Kode Internasional Mengenai Pemasaran Produk-Produk Pengganti
ASI yang diterbitkan oleh WHO, menetapkan bahwa:
para orangtua harus diberitahukan mengenai bahaya-bahaya kesehatan yang ditimbulkan sebagai akibat dari
pemberian formula yang tidak diperlukan atau tidak
benar
• Dilarang beriklan• Dilarang memberikan
sampel gratis• Dilarang promosi melalui
faskes• Tidak ada kontak antara
tenaga sales dengan ibu• Tidak ada hadiah dan
sampel gratis untuk nakes
• Label tidak mengidealkan produk (kata, keterangan & gambar)
• Label mencantumkan manfaat menyusui & resiko pemberian formula
• Produk yang tidak layak untuk bayi, seharusnya tidak dipromosikan (mis. susu kental manis)
• Produsen & nakes mengetahui & mematuhi Kode
Apa Saja Resikonya?
• Resiko penyakit dan infeksi bayi, anak, remaja, dewasa
• Resiko kontaminasi produk formula BUKAN produk steril
• Resiko pencemaran air• Resiko tatacara
penyimpanan dan pemberian yang tidak benar
• Resiko metode pemberian formula
• Resiko menguras kantong “kanker” = kantong kering
dr. Cicely Williams, speech “Milk & Murder”, Rotary Club Singapore 1938
“…seandainya hidup anda sama tersiksanya seperti saya, setiap
hari melihat pembantaian nyawa-nyawa yang tidak berdosa akibat pemberian makanan (susu) yang tidak tepat, maka anda pasti akan setuju dengan saya ketika saya
katakan bahwa propaganda yang menyesatkan tentang makanan
(susu) bayi harus dihukum sebagai tindak kriminal yang paling keji,
dan kematian-kematian ini harus dianggap sebagai suatu
pembunuhan.”
resiko penyakit asma dan sesak nafas 40-50% lebih tinggi dibandingkan dengan balita yang diberikan ASI selama 4 bulan atau lebih
resiko 16,7 kali lebih besar untuk terserang penyakit pneumonia
semakin lama mendapatkan ASI, maka semakin kecil kemungkinan (sampai dengan 42%) menderita berbagai penyakit alergi
resiko perkembangan kognitif yang menurun
Resiko Penyakit & Infeksi
meningkatnya resiko penyakit kanker pada anak, seperti leukimia, kanker getah bening, dll
meningkatnya resiko diabetes
meningkatnya resiko penyakit jantung – bayi susu formula mempunyai tekanan darah lebih tinggi
anak-anak formula mempunyai resiko obesitas 40% lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak ASI
2x lebih sering diare pada bayi yang diberikan formula secara eksklusif
Resiko Penyakit & Infeksi
Tidak ASI sama sekali, resiko 14,2 kali lebih besar untuk meninggal akibat penyakit diare
Tidak ASI sama sekali, resiko 2,4 kali lebih besar untuk meninggal akibat penyakit infeksi saluran pernafasan
AAP: “Breastfeeding and the Use of Human Milk” menyusui dapat mengurangi resiko kematian akibat SIDS
50% lebih tinggi resiko untuk terkena infeksi saluran telinga (otitis media)
Resiko Penyakit & Infeksi
meningkatnya resiko efek samping akibat pencemaran lingkungan
Formula dapat mengakibatkan stimulasi yang kurang tepat terhadap sistem imun tubuh bayi
Formula dapat mengakibatkan respon yang kurang baik terhadap pemberian jenis-jenis vaksin/imunisasi tertentu
Anak yang menyusui lebih kecil kemungkinan menderita karies gigi, bentuk rahang yang kurang baik atau memakai kawat gigi
Resiko Penyakit & Infeksi
Resiko Kesehatan Mental
• 14 tahun cohort study terhadap 2.900 ibu (2009)
• Menyusui mengurangi resiko gangguan mental pada anak: (1) menarik diri (withdrawn), (2) cemas/depresi (anxious/depressed), (3) keluhan somatik (somatic complaints), (4) masalah sosial (social problems), (5) masalah perhatian (attention problems), (6) masalah dalam berpikir (thought problems), (7) sifat nakal (delinquent behavior) dan (8) sifat agresif (aggressive behavior)
formula meningkatkan resiko kebrutalan pada anak
riset membuktikan tingkat mangan yang tinggi, terutama pada formula soya, sangat menghambat
kerja dopamine yang berfungsi mengatur kestabilan emosi manusia
formula terkontaminasi
antara tahun 1982-2010 di Amerika Serikat sekitar 22 produk formula pernah ditarik dari peredaran, karena terkontaminasi oleh:
– butiran kaca - bakteri e. sakazakii– mikro-organisme lainnya - butiran metal– lapisan dalam kaleng yang mengelupas - PVC– bakteri salmonella - potongan tubuh
serangga– melamin - proses produksi tidak
higienis
Resiko Kontaminasi
Kemudian, bahan-bahan pencemar yang tidak tercantum dalam label formula adalah (Marsha Walker, RN, IBCLC - 2002):
•ALUMINIUM (dalam soy formula - mengganggu proses metabolisme sel-sel tubuh);
•SILIKON (efeknya terhadap bayi dan balita belum diketahui);
•CADMIUM (dapat menyebabkan kerusakan ginjal dalam dosis yang besar)
•JAGUNG DAN KEDELAI YANG TELAH DIREKAYASA SECARA GENETIK/GENETICALLY ENGINEERED (memperkenalkan jenis-jenis baru toxin serta faktor-faktor pemicu alergi pada tubuh bayi, serta meningkatkan resistensi terhadap antibiotika);
•MSG dan aspartic acid (paling banyak terdapat dalam formula jenis hypo-allergenic);
•PHYTOESTROGEN (dalam soy formula – antara lain dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon steroid dalam tubuh)
•Bisphenol-A (untuk melapisi kaleng susu)
DHA yang ditambahkan dalam formula berasal
dari mikro-algae yang telah difermentasikan
(fermented microalgae), dan ARA yang
ditambahkan dalam formula berasal dari jamur
tanah (soil fungus)
Lihat:
http://cornucopia.org/DHA/DHA_FullReport.pdf
Sphyngomyelin, gangliosida, dan lutein adalah
beberapa zat aktif dalam ASI yang dilarang
untuk ditambahkan dan diklaim pada label
kemasan formula
(BPOM)
Air bersih yang direbus dengan temperatur 70’C bakteri e. sakazakii dan salmonella, bagaimana dengan probiotik?
Air bersih untuk merebus dan mensterilkan botol & dot 40% penduduk Indonesia tidak punya akses ke air
Kemungkinan pencemaran oleh: timbal, nitrat, bakteri, atrazine
Resiko Pencemaran Air
Takaran terlalu banyak: konstipasi, dehidrasi, terlalu sedikit: tidak ada nutrisi
Air tercemar dan/atau tidak direbus bakteri (NEC, sepsis)
Penyimpanan tidak benar rentan pencemaran
Hanya untuk sekali minum tidak boleh disimpan
Resiko Tatacara Pemberian
Bisphenol A bahan plastik yang menyebabkan gangguan sistem endokrin/hormon
Plastik untuk makan plastik 4 (LDPE) atau 5 (PP)
Dot silikon jangan lateks
Harus disterilkan sebelum digunakan
Resiko Botol & Dot
Bingung puting dan penyapihan dini
Resiko infeksi (radang telinga, jamur, sariawan, diare dan infeksi saluran nafas) akibat sulitnya membersihkan/mensterilkan
Gangguan pertumbuhan rongga mulut, rahang dan gigi geligi (maloklusi)
Kelainan dan hambatan kemampuan wicara
Resiko aspirasi
Resiko Botol & Dot
Biaya formula 1 dus (ukuran kecil):
Rp. 21.200,- s/d Rp. 103.500,- Biaya formula per bulan min: Rp. 296.000,- s/d Rp. 1.120.000,- Biaya formula selama 2 tahun
mencapai Rp. 25.600.000,- Contoh: Pendapatan per kapita
masyarakat Indonesia Rp. 2.250.000,-/bulan mengkonsumsi formula dengan segmen kelas menengah, total biaya Rp. 602.200,-/bulan = 26,8% penghasilan (per anak)
Resiko Keuangan
• Biaya untuk perlengkapan, penyimpanan dan pemberian formula
•Biaya pengobatan karena lebih tinggi resiko penyakit
Resiko Keuangan
...menyusui adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan oleh seorang ibu pada bayinya. Pada keadaan miskin, menyusui mungkin merupakan pemberian satu-satunya; pada keadaan sakit, menyusui dapat merupakan pemberian yang menyelamatkan jiwanya...
telah dilaporkan dalam Discover Magazine terbitan Juni
1999 telah ditemukan oleh para pakar imunologi dari
Swedia dan Inggris bahwa salah satu jenis protein yang
terkandung dalam ASI, yaitu ALPHA-LACTALBUMIN, dapat
secara aktif membunuh dan membrantas sel-sel kanker
yang terdapat dalam tubuh bayi.........
Kondisi Bayi
Tidak menerima ASI atau hanya menerima
formula khusus
- Galaktosemia klasik formula khusus bebas galaktosa
- Penyakit kemih seperti sirup mapel (maple syrup urine
disease) formula khusus leusin, isoleusin dan valin
- Penyakit fenilketonuria formula bebas fenilalanin (bisa
menyusu beberapa kali, dibawah pengawasan)
Kondisi Bayi ASI pilihan terbaik, tapi mungkin membutuhkan
asupan lain untuk waktu terbatas
- Bayi berat badan lahir < 1500 gram
- Bayi lahir kurang dari 32 minggu masa kehamilan (amat prematur)
- Bayi baru lahir dengan resiko hipoglikemia berdasarkan gangguan adaptasi metabolisme atau peningkatan kebutuhan glukosa, jika gula darahnya gagal merespon pemberian ASI
Kondisi Ibu Penghindaran menyusui secara permanen
- Infeksi HIV jika pengganti menyusui dapat diterima, layak, terjangkau, berkelanjutan dan aman (AFASS)
Penghindaran menyusui sementara waktu
- Penyakit parah yang membuat ibu tidak bisa merawat bayi seperti sepsis
- Virus Herpes Simplex Tipe-1 (HSV-1) sampai semua lesi hilang
Kondisi Ibu Pengobatan ibu
- Obat psikoterapi jenis penenang, anti epilepsi, opioid dan kombinasinya menyebabkan mengantuk dan depresi pernafasan
- Radioaktif iodin-131 lebih baik dihindari, ada alternatif lain yang lebih aman menyusui dilanjutkan 2 bulan setelah menerima bahan ini
- Yodium atau yodofor topikal berlebihan penekanan hormon tiroid atau kelainan elektrolit pada bayi
- Sitotoksik kemoterapi hentikan menyusui selama terapi
Kondisi Ibu Menyusui DAPAT dilanjutkan walaupun ada masalah kesehatan yang
harus diperhatikan
- Abses payudara menyusui pada payudara yang terkena dapat dilanjutkan setelah perawatan dimulai
- Hep B bayi baru lahir diberi vaksin dan immunoglobulin dalam 12 jam pertama atau segera sesudahnya
- Hep C
- Mastitis jika menyusui menyakitkan, ASI harus dikeluarkan untuk mencegah progresivitas penyakit
- TBC ibu dan bayi tetap diterapi sesuai pedoman nasional
Kondisi Ibu Menyusui DAPAT dilanjutkan walaupun ada masalah kesehatan yang
harus diperhatikan
Penggunaan:
- Nikotin, alkohol, ekstasi, amfetamin, kokain dan sejenisnya diketahui berbahaya bagi bayi yang disusui
- Alkohol, opioid, benzodiazepin dan ganja dapat menyebabkan sedasi pada ibu dan bayi
Ibu harus diberi kesempatan dan dukungan untuk tidak menggunakan zat-zat tersebut
Top Related