BAB. X
ISU STRATEGISDALAM MENGELOLA TEKNOLOGI DAN INOVASI
Setelah menyimak bagian ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan:
1) Peran strategis teknologi sebagai bagian strategi korporasi 2) Inovasi Radical dan Incremental 3) Tantangan Pengembangan Inovasi 4) Peran organisasi dalam pengembangan inovasi 5) Kultur entrepreneurship yang inovatif
10.1. Peran Teknologi
Teknologi menjadi bagian penting yang mendukung keberhasilan strategi suatu
perusahaan ataupun organisasi. Karena itu, pihak manajemen tidak segan-segan
menginvestasikan sejumlah dana untuk kepentingan teknologi. Teknologi menjadi
penentu perusahaan saat berhadapan dengan para pesaingnya.
UNDP (2001), melaporkan bahwa bahwa transformasi teknologi dewasa ini
berkaitan dengan transformasi lainnya yakni globalisasi; dan bersamaan dengan kegiatan
menciptakan jaringan. Selanjutnya dijelaskan kaitan antara kapabilitas masyarakat – yang
didukung oleh kemajuan penerapan teknologi dalam bidang obat-obatan, komunikasi,
pertanian, energi, dan manufaktur – telah nyata meningkatkan kapabilitas dan
kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, teknologi sendiri ditentukan oleh perkembangan
kapasitas dan kesejahteraan daripada masyarakat itu sendiri.
Satu hal penting lainnya yang dapat dicatat dari laporannya bahwa
perkembangan industri sekarang telah memasuki zaman jaringan dimana teknologi
bekerja dalam berbagai bidang, utamanya:
Riset dan inovasi
Dengan tersedianya teknologi maka kolaborasi antar lembaga dan bisnis dalam
satu negara semakin nyata dan tidak dapat dihalangi.
Produksi
Pusat teknologi bisa saja di negara-negara maju seperti Amerika Utara, Kanada
dan Jepang, akan tetapi fasilitas lain dapat berlokasi di negara-negara lain yang
telah menjadi jaringan korporasi demikian.
E-business
Penggunaan internet dan bentuk lainnya telah memungkinkan kontak bisnis
secara langsung yang dikenal dengan business to business, dan sampai sekarang
diprediksikan akan naik secara nyata.
Diaspora
Sebaran daripada ilmu dan teknologi demikian cepat, yang apabila datang dari
negara berkembang akan dapat menciptakan nilai kepada negara tersebut
dengan memberikan nilai kepada bisnis, hubungan, dan transfer keahlian dari
negara basisnya.
Advokasi
Dengan tersedianya teknologi maka antara pihak yang berkaitan dapat
memberikan advokasi satu dengan lainnya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi bukan saja berperan
untuk kemajuan satu perusahaan, akan tetapi lebih dari itu teknologi menjadi tumpuan
satu bangsa untuk mensejahterakan rakyatnya. Teknologi diyakini tergantung pada
kesejahteraan dan kapasitas dari bangsa itu sendiri.
Salah satu contoh, Trilogi adalah suatu perusahaan yang berhasil memotivasi
karyawannya dengan menggunakan teknologi komputer – pemakaian internet – sehingga
membuka kesempatan bagi karyawan untuk melakukan berbagai inovasi. Internet
disiapkan untuk memberikan pelayanan yang lebih kepada pelanggan. Dengan
penggunaan teknologi perusahaan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan sehingga pelanggan tetap terpuaskan. Bahkan pada
perusahaan penerbangan penggunaan Internet menjadi bagian pelayanan utama. Internet
dapat memotong berbagai perantara (disintermediation) yang dapat menciptakan efisiensi
bagi perusahaan, dan lebih dari itu Internet “memanjakan” pelanggan. Dengan
penggunaan Internet dalam reservasi, maka pelanggan juga menikmati efisiensi yang
diciptakan oleh perusahaan. Dan akhirnya, Internet menjadi alat perusahaan untuk
memposisikan dirinya terhadap pesaing dalam industri yang digelutinya.
Oleh karena itu, harus dicatat sejak dini bahwa peran teknologi berkaitan
dengan inovasi yang memungkinkan seluruh jajaran di perusahaan dapat memberikan
pelayanan yang lebih kepada pelanggan. Peran teknologi haruslah diorientasikan kepada
pelayanan, baik terhadap pelanggan internal maupun eksternal. Inovasi dalam hal ini
diartikan sebagai pemanfaatan pengetahuan untuk mentransformasikan proses produk dan
jasa secara komersil, guna memperoleh keuntungan. Terminologi inovasi yang berasal
dari kata novus sesungguhnya berarti memperkenalkan sesuatu yang baru, sehingga
pekerjaan inovasi juga terkait dengan masalah manajemen. Dalam kaitan ini maka
sumber daripada inovasi adalah teknologi, sehingga dua hal ini berkaitan erat satu dengan
lainnya. Walau harus dicatat bahwa teknologi bukanlah sumber satu-satunya.
Sesuai dengan itu harus dicatat pula bahwa keberadaan teknologi – inovasi
dalam satu perusahaan berada dalam satu pengelolaan. Sehingga pengelolaan yang baik
akan mendorong penggunaan teknologi dan inovasi yang memungkinkan strategi dapat
terlaksana dan tujuan dapat tercapai.
10.2. Penerapan Teknologi dan Inovasi Di Perusahaan
Teknologi tidak harus “high-tech”, akan tetapi perubahan teknologi akan
mengakibatkan perubahan nyata perusahaan. Inovasi kecil akan dapat memberikan nilai
tambah kepada perusahaan.
Teknologi dapat dibedakan menjadi:
1) Radical innovation. Teknologi ini demikian besar pengaruhnya terhadap
perusahaan sehingga membuat berbagai perubahan yang radikal bahkan
revolusiner. Produk yang dihasilkan mungkin mendapatkan hak paten, mungkin
memberikan kekuatan nyata kepada perusahaan. Contoh daripada teknologi ini
adalah listrik, telepon, dan temuan dalam bidang obat-obatan.
2) Incremental innovations. Merupakan kelanjutan dari praktek perusahaan yang
sedang berlangsung. Dampak yang ditimbulkannya bersifat evolusioner. Akan
tetapi teknologi demikian bisa menjadi sumber pendapatan baru perusahaan
karena dapat memperpanjang produk lini dan perbaikan dalam manufaktur.
Contoh daripada teknologi ini adalah penjualan makanan yang dibekukan,
minuman sport, ban radial, buku elektronik, dan telepon digital.
Satu hal yang harus digarisbawahi bahwa tipe inovasi ini adalah kontinum.
Temuan yang pada mulanya bersifat radical kemudian bergerak secara kontinum
memberi kontribusi kepada temuan berikutnya sampai kepada incremental innovation.
Product Innovation Vs. Process
Pada kenyataannya inovasi berkaitan dengan pertimbangan produk dan proses.
Dalam kaitan ini product innovation mengacu pada penciptaan desain produk dan
aplikasi teknologi yang dimaksudkan untuk mengembangkan produk baru. Inovasi
produk berkaitan dengan strategi diferensiasi yang dilakukan oleh perusahaan baik
melalui fitur produk ataupun perluasan produk. Sedangkan inovasi proses berkaitan
dengan perbaikan proses produksi yang efisien. Dengan adanya teknologi maka
perusahaan selalu dapat melakukan perbaikan proses melalui pemanfaatan material,
siklus yang lebih pendek, dan strategi untuk menghadapi permintaan.
Tantangan Inovasi
Inovasi tidak selalu berkaitan dengan hal yang besar. Inovasi diakui menjadi
bagian perusahaan dalam menentukan daya saingnya, sehingga dikenal ungkapan
“melakukan inovasi atau mati”. Inovasi bagaimanapun sudah dikenal perannya, akan
tetapi tidak selalu dapat digunakan dengan baik. Ditemui adanya penolakan resistensi
dalam perusahaan.
Resistensi yang muncul utamanya berkaitan dengan dampak yang diterima
perusahaan. Manakala perusahaan akan menerapkan inovasi, maka resistensi pertama
adalah kekuatiran terhadap dampak yang akan diterima, apakah dampaknya nyata atau
tidak.
Kenyataannya ada lima dilema dalam menerapkan inovasi yaitu:
Seeds versus weeds. Setiap perusahaan menghadapi banyak ide tentang
pemanfaatan usulan teknologi. Akan tetapi selalu dihadapkan pada pertanyaan
apa manfaat dari usulan teknologi ini terhadap perusahaan; jenis mana yang
akan digunakan atau mana pula yang akan diabaikan.
Experience versus initiative. Blamana telah diterima satu usulan, maka
persoalan yang muncul adalah siapa yang akan melaksanakannya. Senior
memang berpengalaman akan tetapi cenderung menghindari resiko. Sementara
manajer level menengah adalah inovatif akan tetapi mau benar sendiri.
Internal versus external staffing. Dalam mengelola usulan teknologi adakalanya
dihadapkan pada pilihan penggunaan karyawan internal ataukah eksternal.
Karyawan internal memang mempunyai kultur dan rasa memiliki yang tinggi
kepada perusahaan, akan tetapi tidak selalu mempunyai kompetensi yang
memadai untuk usulan teknologi yang akan digunakan. Sementara sumberdaya
eksternal lebih mempunyai spirit untuk melaksanakan usulan teknologi.
Building capabilities versus collaborating. Usulan teknologi juga membutuhkan
kapabilitas dan kemahiran yang berbeda, bukan hanya membutuhkan biaya.
Apabila usulan akan dikerjakan bersama (kolaborasi) nantinya akan
menimbulkan ketergantungan kepada orang lain. Dalam hal ini alternatifnya
adalah perusahaan dapat mengembangkan sendiri kemampuan karyawan untuk
menerapkan usulan teknologi.
Incremental versus preemptive launch. Bagaimanapun perusahaan harus
mempertimbangkan apakah usulan diterapkan perlahan-lahan, sehingga tidak
menimbulkan resiko – incremental. Sementara preemptive adalah penerapan
yang langsung dilakukan secara besar-besaran akan tetapi dengan resiko yang
besar. Bagaimanapun harus ada pertimbangan ketersediaan dana dan
ketersediaan umpan balik sebelum menerima usulan teknologi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Fortune diketahui bahwa kegagalan
perusahaan utamanya dikarenakan ketidakmampuan perusahaan mengelola teknologi
baru. Kenyataan ini sejalan dengan isu bahwa teknologi telah berkembang pesat menjadi
suatu bisnis tersendiri di satu sisi, tapi di sisi lain menjadi penentu terhadap perusahaan,
terutama dalam pertimbangan global. Fortune dalam studinya mengajukan lima
pertanyaan kepada perusahaan dan meminta persetujuan responden terhadap pertanyaan
dimaksud.
Tabel 10.1. Hasil Penelitian Fortune Terhadap Para Eksekutif (Setuju, Tidak Setuju) Tentang Peranan Teknologi Dalam Memajukan Perusahaan
No. Kondisi Perusahaan Setuju
1. Perusahaan Anda akhir-akhir ini kehilangan pelanggan dengan nilai rendah pada ceruk pasar, atau kehilangan pangsa pasar dengan nilai rendah.
55 %
2. Perusahaan Anda kehilangan kesempatan tumbuh yang seharusnya dikejar ketika perusahaan masih lebih kecil karena kesempatan sekarang terlalu kecil untuk diminati.
60 %
3. Tidak ada hubungan antara bentuk teknologi yang dianjurkan oleh barisan depan perusahaan dengan bentuk teknologi yang dianjurkan oleh top manajemen dimana dana diinvestasikan.
64 %
4. Ketika perusahaan Anda melihat adanya gangguan teknologi pada perusahaan, maka segera dijelaskan dan menjadikannya sebagai permasalahan teknis. Apakah perusahaan menganggapnya sebagai permasalahan perusahaan atau mengatakan ini termasuk persoalan pasar (setuju/tidak?).
56 %
5. Pendatang baru telah mengeksploitasi kesempatan, dimana ketidakpastian meliputi pangsa pasar dan kebutuhan pelanggan yang diakibatkan oleh tindakan perusahaan.
68 %
10.3. Peranan Manajemen
Korporasi meyakini peranan teknologi dan inovasi dalam memajukan
perusahaan. Forbes menyatakan bahwa peranan teknologi dalam memajukan shareholder
adalah sebagai akibat teknologi. Namun, sulit juga menghitung bagaimana return dapat
diciptakan oleh bagian Research & Development dalam satu korporasi.
Berikut contoh bagaimana perusahaan-perusahaan menyiapkan kebutuhan
teknologinya sejak dari misi perusahaan dirumuskan. Rumusan seperti ini diyakini tidak
saja mendorong motivasi karyawan untuk bekerja lebih keras, akan tetapi memberikan
jaminan kepada stakeholder bahwa mereka memang adalah perusahaan yang mengenali
penggunaan teknologi secara baik.
AT&T : Kami percaya bahwa teknologi adalah mesin yang menjaga kami tetap vital dan
tumbuh. Kultur kami adalah mengembangkan kreativitas, mencari presfektif
yang berbeda dan mengejar kesempatan baru. Kami dengan cepat menyusupkan
teknologi ke dalam pengembangan barang dan jasa kami.
General Mills : Inovasi adalah prinsip daripada pertumbuhan. Menjadi nomor satu
terhadap pesaing maka kami menantang status quo, dan ingin selalu melakukan
eksperimen. Motivasi kami adalah memberikan reward kepada yang berhasil
mengatasi resiko, sementara tidak memberikan penalti kepada mereka yang
tidak berhasil dalam melakukan ide.
Gerber : Misi akan dapat dicapai dengan tetap melakukan investasi dalam barang dan
jasa; teknologi; inovasi dan penelitian dalam bidang nutrisi, perawatan, dan
pengembangan.
Gile : Kami akan berinvestasi dan menguasai teknologi vital yang menjadi kategori
keberhasilan.
Hallmark : Kami percaya kepada kreativitas dan kualitas – dalam konsep, produk dan
pelayanan kami, penting untuk keberhasilan kami.
Intel : Untuk berhasil kami harus mempertahankan lingkungan inovasi. Kami akan
mengembangkan perubahan, tantangan terhadap status quo, mendengarkan
kepada seluruh ide dan pandangan, mendorong dan memberi hadiah kepada
penangan resiko, dan belajar dari keberhasilan dan kesalahan.
Sony : Kunci keberhasilan dalam semua hal adalah sains dan teknologi dimana untuk
seluruh pemasar tidak pernah mengikuti apa yang pernah dilakukan oleh orang
lain. Konsep kami selalu adalah memberikan kenyamanan baru, metode baru,
keuntungan baru kepada pelanggan dengan teknologi kami.
Peranan manajemen dalam hal ini bukan hanya mendorong terciptanya produk
baru, akan tetapi juga menciptakan sistem yang menjamin bahwa produk yang
dikembangkan akan menggunakan teknologi yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan. Artinya perspektif pengembangan teknologi yang digunakan oleh
korporasi tidak saja dari sisi produk, akan tetapi harus mempertimbangkan kenyamanan
dan kebutuhan pelanggan.
10.4. Memantau Lingkungan
Perusahaan akan terus-menerus memantau perubahan lingkungan sehingga
dapat memantau faktor eksternal dan mengidentifikasi lingkungan dalam memanfaatkan
pengembangan produksi perusahaan.
Pengembangan Teknologi
Motorolla menyediakan secara khusus intelijen mereka dalam menyiapkan
teknologi yang layak diadopsi; teknologi yang sedang berkembang, dimana Motorolla
dapat menyusun “technology roadmap” (rute perkembangan teknologi) sehingga bisa
bekerjasama dengan produk baru mereka. Dalam hitungan ini mereka dapat menghitung
berapa biaya yang dikeluarkan, keuntungan yang akan didapat, dan bagian mana dari
teknologi yang dikembangkan yang merupakan bagian daripada kompetisi. Salah satu
cara yang ditempuh oleh pengusaha besar adalah dengan menyediakan R&D melekat
pada korporasinya.
Dampak Stakeholder Terhadap Inovasi
Berbagai stakeholder seperti: konsumen, pemasok, dan distributor adalah
sumber daripada segala bentuk perubahan dan perbaikan. Kelompok ini harus mendapat
keuntungan maksimal dari teknologi yang sedang dikembangkan.
Lead User
Lead user adalah perusahaan, organisasi atau individu yang berada di gugus
depan dan menentukan trend, mereka mempunyai kepentingan dan biasanya berada di
atas pemakai rata-rata. Biasanya untuk alat-alat kesehatan, rumah sakit menjadi lead user.
Lead team di suatu perusahaan biasanya berjumlah dari 4-6. Proses yang ditempuh
biasanya terdiri dari:
1. Meletakkan dasar : Mengidentifikasi pasar sasaran dan bentuk inovasi yang
diinginkan.
2. Menentukan trend : Mengidentifikasi teknologi yang sedang berkembang dan
kemudian menentukan batasan teknologi yang akan digunakan.
3. Mengidentifikasi lead user : Tim menentukan orang atau kelompok yang
mengerti akan teknologi yang sedang dikembangkan dan mengerti kebutuhan
mereka.
4. Mengembangkan penyelesaian : Tentukan workshop selama 2-3 hari untuk
beberapa kelompok orang perihal teknologi yang sedang dikembangkan.
Market Research
Cara yang paling klasik dan tradisional dalam memahami tuntutan pasar adalah
dengan membuat riset pasar. Dalam hal ini harus selalu dibedakan antara teknologi yang
diturunkan dari keinginan pelanggan dengan kebutuhan pasar yang sesungguhnya.
Artinya bagaimanapun perusahaan harus selalu dapat mengindentifikasi produk baru
mana yang dapat menghasilkan pendapatan pada perusahaan.
Contoh : Ford kurang percaya adanya pasar karena produk tidak muncul.
Industri mobil sangat mempercayai nilai historis bahwa didapat pangsa pasar
yang besar untuk industri mobil. Kami tidak dapat membuktikan bahwa ada
pasar untuk minivan karena tidak ada catatan sejarah untuk produk seperti itu.
Di Detroit, sejumlah dana telah dikeluarkan untuk mengembangkan produk
yang telah ada, dan sejumlah dana telah dikeluarkan dalam survei selera
konsumen atas produk yang ada. Dalam 10 tahun terakhir tidak satupun dari
ibu rumah tangga yang menanyakan produk minivan.
Percaya kepada konsumen memang hal yang baik. Adanya customer driven
tentunya mengajarkan perusahaan untuk selalu memasang telinga terhadap kebutuhan
pelanggan. Akan tetapi terlalu mempercayai apa yang dibutuhkan pelanggan saja,dapat
menghambat berkembangnya teknologi yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan. Dalam kaitan ini dikenal adanya technological
discontinuity. Ini menunjukkan bahwa kegagalan perusahaan pemimpin dalam hal
mengembangkan teknologi bukan karena mereka tidak menguasai teknologi akan tetapi
karena mereka terlalu mendengar apa yang dibutuhkan pelanggan mereka atas produk
yang telah ada.
Percobaan Produk Baru
Perusahaan yang telah mengadopsi teknologi baru pada barang dan jasa tertentu
dapat memilih sasaran tertentu pada pasar; kemungkinan mana yang berhasil dan tidak
berhasil. Seiko misalnya; melakukan percobaan dengan cara yang sederhana. Seiko
menghasilkan beratus model jam tangan yang diperkenalkan kepada pelanggan.
Kemudian model yang mengalami pertumbuhan pesat dipilih untuk dikembangkan.
Sementara Microsoft dikenal dengan kemampuannya merubah arah pemakaian
peralatan dalam komputer. Ketika Microsoft membeli DOS (Disk operating system)
kemudian mengintegrasikannya ke dalam program Windows maka terjadi revolusi
pemakaian dalam PC. DOS akhirnya hanya digunakan untuk mengaktifkan Windows,
dan lebih dari itu Micosoft mengintegrasikan Windows dengan Internet Explorer
sehingga terjadi integrasi pemakaian. Dengan cara seperti ini dia dapat bersaing dengan
Netscape. Walau harus dicatat bahwa sekarang sedang terjadi peperangan yang kuat
antara Windows dengan Linux; antara pemakai yang senang membuat perencanaan
kebutuhannya dengan yang disediakan; antara Linux dengan Micosoft.
10.5. Lingkungan Internal
Berbagai pertanyaan dapat diajukan sehubungan dengan kondisi internal
perusahaan:
1. Apakah perusahaan mengembangkan sumberdaya baru untuk menerapkan
ide baru.
2. Apakah manajer memperkenankan percobaan terhadap barang dan jasa
baru.
3. Apakah perusahaan mentolerir adanya kesalahan.
4. Apakah pelanggan menginginkan sesuatu yang baru atau sesuai dengan
kebutuhan mereka.
5. Apakah mudah membentuk tim proyek.
Isu Alokasi Sumberdaya
Setiap pengembangan teknologi selalu berkaitan dengan pertanyaan seberapa
besar dana yang harus dialokasikan. Biasanya dana yang akan dialokasikan ditentukan
terlebih dahulu, biasanya 5 persen dari total penjualan.
Di samping isu dana, isu waktu memasarkan juga menjadi permasalahan. Dalam
isu ini terkandung persoalan bahwa bagaimanapun teknologi pada akhirnya tidak lepas
dari pemasalahan ditiru. Oleh karena itu selalu dipertimbangkan kapan baiknya
memperkenalkan ke pasar dan berapa lama rentang waktu yang dibutuhkan untuk tetap
menjaga bahwa teknologi tidak dapat ditiru. Kalaupun ditiru sudah dipersiapkan langkah
untuk mengantisipasinya.
Product Versus Process R&D
Dalam perusahaan mungkin muncul permasalahan apakah mengutamakan
perbaikan sarana produksi atau memperkenalkan inovasi pada produk baru. Artinya,
memperbaiki fasilitas produksi (fasilitas manufaktur) juga dapat dilakukan untuk
meningkatkan pendapatan. Dalam hal ini diyakini ada hubungan antara aliran kas masuk
dengan inovasi dalam produk.
Sumber Teknologi
Sumber teknologi dapat dibeli maupun dibuat. Dalam mempertimbangkan
apakah teknologi dibeli ataukah dibuat harus dipertimbangkan siklus teknologi yang akan
digunakan. Dalam hal menghadapi technology discontinuity maka perusahaan dapat
mempertimbangkan untuk membeli saja daripada membuatkan.
Membeli teknologi, outsourcing technology dapat dilakukan apabila;
1. Teknologi berkontribusi rendah terhadap competitive advantage perusahaan.
2. Pemasok mempunyai teknologi yang tepat.
3. Teknologi pemasok lebih baik dan lebih murah sehingga mudah untuk
diintegrasikan dengan sistem yang telah ada.
4. Strategi perusahaan didasarkan kepada sistem rancangan, pemasaran, distribusi,
dan pelayanan tidak kepada manufaktur.
5. Proses pengembangan teknologi membutuhkan keahlian khusus
6. Proses pengembangan teknologi membutuhkan orang dan sumberdaya yang baru.
Pemakaian suatu paket teknologi tidak lepas dari pertimbangan bagaimana
dampaknya terhadap produk maupun penerimaan yang diperoleh. Kaitan ini dapat dilihat
pada gambar berikut.
Time
CashFlow
Innovation Cycle Time
ProfitOpportunityOccurs
ProjectActivityBegins
OpportunityIs Perceived
BreakevenTime
FirstCustomers
Are Satisfied
ProjectBecomes
Extinct
ProductDefinitionand Plans
Freeze
Product IsReleased toProduction
(MostlyProductR&D)
(MostlyProcess
R&D)
PositiveCashFlow
NegativeCashFlow
Net
Period
Time
CashFlow
Innovation Cycle Time
ProfitOpportunityOccurs
ProjectActivityBegins
OpportunityIs Perceived
BreakevenTime
FirstCustomers
Are Satisfied
ProjectBecomes
Extinct
ProductDefinitionand Plans
Freeze
Product IsReleased toProduction
(MostlyProductR&D)
(MostlyProcess
R&D)
PositiveCashFlow
NegativeCashFlow
Net
Period
Gambar 10.1. Pertimbangan Pemakaian Suatu Paket Teknologi
Sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 10.1., tahapan inovasi ataupun
pemakaian teknologi baru untuk menghasilkan satu produk tidak serta-merta
mendatangkan penerimaan yang memadai bagi perusahaan; artinya aliran kas masih
negatif. Setelah fase ini dilewati barulah perlahan-lahan perusahaan mendapatkan aliran
kas yang memadai sehingga dapat menerima keuntungan. Akan tetapi tiba masanya
penggunaan teknologi juga akan berakhir pada keuntungan yang menurun, sampai
memaksa perusahaan menggunakan atau mengupayakan penggunaan teknologi yang baru
lagi.
10.6. Pentingnya Kompetensi Teknologi
Perusahaan yang melakukan akuisisi biasanya mengalami kendala ketika
mereka tidak mempunyai kemampuan dalam pengembangan teknologi yang akan
digunakan dalam proses produksi. Perusahaan seperti ini harus mempunyai kemampuan
absorpsi (absorptive capacity); kemampuan perusahaan untuk menilai, mengasimilasi
dan menggunakan pengetahuan luar yang baru agar perusahaan dapat meningkatkan
kapasitas dan produktivitasnya. Sementara itu perusahaan yang membeli teknologi harus
mempunyai kemampuan untuk menggunakannya (technological competence) agar dapat
dipergunakan.
Implementasi Strategi
Perusahaan yang berencana menerapkan suatu teknologi harus memastikan
bahwa sistem dan budaya perusahaan sesuai dengan teknologi tersebut. Dana yang
tersedia harus menjamin pemakaian teknologi dimaksud, sementara proses yang ada juga
harus diperbaiki, dan inovasi yang akan dilakukan harus berinteraksi dengan perusahaan
secara keseluruhan.
Ada 6 tahapan yang harus dilalui:
1. Penciptaan ide. Konsep produk baru harus terdefenisikan secara jelas.
2. Konsep skrining. Teknik skrining jelas harus dilakukan untuk menguji validitas
dan kesempatan pasar dari pemakaian teknologi baru. Studi pendahuluan
dilakukan guna mengidentifikasi kesempatan yang akan diperoleh.
3. Rancangan awal. Rancangan awal produk yang akan diperkenalkan harus
mendapat spesifikasi yang jelas.
4. Membangun prototipe dan pengujian. Keberfungsian produk harus dihasilkan
untuk berbagai pengujian yang akan dilakukan.
5. Rancangan final dan percontohan produk. Rancangan awal dan produk akhir
dalam jumlah terbatas dihasilkan guna melakukan uji pasar yang akan dilakukan
oleh para pemasar.
6. Pengembangan bisnis baru. Seluruh komponen perusahaan harus terdorong
untuk memperkenalkan produk baru ke pasar.
10.7. Mengembangkan Kultur Entrepreneur Yang Inovatif
Manajemen harus mampu mengembangkan kultur yang dapat mendorong
terciptanya inovasi dalam perusahaan. Roger mengungkapkan ciri-ciri organisasi yang
mempunyai kultur inovatif:
1) Sikap positif terhadap perubahan
2) Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi
3) Kompleksitas
4) Stuktur informal
5) Keterhubungan
6) Organizational slack (sumberdaya yang tidak digunakan)
7) Ukuran yang besar
8) Sistem yang terbuka.
Perusahaan yang banyak dikenal berhasil menggunakan teknologi seperti 3M
dan Texa Instrument, diakui mempunyai kultur yang berbeda. Untuk perusahaan-
perusahaan ini didapat tahapan sebagai berikut:
Pertama. Karyawan lebih didedikasikan kepada satu proyek khusus daripada
perkembangan teknologi secara umum.
Kedua. Seluruh karyawan lebih terfokus bertanggung-jawab terhadap proses
penemuan teknologi secara keseluruhan.
Ketiga. Kelompok merupakan bagian yang terpisah dari perusahaan secara
keseluruhan, sehingga lebih independen, bebas dari tekanan jangka pendek, diberi
imbalan yang berbeda, kelayakannya berbeda, dan mempunyai akses kepada
pengambil keputusan.
Organisasi Untuk Inovasi: Entrepreneur Korporasi
Suatu organisasi selayaknyalah mampu melahirkan inovasi. Guth dan Ginsburg
menamai inovasi ini sebagai “kelahiran bisnis baru dalam organisasi yang telah ada yaitu
inovasi internal; dan transformasi organisasi melalui pembaharuan ide kunci yang
dibangun yaitu pembaharuan strategis”. Perusahaan yang ingin membangun inovasi dan
kreatifitas haruslah melakukan perubahan terhadap organisasinya.
Burgelman menunjukkan adanya dua hal yang dipertimbangkan dalam
penggunaan strategi;
1) Kepentingan strategis bisnis baru terhadap korporasi ataupun perusahaan
2) Keterhubungan unit-unit organisasi kepda perusahaan.
Bila suatu korporasi mempertimbangkan membuka perusahaan (venture) atau
entrepreneurship yang baru, terdapat berbagai pilihan dengan mempertimbangkan
keterkaitan operasional dan pentingnya strategi. Kombinasi kedua faktor tersebut dapat
berada dalam tiga kondisi yaitu;
berhubungan kuat
sebagian berhubungan
tidak berhubungan
Masing-masing hubungan ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Strategic Importance
Ope
ratio
nal
Rel
ated
ness
Very Important Uncertain Not Important
Unr
elat
ed
3
Special Business Units
6
Independent Business Units
9
Complete Spin – Off
Partl
y R
elat
ed
2
New Product Business Department
5
New Venture Division
8
Contracting
Stro
ngly
R
elat
ed
1
Direct Integration4
Micro New Ventures Department
7
Nurturing and Contracting
Gambar 10.2. Keterkaitan Operasional dan Pentingnya Strategi
Sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 10.2., terdapat dua sisi yaitu
keterkaitan operasional dan pentingnya strategi. Keterkaitan menunjukkan bagaimana
suatu bisnis berkaitan satu sama lain; bilamana terkait maka ketergantungannya tinggi.
Sedangkan pentingnya strategi menunjukkan bagaimana perusahaan melihat masa depan.
Dengan mempertimbangkan hal ini maka didapat berbagai kemungkinan yang
akan dilakukan oleh perusahaan:
1) Direct Integration. Perusahaan baru yang mempunyai keterkaitan erat dengan
perusahaan lain harus menjadi bagian daripada perusahaan yang lebih besar.
Artinya, integrasi menjadi pilihan perusahaan yang demikian, sehingga pilihan
menjadi bagian langsung (direct integration) penting.
2) New Product Business Department. Perusahaan sangat membutuhkan kebutuhan
strategi, akan tetapi operasi perusahaan mempunyai keterkaitan parsial. Oleh
karena itu perusahaan dapat berbagi keahlian dan kapabilitas dalam
mengembangkan produk baru.
3) Special Business Units. Perusahaan tidak mempunyai keterkaitan operasional,
sementara di sisi lain perusahaan mempertimbangkan pentingnya strategi, oleh
karena itu perusahaan mempunyai pilihan mendirikan special business unit.
4) Micro New Venture Department. Korporasi dalam hal ini mempertimbangkan
bahwa barang dan jasa yang dihasilkan berkaitan erat, namun belum ditemui
apakah ada kaitan pentingnya dengan strategi. Oleh karena itu korporasi
biasanya membentuk devisi kecil, digunakan untuk menggodok berbagai
kepentingan penemuan ide.
5) New Venture Division. Perusahaan hanya berkaitan sebahagian dengan korporasi
sedangkan kepentingan strategi tidak jelas maka pilihannya adalah membentuk
devisi baru.
6) Independent Business Unit. Sama sekali kegiatan operasional perusahaan tidak
terkait dengan korporasi, sementara pentingnya strategi tidak penting. Maka
pilihan korporasi adalah menjadikan perusahaan baru menjadi independent
business unit.
7) Nurturing and Contracting. Perusahaan mempunyai keterkaitan dengan
korporasi, akan tetapi secara strategi tidak mempunyai kaitan maka pilihannya
dapat berupa memisahkan perusahaan dari korporasi, akan tetapi korporasi tetap
memberikan dukungan kepada perusahaan baru tersebut.
8) Contracting. Keterkaitan operasional perusahaan dengan korporasi kecil, maka
pilihannya dapat menjadikan perusahaan baru menjadi kontraktor. Akan tetapi
dengan satu catatan bahwa perusahaan baru tetap memberikan nilai tambah
kepada korporasi secara keseluruhan.
9) Complete Spin-Off. Keterkaitan operasional perusahaan tidak ada sama sekali
dengan korporasi, sementara kepentingan strategi juga tidak penting, maka
perusahaan baru yang seperti ini lebih baik berada di luar korporasi sama sekali.
Top Related