BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam memasuki periode modern dalam sejarah bermula dari tahun 1800 M dan berlangsung sampai sekarang. Dunia
Islam periode ini secara politis berada di bawah penetrasi kolonialisme barat.Dan pada pertengahan abad ke-20 M dunia
Islam bangkit memerdekakan negerinya dari penjajahan Barat.Dan ini merupakan zaman kebangkitan kembali Islam
setelah mengalami kemunduran di periode pertengahan, dengan ditandainya kemunculan pemikiran pembaharuan dalam
Islam di berbagai wilayah.
1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup makalah ini adalah Penjajahan Barat atas Dunia Islam dan Perjuangan Kemerdekaan negara-negara
Islam,munculnya Gerakan Pembaharuan dibeberapa wilayah,Perkembangan Modern Umat Islamdi Cina,Islam di
Indonesia,Fiqh Siyasah
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mempelajari dan menambah pemahaman terhadap materi dunia
islam abad 19-20.
1
BAB II
ISI
A. Latar Belakang
Eropa pada abad 16 dan 17 mulai bangkit darri masa kegelapan menuju masa modern . mereka mulai
mengembangkan sains dan teknologi yang mereka pelajari dari dunia islam di universitas cordova,granada,seville
dan toledo.mereka mengganti pemikiran rasional islam dengan pemikiran dogmatis yang dikembangkan gereja
sehingga memicu timbulnya renaisance di Eropa.terjadi revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap
sehingga Eropa semakin menguasai jalur perdagangan internasional.
Pada tahun 1498 M Vasco Da Gamma menemukan tanjung harapan di Afrika sebagai jalur perdagangan
langsung ke timur jauh,sehingga terjadi perdagangan secara lagsung dari Eropa ke Timur jauh melalui tanjung
harapan.Eropa mengalami kemajuan di bidang ekonomi dan menguasai lautan.
Portugis merupakan kekuatan kristen pertama yang menentang supermasi maritim islam di laut Arab dan samudra
India.Pada tahun 1509 M portugis mengahancurkan dan mengalahkan armada islam sehingga islam mengalami
kejatuhan politis ,ekonomi dan intelektual,namun hal ini tidak disadari oleh kaum muslim dan imperium turki
usmani,safawi dan mughal tidak melakukan tindakan apapun terhadap permasalahan yang terjadi.Hal ini
menyebabkan terjadi perbudakan di dunia islam.
Di Eropa sains dan teknologi berkembang pesat sedangkan di dunia islam sudah tidak ada sains dan teknologi
karena pemikiran rasional dan orientasi dunia islam telah diganti dengan pemikiran tradisional,sehingga di setiap
peperangan islam selalu mengalami kekalahan karena masih menggunakan senjata tradisional.Spanyol dan
portugis melawan daerah islam sebagai balas dendam karena daerahnya yang pernah dikuasai dunia islam selama
700 tahun.Islam yang dulunya menjadi adikuasa sekarang di abad 18 Eropa yang menjadi penguasa.
Ekspesisi nepoleon (1798-1801) telah membuka mata islam atas kemunduran yang telah dialami dunia
islam,melihat barat maju maka umat islampun kesana untuk belajar,para pemuka islam berusaha untuk berfikir
dan mengembakikan kekuatan islam,namun baratpun semakin maju.Pada abad 19 terjadi penetrasi kolonial barat
terhadap duna islam.
Dan pada pertengahan abad ke-20 M dunia Islam bangkit memerdekakan negerinya dari penjajahan Barat.Dan ini
merupakan zaman kebangkitan kembali Islam setelah mengalami kemunduran di periode pertengahan,dengan
ditandainya kemunculan pemikiran pembaharuan dalam Islam. timbulnya pembaharuan disebabkan pada dua hal:
1. timbulnya kesadaran dikalangan ulama bahwa banyaknya ajaran-ajaran asing yang masuk dan diterima sebagai
ajaran Islam.Seperti bid’ah,kurafat dan tahayul yang mana kesemuanya itu bertentangan dengan ajaran Islam dan
inilah yang menyebabkan kemunduran Islam.Oleh karena itu,mereka bangkit untuk membersihkan kembali
ajaran-ajaran atau paham yang sesat itu dan padaakhirnya gerakan itu dinamai dengan gerakan reformasi.
2. Kedua,pada periode ini berarti telah mendominasi dunia dibidang politik dan peradaban.Hal ini dapat
menyadarkan tokoh-tokoh islam akan ketinggalan mereka.Dengan demikian mereka bangkit untuk berusaha
menyeimbangi dalam masalah-masalah politik dan peradaban untuk mencapai “balance of power”.Ketiga
kerajaan besar islam telah mengalami kemunduran di abad ke- 18 M,eropa barat telah mengalami kemajuan pesat.
Safawi hancur diawal abad ke-18 M, Mughal hancur pada pertengahan abad ke-19 M di tangan inggris dan
2
terakhir Usmani di Turki,sehingga dijuluki sebagai “The Sick Man of Europe” (orang sakit dari eropa).Kelemahan
kerajaan-kerajaan ini menyebabkan dapat diduduki dan dijajah dengan mudah.
daerah jajahan barat terhaddap dunia islam sebagai berikut :
Kerajaan Islam di Timur Tengah
Tahun Keterangan
1820 Oman dan Qutar di bawah protektoral Inggris
1820-1857 Penaklukan Alzajair oleh Prancis
1839 Aden dikuasai Inggris
1881-1883 Tunisia diserbu Perancis
1882 Mesir diduduki Inggris
1898 Sudan ditaklukkan Inggris
1900 Chad diserbu Perancis
Kerajaan Islam di Afrika
Tahun Keterangan
Abad ke-20 Perancis ia merebut wilayah-wilayah di Afrika
1906 Kesultanan muslim di Negeria Utara menjadi menjadi protektorat Inggris
1912-1913 Tripoli dan Cyrenaica diserbu Bali
1912 Maroko diserbu Perancis dan Spanyol
1912-1915 Maroko melawan Spanyol
1914 Kuwait dibawah protektorat Inggris
1919-1926 Maroko melawan Perancis
1919-1920 Maroko melawan Spanyol
1919-1921 Sisilia (wilayah Turki) diduduki Perancis
1920 Irak menjadi protektorat Inggris
1920 Syiria dan Libanon di bawah mandat Perancis
1925-1927 Pemberontakan Druze melawan Perancis di Syiria
1926-1927 Perebutan seluruh Somalia oleh Italia
Wilayah Asia Tengah
Tahun Keterangan
1834-1859 Pencaplokan Kaukasia oleh Rusia
1837-1847 Perlawanan di Asia Tengah terhadap Rusia
1853-1865 Serbuan pertama Rusia ke Khoakand dan jatuhnya Tashkent
1866-1872 Derah-daerah sekitar Samarkan dan Bukhara ditaklukkan Rusia
1873-1887 Uzbekistan ditaklukkan Rusia
3
1941-1946 Pendudukan Anglo-Rusia di Iran
Amir syakib arsalan (1869-1946), berkomentar tentang kemunduran yang dialami umat islam dan sebab-sebab
kemundurannya dalam buku yang berjudul “Islam dan Pembaharuan” yang ditulis oleh John J. Donohue dan John
L.Esposito, “apakah sebab yang mendorong kemunduran umum kaummuslim itu”? bukankah dulu kaum muslimin yang
mendapat kepercayaan sebagai pemimpin di timur maupun di barat selama 8 atau 9 abad,dan memiliki nama dan
kemasyhuran diseluruh dunia?”.Dan sebagai kesimpulannya beliau menerangkan bahwa kemunduran itu diakibatkan
karena mereka tak lagi kembali kepada dasar-dasar yang telah dicontohkan oleh nenek moyangmereka dimana kejayaan
Islam terdahulu.Kata mukmin hanya tinggal nama saja,tidak memilki kualitas, sebutan kaum muslimin hanya sekedar
sebutan saja tanpa harus melaksanakannya kewajiban-keawajban saja,sedangkan sebagai muslim dimana Allah akan
selalu memberikan ganjaran berupakemenangan,kebesarandankehormatan.
B. Munculnya Gerakan Pembaharuan dibeberapa Wilayah
1. Mesir
Pada tahun 1789 Mesir dibawah kekuasaan Perancis yang dipimpin oleh Napoleon.Di samping itu,ingin
memperkenalkan kebudayan yangmaju di saat itu yang dimiliki oleh mereka,pada hakikatnya kemajuan itu bersumber
dari islam dan dikembangkan oleh mereka (lihat kemajuan-kemajuan yang dimiliki daulah Islamiyah).
Ternyata selain gerakan militer ia juga mendatangkan keperluan ilmiah berupa dua set alat percetakan dengan huruf
latin, Arab dan Yunani. Dengan demikian terbentuklah lembaga pendidikan yang dinamai dengan d’Egypte, yang terdiri
dari beberapa jurusan seperti Ilmu Pasti, Ilmu Alam, Ekonomi-Politik,dan Sastra Seni.
Kemajuan yang dimiliki bangsa Eropasaat itu membuat para ulama Islam merasa takjub dan menyadari akan
keterbelakangan umat Islam,seperti yang dinyatakan Abdul Al-Rahman Al-Jabarti dalam kata-katanya tatkala ia
melihat alat-alat ilmiah seperti teleskop,mikroskop,dan buku-buku yang ada di Institut d’Egypte :
“Saya lihat di sana benda-benda dan percobaan-percobaan ganjil menghasilkan hal-hal yang besar untuk dapat
ditangkap oleh akal seperti yang ada pada diri kita”.
Dengan demikian ekspedisi Napoleon telah membuat kesadaran dan membukamata umat Islam Mesir dari kelemahan
yang mereka miliki.
Para tokoh dalam pembaharuan di Mesir ini antara lainMuhammad Ali Pasya.Ia adalah salah seorang perwira yang
dikirim ke Mesir oleh Sultan Salim III (1789-1807) untuk melawan Napoleon yang telah menguasai seluruh Mesir. Ia
seorang keturunan Turki yang lahir di Kawalla, Yunani, tahun 1765, dan meninggal di Mesir pada tahun 1849.Setelah
4
Muhammad Ali Pasya dapat menguasai Mesir pada tahun 1811,ia mulai membangun negeri itu dengan membentuk
Kementrian Pendidikan, membukaSekolah Militer (1815), Sekolah Teknik (1816), Sekolah Kedokteran (1827), Sekolah
Pertambangan (1815), Sekolah Penerjemahan (1836).Adapun para pengajar di datangkan dari Barat, dan semua ceramah
diterjemahkan kedalam bahasa Arab dan Turki.
Rifa’ah Badawi Rafi’ Al-Tantawi,seorang pembaharu yang memiliki pengaruh yang sangat besar pada abad ke-19 di
Mesir.Lahir pada tahun 1801 di Tanta, suatu kota yang terletak di Mesir bahagian Selatan, dan wafat di Cairo tahun 1873.
ia menyelesaikan studinya di Al-Azhar tahun 1822, menjadi kesayangan gurunya Syaikh Hasan Al-Attar yang banyak
mempunyai hubungan dengan ahli-ahli ilmu pengetahuan Perancis yang datang dengan Napoleon ke Mesir.Tantawi
menjadi guru di Al-Azhar dan pada tahun 1824 menjadi imamtentara.Ia melanjutkan studinya ke Perancis dan
menerjemahkan buku-buku yang berbahasa Perancis ke dalam bahasa Arab sebanyak 12 buku dan risalah.Sekembalinya
dari luar negeri ia pun diangkat sebagai guru bahasa Perancis dan penerjemah disekolah Kedokteran di Kairo.Tantawi
berpendapat bahwa penerjemahan buku-buku Barat ke dalam bahasa Arab amat penting agar umat Islam dapat
mengetahui ilmu-ilmu yang membawa kemajuan Barat,dengan demikian umat Islam akan bisa pula untuk berusaha
memajukan diri mereka dengan usaha yang kuat. Salah satu karangan bukunya yang sangat memberikan pengaruh kepada
kemajuan bagi orang Mesir adalah “manaahiju al-albaabi al-mishiyati fi manaahiji al-adabi al-‘ashriyati”,buku yang
menerangkan jalan bagi orang Mesir untuk mengetahui literatur modern dalam bidang ekonomi bagi kemajuansuatu
negara.Ia juga berpendapat bahwa kaum ulama harus mengetahui ilmu-ilmu modern agar mereka dapat menyesuaikan
syari’at dengan kebutuhan-kebutuhan modern.
Jamaluddin Al-Afghani, pemimpin pembaharuan dalam Islam yang selalu berkelana, dan meninggalkan pengaruh yang
amat besar di Mesir. Lahir di Afghanistan 1983, dan wafat pada tahun 1897 di Istambul.Pada usia 20 tahun ia telah
menjadi pembantu bagi Pangeran Dost Muhammad Khan di Afghanistan. Menjadi penasehat Sher Ali Khan (1864).
Kemudian diangkat mejadi perdana mentri oleh Muhammad A’zam. Pada tahun 1879 atas usaha dari Al-Afghani
terbentuk sebuah paartai politik yang dinamai dengan Al-Hizb Al-Watani (partai nasional). Yang mana partai ini
bertujuan memperjuangkan pendidikan universal, kemerdekaan pers dan pemasukan unsur-unsur Mesir ke dalam setiap
posisi militer. Menurut M.S. Madkur, Al-Afghanilah yang membangkitakan gerakan berfikir di Mesir sehingga negeri ini
dapat mencapai kemajuan. Di lain sisi banyak tanggapan yang mengatakan bahwa sanya Al-Afghani lebih aktif bergerak
dibidang politik ketimang pembaharuan dalam Islam. Oleh karena itu Goldziher memandang bahwa ia adalah tokoh
politik dan bukan tokoh pembaharuam dalam agama Islam. Walaupun demikian perlu kita ketahui bahwa aktifitas politik
yang dilakukan Al-Afghani adalah merupakan landasan dasar dari ide-idenya tentang pembaharuan dalam Islam. Ia
meyakini bahwa Islam adalah sesuai untuk semua bangsa, zaman, dan keadaan. Yang kesemua itu baru dapat dirasakan
dengan mendalami ilmu dan mengertis serta sanggupuntuk berijtihad, oleh karena itu hendaknya pintu ijtihad di buka
kembali setelah sekian lama terkunci olehpenetrasi Barat. Selain itu sebab dari kemunduran yangbersifat politis adalah
perpecahan yang terdapat di kalangan umat Islam, pemerintahan absolut, mempercayakan pimpinan umat kepada orang-
orang yang tidak dapat dipercayai, mengabaikan masalah pertahanan militer, menyerahkan administrasi negara kepada
orang-orang yang tidak kompeten dan intervensi asing. Dan menurut Al-Afghani untuk memperbaikihal ini adalah
melenyapkan pengertian-pengertian salah yang dianut umat pada umumnya, dan kembali kepada ajaran-ajaran dasar
Islam yang sebenarnya, mensucikan hati, berbudi pekerti luhur, kesediaan berkorban untuk kepentingan umat, dengan
5
demikian umat Islam akan dapat kembali merebut kejayaan yang telah pernah ia miliki berabad-abad yang lalu. Semasa
hidupnya, Al-Afghani selalu berusaha untuk dapatmewujudakn persatuan di kalangan umat Islam di bawah satupanji
Islam. Tujuannya ini terkandung dalam ide pan-Islam (persatuan seluruh umat Islam), tetapi usahanya tidak berhasil
dengan mulus.
Muhammad Abduh, ia lahir pada tahun 1849, di suatu desa di Mesir Hilir, dan menurut sebahagian dilahirkan pada
tahun 1842. keturunan dari Turki-Arab, ayahnya Abduh Hasan Khairullah (Turki) dan ibunya (Arab). Belajar agama di
Tanta di sebuah Masjid yang bernama Syekh Ahmad Al-Badawi pada tahun 1862, pada tahun 1866 ia meneruskan
studinya ke Al-Azhar, dan di sana ia bertemu dengan Jamaluddin Al-Afghani dan menjadi muridnya. Muhammad Abduh
menyelesaikan studinya di Al-Azhar tahun 1877 dan mendapat gelar Alim. Selanjutnya, ia mengajar di Al-Azhar, Dar Al-
Ulum. Menjadi direktur surat kabar Mesir pada tahun 1880. ia juga berperan dalam peristiwa revolusi Urabi Pasya
(peristiwa pemboman Alexandria dari laut oleh pasukan Inggris pada tahun 1882. di tahun1894, ia diangkat menajdi
anggota Majlis A’la dan Al-Azhar, dan ia membawa perobahan-perobahan dan perbaikan ke dalam tubuh Al-Azhar
sebagai Universitas. Dan tahun 1899, ia diangkat menjadi Mufti Mesir dan ini merupakan kedudukan yang tertinggiyang
pernah dijabatnya sampai ia meninggal dunia tahun 1905. menurut pemahaman dari ide-ide Muhammad Abduh tentang
pembaharuan dalam Islam bahwa kemunduran yang terjadi pada umat Islam disebabkan adanya faham jumud yang
terdapat dikalangan umat Islam. Jumud bermakna statis, tak ada perubahan. Karena paham ini umat Islam berpegang
kepada tradisi, hal iniditerangkannya dalam Al-Islam Din Al-Ibn wa Al-Madaniah, dan kejumudan ini adalah merupakan
hal yang bid’ah dalam Islam. Selain itu menurut beliau selain kembali pada ajaran Islam yang asli juga harus perlu
disesuaikan dengan keadaan modern sekarang. Untuk menyesuaikan dasar-dasar itu dengan situasi modern perlu diadakan
interprestasi baru, dan untuk itu perlu pintu ijtihad di buka.sebaliknya paham taklid menurut beliau membuat umat Islam
berhenti berfikir dan akal mereka akan berkatrat. Dan taklid inilah yang menghambat bangsa Arab, perkembangan
susunan masyarakat Islam, syari’at, sistem pendidikan dan sebagainya. Pendapat tentang pembukaan pintu ijtihad dan
pemberantasan taklid, berdasarkan pada kepercayaannya pada kekuatan akal. Namun Alquran juga ada membicarakan
tentang penggunaan akal, dan Islam memandang bahwa akal memiliki kedudukan yang tinggi. Seperti yang kita lihat
dalam Alquran.
Sekolah-sekolah modern perlu dibuka guna menggabungkan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan modern.
Mempermodern sistem pelajaran di Al-Azhar menurut pendapatnya akan mempunyai pengaruh besar dalam
berkembangnya usaha-usaha pembaharuan dalam Islam.Dan usaha-usaha nya dalam mengadakan pembaharuan itu
terbentur pada tantangan kaum ulama konservatif yang belum dapat melihat faedah perubahan-perubahan yang
dianjurkannya. Selanjutnya ia juga memikirkan sekolah pemerintah yang telah didirikan untuk mendidik tenaga-tenaga
yang perlu bagi Mesir dalam lapangan administrasi, militer, kesehatan, perindustrian, pendidikan dan sebagainya.
Pendapat dan ajarannya yang mempengaruhi dunia Islam pada umaumnya terutama dunia Arabyaitu melalui karangan-
karangan Muhammad Abduh melalui tulisan para muridnya,seperti majalah Al-Manar dan Tafsir Al-Manar oleh
Muhammad Ridha,Tahrir Al-Mar’ah oleh Kasim Amin, dan lain sebagainya.
Rasyid Rida, ia adalah seorang murid Muhammad Abduh yang terdekat. Lahir pada tahun 1865 di Al-Qalamun (sebuah
desa di Libanon yang mendekati kota Tripoli (Suri). Menurut suatu sumber ia berasal dari keturunan Husain, cucu Nabi
6
Muhammad SAW. Semasa kecil ia belajar di madrasah tradisional di Al-Qalamun, kemudian ia meneruskan studi ke
Madrasah Al-Wataniah Al-Islamiah (sekolah nasional Islam) pada tahun 1882 di Tripoli. Ide-idenya banyak dipengaruhi
oleh gurunya Al-Syaikh Husain Al-Jisr, Muhammad Abduh, dan Jamaluddin Al-Afghani.Dan ia mencoba menjalankan
ide-ide pembaharuan itu di Suria,namun usahanya itu gagal.Kemudian ia pindah ke Mesir,dan bertemu dengan
Muhammad Abduh pada tahun 1989, dan ia membantunya dalam menerbitkan majalahyang termasyhurAl-Manar. Lalu ia
melihat perlu diadakannya tafsir yang dilakukan secara modern, dengan kata lain yang sesuai dengan ide-ide yang lahir
dari gurunya. Atas desakannyaakhirnya Muhammad Abduh mengajarkan terjemahan tafsir Qur’an di Al-Azhar pada
tahun 1899, dan tafsir itu diteruskan oleh beliau setelah gurunya wafat.Ia juga melihat perlu adanya pembaharuan di
dalam bidang pendidikan, oleh karena itu ia menggabungkan antara ilmu agama dengan ilmu umum seperti pelajaran
teologi, pendidikan moral, sosiologi, ilmu bumi, sejarah, ekonomi, ilmu hitung, ilmu kesehatan, bahasa-bahasa asing dan
ilmu mengatur rumah tangga. Pada tahun 1909 datanglah kepadanya keluhan-keluhan dari negara lain tentang adanya
gerakan misi kristenisasi yang manaketika itu ia ingin mendirikan sebuah sekolah, lalu ia pergi ke Kairo untuk mencari
bantuan pada tahun 1912, dan dapat didirikanlah sekolah yang dimaksud dengan namaMadrasah Al-Dakwah wa Al-
Irsyad.Para lulusan dari sekolah ini akan dikirim ke berbagai dunia Islam yang memerlukan bantuan mereka. Dan sekolah
itu tidak berumur panjang karena meletusnya perang dunia I.
Ia terus menggencarkan semangat pembaharuan sampai pada masa tuanya, dan ia wafat tahun 1935. adapun pemikiran
pembaharuan yang dimilikinya tidak jauh beda dari Muhammad Abduh dan Jamaluddin Al-Afghani, yang mana ia
berpendapat bahwa Islam ini mengalami kemunduran karena tidak lagi menganut ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya.
Terhadap sikap fanatik yang ada pada zamannya ia menganjurkan supaya dihidupkan lagi toleransi bermazhab. Dan ia
menganjurkan pembaharuan dalam bidang hukum dan penyatuan mazhab hukum, selanjutnya ia menambahkan bahwa
penyebab dari kemunduran ini adalah terjadinya faham fatalisme.
2. India-Pakistan
Pada pembaharuan dunia Islam di India Pakistan ini antara lain kita kenal dengan:Gerakan Mujahidin, yang
diketuskan oleh Syah Waliyullah (abad ke-18 M), dan selanjutnya diteruskan oleh anaknya Syah Abdul Aziz (1746-
1823). Di bawah pimpinan Maulana Muhammad Qasim Nanantawi dan Mawlana Muhammad Ishaq (cucu Syah
Abdul Aziz) pada tahun 1857 mendirikan sebuah perguruan tinggi agama dengan nama DarulUlum Deoband. Dari sinilah
lahir ulama-ulama terkemuka India. Gerakan ini diteruskan oleh Maulvi Abdullah (1902) anak dari seorang mujahid
bersaudara yang bernama Maulvi Wilayat Ali (w. 1852) yang saudaranya bernama Maulvi Inayat Ali (w. 1858).
Gerakan Mujahidin ini bertujuan untuk membersihkan dan memurnikan kembali dasar-dasar keyakinan umat Islam India.
Selain gerakan Mujahidin ad juga pembaharu terkenal di India yaitu Sayyid Ahmad Khan (1817-1898). Adapun
usahanya dalam pembaharuan ialah ia mencoba untuk endamaikan antara Inggris dan India, karena di dalam idenya
timbul suatu faedah bilaman kedua negara ini dapat berdamai, Inggris ketika itu telah maju dalam berbagai bidang,
sedangkan India jauh ketinggalan. Ternyata usahanya itu berhasil dan sangat memberikan manfaat kepadaumat Islam di
India. Sayyid Ahmad Khan berpendapat bahwa pendidikanlah satu-satuanya jalan bagi umat Islam India untuk mencapai
kemajuan. Dan dalam ide politiknya terlihat pula bahwa umat Islam India tidak dapat bersatu dengan India Hindu yang
mayoritas dalam satu negara. Dan akhirnya lahirlah ide Pakistan yang muncul kemudian di abad ke-20
7
.
Disamping itu juga ada gerakan pembaharu yang disebut dengan gerakan Mubaligh. Gerakan ini merupakan tindak lanjut
dari Dir Sayyid Ahmad Khan, yang berpusatdi sekolah M.A.O.C. pada tahun 1920, perguruan ini dikenal denagn nama
UniversitasIslam Aligrah. Dan pemimpinnnya adalah Sayyid Mahdi Ali yang dikenal denagn Nawab Muhsin Al-
Mulk(1837-1907). Gerakan ini menentang taklid yangmerupakn tradisi dari ulama klasik dan mengadakan ijtihad baru.
Dan bersikap dalam memberantas taklid jauh lebih lembut dari yang dilakukan Sayyid Ahmad Khan. Dan gerakan ini
berusaha mengambil daerah yang terpisah, agar kehidupan muslim India yang minoritas ini dapat hidup dengan layak,
mereka membentuk delegasi umat Islam pada tahun 1906, dan usulan mereka tersebut diterima. Begitu juga gerakan yang
dilakukan oleh Muhammad Iqbal (1876-1938), seorang penyair dan filosof, yang menimbulkan faham dinamisme di
kalangan umat Islam dan menunjukkan jalan yang harus yang mereka tempuh untuk masa depan agar kehidupan mereka
yang minoritas itu dapat hidup dengan layak, sehingga ia mengemukakan ide untuk berdirinya sebuah negara Islam India
yang disebutdengan Pakistan.Tindakan ini diteruskan oleh Muhammad Ali Jinnah yang berhasil mendirikan wujud
negara Pakistan dan diakui oleh negara lain pada 15 Agustus 1947 dan beliau dikenal sebagai Qaidul ‘Azham (pemimpin
besar).Banyak lagigerakan pembaharu yang lainnya,
C. Perkembangan ModernUmat Islam di Cina
Penduduk muslim Cina terbagi menjadi dua kelompok, kelompok Hui, yakni warga Muslim yang tersebar di
beberapa daerah yang berpenduduk Han. Mereka menganggap diri mereka bukan sebagai masyarakat Cina dikarenakan
mereka tidak memakan daging babi,tidak menyembah roh nenek moyang,tidak berjudi,dan tidak meminum-minuman
keras.Kedua kelompok muslim yang tidak berasimilasi dengan masyarakat Asia Tengah, termasuk di dalamnya kelompok
Kazakh, Uighur, dan beberapa daerah lainnya yang pada umumnya mereka berbahasa Turki. Dan mereka baru bergabung
pada akhir abad ke-19 ketika Cina berhasil mengalahkan serangkaian pemberontakan yang dilancarkan Muslim Cina di
daerah Yunnan, Shensi, dan propinsi Kansu. Pada tahun 1920-an partai komunis Cina mengikuti kebijakan Rusia
yangmenjanjikan kepada kelompok minoritas akan menerima persamaan hak dengan warga Cina. Hui bergabung dengan
partai ini dan ke dalam “pasukan merah” (red army), sementara pihak muslim dijanjikan bahwa kepentingan agama
mereka akan dilindungi.Pada tahun 1956 tokoh-tokoh partai komunis Cina yakin bahwa sekarang tiba saatnya untuk
mempercepat sosialisasi penduduk minoritas.Tokoh-tokoh muslim yang didukung ratusan pengikutnya berkampanye
untuk menyampaikan kritikan mereka terhadap rezim komunis Cina.Hal ini membangkitkan semangat yang kuat
kalangan separatis,membangkitkan keinginan bersatu dengan mitra muslim yang tinggal di Uni Soviet,membangkitkan
harapan untuk membentuk sebuah negara Islam.Bangkitnya sejumlah kesadaran ini menimbulkan reaksi keras Cina,pada
tahun 1957 komunis Cina melancarkan upaya yang lebih agresif untuk melebur penduduk minoritas.Upaya ini meliputi
penekanan terhadap pergolakan keras,promosi pada aktifitas baru,penghabisan kebiasaan tertentu, pembatasan otonomi,
dan sejumlah kebijakan lainnya yang dimaksudkan untuk mempercepat proses asimilasi.Hal ini memancing perlawanan.
Dan setelah 1975 pemerintah Cina mengukuhkan hak minoritas untuk mengembangkan kebudayaan mereka sendiri di
dalam framework negara Cina.
Setelah kematian Mao dan digulingkannya “kelompok empat” (gang of four) pada tahun 1976,warga muslim
direhabilitasi sepenuhnya dan di izinkan membangunkembali sekolah, membuka restoran, dan menyelenggarakan
aktifitas agama. Pada tahun 1980 asosiasi Islam Cina menyelenggarakan musyawarah pertama semenjak tahun 1963.
8
namun pemerintah Cina tetap melaksanakan sejumlah kebijakan yang menghendaki integrasi muslimkedalam
administrasi lokal, dan berusaha memberdayakan kekuatan muslim di beberapa propinsi melalui pemukiman kembali
petani-petani Cina di sebelah Barat laut dari daerah muslim. Dan dalam modernisasi yang ekstrim ini Islam tetap tertahan
sebagai basis bagi sebuah identitas yang bersifat subyektif.
D. Islam di Indonesia
Bermula dari pembaharuan pemikiran dan pendidikan Islam di Minangkabau yang disusul oleh pembaharuan
pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat Arab di Indonesia,kebangkitan Islam semakin berkembang membentuk
organisasi-organisasi sosial keagamaan, seperti Serikat Dagang Islam (SDI) di Bogor 1909 dan Solo 1911, Serikat
Ulama di Majalengka, Jawa Barat (19110, Muhammadiyah di Yogyakarta (19120, Persatuan Islam (Persis) di
Bandung 1920-an, Nahdatul Ulama (NU) di Surabaya 1926. Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) di Candung, Bukit
Tinggi 1930 dan partai-partai politik, seperti Sarikat Islam (SI) yang merupakan kelanjutan dari SDI, Persatuan
Muslimin Indonesia (PERMI) di Padang Panjang 1932, yang merupakan kelanjutan dan perluasan dari organisasi
pendidikan Thawalib, dan Partai Islam Indonesia (PII) pada tahun 1938.
Keseluruhan dari organisasi sosial keagamaan Islam di atas menandakan tumbuhnya benih-benih nasionalisme
dalam pengertian modern. Namun, kebanyakan anggota masing-masingsaling berhadapan sebagai dua belah pihak
walaupun dalam banyak hal dapat bekerja samanamun seringkali bertentangan.
E. Fiqh Siyasah
Dampak dari semangat kebangkitan pembaharuan Islam melahirkan organisasi-organisasi, partai-partai, dan
gerakan-gerakan dalam berupa wadah.Semuanya mengingatkan kembali akan kemunduran umat Islam yang jauh
tertinggal dari berbagai aspek kemajuan.Sehingga akhirnya lahir suatu bentuk ilmu yang mengatur pergerakan organisasi
Islam yang diistilahkan dengan fiqh siyasah.
Pengertian dari fiqh siyasih (fiqh syar’i) banyak dikemukakan oleh para cendikiawan
muslim,antaralain:
Abdul Wahab Khallaf, “pengelolaan masalah umum bagi negara bernuansa Islam yang menjamin
terealisasinyakemaslahatan dan terhindar dari kemudaratan dengan tidak melanggar ketentuan syari’at dan prinsip-prinsip
syari’at yang umum meskipun tidak sesuai dengan pendapat-pendapat para imam mujahid”.5
Abdur Rahman Taj:”Siyasah syari’ah adalah hukum-hukum yang mengatur kepentingan negara dan mengorganisir
urusan umat yang sejalan dengan jiwa syariat dan sesuai dengan dasr-dasarnya yang universal (kulli) untuk
merealisasikan tujuan-tujuannya yang bersifat kemasyarakatan, sekalipun hal itu tidak ditunjukkan oleh nash-nash tafshili
yang juz’I dalam Alquran dan sunah”.6
Ibn Abidin, mendefenisikan dengan luas bahwa “kemaslahatan umat manusia dengan membimbing mereka ke jalan yang
menyelamatkan di dunia dan akhirat, dan siyasah itu dari para nabi secara khusus dan umat baik zahir maupun batin,dan
dari pada pemegang kekuasaan, para sultan dan raja secara zahir serta dari para ulama ahli waris para nabi secara khusus
pada batinnya”.7
9
Bentuk kajian ilmu fiqh siyasih juga merupakan manifestasi kemajuan Islam di masa mendatang. Karena sesuai dengan
gerakan-gerakan pembaharuan dunia Islam seperti yang telah diterangkan bahwa umat Islam haruslah kembali kepada
aqidah yang benar,meninggalkan tradisi jumud dan taklid yang menyebabkan kemunduran bagi suatu bangsa.Kedua alat
inilah yang digunakan oleh kaum penjajah Islam agar mereka terus memperoleh kemenangan atas Islam,mencari
keuntungan diatas penderitaan kaum muslimin.
Selanjutnya Sa’id Hawa menjelaskan keluasan Islam dalam mengatur di berbagai kehidupan,bukan hanya kehidupan di
akhirat melainkan juga didalam kehidupan dunia,sehingga kita dapat melihat bagaimana pendapatnya tentang sikap Islam
didalam segi kenegaraan, sosial masyarakat, budaya, ekonomi, kemiliteran, dan lain sebagainya,yang tercermin dalam
sebuah karangan yang berjudul “al-Islam”,diterbitkan oleh dar as-salam, cetakan ke-2, 1414 H/1993 M.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gerakan reformasi ala barat bukan saja mengimpor budaya dan cara hidup barat seperti sekularisme,bahkan
mengundang kuasa barat untuk campur tangan dalamurusan negara islam.Sistem ekonomi kapitalis barat berarti
menyerahbadan dan nyawa negara islam kepada barat.Pengalamanmesir jelas membuktikannya,pembibitan dalam sistem
kapitalis membawa golongan pemodal barat menguasai ekonomi mesir.Pinjaman bank asing digunakan secara leluasa
dalam mengendalikan projek prasarana termasuk pembinaan terusan suez.apabila halini gagal dibayar oleh kerajaan
mesir,bukan saja terpaksa diistirahatkan bank bahkan inggris mengambil peluang ini untuk menjajah mesir demi menjaga
kepentingan golongan kapitalisbarat dan inggris dalam terusan suez.
3.2 Saran
Dalampenyusunanmakalahini,penulismenyadaribanyakkekuranganbaikmaterimaupunsaatpenulisannya.Olehkaren
aitu,penulismeminta saran dankritikannyasupayakedepannyalebihbaiklagi.
DAFTAR PUSTAKA
10
1. Lapidus, Ira M..SejarahSosialUmat Islam, Bag 3. Jakarta: Raja GrafindoPersada, 1999.
2. Nasution, Harun.Pembaharuandalam Islam, SejarahPemikirandanGerakan. Jakarta: PT.BulanBintang, 1994.
3. Yatim, Badri.Sejarahperadaban Islam. Jakarta: Raja GrafindoPersada, Jakarta, 2000.
4. Ahmad,Amin,.IslamdariMasakeMasa, Bandung, RemajaRosdakarya, 1991.
11