i
BUKU PANDUAN MONITORING DAN EVALUASI
(MONEV) SUMBER DAYA MANUSIA
STIKes PANTI WALUYA MALANG
TAHUN 2020
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya sehingga penyusunan
Buku Pedoman Monitoring dan Evaluasi Sumber Daya Manusia (SDM) Panti Waluya Malang
tahun 2020 dapat disusun dan diterbitkan. Secara garis besar buku ini bertujuan untuk
memberikan pedoman tentang pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Sumber Daya Manusia
sehingga pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dapat dilaksanakan sesuai dengan Standar.
Kami mengucapkan terima kasih kami kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan buku pedoman ini. Penyusunan Buku ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
kami mohon saran dan kritik dari berbagai pihak. Semoga buku ini dapat memenuhi sasaran
dan bermanfaat dalam memperlancar penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi Sumber Daya
Manusia.
Malang, September 2020
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Cover……………………………………………………………………………………..
Halaman Pengesahan……………………………………………………………………
Kata Pengantar…………………………………………………………………………
Daftar isi…………………………………………………………………………………
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………
1.2 Tujuan dan Manfaat Monev……………………………………………………….
BAB II Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi…………………………………………..
2.1 Prinsip-prinsip Monev………………………………………………………………
2.2 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Monev…………………………………
2.3 Pelaksanaan Monev………………………………………………………………….
BAB III Sistem Pelaporan Monitoring dan Evaluasi Sumber Daya Manusia…………...
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………..
4.1 Kesimpulan
I
ii
iii
iv
1
1
2
3
3
4
4
14
15
15
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Waluya sebagai institusi pendidikan tinggi, memiliki
Sumber Daya Manusia yang memiliki kewajiban untuk melakukan tridarma perguruan tinggi
yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Usaha untuk
pencapaian kewajiban tersebut maka STIKes Panti Waluya dalam hal ini adalah Satuan
Penegendali Mutu Internal harus selalu melakukan monitoring dan evaluasi. Upaya tersebut
dimulai dari menyusun rencana stategis jangka panjang 5 tahunan yang memuat penetapan
visi, misi dan tujuan organisasi. Visi, misi dan tujuan strategis organisasi merupakan
komitmen bersama seluruh sumber daya manusia di STIKes Panti Waluya untuk
mewujudkannya. Rencana strategis selanjutnya dijabarkan dalam rencana operasional satu
tahunan yaitu dengan menjabarkan Visi, misi dan tujuan menjadi sasaran jangka pendek dan
program-program kegiatan.
Berbagai program yang telah dan akan dilaksanakan memerlukan peningkatan kinerja
pimpinan dan seluruh staf baik dalam sistem perencanaan, pelaksanaan maupun
evaluasinya. Keberhasilan suatu program dapat dilihat dari kesesuaian antara perencanaan dan
pelaksanaannya, terukur atau akuntabel hasilnya, serta ada keberlanjutan aktivitas yang
merupakan dampak dari program itu sendiri. Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi
(monev) maka keberhasilan, dampak dan kendala pelaksanaan suatu program dapat diketahui.
Ditinjau dari aspek pelaksanaan, monev memerlukan keterampilan petugas. Petugas adalah
seorang evaluator yang terampil untuk mengumpulkan berbagai data yang sesuai dengan tujuan
monitoring dan evaluasi. Selain itu, kejujuran, keuletan, dan penguasaan pengetahuan tentang
monitoring dan evaluasi menjadi tututan kualifikasi petugas. Bila ditinjau dari aspek sistim
monitoring dan evaluasi, maka staf yang terlibat dalam kegiatan ini harus mampu
merencanakan, menyiapkan, melaksanakan dan melaporkan seluruh kegiatan monitoring dan
evaluasi.
2
1.2 Tujuan dan Manfaat Monev
Tujuan monitoring dan evaluasi (monev) ini adalah memberi pemahaman tentang langkah-
langkah persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil evaluasi program. Hasil
monev merupakan informasi berharga yang dapat dijadikan pedoman bagi pimpinan untuk
mengambil keputusan pengembangan organisasi yang dipimpinnya.
Manfaat hasil monev menjadi acuan untuk meningkatkan keterampilan petugas monev
dalam mengumpulkan data akurat tentang pelaksanaan program yang dimonitoring
dan dievaluasi sehingga hasil analisisnya dapat dijadikan bahan penyusunan rekomendasi yang
mendasari suatu kebijakan pimpinan.
3
BAB II
PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI
Perbedaan antara monitoring dan evaluasi adalah monitoring dilakukan pada saat program
masih berjalan sedangkan evaluasi dapat dilakukan baik sewaktu program itu masih berjalan
ataupun program itu sudah selesai. Atau dapat juga bila dilihat dari pelakunya, monitoring
biasanya dilakukan oleh fihak internal sedangkan evaluasi dilakukan oleh fihak internal
maupun eksternal. Evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh fakta atau kebenaran dari suatu
program beserta dampaknya, sedangkan monitoring hanya melihat keterlaksanaan program,
faktor pendukung, penghambatnya. Bila dilihat secara keseluruhan, kegiatan monitoring dan
evaluasi ditujukan untuk pembinaan suatu program.
2.1 Prinsip-prinsip Monev
Pada pelaksanaannya, monev haruslah dilakukan dengan prinsip-prinsip seperti berikut
ini:
1. Berorientasi pada tujuan
Monev hendaknya dilaksanakan mengacu pada tujuan yang ingin dicapai. Hasil
monev dipergunakan sebagai bahan untuk perbaikan atau peningkatan program
pada evaluasi formatif dan membuat jastifikasi dan akuntabilitas pada evaluasi
sumatif.
2. Mengacu pada kriteria keberhasilan
Monev seharusnya dilaksanakan mengacu pada kriteria keberhasilan program
yang telah ditetapkan sebelumnya. Penentuan kriteria keberhasilan dilakukan
bersama antara para evaluator, para sponsor, pelaksana program (pimpinan dan
staf), para pemakai lulusan (konsumen), lembaga terkait (dimana peserta kegiatan
bekerja).
3. Mengacu pada asas manfaat
Monev sudah seharusnya dilaksanakan dengan manfaat yang jelas. Manfaat
tersebut adalah berupa saran, masukan atau rekomendasi untuk perbaikan program
program yang dimonev atau program sejenis di masa mendatang.
4. Dilakukan secara obyektif
4
Monev harus dilaksanakan secara objektif. Petugas monev dari pihak eksternal
seharusnya bersifat independen, yaitu bebas dari pengaruh pihak pelaksana
program. Petugas monev internal harus bertindak objektif, yaitu melaporkan
temuannya apa adanya.
2.2 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Monev
Dalam kegiatan monev proses pengumpulan data merupakan suatu hal yang sangat penting.
Pengumpulan data ini merupakan suatu kegiatan yang terkait dengan keadaan real di lapangan
(empiris). Hasil pengumpulan data ini digunakan untuk penyimpulan pada kegiatan penelitian,
termasuk di dalamnya monitoring dan evaluasi (monev).
Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan terstandarkan untuk memperoleh
data dalam suatu penelitian. Dalam pemilihan metode penelit ian, selalu tergantung pada
permasalahan penelitian yang akan dipecahkan dan jenis data yang akan dikumpulkan.
Masalah penelitian menentukan jenis data yang diperlukan, dan jenis data ini memandu
pemilihan metode atau cara pengumpulan data. Pada monev metode pengumpulan data yang
digunakan adalah: survai, observasi, dokumentasi, wawancara, dan isian singkat (angket
terbuka).
2.3 Pelaksanaan Monev
Pelaksanaan monev pada Kriteria Sumber Daya Manusia (SDM) meliputi Dosen dan Tenaga
Kependidikan, untuk Dosen terdiri dari Tri Dharma yang meliputi:
1. Pendidikan
Mengacu pada Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi Meliputi;
1. Perencanaan
Perencanaan Proses Pembelajaran meliputi:
a. disusun untuk setiap mata kuliah dan
b. disajikan dalam rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain yang
ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam
5
kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam
program studi.
c. RPS atau istilah lain paling sedikit memuat:
a. nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen
pengampu;
b. capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;.
kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan;
c. bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;metode
pembelajaran;
d. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran;
e. pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas
yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;
f. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan daftar referensi yang digunakan.
d. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
a. berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen,mahasiswa, dan sumber
belajar dalam lingkungan belajar tertentu.
b. dilaksanakan sesuai RPS atau istilah lain
c. yang terkait dengan penelitian mahasiswa wajib mengacu pada Standar
Nasional Penelitian.
d. yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa wajib
mengacu pada Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.
Standar proses pembelajaran dipaparkan dalam 6 indikator, yaitu karakteristik proses
pembelajaran mahasiswa, pemenuhan metode pembelajaran bagi mahasiswa, penugasan
terstruktur, proses pembelajaran laboratorium, skill test mahasiswa praktikan, kegiatan
ekstrakurikuler mahasiswa. Proses Pembelajaran Melalui Kegiatan Kurikuler:
- wajib dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan dengan
beban belajar yang terukur.
- wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah
untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian
pemenuhan CP lulusan.
6
-
Metode Pembelajaran
Pemilihan metode pembelajaran yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan.
Standar evaluasi proses pembelajaran ialah metode pembelajaran bagi mahasiswa. Evaluasi
penilaian pembelajaran dipaparkan dalam 6 indikator, yaitu prinsip penilaian pembelajaran,
pelaksanaan penilaian kemampuan kognitif, penerimaan soal UTS dan UAS, koreksi lembar
jawaban UTS dan UAS, penyerahan nilai UTS dan UAS, dan pengelolaan penilaian
pembelajaran. Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian
proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Cakupan penilaian proses dan hasil belajar:
- prinsip penilaian;
- teknik dan instrumen penilaian;
- mekanisme dan prosedur penilaian;
- pelaksanaan penilaian;
- pelaporan penilaian; dan
- kelulusan mahasiswa.
Prinsip Penilaian
Prinsip penilaian harus mencangkup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel dan
trasnparan yang dilakukan secara terintegrasi.
2. Penelitian
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan unsur pelaksanaan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Waluya Malang yang mempunyai tugas
mengkoordinasikan, memantau, dan meniali pelaksanaan kegiatan penelitian yang
dilakukan secara kelompok maupun perorangan. Pengelolaan program penelitian harus
terus ditingkatkan agar persiapan yang dilakukan oleh para dosen sebagai peneliti mulai
dari penyusunan laporan hasil penelitian kualitas semakin baik dan peluang untuk
memperoleh dana penelitian eksternal juga semakin tinggi.
Maka dari itu, Penelitian di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Waluya Malang
diharapkan dapat mengelola penelitian yang memenuhi standar yang telah
dijelaskan dalam Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
7
Pendidikan Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian sebagai berikut:
1. Standar hasil penelitian, yaitu mencakup kriteria minimal tentang: a) mutu
hasil penelitian; b) diarahkan untuk m.engembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa; c)
semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode
ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik; d)
terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan serta memenuhi ketentuan dan
peraturan di perguruan tinggi; e) tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau
tidak membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan
dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dipaten kan, dan/atau cara lain
yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.
2. Standar isi penelitian, yaitu merupakan kriteria minimal yang
meliputi: kedalaman dan keluasan materi penelitian dasar dan penelitian
terapan; b) berorientasi pada luaran penelitian yang berupa penjelasan atau
penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model, atau
postulat baru; c) orientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi
masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri; d) mencakup materi kajian khusus
untuk kepentingan nasional; dan e) memuat prinsip-prinsip kemanfaatan,
kemutahiran, dan mengantisipasi kebutuhan masa mendatang.
3. Standar proses penelitian, yaitu meliputi: a) kegiatan penelitian yang terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan; b) memenuhi kaidah dan metode ilmiah
secara sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik; c)
mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, ke sehatan, kenyamanan,
serta keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan; d) penelitian yang dilakukan
oleh mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas akhir, skripsi, tesis, atau
disertasi, selain harus memenuhi ketentuan dan juga harus mengarah pada
terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan serta memenuhi ketentuan dan
peraturan di perguruan tinggi.
4. Standar penilaian penelitian, yaitu merupakan kriteria minimal penilaian
yang meliputi: a) proses dan hasil penelitian yang dilakukan secara terintegrasi
dengan prinsip penilaian paling sedikit edukatif, objektif, akuntabel, dan transparan
yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh
8
semua pemangku kepentingan; b) harus memperhatikan kesesuaian dengan standar
hasil, standar isi, dan standar proses penelitian; c) penggunaan metode dan
instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja
proses dan pencapaian kinerja hasil penelitian dengan mengacu ketentuan dan
peraturan di perguruan tinggi.
5. Standar peneliti, merupakan kriteria minimal peneliti yang meliputi: a)
kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian; b) kemampuan tingkat
penguasaan metode penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek
penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian yang
ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil penelitian; c) menentukan
kewenangan melaksanakan penelitian diatur dalam pedoman rinci yang dikeluarkan
oleh Direktur Jenderal.
6. Standar sarana dan prasarana penelitian, merupakan kriteria minimal: a) sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian
dalam rangka memenuhi hasil penelitian; b) sarana perguruan tinggi yang
digunakan untuk memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait dengan bi dang
ilmu program studi serta dapat dimanfaatkan juga untuk proses pembelajaran dan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat; c) memenuhi standar mutu, keselamatan
kerja, kesehatan, kenyamanan, danbkeamanan peneliti, masyarakat, dan
lingkungan.
7. Standar pengelolaan penelitian, merupakan kriteria minimal tentang: a)
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan
kegiatan penelitian; b) pengelolaan penelitian sebagaimana dimaksud
dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untuk
mengelola penelitian seperti lembaga penelitian, lembaga penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, atau bentuk lainnya yang sejenis sesuai dengan
kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi.
8. Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian, yaitu: a) kriteria minimal sumber
dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian yang berasal dana
penelitian internal perguruan tinggi, pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain
baik di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat; b) digunakan untuk
membiayai perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengendalian
penelitian, pemantauan dan evaluasi penelitian, pelaporan hasil penelitian, dan
diseminasi hasil penelitian; c) dana pengelolaan penelitian wajib disediakan oleh
9
perguruan tinggi digunakan untuk membiayai manajemen penelitian (seleksi
proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan penelitian, dan diseminasi hasil
penelitian), peningkatan kapasitas peneliti, dan insentif publikasi ilmiah atau
insentif Hak Kekayaan Intelektual (HKI); e) perguruan tinggi tidak dibenarkan
memotong dana penelitian yang diterima oleh para peneliti.
Adanya unsur-unsur diatas, buku ini di buat untuk pedoman bagi para dosen untuk
mengajukan usul program, evaluasi, pemantauan dan pelaporan. Hal ini sejalan dengan upaya
peningkatan mutu dan relevasi penelitian oleh perguruan tinggi. Diharapkan buku ini dapat
mempelancar pertanggungjawaban administrasi kreativitas para pengusul kegiatan. Atas
terbitnya buku Panduan Pelaksanaan Penelitian ini kami menyampaikan ucapan terimkasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada semua anggota tim penyusun yang memulai.
3. Pengabdian Masyarakat
Pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Panti Waluya Malang diarahkan untuk :
amewujudkan keunggulan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan
tinggi;
b. meningkatkan daya saing perguruan tinggi di bidang penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat pada tingkat nasional dan internasional;
c. meningkatkan angka partisipasi dosen dalam melaksanakan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang bermutu;
d. meningkatkan kapasitas pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
di perguruan tinggi; dan
e. memfungsikan potensi perguruan tinggi dalam menopang daya saing bangsa.
1. Tahap Pengelolaan Penelitian
Pada umumnya, peroses kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang disetujui untuk dapat didanai meliputi pengusulan, seleksi, pelaksanaan dan
pelaporan sebagaimana ditunjukkan pada gambar dan tabel berikut:
Pengajuan
Proposal kepada
Ketua LPPM
Desk Evaluasi
Proposal
Pengajuan
Proposal kepada
Ketua LPPM
Seminar proposal oleh peneliti/
pelaksana dengan dihadiri oleh
reviewer internal
10
Gambar 2.1 Alur Kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
2. Tahap pengumuman
Perguruan Tinggi menginformasikan penerima usulan kepada dosen atau penelitian
di lingkup kerjanya masing-masing.
3. Tahap Pengusulan
a. Pengusulan dilakukan oleh dosen Peneliti dengan mengajukan kepada Ketua
LPPM.
b. LPPM berkoordinasi dengan Pudir I dan reviewer internal untuk menentukan
jadwal seminar pembahasan proposal.
c. LPPM mengumkan jadwal seminar pembahasan dan penelitian proposal
kepada peneliti.
4. Tahap Penyeleksi
Seleksi proposal penelitian akan dilakukan dengan seminar pembahasan
proposal penelitian Ketentuan dalam seleksi proposal ini adalah sebagai berikut:
1. Seminar pembahasan proposal penelitian dilakukan oleh tim pengusulan yang
bersangkutan
2. Ketua Pengusulan apabila berhalangan dapat diwakilkan oleh anggota pada saat
pembahasan dan anggota tersebut haeus memenuhi persyaratan dengan
persetujuan Ketua LPPM/Pudir I/Direktur.
3. Riviewer internal memberikan penilaian sesuai dengan kriteria dan format yang
berlaku di perguruan tinggi.
4. Reviewer mengumumkan hasil penilaian seminar proposal.
5. Tahap Penunjukan
Tahap penunjukan untuk menentukan penelitian dan tim peneliti yang akan ditetapkan
dengan mekanisme penugasan. Mekanime penugasan ini diperuntukkan bagi peneliti
yang dipandang strategis sesuai kompetensi:
a. Peneliti ditugaskan untuk melakukan penelitian sesuai dengan surat penugasan
Perbaikan
proposal
Pelaksanaan
PPM
Monitoring dan
evaluasi internal
Pelaporan hasil
PPM
Desiminasi
Hasil PPM
11
dari ketua LPPM.
b. Peneliti menyampaikan usulan kepada Ketua LPPM sesuai penugasan.
c. Usulan peneliti dengan mekanisme penunjukkan tetap akan dinilai oleh penilai
dan/atau Reviewer untuk menilai kelayakan besaran anggaran yang dituangkan
melalui berita acara.
d. Berita acara akan diserahkan kepada Ketua LPPM sebagai dasar pertimbangan.
6. Tahap Penetapan
Penetapan usulan yang layak didanai diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Ketua STIKes Panti Waluya Malang menetapkan judul penelitian berdasarkan
hasil seleksi;
b. Besaran biaya yang ditetpkan merupakan harga output sub keluaran penelitian;
c. Penetapan usulan penelitian yang didanai diinformasikan melalui Ketua LPPM
yang sudah diketahui oleh Ketua STIKes Panti Waluya Malang.
7. Tahapan Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan penelitian diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan penelitian dilakukan setelah usulan penelitian ditetapkan dan
diumumkan oleh Ketua LPPM
b. Kontrak penelitian dilakukan setelah usulan penelitian ditetapkan dan diumumkan
melalui Ketua LPPM
c. Penandatangan kontrak penelitian dilakukan segera setelah pengumuman
penetapan penerimaan usulan.
d. Peroses pendatangan kontrak dan pencairan dana penelitian sesuai pengarahan
dari Ketua LPPM
e. Ketua LPPM akan memberikan surat penugasan kepada ketua peneliti.
f. Pelaksanaan penelitian sesuai dengan kontrak penelitian.
8. Tahap Pengawasan
Sasaran pengawasan meliputi peneliti dan penyelenggara penelitian yang
mengikuti sebagai berikut:
a. Monitoring dan Evaluasi peneliti
12
b. Pengawas pelaksanaan peneliti wajib dilakukan oleh LPPM dalam bentuk kegiatan
monitoring dan evaluasi
c. Hasil monitoring dan evaluasi tersebut digunakan sebagai dasar pertimbangan
untuk keberlanjutan penelitian pada tahun berjalan dan pengusulan penlitian pada
tahun akademik berikutnya.
d. Setiap peneliti wajib melaporkan pelaksanaan penelitiannya kepada LPPM berupa:
1. Satu buah laporan hasil penelitian
2. Luaran yang telah dihasilkan dari pelaksanaan penelitian sesuai dengan yang
tertulis diproposal/usulan.
9. Tahap Pelaporan
Peneliti berkewajiban memberikan laporan kemajuan, laporan akhir tahun, dan laporan
akhir penelitian mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. Ketua Tim Peneliti wajib melaporkan kemajuan aktivitas penelitian, dan catatan
harian aktivitas penelitian sesuai waktu yang ditentukan.
b. Kemajuan data penelitian dan catatan harian aktivitas penelitian akan dilaporkan
oleh ketua LPPM kepada Ketua STIKes Panti waluya Malang.
c. Ketua Tim penelitian wajib membuat Laporan Akhir Tahun Penelitian.
10. Tahap Penilaian Hasil Penelitian
Tahap penilaian hasil penelitian mengikuti ketentuan sebagai berikut.
a. Peneliti wajib menyampaikan laporan hasil penelitian yang merupakan laporan
akhir pelaksanaan penelitian dan rancangan luaran hasil penelitian lainnya yang
telah dijanjikan kepada LPPM.
b. Penilaian dilakukan oleh Penilai dan Reviewer keluaran peneliti untuk menilai
kelayakan atas pelaksanaan penelitian berdasarkan laporan hasil penelitian dan
rancangan luaran hasil penelitian lainnya.
c. Komite Penilaian dan/atau reviewer Keluaran Penelitian memberikan rekomendasi
kepada LPPM berupa hasil penilaian yang terdiri atas:
1. Presentase tingkat keberhasilan penilaian sesuai dengan usulan yang dijanjikan;
2. Saran dan masukan terkait kesesuian anggaran penelitian yang telah diberikan
terhadap hasil penelitian;
3. Saran dan masukan terkait keberlajutan penelitian; dan
4. Rekomendasi untuk mendapatkan biaya luaran tambahan.
5. Pelaksanaan kontrak penelitian yang sesuai dengan kaidah ilmiah dan ketentuan
13
kontrak penelitian tidak dapat dinyatakan gagal. Penilaian tentang pemenuhan
kaidah ilmiah kontrak penelitian dilakukan berdasarkan rekomendasi reviwer
keluaran penelitian.
6. Hasil penilaian dan rekomendasi dituangkan dalam berita acara untuk
disampaikan kepada LPPM.
11. Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat
Secara umum tahapan penelitian sebagaimana dijelaskan di atas berlaku juga
pada pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian diatas berlaku
juga pelaksaan pengabdian kepada masyarakat. Pengelolaan pendaan pengabdian
kepada masyrakat mengikuti pola pendaan penelitian
Pelaksanaan Monev Pada Kriteria Sumber Daya Manusia (SDM) untuk tenaga kependidikan
Berdarkan:
1. Tugas dan fungsi Masing-masing divisi
2. Berdasarakan penilaian DP3 yang dilakukan setiap semesternya
3. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tenaga kependidikan.
4. Melakukan evaluasi terhadap hasil pemantauan bersama dengan semua pihak yang
bertanggungjawab untuk memenuhi isi standar penempatan dosen dan tenaga
kependidikan.
5. Melakukan perbaikan terhadap pelaksanaan pemenuhan standar penempatan dosen
dan tenaga kependidikan berdasarkan hasil evaluasi.
14
BAB III
SISTEM PELAPORAN MONEV
Sistem pelaporan monev dilakukan dilakukan setiap semester di lakukan oleh kepala divisi
masing-masing atau berkoordinasi dengan system penjaminan mutu internal.
Penilaian monev dosen berdasarkan tri dhrama yaitu:
a. Pembelajaran
b. Penelitian
c. Pengabdian masyarakat
Sedangan untuk tenaga kependidikan berdasarkan tupoksi atau tugas dan fungsi masing-
masing difisi, serta penilaian DP3
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Monitoring dan evaluasi memberi pemahaman tentang langkah-langkah persiapan,
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil evaluasi program, hasil analisisnya
monev dapat dijadikan bahan penyusunan rekomendasi yang mendasari suatu
kebijakan pimpinan.
2. Pelaksanaan monev pada Kriteria Sumber Daya Manusia (SDM) meliputi Dosen
berdasarkan Tri Dharma yang meliputi dan Tenaga Kependidikan berdasarkan tupoksi
dan penilaian kinerja memalui DP3
1
Top Related