LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI MOLEKULER
“JARINGAN : ORGANISASI SEL TERSTRUKTUR”
Disusun Oleh :
Nama : Hutri Catur Sad Winarni
NIM : 31091198
Asisten : 1. Clara Nurmalasita, M.Si
2. Esterina Fajar. H
FAKULTAS BIOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
Pada hewan ada empat jaringan dasar yang mempunyai struktur dan fungsi yang spesifik,
yaitu jaringan epithelium, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan syaraf. Sedangkan
pada tumbuuhan, jaringan dasar penyusunnya adalah parenchym. Parenchym yang di daun
sel-selnya mempunyai kloroplas yang berperan dalam proses fotosintesis.
Di lihat dari sifat perkembangannya, terdapat dua jenis jaringan, yaitu jaringan muda
(embrional) dan jaringan dewasa. Jaringan muda (embrional) selalu membelah diri dan
mengadakan diferensiasi menjadi jaringan dewasa. Misalnya pada tumbuhan, terletak pada
ujung-ujung akar atau pada jaringan berkas pengangkut, sedangkan pada hewan terdapat pada
tulang rawan. Jaringan dewasa merupakan jaringan yang sudah mengalami perkembangan
penuh dan tidak lagi aktivitas pembelahannya.
Agar lebih jelasnya dalam mengenal beberapa jaringan hewan dan tumbuhan serta
mengetahui letaknya serta fungsi jaringan tersebut, maka kita akan melakukan percobaan ini.
B. Tujuan
Mengenal beberapa jaringan hewan dan tumbuhan serta mengetahui letaknya serta
fungsi jaringan tersebut.
BAB II
DASAR TEORI
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Cabang
ilmu biologi yang mempelajari jaringan adalah histologi, sedangkan cabang ilmu biologi yang
mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi (Anonim,
2010).
Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan dikategorikan menjadi tiga jaringan pokok, yaitu :
Jaringan epidermis, jaringan yang melingkupi daun dan bagian-bagian tumbuhan yang
masih muda.
Jaringan pengangkut, mencakup jaringan-jaringan yang membentuk pembuluh kayu
(xilem) dan pembuluh tapis (floem).
Jaringan penyokong, meliputi tiga jaringan dasar, yaitu parenkim, kolenkim, dan
sklerenkim.
Semua jaringan tumbuhan berasal dari jaringan sel-sel punca yang dikenal sebagai jaringan
meristem (Anonim, 2010).
Jaringan Hewan
Jaringan epithelium, berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam organ.
Berdasarkan struktur, dibagi menjadi :
a. Epithelium pipih (squamous)
b. Epithelium batang (columnar/silindris)
c. Epithelium kubus (cuboidal)
Berdasarkan susunan sel terdapat epithelim sederhana dan epithelium komplex:
1. Epithelium pipih
a. Epithelium pipih selapis, digunakan untuk proses difusi, osmosis, filtrasi, dan
sekresi. Terdapat pada pembuluh limfe, pembuluh darah kapiler, selaput
pembungkus jantung, selaput perut.
b. Epithelium pipih berlapis, sebagai pelindung. Terdapat pada epithelium rongga
mulut, rongga hidung, esophagus.
2. Epithelium silindris
a. Epithelium silindris berlapis tunggal, untuk penyerapan sari-sari makanan pada
usus halus (jejunum dan ileum) dan untuk sekeresi sebagai sel kelenjar.
b. Epithelium silindris berlapis banyak, sebagai pelindung dan sekresi.
c. Epithelium berlapis banyak semu (pseudocolumner), untuk proteksi, sekresi dan
gerakan yang melalui permukaan.
3. Epithelium kubus
a. Epithelium kubus berlapis tunggal, untuk sekresi dan pelindung. Terdapat pada
lensa mata dan nefron ginjal.
b. Epithelium kubus berlapis benyak, sebagai pelindung dari gesekan dan
pengelupasan,sekresi dan absorbsi.
4. Epithelium Transisional
Merupakan jaringan epithelium yang tidak dapat dikelompokkan berdasarkan
bentuknya, karena bentuknya berubah seiring dengan berjalannya fungsinya. Terdapat
pada ereter, urethra, kantong kemih.
5. Epithelium kelenjar
Merupakan jaringan epitjelium yang khusus berperan untuk sekresi zat untuk
membantu proses fisiologis. Dibedakan menjadi kelenjar eksokren dan endokren.
Kelenjar eksokren, yaitu kelenjar yang berada di jaringan kulit atau bawah kulit.
Berfungsi untuk membantu metabolisme dan komunikasi. Sedangkan kelenjar
endokren, yaitu kelenjar yang terletak di dalam tubuh dan sering disebut sebagai
kelenjar buntu, karena tidak mempunyai saluran bagi sekretnya, sehingga sekretnya
langsung dilepas ke darah, dan berfungsi untuk metabolisme.
Jaringan ikat biasa, berfungsi untuk melindungi jaringan dan organ, serta mengikat sel-sel
untuk membentuk jaringan dan mengikat jaringan dan jaringan untuk membentuk organ.
Jaringan darah, berfungsi untuk pengangkutan CO2 dan O2, sari-sari makanan, hormon,
sisa metabolisme dan alat pertahanan tubuh. Komponen penyusunnya adalah eritrosit (sel
darah merah), leukosit (sel darah puith), dan trombosit (keping darah).
Jaringan Getah Bening (Limfa), jaringan yang tersusun atas sel-sel limfosit dan makrophag
serta serat-serat retikuler yang menjadi rangka untuk menahan timbunan limposit dan
macrophage.
Jaringan Otot, tersusun atas sel-sel otot dan mempunyai sifat kontraktibilitas dan
relaksibilitas.
Jaringan otot berdasarkan struktur penyusunnya dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Otot Polos, yaitu otot yang bekerja lamban tidak di bawah pengaruh otak.
b. Otot Jantung, merupakan otot khusus penyusun organ jantung. Keistimewaanya adalah
bekerja tidak di bawah pengaruh otak, namun dapat berkontraksi secara ritmis dan terus
menerus.
c. Otot lurik, berkontraksi cepat tetapi tidak mampu bekerja dalam waktu yang lama. Otot
lurik bekerja di bawah pengaruh otak dan melekat pada rangka tubuh sehingga sering
disebut sebagai otot rangka.
Jaringan Lemak, tersusun atas sel-sel lemak dan matriks. Jaringan lemak berasal dari sel-
sel mesenkim. Fungsi jaringan lemak adalah untuk cadangan energi,penjaga kestabilan
tubuh danproteksi mekanis.
Jaringan Syaraf, jaringan syaraf tersusun atas sel-sel syaraf (neuron). Jaringan syaraf
merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan syaraf sangat penting
untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama system hormone (Anonim, 2010).
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai
pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung
(dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari
tepung bulir dan tepung tongkolnya).
Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays (Anonim, 2010).
Karet kebo merupakan tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi
bisa mencapai 20 - 30 m. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, warna coklat tua,
permukaan halus, percabangan menyebar tak beraturan hingga membentuk pohon yang
rindang, keluar akar-akar menggantung dari batang atau cabang yang sudah besar.
Klasifikasi ilmiah :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae (suku nangka-nangkaan)
Genus : Ficus
Spesies : Ficus elastica (Anonim, 2010).
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil :
Pembeda Monokotil Dikotil
Bentuk akar Akar serabut Akar tunggang
Bentuk tulang daun Melengkung atau sejajar Menyirip atau menjari
Kaliptrogen / tudung akar Ada tudung akar / kaliptra Tidak terdapat ada tudung akar
Jumlah keping biji atau
kotiledon
Satu buah keping biji Dua buah keping biji
Kandungan akar dan
batang
Tidak terdapat kambium Ada kambium
Jumlah kelopak bunga Umumnya kelipatan tiga Biasanya kelipatan empat atau
lima
Pelindung akar dan batang
lembaga
Ditemukan batang lembaga/
koleoptil dan akar lembaga/
keleorhiza
Tidak ada pelindung koleorhiza
maupun koleoptil
Pertumbuhan akar dan
batang
Tidak bisa tumbuh berkembang
menjadi membesar
Bisa tumbuh berkembang menjadi
membesar
(Anonim, 2010).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Bahan : Preparat awetan tumbuhan monokotil
Preparat : Daun Zea mays
Pewarnaan : Safranine
Perbesaran : 40 x 10
Gambar Sel Tumbuhan Keterangan
1. Kutikula
2. Lap. epidermis atas
3. Sel kipas
4. Lap. epidermis bawah
5. Berkas pengangkut (xylem dan floem)
6. Sarung mestoom
7. Mesofil
2. Bahan : Preparat awetan tumbuhan dikotil
Preparat : Daun Ficus elastica
Pewarnaan : Safranine
Perbesaran : 40 x 10
Gambar Sel Tumbuhan Keterangan
1. Kutikula
2. Epidermis ganda
3. Jar. tiang
4. Jar. bunga karang
5. Stoma
6. Epidermis bawah
7. Sklerenkim
8. Berkas pengangkut (xylem dan floem)
9. Sistolit
10. Litokis
3. Bahan : Preparat awetan jaringan hewan
Preparat : Ren
Pewarnaan : HE
Perbesaran : 10 x 10
Gambar Sel Hewan Keterangan
Terdapat jaringan epithelium pipih selapis.
Pada capsula glomeruli ren.
4. Bahan : Preparat awetan jaringan hewan
Preparat : Esophagus
Pewarnaan : HE
Perbesaran : 10 x 10
Gambar Sel Hewan Keterangan
Terdapat jaringan squamosum berlapis.
5. Bahan : Preparat awetan jaringan hewan
Preparat : Trachea Hyalin
Pewarnaan : HE
Perbesaran : 40 x 10
Gambar Sel Hewan Keterangan
Terdapat jaringan epithelium kolumner
semu bersilia.
6. Bahan : Preparat awetan jaringan hewan
Preparat : Trachea
Pewarnaan : HE
Perbesaran : 10 x 10
Gambar Sel Hewan Keterangan
Terdapat jaringan epithelium kuboid selapis.
7. Bahan : Preparat awetan jaringan hewan
Preparat : Ventrikulus
Pewarnaan : HE
Perbesaran : 40 x 10
Gambar Sel Hewan Keterangan
Terdapat jaringan epithelium columner
selapis.
B. Pembahasan
Pada percobaan jaringan : organisasi terstruktur, yang bertujuan untuk mengenal
beberapa jaringan hewan dan tumbuhan serta mengetahui letaknya serta fungsi jaringannya,
sampel atau preparat yang digunakan yaitu preparat awetan tumbuhan, baik tumbuhan
monokotil maupun tumbuhan dikotil. Selain preparat tumbuhan, kita juga menggunakan
preparat hewan, diantaranya adalah ren, trachea hyalin, esophagus, dan ventriculus.
Pada preparat awetan tumbuhan, digunakan preparat Zea mays, merupakan tumbuhan
monokotil, yaitu tumbuhan berkeping satu, tumbuhan ini mempunyai akar serabut, bentuk
tulang daun melengkung atau sejajar, mempunyai tudung akar/kaliptra, tidak berkambium
sehingga tumbuhan monokotil tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar, jumlah
kelopak bunga pada umumnya kelipatan tiga, pada tumbuhan monokotil terdapat koleoptil
(batang lembaga) dan juga keleorhiza (akar lembaga). Pada Zea mays yang diberi pewarnaan
berupa safranine, dan dilihat dengan menggunakan perbesaran mikroskop 40 x 10, maka kita
dapat mengamati bagian-bagian dari jaringan tumbuhan tersebut, antara lain kutikula,
epidermis atas, sel kipas, lapisan epidermis bawah, berkas pengangkut, sarung mestoom, dan
juga mesofil. Sel kipas digunakan untuk mengatur temperatur (suhu udara) yang ada di dalam
tubuh tumbuhan ini. Berkas pengangkut yang ada pada tumbuhan monokotil, yaitu xylem dan
floem. Xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke ujung daun,
sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
Selain Zea mays, preparat tumbuhan yang digunakan adalah Ficus elastica. Ficus
elastica merupakan tumbuhan dikotil, dimana tumbuhan ini adalah tumbuhan berkeping dua,
akarnya berbentuk tunggang, tidak mempunyai tudung akar, berkambium sehingga tumbuhan
ini bisa berkembang menjadi membesar, selain itu juga tidak memiliki pelindung akar
(koleoriza) dan batang lembaga (koleoptil). Pada preparat ini, diberi pewarnaan safranine dan
diamati dengan perbesaran mikroskop 40 x 10, sehingga kita dapat mengamati bagian-bagian
dari tumbuhan ini. Bagian-bagiannya antara lain kutikula, epidermis ganda, jaringan tiang,
jaringan bunga karang, stoma, epidermis bawah, sklerenkim, berkas pengangkut, sistolit, dan
litokis. Sklerenkim adalah jaringan penyokong pada tumbuhan. Berkas pengangkut terdiri atas
xylem dan floem, dimana masing-masing mempunyai fungsi tersendiri, seperti pada
tumbuhan monokotil.
Pada preparat awetan jaringan hewan kita juga dapat melihat bagian-bagiannya. Ren,
diberi pewarnaan HE dan diamati dengan perbesaran mikroskop 10 x 10, maka kita dapat
mengetahui jaringan-jaringan yang terdapat pada ren. Pada ren terdapat jaringan epithelium
pipih selapis, jaringan ini digunakan untuk proses difusi, osmosis, filtrasi, dan sekresi.
Terdapat pada pembuluh limfe, pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung,
selaput perut.
Pada preparat trachea hyalin yang diberi pewarnaan HE dan diamati dengan
perbesaran mikroskop 40 x 10 terdapat jaringan epithelium kolumner semu bersilia,
digunakan untuk proteksi, sekresi dan gerakan yang melalui permukaan. Biasanya terdapat
pada saluran pernapasan.
Pada preparat esophagus, diberikan juga pewarnaan HE dan diamati dengan
perbesaran mikroskop 10 x 10, terdapat jaringan squamosum berlapis atau pipih berlapis,
jaringan ini sebagai pelindung. Terdapat pada epithelium rongga mulut, rongga hidung,
esophagus.
Pada trakea yang diberi pewarnaan HE dan diamati dengan perbesaran mikroskop 10 x
10, maka kita dapat mengetahui bahwa pada preparat ini terdapat jaringan epithelium kuboid
selapis. Jaringan ini berfungsi untuk sekresi dan pelindung. Terdapat pada lensa mata dan
nefron ginjal.
Pada preparat awetan hewan, tepatnya ventriculus yang diberi pewarnaan HE dan
diamati dengan perbesaran mikroskop 10 x 10, kita dapat melihat bahwa pada preparat ini
terdapat jaringan epithelium columner selapis, jaringan ini berfungsi untuk melindungi jonjot
usus. Biasanya terdapat pada usus (intestinum) dan juga ventriculus.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah kita lakukan, maka dapat disimpulkan :
Kami dapat mengenal beberapa jaringan hewan dan tumbuhan serta mengetahui letaknya
serta fungsi dari jaringan tersebut.
Pada jaringan tumbuhan terdapat tiga jaringan pokok, yaitu : jaringan epidermis, jaringan
yang melingkupi daun dan bagian-bagian tumbuhan yang masih muda. Jaringan
pengangkut, mencakup xilem dan floem. Jaringan penyokong, meliputi parenkim,
kolenkim, dan sklerenkim.
Pada jaringan hewan yang memiliki fungsi dan struktur spesifik :
1. Jaringan epithelium, berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam organ.
2. Jaringan ikat biasa, berfungsi untuk melindungi jaringan dan organ, serta mengikat sel-
sel untuk membentuk jaringan dan mengikat jaringan dan jaringan untuk membentuk
organ.
3. Jaringan Otot, tersusun atas sel-sel otot dan mempunyai sifat kontraktibilitas dan
relaksibilitas. Jaringan otot terdisi atas : otot polos, otot jantung, dan otot lurik.
4. Jaringan Syaraf, jaringan syaraf tersusun atas sel-sel syaraf (neuron). Jaringan syaraf
merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan syaraf sangat
penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama system hormone.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2010.http://organisasi.org/
ciri_ciri_dan_perbedaan_tumbuhan_pohon_monokotil_dan_dikotil_biji_berkeping_satu_d
an_dua_ilmu_sains_biologi. Diakses tanggal 06-10-2010.
Anonim, 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung. Diakses tanggal 06-10-2010.
Anonim, 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan. Diakses tanggal 06-10-2010.
Anonim, 2010. http://preparatpecah.tripod.com/index_files/Page1351.htm. Diakses tanggal
06-10-2010.
Anonim, 2010. http://www.plantamor.com/index.php?plant=582. Diakses tanggal 06-10-
2010.