BIOLOGI REPRODUKSI BULUBABI (ECHINODERMATA)
DITINJAU DARI FILSAFAT ILMU
AMBON
Kata filsafat kata ‘philosophia’ (bahasa Yunani
‘mencintai kebijaksanaan’.
Kata Ilmu kata ‘logos’ (bahasa Yunani
‘logika, akal’.
Sifatnya spekulatif
Sifatnya empiris
Wilayah kajian filsafat itu sesuatu ide universal Tuhan, Manusia, Kebenaran, Keindahan dll
Ilmu itu wilayah kajiannya partikuler (spesifik), baik kumpulan pengalaman yang diperoleh secara
langsung/sengaja (science), ataupun diperoleh secara tidak langung/tidak sengaja (knowledge)
penarikan kesimpulan (deduksi dan induksi), observasi,
eksperimentasi dan verifikasi.
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan manusia (Jujun S. Suriasumantri )
ilmu (science) adalah sesuatu pengetahuan yang tersistematikakan dan dapat diverifikasi kebenarannya secara empiris
Filsafat adalah usaha berfikir tentang sesuatu secara logis, sistematis, radikal dan universal
Secara umum terdapat tiga masalah umum, yaitu: Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi.
ontologi bertanya tentang apa.
Pertanyaan apa tersebut merupakan pertanyaan dasar dari sesuatu
Epistemologi mengenalinya dengan menggunakan pertanyaan mengapaPertanyaan mengapa ini merupakan kelanjutan dari mengetahui dasar dan pertanyaan
mengapa merupakan kajian bagaimana cara mengetahuinya
Aksiologi dengan menggunakan pertanyaan bagaimanaMerupakan kelanjutan dari setelah mengetahui dan cara mengetahuinya diteruskan dengan
bagaimana sikap kita selanjutnya
Aspek Ontologi (obyek keilmuan): obyek yang dipelajari Biologi adalah makhluk hidup dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
Aspek-aspek Ilmu BiologiBiologi sebagai ilmu memiliki 3 aspek keilmuan :
1
2
3
Aspek Epistomologi (metodologi/cara mempelajari): pembelajaran Biologi yang benar yaitu menggunakan langkah-langkah khusus yang disebut metode ilmiah.
Aspek Aksiologi (manfaat ilmu): Biologi memiliki manfaat yang jelas baik bagi ilmu itu sendiri maupun bagi manusia.
Teori Abiogenesis (Generatio spontanea)Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles, seorang ahli filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani kuno. Teori tersebut mengemukakan bahwa makhluk hidup pada mulanya berasal dari benda tak hidup.
Fransesco Redi (1626-1697) melakukan percobaan dengan 3 botol yang masing-masing berisi daging. Fransesco Redi (1626-1697) melakukan percobaan dengan 3 botol yang masing-masing berisi daging. Fenomena tersebut berlawanan dengan teori abiogenesis, karena belatung yang terdapat di dalam botol berpenutup kasa
dan tak berpenutup berasal dari telur lalat yang hinggap di atasnya.
Echinodermata bereproduksi dengan bertelur. Telur ini dibuahi di luar tubuh induknya.
Telur menetas menjadi larva yang bersifat plankton atau berenang bebas
Aspek Ontologi (obyek keilmuan): Echinodermata.1
Aspek Epistomologi (metodologi/cara mempelajar): Echinodermata.2
Lazaro Spalanzani (1729-1799) melakukan percobaan kaldu tanpa rebus yang dimasukkan ke dalam botol.
Louis Pasteur (1822-1895). Pasteur melakukan percobaan menyempurnakan dengan merebus kaldu pada botol dengan penutup gabus rapat
Berdasarkan percobaan-percobaan yang dilakukan Spallanzani, dan Pasteur maka teori abiogenesis tumbang dan muncullah teori biogenesis “Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” (setiap makhluk hidup berasal dari telur, setiap telur berasal dari makhluk hidup).
Yang menarik bagi pakar biologi adalah larva Echinodermata menunjukkan adanya hubungan dengan nenek moyang Vertebrata
Aspek Aksiologi (manfaat ilmu): Echinodermata.3
Manfaat biologi untuk ilmu itu sendiri, yaitu biologi berperan sebagai ilmu dasar (basic cience) yang mendasari ilmu-ilmu lain seperti kedokteran,
farmasi, dan sebagainya
Manfaat KlasifikasiKlasifikasi pada Echinodermata mempunyai banyak manfaat, di antaranya sebagai berikut.a. Memudahkan untuk mengenal Echinodermata.b. Memudahkan untuk mempelajari Echinodermata.c. Mengetahui adanya hubungan kekerabatan antara Echinodermata.
Top Related