TEORI BELAJAR KOGNITIF DAN
KONSTRUKTIVISME
PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Belajar dan Pembelajaran
Nama : Diora
( 06081281419081 )I Putu Satya Yoga( 06081381419055 )
Wiwin Ria Utami( 06081381419056 )
TEORI BELAJAR KOGNITIF Dan
KONSTRUKTIVISME
Teori belajar KognitifTeori Belajar
Konstruktivisme
Teori Belajar Kogniif
Menurut Para Ahli Secara Umum Prinsip Prinsip
Wolfgang KohlerTeori kohler didasari oleh penelitiannya terhadap beberapa
simpanse, dimana ia menggantung makanan disuatu tiang kemudian disekitarnya diletakkan balok balok kayu. Simpanse tersebut mencoba meraih makanan tersebut dengan melompat dari balok kayu, namun simpanse tidak berhasil meraih makanan tersebut
Simpanse tersebut kemudian terdiam sejenak
Tak lama kemudian simpanse kembali bergerak menuju balok kayu, simpanse tersebut menyusun balok kayu tersebut menjadi tangga untuk meraih makannan yang digantungkan ditiang
Dalam menghadapi suatu masalah akan terjadi ketidakseimbangan pada diri organisme tersebut sampai masalah tersebut diselesaikan.
Jerome Brunner Teori Bruner di kenal free discovery
learning, yang menyatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik jika pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didiknya untuk menemukan suatu konsep, teori , aturan atau penambahan melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
Teori Belajar Brunner
Pengetahuan merupakan proses belajar interaktif, orang yang belajar akan
berinteraksi dengan lingkungan secara aktif sehingga perubahan yang terjadi tidak saja
pada lingkungan tetapi pada orangnya. Setiap orang akan meningkatkan
pengetahuannya dengan menggabungkan informasi yang masuk dengan informasi yang
telah dimiliki.
Manfaat Teori Belajar Brunner
Pengetahuan yang diperoleh akan bertahan lama dan lebih mudah diingat dibandingkan
dengan cara mendengarkan dengan ceramah.
Hasil belajar yang dapat mempunyai efek transfer yang lebih baik dari hasil belajar
lainnya.
Dengan metode ini nalar si siswa akan aktif bekerja dan memiliki peningkatan. Karena
siswa dituntut berfikir secara bebas.
Tahap Perkembangan Kognitif menurut Jerome Brunner :
a) Tahap enaktif (0-3 tahun ) : memahami dunia anak melalui pengetahuan Motorik.
b) Tahap Ikonik (4-8 tahun) : seseorang memahami objek objek dunia melalui gambaran gambaran atau visualisasi verbal.
c) Tahap Simbolik ( >8 tahun):
seseorang memahami dunia melalui simbol simbol, bahasa, logika, matematika, dll.
AusubelUntuk dapat mengembangkan potensi kognitif
siswa, guru diharuskan menerapkan proses belajar bermakna.
Belajar bermakna : menyajikan materi pelajaran yang baru dengan menghubungkannya dengan konsep yang sudah ada pada kognisi siswa.
Siswa pada pendidikan dasar harus dilibatkan pada kegiatan langsung, sedangkan siswa pada pendidikan yang lebih tinggi akan lebih efektif bila guru menggunakan penjelesan, demonstrasi atau diagram.
• Advance Organizer : Penyampaian kerangka isi materi.
• Progressive Diverensial : bertahap dimulai dengan konsep umum kemudian dilanjutkan dengan yang lebih khusus.
• Integrative reconziliation : penjelasan tentang hubungan antara materi yang telah dipelajari dan materi yang akan dipelajari siswa.
• Consolidation : pemantapan materi dengan pemberian banyak contoh.
Langkah langkah menerapkan belajar bermakna :
Secara Umum
Teori belajar kognitif lebih menekan pada belajar merupakan
suatu perubahan proses mental/proses yang terjadi dalam
akal pikiran manusia.
Kata kunci : proses yang terjadi Terjadi dalam akal Pikiran Manusia
Prinsip Prinsip Pembelajaran Kognitif :Pembelajaran aktif dalam upaya
memahami pengalaman.
Pelajar/siswa mengembangkan kognitifnya berdasarka apa yang telah mereka ketahui.
Belajar untuk lebih membangun pemahaman daripada catatan.
Belajar adalah perubahan dalam struktur mental seseorang.
Teori Belajar Konstruktivisme
Pengertian
Menurut Para Ahli
Secara
Umum
Prinsip, ciri ciri,
dan metode
pembelajaran
Jean Piaget (1896-1980)
Perkembangan Kognitif merupakan suatu proses genetik yang didasari karena perkembangan sistem syaraf.
Belajar didasari pada proses pengamatan yang melibatkan seluruh Indra, sehingga menimbulkan kesan lebih lama dan membekas pada ingatan siswa.
Belajar melalui tiga tahap yaitu : Asimilasi, Akomodasi, dan Ekuilibrasi.
Tahap Perkembangan Kognitif menurut Jean Piaget:
Informasi/pengetahuan
baru
Strukutur kognitif yang telah dimiliki
asimilasi
Akomodasi(Penyesuaian
)
Ekuilibrasi (keseimbangan)
Contoh Perkembangan kognitif :
Pengetahuan yang akan dipelajari : Materi Bangun
Ruang
Struktur Kognisi yang telah dimiliki :
Bangun Datar
Asimilasi : Mencoba menerima pengetahuan baru mengenai bangun ruang dan mencoba memahaminya dengan modal
pengetahuan mengenai bangun datar
Akomodasi : Menyesuaikan materi bangun ruang dengan Bangun datar mengenai apa kedua
hubungan materi tersebut.
Ekuilibrasi : menyeimbangkan kedua
materi bawasannya kedua materi tersebut ( bangun ruang dan
bangun datar) saling berhubungan kita dapat
mempelajari bangun ruang hanya jika kita
telah mendapat pengetahuan mengenai
bangun datar.
Piaget membagi tahap perkembangan kognitif menjadi 4 :
Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)
Tahap Pra Operasional ( 2-7 tahun)
Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)Tahap Operasional
Formal ( >12 tahun)
John Dewey (1856-1952)
Pembelajaran harus aktif, berpusat pada siswa (SCL) dan Guru bertindak sebagai fasilitator.
VygotskyPembelajaran terjadi apabila anak
belajar menangani tugas tugas yang belum dipelajari namun tugas tersebut masih berada dalam jangkauan kemampuan siswa (zone of proximal development).
Secara Umum
Kata Kunci : Proses belajar
siswa
Teori Belajar Konstruktivisme : belajar lebih ditekankan pada proses belajar siswa, proses belajar siswa yang aktif akan
membantu mngkonstruksi/membangun pengetahuan siswa
Ciri Ciri Pembelajaran Konstruktivisme :Menekankan pada Proses belajar bukan
pada hasilMendorong terjadinya kemandirian dan
inisiatif pada belajar siswaMendorong siswa aktif dalam
penyeledikan sehingga dapat mendorong rasa ingin tahu siswa
Mendorong terjadinya pembelajaran secara kooperatif
Prinsip Prinsip Pembelajaran Konstuktivisme :Pengetahuan dibangun oleh siswa.
Pengetahuan tidak dapat di pindahkan dari guru ke siswa, kecuali dengan keaktivan siswa itu sendiri.
Siswa aktif menkonstuksi pengetahuannya sehingga terjadi perubahan Konsep ilmiah
Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses konstruksi berjalan lancar, menilai pendapat siswa, dan menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.
Terima Kasih
Top Related