CASE BASED DISCUSSIONILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
DERMATITIS SEBOROIK INFANTIL
Diajukan guna melengkapi tugas
Kepanitraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
RSUD dr.H. Soewondo Kendal
Disusun Oleh:
Tyza Vidya Yasmin 01.210.6288
Vivi Novita Rachmawati 01.210.6294
Pembimbing:Dr. M. Nurul Kawakib, Sp.KK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2015
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : By. R
Umur : 23 Hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Orang Tua : Tn. Khusnul Hidayat
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Grayapan Rt. 01 / Rw. IV, Brangsong, Kendal
Masuk Periksa: 23 September 2015
B. DATA DASAR
1. ANAMNESIS
Alloanamnesis dilakukan dengan ibu pasien pada tanggal 23 September 2015 dan
didukung dengan catatan medis di IPRT RSU dr. H. Soewondo Kendal.
Keluhan Utama
Kulit bersisik / berkerak disertai gatal
Riwayat Penyakit Sekarang
Lokasi : di kepala, tangan, kaki, dan bagian yang berambut.
Onset : dirasakan sejak 4 hari setelah lahir.
Kuantitas : sepanjang hari
Kualitas : sangat menggangu hingga sulit tidur, rewel, dan malas menetek.
Kronologi : Pasien datang ke IGD RSUD Soewondo Kendal mengeluh
kulitnya bersisik disertai gatal di kepala, tangan, kaki, dan daerah
yang berambut sejak 4 hari setelah lahir, merupakan anak ke empat
dari empat bersaudara yang lahir secara normal pada umur
kehamilan 36 minggu di bidan dan pada saat lahir tidak langsung
menangis, tampak kebiruan, setelah dilakukan tindakan oleh bidan
baru menangis.
Pasien juga mengeluh timbul kulitnya bersisik / berkerak awalnya
setelah dimandikan dengan shampoo cussons baby, kemudian
muncul disertai rasa gatal. Sering kali mengusap-usap daerah yang
gatal, hingga tidak bisa tidur, rewel, dan malas menetek.
Faktor yang memperingan : -
Faktor yang memperberat : diakui kulit bersisiknya semakin banyak dan menebal.
Gejala lain : disertai kulitnya mengelupas, demam (+).
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit serupa : diakui (4 hari setelah lahir hingga saat ini)
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit serupa.
Keluarga tidak ada yang mengidap penyakit kulit.
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal di rumah dengan kedua orangtua dan beserta saudaranya, biaya ditanggung
oleh SKTM.
Kesan ekonomi : kurang.
2. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik dilakukan pada tanggal 23 September 2015 di IPRT RSUD Soewondo
Kendal.
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : tampak sakit, rewel, malas menyusu
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Gizi : Baik, BBL=3100gr BBS=2700gr
Kepala : Mesocephal
Pemeriksaan Thorax : Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Abdomen : Tidak ada kelainan
STATUS DERMATOLOGI
Lokasi : kepala, tangan, kaki dan bagian yang berambut.
UKK : skuama yang tebal bewarna kekuningan dengan kumpulan debris-
debris epitel yang melekat disertai berminyak pada vertex kulit kepala (cradle
cap) dan eritem dengan batas kurang tegas.
Gambar 1. Kepala
Gambar 2. Tangan dan jari
Gambar 3. Kaki kanan dan kiri
3. DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis Seboroik Infantil
Dermatitis Kontak
Psoriasis
4. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Histopatologi
5. DIAGNOSIS KERJA
Dermatitis Seboroik Infantil
6. TERAPI
Topikal :
Minyak zaitun untuk yang kulit bersisik dan berkerak.
Krim betametason 2x yaitu pagi dan malam pada daerah yang gatal/ merah.
Krim QV untuk kulit yang kering
7. EDUKASI
Jaga kebersihan
Saat memakai krim tidak terkena air
Menjelaskan pada pasien bahwa pengobatan harus dilakukan secara teratur
8. PROGNOSIS
Quo ad Sanationam : ad bonam
Quo ad Vitam : ad bonam
Quo ad Cosmetikum : ad bonam
Quo ad Functionam : ad bonam
BAB III
PEMBAHASAN
Dermatitis seboroik adalah dermatosis papulosquamous kronis umum yang mudah dikenali.
Penyakit ini dapat timbul pada bayi dan dewasa dan seringkali dihubungkan dengan peningkatan
produksi sebum (sebaseus atau seborrhea) kulit kepala dan daerah folikel kaya sebaseus pada
wajah dan leher. Kulit yang terkena berwarna merah muda, bengkak, dan ditutupi dengan sisik
berwarna kuning-coklat dan krusta (Fitzpatrick, 2010).
Gambaran khas dermatitis seboroik adalah eritema dengan warna kemerahan dan ditutupi dengan
sisik berminyak besar yang dapat dilepaskan dengan mudah. Pada kulit kepala, lesi dapat
bervariasi dari sisik kering (ketombe) sampai sisik berminyak dengan eritema. Pada wajah,
penyakit ini sering mengenai bagian medial alis, yaitu glabella, lipatan nasolabial, concha dari
daun telinga, dan daerah retroauricular . Lesi dapat bervariasi dalam tingkat keparahan eritema
sampai sisik halus. Pria dengan jenggot, kumis, atau jambang, lesi mungkin melibatkan daerah
yang ditumbuhi rambut, dan lesi hilang jika daerah tersebut dicukur. Daerah dada medial pada
pria terlihat petaloid yang bervariasi dan ditandai dengan bercak merah terang di pusat dan
merah gelap di tepi.Pasien yang terinfeksi HIV, lesi terlihat menyebar dengan pertanda
inflamasi.
Meskipun banyak teori yang ada, penyebab dermatitis seboroik masih belum diketahui secara
pasti. Namun ada tiga faktor yang berkaitan dengan munculnya dermatitis seboroik, yaitu
aktivitas kelenjar sebaseus, peran mikroorganisme, dan kerentanan individu (De Angelis dkk.,
2005; Fitzpatrick, 2010)
Terapi dermatitis seboroik bertujuan menghilangkan sisik dan krusta, penghambatan kolonisasi
jamur, pengendalian infeksi sekunder, dan pengurangan eritema serta gatal. Pasien dewasa harus
diberitahu tentang sifat kronis penyakit dan memahami bahwa terapi bekerja dengan
caramengendalikan penyakit dan bukan dengan mengobati. Prognosis dermatitis seboroik infantil
sangat baik karena kondisinya yang jinak dan self-limited.
Pengobatan pada Bayi pengobatan terdiri dari langkah-langkah berikut: penghapusan krusta
dengan 3 sampai 5 % asam salisilat dalam minyak zaitun atau air, kompres minyak zaitun
hangat, pemakaian glukokortikosteroid-potensi rendah (misalnya 1 % hidrokortison) dalam
bentuk krim atau lotion selama beberapa hari, antijamur topikal seperti imidazoles dalam sampo
bayi yang lembut.
Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang bersifat menahun dan kumat-kumatan,
umumnya muncul pada waktu bayi, kanak-kanak ataupun dewasa yang mempunyai riwayat
atopik pada diri sendiri atau pada keluarganya, baik berupa asma, rinitis alergi, konjungtivitis
ataupun DA (Wutrich and Grendelmeier, 2002; Leung et al., 2008; Friedmann, Ardern-Jones &
Holden, 2010).
Dermatitis atopik adalah kondisi yang sangat umum, khususnya selama masa anak-anak.
Dermatitis atopik adalah peradangan pada epidermis dan dermis yang bersifat kronis, residif,
sering berhubungan dengan individu atau keluarga dengan riwayat atopi, distribusi simetris,
biasanya terjadi pada individu dengan riwayat gangguan alergi pada atau individu tersebut.
Dermatitis atopik merupakan dermatitis tersering dijumpai pada anak. Awitan biasanya pada
masa anak dan sering dialami oleh anak dengan riwayat alergi saluran nafas dan riwayat atopi
pada keluarga. Bila residif biasanya disertai infeksi, atau alergi, faktor psikologik, atau akibat
bahan kimia atau iritan.
Berikut penjelasan mengenai jenis diagnosa banding antara lain :
1. Dermatitis seboroik
Ditandai erupsi berskuama, salmon colored atau kuning berminyak yang mengenai kulit
kepala, pipi, badan, ekstremitas dan diaper area. Penyakit ini dibedakan dari DA dengan: (1)
pruritus ringan, (2) onset invariabel pada daerah pantat halus, tidak bersisik, batas jelas, merah
terang, dan (3) sisik kuning gelap pada pipi, badan dan lengan. Dermatitis seboroik infantil
sering berhubungan dengan dermatitis atopik. Pada suatu penelitian, 37% bayi dengan dermatitis
seboroik akan menjadi DA 5-13 tahun kemudian.
2. Dermatitis kontak
Biasanya lesi sesuai dengan tempat kontaktan, lesi berupa popular miliar dan erosif. Anak
yang lebih tua dengan DA dapat menjadi eksema kronik pada kaki. Bentuk ini harus dibedakan
dengan dermatitis kontak karena sepatu (Judarwanto W., 2009).
3. Psoriasis
Lesi psoriasis berwarna merah dan skuama seperti perak micaceous (seperti mika).
Predileksi psoriasis di permukaan ekstensor, terutama pada siku dan lutut, kulit kepala dan
daerah genital.
BAB IV
KESIMPULAN
Telah dilaporkan kasus ,pasien By. R umur 23 hari dengan diagnosa dermatitis seboroik
infantil. Diagnosa ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan dermatologi. Dari
Alloanamnesis dilakukan dengan ibu pasien pada tanggal 23 September 2015 dan
didukung dengan catatan medis di IPRT RSU dr. H. Soewondo Kendal didapatkan
keluhan sebagai berikut: kulitnya bersisik disertai gatal di kepala, tangan, kaki, dan
daerah yang berambut sejak 4 hari setelah lahir, merupakan anak ke empat dari empat
bersaudara yang lahir secara normal pada umur kehamilan 36 minggu di bidan dan pada
saat lahir tidak langsung menangis, tampak kebiruan, setelah dilakukan tindakan oleh
bidan baru menangis. Pasien juga mengeluh timbul kulitnya bersisik / berkerak awalnya
setelah dimandikan dengan shampoo cussons baby, kemudian muncul disertai rasa gatal.
Sering kali mengusap-usap daerah yang gatal, hingga tidak bisa tidur, rewel, dan malas
menetek. Pada pemeriksaan dermatologi skuama yang tebal bewarna kekuningan dengan
kumpulan debris-debris epitel yang melekat disertai berminyak pada vertex kulit kepala
(cradle cap) dan eritem dengan batas kurang tegas. Pasien disarankan untuk memakai
krim betametason pagi dan malam hari pada daerah yang gatal/ merah serta minyak
zaitun untuk yang kulit bersisik dan berkerak dan krim QV untuk kulit yang kering. Serta
diedukasi untuk menjaga kebersihan, saat memakai krim tidak terkena air , menggunakan
obat salep teratur dan jika obat habis control, serta menjelaskan pada pasien bahwa
pengobatan membutuhkan waktu yang lama sehingga butuh ketelatenan dan kerjasama
dari pasien. Prognosis kasus ini adalah ad Sanationam : ad bonam, ad Vitam : ad bonam,
ad Cosmetikum : ad bonam, ad Functionam : ad bonam.
DAFTAR PUSTAKA
Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. Edisi ke-7. New York: McGraw- Hill Companies, Inc, 2008; h.731-8
Dermatology in general medicine. Edisi ke-7. New York: McGraw-Hill Companies, Inc, 2008; h.1068-87
Wutrich and Grendelmeier, 2002; Leung et al., 2008; Friedmann, Ardern-Jones & Holden, 2010. Didapat dari:http://www.emedicine.com. Diunduh tanggal 2 Januari 2009.
Plewig G, Jansen T. Seborrheic Dermatitis. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, David J. Leffell DJ, editors. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, VII ed. New York: McGraw-Hill; 2008. p. 219-225.
Del Rosso JQ. Adult Seborrheic Dermatitis. A Status Report on Practical Topical Management. J Clin Aesthet Dermatol. 2011 May; 4(5): 32–38.
Soeprono et al. Seborrheic-like dermatitis of acquired immunodeficiency syndrome: A clinicopathologic study. J Am Acad Dermatol 1986;14:242
Top Related