1. Apakah yang dimaksud dengan kurikulum?
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
2. Bagaimanakah perkembangan pelaksanaan
kurikulum di Indonesia?
1. Setelah kemerdekaan, dikembangkan kurikulum
1947 yang mana rencana pelajaran dirinci dalam
rencana pelajaran terurai.
2. Tahun 1964 dikembangkan Rencana Pendidikan
Sekolah Dasar.
3. Tahun 1968 diterapkan kurikulum Sekolah Dasar.
4. Tahun 1973 dikembangkan Kurikulum Proyek Perintis
Sekolah Pembangunan.
5. Tahun 1975 dikembangkan Kurikulum Sekolah Dasar.
1
6. Tahun 1984 dikembangkan Kurikulum 1984, dan
tahun 1994 dikembangkan Kurikulum 194.
7. Tahun 1997 dilakukan revisi terhadap Kurikulum
1994.
8. Tahun 2004 dikembangkan Kurikulum berbasis
kompetensi.
9. Tahun 2006 dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
10. Direncanakan tahun 2013 dikembangkan Kurikulum
2013.
3. Ketentuan apakah yang melandasi kurikulum?
1. Pasal 38 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang
menyatakan sbb:
1. Pasal (1) kerangka dasar dan struktur kurikulum
pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh
Pemerintah.
2
2. Pasal (2) kurikulum pendidikan dasar dan
memengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di
bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan
atau kantor departemen agama kabupaten/kota
untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah.
3. Penjelasan bagian umum (KBK):
Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-
undangan ini meliputi ………2. Pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.
4. Penjelasan Pasal 35 (Lingkup Kompetensi):
kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
standar nasional yang telah disepakati.
5. Apakah yang dimaksud dengan standar isi?
3
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, standar inis
adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran,
dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
6. Apakah perlunya pengembangan kurikulum 2013?
1. Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 di bagian umum dijelaskan bahwa strategi
pembangunan pendidikan nasional salah satunya
melalui pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi.
2. Selain itu, pada Penjelasan pasal 35 Undang-Undang
Sisdiknas ditegaskan bahwa kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
4
sesuai dengan standar nasional pendidikan
sebagaimana PP Nomor 19 Tahun 2005.
3. Apakah landasan pengembangan kurikulum?
Landasan pengembangan kurikulum meliputi aspek
filosofis, aspek yuridis dan aspek konseptual.
1. Pada aspek filosofis, didasarkan bahwa filosofi
pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai
akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
2. Pada aspek yuridis, (a) RPJMN bidang pendidikan
menegaskan bahwa perlunya perubahan metodologi
pembelajaran dan penataan kurikulum (b) Inpres
Nomor 1 Tahun 2010 mengamanatkan perlunya
Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan
Nasional yang meliputi penyempurnaan kurikulum
dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-
nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing
dan karakter bangsa. Pada aspek konseptual
perlunya menekankan pada relevansi pendidikan,
5
pengembangan model kurikulum, mengembangkan
kurikulum bukan semata sebagai dokumen,
menekankan pada proses pembelajaran, aktivitas
belajar, output dan outcome pendidikan, dan dalam
penilaian diarahkan pada kesesuaian teknik penilaian
dengan kompetensi dan adanya penjenjangan
penilaian.
3. Bagaimanakah rasional pengembangan kurikulum
2013?
1. Tantangan Internal
1. Pengembangan Pendidikan Mengacu 8 Standar
Nasional Pendidikan
Saat ini sedang dilaksanakan upaya pemenuhan
standar nasional pendidikan termasuk
penyempurnaan standar isi, standar kompetensi
lulusan, standar proses dan standar penilaian.
2. Bonus Demografi6
Saat ini Indonesia memiliki bonus demografi
yaitu jumlah usia produktif yang sangat besar.
SDM usia produktif tersebut merupakan modal
manusia yang harus dikelola secara efektif
sebagai SDM yang kompeten agar menjadi modal
pembangunan.
3. Tantangan Eksternal
Tantangan kurikulum adalah mewujudkan
kompetensi SDM masa depan yang memiliki:
1. Kemampuan berkomunikasi
2. Kemampuan berpikir jernih dan kritis
3. Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan
7
4. Kemampuan menjadi warga negara yang
bertanggungjawab.
5. Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda
6. Kemampuan hidup dalam masyarakat yang
mengglobal
7. Memiliki minat luas dalam kehidupan
8. Memiliki kesiapan untuk bekerja
9. Memiliki kecerdasan sesuai bakat dan minatnya
10. Memiliki tanggungjawab terhadap lingkungan
Selain itu tantangan kurikulum adalah menghadapi
perkembangan tuntutan kemajuan zaman baik di bidang
sosial ekonomi, techno sains dan daya saing antar bangsa.
11. Bagaimanakah penyempurnaan pola pikir
perumusan kurikulum 2013?
8
1. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006, standar
kompetensi lulusam diturunkan dari standar isi,
sedangkan pada kurikulum 2013 standar kompetensi
lulusan diturunkan dari kebutuhan.
2. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006, standar isi
dirumuskan berdasarkan tujuan mata pelajaran yang
dirinci menjadi standar kompetensi dan kompetensi
dasar Mata Pelajaran, sedangkan pada kurikulum
2013, standar isi diturunkan dari standar kompetensi
lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata
pelajaran.
3. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006, ada pemisahan
antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk
keterampilan dan pembentuk pengetahuan
sedangkan pada kurikulum 2013 semua pelajaran
harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap,
keterampilan dan pengetahuan.
4. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006 kompetensi
diturunkan dari mata pelajaran, sedangkan pada
9
kurikulum 2013 mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai.
5. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006 mata pelajaran
lepas satu sama lain seperti sekumpulan mata
pelajaran terpisah, sedangkan pada kurikulum 2013
semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti
(setiap kelas).
6. Bagaimanakah strategi pengembangan pendidikan
yang akan dilaksanakan pada Kurikulum 2013.
Strategi yang akan ditemouh adalah meningkatkan lama
tinggal peserta didik di sekolah, peningkatkan
pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi dan
meningkatkan efektivitas pembelajaran.
7. Bagaimanakah peningkatan efektivitas
pembelajaran pada Kurikulum 2013?
Dalam aspek efektivitas interaksi pembelajaran akan
dikembangkan melalui penciptaan iklim akademik dan
10
budaya sekolah yang kondusif bagi proses pembelajaran
dan melalui manajemen dan kepemimpinan sekolah yang
mampu memberikan iklim positif. Dalam upaya
efektivitas pemahaman, akan dilakukan melalui
pembelajaran yang mengedepankan pengalaman
personal melalui aktivitas observasi (menyimak, melihat,
membaca, mendengar), bertanya, assosiasi,
menyimpulkan dan mengkomunikasikan Selain itu
ditempuh melalui penilaian yang didasarkan pada
kemampuan proses, nilai dan pengetahuan serta
kemampuan menilai sendiri. Sedangkan dalam rangka
efektivitas penyerapan dilakukan melalui kesinambungan
pembelajaran secara horizontal dan vertikal.
8. Apakah rasionalitas penambahan Jam Pelajaran di
sekolah?
Rencana penambahan jam pelajaran di sekolah
didasarkan pemikiran (a) perubahan proses
pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa
mencari tahu) dan proses penilaian (dari berfokus pada
11
pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis
kemampuan melalui penilaian proses dan output)
memerlukan penambahan jam pelajaran (b) adanya
kecenderungan akhir-akhir ini di banyak negara
menambah jam pelajaran (c) perbandingan dengan
negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di
Indonesia lebih singkat sehingga perlu ditambah.
9. Apakah kesenjangan kurikulum yang berlaku saat
ini dengan kondisi ideal yang diharapkan?
1. Pada aspek kompetensi lulusan, saat ini belum
sepenuhnya menekankan pendidikan karakter,
belum menghasilkan keterampilan yang dibutuhkan
serta cenderung menghasilkan pengetahuan –
pengetahuan yang tidak terkait. Idealnya kurikulum
menghasilkan karakter mulia, mengembangkan
keterampilan yang relevan dan menghasilkan
pengetahuan-pengetahuan yang saling terkait.
2. Pada materi pembelajaran, saat ini belum relevan
dengan kompetensi yang dibutuhkan, beban belajar
12
terlalu berat dan terlalu luas serta kurang mendalam.
Idealnya harus sesuai dengan kompetensi yang
dibutuhkan, mencakup materi esensial dan sesuai
dengan tingkat perkembangan anak.
3. Pada proses pembelajaran, saat ini masih berpusat
pada guru, sifatnya berorientasi pada buku teks dan
buku teks hanya memuat materi bahasan. Idealnya,
berpusat pada siswa, sifat pembelajaran kontekstual
dan buku teks memuat materi, proses pembelajaran,
sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan.
4. Pada penilaian saat ini lebih menekankan aspek
kognitif dan test masih menjadi peniaian yang
dominan. Idealnya, penilaian menekankan pada
aspek kognitif, psikomotorik dan afektif secara
proporsional dan penilaian test dan portofolio saling
melengkapi.
5. Pada pendidik dan tenaga kependidikan, saat ini
cenderung memenuhi kompetensi saja dan hanya
fokus pada ukuran kinerja penilaian tindakan kelas
(PTK). Idealnya memenuhi kompetensi profesi,
13
paedagogi, sosial dan personal serta memiliki
motivasi mengajar.
6. Pada pengelolaan kurikulum, saat ini satuan
pendidikan mempunyai kebebasan dalam
pengelolaan kurikuum, masih adanya kecederungan
satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa
mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan,
kebutuhan peserta didik dan potensi daerah dan
Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi di
mata pelajaran. Idealnya, Pemerintah Pusat dan
Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan
KTSP, satuan pendidikan harus mampu menyusun
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta
didik, dan potensi daerah serta Pemerintah
menyiapkan semua komponen kurikulum sampai
buku teks dan pedoman.
7. Apa alasan pengembangan kurikulum 2013?
Alasan pengembangan kurikulum 2013 ada empat hal,
pertama fenomena yang mengemuka di masyarakat
14
seperti adanya perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarism, kecurangan UN dan adanya gejolak dalam
masyarakat. Kedua, persepsi masyarakat etrhadap
kurikulum seperti terlalu menitikberatkan pada aspek
kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan kurang
bermuatan karakter. Ketiga, kompetensi masa depan
seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir
jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi
oral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga
negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba
mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang
mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan,
memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan
sesuai bakat dan minatnya dan memiliki tanggungjawab
terhadap lingkungan. Keempat, tantangan masa depan
seperti globalisasi, maslah lingkungan hidup, kemajuan
ipteks, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis
pengetahuan, kebangkitan industry kreatif dan budaya,
pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan
imbas tekhnosains, tuntutan mutu, investasi dan
15
transformasi pada sector pendidikan dan hasil-hasil
pengukuran TIMMS dan PISA.
8. Bagaimanakah kerangka kerja pengembangan
kurikulum 2013?
Kerangka kerja pengembangan kurikulum 2013
didasarkan pada peran kurikulum sebagai integrator
sistem nilai, pengetahuan dan keterampilan dalam
membentuk watak dan perilaku peserta didik. Melalui
proses pembelajaran, kurikulum yang di dalamnya
terkandung sistem nilai diarahkan pada penguasaan
kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam
implementasinya peserta didik diharapkan mampu
mengaktualisasi dan menginternalisasikan sistem nilai
tersebut dalam bentuk perilaku dan watak mulia.
9. Apakah langkah-langkah penguatan tata kelola
kurikulum ?
16
1. Menyiapkan buku pegangan pembelajaran bagi guru
dan siswa.
2. Menyiapkan agar aguru memiliki pemahaman
tentang pemanfaatan sumber belajar yang telah
disiapkan dan sumebr lain yang dapat dimanfaatkan.
3. Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan
oleh pusat dan daerah pelaksanaan pembelajaran.
4. Bagaimanakah kondisi kemampuan siswa Indonesia
dibandingkan negara-negara lainnya?
1. Berdasarkan pemeringkatan PISA 2009 diketahui
bahwa hamper semua siswa Indonesia hanya
menguasai pelajaran pada level 3 saja, sementara
negara-negara lain banyak yang telah sanpai level 4,
5 bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua
manusia diciptakan sama, intepretasi dari hasil ini
hanya satu yaitu yang kita ajarkan berbeda dengan
17
tuntutan zaman sehingga diperlukan penyesuaian
kurikulum.
2. Berdasarkan pemeringkatan TIMSS diketahui bahwa :
1). Dalam bidang matematika, lebih dari 95 % siswa
Indonesia hanya mampu sampai level menengah,
sementara hamper 50 % siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance. Dengan
keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama,
kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di
Indonesia berbeda dengan yang diujikan di
internasional.
2). Dalam bidang sains, lebih dari 95 % siswa
Indonesia hanya mampu sampai level menengah,
sementara hamper 40 % siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance. Dengan
keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama,
kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di
Indonesia berbeda dengan yang diujikan di
internasional.
18
3). Dalam bidang bahasa, lebih dari 95 % siswa
Indonesia hanya mampu sampai level menengah,
sementara hamper 50 % siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance. Dengan
keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama,
kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di
Indonesia berbeda dengan yang diujikan di
internasional.
Keterangan : bahwa TIMSS dan PIRLS membagi soal-
sola menjadi empat kategori yaitu :
1. Low mengukur kemampuan level knowing
2. Intermediate mengukur kemampuan level applying
3. High mengukur kemampuan sampai level reasoning
4. Advance mengukur kemampuan sampau level
reasoning with incomplete information.
19
5. Bagaimanakah penguatan proses pada kurikulum
2013?
1. Kerangka kompetensi abad XXI dibutuhkan
kehidupan dan karir, pembelajaran dan inovasi, serta
informasi, media dan teknologi. Kerangka ini
menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak
cukup hanya untuk meningkatkan pengetahuan
melalui core subject saja, melainkan harus
dilengkapi dengan kemampuan kreatif (kritis),
berkarakter kuat dan kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi.
2. Dalam rangka pengembangan proses pembelajaran
perlu dikembangkan :
1. Latihan pembelajaran, dukungan SDM dan
infrastruktur.
2. Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi,
berbagi pengalaman dn integrasinya di kelas.
20
3. Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang
relevan dengan konteks dunia.
4. Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam
pembelajaran baik langsung maupun on line.
5. Bagaimanakah proses pembelajaran yang mampu
mengembangkan kreativitas dalam kurikulum
2013?
Diperlukan rumusan kurikulum berbasis proses
pembelajaran yang mengedepankan pengalaman
personal melalui proses mengamati, menanya, menalar,
dan mencoba (observation based learning) untuk
meningkatkan kreativitas peserta didik. Di samping itu
peserta didik harus dibiasakan untuk bekerja dalam
jejaringan melalui collaborative learning.
Kemampuan kreativitas dapat doperoleh melalui :
6.Observing (mengamati)
21
7.Questioning (menanya)
8.Associating (manalar)
9.Exsperimenting (mencoba)
10. Networking (membentuk jejaring)
11. Bagaimanakah langkah-langkah yang perlu
dilakukan dalam penguatan proses ?
1. Menggunakan pendeatan saintifik melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar.
2. Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak
pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
3. Menuntun siswa untuk mencari tahu bukan diberi
tahu.
4. Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat
komunikasi, pembawa ilmu pengetahuan dan
berpikir logis, sistemati dan kreatif.
22
5. Bagaimanakah penguatan penilaian dalam
kurikulum 2013?
1. Dalam rangka penilaian perlu mendukung
keseimbangan antara tes standar, penilaian
normative dan sumatif. Menakankan pada
pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja
peserta didik dan membolehkan pengembangan
portopolio.
2. Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak
hanya test saja tetapi dilengkapi dengan penilaian
lain seperti portopolio siswa dan dukungan
lingkungan pendidikan yang memadai.
3. Bagaimanakah proses penilaian yang mendukung
kreativitas dalam kurikulum 2013 ?
Perlu dirumuskan kurikulum yang mencakup penilaian
yang menekankan pada proses dan hasil sehingga
diperlukan penilaian berbasis portopolio (pertanyaan
yang tidak memiliki jawaban tunggal, member nilai
23
jawaban yang kurang lazim, menilai proses
pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian
spontanitas dan sebagainya.
4. Bagaiamanakah langkah penguatan penilaian dalam
kurilum 2013?
1. Mengukur tingkat berpikir siswa mulai dari yang
rendah sampai tinggi.
2. Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan
pemikiran mendalam bukan sekedar hafalan.
3. Mengukur proses kerja siswa bukan hanya hasil kerja
siswa.
4. Menggunakan portopolio pembelajaran siswa.
5. Apakah elemen pengembangan kurikulum 2013
terkait dengan kompetensi lulusan?
Dalam aspek kompetensi lulusan, diharapkan lulusan
semua jenjang pendidikan mampu meraih peningkatan 24
dna keseimbangan soft skills dan hard skill yang meliputi
aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
6. Apakah elemen pengembangan terkait kedudukan
mata pelajaran?
Pada aspek kedudukan mata pelajaran, kompetensi yang
semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi
mata pelajaran dikembangkan menjadi kompetensi.
7. Terkait dengan pendekatan, kompetensi apakah
yang dikembangkan pada masing-masing jenjang
pendidikan?
Pada SD ditekankan pada tematik integratif dalam semua
mata pelajaran, Pada SMP melalui mata pelajaran. Pada
SMA melalui mata pelajaran wajib dan pilihan dan pada
SMK melalui mata pelajaran wajib, pilihan dan vokasi.
25
8. Terkait dengan struktur kurikulum, bagaimanakah
rencana pengembangan kurikulum di SD?
1. Berorientasi pada holistik integratif berfokus pada
alam, sosial dan budaya.
2. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan
sains.
3. Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6.
4. Jumlah jam bertambah 4 jam per minggu akibat
pendekatan pembelajaran (dari 32 jam menjadi 36
jam).
5. Bagaimanakan pengembangan struktur kurikulum
2013 di SMP?
1. TIK menjadi media semua pelajaran
26
2. Pengembangan diri terintegrasi pada setiap mata
pelajaran dan ekstrakurikuler.
3. Jumlah mata pelajaran dari 12 menjadi 10.
4. Jumlah jam bertambah 6 jam pelajaran/minggu
akibat pendekatan pembelajaran (dari 32 menjadi
38).
5. Bagaimana pengembangan kurikulum 2013 di SMA?
1. Perubahan sistem, ada mata pelajaran wajib dan
pilihan.
2. Terjadi pengurangan mata pelajaran yang harus
diikuti siswa.
3. Jumlah jam bertambah 2 jam per minggu akibat
pendekatan pembelajaran.
4. Bagaiamanakah pengembangan kurikulum 2013 di
SMK?
27
1. Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektruk
kebutuhan saat ini.
2. Penyeragaman mata pelajaran dasar umum.
3. Mapel produktif disesuaikan dengan trens
perkembangan industry.
4. Pengelompokan mata pelajaran produktif sehingga
tidak terlalu rinci pembagiannya.
5. Bagaimana pengembangan kurikulum 2013 pada
proses pembelajatan di semua jenjang pendidikan?
1. Standar proses yang semula berfokus pada
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dilengkapi
dengan mengamati, mengolah, menalar,
menyajikan, menyimpulkan dan mencipta.
2. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga
di lingkungan sekolah dan masyarakat.
3. Guru bukan satu-satunya sumber belajar
28
4. Sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui
contoh dan teladan.
5. Bagaimana pengembangan kurikulum 2013 terkait
penilaian?
1. Penilaian dilaksanakan berbasis kompetensi.
2. Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur
kompetensi pengetahuan) menuju penilaian otentik
(mengukur semua kompetensi, sikap, keterampilan
dan penilaian).
3. Memperkuat Penilaian Acuan Patokan yaitu
pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor
yang diperolehnya terhadap skor ideal.
4. Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat
siswa sebagai instrument utama penilaian.
5. Bagaimanakah tahapan sosialisasi pengembangan
kurikulum 2013?
29
Tahapan pengembangan kurikulum 2013 :
1. Penyusunan dokumen kurikulum oleh Tim Pakar
Nasional
2. Pemaparan di hadapan Wapres dan DPRRI
3. Uji Publik Kurikulum (sampai dengan bulan Maret
2013)
4. Uji Coba Terbatas (mulai bulan Juli 2013)
5. Pelaksanaan secara massal (mulai tahun 2016).
6. Bagaiamanakah pola implementasi kurikulum 2013?
Dari beberapa pola dimungkinkan pengembangan
kurikulum mulai tahun 2013 diterapkan pada Kelas I, IV,
VII dan X secara serentak se Indonesia. Dan tahun 2016
baru secara keseluruhan siswa menerima kurikulum
tahun 2013.
30
7. Apakah kunci keberhasilan implementasi kurikulum
2013 ?
1. Ketersediaan Buku Pegangan Pembelajaran bagi
siswa dan guru.
2. Ketersediaan buku pedoman penilaian
3. Adanya kesiapan guru dalam implementasi kurikulum
4. Adanya dukungan manajemen (Kepala Sekolah,
Pengawas dan Tenaga Administrasi)
5. Adanya dukungan dari iklim sekolah dan budaya
akademik.
6. Bagaimana alokasi muatan lokal dalam kurikulum
2013?
Muatan lokal dalam kurikulum 2013 dialokasikan melalui
mata pelajaran seni budaya.
31
7. Apakah dasar yuridis pelaksanaan muatan lokal
Bahasa Jawa di Jawa Tengah?
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 33 ayat 2
mengamanatkan bahwa bahasa daerah dapat
digunakan sebagai bahasa pengantar dalam tahap
awal pendidikan apabila diperlukan dalam
penyampaian pengetahuan dan/atau keterampilan
tertentu.
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu
Kebangsaan, pada pasal 42 ayat 1 mengamanatkan
bahwa Pemerintah Daerah wajib mengembangkan,
membina, dan melindungi bahasa dan sastra daerah
agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya
dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan
perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagian
dari kekayaan budaya Indonesia.
3. Berdasarkan Permendiknas nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar
32
dan Menengah, jam pelajaran Muatan Lokal
teralokasi sebanyak 2 (dua) jam pelajaran.
4. Peraturan Daerah Jawa Tengah nomor 9 Tahun 2012
tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa
mengamanatkan bahwa mata pelajaran Bahasa Jawa
wajib diajarkan di sekolah.
5. Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah
nomor : 423.5/5/2010 dan nomor 423.5/27/2011
tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal
Bahasa Jawa, Bahasa Jawa telah ditetapkan sebagai
Muatan Lokal di Jawa Tengah yang diberikan untuk
jenjang SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan
SMA/SMALB/SMK/MA. Dengan terbitnya SK
Gubernur tersebut, saat ini semua jenjang
pendidikan di Jawa Tengah telah melaksanakan
mata pelajaran bahasa Jawa sebagai Muatan Lokal
Wajib di Tingkat Provinsi.
6. Bagaimanakah kesiapan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam pengembangan Kurikulum 2013?
33
Pada prinsipnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap
melaksanakan pengembangan Kurikulum 2013 dengan
tahapan :
1. Sosialisasi pengembangan Kurikulum 2013 kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota, satuan pendidikan dan
pemangku kepentingan pendidikan;
2. Pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan;
3. Optimalisasi peran Pengawas dan Tim Pengembang
Kurikulum Provinsi dan Kabupaten/Kota.
4. Penyiapan dokumen terkait dengan pengembangan
Kurikulum 2013
5. Gubernur Jawa Tengah menyiapkan surat kepada
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait agar
dialokasikan jam pelajaran Muatan Lokal Bahasa
Daerah (Jawa).
Khusus terkait dengan mata pelajaran muatan lokal
Bahasa Jawa, pada tahun 2013 akan dilaksanakan :
34
1. Melakukan analis dan kajian untuk penyusunan
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan mata
pelajaran seni dan bahasa Jawa pada semua
jenjang pendidikan (SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs
dan SMA/SMALB/SMK/MA).
2. Melakukan pelatihan pendidik untuk menyusun
dokumen kurikulum untuk mata pelajaran Seni
Budaya (yang di dalamnya mengintegrasikan mata
pelajaran seni dan bahasa Jawa).
3. Apa harapan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah dalam rangka pengembangan Kurikulum
2013?
1. Dalam masa Uji Publik, masyarakat dipersilahkan
memberikan masukan ke Kementrian Pendidikan
Nasional terkait substansi kurikulum.
2. Para pendidik, tenaga kependidikan, Kepala Sekolah
dan pengawas diharapkan dapat menyiapkan diri
untuk proses pelaksanaan kurikulum dengan
35
meningkatkan kapasitasnya masing-masing. Para
pendidik perlu mengembangkan keterampilan
mengembangkan metode pembelajaran yang aktif
dan menguasai materi pelajaran dengan baik. Kepala
Sekolah meningkatkan manajemen dan
kepemimpinan sekolah dan para pengawas
menyiapkan model supervisi yang efektif.
3. Kepada masyarakat diharapkan tetap memantau
perkembangan belajar putra-putrinya, memberikan
dukungan positif bagi proses pembelajaran di
sekolah dan menjadi partner/mitra yang baik bagi
sekolah.
SELAMAT DAN SUKSES
36
Top Related