MASALAH BUDAYA MELALUI PERSPEKTIF SOSIOLOGI
Oleh Kelompok 2
Afit, Dini, Yuli, Tony, Rania, Ismi
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni
Budaya
Kebudayaan
“Kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan budi”–
Koentjaraningrat
“Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang
sebagai anggota masyarakat” - Edward Burnett Tylor
Kebudayaan adalah hasil karya manusia meliputi cara berpikir, cara berencana dan cara bertindak, disamping
dari segala hasil karya nyata yang dianggap berguna
Unsur-Unsur Kebudayaan
Peralatan, perlengkapan hidup (pakaian, rumah, senjata)
Sistem Kemasyarakatan (kekerabatan, organisasi, tradisi)
Bahasa(lisan dan tertulis)
Mata Pencaharian
Kesenian(seni rupa, suara, gerak)
Sistem Pengetahuan(pengetahuan, sosial, humaniora, eksak)
Religi(Sistem Kepercayaan)
Sifat dan Hakikat Kebudayaan
Mencakup aturan-aturan yang berisi kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak,
tindakan yang dilarang dan yang diizinkan
Terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
Telah ada lebih dahulu, mendahului lahirnya generasi tertentu dan tidak akan mati dengan
habisnya generasi tersebut
Diperlukan manusia dan diwujudkan dalam perilaku
manusia
Fungsi Kebudayaan
Mengatur manusia tentang tata cara bertingkah laku dan berbuat untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya (mengatur sikap, perilaku, pergaulan, usaha)
KLAIM MALAYSIA TERHADAP TARI TOR-TOR DAN GONDANG SAMBILAN
TARI TOR-TOR
Tarian ini diiringi dengan iringan Gondang yang iramnya
menghentak, yang biasa disebut dengan Gondang Sambilan
Kesenian Tari ini berasal dari Sumatera
Utara, tepatnya daerah Mandailing
Tor - Tor itu sendiri berasal dari suara yang di timbulkan oleh hentakan - hentakan kaki para penarinya saat mementaskan di
atas alas papan kayu yang merupakan alas dari rumah adat batak
Tujuan dari pementasan adalah untuk upacara kematian, panen, penyembuhan dan pesta muda mudi.
14 Juni 2012Berita Malaysia,
www.bernama.com, yang berisi penyataan Menteri Penerangan, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia Datuk Seri Dr Rais Yatim,
18 Juni 2012Kedutaan Besar Republik
Indonesia (KBRI) di Malaysia meminta klarifikasi atas isu klaim
tari Tor-tor dan alat musik Gordang Sambilan kepada Kementerian Penerangan,
Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia
20 Juni 2012Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia menunggu
penjelasan tertulis dari Kementerian Penerangan,
Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia untuk
menghindari timbulnya salah sangka
26 Juni 2012Direktur Jenderal Hukum
dan Perjanjian Internasional Kementerian
Luar Negeri (Kemlu), Linggawaty Hakim
menyatakan belum ada jawaban nota diplomatik yang dikirim oleh pihak Republik Indonesia dari
Pemerintah Malaysia.
27 Juni 2012Isu klaim Tari Tor-Tor dan Godang sambilan
akan diangkat ke Mahkamah
Internasional.
3 Juli 2012Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk menghentikan polemik terkait klaim
Tari Tor-tor dan Gordang Sambilan oleh
Malaysia
BERDASARKAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI
Perspektif Evolusionis
Dalam masalah ini, bisa diatasi dengan menarik kebelakang, melihat kembali asal-usul identitas tari tor-tor, sehingga dengan jelas bisa terlihat,
dari mana awal tari ini berkembang, apakah dikembangkan di tanah Indonesia oleh suku
Mandaili atau di Malaysia?
perspektif ini memberikan keterangan yang memuaskan tentang bagaimana masyarakat manusia tumbuh dan berkembang
Perspektif Interaksionisme
Dalam masalah ini, pemerintah Malaysia sebaiknya bisa berpikir untuk memahami bagaimana
perasaannya jika berada di posisi pemerintah Indonesia yang mendengar kabar bahwa budaya
mereka ‘dicuri’, juga tidak diberi kepastian tentang pertanyaan krusial mengenai kebudayaan mereka
pada perspektif ini, orang tidadk menanggapi orang lain secaara langsung, sebaliknya mereka menanggapi orang lain sesuai dengan “bagaimana mereka membayangkan
orang itu
Perspektif Konflik
Dalam pemecahan masalah dengan menggunakan perspektif ini, kedua pemerintah menggunakan kekuasaan dan kekuatan masing-masing dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya bukti untuk mempertahankan kepemilikan dari tari tor-tor
perspektif ini berorientasi pada studi struktur dan lembaga sosial yang memandang masyarakat terus menerus berubah dan masing-masing bagian dalam masyarakat memacu dan menciptakan perubahan sosial, perspektif ini lebih menekankan pada
peranan kekuasaan.
Perspektif Fungsional
Dengan menggunakan perspektif ini, pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan sedikit damai. Masyarakat Indonesia dapat
saling membantu pemerintah memberikan informasi tentang fakta dan bukti yang mendukung tentang kepemilikan Indonesia atas
tarian tor-tor. Selain itu pemerintah juga meningkatkan kewaspadaan dan mempercepat pengurusan hak paten kepemilikan
budaya-budaya Indonesia sehingga tidak diklaim milik orang lain, sementara itu, warga negara Indonesia juga ikut menjaga dan
melestarikan kebudayaan-kebudayaannya yang sudah ada, lebih belajar mencintai dan bangga kepada budaya sendiri.
perspektif ini menekankan bahwa masyarakat tidak bisa hidup kecuali anggota-anggotanya mempunyai persamaan persepsi, sikap, dan nilai ; setiap bagian mempunyai kontribusi pada
keseluruhan ; masing-masing bagian terintegrasi satu sama lain dan saling memberi dukungan ; masing-masing bagian memberi kekuatan, sehingga keseluruhan masyarakat
menjadi stabil
TERIMA
KASIH
Top Related