Care My/my Community
(Peduli pada komunitas-Ku/ku)
JAM DOA KOMPONEN PELAYANAN
PERKANTAS BOGOR
BOGOR, 22 PEBRUARI 2015
“My Community Now and Here”
KELUARGA BESAR PERKANTAS BOGOR
Persekutuan Mahasiswa Kristen Bogor (PMKB), Tim Pendamping Pelayanan
Mahasiswa (TPPM), Persekutuan Alumni Kristen Bogor (PAKB), Badan
Pimpinan Ranting (BPR), Staf dan Tim Dana.
• Gerakan "Care My Community" untuk PERKANTAS BOGOR.
Dimulai dari Doa, Diri dan Dana = Kepedulian, Tindakan dan Konsistensi.
Kesadaran itu lebih kuat daripada tekanan atau paksaan dalam memulai,
mengerjakan, mempertahankan, dan mencapai tujuan bersama (Plan
Organize Act Control Evaluate Revision).
• Sampai pada tahap ini sudah dipercayakan (apakah sudah menjadi orang
kepercayaan yang tidak diragukan lagi ketaatannya?) perenungan untuk
pribadi dan bersama.
1. Doa (komunikasi terbuka dengan Tuhan)
Hak istimewa orang percaya.
Membuka hati, berkomunikasi dalam rangka mengetahui kehendak Tuhan dan
membangun relasi dengan-Nya.
Doa yang hidup dan hidup yang berdoa lahir dari komunikasi yang wajar,
jujur serta tulus, ungkapan hati yang terdalam dan disampaikan apa adanya.
Bukan kewajiban tapi kerinduan yang dinanti-nantikan dan dilakukan dengan
antusias.
TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku
mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu (Mazmur 5 : 4).
Mengapa Berdoa
1. Allah sendiri rindu agar kita datang pada-Nya
2. Kita membutuhkan bimbingan Tuhan
3. Teladan Tuhan Yesus (Markus 1 :35, Lukas 11:1-13)
4. Doa adalah kekuatan yang ada sementara yang lainnya tidak berdaya
(Andrew Murray)
5. Mereka yang berdoa dan tidak jemu akan menemukan bahwa berbicara
dengan Allah lebih dari mendapati semua doanya dikabulkan; itu adalah
tujuan dari semua doa (George MacDonald)
6. Pada saat itu, aku memerlukan doa sama seperti aku memerlukan udara
untuk menghela napasku atau oksigen untuk memenuhi darahku.
Kekosongan ada di belakangku. Di depan ada sebuah tembok, tembok
kegelapan (George Bernanos)
7. ...
Unsur-Unsur Doa
1. Penyembahan (Mazmur 8 : 2)
2. Pengucapan Syukur (Mazmur 107 :1-3)
3. Pengakuan Dosa (1 Yohanes 1 : 9)
4. Permohonan untuk diri dan orang lain (Filipi 4 :6, Matius 7 : 7-8)
Berdoalah dengan tidak jemu-jemu, berdoalah bagi PERKANTAS
BOGOR, nantikan jawaban Tuhan dengan tekun.
Berdoalah dan jadilah jawaban doa...
Praktik Doa
Tragedi terbesar dalam hidup bukanlah doa yang tak terjawab,
tetapi Doa yang tidak dipanjatkan (F.B Meyer).
Dan jika dengan doa tak henti-hentinya aku bisa berharap untuk mengubah
keinginan Dia yang bisa melakukan segalanya, aku tidak akan berhenti
menggangu-Nya dengan tangisanku yang tekun (John Milton).
Paradoks doa adalah hal itu menuntut usaha yang serius sementara hal itu
hanya bisa diterima sebagai anugerah.
Kita tidak bisa merencanakan, mengatur dan memanipulasi Allah; tetapi
tanpa disiplin hati-hati, kita pun tidak dapat menerima-Nya (Henri Nouwen).
2. Diri (total untuk Tuhan)
Hidup dalam Kristus berarti memberi diri melayani Dia.
Keselamatan dan Pelayanan adalah sepaket, setelah menerima
anugerah keselamatan yang dari Allah maka kita pun melayaniNya.
Dasar melayani adalah kasih kepada Allah dan sesama (Matius 22 :
37-40). Allah yang terlebih dahulu mengasihi kita (Yohanes 13 : 1).
Teladan dari Yesus (Markus 10 : 42 – 45), ... kamu juga berbuat sama
seperti yang telah Kuperbuat kepadamu (Yohanes 13 : 14-15)
Dipercayakan dan dapat dipercaya, ... sebagai hamba-hamba Kristus,
yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah ..., mereka ternyata
dapat dipercayai (1 Korintus 4 : 1- 2).
Sikap dalam melayani
1. Takut akan Tuhan (libatkan Tuhan)
2. Miliki motivasi yang benar (untuk Tuhan)
3. Melayani dengan sukacita (tetap bertahan)
4. Rela berkorban (bayar harga)
5. Prioritas (komitmen)
6. Berintegritas (bertanggungjawab)
7. Disiplin (manajemen diri)
8. Bertekun (tidak asal-asalan)
9. Kerja keras (fokus pikiran dan tenaga)
10. Tidak mementingkan diri sendiri (peduli pada yang lain)
11. Tidak mengharapkan imbalan atau upah (tulus)
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar (Lukas 16 : 10)
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia(1 Korintus 15 : 58)
Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah (2 Korintus 3 : 4 – 5)
3. Dana (Harta Benda)
Mazmur 24 : 1, Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta
segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
Harta benda termasuk uang kita adalah pemberian Tuhan, sudah
sepantasnya dan sewajarnya lah kita mengucap syukur pada-Nya
dengan memberikan persembahan dan atau persepuluhan dari uang kita
bagi pekerjaan pelayanan untuk membangun kerajaan-Nya di bumi
(Matius 6 : 9 – 13)
Janganlah kita mengumpulkan harta di bumi karena di bumi ngengat dan
karat merusakkannya dan peencuri membongkar serta meencurinya.
Tetapi mari mengumpulkan harta di sorga! (Matius 6 : 19 – 24)
• Di beberapa gereja, persembahan persepuluhan itu diajarkan sebagai suatu
keharusan, sehingga tidak boleh seorang jemaat pun yang tidak
melakukannya. Dan anggota jemaat pun merasa bersalah, bila tidak
memberikan persembahan persepuluhan. Akibatnya banyak gedung gereja
dibangun dengan mewah dan kehidupan pendeta juga menjadi mewah,
sementara jemaatnya hidup di dalam kesederhaan.
• Di beberapa gereja yang lain, persembahan persepuluhan itu hampir-hampir
tidak pernah disinggung, sehingga majelis dan jemaatnya pun sama sekali
tidak memahami arti sebuah persembahan persepuluhan, apalagi
melakukannya. Akibatnya gedung gereja dibangun dengan seadanya saja
dan kehidupan pendetanya pun sangat miskin dan memprihatinkan.
• Bagaimanakah seharusnya sikap gereja dan orang Kristen terhadap
persembahan persepuluhan itu?
Persembahan Persepuluhan
Dalam Perjanjian Lama (PL)
• Sebenarnya praktek persembahan persepuluhan sudah dilakukan pada
masa Abraham. Di mana hal itu berkaitan dengan praktek kuno orang
Ibrani, yaitu untuk menjalin hubungan dengan Allah, dengan memberi
persembahan persepuluhan kepada imam, sebagai perantara (Kejadian
14:18 - 19).
• Bangsa Israel memang diharuskan untuk memberikan persembahan
tersebut, sebagai bukti keberimanan dan kesetiaan mereka kepada
Tuhan (Imamat 27: 30; 2 Tawarikh 3:6, 12; Nehemia 10 : 37-38). Hal ini terus
menerus dipraktekkan bangsa Israel sampai kedatangan Yesus Kristus.
Kejadian 14:20, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan
musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh
dari semuanya.
Kejadian 28:22, Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah
Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu
kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.
Ulangan 14 : 22-23, Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan
sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun
demi tahun. Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya
untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan
persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu,
ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya
engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu”
Tujuan Memberikan Memberikan
Persembahan Persepuluhan Dalam PL
Persembahan persepuluhan itu diberikan sebagai: tanda ucapan
syukur kepada Tuhan; cara untuk menyenangkan hati Tuhan; bukti
pengakuan dosa.
Dengan kata lain persembahan persepuluhan itu disampaikan sebagai
ungkapan iman dan pertobatan seseorang.
Jadi pada masa PL, jika seseorang memberikan persembahan
persepuluhan tetapi bukan sebagai ungkapan iman dan pertobatan,
maka persembahan persepuluhan itu tidak disukai oleh Tuhan dan
bahkan dibenci.
Peruntukan Persembahan
Persepuluhan Dalam PL
Ada beberapa peruntukan persembahan persepuluhan di dalam PL,
yaitu untuk kebutuhan hidup imam dan keluarganya, yang memang
tidak mempunyai tanah pertanian untuk dikerjakan; untuk
pemeliharaan rumah Tuhan; untuk kebutuhan hidup anak yatim
piatu; untuk kebutuhan hidup para janda; untuk keperluan orang
asing (pendatang atau orang yang sedang musafir yang sedang
membutuhkannya).
Persembahan Persepuluhan
Dalam Perjanjian Baru (PB)
• Dalam PB persembahan persepuluhan tidak ada diajarkan, baik oleh
Tuhan Yesus maupun oleh murid-murid-Nya. Hal ini terjadi, karena
Yesus Kristus sudah menggenapi pola ibadah dalam diri-Nya
dengan sempurna; seperti yang dinubuatkan oleh nabi (Yeremia 30: 31-
33; Yehezkiel 36 : 26- 27).
• Jadi di dalam PB telah terjadi perubahan ibadah yang lahiriah (ketaatan
kepada hukum) menjadi ibadah batiniah (anugerah); di dalam dan
melalui serta karena Yesus Kristus sendiri. Dengan kata lain ibadah
yang dulunya berdasarkan hukum-hukum Taurat, sekarang berubah
menjadi ibadah karena kasih karunia dan anugerah di dalam Yesus
Kristus.
• Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat
kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa
mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari
mezbah itu? Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka
yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu
(1 Korintus 9 : 13-14)
• Pada dasar fundamental apakah merupakan suatu kewajiban untuk
membayar perpuluhan itu? Ada dalam Alkitab,“ Tuhanlah yang
empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di
dalamnya”.
Bagaimana Memberikan Persembahan
Menurut PB
Di dalam 2 Korintus 9 : 7 dikatakan
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya,
jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah
mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Bahwa memberikan persembahan harus dengan sukacita dan rela hati.
Sementara itu di dalam Markus 12 : 41 - 44 (Persembahan seorang
janda miskin) dan 2 Korintus 8 : 12 (Beri berdasarkan apa yang ada
padamu), Tuhan mengenal kita seutuhnya.
Alasan Memberikan Persembahan
Dalam PB
• Memberikan persembahan kepada Tuhan, karena Tuhan sudah
menyelamatkan orang yang memberikan persembahan dari dosa dan
akibatnya yang mengerikan itu (perseteruan dengan Allah, diri sendiri,
sesama, ciptaan Allah yang lain dan masuk neraka sampai selamanya)
dan sudah menerima berkat-berkat Tuhan yang lainnya dengan
berkelimpahan.
• Memberikan persembahan kepada Tuhan, karena mengasihi sesama
seperti Tuhan sudah mengasihi dirinya.
Penyimpangan di dalam Memberikan
Persembahan
Dalam Matius 6: 1 - 4 ada orang memberikan persembahan untuk kemegahan diri
dan juga untuk meremehkan orang lain. Ada juga orang memberikan
persembahan, agar mendapat berkat yang berlipat ganda dari Tuhan (mirip judi
atau dagang).
Dalam Matius 23 : 23 ada juga orang rajin memberikan persembahan, tetapi
hidup di dalam ketidakadilan, ketidakjujuran dan kecurangan. Dan ada juga
orang memberikan persembahan, karena ikut-ikutan atau karena diminta
(terpaksa).
Matius 23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai
kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan
jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu:
keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan
yang lain jangan diabaikan”.
Persembahan yang Dipraktekkan
Gereja Masa Kini
• Ada gereja mengharuskan jemaatnya untuk memberikan persembahan
persepuluhan dengan cara memaksa memakai ayat-ayat Alkitab, tetapi jelas
itu tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.
• Ada juga gereja yang tidak perduli sama sekali tentang persembahan
persepuluhan, sehingga jemaat tidak tahu untuk mengucapkan terimakasih
kepada Tuhan, hal ini juga tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.
• Ada gereja yang mengajarkan kepada jemaatnya, bagaiman seharusnya
mereka menyampaikan rasa syukur kepada Allah atas keselamatan yang
sudah dianugerahkanNya di dalam Yesus kristus, atas janji penyertaan
sampai selamanya dan atas semua berkat-berkat yang sudah
dicurahkanNya kepada dirinya.
Penutup• Persembahan persepuluhan tidak berlaku lagi, seperti zaman PL, karena
Yesus Kristus sudah menyempurnakannya. Artinya kalau zaman PL
persembahan persepuluhan harus diberikan dengan tepat, kalau tidak maka
orang yang tidak melakukannya tersebut bersalah-berdosa-dikutuk, tetapi
orang yang sudah percaya/menerima Yesus Kristus tidaklah demikian,
karena orang percaya tersebut tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat, tetapi
di dalam kasih karunia Allah dalam Yesus. Namun bukan berarti orang
percaya tidak lagi memberikan persembahan atau tidak perlu bertekan untuk
memenuhi janji-janji kita kepada Allah.
• Roma 12 : 1–2 mengatakan persembahan orang percaya adalah totalitas
kehidupannya, sehingga tidak boleh kikir, pelit dan egois, tetapi harus
menolong, mengasihi dan memperhatikan orang lain.
• Yakobus 1 : 22 mengatakan tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman
dan bukan hanya pendengar saja sebab jika tidak demikian kamu
menipu diri sendiri, persembahan orang percaya adalah melakukan Firman
Tuhan sepanjang kehidupannya.
• Jangan lagi memberikan persembahan persepuluhan seperti yang dilakukan
di dalam PL, karena hal itu mengingkari pengorbanan Yesus Kristus di kayu
salib. Jadi kalau ingin mendisiplin diri untuk memisahkan sebagian dari
pendapatan secara teratur setiap bulannya, itu baik. Kalau bisa 10 % itu juga
baik, kalau lebih dari 10 % juga baik dan kalau kurangpun tidak apa.
• Yang paling penting harus diingat, bahwa Yesus Kristus sudah memberikan
hidupNya kepada kita, sehingga kita berdamai dengan Allah, diri sendiri,
sesama, ciptaan Allah yang lain dan hidup disurga selamanya.
• Tuhan sebenarnya tidak melihat jumlah uang yang kita berikan, tetapi Tuhan melihat kerelaan kesungguhan komitmen hati kita dalam mempersembahkan kembali berkat yang Tuhan berikan.
• Oleh karena itu jika kita memberikan persembahan dan atau persepuluhan, berikanlah dengan kerelaan hati dan ucapan syukur.
• Selamat memberikan persembahan dan atau persepuluhan serta mendapatkan berkat yang berkelimpahan.
Tuhan Yesus memberkati
“Sebab segala sesuatu
adalah dari Dia,
dan oleh Dia,
dan kepada Dia;
Bagi Dialah Kemuliaan
sampai selama-lamanya!
Roma 11:36”
Daftar Pustaka
1. Lembaga Alkitab Indonesia, 2008. Alkitab Terjemahan Baru. Jakarta.
2. Perkantas Jakarta, 2010. Memulai Hidup Baru bab 1 (Hidup Baru), 3 (Doa),
7 (Melayani) dan 11 (Harta Benda Waktu dan Bakat).
3. Philip Yancey, 2011. Doa Bisakah Membuat Perubahan. BPK Gunung
Mulia. Jakarta.
4. Drs. Pilemon Bukit, S.Th, M.Th. Persembahan Persepuluhan. Medan.
5. http://www.bibleinfo.com/id/topics/perpuluhan
6. http://alkitab.sabda.org/article.php?id=8435
Top Related