Deepwater Technology di Indonesia
Murdjito, MSc.Eng.Deepwater Technology Research Group
Department of Ocean Engineering – ITS, Surabayahttp:/www.oe.its.ac.id
Email: murdjito2oe.its.ac.id
Perkembangan, Peluang dan Tantangan
Disampaikan dalam Seminar Nasional OCEANO 2011Grha Sepuluh Nopember ITS, Surabaya, Maret 2011
POTENSI MIGAS LEPAS PANTAI INDONESIA
Peran Industri Migas Lepas Pantai
• Migas sumber energi utama dunia
• 20 % produksi migas dunia dari lingkungan laut
• Indonesia (2008): 32% produksi migas dr lepas pantai
• 90% cadangan migas Indonesia di wilayah laut
Source: Moan, 2004
Lokasi Cekungan Minyak Indonesia
Darat10%
Lepas Pantai
67%
Pesisir23%
Produksi Minyak Bumi Indonesia Tahun 2008
Lepas Pantai32%
Daratan68%
Sumber : http://www.migas.esdm.go.id
Total Cadangan Minyak Belum Tereksplorasi (Milyar Barrel)
53.5
36
Lokasi didaratan Lokasi dilepas pantai Total Cadangan Minyak Dilepas Pantai Yang Belum Tereksplorasi
32.8
20.7
Laut dalam Pesisir
Sumber : Makalah bidang kelautan oleh Achmad Adhitya University of Leiden, Netherlands”Indonesia Bangkit Lewat Laut”
Installed Production Floaters(includes scheduled deliveries thru 2009)
(source: woodgroup buletin, 2009)
Data Floating Platform Indonesia(2007)
• FSO : 12 UNITS• LPG FSO : 3 UNITS• FPSO : 5 UNITS• FPU : 1 UNIT• MINI TLP : 1 UNIT• MOPU : 1 UNIT• MOgPU : 1 UNIT• TOTAL : 24 UNITS
DEEPWATER PLATFORM KONDISI SAAT INI DAN PERKEMBANGANNYA
Perembangan Deepwater Platform
Konversi FPSO– Pekerjaan Utama
HELIDECK
COMMUNICATIONS MAST
EXTERNAL COATINGS
ENGINE
ACCOMMODATION UPGRADE
CRANESAND LAYDOWN AREAS
HULL STRUCTURAL UPGRADES
HULL SYSTEMS
TURRET AND MOORINGSTRUCTURE
BULWARK
BREAKWATER
TURRETDECK HOUSE
FLARE TOWER
TOPSIDES AND SUPPORT SRUCTURE
Permasalahan Konversi FPSO Integrasi struktur
• Umur , kondisi, dan riwayat perbaikan Hull global strength corrosion margins Umur Sisa Fatigue Pekerjaan penggantian konstruksi Kondisi coating
• Sistem Penambatan (Mooring) Modifikasi Internal atau external Penguatan konstruksi
• Integrasi bangunan atas (Topside) Kapasitas beban di atas deck Sistem konstruksi perlindungan dari
kebakaran dan ledakan
Penambahan dan Modifikasi Hull• Modifikasi lambung/ Hull
Sistem permesinan Akomodasi dan bangunan atas Sistem perpipaan (piping systems) Sistem keselamatan Peralatan evakuasi
• Penambahan Konstruksi Sistem penambatan Sistem transfer fluida (Riser/ fluid transfer system) Konstruksi tambahan di deck Perlengkapan kebakaran Penambahan Bulwark/ breakwater Fasiliats Cranes Offloading system
Perubahan/ Peningkatan sistem
Integrasi control system Sistems perlindungan kebakaran dan
ledakan Sistem daya (Power generation systems) Tata letak tangki muat dan sistem bongkar/
muat Sistem Ballast Sistem pompa dan valves minyak Sistem deteksi gas beracun Sistem Utilitas (air tawar, pendingin,
pemanas, limbah/ air kotor, dll)
Parameter Utama Analisis FPSO
• Analisa respons hidrodinamika berdasar data lingkungann lokasi kerja
• Analisa Scantling: – kekuatan (girder strength
capacity)– Buckling/ ultimate capacity– Fatigue
• Analisa kekuatan deck-hull terintegrasi
• Analisa sistem penambatan (mooring/ riser)
• Model test
FPSO – Structural AnalysisLoad Case 1Displacement mm
Fr 4
FWD
Deck structure – Hull integration
Mooring and riser and offloading system
Bottom Slamming
GREEN SEAS –BOW AND MAIN DECK
SLOSHING IN CARGO TANKS
TANTANGAN DAN PERMASALAHAN
Tantangan Design dan Operasi
Kecelakaan Operasi
Statistik Kecelakaan
Operasi Deepwater• Tantangan
– Kedalaman air dan lingkungan yang ganas– Semakin banyak fasilitas subsea – Pertimbangan biaya dan regularity
• Pemahaman yang dibutuhkan– Dinamika (lingkungan dan struktur)– Pemodelan sistem– Statistik/ probabilistik/ Risk based– Standard practice/code
Tantangan Design BLP Deepwater
• Mobilisasi infrastruktur selama proses instalasi dan operasi
• Sistem penambatan bangunan apung
• Konstruksi fasilitas dasar laut (pipa, PLEM)
• Interaksi sistem perpipaan dan tambat dengan tanah
• Kemungkinan terjadinya geotechnic hazard (soil slides) dan pengaruhnya terhadap infrastruktur
Pemodelan Sistem
Contoh Field Lay-out deepwaterGreater PlutonioProject, offshore Angola(Jayson et al.,2008).
PERKEMBANGAN DAN PELUANG
Tantangan Iptek FPSO
INTEGRASI TEKNOLOGI FSRU
Moss Maritime, 2008
Tantangan FSRU
• Memaxsimalkan utilisasi fasilitas selama operasi operational capability
• Perilaku gerak dan hydrodinamika multi body
• Perilaku air diantara 2 body dan gerakan relatif downtime dan jaminan ekonomi.
Inovasi Design?
Keterkaitan Perkembangan Iptek Deepwater ke depan
Konsep Desain dan Operasi Berbasis Safety
• Target keselamatan:– Jiwa, Lingkungan, Aset
• Mekanisme kegagalan:– Tenggelam– Kegagalan Struktur– Kegagalan Sistem Tambat– Ketidak siapan sistem evakuasi
(life boat, dll)
Perkembangan Konsep Perancangan Struktur Laut
• Perencanaan berbasis rules (Design by Rules)– Sampai 1970’s– Berdasar pd pedekatan rules yang diekpresikan dalam
bentuk tabel dan formula
• Perencanaan berbasis Analysis (Design by analysis)– Berbasis pd perhitungan beban hidrodinamika dan analisa
tegangan dengan FEM– Hasil analisa dipakai perancang sbg bahan optimasi struktur – Pendekatan ini masih banyak dipakai dalam desin proses
• Perencanaan berbasis kinerja (Design based on performance / goal standards)– Perencanaan berbasis accidental loads/ Ultimate condition– Perencanaan berbasis resiko (Risk based)
Limit-state design criteria
• Service limit state
• Ultimate limit state (buckling/ collapse & fracture)
• Fatigue Limit State
• Accidental limit state (progressive collapse limit state)
Area Research Floating Platform
• Analisa resiko interaksi antara gelombang dengan struktur
• Arus laut dalam dan pengaruhnya terhadap beban pd struktur
• vortex-induced vibrations (VIV)
• vortex-induced motion (VIM)
• Slamming dan green water pada FPS
• deep-water float-over installation methods.
Teori Modern untuk Marine Structural Design
Riset deep water
technologyEksploitasi
SDA Lepas Pantai
Infrastruktur Perkapalan
& BLP Keselamatan dan resiko
Hankam
DOW industry relatedPerikanan/
aquaculture
Lingkungan
Perspektif Riset Kelautan
Very large Floating Structure/ VLFS
Tantangan Teknologi VLFS
Target safety Level of VLFS
Deep Ocean water (DOW) Technology
Industri DOW – Rekam Jejak
• Jepang:– Dikembangkan 1971, riset itensif 1986 dgn
program 5 tahun– DOW industri pertama di Kochi dan Toyama
prefectures– Komersila 1996, nilai penjualan 800 juta Yen dari
8 perusahaa di Kochi – 2001, DOW mencapai 600 milyar Yen & >100
perusahaan• Hawai
– Mulai 1985, nilai jual 30-40 juta USD/tahun (2008) > 30 perusahaan
DOW di Jepang
Lokasi DOW di Indonesia
Potensi Lain laut Dalam• Energi
• Teknologi Robotic
• Tunnel
• Etc
Kesimpulan• Potensi Migas Indonesia ke depan di lepas pantai• FPSO sebagai bangunan apung jika dengan
konversi perlu pertimbangan teknis dan keselamatan yang matang
• Ke depan desain bangunan apung lebih berbasis pada performance/ goal based dan resiko
• Perlu pengebangan potensi laut dalam selain migas ke depan
References• Alastair Jones, FPSO Hull Structure, Design and Maintenance, The Basic Principles,
LR Asia, Jakarta 2007.
• Bai, Yong, Marine Structural Design, Elsevier, NY, 2003
• BRKP, Pemanfaatan Air Laut Dalam untuk Peningkatan Sektor Perikanan dan Non-Perikanan , Departemen Kelautan dan Perikanan RI , Jakarta 2004.
• Djatmiko, EB & Murdjito, Industri Migas Lepas Pantai : Peluang dan Tantangan, OCEANO 2010, ITS.
• Environmental Health Perspectives vol 115 number 12 December 2007
• Hideyuki Suzuki, Overview of Megafloat: Concept, design criteria, analysis, and design, Marine Structures 18 (2005)
• Mark F.Randolph et.al, Recent advances in offshore Geotechnics for deepwater oil and gas developments, Ocean Engineering, Elsevier 2010
• Moan, T, Safety of Offshore Structures, Centre for Offshore Research & Engineering, NUS, 2004
• Moan, T, Development of Accidental Collapse Limit State Criteria for Offshore Structures, Risk Acceptance and Risk Communication Stanford, March 26-27, 2007
• Murdjito & Djatmiko, E.B, Design and Inspection of Fixed Offshore Paltform, Kursus MIGAS, Bandung, 2006
TERIMAKASIHTERIMAKASIH
See the Future
Sea is our Future
Top Related