7/24/2019 buku 1.doc
1/279
Disusun oleh:NEVY SELVIA (1201125121)
UMMU HANI (1201125178)
1
TEORI BELAJAR
DANMODEL PEMBELAJARAN
7/24/2019 buku 1.doc
2/279
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya serta memberi kekuatan, kesehatan dan kemampuan hingga pembuatan buku ini
dapat kami selesaikan. Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang
benderang seperti sekarang ini.
Buku ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Teri Belajar
Matematika. Materi yang dituliskan dalam makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui
in!rmasi tentang Teri Belajar dan Mdel Pembelajaran serta bagian"bagian yang men#akup
di dalamnya.
$alam buku ini, kami mengu#apkan terima kasih kepada dsen mata kuliah Teri
Belajar Matematika, yaitu Bapak %di Susant, M.Pd., keluarga dan teman"teman yang telahmendukung kami dalam membuat buku ini.
&ami menyadari dalam pembuatan buku ini jauh dari kesempurnaan , untuk itu kritik
dan saran dari pemba#a sangat diharapkan demi menyempurnakan buku ini. Semga buku ini
dapat berman!aat bagi kami maupun para pemba#a.
Atas perhatiannya, kami mengu#apkan terima kasih.
'akarta, (ebruari )*+
Penyusun
i
7/24/2019 buku 1.doc
3/279
DAFTAR ISI
-alaman judul sampul
&ata Pengantar ............................................................................................................... i
$a!tar /si ........................................................................................................................... ii
BAB / Teri Belajar
A. Pengertian Teri Belajar ................................................................................................... +B. Ma#am"ma#am Teri Belajar .......................................................................................
BAB // Metde Belajar
A. Pengertian Metde Belajar ..................................................................................... ++
B. Ma#am"ma#am Metde Belajar ..................................................................................... ++
BAB /// Mdel Pembelajaran
A. Pengertian Mdel Pembelajaran ..................................................................................... )0
B. Ma#am"ma#am Mdel Pembelajaran ......................................................................... 1
BAB /2 Strategi dan Pendekatan Belajar
A. Strategi Belajar ........................................................................................................... +*)
B. Pendekatan Belajar ............................................................................................... +*0
BAB 2 $a!tar Pustaka ............................................................................................... ++3
ii
7/24/2019 buku 1.doc
4/279
BAB I
TEORI BELAJAR
A. Pengertian Teri Belajar
$alampsiklgidanpendidikan,pembelajaranse#ara umum dide!inisikansebagai suatu prses yang menyatukan kgniti!, emsinal, dan lingkungan pengaruh dan
pengalaman untuk memperleh, meningkatkan, atau membuat perubahan pengetahuan
satu, keterampilan, nilai, dan pandangan dunia. (Illeris, 2000; Ormorod, 1995)
Teri adalah #ara"#ara atau metde yang digunakan untuk mempelajari atau
meneliti sesuatu dalam suatu prses pembelajaran. Berarti teri belajar adalah #ara"#ara
yang digunakan untuk memahami tingkah laku indi4idu yang relati4e menetap sebagai
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.
Belajar merupakan suatu prses usaha sadar yang dilakukan leh indi4idu untuk
suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikapbenar, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu.
Pengertian teri belajar merupakan suatu kegiatan seserang untuk mengubah
perilaku mereka. Seluruh kegiatan belajar selalu diikuti leh perubahan yang meliputi
ke#akapan, keterampilan dan sikap, pengertian dan harga diri, watak, minat, penyesuaian
diri dan lain sebagainya. Perubahan tersebut meliputi perubahan kgniti!, perubahan
psikmtr, dan perubahan a!ekti!.
Prinsip"prinsip belajar pada hakekatnya berkaitan dengan ptensi yang bersi!at
manusiawi dan kelakuan. Belajar membutuhkan prses dan tahapan serta kematangan
mereka yang belajar. Belajar lebih baik dan e!ekti! jika didrng leh mti4asi,
khususnya mti4asi dari dalam diri karena akan berbeda dengan belajar karena terpaksa
atau memiliki rasa takut.
Ada tiga glngan besar teri belajar yaitu teri belajar menurut ilmu jiwa daya,
teri belajar ilmu jiwa gestalt dan teri belajar menurut ilmu jiwa assiasi. Pengertian
teri belajar menurut ilmu jiwa daya adalah berma#am"ma#am daya yang ada pada
manusia bisa dilatih untuk memenuhi !ungsinya. Sebagai #nth adalah melatih daya
ingat dengan mengha!al istilah asing atau angka. Sedangkan pengertian teri belajar
menurut ilmu jiwa 5estalt adalah belajar se#ara keseluruhan lebih penting dan pada
belajar bagian atau unsur. Berdasarkan aliran ini belajar dimulai pada saat diperleh
insight dengan melihat hubungan tertentu berbagai unsur dalam situasi tertentu. /n"sight
ini tergantung pada pengalaman, kesanggupan, kmpleksitas suatu situasi, latihan dan
kesalahan.
Pengertian Teri Belajar Menuru para ahli
Teori Belajar Menurut Watson
Watsn mende!inisikan belajar sebagai prses interaksi antara stimulus dan respn,
namun stimulus dan respn yang dimaksud harus dapat diamati 6bser4able7 dan dapat
diukur. 'adi walaupun dia mengakui adanya perubahan"perubahan mental dalam diri
seserang selama prses belajar, namun dia menganggap !aktr tersebut sebagai hal yang
tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati.
1
http://belajarpsikologi.com/http://belajarpsikologi.com/category/psikologi-pendidikan/http://belajarpsikologi.com/category/psikologi-pendidikan/http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/http://belajarpsikologi.com/category/psikologi-pendidikan/http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/http://belajarpsikologi.com/7/24/2019 buku 1.doc
5/279
Teori Belajar Menurut Clark Hull
8lark -ull juga menggunakan 4ariabel hubungan antara stimulus dan respn untuk
menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh leh teri e4lusi 8harles
$arwin. Bagi -ull, seperti halnya teri e4lusi, semua !ungsi tingkah laku berman!aat
terutama untuk menjaga agar rganisme tetap bertahan hidup. 9leh sebab itu -ullmengatakan kebutuhan bilgis 6dri4e7 dan pemuasan kebutuhan bilgis 6dri4e
redu#tin7 adalah penting dan menempati psisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia,
sehingga stimulus 6stimulus drngan7 dalam belajar pun hampir selalu dikaitkan dengan
kebutuhan bilgis, walaupun respn yang akan mun#ul mungkin dapat berwujud
ma#am"ma#am. Penguatan tingkah laku juga masuk dalam teri ini, tetapi juga dikaitkan
dengan kndisi bilgis 6Bell, 5redler, +33+7.
Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie
Azas belajar 5uthrie yang utama adalah hukum kntiguiti, yaitu gabungan stimulus"
stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali #enderung akan diikuti
leh gerakan yang sama 6Bell, 5redler, +33+7. 5uthrie juga menggunakan 4ariabel
hubungan stimulusdan respn untuk menjelaskan terjadinya prses belajar. Belajar
terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan
tidak ada respn lain yang dapat terjadi. Penguatan sekedar hanya melindungi hasil
belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan men#egah perlehan respn yang baru.
-ubungan antara stimulus dan respn bersi!at sementara, leh karena dalam kegiatan
belajarpeserta didikperlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan
respn bersi!at lebih kuat dan menetap. 5uthrie juga per#aya bahwa hukuman
6punishment7 memegang peranan penting dalam prses belajar, hukuman yang diberikan
pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seserang.Saran utama dari
teri ini adalah guru harus dapat mengassiasi stimulus respn se#ara tepat. Pebelajarharus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari. $alam mengella kelas guru tidak
bleh memberikan tugas yang mungkin diabaikan leh anak 6Bell, 5redler, +33+7.
Teori Belajar Menurut Skinner
&nsep"knsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli knsep
para tkh sebelumnya. /a mampu menjelaskan knsep belajar se#ara sederhana, namun
lebih kmprehensi!. Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respn yang terjadi
melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah
laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan leh tkh tkh sebelumnya. Menurutnya
respn yang diterima seserang tidak sesederhana itu, karena stimulus"stimulus yang
diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan mempengaruhirespn yang dihasilkan. :espn yang diberikan ini memiliki knsekuensi"knsekuensi.
&nsekuensi"knsekuensi inilah yang nantinya memengaruhi mun#ulnya perilaku
6Sla4in, )***7. 9leh karena itu dalam memahami tingkah laku seserang se#ara benar
harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami
knsep yang mungkin dimun#ulkan dan berbagai knsekuensi yang mungkin timbul
akibat respn tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan
perubahan"perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan
menambah rumit masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi,
demikian seterusnya.
2
http://id.wikipedia.org/wiki/Charles_Darwinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Charles_Darwinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stimulushttp://id.wikipedia.org/wiki/Stimulushttp://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komprehensif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Charles_Darwinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Charles_Darwinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Stimulushttp://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komprehensif&action=edit&redlink=17/24/2019 buku 1.doc
6/279
B. Ma#am"ma#am Teri Belajar
Banyak teri belajar yang digunakan para guru untuk berbagai keperluan belajar
dan prses pembelajaran. Ada pandangan psiklgi utama tentang teri belajar, yaitu
teri belajar Beha4iristik, teri belajar &gniti! dan teri belajar -umanistik.
+7 Teri belajar Beha4iristik
Teri beha4iristikadalah sebuah teri yang di#etuskan leh 5age dan Berlinertentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teri ini lalu
berkembang menjadi aliran psiklgibelajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teri dan praktik pendidikan danpembelajaranyang dikenal sebagai
aliran beha4iristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak
sebagai hasil belajar. Teri beha4iristikdengan mdel hubungan stimulus"respn,
mendudukkan rang yang belajar sebagai indi4idu yang pasi!. :espn atau perilaku
tertentu dengan menggunakanmetdepelatihan atau pembiasaan semata. Mun#ulnya
perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila
dikenai hukuman.
Teri belajar ini pembelajarannya berrientasi pada hasil yang dapat diukur dan
diamati. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapatmenjadi kebiasaan. -asil yang diharapkan dari penerapan teri beha4iristik ini
adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan
mendapat penguatan psiti! dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan
negati!. %4aluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak. $alam teri
belajar ini guru tidak banyak memberikan #eramah, tetapi instruksi singkat yang
diikuti #nth baik yang dilakukan sendiri maupun melalui simulasi.
Pandangan tentang belajar menurut aliran tingkah laku 6beha4iristik7, tidak lain
adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan
respn atau dengan kata lain, belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan #ara yang baru sebagai hasil interaksi
antara stimulus dan respn. Para ahli yang banyak berkarya dalam aliran ini antara
lain; Thrndike 6+3++7, Wathsn 6+3
7/24/2019 buku 1.doc
7/279
redu#tin 6pengurangan stimulus pendrng7. &e#epatan berespn berubah bila
besarnya hadiah 6re4ar7 berubah. Penggunaan praktis teri belajar dari -ull ini
untuk kegiatan dalam kelas, adalah sebagai berikut;
Teri belajar didasarkan pada $ri4e"redu#tin atau dri4e stimulus redu#tin.
/ntruksinal byekti! harus dirumuskan se#ara spesi!ik dan jelas.
:uangan kelas harus dimulai dari yang sedemikian rupa sehingga
memudahkan terjadinya prses belajar.
Pelajaran harus dimulai dari yang sederhanamudah menuju kepada yang lebih
kmplekssulit.
&e#emasan harus ditimbulkan untuk mendrng kemauan belajar.
?atihan harus didistribusikan dengan hati"hati supaya tidak terjadi inhibisi.
$engan perkataan lain, kelelahan tidak bleh menggangu belajar.
@rutan mata pelajaran diatur sedemikian rupa sehingga mata pelajaran yang
terdahulu tidak menghambat tetapi justru harus menjadi perangsang yang
mendrng belajar pada mata pelajaran berikutnya.
Edwin Guthrie5uthrie juga mengemukakan bahwa =hukuman> memegang peran penting dalam
belajar. Menurutnya suatu hukuman yang diberikan pada saat yang tepat, akan
mampu mengubah kebiasaan seserang. Sebagai #nth, serang anak perempuan
yang setiap kali pulang seklah, selalu men#ampakkan baju dan tpinya di lantai.
&emudian ibunya menyuruh agar baju dan tpi dipakai kembali leh anaknya, lalu
kembali keluar, dan masuk rumah kembali sambil menggantungkan tpi dan
bajunya di tempat gantungan. Setelah beberapa kali melakukan hal itu, respns
menggantung tpi dan baju menjadi terislasi dengan stimulus memasuki rumah.
Meskipun demikian, nantinya !aktr hukuman ini tidak lagi dminan dalam teri"
teri tingkah laku. Terutama Skinner makin memppulerkan ide tentang
=penguatan> 6rein!r#ement7.
Skinner
$ari semua pendukung teri tingkah laku, mungkn teri Skinner lah yang paling
besar pengaruhnya terhadap perkembangan teri belajar. Beberapa prgram
pembelajaran seperti Tea#hing ma#hine, Mathemati#s, atau prgram"prgram lain
yang memakai knsep stimulus, respns, dan !a#tr penguat 6rein!r#ement7
adalah #nth"#nth prgram yang meman!aatkan teri skinner.
Prinsip belajar Skinner adalah;
-asil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan dan
jika benar diberi penguat.
Prses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajarandigunakan sebagai sistem mdul.
$alam prses pembelajaran lebih dipentingkan akti4itas sendiri, tidak
digunakan hukuman. @ntuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari
hukuman.
Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah
diberikan dengan digunakannya jadwal 4ariable rati rein!r#e.
$alam pembelajaran digunakan shapping.
Temuan penelitian para ahli ini dalam prinsipnya mempunyai kesamaan, yaitu
bahwa perubahan tingkah laku terjadi karena semata"mata leh lingkungan.Adapun #iri"#iri aliran Beha4irisme ini adalah;
4
7/24/2019 buku 1.doc
8/279
Memerintahkan pengaruh lingkungannya.
Mementingkan bagian"bagian daripada keseluruhannya.
Mementingkan reaksi atau psikmtr.
Mementingkan sebab"sebab masa lampau.
Mengutamakan mekanisme terjadinya hasil belajar. Mementingkan pembentukan kebiasaan
:umpun teri ini disebut Beha4irisme karena sangat menekankan perilaku atau
tingkah laku yang dapat diamati. Teri"teri dalam rumpun ini bersi!at mle#ular,
karena memandang kehidupan indi4idu terdiri atas unsur"unsur seperti halnya
mlekul"mlekul. Menurut teri ini tingkah laku manusia tidak lain dari suatu
hubungan antara perangsang jawaban atau Stimulus :espns. Belajar adalah
pembentukan hubungan Stimulus :espns sebanyak"banyaknya. Pembentukan
hubungan Stimulus :espns dilakukan melalui ulangan"ulangan.
Ada beberapa teri belajar yang termasuk pada rumpun Beha4inisme ini antara
lain; Teri &neksinisme
&neksinisme merupakan teri yang paling awal dari rumpun
Berha4irisme. Teri belajar kneksinisme dikembangkan leh %dward ?.
Trhrndike 6+01"+3137. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang
terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan atau hal"hal lain yang
dapat ditangkap melalui alat indra. Sedangkan respn yaitu reaksi yang
dimun#ulkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran,
perasaan atau gerakantindakan.Selanjutnya dalam teri kneksinisme ini
Thrndike mengemukakan hukum"hukum belajar sebagai berikut;
-ukum kesiapan 6?w 9! :eadiness7
$imana hubungan antara stimulus dan respn akan mudah terbentuk
manakala ada persiapan dalam diri indi4idu implikasi praktis dari hukum
ini adalah bahwa keberhasilan belajar seserang tergantung dari ada atau
tidak adanya kesiapan.
-ukum latihan 6?w 9! %serdse7
-ukum ini menjelaskan kemungkinan kuat dan lemahnya hubungan
stimulus dan respns. /mplikasi dari hukum ini dalah makin sering
pelajaran diulang, maka akan semakin dikuasainya pelajaran itu.
-ukum akibat 6?w 9! %!!e#t7
-ukum ini menunjuk kepada kuat atau lemahnya hubungan stimulus dan
respns tergantung kepada akibat yang ditimbulkannya. /mplikasi darihukum ini adalah apabila mengharapkan agar seserang dapat mengulangi
respns yang sama, maka harus diupayakan agar menyenangkan dirinya.
Teri Pengkndisian 6#nditining7
Teri pengkndisian merupakan pengembangan lebih lanjut dari teri
&neksinisme. Tkh teri ini adalah /4an Pa4l4 6+013"+3
7/24/2019 buku 1.doc
9/279
Teri Penguatan 6:ein!r#ement7
&alau teri pengkndisian yang diberi kndisi adalah perangsangnya, maka
pada teri penguatan yang dikndisi atau diperkuat adalah respnsnya.
Teri 9perant 8nditining
Tkh utamanya adalah Skinner. Menurut Skinner, tingkah laku bukanlahsekedar :espns terhadap Stimulus, tetapi merupakan suatu tindakan yang
disengaja atau 9perant. /ni dipengaruhi leh apa yang terjadi sesudahnya.
)7 Teri belajar &gniti!
Teri belajar kgniti! mulai berkembang pada abad terakhir sebagai prtes terhadap
teri perilaku yang telah berkembang sebelumnya. Mdel kgniti! ini memiliki
perspekti! bahwa para peserta didik memprses in!rmasi dan pelajaran melalui
upayanya mengrganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara
pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Mdel ini menekankan
pada bagaimana in!rmasi diprses. Teri kgniti! dikembangkan leh para ahli
psiklgi &gniti!. Teri ini berbeda dengan Beha4irisme, bahwa yang utama pada
kehidupan manusia adalah mengetahui dan bukan respns. Teri ini menekankan pada
peristiwa mental, bukan hubungan Stimulus"respns. Peneliti yang
mengembangkan teri kgniti! ini adalah Ausubel, Bruner, dan 5agne. $ari ketiga
peneliti ini, masing"masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubelmenekankan
pada apsek pengellaan 6rganizer7 yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar.
Brunerbekerja pada pengelmpkkan atau penyediaan bentuk knsep sebagai suatu
jawaban atas bagaimana peserta didik memperleh in!rmasi dari lingkungan.
Menurut teri ini, prses belajar akan belajar dengan baik bila materi pelajaran yang
beradaptasi 6berkesinambungan7 se#ara tepat dan serasi dengan struktur kgniti! yang
telah dimiliki leh siswa. $alam teri ini ilmu pengetahuan dibangun dalam diriserang indi4idu melalui prses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan.
Prses pembelajaran ini bejalan tidak septng"septng atau terpisah"pisah
melainkan bersambung"sambung dan menyeluruh. Teri belajar kgniti! ini guru
bukanlah sumber belajar utama dan bukan kepatuhan siswa yang dituntut dalam
re!leksi atas apa yang diperintahkan dan dilakukan leh guru. %4aluasi belajar bukan
pada hasil tetapi pada kesuksesan siswa dalam mengrganisasi pengalamanya.
Piaget
Menurut 'ean Piaget 6+37 salah serang penganut aliran kgniti! yang kuat,
bahwa prses belajar sebenarnya terdiri dari tahapan, yakni Asimilasi,
Akmdasi, dan %Cuilibrasi 6penyeimbangan7. Prses Asimilasi adalah prses
penyatuan 6pengintegrasian7 in!rmasi baru ke struktur kgniti! yang sudah adadalam benak siswa, Akmdasi adalah penyesuaian struktur kgniti! ke dalam
situasi yang baru dan %Cuilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara
asimilasi dan akmdasi.
Ausubel
Ausubel per#aya bahwa =ad4an#e rganizer> dapat memberikan tiga man!aat;
$apat menyediakan suatu kerangka knseptual untuk materi belajar yang akan
dipelajari leh siswa.
$apat ber!ungsi sebagai jembatan antara apa yang sedang dipelajari siswa saat
ini dengan apa yang akan dipelajari siswa, sedemikian rupa sehingga mampu
membantu siswa untuk memahami bahan belajar se#ara lebih mudah. Bruner
6
7/24/2019 buku 1.doc
10/279
Menurut pandangan Brunner 6+3 6pengertian7.
'adi perbedaan pandangan antara pendekatan Beha4iristik dengan &gniti! adalahsebagai berikut;
Prses atau peristiwa belajar seserang, bukan semata"mata antara ikatan
Stimulus, :espns, melainkan juga melibatkan prses kgniti!.
$alam peristiwa belajar tertentu yang sangat terbatas ruang lingkupnya misalnya
belajar meniru span santun dimeja makan dan bertegur sapa. Peranan ranah #ipta
siswa tidak begitu mennjl, meskipun sesungguhnya keputusan untuk meniru
atau tidak ada pada diri rang itu sendiri.
7 Teri belajar -umanstik
Menurut teri humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Prses
balajar dianggap berhasil jika si pelajar telah memahami lingkungannya dan dirinya
sendiri. Siswa dalam prses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu
men#apai aktualisasi diri dengan sebaik"baiknya. Teri belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang
pengamatnya. Peran guru dalam teri ini adalah sebagai !asilitatr bagi para siswa
sedangkan guru memberikan mti4asi, kesadaran mengenai makna kehidupan siswa.
5uru mem!asilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk
memperleh tujuan pembelajaran. Siswa berperan sebagai pelaku utama yang
memaknai prses pengalaman belajarnya sendiri.
Tkh teri ini antara lain;
Bloon dan Krathowl$alam hal ini, Bln dan &rathwl menunjukkan apa yang mungkin di kuasai
6dipelajari7 leh siswa yang ter#akup dalam tiga kawasan berikut;
&gniti!, &gniti! terdiri dari enam tingkatan, yaitu;
a7 Pengetahuan 6mengingat dan mengha!al7
b7 Pemahaman 6menginterpretasikan7
#7 Aplikasi 6menggunakan knsep untuk meme#ahkan suatu masalah7
d7 Analisis 6menjabarkan suatu knsep7
e7 Sintesis 6menggabungkan bagian"bagian knsep menjadi suatu knsep
yang utuh7
!7 %4aluasi 6membandingkan nilai, ide, metde, dan sebagainya7
A!ekti!, A!ekti! terdiri dari lima tingkatan, yaitu;
a7 Pengenalan 6ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu7
7
7/24/2019 buku 1.doc
11/279
b7 Merespns 6akti! berpartisipasi7
#7 Penghargaan 6menerima nilai"nilai, setia pada nilai"nilai tertentu7
d7 Pengrganisasian 6menghubung"hubungkan nilai"nilai yang diper#ayai7
e7 Pengamalan 6menjadikan nilai"nilai sebagai bagian dari pla hidup7
Psikmtrik, Psikmtr terdiri dari lima tingkatan, yaitu;
a7 Peniruan 6menirukan gerak7b7 Penggunaan 6menggunakan knsep untuk melakukan gerak7
#7 &etepatan 6melakukan gerak dengan benar7
d7 Perangkaian 6beberapa gerakan sekaligus gerakan dengan benar7
e7 Naturalisasi 6melakukan gerak se#ara wajar7
Kolb
&lb membagi tahapan belajar menjadi empat tahap, yaitu;
Pengalaman knkret
Pengamatan akti! dan re!lekti!
&nseptualisasi
%ksperimen akti! Honey dan Mu!ord
Berdasarkan teri klb ini, -ney dan Mum!rd membuat pengglngan siswa.
Menurut mereka ada empat ma#am atau tipe siswa, yaitu;
Akti4is
:e!le#tr
Teris
Pragmatis
Haberas
Ahli psiklgi lain adalah -abermas yang dalam pandangannya bahwa belajar
sangat dipengaruhi leh interaksi, baik dengan lingkungan maupun dengansesama manusia. $engan asumsi ini, -abermas mengelmpkkan tipe belajar
menjadi tiga bagian, yaitu;
Belajar teknis 6te#hni#al learning7
Belajar praktis 6pra#ti#al learning7
Belajar emansipatris 6eman#ipatry learning7.
17 Teri Belajar Psiklgi kgniti!
Psiklgi kgniti! disempurnakan leh tkh"tkh seperti 8arl :gers dan (rankie.
8iri"#irinya adalah;
Mementingkan manusia sebagai pribadi.
Mementingkkan kebulatan pribadi.
Mementingkan peranan kgnniti! dan e!ekti!.
Mementingkan persepsi subjekti! yang dimililki tiap indi4idu.
Mementingkan kemampuan menentukan bentuk tingkah laku sendiri.
Mengutamakan =in singht>.
7 Teri Belajar Psikanalisasi
Psikanalisasi merupakan psiklgi sebagai suatu ilmu tetapi untuk kepentingan
pengbatan. 8iri"#iri aliran ini adalah;
Prses kejiwaan meliputi prses kesadaran dan ketidaksadaran.
8
7/24/2019 buku 1.doc
12/279
Mengamati prinsip =psy#ie determinisme> yang berarti bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam pikiran seserang, tidaklah se#ara kebetulan, melainkan karena
peristiwa kejiwaan yang mendahuluinya peristiwa kejiwaan yang satu berkaitan
dengan peristiwa lainnya dan menimbulkan hubungan sebab akibat.
Prses"prses mental yang tidak disadari ber!ungsi lebih banyak dan lebih penting
dalam kndisi mental, baik nrmal maupun up nrmal.
7/24/2019 buku 1.doc
13/279
?anda
?anda merupakan salah serang ahli psiklgi yang beraliran sibernetik. Menurut
?anda, ada dua ma#am prses ber!ikir. Pertama, disebut prses
ber!ikir algritmik, yaitu berpikir linier, kn4ergen, lurus menuju ke suatu target
tertentu. 'enis kedua, adalah #ara berpikir heuristi#, yakni #ara berpikir di4ergen,
menuju ke beberapa target sekaligus. Pask dan S#tt
Pendekatan serialis yang diusulkan leh Pask dan S#tt sama dengan
pendekatan algritmik. Namun, #ara berpikir menyeluruh 6whlist7 tidak
sama dengan heuristik. 8ara berpikir menyeluruh adalah berpikir yang #enderung
melmpat ke depan, langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem in!rmasi.
/barat melihat lukisan, bukan detail"detail yang kita amati lebih dahulu, tetapi
seluruh lukisan itu sekaligus, baru sesudah itu ke bagian"bagian yang lebih ke#il.
37 Teri $isiplin Plental
Sebelum abad ke")*, telah berkembang beberapa teri belajar salah satunya adalah
teri disiplin mental. Teri belajar ini dikembangkan tanpa dilandasi eksperimen, dan
ini berarti dasar rientasinya adalah !ils!is atau spekulati!. Namun teri"teri
sebelum abad ke")*, seperti teri disiplin mental ini sampai sekarang masih ada
pnengaruhnya, terutama dalam pelaksanaan pengajaran di seklah"seklah.
Menurut rumpun psiklgi ini, indi4idu memiliki kekuatan, kemampuan atau ptensi"
ptensi tertentu. Balajar adalah pengembangan dari kekuatan, kemempuan dan
ptensi"ptensi tersebut. Bagaimana prses pengembangan kekuatan"kekuatan tiap
aliran atau teri mengemukakan pandangan yang berbeda. Teri lain dari disiplin
mental adalah -erbartisme. -erbart serang psiklgi jerman menyebut terinya
sebagai teri 2rstellungen. 2rstellungen dapat diterjemahkan sebagai tanggapan"
tanggapan yang tersimpan dalam kesadaran. Teri disiplin mental yang lain adalahNaturalisme :mantik dari :usseau. Menurut 'ean 'a#gues :usseau anak memiliki
ptensi yang masih terpendam, melalui belajar, anak harus diberi kesematan
mengembangkan atau mengaktualkan ptensi"ptensi tersebut. Sesungguhnya anak
memiliki kekuatan sendiri untuk men#ari, men#ba, menemukan dan
mengembangkan dirinya sendiri.
10
7/24/2019 buku 1.doc
14/279
BAB II
METODE BELAJAR
A. Pengertian Metde Belajar
Metde pembelajaran dapat diartikan sebagai #ara yang digunakan untuk
mengimplementasikan ren#ana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk men#apai tujuan pembelajaran.
Metde Pembelajaran Menurut Para Ahli
Menurut "ana Sudjana #$%%&' ()*, =Metde pembelajaran ialah #ara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran>. Menurut M+ Sobri Sutikno #$%%,' --*menyatakan, =Metde pembelajaran adalah
#ara"#ara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan leh pendidik agar terjadi
prses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk men#apai tujuan.
Menurt Gerla.h dan Elly #-%'/0* Metde pembelajaran dapat diartikan sebagai
ren#ana yang sistematis untuk menyampaikan in!rmasi.
Berdasarkan pengertian metde pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa metde pembelajaran merupakan suatu #ara atau strategi yang
dilakukan leh serang guru agar terjadi prses belajar pada diri siswa untuk men#apai
tujuan.
B. Ma#am"ma#am Metde Belajar
+7 Metde 8eramah
Metde #eramah dapat diartikan sebagai #ara menyajikan pelajaran melalui penuturan
se#ara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelmpk siswa. Metde #eramah
merupakan metde yang sampai saat ini sering digunakan leh setiap guru atau
instruktur. -al ini selain disebabkan leh beberapa pertimbangan tertentu, juga
adanya !aktr kebiasaan baik dari guru ataupun siswa. 5uru biasanya belum merasa
puas manakala dalam prses pengellaan pembelajaran tidak melakukan #eramah.
$emikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang
memberikan materi pelajaran melalui #eramah, sehingga ada guru yang ber#eramah
berarti ada prses belajar dan tidak ada guru berarti tidak belajar. Metde #eramahmerupakan #ara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran
ekspsitri.
&elebihan dan &elemahan Metde 8eramah
Ada beberapa alasan mengapa #eramah sering digunakan, alasan ini sekaligus
merupakan kelebihan dalam metde ini.
8eramah merupakan metde yang murah dan mudah untuk dilakukan. Murah
dalam hal ini dimaksudkan prses #eramah tidak memerlukan peralatan"
peralatan yang lengkap, berbeda dengan metde yang lain seperti demnstrasi
atau peragaan. Sedangkan mudah, memang #eramah hanya mengandalkan
suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
11
7/24/2019 buku 1.doc
15/279
8eramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi
pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pkk"pkknya leh
guru dalam waktu yang singkat.
8eramah dapat memberikan pkk"pkk materi yang perlu ditnjlkan.
Artinya, guru dapat mengatur pkk"pkk materi yang mana yang perlu
ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin di#apai.
Melalui #eramah, guru dapat mengntrl keadaan kelas leh karena
sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan
#eramah.
9rganisasi kelas dengan menggunakan #eramah dapat diatur menjadi lebih
sederhana. 8eramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam atau tidak
memerlukan persiapan"persiapan yang rumit, asal siswa dapat menempati
tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka #eramah sudah dapat
dilakukan.
$isamping beberapa kelebihan di atas, #eramah juga memiliki beberapakelemahan, diantaranya;
Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari #eramah akan terbatas
pada apa yang dikuasai guru. &elemahan ini memang kelemahan yang paling
dminan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya,
sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai
guru.
8eramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya
4erbalisme. 2erbalisme adalah penyakit yang sangat mungkin disebabkan leh
prses #eramah. 9leh karena itu, dalam prses penyajiannya guru hanya
mengandalkan bahasa 4erbal dan siswa hanya mengandalkan kemampuan
auditi!nya. Sedangkan, disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuanyang tidak sama, termasuk dalam ketajaman menangkap materi pembelajaran
melalui pendengarannya.
5uru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, #eramah sering
dianggap sebagai metde yang membsankan. Sering terjadi, walaupun se#ara
!isik siswa ada di dalam kelas, namun se#ara mental siswa sama sekali tidak
mengikuti jalannya prses pembelajaranE pikirannya melayang kemana"mana
atau siswa mengantuk, leh karena gaya bertutur guru tidak menarik.
Melalui #eramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah
mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi
kesempatan untuk bertanya dan tidak ada serang pun yang bertanya, semuaitu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
?angkah"langkah Menggunakan Metde 8eramah;
Tahap Persiapan
a7 Merumuskan tujuan yang ingin di#apai. Prses pembelajaran adalah prses
yang bertujuan, leh sebab itu merumuskan tujuan yang jelas merupakan
langkah awal yang harus dipersiapkan guru. Apa yang harus dikuasai
siswa setelah prses pembelajaran dengan #eramah berakhir.
b7 Menentukan pkk"pkk materi yang akan di#eramahkan. &eberhasilan
suatu #eramah sangat tergantung pada tingkat penguasaan guru tentang
materi yang akan di#eramahkan. 9leh karena itu, guru harusmempersiapkan pkk"pkk materi yang akan disampaikan sesuai
12
7/24/2019 buku 1.doc
16/279
dengan tujuan pembelajaran yang harus di#apai. $alam penentuan pkk"
pkk itu juga perlu dipersiapkan ilustrasi"ilustrasi yang rele4an untuk
memperjelas in!rmasi yang akan disampaikan
#7 Mempersiapkan alat bantu. Alat bantu sangat diperlukan untuk
menghindari kesalahan persepsi dari siswa. Alat bantu tersebut misalnya
dengan mempersiapkan transparansi atau media gra!is lainnya untukmeningkatkan kualitas #eramah.
Tahap Pelaksanaan
?angkah pembukaan dalam metde #eramah merupakan langkah yang
menentukan. &eberhasilan pelaksanaan #eramah sangat ditentukan leh
langkah ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah
pembukaan ini.
a7 Fakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan di#apai. 9leh karena
itu, guru perlu mengemukakan terlebih dahulu tujuan yang harus di#apai
leh siswa. Mengapa siswa harus paham akan tujuan yang ingin di#apaiG
9leh karena tujuan akan mengarahkan segala akti4itas siswa, dengan
demikian penjelasan tentang tujuan akan merangsang siswa untuk
termti4asi mengikuti prses pembelajaran melalui #eramah itu.
b) ?akukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi
pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. 5una
langkah apersepsi dalam langkah pembukaan ini adalah untuk
mempersiapkan se#ara mental agar siswa mampu dan dapat menerima
materi pembelajaran. Selain itu, langkah ini pada dasarnya langkah untuk
men#iptakan kndisi agar materi pelajaran itu mudah masuk dan
menempel ditak.
Tahap PenyajianTahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan #ara
bertutur. Agar #eramah kita berkualitas sebagai metde pembelajaran, maka
guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi
pembelajaran yang sedang disampaikan. @ntuk menjaga perhatian ini ada
beberapa hal yang dapat dilakukan;
a7 Menjaga kntak mata se#ara terus"menerus dengan siswa. &ntak mata
adalah suatu isyarat dari guru agar siswa mau memerhatikan. Selain itu,
kntak mata juga dapat berarti sebuah penghargaan dari guru kepada
siswa. Siswa yang selalu mendapat pandangan dari guru akan merasa
dihargai dan diperhatikan. @sahakan walaupun guru harus menulis
dipapan tulis kntak mata tetap diperhatikan dengan tak berlama"lamamenghadap papan tulis atau membuat #atatan yang panjang di papan tulis.
b7 5unakan bahasa yang kmunikati! dan mudah di#erna leh siswa. 9leh
sebab itu sebaiknya guru tidak menggunakan istilah"istilah yang kurang
ppuler. Selain itu, jaga intnasi suara agar seluruh siswa dapat
mendengarnya dengan baik.
#7 Sajikan materi pembelajaran se#ara sistematis, tidak meln#at"ln#at agar
mudah ditangkap leh siswa.
d7 Tanggapilah respns siswa dengan segera. Artinya, seke#il apapun respns
siswa harus kita tanggapi. Apabila siswa memberika respns yang tepat,
segeralah kita beri penguatan dengan memberikan sema#am pujian yang
membanggakan hati. Sedangkan, seandainya siswa memberi respns yang
13
7/24/2019 buku 1.doc
17/279
kurang tepat, segeralah tunjukkan bahwa respns siswa perlu perbaikan
dengan tidak menyinggung perasaan siswa.
e7 'agalah agar kelas tetap kndusi! dan menggairahkan untuk belajar. &elas
yang kndusi! memungkinkan siswa tetap bersemangat dan penuh
mti4asi untuk belajar. 8ara yang dapat digunakan untuk menjaga agar
kelas tetap kndusi! adalah dengan #ara guru menunjukkan sikap yangbersahabat dan akrab, penuh gairah menyampaikan materi pembelajaran,
serta sekali"kali memberikan humr yang segar dan menyenangkan.
Mengakhiri atau menutup #eramah
8eramah harus ditutup agar materi pembelajaran yang sudah dipahami dan
dikuasai siswa tidak terbang kembali. 8iptakanlah kegiatan"kegiatan yang
memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran. -al"hal yang
dapat dilakukan untuk keperluan tersebut diantaranya;
a7 Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi
pelajaran yang baru saja disampaikan.
b7 Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi sema#am ulasan
tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan.
#7 Melakukan e4aluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai
materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.
)7 Metde diskusi
Metde diskusi dalam belajar adalah suatu #ara penyajianpenyampaian bahan
pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswakelmpk"
kelmpk siswa yang mengadakan pembi#araan ilmiah guna mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternati! peme#ahan atas
suatu masalah. (rum diskusi dapat diikuti leh seluruh siswa di dalam kelas, dapat
pula dibentuk kelmpk"kelmpk ke#il, yang perlu diperhatikan adalah hendaknyapara siswa berpartisipasi se#ara akti! dalam setiap !rum diskusi. Semakin banyak
siswa terlibat dan menyumbangkan pikirannnya, semakin banyak pula yang dapat
mereka pelajari. Perlu pula diperhatikan peran guru. Apabila #ampur tangan dan main
perintah dari guru, nis#aya siswa tidak akan dapat belajar banyak.
Bentuk"Bentuk $iskusi
The s#ial prblem meeting
$alam bentuk diskusi ini, para siswa berbin#ang"bin#ang meme#ahkan
masalah ssial di kelas atau di seklahnya dengan harapan, bahwa setiap siswa
akan merasa terpanggil untuk mempelajari dan bertingkah laku sesuai dengan
kaidah"kaidah yang berlaku.
The pen"ended meetingPara siswa berbin#ang"bin#ang mengenai masalah apa saja yang berhubungan
dengan kehidupan mereka sehari, kehidupan mereka di seklah, dengan segala
sesuatu yang terjadi di lingkungan di sekitar mereka.
The edu#atinal"diagnsis meeting
Para siswa berbin#ang"bin#ang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud
untuk saling mengreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang telah
diterimanya agar masing"masing anggta memperleh pemahaman yang lebih
baik.
?angkah"?angkah $iskusi;
14
7/24/2019 buku 1.doc
18/279
5uru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan
pengarahan seperlunya mengenai #ara"#ara peme#ahannya.
$engan pimpinan guru, siswa membentuk kelmpk diskusi, memilih
pemimpin diskusi 6ketua, sekretaris, pelapr dan sebagainya 6bila perlu77
mengatur tempat duduk, ruangan sarana dan sebagainya.
Para siswa berdiskusi di kelmpknya masing"masing sedangkan guru
berkeliling dari kelmpk satu ke kelmpk yang lain untuk menjaga serta
memberi drngan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggta kelmpk
berpartisipasi akti! supaya diskusi bejalan dengan lan#ar.
Tiap kelmpk diskusi melaprkan hasil diskusinya. -asil"hasil diskusi yang
dilaprkan ditanggapi leh semua siswa 6terutama bagi kelmpk lain7. 5uru
memberi ulasan dan menjelaskan tahap"tahap lapran"lapran tersebut.
Para siswa men#atat hasil diskusi tersebut dan para guru mengumpulkan hasil
diskusi dari tiap"tiap kelmpk, sesudah siswanya men#atat untuk !ail kelas.
Peranan 5uru $alam Mempimpin $iskusi Penunjuk jalan
5uru memberikan petunjuk umum dalam diskusi untuk men#apai kemajuan di
dalam diskusi. 5uru merumuskan jalannya diskusi, andai kata terjadi
penyimpangan dari masalah. Apabila guru mengalami dalam diskusi terjadi
jawaban buntu, maka guru meluangkan jalan bagi murid sehingga diskusi
berjalan dengan lan#ar.
Pengatur lalu lintas
5uru mengajukan semua pertanyaan se#ara teratur untuk semua anggta
diskusi, guru menjaga agar semua anggta dapat berbi#ara bergiliran, untuk ini
biasanya diadakan urutan"urutannya, guru menjaga supaya diskusi jangan
hanya semata"mata dikuasai leh murid"murid yang gemar berbi#ara, terhadap
murid yang pendiam dan pemalu guru harus mendrngnya supaya ia berani
mengeluarkan pendapatnya.
$inding penangkis
5uru atau pemimpin diskusi harus memantulkan semua pertanyaan yang
diajukan kepada semua pengikut diskusi. $ia tidak harus menjawab
pertanyaan yang harus diberikan kepadanya, dia hanya bleh menjawab
pertanyaan yang tidak dapat dijawab leh pengikut diskusi. /ni bertujuan agar
semua pengikut diskusi dapat menjawabnya.
Man!aat Metde $iskusi Membantu murid untuk tiba kepada pengambilan keputusan yang lebih baik
ketimbang ia memutuskan sendiri, karena terdapat berbagai sumbangan
pikiran dari peserta lainnya yang dikemukakan dari berbagai sudut pandangan.
Mereka tidak terjebak dengan jalan pikirannya sendiri yang kadang"kadang
salah.
Segala kegiatan belajar akan memperleh dukungan bersama dari seluruh
kelmpkkelas hingga memperleh hasil belajar yang lebih baik.
Membantu mendekatkan atau mengeratkan hubungan antar kegiatan kelas
dengan tingkat perhatian dan derajat dari pada anggta kelas.
15
7/24/2019 buku 1.doc
19/279
Apabila dilaksanakan dengan #ermat, maka diskusi merupakan #ara belajar
yang menyenangkan dan merangsang pengalaman, karena dapat merupakan
pelepasan ide"ide dan pendalaman serta wawasan mengenai sesuatu.
&elebihan dan &elemahan Metde $iskusi
&elebihan Metde $iskusi
Metde diskusi melibatkan siswa se#ara langsung dalam prses belajar.
Setiap siswa dapat menguji pengetahuan dan penguasaan bahan pelajarannya
masing"masing.
Metde diskusi dapat menumbuh dan mengembangkan #ara berpikir dan sikap
ilmiah.
$engan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi
diharapkan para siswa akan dapat memperleh keper#ayaan akan
6kemampuan7 diri sendiri.
Metde diskusi dapat menunjang usaha"usaha pengembangan sikap ssial dan
sikap demkratis para siswa.
&elemahan metde diskusi;
Suatu diskusi tidak dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana hasil
sebab tergantung kepada kepemimpinan siswa dan partisipasi anggta"
anggtanya.
Suatu diskusi memerlukan keterampilan"keterampilan tertentu yang belum
pernah dipelajari sebelumnya.
'alannya diskusi dapat dikuasai 6didminasi7 leh beberapa siswa yang
mennjl.
Tidak semua tpik dapat dijadikan pkk diskusi, akan tetapi hanya hal"halyang bersi!at prblematis saja yang dapat didiskusikan.
$iskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak. Siswa tidak bleh
merasa dikejar"kejar waktu.
Perasaan dibatasi waktu menimbulkan kedangkalan dalam diskusi sehingga
hasilnya tidak berman!aat.
Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan
pikiran mereka maka biasanya sulit untuk membatasi pkk masalahnya.
Sering terjadi dalam diskusi murid kurang berani mengemukakan
pendapatnya.
'umlah siswa di dalam kelas yang terlalu besar akan mempengaruhi setiapsiswa untuk mengemukakan pendapatnya.
7 Metde ?abratrium
Metde ?abratrium adalah salah satu #ara mengajar guru, dimana siswa melakukan
suatu per#baan tentang suatu hal, mengamati prsesnya serta menuliskan hal
per#baannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di e4aluasi
leh guru. Pembelajaran matematika dengan metde labratrium berdasarkan
Belajar dengan Berbuat dan berlanjut dari knkrit ke abstrak. 9leh karenanya tujuan
pembelajaran dalam bidang kgniti!, a!ekti! dan psikmtr dapat ter#apai. $engan
metde ini dimaksudkan membimbing siswa untuk menemukan !akta"!akta dalam
matematika dan mengaplikasikan pengetahuannya. $alam hal tertentu metde inimerupakan perluasan dari metde indukti!.
16
7/24/2019 buku 1.doc
20/279
Pembelajaran dengan metde ini memang lebih tepat jika dilaksanakan di
labratrium matematika 6labmat7 atau wrkshp matematika, tetapi dapat pula
dilaksanakan diruang kelas. Adanya labmat atau wrkshp matematika sangat penting
man!aatnya dan merupakan lingkungan yang baik bagi siswa untuk belajar meneliti,
menemukan pla atau rumus, mengaplikasikan knsep atau melakukan permainan.
?abmat dapat digunakan untuk menyimpan alat"alat pengajaran matematika baik yangberupa alat"alat permainan, bangun"bangun gemetri, sampai alat audi 4isual
maupun sebagai tempat praktikum kmputer.
Tujuan Penggunaan Metde ?abratrium
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu men#ari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atas persalan"persalan yang dihadapinya
dengan mengadakan per#baan sendiri, siswa juga dapat terlatih dalam #ara
berpikir yang ilmiah 6s#ienti!i# thinking7. $engan eksperimen siswa menemukan
bukti kebenaran dari teri sesuatu yang sedang dipelajarinya. Metde ini juga
memberikan pemahaman kepada siswa dalam bidang kgniti!, a!ekti! dan
psikmtr serta membimbing siswa untuk menemukan !akta"!akta dalam
matematika serta mengaplikasikan pengetahuannya dalan kehidupan sehari"hari.
Bila peserta didik telah mengetahui tujuan dari pembelajaran yang sedang mereka
ikuti, maka mereka akan terdrng untuk melaksanakan kegiatan tersebut se#ara
akti!. 9leh karena itu pada setiap awal kegiatan guru berkewajiban memberi
penjelasan kepada peserta didik tentang apa dan untuk apa materi pelajaran itu
harus mereka pelajari.
&elebihan dan &elemahan Metde ?abratrium
&elebihan Metde ?abratrium
Anak didik dapat akti! mengambil bagian berbuat untuk diri sendiri, ia tidak
hanya melihat rang lain menyelesaikan suatu eksperimen, tetapi juga denganberbuat sendiri ia memperleh kepandaian"kepandaian yang diperlukan. /a
mendapat kesempatan yang sebesar"besarnya untuk melaksanakan langkah"
langkah dalam #ara"#ara berpikir ilmiah. :amalanhiptesa dapat di uji
kebenarannya dengan menyimpulkan data hasil per#baan kemudian ia
mena!sirkan dan membuat kesimpulan. Mereka lebih akti! berpikir dan
berbuat, yang mana itu sangat dikehendaki leh kegiatan belajar mengajar
yang mdern, dimana siswa lebih banyak akti! belajar sendiri dengan
bimbingan guru.
Menarik dan menyenangkan bagi siswa kelas rendah.
prinsip psiklgi terpenuhi.
Siswa dapat memperleh !akta"!akta yang jelas.
Memupuk rasa per#aya diri.
Memupuk keberanian untuk berbuat.
Memupuk kemampuan untuk menerapkan matematika dalam kehidupannya.
&elemahan Metde ?abratrium
Tidak #ukupnya alat"alat mengakibatkan tidak setiap anak mendapatkan
kesempatan untuk melakukan per#baan.
'ika per#baan memerlukan jangka waktu yang lama, ia harus menanti untuk
melanjutkan pelajaran.
17
7/24/2019 buku 1.doc
21/279
&urangnya persiapan dan pengalaman anak didik akan menimbulkan kesulitan
didalam melakukan per#baan.
-anya mampu memperkenalkan !akta"!akta kepada siswa tetapi tidak dapat
kemampuan yang lebih tinggi.
Tidak semua tpik dapat di ajarkan dengan metde ini.
Memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Memerlukan peren#anaan yang rumit dan matang dari guru yang akan
mengajar.
@ntuk pembelajaran matematika tidak dapat menghasilkan ketrampilan dan
latihan berpikir yang benar
Prsedur Pelaksanaan Metde ?abratrium
Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan per#baan, mereka harus memahami
masalah yang akan dibuktikan melalui per#baan.
&epada siswa perlu diterangkan pula tentang alat"alat serta bahan"bahan yang
digunakan dalam per#baan. Alat itu bisa berupa alat peraga yang digunakandalam pengajaran. Alat peraga pengajaran adalah alat"alat yang digunakan leh
guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang
disampaikan kepada siswa dan men#egah terjadinya 4erbalisme pada diri siswa.
Pelajaran yang banyak menggunakan 4erbalisme tentu akan segera membsankan,
sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira atau senang karena
meraka merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya. Belajar akan
lebih e!ekti! jika dibantu alat peraga pengajaran dari pada siswa belajar tanpa
dibantu alat peraga.
$alam pemilihan alat peraga yang hendak digunakan leh guru haruslah
diperhatikan hal"hal sebagai berikut;
Alat"alat yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa
serta indi4idual dalam kelmpk.
Alat yang dipilih harus tepat, memadai dan mudah digunakan.
-arus diren#anakan dengan teliti dan diperiksa lebih dahulu.
Penggunaan alat peraga harus disertai dengan kelanjutannya seperti diskusi,
analisis dan e4aluasi.
Sesuai dengan batas kemampuan biaya Sedangkan alat peraga banyak ma#am
dan ragamnya, guru harus menyesuaikan dengan mata pelajaran dan pkk
bahasan yang di ajarkan.
17 Metde /nCuiryMetde inCuiry yaitu salah satu metde pengajaran dengan #ara guru menyuguhkan
suatu peristiwa kepada siswa yang menimbulkan teka"teki dan memti4asi siswa
untuk men#ari peme#ahan masalah. Metde inCuiry ditelusuri dari !akta menuju teri
dengan harapan agar siswa terangsang untuk men#ari dan meneliti, serta meme#ahkan
masalah dengan kemampuannya sendiri. $alam pelaksanaannya metde inCuiry dapat
dilakukan dengan #ara guru membagi tugas meneliti suatu masalah di kelas. Siswa
dibagi kedalam beberapa kelmpk, dan masing"masing kelmpk mendapat tugas
tertentu yang harus diselesaikan. &emudian tugas itu mereka pelajari, mereka teliti,
serta dibahas bersama"sama dalam kelmpknya. Setelah dibahas dan didiskusikan,
kemudian masing"masing kelmpk itu membuat lapran hasil kerja dengan #ara
sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya./nCuiry juga dapat berjalan dengan #ara sebagai berikut;
18
7/24/2019 buku 1.doc
22/279
a7 5uru menunjukkan sesuatu bendabarang, atau buku yang masih asing bagi siswa
didepan kelas
b7 &emudian semua siswa disuruh mengamati, meraba, melihat dan memba#a
dengan seluruh alat indera se#ara #ermat.
#7 ?alu guru memberikan masalah atau pertanyaan kepada seluruh siswa yang sudah
siap dengan jawaban atau pendapat. $alam hal ini masalah yang diajukan kepadasiswa itu tidak bleh menyimpang dari garis pelajaran yang telah
diberikandiren#anakan tersebut, metde ini setingkat lebih maju dari prblem
sl4ing karena permasalahannya bersi!at penelitian 6resear#h7.
Ma#am"ma#am Metde /nCuiry
/nCuiry terpimpin, yaitu pelaksanaan inCuiry dilakukan atas petunjuk dari
guru.
/nCuiry bebas, yaitu peserta didik melakukan penyelidikan bebas sebagaimana
serang ilmuwan, antara lain masalah dirumuskan sendiri, penyelidikan
dilakukan sendiri, dan kesimpulan diperleh sendiri. /nCuiry bebas yang dimdi!ikasi, yaitu masalah diajukan guru didasarkan teri
yang sudah dipahami peserta didik.
(ungsi Metde /nCuiry
Membangun kmitmen dikalangan peserta didik untuk belajar.
Membangun sikap akti!, kreati!, dan in4ati! dalam prses pembelajaran
dalam rangka men#apai tujuan pengajaran.
Membangun sikap per#aya diri dan terbuka terhadap hasil temuannya.
?angkah"langkah Metde /nCuiry Mengidenti!ikasi kebutuhan siswa.
Seleksi pendahuluan terhadap knsep yang akan dipelajari.
Seleksi bahan atau masalah yang akan dipelajari.
Menentukan peran yang akan dilakukan masing"masing peserta didik.
Menge#ek pemahaman peserta didik terhadap masalah yang akan diselidiki
dan ditemukan.
Mempersiapkan setting kelas.
Mempersiapkan !asilitas yang diperlukan.
Memberikan kesempatan peserta didik untuk melakukan penyelidikan dan
penemuan. Menganalisis sendiri atas data temuan.
Merangsang terjadinya dialg interaksi antar peserta didik.
Memberi penguatan kepada peserta didik untuk giat dalam melakukan
penemuan.
Mem!asilitasi peserta didik dalam merumuskan prinsip"prinsip dan
generalisasi atas hasil temuannya.
&elebihan dan &elemahan Metde /nCuiry
&elebihan Metde /nCuiry
Mendrng siswa berpikir se#ara ilmiah dalam peme#ahan masalah yangdihadapi.
19
7/24/2019 buku 1.doc
23/279
Membantu dalam menggunakan ingatan dan trans!er pengetahuan pada situasi
prses pengajaran.
Mendrng siswa untuk ber!ikir kreati!, intuiti!, dan bekerja atas dasar inisiati!
sendiri.
Menumbuhkan sikap byekti!, jujur dan terbuka.
Situasi prses belajar mengajar menjadi hidup dan dinamis.
Memperkuat dan menambah keper#ayaan pada diri sendiri dengan prses
menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan
peran guru yang sangat terbatas.
&ekurangan Metde /nCuiry
Memerlukan peren#anaan yang teratur dan matang. Bagi guru yang terbiasa
dengan #ara tradisinal, merupakan beban yang memberatkan.
Pelaksanaan pengajaran melalui metde ini dapat memakan waktu yang #ukup
panjang, apalagi prses peme#ahan masalah itu memerlukan pembuktian
se#ara ilmiah. Prses jalannya inCuiry akan menjadi terhambat, apabila siswa telah terbiasa
dengan #ara belajar tanpa kritik dan pasi! apa yang diberikan leh gurunya.
Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah, akan tetapi justru
memerlukan pengulangan dan penanaman nilai.
Metde inCuiry ini baru dilaksanakan pada tingkat S?TA, Perguruan Tinggi
dan untuk tingkat S?TP dan tingkat S$ masih sulit dilaksanakan. Sebab pada
tingkat tersebut anak didik belum mampu berpikir se#ara ilmiah.
-al"-al yang $apat Mempertinggi Metde /nCuiry
Agar teknik inCuiry dapat dilaksanakan dengan baik, maka diperlukan kndisibelajar sebagai berikut;
Men#iptakan situasi kndisi yang !leksibel 6tidak terlalu kaku7 dalam interaksi
belajar dan siswa belajar dari perasaan takut dan tekanan.
&ndisi lingkungan yang dapat meman#ing gairah intelektual dan semangat
belajar yang tinggi.
5uru mampu men#iptakan situasi belajar yang kndusi! dan respnsi!.
7 Metde Tanya 'awab
Metde tanya jawab adalah #ara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang
harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepadaguru. Metde tanya jawab adalah yang tertua dan banyak digunakan dalam prses
pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun seklah.
Metde ini dapat diklasi!ikasikan sebagai metde tradisinal atau kn4ensinal.
$alam metde tanya jawab, guru mengajukan pertanyaan"pertanyaan dan siswa
menjawabnya, atau sebaliknya siswa bertanya guru menjelaskan. $alam prses tanya
jawab terjadilah interaksi dua arah. 5uru yang demkratis tidak akan menjawabnya
sendiri, tetapi akan melemparkan pertanyaan dari siswa kepada siswa atau kelmpk
lainnya tanpa merasa khawatir dinilai tidak dapat menjawab pertanyaan itu. $engan
metde tanya jawab tidak hanya terjadi interaksi dua arah tetapi juga banyak arah.
&etika anak menanyakan tentang bilangan prima, sebagai misal, guru yang
demkratis tidak akan menjelaskan sampai tuntas tentang apa itu de!inisi bilanganprima, dan kemudian memberikan #nth bilangan prima. $ari pertanyaan ini akan
20
7/24/2019 buku 1.doc
24/279
mun#ul beberapa rang yang akan berinteraksi di dalam pertanyaan tersebut. $alam
penggunaan metde mengajar di dalam kelas, tidak hanya guru saja yang senantiasa
berbi#ara seperti halnya dengan metde #eramah, melainkan men#akup pertanyaan"
pertanyaan dan penyumbang ide"ide dari pihak siswa.
Penerapan pembelajaran dengan metde tanya jawab dan diskusi akan sangat menarik
untuk dikaji se#ara detail. Metde tanya jawab menawarkan keterampilan dalammengkaji prblem pendidikan dengan #ara diskusi sebagai slusi menghidupkan
prses pembelajaran. Sebagian besar siswa berpikir bahwa belajar merupakan
akti4itas yang menjenuhkan sekali, sering banyak siswa beranggapan duduk di ruang
kelas ibarat sebuah ruang tahanan. Prblem demikian mungkin ada benarnya akibat
siswa harus berjam"jam dengan kerja pikiran pada sebuah pembahasan, bahkan
beranggapan belajar lebih menjadi beban yang menimbulkan gejlak daripada upaya
mendapatkan ilmu pengetahuan. Mungkin diantara siswa yang masih mau
mengenyam pendidikan yang tidak lebih dari sekedar menyatakan kehadiran di kelas
atau sekedar mendapatkan nilai tanpa kesadaran mengembangkan pengetahuan atau
mengasah keterampilan berpikir.
?enyapnya mti4asi belajar siswa mungkin berakar penyebab pada keterbatasanmetde yang diterapkan guru yang membatasi kemampuan mengasah keterampilan.
Beberapa resep yang bisa dipakai dalam men#iptakan hasrat psiti! yaitu menetapkan
siswa se#ara nyaman, mempsisikan siswa yang ##k saat pelajaran berlangsung,
meningkatkan partisipasi akti! pribadi siswa, dan memakai media yang melahirkan
kesan sembari menekankan ilmu pengetahuan serta menyiapkan !asilitatr yang
telaten dalam menerapkan prses pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
Mendesain prses pengajaran yang memuaskan siswa merupakan salah satu aspek
lingkungan serta pengawasan turut menekankan rasa aman dan nyaman sebuah prses
pembelajaran di kelas. Selain itu guru men#iptakan mti4asi dan menyiapkan siswa
untuk meraih sukses melalui tanya jawab dan diskusi serentak mengasah keterampilan
berpikir siswa. -al ini telah dinyatakan 1jaarah dan 2ain #/,,)'/%(* bahwa
metde bertanya merupakan teknik penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa dan dapat pula dari siswa
kepada guru. Bersamaan pikiran tersebut, Ali3andie #/,-&',(* mengatakan metde
tanya jawab adalah penyampaian pelajaran leh guru dengan jalan mengajukan
pertanyaan dan siswa menjawab. -akekat metde tanya ini dilakukan se#ara lisan.
Bertlak dari de!inisi"de!inisi diatas dapat dinyatakan bahwa metde tanya jawab
merupakan metde dimana guru mengajukan pertanyaan se#ara lisan kepada siswa
untuk dijawab. Sebaliknya demikian pertanyaan men#iptakan sugesti untuk
menggiatkan pla berpkir siswa. 'ika ada ketidak"jelasan suatu memti4asi maks
seserang berupaya memaknainya.Mengikut prses pembelajran dikelas yang lazim disaksikan adalah akti4itas 4erbal
dalam wujud berbi#ara. -al demikian mengindikasikan suatu keterampilan 4erbal
yang dimiliki leh serang guru adalah terampil bertanya. Menurut &amus Bahasa
/ndnesia #4andianto5 $%%%')%-*,bertanya artinya meminta keterangan, penjelasan,
meminta supaya diberitahu. Sementara menurutHasibuan dan Moedjiono #/,-)')$*,
bertanya merupakan u#apan 4erbal yang meminta respns seserang yang dikenai.
Maksud respn berupa pengetahuan dan hal yang butuh pertimbangan siswa.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa saat prses pembelajaran merupakan kegiatan
yang tidak dipisahkan dari metde apapun yang dipakai, tujuan yang ingin di#apai,
bagaimanapun kndisi siswa yang dihadapi. Pertanyaan yang diajukan mengumpan
siswa berpikir kritis pada pkk bahasan yang sedang dipelajari. 5uru merupakansalah satu !aktr penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. &arena itu adanya
21
7/24/2019 buku 1.doc
25/279
in4asi pendidikan khususnya kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang
diprduk dari upaya pendidikan bermuara pada !aktr guru. %ksistensi peran guru
dalam upaya membelajarkan siswa sungguh dituntut multi peran sehingga
men#iptakan kndisi belajar mengajar yang e!ekti!.
Metde yang relati! tua namun masih dapat diandalkan dalam teknik pembelajaran
apapun adalah metde tanya jawab. ?uar biasa terjadi alur kmunikasi yang didugaberpengaruh pada respn siswa dan pada gilirannya akan berpengaruh pada prestasi
belajar. Mti4asi berprestasi adalah suatu kndisi yang bisa men#iptakan daya drng
atau sugesti berakti4itas.
$engan demikian, guru dan semua siswa bermain tentang bilangan dan angka dengan
perasaan senang 6jy!ul learning7 bukan dengan perasaan takut ditunjuk leh gurunya
untuk menjawab pertanyaan atau diminta untuk menjawab pertanyaan dari guru. 9leh
karena itu, penggunaan metde tanya jawab akan lebih e!ekti! jika diikuti dengan
metde lain, misalnya penugasan atau latihan atau demnstrasi. Bahkan dewasa ini
telah mun#ul beberapa pendekatan baru dalam prses pembelajaran matematika telah
mulai ppular, misalnya #perati4e learning, integrati4e learning, dan realisti#
mathemati#s edu#atin atau #nteDtual learning.
-al"-al yang perlu $iperhatikan dalam Metde Tanya 'awab
Adapun hal"hal yang perlu di perhatikan dalam menerapkan metde ini adalah;
5uru harus benar"benar menguasai bahan pelajaran, termasuk semua jawaban
yang mungkin akan didengarkannya dari murid atas suatu pertanyaan
yang di ajukannya.
5uru harus sudah mempersiapkan semua pertanyaan yang diajukan lehnya
kepada murid dengan #epat.
Pertanyaan"pertanyaan harus jelas dan singkat harus di perhatikan, sebab
pertanyaan"pertanyaan harus di ajukan se#ara lisan. Susunlah pertanyaan dalam bahasa yang mudah di pahami murid.
5uru harus mengarahkan pertanyaan pada seluruh kelas.
Berikan waktu yang #ukup untuk memikirkan jawaban pertanyaan, sehingga
murid dapat merumuskannya dengan sistematis.
Tanya jawab harus di lakukan dengan suasana yang tenang dan bukan dalam
suasana yang tegang yang penuh dengan persaingan yang tidak sehat di antara
anak didik.
Agar sebanyak"banyaknya murid memperleh giliran menjawab pertanyaan
dan jika seserang tidak dapat menjawab segera, maka giliran di berikan
kepada murid yang lain. @sahakan selalu agar setiap pertanyaan hanya berisi satu prblem saja.
Pertanyaan harus dibedakan dalam glngan pertanyaan pikiran dan
pertanyaan reprduksi atau pertanyaan yang meminta pendapat dan hanya
!akta"!akta.
Pertanyaan"pertanyaan yang akan diajukan sudah diren#anakan sebelumnya.
Peren#anaan pertanyaan dapat berdasarkan pada knsep yang ingin diperleh
atau dipahami siswa. Pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan
kemampuan siswa dan dengan kalimat yang lugas.
&elebihan dan &elemahan Metde Tanya 'awab&elebihan Metde Tanya 'awab;
22
7/24/2019 buku 1.doc
26/279
Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika
itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir termasuk
daya ingatan.
Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
&ekurangan Metde Tanya 'awab;
Siswa merasa takut, apabila guru kurang dapat mendrng siswa untuk berani,
dengan men#iptakan suasana yang tidak tegang melainkan akrab.
Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan
mudah dipahami siswa.
Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab
pertanyaan sampai dua atau tiga rang.
$alam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin #ukup waktu untuk
memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
Berdasarkan pengertian tentang pendekatan pembelajaran tersebut dapat disimpulkan
bahwa pendekatan pembelajaran merupakan #ara kerja yang mempunyai sistem untuk
memudahkan pelaksanaan prses pembelajaran dan membelajarkan siswa guna
membantu dalam men#apai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi pembelajaran
indukti! adalah sebuah pembelajaran yang bersi!at langsung tapi sangat e!ekti! untuk
membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan
keterampilan berpikir kritis. Pada pembelajaran indukti! guru langsung memberikan
presentasi in!rmasi"in!rmasi yang akan memberikan ilustrasi"ilustrasi tentang tpik
yang akan dipelajari siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan
pla"pla tertentu dari ilustrasi"ilustrasi yang diberikan tadi. Strategi pembelajaran
indukti! diran#ang berlandaskan teri knstrukti4isme dalam belajar, pembelajaran ini
membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya 6Cuestining7 dalam penerapannya.
Melalui pertanyaan"pertanyaan inilah guru akan membimbing siswa membangunpemahaman terhadap materi pelajaran dengan #ara berpikir dan membangun ide.
Tingkat kee!ekti!an mdel pembelajaran indukti! ini, jadinya sangat tergantung pada
keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus
menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir. Pada pendekatan
indukti! dimulai dengan memberikan berma#am"ma#am #nth, dari #nth"#nth
tersebut siswa mengerti keteraturan dan kemudian mengambil keputusan yang bersi!at
umum. Pendekatan indukti! adalah suatu strategi yang diren#anakan untuk membantu
sisiwa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kreati! melalui
bser4asi, membandingkan, penemuan pla, dan menggeneralisasikannya. 5uru
biasanya men#iptakan suasana akti! belajar dengan mendrng siswa mengadakan
pengamatan dan mem!kuskan pengamatan melalui pertanyaan"pertanyaan. Pada
23
7/24/2019 buku 1.doc
27/279
pendekatan indukti! ini serang siswa harus lebih akti!, biasanya pembelajaran
dilakukan dengan #ara eksperimen, diskusi, dan demnstrasi.
Struktur ssial dalam pembelajaran menjadi #iri lingkungan kelas yang sangat
dibutuhkan untuk belajar melalui strategi pembelajaran indukti!, pembelajaran
indukti! mensyaratkan sebuah lingkungan belajar yang mana di dalamnya siswa
merasa bebas dan terlepas dari resik takut dan malu saat memberikan pendapat,bertanya, membuat knklusi dan jawaban. Mereka harus bebas dari kritik tajam yang
dapat menjatuhkan semangat belajar. strategi ini dikembangkan atas dasar beberapa
pstulat yaitu kemampuan berpikir dapat diajarkan, Berpikir merupakan suatu
transaksi akti! antara indi4idu dengan data, artinya dalam setting kelas bahan"bahan
ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan perasi kgniti! tertentu.
Prses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang beraturan 6law!ul7. Artinya,
agar dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai
terlebih dahulu dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. 9leh karenanya, knsep
tahapan beraturan ini memerlukan strategi pembelajaran tertentu agar dapat
mengendalikan tahapan"tahapan tersebut.
'enis pendekatan indukti!;
Membentuk satu generalisasi daripada #nth"#nth tertentu. Misalnya
men#ari #iri"#iri yang sama dari berbagai jenis pasar.
Membentuk satu prinsip dari uji kajian tertentu.
Membentuk satu hukum dari pernyataan"pernyataan tertentu. Misalnya
mendapat hukum permintaan dan penawaran dari analisis pasar dan pedagang.
Mendapat satu teri dari urutan suatu pemikiran.
&elebihan dan &elemahan Metde Pembelajaran /ndukti!
&elebihan yang mennjl dan mudah dipahami diantaranya;
Pada mdel pembelajaran indukti! guru langsung memberikan presentasi
in!rmasi"in!rmasi yang akan memberikan ilustrasi"ilustrasi tentang tpik
yang akan dipelajari siswa, sehingga siswa mempunyai parameter dalam
pen#apaian tujuan pembelajaran.
&etika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi pembelajaran,
guru membimbing siswa untuk menemukan pla"pla tertentu dari ilustrasi"
ilustrasi yang diberikan tersebut sehingga pemerataan pemahaman siswa lebih
luas dengan adanya pertanyaan"pertanyaan antara siswa dengan guru.
Mdel pembelajaran indukti! menjadi sangat e!ekti! untuk memi#u
keterlibatan yang lebih mendalam dalam hal prses belajar karena prses
tanya jawab tersebut.
&elemahan Mdel Pembelajaran /ndukti!;
Mdel ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya 6Cuestining7
sehingga kesuksesan pembelajaran hampir sepenuhnya ditentukan kemampuan
guru dalam memberikan ilustrasi"ilustrasi.
Tingkat kee!ekti!an mdel pembelajaran indukti! ini sangat tergantung pada
keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana
guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir.
Mdel pembelajaran ini sangat tergantung pada lingkungan eksternal, guru
harus bisa men#iptakan kndisi dan situasi belajar yang kndusi! agar siswa
merasa aman dan tak malutakut mengeluarkan pendapatnya. 'ika syarat"
24
7/24/2019 buku 1.doc
28/279
syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan pembelajaran tidak akan ter#apai se#ara
sempurna.
Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan mdel pembelajaran
indukti!, guru harus telah menyiapkan perangkat"perangkat yang akan
membuat siswa berakti4itas dan mengbarkan semangat siswa untuk
melakukan bser4asi terhadap ilustrasi"ilustrasi yang diberikan melaluipertanyaan"pertanyaan yang diberikan leh guru. $engan metde ini maka
kemandirian siswa tidak dapat berkembang ptimal.
&esuksesan prses belajar mengajar dengan menggunakan mdel
pembelajaran indukti! bergantung pada #nth"#nth atau ilustrasi yang
digunakan leh guru.
Pada Pembelajaran /ndukti!, strategi pembelajaran ini menghendaki penarikan
kesimpulan didasarkan atas !akta"!akta yang kngkrit sebanyak mungkin.
Semakin banyak !akta semakin mendukung hasil simpulan.
?angkah"langkah Metde Pembelajaran /ndukti!
?angkah"langkah yang harus tempuh dalam strategi pembelajaran dengan
pendekatan indukti! yaitu;
5uru memilih knsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan
indukti!.
5uru menyajikan #nth"#nth khusus, prinsip, atau aturan yang
memungkinkan siswa memperkirakan si!at umum yang terkandung dalam
#nth.
5uru menyajikan bukti yang berupa #nth tambahan untuk menunjang atau
mengangkat perkiraan.
Menyimpulkan, memberi penegasan dari beberapa #nth kemudian
disimpulkan dari #nth tersebut serta tindak lanjut.
Pstulat yang diajukan Taba di atas menyatakan bahwa keterampilan berpikir
harus diajarkan dengan menggunakan strategi khusus. Menurutnya, berpikir
indukti! melibatkan tiga tahapan dan karenanya ia mengembangkan tiga strategi
#ara mengajarkannya. Taba mengidenti!ikasi tiga keterampilan berpikir indukti!
yaitu;
&nsep pembentukan 6belajar knsep7
Tahap ini men#akup tiga langkah utama; /tem da!tar 6lembar, knsep7,kelmpk barang yang sama se#ara bersama"sama beserta label tersebut
6dengan nama knsep7.
?angkah"langkah;
a7 Membuat da!tar knsep.
b7 Pengelmpkkan knsep berdasarkan karakteristik yang sama.
#7 Pemberian label atau kategrisasi.
/nterpretasi data
Strategi kedua ini merupakan #ara mengajarkan bagaimana menginterpretasi
dan menyimpulkan data. Sama halnya dengan strategi pertama 6pembentukan
knsep7, #ara ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan"pertanyaan
tertentu.?angkah"langkah;
25
7/24/2019 buku 1.doc
29/279
a7 Mengidenti!ikasi dimensi"dimensi dan hubungan"hubungannya.
b7 Menjelaskan dimensi"dimensi dan hubungan"hubungannya.
#7 Membuat kesimpulan.
Penerapan prinsip"prinsip
Strategi ini merupakan kelanjutan dari strategi pertama dan kedua. Setelah
siswa dapat merumuskan suatu knsep, menginterpretasikan danmenyimpulkan data, selanjutnya mereka diharapkan dapat menerapkan suatu
prinsip tertentu ke dalam suatu situasi permasalahan yang berbeda atau siswa
diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip untuk menjelaskan suatu
!enmena baru.
?angkah"?angkah;
a7 Membuat hiptesis, memprediksi knsekuensi.
b7 Menjelaskan teri yang mendukung hiptesis atau prediksi.
#7 Menguji hiptesisprediksi
7 Metde $edukti!
Pembelajaran dedukti! merupakan imbangan yang sangat dekat bagi mdel
pembelajaran indukti!. &eduanya diran#ang untuk mengajarkan knsep dan
generalisasi, mengandalkan #nth dan bergantung pada keterlibatan guru se#ara akti!
dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama
pembelajaran, keterampilan berpikir, #ara memti4asi dan waktu yang diperlukan
serta biasanya pada pembelajaran pendekatan dedukti! serang guru harus lebih akti!
daripada siswanya. Pembelajaran dilakukan dengan metde #eramah, tanya jawab dan
simulasi. $alam strategi pembelajaran dedukti! pesan dilah mulai dari hal yang
umum kepada hal yang khusus, dari hal abstrak kepada hal yang nyata, dari knsep"
knsep yang astrak kepada #nth"#nth yang knkrit, dari sebuah premis menuju ke
kesimpulan yang lgis.
?angkah"langkah Metde Pembelajaran $edukti!
?angkah"langkah dalam strategi dedukti! meliputi tiga tahap;
Pengajar memilih pengetahuan untuk diajarkan.
Pengajar memberi pengetahuan kepada peserta didik.
Pengajar memberikan #nth"#nth dan membuktikannya kepada peserta
didik. Misalnya, bila diambil #nth untuk pengajaran tentang kalimat
tunggal, maka pengajar memulai dengan de!inisi kalimat tunggal, #nth"
#nth kalimat tunggal, dan dilanjutkan dengan penjelasan #iri"#iri kalimat
tunggal. Teknik penyajian pelajaran yang paralel dengan strategi pembelajaran
dedukti! adalah teknik #eramah.
?angkah"langkah yang dapat ditempuh dalam mdel pembelajaran dengan
pendekatan dedukti! dijelaskan sebagai berikut;
5uru memilih knsep, prinsip, /nisiasi aturan yang akan disajikan.
5uru menyajikan aturan, prinsip yang beri!at umum, lengkap dengan de!inisi
dan #nth"#nthnya.
5uru menyajikan #nth"#nth khusus agar siswa dapat menyusun
hubungan antara keadaan khusus dengan aturan prinsip umum yang didukung
leh media yang ##k.
5uru menyajikan bukti"bukti untuk menunjang atau menlak kesimpulan
bahwa keadaan umum itu merupakan gambaran dari keadaan khusus.
26
7/24/2019 buku 1.doc
30/279
Pembelajaran dedukti! terdiri dari empat tahap;
5uru mulai dengan kaidah"kaidah knsep 6#n#ept rule7 atau pernyataan yang
mana dalam pembelajaran diupayakan untuk pembuktiannya.
5uru memberikan #nth"#nth yang menunjukkan pembuktian dari knsep.
5uru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut#iri
dan bukan esensi dari knsep"knsep.
Siswa memberikan beberapa kategri dari #nth yang diberikan leh guru.
8iri"#iri Metde Pembelajaran $edukti!
8iri"#iri pembelajaran dedukti! adalah sebagai berikut;
Berrientasi pada siswa.
Berstruktur tinggi.
Penggunaan waktu yang lebih e!isien.
&urang memberi kesempatan untuk belajar sewaktu"waktu.
Sintak Metde Pembelajaran $edukti!
Sintak pembelajaran dedukti! adalah;
Menyatakan abstraksi.
Memberi ilustrasi.
Aplikasi.
Penutup
&elebihan dan &elemahan Metde Pembelajaran dedukti!
&elebihan Metde Pembelajaran $edukti!;
8ara yang mudah untuk menyampaikan isi pelajaran
Pendekatan ini sesuai untuk digunakan dalam prses pembelajaran, guru
memberikan penerangan sebelum memulai pembelajaran.
&elemahan pembelajaran $edukti!;
&eakti!an siswa dalam mengeksplrasikan kemampuan masih terbatas.
$alam menarik kesimpulan dari knteks umum yang diberikan guru siswa
dibatasi knteks tersebut.
27
7/24/2019 buku 1.doc
31/279
BAB III
MODEL PEMBELAJARAN
A. Pengertian Mdel Belajar dan Pembelajaran
Mdel pembelajaranadalah prsedur sistematis dalam mengrganisasikan
pengalaman belajar untuk men#apai tujuan belajar dapat juga diartikan suatu pendekatan
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 'adi, sebenarnya mdel pembelajaran
memiliki arti yang sama dengan pendekatan, strategi atau metde pembelajaran.Mdel dimaknakan sebagai suatu bjek atau knsep yang digunakan untuk
mempresentasikan suatu hal. Sesuatu yang nyata dan dikn4ersi untuk sebuah bentuk
yang lebih kmprehensi!. #Meyer5 W+6+5 /,7&'$*
Mdel pembelajaran adalah suatu pla yang digunakan sebagai ediman dalam
peren#anaan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutrial dan untuk
menentukan perangkat"perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku"buku, !ilm,
kmputer, kurikulum dll. #6oy.e5 /,,$'0*
'adi mdel pembelajaran adalah seperangkat prsedur yang sistematis sebagaiperan#ang bagi para pengajar untuk men#apai tujuan belajar.
28
http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran/http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/http://3.bp.blogspot.com/-xJ_kSbAMAUU/UjYexamnfOI/AAAAAAAAAqw/5C4v1kN6X08/s1600/model+pembelajaran.jpghttp://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran/http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/7/24/2019 buku 1.doc
32/279
Pembelajaran
pembelajaran sama dengan prses belajar mengajar. $alam knteks pembelajaran
terdapat dua kmpnen penting, yaitu guru dan peserta didik yang saling berinteraksi.
$engan demikian, pembelajaran dide!inisikan sebagai pengrganisasian atau
pen#iptaan atau pengaturan suatu kndisi lingkungan yang sebaik"baiknya yangmemungkinkan terjadinya belajar pada peserta didik.
Mdel pembelajaran
Mdel pembelajaran adalah kerangka knseptual yang melukisakan prsedur yang
sistematis dalam mengrganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk
men#apai tujuan belajar tertentu dan ber!ungsi sebagai pedman bagi peran#ang
pembelajaran dan guru dalam meren#anakan dan melaksanakan akti4itas mengajar
#Syai!ul Sagala5 $%%&*, Sedangkan menurut6oy.e dan Weil #$%%%'/7*menjelaskan
se#ara luas bahwa mdel pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan belajar
yang menggambarkan peren#anaan kurikulum, kursus"kursus, ran#angan unit
pembelajaran, perlengkapan belajar, buku"buku pelajaran, prgram multimedia dan
bantuan belajar melalaui prgram kmputer. Masih menurut 'y#e dan Weil hakekat
mengajar adalah membantu pelajar 6peserta didik7 memperleh in!rmasi, ide,
ketrampilan, nilai"nilai, #ara ber!ikir, dan belajar bagaimana belajar.
Merujuk pada pendapat di atas, memaknai mdel pembelajaran adalah
sebagai suatu ren#ana yang memperlihatkan pla pembelajaran tertentu, dalam pla
tersebut dapat terlihat kegiatan guru dan peserta didik di dalam mewujudkan kndisi
belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta
didik.Mdel pembelajaran menurut &ardi dan Nur, ada mdel pembelajaran yang
dapat digunakan dalam mengella pembelajaran yaitu;
Pembelajaran langsung.
Pembelajaran kperati!.
Pembelajaran berdasarkan masalah.
$iskusi.
?earning strategi.
Menurut Koaruddin #$%%%* bahwa mdel belajar dapat diartikan sebagai
kerangka knseptual yang digunakan sebagai pedman dalam melakukan kegiatan. Mdel
dapat dipahami sebagai; Suatu tipe atau desain.
Suatu deskripsi atau analgi yang dipergunakan untuk membantu prses
4isualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati.
Suatu sistem asumsi"asumsi, data"data, dan in!erensi"in!erensi yang dipakai
untuk menggambarkan se#ara matematis suatu byek peristiwa.
Suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu terjemahan realitas
yang disederhanakan.
Suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau imajiner.
Penyajian yang diperke#il agar dapat menjelaskan dan menunjukan si!at bentuk
aslinya.
29
7/24/2019 buku 1.doc
33/279
Atas dasar pengertian tersebut, maka mdel dalam pembelajaran dapat dipahami
sebagai mdel pembelajaran merupakan suatu ran#angan yang telah diprgram melalui
media"media peraga dalam membantu untuk mem4isualisasikan pesan yang
terkandung didalamnya untuk men#apai tujuan belajar sebagai pegangan
dalam melaksanakan kegiataan pembelajaran.
Mdel pembelajaran merupakan #arateknik penyajian yang digunakan guru dalamprses pembelajaran agar ter#apai tujuan pembelajaran. Ada beberapa mdel"mdel
pembelajaranseperti #eramah, diskusi, demnstrasi, studi kasus, bermain peran 6rle
play7 dan lain sebagainya yang tentu saja masing"masing memiliki kelemahan dan
kelebihan. Metdemdel sangat penting peranannya dalam pembelajaran karena melalui
pemilihan mdelmetde yang tepat dapat mengarahkan guru pada kualitas pembelajaran
e!ekti!.
Pengertian Mdel Pembelajaran dapat diartikan sebagai #ara, #nth maupun pla
yang mempunyai tujuan meyajikan pesan kepada siswa yang harus diketahui, dimengerti,dan dipahami yaitu dengan #ara membuat suatu pla atau #nth dengan bahan"bahan
yang dipilih leh para pendidikguru sesuai dengan materi yang diberikan dan kndisi di
dalam kelas.
Memilih Mdel Pembelajaran Fang Baik
Sebagai serang guru harus mampu memilih mdel pembelajaran yang
tepat bagi peserta didik. &arena itu dalam memilih mdel pembelajaran, guru harus
memperhatikan keadaan atau kndisi siswa, bahan pelajaran serta sumber"sumber
belajar yang ada agar penggunaan mdel pembelajaran dapat diterapkan se#ara e!ekti!
dan menunjang keberhasilan belajar siswa.
Serang guru diharapkan memiliki mti4asidan semangat pembaharuandalam prses pembelajaran yang dijalaninya. MenurutSardian A+ M+ #$%%0 ' /)&*,
guru yang kmpeten adalah guru yang mampu mengella prgram belajar"mengajar.
Mengella di sini memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana serang guru
mampu menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup
pelajaran, menjelaskan, mem4ariasi media, bertanya, memberi penguatan, dan
sebagainya, juga bagaimana guru menerapkan strategi, teri belajar dan pembelajaran,
dan melaksanakan pembelajaran yang kndusi!.Pendapat serupa dikemukakan leh
Colin Marsh #/,,) ' /%* yang menyatakan bahwa guru harus memiliki kmpetensi
mengajar, memti4asi peserta didik, membuat mdel instruksinal, mengella kelas,
berkmunikasi, meren#anakan pembelajaran, dan menge4aluasi. Semua kmpetensi
tersebut mendukung keberhasilan guru dalam mengajar.Setiap guru harus memiliki kmpetensi adapti! terhadap setiap perkembangan
ilmu pengetahuan dan kemajuan di bidangpendidikan, baik yang menyangkut
perbaikan kualitas pembelajaran maupun segala hal yang berkaitan dengan
peningkatanprestasi belajarpeserta didiknya.
&lasi!ikasi Mdel Pembelajaran
6oy.e dan Weil #$%%%*mengatakan ada empat kategri yang penting diperhatikan
dalam mdel mengajar yaitu Mdel /n!rmasi, mdel persnal, mdel interaksi, dan
mdel tingkah laku. Mdel mengajar yang telah dikembangkan dan di tes
keberlakuannya leh para pakar pendidikan dengan mengklasi!ikasikan mdel
pembelajaran pada empat kelmpk yaitu;
30
http://panduanguru.com/model-model-pembelajaran-pengertiannyahttp://panduanguru.com/model-model-pembelajaran-pengertiannyahttp://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/http://belajarpsikologi.com/kurikulum-pendidikan-jangan-sering-berubah/http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar/http://panduanguru.com/model-model-pembelajaran-pengertiannyahttp://panduanguru.com/model-model-pembelajaran-pengertiannyahttp://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/http://belajarpsikologi.com/kurikulum-pendidikan-jangan-sering-berubah/http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar/7/24/2019 buku 1.doc
34/279
Mdel pemrsesan in!rmasi 6in!rmatin Pr#essing Mdels7 menjelaskan
bagaimana #ara indi4idu memberi respn yang datang dari lingkungannya dengan
#ara mengrganisasikan data, mem!rmulasikan masalah, membangun knsep dan
ren#ana peme#ahan masalah serta penggunaan simbl"simbl 4erbal dan nn
4erbal. Mdel ini memberikan kepada pelajar sejumlah knsep, pengetesan
hiptesis, dan memusatkan perhatian pada pengembangan kemampuan kreati!.Mdel pengellaan in!rmasi ini se#ara umum dapat diterapkan pada sasaran
belajar dari berbagai usia dalam mempelajari indi4idu dan masyarakat. &arena itu
mdel ini ptensial untuk digunakan dalam men#apai tujuan yang berdimensi
persnal dan ssial disamping yang berdimensi intelektual.
Adapun mdel"mdel pemrsesan menurut Tm (inal din 6)**+7 terdiri atas;
a7 Mdel ber!ikir /ndukti!
Tkhnya adalah -ilda Taba, Tujuan dari mdel ini adalah untuk
mengembangkan prses mental indukti! dan penalaran akademik atau
pembentukan teri. &emampuan"kemampuan ini berguna untuk tujuan"tujuan
pribadi dan ssial.
b7 Mdel /nkuiri /lmiah
Tkhnya adalah 'seph '. S#hwab, Mdel ini bertujuan mengajarkan sistem
penelitian dari suatu disiplin tetapi juga diharapkan untuk mempunyai e!ek
dalam kawasan"kawasan lain 6metde"metde ssial mungkin diajarkan dalam
upaya meningkatkan pemahaman ssial dan peme#ahan masalah ssial7.
#7 Mdel Penemuan &nsep
Tkhnya adalah 'erme Brunet, Mdel ini memiliki tujuan untuk
mengembangkan penalaran indukti! serta perkembangan dan analisis knsep.
d7 Mdel pertumbuhan &gniti!
Tkhnya adalah 'ean Pieget, /r4ing sigel, %dmund Suli4an, dan ?awren#e
&hlbergE Tujuannya adalah untuk meningkatkan perkembangan intelektual,terutama penalaran lgis, tetapi dapat pula diterapkan pada perkembangan
ssial mral.
e7 Mdel Pe
Top Related