DASAR TEORI
HERNIA DIAFRAGMATIKA
A.Pengertian
Hernia Diafragmatika adalah tonjolan ke dalam rongga dada melalui suatu lubang pada
diafragma. Akibat penonjolan viscera abdomen ke rongga dada melalui suatu pintu pada
diafragma. Biasanya terjadi bersamaan dengan pembentukan system organ dalam rahim.
Selain itu Hernia Diafragmatika juga didefinisikan sebagai :
1. Suatu benjolan/penonjolan isi perut ke rongga dada melalui lubang kongenital
2. Penonjolan usus melalui lubang abdomen atau lemahnya area dinding abdomen. Is the
abnormal protusion of an organ , tissue, of part of an organ trough the structure that
normally contains it.
B. Etiologi/Penyebab
Janin tumbuh di uterus ibu sebelum lahir, berbagai sistem organ berkembang dan matur.
Diafragma berkembang antara minggu ke-7 sampai minggu ke-10 kehamilan. Esofagus,
abdomen dan usus juga berkembang pada minggu tersebut. Pada hernia tipe Bockdalek,
diafragma berkembang secara tidak wajar atau usus mungkin terperangkap di rongga dada
pada saat diafragna berkembang. Pada hernia tipe Morgagni, otot yang seharusnya
berkembang di tengah diafragma tidak berkembang secara wajar.
C. Anatomi
Kejadian hernia diafragmatika traumatika kiri 9 kali lebih banyak dibanding hernia
diafragmatika kanan, hal ini terjadi karena adanya hepar di sebelah kanan.
Diafragma dibentuk oleh jaringan muskulofibrous berbentuk kubah yang memisahkan thorak
dan abdomen. Pada sisi thorak, diliputi oleh pleura parietalis, pada sisi abdomen diliputi oleh
peritoneum
Secara embriologik pembentukan diafragma mulai usia 3 minggu kehamilan dan
menjadi lengkap pada usia 8 minggu kehamilan, gangguan dalam pembentukan diafragma
khususnya pada pleuroperitoneal folds dan muscular migration menyebabkan defek
diafragma kongenital.
D. Patofisiologi
Hernia Diafragmatika yang bersifat kongenital disebabkan oleh gangguan pembentukan
diafragma. Diafragma dibentuk dari 3 unsur membran pleuropenitonei, septum transversum,
dan pertumbuhan dari tepi yang berasal dari otot-otot dinding dada. Gangguan pembentuk itu
dapat berupa kegagalan pembentukan seperti diafragma, gangguan fusi ketiga unsur dan
gangguan pembentukan seperti pembentukan otot. Pada gangguan pembentukan dan fusi
akan terjadi lubang pada diafragma yang disebut hernia. Sedangkan pada gangguan
pembentukan otot akan menyebabkan diafragma tipis dan menimbulkan eventrasi. Para ahli
belum seluruhnya mengetahui faktor yang berperan dari peyebab Hernia Diafragmatika,
antara likungan dan genetik.
E. Tanda Dan Gejala
Gejala yang timbul dari Hernia Diafragmatika antara lain :
1. Gangguan pernapasan kronis
2. Sianosis ( warna kulit kebiruan akibat kekurangan O2)
3. Takipneu ( Pernapasan yang cepat)
4. Asimetris pada bentuk dada
5. Takikardi ( denyut jantung yang cepat )
F. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin timbul padaHernia Diafragmatika adalah gangguan pada
lambung, usus , dan limpa serta hati akan menonjol. Jika lubang hernia besar biasanya paru-
paru pada sisi hernia tidak dapat berkembang secara sempurna. Hal ini dapat mengakibatkan
sindrom gagal napas, karena setelah bayi lahir dan menangis, bayi akan bernpas sehingga
usus terisi udara. Usus menyebabkan terbentuk masa yang mendorong jantun menekan paru-
paru.
G. Penatalaksanaan
1. Tindakan medis
a. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik penderita Hernia Diafragmatika akan dijumpai tanda-tanda :
1. Pada Hernia diafragmatika dada tampak menonjol, tetapi gerak napas tidak nyata.
2. Perut kempis dan menunjukkan gambaran scafoid
3. Pada Hernia Diafragmatika pulsasi apeks jantung bergeser kadang-kadang
terletak di hemotoraks kanan.
4. Bila anak didudukkan dan diberi oksigen, maka sianosis akan berkurang.
5. Gerakan pada saat bernafas tidak simetris.
6. Tidak terdengar suara pernafasan pada sisi hernia.
7. Bising usus terdengar di dada
8. Perut terasa kosong.
b. Pemeriksaan penunjang
1. Foto toraks akan memperlihatkan adanya bayangan usus di daerah toraks
2. Kadang-kadang diperlukan fluoroskopi untuk membedakan antara paralisis
diafragmatika atau eventrasi (usus menonjol ke depan dari dari dalam abdomen )
C. Perencanaan
Apabila anak dijumpai adanya kelainan-kelainan yang biasa mengarah pada hernia
diafragmatika, maka anak perlu segera dibawa ke dokter atau rumah sakit agar segera
bisa ditangani dan mendapatkan diagnosis yang tepat . Tindakan-tindakanyang bisa
dilakukan sesuai dengan masalah keluhan-keluhan yang dirasakan :
1. Anak ditidurkan dalam posisi duduk dan dipasang pipia nasogastrik yang dengan
teratur dan dihisap.
2. Diberikan antibiotika profilaksis dan selanjutnya anak dipersiapkan untuk operasi.
Organ perut harus dikembalikan ke rongga perut dan lubang pada diafrgma diperbaiki.
Gambar 1 : foto thorak pasien dengan hernia diafragmatika kiri, tampak gambaran diafragma kiri tidak
terlihat
H. Perawatan Pre Operasi dan Post Operasi Hernia Diafragmatika
Management pre operatif:
Dekompresi NGT
Pneumotoraks (+) chest tube
Hypoxemia, hypercarbia ventilator
Acidosis, hypoxemia menetap ECMO (extra corporeal membran oksigenator)
Management pre operatif:
Tujuan utama : menjaga ventilasi dan perfusi yang adekuat
Ventilator: monitoring BGA
Mengatasi atelektasis dan mencegah retensi sputum
Pemasangan chest tube
Observasi : jika pneumotoraks (+) kontralateral
Dekompresi GIT yang adekuat
ECMO: koreksi hipoksemia dan acidosis.
I. Echocardiography
a. Pengertian
Salah satu pemeriksaan radiologi untuk mendeteksi gangguan jantung adalah alat
echocardiography. Echocardiography merupakan pemeriksaan jantung dengan menggunakan
ultrasound (gelombang suara) frekuensi 2-6 MHz. Nama lain echocardiography adalah USG
Jantung dan test gema. Echocardiography adalah suatu alat yang mengambil gambar dari hati
atau jantung dengan menggunakan gelombang suara. Echocardiography ( ultrasound
pengujian untuk hati atau jantung) mengijinkan suatu ahli jantung untuk menguji struktur ,
fungsi, dan aliran darah dari hati atau jantung tanpa penggunaan dari sinar-x.
Echocardiography dilakukan dengan penggunaan suatu tongkat plastik yang lembut (suatu
echo-transducer) untuk memancarkan gelombang suara ke dada atau abdomen. Gelombang
suara lewat dengan aman sampai badan dan gema yang dihasilkan akan ditafsirkan oleh
suatu sistem yang terkomputerisasi.
Indikasi penggunaan echocardiography adalah untuk melihat fungsi ventrikel, kelainan
jantung kongenital, penyakit jantung katup, kardiomiopati, efusi perikardial, adanya massa
(tumor) dan penyakit aorta proksimal. Karena echocardiography dapat menghasilkan gambar
atau frame dengan inherensi (jumlah potongan) yang tinggi, maka echocardiography dapat
digunakan untuk melihat pergerakan struktur pada jantung. Echocardiography dengan
kombinasi Doppler digunakan untuk melihat fungsi ruang-ruang jantung, katup jantung dan
adanya pintas-pintas (shunt, seperti ASD atau VSD) dalam jantung.
Gambar 1a. Gambar 1b.
Gambar 1c.
Gambar 1a.echocardiography secara fisik
Gambar 1b. pemeriksaan echocardiography
Gambar 1c. hasil pemeriksaan echocardiography
b. Fungsi echocardiography
Echocardiography memiliki fungsi diantaranya adalah :
a. Memberikan gambaran struktural anatomi jantung dan pembuluh besar.
b. Berperan dalam diagnosa kelainan jantung bawaan (congenital).
c. Mendeteksi kelainan struktur anatomi katup jantung misalnya adanya kekakuan,
gangguan pembukaan-penutupan katup, tebal dan geraknya, serta apakah ada
perlekatan.
d. Membantu dokter dalam menilai kemampuan gerak otot -otot dinding jantung akibat
penyempitan pembuluh koroner, pembengkakan otot jantung (dilated cardiomypathy),
dan penebalan otot jantung (hiperthrophy cardiomypathy) yang disebabkan hipertensi
dan kelainan otot jantung bawaan.
e. Melihat massa tumor seperti thrombus, vegetasi atau cairan perikad.
J. Terapi Oksigenasi Pada Bayi
1. Tujuan Terapi Oksigen
Menangani hipoksemi Mengurangi kerja otot pernapasan Menurunkan beban kerja miokardium
2. Indikasi Terapi Oksigen
o Distres pernapasan yang menyebabkan hipoksiao Membantu resorpsi pneumotoraks pada bayi cukup bulano Serangan apnea pada bayi prematuro Hyperoxic test pada tersangka penyakit sianotik
3. Cara memberikan oksigem melalui :
o Melalui inkubatoro Head boxo Nasal kanul
low flow high flow
o Nasal CPAPo Nasal Intermittent Positive Pressure Ventilation(NIPPV)o Ventilator
4. Head Box :
o Kec. Aliran 5 – 7 L /menito Kec. Aliran > 7 L/menit: ↑ O2 , berisik,bayi muntaho Perlu kec. aliran tinggi untuk mencapai konsentrasi O2 yg adekuat dan
mencegah penumpukan CO2
o Aliran gas 2-3L/menit diperlukan untuk mencegah rebreathing CO2
Daftar Pustaka
1. Olivares-Becerra JJ, Farías-Llamas OA, Diaphragmatic traumatic hernia. Cir Ciruj 2006; 74 (6): 415-
423
2. Killeen KL, Shanmuganathan K, Mirvis SE. Imaging of traumatic diaphragmatic
injuries. Semin Ultrasound, CT, MR. 2002 Apr; 23(2): 184-92.
3. Vermillion JM, Wilson EB, Smith RW. Traumatic diaphragmatic hernia presenting as a
tension fecopneumothorax. Hernia, 2001, Sept. 5(3): 158-60.
4. Iochum S, Ludig T, Watter F, Sebbag H, Grosdidier G, Blum AG. Imaging of
diaphragmatic injury: a diagnostic challenge? Radiographics 2002 Oct; 22 Spec No:
S103-16.
5. IDAI. 2012. Neonatologi cetakan ke III. Badan Penerbit IDAI : JAkarta
Top Related