MAKALAH
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP
BISNIS TELEKOMUNIKASI
Disusun oleh:
Annisa Rahmawati
1002341
Program Pendidikan S-1 Ilmu Komputer
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
2010
1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan akan diterapkan era pasar bebas regional baik Asean Free Trade
Area (AFTA) tahun 2003, Asia Pasific Economic Community (APEC) tahun 2010,
maupun World Trade Organization (WTO) tahun 2020, maka seluruh sumberdaya bisnis
yang ada di Indonesia harus dapat mempersiapkan diri agar dapat berkompetisi secara
bebas dan sehat.
Pada saat era pasar bebas diterapkan, akan banyak hal terjadi dimana tidak pernah
terbayangkan sebelumnya. Nelayan Muncar dapat memperoleh kredit pemilikan kapal
dari Bank of Thailand, tukang cukur professional dari Malaysia, maupun produk hasil
pertanian dari Malaysia, hal-hal tersebut menjadi tantangan bagi kita untuk meningkatkan
produk dan layanan agar mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain.
Proteksi bisnis tidak akan diperoleh secara langsung dari pemerintah, setiap pelaku bisnis
dituntut agar dapat bersaing dan berkompetisi secara sehat dengan competitor dari negara
lain untuk bersaing memperebutkan pasar regional. Bilamana pelaku bisnis domestic tidak
memiliki kemampuan untuk berkompetisi secara sehat maka potensi pasar yang ada akan
dengan mudah diambil alih oleh competitor dari negara lain.
Agar dapat berkompetisi secara sehat maka perlu dilakukan langkah-langkah
strategis untuk mengantisipasi dan menjawab tantangan yang dihadapi. Peningkatan mutu
produk dan layanan akan menjadi fokus utama guna meningkatkan kualitas kepuasan
konsumen sebagai tolok ukur pencapaian keberhasilan bisnis. Salah satu cara untuk
meningkatkan produktivitas di bidang bisnis telekomunikasi adalah dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang ada pada saat ini. Selain itu,
dengan adanya kolerasi di bidang bisnis telekomunikasi dan teknologi informasi dan
komunikasi, akan ada peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan perusahaan akan
meningkatkan laba disisi perusahaan serta pengurangan biaya yang akan membawa
manfaat pada harga jual produk dan jasa yang lebih kompetitif.
2
B. Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah diatas, masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah :
1.Bagaimana peranan teknologi informasi dan komunikasi di dalam dunia bisnis
telekomunikasi?
2. Bagaimana cara meningkatkan produktivitas dan kualitas SDM di bidang bisnis dibantu
dengan teknologi informasi yang ada pada saat ini?
3. Bagaimana tantangan bisnis telekomunikasi di Pasar Bebas?
C. Tujuan
Manfaat apa yang sebenarnya ingin dicapai dengan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi di bidang bisnis?
Tujuan utama yang ingin dicapai melalui pemanfaatan teknologi informas dan komunikasi
diantaranya adalah :
1.Mengetahui seberapa besar peranan teknologi informasi dan komunikasi di dalam bisnis
telekomunikasi
2. Mempercepat dan mengefektifkan proses bisnis perusahaan, meningkatkan efisiensi,
meningkatkan produktifitas dan kualitas SDM.
3. Mengetahui tantangan bisnis telekomunikasi di Pasar Bebas
D. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode Deskriptif dari sumber-sumber
materi yang telah dikumpulkan sebagai study literatur.
E. Kegunaan Karya Tulis
1.Mengetahui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
2.Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Teknologi
3
F. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari lima bab. Bab I terdiri atas lima point utama yaitu latar
belakang masalah, masalah, tujuan, metode penulisan kegunaan karya tulis, dan
sistematika penulisan. Bab II terdiri atas Landasan teori yang menjadi dasar pembahasan
karya tulis. Bab III Pembahasan masalah. Bab IV merupakan Penutup yang berisi
kesimpulan dan saran.
BAB II
Landasan Teori
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi
yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK
mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi Informasi
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi,
dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua
buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung
pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,
pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara
teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi
komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat
melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami
berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
A. Pengertian TeknologiKata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin ”texere” yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Suatu teknologi biasanya mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware (terdiri dari material atau objek fisik) dan aspek software (Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Gary J. Anglin (1991)
4
mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk memecahkan masalah (Yusufhadi Miarso, 2004).
B. Pengertian KomunikasiKomunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.Menurut Laswell (1979) agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik harus memiliki komponen-komponen komunikasi yaitu:1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.Proses berlangsungnya komunikasi dapat diuraikan sebagai berikut.1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua belah pihak.2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.3. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti kedua pihak.4. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.The International Commission for the Study of Communication Problems (1980) menekankan pengertian komunikasi sebagai proses dalam mempertukarkan berita, data, pendapat, dan pesan antara perorangan dan masyarakat. Komunikasi mempunyai peranan sentral dalam segala kegiatan sosial, ekonomi, dan politik dalam masyarakat, nasional maupun internasional.
Pengembangan IT dalam Mendukung Bisnis Telekomunikasi
Dalam mengembangkan teknologi dan sistem informasi guna mendukung bisnis telekomunikasi, dibutuhkan strategi terbaik guna mengarahkan, merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan solusi sistem informasi terbaik yang diharapkan dapat mendukung
5
manajemen perusahaan dengan hasil yang memuaskan. Guna menyusun suatu strategi yang tepat maka perlu dibangun kerangka berfikir secara sistematis untuk memudahkan bagi setiap pihak yang terkait dengan pengembangan sistem informasi agar memiliki kesamaan visi dan gerak langkah dalam mengembangkan dan mengimplementasikan Teknologi dan sistem Informasi dalam mendukung bisnis telekomunikasi.
Strategi pengembangan disusun dalam suatu kerangka yang sistematis dengan urutan sebagai berikut :1. Menyusun suatu kerangka konseptual pengembangan sistem informasi;Didalam kerangka konseptual akan disusun landasan kerangka pemikiran mengenai pengembangan sistem informasi dan akan meliputi kerangka :a. Suprastruktur meliputi Kepemimpinan, Regulasi dan SDM;b. Infrastrukturc. Infostrukturd. Arsitektur dan Integrasi Aplikasie. Manajemen Proses Bisnisf. Manajemen Sistem Informasig. Unit Pelaksana Teknish. Simpul Integrasi Informasii. E-BusinessDimana gambaran atas kerangka konsep sebagaimana dimaksud dapat disajikan dalam ilustrasi sebagai berikut :Ilustrasi 2Kerangka Konsep Pengembangan Sistem Informasi
2. Membangun suatu cetak biru sistem informasi;Bilamana kerangka konseptual telah tersusun maka tahapan selanjutnya adalah menyusun cetak biru pengembangan sistem informasi. Cetak biru ini akan memuat penjabaran teknis atas kerangka konseptual dan menjadi acuan teknis utama dalam mengembangkan sistem informasi bagi manajemen perusahaan. Cetak biru akan disusun mengikuti alur kerangka konseptual yang telah disusun sebelumnya.3. Menyusun solusi pentahapan;Tahapan selanjutnya setelah penyusunan Cetak biru adalah menyusun solusi pentahapan dimana disusun langkah-langkah pengembangan yang terdiri atas:- Mapping Kondisi Existing- Penetapan Kebutuhan- Pemilihan Solusi - Penyusunan Rencana Implementasi
6
4. Implementasi sistem informasi;Kegiatan Implementasi akan terdiri atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut :- Pengembangan- Pengujian- Instalasi- Operasi- Pemeliharaan.
BABIII
Pembahasan
A. Peranan Teknologi Informasi Bagi Bisnis Telekomunikasi
Bisnis dibidang telekomunikasi memiliki kaitan yang sangat erat dengan
pemanfaatan teknologi informasi. Tidak saja berperan sebagai media operasi
telekomunikasi tetapi juga menyangkut fungsi sebagai pendukung manajemen. Pelaku
bisnis telekomunikasi akan sangat mengenal peranan teknologi informasi dalam rangka
pengelolaan jaringan, sistem tagihan, persediaan, dan beragam aplikasi lain yang terkait
dengan kegiatan operasi serta sistem keuangan, personalia dan beragam aplikasi lain yang
terkait dengan kegiatan manajemen.
Sejalan dengan perkembangan sistem informasi yang berkaitan dengan
manajemen, pada saat ini telah berkembang aplikasi bisnis yang terkait dengan
manajemen perusahaan sebagai pengembangan dari sistem informasi manajemen
sebagaimana telah dikenal sebelumnya. Aplikasi bisnis tersebut telah menjadi tren
manajemen saat ini dan tidak saja dimanfaatkan oleh bisnis telekomunikasi melainkan
juga oleh seluruh pelaku bisnis di dunia.
Aplikasi –aplikasi tersebut memiliki peran yang berbeda dengan dengan sasaran
yang berbeda pula. Aplikasi sebagaimana dimaksud adalah:
1. Enterprise Resource Planning
7
Enterprise Resources Planning (ERP) adalah merupakan aplikasi terpadu yang
memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengelolaan
sumberdaya perusahaan yaitu :
- Keuangan
- Sumberdaya Manusia
- Logistik
Ketiga sumberdaya tersebut akan membentuk sistem informasi back office bagi
perusahaan dalam rangka mendukung kegiatan bisnis utama. Adapun definsi ERP
adalah “ Suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan sumberdaya organisasi baik
Manusia, Uang, Material dan Manajemen dengan memanfaatkan basis data yang
terintegrasi sehingga hanya dibutuhkan satu kali input data untuk setiap transaksi dan
akan berpengaruh dengan fungsi lain didalam modul sistem informasi”;
ERP telah secara luas dimanfaatkan, dengan beragam solusi yang dibangun dan
ditawarkan oleh vendor sistem informasi, hampir 70% perusahaan yang tergabung
dalam fortune 500 memanfaatkan ERP sebagai tulang punggung sistem informasi
mereka.
2. Supply Chain Management
Supply Chain Management (SCM) adalah merupakan aplikasi terpadu yang
memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengadaan
barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus mengelola hubungan diantara mitra untuk
menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara
optimal. SCM memiliki keterkaitan secara langsung dengan ERP terutama dari sisi
Logistik Perusahaan, pembelian dan hutang serta manajemen mitra.
Adapun definsi SCM adalah “ Suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan
sumberdaya organisasi atas kebutuhan barang dan jasa dan juga meliputi manajemen
para mitra dengan memanfaatkan basis data yang terintegrasi dan bertujuan untuk
menjamin terpenuhinya tingkat kebutuhan material suatu organisasi”;
8
3. Customer Relationship Management
Customer Relationship Management (CRM) adalah merupakan aplikasi terpadu
memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal hubungan
kepada pelanggan dengan memiliki keterkaitan yang erat secara langsung dengan ERP
terutama dari sisi penjualan, serta piutang. CRM lebih berfokus kepada upaya untuk
memahami kebutuhan pelanggan agar dapat diberikan layanan secara cepat dan tepat.
Adapun definsi CRM adalah “ Suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan
sumberdaya organisasi meliputi manajemen para pelanggan dengan memanfaatkan
basis data yang terintegrasi dan bertujuan untuk menjamin terpenuhinya tingkat
kebutuhan pelanggan akan barang dan jasa serta meningkatkan kualitas hubungan
antara organisasi dengan pelanggan”
4. Enterprise Application Integration
Pada saat implementasi suatu sistem informasi dilakukan seringkali akan ditemui
masalah yang menyangkut integrasi dengan sistem yang telah ada, dimana sistem yang
telah ada masih memiliki manfaat yang signifikan sehingga akan lebih efisien dan
efektif bilamana sistem tersebut dipertahankan. Permasalahan lain menyangkut
integrasi sistem informasi adalah meliputi integrasi beberapa sistem yang berbeda
sebagai konsekuensi pemilihan aplikasi yang berbeda untuk setiap fungsi perusahaan
sesuai dengan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing vendor. Sebagai contoh
diantaranya adalah SAP untuk ERP, Siebel untuk CRM dan Baan untuk SCM.
Biasanya solusi yang dipilih adalah menggunakan interfacing dengan
menggunakan API, tetapi hal ini tidak dapat diandalkan terutama untuk permasalahan
sistem yang sangat kompleks. Untuk itu dibutuhkan solusi aplikasi yang mampu untuk
mengintegrasikan seluruh sumberdaya sistem informasi yang berbeda platform. Solusi
tersebut dikenal dengan istilah Enterprise Application Integration (EAI).
Keempat aplikasi sebagaimana dijelaskan diatas akan menjadi tulang punggung
sistem informasi manajemen perusahaan yang teritegrasi dengan kegiatan operasional
perusahaan seperti Billing system, Network Maintenance System dan beragam aplikasi
9
operasional lainnya. Aplikasi terakhir selain keempat aplikasi bisnis sebagaimana
dimaksud diatas adalah Decision Support Sistem (DSS), sebagai muara dari keseluruh
sistem yang bertujuan untuk memberikan dukungan sistem informasi kepada
manajemen perusahaan dalam rangka pengambilan keputusan. DSS akan menjadi
aplikasi terminasi dari alur informasi yang terjadi mulai dari transaksi hingga
pengambilan keputusan ditingkat manajemen puncak perusahaan.
Selain aplikasi sebagaimana dijelaskan diatas dan sejalan dengan perkembangan
internet, aplikasi bisnis perusahaan berkembang dengan memanfaatkan sumberdaya
informasi yang tersedia di internet dengan membangun aplikasi yang dikenal dengan
istilah e-Commerce dan e-Business. Perkembangan aplikasi e-business telah
menghasilkan aplikasi-aplikasi baru yang secara intensif memanfaatkan sumberdaya
internet sebagai media bagi perusahaan untuk melaksanakan transaksi bisnis beberapa
aplikasi diantaranya e-Procurement, e-Payment, e-Document dan aplikasi pendukung
seperti halnya Public Key Infrastruktur telah menjadikan internet sebagai suatu pasar
baru yang hampir tanpa batas.
B. Cara meningkatkan produktivitas dan kualitas SDM di bidang bisnis dibantu dengan
Teknologi Informasi
Dalam beberapa dasawarsa belakangan ini, pemanfaatan teknologi oleh entitas
bisnis terus meningkat. Teknologi manufaktur, seperti computer-aided design and manufacture
(CAD/CAM), flexible manufacturing system (FMS), computer numerically controlled machines
(CNC), computer integrated manufacture (CIM) dan sistem robotisasi banyak diterapkan.
Begitu juga, sistem electronic data interchange (EDI) yang menghubungkan entitas bisnis dengan
pemasok dan pelanggan, serta komputerisasi sistem pergudangan dan logistik juga mulai intensif
diadopsi oleh perusahaan.
Di sektor layanan/jasa, teknologi komputer sangat penting perannya. Implementasi sistem
pemrosesan komputer kecepatan tinggi dan software-software inovatif secara dramatis telah
mengubah sistem dan proses kerja internal, termasuk mekanisme hubungan bisnis dengan
10
pelanggan internal (misalnya, mekanisme hubungan antara Departemen SDM dengan departemen
lini dan unit bisnis sebagai pelanggan internalnya) dan eksternal.
Pemanfaatan teknologi merupakan prasyarat menuju “best practice” dalam pengelolaan
organisasi. Dalam hal ini, ada dua faktor enabler yang saling terkait. Pertama, inovasi produk,
dimana proses merupakan hal krusial dalam menciptakan competitive advantage. Kedua,
teknologi dan reorganisasi; keduanya adalah pasangan yang tak dapat dipisahkan; teknologi tidak
dapat diterapkan tanpa reorganisasi, dan reorganisasi tidak akan efektif tanpa penerapan
teknologi.
Pada satu titik tertentu, inovasi teknologi mempengaruhi tidak hanya kompetensi teknis SDM,
tetapi juga merangsang “architectural knowledge” SDM dalam organisasi - dalam bentuk asumsi
dasar dan pola pandang SDM terhadap proses internal dan hubungan antar unit organisasi.
Kemajuan teknologi informasi (TI) dan penerapannya pada fungsi pengelolaan SDM telah
menciptakan warna sendiri bagi kehidupan organisasi dan SDM. Penerapan TI dalam organisasi
akan meningkatkan daya saing organisasi. TI akan menjadi salah satu sumber keunggulan
kompetitif, jika pemilihannya benar-benar memperhatikan unsur tepat guna dan mampu menyatu
dengan semua aspek organisasi.
Dengan begitu, investasi TI merupakan kebutuhan bagi suatu organisasi. Investasi dan penerapan
TI akan berdampak perubahan pada beberapa bidang kehidupan organisasi, seperti sistem dan
struktur organisasi atau model pengelolaan SDM.
Untuk optimalisasi pengelolaan SDM diperlukan banyak informasi. Peningkatan arus/volume
informasi SDM mendorong kebutuhan pengembangan TI dalam pengelolaan database SDM.
Sistem informasi berbasiskan teknologi komputer memungkinkan organisasi mengintegrasikan
informasi kepegawaian dalam suatu sistem database, yang disebut SIM (Sistem Informasi
Manajemen) SDM.
Tiga keuntungan SIM SDM
11
Setidaknya, SIM SDM dapat memberikan tiga keuntungan.
Pertama, sistem TI memungkinkan departemen SDM berperan aktif dalam perencanaan strategis
perusahaan.
Kedua, TI mengintegrasikan dan menyimpan semua informasi SDM dalam suatu database
nasional, yang sebelumnya tersimpan di beberapa lokasi fisik yang terpisah. Oleh karena itu,
dalam proses perencanaan, departemen SDM dapat mengambil perspektif global terhadap
persediaan dan kebutuhan pengembangan SDM untuk selanjutnya diinterpretasikan dengan cara
yang lebih efektif.
Ketiga, SIM SDM memfasilitasi penyimpanan dan akses ke catatan kepegawaian yang vital bagi
perusahaan. Sebagai tambahan terhadap data internal, dengan fasilitas internet, departemen SDM
dapat mengambil manfaat dari akses langsung ke sumber data eksternal yang berisi informasi
penting bagi penyusunan strategi SDM, seperti literatur, data kependudukan, informasi praktek-
praktek SDM yang dilakukan perusahaan lain, dan aturan-aturan ketenagakerjaan.
Ada satu paradoks. TI disadari bermanfaat dalam hal meningkatkan produktivitas SDM. Namun,
di sisi lain, telah menimbulkan kekhawatiran di lingkungan karyawan karena munculnya wacana
lay off, yang terkait dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi proses kerja SDM itu sendiri.
Bagi Perencana SDM, isu-isu mendasar yang perlu diperhatikan adalah dampak TI terhadap
jumlah (kuantitas) dan keahlian (kualitas) SDM, serta perkembangan pola karirnya. Hal ini, tentu
saja, akan berbeda antara masing-masing organisasi. Namun, perencanaan SDM yang
komprehensif mutlak diperlukan untuk mengakomodasi desain/redesain jabatan/pekerjaan,
restrukturisasi organisasi, dan program manajemen karir ke depan. Di banyak entitas bisnis,
proses ini terkadang membutuhkan negosiasi berkepanjangan dengan Serikat Pekerja.
Dalam aplikasinya, jika diimplementasikan dengan tepat TI akan memberikan manfaat optimal
dalam pengelolaan fungsi SDM. Sebagai contoh: dalam proses rekrutasi, seleksi, dan penempatan
SDM yang membutuhkan banyak informasi, TI dapat meningkatkan kemampuan Departemen
12
SDM dalam mengoordinasikan penjadualan, administrasi, dan evaluasi prediktor keberhasilan
kandidat dengan berbagai cara. Validasi data dapat segera dilakukan dengan mengorelasikan data
kinerja posisi saat ini dengan beberapa prediktor yang tersimpan dalam SIM SDM. Data aplikan,
berupa kompetensi, potensi, dan minat individu dalam karir dicocokkan dengan jenjang/pola karir
dan kesempatan pelatihan yang tersedia dengan menciptakan sistem coding sederhana, yang
secara otomatis akan mengidentifikasi calon potensial. Posisi dan data kepegawaian bersama-
sama dengan data analisis jabatan selanjutnya dapat digunakan untuk lebih meningkatkan
efektivitas seleksi internal dan keputusan penempatan dan pengembangan karir yang bermanfaat
bagi karyawan dan organisasi (Executive Information System).
Dalam analisis jabatan, proses membangun rumpun jabatan dan mengup-date uraian/persyaratan
jabatan, serta menentukan nilai suatu posisi yang sebanding dengan nilai remunerasi, sangat
terbantu dengan pemanfaatan teknologi yang memadai. Dalam konteks ini proses analisis jabatan
biasanya digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan terhadap kompetensi SDM dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Di bidang pelatihan/training, pengembangan media teknologi komunikasi dan multimedia dan
semakin banyaknya metode pendidikan elektronik dan virtual university yang sangat
mengutamakan aspek pengembangan teknologi baru dalam mengoptimalkan kualitas
pembelajaran, telah meningkatkan kecanggihan sistem pelatihan. Salah satu fitur penting dalam
mendesain program pelatihan atas dasar training need assessment adalah memastikan bahwa
stakeholders pelatihan dapat mengoperasikan sistem pelatihan modern tersebut dan karyawan
yang dilatih akhirnya mampu mengoperasikan sistem TI dalam bidang tugasnya.
Kecepatan perubahan TI dan aplikasinya pada sistem dan proses internal SDM menjadi
terhambat jika SDM tidak memiliki ketrampilan yang cukup untuk mengoperasikan teknologi
dan sistemnya. SDM membutuhkan pelatihan dan pengembangan.
Saat ini, dirasakan kurangnya skill SDM sebagai implikasi perkembangan TI. Pengembangan TI
membutuhkan SDM yang mampu beradaptasi dengan perubahan, bersedia dilatih terus menerus
melalui program pelatihan intensif, dalam formulasi yang sesuai dengan tahapan implementasi
13
sistem TI tersebut. Nantinya, diharapkan mereka mampu ditugaskan di berbagai bidang
penugasan yang membutuhkan kompetensi TI
B. tantangan bisnis telekomunikasi di Pasar Bebas
Jika dilihat perkembangan bisnis telekomunikasi di pasar bebas regional, maka dapat kita
identifikasi tantangan yang harus dihadapi oleh PT Telkom dalam mempertahankan
existensinya untuk berkompetisi dipasar bebas. Beberapa tantangan yang dimaksud
diantaranya adalah:
1. Regulasi pemerintah yang membuka peluang terbukanya pasar dengan hanya
melakukan sedikit tindakan proteksi serta beberapa kebijakan yang telah memberikan
kesempatan kepada masukanya pemain asing telah meningkatkan kompetisi dalam bisnis
telekomunikasi di Indonesia;
2. Perkembangan teknologi sistem informasi telah mengakibatkan konvergensi media
komunikasi dari yang hanya berbasis suara menjadi data dan memuat baik suara, gambar
maupun data lainnya;
3. Peningkatan tuntutan dari pelanggan atas kualitas layanan telah meningkatkan nilai
kompetisi dari pelaku bisnis telekomunikasi. Tuntutan peningkatan layanan oleh
pelanggan dalam bentuk:
- Service
- Produk
- Pemenuhan Kebutuhan
- Metode Kerja
- Informasi
14
1. Model pengelolaan perusahaan yang birokratis akan menurunkan kinerja manajemen
secara keseluruhan, tuntutan akan profesionalisme dalam pekerjaan haruslah dijadikan
sebagai tantangan bagi seluruh karyawan Telkom guna mendukung peningkatan kinerja
manajemen perusahaan.
2. Perkembangan teknologi yang sedemikian cepat juga telah menjadi tantangan tersendiri
yang harus dapat dijawab oleh PT Telkom agar senantiasa dapat berkompetisi dengan
pelaku bisnis telekomunikasi lainnya.;
3. Peningkatan kebutuhan akan jaringan komunikasi data oleh pihak swasta dan
pemerintahan dalam pengembangan e-business dan e-government telah menambah
tantangan yanga harus dijawab oleh PT Telkom agar dapat senantiasa memimpin di depan
sebagai penyedia layanan telekomunikasi berskala internasional.
Seluruh tantangan sebagaimana dijelaskan diatas haruslah dijawab dengan sikap arif dan
bijaksana serta dengan langkah-langkah proaktif secara terencana dan terarah guna
memanfaatkan seluruh sumberdaya yang tersedia guna menjawab setiap tantangan yang
akan dihadapi di pasar bebas regional.
Sumber : http://www.cahaya-ahmadjayadi.web.id
15
BAB IV
Penutup
Semoga makalah ini dapat menggerakan manusia Indonesia untuk lebih berkarya
dan berinovasi sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia sehingga mampu
meningkatkan image bangsa di mata dunia.
A. Kesimpulan
Berdasarkan kepada pemaparan diatas tergambarkan nilai strategis yang dimiliki oleh
teknologi dan sistem informasi guna mendukung kemampuan PT Telkom agar mampu untuk
bersaing dalam pasar yang kompetitif. Focus utama yang patut menjadi perhatian adalah
bahwa dengan memanfaatkan teknologi informasi diharapkan:
1. Akan meningkatkan kualitas produk dan layanan yang diberikan oleh PT Telkom
khususnya yang berkaitan dengan pemanfaatan sarana telekomunikasi baik berupa suara
maupun data;
2. Meningkatkan pemahaman atas kebutuhan konsumen sehingga dapat diperoleh gambaran
profil konsumen secara umum agar dapat ditentukan sasaran yang menjadi prioritas dalam
pengembangan infrastruktur jaringan dan jenis layanan yang diberikan;
3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan sumberdaya yang dimiliki oleh
perusahaan sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja manajemen secara
menyeluruh.
Ketiga hal tersebut mencerminkan peran strategis yang dimiliki oleh teknologi informasi
terutama dalam rangka memanfaatkan aplikasi bisnis berupa :
16
- Enterprise Apllication Planning
- Supply Chain Management
- Customer Relationship Management
- Enterprise Application Integration
Sehingga akan memberikan manfaat guna mencapai tiga hal utama yang menjadi focus utama
dalam pengembangan sistem informasi manajemen.
B. Saran
Semakin cepatnya perkembangan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
menuntut manusia untuk mencoba membuat perubahan di segala jenis kehidupannya yang
tujuannya adalah mendapatkan hasil maupun kondisiyang terbaik yang dapat dicapai.
Banyaknya sektor kehdupan yang ada diharapkan membuka inovasi baru bagi kita untuk
kemajuan peradaban manusia. Namun semua invasi tersebut hendaknya harus dibatasi
oleh aturan hukumdan budaya bangsa Indonesia.
17
Daftar Pustaka
http://paperzone-darni.blogspot.com/2009/01/teknologi-informasi-sebagai-solusi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi
http://abudiarso.wordpress.com/2009/03/20/blue-ocean-strategy-dan-bisnis-telekomunikasi-
di-indonesia/
18
Top Related