BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Gejolak harga minyak dunia sebenarnya sudah mulai terlihat sejak tahun 2000.
Tiga tahun berikutnya kenaikan harga tersebut terus meningkat seiring dengan
menurunkan kapasitas cadangan minyak dunia. Ada sejumlah faktor penyebab
terjadinya gejolak tersebut, salah satunya adalah pemikiran terhadap rendahnya
kapasitas cadangan minyak yang ada saat ini, yang kedua adalah naiknya permintaan
(demand) dan di sisi lain terdapat kekhawatiran atas ketidakmampuan negara-negara
produsen untuk meningkatkan produksi. Sedangkan masalah tingkat penggunaan kilang
di beberapa negara dan menurunnya persediaan bensin di Amerika Serikat juga turut
berpengaruh terhadap posisi harga minyak yang terus meninggi (Republika Online,
Selasa 28 Juni 2005).
Pada tahun 2012, pemerintah mulai merencanakan kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM) diiringi dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Bahan bakar jenis
premium dan solar direncanakan naik Rp 1.500 per liter, sedangkan TDL akan dinaikan
bertahap 3% per kuartal mulai 1 April 2012. Meskipun terjadi kenaikan harga,
kenyataanya dana subsidi masih tetap membengkak atau naik. Rencana kebijakan
tersebut terungkap dalam dokumen Nota Keuangan dan Rancangan Undang-Undang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2012.
Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kenaikan subsidi BBM dan listrik
akibat kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang diperkirakan menyentuh
USD 105 per barel sepanjang tahun atau meleset dari asumsi USD 90 per barel.
Penambahan subsidi BBM tersebut memperhitungkan langkah-langkah kebijakan
penghematan, seperti kenaikan harga per liter premium dan solar, masing-masing dari
Rp 4.500 menjadi Rp 6.000 per liter. Adapun kenaikan subsidi listrik tersebut diimbangi
dengan sejumlah kebijakan pengendalian, antara lain menghemat susut jaringan,
program diversifikasi pada pembangkit, dan kenaikan TTL (tarif tenaga listrik). Lebih
tingginya perkiraan subsidi pangan sejalan dengan rencana pemerintah memperpanjang
masa pemberian raskin, dari semula 12 bulan menjadi 14 bulan. Penambahan durasi
raskin tersebut merupakan salah satu bentuk kompensasi bagi masyarakat miskin terkait
pengurangan subsidi BBM pada tahun ini (DetikCom Finance, Rabu 7 Maret 2012).
Kontroversi kenaikan harga minyak ini bermula dari tujuan pemerintah untuk
menyeimbangkan biaya ekonomi dari BBM dengan perekonomian global. Akibatnya,
perilaku investasi di Indonesia sangat memungkinkan mengalami perubahan. Setiap
peristiwa berskala nasional apalagi yang terkait langsung dengan permasalahan
ekonomi dan bisnis menimbulkan reaksi para pelaku pasar modal yang dapat berupa
respon positif atau respon negatif tergantung pada apakah peristiwa tersebut
memberikan stimulus positif atau negatif terhadap iklim investasi. Dengan
berkembangnya kontroversi pro dan kontra terhadap kenaikan harga BBM tersebut,
makalah ini berusaha mengetahui dampak langsung peristiwa kenaikan BBM terhadap
kondisi masyarakat kecil di Indonesia.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pengidentifikasian masalah yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi masyarakat di
Indonesia sebelum dan sesudah peristiwa kenaikan harga BBM?
2. Bagaimana menanggulangi dampak kenaikan harga BBM pada kondisi
masyarakat di Indonesia?
C. Pembatasan masalah
1. masyarakat seharusnya lebih memperhatikan penghematan dalam
penggunaan bahan bakar.
2. Pemerintah juga
D. perumusan masalah
1. Bagaimana cara mengatasi kenaikan bahan bakar minyak ?
2. Apa yang membuat tarif angkutan naik ?
3. Kenapa kenaikan bahan bakar minyak berdampak pada masyarat
indonesia.
E. tujuan penelitian
Untuk mengetahui kenaikan dan pembatasan bbm kepada masyarakat luas , dan
untuk membuka mata pemerintah akan dampak baik maupun buruk jika bbm bersubsidi
dibatasi dan harganya melunjak pesat .
F. hipotesis
Untuk saat ini harga dari bahan bakar minyak itu sendiri ditaksirkan tidak akan
ada kenaikan karena pemerintah indonesia sudah mengantisipasi kenaikan harga bahan
bakar minyak
F. kegunaan/manfaat penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan manfaat penulisan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi masyarakat kecil di Indonesia sebelum dan sesudah peristiwa kenaikan harga BBM.
2. Untuk mengetahui bagaimana menanggulangi dampak kenaikan harga BBM pada kondisi masyarakat kecil di Indonesia.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian evaluasi
Istilah subsidi mungkin juga sudah tidak asing lagi bagi kita. Bahwasanya
subsidi menurut bahasa berarti tunjangan. Dan subsidi BBM adalah bayaran yang harus
dilakukan oleh pemerintah pada Pertamina dalam simulasi dimana pendapatan yang
diperoleh Pertamina dari tugas menyediakan BBM di tanah air adalah lebih rendah
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan
Definisi di atas menunjukkan bahwa subsidi dilakukan untuk membantu warga
negara yang kurang mampu, namun kenyataannya disalahgunakan oleh kalangan kelas
menengah keatas. Hal ini menyebabkan subsidi BBM salah sasaran dalam penyaluran,
karena subsidi yang tujuannya diberikan oleh kelompok yang kurang mampu tapi
ternyata lebih banyak dinikmati oleh golongan masyarakat kelas atas.
Subsidi BBM adalah salah satu contoh suatu kebijakan ekonomi yang tidak adil.
Menurut data dari sebuah survei misalnya, pemilik mobil pribadi rata-rata menikmati
subsidi dari BBM sebesar 1,2 juta perbulan, sangat tidak sebanding dengan apa yang
diterima oleh masyarakat yang kurang mampu terutama yang tidak mempunyai
kendaraan bermotor.
Subsidi memang sangat membantu masyarakat kurang mampu untuk
menjangkau harga BBM. Tapi kalau dibiarkan terus menerus, subsidi yang diberikan
oleh pemerintah akan menggerogoti keuangan negara dalam APBN. Karena ternyata
subdisi tersebut salah sasaran. Masyarakat kelas atas yang sebenarnya mampu membeli
BBM yang secara normal ternyata malah disubsidi. Sedangkan kendaraan-kendaraan
roda dua milik masyarakat kurang mampu biasanya membeli BBM yang dijual di kios-
kios eceran yang harganya pasti lebih mahal dari SPBU.
Harga BBM yang bersubsidi di kios-kios. Jadi jika subsidi ini diteruskan saya
rasa hanya akan buang-buang uang dari APBN karena hanya kalangan menengah ke
atas saja yang menikmati subsidi ini.
Di zaman modern, mesin sangat penting untuk menunjang mobilitas manusia
yang semakin tinggi. Hal ini menyebabkan BBM sangat vital bagi perekonomian suatu
negara. Karena tanpa BBM dunia seakan berhenti berdenyut.
Setelah sekian lama masyarakat difasilitasi oleh pemerintah dengan subsidi
BBM, akhirnya di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diberlakukan gebrakan
yang sangat sensasional. Mulai dari menaikkan BBM industri di tahun 2007,
pengurangan subsidi di awal 2008 dan akhirnya dihapus pada akhir 2008.
2.2 Kajian teori
Salah satu masalah terbesar yang muncul dari dinaikkannya harga BBM adalah
kekhawatiran akan terhambatnya pertumbuhan ekonomi karena dampak kenaikan harga
barang dan jasa yang terjadi akibat komponen biaya yang naik.
Inflasi tidak mungkin dihindari karena BBM adalah unsur vital dalam proses produksi
dan distribusi barang, kata peneliti dan direktur lembaga kajian migas Reforminer
Institute, Pri Agung Rakhmanto. Tetapi menaikkan harga BBM juga tak bisa dihindari
karena beban subsidi membuat negara sulit melakukan investasi bidang lain untuk
mendorong tumbuhnya ekonomi.
"Kenaikan harga BBM sampai dengan Rp1.500 akan mengakibatkan inflasi
bertumbuh 1,6%, tetapi juga akan mengakibatkan reduksi subsidi sebesar Rp57 triliun,"
kata Pri.
Jika hitungan itu jadi nyata maka menurut Pri, inflasi tidak akan bergeser terlalu
tinggi dibanding target yang dipatok pemerintah untuk tahun ini, 5,3%.
2.3 Kerangka berpikir
Bahan bakar adalah segala materi yang bisa diubah menjadi suatu energy.
Bahanbakar ini dibedakan menjadi tiga menurut wujudnya, yakni cair, padat dan gas. Jenis
Jenis Bahan bakar:
1). Bahan bakar cair (BBM)
Minyak (petroleum) berasal dari kata-kata: Petro = rock (batu) dan leaum = oil
(minyak)Minyak dan gas sebagian besar terdiri dari campuran molekul carbon dan hydrogen yang
disebutdengan hydrocarbons. Minyak dan gas terbentuk dari siklus alami yang dimulai dari
sedimentasisisa-sisa tumbuhan dan binatang yang terperangkap selama jutaan tahun. Pada umumnya
terjadi jauh dibawah dasar lautan. Material-material organik tersebut berubah menjadi minyak dan
gasakibat efek combinasi temperatur dan tekanan di dalam kerak bumi. Kumpulan dari minyak dangas
tersebut membentuk reservoir-reservoir minyak dan gas.BBM terdiri dari berbagai jenis hydrocarbons
yang berasal dari minyak bumi, dan seringpula terdiri dari campuran-campuran lain. Sifat mudah
menguap di dalam mesin menentukan jenis hydrocarbons dan campuran yang digunakan pada BBM.
Sifat mudah menguap tersebutdisebut dengan volatility. Karena minyak bumi mentah mempunyai
kadar volatility yang lebihrendah dan tinggi dari BBM, maka BBM harus dipisahkan dari minyak bumi
mentah melaluiproses destilasi, namun karena dengan proses tersebut jumlah BBM yang diperoleh
sangatsedikit maka minyakk bumi mentah harus melalui proses penyulingan yang lebih
komplek.Penyulingan minyak bumi mentah tersebut akan mengubah kadar volatility hydrocarbons
yanglebih rendah atau lebih tinggi dari BBM menjadi sama dengan BBM.BBM yang
dihasilkanmerupakan campuran dari hydrocarbon-hydrocarbon dengan kadar volatility yg
sama.Komposisi dan sifat dari BBM ditentukan dari jenis dan kandungan minyak bumi mentahasalnya,
metode penyulingan yang digunakan dan tergantung dari sifat zat-zat campuran yangditambahkan
untuk meningkatkan mutu BBM.
BAB III
METODE
3.1 Tempat dan waktu penelitian
Tempat: Departemen keuangan
Waktu: 3 januari 2012
3.2 Metode penelitian
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti setatus sekelompok
manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistempeikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
membuat deskipsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
3.3Metode pengumpulan data
Pengumpulan data yang digunakan adalah kajian pustaka terhadap bahan-bahan
kepustakaan yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat yaitu tentangkenaikan
harga BBM. Dalam penulisan ini dan juga menggunakan metode diskusiyaitu kami
mendiskusikan berbagai macam masalah untuk dituangkan dalampenulisan ini.
3.4 Metode analisis data
Kesimpulan ini merupakan rangkuman dari hasil pengolahan data dananalisa.
Pada bagian ini juga mencakup saran-saran dan masukan pihak lain
untuk dikembangkan oleh pihak-pihak yang terkait agar dapat diperoleh hasil
yangoptimal.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL
4.1 Gambaran umum
pembatasan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh Pertamina berbuah gejolak sosial karena kelangkaan di berbagai daerah. Pertamina pun mengalah dengan menghentikan langkah pengendalian.
VP Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir menyatakan, langkah pembatasan sebenarnya dimaksudkan untuk menjaga kuota BBM bersubsidi sebesar 44,04 juta kiloliter (kl) tidak terlampaui. Namun, langkah tersebut mengakibatkan terjadinya kelangkaan BBM di berbagai daerah. Masyarakat yang harus antre berjam-jam untuk mendapat BBM bersubsidi mulai tidak sabar dan dikhawatirkan terjadi gejolak sosial yang bisa mengganggu ketertiban nasional.
4.2Pembahasan penelitian
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan
sangat vital dalam semua aktifitas ekonomi. Dampak langsung perubahan harga minyak
ini adalah perubahan-perubahan biaya operasional yang mengakibatkan tingkat
keuntungan kegiatan investasi dapat langsung terkoreksi. Secara sederhana tujuan
investasi adalah untuk memaksimalkan kemakmuran melalui maksimalisasi keuntungan
dan investor selalu berusaha mananamkan dana pada investasi yang efisien dan relatif
aman.
Kenaikan harga BBM bukan saja memperbesar beban masyarakat kecil pada
umumnya tetapi juga bagi dunia usaha pada khususnya. Hal ini dikarenakan terjadi
kenaikan pada biaya produksi sehingga meningkatkan biaya secara keseluruhan dan
mengakibatkan kenaikan harga pokok produksi yang akhirnya akan menaikkan harga
jual produk. Efek lainnya dari kenaikan BBM ini antara lain meningkatkan biaya pabrik
karena naiknya biaya bahan baku, ongkos angkut ditambah pula tuntutan dari karyawan
untuk menaikkan upah yang pada akhirnya keuntungan perusahaan menjadi semakin
kecil. Di lain pihak dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak tersebut akan
memperberat beban hidup masyarakat yang pada akhirnya akan menurunkan daya beli
masyarakat secara keseluruhan. Turunnya daya beli masyarakat mengakibatkan tidak
terserapnya semua hasil produksi banyak perusahaan sehingga secara keseluruhan akan
menurunkan penjualan yang pada akhirnya juga akan menurunkan laba perusahaan.
Walaupun dampak kenaikan harga BBM tersebut sulit dihitung, tetapi dapat
dirasakan dampak psikologisnya yang relatif kuat. Dampak ini dapat menimbulkan
suatu pergerakan inflasi dari masyarakat yang dapat mempengaruhi kenaikan harga
berbagai jenis barang/jasa. Pergerakan inflasi ini muncul karena pelaku pasar terutama
pedagang eceran ikut terpengaruh dengan kenaikan harga BBM dengan cara menaikkan
harga barang-barang dagangannya. Dan biasanya kenaikan harga barang-barang
kebutuhan pokok masyarakat terjadi ketika isu kenaikan harga BBM mulai terdengar.
Perilaku kenaikan harga barang-barang kebutuhan masyarakat setelah terjadi
kenaikan harga beberapa jenis BBM seperti premium (bensin pompa), solar, dan
minyak tanah dari waktu ke waktu relatif sama. Misalnya, dengan naiknya premium
sebagai bahan bakar transportasi akan menyebabkan naiknya tarif angkutan. Dengan
kenaikan tarif angkutan tersebut maka akan mendorong kenaikan harga barang-barang
yang banyak menggunakan jasa transportasi tersebut dalam distribusi barangnya ke
pasar. Demikian pula dengan harga solar yang mengalami kenaikan juga akan
menyebabkan kenaikan harga barang/jasa yang dalam proses produksinya menggunakan
solar sebagai sumber energinya.
Begitu seterusnya, efek menjalar kenaikan harga BBM terus mendongkrak biaya
produksi dan operasional seluruh jenis barang yang menggunakan BBM sebagai salah
satu input produksinya yang pada akhirnya beban produksi tersebut dialihkan ke harga
produk yang dihasilkannya. Kenaikan harga beberapa jenis BBM ini akan menyebabkan
kenaikan harga di berbagai level harga, seperti harga barang di tingkat produsen,
distributor/pedagang besar sampai pada akhirnya di tingkat pedagang eceran.
Gerakan kenaikan harga dari satu level harga ke level harga berikutnya dalam suatu
saluran perdagangan memerlukan waktu. Tetapi, yang jelas akibat dari kenaikan harga
BBM ini adalah konsumen akhir yang notabene adalah berasal dari kebanyakan
masyarakat ekonomi lemah yang membutuhkan barang-barang kebutuhan pokok sehari-
hari dengan membeli barang-barang kebutuhannya sebagian besar dari pedagang eceran.
Dan biasanya kenaikan harga di tingkat eceran ini lebih besar dibandingkan dengan
kenaikan harga di tingkat harga produsen maupun di tingkat pedagang besar.
Sepertinya rakyat harus menarik napas dalam-dalam menahan impitan kenaikan
harga-harga kebutuhan pokok yang tinggi setelah kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) per 1 April 2012. Diperkirakan inflasi tahun ini tembus dua digit. Kebijakan
kenaikan harga BBM per 1 April 2012, menjadi pemicu kenaikan harga-harga
kebutuhan pokok lainnya. Contoh, penjual sayur-sayuran, menaikkan harga sayur-
sayurannya lantaran ongkos transpornya dan harga sayur-sayuran dari petani sayur
sudah naik. Begitu juga, penyedia jasa angkutan, secara serentak menaikkan ongkos
transpor lantaran BBM yang digunakan sehari-harinya naik, bahkan kenaikannya
melebihi dari kenaikan BBM itu sendiri.
Penjual pakaian di pasar-pasar juga ikut menaikkan harga dagangannya dengan
alasan harga pakaian dari industri pakaiannya sudah naik. Tak kalah serunya industri
pakaian ini juga secara otomatis menaikkan harga produknya karena biaya produksi
naik lantaran ada sebagian kegiatan produksinya menggunakan BBM dalam jumlah
besar. Belum lagi nanti kalau tarif dasar listrik naik lantaran PLN dalam memproduksi
listriknya juga menggunakan sebagian BBM.
4.3Hasil penelitian
Hasil penelitian tidak menemukan hubungan yang erat antara kenaikan
BBM dankenaikan jumlah masyarakat miskin dengan taraf signifikansi 5% namun
signifikan pada α=10 % hal ini mungkin dikarenakan adanya subsidi silang dalam
bentuk bantuan langsung tunai yang didapatkan oleh masyarakat miskin. penelitian ini
juga tidak menemukan bukti empiris adanya pengaruh kenaikan harga bahan bakar
minyak dengan kinerja UKM, walaupun terdapat kenaikan sebelum dan sesudah
terjadinya kenaikan harga BBM namun secara keseluruhan kinerja UKM di Sumut tidak
berbeda secara signifikan dengan taraf signifikansi α=5 %, namun signifikan dengan
taraf signifikansi α=10 %
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kenaikan harga BBM selalu disertai dengan kenaikan harga-harga kebutuhan
yang lain, karena BBM merupakan faktor bahan baku yang utama bagi sektor industri.
Sehingga dampak kenaikan harga BBM pasti akan sangat dirasakan oleh masyarakat
luas, khususnya masyarakat kecil.
Untuk menyiasati kenaikan harga BBM bagi para produsen adalah dengan cara
makin kreatif, mencoba memberikan nilai tambah produk dari aspek yang tidak
menjadikan harga naik, seperti aspek desain, model dan aplikasi yang menarik. Hal ini
perlu dilakukan agar harga produk tidak ikut naik terlalu tinggi.
5.2 Saran
Diharapkan agar pemerintah pada saat-saat selanjutnya dapat menjadikan
kenaikan harga BBM sebagai alternatif terakhir untuk menghemat anggaran belanja
negara. Karena dampak yang ditimbulkannya akan sangat luas.
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya kepada kami sehingga karya tulis yang berjudul “ Pengaruh kenaikan bahan
bakar minyak di Indonesia ” ini dapat diselesaikan dengan rencana tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas perorangan dalam mata kuliah sosiologi
ekonomi untuk prodi akuntansi, Universitas Pamulang. Makalah ini memberikan
gambaran tentang kenaikan bahan bakar.
Terimakasih kami ucapkan kepada:
1. Drs.H. Dayat Hidayat, MM selaku rektor Universitas Pamulang
2. Komarudin, S.pd MM. selaku dosen untuk mata kuliah bahasa indonesia
3. Orang tua yang ikut memberikan motivasi pada kami
4. Semua pihak yang telah membantu makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini telah terselesaikan ini belumlah sempurna. Untuk
itu, saran dan kritik pembaca yang sifat membangun guna kesempurnaan makalah kami
selanjutnya. Atas saran dan kritinya kami ucapkan terimakasih.
Pamulang, 3 januari 2013,
penyusun
DAFTAR ISI
ABSTRAK
ABSTRAK
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang....................................................................................... 1
1.2 Identifikasi masalah ............................................................................. 2
1.3 Pembatasan masalah ............................................................................. 3
1.4 Perumusan masalah............................................................................... 3
1.5 Tujuan penelitian .................................................................................. 3
1.6 Hipotesis................................................................................................ 3
1.7 Mafaat penelitian .................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kajian teori .........……………………………………………….......... 6
2.2 Kerangka berfikir ................................................................................. 7
BAB III METODE
3.1 Metode penelitian.................................................................................. 8
3.2 Metode pengumpulan data ................................................................... 8
3.3 Metode analisis data.............................................................................. 9
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL
4.1 Gambaran umum ..................................................................................... 10
4.2 Pembahasan penelitian............................................................................. 10
4.3 Hasil penelitian......................................................................................... 13
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 14
5.2 saran.......................................................................................................... 14
ABSTRAK
Dewi.2012120907.Marcella Ayu Aga Putri Kaha.2012120765”Pengaruh
Kenaikan Bahan Bakar Minyak di Indonesia”.Universitas Pamulang. Jalan Surya
kencana no.1 Pamulang Tangerang Selatan Banten
Untuk mengetahui kenaikan dan pembatasan bbm kepada masyarakat luas , dan
untuk membuka mata pemerintah akan dampak baik maupun buruk jika bbm bersubsidi
dibatasi dan harganya melunjak pesat .
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti setatus sekelompok
manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistempeikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
membuat deskipsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Hasil penelitian tidak menemukan hubungan yang erat antara kenaikan
BBM dankenaikan jumlah masyarakat miskin dengan taraf signifikansi 5% namun
signifikan pada α=10 % hal ini mungkin dikarenakan adanya subsidi silang dalam
bentuk bantuan langsung tunai yang didapatkan oleh masyarakat miskin. penelitian ini
juga tidak menemukan bukti empiris adanya pengaruh kenaikan harga bahan bakar
minyak dengan kinerja UKM, walaupun terdapat kenaikan sebelum dan sesudah
terjadinya kenaikan harga BBM namun secara keseluruhan kinerja UKM di Sumut tidak
berbeda secara signifikan dengan taraf signifikansi α=5 %, namun signifikan dengan
taraf signifikansi α=10 %
Kenaikan harga BBM selalu disertai dengan kenaikan harga-harga kebutuhan
yang lain, karena BBM merupakan faktor bahan baku yang utama bagi sektor industri.
Sehingga dampak kenaikan harga BBM pasti akan sangat dirasakan oleh masyarakat
luas, khususnya masyarakat kecil.
Untuk menyiasati kenaikan harga BBM bagi para produsen adalah dengan cara
makin kreatif, mencoba memberikan nilai tambah produk dari aspek yang tidak
menjadikan harga naik, seperti aspek desain, model dan aplikasi yang menarik. Hal ini
perlu dilakukan agar harga produk tidak ikut naik terlalu tinggi.
ABSTRAC
Dewi.2012120907.Marcella Putri Ayu Aga Kaha.2012120765 "Effect Increase Fuel Oil in Indonesia." Pamulang University. Surya Kencana road no.1 Pamulang South Tangerang Banten
To determine the rise and fuel restrictions to the public, and to open the eyes of the government of the impact good or bad if fuel subsidy is limited and the price had risen rapidly.
Descriptive method is a method of examining setatus group of people, an object, a set of conditions, a sistempeikiran, or a class of events in the present. The purpose of this descriptive study was to make deskipsi, picture or painting in a systematic, factual and accurate statement of the facts, properties and relationships between phenomena under investigation. The results of the study did not find a strong relationship between the increase in the number of poor fuel and increase with a significance level of 5%, but significant at α = 10% it might be due to cross-subsidization in the form of direct cash earned by the poor.
This study also found no empirical evidence of the effect of rising fuel prices with the performance of SMEs, although there is an increase before and after the increase in fuel prices but the overall performance of SMEs in the North Sumatra did not differ significantly with a significance level α = 5%, but significant significance level α = 10%
The fuel price hike is always accompanied by a rise in the prices of the other, because the fuel is a major factor of the raw materials for the industrial sector. So the impact of rising fuel prices will surely be felt by the public, especially young people.To deal with rising fuel prices for producers are increasingly creative ways, trying to provide value-added products from the aspects that do not make the prices go up, such
as aspects of the design, modeling and applications of interest. This is necessary so that the price of the product does not go up too high.
PENGARUH KENAIKAN BAHAN BAKAR MINYAK DI INDONESIA
Tugas Bahasa Indonesia
Untuk memenuhi nilai Bahasa Indonesia
Nama : Dewi ( 2012120907)
Marcella Ayu Aga Putri Kaha (2012120765)
Fakultas Ekonomi
Universitas pamulang
Jalan surya kencana no.1 pamulang Tangerang Selatan, Banten
Daftar pustaka
1. LENSAINDONESIA.COM
2. http://lenterakecil.com/keterampilan-menulis-paragraf/
3. http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=120761
4. http://www.waspada.co.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=237474:-jelang-bbm-
naik-harga-sembako-melonjak&catid=18:bisnis&Itemid=95
5. http:id//.wikipedia.org.