STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN
EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK
(Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)
Oleh:
NOVAL NOVIANTI
I34062715
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
ii
ABSTRACT
NOVAL NOVIANTI. PUBLIC RELATIONS STRATEGY IN DEPENDING
ITS CORPORATE IMAGE BY PUBLIC OPINION, Study Case PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk. Supervised by: PROF. DR. Ir. AIDA VITAYALA S.
HUBEIS.
Public Relations is the management functions that establishes and
maintains mutually beneficial relationship between an organization and the
publics on whom its success of failure depends. Public Relations PT Indocement
already made the positive image in the pubic. It’s seen that PR Indocement has
done a function and its duty well. PR PT Indocement does their strategy by
internal events, eksternal events and two ways communications. PR PT
Indocement maintains mutually beneficial relationship with media. It’s seen that
PR Indocement often makes an activity like media gathering, press release or
sponsorship. Public Relations PT Indocement used strategy educative-informative
which is PR PT Indocement gives information based on fact and opinion internal
public or eksternal public. Public relations PT Indocement is the management
function which evaluates public attitides, identifies the policies and procedures of
an individual or an organization with the public interest, and executes a program
of action to earn public understanding and acceptance. Activity PR Indocement in
evaluate public opinion as relates with Indocement is to get an existence its
corporate image.
Keywords : public relations, corporate image, public opinion, PT Indocement
iii
RINGKASAN
NOVAL NOVIANTI. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM
MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI
PUBLIK, Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dibawah bimbingan
PROF. DR. Ir. AIDA VITAYALA S. HUBEIS.
Seiring dengan era globalisasi, semakin banyak perusahaan multinasional
bermunculan dan bergerak di berbagai sektor. Agar memperoleh posisi yang lebih
baik dari saingannya, suatu perusahaan harus mampu mempertahankan citra
perusahaannya. PT Indocement berusaha untuk mempertahankan tempat serta
kredibilitas sebagai perusahaan semen terpercaya di masyarakat. Untuk
mengkomunikasikan hal tersebut kepada khalayaknya, maka diperlukan suatu
strategi agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Begitu juga dalam
meningkatkan eksistensi perusahaan diperlukan adanya pendekatan hubungan
yang harmonis dengan pihak internal dan pihak eksternal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data
utama penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer di dapat
melalui kuesioner dan wawancara serta observasi pada saat pelaksanaaan KKP.
Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan maupun analisis
dokumen dari instansi yang terkait dan pihak yang mendukung kelengkapan
informasi yang dibutuhkan. Sumber data yaitu data kuantitatif yang diperoleh
dengan melakukan sebaran kuesioner serta diperkuat dengan data kualitaif yaitu
dengan wawancara kepada responden dan informan.
Hasil penelitian bahwa strategi public relations yang dilakukan untuk
mempertahankan eksistensi citranya melalui serangkaian kegiatan internal,
kegiatan eksternal, komunikasi dua arah yang dijalankan, serta strategi edukatif-
informatif yaitu dengan memberikan informasi kepada publik dengan fakta dan
opini yang berada di pihak internal maupun eksternal. Strategi PR yang dilakukan
pada rangkaian kegiatan internal diantaranya dengan special event, company
gathering, forum komunikasi rapat, pengelolaan intranet, serta membuat majalah
internal KonKrit. Rangkaian kegiatan eksternal diantaranya press release,
sponsorshinp, media gathering, company visit, pengelolaan website, special event
seperti pameran, seminar, serta kegiatan publikasi. Pada strategi publikasi PR,
dalam hal ini PR menggunakan tools publikasi untuk menyebarkan informasi
seperti kegiatan CSR. Tools yang digunakan adalah press releases dan konferensi
pers seperti konferensi pers mengenai kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT
Indocement. Hal tersebut dilakukan agar informasi tersebut diketahui masyarakat
luas.
Pada hasil penelitian opini publik internal maupun ekternal, terlihat bahwa
opini yang berkembang di kalangan internal dan eksternal adalah positif. Hal ini
dikarenakan menurut responden internal PR Indocement telah melakukan fungsi
dan tugasnya dengan baik sehingga PR Indocement dapat mempertahankan
posisinya di mata publik. Selain itu, menurut responden eksternal bahwa
perusahaan telah cukup baik dalam mempublikasikan maupun memberikan
kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
iv
Hubungan yang terjadi antara strategi PR dengan publiknya terlihat bahwa
strategi PR dalam fungsinya sebagai relationship dengan opini publik, terlihat
bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang nyata, begitu juga dengan
PR dalam membangun citranya di mata publik serta strateginya dalam
menyampaikan informasi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi strategi yang
dilakukan oleh PR Indocement maka opini publik juga akan semakin tinggi. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa PR Indocement telah mampu mempertahankan
eksistensi citra perusahaan yang positif sehingga memberikan kredibilitas yang
baik bagi perusahaan.
v
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI
CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK
(Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)
Oleh:
NOVAL NOVIANTI
I34062715
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Pada
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
vi
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh:
Nama : Noval Novianti
NIM : I34062715
Judul : Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate
Image Melalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk.)
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi
dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Bogor.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis
NIP. 19470928 197503 2 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS
NIP. 19550630 198103 1 003
vii
LEMBAR PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG
BERJUDUL: “STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM
MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI
OPINI PUBLIK (STUDI KASUS PT INDOCEMENT TUNGGAL
PRAKARSA TBK)” BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI
YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN KECUALI
SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH
TULISAN INI.
Bogor, Februari 2010
Noval Novianti
I34062715
viii
RIWAYAT HIDUP
Noval Novianti (penulis), lahir di Jakarta, 7 November 1988. Penulis
merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan bapak
Lukman Hakim, dan ibu Astuti. Penulis beralamat di Komplek Harapan Jaya II Jl.
Mahakam Blok F No. 226, Bekasi-Utara.
Riwayat pendidikan penulis diawali dari Taman Kanak-kanak pada tahun
1993-1994 di TK Islam Harapan Jaya, yang kemudian dilanjutkan ke SD Negeri
Harapan Jaya VII pada tahun 1994-2000, SLTP Negeri 25 Bekasi pada tahun
2000-2003, dan SMU Negeri 4 Bekasi pada tahun 2003-2006. Setelah lulus dari
jenjang pendidikan SMU, penulis melanjutkan ke Institut Pertanian Bogor
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi
Manusia pada 2006 melalui jalur SPMB.
Semenjak memasuki jenjang Sekolah Dasar hingga duduk di bangku
kuliah, penulis telah aktif di berbagai organisasi, seperti Pasukan Paskibra SDN
Harapan Jaya VII; Wakil Ketua OSIS SLTP Negeri 25 Bekasi 2001/2002;
Anggota PMR 2000/2003; Seksi Pendidikan OSIS SMU 4 Bekasi 2003/2004;
Seksi Kesenian OSIS SMU 4 Bekasi 2004/2005; Bendaharan Pentas Seni SMU 4
Bekasi; Public Relations Himpunan Profesi Himasierra 2009/2010 dan lain
sebagainya. Selain aktif dalam bidang organisasi, penulis pernah memiliki
beberapa riwayat pekerjaan, seperti Asisten Dosen Dasar-dasar Komunikasi
Departemen KPM IPB tahun 2008-2010; Asisten Dosen Komunikasi Kelompok
tahun 2009; Asisten Dosen Komunikasi Bisnis 2009-2010; serta Divisi Human
Capital Trans TV pada Juli-Agustus 2008; dan Departemen Corporate
Communication di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Jakarta.
ix
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul “Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate
Image Malalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk).” Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis opini publik terhadap perusahaan
serta menganalisis strategi yang dilakukan oleh Public Relations dalam
mempertahankan eksistensi citra perusahaan. Akhirnya penulis berharap Skripsi
ini dapat memberi manfaat bagi pihak yang memerlukannya.
Bogor, Februari 2010
Penulis
x
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Alah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya, akhirnya saya dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Strategi
Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image Melalui
Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk).
Penyusunan Skripsi ini mungkin tidak akan dapat terselesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis. Oleh karena itu
pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Aida Vitayala S. Hubeis selaku dosen pembimbing Skripsi.
2. Ir. Richard WE Lumintang, MSEA selaku dosen pembimbing akademik dan
penguji utama sidang skripsi saya.
3. Ir. Hadiyanto, MSi selaku dosen penguji perwakilan departemen.
4. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., khususnya Pak Aldo Yuliardy selaku
Corporate Communication Department Head, Bu Dani Handayani selaku
Corporate Secretary atas perizinannya untuk melakukan penelitian di PT
Indocement, para officer di Corporate Secretary Division serta para karyawan
Indocement lainnya atas kesediannya memberikan data yang dibutuhkan.
5. Papa (Lukman Hakim) dan Mama (Astuti) atas doa, perhatian, dan kasih
sayangnya serta dukungan moril dan materil yang tiada henti.
6. Kakak tersayang, Faishal Hakim Qudus dan adikku tercinta Annisa Amalia
Hakim atas dukungan dalam penyelesaian Skripsi ini.
7. Indra Agus Santosa atas doa, waktu, perhatian, kasih sayang dan dukungan
dalam menyelesaikan Skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuangan Akselerasi: Viora, Ayu, Nadra, Lingga, Adji, Arif,
Mian (teman satu bimbinganku), Thamrin, Adha, Nadia dan lainnya yang
tidak bisa saya sebutkan, terima kasih atas saran dan kesediannya
mendengarkan keluhan-keluhan saya.
9. Teman-teman KPM 43 yang tidak bisa saya sebutkan semua satu persatu.
Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Bogor, Februari 2010
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................. xi
Daftar Tabel............................................................................................................ xii
Daftar Gambar........................................................................................................ xiv
Daftar Lampiran...................................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 3
1.4 Kegunaan Penelitian................................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Strategi.......................................................................................... 4
2.2 Public Relations.......................................................................................... 4
2.2.1 Definisi Public Relations................................................................ 4
2.2.2 Tujuan Public Relations................................................................. 6
2.2.3 Fungsi Public Relations.................................................................. 7
2.2.4 Tugas Public Relations................................................................... 10
2.3 Opini Publik................................................................................................ 11
2.4 Corporate Image........................................................................................ 13
2.4.1 Definisi Corporate Image.............................................................. 13
2.4.2 Jenis Image .................................................................................... 14
2.5 Eksistensi.................................................................................................... 15
2.6 Strategi Public Relations dalam Perusahaan.............................................. 16
2.6.1 Strategi Komunikasi Public Relations............................................ 16
2.6.2 Jenis Strategi Public Relations....................................................... 17
2.7 Public Relations dengan Media and Press Relations................................. 19
2.7.1 Membina Hubungan Pers............................................................... 20
2.7.1 Jenis dan Media Public Relations................................................... 22
2.8 Kerangka Pemikiran.................................................................................... 23
2.9 Definisi Operasional................................................................................... 25
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................... 27
3.2 Penetapan Populasi dan Responden Penelitian......................................... 27
3.3 Teknik dan Pengumpulan Data................................................................. 28
3.4 Analisis Data............................................................................................. 29
3.5 Validitas dan Reabilitas............................................................................. 29
BAB IV. COMPANY PROFILE PT INDOCEMENT TUNGGAL
PRAKARSA Tbk.
4.1 Sekilas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ..................................... 31
4.2 Visi, Misi dan Motto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ................. 32
4.3 Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ....................................... 33
4.4 Struktur Organisasi ................................................................................. 34
xii
4.5 Produk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ...................................... 34
4.6 Profil Corporate Secretary Division ....................................................... 37
BAB V. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN
EKSISTENSI CORPORATE IMAGE
5.1 Strategi Dasar Public Relations Indocement Terhadap Citra Perusahaan. 39
5.2 Metode Komunikasi.................................................................................. 40
5.3 Kegiatan Internal Perusahaan................................................................... 41
5.3.1 Internal Special Events................................................................. 41
5.3.2 Forum Komunikasi Rapat............................................................. 41
5.3.3 Company Gathering...................................................................... 42
5.3.4 Pengelolaan Intranet...................................................................... 42
5.3.5 Koordinir Media Internal “KonKrit” ............................................ 43
5.4 Kegiatan Eksternal Perusahaan.................................................................. 44
5.4.1 Kegiatan Promosi dan Publikasi.................................................... 44
5.4.2 Kegiatan Press Release.................................................................. 45
5.4.3 Daily News Monitoring.................................................................. 47
5.4.4 Hubungan dengan Media & Pers................................................... 47
5.4.5 Corporate Relations and Site Visit................................................ 51
5.4.6 External Special Events.................................................................. 51
5.4.7 Pengelolaan Website....................................................................... 52
BAB VI. ANALISIS OPINI PUBLIK INTERNAL TERHADAP FUNGSI DAN
TUGAS PUBLIC RELATIONS
6.1 Deskripsi Karyawan................................................................................... 53
6.2 Penilaian Responden terhadap Fungsi dan Tugas Public Relations.......... 55
6.2.1 Penilaian Responden terhadap Fungsi Public Relations................ 55
6.2.2 Penilaian Responden terhadap Tugas Public Relations................. 59
6.3 Opini Publik Internal mengenai Kinerja Fungsi dan Tugas Public
Relations..................................................................................................... 63
6.3.1 Opini Publik Internal Mengenai Kinerja Fungsi Public
Relations.......................................................................................... 63
6.3.2 Opini Publik Internal Mengenai Kinerja Tugas Public
Relations.......................................................................................... 63
BAB VII. ANALISIS OPINI PUBLIK EKSTERNAL TERHADAP
PERUSAHAAN
7.1 Deskripsi Responden Eksternal.................................................................. 65
7.2 Pengetahuan Responden terhadap Perusahaan........................................... 66
7.3 Penilaian Responden terhadap Strategi Perusahaan.................................... 67
7.4 Opini Publik Eksternal terhadap Perusahaan.............................................. 71
BAB VIII. HUBUNGAN ANTARA STRATEGI PUBLIC RELATIONS
DENGAN OPINI PUBLIK
8.1 Hubungan Strategi Public Relations Dengan Opini Publik Internal........... 72
8.2 Hubungan Strategi Public Relations Dengan Opini Publik Eksteral.......... 77
8.3 Citra Perusahaan di Mata Publik................................................................. 78
xiii
BAB IX. KESIMPULAN DAN SARAN
9.1 Kesimpulan................................................................................................. 80
9.2 Saran............................................................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 82
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Strategi public relations dua komponen................................................. 18
Tabel 2. Pola dasar ’The 3C’s Options’................................................................ 18
Tabel 3. Time line sejarah Indocement................................................................. 33
Tabel 4. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin,
PT Indocement, Jakarta, 2009................................................................. 53
Tabel 5. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan umur responden,
PT Indocement, Jakarta, 2009.................................................................. 53
Tabel 6. Jumlah dan persentase responden berdasarkan divisi PT Indocement,
Jakarta, 2009........................................................................................... 54
Tabel 7. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan tingkat pendidikan, PT
Indocement, Jakarta, 2009....................................................................... 54
Tabel 8. Jumlah dan persentase responden berdasarkan masa kerja, PT
Indocement, Jakarta, 2009....................................................................... 55
Tabel 9. Penilaian responden terhadap fungsi komunikator, PT Indocement,
Jakarta, 2009............................................................................................ 56
Tabel 10. Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina
hubungan baik, PT Indocement, Jakarta, 2009..................................... 56
Tabel 11. Penilaian responden terhadap fungsi PR Indocement sebagai
backup management, PT Indocement, Jakarta, 2009.............................. 57
Tabel 12. Penilaian resonden terhadap fungsi PR dalam membangun
citra perusahaan, PT Indocement, Jakarta, 2009...................................... 58
Tbale 13. Penilaian responden berdasarkan fungsi PR, PT Indocement,
Jakarta, 2009............................................................................................ 58
Tabel 14. Penilaian responden terhadap tugas PR sebagai
penyampaian informasi, PT Indocement, Jakarta, 2009......................... 59
Tabel 15. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam memonitori,
mengevaluasi opini publik, PT Indocement, Jakarta, 2009.................... 61
Tabel 16. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam publikasi, PT Indocement,
Jakarta, 2009............................................................................................ 62
Tabel 17. Penilaian responden terhadap tugas PR, PT Indocement, Jakarta,
2009......................................................................................................... 62
Tabel 18. Opini publik internal terhadap kinerja fungsi PR, PT Indocement,
Jakarta, 2009............................................................................................ 63
Tabel 19. Opini publik internal terhadap kinerja tugas PR, PT Indocement, Jakarta,
2009......................................................................................................... 64
Tabel 20. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin, Bogor
2009......................................................................................................... 65
Tabel 21. Jumlah dan persentase responden berdasarkan umur responden, Bogor
2009......................................................................................................... 65
Tabel 22. Jumlah dan persentase responden berdasarkan pekerjaan, Bogor
2009......................................................................................................... 66
Tabel 23. Tingkat pengetahuan responden mengenai perusahaan, Bogor
2009......................................................................................................... 67
Tabel 24. Jumlah dan persentase pernah atau tidaknya mengetahui iklan atau
berita perusahaan, Bogor 2009............................................................ 68
xv
Tabel 25. Jumlah dan persentase kelengkapan informasi yang diberikan, Bogor
2009......................................................................................................... 70
Tabel 26. Jumlah dan persentase responden dalam mengetahui adanya
situs internet, Bogor 2009..................................................................... 70
Tabel 27. Jumlah dan persentase responden terhadap strategi perusahaan, Bogor
2009......................................................................................................... 71
Tabel 28. Opini publik eksternal terhadap PT Indocement, Bogor 2009................ 71
Tabel 29. Hubungan PR sebagai komunikator dengan opini publik internal, PT
Indocement, Jakarta 2009........................................................................72
Tabel 30. Hubungan PR dalam menjalin hubungan baik terhadap opini publik
Internal, PT Indocement, Jakarta 2009.................................................... 73
Tabel 31. Hubungan strategi membangun citra dengan opini publik internal, PT
Indocement, Jakarta 2009....................................................................... 74
Tabel 32. Hubungan strategi PR dalam menyampaikan informasi dengan
opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009.................. .......... 75
Tabel 33. Hubungan monitoring opini PR dengan opini publik internal, PT
Indocement, Jakarta 2009…………………………………................... 75
Tabel 34. Hubungan PR sebagai backup management dengan opini publik
Internal, PT Indocement, Jakarta 2009....................................... .......... 76
Tabel 35. Hubungan publikasi PR dengan opini publik internal, PT Indocement,
Jakarta 2009………………………………….…………….................... 77
Tabel 36. Hubungan strategi public relations dengan opini publik internal,
PT Indocement, Jakarta 2009………………………………….…......... 77
Tabel 37. Hubungan strategi PR dengan opini publik eksternal, Bogor
2009…………………………………………………............................ 78
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pemikiran.......................................................................... 24
Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan......................................................... 34
Gambar 3. Jenis Informasi yang Diberikan PR Kepada Publik Internal............. 60
Gambar 4. Sarana Penyampaian Infomasi PR Kepada Publik Internal............... 60
Gambar 5. Jenis Informasi yang Diketahui Publik Eksternal.............................. 68
Gambar 6. Sumber Sarana Informasi Publik Eksternal........................................ 69
Gambar 7. Citra Perusahaan Berdasarkan Penilaian Publik terhadap Public
Relations PT Indocement, 2009........................................................... 78
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Public Relations atau biasa disebut PR memiliki posisi yang sangat
penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, terutama bila organisasi tersebut
sering berinteraksi dengan masyarakat luas. PR merupakan suatu usaha yang
sengaja dilakukan secara berkesinambungan untuk menciptakan serta
mengembangkan dan mempertahankan sikap saling pengertian antara sebuah
organisasi atau perusahaan dengan masyarakat.
Keberadaan Public Relations dalam sebuah lembaga atau instansi dapat
menjadi jembatan penghubung antara lembaga tersebut dan publiknya. Pada
dasarnya tujuan PR adalah untuk menyebarkan informasi, menciptakan,
memelihara, dan membina hubungan baik yang harmonis sehingga mendapatkan
citra positif terhadap perusahaan atau instansi tersebut. Hal tersebut disebabkan
karena PR-lah yang merupakan salahsatu front liner penting dalam berkomunikasi
dengan masyarakat.
Bernardus dan Irawan (2004) menyatakan bahwa PR kini menjadi salah
satu ujung tombak sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi terutama
dalam menciptakan serta memelihara image positif untuk mendongkrak citra
perusahaan. Semakin besar dan berkembangnya perusahaan maka persaingan
perusahaan semakin ketat. Keberhasilan PR tidak terlepas dari peran publik.
Publik memberikan pendapatnya mengenai keberhasilan atau kegagalan suatu
perusahaan dalam pemrosesan pembentukan maupun pertahanan citra (image
building).
Suatu perusahaan memerlukan Public Relations untuk dapat mencapai
tujuan perusahaan tersebut. Menyadari akan pentingnya peranan PR dalam rangka
menciptakan maupun mengembagkan citra yang positif sebagai salah satu tujuan
perusahaan, maka PR harus dapat menjadi informan yang baik bagi perusahaan.
Selain itu, praktisi PR juga harus tanggap dalam mengamati, mempelajari dan
menyelesaikan suatu masalah, baik masalah yang timbul dari dalam maupun dari
luar perusahaan. Rancangan komunikasi yang dibuat oleh PR akan mempengaruhi
pencitraan dan reputasi yang baik dari perusahaan. Oleh sebab itu Public
2
Relations harus mampu menciptakan iklim kondusif dan dinamis demi terjaganya
citra yang baik di mata masyarakat. Citra baik yang dimiliki perusahaan perlu
dipopulerkan kepada masyarakat luas.
Pada era persaingan yang cukup ketat di bidang industri, maka setiap
perusahaan harus memiliki kekhasan tersendiri yang dapat membedakannya
dengan perusahaan lainnya. Indocement berusaha untuk mempertahankan tempat
serta kredibilitas sebagai perusahaan semen terpercaya di masyarakat. Untuk
mengkomunikasikan hal tersebut kepada khalayaknya, maka diperlukan suatu
strategi agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Begitu juga dalam
meningkatkan eksistensi perusahaan diperlukan adanya pendekatan hubungan
yang harmonis dengan pihak internal dan pihak eksternal. Kegiatan pendekatan
dengan publik tersebut dilakukan oleh Public Relations yang diharapkan dapat
memperoleh citra positif perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka Public Relation Indocement
merupakan hal yang menarik untuk dibahas karena berhubungan dengan
penyebaran informasi kepada publik dan kemampuan mempertahankan eksistensi
citra perusahaannya di mata publik sehingga menjadikan Public Relations sebagai
hal penting dalam suatu perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk dalam mempertahankan eksistensi corporate
image?
2. Bagaimana opini publik internal terhadap fungsi dan tugas yang dilakukan
Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam
perusahaan?
3. Bagaimana opini publik ekternal terhadap perusahaan?
4. Bagaimana hubungan antara strategi Public Relations dengan opini
publik?
3
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam mempertahankan eksistensi
corporate image.
2. Menganalisis pandangan publik internal terhadap fungsi dan tugas yang
dilakukan Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam
perusahaan.
3. Menganlisis opini publik eksternal terhadap PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk.
4. Mengetahui hubungan antara strategi Public Relations dengan opini
publik.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Dapat menjadi bahan masukan bagi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
sebagai bahan informasi dalam implikasi tugas, fungsi serta peranan Public
Relations melalui strateginya dalam pencapaian tujuan perusahaan.
2. Bagi Peneliti dan Civitas Akademik
Penelitian ini merupakan proses belajar untuk lebih kritis dalam
melakukan penelitian mengenai implikasi tugas, fungsi serta peranan Public
Relations melalui strateginya dalam pencapaian tujuan perusahaan serta
berguna untuk menambah pengetahuan, pengalaman bagi penulis. Penelitian
ini diharapkan dapat memberi informasi dan literatur penunjang bagi civitas
akademik dalam penelitian-penelitian sejenis.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Strategi
Adnanputra (1990) mangatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu
dari suatu rencana atau cara, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu
perencanaan yang merupakan salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.
Menurut Kertonegoro (1994), strategi adalah rencana, cara yang menyeluruh dan
terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan
keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh
tantangan. Suatu strategi terdiri dari beberapa taktik dan strategi bersifat umum,
mendasar, dan berjangka panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan
rencana yang lebih khusus, operasional, dan berjangka pendek.
2.2 Public Relations
2.2.1 Definisi Public Relations
Hubungan masyarakat atau Public Relations (PR) adalah suatu usaha yang
sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan
serta memelihara sikap saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan
masyarakat. Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik
secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen
dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan
bersama (Effendy, 1991). PR adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam
menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan
pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-
program terencana yang dapat memenuhi kepentingan institusi maupun lembaga
tersebut ataupun masyarakat yang terkait.
Cutlip, Center dan Broom (2000) menyatakan bahwa PR merupakan
fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling
menguntungkan antara organisasi dan masyarakat yang menjadi sandaran
keberhasilan atau kegagalannya. Public Relations merupakan aktivitas
komunikasi yang terorganisir secara langsung ditujukan kepada khalayak tertentu,
pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan
5
metode tertentu. Secara tidak langsung, citra atau image sendiri merupakan tujuan
atau garis akhir dari suatu aktivitas program kerja Public Relations (Ruslan,
2006).
Definisi Public Relations menurut The International Public Relations
Association (IPRA) adalah fungsi manajemen yang direncanakan, dan dijalankan
terus menerus dimana organisasi-organisasi dan lembaga yang bersifat umum dan
pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan
dari mereka yang ada sangkut pautnya dengan menilai opini publik dengan tujuan
sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan ketatalaksanaan mereka, guna
mencapai tujuan kerjasama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan
kepentingan bersama yang lebih efisien dengan jalan penerapan berencana dan
tersebar luas (Jefkins, 1996). Sementara menurut Cutlip (2000), Public Relations
is the management functions that establishes and maintains mutually beneficial
relationship between an organization and the publics on whom its success of
failure depends, yang artinya “Public Relations adalah fungsi manajemen yang
membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara
organisasi dan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi
tersebut”. Greener (1995) public relations adalah presentasi positif suatu
organisasi kepada keseluruhan publiknya.
Public Relations adalah usaha yang terencana dan berkesinambungan
untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik serta saling pengertian
antara sebuah organisasi dan publiknya (Gregory, 2004). The British Institute
Public Relations mendefinisikan “Public Relations practice is deliberate, planned,
and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an
organization and its public” (Praktik Public Relations adalah memikirkan,
merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling
pengertian antara organisasi dengan publiknya).
Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap
publik, mengidentifikasi kebijakan dan aturan seseorang atau organisasi demi
kepentingan publik dan melaksanakan sesutu program kegiatan untuk
memperoleh pengertian dan penerimaan publik (Canfield dalam Yuianti, 1964)1.
1 Yulianti. 2008. http://www.fikom.unpad.ac.id/?page=detailartikel&id=112.[diakses tanggal 5 Maret 2009].
6
Public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang
didesain untuk mempengaruhi publik signifikan (Marston, 1979).
Berbagai pendapat tersebut menunjukkan bahwa pada intinya public
relations adalah bagian integral dari organisasi yang berfungsi untuk menjalin
komunikasi timbal balik antara organisasi dan publik yang diarahkan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan organisasi.
2.2.2 Tujuan Public Relations
Tujuan PR menurut Djaja (1995), adalah sebagai berikut :
a. Tujuan internal PR: mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tingkah laku
dan opini publik terhadap perusahaan, terutama ditujukan kepada
kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan, mengadakan suatu analisa
dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan; guna mencapai
tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan
publik; memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu
kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut kepada
berbagai aktivitas rutin perusahaan; juga menjelaskan tentang perkembangan
perusahaan tersebut; merencanakan bagi penyusunan suatu staf yang efektif
bagi penugasan kegiatan yang bersifat internal PR dalam perusahaan tersebut.
b. Tujuan eksternal PR adalah untuk mendapatkan dukungan dari publik.
Dukungan publik disini dibatasi pada pengertian: memperluas langganan atau
pemasaran; memperkenalkan sesuatu jenis hasil produksi atau gagasan yang
berguna bagi publik dalam arti luas; mencari dan mengembangkan modal; dan
memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat masyarakat luas, guna
mendapatkan opini publik yang positif.
PR bertujuan untuk menciptakan pengetahuan, memelihara pengertian, dan
dukungan dari berbagai pihak kepada suatu organisasi atau perusahaan. Tujuan
dari PR dapat berbeda-beda sesuai dengan publik (kelompok sasaran) yang
dihadapi untuk setiap tujuan dan untuk setiap kelompok tertentu membutuhkan
kemasan pesan yang berbeda-beda melalui media yang lebih beragam. Maksud
dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai
obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan PR yang
menentukan tetapi feed back yang PR harapkan. Tujuan utama penciptaan
7
pengertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi
hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif terpancar: hostility, prejudice,
apathy, ignorance. Melalui pengertian berusaha merubahnya menjadi: sympathy,
acceptance, interest dan knowledge.
2.2.3 Fungsi Public Relations
Menurut pakar humas Bernay (1952) terdapat tiga fungsi utama humas,
yaitu:
1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat.
3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan atau
lembaga sesuai dengan sikap atau perbuatan masyarakat ataupun
sebaliknya.
Menurut Cutlip, Center dan Broom (2000) fungsi public relations dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama.
2. Membina hubungan yang harmonis antara suatu organisasi dan publiknya
yang merupakan khalayak sasaran.
3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan
tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang mewakilinya
atau sebaliknya.
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan saran kepada pimpinan
manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah yang timbal balik dan mengatur arus
informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya
atau sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.
Secara struktural, PR merupakan bagian integral dari suatu
lembaga/organisasi. Artinya PR merupakan salah satu fungsi manajemen modern
yang bersifat melekat pada manajemen perusahaan (corporate management
function). Hal tersebut berarti merupakan bagaimana PR dapat berperan dalam
melakukan komunikasi timbal balik (two ways communications) dengan tujuan
menciptakan serta memelihara sikap saling pengertian (mutual understanding),
saling mempercayai (mutual appreciation), saling mempercayai (mutual
8
confidence), menciptakan good will, memperoleh dukungan publik dan demi
terciptanya corporate image yang positif.
Public Relations yang sebenarnya terletak pada keahlian mengembangkan
dan menjalankan strategi yang berkaitan dengan strategi menciptakan image yang
favourable. Sehingga ciri khas dari fungsi Public Relations adalah sebagai
berikut:
• Menunjukkan kegiatan (action).
• Kegiatan yang jelas (activities).
• Adanya perbedaan khas dengan kegiatan lain (different).
• Terdapat suatu kepentingan penting (important).
• Adanya kepentingan bersama (common interest).
• Terdapat komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two ways traffic
communication) (Yulianti, 2005).
Secara umum fungsi public relations menurut Dr. Rex F Harlow (1988)
dalam Ruslan (2008) yaitu sebagai berikut:
a. Public Relations sebagai metode komunikasi. PR merupakan rangkaian
atau sistem kegiatan komunikasi yaitu PR memiliki hubungan fungsional
dengan organisasi dalam mengefektifkan dan mengefisiensikan upaya-
upaya pencapaian tujuan organisasi.
b. Public Relations sebagai perwujudan (state of being)
State of Being yang dimaksud adalah perwujudan kegiatan komunikasi
yang “dilembagakan” dalam bentuk biro, divisi maupun bagian.
PR bekerja dengan cara melakukan hubungan atau kerjasama dengan relasi
dan kepercayaan antara perusahaan dan lingkungannya, sehingga kebutuhan
publik bisa terlayani dengan baik dan publik akan merasa puas. Berdasarkan
fungsi di atas, PR merupakan cara yang sangat penting untuk perkembangan dan
kemajuan suatu perusahaan sehingga mampu bersaing secara terus-menerus untuk
mengadakan pembaharuan dan ini sangat penting untuk memberi citra baik
perusahaannya, sekaligus menanamkan kepercayaan bagi publiknya. Jadi, PR
berfungsi untuk mengatur komunikasi dan informasi internal dan eksternal
sehingga memperoleh public support dan public acceptant dari khalayak
sasarannya.
9
Perkembangan profesionalisme public relations yang berkaitan dengan
pengembangan peranan PR baik secara praktisi maupun professional dalam suatu
organisasi atau perusahaan merupakan salahsatu kunci untuk memahami fungsi
public relations dan komunikasi organisasi. Selain itu, hal tersebut juga
merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi PR dan pencapaian
profesionalisme dalam public relations.
Fungsi petugas public relations pun berkembang seiring kemajuan dunia
usaha. Terdapat empat fungsi utama yang dituntut dari petugas PR (Ruslan 2008)
yaitu sebagai berikut:
1. Communicator
Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui
media dan kelompok masyarakat. Hampir semua teknik komunikasi antar
personal (interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan,
komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuasiver.
2. Relationship
Kemampuan PR membangun hubungan positif antara lembaga yang
diwakilinya dan publik internal maupun eksternal. Relationship yang tidak
harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya
mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Selain itu, relationship juga
berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan.
3. Backup Management
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan departemen
lain dalam perusahaan seperti bagian pemasaran, operasional, teknik,
keuangan, dan personalia demi terciptanya tujuan bersama dalam suatu
kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi.
4. Good image maker
Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif merupakan prestasi,
reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations
dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra organisasi atau
perusahaan.
10
2.2.4 Tugas Public Relations
Menurut Rumanti (2002) terdapat lima pokok tugas Public Relations
sehari-hari adalah :
1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi
secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik
mempunyai pengertian yang benar tentang tujuan serta kegiatan perusahaan.
2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau
masyarakat. Tugas ini berarti bahwa PR harus dapat memantau pendapat
umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan seperti
kegiatan, reputasi maupun kepentingan-kepentingan perusahaan dan
menyampaikan setiap informasi yang penting langsung kepada pihak
manajemen untuk ditanggapi atau ditindaklanjuti (Jefkins, 1996). Selain itu,
PR juga bertanggung jawab terhadap kehidupan bersama dengan lingkungan.
Lingkungan sebagai salahsatu penunjang kehidupan perlu turut diperhatikan
oleh seorang praktisi PR karena lingkungan akan memberikan dukungan bagi
perkembangan suatu organisasi atau perusahaan dan merupakan masa depan
bagi kehidupn sosial.
3. Memperbaiki citra organisasi. Hal ini disebabkan karena citra yang baik tidak
hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi tetapi terletak pada
bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai,
memiliki kekuatan, dan mengadakan perkembangan secara berkesinambungan
yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi.
4. Tanggungjawab sosial terhadap semua kelompok yang ada hubungannya dan
memerlukan informasi. Public Relations merupakan instrumen untuk
bertanggungjawab terhadap semua kelompok yang berhak mendapat
tanggungjawab tersebut. Terutama kelompok publik internal, eksternal dan
pers. Penting bagi PR untuk bersikap terbuka dan jujur terhadap publik yang
memerlukan informasi. Dengan sikap terbuka, diharapkan dapat membentuk
dan mengembangkan opini publik yang mewarnai dan memberi masukan
kepada perusahaan serta turut menyampaikan gambaran organisasi dengan
realita yang ada sesuai kebutuhan dan keinginan publik.
11
5. Komunikasi timbal balik
Komunikasi merupakan sesuatu yang penting bagi public relations, karena
dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, PR berpusat pada komunikasi.
Pendapat tersebut diperkuat oleh Suhandang (2004) yang menyatakan
bahwa tugas public relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan
dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling
mengerti, serta muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan
dengan publik. Dengan demikian, maka peran PR tesbut bersifat dua arah yaitu
berorientasi ke dalam (inward looking) dan ke luar (outward looking).
2.3 Opini Publik
Publik yang berkaitan dengan perusahaan yaitu publik internal dan eksteral
akan menghasilkan suatu pendapat yang akan berpengaruh bagi suatu perusahaan.
Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari perusahaan itu sendiri
sedangkan publik eksternal adalah orang luar atau masyarakat umum yang
medapat informasi dan penerangan demi tumbuhnya perasaan positif dan
hubungan atau kerjasama yang baik dari perusahaan. Menurut Doob dalam
Soemirat dan Ardianto (2003) pengertian opini publik adalah sikap orang-orang
mengenai sesuatu dimana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat
yang sama. Selanjutnya menurut Soemirat dan Ardianto (2003), definisi ini
menyebutkan bahwa opini publik berhubungan erat dengan sikap manusia yaitu
sikap secara pribadi maupun sebagai anggota suatu kelompok. Doob lebih jauh
lagi mengemukakan bahwa yang membentuk serta mempertahankan opini pubik
adalah sikap pribadi seseorang maupun sikap kelompoknya (masyarakat yang
sama), karena sikap dibentuk oleh pengalaman baik dari diri sendiri maupun
kelompok itu sendiri.
Opini dapat dinyatakan secara aktif atau pasif, verbal (lisan) dan baik
secara terbuka maupun melalui ungkapan kata-kata yang dapat ditafsirkan secara
jelas maupun melalui pilihan kata yang halus atau diungkapkan secara tidak
langsung, dan dapat diartikan secara konotatif atau persepsi (personal). Opini,
dapat dinyatakan melalui perilaku, sikap, mimik muka atau bahasa tubuh maupun
12
secara tertulis. Emory S. Borgadus dalam Ruslan (2008) berpendapat bahwa
terdapat bermacam pengertian tentang opini publik, antara lain sebagai berikut:
1. Opini personal (personal opinion) yaitu opini berdasarkan penafsiran
individu.
2. Opini pribadi (private opinion) yaitu opini ini merupakan landasan bagi
opini personal karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari opini
pribadi.
3. Opini kelompok (group opinion) yaitu opini kelompok terbagi menjadi
opini mayoritas dan minoritas. Opini kelompok ini sangat dekat dengan
opini publik.
4. Opini koalisi (coalition opinion) yaitu opini ini merupakan penggabungan
dari beberapa kelompok opini minoritas dan menjadi opini mayoritas.
Penggabungan opini tersebut dinamakan opini koalisi.
5. Opini consensus (concensus opinion) yaitu opini ini melalui suatu proses
perundingan untuk mencapai kesepakatan bersama dan merupakan opini
yang berbentuk opini mayoritas berdasarkan kesepakatan bersama.
6. Opini umum (general opinion) yaitu bentuk opini yang bersifat pendapat
umum yang berakar dari nilai-nilai yang berkembang dan berlaku di
masyarakat atau kelompok tertentu berdasarkan adat istiadat, kebiasaan,
kebudayaan dan norma-norma yang dianut masyarakat bersangkutan.
Menurut Rumanti (2002) bagi public relations opini publik mempunyai
makna sebagai suatu konfirmasi dan merupakan suatu pernyataan terhadap suatu
keinginan, kebutuhan, yang diungkapkan lewat ide atau pendapat, usulan, kritik,
keluhan, tulisan atau gambar dan sebagainya. Bagi suatu organisasi atau
perusahaan, opini publik sangat penting untuk: 1) mengadakan perbaikan, 2)
mengadakan perkembangan, 3) mengadakan unggulan, dan 4) menjadikan mampu
bersaing. Bagi PR, opini publik baik yang bersifat positif atau negatif semuanya
sangat penting. Hal ini dikarenakan praktisi PR tidak bisa hanya memperdulikan
opini publik yang positif saja, melainkan juga harus memperhatikan opini negatif
guna melakukan klarifikasi atau perbaikan maupun perkembangan menuju ke arah
yang lebih baik.
13
2.4 Corporate Image (Citra Perusahaan)
2.4.1 Definisi Image (Citra)
Menurut Kotler (1997), image (citra) adalah kepercayaan, ide dan impresi
seseorang terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Alma Buchari (1992), citra
merupakan kesan, opini, pandangan, impresi, perasaan atau persepsi yang ada
pada publik mengenai perusahaan, suatu objek orang atau lembaga. Meskipun
demikian citra tidak timbul begitu saja, namun memerlukan proses dalam
pembentukannya. Bagi sebuah perusahaan, image atau citra yang baik mutlak
diperlukan. Sedemikian penting arti dari image (citra) itu sendiri sehingga
perusahaan bersedia mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra untuk meraihnya.
Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya
rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra
organisasi atau merek produk atau jasa yang diwakili oleh pihak public relations.
Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi
yang hendak dicapai public relations. Meskipun demikian pengertian citra itu
sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi
wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik dan buruk (Ruslan, 2005).
Biasanya landasan citra itu berakar dari ”nilai-nilai kepercayaan” yang
kongkretnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi.
Proses akumulasi dan amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individu-
individu tersebut akan mengalami proses cepat atau lambat untuk membentuk
opini publik yang lebih luas, yaitu sering dinamakan citra (Ruslan, 2007).
Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi
bukan citra atas produk dan pelayanannya. Citra adalah tujuan utama, dan
sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia
hubungan masyarakat (kehumasan) atau public relations. Menurut Kotler (1985),
citra adalah kumpulan dari kepercayaan, ide, pandangan, opini, dan impresi dari
seseorang terhadap suatu objek. Pernyataan Kotler menunjukkan bahwa citra
adalah serangkaian anggapan, ide gan kesan seseorang terhadap suatu objek
sehingga meningkinkan antara seseorang dan orang lainnya mempunyai kesan
14
yang berbeda terhadap objek perusahaan, hal ini tergantung dari pengalaman dan
hubungan terhadap perusahaan (Dowling, 2002)2.
2.4.2 Jenis Image (Citra)
Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Hubungan Masyarakat (1992) ada
beberapa jenis citra yang dikenal di dunia aktivitas public relations, dan dapat
dibedakan satu dengan yang lain sebagai berikut.
a. Citra cermin (mirror image)
Pengertian di sini bahwa citra yang diyakini oleh perusahaan yang
bersangkutan selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan kesan
orang luar. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan citra di
masyarakat ternyata terjadi perbedaan antara yang diharapkan dengan
kenyataan citra di lapangan, bisa terjadi justru mencerminkan “citra”
negatifnya yang muncul.
b. Citra kini (current image)
Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang
perusahaan atau organisasi atau hal lain yang berkenaan dengan produknya.
Berdasarkan pengalaman dan informasi kurang baik yang penerimaannya,
sehingga dalam posisi tersebut pihak PR akan menghadapi resiko yang
sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk (prejudice) dan hingga
muncul kesalahpahaman yang menyebabkan citra kini yang ditanggapi
secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif yang diperolehnya.
c. Citra keinginan (wish image)
Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak
manajemen terhadap lembaga atau perusahaan atau produk yang ditampilkan
lebih dikenal (good awareness), menyenagkan dan diterima dengan kesan
yang selalu positif diberikan oleh publikya atau masyarakat umum.
d. Citra perusahaan (coporate image)
Jenis citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan
utamanya bagaimana menciptakan citra perusahaan (corporate image) yang
positif, lebih dikenal publiknya. Dalam hal ini PR berupaya atau bahkan ikut
2 Anonim.http://www.wedangjae.com/index.php?option=com_content&task=view&id=139&Itemid=41.
[diakses tanggal 5 Maret 2009].
15
bertanggungjawab untuk mempertahankan citra perusahaan agar mampu
mempengaruhi harga sahamnya tetap bernilai tinggi (liquid) untuk
berkompetisi di pasar bursa saham.
e. Citra serbaneka (multiply image)
Citra ini mrupakan pelengkap dari citra perusahaan di atas, misalnya
bagaimana PR-nya akan menampilkan pengenalan terhadap identitas
perusahaan, atribut logo, brand’s name, seragam para front liner, sosok
gedung, dekorasi lobby kantor dan penampilan para profesionalnya. Semua
itu kemudian diidentikkan ke dalam suatu citra serbaneka (multiply image)
yang diintegrasikan terhadap citra perusahaan (corporate image).
f. Citra penampilan (performance image)
Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja
atau penampilan para professional pada perusahaan bersangkutan. Misalnya
dengan memberikan berbagai bentuk dan kualitas pelayanan, menyambut
telepon, tamu, pelanggan serta publiknya harus manyenangkan serta
memberikan kesan yang baik.
2.5 Eksistensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) eksistensi merupakan
adanya, keberadaan. Hal ini menunjukkan suatu hal yang diakui keberadaaanya
dalam hal ini adalah persahaan. Keberadaan yang dimaksud adalah perusahaan
dapat menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu
melaksanakan kewajibannya. Eksistensi sebuah perusahaan ditentukan oleh
kemampuannya menjaga kredibilitas dan meningkatkan corporate image-nya.
Fondasi untuk mendapatkan pengakuan terhadap sebuah eksistensi
perusahaan adalah kemandirian, etika, reputasi, profesionalitas, kepercayaan, dan
tanggung jawab sosial perusahaan. Reputasi perusahaan yang baik akan mudah
diterima oleh publiknya, peneriamaan yang baik secara berkelanjutan akan
menciptakan pengakuan eksistensi perusahaan.
16
2.6 Strategi Public Relations dalam Perusahaan
2.6.1 Strategi Komunikasi Public Relations
Menurut Cutlip, Center dan Broom (2000) dalam Ruslan (2008),
pelaksanaan strategi PR dalam berkomunikasi dikenal dengan istilah “7-Cs PR
Communications” dalah sebagi berikut:
1. Credibility (Kredibilitas)
Komunikasi dimulai dari suasana saling percaya yang diciptakan oleh pihak
komunikator secara sungguh-sungguh untuk melayani publiknya yang
memiliki keyakinan dan respect.
2. Context (Konteks)
Menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sosial,
pesan harus disampaikan dengan jelas serta sikap partisipatif. Komunikasi
efektif sangat diperlukan untuk mendukung lingkungan sosial melalui
pemberitaan di berbagai media massa.
3. Content (Isi)
Isi pesan dalam strategi ini, pesan harus menyangkut kepentingan orang
banyak sehingga informasi dapat diterima sebagai sesuatu yang bermanfaat
secara umum bagi masyarakat.
4. Clarity (Kejelasan)
Pesan disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah dimengerti, serta memiliki
pemahaman yang sama (maksud, tema dan tujuan) antara komunikator dan
komunikan.
5. Continuity and Consistency (Kontinuitas dan Konsistensi)
Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itu
dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai variasi pesan serta pesan-
pesan tersebut harus konsisten. Dengan cara demikian, akan mudah proses
komunikasi, membujuk publiknya.
6. Channels (Saluran)
Menggunakan saluran media yang tepat dan terpercaya serta dipilih oleh
khalayak sebagai target sasaran. Pemakaiain saluran media yang berbeda, akan
berbeda pula efeknya. Dalam hal ini seorang PR harus memahami perbedaan
dan proses penyebaran informasi secara efektif.
17
7. Capability of The Audience (Kapabilitas Khalayak)
Memperhitungkan kemampuan yang dimiliki oleh khalayak. Komunikasi akan
efektif bila beraitan dengan faktor-faktor seperti kebiasaan dan peningkatan
kemampuan membaca dan pengembangan pengetahuan khalayak.
2.6.2 Jenis Strategi Public Relations
Strategi adalah rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan-
kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk
mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Suatu strategi
terdiri dari beberapa taktik Strategi bersifat umum, mendasar, dan berjangka
panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan rencana yang lebih khusus,
operasional, dan berjangka pendek. Terdapat tiga jenis strategi public relations
sebagai berikut:3
1. Strategi persuasif
Strategi persuasif memiliki ciri-ciri:
• Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan
atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.
• PR sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk
sikap dan pendapat yang poistif dari masyarakat melalui rangsangan atau
stimulasi.
• Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau
organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian
• Perubahan sikap dan penilaian dari publik dapat terjadi maka pembinaan
dan pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut
terpelihara dengan baik.
2. Strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan (strategi
edukatif-informatif):
a. Menyampaikan fakta dan opini yang ada di dalam maupun di luar
perusahaan.
b. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang
terjadi secara historis
3 Ahmad Kurnia El-Qorni. http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/search/label/Public%20Relations.
Diakdes tanggal 6 Maret 2009.
18
c. Melakukan analisa SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats).
3. Strategi dibentuk oleh dua komponen
a. Komponen sasaran
Yaitu satuan atau segmen yang akan digarap (stakeholder yang
dipersempit menjadi publik sasaran (target publik).
b. Komponen sarana
Yaitu melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu :
• Conservation (mengukuhkan).
• Change (mengubah).
• Crystallization (mengkristalkan).
Tabel 1. Strategi dua komponen
Komponen Pembentukan Strategi PR Komponen sasaran Satuan atau segmen yang akan digarap Komponen sarana Paduan atau bauran sarana untuk
menggarap suatu sasaranSumber: Roslan, 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.
Adapun tahap-tahap kegiatan strategi PR pertama yaitu komponen sasaran,
umumnya adalah para stakeholders yang dipersempit menjadi publik sasaran
melalui upaya segmentasi yang dilandasi “seberapa jauh sasaran tersebut
menyandang opini bersama, potensi polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan
organisasi, lembaga, nama perusahaan dan produk yang menjadi perhatian
khusus”. Maksud sasaran disini adalah publik sasaran (target publik).
Tabel 2. Pola dasar ‘The 3 C’s options’
Komponen Strategi Public Relations conservation (mengukuhkan) Terhadap opini yang aktif-pro (proponen) change (mengubah) Terhadap opini yang aktif-contra (oponen) crystallization (mengkristalkan) Terhadap opini yang pasif (un-commited)
Sumber: Rosady Roslan, 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.
Kedua, komponen sarana pada strategi PR berfungsi untuk mengarahkan
tiga kemungkinan tersebut ke arah yang menguntungkan. Hal tersebut
dilaksanakan melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu conservation
(mengukuhkan), change (mengubah), dan crystallization (mengkristalkan) dari
stakeholder yang disegmentasikan menjadi publik sasaran.
Berdasarkan pemaparan di atas, PR dapat memberikan kontribusinya
dalam proses strategic management, melalui dua cara, yaitu: pertama, melakukan
19
tugasnya sebagai bagian dari strategic management keseluruhan organisasi
dengan melakukan survey atas lingkungan dan membantu mendefinisikan misi,
sasaran, dan objective organisasi atau perusahaan. Dua, PR dapat berperan dalam
strategic management dengan mengelola kegiatannya secara strategis. Kedua
sumbangan ini akan dapat dimengerti bila disadari bahwa strategic management
mempunyai area kegiatan dalam tiga lapisan, yakni: 1) lapisan korporat atau
organisasi secara menyeluruh. Artinya PR diberi tugas yang amat startegis dan
mempunyai jalur yang langsung kepada pemegang saham, top eksekutif, media
dan masyarakat, 2) lapisan bisnis atau lapisan khusus, dan 3) lapisan fungsional.
2.7 Public Relations dengan Media and Press Relations
Berkenaan dengan hubungan publik dan hubungan pers, Jefkins (1996)
menyatakan bahwa kedua hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam aktivitas PR. Hubungan media dan pers merupakan alat, pendukung atau
media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai
kegiatan kerja atau kelancaran aktivitas komunikasi PR dengan publik. Hal ini
dikarenakan peranan hubungan media dan pers dalam dunia PR tersebut
merupakan channel (saluran) komunikasi dan informasi. Hal ini terjadi karena
salahsatu fungsi pers adalah pembentuk opini yang kuat yang sangat efektif
melalui media massa.
Kerjasama PR dengan pers juga akan menghasilkan frekuensi publisitas
yang cukup tinggi. Dampak pemberitaan tersebut baik yang bersifat simultaneity
effect (efek keserempakan) maupun efek dramatisir dan efek publisitas tinggi
memiliki pengaruh yang luar biasa besarnya terhadap pembentukan opini publik
dalam waktu yang relatif singkat.
Definisi hubungan pers menurut Jefkins (1996) adalah suatu kegiatan
untuk mencapai publikasi atau penyiaran berita semaksimal mungkin sedangkan
informasi yang diberikan PR adalah untuk menciptakan pengenalan dan
pengertian. Hubungan pers tidak terbatas hanya pada pendekatan-pendekatan baik
secara fungsional maupun antar hubungan pribadi atau kontak dengan pihak pers.
Aktivitas PR dan Hubungannya dengan media dan pers yaitu dalam hal teknik
pembuatan produk-produk publikasi, informasi dan berita dalam bentuk Press
Release, Photo Press, News Letter dan sebagainya. Selanjtnya, definisi press
20
relations menurut Ruslan (2008), yaitu suatu kegiatan khusus dari pihak PR untuk
melakukan komunikasi penyampaian pesan atau informasi tertentu mengenai
kelembagaan, perusahaan/institusi, produk hingga kegiatan individual lainnya
yang dipublikasikan melalui kerjasama dengan pihak pers atau media massa untuk
menciptakan publisitas dan image positif.
2.7.1 Membina Hubungan Pers
Ruslan (2008) menyatakan Public Relations dan Pers sering kali terjadi
pertentangan. Hal ini terjadi karena dimensi fungsi PR yang bertolak belakang
dengan pers, karena publikasi yang berkaitan dengan PR adalah informasi yang
bersifat positif sedangka pers adalah informasi yang bersifat sensasional sehingga
dapat menimbulkan keresahan, polemik, atau controversial di masyarakat. Untuk
mengatasi hal ini, PR berupaya untuk membina hubungan yang baik dengan
media maupun pers yang dilandaskan pada prinsip keterbukaan serta saling
menghargai peran satu sama lainnya dan saling mendukung. Upaya tertentu dalam
membina hubungan pers yang harmonis pada dasarnya menurut Cutlip dan Center
(1982) dapat dilakukan melalui hal-hal berikut.
1. Mutual appreciation yaitu sikap saling menghargai antar kedua belah
pihak.
2. Mutual understanding yaitu sikap saling pengertian tentang peran, fungsi,
kewajiban dan tugas sesuai dengan etika profesinya masing-masing.
3. Mutual confidence yaitu saling mempercayai akan peran untuk
kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak.
4. Tolerance yaitu sikap saling toleransi antara kedua belah pihak.
Tantangan bagi petugas PR dimanapun dan kapanpun adalah mencari cara
agar kegiatannya mendapat pemberitaan seluas-luasnya di media. Oleh karena itu,
strategi media relations perlu diperhatikan. Bertugas memberi informasi seluas-
luasnya tentang organisasi dan kebijakannya kepada media. Senjata utama petugas
media relations adalah rilis berita yang secara rutin ditulis dan didistribusikan ke
semua media terkait.
Terdapat 13 teknik bekerjasama untuk “merangkul“ media agar
mendapatkan publisitas kegiatan PR:
21
1. Interview
Mengorganisir wawancara sesuai permintaan media, atau inisiatif petugas
PR mengajukan wawancara menampilkan narasumber dan topik yang
bernilai berita.
2. Kemudahan wawancara
Memberikan kesempatan media untuk melakukan wawancara dengan juru
bicara pada hari, tempat dan waktu yang ditentukan.
3. Media Briefing
Merancang sesi khusus untuk memaparkan latar belakang informasi atau
kejadian, bukan sekedar spot news kepada media tertentu. Berikan
informasi selengkap-lengkapnya kepada reporter yang datang.
4. Media Centre/Press Room
Ruang khusus untuk digunakan para reporter media massa membuat dan
mengirim berita ke kantor redaksi.
5. Media Junket
Undangan kepada media untuk meliput kegiatan khusus, mewanwancarai
selebriti, perkenalan produk, dan fasilitas baru.
6. Media participation
Mengajak media untuk berpartisipasi dalam kegiatan khusus yang juga
dihadiri oleh tokoh masyarakat dengan menyediakan berbagai bentuk
promosi seperti hadiah , tiket, souvenir.
7. Media preview
Memberi kesempatan kepada media untuk menonton pertunjukan atau film
lebih dulu sebelum dipertontonkan ke publik, dengan harapan media
menulis resensinya.
8. Media tour
Mengundang sejumlah media untuk tur baik di dalam maupun luar kota,
untuk melihat fasilitas organisasi syaratnya harus ada wakil perusahaan
dari top manajemen yang menemani agar dapat diwawancarai atau
memberi presentasi.
22
9. Press Conference atau Jumpa Pers
Even yang diorganisir oleh perusahaan untuk memberikan pengumunan
langsung ke media agar mereka mendapat informasi secara detail.
10. Photosession
Memberi kesempatan bagi media untuk mengambil foto atau video dari
seorang public figure atau event yang bernilai berita.
11. Kerjasama Promosi
Perjanjian antara dua instansi dalam bentuk tukar menukar produk,
fasilitas, SDM, pelayanan atau jasa yang saling menguntungkan.
12. Publicity Stunt
Kegiatan yang tidak biasa adalah publisitas yang menarik, karena dapat
menjadi berita human interest.
13. Kunjungan Redaksi
Tujuan kunjungan bukan sekedar perkenalan, melainkan menyamakan
persepsi dan pendapat untuk menjalin saling pengertian.
2.7.2 Jenis dan Media Public Relations
Menurut Ruslan (2008), media massa merupakan prioritas utama sebagai
media publikasi perusahaan untuk menyampaikan pesan atau informasi secara
luas mengenai perusahaan kepada publik sasarannya. Media merupakan jalur
terpenting kegiatan PR. Hubungan dengan media akan menghasilkan publisitas.
Hal ini merupakan aktivitas yang paling nyata dari program kegiatan PR itu
sendiri.
Menurut Greener (1995), seorang PR harus mengetahui sifat media. PR
dalam penentuan media harus dapat mencapai masyarakat yang dituju dan
mempunyai keinginan untuk menuliskan cerita mengenai perusahaan. Klasifikasi
media menurut Kusumastuti (2001) adalah:
• Media cetak seperti surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan
yang terbitannya secara berkala mingguan, bulanan, dan tersebar luas di
masyarakat. Selain itu, media cetak lain yaitu house journal.
• Media elektronik atau broadcasting media seperti stasiun radio maupun
televisi baik miliki pemerintah (TVRI dan RRI) maupun stasiun swasta
23
nasional lainnya seperti Trans TV, RCTI, SCTV, Metro TV, dan sebaginya
termasuk teknologi informasi (internet).
• Special events termasuk di dalamnya konferensi pers, seminar dan pameran.
• Media luar ruangan termasuk di dalamnya spanduk, papan reklame, poster,
merchandise dan sebagainya.
2.8 Kerangka Pemikiran
Public Relations dalam kegiatannya mencangkup kegiatan ke dalam dan
keluar pada aktivitas fungsi serta tuga PR. Adapun inti dari kegiatan PR adalah
untuk menciptakan pengetahuan, pengertian, pemahaman, minat, dan dukungan
dari berbagai pihak yang dapat menentukan jalannya perusahaan untuk
memperoleh public support dan public acceptance (dukungan dan penerimaan
publik) dan pada akhirnya melalui kegiatan-kegiatannya tersebut diharapkan akan
muncul suatu dampak, yakni berupa terciptanya dan berkembangnya opini publik
dan image positif terhadap perusahaan.
Dalam menghadapai era globalisasi yang erat kaitannya dengan persaingan
bisnis mendorong perusahaan untuk lebih maju serta mempertahankan
eksistensinya pada persaingan tersebut. Tingginya persaingan serta kuatnya
motivasi perusahaan dalam mempertahanan eksistensinya menyebabkan setiap
perusahaan untuk memiliki strategi yang tepat agar dapat terus berkembang.
Fungsi utama Public Relations dalam sebuah perusahaan sebagai
komunikator, fasilitator serta good image maker diimplementasikan dalam
beberapa kegiatan PR. Kegiatan tersebut menitikberatkan pada kepercayaan, opini
yang baik di mata publik internal dan eksternal. Kegiatan PR inilah mencegah
adanya misunderstanding, serta untuk memperoleh penghargaan dari masyarakat
dan mempengaruhi massa secara kontinuitas sehingga akan mempertahankan
eksistensi perusahaan. Berikut ini merupakan kerangka pemikiran tentang strategi
Public Relations (PR) dalam mempertahankan eksistensi citra perusahaan, yaitu
seperti Gambar 1.
24
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Hipotesis Pengarah:
1. Kebijakan Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations.
2. Visi, Misi Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations.
3. Manejemen Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations.
4. Kebutuhan informasi Masyarakat mempengaruhi strategi Public Relations.
5. Pemberitaan Media massa mempengaruhi strategi Public Relations.
6. Strategi Public Relations mempengaruhi opini publik yang juga
mempengaruhi citra perusahaan.
Hipotesis Uji :
H-0 : Tidak ada hubungan yang signifikan atau nyata antara Strategi Public
Relations dengan Opini Publik.
H-1 : Ada hubungan yang signifikan atau nyata antara Strategi Public
Relations dengan Opini Publik.
Faktor eksternal: • Kebutuhan informasi
Masyarakat • Pemberitaan Media massa
Faktor Internal: • Kebijakan Perusahaan • Visi, Misi Perusahaan • Manajemen Perusahaan
Opini Publik (Internal dan Eksternal) • Tingkat kepercayaaan publik
Strategi PR • Metode Komunikasi • Kegiatan Internal • Kegiatan Eksternal • Fungsi PR • Tugas PR
Corporate Image (citra)
25
2.9 Definisi Operasional
1. Kebijakan perusahaan adalah aturan/keputusan yang ditetapkan oleh
perusahaan dalam strategi pencapaian tujuan perusahaan.
2. Visi perusahaan yaitu tujuan jangka panjang perusahaan.
3. Misi perusahaan adalah tujuan jangka pendek perusahaan dalam
mewujudkan visi perusahaan.
4. Manajemen perusahaan adalah kemampuan manajemen dalam mengatur
kinerja dan langkah strategis yang akan dilakukan.
5. Kebutuhan informasi masyarakat adalah informasi yang diinginkan oleh
masyarakat secara lengkap, jelas dan rinci mengenai kegiatan serta produk
yang dihasilkan perusahaan.
6. Kompetitor adalah pesaing perusahaan pada target pasar dan kepercayaan
masyarakat kepada perusahaan.
7. Pemberitaan media massa adalah berita yang dimuat di media massa
menegenai kinerja, kegiatan maupun kejadian yang terjadi pada
perusahaan. Pemberitaan media massa dikategorikan menjadi:
a. Pemberitaan positif: pemberitaan yang dapat menguntungkan/
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
b. Pemberitaan negatif: pemberitaan yang merugikan/mengancam
kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
8. Fungsi Public Relations adalah sekumpulan aktivitas berdasarkan
pekerjaan yang dilakukan oleh PR dalam perusahaan dalam pencapaian
tujuan perusahaan.
9. Tugas Public Relations adalah suatu hal yang wajib dilaksanakan dan telah
ditentukan untuk dikerjakan bagi PR di perusahaan dalam mengefektifkan
dan mengefisiensikan upaya-upaya pencapaian tujuan organisasi.
10. Strategi Public Relations adalah rencana PR yang menyeluruh dan terpadu
mengenai kegiatan yang dilakukan perusahaan.
11. Metode komunikasi adalah cara komunikasi yang digunakan oleh PR
dalam melaksanakan kegiatannya terhadap publik internal dan eksternal.
12. Tingkat kedekatan dengan media dan pers adalah kualitas dan kuantitas
perusahaan untuk berinteraksi dan bekerjasama dalam memberikan
26
informasi kepada publik. Penilaian terhadap kuesioner adalah (Ya=2;
Tidak=1). Tingkat kedekatan dibagi menjadi dua kategori:
a. Dekat / tinggi: frekuensi kerjasama dan berinteraksi antara perusahaan
dengan media dan pers intens dan terjalin dengan baik.
b. Tidak dekat / rendah: frekuensi kerjasama dan berinteraksi antara
perusahaan dengan media dan pers tidak intens dan tidak terjalin
dengan baik.
13. Jenis media adalah variasi media massa yang digunakan PR dalam
melaksanakan kegiatannya. Jenis media dibagi menjadi dua kategori:
a. Media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, press release,
bulletin, dll.
b. Media elektronik seperti televisi, radio, websit /internet, dll.
14. Publik internal adalah publik yang berada di dalam perusahaan seperti
karyawan, manager, direksi serta para pemegang saham.
15. Publik eksternal adalah publik yang berada di luar perusahaan meliputi
masyarakat umum, konsumen, distributor, media massa, pers, pemerintah
serta pihak yang terkait lainnya.
16. Opini publik adalah pendapat atau suatu pernyataan terhadap suatu
perusahaan yang diungkapkan lewat ide/pendapat, usulan, kritik, keluhan,
tulisan/gambar dan sebagainya.
17. Image (Citra) adalah kesan individu ataupun kelompok terhadap
perusahaan yang muncul dari adanya pengertian, opini, dukungan maupun
pengetahuan dan pengalaman. Citra terbagi atas dua kategori:
a. Positif : citra yang menguatkan perusahaan (citra baik).
b. Negatif :citra yang melemahkan perusahaan (citra tidak baik).
18. Eksistensi citra perusahaan adalah keadaan perusahaan dihargai, diakui
secara positif keberadaannya oleh publik internal maupun eksternal.
19. Tingkat kepercayaan publik adalah kemampuan perusahaan untuk menarik
perhatian, menumbuhkan pengertian dan kerjasama dengan publiknya.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang dikaji merupakan salahsatu
perusahaan semen di Indonesia. Indocement memiliki tiga lokasi pabrik yaitu di
Citeurep, Cirebon dan Tarjun sedangkan head office Indocement berada di
Jakarta. Perusahaan yang dikaji adalah perusahaan yang berada di Jalan Jendral
Sudirman, Jakarta-Pusat. Penelitian ini dilaksanakan selama waktu KKP yaitu
pada Juli – Agustus 2009 serta pada bulan Desember 2009 - Januari 2010.
Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan
pertimbangan bahwa PT Indocement merupakan salahsatu perusahaan industri
semen yang memiliki cakupan publik internal dan eksternal yang luas sehingga
memudahkan peneliti dalam pencarian data dan informasi. Dengan pertimbangan
tersebut, diharapkan dapat diteliti strategi yang digunakan oleh Indocement dan
melihat bagaimana opini yang terbentuk di masyarakat sehingga melahirkan suatu
citra yang diinginkan perusahaan.
3.2 Populasi dan Responden Penelitian
Populasi yang diambil adalah karyawan yang bekerja di PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk di Sudirman, Jakarta Pusat serta masyarakat (konsumen)
dari Indocement. Responden penelitian adalah masyarakat (publik eksternal),
karyawan (publik internal) dan divisi Corporate Secretary. Divisi Corporate
Secretary dipilih dikarenakan dalam struktur perusahaan tidak adanya divisi
Public Relations secara hierarki. Namun fungsi, tugas dan peranan PR tersebut
merupakan bagian dari Corporate Secretary yaitu dalam Corporate
Communication Department (CorpCom Dept).
Ukuran sampel pada Corporate Secretary Division akan ditelti sebanyak
lima orang sesuai dengan jumlah public relations dalam perusahaan tersebut.
Sedangkan perhitungan jumlah sampel publik eksternal adalah sebanyak 30
responden berasal dari konsumen di daerah Darmaga Bogor dan masyarakat
sekitar yaitu Desa Puspanegara, Ceteureup, Bogor.
28
Ukuran sampel pada publik internal karyawan) akan diambil dengan
Rumus Slovin (Umar, 2003), yaitu dengan rumus:
Keterangan:
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : batas kritis (14%)
dari perhitungan tersebut didapatkan 43 responden pihak internal dari 250
karyawan. Dengan demikian total responden dalam penelitian ini berjumlah 78
responden dengan jumlah responden berasal dari pihak Corporate Secretary
(Responden A, 5 orang), karyawan dari instansi tersebut (Responden B, 43 orang),
serta masyarakat (Responden C, 30 orang).
3.3 Teknik dan Pengumpulan Data
Metode penelitian merupakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data
utama penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer di dapat
melalui kuesioner dan wawancara serta observasi pada saat pelaksanaaan KKP.
Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan maupun analisis
dokumen dari instansi yang terkait dan pihak yang mendukung kelengkapan
informasi yang dibutuhkan.
Sumber data yaitu data kuantitatif yang diperoleh dengan melakukan
sebaran kuesioner serta diperkuat dengan data kualitaif yaitu dengan wawancara
kepada responden dan informan. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data-
data atau informasi yang diperoleh dari sumber-sumber sekunder seperti company
profile dan data karyawan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Data ini
digunakan peneliti untuk mengetahui gambaran umum perusahaan yang menjadi
objek dalam penelitian ini.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner, indepth interview (wawancara
mendalam), dan analisis dokumen dari instansi terkait maupun dari berbagai
sumber penelitian dan literatur. Hal ini dilakukan karena masing-masing metode
tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan. Dengan mengkombinasikan metode-
metode tersebut diharapkan dapat saling melengkapi, sehingga realitas yang ingin
n = N
1 + ( N e2)
29
dilihat lebih valid. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini
adalah kuantitatif.
3.4 Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena ingin
menggambarkan secara jelas dan mendalam strategi public relations Indocement,
dan opini publik kepada perusahaan serta tidak sebatas pada pengumpulan dan
penggunaan data saja, tetapi juga meliputi analisa dan interpretasi dari data
tersebut.
Analisis data menggunakan analisis statistik, data yang diperoleh dari
kuesioner dianalisis dengan menggunakan SPSS 15.0 dengan descriptive analysis
serta dengan uji Hubungan Rank Spearman untuk melihat hubungan antar
variabel. Rumus Hubungan Rank Spearman sebagai berikut.
rs = 1 - 6 ∑ D2
N (N
2-1)
Keterangan:
rs = Koefisien Hubungan Spearman
D = Perbedaan skor antara dua kelompok pasangan
N = Jumlah kelompok
Sedangkan data kualitatif dianalisis berdasarkan literatur dan pengetahuan
yang didapat dan diintegrasikan dengan hasil dari data kuantitatif yang diperoleh
lalu ditarik suatu kesimpulan. Catatan harian sendiri merupakan hasil wawancara,
serta dokumentasi dan data-data sekunder yang mendukung.
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.5.1Validitas instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur (Sugiono dalam Nurhasanah, 2005). Validitas dalam
penelitian didapat melalui uji statistik SPSS 15.0. Secara statistik angka
Hubungan yang diperoleh dibandingkan dengan nilai kritis table. Secara lengkap
rumus yang digunakan adalah adalah sebagai berikut:
30
Keterangan:
r = nilai koefisien validitas
N = jumlah responden
X = skor pertanyaan pertama
Y = skor total
Setelah dilakukan uji kuesioner kepada 10 responden maka diperoleh
hasil uji validitas 3 pertanyaan lebih kecil dibandingkan dengan nilai r tabel
(0,632). Sehingga 3 pertanyaan tersebut dimodifikasi sehingga menjadi valid.
3.5.2 Reliabilitas instrumen
Reliabilitas instrumen menunjukkan pada pengertian apakah instrumen
dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Uji
Reliabilitas Instrumen dilakukan dengan menggunakan uji koefisien reliabilitas
teknik belah dua dengan membagi butir pertanyaan-pertanyaan yang valid tersebut
menjadi belahan genap dan belahan ganjil. Pengukuran koefisien reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
rtot = angka koefisien reliabilitas keseluruhan item
rtt = angka Hubungan belahan pertama dan kedua
Setelah dilakuakn uji kuesioner pada 10 responden diperoleh nilai
reliabilitas sebesar 0,692. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa kuesioner
reliable.
31
BAB IV
COMPANY PROFILE PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
4.1 Sekilas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement atau Perseroan)
adalah salahsatu produsen semen terbesar kedua di Indonesia yang memproduksi
berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen khusus. Perseroan
didirikan pada tahun 1985 dan dioperasikan secara terpadu dengan total kapasitas
produksi terpasang sebesar 17,1 juta ton semen per tahun. Perseroan saat ini
mengoperasikan 12 pabrik, sembilan di antaranya berlokasi di Citeureup, Bogor,
Jawa Barat; dua di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat; dan satu di Tarjun, Kotabaru,
Kalimantan Selatan.
Sejak tahun 2005, Perseroan telah melakukan diversifikasi produk dengan
meluncurkan Semen Komposit Portland (Portland Composite Cement/PCC).
Perseroan juga memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu Semen Ordinary
Portland Tipe I, Tipe II dan Tipe V, serta Semen Sumur Minyak (Oil Well
Cement) dan Semen Putih. Sampai saat ini, Indocement merupakan satu-satunya
produsen Semen Putih di Indonesia. Produk-produk Perseroan tersebut dipasarkan
dengan merek dagang ‘Tiga Roda’.
Pada tahun 2001, Heidelberg Cement Group, salahsatu produsen semen
terkemuka di dunia yang berpusat di Jerman dan beroperasi di 50 negara, menjadi
pemegang saham mayoritas Perseroan. Sejak itu, Perseroan bertekad untuk
memulihkan kondisi keuangan yang sehat seperti sebelum terjadinya krisis
keuangan di Asia. Untuk mencapai hal tersebut, dan dengan dukungan Heidelberg
Cement Group, Indocement kembali memfokuskan kegiatannya pada bisnis inti
sebagai produsen semen, beton siap-pakai dan agregat. Sejak 2006 hingga saat ini,
Perseroan telah berhasil mencapai kondisi keuangan yang sehat.
Pada tahun 2007, Indocement menyelesaikan proyek modifikasi Pabrik
kedelapan di Citeureup, yang memberikan tambahan kapasitas produksi terpasang
sebesar 600.000 ton semen per tahun. Hal ini memungkinkan Indocement
meningkatkan volume penjualan secara signifikan pada 2008 untuk memenuhi
permintaan pasar yang meningkat.
32
Sebagai bagian dari program tanggungjawab sosial perusahaan,
Indocement berhasil mengembangkan lebih dari 170 hektar perkebunan jarak
(Jatropha curcas) pada lahan bekas penambangan batu kapur. Indocement juga
berhasil memprakarsai proyek pengolahan sampah rumahtangga dalam skala kecil
untuk masyarakat di sekitar Pabrik Citeureup dan Cirebon. Sampah yang diproses
dapat digunakan sebagai bahan bakar biomassa yang menghasilkan energi pada
proses produksi, dan juga menghasilkan kompos.
4.2 Visi, Misi dan Motto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Pada suatu organisasi terdapat nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan
organisasi di masa depan yang disebut dengan visi. Menurut Kotler, “Visi adalah
pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan
pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok
masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita
masa depan”.
Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu
organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan
batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan” (Prasetyo dan Benedicta, 2004).
Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi
mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan,
keinginan dan harapan pelanggannya serta cara untuk mewujudkan tujuan
perusahaan. Motto adalah rangkaian kata penggugah semangat, yang bila
seseorang membaca atau mengingatinya, maka dia akan termotivasi untuk
melakukannya. Begitu juga dengan Indocement yang memiliki visi, misi, serta
motto perusahaan sebagai berikut:
Visi Perseroan
Pemimpin pasar semen dan agregat yang berkualitas di dalam negeri.
“Domestic quality market leader in cement and aggregates”
Misi Perseroan
Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, semen dan bahan
bangunan yang terkait, serta jasa terkait yang bermutu dengan harga
kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan.
“We are in the business of providing quality shelter, cement and related
construction materials, and related services at competitive prices, in a way
that promotes sustainable development”
33
Motto Perseroan
Turut membangun kehidupan bermutu.
“Better shelter for a better life”
4.3 Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Pada prosesnya, Indocement telah mengalami berbagai perubahan baik
dari segi luas usaha produksi maupun struktur perseroan maupun anak
perusahaan. Berdasarkan waktu terjadinya, berikut ini digambarkan secara jelas
mengenai sejarah Indocement pada Tabel 3.
Tabel 3. Time line sejarah PT Indocement
Tahun Keterangan
1985 PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan melalui penggabungan usaha
enam perusahaan yang terdiri dari delapan pabrik semen.
1989 Indocement menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa
Efek Indonesia.
1991 • Perseroan mengakuisisi Pabrik ke-9 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat,
dengan kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun. • Penyelesaian pembangunan terminal semen Surabaya. • Memulai usaha Beton Siap-Pakai.
1996 Pabrik ke-10 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, selesai dibangun dengan
kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun.
1999 Pabrik ke-11 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, selesai dibangun dengan
kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun.
2000 Pengambilalihan PT Indo Kodeco Cement (Pabrik ke-12) melalui
penggabungan usaha dengan kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen
per tahun.
2001 HeidelbergCement Group menjadi pemegang saham mayoritas melalui anak
perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd.
2003 Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya di
Indocement kepada HC Indocement GmbH.
2005 • Meluncurkan produk PCC ke pasar Indonesia. • Penggabungan usaha antara HC Indocement GmbH dengan
HeidelbergCement South-East Asia GmbH, dimana yang disebutkan
terakhir menjadi pemegang saham langsung Indocement. 2006 • Melakukan pembiayaan kembali untuk menggantikan Master Facilities
Agreement yang berlaku efektif sejak Desember 2000. • HeidelbergCement South-East Asia GmbH, melakukan penggabungan
usaha dengan HeidelbergCement AG, yang menguasai 65,14%
kepemilikan saham di Indocement.
2007 • Modifikasi Pabrik ke-8 di Citeureup yang menambah kapasitas produksi
terpasang sebesar 600.000 ton semen per tahun. • Membeli 51% saham PT Gunung Tua Mandiri, sebuah perusahaan
tambang agregat yang terletak di Rumpin, Jawa Barat.
34
4.4 Struktur Organisasi
Struktur suatu Organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu
mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antarorang dan
antarkelompok. Struktur suatu Organisasi ada kaitannya dengan tujuan, sebab
struktur organisasi itu adalah cara organisasi itu mengatur dirinya untuk bisa
mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Struktur Organisasi Indocement seperti
Gambar 2.
Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber : Annual Report 2008 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
4.5 Produk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Indocement dalam kegiatan produksinya telah melakukan diversifikasi
produk dengan meluncurkan Semen Komposit Portland (Portland Composite
Cement/PCC). Indocement juga memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu
Board of
Commissioner
Board of
Directors
Audit
Committee
Compensation
Committee
Internal Audit
Division
General Manager
Operation Citeureup
Factory
Management
Information
System
Accounting &
Controlling
Corporate
Finance &
Treasury
Purchasing
Division
Aggregates
Business Unit
Ready-mix
Business Unit
Logistic
Division
Sales &
Marketing
Corporate
Public &
Internal Affair
Corporate
Human Resorce
Corporate
Secretary
General Manager
Operation Cirebon
Factory
General Manager
Operation Tarjun
Factory
35
Semen Ordinary Portland Tipe I, Tipe II dan Tipe V, serta Semen Sumur Minyak
(Oil Well Cement), Semen Putih dan White Mortar TR30. Sampai saat ini,
Indocement merupakan satu-satunya produsen Semen Putih di Indonesia. Produk-
produk Perseroan tersebut dipasarkan dengan merek dagang ‘Tiga Roda’. Selain
itu, Indocement juga memproduksi beton siap pakai dan agregat (batu andesit)
yang diproduksi oleh anak perusahaan. Berikut adalah penjelasan dari setiap
produk yang diproduksi Indocemment.
Portland Composite Cement (PCC)
PCC dibuat untuk penggunaan umum seperti rumah, bangunan
tinggi, jembatan, jalan beton, beton pre-cast dan beton pre-
stress. PCC mempunyai kekuatan yang sama dengan Portland
Cement Tipe I.
Ordinary Portland Cement (OPC)
OPC juga dikenal sebagai semen abu-abu, terdiri dari lima tipe
semen standar. Indocement memproduksi OPC Tipe I, II dan V.
OPC Tipe I merupakan semen kualitas tinggi yang sesuai untuk
berbagai penggunaan, seperti konstruksi rumah, gedung tinggi,
jembatan, dan jalan. OPC Tipe II dan V memberikan
perlindungan tambahan terhadap kandungan sulfat di air &
tanah.
Oil Well Cement (OWC)
OWC adalah tipe semen khusus untuk pengeboran minyak dan
gas baik di darat maupun lepas pantai. OWC dicampur menjadi
suatu adukan semen dan dimasukkan antara pipa bor dan
cetakan sumur bor dimana semen tersebut dapat mengeras dan
kemudian mengikat pipa pada cetakannya.
36
White Cement
Semen putih digunakan untuk dekorasi eksterior dan interior
gedung. Sebagai satu-satunya produsen semen putih di
Indonesia, saat ini Indocement dapat mencukupi kebutuhan
semen putih pasar domestik.
White Mortar TR30
White Mortar TR30 sangat sesuai untuk pekerjaan plesteran,
acian dan nat. Komposisi White Mortar TR30 antara lain Semen
Putih ”Tiga Roda”, kapur (Kalsium Karbonat) dan bahan aditif
khusus lainnya. Keuntungan menggunakan White Mortar TR30
antara lain, permukaan acian lebih halus, mengurangi retak dan
terkelupasnya permukaan, karena mempunyai sifat plastis
dengan daya rekat tinggi, cepat dan mudah dalam pengerjaan,
hemat karena acian lebih tipis, serta dapat digunakan pada
permukaan beton dengan menambahkan lem putih.
Ready-Mix Concrete (diproduksi anak perusahaan)
Beton Siap-Pakai diproduksi dengan mencampur OPC dengan
bahan campuran yang tepat (pasir dan batu) serta air dan
kemudian dikirimkan ke tempat pelanggan menggunakan truk
semen untuk dicurahkan. Sebagai nilai tambah produk, Beton
Siap-Pakai mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi dari
produk semen lainnya.
Agregat (diproduksi anak perusahaan)
Tambang aggregates (batu andesit) di Rumpin dan Purwakarta,
Jawa Barat dengan total cadangan 130 juta ton andesit, melalui
anak perusahaan Indocement memperkuat posisi Indocement
sebagai pemasok bahan bangunan.
37
4.6 Corporate Secretary Division (CSD)
Corporate Secretary Division terbagi menjadi dua departemen yakni
Corporate Legal and Compliance dan Corporate Communications Department.
Corporate Communication Department terbagi menjadi dua section yakni Event
Organizer Section dan Media Relation Section.
Tugas masing-masing fungsi tersebut adalah sebagai berikut.
a. Corporate Legal and Compliance
1. Corporate Legal berfungsi memastikan bahwa seluruh dokumen
hukum/perjanjian yang dibuat oleh Perseroan telah sesuai dengan norma-
norma hukum, kesusilaan, kepatuhan dan melindungi Perseroan dari
kemungkinan hal-hal yang merugikan.
Fungsi tersebut antara lain melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. Menelaah perjanjian yang akan mengikat Perseroan dengan pihak lain,
b. Membuat standar perjanjian, untuk hal-hal yang bersifat rutin,
c. Menyiapkan skenario rapat (Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
Rapat Direksi dan Rapat Komisaris),
d. Memberikan pendapat hukum (legal advice) untuk Perseroan dan anak
perusahaan, dan
e. Memelihara data Perseroan dan anak perusahaan.
2. Compliance berfungsi memastikan bahwa Perseroan dijalankan sesuai
ketentuan hukum yang berlaku, khususnya bagi perusahaan publik.
Fungsi tersebut antara lain:
a. Membuat daftar kewajiban Perseroan dan anak perusahaan,
b. Mengingatkan tentang kewajiban Perseroan dan anak perusahaan, dan
c. Menyampaikan kewajiban pelaporan dan keterbukaan informasi
lainnya kepada Bapepam dan bursa.
b. Corporate Communication
Corporate Communication berfungsi mengkoordinir pelaksanaan kegiatan
(event) utama Perseroan maupun kegiatan publik internal serta membina
hubungan baik dengan media (cetak, elektronik dan online) maupun publik
eksternal. Fungsi tersebut antara lain:
38
1. Event Organizer (EO) berfungsi antara lain:
a. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan kegiatan (event) utama
Perseroan, antara lain: Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi,
Rapat Komisaris, Public Expose, Company Gathering, Press
Conference, Site Visit, Pameran yang bersifat korporat dan lain-lain,
b. Mengkoordinasi publikasi Perseroan (Corporate brochure, laporan
tahunan, leaflet, corporate video/film, corporate advertisement),
c. Mengkoordinir penggunaan corporate identity (logo Perseroan)
d. Menyiapkan corporate souvenir dan plakat,
e. Melaksanakan dokumentasi peristiwa dan stok (foto dan video),
f. Mengkoordinir pembuatan kartu ucapan (idul fitri, natal, tahun baru),
dan
g. Mengkoordinir pembuatan laporan tahunan.
2. Media Relation berfungsi antara lain:
a. Memproses terpasangnya publikasi Perseroan di media,
b. Memelihara data bank media,
c. Membina hubungan baik dengan media (wartawan) dan pimpinan
redaksi,
d. Memantau berita di media yang terkait dengan Perseroan,
e. Menganalisa berita tentang Perseroan yang di muat di media,
f. Melakukan publicity untuk kegiatan community development/CSR,
g. Memutakhirkan informasi perseroan yang dapat dipublikasikan,
h. Memberikan informasi resmi/baku Perseroan kepada media,
i. Menyiapkan dan distribusi Press Release,
j. Memastikan terbitnya iklan di media,
k. Mengkoordinir pengelolaan website dan intranet (sarana komunikasi
internal), dan
l. Mengkoordinir majalah internal (“KonKrit”)
39
BAB V
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN
EKSISTENSI CORPORATE IMAGE
5.1 Strategi Dasar Public Relations Indocement Terhadap Citra Perusahaan
Menurut Kertonegoro (1994), strategi adalah suatu cara yang menyeluruh
dan terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan
menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan
yang penuh tantangan. Jenis strategi yang dilakukan oleh PR Indocement yaitu
melalui strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan atau disebut
dengan strategi edukatif-informatif. Hal ini ditunjukkan oleh PR Indocement yang
menyampaikan berita maupun informasi kepada publiknya sesuai dengan fakta
dan opini yang ada di dalam maupun luar perusahaan. Pada strategi dalam
menghadapi perbedaan opini publik, PR Indocement melakukan strategi sebagai
berikut:
1. Apabila publik yang dihadapi proponen (aktif-pro), maka strategi yang
dilakukan adalah publik dikukuhkan. Posisi PR Indocement disini lebih
ditujukan untuk mengukuhkan hubungan tersebut melalui berbagai
kegiatan. Adanya ikatan hubungan tersebut memberikan kepastian
mengenai proses pertukaran informasi antara perusahaan dengan
publiknya.
2. Apabila publik yang dihadapi oponen (aktif-kontra), maka strategi yang
dilakukan adalah diubah. Maksudnya, PR Indocement bertindak lebih
proaktif dalam kegiatannya menangani opini tersebut dengan
memfokuskan langkah strategis selanjutnya dengan tidak menolak klaim
maupun kontra dari publik tersebut.
3. Apabila publik un-commited (pasif), maka strategi yang dilakukan PR
Indocement adalah pengkristalan. Maksudnya adalah opini publik yang
berkembang di masyarakat, diberikan pengetahuan hingga pengertian
kepada publik tentang arti dan nilai perusahaan bagi publik. Hal ini
dilakukan untuk menjalin hubungan yang erat dan untuk menciptakan
good will, mutual acceptance, dari publik kepada perusahaan.
40
5.2 Metode Komunikasi
Salah satu strategi yang dilakukan PR adalah metode komunikasi. Metode
komunikasi PR Indocement untuk mempengaruhi terciptanya opini publik yaitu
dengan melihat komponen sasarannya, sehingga metode menjadi lebih efektif dan
efisien agar cocok dengan kriteria maupun kebutuhan komponen sasaran yaitu
publik internal dan eksternal perusahaan.
Komunikasi yang dilakukan oleh Indocement merupakan salah satu bentuk
komunikasi dua arah antara perusahaan dengan stakeholdernya. Hal ini terlihat
dalam peneriman saran dan kritik kepada PR Indocement dalam semua infomasi
yang telah diberikan serta dalam kegiatan tanya-jawab melalui e-mail maupun
media kritik saran lainnya. Kegiatan komunikasi korporat dari Indocement yaitu
untuk mempertahankan citra korporat pada aspek public trust, brand, customer
relationship, corporate social responsibility (CSR) serta good corporate
governance.
Prinsip metode komunikasi yang dilakukan PR Indocement untuk
mempengaruhi terciptanya opini publik yang positif adalah:
1. Keterbukaan, hal ini dilakukan PR Indocement untuk mempertahankan
serta memperkuat opini mengenai perusahaan. PR Indocement dalam
fungsinya melakukan asas keterbukaan karena Indocement itu sendiri
merupakan perusahaan publik sehingga perlu adanya pencapaian sikap
saling terbuka antara perusahaan dengan publiknya. Hal ini
terimplementasikan dalam pemberian informasi yang mudah kepada
wartawan apabila wartawan memerlukan informasi kepada Indocement.
2. Menanamkan pengertian serta meningkatkan opini publik yang positif. PR
Indocement terus berusaha menumbuhkan dan mengembangkan hubungan
baik antara perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Ruslan (2008) yang menyatakan bahwa
prinsi komunikasi PR perlu mengedepankan prinsip keterbukaan. Strategi
komunikasi yang baik antara PR Indocement dengan karyawan maupun antara
karyawan dengan perusahaan, PR Indocement mengadakan majalah internal yang
diberi nama “KonKrit” yang berisis berita mengenai perusahaan, produk maupun
liputan kegiatan atau aturan lainnya dari perusahaan.
41
Mengacu pada Danan Dadja (1995), analisis komunikasi internal pada PR
Indocement yaitu bertujuan untuk memberikan informasi sebanyak dan sejelas
mungkin mengenai institusi, dan menyediakan sarana untuk memperoleh umpan
balik dari anggotanya. Selain melakukan strategi komunikasi dengan publik
internal, PR Indocement pun berupaya melakukan strategi komunikasi yang baik
dengan publik eksternal seperti dengan pihak masyarakat, media, pers, serta
perusahaan lain yang bekerjasama dengan Indocement. Komunikasi eksternal
dilakukan oleh PR untuk memberikan informasi yang benar dan wajar mengenai
institusi, kesadaran mengenai informasi peran institusi dalam tata kehidupan
umumnya dan pendidikan khususnya di masyarakat (khususnya pada bidang
CSR), dan memotivasi untuk menyampaikan umpan balik.
5.3 Kegiatan Internal Perusahaan
5.3.1 Special events internal
Indocement selama ini melakukan special events internal seperti hari
ulang tahun Indocement. PR Indocement berupaya meningkatkan motivasi
karyawan untuk turut berperan dalam kegiatan tersebut. Dilibatkannya karyawan
merupakan salahsatu pemacu semangat untuk membuat hubungan antarkaryawan
maupun divisi lebih harmonis. Hal ini diperkuat oleh Soemirat dan Ardianto
(2003) menyatakan bahwa special event merupakan suatu peristiwa khusus
sebagai suatu kegiatan Public Relations yang penting dan memuaskan banyak
orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan, mampu meningkatkan
pengetahuan dan memenuhi selera publik.
5.3.2 Forum komunikasi rapat
Proses komunikasi di Indocement salahsatunya diadakan melalui forum
komunikasi rapat. Melalui rapat yang diadakan perusahan mempermudah PR
Indocement untuk mengkomunikasikan informasi bagi karyawan serta direksi
perusahaan. Forum komunikasi efektif dalam penyebaran informasi kepada
karyawan. Pada kegiatan manajemen rapat ini, PR mengkoordinir persiapan dalam
segala bentuk keperluan baik materi maupun hidangan yang akan disajikan serta
mengkoordinir pelaksanaan rapat tersebut.
42
Kegiatan forum komunikasi rapat yang dikoordinir PR Indocement
meliputi tiga kegiatan rapat yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang
diadakan satu tahun sekali, Rapat Dewan Komisaris yang diadakan minimal dua
kali setahun, Rapat Dewan Direksi yang dilakukan minimal dua kali setahun, serta
Rapat Executive Committee dengan Manager eselon I yang diadakan setiap satu
bulan sekali. Rapat besar tersebut membahas kebijakan-kebijakan perusahaan,
peraturan, rencana yang akan dilakukan serta mengenai kinerja maupun keuangan
perusahaan.
5.3.3 Company gathering
Kegiatan company gathering diadakan sebagai upaya peningkatan
motivasi karyawan serta bentuk apresiasi perusahaan atas apa yang dilakukan oleh
karyawannya. Company Gathering di Indocement diikuti oleh karyawan
Indocement dengan melakukan kunjungan ke tempat wisata seperti ke Puncak,
Bandung atau mengadakan acara di lingkungan kantor Indocement. Kegiatan ini
diadakan atas kebijakan perusahaan untuk mengadakan family gathering setiap
tahunnya. Kegiatan ini juga merupakan bentuk penghargaan kepada karyawan
karena upaya serta kinerja yang memberikan peningkatan keuntungan bagi
perusahaan serta untuk mengakrabkan family, karyawan dan meningkatkan
kerjasama.
5.3.4 Pengelolaan intranet
Kegiatan Public Relations yang dilakukan untuk menunjang
tersampaikannya informasi mengenai perusahaan maupun artikel yang terkait
lainnya. Intranet dilakukan PR Indocement sebagai bentuk kemudahan seluruh
karyawan Indocement dalam mengakses informasi yang terbaru. Intranet juga
merupakan salahsatu sarana company information serta publikasi bagi publik
internal dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan secara on-line.
Intranet diupdate setiap harinya ataupun setiap ada berita yang hangat dibicarakan
serta terbuka bagi internal perusahaan. Terbuka disini maksudnya adalah siapa
saja boleh memberikan berita kepada PR Indocement untuk di muat di intranet
dengan penyeleksian terlebih dahulu.
Intranet adalah media internal Indocement yang hanya bisa diakses oleh
karyawan Indocement melalui komputer perusahaan. Menu Intranet Indocement
43
terdiri dari Front Page, Home, Gallery, News, Sitemap. Di menu Utama terdapat
Profil Perseroan, Struktur Perseroan, Struktur Organisasi, Sekilas Indocement,
Visi dan Misi, Sejarah Perseroan, Peristiwa Penting, Produk Indocement,
Kapasitas Produksi serta Proses Produksi. News yang terkait dengan perusahaan
yang telah dianalisis oleh PR Indocement di up load di Intranet agar seluruh
karyawan mengetahui berita terbaru mengenai Indocement yang sedang
dibicarakan di media cetak. Pada intranet itu sendiri memiliki informasi karyawan
seperti menu workflow untuk pengajuan cuti maupun kegiatan lembur. Pada
pengelolaan intranet ini dilakukan kerjasama antara PR Indocement dengan divisi
Management Information System (MIS) PT Indocement.
5.3.5 Koordinir media internal “KonKrit”
Media internal KonKrit adalah wadah informasi kegiatan atau
pengetahuan yang perlu dibagikan kepada karyawan yang tidak dapat mengakses
intranet secara langsung. Majalah KonKrit merupakan sarana komunikasi internal
untuk menjalin hubungan antarkaryawan. Majalah internal KonKrit berbentuk
majalah bulanan yang terbit dua bulan sekali yang ditujukan bagi seluruh
karyawan PT Indocement, yang berisi berita-berita terkini mengenai Indocement.
Pada majalah internal KonKrit, berita atau materi yang dimuat diperoleh
dari media relations officer serta karyawan divisi lain dan liputan kegiatan special
events yang akan diadakan maupun yang telah dilaksanakan serta sebagian dari
intranet. Strategi yang dilakukan PR Indocement pada majalah KonKrit,
diedarkan setiap dua bulan sekali yang dicetak sekitar 6.000 eksemplar serta
didistribusikan kepada seluruh karyawan Indocement di Bogor, Kalimantan,
Jakarta, Cirebon maupun di terminal-terminal Indocement seperti di Lombok.
Dewan redaksi majalah internal KonKrit tidak hanya berasal dari PR Indocement,
namun juga terdapat dari divisi lain yaitu CHRD. Kontributor isi majalah juga
berasal dari karyawan, perusahaan serta divisi yang ada yang mengirimkan
wakilnya untuk menulis berita yang berkaitan dengan perusahaan serta isu-isu
terbaru maupun mengenai produk dan kebijakan perusahaan. Berita tentang
perusahaan, artikel, atau tulisan lainnya tidak semua artikel diterima untuk
dicetak, namun sebelumnya dilakukan pengecekan tentang kelayakan, makna,
nilai tulisan tersebut, serta kesesuaian dengan tema yang diangkat.
44
5.4 Kegiatan Eksternal Perusahaan
PR Indocement dalam kegiatan eksternal perusahaan selalu berupaya pada
reputasi dan citra perusahaan. Kegiatan eksternal yang dilakukan bertujuan untuk
mendapatkan dukungan masyarakat luas guna meningkatkan kepercayaan serta
dukungan publik terhadap segenap komponen perusahaan seperti produk,
pelayanan dan lain sebagainya. Kegiatan eksternal ini juga memberikan peluang
informasi dari masyarakat maupun pihak eksternal lainnya kepada perusahaan.
Indikator keberhasilan yang dilakukan PR Indocement ialah apabila dalam proses
evaluasi dari kegiatan yang telah dijalankan minimal 80 persen dikatakan baik
yang diberi tone (warna) hijau, serta yang kurang baik dibawah 60 persen yang
diberi tone merah.
Kegiatan eksternal yang dilakukan PR Indocement adalah promosi dan
publikasi, press release, daily news monitoring, relasi media dan pers, media
gathering, public expose, press conference, pameran, site visit dan company
relations, pameran, special events (Indocement Awards) serta pengelolaan
website.
5.4.1 Kegiatan promosi dan publikasi
Kegiatan promosi dilakukan oleh PR Indocement untuk lebih
mengenalkan perusahaannya, produk, serta sebagai bentuk apresiasi kepada pihak
perusahaan maupun perorangan. Kegiatan promosi dibuat dalam bentuk company
profile, corporate brochure, leaflet, corporate video/film, corporate advertisement
di berbagai media, merchandise seperti corporate souvenir dan plakat yang
dibagikan pada pihak eksternal seperti pada Pameran Lingkungan Hidup di JCC
pada tahun 2008, maupun dokumentasi peristiwa dan stok (foto dan video).
Berbagai kegiatan atau program yang telah dilakukan di PT Indocement di
dokumentasikan dalam bentuk foto dan video. Dokumentasi tersebut berfungsi
sebagai bukti bahwa kegiatan atau program tersebut telah dilaksanakan serta
menggambarkan kondisi dari pelaksanaan kegiatan atau program agar mudah
dalam mengevaluasi kegiatan atau program yang telah dijalankan serta untuk stok
dokumentasi bila sewaktu-waktu diperlukan dalam kegiatan promosi maupun
publikasi.
45
Pada kegiatan publikasi, PR Indocement melakukan public expose
(paparan publik) mengenai kinerja perusahaan setiap tahunnya secara financial
maupun produksi dan PR Indocement bertanggung jawab dalam mengkoordinir
acara tersebut. Berbagai kegiatan publicity lainnya seperti kegiatan CSR yang
dijalankan di desa binaan PT Indocement seperti kegiatan pembuatan pupuk
kompos di Desa Hambalang, kegiatan kesehatan di Desa Puspanegara, serta
memberikan informasi kepada media dalam hal perolehan penghargaan seperti
IMAC (Indonesia’s Most Admired Companies) Award sebagai The Best in
Building and Managing Corporate Image, maupun CSR Award. Kegiatan
promosi dan publikasi pada esensinya dilakukan untuk meningkatkan serta
mempertahankan eksistensi citra perusahaan di mata publik baik internal maupun
eksternal.
5.4.2 Kegiatan press release
Pada kegiatan press release, hal yang dilakukan oleh public relations PT
Indocement adalah membuat berita yang akan dipublikasikan serta menganalisis
press release yang telah di kirim ke media massa (cetak dan elektronik) yang telah
didistribusikan kepada media massa. Distribusi press release dianggap berhasil
jika jumlah media yang menurunkan berita berdasar press release PT Indocement
minimal 40 persen dari banyaknya jumlah media yang dikirim. Hal tersebut
merupakan salahsatu alat ukur keberhasilan Public Relations Indocement. Berikut
ini merupakan contoh press release PR Indocement.
46
Press release tersebut didistribusikan ke media Antara Bogor, Radar
Bogor, Jurnal Bogor, Pakuan Raya, Radar Cirebon, Pelita, Mitra Dialog, Radar
Banjarmasin, Banjarmasin Post, Investor Daily, Kontan, Suara Pembaharuan,
Republika, dan Neraca. Dari semua media tersebut, yang merilis berita yang
diberikan yaitu pada media Antara Bogor, Radar Bogor, Jurnal Bogor, Pakuan
Raya, Radar Cirebon, Pelita.
47
5.4.3 Daily news monitoring
Kegiatan daily news monitoring baik dari media cetak maupun media
elektronik merupakan aktivitas membuat analisa isi berita atau artikel mengenai
PT Indocement, kompetitor, maupun artikel yang terkait dengan perusahaan dari
berbagai sumber media massa. Kegiatan ini, dilakukan secara rutin setiap hari
dengan memantau berita di media yang terkait dengan Perseroan dan menganalisis
berita tentang Perseroan yang dimuat di media. Hal ini dilakukan untuk melihat
berita apa saja yang sedang hangat dibicarakan terkait dengan kegiatan seperti
kegiatan CSR pembuatan pupuk kompos di Desa Hambalang, maupun
perusahaan. Apabila terdapat berita yang menyimpang dari fakta perusahaan,
maka berita tersebut perlu diklarifikasi kepada masyarakat melalui media massa
seperti konferensi pers.
Pada proses kegiatan daily news monitoring, sebelumnya dilakukan
pengklipingan melalui scanning artikel atau berita yang terkait dengan Perseroan.
Kemudian artikel berita tersebut dianalisis dan di input ke dalam file daily news
monitoring. Kemudian, daily news monitoring yang telah dianalisis, di
distribusikan kepada direksi, General Manager pabrik dan kepala divisi terkait.
Contoh daily news monitoring terlampir.
5.4.4 Hubungan dengan media dan pers
Hubungan media dan PR Indocement terus dibina untuk mencapai mutual
appreciation yaitu sikap saling menghargai antar kedua belah pihak, mutual
understanding yaitu sikap saling pengertian tentang peran, fungsi, kewajiban dan
tugas sesuai dengan etika profesinya masing-masing, mutual confidence yaitu
saling mempercayai akan peran untuk kepentingan bersama dan tidak untuk
kepentingan sepihak, dan tolerance yaitu sikap saling toleransi antara kedua belah
pihak.
Tak hanya melalui penyebaran informasi, public relations PT Indocement
dalam upayanya menjalin hubungan baik dengan media dan pers melakukan
kegiatan sponsorship, seminar, maupun media partner pada event-event tertent.
Bentuk kerjasama adalah dengan pencantuman logo pihak media sponsor di dalam
acara atau kegiatan yang dilakukan perusahaan. Kegiatan sponsorship dilakukan
PR Indocement dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan forum wartawan,
48
maupun media seperti kegiatan Senam Jantung Sehat. Seminar yang dilakukan
oleh public relations PT Indocement dilakukan sebagai bentuk perwujudan dari
permintaan wartawan untuk mengadakan seminar dalam hal membaca laporan
keuangan sehingga wartawan dapat dengan mudah menulis berita di medianya
masing-masing. Parcel, donasi maupun ucapan ulang tahun suatu media,
pernikahan, duka cita, maupun hari raya lainnya juga terus diberikan oleh PR PT
Indocement baik secara personal mupun organisasi. Hal ini juga dilakukan ole PR
PT Indocement guna meningkatkan hubugan baiknya dengan media maupun pers.
5.4.4.1 Jenis media public relations PT Indocement
Media massa merupakan prioritas utama sebagai media publikasi
perusahaan untuk menyampaikan pesan atau informasi secara luas mengenai
perusahaan kepada publik sasarannya. Media merupakan jalur terpenting kegiatan
PR. Hubungan dengan media akan menghasilkan publisitas. Hal ini merupakan
aktivitas yang paling nyata dari program kegiatan PR itu sendiri. Analisis
klasifikasi media PR Indocement diantaranya adalah sebagai berikut.
• Media cetak seperti surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan
yang terbitannya secara berkala mingguan, bulanan, dan tersebar luas di
masyarakat. Media cetak yang memiliki relasi dengan Indocement
diantaranaya berasal dari media cetak nasional dan daerah. Media cetak
nasional diantaranya yaitu Kompas, Investor Daily, Bisnis Indonesia,
Tempo, Media Indonesia, Harian Neraca, Kontan, Seputar Indonesia, dan
lain sebagainya. Sedangkan media cetak lokal diantaranya The Jakarta
Post, Radar Bogor, Radar Cirebon, Pakuan Raya, Banjar Masin Post, dan
lain sebagainya. Berita yang dimuat salahsatunya yaitu pada harian radar
Bogor mengenai publikasi kegiatan CSR dari Indocement.
• Media elektronik atau broadcasting media seperti stasiun radio maupun
televisi baik milik pemerintah (TVRI dan RRI) maupun stasiun swasta
nasional lainnya seperti Trans TV, TvOne, RCTI, SCTV, Metro TV, dan
sebagainya termasuk teknologi informasi (internet) seperti detik.com,
okezone.com, inilah.com dan vivanews.com. Berita yang disebarkan ke
media elektonik seperti televisi yaitu mengenai berita produk PT
Indocement (iklan produk Semen Tiga Roda).
49
• Special events termasuk di dalamnya konferensi pers, seminar dan
pameran. Kegiatan pameran yang dilakukan diantaranya Peduli
Lingkungan Hidup 2008 yang diselenggarakan di Jakarta Convention
Centre (JCC).
• Media luar ruangan termasuk di dalamnya brosur, papan reklame,
company profile, merchandise dan sebagainya. Media luar ruangan ini
diberikan kepada publik seperti pada saat pameran, seminar maupun
kepada konsumen atau masyarakat secara langsung seperti pemberian topi,
payung Indocement kepada masyarakat Desa Puspanegara.
Media tersebut diberikat urutan tier untuk menentukan posisi media.
Seperti Kompas, Jakarta Post menduduki tier 1. Semakin kecil tier media,
semakin dirasakan penting bagi perusahaan. Pihak media cetak yang paling
berkompeten dalam mempublikasikan perusahaan yaitu Radar Bogor, Investor
Daily, Kontan, Pakuan Raya, serta Kompas sebab mereka yang paling sering
menampilkan berita mengenai Indocement melalui distribusi press releasenya.
Untuk terus dapat mengetahui serta menjalin hubungan baik dengan media
tersebut, PR Indocement melakukan update data bank media secara berkala guna
mendapatkan informasi terbaru mengenai dewan redaksi, wartawan serta nomor
telepon maupun email terbaru yang nantinya merupakan media distribusi press
release agar berjalan lancar.
5.4.4.2 Kegiatan media gathering
Kegiatan media gathering dilakukan antara Direksi dan Manajemen
Indocement dengan media, baik di wilayah Bogor, Jakarta, Cirebon maupun
Banjarmasin yang menjadi media relation dari Indocement. Kegiatan terbaru yang
dilakukan oleh PR Indocement yaitu pada September 2009 lalu pada saat acara
buka bersama antara pihak Direksi dan Manajemen Indocement dengan media
yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia - Bogor (PWI Bogor) dan
Forum Wartawan Harian Bogor (FWHB) serta wartawan Jakarta. Media
gathering ini dilakukan di kantor Indocement Jakarta dengan serangkaian kegiatan
diantaranya buka puasa besama. Namun, pada acara yang lain media gathering
juga dilakukan dengan mengadakan perlombaan seperti sepak bola maupun
aktivitas olah raga lainnya, seperti outbond yang dinamakan fun media gathering.
50
Kegiatan media gathering dilakukan secara rutin setiap tahun dan
merupakan wujud apresiasi perusahaan kepada pihak wartawan dalam hal liputan
dan publikasi serta untuk meningkatkan hubungan yang terjalin dengan pihak
media maupun pers. Konsep serta bentuk acara tersebut sepenuhnya merupakan
tanggung jawab PR Indocement dalam hal perencanaan, pengaturan, pelaksanaan
serta pengontrolan dan evalusi. Pada kegiatan evaluasi, PR memberikan angket
kuesioner kepada media dan pers untuk melihat kesuksesan acara. Apabila dalam
evaluasi masih terdapat kekurangan, makan hasil analisis tersebut akan digunakan
sebagai perbaikan di acara selanjutnya.
5.4.4.3 Press conference
Press conference merupakan acara khusus yang dibuat sebagai sarana
untuk mengumumkan, menjelaskan, mempertahankan atau mempromosikan
kebijaksanaan dengan maksud mengukuhkan pengertian dan penerimaan publik
pada pihak perusahaan. Tujuan utama konferensi pers adalah untuk mewujudkan,
menyampaikan pernyataan atau informasi tentang perusahaan dengan
mengundang media massa dan dengan harapan bahwa berita tersebut akan
disiarkan seluas-luasnya. Publikasi informasi ini diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran. Informasi yang disampaikan di
konferensi pers meliputi kinerja perusahaan, maupun membantah isu atau berita
yang tidak benar di masyarakat.
Kegiatan press conference salah satunya yang pernah dilakukan PR
Indocement yaitu ketika terdapat pemberitaan di media massa yang merugikan
perusahaan ataupun tidak sesuai dengan fakta. Isu perusahaan tersebut salah
satunya yang pernah terjadi adalah keluhan konsumen mengenai produk
Indocement yang semakin menurun kualitasnya. Namun, setelah diteliti ternyata
Semen Tiga Roda dipalsukan oleh salahsatu oknum di sekitar lokasi pabrik. Isu
yang merugikan tersebut membuat PR Indocement segera mengklarifikasi
pemberitaan yang tidak benar di masyarakat luas melalui konferensi pers dengan
diperkuat oleh data dan fakta yang ada.
51
5.4.5 Corporate relations and site visit
Salah satu usaha yang dilakukan dalam membina hubungan harmonis
antara PT Indocement dengan perusahaan lain seperti media Kompas yaitu dengan
saling berkunjung, undangan acara HUT Indocement, serta membuat kartu ucapan
yang diberikan kepada perusahaan lain, seperti kartu ucapan ulang tahun, hari
raya, duka cita dan lain sebagainya. Pembuatan kartu ucapan tersebut sepenuhnya
dilakukan oleh PR Indocement mulai dari perencanaan, perancangan desain,
percetakan, serta pengirimannya. PR Indocement juga melakukan kegiatan site
visit atau kunjungan perusahaan maupun asosiasi, baik pihak Indocement yang
berkunjung ke perusahaan media maupun pihak media yang berkunjung ke
perusahaan lain. Namun, Indocement juga melakukan kunjungan plant visit dari
berbagai universitas dalam negeri seperti plant visit IPB maupun UNPAD.
Hubungan kerjasama dengan pihak perusahaan lain juga dilakukan oleh
PR Indocement. Bentuk timbalbalik dari kerjasama antara pihak Indocement
dengan pihak perusahaan lain tentunya saling menguntungkan. Contohnya
kerjasama sebagai media partner pada saat Indocement Awards, pihak
Indocement mencantumkan logo perusahaan yang menjadi relasi kerjasama dalam
event tersebut.
5.4.6 Special events eksternal
Kegiatan special events yang terkait dengan publik eksternal diantaranya
adalah seminar, pameran dan Indocement Awards. Seminar pada umumnya
merupakan suatu bentuk berbagi ilmu pegetahuan di sebuah universitas, maupun
suatu organisasi komersial atau professional. Pada upaya mempertahankan
eksistensi citra perusahaan, PR Indocement mengkoordinir pelaksanaan seminar,
baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Kegiatan pameran yang
diikuti pada dua tahun terakhir antara lain yaitu Pameran Lingkungan Hidup di
JCC pada tahun 2008, Pameran Konstruksi Indonesia 2007, dan Indonesian CSR
Awards 2008.
Indocement Awards untuk pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008
dan diharapkan dapat menjadi ajang tahunan yang bisa meningkat kualitasnya dari
tahun ke tahun. Kegiatan Indocement Awards diadakan sebagai wujud apresiasi
kepada masyarakat luas, Indocement menyelenggarakan sebuah kegiatan berskala
52
nasional, guna memberi apresiasi kepada mahasiswa, kontraktor, developer, dan
individu-individu yang berhasil menunjukkan kinerja, inovasi, dan kreativitas
terbaiknya. Merekalah yang selama ini memberikan kontribusi terpenting bagi
pertumbuhan dan kinerja perusahaan.
Peran PR Indocement dalam kegiatan ini merupakan promotor yang
kemudian mengatur publikasi serta memonitoring berita di media yang terkait
dengan Indocement Awards. Selain itu, Indocement Awards memiliki partisipasi
dari berbagai kayawan dan divisi dalam kepanitiannya.
5.4.7 Pengelolaan website
Website Indocement merupakan media internet yang ditujukan untuk
kalangan eksternal perusahaan untuk mempermudah publik dalam mengakses
informasi terbaru dari perusahaan. Tugas PR Indocement adalah meng-update
content di website Indocement, seperti update news, update saham, news sticker,
maupun kegiatan yang telah berlangsung serta press release yang didistribusikan
kepada media minimal satu bulan sekali.
Pada dasarnya kegiatan pengelolaan website sama halnya dengan intranet.
Pada pengelolaan website PT Indocement yaitu www.indocement.co.id, informasi
yang diberikan lebih beragam seperti adanya menu human resources, CSR,
environtment, investor relations, marketing, manufacturing, serta company
profile. Dibandingkan dengan intranet, menu website lebih kompleks. Hal ini
dikarenakan masyarakat maupun pihak eksternal lainnya dirasa perlu mengetahui
informasi perseroan secara jelas. Selain itu, pada pengelolaan website terdapat
front page contact us yaitu dengan email [email protected] untuk
memberikan saran serta kritikan kepada PR Indocement.
53
BAB VI
ANALISIS OPINI PUBLIK INTERNAL TERHADAP FUNGSI DAN
TUGAS PUBLIC RELATIONS
6.1 Deskripsi Karyawan
Respoden publik internal dalam penelitian ini adalah karyawan perusahaan
yang bekerja di kantor pusat PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang berlokasi
di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Deskripsi karyawan dibedakan atas
jenis kelamin seperti tercantum pada Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin, PT
Indocement, Jakarta 2009
Jenis Kelamin N (Jumlah) Persentase
Pria 24 55.8
Wanita 19 44.2
Total 43 100.0
Tabel 4 menunjukan distribusi atas jenis kelamin, terlihat bahwa jumlah
responden pria berjumlah 24 orang dan responden wanita berjumlah 19 orang.
Atau dapat dikatakan bahwa persentase jumlah responden laki-laki adalah 55.8
persen dan persentase jumlah responden perempuan adalah 44.2 persen.
Pada Tabel 5 merupakan deskripsi responden menurut umur responden.
Responden dibedakan atas tiga kategori orang dewasa menurut Havighurst dan
Acherman dkk dalam Sugiah 2008 yaitu dewasa awal (18-30 tahun), dewasa
pertengahan (31-50 tahun), serta dewasa tua (>50 tahun).
Tabel 5. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan umur responden, PT
Indocement, Jakarta 2009
Umur Responden N (Jumlah) Persentase
Dewasa Awal (18-30 th) 8 18.6
Dewasa Pertengahan (31-50 th) 34 79.1
Dewasa Tua (>50 th) 1 2.3
Total 43 100.0
Pada rentang umur 18-30 tahun (dewasa awal) berjumlah delapan orang,
pada rentang umur 31-50 tahun (dewasa pertengahan) berjumlah 34 orang serta
pada rentang umur 50 tahun keatas (dewasa tua) berjumlah satu orang. Atau
dengan kata lain responden pada penelitian ini 18.6 persen berada pada kategori
dewasa awal, 79.1 persen pada dewasa tengah, dan 2.3 persen pada dewasa tua.
54
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa responden yang terbesar dalam
penelitian adalah yang berasal kategori dewasa pertengahan yakni pada rentang
umur 31-50 tahun.
Tabel 6 merupakan karakteristik responden berdasarkan divisi pada
perusahaan. PT Indocement memiliki divisi di Jakarta memiliki delapan divisi
diantaranya, Executive Director Office, Sales and Marketing, management
andSystem Information, Medical, Logistic, Public and Internal Affair, Human
Resource, serta Accounting.
Tabel 6. Jumlah dan persentase responden berdasarkan divisi PT Indocement,
Jakarta 2009
Divisi Responden N (Jumlah) Persentase
Executive Director Office 7 16.3
Sales and Marketing 13 30.2
Management Information System 7 16.3
Medical 2 4.7
Logistic 1 2.3
Public and Internal Affair 4 9.3
Human Resource 7 16.3
Accounting 2 4.7
Total 43 100.0
Divisi dengan responden terbesar adalah berasal dari divisi Sales and
Marketing. Hal ini dikarenakan pada divisi tersebut memiliki jumlah karyawan
yang paling banyak diantara divisi lainnya. Kemudian jumlah responden terbesar
selanjutnya yaitu pada Executive Director Office serta Management Information
System.
Tingkat Tingkat pendidikan formal responden cukup bervariasi, mulai dari
yang menempuh pendidikan pada jenjang SMA, sampai dengan yang menempuh
perguruan tinggi. Sebaran jenjang pendidikan yang ditempuh oleh responden di
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan tingkat pendidikan, PT
Indocement, Jakarta 2009
Tingkat Pendidikan Formal N (Jumlah) Persentase
SMA/Sederajat 2 4.7
Perguruan Tinggi 41 95.3
Total 43 100.0
55
Tabel 7 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden sebanyak 41 orang
(95.3 persen) memiliki jenjang pendidikan formal Perguruan Tinggi, dan hanya
sebagian kecil yaitu sebanyak dua orang (4.7 persen) yang memiliki jenjang
pendidikan formal SMA/Sederajat. Sebagian besar responden dapat dikategorikan
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Tingkat pendidikan tersebut merupakan
salahsatu prasyarat dari perusahaan untuk dapat menjadi karyawan perusahaan
tersebut. Namun, pada posisi logistik seperti office boy, satpam dan tukang kebun
perusahaan tidak disyaratkan untuk memiliki jenjang pendidikan perguruan tinggi
dan umumnya yang terjadi pada PT Indocement hanya lulusan SMA/sederajat.
Responden memiliki masa kerja yang berbeda-beda di dalam perusahaan.
Masa kerja responden dibagi menjadi dua kategori, yaitu 0-5 tahun dan di atas 5
tahun. Lamanya masa kerja responden dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Jumlah dan persentase responden berdasarkan masa kerja, PT
Indocement, Jakarta 2009
Masa Kerja N (Jumlah) Persentase
0-5 tahun 5 11.6
>5 tahun 38 88.4
Total 43 100.0
Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak lima orang
termasuk dalam kategori rendah karena masa kerja di Indocement selama 0-5
tahun, sedangkan jumlah responden sebanyak 38 orang termasuk dalam kategori
tinggi karena masa kerja di Indocement telah ditempuh hingga lebih dari 5 tahun.
6.2 Penilaian Responden terhadap Fungsi dan Tugas Public Relations
6.2.1 Penilaian responden terhadap fungsi public relations
Penilaian responden yang berhubungan dengan fungsi-fungsi PR di
perusahaan dapat dilihat dari interaksi mereka mengenai lingkungan pekerjaan
yang berhubungan dengan fungsi PR. Penilaian responden terhadap fungsi PR
sebagai komunikator dibagi menjadi dua kategori yaitu rendah jika memiliki skor
kurang dari 75 persen dan tinggi jika memiliki skor 75 persen atau lebih. Hasil
penelitian pengetahuan responden terhadap fungsi PR sebagai komunikator dapat
dilihat pada Tabel 9.
56
Tabel 9. Penilaian responden terhadap fungsi komunikator, PT Indocement,
Jakarta 2009
Fungsi Komunikator N (Jumlah) Persentase
Rendah 9 20.9
Tinggi 34 79.1
Total 43 100.0
Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui
media dan kelompok masyarakat. Hampir semua teknik komunikasi antar
personal (interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan,
komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuasiver. Berdasarkan Tabel
9, sebagian besar responden yaitu sebanyak 34 orang atau setara dengan 79.1
persen bahwa responden menyatakan bahwa fungsi PR sebagai komunikator
tinggi, dan responden lainnya sebesar 20.9 persen atau sebanyak sembilan orang
menyatakan bahwa fungsi PR sebagai komunikator masih rendah. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian responden terhadap fungsi PR
sebagai komunikator termasuk tinggi.
Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina hubungan baik
kepada karyawan maupun manajemen dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah
jika memiliki skor kurang dari 6 dan tinggi jika memiliki skor (6-8). Hasil
penelitian penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina hubungan baik
dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina hubungan
baik, PT Indocement, Jakarta 2009
Fungsi PR dalam Membina Hubungan Baik N (Jumlah) Persentase
Rendah 15 34.9
Tinggi 28 65.1
Total 43 100.0
Kemampuan PR membangun hubungan positif antara lembaga yang
diwakilinya dan publik internal maupun eksternal. Relationship yang tidak
harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya
mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Selain itu, relationship juga
berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan dari publik.
Berdasarkan Tabel 10, sebagian besar responden yaitu sebanyak 28 orang atau
57
setara dengan 65.1 persen menyatakan bahwa responden menyatakan bahwa
fungsi PR dalam membina hubungan baik termasuk dalam kategori tinggi, dan
responden lainnya sebesar 34.9 persen atau sebanyak 15 orang menyatakan bahwa
fungsi PR dalam membina hubungan baik masih rendah. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina
hubungan baik termasuk kategori tinggi.
Penilaian responden terhadap fungsi PR sebagai backup management
dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah jika memiliki skor kurang dari 75
persen dan tinggi jika memiliki skor lebih dari 75 persen. Hasil penelitian
penilaian responden terhadap fungsi PR sebagai backup management dapat dilihat
pada Tabel 11.
Tabel 11. Penilaian responden terhadap fungsi PR Indocement sebagai backup
management, PT Indocement, Jakarta 2009
Fungsi PR Sebagai Backup Management N (Jumlah) Persentase
Rendah 8 18.6
Tinggi 35 81.4
Total 43 100.0
PR dalam melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan
departemen lain dalam perusahaan seperti bagian pemasaran, operasional, teknik,
keuangan, dan personalia demi terciptanya tujuan bersama dalam suatu kerangka
tujuan pokok perusahaan atau organisasi. Berdasarkan Tabel 11, sebagian besar
responden yaitu sebanyak 35 orang atau setara dengan 81.4 persen terlihat bahwa
penilaian responden terhadap fungsi PR sebagai backup management termasuk
tinggi, dan responden lainnya sebesar 18.6 persen atau sebanyak delapan orang
menyatakan bahwa fungsi PR sebagai backup management dan tergolong dalam
kategori rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa fungsi PR sebagai backup
management dapat dikatakan baik sehingga dapat juga memberikan yang terbaik
bagi perusahaan. PR Indocement sebagai backup management seperti memberi
saran kepada top management dalam memecahkan masalah maupun berbagai
kebijakan perusahaan lainnya.
58
Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif merupakan prestasi,
reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam
melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra organisasi atau
perusahaan. Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membangun citra
perusahaan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu rendah jika memiliki skor kurang dari
6 dan tinggi jika memiliki skor (6-8). Hasil penelitian terhadap penilaian
responden terhadap fungsi PR dalam membangun citra perusahaan dapat dilihat
pada Tabel 12.
Tabel 12. Penilaian resonden terhadap fungsi PR dalam membangun citra
perusahaan, PT Indocement, Jakarta 2009
Fungsi PR dalam Membangun Citra N (Jumlah) Persentase
Rendah 8 18.6
Tinggi 35 81.4
Total 43 100.0
Berdasarkan Tabel 12, sebagian besar responden yaitu sebanyak 35 orang
atau setara dengan 81.4 persen menyatakan bahwa fungsi PR dalam membangun
citra perusahaan termasuk tinggi, dan responden lainnya sebesar 18.6 persen atau
sebanyak delapan orang menyatakan fungsi PR dalam membina membangun citra
perusahaan masih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi PR dalam
membangun citra perusahaan termasuk tinggi.
Secara keseluruhan penilaian responden terhadap fungsi PR seperti pada
Tabel 13 dibawah ini.
Tabel 13. Jumlah dan Persentase Penilaian Responden terhadap Fungsi PR, PT
Indocement, 2009
Fungsi Kategori Jumlah Persentase Keterangan
Komunikator
Rendah 9 20.9 Rendah: total skor
kurang dari 75%
Tinggi: total skor ≥ 75%
Tinggi 34 79.1
Total 43 100.0
Relationship
Rendah 15 34.9 Rendah: total skor
kurang dari 6
Tinggi: total skor (6-8)
Tinggi 28 65.1
Total 43 100.0
Backup
Management
Rendah 8 18.6 Rendah: total skor
kurang dari 75%
Tinggi: total skor ≥ 75%
Tinggi 35 81.4
Total 43 100.0
Good Image
Maker
Rendah 8 18.6 Rendah: total skor
kurang dari 6
Tinggi: total skor (6-8)
Tinggi 35 81.4
Total 43 100.0
59
Dari Tabel 13 dapat disimpulkan bahwa penilaian responden terhadap
fungsi PR termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dikarenakan PR dapat
menjalankan fungsinya dengan baik kepada publik internal.
6.2.2 Penilaian responden terhadap tugas public relations
Tugas PR dalam menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas
penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada
publik dilakukan agar publik mempunyai pengertian yang benar tentang tujuan
serta kegiatan perusahaan. Penilaian responden terhadap tugas PR sebagai
informator dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah jika memiliki nilai kurang
dari enam skor dan tinggi jika memiliki nilai lebih enam skor atau lebih (6-8).
Hasil penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Penilaian responden terhadap tugas PR sebagai penyampaian informasi,
PT Indocement, Jakarta, 2009
Tugas PR Sebagai Penyampaian Informasi N (Jumlah) Persentase
Rendah 16 37.2
Tinggi 27 62.8
Total 43 100.0
Berdasarkan Tabel 14, sebagian besar responden yaitu sebanyak 27 orang
atau setara dengan 62.8 persen menyatakan bahwa penilaian responden terhadap
PR dalam tanggungjawabnya sebagai penyampaian informasi kepada karyawan
maupun publik internal lainnya termasuk tinggi, dan responden lainnya sebesar
37.2 persen atau sebanyak 16 orang menyatakan bahwa tugas PR dalam
penyampaian informasi masih rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penilaian
responden mengenai tugas PR dalam penyampaian informasi dapat dikatakan
baik.
Berdasarkan Gambar 3, jenis informasi yang paling banyak diberikan PR
kepada publik internal yaitu kebijakan perusahaan sebayak 50 persen, dan
informasi lainnya diantaranya isu perusahaan sebanyak 23 persen, hal yang
berkenaan dengan produk 5 persen, standar kontrak sebanyak 2 persen, serta
penggunaan logo sebanyak 20 persen.
60
Gambar 3. Jenis informasi yang diberikan PR kepada publik internal
Informasi yang disampaikan dari manajemen maupaun informasi lainnya
kepada karyawan, disampaikan melalui PR Indocement. Selanjutnya,
penyampaian informasi kepada karyawan dilakukan melalui media intranet atau
email, tertulis (surat, memo) maupun secara lisan (telepon, langsung) seperti pada
Gambar 4.
Gambar 4. Sarana penyampaian infomasi PR kepada publik internal
Hasil penelitian seperti tercantum pada Gambar 4, menunjukkan bahwa
sarana penyampaian informasi yang paling banyak digunakan adalah media
tertulis seperti surat dan memo, sedangkan penyampaian informasi secara lisan
melalui telepon atau langsung jarang sekali digunakan karena dianggap kurang
efektif. Hal ini dikarenakan informasi yang dilakukan dengan media tertulis lebih
jelas, lengkap dan efektif.
61
Tugas PR dalam memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta
pendapat umum atau masyarakat. Tugas ini berarti bahwa PR harus dapat
memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan
perusahaan seperti kegiatan, reputasi maupun kepentingan-kepentingan
perusahaan dan menyampaikan setiap informasi yang penting langsung kepada
pihak manajemen untuk ditanggapi atau ditindaklanjuti. Penilaian responden
terhadap tugas PR dalam memonitori, mengevaluasi opini publik dibagi menjadi
dua kategori, yaitu rendah jika memiliki nilai kurang dari enam skor dan tinggi
jika memiliki nilai lebih dari enam skor (6-8). Hasil penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 15.
Tabel 15. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam memonitori,
mengevaluasi opini publik, PT Indocement, Jakarta 2009
Tugas PR dalam Memonitori, Mengevaluasi Opini Frequency Persentase
Rendah 8 18.6
Tinggi 35 81.4
Total 43 100.0
Berdasarkan Tabel 15, sebagian besar responden yaitu sebanyak 35 orang
atau setara dengan 81.4 persen menyatakan bahwa tugas PR dalam memantau atau
memonitori serta evaluasi opini publik termasuk dalam kategori tinggi, dan
responden lainnya sebesar 18.6 persen atau sebanyak delapan orang menyatakan
tugas PR dalam memantau serta evaluasi opini publik masih rendah. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tugas PR PT Indocement dalam memonitori serta
mengevaluasi opini publik dapat dikatakan baik sehingga dapat juga memberikan
yang terbaik bagi perusahaan, sehingga dapat menjaga reputasi PR di mata
karyawan untuk tetap menjaga citra perusahaan.
Tugas PR dalam publikasi dilakukanuntuk menunjang kegiatan dalam
strategi PR agar dapat meningkatkan pubic awareness atas kegiatan yang
dilakukan olkeh PR Indocement. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam
publikasi media dibagi menjadi dua kategori, yaitu rendah jika memiliki skor
kurang dari 7 (kurang dari 75 persen) dan tinggi jika memiliki skor 8-10 (≥75
persen). Hasil penelitian penilaian responden terhadap tugas PR dalam publikasi
media dapat dilihat pada Tabel 16.
62
Tabel 16. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam publikasi, PT
Indocement, Jakarta 2009
Tugas PR dalam Publikasi N (Jumlah) Persentase
Rendah 1 2.3
Tinggi 42 97.7
Total 43 100.0
Berdasarkan Tabel 16, terlihat bahwa penilaian responden terhadap tugas
PR dalam publikasi media sangat tinggi. Hal ini dikarenakan sebagian besar
responden yaitu sebanyak 42 orang atau setara dengan 97.7 persen menyatakan
bahwa responden mengetahui aktivitas tugas PR dalam publikasi yang termasuk
tinggi, dan responden lainnya sebesar 2.3 persen atau sebanyak satu orang
menyatakan bahwa tugas PR dalam publikasi masih rendah. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tugas PR dalam publikasi dapat dikatakan baik sehingga dapat
juga memberikan publisitas yang eksis terhadap perusahaan. PR Indocement
dalam melakukan publisitasnya salah satunya seperti ditribusi press release yang
diberikan kepada media.
Secara keseluruhan, penilaian publik internal terhadap fungsi PR seperti
pada Tabel 17.
Tabel 17. Penilaian responden terhadap tugas Public Relations PT Indocement,
Jakarta 2009
Tugas Kategori Jumlah Persentase Keterangan
Informator
Rendah 16 37.2 Rendah: total skor kurang dari 6
Tinggi: total skor (6-8)
Tinggi 27 62.8
Total 43 100.0
Monitoring,
Evaluasi Opini
Rendah 8 18.6
Rendah: total skor kurang dari 6
Tinggi: total skor (6-8)
Tinggi 35 81.4
Total 43 100.0
Publikasi
Rendah 1 2.3 Rendah: total skor kurang dari 7
(kurang dari 75 %)
Tinggi: total skor 8-10 (≥75 %)
Tinggi 42 97.7
Total 43 100.0
Dari Tabel 17 dapat disimpulkan bahwa penilaian responden terhadap
tugas PR termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dikarenakan PR dapat
menjalankan tugasnya dengan baik kepada publik internal.
63
6.3 Opini Publik Internal terhadap Kinerja Fungsi dan Tugas Public
Relations
6.3.1 Opini Publik Internal terhadap Kinerja Fungsi Public Relations
Besarnya opini karyawan terhadap kinerja fungsi PR diukur berdasarkan
atas informasi yang diberikan, membina hubungan baik, backup management,
serta menciptakan citra positif. Penilaian tersebut di bagi menjadi dua kategori
yaitu, negatif jika memiliki skor kurang dari 18 skor (7-17 skor) dan positif jika
memiliki 18 skor atau lebih (18-28). Sebagian besar responden sebanyak 63.8
persen memberikan opini yang positif terhadap kinerja fungsi PR Indocement, dan
responden lainnya sebesar 37.2 persen memberikan opini yang negatif terhadap
kinerja fungsi PR. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Opini publik internal terhadap kinerja fungsi PR, PT Indocement,
Jakarta 2009
Opini Publik N (Jumlah) Persentase
Negatif 16 37.2
Positif 27 62.8
Total 43 100.0
Pada Tabel 18, dapat dilihat bahwa pada kenyataannya para karyawan
memiliki pandangan atau opini yang baik yaitu bahwa PR Indocement telah
melakukan fungsinya dengan baik untuk mempertahankan citra perusahaan yang
positif. Pernyataan ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang mendukung
hal tersebut. Hal ini juga dapat disimpulkan bahwa PR Indocement telah berusaha
untuk melaksanakan fungsinya dengan baik untuk mewujudkan tujuan perusahaan
serta mempertahankan citra perusahaan yang positif yaitu dengan melakukan
fungsinya sebagai komunikator, membina hubungan baik, backup management,
serta mencitakan citra positif.
6.3.2 Opini Publik Internal terhadap Kinerja Tugas Public Relations
Besarnya opini karyawan terhadap kinerja tugas PR diukur berdasarkan
kegiatannya dalam merespon isu perusahaan, dukungan divisi lain dan
manajemen, tanggungjawabnya dalam penyampaian infomasi, kegiatan
publilicity, serta membina hubungan dengan media. Penilaian tersebut di bagi
menjadi dua kategori yaitu, rendah jika memiliki penilaian kurang dari 32 skor
64
(14-30 skor) dan tinggi jika memiliki 32 skor atau lebih (32-48). Sebagian besar
responden sebanyak 72.1 persen memberikan opini yang positif terhadap kinerja
tugas-tugas PR Indocement, dan responden lainnya sebesar 27.9 persen
memberikan opini yang negatif terhadap kinerja fungsi PR. Hasil penelitian dapat
dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Opini publik internal terhadap kinerja tugas PR, PT Indocement, Jakarta
2009
Opini Publik N (Jumlah) Persentase
Negatif 12 27.9
Positif 31 72.1
Total 43 100.0
Pada Tabel 19, dapat dilihat bahwa pada kenyataannya para karyawan
memiliki opini yang positif yaitu bahwa PR Indocement telah melakukan
tugasnya dengan baik untuk mempertahankan citra perusahaan yang positif.
Pernyataan ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang menyatakan hal
tersebut.
65
BAB VII
ANALISIS OPINI PUBLIK EKSTERNAL TERHADAP PERUSAHAAN
7.1 Deskripsi Responden Eksternal
Responden publik eksternal dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
merupakan pelanggan atau berada di Darmaga Bogor serta masyarakat sekitar
kawasan PT Indocement yang berada di Puspanegara. Deskripsi responden
dibedakan atas jenis kelamin, umur responden serta pekerjaan. Deskripsi
responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin, Bogor
2009
Jenis Kelamin N (Jumlah) Persentase
Pria 21 70.0
Wanita 9 30.0
Total 30 100.0
Tabel 20, menunjukkan bahwa jumlah responden berjenis kelamin pria
sebanyak 21 orang dengan persentase 70 persen, sedangkan jumlah responden
berjenis kelamin wanita sebanyak sembilan orang dengan persentase 30 persen
dari total responden.
Pada Tabel 21 merupakan deskripsi responden menurut umur responden.
Responden dibedakan atas tiga kategori orang dewasa menurut Havighurst dan
Acherman dkk dalam Sugiah 2008 yaitu dewasa awal (18-30 tahun), dewasa
pertengahan (31-50 tahun), serta dewasa tua (>50 tahun).
Tabel 21. Jumlah dan persentase responden berdasarkan umur responden, Bogor
2009
Umur Responden N (Jumlah) Persentase
Dewasa awal (18-30 th) 10 33.3
Dewasa Pertengahan (31-50) 14 46.7
Dewasa Tua (>50 th) 6 20.0
Total 30 100.0
Pada rentang umur 18-30 tahun (dewasa awal) berjumlah 10 orang, pada
rentang umur 31-50 tahun (dewasa pertengahan) berjumlah 14 orang serta pada
rentang umur 50 tahun keatas (dewasa tua) berjumlah 6 orang. Atau dengan kata
66
lain responden pada penelitian ini 33.3 persen berada pada kategori dewasa awal,
46.7 persen pada dewasa tengah, dan 20 persen pada dewasa tua. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari usia dewasa
pertengahan yaitu pada rentang umur 31-50 tahun.
Table 22 merupakan deskripsi responden berdasarkan pekerjaan. Pada
karakteristik ini, pekerjaan responden dibagi menjadi lima kategori yaitu Pegawai
Negeri Sipil, Pegawai Swasta, Wiraswasta, Buruh dan Ibu Rumah Tangga.
Deskripsi responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis pekerjaan, Bogor
2009
Jenis Pekerjaan N (Jumlah) Persentase
PNS 1 3.3
Pegawai Swasta 5 16.7
Wiraswata 15 50.0
Buruh 3 10.0
Ibu Rumah Tangga 6 20.0
Total 30 100.0
Tabel 22 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berprofesi sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak satu orang atau setara dengan 3.3 persen,
jumlah responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta sebanyak 5 orang atau
setara dengn 16.7 persen, jumlah responden yang berprofesi sebagai wiraswasta
sebanyak 15 orang atau setara dengan 50 persen, jumlah responden yang
berprofesi sebagai buruh sebanyak tiga orang atau setara dengan 10 persen, dan
jumlah responden yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak enam orang
atau setara dengan 20 persen. Dapat disimpulkan, dari data tersebut
menggambarkan bahwa prosentase pekerjaan terbesar adalah wiraswata, ibu
rumah tangga serta pegawai swasta.
7.2 Pengetahuan Responden
Tingkat pengetahuan akan keberadaan suatu perusahaan merupakan
salahsatu hal yang menunjukkan eksistensi perusahaan tersebut. Dalam penelitian
ini, tingkat pengetahuan responden terhadap perusahaan dibagi menjadi dua
kategori yaitu, rendah jika skor kurang dari 75 persen dan tinggi 75 persen atau
67
lebih. Tingkat pengetahuan responden terhadap perusahaan dapat dilihat pada
Tabel 23.
Tabel 23. Tingkat pengetahuan responden mengenai perusahaan, Bogor 2009
Pengetahuan Respoden
Mengenai Perusahaan N (Jumlah) Persentase
Rendah 1 3.3
Tinggi 29 96.7
Total 30 100.0
Tabel 23 menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan responden
mengenai perusahaan termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 29 orang
atau 96.7 persen responden mengetahui perusahaan Indocement serta produk yang
dihasilkan. Sedangkan jumlah responden yang tidak tahu keberadaan perusahaan
sebanyak satu orang atau setara dengan 3.3 persen. Dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden mengetahui akan keberadaan PT Indocement. Namun
terdapat satu responden yang tidak mengetahui PT Indocement hal ini
dikarenakan responden tersebut lebih mengenal produk dengan label Semen Tiga
Roda dari pada nama perusahaan yaitu Indocement. Sehingga, dapat dikatakan,
bahawa secara keseluruhan, tingkat pengetahuan responden terhadap perusahaan
tinggi. Hal ini dinyatakan dengan jumlah responden yang mendukung hal tersebut.
7.3 Penilaian Responden Terhadap Strategi Perusahaan
Penilaian responden terhadap strategi perusahaan pada jumlah dan
persentase pernah atau tidaknya mengetahui iklan atau berita yang terkait dengan
pertusahaan, dari 30 responden (publik eksternal) dalam penelitian ini, sebagian
besar yaitu sebanyak 29 orang atau setara dengan 97.7 persen yang menjawab
pernah mengetahui iklan atau berita mengenai perusahaan, sedangkan yang tidak
mengetahui sebanyak satu orang atau setara dengan 3.3 persen. Jumlah dan
persentase pernah atau tidaknya responden mengetahui iklan atau berita yang
terkait perusahaan dapat dilihat pada Tabel 24.
68
Tabel 24. Jumlah dan persentase pernah atau tidaknya mengetahui iklan atau
berita yang terkait dengan perusahaan, Bogor 2009
Pernah atau tidaknya Mengetahui Iklan atau Berita N (Jumlah) Persentase
Pernah 29 96.7
Tidak pernah 1 3.3
Total 30 100.0
Tabel 24 dapat dikatakan strategi PR Indocement dalam penyebaran iklan
maupun berita yang terkait dengan perusahaan kepada publik dapat dikatakan baik
dan termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dikarenakan banyaknya publik atau
masyarakat yang mengetahui iklan maupun berita yang terkait dengan perusahaan
yang beredar di masyarakat.
Dalam penyebaran informasinya, PR Indocement memberikan banyak
informasi seperti mengenai kegiatan perusahaan, produk, maupun kinerja
perusahaan. Berdasarkan Gambar 5, jenis informasi yang paling banyak diketahui
oleh publik eksternal adalah mengenai kegiatan yang dilakukan perusahaan, yakni
sebanyak 53 persen, dan produk sebanyak 47 persen. Informasi kegiatan yang
umumnya diketahui masyarakat yaitu mengenai bantuan kesehatan kepada desa
binaan Indocement, bantuan gempa, maupun kegiatan CSR lainnya. Sedangkan
informasi produk yang diketahui oleh masyarakat maupun konsumen adalah
informasi yang berkenaan dengan produk Semen Tiga Roda seperti bonus paket
semen maupun perubahan harga dan produk baru. Jenis informasi yang dikatahui
publik dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Jenis Informasi yang Diketahui Publik Eksternal
69
Informasi yang disampaikan dari perusahaan kepada publik eksternal,
disampaikan melalui PR Indocement. Penyampaian informasi kepada publik
dilakukan melalui media cetak (koran, majalah), televisi maupun dari perusahaan
secara langsung. Hasil penelitian seperti pada Gambar 6, sarana penyampaian
informasi yang paling efektif adalah dari perusahaan secara langsung maupun
yang bekerja sama dengan distributor yaitu sebesar 52 persen, sedangkan televisi
sebesar 31 persen dan media cetak sebesar 17 persen. Hal ini dikarenakan
informasi yang dilakukan dengan media cetak belum tentu dapat diakses oleh
semua lapisan publik eksternal, dan pihak perusahaan secara langsung merupakan
sumber informasi yang paling efektif hal ini dikarenakan dengan adanya
keterlibatan langsung dari PR Indocement membuat informasi yang disampaikan
lebih efektif. Sumber informasi publik dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Sumber Sarana Informasi Publik Eksternal
Tabel 25 menggambarkan jumlah dan persentase kelengkapan informasi
produk maupun kegiatan yang akan dilakukan di masyarakat tersebut. salah satu
kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan kesehatan di Desa Puspanegara yang
diberikan PR Indocement. Kelengkapan informasi merupakan salah satu
komponen yang penting bagi publik eksternal. Hal ini dikarenakan, menurut
mereka, konsumen maupun masyarakat sekitar perlu tahu informasi yang
berkenaan dengan kepentingan mereka, seperti infomasi produk maupun kegiatan
yang dilakukan di sekitar PT Indocement.
70
Tabel 25. Jumlah dan persentase kelengkapan informasi yang diberikan, Bogor
2009
Kelengkapan Informasi yang Diberikan N (Jumlah) Persentase
Ya 17 56.7
Tidak 13 43.3
Total 30 100.0
Dari 30 responden (publik eksternal) dalam penelitian ini, terdapat 29
orang atau sebesar 56.7 persen yang menjawab bahwa informasi yang diberikan
cukup lengkap, sedangkan terdapat 13 orang atau sebesar 43.3 persen responden
merasa bahwa informasi yang diberikan kepada publik belum lengkap. Menurut
responden, hal ini dikarenakan bahwa informasi hanya secara garis besarnya saja
tanpa diberikan kejelasan yang dibutuhkan oleh publik. Namun, dalam dapat
disimpulkan bahwa kelengkapan informasi yang diberikan oleh PR Indocement
sudah cukup lengkap dilihat dari jumlah serta persentase responden yang
mendukung hal tersebut.
Tabel 26 merupakan menggambarkan jumlah dan persentase responden
dalam mengetahui adanya situs internet PT Indocement. Dari 30 responden
(publik eksternal) dalam penelitian ini, terdapat 22 orang atau sebesar 73.3 persen
yang menjawab bahwa mereka tidak mengetahui adanya situs internet perusahaan,
sedangkan terdapat 8 orang atau sebesar 26.7 persen responden mengetahui
adanya situs perusahaaan.
Tabel 26. Jumlah dan persentase responden dalam mengetahui adanya situs
internet, Bogor 2009 Mengetahui Adanya Situs Internet N (Jumlah) Persentase
Tidak 22 73.3
Ya 8 26.7
Total 30 100.0
Berdasarkan Tabel 26, terlihat bahwa sebagian besar publik tidak
mengetahui adanya situs intenet perusahaan. Hal ini dapat dikatakan bahwa
publikasi maupun pemberian informasi perusahaan melalui website atau situs
internet masih sangat rendah untuk diakses oleh publik. Hal ini dikarenakan
publik merasa lebih mudah mendapatkan informasi melalui distributor,
perusahaan maupun media.
71
Penilaian responden terhadap strategi PR dibagi menjadi dua kategori,
yaitu rendah jika memiliki skor kurang dari 20 (13-19) dan tinggi jika memiliki 20
atau lebih (20-26). Hasil penelitian penilaian responden terhadap strategi PR
terlihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Jumlah dan persentase responden terhadap strategi perusahaan, Bogor
2009 Strategi Perusahaan N (Jumlah) Persentase
Buruk 6 20.0
Baik 24 80.0
Total 30 100.0
Tabel 27 menggambarkan bahwa sebanyak 24 orang atau sebesar 80
persen responden menganggap bahwa strategi yang dilakukan perusahaan baik
dan sebanyak 6 orang atau sebesar 20 persen menyatakan bahwa strategi yang
dilakukan perusahaan masih buruk. Sehingga dapat disimpulkan strategi yang
dilakukan Indocement dapat dikategorikan baik.
7.4 Opini Publik Eksternal terhadap Perusahaan
Besarnya opini karyawan terhadap kinerja fungsi PR diukur berdasarkan
dua kategori yaitu, rendah jika memiliki skor kurang dari 26 (10-25) dan tinggi
jika memiliki 26 skor atau lebih (25-40). Sebagian besar responden sebanyak 73.3
persen memberikan opini yang positif terhadap kinerja fungsi PR Indocement, dan
responden lainnya sebesar 26.7 persen memberikan opini yang negatif terhadap
kinerja fungsi PR. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Opini publik eksternal terhadap PT Indocement, Bogor 2009
Opini Publik N (Jumlah) Persentase Positif 22 73.3
Negatif 8 26.7
Total 30 100.0
Pada Tabel 28, dapat dilihat bahwa pada publik eksternal memiliki
pandangan atau opini yang positif kepada perusahaan yang telah membentuk opini
publik yang menguntungkan bagi perusahaannya. Pernyataan ini dapat dilihat dari
banyaknya responden yang menyatakan hal tersebut, sehingga dapat dikatakan
bahwa citra perusahaan sudah bernilai positif. Hal ini merupakan suatu penilaian
kepada perusahaan dalam mempertahankan citra perusahaannya yang positif.
72
BAB VIII
HUBUNGAN ANTARA STRATEGI PUBLIC RELATIONS
DENGAN OPINI PUBLIK
8.1 Hubungan Strategi Public Relations (PR) Dengan Opini Publik Internal
8.1.1 Hubungan public relations (PR) sebagai komunikator dengan opini
publik internal
Berdasarkan fungsinya PR sebagai komunikator, sebagian besar pendapat
publik internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden memiliki
opini yang positif terhadap fungsi PR. Hubungan PR sebagai komunikator dengan
opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 29.
Tabel 29. Hubungan PR sebagai komunikator dengan opini publik internal, PT
Indocement, Jakarta 2009
Spearman’s rho Opini Publik
Internal PR Sebagai Komunikator Koefisien Hubungan 0.077
Tingkat Signifikan (2-arah) 0.624
N 43 Taraf nyata α = 0.05
N = jumlah responden
Pada Tabel 29, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap PR
sebagai komunikator dengan opini publik internal menunjukkan nilai Hubungan
sebesar 0.077 dimana nilai hubungan mendekati 0 yang artinya tidak ada
hubungan antara dua peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value)
0.624 > α (0.05) artinya terima H-0 yaitu tidak terdapat hubungan nyata antara PR
sebagai komunikator dengan opini publik internal. Hal ini terjadi karena menurut
responden bahwa PR sebagai komunikator kurang berpengaruh terhadap penilaian
opini bagi publik. Hal ini dikarenakan publik lebih melihat atas strategi PR pada
informasi yang diberikan kepada publik.
8.1.2 Hubungan public relations (PR) dalam menjalin hubungan baik
terhadap opini publik internal
Berdasarkan fungsi PR dalam menjalin hubungan baik, sebagian besar
pendapat publik internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden
memiliki opini yang positif terhadap PR dalam menjalin hubungan baik.
Hubungan PR dalam menjalin hubungan baik dengan opini publik dapat dilihat
pada Tabel 30.
73
Tabel 30. Hubungan PR dalam menjalin hubungan baik terhadap opini publik
internal, PT Indocement, Jakarta 2009
Spearman’s rho Opini Publik
Internal Strategi PR Menjalin Hubungan Baik Koefisien Hubungan 0.345(*)
Tingkat Signifikan (2-arah) 0.023
N 43* Signifikan pada α = 0.05 (2-arah). N = jumlah responden
Pada Tabel 30, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap PR
dalam menjalin hubungan baik dengan opini publik internal menunjukkan nilai
hubungan sebesar 0.345* yang artinya ada hubungan yang positif dan signifikan
antara dua peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.023 < α
(0.05) artinya tolak H-0 dan terima H-1 yaitu terdapat hubungan nyata antara PR
dalam menjalin hubungan baik dengan opini publik internal. Hal tersebut berarti,
jika strategi PR dalam menjalin hubungan baik semakin meningkat, maka opini
publik juga akan meningkat atau semakin positif.
Terdapat hubungan yang siginifikan tersebut terjadi karena menurut
responden bahwa strategi PR dalam membina hubungan baik memang memiliki
penilaian tersendiri bagi publik. Hal ini dikarenakan menurut responden bahwa
sangatlah penting bagi seorang PR untuk membina hubungan baik agar
terciptanya saling pengertian dan saling menghargai antara publik dengan PR
tersebut. Oleh karena itu, strategi PR dalam membina hubungan baik sangat
berpengaruh pada opini publik internal dalam hal ini adalah karyawan PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
8.1.3 Hubungan strategi membangun citra dengan opini publik internal
Berdasarkan strategi membangun citra, sebagian besar pendapat publik
internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden memiliki opini
yang positif terhadap strategi membangun citra. Hubungan strategi PR
membangun citra dengan opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 31.
74
Tabel 31. Hubungan strategi membangun citra dengan opini publik internal, PT
Indocement, Jakarta 2009
Spearman’s rho Opini Publik
Internal
PR dalam Membangun Citra
Perusahaan Koefisien Hubungan 0.703
Tingkat Signifikan (2-arah) 0.028(*)
N 43Taraf nyata α = 0.05 N = jumlah responden
Pada Tabel 31, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap
strategi PR membangun citra perusahaan dengan opini publik internal
menunjukkan nilai hubungan sebesar 0.703, yang artinya ada hubungan antara dua
peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.028 < α (0.05) artinya
tolak H-0 dan terima H-1 yaitu terdapat hubungan nyata antara strategi PR
membangun citra perusahaan dengan opini publik internal. Hal tersebut berarti,
jika kinerja PR dalam membangun citra semakin meningkat, maka opini publik
juga akan semakin meningkat atau positif.
Terdapat hubungan yang nyata tersebut merupakan suatu indikator bahwa
kegiatan dalam membangun citra merupakan strategi yang sangat berpengaruh
terhadap opini publik. Hal ini dikarenakan menurut responden bahwa membangun
citra adalah suatu fungsi PR dalam mempertahankan eksistensi perusahaan di
mata publik. Apabila strategi tersebut baik maka akan mendapatan opini yang
baik pula.
8.1.4 Hubungan strategi public relations (PR) dalam menyampaikan
informasi dengan opini publik internal
Berdasarkan strategi PR dalam menyampaikan informasi, sebagian besar
pendapat publik internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden
memiliki opini yang positif terhadap strategi PR dalam menyampaikan informasi.
Hubungan strategi PR dalam menyampaikan informasi dengan opini publik
Internal dapat dilihat pada Tabel 32.
75
Tabel 32. Hubungan strategi PR dalam menyampaikan informasi dengan opini
publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009
Spearman’s rho Opini Publik
Internal PR dalam Menyampaikan Informasi Koefisien Hubungan 0.272
Tingkat Signifikan (2-arah) 0.048(*)
N 43 Taraf nyata α = 0.05
N = jumlah responden
Pada Tabel 32, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap PR
dalam menyampaikan informasi dengan opini publik internal menunjukkan nilai
hubungan sebesar 0.272 yang artinya ada hubungan antara dua peubah tersebut.
Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.048 < α (0.05) artinya tolah H-0 dan
terima H-1 yaitu terdapat hubungan nyata antara PR sebagai informator dengan
opini publik internal. Hal tersebut berarti, jika PR dalam menyampaikan informasi
semakin baik maka opini publik juga akan semakin positif.
Hubungan yang nyata antara strategi PR dalam menyampaikan informasi
dengan opini publik terjadi karena menurut responden bahwa aktivitas yang
paling penting dan berpengaruh terhadap fungsi maupun tugas PR adalah
penyampaian informasi yang baik, jelas kepada publiknya. Dalam hal ini, PR
Indocement telah cukup memberikan informasi kepada publik internal salah
satunya yaitu mengenai kebijakan manajerial maupun isu yang terkait dengan
perusahaan.
8.1.5 Hubungan monitoring opini public relations (PR) dengan opini publik
internal
Berdasarkan strategi PR dalam monitoring dan evaluasi opini, sebagian
besar pendapat publik internal menyatakan tinggi dan responden memiliki opini
yang positif terhadap monitoring dan evaluasi PR. Hubungan monitoring opini PR
dengan opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 33.
Tabel 33. Hubungan monitoring opini PR dengan opini publik internal, PT
Indocement, Jakarta 2009
Spearman’s rho Opini Publik
Internal PR dalam Monitoring, Evaluasi Opini Koefisien Hubungan 0.235
Tingkat Signifikan (2-arah) 0.128
N 43Taraf nyata α = 0.05
N = jumlah responden
76
Pada Tabel 33, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap PR
dalam kegiatan monitoring, evaluasi opini dengan opini publik internal
menunjukkan nilai hubungan sebesar 0.235, yang artinya ada hubungan antara dua
peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.128 > α (0.05) artinya
terima H-0 yaitu terdapat hubungan yang tidak nyata antara PR dalam kegiatan
monitoring. Hal ini terjadi karena menurut responden bahwa strategi PR dalam
monitoring dan evaluasi opini publik memiliki pengaruh yang tidak signifikan
atau lemahh terhadap penilaian opini bagi publik. Hal ini dikarenakan publik lebih
melihat atas informasi yang berada di ruang publik.
8.1.6 Hubungan public relations PR sebagai backup management dengan
opini publik internal
Berdasarkan strategi PR sebagai backup management, sebagian besar
pendapat publik internal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden
memiliki opini yang positif terhadap tugas PR sebagai backup management.
Hubungan Public Relations (PR) sebagai backup management dengan opini
publik internal dapat dilihat pada Tabel 34.
Tabel 34. Hubungan PR sebagai backup management dengan opini publik
internal, PT Indocement, Jakarta 2009
Spearman’s rho Opini Publik
Internal PR sebagai backup management Koefisien Hubungan 0.102
Tingkat Signifikan (2-arah) 0.514
N 43 Taraf nyata α = 0.05
N = jumlah responden
Pada Tabel 34, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap
strategi PR sebagai backup management dengan opini publik internal
menunjukkan nilai hubungan sebesar 0.102 yang artinya ada hubungan antara dua
peubah tersebut. Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.514 > α (0.05) artinya
terima H-0 yaitu terdapat hubungan yang tidak nyata antara strategi PR sebagai
backup management dengan opini publik internal. Hal ini dikarenakan menurut
responden PR sebagai backup management lebih intensif kaitannya dengan opini
publik di pihak manajerial sehingga dalam opini publik di kalangan karyawan,
kurang memiliki pengaruh (memiliki pengaruh yang lemah) terhadap opini publik.
77
8.1.7 Hubungan publikasi public relations dengan opini publik internal
Berdasarkan strategi publikasi PR, sebagian besar pendapat publik internal
menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar responden memiliki opini yang
positif terhadap strategi publikasi PR. Hubungan publikasi Public Relations (PR)
dengan opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 35.
Tabel 35. Hubungan publikasi PR dengan opini publik internal, PT Indocement,
Jakarta 2009
Spearman’s rho Opini Publik
Internal Publikasi PR Koefisien Hubungan 0.248
Tingkat Signifikan (2-arah) 0.109
N 43Taraf nyata α = 0.05
N = jumlah responden
Pada Tabel 35, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap
strategi publikasi PR dengan opini publik internal menunjukkan nilai Hubungan
sebesar 0.248, yang artinya ada hubungan antara dua peubah tersebut.
Berdasarkan tingkat signifikan (p-value) 0.109 > α (0.05) artinya terima H-0 yaitu
terdapat hubungan tidak nyata antara strategi publikasi PR dengan publik internal.
Hal ini dikarenakan menurut responden, aktivitas pR dalam kegiatan publikasi
lebih ditujukan kepada publik eksternal sehingga kurang berpengaruh pada publik
internal. Sehingga secara keseluruhan hubungan strategi public relations dengan
opini publik internal dapat dilihat pada Tabel 36.
Tabel 36. Hubungan strategi public relations dengan opini publik internal, PT
Indocement, Jakarta 2009
Spearman’s rho Opini Publik
Internal
Keterangan
PR sebagai
komunikator Koefisien Hubungan 0.077 Tidak terdapat
hubungan nyataTingkat Signifikan (2-arah) 0.624
Menjalin hubungan
baik Koefisien Hubungan 0.345(*) Terdapat hubungan
nyataTingkat Signifikan (2-arah) 0.023
Membangun citra Koefisien Hubungan 0.703 Terdapat hubungan
nyataTingkat Signifikan (2-arah) 0.028(*)
PR sebagai
informator Koefisien Hubungan 0.272 Terdapat hubungan
nyataTingkat Signifikan (2-arah) 0.048(*)
Monitoring dan
evaluasi opini publik Koefisien Hubungan 0.235 Terdapat hubungan
yang tidak nyataTingkat Signifikan (2-arah) 0.128
PR sebagai backup
management Koefisien Hubungan 0.102 Terdapat hubungan
yang tidak nyataTingkat Signifikan (2-arah) 0.514
Publikasi PR Koefisien Hubungan 0.248 Terdapat hubungan
yang tidak nyataTingkat Signifikan (2-arah) 0.109Taraf nyata α = 0.05
78
Pada Tabel 36, dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilakukan PR
Indocement cukup baik. Hal ini terlihat adanya hubungan secata signifikan pada
tiga variabel yang artinya semakin tinggi strategi yang dilakukan maka opini
publik juga semakin tinggi atau positif.
8.2 Hubungan Strategi Public Relations dengan Opini Publik Eksteral
Berdasarkan hasil persentase strategi yang dilakukan PR, sebagian besar
pendapat publik eksternal menyatakan tinggi dan hampir sebagian besar
responden memiliki opini yang positif terhadap strategi PR. Hubungan strategi
Public Relations dengan opini publik eksteral dapat dilihat pada Tabel 37.
Tabel 37. Hubungan strategi PR dengan opini publik eksternal, Bogor 2009
Spearman’s rho Opini Publik
Ekstenal Strategi PR Koefisien Hubungan 0.113
Tingkat Signifikan (2-arah) 0.035(*)
N 30 Taraf nyata α = 0.05
N = jumlah responden
Pada Tabel 37, diketahui bahwa uji Hubungan Rank Spearman terhadap
strategi PR dengan opini publik eksternal menunjukkan nilai hubungan sebesar
0.113, yang artinya ada hubungan antara dua peubah tersebut. Berdasarkan tingkat
signifikan (p-value) 0.035 < α (0.05) artinya terdapat hubungan nyata antara
strategi PR dengan opini publik eksternal. Hal ini berarti, jika strategi yang
dilakukan semakin baik maka opini publik juga semakin tinggi sehingga citra
perusahaan positif. Menurut responden hal tersebut memang memiliki pengaruh
dengan opini publik, hal ini dikarenakan strategi PR yang dilakukan melalui
publikasi maupu kegiatan (seperti kegiatan kesehatan) yang dilakukan kepada
masyarakat memiliki penilaian yang baik kepada perusahaan.
8.3 Citra Perusahaan di Publik
Salah satu cara agar dapat mengetahui citra perusahaan adalah dengan
mengetahui penilaian dan pngetahuan responden tehadap kinerja maupun strategi
PR perusahaan tersebut, karena keberhasilan perusahaan identik dengan
keberhasilan PR di dalam perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Ruslan
79
(2008) bahwa citra berhubungan erat dengan suatu penilaian maupun opini publik
terhadap segala bentuk produk maupun pelayanan yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan, dan citra dapat bernilai negatif maupun positif.
Sebagian besar responden (sebesar 75 persen) menyatakan bahwa kinerja
maupun strategi PR dalam kegiatan mempertahanan citra PT Indocement sudah
baik, sehingga citra perusahaan menjadi baik di mata publik internal maupun
eksternal, dan sebagian responden sebesar 25 persen menyatakan bahwa PR
belum cukup baik dalam mempertahankan citra perusahaan di mata publik
(Gambar 7).
Gambar 7. Citra Perusahaan Berdasarkan Penilaian Publik terhadap PR PT
Indocement, 2009
Berdasarkan Gambar 7, maka dapat dilihat bahwa PR PT Indocement
sudah dapat menciptakan kinerja yang baik di perusahan dan sudah dapat
membentuk opini publik yang positif bagi perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan
dari banyaknya responden yang menyatakan hal tersebut sehingga sebagian besar
responden menyatakan citra perusahaan positif. Dapat disimpulkan bahwa PR PT
Indocement telah mencapai reputasi sekaligus prestasi yang menguntungkan bagi
perusahaan.
80
BAB IX
KESIMPULAN DAN SARAN
9.1 Kesimpulan
Strategi adalah suatu cara yang menyeluruh dan terpadu mengenai
kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya
untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Jenis
strategi yang dilakukan oleh PR Indocement yaitu melalui strategi edukatif-
informatif. Hal ini ditunjukkan oleh PR Indocement yang menyampaikan berita
maupun informasi kepada publiknya sesuai dengan fakta dan opini yang ada di
dalam maupun luar perusahaan. Komunikasi yang dilakukan oleh Indocement
merupakan salah satu bentuk komunikasi dua arah dengan prinsip keterbukaan
serta menanamkan pengertian serta meningkatkan opini publik yang positif.
Strategi tersebut dilakukan untuk meningkatkan serta mempertahankan
opini publik yang positif bagi perusahaan. Pada analisis opini publik internal
terhadap fungsi dan tugas PR, terlihat bahwa pada kenyataannya para karyawan
memiliki pandangan atau opini yang baik yaitu bahwa PR Indocement telah
melakukan fungsi dan tugasnya dengan baik untuk mempertahankan citra
perusahaan yang positif. Opini yang beredar di mata publik telah membuat posisi
Indocement sebagai perusahaan yang memiliki citra positif. Dan dapat
disimpulkan pula bahwa PR Indocement yang telah berusaha untuk melaksanakan
fungsi serta tugasnya dengan baik untuk mewujudkan tujuan perusahaan serta
mempertahankan citra perusahaan yang positif.
Hubungan yang terjadi antara strategi PR dengan publiknya terlihat bahwa
strategi PR dalam menjalin hubungan baik dengan opini, terlihat bahwa kedua
variabel tersebut memiliki hubungan yang nyata, begitu juga dengan PR dalam
membangun citranya di mata publik serta strateginya dalam menyampaikan
informasi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi strategi yang dilakukan oleh PR
Indocement maka opini publik juga akan semakin tinggi.
81
9.2 Saran
Sarana penyampaian informasi yang tidak langsung diakses oleh publik
adalah website. Sehingga perlunya ada evaluasi strategi untuk mempublikasikan
mengenai keberadaan website PT Indocement. Selain itu, perlunya ada indikator
jumlah pengunjung pada situs perusahaan tersebut. Pada aspek kelengkapan
informasi, perlu di evaluasi guna dapat memberikan infomasi yang dibutuhkan
oleh publik sehingga tetap mendapatkan dukungan publik dan mempertahankan
opini publik yang positif.
82
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.http://www.wedangjae.com/index.php?option=com_content&task=view
&id=139&Itemid=41. [diakses tanggal 5 Maret 2009].
Cutlip, Scott M. & Allen H. Center. 1982. Effectively Public Relations. Jakarta:
Gafindo.
Cutlip, Center, dan Broom. 2000. Effectively Public Relations. Jakarta: Gafindo.
Djaja, Danan. 1995. Peranan Humas Dalam Perusahaan. Bandung: Alumni.
Effendy, Onong Uchjana. 1991. Hubungan Masyarakat. Bandung: Rosdakarya.
El-Qorni, Ahmad Kurnia. http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/search/label
/Public%20Relations. [diakdes tanggal 6 Maret 2009].
Greener, Tony. 1995. The Secret of Successfuls Public Relations, Alih bahasa
Nuraki Aziz. Jakarta: Bumi Aksara.
Gregory, Anne. 2004. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations.
Edisi 2 terjemahan Dewi Damayanti. Jakarta: Erlangga.
Jefkins, Frank. Public Relations. Penerjemah Haris Munandar. Edisi Keempat.
Jakarta: Erlangga, 1996.
Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Kertonegoro, Sentanoe. 1994. Manajemen Organisasi. Jakarta: Widya Press.
Kusumastuti, Frida. 2001. Dasar-Dasar Humas. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Marston, John E. 1979. Modern Public Relations. New York: Mc GrawHill.
Rakhmat, Jalaluddin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Rumanti, Sr. 2002. Maria Assumpta OSF. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta:
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Ruslan, Rosady. 1997. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
____________. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
____________. 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.
Jakarta: Rajawali Press.
83
Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2003. Dasar-Dasar Public Relations.
Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiah M., Siti 2008. Modul Kulah Pendidikan Orang Dewasa. Bogor.
Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relations Perusahaan: Kajian, Program dan
Implementasi. Bandung: Nuansa.
Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Yulianti. 2008. http://www.fikom.unpad.ac.id/?page=detailartikel&id=112.
[diakses tanggal 5 Maret 2009].
84
Daily News Monitoring Report, 14 August 2009
Corporate Secretariat Division
Tone : Action:
Pos I For Information Only
Neut. C
Needs clarification
/ rectification
Neg S
For stand-by
response
O
Opportunity, needs
to explore further
No. Date Source Headline and Summary
Analysis
Remarks Ton
e Act
PT. Indocement
Tunggal
Prakarsa
1 13-Aug Jurnal Bogor.com
Indocement receives IMAC Award 2009. PT.
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk has been granted
IMAC (Indonesia's Most Admired Company) Award
2009 as The Best Performance Company Image for
the category of Cement Industry in Indonesia. The
award was given to the companies improving their
image to gain trust from their stakeholders including
their partners.
Pos I
Indocement received IMC
Award 2009. Indocement is
one of the best performing
company improving its'
image.
2 14-Aug Jurnal Bogor, p. 4 Indocement receives IMAC Award 2009. as above Pos I As above
85
3 13-Aug Bisnis.com
Sluggishly to reach 2,400, IHSG afternoon up 2%
- At the second session trading on Thursday (13/08)
Composite Share Price Index (IHSG) at the
Indonesian Stock Market (BEI) was strengthening
significantly but sluggishly to reach 2.400. The index
upward movement was triggered by the increase in
the regional and global market. Indocement (INTP)
share was recorded as one of top gainers with 6.43%
increase to Rp9,100 at the second session closing on
Thursday (13/08).
Neut I
Indocement (INTP) share was
recorded as one of the top
gainers, rising 6,43% to
Rp.9,100 at the second
session trading on Thursday
(13/08)
4 13-Aug Okezone.com IHSG close to reach 2,400 - as above Neut I As above
Competitors
1 13-Aug Detik Finance
Government and Rajawali Corp soon to appoint
New Semen Gresik Vice President Director:
Government and PT Rajawali Corporation has
prepared the replacement PT Semen Gresik Tbk
(SMGR) Vice President Director, Heru D Adiningrat,
who has been appointed PT Danareksa Director. The
externally appointed candidates is now undergoing fir
and proper test as suggested by the selection
committee. As to whether or not the candidate is
selected will depend on the extraordinary shareholder
(RUPSLB) meeting on September 15, 2009.
Neut I
Government and Rajawali
Corp will soon appoint Semen
Gresik New Vice President
Director
2 14-Aug Koran Tempo, P.
A15
Semen Gresik Vice President Director externally
recruited: As above Neut I
As above
Related Articles
No News
Top Related