahaan, di mana Kontrak menetapkan bahwa jaminan pelaksanaan berupa bank garansi harus
disediakan oleh [Nama Badan Usaha] dengan ketentuan sebagai berikut:
1. [Nama Bank], beralamat di [*] (“Penjamin”) dengan ini membuat dan mengeluarkan tanpa
syarat dan tidak dapat ditarik kembali jaminan bank ini yang ditujukan kepada PT Sarana
Pembangunan Riau untuk kepentingan [Nama Badan Usaha] sejumlah Rp……………………….
(Terbilang:………………...) (“Jumlah Jaminan”) guna memenuhi persyaratan Kontrak.
2. Jaminan bank ini berlaku selama …… tahun sejak tanggal […….] hingga tanggal [……..]
3. Jaminan Bank ini telah diperoleh guna memastikan bahwa Perusahaan dapat melaksanakan
kewajibannya untuk membuat menjadi efektifnya Kontrak sesuai dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan dalam Kontrak. Oleh karenanya, Pemerintah berhak untuk melaksanakan
hak-haknya sesuai dengan dokumen ini dalam hal Perusahaan gagal melaksanakan
kewajibannya tersebut.
4. Penjamin berjanji tanpa syarat dan tanpa dapat ditarik kembali, segera setelah menerima
perintah tertulis dari PK-SPAM, dengan menunjuk pada Jaminan Bank ini dan menyatakan
bahwa “menurut penilaian kami sendiri secara mutlak, Badan Usaha Kerjasama telah gagal
melaksanakan kewajiban - kewajibannya berdasarkan atau berkenaan dengan Kontrak”,
Penjamin harus dengan segera dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja membayar sebesar
jumlah jaminan tanpa ketentuan dan/atau persyaratan apapun, meskipun ada keberatan atau
perlawanan atau tantangan apapun dari Badan Usaha Kerjasama atau pihak lainnya dan bebas
dari, dan tanpa pengurangan untuk atau untuk kepentingan dari, pajak, pungutan, biaya, biaya
pengurangan atau penahanan atau perjumpaan utang dengan dasar apapun dan dibebankan
oleh siapapun.
Penjamin tidak akan meminta keterangan atau melakukan verifikasi atas alasan, dasar atau
kejadian dari setiap perintah yang diajukan oleh PK-SPAM berdasarkan jaminan pelaksanaan
atau atas hak, kewajiban dan/atau pertanggungjawaban antara PK-SPAM dan Badan Usaha
Kerjasama berdasarkan Kontrak, atau atas keaslian/keotentikan dari Perintah PK-SPAM
dan/atau kewenangan dari orang yang menandatangani perintah tersebut, tapi dengan segera
membayar kepada PK-SPAM sebesar jumlah jaminan pada saat perintah tertulis diajukan oleh
PK-SPAM dengan cara sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 4 ini.
5. Dana yang tercantum pada Jaminan Bank ini akan tersedia bagi PK-SPAM di kantor Penjamin
setelah penyerahan perintah tertulis tersebut dari Badan Usaha Kerjasama yang ditandatangani
oleh pejabat-pejabat Badan Usaha Kerjasama yang berwenang kepada Penjamin. Setiap
tuntutan yang diajukan oleh PK-SPAM menurut jaminan bank ini harus diajukan kepada
Penjamin di kantor Penjamin sebagaimana dinyatakan di atas, tidak lebih dari 30 (tiga puluh)
hari setelah berakhirnya jaminan bank ini.
6. Jaminan bank ini dapat diberlakukan dan/atau dicairkan oleh PK-SPAM tanpa harus melakukan
atau menyelenggarakan upaya/prosedur apapun terhadap Penjamin atau Baan Usaha
Kerjasama termasuk tapi tidak terbatas pada prosedur hukum atau proses administratif.
7. Penjamin dengan ini tanpa syarat dan tanpa dapat ditarik kembali mengesampingkan semua
hak, hak istimewa dan pengecualian yang diberikan kepada Penjamin berdasarkan pasal 1430,
1831, 1833, 1837, 1838, 1843, 1847 sampai dengan 1850 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata Indonesia dan tidak akan dipengaruhi oleh (dan Penjamin dengan ini mengesampingkan
pemberitahuan tentang) perubahan apapun terhadap Kontrak, perpanjangan waktu
pelaksanaan, pelepasan kepemilikan atau jaminan lainnya, konsesi lainnya atau
pengesampingan yang diberikan oleh PK-SPAM kepada Badan Usaha Kerjasama untuk
pelaksanaan dari kewajibannya, dan/ atau konsesi atau pengesampingan lainnya oleh PK-SPAM
dari hak atau upaya yang ia miliki terhadap Badan Usaha Kerjasama.
8. Pembentukan, penafsiran, keabsahan serta pelaksanaan Jaminan Bank ini secara eksklusif
dalam segala hal diatur oleh dan ditafsirkan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia.
9. Setiap sengketa, perbedaan, tuntutan atau kontroversi yang timbul dari atau sehubungan
dengan jaminan bank ini akan diajukan ke dan diselesaikan dan diputus melalui arbitrase di
Jakarta, Indonesia berdasarkan peraturan- peraturan administrasi dan peraturan-peraturan
prosedur arbitrase Badan Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) (“Peraturan BANI”). Proses
arbitrase tersebut akan dilaksanakan oleh majelis arbitrase yang terdiri dari 3 (tiga) anggota
yang akan ditunjuk berdasarkan Peraturan BANI. Bahasa dari proses arbitrase tersebut adalah
Bahasa Inggris. BANI akan memiliki kewenangan eksklusif untuk menyelesaikan setiap sengketa
yang mungkin timbul antara PK-SPAM, Penjamin dan Badan Usaha Kerjasama dalam kaitannya
dengan pembentukan, penafsiran, keabsahan atau pelaksanaan jaminan bank ini atau
sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban PK-SPAM , Penjamin dan Badan Usaha Kerjasama.
Para pihak sepakat bahwa putusan dari majelis arbitrase merupakan putusan terakhir dan
mengikat para pihak dan merupakan upaya hukum satu-satunya antara mereka mengenai
setiap dan semua tuntutan, dan tuntutan balik yang diajukan kepada arbitrase.
10. Penjamin menjamin bahwa Jaminan Bank ini telah dilaksanakan dan ditandatangani oleh orang-
orang yang berwenang dari Penjamin sesuai dengan Anggaran Dasar Penjamin.
Jakarta, ________ 201_
[Nama Bank]
Tanda tangan
Meterai Rp. 6.000,-
Nama : _______________
Jabatan : _______________
LAMPIRAN E: SAMPUL II – DOKUMEN PENAWARAN KOMERSIAL LAMPIRAN E.1: PENAWARAN KOMERSIAL
[Kop Surat Peserta Pengadaan]
[Tanggal]
Kepada Yth: Panitia Pengadaan Proyek Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) [Alamat]
Perihal : Penawaran Komersial untuk Proyek Pengadaan Badan Usaha Kerjasama
Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum).
Dengan hormat:
Dokumen Penawaran Komersial ini dikirimkan atas nama [nama peserta] (“Peserta Pengadaan”)
sesuai dengan Dokumen Permintaan Proposal tertanggal [●] (“Dokumen Permintaan Proposal”)
diterbitkan oleh PDAM sebagai Penyelenggara Kerjasama SPAM (“PK-SPAM”). Dokumen ini
merupakan penawaran yang ditujukan kepada Panitia Pengadaan yang berisi penawaran Komersial
dalam Proyek Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Penyelenggaraan SPAM (Sistem Penyediaan Air
Minum) (“Proyek”) berdasarkan persyaratan sesuai dengan ketentuan hukum Indonesia, dan
berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang diatur dalam Dokumen Permintaan Proposal.
Dokumen ini merupakan penawaran tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan, yang berlaku, dan
dapat diterima oleh Panitia Pengadaan dalam 100 (seratus) hari kalender sejak Tanggal
Penyampaian Dokumen Penawaran terlepas dari peristiwa apapun yang mungkin terjadi dalam
jangka waktu tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Permintaan Proposal.
Kami menawarkan untuk Proyek Kerjasama Pembangunan SPAM dengan nilai Investasi sebesar
Rp.…… lengkap dengan data finansial (terlampir), dengan perincian harga air per meter kubik (m3)
sebagaimana tabel di bawah ini:
Harga Penawaran Air Curah
No Keterangan %/M3 Harga (Rp/M3)
1. Harga Air Curah Penawaran N/A Rp……………………
2. Water Gross Split SPR (Pancung Alas) Xx % N/A
Total Harga Air Curah (1 + % dalam Rp) N/A Rp……………………
Harga Penawaran Untuk PDAM
Kota Pekanbaru
No Keterangan Komposisi
Jumlah
Pelanggan
Harga Konsorsium
(Rp/M3)
1. R1 1 % Rp………………………….
2. R2 52 % Rp………………………….
3. R3 42 % Rp………………………….
4. Industri & Komersial 5 % Rp………………………….
Kabupaten Kampar
No Keterangan Komposisi
Jumlah
Pelanggan
Harga Konsorsium
(Rp/M3)
1. R1 2 % Rp………………………….
2. R2 57 % Rp………………………….
3. R3 40 % Rp………………………….
4. Industri & Komersial 1 % Rp………………………….
Catatan:
Penawaran Peserta Pengadaan menawarkan kenaikan tarif adalah sebesar …..% per tahun selama masa
kerjasama 30 tahun sejak setahun setelah operasi komersial. Kenaikan ini disesuaikan dengan kondisi
pertumbuhan ekonomi dan kondisi inflasi Propinsi Riau, Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.
Kami setuju bahwa penawaran tidak dapat ditarik kembali, apabila kami ditetapkan sebagai
Pemenang Pengadaan untuk melaksanakan investasi dan operasi Proyek, sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan dalam Dokumen Permintaan Proposal, dan setelah menerima Surat Penetapan
Pemenang Pengadaan, membentuk Perusahaan Pelaksana Proyek dan kemudian menandatangani
Perjanjian Kerjasama dalam bentuk salinan yang diparaf yang disampaikan sebagai bagian dari
Dokumen Penawaran, dan akan menyelesaikan pencapaian komitmen pembiayaan (financial
closing) dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak penandatanganan Perjanjian Kerjasama dan
dapat diperpanjang.
Kami, yang bertanda tangan di bawah ini merupakan Perwakilan Peserta Pengadaan yang memiliki
kuasa dan kewenangan penuh untuk menyampaikan Dokumen Penawaran Komersial dan untuk
mengikat dan menundukan diri pada persyaratannya.
Hormat kami,
Untuk dan atas nama [Nama Peserta Pengadaan]
[Materai Rp.6.000,-]
Nama dan Jabatan dari Perwakilan Peserta Pengadaan
LAMPIRAN E.2: RENCANA PEMBIAYAAN PROYEK
LAMPIRAN E.3: MODEL KEUANGAN
Penawaran Komersial juga harus dilengkapi dengan model keuangan. Model keuangan harus
disampaikan dalam format MS Excel dan disampaikan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy
(aktif) meliputi:
a. Daftar asumsi yang digunakan dalam penyiapan model keuangan;
b. Nilai biaya investasi dan biaya operasional yang digunakan.
c. Perhitungan tarif harus disertai asumsi yang digunakan dalam penyiapan model keuangan dan
laporan keuangan;
d. Proyeksi arus kas proyek;
e. Proyeksi neraca keuangan Perusahaan Pelaksana Proyek;
f. Proyeksi laba rugi proyek;
g. Proyeksi jadwal pembayaran utang dan bunga;
h. Rasio keuangan termasuk DSCR (Debt Service Coverage Ratio) dan perhitungan IRR Proyek;
LAMPIRAN F: OUTLINE DOKUMEN PENAWARAN
Outline Dokumen Penawaran yang disampaikan berikut ini merupakan persyaratan minimal yang
harus ada dan harus dilengkapi oleh Peserta Pengadaan di dalam Dokumen Penawaran.
I. SAMPUL I : DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Dokumen Administrasi:
A. Pakta Integritas
B. Surat Kerahasiaan
C. Surat Penawaran
D. Surat Kuasa
E. Surat Jaminan Penawaran
F. Rancangan Final Perjanjian Kerjasama
G. Perjanjian Konsorsium
Dokumen Penawaran Teknis:
A. Executive Summary
B. Desain Sarana dan Prasarana
C. Metode Pelaksanaan Konstruksi
D. Rencana Operasional dan Pemeliharaan
II. SAMPUL II : DOKUMEN PENAWARAN KOMERSIAL
1. Surat Penawaran Komersial (E1).
2. Rencana Pembiayaan (E2).
3. Model Finansial (E3)
a. Daftar asumsi yang digunakan dalam penyiapan model keuangan;
b. Nilai biaya investasi dan biaya operasional yang digunakan.
c. Perhitungan tarif harus disertai asumsi yang digunakan dalam penyiapan model
keuangan dan laporan keuangan;
d. Proyeksi arus kas Proyek;
e. Proyeksi Neraca keuangan Perusahaan Pelaksana Proyek;
f. Proyeksi Laba Rugi Proyek;
g. Proyeksi jadwal pembayaran utang dan bunga
h. Rasio keuangan termasuk DSCR (Debt Service Coverage Ratio) dan Perhitungan IRR
Proyek
LAMPIRAN G : INFORMASI MEMORANDUM PROYEK
Catatan Penting
Gambaran Umum Proyek
Aspek Lingkungan
Kerangka Komersial
Kerangka Hukum
Alokasi Risiko
Top Related