8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
1/25
BUDIDAYA ANGGREK
SKALA RUMAHAN
Disusun Untuk Melengkapi Tugas Bahasa Indonesia
Semester Genap
Disusun Oleh :
1. Danes Eko Setiyawan
(04)
2. Inge Kartika Putri
(18)
3. Fitri Sri Utami
(15)
Kelas : IX E
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
2/25
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MOJOKERTO
SMP NEGERI 2 MOJOSARI
2010
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
3/25
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul BUDIDAYA ANGGREK telah selesai
pada ........................2010
Disetujui Oleh :
Guru Pembimbing
RINI SULISTYAWATI, S.Pd
NIP. 19600926 198403 2 003
Wali Kelas
MS. CHIDAJAT, S.Pd
NIP. 19591122 198202 1 006
Mengetahui
Kepala Sekolah SMPN 2 Mojosari
Drs. H. HARYONONIP. 130 918 208
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
4/25
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuk-Nya
saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah BUDIDAYA ANGGREK. Kegiatan
ini bermanfaat untuk menambah wawasan siswa-siswi SMP Negeri 2 Mojosari.
Karya Tulis Ilmiah ini saya susun dengan sebaik-baiknya dan mengupayakan
agar karya ilmiah ini dapat menunjang dan menambah kualitas belajar maupun
wawasan siswa-siswi SMP Negeri 2 Mojosari pada khususnya dan semua pembaca
pada umumya.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :1. Orang tua yang telah mengijinkan dan fasilitas siswa-siswi
untuk membuat Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Drs. H. Haryono, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2
Mojosari.
3. Rini Sulistyowati, S.Pd, selaku Guru Bahasa Indonesia, selaku
Guru Pembimbing.
4. Ms. Chidayat, selaku Wali Kelas IX E.
5. Kepada semua pihak yang terlibat langsung dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini karena tanpa masukan dan bantuan semua pihak, saya tidak
bisa menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik.
Saya mohon maaf jika Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat saya harapkan dari
pembaca Karya Tulis Ilmiah ini demi penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhirul kalam, terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua Bapak atau
Ibu Guru atas bimbingannya.
Tim Penyusun
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
5/25
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2.Tujuan................................................................................................ 11.3. Ruang Lingkup atau Batasan Masalah............................................. 1
1.4 Metode Penyusunan........................................................................... 2
BAB II MATERI
2.1. Mengenal Anggrek lebih dekat........................................................ 3
2.1.1 Sejarah Perkembangan Anggrek............................................ 3
2.1.2 Ciri Morfologi Anggrek......................................................... 3
2.1.3 Jenis-jenis Anggrek................................................................ 4
2.2. Merawat dan Membungakan Anggrek............................................. 5
2.2.1 Menjaga Lingkungan Anggrek............................................... 5
2.2.2 Pemilihan Media Tanam......................................................... 6
2.2.3 Penyiraman dan Pemupukan.................................................. 7
2.2.4 Jadwal Pemupukan Anggrek.................................................. 9
2.2.5 Repotting................................................................................ 10
2.3. Memperbanyak Anggrek.................................................................. 11
2.3.1 Perbanyakan secara Generatif................................................ 11
2.3.2 Perbanyakan secara Vegetatif................................................. 12
2.3.3 Kultur Jaringan....................................................................... 13
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
6/25
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
7/25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini sangat diperlukan bagi siswa untuk
menambah wawasan dan pengetahuan. Kegiatan seperti ini sangat diperlukan
oleh semua siswa untuk dapat menerapkan pelajaran teorinya yang ada di
Sekolah. Selain itu, juga dapat meningkatkan mutu dan semangat belajar .
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, saya mendapat bermacam
kesulitan, saya tidak akan putus di tengah jalan, karena saya tahu ini semua juga
untuk kegiatan saya, demi mencapai prestasi. Karena itu, saya terus berusaha
agar Karya Tulis Ilmiah ini hasilnya sempurna dan baik.
1.2 Tujuan Kegiatan
1. Menambah ilmu pengetahuan serta wawasan
2. Meningkatkan kualitas pendidikan
3. Mengetahui secara lengkap bagaimana cara membudidayakan bunga
anggrek.
1.3 Ruang Lingkup atau Batasan Masalah
Adanya kesulitan pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah, maka saya
mempunyai batasan masalah pengkajian pada karya ilmiah ini.
Batasan masalah yang akan dibahas dalam Karya Tulis Ilmiah ini, antara
lain :
1. Mengenal sekilas tentang anggrek ?
2. Bagaimana cara memilih dan menyiapkan lahan untuk menanam
anggrek ?
3. Bagaimana cara penanaman bibit anggrek ?
4. Bagaimana cara perawatan tanaman dan pemupukan anggrek ?
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
8/25
5. Bagaimana pengendalian hama dan penyakit ?
6. Bagaimana penanganan waktu panen dan paskah panen?
1.4 Metode Penyusunan
a. Tanya Jawab
Dengan metode ini kami bisa menyatakan masalah yang kurang jelas
agar masalah ini bisa cepat terselesaikan, kegiatan tanya jawab ini bisa
membantu kita untuk dapat meminta.
b. Referensi
Dengan metode ini kami bisa tahu lebih jelas dan mengembangkandata yang telah kita dapat, melalui sumber buku yang ada seperti :
2.1 Budidaya Anggrek. untuk umum hal. 1 52, PT Agro Media Pustaka.
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
9/25
BAB II
HASIL KEGIATAN
2.1 Mengenal Anggrek Lebih Dekat
2.1.1 Sejarah dan Perkembangan Anggrek
Anggrek (Orehidaceae), termasuk dalam keluarga tanaman bunga-
bungaan. Di seluruh dunia diperkirakan ada sekitar 25.000 spesies dan
800 jenis Anggrek. Indonesia sendiri memiliki lebih dari 4.000 spesies yang
tersebar di hampir semua pulau. Jenis anggrek yang banyak tumbuh di
Indonesia antara lain: Phalaenopsis, Paphiopedilum, Dendrobium,
Coelogyne, Cymbidium, Bulbophyllium. Anggrek Indonesia yang terkenal
adalah Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis) yang diangkat sebagai
Bunga Nasional dan dijuluki Puspa Pesona, serta Anggrek Kantong
(Paphiopedilum Javanicum).
2.1.2 Ciri Morfologi Anggrek
Sebelum menanam dan membungakan anggrek di pekarangan
rumah, ada baiknya terlebih dahulu kita mengenal ciri fisiknya. Ciri fisik
tanaman anggrek sebagai berikut :
1.Akar
Akar anggrek lunak, mudah patah, berlendir, dan agak lengket.
Bentuknya meruncing di bagian ujung.
2.Batang
Ada dua tipe pertumbuhan batang anggrek, yaitu tipe
monopodial dan tipe simpodial. Anggrek tipe monopodial umumnya
batang tunggal dan tipe simpodial terbatas hingga mencapai ketinggian
maksimal.
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
10/25
3.Daun
Bentuk daun anggrek berbeda-beda tergantung pada varietasnya.
Secara umum bentuknya sempit memanjang hingga bulat memanjang.
Letak tubuh daun anggrek saling berhadapan atau berpasangan.
4.Bunga
Bunga anggrek dapat muncul dipucuk tanaman (tipe Acranthe).
Bunga anggrek tersusun atas beberapa bagian meliputi sepal, petal,
benang sari, putik dan ovari.
5. Buah dan Biji Anggrek
Buah anggrek memiliki bentuk capsular berbelah enam.
Sementara itu, bentuk biji anggrek sangat kecil jumlahnya ribuan.
2.1.3 Jenis-jenis Anggrek
Pembagian jenis anggrek bertujuan memudahkan pemeliharaan dan
perawatannya.
Pembagian
Anggrek
Jenis
AnggrekKeterangan
Berdasarkan tipepertumbuhan
AnggrekSimpodial
Anggrek tipe ini tumbuh horizontalseperti tanaman merambat. Batang
tumbuhnya disebut Rhizoma,akarnya tumbuh di sepanjangrhizoma, dengan arah menurun dan
membentuk batang vertikal yang
disebut umbi semu.
Pada pseudobulb yang berbentuk batang tangkai bunga akan muncul
dari ujung batangnya. Contohnya
Anggrek Dendrobium.
Anggrek
Monopodial
Anggrek tipe ini tumbuh ke atas dari
satu batang (stem), daunnya muncul
dari ujung batang, terus-menerusselama hidupnya.
Anggrek Monopodial tidak
mempunyai Rhizoma danPseudobulb, tetapi memiliki akar
udara.
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
11/25
Berdasarkan Tempat
Tumbuh
Anggrek Epifit Anggrek ini tumbuh menumpang di
batang tanaman lain. Akarnya
melekat di dahan tanaman inang dan
mendapatkan air dari hujan dan
kabut. Namun, anggrek epifit tidakmengambil sari makanan dari
tanaman inang
Anggrek
Lithophyte
Anggrek ini tumbuh di bebatuan,
menempel dengan caramencengkeram akar di permukaan
batu.
Anggrek
Saprophyte
Anggrek itu tumbuh di humus dan
daun-daun kering.
AnggrekTerrestrial
Anggrek ini tumbuh di padangrumput dan tanah humus yang
terdapat di hutan.Berdasarkan Suhu Anggrek suhu
dingin
Tumbuh dengan baik pada suhu 15
21 0C (siang hari) dan 10 13 0C
(malam hari). Lokasi tumbuh didaerah dengan ketinggian 2000
4000 m di atas permukaan laut.
Suhu Sedang Tumbuh dengan baik pada suhu 21
32 0C (siang hari) dan 13 18 0C
(malam hari). Lokasi tumbuh di
daerah dengan ketinggian 750 2000m di atas permukaan laut.
Anggrek SuhuPanas
Tumbuh dengan baik pada suhu 26 35 0C (siang hari) dan 18 24 0C
(malam hari). Lokasi tumbuh di
daerah dengan ketinggian 0 750 mdi atas permukaan laut.
2.2 Merawat dan Membungakan Anggrek
2.2.1 Menjaga Lingkungan Anggrek
Lingkungan anggrek adalah area disekitar lokasi tumbuh anggrek
baik itu lingkungan pot maupun di sekitar pot ditempatkan. Tanamananggrek dapat tumbuh dimanapun tapi untuk menciptakan anggrek yang
prima dan terus berbunga, faktor lingkungan harus diperhatikan.
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
12/25
1. Iklim dan Sirkulasi Udara
Pemantauan suhu lingkungan harus terus dilakukan. Selain itu,
sirkulasi udara juga harus selalu lancar mengalir agar pertumbuhan
anggrek dijamin akan maksimal.
2. Cahaya Matahari
Tanaman anggrek membutuhkan cahaya matahari, terutama
pada pagi hari dan siang hari saat stomata atau mulut daunnya terbuka
untuk memasak.
3. Kebersihan Lingkungan
Gulma yang tumbuh harus selalu disiangi dengan cara mencabut
beserta akar-akarnya agar tidak tumbuh kembali.4. Kelembaban
Anggrek sangat menyenangi daerah yang lembab. Untuk
menciptakan suasana yang lembab adalah dengan meletakkan tanaman
lain di bawah rak-rak tempat pot anggrek diletakkan.
2.2.2 Pemilihan Media Tanam
Media tanam sangat memengaruhi pertumbuhan dan produksi
bunga. Untuk itu, perlu terus dilakukan usaha mencari media tanam yang
paling cocok. Berikut ini beberapa media tanam yang umum digunakan
oleh para penganggrek di Indonesia.
1. Pecahan Batu Bata
Digunakan sebagai dasar pot, karena mempunyai kemampuan
drainase dan aerase yang baik. Media tanam ini cocok digunakan
sebagai media tanam anggrek Dendrobium.
2. Moss
Digunakan sebagai media tanam anggrek karena memiliki daya
ikat air, serta sistem aerase dan drainase yang baik. Baik digunakan
sebagai media tanam anggrek phalaenopsis.
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
13/25
3. Pakis
Memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik, serta
masa lapuknya tergolong lama, cocok digunakan sebagai media tanam
anggrek Phalaenopsis.
4. Serabut Kelapa
Media tanam ini juga mengandung unsur-unsur hara yang
diperlukan untuk pertumbuhan anggrek, cocok digunakan sebagai
media tanam anggrek phalaenopsis.
5. Serutan Kayu / Potongan Kayu
Media ini tidak mudah lapuk karena banyak mengandung
senyawa-senyawa yang sulit terdekomposisi seperti selulosa, lignin, danhemiselulosa. Selain itu, serutan kayu atau potongan kayu memiliki
tingkat aerasi dan drainase yang baik, tetapi daya menyimpan airnya
kurang dan miskin. Media serutan kayu, sangat baik digunakan sebagai
media tanam anggrek Arantera.
6. Pecahan Arang
Pecahan arang tidak mudah lapuk, serta tidak mudah ditumbuhi
cendawan dan bakteri. Namun, media ini sulit mengikat air dan miskin
zat hara. Media tanam ini cocok digunakan sebagai media tanam
anggrek Dendrobium.
2.2.3 Penyiraman dan Pemupukan
Penyiraman yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan,
terutama untuk anggrek yang di tanam di daerah yang lembab karena dapat
mengakibatkan pembusukan bahkan kematian pada anggrek. Karena itu,
frekuensi penyiraman disesuaikan dengan jenis anggrek, media tanam yang
digunakan dan temperatur saat itu.
1. Untuk anggrek monopodial, penyiraman dilakukan 2 3 kali
sehari.
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
14/25
2. Untuk anggrek simpodial, penyiraman cukup dilakukan 1 2 kali
sehari. Tanaman anggrek Vanda sp, yang termasuk anggrek tipe
monopodial perlu disiram lebih dari dua kali sehari, terutama pada
musim kemarau.
3. Untuk anggrek yang ditanam di media yang mudah menyerap air,
seperti serabut kelapa, pakis dan moss, penyiraman cukup dilakukan
sehari sekali.
4. Untuk anggrek yang ditanam di media yang sulit menyerap air,
seperti pecahan arang, potongan kayu, penyiraman cukup dilakukan 2
3 kali sehari.
Cara menyiram anggrek yang paling baik adalah denganmenyemprotnya menggunakan nozzle yang dapat diatur besar-kecilnya
butiran air yang keluar. Penyiraman dapat ditujukan ke seluruh bagian
tanaman, tetapi jangan sampai menciptakan genangan dipermukaan media
tanam.
Pemupukan
Tanaman anggrek membutuhkan unsur hara untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Ada 16 unsur hara yang dibutuhkan oleh anggrek.
Tiga unsur diperoleh dari udara dan air, yaitu Karbon (C), Hidrogen (H)
dan Oksigen (O). 13 unsur lain dibagi menjadi 2 bagian yaitu unsur makro
seperti Nitrogen (N), Posfor (F), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium
(Mg), Sulfur (S), dan unsur mikro seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng
(Zn), Tembaga (Cu), Boron (B), Molybdinum (Mo), dan Klorin (Cl). Unsur
makro dan mikro dipenuhi dari makanan yang didapat oleh akar atau
dihasilkan dari proses fotosintesis. Tanaman harus diberi pupuk, baik
organik maupun anorganik.
Pupuk terbaik yang diberikan adalah pupuk majemuk, yakni pupuk
yang mengandung unsur makro dan mikro sekaligus.
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
15/25
Kualitas dan kuantitas pupuk yang diberikan sangat mempengaruhi
keseimbangan perubahan vegetatif dan generatif tanaman. Oleh karena itu,
pupuk yang diberikan harus mengandung tiga unsur makro : N, P dan K
dengan komposisi tergantung pada unsur anggrek.
Pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk daun atau pupuk akar.
Namum, agar pupuk lebih cepat terserap sebaiknya gunakan pupuk daun.
Pemberian pupuk dilakukan dengan penyemprotan menggunakan nozzle.
Jenis pupuk daun yang banyak tersedia di pasaran antara lain Gandasil,
Hyponex, Vitabloom, Gaviota, atau Mamigro.
2.2.4 Tabel 1. Jadwal Pemupukan Anggrek
Umur Anggrek Jadwal pemupukan Keterangan
1. Bibit
Seedling
- Satu
minggu sekali, pupukdicampur dengan vitamin B1
atau atronik.
- Dua
minggu sekali, pupukdicampur dengan fungisida.
Bibit seedling
membutuhkan pupuk dengan
kandungan N
tinggi.
2. Anggrek remaja ( akan
berbunga )
- Satuminggu dua kali.
- Satu
minggu sekali pupukdicampur dengan vitamin B1
dan fungisida.
- Untuk merangsang pembungaan,
satu minggu sekali berikan
pupuk yang mengandung P.
tinggi.
Dua minggu sekaliaplikasikan
insektisida untuk
pencegahan hamadan penyakit.
3. Anggrek
berbunga
- Satu
minggu sekali
Pemupukan dapat
dilakukan lebihsering, tetapi
dosisnya dikurangi.
Tabel 2. Jadwal Pemupukan Anggrek.
Jenis Unsur Nama Unsur Kegunaan
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
16/25
Makro Nitrogen (N) Dibutuhkan untuk sintesa asam amino,
protein, asam nukleat, berbagai
koenzim, serta berfungsi sebagai
konstituen molekul klorofil ( zat hijau
daun ).Posfor (P) Merupakan komponen gula fosfat,asam nukleat, nukleotida, koenzim, dan
fofolit, fungsi utama P adalah
mentransfer energi reaksi-reaksi kimiadalam tubuh anggrek. Unsur P secara
nyata mempengaruhi pertumbuhan
seluruh bagian anggrek.
Kalium (K) Kalium mempengaruhi enzim yang
membantu proses fotosintesis dan
respirasi metabolisme karbohidrat.
Kalsium (Ca) Dibutuhkan sebagai bahan pengisidinding sel, mempengaruhi tingkathormon yang berfungsi sebagai
dektosifikasi racun dari unsur lain,
terutama unsur mikro.
Magnesium
(Mg)
Merupakan inti molekul klorofil yang
memegang peran penting dalam prosesfotosintesis.
Sulfur (S) Diperlukan sebagai unsur asam amino
yang mengandung vitamin dan koenzimpenting.
Mikro Besi (Fe) Unsur mikro jarang diberikan secarakhusus karena dianggap tercukupi oleh
campuran atau ketidakmurnian pupuk
makro. Unsur mikro yang paling seringkekurangan adalah Besi ( Fe ), karena
oksidasi unsur Fe berubah menjadi
senyawa yang tidak tersedia bagi
anggrek.
2.2.5 Repotting
Repotting merupakan proses penggantian pot dan media tanamanggreknya. Pekerjaan ini sebaiknya dilakukan setelah masa berbunga
selesai dan mulai tumbuh akar baru. Alat yang digunakan antara lain pisau
tipis (cutter atau silet). Sementara itu, waktu yang tepat melakukan
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
17/25
repotting adalah setiap 2 3 tahun, atau jika salah satu dari beberapa
keadaan di bawah ini telah terjadi.
1. Media tanam telah rusak, hancur, atau membusuk.
2. Media tanam sudah terlalu asam (PH
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
18/25
mendapatkan anakan anggrek yang sifatnya sama dengan sang induk. Dari
hasil perbanyakan secara generaitf akan dihasilkan banyak anakan anggrek
dengan varietas beragam.
2.3.2 Perbanyakan Secara Vegetatif
Perbanyakan anggrek secara vegetatif dilakukan dengan
menumbuhkan bagian vegetatif tertentu dari tanaman induk. Dari teknik
perbanyakan ini akan dihasilkan anakan anggrek yang memiliki kesamaan
sifat genetik dengan induknya.Cara yang digunakan dalam perbanyakan secara vegetatif berbeda-
beda sesuai dengan jenis anggreknya.
1. Perbanyakan Dengan Stek
Perbanyakan dengan stek umumnya dilakukan pada anggrek
tipe monopodial yang hidup terestrial. Dari perbanyakan dengan stek
akan didapat anakan yang memiliki kesamaan sifat dengan induknya.
Anggrek yang di stek, sebaiknya dipilih dari tanaman yang
tingginya mencapai dua meter atau lebih. Batang anggrek ini kemudian
dipotong sepanjang 80 cm dari pucuknya. Potongan inilah yang lalu
ditanam. Enam bulan kemudian biasanya sudah tumbuh tunas-tunas
baru sepanjang 60 cm yang telah berakar. Tunas ini juga sudah dapat
digunakan sebagai bahan stek.
2. Pembelahan Anakan
Perbanyakan anggrek dengan pembelahan anakan hanya dapat
dilakukan pada anggrek tipe simpodial. Caranya bulb yang telah kering
dan kehilangan daun (back bulb) dipisahkan agar mata tunas yang
terdapat dibagian bawah bulb dapat tumbuh menjadi tanaman baru.
Pemisahan ini dilakukan dengan memotong setengah lingkaran rhizom
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
19/25
menggunakan pisau yang tajam. Rhizom baru dapat dipotong setelah
tumbuh tunas dan berakar.
3. Bibit Keiki
Perbanyakan dengan keiki (bayi) umumnya dilakukan pada
anggrek Dendrobium SP. Keiki tumbuh dari buku batang tanaman
dewasa, biasanya diakibatkan oleh anggrek yang kekurangan unsur hara
atau menurunnya kualitas media tanam. Arah pertumbuhan keiki
cenderung ke atas.
2.3.3 Kultur Jaringan
Perbanyakan tanaman menggunakan teknik kultur jaringan pertamakali dicoba pada tahun 1902 Haberlandt, berdasarkan adanya sifat tanaman
yang disebut totipotensi (sel yang sedang tumbuh) dapat berkembang
menjadi tanaman yang utuh , yang dicetuskan oleh 2 orang sarjana Jerman,
Schwan dan Schlciden pada tahun 1830. Saat ini, teknik kultur jaringan
menjadi cara yang paling efektif untuk menghasilkan tanaman baru dalam
jumlah besar dan memiliki sifat yang sama dengan induknya.
Dalam perbanyakan anggrek, teknik kultur jaringan bertujuan
menghasilkan bunga dalam jumlah banyak dan seragam. Caranya dilakukan
dengan menumbuhkan jaringan-jaringan vegetatif (akar, daun, batang, mata
tunas) atau menumbuhkan jaringan-jaringan generatif (ovule, embrio dan
biji) pada media buatan berupa cairan atau padat bebas mikroorganisme.
Kegiatan ini dilakukan dalam ruangan yang steril menggunakan peralatan
yang juga telah disterilkan.
2.4 Menyilangkan Anggrek
Tujuan menyilangkan anggrek adalah mendapatkan varietas baru dengan
warna dan bentuk bunga yang menarik. Misalnya, memiliki mahkota bunga yang
kompak dan bertekstur tebal, menghasilkan anggrek potong yang prima,
menghasilkan anggrek yang mampu mengeluarkan kuntum banyak,
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
20/25
menghilangkan sifat kuntum bunga yang gugur dini akibat kelainan genetik, serta
memacu anggrek yang tidak atau jarang berbunga menjadi lebih produkttif.
Namun, tidak semua anggrek dapat disilang, ada anggek yang hanya dapat
menjadi ibu, tetapi belum tentu menjadi bapak atau sebaliknya. Mengetahui
jenis kelamin anggrek dapat diketahui dari polennya. Polen berwarna kuning tua,
menandakan anggrek jantan. Polen berwarna kuning muda menandakan anggrek
betina. Anggrek jantan menurunkan warna dan anggrek betina menurunkan
bentuk bunga kepada keturunannya secara genetik.
Berikut ini beberapa tahapan dalam menyilangkan anggrek
1. Penyerbukan
Penyerbukan anggrek dilakukan dengan cara mengambil tepung sari(polen), lalu dimasukkan ke dalam stigma (kepala putik) anggrek jenis lain
yang telah masak. Alat yang digunakan bisa berupa jarum, tusuk gigi, atau
pinset yang steril. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Buka ujung colum bunga hingga terlihat polen yang
berwarna kuning cerah.
b. Ambil polen secara hati-hati menggunakan pinset,
jarum, atau tusuk gigi yang ujungnya telah dibasahi air.
c. Masukkan polen ke dalam stigma (kepala putik).
d. Beberapa hari kemudian bunga yang telah diserbuki
akan layu, pertanda penyerbukan berhasil. Jika tidak terserang hama atau
penyakit, akan terbentuk bakal buah yang terus berkembang menjadi buah
sempurna yang berisi biji.
2. Penebaran Biji
Tiga bulan setelah penyerbukan, biji anggrek yang berasal dari buah
matang (berwarna hijau kekuningan atau sudah merekah) sudah siap ditebar.
Kriteria biji yang layak tebar adalah yang bentuknya bulat berisi, berwarna
kuning atau kecoklatan. Berikut ini bahan media tebar biji anggrek :
a. Agar-agar 8 gram.
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
21/25
b. Pupuk NPK 20 -20 -20.
c. Air kelapa 150 cc.
d. Gula putih 20 gram.
e. Carcoal aktif (arang aktif) 2 gram.
Semua bahan media tebar dicampur dengan satu liter air, lalu direbus
hingga mendidih. Setelah itu dimasukkan ke dalam botol sebanyak 50 cc /
botol. Botol yang berisi media tebar ditutup dengan aluminium foil, lalu
disterilkan di autoklaf dengan suhu 1200 C selama 20 menit. Diamkan media
ini selama 48 jam sebelum ditebari biji.
Penebaran biji dilakukan di dalam kotak steril (laminar air flow).
Caranya sebagai berikut :a. Buah dibersihkan, lalu direndam dalam klorox 10%
selama 15 menit atau dibakar dengan busen selama 2 3 menit agar steril.
b. Potong ujung buah.
c. Masukkan biji ke dalam media tebar.
d. Letakkan media tanam di dalam ruang dengan
pencahayaan 20-30%.
Biji anggrek berkecambah dalam waktu 2 minggu hingga 3 bulan,
kemudian dipindahkan ke dalam wadah berupa botol dengan campuran media
tanam yang sama, tetapi ditambah dengan zat penumbuh akar atau NAA
(Naflit Asetit Acit). Dalam 1 botol dimasukkan sekitar 40 kecambah, dan
dirawat hingga menjadi berbentuk plantet (tanaman sempurna, memiliki akar,
natang dan daun).
3. Komuniti Pot (Kompot)
Bibit yang sudah berbentuk plantet sudah dapat disemai di dalam pot
dengan media tanam arang atau pakis. Caranya bibit dikeluarkan dari dalam
botol, lalu dicuci bersih, setelah itu ditanam dengan jumlah 30 bibit / pot.
Kemudian letakkan pot di atas rak yang atasnya diberi paranet 20% dan
dilapisi dengan plastik UV.
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
22/25
4. Individual Pot (Seedling)
Tiga hingga empat bulan kemudian, bibit yang telah tumbuh semakin
besar dipisahkan secara individual di dalam pot-pot kecil. 4 bulan kemudian
dipindahkan kembali ke pot yang lebih besar, lalu dirawat hingga berbunga.
2.5 Pengendalian Hama
Jenis Hama Gejala Serangan Pengendalian
1. Se
mut
Tanaman tumbuh tidak
sempurna karena akarnya
rusak akibat gigitan semut.
Rendam pot di dalam air
yang telah diberi
insektisida. Dosisnya 2cc/liter.
2. Be
lalang
Pucuk-pucuk daun rusak
akibat gigtan belalang.
Aplikasi insektisida
Orthene, Diazinon,Malathion, Bayrusil, atau
Filidol. Pengaplikasian
dilakukan 10 hari sekalidengan dosis 2 cc/liter.
3. Keong (Subulina
Octana)
Daun anggrek rusak karenagigitan keong.
Aplikasi insektisidaMetadeks yang dicampur
dengan tape dengan
perbandingan 1:1campuran ini lalu di tebarke media tanam.
4. Kutu Babi
Sama dengan gejala seranganhama semut, bedanya hama
kutu babi tidak menyerang
kuncup bunga anggrek.
Rendam pot di dalam airselama 10 menit
5. Ku
mbangPenggerak
Muncul lubang-lubang di
batang.
Sama seperti pengendalian
hama belalang.
6. Ul
at
Daun, kuncup bunga, dan
bunga yang telah mekar rusakakibat gigitan ulat.
Sama dengan
pengendalian hamabelalang.
7. Kepik
Di permukaan atas dan bawahdaun terlihat bintik-bintik
putih / kuning. Daun yang
terserang akan gugur sehinggatanaman menjadi gundul.
Sama denganpengendalian hama
belalang.
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
23/25
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
24/25
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul BUDIDAYA
ANGGREK SKALA RUMAHAN ini kami memaparkan cara pembudidayaan
Anggrek dengan baik dan lengkap dan dengan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh pembaca sehingga pembaca dengan mudah mengerti isi yang
telah kami paparkan.
Demikian Karya Tulis Ilmiah yang kami buat sehingga dapat memberi
pengetahuan yang kami peroleh agar dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya. Kami mohon maaf atas segala kekurangan dalam menyusun Karya
Tulis Ilmiah kami.
1.2 Kritik dan Saran
8/9/2019 BUDIDAYA ANGGRE2
25/25
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Wagiman dan Maloedyn Sitanggang, 2007. Budidaya Anggrek. Jakarta : Agro
Media.
www.agromedia.net
Top Related