1
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
1
ContentMesin Injeksi & Bahan PlastikPenyusutan Bahan (Shrinkage)Aspek Desain ProdukKonstruksi & Elemen MoldRunner SystemCavityDesain GateEjector SystemDesain Mold Untuk UndercutCooling SystemVentingClamping ForceLangkah-Langkah Perancangan (Studi Kasus)3 Mold Plates & Hot Runner MoldSpecial Mold
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
1
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
2
Mesin Injeksi & Bahan Plastik
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
1
Proses Injeksi ??
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
1
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
3
Referat IV
Injection MoldingBerguna untuk pembuatan produk plastik yang berbentukkomplek dan berdimensi presisiProses lebih komplek dibanding proses lain
Produk Injeksi
1
Injection Molding
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Clamping Unit Pemasangan MoldHopper
Injection Unit
Injection Cylinder
1
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
4
Referat IV
Basic ProcessPlasticizing: pemanasan dan pencairan plastikInjection: injeksi cairan dengan tekanan ke dalamcetakan tertutup dilanjutkan pendinginanCooling: pendinginan part hingga cukup solid untukdikeluarkan dari cetakanMold release: pembukaan mold, pengeluaran produkdan penutupan kembali untuk siklus berikutnya
1
Referat IV
1 = ejector side mould half2 = cavity (nozzle side mould half)3 = nozzle4 = heater band5 = plasticised material (melt)6 = screw7 = granules in the hopper
1
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
5
Clamping Unit
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
1 6 4
5 2 3
1
Bahan Plastik Untuk Proses Injeksi
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Thermoplast
Semi-crystalline Amorphous
POM
PP
PE
PET
PBT
PA
PC
PS
PPS
PPO
PVC
ABS
PMMA
LCP
1
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
6
Penyusutan Bahan(Shrinkage)
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
1
Penyusutan Bahan (Shrinkage)
Plastik adalah bahan yang tergantung pada perubahan suhuPenyusutan terjadi akibat perubahan densitas dari temperatur proseske temperatur ruangNilai shrinkage bahan semi-kristal lebih besar dari bahan amorphousAda dua macam penyusutan yang terjadi:
Molding shrinkage: perbedaan ukuran produk dan cetakan (dalam %)Post shrinkage: penyusutan produk setelah dicetak, dalam masa simpan,atau masa pakai
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
1
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
7
Penyusutan Bahan (Shrinkage)
Shrinkage minimum terjadi jika maksimum cairan plastik yangdiinjeksikan dalam waktu yang cukup dan tekanan terjaga hinggaplastik mengalami solidifikasi.Shrinkage tinggi jika tidak cukup banyak bahan diinjeksikan , tekanantidak ditahan dalam waktu yang cukup. Bahan yang kental membuatnya lebih sulit untuk menjaga tekanan.
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
1
Penyusutan Amorphous vs Semi kristal
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Mengapa berbeda ?
Plastik semi kristal
Plastik Amorphous
1
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
8
Penyusutan Amorphous vs Semi kristal
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Efek sama pada: penataan batang kayu
Mengapa berbeda ?
PE: S = 2,0 %
PS: S = 0,5 %
Lebih kompak !
1
Reinforced vs unreinforced
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Shrinkage pada bahan reinforced nilainya ...
Dengan penguat
Plastik tanpa penguatMengapa berbeda ?
Tidak ikut mencair !
Lebih kecilLebih kecil 1
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
9
Molding Shrinkage
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Dibanding dimensi mold, dimensi produk ……………..
MouldMould PartPart
Lebih kecilLebih kecil1
Molding Shrinkage
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Nilai shrinkage = perbedaan ukuran antara cetakan dalam kondisidingin dengan benda kerja dalam kondisi dingin dalam % dari …..
Cetakan DinginCetakan Dingin Produk DinginProduk Dingin
LmLm LpLp
S = ——— x 100 (%)Lm - LpLm
cetakancetakan
Suhu ruang = 20°C
Lm = Lp/(1-S)
1
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
10
Molding Shrinkage
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Processing shrinkage: Seluruh perubahan ukuran dapat terjadidalam
jam setelah produksi
LmLm LpLp S = ——— x 100 (%)Lm - LpLm
Kapan diukur ?
2424
1
Molding Shrinkage
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Nilai shrinkage dalam contoh ini adalah:
% .
Lm = 100 mm Lp = 97,5 mm
S = ——— x 100 (%)Lm - LpLm
contoh
S = ——— x 100 (%)100 - 97,5100
2,52,5
1
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
11
Nilai shrinkage beberapa bahanBahanBahan % Shrinkage% Shrinkage
Unfilled PPUnfilled PP 11 –– 2.52.5
40 % talc filled PP40 % talc filled PP 0.80.8 –– 1.51.5
HDPEHDPE 1.51.5 -- 44
PA 6PA 6 0.50.5 –– 1.51.5
PA 6 6PA 6 6 0.80.8 –– 1.51.5
PA 6 30% GFPA 6 30% GF 0.30.3 –– 0.50.5
LDPELDPE 1.51.5 -- 33
POMPOM 1.91.9 –– 2.32.3
PPOPPO 0.50.5 –– 0.70.7
AcetalAcetal 22 –– 2.52.5
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
BahanBahan % Shrinkage% Shrinkage
ABSABS 0.30.3 –– 0.80.8
PPEPPE 0.40.4 –– 0.80.8
PC (unfilled)PC (unfilled) 0.50.5 –– 0.70.7
PC 10% GFPC 10% GF 0.20.2 –– 0.50.5
PC 30% GFPC 30% GF 0.10.1 –– 0.20.2
PS, SAN, ASAPS, SAN, ASA 0.40.4 –– 0.70.7
PMMAPMMA 0.40.4 –– 0.80.8
PET, PBTPET, PBT 1.31.3 –– 1.51.5
PVCPVC –– UUPVCPVC -- PP
0.50.5 –– 0.70.711 -- 22
1
Shrinkage vs Parameter Proses
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Mold Temperature
2
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
12
Shrinkage vs Parameter Proses
Faktor-faktor yang menyebabkan shrinkage yang berlebihan:Tekanan holding terlalu rendahWaktu holding terlalu singkatGate membeku terlalu cepatTemperatur cairan terlalu tinggiTemperatur mold terlalu rendah
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
2
Post ShrinkagePS = L1 – L2 x 100
L1
Di mana:PS = Post Shrinkage (%)L1 = Dimensi produk sesaat setelah dicetakL2 = Dimensi produk setelah beberapa saat (misal 24 jam)
Perubahan dimensi pada post shrinkage karena pengaruh perubahantemperatur, relaksasi dari residual stress, re orientasi dan kristalisasi lanjut(pada bahan semi kristalin)Shrinkage phenomena:
Uniform (isotropic): pada bahan amorphousNon uniform (anisotropic): pada bahan semi kristal
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
2
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
13
Aspek Desain Produk
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
2
Aspek Desain Produk
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Weld LinesWeld Lines
Perkirakan lokasi weld linespada area dengan tingkatstress rendahPosisi weld lines tidak padalokasi tampak mata langsungUsahakan temperatur cairantinggiVentilasi pada mold harussesuai
Aturan Weld lines
Gates
Gate
Core
Weld line
2
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
14
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Weld Line akibat aliranmelingkar melewati core
2
Aspek Desain Produk
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Weld LinesWeld Lines
Meld LinesMeld Lines
2
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
15
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sudut tarikan (draft angle)Sudut tarikan (draft angle)
- Untuk memudahkan pelepasan produk
- Membuat kelonggaran antara produkdengan cetakan saat mulai terbuka
Kerusakan permukaanakibat ketidaksuaiandraft angle
Draft (A) pada berbagaidraft angles (B) sebagaifungsi kedalaman mold(C).
(Source: www.dsm.com)
2
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sudut tarikan (draft angle)Sudut tarikan (draft angle)Tanpa draft angle
Dengan draft angle
Aspek lain pada desain produk yangberpengaruh pada kemudahan eject:
• Kualitas permukaan mold
• Tuntutan estetika
• Adanya undercut atau lubang
• Lokasi parting line 2
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
16
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sudut tarikan (draft angle)Sudut tarikan (draft angle)
Hindari texture permukaan dengan draft angle kecil
2
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Ketebalan dindingKetebalan dinding
Ketebalan dinding dibuat seragam
Core: untuk mengurangi ketebalan pada bagian tertentu
Perubahan tebal diusahakan gradual
Ketebalan tidak seragamKetebalan tidak seragam
-Stress tinggi-Warpage-Sinks-Voids
Voids
Sink mark
Desain ketebalanDesain ketebalan
Kurang baik
Lebih baik
2
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
17
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Ketebalan dindingKetebalan dinding
Seringkali ketebalan dinding yang uniform juga dapat menimbulkanmasalah, misal pada benda persegi yang diinjeksi dengan centralgate. Solusinya adalah dengan: variasi ketebalan
A B
A : Aliran radial dengan pengisian tidak seimbang, menyebabkan daerah yang terisiawal akan mengalami overpacking dan timbul distorsi
B : Ketebalan pada bagian diagonal ditambah, aliran akan lebih mudah ke daerah itu
2
Ketebalan dari 0.5 – 4 mm, meminimalkan tebal akan mempersingkatsiklus prosesWarpage: deformasi produk akibat perbedaan kecepatan penyusutan(akibat beda ketebalan, temperatur)
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Ketebalan dindingKetebalan dinding
2
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
18
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Radius pada sudutRadius pada sudut
- Sudut tajam meningkatkan konsentrasi stress
- Faktor stress dipengaruhi oleh radius untuk tebal produk yang berbeda
Stress aktual = Stress Concentration Factor K x Stress hasil perhitungan2
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Radius pada sudutRadius pada sudut
2
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
19
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Radius pada sudutRadius pada sudut
Sumber: BASF
2
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
RibsRibs- Rib meningkatkan kekakuan
- Tebal rib < tebal dinding utama
- Pada perpotongan rib coring
- Arah dan posisi rib harus sesuai dengan pembebanan
- W = 0.4 T sampai 0.6 T- H ~ 3 T- R ~ 0.25 T
2
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
20
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
RibsRibs
2
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Boss dan lubangBoss dan lubang
- Boss adalah tempat pengikatan- tebal dinding boss 60 % tebal dinding nominal
2T (min)
2
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
21
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Boss dan lubangBoss dan lubang
2
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 2
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
22
Undercuts
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Undercut sebaiknya dihindari jika mungkin dengan redesainJika tidak memungkinkan beberapa metode dapat digunakan :
- Deflection- Inserts- Cams- Slides RoundedRounded
DeflectionDeflection
InsertedInserted
SliderSlider
3
Undercuts
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 3
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
23
Aspek Desain Produk
Aturan desain produk:1. Usahakan ketebalan seragam2. Desain ketebalan setipis mungkin, setebal yang dibutuhkan3. Gunakan rib untuk kekakuan, bukan menambah ketebalan4. Radius pada sudut5. Sudut tarikan untuk kemudahan pelepasan produk dari mold6. Hindari undercut7. Jangan membuat tuntutan presisi jika tidak diperlukan8. Desain komponen yang multi fungsi9. Kemudahan dalam perakitan perlu dipertimbangkan10. Letakkan gate pada bagian yang tebal
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 3
Mesin Injeksi vs Mold
Berat produk tidak boleh lebih dari 70 % berat kapasitas unit injeksi(maximum shot weight)Clamping force yang diperlukan tergantung pada tekanan pada cavitydan luasan proyeksiTekanan dipengaruhi oleh rasio panjang vs tebal benda, kecepataninjeksi dan viskositas material. Tekanan yang biasa dipakai 40 – 50N/mm2 (~ 500 bar) menghasilkan clamping force 0.4 – 0.5 ton/cm2Untuk dinding tipis, tekanan injeksi mencapai 2 kali dari tekanannormal
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 3
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
24
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 3
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 3
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
25
Konstruksi & Elemen Mold
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 3
Konstruksi Mold
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Konstruksi mold ditentukan oleh:• Bentuk produk• jumlah cavity• Sistem dan posisi gating• Venting• Bahan mold
Jenis konstruksi mold thermoplastik ada 6:• Cold runner 2 mold plates• Cold runner 3 mold plates• Slider mold• Hot runner mold• Insulated hot runner• Stack mold
3
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
26
Konstruksi Mold
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
2 Mold plates / standard mold:• Terdapat 2 plat / kelompok plat yang terpisah, satu bagian memiliki core, bagian lainmemiliki cavity
standard injection mold
(Source: www.dsm.com) 3
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Konstruksi MoldKonstruksi Mold
3 – mold plates
• Terdiri atas 3 plat: stationary(runner plate), Middle (cavity plate),moveable (force plate)• Part dan runner akan terpisahdalam proses bukaan plat• Sesuai untuk central gating
3
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
27
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Konstruksi MoldKonstruksi Mold
3 – mold plates
3
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Konstruksi MoldKonstruksi Mold
(Source: www.dsm.com)
Cam mold Untuk undercut3 – mold plates
3
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
28
Prinsip Dasar
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 3
Prinsip Dasar
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
part
machine axis
3
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
29
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
central injection
injection pada sisi
3
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Untuk membuat Produk 2 Komponen:
1 komponen dengan central feeding, komponen lain melalui via split-linefeeding
Kombinasi daricentral feeding
dansplit-line feeding
Komponen 1
Komponen 2
3
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
30
Prinsip Dasar
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 3
Vertical Clamping IM
Prinsip Dasar
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
flat nozzle head
3
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
31
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 3
Prinsip Dasar
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Centering ringIsolating plate
Bolt
Guide columnCavity plates
Top clampingplate Washer ring
Guide bush
Support plate
Spacer block
Ejector plate
Ejector backplate
Stopper pad
Positioning & airescaping bush
Bottom clamping 4
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
32
Prinsip Dasar – Fungsi dan Ketentuan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Centering ring: untuk mempertahankan posisi yang tepat antara sprue dan nozzle
Isolating plate: menahan konduksi thermal dari mold system terhadap plat pemegang mold agar kendalisuhu tidak terganggu dengan faktor luar
Ejector pin: pin yang berfungsi untuk mendorong keluar produk, karena diperlukan kekuatan dan keuletandibuat dari material dengan kekerasan HRC 55. Untuk meningkatkan kemampuan dorong ejector, lebihbaik memperbanyak jumlahnya daripada menambah luasan areanya
Guide column & Guide bush: sebagai guide antara core dan cavity, biasanya dipasang 4 buah
Gas Spring: spring yang memaksa ejector plate ke tempat semula. Kekuatan bisa disesuaikan dengantekanan pengisian.
Support plate: Plat yang dipasang di bawah core plate, berfungsi sebagai support penahan tekanan injeksi
Spacer block: dipasang diantara core plate dan clamping plate berfungsi untuk membuat space dalampemasangan ejector system
Ejector plate : Plate yang menahan dan menggerakkan ejector pin maupun return pin saatmengeluarkan produk
Return pin: saat mold closing, return pin mengenai cavity plate pada area PL dan mendorong ejectorplate ke posisi semula. Material dikeraskan di atas HRC 50
4
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 4
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
33
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Centering bars Centering cones
Principles Centering
4
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Principles Centering
4
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
34
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Flat Centerings
Principles Centering
4
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Principles Centering
4
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
35
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Principles Centering
4
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Plat pemegang
Insert
4
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
36
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Guide Bush
Guide Column
Elemen-elemenstandard
4
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Elemen-elemenstandard
4
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
37
Runner System
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 4
Runner systemTerdiri atas sprue, runner, dan gate, yang berfungsi mendistribusikancairan plastik dari nozzle bagian injeksi ke cavitySprue bush dan saluran runner harus dibuat sependek mungkin untukmengurangi tekanan yang hilang dalam cavityDesain runner system yang baik akan menjamin:
Pengisian cairan optimal ke dalam cavityPengisian seimbang untuk multi-cavitiesPengisian seimbang untuk multi gatesMeminimalkan sisa buangan plastikEfisiensi konsumsi energiTerkendalinya proses pengisian, holding dan siklus keseluruhan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Elemen-elemenstandard
4
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
38
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sprue
• Sprue bush menghubungkan nozzledengan runner.
• Bagian dalam bush harus dibuathalus dan taper untuk memudahkanpelepasan plastik
• Sprue puller berguna untuk menarikplastik solid keluar dari bushmengikuti gerakan mundur mold
• Cold slug perlu ditambahkan untukmenghindari plastik beku masuk kesistem pengisian
• Dimensi sprue tergantung padadimensi part terutama tebal dinding(diameter sprue = tebal dinding)
• Sprue tidak boleh beku mendahuluiproduk
• Diameter minimum ujung sprue2mmSprue Bush
4
Dimensi SprueSprue tidak boleh membeku sebelum bagian lain, agar holdingpressure dapat diteruskan.Sprue harus dapat dilepaskan dengan mudah.
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sprue
4
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
39
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Centering ringCentering ring
Rekomendasi:
Pendinginan langsung.Perhatikan penggunaan o-
ring !
4
Sprue Bush
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Lubang ujung sprue bush harus lebih besar dari lubang nozzle sekitar...
mm0,5
Contoh:
dD = 3 mm
dA = mm3,5
dD
dA
4
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
40
Sprue Bush
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
UndercutAkan menahan sprue !
UndercutAkan menahan sprue !
OffsetAkan menahan sprue !
4
Sprue Bush
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Bagaimana menarik sprue ?
counter cone
Undercut menahan sprue di Asampai ejektor menekannya keluar
(dengan deformasi).
A
4
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
41
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sprue puller
Bagaimana menarik sprue ?
Undercut menahan sprue di Asampai ejektor menekannya keluar
(tanpa deformasi).Tetapi diperlukan positioning
A
4
Sprue Puller
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 4
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
42
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
PenampangRunner
Penampang runner
• Penampang runner yang idealadalah lingkaran karena kecilnyahambatan pada aliran, tetapi mahal
• Penampang trapezoid lebih murah
• Tinggi penampang runnersetidaknya 80% tebal max part
• Efisiensi runner ditentukan olehrasio luas penampang dan volume
• Semakin tinggi rasio, semakinefisien
• Penampang ½ lingkaran tidakdisarankan karena rasio kecil
5
Penampang runner besar: aliran bahan cukup dengan tekanan rendah,tapi cooling time lebih lama, bahan terbuang lebih banyak, clampingforce lebih besar.Penampang runner kecil: penggunaan bahan lebih efisien, konsumsienergi lebih rendah. Kebutuhan tekanan injeksi lebih besar.
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
PenampangRunner
5
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
43
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
• Diameter runner tergantung padapanjang runner, berat part, kapasitasmesin, ukuran gate.
• Tidak boleh lebih kecil dari tebalmaksimal part ( antara 3 – 15mm)
Penampang runner
Cold slug
• Pada perpotongan runner harusditambahkan cold slug
• Cold slug berfungsi memperlancaraliran cairan dengan menampungmaterial yang lebih dingin atauberviskositas lebih tinggi
• Mencegah masuknya materialdingin ke cavity
5
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Penampang runner
5
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
44
Layout runnerAda 3 sistem dasar layout runner:
Standard / konvensional (tulang ikan): tidak balance tapi mampu menyuplaibanyak cavityBentuk HRadial (bintang)
Aliran harus dibuat seimbang dari sprue terbagi merata ke cetakan, aliranyang tidak seimbang akan menyebabkan:
Pengisian tidak penuhSifat produk yang tidak samaPerbedaan penyusutan produk dan warpageSinkmarkFlashKesulitan pelepasan produk
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 5
Balanced Mold & Family Mold
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 5
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
45
Flow Balance
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. ScAliran tidak seimbang
Aliran Seimbang
5
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Multi-cavity mould dengan distribusi runner:waktu injeksi seragam ?
Tidak sama !
Perlu mold lebih besar dan mahal !Perlu mold lebih besar dan mahal !
5
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
46
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Ukuran penampang pada cabang !
Metoda kompensasi panjang aliran berbeda denganmengatur ukuran penampang runner:
Penyeimbangan melalui perhitungan rheologi.(Keseimbangan kehilangan tekanan)
Multi-cavity mould dengan distribusi runner:waktu injeksi seragam ?
5
Runner BalanceDesain runner memerlukan pemahaman tentang pressure drop dari cairan saatmelewati kanal.Pressure drop tergantung pada: kecepatan aliran atau kecepatan injeksi,kekentalan cairan, dimensi kanal.Umumnya IMM mampu memberikan tekanan injeksi hingga 138 Mpa, namununtuk alasan keamanan hanya digunakan dari 69 – 103 Mpa, bahkan pada partyang bergeometri sederhana dan berdinding cukup tebal digunakan tekanan34 Mpa.Bagaimana menentukan dimensi dan pressure drop di setiap kanal?
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Kanal primer
Kana
l sek
unde
r
Kanal tertier
Sprue
Cavity
5
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
47
Runner BalanceTotal pressure drop:
Misalkan mold 8 cavity dengan layout seimbang (lihat gambar), penampangrunner lingkaran, berat part 15 g, berat jenis 1. Untuk 8 cavity maka berat total120 g dengan volume total 120 cm3. Waktu injeksi / pengisian diasumsikan 3detik. Diameter sprue = 6 mm; Panjang sprue = 30 mm; Panjang kanal primer= 50 mm; panjang kanal sekunder = 60 mm; panjang kanal tersier = 40 mm;diameter runner primer = 6 mm; diameter runner sekunder = 5 mm. Tentukandiameter penampang runner tersier dan tekanan sebelum sprue!Karena 8 cavity merupakan 4 cavity yang identik, maka dasar perhitunganhanya setengah mold. Volume runner V = r2 LPerhitungan rheologi dengan Power Law Model (Ostwald de Welle): m (flowindex non Newtonian) = 2.6; (Fluidity) = 1.78 . E-11 (Pa-m /s)
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 5
Runner BalancePerhitungan:
Volume throughput (V´) = 15000 mm3 / 3 s = 5000 mm3 / sDie Resistance factor
w1 ->
w2 -> 601.699087
w3 -> 2683.277383
w4 -> 7674680.786
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 5
x
x
x
x
x
159.4309388
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
48
Runner BalancePerhitungan:
Pressure Balance:
Pressure Drop =
P1 ->
P2 ->
P3 ->
P4 ->
Balance -> (P2/2) + P3 = 2P4 P4 = 6706067.247 PaW4 = 1996.49 (1/mm3)D4 = 4.367 mm
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 5
Runner BalanceModel Family Mold
Misalkan diketahui familiy mold 2 cavity dengan penampang runner lingkaran:Berat part1 15 g, berat jenis 1; berat part2 40 gUntuk 2 cavity maka berat total 55 g dengan volume total 55 cm3.Waktu injeksi / pengisian diasumsikan 5 detik.Diameter sprue = 5 mm; Panjang sprue = 30 mmPanjang kanal 1 = 80 mm; diameter = 5 mmPanjang kanal 2 = 30 mm;Tentukan diameter penampang runner 2 dan tekanan sebelum sprue!
Perhitungan rheologi dengan Power Law Model (Ostwald de Welle): m (flowindex non Newtonian) = 2.57; (Fluidity) = 2.49 . E-11 (Pa-m /s)
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Part 2Part 1
L2L1
5
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
49
Runner BalancePerhitungan:
Volume throughput (V´):V`1= 15000 mm3 / 5 s = 3000 mm3 / s; V`2= 40000 mm3 / 5s = 8000 mm3 / s
Die Resistance factor
ws ->
w1 ->
w2 ->
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 5
x
x
x 3129762.167
4977.233943
400.173
Runner BalancePerhitungan:
Pressure Drop =
Ps ->
P1 ->
P2 ->
Balance P1 = P2 P2 = 8269413.207 PaW2 = 1866.46 (1/mm3)D2 = 3.39 mmTotal pressure drop = PS + P1 = 5141227.583 + 8269413.207 Pa = 13410640.79 Pa= 134 Bar
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 5
400.173 5141227.583
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
50
Runner Balance
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 5
Runner BalanceModel Family Mold
Misalkan diketahui familiy mold 2 cavity dengan penampang runner lingkaran:Berat part1 19 g, berat jenis 1; berat part2 77 gUntuk 2 cavity maka berat total 96 g dengan volume total 96 cm3.Waktu injeksi / pengisian diasumsikan 3 detik.Diameter sprue = 5 mm; Panjang sprue = 50 mmPanjang kanal 1 = 48 mm; diameter = 6 mmPanjang kanal 2 = 48 mm;Panjang gate = 2.3; Diameter gate = 1.5Tentukan diameter penampang runner 2 dan tekanan sebelum sprue!
Perhitungan rheologi dengan Power Law Model (Ostwald de Welle): m (flowindex non Newtonian) = 2.57; (Fluidity) = 2.49 . E-11 (Pa-m /s)
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 5
Part 1 Part 2
Det. ADg
LgLs
Dr1
Dr2
Lr1 Lr2
DsA
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
51
Runner BalancePerhitungan:
Volume throughput (V´):V`1= 19000 mm3 / 3 s = 6333 mm3 / s; V`2= 77000 mm3 / 3s = 25666.7 mm3 / s
Die Resistance factor
ws ->
wr1 ->
wr2 ->
wg1 ->
wg2 ->
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 5
2(2x2.57)+3 x (2.57+3) x 502.57 = 1487.303839 (1/mm3)x 52.57+3
2(2x2.57)+3 x(2.57+3) x 482.57 = 485.0619711 (1/mm3)x 62.57+3
2(2x2.57)+3 x(2.57+3) x 482.57 = 10473689.43 (1/mm3)x Dr2
2.57+3 Dr25.57
2(2x2.57)+3 x(2.57+3) x 2.32.57 = 444.7561247 (1/mm3)x 1.52.57+3
2(2x2.57)+3 x(2.57+3) x 2.32.57 = 444.7561247 (1/mm3)x 1.52.57+3
x
Runner BalancePerhitungan:
Pressure Drop =
Ps ->
Pr1 ->
Pr2 ->
Pg1 ->
Pg2->
Balance Pr1 = Pr2= Pr2 = 4469759.28 PaW2 = 39.89 (1/mm3)D2 = 9.4 mmTotal pressure drop = PS + Pr1 + Pg1= 21773885.15 Pa = 217.7 Bar
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 5
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
52
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Cavity
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 6
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
53
Jumlah Cavity1 Cavity:
Ukuran besar (area proyeksi lebih dari 1000 cm2)Central gateTest MoldPart dengan tuntutan kualitas tinggiMold yang simple dan sederhanaKontrol proses lebih mudah
2 Cavity:Part dengan side gatePasangan simetris
4 - 8 Cavity:Part seri dengan ukuran sedang, pengendalian proses jelas, adapengalaman dengan produk sejenis
8 - 200 Cavity:Produksi masal dgn ukuran kecil hingga sedang, pengendalian proses jelas,ada pengalaman dengan produk sejenis
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 6
Keuntungan single cavity:Konstruksi sederhana dan kompak, biaya rendah, proses pembuatancepatBentuk dan dimensi selalu identik, produk teknik dengan toleransiketat disarankan dengan single cavityKontrol proses lebih baikKemudahan desain produk
Keuntungan multi cavity:Menghasilkan volume produksi lebih banyak dalam waktu singkatUntuk produk berukuran kecil dan mesin tidak tersedia, desain multicavity dapat mengatasi masalah ini.
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 6
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
54
Jumlah Cavity
Jika toleransi ukuran tidak terlalu ketat dan jumlah produk besar harusdipenuhi dalam waktu singkat multi cavityJumlah cavity dan konstruksi mold tergantung pada faktor teknis danekonomisFaktor teknis: kapasitas barel dan clamping forceFaktor ekonomis: waktu proses, ongkos pengerjaan, kebutuhan volumeproduksi dan harga jual barangBerdasarkan waktu produksi: jumlah cavity (N) tergantung pada waktutersedia untuk suplai sejumlah produk (tm), jumlah part tiap lot (L),waktu siklus untuk menghasilkan 1 set part (tc), jumlah reject (K)
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
N = (L + K) x tc / tm
6
Jumlah Cavity
Berdasarkan shot capacity: gunakan hanya 80% dari shot capacity (S)untuk perhitungan jumlah cavity.N = S/W, di mana W adalah berat partBerdasarkan kemampuan clamping mesin:N = Fm / Fp; di mana Fm = kemampuan clamping mesinFp = Gaya injeksi; gaya injeksi dihitung dari Fp = Pc x ApPc = Cavity pressure; Ap = area proyeksiBerdasarkan kapasitas plastisasi (P), dan jumlah shot setiap menit (X):N = P / (X x W)Tentunya dari ketiga pertimbangan tersebut dipilih yang menghasilkanangka paling kecil agar aman.
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 6
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
55
Jumlah Cavity
1. Sebuah proses produksi dituntut menghasilkan 1.000.000 produkdalam waktu 20 hari, mesin running 24 jam sehari, waktu siklusproses diketahui 10 detik, dan jumlah reject diasumsikan 200.Berapa jumlah cavity yang sesuai?Jawab: L = 1.000.000 ; tc = 10 detik
tm= 20x24x3600 K = 200= 1728000 detik
N = (1000000+200)x10/1728000= 5.8 -> 6 cavity
2. Contoh: sebuah mesin injeksi mempunyai kapasitas barelmaksimum 254 cm3, kapasitas plastisasi 25 g/s, clamping force 1300KN digunakan untuk membuat Benda kerja dari bahan PC 30 cm3(shot weight 36 g), area proyeksi termasuk runner 20 cm2, tekanancavity 600 bar (= 660 Kg/cm2 =6.6 KN/cm2). Jumlah shot tiapmenit 4
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 6
Jumlah CavityBerdasarkan kapasitas injeksi:
Diketahui: Kapasitas injeksi =254 cm3; volume produk W = 30cm3Disarankan menggunakan 80% Kapasitas -> S = 0.8 x 254 = 203 cm3N = 203/30 = 6.7 -> 6 cavity
Berdasarkan clamping forceDiketahui: Clamping force mesin Fm= 1300 KN; tekanan cavity untuk PCPc= 600 bar = 660 Kg/cm2 = 6.6 KN/cm2Area proyeksi A = 20 cm2 -> F = AxPc
= 20 cm2 x 6.6 KN/cm2 = 132 KNN = Fm / Fp = 1300 / 132 = 9.8 -> 10 cavity?
Berdasarkan kapasitas plastisasi:Diketahui P = 25 g/s ; X = 4 / min = 0.06 / sMaka N = 25 / (0.06 x 36) = 10.41 ~ 10Jika waktu siklus yang diharapkan pendek, maka jumlah cavity lebih kecildari 6, dalam kasus ini untuk 6 cavity diperlukan berat injeksi (shot weigh)216 g
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 6
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
56
Jumlah CavityNamun dari beberapa pertimbangan di atas, jika dilihat dari segiekonomisnya ada formula yang lebih sesuai untuk menghitung jumlahcavity:
N = ((QRT) / (ESC))Di mana: Q = jumlah total part yang harus diproduksi (berdasarkan perkiraan umur
pakai tool atau umur pakai produk)R = Harga jam mesinT = Waktu siklusE = efisiensi mesin (umumnya 83%)S = 3600 sC = estimasi cost tiap cavity
Contoh: Estimasi kebutuhan produk di market setiap tahun 480000, umurpakai produk (usia trend produk 5 tahun), waktu siklus 45 detik, harga jammesin Rp. 4250, perkiraan biaya tiap cavity Rp. 1100000, maka:N = ((2400000 x 4250 x 45) / (0.83 x 3600 x 1100000)
= 11.8~ 12
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 6
Jumlah CavityCycle Time :
ti = injection timetp = packing timetc = cooling timeto = ejecting timeth = holding time
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 6
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
57
Desain Gate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 6
Desain GateGate adalah zona transisi antara sistem runner dengan cavityLokasi gate sangat berpengaruh pada properti dan penampilan produkUntuk mendesain gate, hal-hal berikut mesti diperhatikan:
Tempatkan gate pada bagian yang tebal agar filling dan packing lebih baikUntuk kepentingan estetika, tempatkan pada bagian yang tersembunyiHindari jetting dengan penempatan, dimensi gate. Aliran awal yangmenabrak penghalang dapat mengurangi jettingHindarkan terjadinya weld line pada daerah pembebananPelepasan gate harus semudah mungkin, gate sekecil mungkin tetapi tidakboleh terjadi pembekuan lebih cepat sebelum cavity terisi penuhHindari udara terjebak dengan membuat ventilasi pada cavityCentral gate akan menghasilkan aliran yang seimbangGate yang simetri akan menghindarkan dari warpage
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 6
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
58
Desain Gate
Single gate vs Multi gate:Jika aliran plastik masih memungkinkan, single gate lebih disarankanMulti gate akan menciptakan banyak weld line, sisa material terbuanglebih banyakCenter gate menghasilkan aliran radial, lebih sesuai untuk benda-benda simetri karena distribusi material, temperatur, tekanan lebihseragam.Gate pada tepi benda menghasilkan aliran linear, kecenderungantambahan stress dan warpage pada benda benda rata dan tipisGate tepi lebih sederhana dan mudah dibuat (ekonomis), banyakdigunakan pada benda panjang dan sempit, tidak direkomendasikanuntuk benda silindris
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 6
Desain Gate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Daerah gate adalah dareh dengankonsentrasi tegangan yang tinggi, resikokerusakan tinggi
6
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
59
Desain Gate
Jumlah Gate: Tidak ada aturan baku penentuan jumlah gate, namun adabeberapa faktor yang membantu pertimbanganPanjang aliran (flow length): umumnya part yang lebih tebal memilikipanjang aliran lebih dari yang tipis. Semakin pendek flow lengthsemakin banyak kebutuhan gate. Jumlah gate juga ditentukan darikekentalan cairan dan dimensi produk.
Volume part: semakin besar volume, semakin banyak jumlah gate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 6
Desain Gate
Aturan sederhana untuk jumlah gate: Ratio dari jalur aliran (Flow Path)terhadap tebal dinding (wall thickness)
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Flow Path WT
Misal: Flow Path 240 mm; tebal 2mm
Maka Ratio = 240/2 = 120 / 1
Jika Gate diletakkan di tengah, maka ratio menjadi 120/2 = 60/1
Ratio ini akan terkait dengan rasio standard dari tiap jenis bahan, jikatidak terpenuhi dengan side gate maka dapat dipilih central gate ataumulti gate
Mold pada kasus di atas dapat terpenuhi jika menggunakan bahan selainuPVC dan PC karena ratio bahan-bahan tersebut lebih besar, makauntuk uPVC dan PC dibuat dengan 2 gate (lihat tabel selanjutnya)
6
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
60
Desain Gate
Ratio Flow Path terhadap Wall Thickness dari beberapa jenis bahan:ABS 175 : 1Acetal 140 : 1Acrylic (130 – 150) : 1Nylon 150 : 1PC 100 : 1LDPE (275 – 300) : 1HDPE (225 – 250) : 1PP (250 – 275) : 1PS (200 – 250) : 1U PVC 100 : 1
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sumber: Polybridge
6
Desain Gate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Contoh kasus: bumper mobil
Bahan yang digunakan adalah PP (target ratio= 250:1)denganketebalan 2 mm, berapa jumlah gate yang ideal?
A = 1 gate (side); B = 1 gate (center); C = 2 gate; D = 3 gate
1600
A
BC C
DD D
6
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
61
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Penyebab:Viskositas tinggi, hambatan aliran kurang (geometris,Waktu terlalu singkat untuk membentuk aliran melingkar.
Ganti posisi gate untuk damping aliranGanti posisi gate untuk damping aliran
Jetting
7
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 7
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
62
Desain Gate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Part
GateRunner
7
Desain GateDimensi & Lokasi gate:
Penampang gate lebih kecil dari penampang runner dan produk,sehingga pemisahan keduanya lebih mudahKetebalan gate antara ½ sampai 1/3 tebal produkUntuk unreinforced material ukuran gate 0.8 mm, jika lebih kecil akanmenghasilkan gesekan panas lebih tinggiUntuk reinforced plastik ukuran gate sedikit lebih besar dari 1 mm(tidak melebihi runner & sprue)Lokasi gate mempertimbangkan:
Penampilan: jika mungkin pada lokasi yang tidak terlihat langsungTegangan: tidak terletak pada area pembebanan karena gate sendirimempunyai tegangan sisa tinggiTekanan: posisi gate pada bagian tebal agar dapat menahan tekanan injeksidan tekanan holdingWeld line: Lokasi haru dapat meminimalkan terjadinya weld lineGlass fiber reinforced material: perlu menggunakan gate lebih besar untukmenghindari retaknya fiber saat melewati gate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 7
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
63
Desain Gate
Dimensi & Lokasi gate:
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 7
Desain Gate
Dimensi & Lokasi gate:
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Hesitation
Solusi
7
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
64
Desain Gate
Dimensi & Lokasi gate:
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Overpack
Perbedaan Tebal Underflow
7
Desain Gate
Jenis – jenis gate:Gate yang dipotong manual:
Gate terlalu besar dan padat untuk dipisahkan langsung saatpengeluaran bendaBeberapa jenis material sensitive terhadap geseran shg tidakdianjurkan pemotongan otomatis (misal: PVC)
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sprue gate
7
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
65
Desain Gate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Edge gate Tab gate
Overlap gate
7
Desain Gate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Side gate
Jika shot weight dari cavity berbeda (misal dalam familiy mold), makaukuran gate juga berbeda (salah satu gate ditetapkan):
Round gate Rectangular gate
Di mana:
d = diameter gate
W = berat produk pada cavity
t = kedalaman gate
7
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
66
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Film gate
Bagian tebal pre-distributorThin film
Untuk menyamakan masuknyacairan ke cavity
7
Desain Gate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Internal ring gate External ring gate Multi points gate
7
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
67
Desain Gate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 7
Desain GateJenis – jenis gate:Gate yang terpotong secara otomatis saat mold plates terbuka:
Menghindarkan dari kerja extra memotong sprue dan runnerMeminimalkan bekas luka gate pada produkSecara keseluruhan menjaga waktu siklus proses tetap konsisten
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pin gate
7
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
68
Desain Gate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Hotrunner manifold
Tunnel gate
Hot Runner Valve gate
7
Desain GateTunnel gate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
cut-off edge
Pemisahan runner dengan extreme bending. Panjang bending harusmencukupi untuk menghindari patah sebelum keluar dari tunnel, pemisahanjuga dilakukan saat runner masih cukup elastis.
Tunnel pada sisi ejector,pemisahan karenadorongan ejector
7
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
69
Desain Gate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Alternative :Tunnel ke arah sisi nozzle
cut-off edge
Pemisahan terjadi di awalpembukaan plat
7
Desain Gate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Keuntungan:Bekas gate dapatdisembunyikan
Tunnel gate kurva (banana gate)
Extreme bendingpada runner !
Tunnel ada di sisi belakang part
7
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
70
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 7
Ejector System
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 8
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
71
Ejector
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
A
D
GB
Ejector Pin8
Ejector
Metode pengeluaran produk (ejection) harus disesuaikan denganbentuknya agar tidak terjadi kerusakan:Ejector pin atau sleeveBladesAir valveStripper
Ejector pin ditempatkan pada area yang memiliki release resistanceterbesarPenempatan di sekitar bos atau rib akan menimbulkan keretakan,tempatkan di bagian dasar rib atau bos
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 8
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
72
EjectorEjector
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 8
Ejector
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Ejector menyentuh area fixed plate ?Ejector menyentuh area fixed plate ?
Push-Back Pins8
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
73
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 8
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
1
2
1
2
3
8
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
74
EjectorEjector
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Stripper Plate
8
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 8
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
75
EjectorEjector
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 8
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 8
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
76
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Ejector 2 TahapEjector 2 Tahap
Tahap 1 (H1): Membebaskan undercutTahap 2 (H2): Mengeluarkan benda kerja
Sumber: HASCOSumber: HASCO8
Adalah prosespengeluaran produkdalam 2 tahap, ada yangmerupakan kombinasi aircompress dan ejector pin.
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Demoulding Movements ejector
2-step ejection
8
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
77
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
1 2
3
Sumber: CUMSA
8
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 8
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
78
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Undercut untuk mempermudahtarikan permukaan bertekstur
8
Ejector memerlukan kekakuan yang cukup agar tidak bengkok ataupatahGaya yang diderita ejector seringkali berlebihan karena:
Bahan plastik yang ditekan kaku dan ulet sehingga terikat pada dinding mold (misal:PC)Kecenderungan bahan elastomer yang lunak untuk melentur dan meregangDraft angle kurang sesuai (terlalu kecil)Konfigurasi desain: undercut, rib, dan coreOverpacking akibat tekanan dan temperature tinggiDimensi ejector pin tidak tepatJumlah ejector pin kurang
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 8
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
79
Terkait dimensi, rumus Euler dapat digunakan untuk menentukanbeban kritis yang dapat diterima oleh ejector pin:
Di mana: F = beban ejector (dalam N); L = panjang ejector (mm)E = E modulus baja (20.7 Gpa); m = konstanta tergantung dari ujungikatan ejector ;I = momen inertia
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 8
m tergantung dari konfigurasi dari ujung-ujung kolomm =1; kedua ujung sendi atau engselm = ¼; satu ujung mati dan ujung lain bebasm = 2; satu ujung mati dan ujung lain sendim = 4; kedua ujung matiKonfigurasi yang umum pada ejector dengan m=2 atau m=4Gaya buckling F harus melebihi besarnya gaya yang diterima olehejector. Faktor keamanan 4 direkomendasikan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 8
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
80
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Beban Buckling yang mampu diterima ejector harus dibandingkandengan Gaya yang diperlukan untuk mengeluarkan produk:Di mana: P = gaya ejector yang diperlukan (dalam N); A = Luas kontakpermukaan produk dengan permukaan mold pada arah bukaan (mm2);
= koefisien gesek plastik dengan baja ;E = E modulus plastik; d = keliling dari cavity ;t = tebal produk; =poisson ratio plastik (~ 0,35)St = kontraksi thermal plastik sepanjang d
= (coefficient of thermal expansion) x (perbedaan suhu plastikdengan suhu ejecting) x d ...............(dalam mm)
8
Tabel property bahan terkait perhitungan Ejector:
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Bahan Emodulus(N/mm2)
Coefficient ofthermal
expansion(/K)
Suhucairan
(°C)
Suhumold(°C)
Koefisiengesek
Poissonratio
PP 1340 0.00018 235 35 0.392
PE - LD 200 0.00023 220 40 0.2 0.41
HDPE 1000 0.00013 260 40 0.42
U PVC 3150 0.00008
P PVC 275.76
PMMA 3300 0.00007
PS 3300 0.00007 230 40 0.35 0.35
ABS 2300 0.00009 250 50 0.4
PA 66 3100 0.000085 290 50 0.35 0.4
PA 6 3190 0.0001 265 90 0.24 0.33
POM homo 4500 0.00012 200 90 0.25 0.42
POM copo 2550.78 0.42
PC 2380 0.000065 340 130 0.5 0.4
PAN 3447 235 35 0.3928
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
81
Contoh soal:Sebuah ejector dengan panjang 75 mm dan diameter 4mm, konfigurasiujung-ujung ejector adalah bagian kepala ejector dapat berputar bagianujung dengan suaian ketat (dianggap mati). Jumlah ejector 2 buah,mold memiliki 1 cavity. Produk dari bahan PP yang harus dikeluarkanberukuran p = 150; l=30 ; t=4 mm. Tekanan pada cavity sebesar 500 bar.Periksalah apakah diameter ejector mampu menahan gaya-gaya yangterjadi.Diketahui:E = 20.7 GpaL = 75 mm = 3 inchd = 4 mm = 0.157 inchm = 2jumlah ejector = 2
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 8
Hitungan:Momen Inertia I = ( x 44)/64 = 12.57143 mm4
Collapsing Load FL = (m x 2 x 20700)/752 =913.9275 NGaya Cavity Fc = 50 x (150x30) = 225000 NGaya cavity terhadap permukaan ejector = 50 x ( x 42)/4=628.5714 NKeliling cavity = 2x (150+30) = 360 mmE modulus PP (lihat tabel) = 1340 MpaKoefisien ekspansi thermal PP (lihat tabel) = 0.00018 /°CSuhu cairan PP (lihat tabel) = 235 °C; suhu mold = 35 °CBeda temperatur T= 235 – 35 = 200 °CKontraksi thermal sepanjang keliling St = 360 x 0.00018 x 200 = 12.96 mmKoefisien gesek PP terhadap baja = 0.2Poisson ratio = 0.392Luas bidang kontak produk thd cavity = 2 x (150 + 30) x 4 = 1440 mm2Ejecting Load =
(12.96 x 1340 x 1440 x 0.2)/(360 (360/2x4 – (360/4x4) x 0.392))= 308.9042 NKarena Ejecting load < collapsing load, dan Cavity Load< collapsing load,
maka dimensi ejector aman
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 8
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
82
Ejector PlateEjector plate menjaga dan membawa gerakan ejectorpin.Untuk mengembalikan pin ke posisi semula biasanyadigunakan return pin.Pada mold ukuran kecil gerakan kembali platdilakukan oleh push back spring, cycle time menjadilebih cepat.Dalam pemilihan spring perlu diperhitungkan berattotal plat beserta elemen yang terpasang, stroke yangdiperlukan.
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Ejector Plate – Pemilihan SpringCheck stroke yangdiperlukanPemilihan spring size(lihat diameter pin)Free length spring: ~ 2S +
Lihat katalog spring,periksa defleksi FPerhitungan depth APerhitungan initialdeflection B dan finaldeflection FPerhitungan beban awaldan beban akhir
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
83
Ejector Plate – Pemilihan SpringContoh:
Stroke yang diperlukan untuk mengeluarkan produk: 25 mmDiameter return pin 30 mm, misal dari katalog didapatkandiameter luar spring 46 mmFree length spring = 2x50 + 10 = 60 mmDari katalog spring (standard JIS) ada 4 pilihan, lihat datadeflection F
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
SWR46-60 SWR46-70 SWS46-60 SWS46-70Deflection F(mm)
30 35 24 28
Ejector Plate – Pemilihan SpringContoh:
Perhitungan Depth A = L – F
Perhitungan initial deflection B = L – (A+S); dan finaldeflection = B+S
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
SWR46-60 SWR46-70 SWS46-60 SWS46-70
Depth A(mm) 32 37 38 44
SWR46-60 SWR46-70 SWS46-60 SWS46-70Initial deflection(B)
3 8 -3 1
Final deflection(B+S)
28 33 22 26
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
84
Ejector Plate – Pemilihan SpringContoh:
Beban awal = beban awal yang mengenai springPerhitungan beban awal (Ws) = spring constant x BBeban akhir = beban pada waktu spring menyusutPerhitungan beban akhir (We) = spring constant (k) x (B+S)
Pilihan: beban awal dan akhir tidak terlalu besar, springtidak longgar. Sehingga pilihannya SWR46-60
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
SWR46-60 SWR46-70 SWS46-60 SWS46-70
Spring constant(k) (Kgf/mm)
3.67 3.14 5.42 4.64
Beban awal (Ws)(Kgf)
11.01 25.12 - 4.64
Beban akhir (Wf)(Kgf)
102.76 103.62 119.24 120.64
Ejector Box
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Ejector Box,seperti jembatan!
Support Bolt
9
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
85
Ejector Box
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
„Ejector Box“
Flash akibat deformasi plate
9
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
L
Pcl
F = Pc x A
w = F/l
E steel = 200 GPa
= 200 x 109 N/mm2
9
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
86
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
L
Pc
l
F = Pc x A
w = F
Sumber: BASF
9
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Di mana:
I = momen inertia
M max = Momen maksimal
y max = deformasi maksimal
max = tegangan maksimal
E = modulus elastisitas
c = jarak center dari penampang (= y pada penampang / tergantung arah beban)
9
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
87
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Data Batas Tegangan
Material Batas lumer(MPa)
Batas patah(MPa)
Structural steel ASTMA36 steel
250 400
carbon steel 1090 841
Steel, high strength alloyASTM A514
690 760
Pre hardened steel 1050 - 1200
1 MPa = 1 N/mm2
9
Ejector Box
Contoh kasus:Sebuah mold dengan dua produk berbentuk lingkaran berdiameter 52 mmmasing-masing memiliki area proyeksi dengan luas 21.5 cm2, terbuat daribahan ABS. Tekanan cavity diberikan sebesar 600 bar. Tebal cavity plate 30mm, tebal support plate 20 mm, jarak antar sumbu spacer 250 mm. Cavityplate terbuat dari Pre hardened steel. Perlukah diberikan support bolt?
Jawab:Diketahui: A = 4300 mm2; P = 600 bar = 60 N/mm2; Tebal total plat t = 50mm; jarak antar sumbu spacer L = 250mm. Lebar cavity l = 104 mmF = 60 x 4300 = 258000 N; E = 203943240 N/mm2
w = F/l = 258000/104= 2480.8 N/mmI = (1/12) x 250 x 503 = 2604166 mm4
y max = (2480.8 x 2503)/(384 x E x I) = 0.000000176 mmmax = (w x L2 x c) / (12 x I) = (2480.8 x 2502 x 25) / (12 x 2604166)
= 115.4 N/mm2
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 9
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
88
Mengurangi deformasi
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 9
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 9
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
89
Desain Mold Untuk Undercut
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 9
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Desain Mold Untuk UndercutDesain Mold Untuk Undercut
Gerakan Pelepasan undercut
Pelepasan Ulir dalam dengan gerakan core...
Memutar
Pelepasan undercut dengan gerakan miring terhadapsumbu gerakan buka mold
Split
Pelepasan undercut dengan gerakan tegak lurusterhadap sumbu gerakan buka mold …
Slider
9
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
90
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Slider MouldSlider Mould
Biasanya slider dan guide nya terletakpada sisi ejector. Pin penggerakterpasang pada fixed plate disebut...
Inclined Pin
Gaya clamping untuk menahan sliderdihasilkan dari efek baji dari ...
Clamp Area
9
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Guide bentuk T,Terletak pada moveable side
Inclined pin dan baji cekam,Terletak pada sisi nozzle
9
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
91
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 9
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 9
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
92
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sumber: HASCO
BW
Desain slider:
Sudut:Sudut pin B = 13 – 28 °Sudut baji w =15 – 30 °
9
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
tan = Fc / Fl
Fl = Fc / tan
FlFc 25 ° --> Fl = Fc * 2,14
15 ° --> Fl = Fc * 3,73
30 ° --> Fl = Fc * 1,73
9
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
93
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Formula Perhitungan Kekuatan Wedge
Di mana:
I = momen inertia
M max = Momen maksimal
y max = deformasi maksimal
max = tegangan maksimal
E = modulus elastisitas
c = jarak center dari penampang (= y pada penampang / tergantung arah beban)
Sumber: BASF
10
Contoh soal:Mold untuk housing 2 cavity dengan sistem slider. Luas area proyeksi tiapslider adalah 8000 mm2. Produk terbuat dari PP dengan tekanan cavitysebesar 500 bar. Dimensi wedge seperti pada gambar di bawah. Tentukandefleksi dan tegangan maksimal yang terjadi pada wedge. MaterialWedge 1.2311 dengan batas mulur 900 N/mm2Jawab:Diketahui Ap = 16000 mm2; Pc = 500 bar -> FS = 800000 N
= 25° -> FL = 1712000 N;Luas penampang wedge = (50 x 95) – (39 x 18.2) / 2 = 4395.4 mm2
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
50
39
25°
FS
56
x
Disederhanakan
46.3
39 1712000 N
10
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
94
w = FS / 39 = 1712000 N/ 39 mm= 20512.8 N/mm
I = (1/12) x (290 x 463) = 2352286 mm4
Y max = - (wL4 / 8 EI)= - (20512.84 x 394 / (8 x 203943240 x 2352286)= 1.2365E-05
= - 0.0000123 mmmax = (20512.8 x 392 x (46/2)) / (2 x 2352286)
= 152.53 N/mm2 -> aman
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
46.3
39 1712000 N
E = 203943240 N/mm2E = 203943240 N/mm2
10
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pada posisi terbuka sliderditahan oleh alat penguncipegas, disebut ... Arrest Device
Sensor untuk memastikanejector di posisi belakang,mencegah tabrakan sliderdengan ejector pin.
Mold dengan sliderMold dengan slider
10
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
95
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 10
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Mold dengan SliderMold dengan Slider
Aturan desain
1) Inclined pin dan baji terletak di FP, Slider block & Guide T di MP!2) Sediakan langkah slider yang cukup dgn panjang dan sudut pin!3) Gaya cekam slider cukup dgn sudut baji kecil!
( w = 15° to 30°)4) Hubungan antara sudut baji dan sudut pin b = w - 2°!5) Sediakan stopper untuk slider!6) Berikan Offset antara T-guide dengan cavity untuk menghindari kontaminasi
pelumas!7) Berikan counter support pada baji jika perlu!8) Arrest device saat slider terbuka!9) Kemudahan perakitan dan pelepasan!10) Area kontak baji harus dikeraskan dan exchangable!11) Pendinginan langsung pada slider.12) Sensor electric untuk menghindari tabrakan dgn ejector pin, jika perlu.
10
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
96
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Split MouldsSplit Moulds
Split moulds membentukgerakan bukaan miring (10 -15 - 20 °)
Garis baji dan dudukan guideharus...
sejajar
10
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Undercut luar pada semua sisi benda dengan luasan besarSplit mould: Keranjang botolDesain split? Posisi split?
Split MouldsSplit Moulds
10
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
97
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Split MouldsSplit Moulds
Undercut luar pada semua sisi benda dengan luasan besarSplit mould: Keranjang botolDesain split? Posisi split?
10
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Split MouldsSplit Moulds
10
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
98
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Split MouldsSplit Moulds
10
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sumber: ENGELSumber: ENGEL
Penggerak: Hydraulic ataupneumatic dengan urutan gerakanterprogram
Catatan:Gaya cekam dihasilkan oleh bajipada tiap core,Tenaga hidraulik saja tidak cukup!
Letak sensor
Mold dengan penarik intiMold dengan penarik inti
Untuk langkah bukaan panjang
10
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
99
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sumber: ENGELSumber: ENGEL
Mold dengan penarik intiMold dengan penarik inti
Untuk langkah bukaan panjang
10
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Mold dengan penarik intiMold dengan penarik inti
Untuk langkah bukaan panjang
10
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
100
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Mold dengan penarik intiMold dengan penarik inti
Untuk langkah bukaan panjang
10
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Produk dengan ulir dalam
11
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
101
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Ulir dalamUlir dalam
Pelepasan linear Pelepasan putar
Strip-Over
Collapsible Core
Core Segment
Rotating Core
Rotating Part
Core:turning andaxial back
Core Insert Core:turning, partaxial forward
Drive Magazine
Roda gesek
11
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Core Insert
11
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
102
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pelepasan dengan Rotating CorePelepasan dengan Rotating Core
Putaran core dihasilkan olehspindle yang terpasang di FP danditarik melalui rotating nut
Sebuah gear memindahkanputaran kepada core yg mampuberputar dan bergerak mundursecara sinkron.
Tranport nut dan benda kerjaharus memiliki pitch yg sama
Transport nut
Multi flight spindle
Sumber: HASCOSumber: HASCO11
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Yg tidak ada: Pendinginan core!Pengaman putaran transport nut!Centering internal!
11
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
103
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pelepasan core dengan roda gigi dan spindle
11
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pelepasan ulir dengan Rotating CorePelepasan ulir dengan Rotating Core
Putaran core oleh motor (M).Gerakan aksial part dihasilkan olehgaya pegas dibelakang stripper plate.
Tidak ada gerakan axial core!Tidak perlu putaran balik ulir!
Prekondisi:Uliran terakhir benda kerja harusmenahan gaya gesek!
M
Gaya pegas
Gaya pegas
11
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
104
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 11
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Collapsible CoreCollapsible Core
Tanpa putaran:Pelepasan lebih cepat!
Sumber: HASCOSumber: HASCO11
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
105
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Collapsible Core dalam posisi buka dan tutup
11
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Penghematan Biaya moulddengan perubahan desain part
(Tanpa Slider)
11
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
106
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Mold lebih mahal karena perlugerakan samping
Reduksi biaya mold dengandesain ulang part
Desain awal Desain tanpa slider
11
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Tanpa slider
Desain awal Desain tanpa slider
Mold lebih mahal karena perlugerakan samping
Reduksi biaya mold dengandesain ulang part
11
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
107
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. ScDengan insert round
Desain awal Desain tanpa slider
Mold lebih mahal karena perlugerakan samping
Reduksi biaya mold dengandesain ulang part
11
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Dengan insert round
Desain awal Desain tanpa slider
Mold lebih mahal karena perlugerakan samping
Reduksi biaya mold dengandesain ulang part
11
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
108
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Penggantian sliderdengan split line bertingkat
Penghematan biaya mold dengansplit line design
Split line design Tanpa Slider
11
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Undercut Eliminasi dengan perubahanparting line
11
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
109
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
prekondisi:H ,
H
Split line design Tanpa Slider
Penghematan biaya mold dengansplit line design
11
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
1
2
3
Undercut tanpa Slider
Sumber: CUMSA
11
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
110
Cooling System
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 12
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
• Faktor terpenting dalam menjaga transfer panas yang baik: kecepatanaliran pendingin dan desain sirkuit•Cooling yang cepat dan merata membuat efisiensi proses• Cooling channel ditempatkan sedekat mungkin dengan permukaan produkdengan jarak yang seimbang• Perlu diberikan insulator dari bahan yang sulit menghantar panas dan kuatmenahan tekanan dipasang pada permukaan mold yang kontak dengan platmesin untuk menghindari heat loss• Untuk pendinginan yang optimal:
• Sirkuit pendingin simetris ada pada kedua belahan mold• Core harus diberi cooling tersendiri• Channel dibuat sependek mungkin agar beda temperatur masuk dankeluar tidak lebih dari 5°C (normal mold) atau 3°C (mold presisi)• Beda hambatan alir akibat perubahan diameter channel harus dihindari• Bagian mold yang mengalami panas tinggi mesti didinginkan (spruebush)
12
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
111
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Penyebaran suhu dalam mold tidak merata.Suhu lebih tinggi umumnya dapat ditemukan di ...
dekat gateSaat lewat cetakan coolant akan mengambil panas, akibatnya suhu diakhir channel akan ...
meningkat
Pengendalian Suhu Mold
12
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Terkait dengan meningkatnya suhulokasi inlet yang menyediakan coolantyang masih dingin seharusnya di
dekat gate
Outlet harus terletak di daerah...
Jauh dari gate
Coolant harus mengalirsearah dengan aliran plastik
Pengendalian Suhu Mold
12
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
112
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Untuk menjamin channel terisi penuh ...
di outlet!Katup throttle
Perhatian:Channel yang tidak terisipenuh akan membuat transferpanas tidak optimal!
Pengendalian otomatis, contohDengan mengukur beda tekanan
Pengendalian Suhu Mold
12
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Perhatian:Sambungan antar channel dapatberbeda-beda:
contoh sambungan seri
Kerugiannya bahwa suhu coolant akan ...
dari channel ke channel.
naik
Kecepatan aliran di channel merata:Mereduksi hambatan alir !
Pengendalian Suhu Mold
12
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
113
Sirkuit Seri:Cooling channel hanya terdiri atas saluran tunggal dari inlet ke outletJenis ini lebih direkomendasikan daripada sistem pararelUntuk mold berukuran besar gunakan lebih dari satu sambungan seri,agar peningkatan suhu tidak terlalu besar dari inlet ke outlet
Jangan gunakan sistem seri jika:Resiko penurunan tekanan jika dengan sambungan seri dianggapterlalu tinggi, karena kapasitas pompa tidak memadaiArea mold tidak dapat didinginkan efektif dengan cara seri
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
12
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Keuntungannya bahwa suhu coolant di tiap channel ...
merata
Kecenderungan tersumbatnyasalah satu channel
Pengendalian Suhu Mold
Perhatian:Sambungan antar channel dapatberbeda-beda:
contoh sambungan pararel
12
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
114
Sirkuit Paralel:Kecepatan aliran di setiap channel bisa berbedaEfisiensi transfer panas juga berbeda
Gunakan sistem pararel jika:Resiko penurunan tekanan jika dengan sambungan seri dianggapterlalu tinggiArea mold tidak dapat didinginkan efektif dengan cara seriBalancing aliran dapat dilakukan dengan pembedaan diameter danatau panjang saluran cabang
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
12
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
= Turbulence
Pengendalian Suhu Mold
Permukaan lubang dibuatkasar untuk menghasilkanturbulensi yang menjaminheat transfer 3 – 5 kalilebih baik
12
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
115
Lokasi cooling:Lokasi terbaik adalah pada cavity block (top dan bottom)Desain dan penempatan biasanya dibatasi oleh geometry produk,parting line, ejector pin dan core.
Belokan sirkuit:Meningkatkan turbulensi, meningkatkan transfer panasTetapi akan terjadi penurunan tekanan, belokan 90° menurunkantekanan sebesar 0.04 barPerbedaan diameter dapat digunakan untuk mengatasi penurunantekanan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
12
Pengendalian Suhu MoldCooling Time:
Merupakan 80% dari cycle timeKompromi antara pendinginan cepat yang mereduksi biaya denganpendinginan ideal untuk kualitas produkDua faktor penting yang berpengaruh: suhu mold dan suhu cairan,peningkatan kedua suhu akan meningkatkan cooling time dan cycletimeAplikasi suhu mold yang rendah akan menurunkan cycle time, namuntentu akan memiliki efek sampingan.Dipengaruhi oleh tebal dinding partDipengaruhi oleh beda suhu polimer dan cetakanDipengaruhi oleh beda suhu release produk dan suhu mold
S = cooling time minimum (s)t = tebal part (dalam cm)
= thermal diffusity bahan (cm2/s)Tr = ejection temperature dari part (°C)Tm = suhu mold (°C)Tc = suhu silinder (°C)
12
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
116
Formula lain:
Di mana:tc = cooling timeWTm = wall thickness max
= thermal diffusityDRm = runner diameter max;rumusan thermal diffusivity (m2/s) :
k = thermal conductivity (W/m.K); = Massa Jenis (Kg/m3) dan Cp =specific heat (J / Kg. K)
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
12
Bahan Density(gr/cm3)
SpecificHeat
(J/gr.°C)
ThermalConductivity
(W/cm.°C)
ThermalDiffusity(mm2/s)
LDPE 0.92 2.4 0.0035 0.1585HDPE 0.95 2.1 0.0045 0.17PP 0.9 1.7 0.0024 0.157PS 1.05 1.3 0.0015 0.1099PVC 1.38 0.9 0.0016 0.1288PC 1.22 1.3 0.00292 0.121ABS 1.06 1.4 0.0017 0.1156PET 1.37 1.0 0.0024 0.175PBT 1.29 1.3 0.0021 0.1252PA 6 1.12 1.9 0.0021 0.15PA 66 1.06 1.7 0.0020 0.1069POM 1.42 1.5 0.0029 0.136PMMA 1.18 1.45 0.0019 0.111
Pengendalian Suhu Mold Sifat Bahan Terkait Cooling Time
1 W = 1 J/s
12
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
117
Mold closing
Injection
Holding pressure
Cooling timePlasticisingMold opening
Ejection
Pause time
tp = plasticising
tc = cycle time
12
Cavity
Cooling Channel
Mold Metal
T in T out
T melt
T moldKonduksi
Konveksi
X
L
13
Areabidang: A
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
118
Aliran Panas (Heat Flow):Panas mengalir dari suhu tinggi ke suhu rendah, beda suhu yangmembuat aliran panas. Semakin besar beda, semakin besar aliranTransfer panas melalui: konduksi dan konveksiKonduksi panas terjadi dari plastik cair ke logam mold dan ke mediapendinginDalam waktu yang singkat, panas mengalir dari plastik menuju mold,kemudian di bawa oleh media pendingin. Setelah tercapaikesetimbangan, panas akan berbalik arah untuk menjaga suhu moldpada level yang diinginkan.
Pengendalian Suhu Mold
13
Rumus konduksi panas: (Watt Jam)Di mana:
Q = Heat transfer (Watt Jam = Btu)A = kontak area cavity dengan plastik panas (mm2)T = waktu, dari plastik masuk cavity hingga ejecting (jam)t1 = suhu cairan plastik yang diinjeksikan (°C)t2 = suhu media pendingin (°C)X = jarak dari permukaan cetakan terhadap lubang masuk media pendingin (mm)K = konduktivitas thermal (W/ mm °C), yang dipertimbangkan adalah bahan mold
Pengendalian Suhu Mold
13
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
119
Aliran Panas (Heat Flow):Tabel K (konduktivitas thermal) pada suhu 100 °F (212 °C)
Pengaturan cooling akan lebih baik jika K lebih rendahContoh: pada bahan plastik yang sama, bahan mana yang lebiheffective untuk menghantar panas:
Pin dari bahan beryllium copper berdiameter 3/8 in (0.95 cm) dan panjang 1.5 in(3.81 cm)Pin dari bahan copper berdiameter 5/16 in (0.79 cm) dengan panjang sama
Cahyo Budiyantoro, S. maT., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
1 Btu foot/hour/square foot/°F =1.729577206 watt/meter °C
13
Pertimbangan selanjutnya adalah konveksi – forced convectionAliran panas konveksi terjadi jika media pendingin berpindah danmembawa panas.Panas yang diambil atau dilepas oleh media pendingin dihitungdengan rumus:
Di mana:Q = Aliran panas, dari hasil konduksi plastik ke media (Watt jam)
= Heat transfer coefficient (W / (m2 °C))t = beda suhu antara inlet dan outlet cooling channel (°C)
A = surface area cooling channel (= d L) (m2)T = cooling time (jam)
Cahyo Budiyantoro, S. T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
13
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
120
Pengendalian Suhu Mold Sifat Bahan Terkait Cooling
Sifat Air
K °C (Kg/m3) Cp (J/Kg.K) k (W/m.K) (m2/s) v (m2/s) Pr (1/K)
275 2 999.9 4214 0.5645 1.34E-07 1.682E-06 12.55 -3.6E-05280 7 999.9 4201 0.574 1.366E-07 1.434E-06 10.63 0.000638285 12 999.5 4193 0.5835 1.392E-07 1.24E-06 8.91 0.000112290 17 998.8 4187 0.5927 1.417E-07 1.085E-06 7.66 0.000172295 22 997.8 4183 0.6017 1.442E-07 9.6E-07 6.66 0.000226300 27 996.5 4181 0.6103 1.465E-07 8.568E-07 5.85 0.000275305 32 995 4180 0.6184 1.487E-07 7.708E-07 5.18 0.000319310 37 993.3 4179 0.626 1.508E-07 6.982E-07 4.63 0.000361320 47 989.3 4181 0.6396 1.546E-07 5.832E-07 3.77 0.000436340 67 979.5 4189 0.6605 1.61E-07 4.308E-07 2.68 0.000565360 87 967.4 4202 0.6737 1.657E-07 3.371E-07 2.03 0.000679
373.15 100 958.3 4216 0.6791 1.681E-07 2.94E-07 1.75 0.000751400 127 937.5 4256 0.6836 1.713E-07 2.332E-07 1.36 0.000895420 147 919.9 4299 0.6825 1.726E-07 2.03E-07 1.18 0.001008440 167 900.5 4357 0.678 1.728E-07 1.808E-07 1.05 0.001132460 187 879.5 4433 0.6702 1.719E-07 1.641E-07 0.955 0.001273480 207 856.5 4533 0.659 1.697E-07 1.514E-07 0.892 0.00144
13
Pengendalian Suhu Mold Sifat Bahan Terkait Cooling
Keterangan:= Massa Jenis Air (Kg/m3)
Cp = Specific heat air (KJ /Kg.K)k = Thermal Conductivity (W/m2.K)
= Thermal diffusity (m2 / s)= Kinematic viscosity = / (m2 / s)= Dynamic viscosity (Kg /m. S)= coefficient of thermal expansion (1/K)
Pr = Prandtl Nr,
13
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
121
Pengendalian Suhu Mold Sifat Bahan Terkait Cooling
Heat Transfer Coefficient dari media pendingin
Flow Rate(m/s)
Heat Transfer Coefficient (W/(m2 °C)Air Oli
0.2 1200 250 – 300
0.5 3500 680 – 800
1.0 6700 1240 – 1580
4.0 16600 3400 - 4250
Specific heat capacity dari media pendingin
Suhu ( °C) Specific Heat Capacity (KJ/(dm3 °C)
Air Oli50 4.13 1.75
100 4.03 1.82
150 3.91 1.86
200 3.89 1.93
13
Contoh Soal:Sebuah mold dengan ukuran cavity P = 250; L = 50 dan T = 5, untuk membuatproduk dari bahan PP. Channel cooling dibuat dengan layout seri, diameterchannel 12 mm, jarak lubang masuk cooling terhadap produk 24 mm. Moldterbuat dari bahan pre hardened steel 1.2311. Debit cooling = 20 liter/menit; Densitycoolant = 1 g/cm3. Lakukan analisa apakah channel yang dibuat efektive untukpengambilan panas?
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
13
Cavity
Cooling Channel
Mold Metal
T in T out
T melt
T moldKonduksi
Konveksi
X
L
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
122
Diketahui:Density PP = 0.9 g/cm3Panjang = 250; Lebar = 50; Tebal maks = 5Thermal properties PP:
Thermal conductivity = 0.0024 W/cm °C; specific heat = 1.7 J/g °CTemperature melt = 235 °C; Temperature mold = 35 °C
Diameter channel = 12; panjang channel = 250 mm; jarak cavity thd lubang = 24Konduktivitas thermal mold (2311) = 0.033 W/mm °C
Jawab:Thermal diffusity ( ) = (0.0024/(1.7 x 0.9)) x 100 = 0.1569 mm2/s
Cooling time (t cool) = 52 / 0.1569 = 159.375 s = 0.04427 jamContact Area plastik–mold (A) = (250 x 50) = 12500 mm2Selisih suhu melt-mold ( T) = 235 – 35 = 200 °CKonduksi Panas H = (0.033 x 12500 x 0.044271 x 200) / 24 = 152.18 Watt jam =547848 Joule
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
13
Jawab:Untuk mendapatkan perkiraan sifat sifat air sesuai tabel maka:
Tref = (60+65)/2 = 62.5 °C, sehingga pada suhu ini:= 981.6246 Kg/m3; k = 0.655516 W/m.K; = 1.59506E-07 m2/s; = 4.68554E-07 m2/s
Pr = 2.953375 ; n = 0.4; Cp = 4184 J/Kg °CDebit cooling = 0.000333 m3/s;luas penampang channel Ac = x D2 / 4 = 0.000113 m2; luas area heat transfer = x D x L =x 12 x 250 = 0.009429 m2Mass flow rate; m. = x Debit = 981.624 Kg/m3 x 0.000333 m3/s = 0.326881 Kg/sKecepatan aliran V= Debit / Ac = 0.000333 / 0.000113 = 2.95 m/sReynolds Number; ReD = V x D/v = 2.95 x 0.012 / 4.68554E-07 = 7.55E+04(turbulence)Nusselt nr; Nu = 0.023 x Re0.8 x Pr0.4 = 0.023 x (75500)0.8 x (2.953375)n = 283.278Heat transfer koefficient; h = (k/D) x Nu = ((0.655516 W/m.K )/0.012 ) x 283.278 =15474.44 (W/m2 °C)Heat flow rate = H / t = 3437.5 Watt; H = h x A x Tm = h x ( DL) x TmSelisih suhu pada channel sebelum dan sesudah melewati cavity
Tm´= 3437.5 /(15478 x x 0.012 x 0.25) = 23.57653467 °CKarena selisih suhu terlalu besar (> 5°C), maka konduksi thermal dibebankan pada5 jalur cooling, sehingga
Tm´= (3437.5/5) /(15478 x x 0.012 x 0.25) = 4.7 °CCahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
13
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
123
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
13
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
Untuk daerah yang sulit didinginkan dengan sistem sirkuit normal,alternative: Baffles, Bubbler, thermal pin
Baffles
Baffles adalah channel yang dibor tegaklurus terhadap channel utama. Di bagiantengah core dipasang bilah pemisah aliran.Diameter cooling pada core besar, tapipemasangannya bilah tepat di tengah sulit.Panas pada kedua sisi bilah tidak seimbang.Solusi: bilah dibentuk spiral
Baffles dengan bilah spiral
Dapat digunakan pada diameter 12 – 50mm. Distribusi panas lebih merata.
13
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
124
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
13
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
13
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
125
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
13
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
13
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
126
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
Bubbler
Di bagian tengah core dipasang tabung kecilpemisah aliran. Pendingin mengalir daribawah tabung dan keluar dari ujung lainnyake dinding core menuju channel outlet.Perbandingan inner dan outer diameter ~0.7. Efektive untuk diameter core kecil
Thermal pinSilinder diisi dengan pendingin dan ditutupkedua ujungnya. Cairan mengalami evaporasidan menarik panas, dikondensasikan padasisi lain oleh aliran pendingin utama
13
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 13
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
127
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Heat Pipe: d = 3 - 16 mm
content: mercurycontent: H2O
content: Alkohol
Pengendalian Suhu Mold
13
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
Kurang baik Baik
• Zona 1: tambahan channellebih dekat ke cavity
• Zona 2: Channel didekatkanke bagian rib
• Zona 3: Menggeser channelkiri dan kanan
13
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
128
Media Pendingin dan sifat-sifatnya:
Penambahan glycol akan meningkatkan viskositas pendingin sehinggaperlu tekanan pompa yang lebih tinggi.
Oli digunakan pada kebutuhan suhu mold yang tinggi.
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pengendalian Suhu Mold
MediaMedia SuhuSuhu
Air biasa dari penampungAir biasa dari penampung 2020 °°C hingga 25C hingga 25 °°CC
Air dingin dari chillerAir dingin dari chiller Di atas 10Di atas 10°°CC
Air yang dicampur denganAir yang dicampur dengananti freeze (glycol) darianti freeze (glycol) darichillerchiller
--55 °°CC
OliOli –– dari heaterdari heater 8080 °°C atau lebihC atau lebih
13
Venting
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 14
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
129
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Cairan yang masuk cetakan akanmendesak udara di dalamnya.Terhambatnya udara keluar dari cetakanakan menyebabkan pengisian tidakpenuh dan lebih ekstrim akan membuatmaterial ...
terbakar
Pendinginan mold (relative terhadap suhuplastik) bagian depan cairan akanmembentuk self seal effect.
Flash belum akan terbentuk, jika ukuranventing channel tidak melebihi ...
mm. (umum)0,02front skin,ca. 0,01 mm thick!
Ventilasi Mold
14
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 14
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
130
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Ventilasi Mold
• Parting line dapat berfungsi sebagai venting natural seperti halnya ejector pin
• Bahan amorphous dapat diberi venting hingga 0.04
PolymerPolymer Kedalaman venting (mm)Kedalaman venting (mm)
PSPSABSABSPC/ABSPC/ABSPCPCPEPE
0.020.02 –– 0.050.050.040.04 –– 0.060.060.020.02 –– 0.050.050.020.02 –– 0.050.050.010.01 –– 0.020.02
14
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Ventilasi Mold
Venting yang tidak cukup akan mengakibatkan:
-Terbakarnya part
-Weld line yang tampak jelas, dan berkualitas rendah
-Kualitas permukaan kurang
-Sifat mekanis part turun
-Pengisian tidak penuh
-Ukuran tidak teratur
-Korosi lokal pada cetakan 14
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
131
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Ventilasi Mold
14
Clamping Force
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 14
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
132
Perhitungan Clamping Force
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
X
X
Area Proyeksi(Ap)
Cavity Pressure(pi)
Internal Force (Separating Force) Fi = Ap * pi
14
Perhitungan Clamping ForceContoh:
Area Proyeksi (Ap) = (15 x 10) cm2Tekanan internal (pi) = 410 Kg cm2Separating Force = 150 cm2 x 410 Kg cm2
= 61500 Kg= 61.5 ton
Tekanan pada cavity tergantung dari jenis bahan (viskositas cairan)Tekanan cavity tidak sama dengan tekanan spesifik (tekanan injeksi),karena adanya pressure lost selama melewati kanal sprue dan runner.Besarnya kehilangan tekanan dapat mencapai 60 %Tekanan dalam cavity rata-rata sekitar 400 – 420 bar (Kg cm2)
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 14
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
133
Perhitungan Clamping Force
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Source:PolybridgePressure Loss
14
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Tabel Tekanan InjeksiBahan Tekanan Injeksi
(bar)
Aliran MudahProduk Berat
Aliran MediumProduk standard
Bahan Kental,penampang tipis,
gate kecil
ABS 800800 -- 11001100 10001000 -- 13001300 13001300 -- 15001500
HDPE(LDPE: - 300)
700700 -- 10001000 10001000 -- 12001200 12001200 -- 14001400
PPS 900900 -- 11001100 11001100 -- 14001400 > 1500> 1500
PA 900900 -- 11001100 11001100 -- 14001400 > 1400> 1400
Rigid PVC 10001000 -- 12001200 12001200 -- 15001500 > 1500> 1500
PPE 800800 -- 10001000 10001000 -- 12001200 13001300 -- 15001500
PC 900900 -- 12001200 11001100 -- 14001400 13001300 -- 15001500
PMMA, PET,PBT
10001000 -- 11001100 10001000 -- 13001300 13001300 -- 15001500
PS 800800 -- 10001000 10001000 -- 14001400 13001300 -- 15001500
PP 800800 -- 10001000 10001000 -- 13001300 13001300 -- 15001500
POM 900900 -- 11001100 11001100 -- 13001300 13001300 -- 15001500
Elastomer 800800 -- 10001000 10001000 -- 12001200 12001200 -- 15001500
Thermoset 10001000 -- 14001400 14001400 -- 17501750 17501750 -- 23002300
14
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
134
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Tabel Tekanan Injeksi untukaplikasi yang berbeda
Aplikasi Bahan Tekanan Injeksi(Bar)
Tekanan Cavity(bar)
Part Besar (berat) UmumUmum 800800 -- 11001100 200200 -- 500500
Part sederhana PS, PE, PPPS, PE, PP 10001000 -- 13001300 250250 -- 400400
Kemasan, dinding tipis PE, PS, PPPE, PS, PP 13001300 -- 18001800 500500 -- 700700
Part datar – besar (misaldash board, bumper)
PP, BlendPP, Blend 12001200 -- 15001500 400400 -- 500500
Part teknik yg presisi ABS, PA 6, PA 66,ABS, PA 6, PA 66,PC, PBTPC, PBT
12001200 -- 17001700 300300 -- 500500
Micro part PC, PA, PBT, HighPC, PA, PBT, Hightech plastictech plastic
14001400 -- 17001700 500500 -- 800800
1 Bar = 0.1 MPa = 1.0197 Kg/cm2
14
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Langkah-langkahPerancangan(Studi Kasus)
14
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
135
Check List PerancanganGambar ProdukPenentuan MaterialPerhitungan ShrinkagePenentuan Parting LineJenis konstruksi moldPenentuan Jumlah CavityPenentuan lay out produk dan runnerPerlu / tidaknya insert untuk cavityDimensi runnerMold Base / Dimensi MoldJenis, jumlah dan peletakan gateLetak dan jenis ejectorPerhitungan beban injeksi terhadap resiko bending platPeletakan elemen-elemen utama (sprue bush, guide pin, guide bush etc)Informasi tentang tekanan cavity berdasarkan materialPerhitungan clamping forceMaterial elemen moldCheck dimensi mold (panjang langkah, kemampuan clamping, clamping area, dimensinozzle)
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 14
Tabel Aplikasi Bahan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Bahan Aplikasi
ABS Automotive (instrument dan interior trim panel, sarung compartmentpintu, pelindung roda, mirror housins, dll.), refrigerator, perkakasrumah tangga kecil dan power tools (hair dryer, blender, food processordll.), rumahan telpon, rumahan mesin tik, tombol typewriter, dankendaraan rekreasi seperti kereta golf dan jet ski.
PA6 Digunakan pada banyak aplikasi struktural karena kekuatan dankekakuannya baik. Digunakan untuk bantalan karena tahan aus.
PA12 Roda gigi, sambungan kabel, cam, slide dan bantalan.
PA66 Hampir sama dengan PA 6. PA 66 banyak digunakan di industriotomotif, barang rumah tangga, di mana diperlukan ketahanan kejutdan kekuatan.
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
136
Tabel Aplikasi Bahan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Bahan AplikasiPBT Barang rumah tangga (food processor blades, vacuum cleaner part, kipas, hair
dryer housing, coffee maker, dll.), electronic (saklar, motor housing, kotak fuse,penutup tombol keyboard komputer, connector, tabung fiber optic , dll.),automotive (grille, body panel, wheel cover, dan komponen untuk pintu ataujendela, dll.)
PC Perlengkapan Electronic dan usaha equipment (computer part, connector, etc.),barang rumah tangga (food processor, refrigerator drawer, etc.), transportasi(headlights, taillights, instrument panel, dll.).
PC + ABS Rumahan komputer dan mesin-mesin usaha, aplikasi elektrikal, telpon celular,perlengkapan taman dan lapangan , komponen otomotif (instrument panel ,interior trim, and wheel cover).
PC + PBT Pelindung Gear, automotive (bumper); aplikasi di mana diperlukan ketahananterhadap chemical dan korosi, suhu tinggi, kekuatan kejut, dan stabilitas dimensi.
Tabel Aplikasi Bahan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Bahan Aplikasi
HDPE Container pada unit lemari es, bejana untuk penyimpanan, barangdapur (kitchenware), tutup botol PET, dll. Banyak digunakan padakemasan yang dibuat dengan blow-molding.
LDPE penutup, mangkok, tempat sampah, pipe couplings.
PEI Otomotif (engine component: temperature sensors, fuel and airhandling devices), electrical/electronics (bahan connector, printed circuitboards, circuit chip carriers, kotak anti ledakan), kemasan, pesawatterbang (bahan interior), medical (surgical staplers, rumahan tool, nonimplant devices).
PET Automotive (structural component seperti bagian belakang cermin, dangrille supports, part elektrik seperti head lamp reflector dan rumahanalternator), aplikasi elektrik (rumahan motor, konektor electrical, relay,dan saklar, microwave oven interior, dll.), Aplikasi industri (lengan kursifurniture, pump housing, hand tool, dll.).
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
137
Tabel Aplikasi Bahan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Bahan AplikasiPETG Kombinasi tuntutan bening, ulet, dan kaku. Peralatan medis (test tube
dan botol), mainan, display, lighting fixtures, pelindung wajah , bagianrefrigerator
PMMA Automotive (signal light devices, panel instrument , dll.), medical (bloodcuvettes, dll.), industrial (VCD, lighting diffuser, display shelving, dll.),consumer (stationery accessories, dll.).
POM Acetals memiliki koefisien gesek rendah dan stabilitas ukuran yg baik,sehingga ideal untuk gear dan bantalan. Juga tahan terhadap suhutinggi, sehingga digunakan untuk plumbing (valve dan pump housing),.
PP Automotive (umumnya digunakan mineral-filled PP: dashboardcomponent, kipas,), barang rumah tangga (door liner untuk mesinpencuci piring, rak cucian, gantungan baju, refrigerator liner, dll.),consumer produk (furniture taman dll.).
Tabel Aplikasi Bahan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Bahan Aplikasi
PPE Barang rumah tangga (piring, mesin cuci, etc.), aplikasi elektrik misalcontrol housings, fiber-optic connectors, etc.
PS Kemasan, barang rumah tangga (tableware, trays, etc.), electrical(rumahan transparan, light diffusers, insulating film)
PVC Pipa saluran air, home plumbing, house siding, business machinehousings, kemasan barang electronic, perlengkapan medical, kemasan,etc.
SAN Electrical (Mangkok mixer, housing, dll. Untuk perlengkapan dapur,sambungan refrigerator, chassis TV, kotak kaset , dll.), automotive(badan head lamp, reflector, penutup compartment, penutup panelinstrument, dll.), perlengkapan rumah tangga , wadah cosmetic, dll.
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
138
Seleksi Bahan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
List of Requirements:
General requirements
Technical
Economic
Ergonomic
Aesthetics
Produk Baru
Seleksi Bahan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
List of Requirements:
Aspek Teknis
Technical
Reliability Maintenance Capacity Multifunction Features
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
139
Seleksi Bahan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
List of Requirements:
Aspek Ekonomi Economics
Market Cost
Indonesia
Household
Manufacturing Distribution Development
Material
Machine
Operator
Marketing
Packaging
Design
Testing
Profit
Price - CostMin. 40%
PriceUp to Rp.15000
Transport
Seleksi Bahan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
List of Requirements:
Aspek Ergonomi
Ergonomic
Weight Overall Dimensions(Mobility / Handling)
Max. 300 g Maximum[500 x 500 x 500]mm
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
140
Seleksi Bahan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
List of Requirements:
Aspek EstetikaAesthetics
Color Shape Appearance
• Not Toxic• Food contact grade
• Unique and Attractive• Free to team‘snew ideas
• Texture/Smooth• Bright• Opaque/Transparent
Seleksi BahanPenentuan Material:
Mendefinisikan criteria pilihan: spesifikasi fungsi, lingkungan kerja,penampilan, standar yang harus diikuti, biaya.Lihat kelebihan dan kekurangan dari pilihan material dengan referensituntutanBuat penilaian dan ranking
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sifat dan Karakteristik bahanSifat dan Karakteristik bahan Nilai (0Nilai (0 –– 10)10)
HDPEHDPE PPPP PA 66PA 66
Biaya proses per partBiaya proses per part 99 88 66
Creep resistanceCreep resistance 22 44 77
Performance pada suhu tinggiPerformance pada suhu tinggi 33 55 99
Ketahanan KimiaKetahanan Kimia 1010 99 1010
Kemampuan prosesKemampuan proses 99 88 66
dlldll
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
141
Dimensi Mesin
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
MesinMesin MoldMoldTinggi Mold minimal / maksimalTinggi Mold minimal / maksimalyang dapat dipasangyang dapat dipasang
Tinggi Mold saat tertutupTinggi Mold saat tertutup
Langkah bukaan (opening stroke)Langkah bukaan (opening stroke) Langkah ejectingLangkah ejecting
Jarak antar tie barJarak antar tie bar Ukuran clamping plateUkuran clamping plate
Lubang / alur pemasangan moldLubang / alur pemasangan mold Ukuran centering ringUkuran centering ring
Knockout systemKnockout system Knockout systemKnockout system
Posisi nozzlePosisi nozzle Sumbu moldSumbu mold
Kedalaman masuknya nozzleKedalaman masuknya nozzle Panjang sprue bushPanjang sprue bush
Radius nozzleRadius nozzle Radius sprue bushRadius sprue bush
Diameter lubang nozzleDiameter lubang nozzle Diameter lubang sprueDiameter lubang sprue
Dimensi MesinTinggi Mold:
Dimensi mold pada peletakan horisontal, pada posisi langkah depanmaksimalPerlu diketahui kapasitas dimensi mesin sesuai dengan tinggi mold,jika mold terlalu tinggi, gunakan mesin yang lebih besar.Jika mold terlalu kecil tingginya, masih mungkin ditambahkan supportplate.Tinggi maksimal support plate 40% dari tinggi total (+mold).Buat penilaian dan ranking
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
142
Kasus 1 – Wheel (2 Mold Plates)Produk
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Bahan: POM
Shrinkage: 2%
Konstruksi Mold: 2 Mold Plates
Kasus 1 – Wheel (2 Mold Plates)Gambar Produk
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
143
Kasus 1 – Wheel (2 Mold Plates)Penentuan Parting Line
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Top Cavity
Bottom Cavity
Kasus 1 – Wheel (2 Mold Plates)Konstruksi Mold
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
144
Kasus 1 – Wheel (2 Mold Plates)Gambar Rakitan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Kasus 1 – Wheel (2 Mold Plates)Gambar Rakitan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
145
Kasus 2 – Fan Housing (Slider Mold)Produk
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Kasus 2 – Fan Housing (Slider Mold)Gambar Produk
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
146
Kasus 2 – Fan Housing (Slider Mold)Parting Line
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Core
Cavity
Slider
Kasus 2 – Fan Housing (Slider Mold)Konstruksi Mold
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
147
Kasus 2 – Fan Housing (Slider Mold)Gambar Rakitan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
3 Mold Plates & Hot Runner
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
148
3 Mold Plates
Keuntungan 3 Mold plates:Gate bebas diletakkan di permukaan produkDapat menggunakan multi gateDistorsi dan shrinkage mudah diprediksiBekas gate tidak kentaraPemisahan gate dan produk otomatis terjadi
Kerugian:Biaya tinggiMengurangi output, karena gerakan bukaan dan penutupan lambat(menghindari rusaknya stopper bolt)Berat runner system lebih, bahan yang terbuang lebih banyakPerawatan lebih sulit
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Urutan Bukaan3 Mold plates memiliki tambahan plat didepan fixed plate (1) disebut middle plate(feed plate – no 2)Feed plate berhubungan dengan runnerdan sprueGuide pillar dengan panjang tertentusebagai pemandu gerakanSaat proses ejeksi, feed plate bergerakmundur bersama movable plate,pemisahan 1 terjadi antara cavity denganfixed plateRunner tertinggal di fixed plate danterpisah dari partSaat stopper 20 tercapai, plat 3 akantertarik mundur sampai menarik stopper19. Part dikeluarkan oleh ejectorTarikan stopper 19 akan memisahkanrunner system dari fixed plate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
149
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Perhatikan plat tambahanantara sisi ejector (A) dansisi nozzle (D), disebut ...
Middle plate (M)
Memberikan Areapemisahan (1) untuk runnerdan area pemisahan (2)untuk part – di manakeduanya memerlukanlangkah bukaan - Karaktermold jenis ini adalahkebutuhan langkah bukaantotal yang panjang.
Pin-Point GatePada 3-Plate-Mould
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
150
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
latch
Langkah Bukaan:Pertama ujung dari latch mengaitmiddle plate (M) di A,Hingga cam mencapai bolt (B) ygterpasang pada lever.
Akibat terangkat oleh cam ujungtsb lepas dari M.
Selanjutnya M mencapai stoppersehingga bidang pemisahan (2)dapat terbuka.
cam bolt (B)
secara aman dan langsung
Undercut pada runneruntuk pemutusan gate
secara aman dan langsung
Pin-Point GatePada 3-Plate-Mould
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Jenis gate ini juga dapat digunakanpada single-cavity moulds untukmendapatkan:
• Jalur aliran lebih pendek•Kecepatan alir tiap gate lebihrendah•Jarak gate minimum
(misal: 3 - 5 mm)
Dibandingkan dengan jarakminimum jika memakai hot runnernozzles: 8 - 10 mm !
Pin-Point GatePada 3-Plate-Mould
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
151
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pass-Through Gates (Runnerless Moulds)
Prechamber Gate
Insulated Runner
Hotrunner
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Prinsip: dengan insulasi dan/ataupemanasan bagian center dari channelsehingga tetap cair baik secara temporal(waktu terbatas) atau tak terbatas.
Dalam kasus hanya memanfaatkan insulasipada inti cairan (atau dengan sedikitpemanasan) variabelnya adalah waktucairan hingga mengalami solidifikasi.
Untuk mencegah interupsi prosesdiperlukan kecepatan injeksi minimum.
Plastik mempunyai sifat self-insulating yg baik.Layer yang membeku akan menjadi insulasi
Jika channel cukup tebal.
Pass-Through Gates (Runnerless Moulds)
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
152
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Solidifying Prechamber
Undercut
Saat nozzle mesin dilepas dari mold,prechamber yang beku dipegang olehundercut pada nozzle dan ditarik keluar darisprue bush.
Sprue ini dipotong sebelum nozzle bergerakke depan lagi.
Dengan waktu cooling yang lebih pendek sprue dapat lengket dalamprechamber dan tidak akan terjadi interupsi proses
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Copper atauCopper-Beryllium
critical point adalah gate itu sendiri:
• mrpk jarak terdekat terhadap daerahdingin• problem pd pemisahan thermal• bahaya blocking akibat pembekuan.
Jadi konduksi panas akan membantu untukmemastikan fasilitas pass-through gate:Gunakan logam penghantar panas yangbaik sebagai bahan ujung nozzle.Misal Copper 400 [W/mK], tapi tll lunak
Cu-Be 200 [W/mK]Note: debunya beracun!
Brass 140 [W/mK]Al-Alloy 150 [W/mK]Steel 20 - 40 [W/mK]
Lapisan Plastic untukTujuan insulasi
Pass-Through Gates (Runnerless Moulds)
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
153
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Copper orCopper-Beryllium
Masalah waktu tinggal ( residence time):
Lapisan plastik sekitar ujung nozzlemerupakan lapisan panas yang dapatmenyebabkan masalah berikut:
•Tidak ada pergantian material• degradasi tak terhindarkan• Hasil degradasi dapat lepas sebagaikontaminasi
Plastic envelope
Pass-Through Gates (Runnerless Moulds)
Untuk mengatasi masalah tersebut, tendensi hotrunnernya menjadi:
• minimal atau zero prechamber volume• optimalisasi penggantian material• mengganti material yang sensitive panas denganbahan tahan temperatur tinggi:misal PEI („Vespel“) atau PPS („Ryton“), Tmax =280°C
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Insulated Runner
Inti cairanFasilitas pass-through sementara denganself-insulating dari plastic pada kondisibahwa:
• plastik tidak membeku secara mendadak(PE, PP, PS, SB, ABS)• channel cukup tebal, menghasilkandiameter ...
12 - 25 mm
Kecepatan injeksi minimum [1/min]:
5 - 6
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
154
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
membekuPerhatikan:Dalam kasus interupsi proses, runnerakan membeku dan harus dilepaskan!
Untuk itu M dan A digabungkan denganclamp sehingga dapat dipisahkansecara manual.
Garis pemisah tambahan
Selama prosedur awal, volume runnermemerlukan dosis pengisian yang besardan kecepatan injeksi yang tinggi.Seringkali diperlukan beberapa kali trialoleh operator ahli!
Insulated Runner
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Keuntungan:
• Jenis runnerless moulding yang murah• Konsumsi energi minimum• Perawatan minimum
Kerugian:
• Prosedur awal lebih sulit• Penggantian warna lebih sulit• Penggunaan terbatas(plastic, kecepatan produksi,jumlah produksi)
Insulated Runner
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
155
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
„Canadian Runner“
Untuk mendapatkan pengamanankontinyu proses produksi dan untukmengurangi kecepatan minimuminjection (2 - 4 [1/min]):
Memasang pemanas Electricaldekat gate.
Miseal dengan cartridge heater yangmembentuk pemanas ...
Torpedo
disebut: „Canadian Hotrunner“Hot runner parsial,
disebut: „Canadian Hotrunner“
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Perhatikan:
Melepas runner beku dapat merusaktorpedo!
Torpedo dijaga dalam kondisi panas!
„Canadian Runner“
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
156
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Keuntungan penggunaan hot runnerKeuntungan penggunaan hot runner
Tidak ada sisa materialTidak ada sisa material
Tidak ada pelepasan runnerTidak ada pelepasan runner
Kebebasan desain lebih baikKebebasan desain lebih baik
Posisi gate lebih bebas
Kehilangan tekanan lebih rendahKehilangan tekanan lebih rendah
Peningkatan panas cairan akibattegangan geser lebih rendah
Tidak ada masalah demoulding denganrunner yang besar
Hemat bahan
Tidak ada biaya daur ulang
Meningkatkan volume penggunaan bahan
Hotrunner Moulds
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Resiko pemakaian Hot RunnerResiko pemakaian Hot Runner
Beban thermal lebih tinggiBeban thermal lebih tinggi
Waktu tinggal pada suhu tinggi lebih lama
Mengatasi masalah dengan komponenMengatasi masalah dengan komponen
Complex technology, tergantung pada beberapa komponen
Resiko kebocoran pada gate dan koneksi channel
sulitPenggantian material dan bahan lebihsulit Penggantian bahan lebih sulit,
Proses awal lebih lama,Kehilangan bahan selama penggantianlebih besar.
Hotrunner Moulds
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
157
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Gating Hot Runner
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
158
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
external heating
ManifoldManifold
internal heating
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pemanasan Internal dengan Batang PemanasPemanasan Internal dengan Batang Pemanas
Lapisan Kental / Beku
Jika lapisan bekuRelative tebalAkan terjamin ...
Sealing yg baikSealing yg baik
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
159
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Internal HeatingInternal HeatingKeuntungan
Biaya rendah
Sealing lebih aman
Kerugian
Diameter besar
Penggantian warna perluwaktu lama
Aplikasi terbatas
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
External HeatingExternal HeatingKeuntungan
Pertukaran cairan lebih baik
Memakai seluruh penampangchannel
Homogenitas panas baik
Kerugian
Desain lebih mahal
Sealing perlu dijaga
Insulasi lebih diperhatikan
Ganti warnalebih cepat
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
160
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Hotrunner Moulds
Manifold
Pemanas Nozzle
Saluran Cairan
Hotrunner mould dilengkapidengan pemanas listrik yangcukup pada daerah: nozzles danmanifold untuk kompensasikerugian panas:Tidak ada batas, dimungkinkaninterupsi dalam waktu lama.
Target: desain insulasi yang baikuntuk meminimalkan kehilanganpanas!
Sumber: Husky
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sumber: Husky
cast-in tubular heaters
Hotrunner Moulds ManifoldManifold
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
161
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Beberapa versi manifoldBeberapa versi manifold
Bar Manifold
H - Manifold
DoubleDouble- Y Manifold
Hotrunner Moulds
Desain Manifold
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Double-Y manifold
Channel seimbangtapi...
... Beda sudut deviasi !
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
162
Massa Manifold Minimum !
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Kapasitas heater yg diperlukanlebih rendah
Waktu Yang dibutuhkanuntukPemanasan lebih singkat
Stabilitas mold lebih baik(Jarak gap lebih pendek)
Usahakan stabilitas mould maksimum !
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Supporting spacerSupporting spacer
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
163
Distribution dalam 2 Level
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
16 cavity
Jarak distribusi seragam.. .. Dan sudut deviasi sama !
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
ManifoldManifold
Distribution in 2 levels
H-manifold sebagai penghubung
submanifold
Quelle: MoldMaster
Hotrunner Moulds
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
164
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pemanas Tubular:
• Dapat dibengkokkan (minimum radius, ~ 10 mm)• Kurang sensitive terhadap kontak dan kelembaban (tidak perlu soft start)• power per luasan lebih rendah (up to 15 W/cm²)
Untuk memastikan surface contact pemanas harus:
• dicekam dengan cover plate (oversize ~ 0,3 mm)• dicetak dengan pengisi metal EP• dipress dalam alur cylindrical• dipress dalam suatu alur counter konus
Pemanasan manifoldPemanasan manifold
Quelle: Husky
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pemanas Cartridge:
• Power per luasan lebih besar (up to 30 W/cm²), ruangyang dibutuhkan berkurang• sensitive terhadap heat jam, diperlukan kontaksempurna agar life-time lebih panjang• Setelah interupsi panjang, perlu „softstart“!• Sulit dilepas, terutama bila terjadi contact corrosion
Penting:Kualitas permukaan lubang baik !
Pemanasan manifoldPemanasan manifold
Sumber: Husky
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
165
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
externalexternal
Pemanasan Elemen FeedingPemanasan Elemen Feeding
internalinternal
langsung(pemanas individual)
Tidak langsungTidak langsung(konduksi panas)(konduksi panas)
Kombinasi(internal dan external)
“Torpedo”
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Tak langsung, suplay panas dari manifold:tanpa pemanasan nozzle terpisah !
Metode Pemanasan untuk nozzleMetode Pemanasan untuk nozzle
200 °C
180 °C
Tidak lagi banyak digunakan :Tidak lagi banyak digunakan :Beda suhu terlalu besar !
X
Hotrunner Moulds
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
166
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Lilitan pemanastubular
Lilitan pemanastubularPemanasan langsung:
Kontrol suhu nozzle terpisah
Pemanasan luar
Hotrunner Moulds
Metode Pemanasan untuk nozzleMetode Pemanasan untuk nozzle
Ukuran Insulating : Konduksi minimum
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Area kontak minimum
Spacer terbuat dari low-conductivematerial :
Baja paduan tinggiTi-alloyZrO2 ceramics
Konduksi penampang rendah !
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
167
Ukuran Insulating : Konduksi minimum
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Bahan yang sesuai ?
Cooper 400Beryllium-Cooper 200Aluminium 200Baja paduan rendah 40Baja paduan tinggi 20Al2O3-Keramik 20Conductive resin (WL-Zement) 13Ti-Al-V-paduan 7ZrO2-Keramik 3Plastik 0,5~1Udara 0,05
Konduktivitas bahan yang relevant :[W/mK]
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Kesalahan Insulating: Konveksi berlebihan
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
168
Ukuran Insulating: Konveksi minimum
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Berikan cover yang cukup !
Ukuran Insulating : Lebar Celah udara
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
10 mm
8 mmJ
mm
Hilang panas olehkonveksi dan konduksi
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
169
Manifold Design !
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Hindari kecenderunganbending !
Sudah cukup sentris ?
Keamanan terhadap putaran ?
Penyenteran Manifold dengan kemudahan Elongasi !
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Centring
Turning safety
Thermo sensor
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
170
ELongasi akibat panas ? !
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Koefisien perpanjangan
0,000012 [1/K]0,000012 [1/K]
L =L = 0,12 mm0,12 mm
Baja 100 mmdipanaskan 100 K?
Kesalahan UmumDesain
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Torpedo tidak dipanasakan langsung,Terpusat di manifold
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
171
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Tip pada thermo sensorTidak kontak !KesalahanKesalahan UmumUmum
DesainDesain
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Area kontak berlebihan !
Perpanjangan thermal padamanifold tidak ada !
KesalahanKesalahan UmumUmumDesainDesain
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
172
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Pastikan kontak dengantekanan tinggi untuk sealing ! Clearance
KesalahanKesalahan UmumUmumDesainDesain
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
173
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Deviation plug:diameter? Pengaman terhadap putar?KesalahanKesalahan UmumUmum
DesainDesain
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Kontak area besar ?KesalahanKesalahan UmumUmumDesainDesain
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
174
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Fasilitas elongasi ?
Chimney effect ?KesalahanKesalahan UmumUmumDesainDesain
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
KompensasiHilangnya panas ?
KesalahanKesalahan UmumUmumDesainDesain
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
175
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Apa ini hotrunner ?
Mengapa tidak: hemat sprue danbuangan !
“Single Nozzle Hotrunner”
Perhatikan kombinasi darihotrunner dengan umpan dari sub-runner ke part lewat tunnel gate.
Kadang dpt menjadi sebuah solusi:•Hotrunner tidak rumit• Pemisahan thermal lebih baik
Sprue bush ygdipanaskan
Hotrunner Moulds
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
MouldMulti-Component Part
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
176
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
RobotTransfer dengan
Robot
Core-Back Process
Transfer denganputaran
Transfer dengangeseran
Transfer Process
Sandwich ProcessOvermoulding
Parallel Injection
Multi Component PartsMulti Component Parts
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Putaran premouldingke cavity lebih besar
Pembesaran Cavitydengan slider (core-back)
Transfer premouldingKe cavity lebih besar
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
177
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
178
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
How to make
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sandwich Part
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
179
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Sandwich Injection Moulding
Switch-Over Valve
Komponen Inti
Komponen kulit
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Intervall Injection Moulding
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
180
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Core-Back Process
Komponen 2
Komponen 1
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Core-Back Process
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
181
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
2-K-Overmoulding
Komponen 1
Komponen 2
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
2-K-Overmoulding
Komponen 1
Komponent 2
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
182
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
2-K-Overmoulding
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Unit Pemutar2-K-Overmoulding
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
183
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. ScQuelle: Weber Formenbau
Unit Pemutar Mould dengan penggerak Electromotive
Waktu untuk putaran 180°: 0,5 - 1,5 s
Index Plate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Putaran 180 ° untuk 2 material
Putaran 120 °untuk 3 material
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
184
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Bilder ca. 8 Folien
Stripper plate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Bilder ca. 8 Folien
Index Plate
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
185
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
186
Turning Cross(mengurangi index plate, core sebagai pemegang
part)
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Quelle: GardenaWeber Formenbau
2K Injection MouldPistol penyiram taman
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
187
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. ScSumber: Weber Formenbau
Turning Stack Mould(Turning Cube)
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
188
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. ScSumber: Ferromatik
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Posisi 1Injection Unit 1
Posisi 3Injection Unit 2
Posisi 2Assembly
Posisi 4Take-off
Putaran 90°, Kubus
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
189
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Dasar dari turning cube
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Premoulding
Phase 1Phase 2
2-K OvermouldingSumbu putar Vertikal
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
190
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Plate PemutarFCl: 775 t
Kubus PemutarFCl: 400 t
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
191
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
2K Injection Moulding denganputaran middle plate
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
3-K Overmoulding
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
192
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
3-K Overmoulding
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
3-K Overmoulding
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
193
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
4-K Overmoulding
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
4-K Overmoulding
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
194
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
4-K Overmoulding
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
1. StepInjection Komponen 1
3-Pemberhentian untuk 2Kputaran 120°
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
195
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
2. StepPutaran dan Injection Komponen 2
3-Pemberhentian untuk 2Kputaran 120°
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
3. StepPutaran dan Pengambilan ready part dari satu sisi
3-Pemberhentian untuk 2Kputaran 120°
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
196
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
3-Stop 2K-Mouldputaran 120°
Stasiun pelepasan
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Cycle time: 11 detik
3-Pemberhentian untuk 2Kputaran 120°
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
197
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
A D
Werkbild: POLARFORM
Assembly Mouldingdouble index plate technology
Part yang dirakit
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Werkfoto: Krauss-Maffei
Back moulding dari film dan kain woven
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
198
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
Werkbild: PSG
Back moulding dari film dan kain woven
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
SOAL –SOAL TEST
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
199
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc
RUNNER BALANCE
Sebuah mold untuk 8 cavity, setiap part memiliki volume 10 cm3. Waktupengisian diasumsikan 3 detik. Ada 7 bagian pada runner system (bagian 1sampai 7), diketahui:-d1 = 15 mm; d2 = 10 mm; d3 = 5 mm; d5 = 5 mm; d6 = 5 mm; d7 = 5 mm- L1 = 10 mm; L2 = 35 mm; L3 = 15 mm; L4 = 5 mm; L5 = 35 mm; L6 = 15mm; L7 = 5 mm- m = 2.6; (Fluidity) = 1.78 E-11 (Pa –m * S -1 )Dicari:- Diameter pada bagian 4 (d4) dan tekanan sebelum sprue
Runner BalancePerhitungan:
Volume throughput (V´): part volume = 10 cm3; Filling time: 3 sV`= 10000 mm3 / 3 s = 3333 mm3 / s
Die Resistance factor
w1 ->
w2 ->
w3 ->
w4 ->
w5 ->
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 5
2(2x2.6)+3 x (2.6+3) x 102.6 = 0.054149356 (1/mm3)x 152.6+3
2(2x2.6)+3 x (2.6+3) x 352.6 = 13.6232667 (1/mm3)x 102.6+3
2(2x2.6)+3 x (2.6+3) x 152.6 = 72.99776992 (1/mm3)x 52.6+3
2(2x2.6)+3 x (2.6+3) x 52.6 = 34437.08279 (1/mm3)x D4
2.6+3 D45.6
2(2x2.6)+3 x (2.6+3) x 352.6 = 13.6232667 (1/mm3)x 102.6+3
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com
200
Runner BalancePerhitungan:
Die Resistance factor
w6->
w7 ->
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 5
2(2x2.6)+3 x (2.6+3) x 152.6 = 72.99776992 (1/mm3)x 52.6+3
2(2x2.6)+3 x (2.6+3) x 52.6 = 4.19560245 (1/mm3)x 52.6+3
Runner BalancePerhitungan:
Pressure Drop =
Ps ->
Pr1 ->
Pr2 ->
Pg1 ->
Pg2->
Balance Pr1 = Pr2= Pr2 = 498006.243 PaD2 = 7.7 mmTotal pressure drop = PS + Pr1 + Pg1= 16724900 Pa = 167.2 Bar
Cahyo Budiyantoro, S.T., M. Sc 5
((6333.3+25666.7)x 5.283974) 1/2.57 = 1446353.347 Pa2.49 x E-11
(6333.3 x 1.723704) 1/2.57 = 498006.243 Pa2.49 x E-11
(25666.7 x (37219.03/ Dr25.57)) 1/2.57 = (3.84E+19/ Dr2
5.57 ) 1/2.57 Pa2.49 x E-11
(6333.3 x 10.96581) 1/2.57 = 1023083.457 Pa2.49 x E-11
(25666.7 x 10.96581) 1/2.57 = 1763541.81 Pa2.49 x E-11
Click t
o buy NOW!
PDF-XChange
www.docu-track.com Clic
k to buy N
OW!PDF-XChange
www.docu-track.com