BAB IV
ANALISIS NOVEL MATA RANTAI YANG HILANG
KARYA AGATHA CRISTIE
A. Penyajian Data
1. Riwayat Pengarang
Dame Agatha Mary Clarissa Christie, DBE (15 September 1890–12
Januari 1976), adalah seorang penulis fiksi kriminal Inggris. Dia juga menulis
kisah-kisah roman dengan nama Mary Westmacott.
Agatha Christie adalah penulis kisah misteri paling terkenal di dunia dan
pengarang yang karyanya paling laku sepanjang masa. Buku- bukunya telah
35
36
terjual sebanyak lebih dari satu miliar eksemplar dalam bahasa Inggris dan satu
miliar lagi dalam 45 bahasa asing (hingga 2003). Sebagai contoh
kepopulerannya yang luas, dia adalah penulis paling laris di Perancis, dengan
lebih dari 40 juta eksemplar novelnya terjual dalam bahasa Perancis (hingga
2003) dibandingkan dengan 22 juta untuk Émile Zola, saingan terdekatnya.
Christie menerbitkan lebih dari 80 novel dan sandiwara teater yang
kebanyakan merupakan kisah detektif dan misteri ruangan tertutup, banyak
daripadanya yang berkisah mengenai salah satu tokoh serialnya, Hercule Poirot
atau Miss Marple. Dia adalah seorang tokoh besar dalam fiksi detektif untuk
keberhasilan komersilnya dan inovasinya dalam genre tersebut. Meskipun dia
suka mempersulit kisahnya dengan teka-teki yang lain dari umumnya, dia juga
sangat teliti dalam "bermain adil" terhadap para pembacanya dengan
memastikan bahwa semua informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan
teka-tekinya diberikan. Salah satu karya awalnya, "Pembunuhan atas Roger
Ackroyd", terkenal untuk akhir ceritanya yang mengejutkan.
Lahir dengan nama Agatha Miller, pernikahan pertamanya yang tidak
bahagia terjadi pada 1914 dengan Kolonel Archibald Christie, seorang
penerbang dalam Korps Penerbang Kerajaan Inggris ("Royal Flying Corps").
Pasangan ini mempunyai seorang putri, Rosalind Hicks dan bercerai pada 1928.
37
Pada masa Perang Dunia II dia bekerja sebagai seorang apoteker, pekerjaan
yang memengaruhi karyanya; banyak dari pembunuhan dalam kisah-kisahnya
dilakukan dengan racun.
Pada Desember 1926 dia menghilang selama sebelas hari dan
menimbulkan suatu keributan dalam pers. Mobilnya ditemukan dibiarkan
kosong di sebuah lubang kapur. Dia akhirnya ditemukan sedang tinggal di
sebuah hotel di Harrogate, di mana dia mengatakan bahwa dia telah mengalami
amnesia yang disebabkan gangguan urat syaraf setelah kematian ibunya dan
masalah dalam perkawinan pertamanya. Ada yang berpendapat bahwa ini
hanyalah sebuah aksi publisitas saja.
Pada 1930 dia menikahi Sir Max Mallowan, seorang ahli arkeologi
Inggris, dan perjalanannya dengannya ke Timur Tengah memberinya ide untuk
beberapa latar belakang novel-novelnya. Novel-novel lainnya mengambil lokasi
di Torquay, Devon, di mana di dilahirkan.
Sandiwara panggungnya "The Mousetrap" memegang rekor sebagai sandiwara
dengan masa putar terpanjang di London,—sejak dimulai pada 25 November
1952 hingga sekarang ia telah diputar lebih dari 20.000 kali.
Pada 1971 dia dianugerahi gelar "Dame Commander of the British Empire".
38
Berikut adalah daftar karyanya yang disertai nama versi bahasa Indonesianya
jika ada:
1920 The Mysterious Affair at Styles (buku pertamanya, yang memperkenalkan Hercule Poirot) – Pembunuhan di Styles
1922 The Secret Adversary (memperkenalkan Tommy and Tuppence) – Musuh Dalam Selimut
1923 Murder on the Links – Lapangan Golf Maut 1924 The Man in the Brown Suit – Pria Bersetelan Cokelat 1925 The Secret of Chimneys – Rahasia Chimneys 1926 The Murder of Roger Ackroyd – Pembunuhan atas Roger Ackroyd 1927 The Big Four – Empat Besar 1928 The Mystery of the Blue Train – Misteri Kereta Api Biru 1929 Partners in Crime – Pasangan Detektif 1929 The Seven Dials Mystery – Misteri Tujuh Lonceng 1930 The Murder at the Vicarage (memperkenalkan Jane Marple) –
Pembunuhan di Wisma Pendeta 1930 The Mysterious Mr Quin (memperkenalkan Mr Harley Quin) – Mr
Quin yang Misterius 1931 The Sittaford Mystery – Misteri Sittaford 1932 Peril at End House – Hotel Majestic 1933 The Hound of Death – Anjing Kematian 1933 Lord Edgware Dies – Matinya Lord Edgware 1934 Murder on the Orient Express – Pembunuhan di Atas Orient
Express 1934 Parker Pyne investigates – Parker Pyne Menyelidiki 1934 The Listerdale mystery 1935 Three Act Tragedy – Tragedi Tiga Babak 1935 Why Didn't They Ask Evans? – Pembunuh di Balik Kabut 1935 Death in the Clouds (pertama kali terbit dengan judul Death in the
Air) – Maut di Udara 1936 The A.B.C. Murders – Pembunuhan ABC 1936 Murder in Mesopotamia – Pembunuhan di Mesopotamia 1936 Cards on the Table – Kartu-Kartu di Meja 1937 Death on the Nile – Pembunuhan di Sungai Nil 1937 Dumb Witness – Saksi Bisu 1938 Appointment with Death – Perjanjian dengan Maut 1939 Ten Little Niggers (juga terbit dengan judul And Then There Were
None, Ten Little Indians) – Sepuluh Anak Negro 1939 Murder is Easy – Membunuh Itu Gampang 1939 Hercule Poirot's Christmas – Pembunuhan di Malam Natal
39
1941 Evil Under the Sun – Pembunuhan di Teluk Pixy 1941 N or M? – N atau M? 1941 One, Two, Buckle My Shoe – Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya 1942 The Body in the Library – Mayat dalam Perpustakaan 1942 Five Little Pigs (juga terbit dengan judul Murder in Retrospect) –
Mengungkit Pembunuhan 1942 The Moving Finger – Pena Beracun 1944 Towards Zero – Menuju Titik Nol 1944 Sparkling Cyanide – Kenangan Kematian 1945 Death Comes as the End – Ledakan Dendam 1946 The Hollow – Rumah Gema 1947 The Labours of Hercules – Tugas-tugas Hercules 1948 There is a Tide (juga terbit dengan judul Taken at the Flood) –
Mengail di Air Keruh 1949 Crooked House – Buku Catatan Josephine 1950 A Murder is Announced – Iklan Pembunuhan 1951 They Came to Baghdad – Mereka Datang ke Bagdad 1952 Mrs McGinty's Dead – Mrs McGinty Sudah Mati 1953 A Pocket Full of Rye – Misteri Burung Hitam 1953 After the Funeral (juga terbit dengan judul Funerals are Fatal) –
Setelah Pemakaman 1955 Hickory Dickory Dock (juga terbit dengan judul Hickory Dickory
Death) – Pembunuhan di Pondokan Mahasiswa 1955 Destination Unknown – Menuju Negeri Antah Berantah 1956 Dead Man's Folly – Kubur Berkubah 1957 4.50 from Paddington (juga terbit dengan judul What Mrs.
McGillycuddy Saw!) – Kereta 4.50 dari Paddington 1957 Ordeal by Innocence – Mata Rantai yang Hilang 1959 Cat Among the Pigeons – Kucing di Tengah Burung Dara 1961 The Pale Horse 1962 The Mirror Crack'd from Side to Side – Dan Cermin Pun Retak 1963 The Clocks – Mayat Misterius 1964 A Caribbean Mystery – Misteri Karibia 1965 At Bertram's Hotel – Hotel Bertram 1966 Third Girl – Gadis Ketiga 1967 Endless Night 1968 By the Pricking of My Thumbs – Rumah di Tepi Kanal 1969 Hallowe'en Party – Pesta Halloween 1970 Passenger to Frankfurt – Penumpang ke Frankfurt 1971 Nemesis – Nemesis 1972 Elephants Can Remember – Gajah Selalu Ingat
40
1973 Postern of Fate (kisah terakhir Tommy and Tuppence, novel terakhir Christie) – Gerbang Nasib
1974 Poirot's Early Cases – Kasus-Kasus Perdana Poirot 1975 Curtain (kasus terakhir Poirot, ditulis empat dekade sebelumnya) –
Tirai 1976 Sleeping Murder (kasus terakhir Miss Marple, ditulis empat dekade
sebelumnya) – Pembunuhan Terpendam
Karya bersama:
1931 The Floating Admiral ditulis dengan G. K. Chesterton, Dorothy L. Sayers dan anggota lain Detection Club.
Karya di bawah nama Mary Westmacott:
1. 1930 Giant's Bread2. 1934 Unfinished Portrait Novel3. 1947 The Rose and the Yew Tree4. 1952 A Daughter's a Daughter5. 1956 The Burden
2. Identitas Novel
Judul : Mata Rantai yang Hilang
Judul Asli : Ordeal by Innocence
Penulis : Agatha Christie
Diterjemahkan : Suwarni. AS
Penertbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan dan Tahun Terbit : Cetakan Ke Dua 2002
Kota Terbit : Jakarta
Warna Sampul : Biru Tua
Tebal Buku : 379 halaman
41
3. Sinopsis Novel Mata Rantai yang Hilang Karya Agatha Cristie
Jacko Argyle dituduh membunuh ibunya yaitu Mrs. Rachel Argyle dan
dipenjarakan. Di penjara dia meninggal. Dua tahun kemudian muncul
seseorang yang menggoncang kedamaian dalam rumah tangga Argyle
berkenaan dengan kasus pembunuhan Mrs. Rachel Argyle.
Keinginan Dr. Calgary untuk segera menemui Keluarga Argely akhirnya
terpenuhi, ia berjalan menuju gerbang Sunny Point tempat keluarga Leo Argely
berada. Namun pertemuannya dengan keluarga Argely tidak seperti
harapannya, di luar dugaan keluarga Argely menolak kenyataan bahwa Jacko
bukanlah pembunuh ibunya. Atas reaksi yang ia dapat dengan pernyataan yang
dia sampaikan sebagai alibi tentang keberadaan Jacko ketika terjadi kasus
pembunuhan terhadap Mrs. Rachel Argely, Dr Calgary merasa bersalah dan
bingung karena dengan demikian kasus Jacko di buka kembali dan
kemungkinan malah akan menimbulkan konflik dan saling mencurigai antara
anggota keluarga Argely. Tadinya dia menduga bahwa keluarga Argely akan
senang mendengar berita darinya, namun ternyata kehadirannya malah memicu
konflik-konflik baru di dalam keluarga Argyle.
Dr. Arthur Calgary merasa bertanggung jawab atas kasus Jacko serta
reaksi yang ia peroleh dari Keluarga Argyle. Apalagi ketika ia mendengar
ungkapan dari Hester putri dari Leo Argyle yang menyatakan ”.. yang penting
bukan yang bersalah, yang tidak bersalahlah yang penting.” Hal ini
42
menjelaskan bahwa akan berdampak besar bagi orang-orang yang tidak
bersalah dalam keluarga Argyle dalam kasus pembunuhan ini. Maka Dr.
Calgary pun berusaha mencari tahu tentang kehidupan keluarga Argyle untuk
mencari mata rantai yang hilang akan kasus pembunuhan Mrs. Rachel Argyle.
Namun betapa terkejutnya dia, ketika mengetahui bahwa seluruh anak-anak
Argyle adalah anak angkat bukan anak kandung.
Dengan dibukanya kasus Jacko, maka seluruh anggota keluarga Argyle
berkumpul di Sunny Point. Karena kembali akan dilakukan penyidikan ulang
yang dilakukan Inspektur Huish.
Mary Argyle yang sangat pandai menyembunyikan perasaannya dia bersama
suaminya yang lumpuh Philip Durrant, Michael yang berwatak keras dan
pemberontak, Christina seorang gadis yang berpenampilan tenang, Hester yang
tampak tidak selalu percaya diri. Selain itu Gwenda Vaughan sekretaris pribadi
Leo Argyle yang cekatan dan ramah dan Kirsten Lindstrom seorang perawat
dan pengurus rumah tangga Keluarga Argyle yang kaku.
Masing-masing anggota keluarga Argyle, mempertahankan alibinya hal
ini membuat Inspektur Huish mengalami kesulitan dalam mencari motif akan
kasus kematian Mrs. Argyle. Di satu sisi siapa yang ingin membunuh Mrs.
Arglye seorang wanita yang penuh perhatian yang telah banyak melakukan
kebaikan dengan mendirikan berbagai badan amal serta kekayaannya pun di
bagikan dengan rata melalui badan Trust kepada masing-masing anaknya
43
termasuk suami, sekretaris, bahkan mantan perawatnya yaitu Kirsten
Lindstrom.
Konflik dan permasalahan dari masing-masing anggota keluarga pun
timbul kembali, ternyata pribadi masing-masing memiliki perasaan yang
hampir sama terhadap Mrs. Argyle ketika masih hidup yaitu adanya perasaan
kebencian dan tertekan yang disembunyikan. Di balik perhatian yang
berlebihan yang dilakukan Mrs. Arglye terhadap anak-anak angkatnya ternyata
tersimpan sikap mengatur dan ingin mengendalikan, sehingga bukan
kebahagiaan yang mereka peroleh tetapi berbagai tekanan sehingga terjadinya
pemberontakan. Hal ini pun dapat dicermati oleh Calgary ditambah dengan
informasi yang dia peroleh dari Dr. Mac Master, seorang pensiunan dokter yang
cukup bertahan lama menangani keluarga Rachel dan Leo Argyle. Demikian
juga dari Mr. Marshall pengacara keluarga Argyle yang turut andil dalam
pembagian harta bagi anggota keluarga Argyle. Dr. Calgary dapat melihat telah
terjadi banyak konflik batin pada masing-masing angota keluarga Argyle,
khususnya yang terjadi pada anak-anak angkat Rachel Argyle. Temasuk juga
dengan perbuatan Jacko sejak dia masih kecil hingga akhir hidupnya.
Hester yang labil mulai merasa tidak aman tinggal berada di Sunny Point,
apalagi dia mulai merasa ketidak cocokan dengan Dr. Douglas Craig
kekasihnya yang ternyata menduga bahwa dialah yang membunuh ibunya. Hal
44
ini membuat Hester merasa frustasi dan tersirat di pikirannya untuk melakukan
bunuh diri.
Sementara Christina dibalik ketenangannya dia menyembunyikan
sesuatu, dia seperti tahu akan sesusatu yang berhubungan dengan kematian
Rachel Argyle, bahkan dia menduga Micky-lah yang membunuh Rachel
Argyle. Namun dia tidak dapat membuktikannya. Dia menyayangkan akan
kematian ibu tirinya, tak ada rasa benci dan sayang di hatinya dia merasa
bersyukur karena telah diberikan kehidupan oleh ibu tirinya. Berbeda dengan
halnya Micky, dia selalu memberontak awalnya dia tidak dapat menerima
apapun yang diberikan ibu tirinya, namun kini dia merasa berterima kasih atas
apa yang telah diberikan oleh ibu tirinya. Namun terlambat untuk
mengucapkannya.
Gwenda, dengan dibukanya kasus kematian Rachel merasa tertekan
karena dengan demikian tertundalah sudah rencana pernikahannya dengan Leo
Argyle. Ada rasa kekecewaan dan benci di hatinya, namun dia tidak bisa
berbuat apapun karena Leo telah memutuskan untuk menunda rencana
pernikahan mereka.
Sementara itu Phillip Durant, suami dari Mary merasa penasaran dengan
dibukanya kembali kasus kematian ibu mertuanya. Dia mulai mencari tahu dan
menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi di rumah itu saat terjadinya
pembunuhan. Dia tidak sadar bahwa hal itu akan membahayakan nyawanya,
45
bahkan istrinya pun sudah memperingatkan akan bahaya tersebut. Dia telah
melakukan berbagai pertanyaan kepada anggota keluaraga yang dia temui,
diantaranya, istrinya sendiri, Hester, juga Kirsten. Setiap pertanyaannya terlalu
mendesak setiap sehingga membuat tidak nyaman bagi yang orang yang
diberikan pertanyaan, termasuk Kirsten. Philip merasa bahwa Kirsten telah
menyembunyikan sesuatu, dia tengah melindungi seseorang dalam hal kasus
pembunuhan ini.
Dr. Calgary telah mengalami kemajuan dalam penyelidikan yang
dilakukannya. Dia telah bertemu dengan janda Jacko yaitu Maureen, dari dialah
dia bisa memahami karakter Jacko yang sebenarnya. Bagimana Jacko bisa
menaklukan wanita bahkan memperalatnya. Kemudian dia bertemu juga
dengan salah satu korban Jacko seorang wanita yang lebih pantas dipanggil
ibunya. Dari sini Arthur Calgary mulai memperoleh suatu titik terang walaupun
belum mempunyai cukup bukti yang kuat.
Kematian Philip mengejutkan semuanya, ditambah Tina juga menjadi
korban telah ditikam seseorang. Semua orang di dalam rumah mengarah kepada
Micky sebagai pelakunya karena di saku jasnya telah ditemukan pisau
berlumuran darah sehingga dia ditahan untuk diintrogasi. Sementara Arthur
Calgary tidak yakin bahwa Micky pelakunya. Maka dia datang menemui
keluarga Argyle untuk membuka mata rantai kasus pembunuhan Mrs. Rachel,
Philip serta Tina yang masih terbaring di rumah sakit. Kata-kata Tina ketika
46
siuman di rumah sakit disimpannya dalam ingatan Calgary “cangkirnya
kosong….merpati di puncak tiang…”. Tina sebagai saksi dan kunci dari teka
teki ini serta pernyataan Maureen akan sifat Jacko. Kini Calgary tahu siapa
pelaku sebenarnya.
Kirsten Lindstrom mulai panik ketika Calgary dengan tenang
menguraikan rencana Jacko saat akan membunuh ibunya dan dia telah dibantu
oleh seseorang yang rela mengorbankan dirinya yaitu Kirsten Lindstrom. Hal
itu ditolak mentah-mentah oleh Kirsten, namun Calgary telah menguraikan
hingga sedetail mungkin juga tentang Maureen yang membuat Kirsten yang
semula mencintai dan mau berbuat apapun untuk Jacko berubah pikiran
menjadi membenci Jacko. Jacko lah otak dari pembunuhan ini tapi pelakunya
tak lain adalah Kirsten Lindstrom. Hal ini diperkuat dengan kesaksian Tina
yang malam kejadian itu mendengar rencana pembunuhan yang akan dilakukan
juga ketika dia ditikam seseorang karena Tina melihat keanehan atas kematian
Philip. Pelaku itu adalah Kirsten Lindstrom yang selalu menyanyikan lagu “…
merpati di puncak tiang…”
Dr. Arthur Calgary telah menemukan mata rantai yang hilang, dia melihat
kasus pembunuhan ini berdasarkan motif nafsu, yaitu perasaan cinta, diperalat
dan kebencian.
47
4. Analisis Struktur Novel “Mata Rantai yang Hilang” karya Agatha Christie
Analisis struktural karya sastra, yang dalam hal ini fiksi, dapat dilakukan
dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendiskripsikan fungsi dan hubungan
antar unsur intrinsik fiksi yang bersangkutan. Mula-mula diidentifikasi
deskripsikan, misalnya, bagaimana keadaan peristiwa-peristiwa tema, tokoh
dan penokohan serta alur. Pada dasarnya analisis struktural bertujuan
memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur
karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah novel secara
menyeluruh.
Secara struktural data yang telah dikumpulkan oleh penulis adalah
sebagai berikut :
4.1 Tema
Tema merupakan ide cerita dan perwujudan dari pikiran manusia
dan menjadi bagian penting dalam dasar pembuatan fiksi. Dalam novel
“Mata Rantai yang Hilang” tentang misteri kasus pembunuhan yang
penuh teka teki dan sulit di duga merupakan salah satu ciri khas dari karya-
karyanya Agatha Christie.
Novel ini mengisahkan suatu kasus pembunuhan yang sudah lama
terjadi yang ternyata tidak dilakukan secara langsung oleh pelaku
pembunuhan yaitu Jacko Algyre yang kembali dibuka kasusnya karena
kesaksian seorang tokoh ilmuwan yaitu Dr. Arthur Calgary. Novel ini
48
penuh dengan konflik batin dari para pelakunya diantaranya anggota
keluarga Algyre juga pelaku lainnya yang terlibat dengan keluarga tersebut.
Calgary sebagai saksi dari keberadaan Jacko saat pembunuhan itu
berlangsung merasa bertanggung jawab karena dia tidak hadir sebagi saksi
pada kasus Jacko sampai dia tewas di penjara karena sakit. Namun
kehadiran dia untuk membersihkan nama Jacko bukannya memperbaiki
masalah tapi membuat suatu permasalahan baru sehingga terjadilah
pembunuhan kembali dilingkungan keluarga Algyre.
Telah timbul korban baru bukan saja yang bersalah yang akan
terancam tetapi yang tidak bersalah pun ikut terancam. Hal ini membuat
Calgary semakin merasa bertanggung jawab akan semua kejadian tersebut.
Seperti dalam penggalan cerita berikut :
“Ada orang yang bersalah - dan berhasil lolos. Sedangkan yang lain-lain, yang tak bersalah – tak bisa lolos dan harus menderita.”(halm. 130)
4.2 Perwatakan
Perwatakan merupakan hal yang penting dalam sebuah karya dan
sangat erat hubungannya dengan unsur-unsur yang lain. Berdasarkan
perbedaaan sudut pandang dan tujuan, seorang tokoh dapat saja
dikategorikan kedalam dua tokoh yakni tokoh utama dan tokoh tambahan.
Pada novel Mata Rantai yang Hilang Karya Agatha Christie, terdapat
beberapa penokohan diantaranya:
49
4.2.1 Karakter utama (mayor karakter, protagonis)
Tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang
bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan,
baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Karakter
mayor atau protagonist pada novel ini adalah Arthur Calgary, dia
seorang ahli Geofisika seorang yang memiliki sifat bertanggung jawab
dengan apa yang dia lakukan, di usianya yang 38 tahun dia seorang
yang berpikir dewasa.
Penggalan cerita yang menunjukan bahwa Dr. Calgary seorang yang
bertanggung jawab ketika dia menyatakan rasa penyesalannya atas
kecelakaan yang menimpa dirinya 2 tahun yang lalu sehingga tidak
dapat menjadi saksi bagi Jack Argyle:
“Anda pasti akan menerima laporan lengkap darinya. Dia belum melakukan hal itu karena saya ingin sekali menjadi orang pertama yang membawa berita kebenaran itu kepada anda. Saya merasa itu tanggung jawab yang harus saya lakukan. Saya yakin, anda mengerti bahwa saya merasa bersalah. Kalau saja saya lebih berhati-hati waktu menyebrang jalan…..” (halm. 39)
4.2.2 Karakter pendukung (minor karakter, antagonis).
Sosok tokoh antagonis dalam novel Mata Rantai yang Hilang adalah
Jack Argyle walau pun peran di dalam novel ini hanya berupa nama,
namun karakter dari tokoh Jack ini sangat berpengaruh besar dalam
jalannya kisah misteri pembunuhan. Jack Argyle, anak angkat keluarga
Argyle yang ketiga, ayahnya dipenjara sementara ibunya melarikan
50
diri. Sifat dan karakter yang jahat dan suka mengacau. Hal ini juga
ditekankan oleh dokter keluarga Argyle yang telah bekerja bertahun-
tahun.
“Oh, saya tidak hanya mengingat Jacko. Menurut saya, Jacko itu sudah ada kelainan sejak kecil. Denga istilah modern, anak seperti itu disebut ‘anak yang kacau’. Keluarga Argyle berusaha dengan segenap tenaga untuknya, mereka melakukan segala-galanya yang bisa dilakukan….”(halm. 122-123)
Selain itu ada Kirsten Lindstrom yang menjadi komplotannya Jacko
dan dengan kejam telah membunuh Rachel Argyle, Philip juga nyaris
membunuh Tina.
Karater dari Kirsten adalah seorang wanita yang keras, ketus, dan
kurang ramah. Hal ini tercermin pada kesan pertama ketika dia
berbicara dengan Calgary.
Calgary melihat seraut wajah lain. Seraut wajah datar yang tak bagus. Bila harus melukiskannya, ia akan menyebut wajah itu seperti kue dadar. Wajah itu adalah wajah seorang wanita setengah baya yang rambutnya kelabu kekuningan dan kaku, yang seolah-olah tertempel di kepalanya. Ia mondar-mandir saja menunggu, seperti seekor naga yang berjaga-jaga. (halm. 16)
4.2.3 Karakter pelengkap
Karakter pelengkap dalam novel Mata Rantai yang Hilang, lebih
tepatnya disebut sebagai tokoh pendukung yang berperan juga serta
saling keterkaitan dengan kisah pada novel ini. Diantaranya adalah:
51
Leo Argyle : Kepala keluarga dari keluarga Argyle, suami
dari Rachel Argyle yang terbunuh. Memiliki
karakter yang tenang dan lebih memilih
bersikap diam dan menerima.
Mary Argyle : Putri angkat pasangan Argyle yang pertama.
Berasal dari New York, memiliki sifat tertutup
dan pandai menyembunyikan perasaan.
Michael Argyle : Anak angkat pasangan Argyle yang kedua,
anak dari seorang wanita pemabuk dan sering
berganti pasangan. Michael memiliki sifat
mudah tersinggung dan menentang ibu
angkatnya, dia tidak dapat membedakan
apakah dia membenci ibu kandungnya atau ibu
angkatnya. Namun dalam hati kecilnya dia
merasa kecewa karena ibu kandungnya rela
menukar dirinya dengan beberapa ratus pound.
Christina : Putri angkat pasangan Argyle yang keempat
setelah Jacko. Berasal dari anak pelacur dan
ayah India, dia diserahkan keluarganya kepada
keluarga Argyle. Seorang yang cukup cerdas
52
dan memiliki kemampuan dalam
mengendalikan emosi.
Hester Argyle : Putri angkat pasangan Argyle yang kelima.
Ibunya tidak mampu merawat dia maka Hester
diserahkan. Memiliki sifat kurang percaya diri
dan rendah diri, memberontak tapi selalu gagal
dengan setiap keputusan dan langkah yang dia
ambil.
Philip Durant : Suami dari Mary, seorang yang cukup cerdas.
Dia terkena penyakit Polio sehingga kedua
kakinya lumpuh dan terpaksa menggunakan
kursi roda. Rasa ingin tahunya akan kasus
kematian Rachel Argyle membuat dia menjadi
salah satu korban pembunuhan.
Gwenda Vaughan : Sekretaris keluarga Argyle yang telah bekerja
cukup lama. Cantik, cekatan angun serta
ramah. Dia mencintai Leo Argyle.
Mr. Marshall : Pengacara keluarga Argyle. Karakter dia tidak
terlalu banyak diungkapkan.
Inspektur Huis : Seorang perwira polisi yang menyelidiki kasus
pembunuhan Rachel Argyle.
53
Dr.Donald Craig : Dokter muda yang menjadi kekasih Hester. Dia
menyayangi Hester, namun dia merasa yakin
bahwa Hester memiliki jiwa labil dan mampu
membunuh ibu angkatnya.
Dr. MacMaster : Pensiunan dokter, dia mengenal cukup lama
seluruh keluarga Argyle.
Maureen : Janda dari Jacko, seorang wanita dari kalangan
biasa. Dari dialah Dr. Calgary mendapatkan
informasi yang cukup banyak mengenai
kehidupan Jacko di masa hidupnya.
Joe Clegg : Suami Maureen kini. Tidak banyak tokoh ini di
ungkapkan dalam novel.
Cyril Green : Seorang anak yang menjadi saksi dengan
adanya sebuah mobil yang datang ketika kasus
pembunuhan terjadi.
4.3 Alur atau Plot
Alur merupakan bagian dari kejadian yang berlanjut. Dalam novel
“Mata Rantai yang Hilang” karya Agatha Christie menggunakan alur
maju mundur, karena menceritakan hal-hal yang sudah lampau atau masa
54
lalu dan kembali lagi membahas hal yang nyata atau kembali kecerita
baru dan berlanjut.
Ada lima tingkatan alur yakni :
4.3.1 Penyituasian
Tahap penyituasian, tahap yang terutama berisi pelukisan dan
pengenalan situasi latar dan tokoh-tokoh cerita. Tahap ini
merupakan tahap pembukaan cerita, memberikan informasi awal
dan lain-lain yang terutama berfungsi untuk melandas tumpui
cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya.
Berikut ini merupakan tahap awal dari novel “Mata Rantai yang
Hilang” karya Agatha Christie yang berkaitan dengan
penyituasian.
“Ia menyadari, atau merasa sadar bahwa di mata pemilik perahu itu terbayang rasa ingin tahu yang terselubung. Soalnya ia adalah orang asing, yang datang setelah musim darmawisata lewat. Apalagi orang tak dikenal itu menyebrang pada jam yang aneh-sudah terlambat untuk minum teh di kedai minuman di dekat dermaga itu. Ia tidak membawa barang, jadi tak mungkin ia datang untuk bermalam.”(hlm. 9)
Siapakah dia orang asing itu?
”……….(Mengapa aku datang semalam ini?pikir Calgary. Apakah karena sebenarnya, tanpa kusadari, aku telah menunda-nunda saat ini? Menundanya selama mungkin untuk melakukan yang harus kulakukan?)……(halm. 9)
55
4.3.2 Konflik
Tahap pemunculan konflik, masalah-masalah dan peristiwa-
peristiwa yang menyulut terjadinya konflik mulai dimunculkan.
Jadi tahap ini merupakan tahap awal munculnya konflik, dan
konflik itu sendiri akan berkembang dan atau dikembangkan
menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya.
Konflik awal yang timbul pada novel Mata Rantai yang Hilang
bisa dilihat dari penggalan cerita berikut:
“Jadi anda semua,” kata Calgary lambat-lambat,”tak ragu lagi? Maksud saya, tak ragu bahwa dia bersalah.”Hester merenung saja.“Bagaimana kami bisa? Tentu saja dia bersalah.”“Tidak juga benar-benar bersalah,” bantah Leo. “Saya tak suka mendengar perkataan itu.”“Itu memang bukan perkataan yang benar.” Calgary menarik napas panjang. “Jack Argyle memang tak bersalah!” (halm. 30)
Perkembangan konflik yang muncul adanya keresahan dan
penolakan menghadapi suatu kenyataan yang baru, serta
pertanyaan dari suatu masalah:
“Mengapa anda datang, aduh mengapa anda datang?”Calgary memandang gadis itu tanpa bisa berbuat apa-apa.“Saya tidak mengerti anda ini. Apakah anda tak ingin nama saudara anda dibersihkan? Apakah anda tak ingin dia mendapat keadilan?”“Ah, keadilan!” sergah gadis itu.“Saya tak mengerti,” ulang Calgary.“Anda begitu meributkan soal keadilan! Apalah artinya itu bagi Jacko sekarang? Dia sudah meninggal. Sekarang bukan soal Jacko lagi. Sekarang soal kami!”“Apa maksud anda?”
56
“Yang penting bukan orang yang bersalah. Yang tidak bersalahlah yang penting.” Gadis itu mencengkram lengan Calgary sambil membenamkan kukunya.“Kami inilah yang penting. Tidakkah anda mengerti apa yang anda perbuat terhadap kami semua?” (halm. 44)
4.3.4 Tahap Peningkatan Konflik
Konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin
berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya. Peristiwa-
peristiwa dramatik yang menjadi inti cerita semakin mencekam
dan menegangkan. Konflik-konflik yang terjadi, internal, ekternal,
ataupun keduanya, pertentangan-pertentangan, benturan-benturan
antar kepentingan, masalah dan tokoh yang mengarah ke klimaks
semakin tak dapat dihindari.
Tahap peningkatan konflik pada novel Mata Rantai yang Hilang
Karya Agatha Christie terjadi bukan hanya satu tetapi bisa terjadi
lebih dari satu karena masing-masing tokoh mengalami suatu
permasalahan yang ada keterkaitannya.
Ini tersirat dari konflik batin dari masing-masing tokoh yang
berada di tempat kejadian ketika Rachel Algyre terbunuh.
Kirsten Lindstrom yang merasa paling mengenal sifat dan sikap
Jacko Argyle yang sebenarnya:
Sebenarnya tak ada orang yang mengenal Jacko sebaik dia, Kirsten Lindstrom.
57
Akan adakah orang yang percaya padanya bila diceritakan pada mereka bagaimana Jacko sebenarnya? Dan kini…besok, apa yang akan terjadi?....(hlm. 194)
Mary Argyle yang merasa ketidaknyamanan dengan situasi di
Sunny Point serta tingkah suaminya:
Dan Mary pun merasa marah sekali. Tapi seperti biasanya, kehendak ibunya yang terjadi.Tapi hal itu tak sempat lama terjadi…ia meninggal.Dan sekarang semuanya akan dikorek kembali. Mengapa, oh mengapa? Dan mengapa Philip bersikap begitu mengesalkan mengenai hal itu? Ia bertanya-tanya mencoba mencari tahu dan melibatkan diri dalam sesuatu yang bukan urusannya. Ia akan memasang perangkap, katanya.Perangkap apa? (hlm. 199)
Leo Argyle yang memikirkan kemungkinan-kemungkinan motif
atas kematian Rachel Argyle karena hubungannya dengan
Gwenda dengan dibukanya kasus ini:
Ada pula motifnya, karena pada saat itu ia sudah mulai mencintai Gwenda dan Gwenda mencintainya.Dan tak seorang pun yang bisa membuktikan apakah salah seorang di antara mereka bersalah atau tak bersalah. (hlm. 20)
Demikian juga dengan Gwenda, yang merasa bahwa hubungannya
denganLeo akan menjadi sulit:
Kira-kira satu kilometer dari tempat itu, Gwenda terbaring dengan mata nyalang, tak bisa tidur.Tangannya terkepal. Ia sedang berpikir, betapa bencinya ia pada Rachel Argyle.Dan kini dalam gelap itu, Rachel Argyle serasa berkata,”Kaupikir begitu mati kau bisa mendapatkan suamiku, ya? Tidak-tak bisa. Kau tidak akan pernah mendapatkan suamiku.” (hlm. 201)
58
Hester yang merasakan kebimbangan dan ketakutan menghadapi
beban batinnya:
Hester bermimpi. Ia bermimpi sedang bersama Donal Craig, dan Donald tiba-tiba meninggalkannya di tepi jurang yang dalam sekali. Ia berteriak ketakutan. Lalu di seberang jurang itu dilihatnya Arthur Calgary berdiri sambil mengulurkan tangan ke arahnya.Ia berteriak marah pada Calgary.“Mengapa kau berbuat begitu terhadapku?” Dan Calgari menjawab. “Aku datang untuk menolongmu….”Lalu ia terbangun. (hlm 201 – 202)
4.3.5 Klimaks
Konflik dan atau pertentangan-pertentangan yang terjadi, yang
dilakukan dan atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai
titik intensitas puncak. Klimaks sebuah cerita akan dialami oleh
tokoh (tokoh utama) yang berperan sebagai pelaku dan penderita
terjadinya konflik utama. Sebuah fiksi yang panjang mungkin saja
memiliki lebih dari satu klimaks.
Salah satu klimak yang terjadi adalah ketika Tina akan menemui
Philip dan ternyata Philip telah terbunuh.
“Philip?” Tanya Tina.Ia melewati Kirsten dan pergi mendekat. Kursi roda Philip terdapat di dekat meja kerja. Menurut perkiraan Tina, ia sedang menulis. Di dekat tang kanannya terletak sebuah bolpoin, tapi kepalanya tertelungkup ke depan, tergolek aneh. Dan di bagian bawah tulang tengkoraknya dilihatnya sesuatu yang tampak seberti sebuah permen besar berwarna merah cerah yang menodai kerah kemejanya yang putih. (hlm. 346)
59
Juga ketika Tina terhuyung dan pingsan dan baru diketahui bahwa
dia telah ditikam seseorang.
“Gadis itu bukannya pingsan,” katanya. “Dia ditikam. Kalian dengar itu? Ditikam dipunggungnya. Kita harus membawanya ke rumah sakit secepatnya.” (hlm. 351)
4.3.6 Penyelesaian
Tahap penyelesian, konflik yang telah mencapai klimaks diberi
penyelesaian. Konflik-konflik yang lain, sub-sub konflik atau
konflik-konflik tambahan jika ada, juga diberi jalan keluar, cerita
diakhiri.
Tahap penyelasaian dalam novel ini ketika Calgary datang kembali
ke Sunny Point untuk mengungkapkan misteri pembunuhan Mrs.
Rachel Algyre. Hal ini dapat kita lihat pada pernyataan berikut ini:
“Saya harus menyelesaikan apa yang telah saya mulai,” kata Calgary.Dengan halus diletakkannya tangannya ke bahu Kirsten, lalu didorongnya wanita it ke samping sedikit. Ia menaiki tangga, dan Hester mengikutinya. Ia menole, lalu berkata lewat bahunya.“Mari ikut juga, Miss Linsdtrom. Saya ingin kalian semua ada di situ.” (hlm.363)
Dan ungkapan akhir dari Calgary:
“Kalian semua sudah bebas sekarang. Yang tak bersalah kini tidak lagi dibayang-bayangi oleh yang bersalah.” (hlm. 377)
60
B. Aplikasinya dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra di SMA
Novel Mata Rantai yang Hilang karya Agatha Christie merupakan kisah
fiktif yang cukup menarik. Dengan latar belakang setelah Perang Dunia ke II,
merupakan era dimana kebebasan setiap individu dalam mencari perbaikan diri
dalam struktur sosial di masyarakat.
Adapun aplikasinya dalam pengajaran Bahasa dan Sastra di SMA, maka
dapat diterapkan kepada siswa bagaimana sebuah karya sastra khususnya novel
yang baik dapat terbangun secara struktural yaitu diantaranya adalah dengan
adanya tema, perwatakan serta alur atau plot.
Dengan memahami tema sebuah novel, maka dapat diketahui menarik tidaknya
sebuah kisah fiksi yang diangkat kedalam bentuk tulisan, tema ini bisa
berhubungan juga dengan kejadian dalam suatu kehidupan atau bisa juga dari
pengalaman dari si pengarang. Dan semua tergantung juga dari pengalaman serta
pengetahuan dari si pengarang novel tersebut.
Alur atau plot juga sangat mempengaruhi isi dari sebuah novel, dengan
mengembangkan alur atau plot-plot tertentu maka diharapkan siswa dapat
memahami konflik-konflik yang terjadi dalam sebuah novel. Sehingga kadar rasa
ingin tahu semakin bertambah dalam memahami serta menyelami isi novel
tersebut menarik atau tidaknya.
Tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya
naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan
61
kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang
dilakukan dalam tindakan.
Dengan memahami pembagian tokoh dan karakter, maka siswa dapat mengetahui
jenis tokoh yang bagaimana yang dapat menimbulkan suatu konflik serta
mengakhirinya.
Dengan menyajikan novel terjemahan maka siswa diharapkan dapat juga
membedakan dan membandingkan ciri khas dari si pengarang, baik secara
struktural juga bentuk bahasanya serta penambahan wawasan mengenai karya-
karya sastra baik dari pengarang dalam negeri maupun dari luar negeri. Sehingga
kemampuan membaca pemahamannya juga dapat dikatakan mencapai pada taraf
rata-rata yang cukup tinggi.
Top Related