7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 1/54
BUKU PANDUAN
BALANCE OF PLANT
UNIT PEMBANGKITAN MUARA TAWAR
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 2/54
2
Desalination Plant
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 3/54
3
A. Pengertian Desalination Plant
Desalination Plant adalah suatu proses Evaporasi, dimana air laut berubah
menjadi air tawar melalui media pertukaran panas. Air dari proses produksi
Desalination Plant ditampung di RAW Water Tank dengan syarat air tersebutconduktivitynya dibawah 20 µs / Cm. Kapasitas Raw Water Tank adalah 1500
KL. Air dari hasil produksi desalination digunakan untuk :
Cooling & sealing pompa – pompa di BOP disuply oleh Service Water
Pump.
Air penambah injeksi kimia di Desalination dan Aux. Boiler di supply oleh
Service Water Pump
Untuk keperluan WTP disuply oleh Destilate Pump.
Untuk pemadam kebakaran dipompa oleh Diesel Fire Engine & ElectricFire Pump.
Dalam proses Desalination Plant media pemanasnya didapat dari uap ( Steam ),
uap tersebut disupply dari HP Aux. Steam Header atau melalui Aux. Boiler
yang akan masuk ke Brine Heater. Temperatur uap untuk Desalinatiaon Plant
adalah 1700 Cel dengan Pressure 6,5 Bar.
B. BAGIAN– BAGIAN UTAMA DESALINATION
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 4/54
4
1. DSWP ( Desalination Supply Water Pump ) 13. Condensat Tank
2. Strainer 14. Condensat Pump
3. Brine heater 15. Drine Cooler
4. Flash Chamber 16. Ejector Condensor
5. Chemical Tank 17. Ejector
6.
Chemical Injection Pump 18. Desuperheater
7. Demister 19. Sensor Conduktivity
8. Distilate Chamber 20. Three Way Valve
9. Destilate Tank 21. Condensate Level
10. Destilate Pump Online Dump Valve
11. Brine Chamber 22. Destilate Level Online
12. Brine Blowdown Pump Dump Valve23. Sea Water Feed Flow
C. FUNGSI BAGIAN – BAGIAN UTAMA DESALINATION
PLANT
DSWP ( Desalination Supply Water Pump )
Suatu pompa mensupply air laut dari water intake menuju tube – tube
condensor evaporator dengan tekanan 5 –6 Bar.
Strainer
Digunakan untuk menyaring air laut yang akan masuk ke desalination plant.
Brine Heater.Suatu tempat / alat yang akan digunakan untuk pertukaran panas antara uap
panas dengan air laut dalam system Desalination Plant.
Flash Chamber
adalah suatu peralatan yang berfungsi sebagai Evaporator ( penguapan air
laut ) dan Demister ( menyaring uap yang akan terkondensasi ).
Chemical Tank
Sebagai tempat penampung larutan chemical yaitu Kc 550 dan Belite m.18.
Kc 550 untuk anti scale / mencegah pengerakan dan pembentukan garam,
dan belite M.18 untuk anti foam / mengurangi gelembung – gelembung air
laut.
Chemical Injection Pump
Untuk menyuplay larutan Chemical dengan tekanan 6 bar menuju sisi masuk
air laut pada Desalination plant.
Demister
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 5/54
5
Untuk menyaring uap agar titik – titik air laut tidak terbawa bersama uap air
dalam Flash Chamber / Evaporator.
Destilate Chamber/Tray Condensasi
Sebagai tempat untuk menampung air yang terkondensasi oleh Tube–tube
Condensor Evaporator.
Destilate Tank
Sebagai tempat untuk menampung air kondensasi yang dihasilkan oleh tiap-
tiap stage (stage 1-20) untuk kemudian dipompa oleh Destilate Pump dengan
pressure 4,5 Bar ke Raw Water Tank.
Destilate Pump
Untuk memompa / suplay air dari destilate tank menuju ke raw water tank.
Brine Chamber
Untuk menampung air laut yang tinggi konsentrasinya / banyak mengandung
garam yang akan mengalir ke Brine Blowdown Tank kemudian dipompa
oleh Brine Blowdown Pump ke laut. Brine Blowdown Pump
Untuk memompa air laut yang meninggalkan siklus / system yang menjadi
tinggi konsentrasinya akibat penguapan, air tersebut dibuang ke laut.
Condensate Tank
Sebagai tempat untuk menampung air condensate dari uap yang
terkondensasi di brine heater.
Condensate Pump
Untuk memompa air kondensasi dari Condesate Tank menuju ST. 14 atau
Aux. Boiler dengan terlebih dahulu melewati Drain Cooler.
Drain Cooler
Sebagai tempat untuk mendinginkan air condensate dengan media air laut.
Ejector Condensor
Untuk mendinginkan uap dari proses ejector system sebelum dibuang ke
udara bebas, media pendinginnya air laut.
Ejector
Untuk membuat dan menjaga Vacum pada Flash Evaporator / Chamber –
0,94 Bar Gauge dengan tekanan uap 4,5 Bar, dengan cara membuang udara
yang terkandung dalam uap akibat proses kondensasi serta untuk
mempercepat penguapan. Desuperheater
Suatu Spray Nozzle yang terpasang line pipa uap yang menuju ke Brine
Heater untuk menormalkan temperatur uap.
Sensor Condensate
Sebagai Sensor Conductitvity dimana batasan yang diijinkan untuk
Condesate adalah 2 µs / Cm dan Destilate 20 µs/Cm.
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 6/54
6
Three Way Valve
Sebagai pembagi aliran condensate dimana posisi 0 % menuju Flash Box (
Hot Well ST 14 dan 100 % menuju AUX. Boiler.
Condensate Level Online Dump Valve
Untuk mengatur aliran Air Condensate dan aliran Dump, sehingga level
Condensate Tank tetap stabil ( 50 % ).
Destilate Level Online Dump
Untuk mengatur aliran Air Destilate dan aliran Dump ,sehingga level
Destilate Tank tetap stabil (50 % ).
Sea Water Feed Flow
Untuk mengatur jumlah aliran air laut yang masuk ke Flash Evaporator/
Chamber.
D. PRINSIP KERJA DESALINATION PLANT
Air laut dari Water Intake dipompa oleh DSWP dengan tekanan 5-6
Bar, disaring oleh Strainer dari kotoran-kotoran yang yang ada kemudian
menuju Desalination Plant. Air laut sebelum masuk kedalam Flash Chamber
melalui Tube-tube Condensor Evaporator disaring terlebih dahulu oleh Pre
Filter (2 buah), diinjeksi larutan kimia Anti Scale dan Anti Foam. Sebagian
air laut digunakan untuk pendingin pada Ejector Condensor dan DrainCooler.
Air laut masuk melalui Tube-tube Condensor Evaporator stage 20
menuju Tube-tube Evaporator stage 1 lalu ke Brine Heater untuk
dipanaskan dengan uap laten (uap kering). Air laut kemudian masuk ke
ruang penguapan pertama/ First Stage Evaporator sampai Last stage
Evaporator. Sebagian air laut akan menguap jadi uap dan uap tersebut
disaring oleh Demister. Uap yang mengandung banyak garam akan jatuh ke
Brine Chamber. Uap yang bagus akan terkondensasi oleh Tube-tube
Condenser Evaporator menjadi air. Air tersebut ditampung di Destilate
Chamber/Tray Condensasi lalu mengalir ke Desilate Tank untuk di pompa
ke Raw Water Tank dengan pompa Destilate Pump dengan pressure 4,5 Bar
dengan ketentuan Conductivity <20 µs/ cm. Bila air tersbut Conductivity
lebih dari 20 µs/cm maka akan di Dump ke Sea Water Discharge/ laut oleh
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 7/54
7
katup Destilate Level online Dump Valve. Air laut yang tinggi
konsentrasinya/ banyak mengandung garam di Brine Chamber mengalir ke
Brine Blodown Tank dan kemudian dipompa Brine Blodown Pump dibuang
ke Sea Water Discharge/ laut.
Uap panas yang telah memanaskan air laut di Brine Heater
terkondensasi menjadi air dan di tampung di Condensate Tank.Air
tersebut akan dipompa oleh Condensate Pump dengan Pressure 4 bar
melewati Drain Cooler untuk didinginkan dan selanjutnya kembali ke ST 14/
Aux.Boiler.
System Vacum terdiri atas Ejector dan Ejector Condensor.Fungsi
Vakum adalah mempercepat proses penguapan di Modul/Flash Chamber
agar tetap stabil. Besar tekanan uap untuk Ejector adalah 4,5 bar untuk
membuat Vacum – 0,94 Bar Gauge.
E. SOP DESALINATION PLANT
1. Persiapan Star Up Desalination Plant:
a.
Auxiliary Steam Buka drain line auxiliary steam, check gorong-gorong yang dilalui
auxiliary steam bila banyak air jalankan sump pump
Buka katup supply header (14LBA50AA090)
Buka spray header (14LAB95AA090)
b. Pengaturan air hasil kondensasi Desalination Plant
Mengatur katup kondensat pada posisi hotwell, threeway valve kalau buka
100% air condensate ke auxiliary boiler, dan kalau tutup 0% ke hot well
steam turbine.
c. Desalination Plant
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 8/54
8
Cek lokal katup pompa DSWP yang akan dioperasikan, pilih Sea
Water Pump (DSWP) akan di operasikan.
Buka drain modul (7 buah)
Cek level chemical, apabila di bawah level minimum segera ajukan
permintaan ke laboratorium.
Select chemical pump yang akan di operasikan, dan buka katup inlet
dan outlet
Jalankan chemical agitator dari lokal panel
Buka sisi inlet raw water tank yang akan di isi.
2. Proses Start Up
Klik mode pada komputer pada posisi start
Pengamatan yang dilakukan saat Desalination Plant Start
No Peralatan Tindakan Fungsi & Pengamatan
1 Desalination plant StartDesal sedang Proses bisa diatur 50
- 100 % (start-up 60% )
2Sea water supply
StartMenjalankan pompa sea water
supply automatic. Pressure 6 bar
3 Sea water filling Start Suplly air laut masuk ke moduldesal pressure 4 bar
4 last stage brine level Normal Level brine normal 50 %
5Brine Blow Down
PumpStart
Bila brine level sudah normal
61st & 2nd ejector
StartSuplly steam tekanan 4,5 bar
untuk buat vacuum
7Chemical Injection
PumpStart
Check tekanan 6 bar bila tekanan
kurang check filter chemical
8 Last stage prussure600 mmhg Start Vacuum di last stage pressure -600 mmhg / -0,95 barG
9
Steam supply to brine
heater Condensate
pump
Start
Katup uap membuka dan pompa
condensate start
10Brine Heater &
condensate level Normal
Mengatur uap masuk & level
condensate, normal 50 %
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 9/54
9
11 Condensate pump Start Pompa condensate start
12
Condensate
ConducctivityOpen
Conductivy <2 mikron masuk ke
hotwell
Conductivy > 2mikronS masuk ke
evaporator
13
Condensate return to
Boiler /hot well katup
CondensateOpen
Conductivy <2 mikronS masuk ke
hotwell
Conductivy > 2mikronS masuk ke
evaporator
14Last stage distillate
level Normal
Distillate level normal 50 %
15 Distillate pump Start Pompa Distillate start
16Distillate
conductivity no highOpen
Conductivy < 20mikronS
17 Distillate feed toservice water tank
Open Conductivy < 20mikronS masukke raw water tank
18Heating steam flow /
sea water flowOpen
Pembukaan uap bertambah dan
pembukaan air laut Bertambah
19 Preset load achieved Pengaturan loadster aktif
20 Normal Operasi Normal operasi sesuai dengan
loadster
3. Proses Shut Down
Klik mode pada komputer pada posisi shut down
Pengamatan yang dilakukan saat Desalination Plant Stop
No Peralatan Tindakan Fungsi & Pengamatan
1Heating steam (steam
supply ) Close Supply uap menutup
2Condensate Pump
StopTidak ada condensasi uap pompa
stop
3 Condensate Controlvalve
Dump Posisi katup dump
4 Sea water supply Stop Pompa stop T Evaporator<35OC
5 Vernt ejector steam Stop Supply uap menutup
6 Vacuum break valve Open Katup menutup
7Brine Blowdown
pumpStop
Brine level low pomoa stop
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 10/54
10
8Chemical injection
StopTidak memerlukan injection
pompa stop
9Distillate pump
StopKarena tidak ada produk air
distillate pompa stop
10 Distillate controlvalve Dump Posisi katup dump
11 Desalination plant Stop Normal shutdown
ATAU BISA
I. PERSIAPAN START DESALINATION
Aux Steam:
Buka Drain Line Aux Steam, posisinya ada di dekat Desalination Plant 1
dalam ( 1 buah) dan sebelah utara gedung MCR 1 buah. Sebelumnya
membuka Drain-drain Aux Steam yang ada di Desalination Plant yang
manual.
Check gorong-gorong Aux Steam bila ada air sump pump dijalankan.
Buka Stop Valve (1 buah) sebelum Control Valve dan setelah Control
Valve (2 buah).
Buka katup Suply Header (14 LAB 50 AA090).
Buka Spray Header (14 LAB 95 AA090).
Tanyakan tekanan dan temperature uap pada MCR, dimana setelahtekanan uap 600 Kpa dan Temperatur 170 derajat Cel. Maka tunggu 15-
25 menit untuk membuang/ Drain Air yang ada di Line Aux Steam.
Perhatikan Three Way Valve posisi 0% kearah Hot Well ST 14 dan posisi
100% ke Aux Boiler (90 QHN 10 AA002).
Desalination Plant: Buka Drain Modul Desalination Plant yang akan dioperasikan (ada 7
buah)
Check Level Chemical Tank dan jalankan Chemical Agitator.
Buka Katup Inlet Raw Water Tank yang akan diisi.
Reset alarm yang ada di pos Desalination Plant pada Komputer .
Select Chemical Pump yang akan dioperasikan.
Select Sea Water Suply Pump (DSWP) yang akan dioperasikan.
Click Mode Selection dan Function Group harus dalam kondisi “Yes”
II. Cara Start Up Desalination Plant:
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 11/54
11
Click Mode pada komputer kemudian Click “Start”.
III. Proses atau Step saat Start Up yang perlu diperhatikan :
Sea Water Suply Pump operasi. Sea Water Feed Flow open
Chemical Pump operasi.
Check Drain Modul ( 7 buah ) bila sudah keluar air maka ditutup.
Brine Blodown Pump operasi setelah mencapai level 60 %.
Ejector Steam Pressure open dengan tekanan 4,5 bar untuk membuat dan
menjaga Vacum – 0,94 Bar Gauge.
Setelah Temperatur Flash Evaporator 65o Cel dan Level Desilate sudah
mencapai 60 % maka Desilate Pump operasi. Bila Conductivity < 20 µs/
cm maka akan masuk ke Raw Water Tank dan bila Conductivity > 20 µs/
cm maka akan di “Dump” ke Sea Water Discharge/ laut oleh DestilateLevel On line Valve.
Level Air Condensate 60 % maka Condensate Pump operasi, bila
Conductivity < 2 µs/ cm maka akan masuk ke Hot Well ST 14 dan bila
Conductivity > 2 µs/ cm maka akan di “Dump” ke Flash Evaporator oleh
Condensate Level on Line Dump Valve.
IV. Shut Down Desalination Plant :
Click Mode kemudian click “Stop”.
a. Proses atau Step saat Shut Down.
• Steam Supply Closed
• Condensate pump stop
• Destilate Pump stop
• Bila Temperatur Flash Evaporator mencapai 35 °Cel maka Vacum
Ejector stop.
• Sea Water Supply Pump Stop.
•
Desalination Plant normal Shut down
b. Pekerjaan setelah Shut Down
• Tutup Steam Suply Header (14 LAB 50 AA090)
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 12/54
12
• Tutup Stop Valve sebelum Control Valve (2 buah) dan setelah Control
Valve (1 buah).
• Tutup Katup Spray Steam (4 LAB 95 AA095)
INJECTION BAHAN KIMIA
Anti Foam ( Belite M8 ) : menghilangkan Busa untuk menghindariCarry over
Anti Scaling ( KC 550,/ POC AS2020 ) : menghindari pengerakan.
Acid ( HCl 5 % ): Membersihkan kerak yangmenempel pada sisi air laut
PENGAMATAN SELAMA OPERASI
Batasan kerja level , temperatur dan Conductivity.
Pompa kelainan suara , Vibrasi , level Pelumas dan air lincir.
Level tanki Chemical
Vacum Evaporator.
Level tanki penampung.
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 13/54
13
AUXILLIARY BOILER
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 14/54
14
I. Pengertian AUXILLIARY BOILER
Auxiliary Boiler adalah suatu peralatan pemanas air ( berupa pipa api )
yang menghasilkan uap untuk digunakan pada Desalination Plant.Auxiliary
Boiler dioperasikan jika supply steam dari HP Auxiliary Steam Header
mengalami gangguan ( Steam Turbin Trip ), sedangkan stock air yang
digunakan untuk kebutuhan pembangkit tinggal sedikit.
II. Prinsip Kerja AUXILLIARY BOILER
Air dari Feed Water Tank dipompakan oleh Feed Water Pump masuk keBoiler ( di dalam Feed Water Tank diinjeksikan bahan kimia phosphate ).
Kemudian di dalam Boiler, air dipanaskan oleh pipa – pipa pemanas ( pipa api
). Api dalam pipa – pipa tersebut dihasilkan oleh Burner. Sehingga air akan
mendidih dan menghasilkan uap panas yang bertekanan. Selanjutnya uap panas
tersebut disupply kan untuk kebutuhan Desalination Plant.
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 15/54
15
Gambar.
1. Gambaran Sederhana Aux. Boiler dan Bagian – Bagiannya
III.
Nama dan Fungsi Peralatan
a. Fuel Oil Tank ( Tanki Bahan Bakar ) 90 EGB 30 BB 001
Berfungsi untuk menampung dan mensupply bahan bakar yang
digunakan untuk proses pembakaran di Burner.
Bahan bakar HSD di dalam tanki disupply dari Bunker yang
dipompakan oleh Auxiliary Fuel Oil Pump.
b. Fuel Oil Filter ( Filter Bahan Bakar )
Berfungsi untuk menyaring bahan bakar HSD yang masuk ke Burner.
Ada 2 buah ( 1 stanby, 1 operasi ).
c.
Light Oil Pump ( Pompa Bahan Bakar ) 90 QHF 20 AP 001 / 002
Berfungsi untuk memompakan bahan bakar dari Tanki ke Burner.
Ada 2 buah ( 1stanby, 1operasi ).
d. LPG
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 16/54
16
Adalah bahan bakar yang digunakan pada saat penyalaan awal.
Flow LPG yang digunakan diatur oleh Regulator.
Terdapat Solenoid Valve yang akan menutup aliran gas LPG secara
otomatis jika Aux. Boiler sudah operasi.
e. Ignitor
adalah busi yang digunakan untuk penyalaan awal ( pemantik api ).
Ada 2 buah ( 1 Burner terdapat 1 Ignitor )
f. Blower
Berfungsi untuk mensupply udara yang digunakan untuk proses
pembakaran.
Ada 2 buah ( 1 Burner terdapat 1 Blower ).
g. Feed Water Pump 90 QHG 50 AP 001 / 002
Berfungsi untuk memompakan air dari Feed Water Tank masuk ke
Boiler.
Ada 2 ( 1 stanby, 1 operasi ).
Bekerja secara otomatis jika air dalam Boiler levelnya rendah ( water
level rendah ).
h. Feed Water Tank 90 QHG 50 BB 001
Berfungsi untuk menyimpan / menampung air yang akan dijadikan uap
di Boiler.
Disupply dari air Make Up yang dipompakan oleh Aux. Make Up Pump
( dari Make Up Tank ). Disupply dari air Condensate yang dipompakan
oleh Condensate Pump ( dari Condensate Tank ).
Juga disupply dari air Make Up yang dipompakan oleh Aux. Make Up
Pump ( dari Make Up Tank ) untuk pengoperasian awal / sebelum
Desalination Plant operasi.
Ada 1 buah tanki Feed Water.
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 17/54
17
i. Condensate Tank 90 QHG 50 BB 002
Berfungsi untuk menyimpan / menampung air Condensate yang berasal
dari Desalination Plant.
Ada 1 buah tanki Condensate.
j. Condensate Pump 90 QHG 50 AP 003 / 004
Berfungsi untuk memompakan air Condensate dari Condensate Tank
masuk ke Feed Water Tank.
Ada 2 buah yang beroperasi secara otomatis bila level Feed Water Tank
rendah.
k. Chemical Dosing System 90 QHG 30 AW 001
Berfungsi untuk menginjeksikan bahan kimia Phosphate pada air di Feed
Water Tank.
Dipompakan oleh Dosing Pump ( ada 1 buah ).
l. Venting 90 QHG 30 AA 007
Berfungsi untuk membuang gas / udara yang ada dalam Boiler. Dibuka sebelum Start Up dan ditutup setelah Aux. Boiler mencapai
Pressure 2 Bar.
m. Exhaust / Stack
Berfungsi untuk membuang gas hasil pembakaran pada Burner setelah
digunakan untuk memanaskan air dalam Boiler.
Temperatur exhaust ± 110 ºC.
n. Water Level / Water Limiter
Berfungsi untuk mengetahui level air yang dipanaskan dalam Boiler.
o. Steam Motor Valve
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 18/54
18
Adalah katup yang digunakan untuk mengalirkan uap panas yang
dihasilkan Aux. Boiler menuju ke Desalination Plant.
Terdapat Bypass Valve.
Uap dari Aux. Boiler diambil juga untuk pemanas air di Feed water
Tank.
IV. Persiapan Start Auxilliary Boiler
Check level tangki harian HSD
Buka katup bahan bakar (90QHF20AA001/AA003)
Buka katup bahan bakar yang ke burner
Check gas elpiji dan buka katupnya
Buka venting auxiliary boiler (90QHA20AA004)
Select katup kondensate ke posisi auxiliary boiler (90QHN10AA002)
Check level feed water tank.
A. Proses Start Up Auxilliary Boiler
Pindahkan switch main power pada posisi ON. Pintu panel harus tertutup
rapat, karena handle switch main power ada pada pintu panel. Pada saat
power ON buzzer/horn akan berbunyi. Pindah/reset horn keposisi 1 (0
1) dan lepaskan.
Pindahkan switch dosing pump keposisi auto. Dosing pump bekerja
berdasarkan kualitas air yang masuk ke feed water tank (buka tutup
solonoid valve)
Pindahkan switch magnetic valve 1 & 2 ke posisi auto. Magnetic valve
bekerja berdasarkan level air pada feed water tank
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 19/54
19
• Magnetic valve II off Solonoid valve II 90 QHG 50 AA 011 tutup
• Magnetic valve II on Solonoid valve II 90 QHG 50 AA 011 buka
• Magnetic valve I off Solonoid valve I 90 QHG 50 AA 010 tutup
•
Magnetic valve I on Solonoid valve I 90 QHG 50 AA 010 buka
Pindahkan select switch feed water pump I atau II ke posisi auto.
Tempatkan pre-select feed water pump ke posisi 1, 2, 3, 4 (pilih)
• 1 = Pump I On , Pump II Off
• 2 = Pump II On , Pump I Off
• 3 = Pump I On , Pump II standby
•
4 = Pump II On , Pump I standby
Pindahkan select switch pemakaian bahan bakar (Gas–O–Fuel ). Select
(pilih) oil pump ke posisi I atau 2 (I – O – 2). Lanjutkan dengan switch
light oil pump ke posisi I (O – I) tahan sampai minyak HSD sirkulasi,
kemudian lepaskan dan switch akan kembali keposisi O (tekanan = 2 bar).
Untuk penyalaan pertama diperlukan standart LPG sbb :
•
Kapasitas = 50 Kg• Tekanan = 0.7 s/d 1 Bar
• Ukuran tanki = 12 ins x 1250 mm
Pindahkan switch Purge Relax ke posisi auto. Hal ini untuk mengatur
waktu blowdown secara otomatis.
Perhatikan Disturbance Indicating. Bila masih ada lampu merah menyala,
hilangkan dengan menekan tombol reset (Lampu hijau siap operasi).
Pindahkan switch condensate pump I ke posisi auto, dan switch condensate
pump II ke posisi Readiness.
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 20/54
20
Dalam hal ini condensate pump I akan operasi bila air pada condensate
tank dalam jumlah yang cukup. Pump II akan operasi juga bila air yang di
butuhkan feed water tank dalam jumlah yang banyak
Pindahkan switch desalting regulator ke posisi auto.
Hal ini akan mendeteksi conductivity air pada boiler, continious blowdown
valve akan membuka bila conductivity air pada boiler > 2000 us/cm, dan
continious blowdown valve akan menutup bila diperoleh angka < 2000
us/cm dan ini berkaitan dengan jumlah serta kualitas dosing yang
diinjeksikan ke air boiler
Pindahkan switch compound regulator ke posisi auto.
Hal ini akan mengatur pembakaran besar sampai pada angka yang di
setting pada pressure switch. Setting point dapat di rubah pada pressure
switch 90QHA10CP002 dan compound regulator (A5). Setting point untuk
burner I & 2 = 8.5 Bar, maksudnya adalah boiler akan mati pada tekanan
8.5 Bar. Bila pressure switch gagal, maka pada tekanan 9.5 Bar boiler di
matikan oleh pressure switch limitter dan diikuti adanya alarm. Bila
keduanya gagal, pada tekanan 10 bar safety valve akan bekerja.
Penyalaan Boiler :
• Pindahkan switch operation burner ke posisi I ( O – I )
• Pindahkan switch burner control ke posisi Deblocking, lalu ke
posisi operation
Selanjutnya boiler akan operasi sampai dengan compound / cam
terbesar 1 s/d 10 atau langkah ventilasi, kemudian regulator akan menutup
Keterangan :
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 21/54
21
dari angka 10 s/d 1 dan motor burner operasi dan dideteksi oleh pressure
switch yang diatur 200 mBar .
Pada proses ini ignition gas LPG di supply 0.5 bar dan elektrik igniter
menyala serta flame intensity On digaris hijau, kemudian HSD dipasok
untuk continious running.
B. Proses Shut Down
Burner control posisi Off.
Selection of fuel posisi off.
Operation burner posisi off.
Compound regulator posisi stop.
Selection feed water pump posisi off.
Light oil pump posisi off.
Dosing pump posisi off.
Condensate pump 1 & 2 posisi off.
Katup pemanas yang ke feed water pump ditutup.
Supply steam ke desal ditutup.
CATATAN LAIN
Start Up Auxiliary Boiler
Persiapan
Check level Tanki bahan bakar ( HSD ), informasi dari MCR.
Buka katup bahan bakar ( 90 QHF 20 AA 001 / 003 ).
Buka katup bahan bakar yang ke Burner.
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 22/54
22
Check gas LPG ( Pressure 6 Bar ) dan buka Regulatornya.
Buka Venting Aux. Boiler.
Select katup Condensate Threeway Valve ke posisi Aux. Boiler ( open 100
% ). Check level Feed Water Tank ( Full ).
Jika levelnya rendah maka tambahkan air dari Make Up
Caranya :
Buka katup tangan 1, 2, dan 3 atau katup 1, 4, dan 5.
Gambar.2. Pengisian Feed Water Tank Dari Make Up Water
Check water level air dalam Boiler.
Jika levelnya rendah, tambahkan air dari Feed Water Tank dengan menjalankan
Feed water Pump pada posisi Hand ( manual ).
YANG PERLU DIOPERASIKAN DAHULU :
Operation Select Feed Water Pump “ Auto “.
Preselect Feed Water Pump “ 1 atau 2 “.
Jalankan Dosing Pump “ Hand “.
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 23/54
23
Condensate Pump 1 dan 2 “ Auto “.
Select Light Oil Pump “ 1 atau 2”.
Light Oil Pump Start “ 1 “.
PERSIAN OPERSAI BURNER
Operation SW Burner “ 1 “.
Selection Of Fuel “ Oil “.
Compound Regulator “ Auto “.
Burner Control “ Operation “.
Hal – hal yang dilakukan setelah Aux. Boiler operasi normal :
Tutup katup Venting ( 90 QHG 30 AA 007 ) bila pressure Aux. Boiler sudahmencapai 2 Bar.
Setelah pressure mencapai 5 Bar, katup Heater / pemanas untuk Feed water
Tank dibuka perlahan – lahan.
Katup Steam Supply ke Desalination Plant dibuka perlahan – lahan ( lewat
Bypass Valve, untuk menghindari kapitasi ).
Buka katup Drain pada line steam.Setelah Pressure sudah mencapai 6 Bar,
Desalination Plant siap dioperasikan.
Tindakan yang harus dilakukan dikarenakan peralatan tidak bisa control :
Engkol bahan bakar tidak mau control , Akibat nya Burner tidak mau
purging, sehingga tidak terjadi penyalaan.Cara mengatasinya Putar engkol
bahan bakar searah jarum jam, sehingga penunjukkan menurun dari angka 8
sampai Burner nyala ( pada angka 3 ).
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 24/54
24
Sebelum desalination Plant “ Online “pressure Aux. Boiler belum bisa
mengontrol, sehingga pressure cenderung naik dan Aux. Boiler akan
standby.
Aux. Boiler akan standby pada pressure 8,8 bar ( Burner mati ), dan tekanan
akan turun. Agar pressure tidak drop ( Aux. Boiler Trip ), maka Burner
harus nyala kembali. Untuk menyalakannya kembali, putar engkol searah
jarum jam sampai Burner nyala ( pada angka 3 ).
Water Limiter tidak bisa mengontrol Feed Water Pump ( level air dalam
Boiler rendah, Feed Water Pump tidak operasi ), maka akan terjadi
kerusakan pada pipa pemanas, karena tidak ada air yang dipanaskan.
Pressure steam Aux. Boiler saat Desalination Plant sudah “ Online “ akan
control yaitu : Bila level air dalam Aux. Boiler cenderung turun, maka pressure akan cenderung naik.Bila level air dalam Aux.Boiler tinggi (
setelah diisi oleh Feed Water Pump ), maka pressure akan turun.
Jika Pressure Aux. Boiler tidak bisa control, maka perlu dilakukan tindakan
sebagai berikut :Bila pressure cenderung turun, maka putar engkol bahan
bakar berlawanan jarum jam ( putar sampai ada indikasi pressure Aux.
Boiler naik ).jika pressure cenderung naik, maka putar engkol bahan bakar
searah jarum jam ( putar sampai ada indikasi pressure Aux. Boiler turun ).
CHLORINATION PLANT
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 25/54
25
1
2
3
4 5
6
7
21 4 5 6 7 SBN3
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 26/54
26
I. PENGERTIAN CHLORINATION PLANT
Chloriration Plant adalah suatu unit yang berguna untuk memproduksi Zat
Chlorine/ sodium hypochloride (NaCl) yang berguna untuk mencegah
berkembang biaknya biota laut (binatang dan tumbuhan laut) agar tidak
menempel pada sistem pendinginan pembangkit listrik yang menggunakan air
laut sebagai media pendingin.
Pada Chloriration Plant bahan baku yang digunakan adalah air laut, prinsip
dasarnya adalah air laut di pompakan ke Modul Generator/ Sechlor System lalu
diberi arus DC pada cell generator dengan aliran air laut yan tetap konstan.Reaksi kimia yang terjadi :
Reaksi kimia pada Anoda Na Cl Na+ + CL
2 CL CL2
+ 2e-
Reaksi ini menghasilkan Sodium Chloride
Reaksi kimia pada Katoda 2H2 o + 2e Na+ + CL
2 CL CL2
+ 2e-
Setalah itu ion ( OH ) berpindah ke katoda dan bereaksi dengan Na+ dan
CL mendekati anoda dan menghasikan Sodium Hypochoride (NaCL )
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 27/54
27
II. Bagian –bagian Utama Chlorination Plant
Raw Seawater Booster Pump
Lamela Clarifier / Prewater Treatment Plant
Seawater Storage Tank
Seawater Booster Pump
Seawater Strainers
Modul Generator / Seachlor System
DC Supply System
Sodium Hypochlorite Storage / Degasing Tank
Hypodosing Pump
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 28/54
28
III. Fungsi Bagian-bagian Utama
1. Raw Sea water Booster Pump
Untuk memompa air laut dari Header MCW dengan tekanan isapnya >0,5
bar yang akan dialirkan ke Lamela Clarifier/ Prewater Treatment Plant.
2. Lamela Clarifier / Prewater Treatment Plant
Untuk menyaring dan mengendapkan kotoran-kotoran partikel dari air laut
dari 3665 ppm menjadi 100 ppm, selanjutnya dialirkan ke Seawater Storage
Tank melalui line over flow dibagian atasnya.
3. Seawater Storage Tank
Untuk menampung air laut setelah mengalami proses penyaringan dan
pengendapan di lamela clarifier.
4. Seawater Booster Pump
Untuk memompa air laut dari Sea Water Storage Tank ke Modul Generator/
Sechlor system
5.
Seawater Strainers
Untuk menyaring kotoran air laut yang besarnya >0,5 mm sebelum diproses
di Modul Generator/ Seachlor System. Ada 2, 1 Stand By dan 1 operasi
pembersihannya secara otomatis bila DP >0,5 Barg atau dengan timer ( 8 jam
sekali selama 2 menit ) dikerjakan oleh Differential Pressure Transmitter.
6. Modul Generator/ Seachlor System
Untuk memproduksi larutan chlorine /sodium hypocloride chlorine dengan
proses electrolisa air laut, satu train terdiri dari 4 Generator. Dari tiap cell
generator mampu memproduksi chlorine dari air laut 2 x 100%.
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 29/54
29
7. DC Supply System
Untuk mensupply arus DC untuk proses Electrolisa air laut agar dihasilkan
larutan chlorine/ Sodium Hypochloride.
8. Sodium Hypochloride Storage/ Degasing Tank
Untuk menampung larutan Chlorine/ Sodium Hypochloride yang dihasilkan
oleh Modul Genarator/ Sechlor System dan juga melepaskan gas hidrogen ke
udara bebas ( 0,35 m3/ kg Chlorine )
9. Dosing Pump
Untuk memompakan larutan chlorine/ Sodium Hypochloride ke WaterIntake melalui control Valve dan By Pas Valve.
IV. Peralatan Bantu
Pada unit Chlorination Plant terdapat berbagai alat bantu diantaranya :
∗ Electrolyzer Cleaning System
Peralatan ini digunakan untuk membersihkan pergerakan/ deposit terutama
di Catodanya. Hal ini disebabkan karena lamanya beroperasi atau tidak
seimbangnya tegangan pada arus yang konstan/ pemakaian energi yang besar
pada air laut dan produksi Chlorine yang konstan. Pergerakan/ deposit
dibersihkan dengan larutan Hidrochloric Acid dimana larutan tersebut
dipompakan ke Modul Generator dengan pompa Hidrochloric Acid Pump.
Peralatan yang digunakan antara lain :
• Acid Storage/ Neutralization Tank
• Acid Circulation/ Waste Transfer Pump
• Na OH Storage Tank
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 30/54
30
• HCL.
∗ PI ( Pressure Indikator )
Digunakan untuk mengetahui besarnya tekanan pada :
• Discharge Raw Seawater Booster Pump
• By Pass Valve
• Discharge Seawater Booster Pump
• Dosing Pump
∗ Flow Indicator ( FI )
Untuk mengetahui jumlah aliran/ debit pada peralatan :
• Discharge Raw Seawater Booster Pump
• Discharge Seawater Booster Pump
• Modul Generator/ Sechlor System
• Discharge Dosing Pump
∗ Pressure Differential Indikator ( PDI )
Untuk mengetahui perbedaan tekanan pada Backwash Strainers
∗ Level Indikator ( LI )
Untuk mengetahui level pada :
• Seawater Storage Tank
• Sodium Hypochloride Tank
∗
Temperatur Indikator ( TI )
Untuk mengetahui temperatur pada Outlet Electrolizer Residual Chlorine
Analize Untuk mengetahui kualitas dari Chlorine Residual pada sistem air
pendingin sebelum dibuang ke laut ( Out Fool ) partikelnya 1-1,5 ppm.
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 31/54
31
∗ Hidrogen Degasing and Dilution
Untuk membuang gas hidrogen ke udara bebas dari proses electrolisa ( 0,35
m3/ kg Chlorine ).
V. Prinsip Kerja CHLORINATION PLANT
Air laut di supply dari Header MCW denga tekanan >0,5 BarG kemudian
dipompa ke Lamela Clarifier/ Prewater Treatment Plant oleh Raw Seawater
Booster Pump. Di Lamela Clarifier/ Prewater Treatment Plant air laut disaring
dan diendapkan lumpurnya yaitu dari partikel 3665 ppm menjadi 100 ppm.
Setelah itu air laut mengalir masuk ke dalam Seawater Storage Tank melalui Line
Over Flow diatasnya dan dipompa oleh Seawater Booster Pump dengan tekanan
3,3 Bar untuk diproses di Sechlor System / Modul Generator. Sebelum diproses
di Modul Generator/ Sechlor System air laut disaring oleh Seawater Strainers.
Didalam Modul Genarator/ Sechlor System air laut akan terelektrolisa dan
berubah menjadi Chlorine/ Sodium Hypochloride kemudian dialirkan ke
Hypochloride Storage Tank, disini gas hidrogen dipisahkan dari lautan Chlorine/
Sodium Hypochlorite dimana gas hidrogen dibuang ke udara bebas dan chlorine/
Sodium Hypochlorite di injeksikan ke Water Intake dengan dipompa oleh Dasing
Pump dengan press : 2,5 BarG dan Flow 130 M3/ h.
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 32/54
32
A. Start – Up Chlorination Plant
Persiapan
Buka udara control 100 %
Buka katup inlet dan outlet air lincir pompa sekitar 40 % (suplai air
dari pompa service)
Posisikan filter backwash strainer secara auto, operasinya berdasar
pada differential sisi inlet dan outlet
Buka katup suplai air laut header secara buka penuh 100 %
Buka katup venting untuk pengecekan aliran air laut
Check PI supali air laut minimal 0.5 Bar dan venting pompa – pompa
sampai air keluar dan tutup kembali
Hidupkan raw sea booster pump baik select A ataupun B dan jalankan
salah satu pompa bisa manual atau otomatis katup inlet dan outlet
dibuka, control katup yang menuju lamella bisa di set pembukaan
secara manual atau auto dengan kita set sea water pump level 50 %
setelah normal posisi control
Hidupkan sea booster pump baik select A ataupun B dan jalankan
salah satu pompa bisa manual atau otomatis katup inlet dan outlet
dibuka, control katup yang menuju hypodosing bisa di set pembukaan
secara manual atau auto dengan kita set level hypodosing 50 %
setelah normal posisi control
Hidupkan panel power DC chlorination rectifier pilih Unit 1 atau Unit
2 untuk memilih rectifier yang akan di operasikan
Start – Up
Hidupkan AC Auxilarry circuit pada panel rectifier yang akan
dioperasikan
Reset tombol lock out relay
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 33/54
33
Hidupkan panel rectifier 6.3 KV dimasukkan dari MCR apabila aliran
air laut normal
Atur DC isolator/rectifier 1,2,3,4 sesuai kebutuhan (jika : 1 MCW
pengatur rectifier : 200 ~ 400 A dan 2 MCW
operasi pengaturan rectifier : 400 ~ 600 A)
Hidupkan hypo dosing pump pilih A atau B jalankan salah satu
pompa bisa auto atau manual
Test residual chlorine pada outfall oleh laboratorium (batasan : 0.1 ~
0.3 ppm)
B. Stop Chlorination
Stop
Turunkan arus rectifier 1,2,3,4 secara perlahan – lahan hingga 0
Ampere
Informasikan ke MCR untuk off kan panel rectifier 6.3 KV
Sirkulasikan air laut pada rectifier 1,2,3,4 tunggu : +/- 15 menit
hingga temperature turun
Stop pompa sea water booster
Stop pompa hypo dosing
Tutup katup suplai air laut
Drain air yang ada pada rectifier 1,2,3,4 agar cell generator tidak
korosif
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 34/54
34
i. START–UP CHLORINATION PLANT
Hal - hal dilakukan bila akan Start Up Chlorination Plant
Persiapan
• Buka katup supply air laut dari header MCW ( 10 PAB 03AA005 )
• Perhatikan tekanan pada line pemipaan air laut yang masuk ke
Chlorination Plant > 0,5 BarG.
• Buka katup Venting bila sudah keluar air tutup kembali.
Start Up Chlorination Plant
•
Jalankan Raw Seawater Booster Pump posisi manual ( A/B )
• Jalankan Seawater Booster Pump posisi manual ( A/B )
• Chlorination System di select pada “ posisi comand ½ “
• Tekan tombol AC Auxilary Circuit “ ON “
• Tekan tombol Lock Out Relay Reset
• Minta pada MCR ( Main Control Room ) untuk memasukkan tegangan
6,3 KV
• Masukkan Breaker DC ( ON ) pada Rectifier 1,2,3 dan 4
• Atur Ampere sesuai dengan rekomendasi petugas laboratorium.
∗ Rekomendasi 1 : 200 – 400 Ampere
∗ Rekomendasi 2 : 400 – 600 Ampere
•
Check kandungan Residual Chlorine ( Petugas Laboratorium )
• Jalankan Dosing Pump.
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 35/54
35
Hal-hal yang perlu diperhatikan bila Chlorination Plant telah beroperasi :
- Level Seawater Storage Tank
- Level Hypochlorite Storage Tank
- Flow Outlet Modul Generator/ Sechlor System
- Temperatur pada Modul Generator/ Sechlor System
- Ampere
- Jumlah Flow yang diinjeksikan ke Water Intake
Shut-Down Chorination Plant
∗ Atur Ampere sampai (0)
∗ Kelarkan tegangan 6,3 K dari MCR
∗ Tunggu + 15 menit untuk pembilasan line
∗ Buka katup Drain Rectirier 1,2,3 dan 4
∗ Matikan Raw Seawater Booster Pump
∗ Matikan Seawater Booster Pump
∗ Matikan Hypo Dosing Pump
∗ Tutup katup supply air laut di header MCW
ii. TROUBLE SHOOTING
Dalam pengoperasian unit Chlorination Plant Trouble Shooting yang pernah
saya alami adalah :
a) Hypochlorite Tank Over Flow
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 36/54
36
Sebab : Jumlah produksi Chlorine/ Sodium Hypochlorite tinggi sedang
jumlah Flow Chlorine/ Sodium Hypochlorite yang ke Water
Intake rendah.
Tindakan : Atur pembukaan katup Discharge Dosing Pump yang operasi
sampai level normal kembali. Dengan pedoman “Jumlah Flow air
laut yang masuk ke tiap-tiap Modul Generator/ Sechlor System
sama dengan jumlah Flow Chlorine/ Sodium Hypochlorite yang
diinjeksikan”.
b)
Hypochlorite Tank Drop.Sebab : Jumlah produksi Chlorine/ Sodium Hypochlorite yang rendah,
sedangkan jumlah Flow Chlorine/ Sodium Hypochlorite
diinjeksikan tinggi.
Tindakan : Atur penutupan katup Discharge Dosing Pump yang operasi
sampai level normal kembali. Dengan pedoman “Jumlah Flow air
laut yang masuk ke tiap-tiap Modul Generator/ Sechlor System
sama dengan jumlah Flow Chlorine/ Sodium Hypochlorite yang
diinjeksikan”.
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 37/54
37
iii. LAIN-LAIN
∗ Data Teknik
Raw Seawater Booster Pumps :
Discharge Pressure 2.0 BarG
Flowrate 255 m3/ h
Seawater Storage Tank :
Volume Kerja 30 m3
Kapasitas 35 m3
Seawater Booster Pump :
Discharge Pressure 3.3 BarG
Flowrate 155 m3/ h
Automatic Backwash Strainer :
Filtration 500 micron Pressure Drop :
- Clean Condition 0.15 BarG
- Max ( Backwash ) 0.35 BarG
- Max ( Alarm ) 0.50 BarG
Seaclor Hypochlorite Generator :
Production Constant 120 m3/ h
DC Current 6400 A
Dc Voltage 108 V
Hidrogen Production 0.35 m3
/ kgChlorine
Sodium Hypochlorite Tank
Volume Kerja 30 m3
Kapasitas Tanki 35 m3
Dosing Pumps :
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 38/54
38
∗ Setting/ Batasan-batasan
Level Seawater Storage Tank :
Normal 3500 mm Maksimum 4000 mm
Automatic Backwash Strainer :
∗ ( Max ) Backwashing 0.35 BarG
∗ ( Max ) Alarm 0.5 BarG
Flowrate Seaclor
Hypochlorite Generator120 m
3/ h (Pertrain)
Temperatur Outlet
Electrolyzer maksimum38
0C
Hidrogen Production 0.35 M3
/ Kg ChlorineLevel Sodium Hypochlorite Tank :
Normal 3500 – 4000 mm
Maksimum 6000 mm
Chlorination Injection 130 m3/ h
Ph 0.3 – 7
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 39/54
39
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 40/54
40
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 41/54
41
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 42/54
42
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 43/54
43
WATER TREATMENT PLANT ( WTP )
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 44/54
44
I. Pengertian WTP
Water treatment plant adalah sistem pengolahan air baku / service water
menjadi air murni / air bebas mineral.Pengolahan air pada WTP
dimaksudkan untuk :
• Menghilangkan air dari kandungan mineral (Na+ , Mg
+2, K
+ , Ca
2+
dan lain-lain)
• Menghilangkan unsur-unsur asam yang ada pada air seperti :
Cl- , SO4
-2 ,PO4
-3 , S
-2
Komponen-komponen yang terkandung dalam air:
• Suspended solid
•
Dissolved gas
• Garam
• Bakteri
• Virus
• Dissolved organik
Syarat sebagai air penambah :
• Conductivity < 2 µs/cm
• Dissolved solid CaCO3 < 1 ppm
• Silica < 0,01 ppm
• pH 6,5 – 7,5
II. SISTEM WTP
Water treatment yang digunakan di UP. Muara tawar :
• Kation Exchanger, yang terdiri dari dua tangki kation, yaitu cation 1dan cation 2
• Kation anion exchanger, yaitu mixbed 1 dan mixbed 2 Mixbedexchanger dan cation exchanger dioperasikan secara kontinyu
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 45/54
45
A. REAKSI PADA ION EXCHANGER
• Penukar kation berfungsi menukar mineral yang ada di dalam airmenjadi H
+ .
•
Pada saat normal operasi reaksi kation yang terjadi adalah:
Kation Exchanger :
R – H + mA HA + mR
• Penukar anion berfungsi menukar sisa asam yang ada di dalam air
menjadi OH-. Pada saat normal operasi reaksi anion yang terjadi
adalah :
Anion Exchanger :
r – OH + HA rA + H2O
Keterangan :
R – H : Kation Excanger
r – OH : Anion Exchanger
mA : Mineral asam
m : Na+, Mg2+
A : Cl-, SO4-3,PO4-3, S-2
B. REGENERASI KATION
Reaksi kation pada saat operasi normal :
R – H + mA HA + mR
Ketika semua R – H telah berubah menjadi mR maka dikatakan
bahwa resin kation sudah jenuh dan perlu diregenerasi dengan mereaksikan
dengan HCl . Hal ini ditunjukkan nilai konductivity inlet sama dengan outletReaksinya sebagai berikut :
mR + HCl R – H + mCl
Keterangan :
– R – H : Kation Excanger
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 46/54
46
– r – OH : Anion Exchanger
– mA : Mineral asam
– m : Na+, Mg2+
–
A : Cl-, SO4-3,PO4-3, S-2
C. REGENERASI MIXBED
Reaksi kation pada saat operasi normal :
R – H + mA HA + mR
Reaksi anion pada saat operasi normal :
r – OH + HA H2O + rA
Regenerasi pada Mixbed dilakukan ketika semua R – H telah berubah
menjadi mR dan ketika semua r – OH telah berubah menjadi rA maka
dikatakan bahwa resin kation dan anion sudah jenuh dan perlu diregenerasidengan cara mereaksikan dengan HCl dan NaOH .
Hal ini ditunjukkan dengan nilai konduktivity outlet lebih dari 1µs/cm
Reaksinya kation sebagai berikut :
mR + HCl R – H + mCl
Reaksinya anion sebagai berikut :
rA + NaOH r – OH + NaA
D. PEMAKAIAN RESIN
Resin Kation- Jenis : Purolite C-100 MB
- Bentuk : Spherical Bead
-
Gugus fungsi : Asam Sulfonik
- Bentuk ion : Sodium – Na+
- Kapasitas total : 2 eq/l
- Moisture : 44 – 48 %
- Ukuran : 16 – 40 Mesh
- Specific grafity : 1.28 g/ml
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 47/54
47
Resin Anion
- Jenis : Purolite A-400 MB
- Bentuk : Spherical Bead
- Warna : Emas transparan
- Gugus fungsi : Type I Amonium
-
Bentuk ion : Cl-
- Kapasitas total : 1,3 eq/l min
- Moisture : 48 - 54 %
- Ukuran : 16 - 50 Mesh
- Specific grafity : 1.08 g/ml
III. SISTEM OPERASI
A. DATA TEKNIS
a)
Data teknis Cation I dan Cation 2 sebagai berikut :
Tekanan maksimum : 6.4 Bar
Tekanan Hydraulic Test : 9 Bar
Temperatur maksimum : 400C
Effisiensi : 0.85
Maksimum Operasi : 24 jam
Volume resin kation strong : 2300 liter
Type resin : Relite CF/CR Flow rate : 45 m3/h
b) Data teknis Mix – bed I dan Mix – bed 2( 2 )sebagai berikut :
Tekanan maksimum : 6.4 Bar
Tekanan Hydraulic Test : 9 Bar
Temperatur maksimum : 450C
Effisiensi : 0.85
Maksimum Operasi : 95 jam
Volume kation tipe Purolite C100 MB : 1300 liter
Volume anion tipe Purolite A 400 MB : 1450 liter
Flow rate : 27 m3/h Batasan daya hantar : < 0.2 μS/cm pada 25
0C
pH : 6,5 ~ 7,5 SiO2 : < 0,02 ppm SiO2
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 48/54
48
B. TAHAPAN REGENERASI PADA KATION EXCHANGER
a) PARTIAL BACKWASH
Raw water masuk lewat tengah tangki dan keluar lewat atas tangki.
b)
TOTAL BACKWASH
Raw water masuk lewat bawah tangki dan keluar lewat tengah tangki.
c) ACID INJECTION
Raw water masuk lewat atas tangki dan air pengencer ( air make up + HCl )
masuk lewat bawah tangki serta keluar lewat tengah tangki.
d) DISPLACEMENT
Penyempurnaan semua resin agar bereaksi dengan HCl dan membersihkankelebihan- kelebihan HCl .
e) FINAL WASH
Raw water masuk dari atas tangki dan keluar dari bawah tangki.
C. TAHAPAN REGENERASI PADA MIX BED
BACKWASHRaw water masuk lewat bawah tangki dan keluar lewat atas tangki.
SETTLING
Proses seluruh katup tertutup dengan tujuan agar seluruh kation berada di bawah dan seluruh anion akan berada di atas .
ACID DAN CAUSTIC INJECTION
Air make up + HCl masuk lewat bawah tangki dan air make up + NaOH
masuk lewat atas tangki melewati anion kemudian keluar lewat tengahtangki.
ACID DAN CAUSTIC DISPLACEMENT
Penyempurnaan semua resin agar bereaksi dengan HCl dan NaOH sertamembersihkan kelebihan- kelebihan HCl dan NaOH
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 49/54
49
LEVELLING
Dalam fase ini air di drain sampai pada batas level dari permukaan resin
MIXING
Proses pencampuran resin dengan cara dialiri udara kompresor dari bawahtangki
SETTLING
Pada fase ini resin didiamkan selama 5 menit untuk penyempurnaan setelah proses mixing
FILLING
Pengisian tangki mixbed dengan make up water sampai over flow.
FAST RINSE
Pencucian secara cepat dengan menggunakan raw water sampai nilaikonductivity kurang dari 1 µs/cm.
IV. Start water treatment plant
a. Persiapan
•
Check level tangki raw water 1A dan 1B• Buka katup suplai pompa WTP dan pilih pompa yang akan dioperasikan
(GCF01AA001/GCF04AA002, GCF02AA001/GCF04AA002)
• Buka katup prefilter dan pilih filter yang akan digunakan
(GCF06AA001/GCF06AA002, GCF09AA001/GCF09AA001)
• Buka katup cation exchanger dan pilih cation yang akan dioperasikan
(GCF07AA001/GCF16AA002, GCF16AA002/GCF17AA002)
• Buka katup Mix - Bed exchanger dan pilih Mix - Bed yang akan
dioperasikan (GCF20AA002/GCF20AA701,
GCF21AA002/GCF21AA701)• Buka katup Conductivity meter dan pilih Conductivity meter yang akan
dioperasikan (GCF22AA501, GCF27AA502)
• Buka katup Resin Trap (GCF22AA003)
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 50/54
50
b. Start – Up water treatment plant
• Buka Menu F2
• Tekan tombol start untuk pompa 1 atau 2 (yang dioperasikan salah satu)
c. Stop
• Buka Menu F2
• Tekan tombol off untuk pompa 1 atau 2
• Tutup katup resin trap (GCF22AA003)
d. Regenerasi Cation A/B
Persiapan
• Check level tangki dan kosentrate HCl
• Level tangki harus dengan kondisi penuh dan siap pakai
Tahapan – Tahapan Regenerasi
Proses partial backwash- Buka katup (GCF10AA001 / GCF07AA701, GCF11AA001 /
GCF06AA702 )
- Atur waktu +/- 15 menit, atur flowrate 7.7 m3/jam
- Operasikan pompa raw water/destilate pump
Proses total backwash
- Buka katup (GCF16AA001 / GCF10AA701, GCF17AA001 /
GCF11AA701 )
- Atur waktu +/- 15 menit, atur flowrate 7.7 m3/jam
-
Operasikan pompa raw water/destilate pump
Proses acid injection
- Buka katup (GCF07AA001 / GCF16AA002, GCF06AA004 /
GCF09AA001 )
- Buka katup outlet injection (GCF07AA001/GCF11AA701)
- Operasikan pompa raw water/destilate pump
- Operasikan pompa make – up
- Operasikan pompa acid metering
- Atur waktu +/- 24 menit, atur water flowrate : 5.0 m3/jam
- Atur acid flow rate : 0.72 m3/jam
-
Ukur dilute acid : 3.9 ~ 6.6 OB
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 51/54
51
Proses acid displacement
- Buka katup (GCF07AA001 / GCF16AA002, GCF06AA004 /
GCF09AA001 )
- Buka katup outlet injection (GCF07AA001/GCF11AA701)
- Operasikan pompa raw water/destilate pump
-
Operasikan pompa make – up
- Stop pompa acid metering
- Atur waktu +/- 33 menit, atur water flowrate : 5.0 m3/jam
- Atur acid flow rate : 0.72 m3/jam
Proses final wash
- Buka katup (GCF07AA001 / GCF16AA701, GCF06AA003 /
GCF17AA701 )
- Operasikan pompa raw water/destilate pump
- Atur waktu : +/- 45 menit
-
Test Ph outlet cation A/B- Apabila Ph : 4 ~ 5 maka regenerasi selesai dan siap dipakai
e. Regenerasi Mix Bed A/B
Persiapan
Check level tangki harian dan kosentrate HCl
Check level tangki harian dan konsentrate NaOH
Tahapan – tahapan Regenerasi Proses backwash
- Buka katup inlet (GCF20AA003/GCF21AA003)
- Buka katup outlet ( GCF20AA701/GCF21AA701 )
- Atur waktu : +/- 10 menit, atur flowrate : 20 m3/jam
- Operasikan pompa raw water/destilate pump
Proses setling- Buka katup inlet (GCF20AA003/GCF21AA0030
- Buka katup outlet (GCF20AA701/GCF21AA701)
-
Atur waktu : +/- 5 menit- Operasikan pompa raw water/destilate pump
Proses acid/caustic injection
- Buka katup inlet (GCN08AA001/GCN07AA001)
- Buka katup inlet (GCE08AA001/GCE07AA001)
- Buka katup inlet (GCF69AA002)
- Buka katup outlet (GCF23AA701/GCF25AA701)
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 52/54
52
- Operasikan pompa raw water/destilate pump
- Operasikan pompa make – up
- Operasikan pompa acid metering dan caustic metering
- Atur waktu +/- 30 menit
- Atur water acid flow rate : +/- 6.25 m3/jam dan acid flow rate : 0.72
m3/jam
- Atur water caustic flow rate : +/- 6.40 m3/jam dan caustic flow rate :
0.44 m3/jam
- Ukur dengan Baume ,dilute acid : +/- 2.6OB dan ukur dilute caustic :
+/- 6OB
Proses acid/caustic displacement
- Buka katup inlet (GCN08AA001/GCN07AA001)
- Buka katup inlet (GCE08AA001/GCE07AA001)
- Buka katup inlet ( GCF69AA002 )
-
Buka katup outlet (GCF23AA701/GCF25AA701)- Operasikan pompa raw water/destilate pump
- Operasikan pompa make – up
- Stop pompa acid metering dan caustic metering
- Atur waktu +/- 27 menit
- Atur water acid flow rate : +/- 6.25 m3/jam dan acid flow rate : 0.72
m3/jam
- Atur water caustic flow rate : +/- 6.40 m3/jam dan caustic flow rate :
0.44 m3/jam
Proses slow wash
-
Buka katup inlet (GCN08AA001/GCN07AA001)
- Buka katup outlet (GCF22AA702/GCF27AA702)
- Buka katup inlet (GCF69AA002)
- Operasikan pompa make – up
- Atur waktu : +/- 26 menit
Proses leveling
- Buka katup inlet (GCF20AA701/GCF21AA701)
- Buka katup outlet (GCF22AA702/GCF27AA702)
- Stop make - up pump
-
Atur waktu : +/- 5 menit Proses air mixing
- Buka katup inlet (QEB02AA001/QEB01AA004)
- Buka katup outlet (GCF20AA701/GCF21AA701)
- Buka katup udara secara manual
- Atur waktu : +/- 15 menit, pastikan resin benar – benar teraduk
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 53/54
53
Proses setling after mixing
- Buka katup outlet (GCF20AA701/GCF21AA701)
- Tutup katup udara secara manual
- Atur waktu : +/- 5 menit
Proses refiling
- Buka katup inlet (GCN08AA001/GCN07AA001)
- Buka katup outlet (GCF20AA701/GCF21AA701)
- Operasikan pompa make – up
- Atur waktu : +/- 5 menit
- Isi tangki Mix Bed hingga overflow
Proses final wash
- Buka katup inlet (GCF20AA002/GCF21AA002)
- Buka katup outlet (GCF22AA702/GCF27AA702)
-
Operasikan pompa raw water/destilate pump- Atur waktu : +/- 61 menit
- Test Lab outlet Mix Bed
- Apabila conductivity : < 1.0 µS/cm maka regenerasi selesai dan siap
dipakai
7/23/2019 Buku Panduan Bop
http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-bop 54/54
Top Related