BABV
ANALISA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
DALAM
MATRIKS HOUSE OF QUALITY
5.1. Objective Statement
Objective statement adalah tujuan umum dari analisa QFD yang
dilakukan. Dalam hal ini. Objective statement kami adalah imtuk menentukan
kriteria-kriteria yang penting bagi kostumer dalam sebuah rumah tinggal di
kompleks Real Estate.
5. 2. Technical requirement (WHATS)
Technical Requirement atau WHATS ini merupakan kualitas yang
diharapkan oleh kostumer pada sebuah produk.
Dari hasil survei, technical requirement yang diperoleh adalah sebagai berikut:
111
a. Kualitas dan kekuatan tembok.
Requirement ini merupakan suatu ukuran sejauh mana dinding-dinding
dalam rumah tersebut dapat memuaskan kostumer. Faktor yang menjadi
ukuran bagi kostumer adalah adanya retak-retak pada tembok dan daya
tahan tembok pada waktu pemasangan paku. Retak-retak yang timbul dalam
jumlah besar dan retak-retak yang diakibatkan oleh pemasangan paku
diinterprestasikan sebagai indikasi dari rendahnya kualitas dan kekuatan
tembok, sedangkan tidak adanya retak yang timbul dari pemasangan paku
maupun sebab-sebab lain, bahkan sulitnya proses pemasangan paku
merupakan indikator dari tingginya kualitas dan kekuatan tembok.
b. Jenis pondasi yang dipakai
Requirement ini mengacu pada kekuatan pondasi yang dipakai oleh
developer. Satu-satunya tolak ukur bagi kostumer adalah timbulnya retak-
retak pada dinding dimana teijadinya hal ini diartikan bahwa pondasi
tersebut mengalami kegagalan dalam menahan beban baik akibat dari
kurangnya kekuatan pondasi itu sendiri atau kurangnya daya dukung tanah
sehingga menimbulkan perbedaan penurunan. Kostumer sebenamya tidak
mempermasalahkan pondasi jenis apa yang dipakai pada rumah mereka,
selama dapat berfugsi dengan baik. Developer PT. Ready Indah memakai
pondasi dangkal, dari batu kali, karena tanah di komplek Taman Intan
Nginden mempunyai daya didcung tanah yang cukup baik;.
112
c. Tinggi plafon / langit-langit rumah
Kostumer memandang requirement ini sebagai sesuatu yang penting karena
berpengaruh pada suhu dan suasana di dalam rumah. Langit-langit yang
tinggi cenderung membuat ruangan menjadi lebih dingin dan sejuk, juga
berdampak positif dalam segi pencahayaan, dimana langit-langit yang tinggi
memungkinkan ruangan tersebut menjadi lebih terang. Keuntungan lain dari
tingginya langit-langit adalah timbulnya kesan lebih luas dan lega pada
rumah tersebut.
d. Ada tidaknya tandon air
Sebenamya keberadaan tandon air di kompleks perumahan Taman Intan
Nginden bukanlah suatu hal yang krusial dan mendesak karena di kompleks
ini air dari PDAM mengalir cukup lancar. Tetapi karena buruknya
pelayanan yang terkadang diberikan oleh pihak PDAM, menyebabkan
kostumer memerlukan altematif lain sebagai solusi bagi kebutuhan air
sehari-harinya. Altematif ini dipakai hanya sebatas untuk pemenuhan
kebutuhan ait sekunder seperti mencuci, mandi, dan lain-lain. Jadi meskipun
tandon air ini bukanlah suatu faktor yang menentukan, tetapi dalam
kenyataannya masih dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan air sehari-
hari.
e. Ada tidaknya tempat untuk menjemur pakaian
Yang dimaksud dengan tempat menjemur pakaian adalah suatu lahan yang
terbuka yang memungkinkan sinar matahari dan angin untuk masuk.
Sebenamya PT. Ready Indah telah menyediakan taman belakang yang dapat
113
difungsikan sebagai tempat menjemur pakaian. Tetapi mungkin karena
adanya renovasi-renovasi yang dilakukan oleh kostumer sendiri
menyebabkan bagian yang terbuka ini tidak lagi dapat digunakan sebagai
tempat menjemur pakaian. Dan kebanyakan dari kostumer merasa bahwa
menjemur pakaian di depan rumah bukanlah suatu altematif yang layak
untuk dilakukan. Karena itu requirement ini dipandang sebagai sesuatu yang
cukup penting.
f. Ada tidaknya garasi mobil
Pada awalnya garasi mobil bukanlah suatu hal yang penting bagi kostumer.
Car port pada waktu itu dipandang sebagai sesuatu yang telah memenuhi
kebutuhan akan tempat untuk mobil. Tetapi temyata lama-kelamaan tingkat
kepentingan garasi ini meningkat sehingga sekarang garasi dianggap
sebagai sesuatu yang penting dan car port tidak lagi dapat memuaskan
kostimier. Sebenamya ada beberapa rumah dalam perumahan Taman Intan
Nginden ini yang telah tersedia baik car port maupxm garasi. Sedangkan
sebagian lagi hanya tersedia car port saja. Tapi pada kenyataannya, garasi
dan car port yang tersedia tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan
kostumer secara maksimal.
114
s. 3. Importance Rating
Importance Rating adalah metode yang secara sistematis
mengidentifikasikan sistematis tingkat kepentingan dari tiap customer
requirement atau WHAT yang telah didapatkan. Jadi dengan melihat importance
rating kita dapat mengetahui customer requirement/WHAT mana yang lebih
penting relatif satu sama Iain.
Dari hasil survei kita mendapatkan importance ratings, dimana kostumer sendiri
yang menentukan importance ratings ini. Importance ratings yang didapat dari
hasil survei adalah sebagai berikut;
a. Kualitas dan kekuatan tembok 4
b. Jenis pondasi yang dipakai 4
c. Tinggi plafon / langit-langit rumah 4
d. Ada tidaknya tandon air 3
e. Ada tidaknya tempat menjemur pakaian 3
f. Ada tidaknya garasi mobil 3
5. 4. The Customer Competitive Assessment
The Customer Competitive Assessment adalah perbandingan rating produk
yang kita miliki saat ini dengan produk yang diharapkan oleh kostumer kita. Jadi
115
customer competitive assessment ini semacam benchmarking bagi produsen
dalam memproduksi produk mereka yang akan datang. Data customer
competitive assessment ini juga kami dapatkan dari survei, dimana kostumer
menilai performance rumah mereka saat ini dan performance yang mereka
harapkan.
TABEL 10
DATA CUSTOMER COMPETITIVE ASSESSMENT
KritCTia Performance produk saat ini Performance yang diharapkan
Kualitas dan kekuatan tembok
Jenis pondasi yang dipakai
Tinggi plafon / langit-Iangit
rumah
Ada tidaknya tandon air
Ada tidaknya tempat untuk
menjemur pakaian
Ada tidaknya garasi mobil
5. 5. Technical Requirement (HOWS)
Technical requirement / HOWS adalah karakteristik teknik yang dapat
diterapkan guna memenuhi customer requirement atau whats yang dibutuhkan
oleh kostumer. Atau dengan kata lain, technical requirement ini adalah
bagaimana kita dapat memenuhi tiap customer requirement itu.
Technical requirement yang berhasil kami dapatkan adalah sebagai berikut;
116
a. Memperbesar dimensi pondasi.
Gagalnya pondasi sebagai sistem pendukung dapat disebabkan karena daya
dukung tanah yang kurang baik atau timbulnya perbedaan penurunan
sebagai akibat dari adanya penambahan bagian bangunan atau renovasi di
rumah sebelah atau di rumah itu sendiri. Salah satu alteraatif untuk
mengatasi hal ini adalah dengan memperdalam galian pondasi dengan
harapan untuk meningkatkan daya dukung tanah. Tetapi data tanah di
daerah Taman Intan Nginden ini menunjukkan bahwa altematif ini tidak
mungkin dilakukan sebab hingga kedalaman 5 meter, daya dukung tanah
mempunyai kekuatan yang relatif sama yaitu sebesar 0, 18 kg / cm^,
sedangkan penggunaan pondasi dalam sangatlah tidak feasible dari segi
biaya. Karena itu altematif yang bisa dilakukan adalah memperbesar
dimensi pondasi.
b. Kontrol kekuatan plesteran
Salah satu cara yang paling mudah dan feasible dalam mendapatkan kualitas
tembok yang lebih baik adalah dengan mengontrol kualitas plesteran
tembok. Plesteran yang baik akan lebih mengurangi kemungkinan
timbulnya retak-retak terutama akibat dari pemasangan paku sehingga
memberi kesan bahwa dinding tersebut memiliki kualitas yang tinggi.
c. Menyediakan tandon.
Tandon yang akan diberikan kepada kostumer adalah tandon air pre
fabrikasi yang terbuat dari bahan fiber glass atau plastik. Altematif ini
dipilih dengan pertimbangan bahwa tandon air ini sebenaraya hanyalah
117
sebagai pemenuhan kebutuhan sekunder kostumer, sehingga lebih praktis
dan lebih murah menggunakan tandon air yang sudah jadi.
d. Membuat plat deck.
Plat deck dalam hal ini adalah plat beton sederhana yang bersifat tambahan
dan hanya perlu dihubungkan dengan tangga besi yang sederhana dari lantai
dasar. Plat deck ini dimaksudkan untuk memberikan tempat bagi kostumer
untuk menjemur pakaian.
,e. Memberi kanopi pada car port
PT. Ready Indah telah menyediakan car port untuk tiap-tiap rumah dalam
perumahan tersebut. Tetapi temyata car port yang tersedia ini belum
memuaskan kostumer secara total. Karena itu demi meningkatkan kepuasan
kostumer maka salah satu altematif adalah dengan meningkatkan kualitas
dari car port ini yaitu dengan memberi kanopi sehingga mobil terhindar dari
panas dan hujan tanpa hams membangun garasi yang dapat menghabiskan
space dalam rumah.
f. Memperlebar pintu pagar.
Kurang puasnya kostumer terhadap lebar garasi yang tersedia kemungkinan
disebabkan karena tingkat kesulitan dalam memasukkan mobil dari luar ke
dalam garasi. Jadi untuk mengatasi kemungkinan ini, maka salah satu solusi
yang mungkin untuk dilakukan adalah dengan memperlebar pintu pagar.
g. Meninggikan plafon / langit-langit rumah.
Permintaan kostumer yang menginginkan adanya peningkatan mutu dari
garasi yang tersedia, yaitu yang dapat ditempuh dengan melakukan
118
pelebaran garasi mobil rumah mereka, dapat menyebabkan luas bangunan
rumah menjadi lebih sempit. Hal ini akan berdampak buruk bagi kepuasan
kostiuner. Untuk mengatasi hal ini, solusi yang bisa dikeijakan adalah
dengan meninggikan langit-langit / plafon rumah. Jadi diharapkan
penyempitan luas bangunan karena terpakai untuk garasi tidak akan terasa
dengan adanya langit-langit yang tinggi. Peninggian plafon dapat membuat
ruangan terasa lebih lega.
h. Kontrol kekuatan bata.
Untuk memperoleh kekuatan tembok yang memuaskan, hal lain yang dapat
ditinjau adalah kualitas bata yang dipakai. Dengan meningkatkan kualitas
bata yang dipakai ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kekuatan
tembok. Adapun perubahan ini tidaklah mengakibatkan pelonjakan jumlah
cost yang besar.
i. Memperlebar garasi.
Seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya, rumah-rumah pada
PT Ready Indah telah mempunyai garasi untuk mobil. Tetapi temyata garasi
itu belum dapat memenuhi keinginan kostumer. Karena itulah maka solusi
terakhir yang dapat dilakukan sehubungan dengan mengatasi masalah garasi
ini adalah dengan memperlebar garasi.
119
Correlation matrix adalah matrix yang menunjukkan hubungan antar HOW
dalam matriks House o f Quality. Ada empat macam hubungan dalam
CorrelationMairbc,yaibi: Strong PosWvo Relationship
Positive Relationship
_ Negative Relattonship
Strong Negative Relationship
Technical requirement pertama temyata mempunyai hubungan negatif dengan
technical requirement membuat plat deck, memberi kanopi pada carport,
memperlebar pintu pagar, dan meninggikan plafon. Hal ini disebabkan karena
dengan membuat plat deck, memberi kanopi pada car port, memperlebar pintu
pagar dan meninggikan plafon berarti memberi tambahan beban pada pondasi
sehingga hal ini menjadi suatu faktor pengikat yang juga harus diperhitungkan
walaupun tidak dalam j umlah besar.
Memperlebar pintu pagar dan memperlebar garasi memiliki hubungan positif
yang kuat karena fimgsinya saling mendukung satu sama lain.
Memperlebar garasi mempimyai hubungan yang negatif dengan mempertinggi
plafon rumah karena technical requirement mempertinggi plafon rumah muncul
disebabkan adanya keharusan memperlebar garasi mobil.
5. 6. The Correlation Matrix
120
5 .7. Objective Values (HOW MUCHES)
Objective Values yang hams dicapai untuk tiap-tiap technical requirement
adalah sebagai berikut:
a. Mengubah dimensi pondasi.
Untuk perhitungan, maka diambil suatu kolom dari denah ruangan rumah-
rumah di perumahan Taman Intan Nginden yang memikul beban terberat.
Denah yang diambil adalah denah ruangan rumah di Blok C3. Kemudian
dimisalkan kolom tersebut akan memikul beban untuk dua lantai.
Perhitungan dapat dilihat di bagian lampiran.
Jadi dengan memperbesar dimensi pondasi menjadi 100 cm dan memberi
perbaikan tanah berupa urugan pasir setebal 100 cm maka pondasi tersebut
dapat digunakan untuk memikul beban dua lantai dengan tidak
menimbulkan crack pada tembok.
b. Kontrol kualitas plesteran
Dari buku Building Design and Construction Handbook^’’ karya Frederick
S. Merrit dan Jonathan T. Ricketts, disebutkan bahwa tebal minimum
pelsteran untuk tembok bata adalah setebal 5/8 inci atau 1,6 cm. Di
Perumahan Taman Intan Nginden, PT. Ready Indah menggunakan plesteran
dengan komposisi PC; PS = 1; 6 . Jadi semen dan pasimya, satu berbanding
enam.
121
c. Menyediakan tandon
Dalam buku ^"Rekayasa Lingkungan’' karya Ir. J.B. Widiadi, M.Sc.
disebutkan bahwa kebutuhan standar air sehari-hari Indonesia adalah 150
liter per orang perhari. Misalkan kita merencanakan kebutuhan untuk satu
rumah yang berisi enam orang maka kebutuhan selama satu hari adalah 150
X 6 = 900 liter per hari = 900 dm ̂ per hari = 0.9 per hari. Karena itu
kami mengusulkan untuk mengusulkan untuk menyediakan tandon yang
terbuat dari fiber glass dengan volume 1 m^ Membeli tandon yang telah
tersedia di pasaran relatif lebih murah dibandingkan dengan membuat
sendiri tandon dari beton.
d. Membuat plat deck.
Plat deck yang akan diletakkan di belakang rumah ini cukup seluas 2 x 2 m ̂
dengan pertimbangan bahwa plat deck ini hanyalah digunakan untuk
menjemur pakaian.
e. Memberi kanopi pada car port.
Kanopi untuk car port ini kami rencanakan seluas 4 x 5 m“ karena
disesuaikan dengan luas car port yang ada yaitu 3 x 5 m2 dan pelebaran
pagar yang kami usulkan.
f. Memperlebar pintu pagar.
Ukuran pagar yang telah tersedia adalah tiga meter. Lebar pintu pagar yang
akan kami usulkan adalah 4 meter dengan pertimbangan bahwa lebar mobil
maksimum adalah dua setengah sampai tiga meter sehingga jarak 4 m tentu
memberi tempat yang cukup bagi mobil imtuk melakukan manuver.
122
g. Meninggikan plafon / langit-langit rumah.
Tinggi plafon yang telah dibuat adalah 3, 5 meter dan sebenamya tinggi ini
telah memenuhi kepuasan kostumer. Tetapi karena hal yang telah kami
sebutkan di atas, maka kami mengusulkan untuk meninggikan plafon
menjadi 4 m dengan catatan adanya perlebaran garasi.
h. Kontrol kekuatan bata.
Menurut SII (Standar Industri Indonesia): "Mutu dan Cara Uji Bata Merah
PejaV’, yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian Republik
Indonesia, klasifiksi bata merah dapat dibedakan menjadi enam kelas,
berdasarkan kekuatannya. (Untuk lebih jelasnya lihat Lampiran SII di bagian
Lampiran). Kekuatan bata yang semula dipakai oleh developer adalah batu
bata kelas 25 dengan kekuatan tekan 2,5 N / mm .̂ Kami mengusulkan untuk
menggunakan batu bata kelas 50 dengan kekuatan tekan 5 N / mm .̂
i. Memperlebar garasi.
Dengan mengingat bahwa performance produk saat ini dan performance
yang diharapkan oleh kostumer tidak berbeda terlalu jauh (hanya terpaut
satu angka saja), maka kami mengusulkan untuk memperlebar garasi yang
semula 3 m menjadi 4 m.
123
The Relationship Matrix dalam House o f Quality terletak di tengah-tengah
dan berfungsi untuk menganalisa bagaimana tiap-tiap Technical Requirement
atau HOWS akan berinteraksi atau memenuhi tiap customer’s requirement atau
WHATS. Semakin kuat hubungan yang ada berarti semakin jauh HOWS
tersebut dapat memenuhi kebutuhan dari WHATS yang bersangkutan. Semakin
lemah hubungannya berarti semakin sedikit pemenuhan kebutuhan yang
diberikan oleh HOWS tersebut untuk WHATS yang bersangkutan. Hubungan
tersebut dapat dicatat dengan angka sebagai berikut:
0 = Jika tidak ada hubungan
1 = Hubungan yang lemah
3 = Hubungan yang sedang
5 = Hubungan yang kuat
a. Hubungan customer's requirement 1 (kuahtas dan kekuatan tembok) dengan
tiap-tiap technical requirement.
Kami memberi nilai 5 untuk hubungan customer ’ s requirement 1 (kualitas
dan kekuatan tembok) dengan technical requirement 1 (memperbesar
dimensi pondasi), technical requirement 2 (kontrol kualitas plesteran), dan
technical requirement 8 (kontrol kualitas bata) karena dilakukannya tiga
technical requirement ini maka kekuatan dan kualitas tembok dapat lebih
memuaskan kebutuhan kostumer.
5. 8. The Relationship Matrix
124
Memperbesar dimensi pondasi berarti mencegah tegadinya penurunan yang
terlalu besar sehingga dengan tidak adanya penurunan yang teijadi maka
teijadinya retak pada tembok dapat direduksi.
Faktor utama yang menentukan kekuatan dan kualitas tembok adalah
kualitas dan kekuatan dari masing-masing komponen yang membentuk
tembok tersebut, yaitu bata yang digunakan dan plesterannya. Jadi dengan
melakukan kontrol terhadap dua komponen ini maka secara iangsung juga
berpengaruh pada peningkatan kekuatan dan kualitas tembok.
b. Hubungan customer’s requirement 2 (Jenis pondasi yang dipakai) dengan
tiap-tiap technical requirement.
Kami memberikan nilai 1 sehubungan dengan technical requirement 5
(memberi kanopi pada car port), 6 (memperlebar pintu pagar), dan 9
(memperlebar garasi) karena tiap-tiap technical requirement ini memberikan
tambahan beban yang harus dipikul oleh pondasi meskipun dalam jumlah
yang kecil.
Kami memberikan nilai 3 untuk technical requirement 4 (membuat plat
deck) dan technical requirement 7 (meninggikan plafon) karena tiap-tiap
technical requirement ini juga memberikan tambahan beban yang harus
dipikul oleh pondasi dengan jumlah yang lebih besar.
Kami memberikan nilai 5 sehubungan dengan technical requirement 5
(memperbesar dimensi pondasi) karena technical requirement ini
berhubungan Iangsung dengan peningkatan daya pelayanan pondasi.
125
Dengan memperbesar dimensi pondasi maka secara langsung terdapat
peningkatan dalam memperbesar daya layan pondasi.
c. Hubungan customer's requirement 3 (tinggi plafon / langit-langit rumah
tersebut) dengan tiap-tiap technical requirement.
Kami memberikan nilai 0 sehubungan dengan semua technical requirement
yang ada karena pada dasamya customer’s requirement ini sudah tidak
memerlukan adanya peningkatan kualitas karena performance saat ini sudah
memenuhi kepuasan kostumer atau dengan kata lain performance saat ini
sudah sama dengan performance yang diharapkan oleh kostumer. Pada
dasamya semua technical requirement yang berhasil kami dapatkan ini
bukanlah ditujukan sebagai solusi untuk customer’s requirement ini.
d. Hubungan customer’s requirement 4 (ada tidaknya tandon air) dengan tiap-
tiap technical requirement.
Kami memberikan nilai 5 sehubungan dengan technical requirement 3
(menyediakan tandon air) karena technical requirement ini merupakan
solusi langsung dari permintaan kostumer akan tandon air ini. Sedangkan
kami memberikan nilai 0 sehubungan dengan technical requiment yang
lainnya karena memang pada dasamya semua technical requirement yang
ada tidak memiliki hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan permintaan kostumer akan tandon air ini.
126
e. Hubungan customer's requirement 5 (ada tidaknya tempat untuk menjemur
pakaian) dengan tiap-tiap technical requirement.
Kami memberi nilai 1 sehubungan dengan technical requirement 1
(memperbesar dimensi pondasi) karena technical requirement ini
memungkinkan kita untuk melakukan renovasi-renovasi yang sekiranya
diperlukan seperti menambah plat deck apabila kostumer merasa kurangnya
lahan terbuka yang bisa digunakan sebagai tempat untuk menjemur pakaian.
Kami memberikan nilai 5 sehubungan dengan technical requirement 4
(membuat plat deck) karena technical requirement ini merupakan solusi
langsung yang dapat dilakukan demi memenuhi kebutuhan kostumer akan
tempat untuk menjemur pakaian.
f. Hubungan customer’s requirement 6 (ada tidaknya garasi mobil) dengan
tiap-tiap technical requirement.
Kami memberikan nilai 5 sehubimgan dengan technical requirement 5
(memberi kanopi untuk car port), technical requirement 6 (memperlebar
pintu pagar), dan technical requirement 9 (memperlebar garasi).
Nilai 5 untuk tiap technical requirement seperti yang telah disebutkan di
atas disebabkan karena keempat kriteria tersebut merupakan solusi langsung
dari permasalahan yang ada yaitu keberadaan garasi. Dengan melakukan
keempat technical requirement di atas maka diharapkan dapat meningkatkan
kepuasan kostumer dalam masalah ini.
Sedangkan untuk technical requirement 1 (meninggikan plafon / langit-
langit rumah) kami beri nilai 1. Hal ini disebabkan karena technical
127
requirement atau HOW ini bukanlah merupakan solusi langsung dari
WHAT 6 (ada tidaknya garasi), melainkan merupakan akibat dari HOW
atau technical requirement 9 (memperlebar garasi).
5. 9. Absolute Score
Absolute score ini didapat dengan mengalikan Importance Ratings (derajat
kepentingan) dari tiap-tiap customer’s requirement atau WHATS dengan nilai-
nilai yang ada pada relationship matrix, kemudian menjumlahkan angka-angka
hasil perkalian tersebut ke bawah untuk tiap-tiap kolom.
Contoh: Kita tinjau kolom pertama, yaitu kolom Technical Requirement atau
HOWS 1 (memperbesar dimensi pondasi).
Kemudian kita kalikan nilai hubungan antara WHATS 1 dan HOWS 1, yaitu 5,
dengan Importance Rating dari WHATS 1, yaitu 4. Kita dapatkan nilai 20 dari
hasil perkalian ini. Lakukan hal yang sama pada kolom-kolom dibawahnya.
Kemudian jumlahkan angka-angka hasil perkalian ini. Sebagai hasil akhimya,
kita mengetahui bahwa untuk technical requirement atau HOWS 1 (memperbesar
dimensi pondasi) memiliki absolute score sebesar 43. Kemudian kita ulangi lagi
proses di atas sampai kita mendapatkan absolute score untuk tiap-tiap technical
requirement atau HOWS yang ada.
128
H asil yang didapat adalah sebagai berikut:
TABEL 11
TABEL PERHITUNGAN ABSOLUTE SCOREHows
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Whats Importance
rating
Relationship Matrix
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 4 5
(20)
5
(20)
0 0 0 0 0 5
(20)
0
2 4 5
(20)
0 0 3
(12)
I
(4)1
(4)3
(12)
0 1
(4)3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 'y 0 0 5(20)
0 0 0 0 0 0
5 3 1
(3) i0 0 5
(15)
0 0 0 0 0
6 3 0 0 0 0 5(15)
5(15)
1
(3)0 5
(15)
ABSOLUTE SCORE
43 20 15 27 19 19 15 20 19
5.10. Relative Score
Relative score ini adalah angka yang menunjukan derajat kepentingan
antar tiap-tiap HOWS atau Technical Requirement relatif satu sama lain. Jadi
dengan melihat relative score ini maka kita dapat menentukan mana HOW
yang lebih penting dan harus didahulukan dalam perencanaan perabuatan
129
rumah. Atau dengan kata lain, kita mengurutkan tiap-tiap HOWS yang ada.
Relative score ini didapat dengan cara membandingkan Absolute score dari
tiap-tiap HOWS yang telah dihitung di atas dimana HOW yang memiliki angka
terbesar diberi urutan pertama dan HOW yang memiliki angka terkecil diberi
urutan terakhir.
Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa HOW yang memiliki Absolute
score terbesar adalah HOW 1 (memperbesar dimensi pondasi) yaitu sebesar 43,
dan HOW yang memiliki Absolute score kedua terbesar adalah HOW 4 yaitu
sebesar 27. Yang menjadi masalah sekarang adalah kenyataan bahwa temyata
terdapat tujuh HOWS yang memiliki Absolute score yang sama yaitu dua
{HOW 2 dan HOW 8) HOWS memiliki Absolute score 20, tiga HOWS {HOW
5, HOW 6, dan HOW 9) memiliki Absolute score 19, dan dua HOWS (HOW
dan HOW 7) memiliki Absolute score 15. Untuk memecahkan hal ini maka
yang dapat kita lakukan adalah menelaahnya secara logika yaitu dengan
melihat HOW mana yang paling feasible untuk dilakukan atau HOW mana
yang menui'ut urutannya haruslah dilakukan terlebih dahulu.
Dari nilai yang ada, secara logis dapat kita simpulkan bahwa relative score 3
dan 4 haruslah diberikan pada HOW 2 atau HOW 8 yang masing-masing
memiliki Absolute score 20. Dalam praktek sehari-hari, mengontrol tebalnya
plesteran memerlukan lebih sedikit biaya dan lebih mudah dilakukan daripada
mengontrol kekuatan bata. Karena alasan ini, maka HOW 2 kami beri relative
score 4 sedangkan HOW 8 kami beri relative score 5.
130
Kemudian untuk HOW 5, HOW 6, dan HOW 9 yang masing-masing memiliki
nilai Absolute score 19, tentu saja akan mendapat Relative score 5, atau 6, atau
7. Ketiga HOW ini memiliki kecenderungan yang sama yaitu mereka
merupakan solusi dari masalah yang sama yaitu untuk memenuhi WHAT garasi
mobil. Dari ketiga HOW yang memiliki nilai Absolute score 19 ini, terlihat
bahwa HOW 5 yaitu memberi kanopi pada car port dapat memberikan
kepuasan yang paling tinggi. Hal ini disebabkan karena HOW 5 ini tidak
menyebabkan adanya penyempitan ruangan di bagian daiam rumah utama
seperti yang akan teijadi bila kita melakukan HOW 9 atau memperlebar garasi,
dan tempat menaruh mobil yang layak (terlindung dari sinar matahari dan
curah hujan) dapat disediakan. Karena itu kami memberi relatives score 5
untuk HOW 5 ini. Sedangkan untuk kedua HOW yang lain, HOW 6 relatif lebih
mudah untuk dilakukan daripada HOW 9, dan pelaksanaan HOW 6 ini tidak
memerlukan adanya penyempitan space dalam rumah utama, Karena itu kami
memberi relative score 6 untuk HOW ini dan relative score untuk HOW 9.
Untuk HOW 3 (menyediakan tandon air) dan HOW 7 (meninggikan plafon /
langit-langit rumah), secara logis masing-masing akan mendapat nilai relative
score 8 atau 9 karena memiliki Absolute score yang terendah yaitu 15. HOW 3
(menyediakan tandon air) merupakan suatu solusi langsung dari satu
permasalahan yang dihadapi oleh kostumer sehingga tentu saja dengan
mewujudkan HOW 3 ini akan memberikan kepuasan yang lebih tinggi
daripada perwujudan HOW 7 (merunggikan plafon / langit-langit rumah).
HOW 7 sebenamya merupakan akibat tidak langsung dari adanya pelebaran
131
garasi yang mungkin dilakukan. Karena itu berarti HOW 3 relatif lebih penting
daripada HOW 1. Maka dengan hal ini sebagai bahan pertimbangan, HOW 3
kami beri relative score 8 dan HOW 7 mendapat relative score 9.
5.11. Kesimpulan Hasil Analisa Matriks House of Quality
Dengan melihat relative score yang didapat maka kami dapat memberikan
panduan tentang bagaimana mendesain sebuah rumah untuk proyek
pemmahan selanjutnya.
Dari hasil survei kami mendapatkan bahwa Customer’s requirement yang
muncul adalah:
1. Kualitas dan kekuatan tembok
2. Jenis pondasi
3. Tinggi plafon / langit-langit rumah
4. Ada tidaknya tandon air
5. Ada tidaknya tempat untuk menjemur pakaian
6. Ada tidaknya garasi
Untuk memenuhi Customer’s requirement di atas, kami menawarkan 9
Technical requirement. Dan dari hasil analisa matriks House of Quality, kami
berhasil menyusun ke 9 technical requirement ini dalam skala prioritas dari
yang terpenting hingga yang kurang penting sebagai berikut;
132
1. Mengubah dimensi pondasi.
2. Membuar plat deck.
3. Kontrol kualitas plesteran.
4. Kontrol kekuatan bata.
5. Memberi kanopi untuk car port.
6. Memperlebar pintu pagar.
7. Memperlebar garasi.
8. Menyediakan tandon.
9. Meninggikan plafon / langit-langit rumah.
Hasil secara keseluruhan dari analisa Quality Function Deployment ini dapat
dilihat pada matriks pada halaman berikut.
133
Objective StatementKriteria-kriteria apa yang penting bagi kostumer dalam sebuah rumah di suatu Real Estate
Hows
1 1 2 3 4 5 6 ) 7 8 9Whats Importance
ratingRelationship Matrix Customer’s
CompetitiveAssesment
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 51 4 5
(20)5
(20)0 0 0 0 0 5
(20)0
2 4 5<20)
0 0 3(12)
1(4)
1(4)
3(12)
0 1(4)
3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 3 0 0 5(20)
0 0 0 0 0 0 <5 3 1
(3)0 0 5
(15)0 0 0 0 0 %
6 3 0 0 0 0 5(15)
5(15)
1(3)
0 5(15)
Obejctive Value (How Muc hes)1 X 1 m̂
1.6cm
1 m̂ 2 x 2m̂
4 x 5m̂
4 m 4 m 5 N /mm^
4 m
Absolute Score43 20 1 15 27 19 1 19 15 20 19
Relative Score1 3 8 2 ! 5 6 9 4 7
LEGENDS:WHATS .1. Kualitas dan kekuatan tembok2. Jenis pondasi yang dipakai3. Tinggi plafon/langit-langit rumah4. Ada tidaknya tandon air5. Ada tidaknya tempat untuk menjemur pakaian6. Ada tidaknya garasi
Performance yang diharapkan : «■ ■ *■ ■ ■ ■ ■ Performace saat ini :
HOWS :1. Memperbesar dimensi pondasi2. Kontrol kualitas plesteran3. Menyediakan tandon air4. Membuat plat deck5. Memberi kanopi pada car port6. Memperlebar pagar7. Meninggikan plafon/langit-langit rumah8. Kontrol kekuatan bata9. Memperlebar garasi
GAMBAR 16 : MATRIKS HOUSE OF QUALITY
134
Top Related