50
BAB IV
ANALISA DAN PERANCANGAN
4.1 Analisa Sistem
Dalam sistem tahapan yang paling penting untuk membesarkan sebuah
sistem adalah tahapan analisis, dimana nanti akan dilakukan kegiatan kinerja,
pemahaman persoalan yang terjadi, serta membutuhkan langkah-langkah atau
rancangan yang diinginkan agar analisis yang dilakukan sesuai dengan yang
diharapkan.
Tahap analisis sebenarnya memiliki kegiatan yang terbagi menjadi dua
bagian, antara nya tahap pengumpulan data serta analisa yang tersusun, usaha
serta pertimbangan dan kendala yang akan di hadapi dalam pembuatan sistem,
dan pastinya agar dapat menemukan solusi yang lain.
Agar mendapatkan hasil yang memuaskan dari aplikasi yang kita buat
adalah salah satu tujuan dari analisa dan perancangan. Dan agar bisa mendapatkan
hasil yang tepat,cepat serta sangan gampang di digunakan, maka yang harus
dilakukan yaitu menemukan gabungan perangkat lunak serta teknologi yang tepat
juga.
Analisis penyakit, data gejala,data pencegahan dengan solusi-solusinya
merupakan bagian dari pembangunan pada analisa data.
4.1.1 Aliran Sistem Informasi ( ASI ) Baru
Adapun aliran sistem informasi yang terdapat pada sistem konsultasi
berbasis web saat ini dapat kita lihat pada gambar 4.1
50
51
Pasien Home konsultasi Home hasil
konsultasi
Gambar 4.1 Aliran Sistem Informasi ( ASI ) Baru
4.1.2 Data Jenis Penyakit dan Keterangan
Yang menjadi persoalan pada penelitian ini yaitu menyinggung demam
akibat parasit nyamuk. Peneliti juga menemukan penjelasan mengenai penyakit
tersebut karena membaca buku-buku mengenai penyakit akibat parasit nyamuk,
serta mewawancarai para pakar. Berikut penyakit akibat parasit nyamuk yang
akan dibahas bisa dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Data Penyakit
ID PENYAKIT PENYAKIT
P001 Malaria
P002 Demam Berdarah
P003 Demam Chikungunya
Buka web,
Masuk
halaman
home
Regristrasi,
Input data
pasien
login
Memilih
gejala
penyakit
Proses
Hasil
konsultasi
Logout
Start
52
P004 Demam Penyakit Kuning
P005 Penyakit Kaki Gajah
4.1.3 Data Gejala Penyakit
Setelah mendapatkan hasil wawancara melalui pakar dan membaca buku-
buku mengenai penyakit akibat parasit nyamuk, terkumpul lah data gejala-gejala
dari demam akibat parasit nyamuk tersebut, Berikut bisa dilihat di tabel 4.2
Tabel 4.2 Data Gejala-gejala
Nama Penyakit ID Gejala Gejala Bobot
Malaria
G001. Rasa kedinginan disertai sakit kepala 0,7
G002 Menggigil 15 menit sampai 1 jam 0,6
G003 Kedingininan diikuti demam tinggi 0,2
G004 Badan lemah dan kadang-kadang
mengigau
0,7
G005 Demam berlangsung beberapa jam
sampai beberapa hari
0,5
Demam
Berdarah
G003 Kedingininan diikuti demam tinggi 0,2
G006 Sakit di beberapa bagian tubuh dan 0,5
G007 Sakit kepala 0,4
G008 Sakit tenggorokan 0,7
G009 Merasa sangat sakit dan Badan terasa
lemah
0,4
G010 Tangan serta kaki mengalami bintik
merah setelah itu langsung menyebar
keseluruh badan.
0,5
Demam
Chikungunya
G003 Kedingininan diikuti demam tinggi 0,2
G006 Nyeri kepala, tenggorokan dan di
beberapa bagian tubuh saja.
0,5
G011 Demam sudah berlangsung dua
sampai empat hari.
0,7
G012 Linu pada persendian serta panas,
kemudian nyeri pada tulang-tulang,
pegal dan ngilu.
0,6
Demam
Penyakit Kuning
G005 Demam panas dingin, 0,5
G006 Bebrapa bagian tubuh mengalami
sakit.
0,5
G007 Kepala mengalami sakit. 0,4
G008 Tenggorokan mengalami sakit. 0,7
G013 kehilangan nafsu makan, 0,3
53
Nama Penyakit ID Gejala Gejala Bobot
G014 Mual dan muntah, 0,3
G015 Demam tinggi dan denyut nadi
lemah
0,6
G016 Nyeri dada 0,6
G017 Muntah yang diikuti dengan
pendarahan dari mulut, hidung,
0,7
G018 Nyeri mata 0,3
G019 Nyeri perut 0,3
Penyakit
Filariasis
limfatik (.Kaki
Gajah.)
G020 Mengalami pembengkakan yang
permanen di kaki,lengan serta buah
dada juga..
0,8
4.1.4 Penerapan Metode Dempster Shafer
Ada beberapa fakta yang sebenarnya banyaknya persoalan yang tidak bisa
diselesaikan dengan lengkap dan stabil, dan ada banyak juga fikiran denga teori
yang lengkap serta stabil. Bertambahnya fakta atau kenyataan baru dapat
mengakibatkan tidak stabilnya teori tersebut. Pemikiran tersebut biasa disebut
dengan logika yang formal (.non monotonis.). dengan melakukan pemikiran
metode Dempster Shafer bisa menjadi solusi dalam menangani ketidakstabilan
tersebut.
Adapun langkah-langkah proses perhitungan metode dempster shafer
yaitu:
∑ ........................................................................... (1)
Dan Plausibility dinotasikan sebagai berikut :
l - l - ∑ ....................................................... (2)
Dimana :
Bel (X) = Belief (X)
Pls (X) = Plausibility (X)
54
m (X) = mass function dari (X)
m (Y) = mass function dari (Y)
Adapun gambaran alur sistem (flowchart) dari penerapan metode dempster
shafer dalam penerapan artificial intelligence dalam mendiagnosa penyakit akibat
parasit nyamuk dengan metode dempster shaper, bisa dilihat di gambar 4.1 :
Gambar 4.2 Flowchart Penerapan Metode Dempster Shafer
4.2 Analisa Proses
Informasi yang didapat dari beberapa sumber dan pakar seperti dokter,
buku-buku dan internet tentang demam akibat parasit nyamuk sangat dibutuhkan
untuk pembangunan aplikasi pakar ini. Kemudian hasil dari penelitian nanti akan
di jelaskan menggunakan aturan (.rule.) agar dapat menemukan solusi dan
kesimpulan dari penyakit akibat parasit nyamuk tersebut. Sebenarnya aturan ini
55
memiliki dua bagian utama, seperti bagian kondisi dan kesimpulan. Struktur
aturan ini menyatukan satu atau lebih kondisi di bagian IF (.yang menguji
kebenaran dari serangkaian data.) dan bagian THEN memiliki satu dan lebih
kesimpulan.,
Database yang isinya terdapat kenyataan mengenai demam akibat parasit
nyamuk juga salah satu kebutuhan dalam aplikasi pakar selain aturan. Dalam
menyelesaikan persoalan dalam demam akibat parasit nyamuk, diperlukan teori
inferensi atau kesimpulan, karena dengan aturan dan database saja tidak cukup.
Teori kesimpulani yang penulis gunakan untuk melakukan penelitian dalam
membanguan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit akibat parasit nyamuk
adalah Dempster.Shafer. Teori Dempster.Shafer merupakan metode yang
membuktikan menurut kepercayaan dan logika, bisanya dipakai dalam
menggabungkan pisahan informasi (data) yang mengkakulasikan peluang
terjadinya kejadian. Menurut data-data itu, akan ditentukan jenis parasit atau
demam akibat parasit nyamuk apa yang diderita oleh pasien.
4.2.1 Pohon Pelacakan
dari data yang sudah ada telah ditemukan jenis gangguan pada gejala. Jadi
tahap berikutnya yang harus dilakukan yaitu dengan merancang teori pelacakan
sehingga bisa memudahkan pengelompokan jenis penyakit menurut gejalanya.
Dan kategori penyakit yang memiliki sama gejala jadi bisa langsung dapat
digabungkan pada penyakit yang sama, kemudian bisan membantu untuk
pembuatan aturan. Bisa dilihat pada gambar 4.3
56
Gambar 4.3 Pohon Pelacakan
4.2.2 Penerapan Metode Dempster Shafer Pada Diagnosis Penyakit Akibat
Parasit Nyamuk
Agar nilai belief dapat ditentukan para pakar sangat dibutuhkan dalam
teori dempster.shafer, dan adanya sebuah nilai kepercayaan kemudian akan
muncul nilai ketidakpercayaan agar dapat diketahui nilai p1(x)=1 – bel bahwa
nilai tersebut merupakan nilai bobot yang pakar input, agar dapat mengetahui nilai
dua gejala tersebut, nilai X terlebih dahulu lah yang harus dicari. Proses pengujian
sistem yaitu pengguna yang akan menjalankan sistem diagnosis demam akibat
parasit nyamuk diwajibkan agar m milih “Ya” untuk g jala jika m ngalami, dan
kalau tidak m ngalami tinggal jawab “Tidak”. Diagno a g jala yang dialami
pasien terdapat di tabel .4.3 berikut :
Tabel 4.3 Diagnosa Gejala yang dialami Penderita
ID Gejala Gejala Ya Tidak
G001 Rasa kedinginan disertai sakit kepala X
G002 Menggigil kurang lebih lima belas menit X
57
ID Gejala Gejala Ya Tidak
sampai satu jam
G003 Kedingininan disertai panas tinggi X
G004 Badan lemas dan mengigau X
G005 Demam bisa terjadi sampai berhari-hari X
G006 Beberapa bagian tubuh terasa sakit X
G007 Kepala terasa sakit X
G008 Tenggorokan juga terasa sakit
G009 Merasa sangat sakit dan Badan terasa lemah
G010 Tangan serta kaki mengalami bintik merah
setelah itu langsung menyebar keseluruh
badan.
X
G011 Demam sudah berlangsung dua sampai empat
hari.
X
G012 Linu pada persendian serta panas, kemudian
nyeri pada tulang-tulang, pegal dan ngilu.
X
G013 Tidak nafsu makan X
G014 Mual diiringi muntah
G015 Panas tinggi kemudian melemahnya dneyut
nadi
G016 Nyeri dada X
G017 Muntah yang diikuti dengan pendarahan dari
mulut, hidung,
X
G018 Nyeri mata X
G019 Nyeri perut X
G020 Mengalami pembengkakan yang permanen di
kaki,lengan serta buah dada juga..
X
Berikut contoh pemecahan kasus penerapan metode Dempster shafer
dalam menentukan penyakit akibat parasite nyamuk. Seperti table diatas adalah
sebagai berikut :
IF Sakit Tenggorokan
AND Merasa sangat sakit dan Badan terasa lemah
AND Mual dibarengin muntah
AND panas tinggi serta melemahnya denyut nadi
THEN Vektor Malaria
58
Gejala 1 : Sakit Tenggorokan
Cara pertama menghitung nilai belief dan plausibility menurut gejala Sakit
Tenggorokan (G008), dengan rumus:
m1 (G008) = 0.7
m1 {θ}=1-m1 (G008)
= 1-.0.7=.0.3
Gejala 2 : Merasa sangat sakit dan Badan terasa lemah
jika ditemukan gejala baru, dengan gejala sangat merasa sakit diketahui adanya
gejala baru, yaitu adanya gejala Merasa sangat sakit dan Badan terasa lemah
{G009} dengan kemungkinan penyakit Demam Berdarah (P002),
maka :
m2 {G009} = 0,4
m2 {} = 1-0.4=0.6
Selanjutnya nilai dentitas baru akan dihitung untuk menggabungkan m3
seperti dibawah ini :
m2 {.P002.}0,4 m2 {..} 0,6
m1 {.P002.} 0,7 {P001} 0,28 {.P002.} 0,42
m1 {} 0,3 { P001} 0,12 {} 0,18
Sehingga dapat dihitung nilai dentitas m3 sebagai berikut :
m3 {P001}= , , ,
- = 0,82
m3 {} = ,
- = 0,18
Gejala 3 : Mual dan muntah - muntah.
59
Apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu adanya gejala Mual dan
muntah - muntah (G014) dengan kemungkinan Demam Penyakit Kuning (P004).
maka :
m4 {G014} = 0,6
m4 {} = 1-0,6 = 0,4
Sehingga diperoleh aturan kombinasi m4 sebagai berikut:
m4 {P004} 0,6 m4 {} 0,4
m3 {P002} 0,82 {} 0,492 {P002} 0,328
m3 {} 0,18 {P004} 0,108 {} 0,072
Sehingga dapat dihitung dentitas m5 sebagai berikut :
m5 {P002} = ,
- , =
,
, = 0,787401575
m5 {P004} = ,
- , =
,
, = 0,02125
m5 {} = ,
- , =
,
, = 0,14173
Gejala 4: Demam tinggi dan denyut nadi lemah
Apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu adanya gejala Demam tinggi
dan denyut nadi lemah {G015} dengan kemungkinan penyakit batu ginjal (P004).
maka :
m6 {G015} = 0,6
m6 {} = 1-0,6 = 0,4
Sehingga diperoleh aturan kombinasi untuk m7 sebagai berikut:
m6 {P004} 0,6 m6 {} 0,4
m5 {P002} 0, 787401575 {} 0,472440945 {P002} 0,31496063
m5 { P004} 0, 02125 {P004} 0,01275 {P004} 0,0085
m5 {} 0,14173 {P003} 0,085038 {} 0,056692
60
Sehingga dapat dihitung nilai dentitas m7 yaitu :
m7 {P002} = .,
.- , =
,
, = 0,597014926
m7 {P003} = , , ,
- , =
,
, = 0,201471284
m7 {} = ,
- , =
,
, = 0,107460955
Dari perhitungan diatas, maka nilai dentitas yang paling kuat adalah
terhadap penyakit batu Demam Berdarah {P002} yaitu sebesar 0, 597014926 atau
59% yang didapatkan dari keempat gejala yaitu G008, G009, G014, G015.
4.3 Perancangan Sistem Secara Umum
4.3.1 Perancangan UML
UML (.Unified.Modelling.Language) merupakan perancangan yang
digunakan dalam memutuskan proses kerja program “.Penerapan Teori Dempster
Shafer dalam aplikasi atau sistem pakar diagnosa demam akibat parasit nyamuk
berbasis Web yang menggunakan bahasa pemrograman PHP serta Mysql.”yang
didalam juga memakai Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram,
Collaboration Diagram, State Diagram, Activity Diagram, serta Deployment
Diagram.
Program astah biasanya digunakan dalam pembangunan UML. Dan
sebenarnya UML (.Unified.Modelling.Language) digunakan dalam pembuatan
sistem pakar penyakit akibat parasit nyamuk dan upaya pencegahannya adalah
sebagai berikut:
4.3.1.1 Use Case Diagram
61
Memakai serta memanfaatkan sistem yang sudah dirancang merupakan
proses dari gambaran Use Case,.dan aktor merupakan pengguna yang sedang
berhubungan kepada sistem. Seperti apa cara yang digunakan oleh pengguna atau
aktor kepada sistem dapat digambarkan melalui Use Case ini.
1. Skenario Use.Case.Diagram
Pada sistem berikut memiliki 3 pengguna dan 10 usecase diagram. Penjelasan
detailnya dapat dilihat pada usecase spesifikasi berikut:
1. Form Login Admin
Identifikasi
Aksi aktor Reaksi Sistem
Nama Login
Tujuan Sebagai admin masuk kesistem
Deskripsi Proses masuk admin sebenarnya adalah cara
autentifikasi untuk dipakai sistem selaku admin.
Alat Admin
Usecase yang berkaitan
Skenario utama (Proses Berhasil)
1. Mengisi form login 2. Mengautentifikasi data.login terhadap.data
admin kepada database
3. Jika tepat akan menunjukan halaman utama
Skenario.Alternatif (.proses.gagal.)
1. Pesan login tidak benar akan ditampilkan
2. Mengisi kembali form
login
3. Mengautentifikasi data login dengan data
admin pada database
4. Jika benar maka halaman utama akan
ditampilkan.
62
Kondisi.akhir Admin bisa mengerjakan kegiatan pada aplikasi
dengan kewenangan yang sudah ada selaku
admin.
2. Form Kelola Penyakit
Identifikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Nama Kelola penyakit
Tujuan Admin login ke sistem
Deskripsi Cara kelola penyakit adalah cara mengubah
penyakit akibat parasit nyamuk, baik menambah
, mengedit, atau menghapus penyakit
Alat Admin
Usecase yang berkaitan
Skenario (Proses Berhasil)
1. Klik tambah informasi 2. Admin dapat menambahkan penyakit yang
dibutuhkan oleh user
3. Klik hapus informasi 4. Admin dapat menghapus penyakit yang
sudah tidak dibutuhkan oleh user
1. Klik edit 2. Admin dapat mengedit data penyakit yang
sudah ada
Skenario Alternatif (Proses gagal)
1. Menampilkan pesan tambah gejala gagal
2. Klik tambah gejala 3. Admin dapat menambahkan penyakit baru
kembali
4. Klik edit gejala 5. Admin dapat mengedit kembali gejala yang
63
sudah ada
6. Klik hapus gejala 7. Admin dapat menghapus kembali gejala
yang sudah ada
Kondisi.akhir Admin bisa mengerjakan kegiatan pada aplikasi
dengan kewenangan yang sudah ada selaku
admin.
3. Form Kelola Gejala
Identifikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Nama Kelola gejala
Tujuan Masukkedalam sistem sebagai admin
Deskripsi Proses kelola informasi merupakan proses
mengubah gejala, baik menmbah, mengedit atau
menghapus gejala
Alat Admin
Usecase yang berkaitan
Skenario (Proses Berhasil)
1. Klik tambah gejala 2. Admin dapat menambahkan gejala baru
3. Klik hapus gejala 4. Admin dapat menghapus gejala yang sudah
ada
5. Klik edit gejala 6. Admin dapat mengedit gejala yang sudah ada
Skenario Alternatif (Proses gagal)
1. Menampilkan pesan tambah gejala gagal
2. Klik tambah gejala 3. Admin dapat menambahkan gejala baru
64
kembali
4. Klik hapus gejala 5. Admin dapat menghapus kembali gejala
yang sudah ada
6. Klik edit gejala 7. Admin dapat mengedit kembali gejala yang
sudah ada
Kondisi.akhir Admin bisa mengerjakan kegiatan pada aplikasi
dengan kewenangan yang sudah ada selaku
admin.
4. Form Data Relasi
Identifikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Nama Data relasi
Tujuan Admin masuk ke sistem
Deskripsi cara kelola informasi adalah cara mengubah
data relasi, baik menmbah, atau menghapus
data relasi
Alat Admin
Usecase yang berkaitan
Skenario (Proses Berhasil)
1. Klik tambah data relasi 2. Admin bisa menambahkan data relasi.
3. Klik hapus data relasi 4. Admin dapat menghapus relasi yang sudah
ada
65
Skenario Alternatif (Proses gagal)
1. Menampilkan pesan tambah relasi gagal
2. Klik tambah data relasi 3. Admin dapat menambahkan relasi baru
kembali
4. Bila cocok akan menampilkan halaman
menu kelola relasi
5. Klik hapus relasi 6. Admin dapat menghapus kembali relasi
yang sudah ada
7. Jika benar halaman menu data relasi akan
ditampilkan
Kondisi.akhir Admin bisa mengerjakan kegiatan pada aplikasi
dengan kewenangan yang sudah ada selaku
admin.
5. Form Tentang Pasien
Identifikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Nama Tentang Pasien
Tujuan Admin login ke sistem
Deskripsi cara kelola informasi adalah cara 2 pilihan
data pasien dan data konsultasi, untuk data
pasien admin dapat menghapus data pasien
jika tidak diperlukan. Data konsultasi
admin dapat melakukan proses hapus data
konsultasi jika tidak dibutuhkan lagi.
Alat Admin
66
6. Form Login Pasien
Identifikasi
Aksi.Aktor Reaksi.Sistem
Nama Login
Tujuan Pasien masuk kesistem
Deskripsi Cara masuk Pasien adalah cara Autentifikasi agar
pasien dapat memakai sistem
Usecase yang berkaitan
Skenario (Proses Berhasil)
1. Klik data pasien 2. Admin dapat menghapus data pasien
3. Klik data konsultasi 4. Admin dapat menghapus data
konsultasi
Skenario Alternatif (Proses gagal)
1. Klik data pasien 2. Admin dapat menghapus data pasien
3. Bila cocok akan menampilkan halaman
menu kelola relasi
4. Klik data konsultasi 5. Admin dapat menghapus kembali
relasi yang sudah ada
6. Jika benar halaman menu data relasi
akan ditampilkan.
Kondisi.akhir Admin bisa mengerjakan kegiatan pada
aplikasi dengan kewenangan yang sudah
ada selaku admin.
67
Alat Pasien
Usecase yang berkaitan
Skenario (Proses Berhasil)
Aksi.Aktor Reaksi.Sistem
1. Mengisi.form.login 2. Mengautentifikasi data.login.dengan.data
Pasien dengan database
3. Bila Cocok akan menampilkan Halaman Menu
Utama
Skenario.Alternatif (.Proses.gagal.)
Aksi.Aktor Reaksi.Sistem
1. Menampilkan.pesan.login.tidak.benar
2. mengisi.kembali.form
login
3. mengautentifikasi data login dengan data
Pasien pada database
4. jika benar halaman utama akan ditampilkan.
Kondisi.akhir Admin bisa mengerjakan kegiatan pada aplikasi
dengan kewenangan yang sudah ada selaku
admin.
3. Form Konsultasi
Identifikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Nama Konsultasi
Tujuan Pasien.login kesistem
Deskripsi Cara pengisian formulir yang berisi biodata agar
68
menjadi pasien
Alat Pasien
Usecase yang berkaitan
Skenario (Proses Berhasil)
1. Mengisi form biodata
pasien
2. Mengautentifikasi biodata dengan data
pasien pada database
3. Bila cocok akan menampilkan halaman
menu utama
1. Mengisi form gejala 4. Centang.gejala.sesuai.dengan.gejala
yang.dirasakan.oleh.pasien
Skenario Alternatif (Proses gagal)
1. Data pesan masih kosong akan
ditampilkan
2. Mengisi..kembali..form..isi
biodata
3. Mengautentifikasi biodata dengan data
pasien pada database
4. Jika benar maka halaman utama akan
ditampilkan.
Kondisi akhir Umum harus melakukan pengisian biodata
yang sesuai, agar dapat melakukan
konsultasi
8. From Jenis Penyakit ( Informasi )
Identifikasi
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Nama Jenis penyakit ( informasi )
Tujuan Pasien login kesistem.
Deskripsi Cara informasi jenis penyakit ini membantu
seorang pasien untuk bisa melihat jenis
69
Dari skenarrio dan definisi usecase diatas dapat dibuat usecase diagram
sebagai berikut.
Gambar 4.2 Use Case Diagram
Gambar 4.4 Use Case Diagram
4.3.1.2 Class..Diagram
Biasanya dalam menampilkan kelas tabel, field serta operasi melalui program ke
database sering menggunakan class Diagram ini.
a. Definisi.Class
perincian yang ada kalau perusahaan akan mendapatkan satu objek yang
merupakan inti dari peningkatan serta desain yang mengarah pada objek. Class
penyakit apa yang dibahas dididalam sistem
pakar
Alat Pasien
Usecase yang berkaitan
Skenario (Proses Berhasil)
1. Klik jenis penyakit 2. Pasien dapat melihat informasi
Kondisi akhir Pasien dapat melihat jenis dari penyakit
70
diagram memaparkan bentuk serta gambaran class, balutan atau package dan
objek serta containment yang saling menghubungkan satu sama lain, pewarisan
serta perkumpulan. Bentuk class diagram yang dirancang terdapat di gambar 4.5
Gambar.4.5.Class Diagram.Gambar
Class diagram pada gambar diatas yang terdapat pada kecerdasan buatan
yang memakai teori Dempster.Shafer . user dalam system.ini.adalah.pengguna
yang dapat melihat sistem dan melakukan konsultasi, data user tersebut disimpan
pada tabel data pasien dan pada tabel konsultasi digunakan untuk menentukan
71
gejala-gejala apa saja yang ada, semua informasi yang ditambahkan admin dan
tabel kelola gejala.
4.3.1.3 Sequence.Diagram
Sequence.diagram ini memberikan gambaran saling berhubungan dengan
objek yang didalam serta yang disekitar sistem.(.termasuk.use,display,.dll.) seperti
pesan yang menggambarkan kepada waktu. Untuk memaparkan suatu peristiwa
pada skenario yang sudah ditetapkan kedalam sistem untuk metode pemakaian
pada bahasa pemrograman merupakan hal yang biasa digunakan dengan
Sequence..diagram.
Diagram.Sequence data Pasien pada Admin menjelaskan karakter serta
skenario yang diperbuat pengguna/aktor dalam menjalankan hapus sudah tidak
aktif lagi. Berikut adalah sequence diagram manajemen pertanyaan kepada admin
terdapat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.6 Sequence Diagram Data Pasien
Sequence.Diagram data tanya jawab.(konsultasi) pada Admin
digambarkan karakter serta skenario.yang berada di form hasil konsultasi yang
dikerjakan pasien. Pengguna admin bisa melakukan hapus apa bila sudah tidak
72
dibutuhkan lagi. Berikut adalah sequence diagram manajemen data konsultasi
pada admin terdapat pada gambar dibawah ini:
Gambar.4.7 Sequence.Diagram Data Konsultasi
Sequence.Diagram Kelola Penyakit pada Admin menggambarkan karakter
yang dikerjakan seorang pengguna/aktor saat mengerjakan perubahan informasi
tentang penyakit. Berikut adalah sequence diagram kelola penyakit pada admin
terdapat pada gambar dibawah ini:
Gambar.4.8 Sequence Diagram.Kelola Penyakit
Sequence Diagram.Kelola Gejala terhadap Admin menjelaskan karakter
yang dikerjakan pengguna admin dalam mengerjakan penambahan,.perubahan,
73
penghapusan data gejala atau keluhan. Berikut adalah sequence diagram kelola
gejala pada admin berikut ini:
Gambar.4.9 Sequence.Diagram Kelola Gejala
Sequence.Diagram.Konsultasi pada Pasien ini menjelaskan mengenai apa
saja perilaku yang dapat dikerjakan pengguna untuk melakukan tanya jawab
terhadap sistem pakar, berikut adalah sequence diagram diagram pada pasien
terdapat pada gambar dibawah ini :
Gambar.4.10 Sequence Diagram Konsultasi Pasien
Sequence Diagram Informasi (Jenis Penyakit) pada Pasien ini
menggambarkan perilaku apa yang bisa dikerjakan pengguna dalam melihat
74
informasi kepada aplikasi pakar, berikut adalah sequence diagram diagram pada
pasien terdapat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.11 Sequence Diagram Lihat Informasi pada Pasien
4.3.1.4 Activity.Diagram
Terdapat ada beberapa aliran aktifitas pada sistem yang dibangun, yang
masing-masing memiliki aliran berawal, dari bagaimana mungkin terjadi sampai
bagaimana berakhirnya, merupakan gambaran yang ada pada Activity.diagram.
secara garis besar activity diagram bisa menjelaskan semua kegiatan yang dapat
dikerjakan bukan pengguna / non user kepada aplikasi seperti mengerjakan
registrasi.
75
Gambar 4.12 Activity.Diagram Umum
Pada Activity.diagram.admin menjelaskan semua kegiatan yang dapat
dikerjakan admin kepada system.
76
Gambar 4.13 Activity.Diagram Admin
77
Pada activity.diagram user menjelaskan semua kegiatan yang dapat
dikerjakan pengguna kepada sistem seperti melakukan tanya jawab atau
konsultasi.
Gambar 4.14 Activity Diagram Pasien
78
4.3.1.5 Deployment.Diagram
Deployment.diagram menunjukan penempatan system menurut fisik.
Node adalah salah satu nama yang biasa bagi semua segala bentuk
sumber.komputas. Ada dua bentuk node antara lain processor (yaitu node yang
dalat melakukan putusan sebuah elemen dan software sehingga dapat sebagai host
serta memuat perangkat lunak lainnya) serta.device (.saling berhubungan terhadap
dunia luar.). Bagi dua kubus sudah mewakili setiap node. 2 kubus yang saling
dihubungkan dengan garis menjelaskan hubungan diantara kedua node.
\
Gambar 4.15 Deployment Diagra
4.4 Perancangan Database
Dalam perancangan database sistem pendukung keputusan untuk
menentukan bobot hasil dari alternatif yang ada, terhadap empat tabel class
diagram. pada tabel memiliki record yang telah terurai menjadi beberapa field,
79
serta bisa mengumpulkan data agar dapat menjadi informasi dalam masing-
masing record. Gambaran pada database tersebut yaitu :
1. Tabel User
Tabel ini dipakai agar dapat menyimpan informasi pada pengguna apabila sudah
melaksanakan registrasi.
Tabel 4.4 User
No Field Type Keterangan
1. Id_pasien Vachar(8) Primary.key
2. kd_pasien Varchar.(40) Kode pasien
3. nm_pasien Varchar.(40) Nama pasien login ke aplikasi pakar
4. Password Varchar.(30) Kata sandi agar dapat login pada
sistem pakar
5. Email Varchar.(30) Email yang dipakai dalam mendaftar
kedalam system
6. Tgl lahir Date Untuk.tanggal.lahir
7. Jk Varchar.(10) Indentifikasi jens kelamin pemilik
user
8. Alamat Text Alamat tempat tinggal user
9. Nohp varchar(14) Nomor hp
10. Umur Int(2) Umur user
11. Pekerjaan Varchar(40) Nama lengkap user
80
2. Tabel.Gejala
menampung data-data lengkap yang berhubungan dengan gejala merupakan
fungsi dari tabel.gejala. Terdiri dari beberapa field dengan struktur seperti tabel
dibawah ini:
Tabel.4.5.Gejala
No Field Type Keterangan
1. Id_gejala Vachar(4) Primary key
3. Kd_gejala Varchar (25) Kode gejala
2. Nm_gejala Varchar (20) Berisi gejala dari penyakit akibat
parasit nyamuk
3. Bobot Double Berisi nilai bobot gejala
3. Tabel Penyakit
Pada tabel ini menjelaskan mengenai pengetahuan berupa permasalahan yang
berkaitan pada gejala penyakit akibat parasit nyamuk yang terdapat pada sistem
pakar ini.
Tabel 4.6.Penyakit
No Field Type Keterangan
1 Id_penyakit Int (25) Primary.key
2 Kd_penyakit Varchar.(5) Kode pada gejala
3. nm_penyakit Varchar.(25) Berisi tentang kelainan yang
bersangkutan dengan gejala
penyakit akibat parasit nyamuk
3 Keterangan Text Berisi tentang penjelasan mengenai
penyakit akibat parasit nyamuk
4 Solusi Text Berisi tentang solusi dari penyakit
akibat parasit nyamuk
81
4. Tabel Relasi
Tabel ini berisi tentang pengetahuan berupa relasi masing-masing gejala dengan
penyakit akibat parasit nyamuk yang ada dalam sistem pakar berikut :
Tabel.4.7 Data Relasi
No Field Type Keterangan
1 Id_relasi Int.(11) Primary key
2 Id_penyakit Int.(11) Id.penyakit
3. Id_gejala Int.(11) Id.gejala
3 Bobot Double Berisi tentang bobot dari nilai gejala
4.4.1 Flowchart Program
Salah satu jenis diagram yang merupakan aliran kerja sistem pada program
yang menjelaskan dengan jelas langkah-langkah dari proses program.
Gambar 4.16 flowchart menu utama
Start
Tampilkan
halaman utama
Pilih
Home
Pilih Jenis
Penyakit
Pilih
Regristrasi Tampilkan
halaman
Regristrasi
Tampilkan
halaman Jenis
Penyakit
Tampilkan
halaman home
End
82
4.5 Perancangan Interface
Sistem yang dapat memperhitungkan kemauan user , merupakan aplikasi
yang dapat mencukupi serta memudahkan untuk digunakan adalah desain antar
muka. Desain ini juga menggambarkan tampilan halaman website yang akan
dirancangan. Pada halaman awal terdapat perintah (link) yang dapat memanggil
dan membuka halaman selanjutnya, dan begitu pula pada halaman-halaman yang
lainnya.
Beberapa desain yang akan dibuat pada sistem sebagai gambaran kasarnya
terdapat pada gambar dibawah ini :
a. Tampilan.Home
Tampilan utama yang merupakan home berisi sedikit informasi tentang
penyakit yang diangkat penulis serta terdiri dari menu home sebagai tampilan
awal jika seseorang meakses sistem ada form jenis penyakit, serta form registrasi
bagi umum yang ingin berkonsultasi dengan sistem.pakar.
Gambar.4.17 Tampilan Menu Home
83
b. Login.Admin
Login admin terdapat dalam form.login menyediakan khusus bagi admin
kalau mau login pada sistem serta melaksanakan tugasnya disana.
Gambar 4.18 Tampilan Login Admin
c. Home Admin
Home admin adalah tampilan menu depan yang dikhusukan untuk admin
,yang berisi button profil admin yang digunakan untuk proses perubahan tentang
data dirinya, data pasien untuk proses mengubah data, kelola informasi untuk
menambahkan informasi apa saja yang dibutuhkan oleh pasien, kelola gejala
untuk menambahkan gejala baru apa saja yang muncul, serta tombol logout untuk
keluar dari halaman tersebut.
Gambar 4.19 Tampilan Home Admin
84
d. Kelola Penyakit
Pada tampilan ini menjelaskan mengenai data.penyakit, dimana admin bisa
menambah penyakit baru serta dapat mengubah dan menghapus data penyakit
yang sudah ada. Dapat dilihat desain tampilan profil di gambar berikut 4.18.
Gambar 4.20 Tampilan Kelola Penyaki
e. Kelola gejala
Pada tampilan ini menjelaskan mengenai data.penyakit, dimana admin bisa
menambah penyakit baru serta dapat mengubah dan menghapus data penyakit
yang sudah ada tetapi tidak begitu berpengaruh pada penyakit tersebut.
85
Gambar 4.21 Tampilan Kelola Gejala
f. Tentang Pasien
Data pasien ada dua opsi , yang pertama yaitu data pasien, yang kedua
adalah data konsultasi. Data pasien yang sudah melakukan registrasi, disana dapat
dilakukan kegiatan tambah,edit dan hapus. Data konsultasi merupakan data hasil
dari konsultasi pasien yang tersimpan.
Data pasien 1
Dimana didalam nya menyimpan data pasien yang sudah konsultasi. Admin dapat
melakukan aksi hapus jika data sudah tidak diperlukan lagi.
86
Gambar 4.22 Tampilan Data Pasien
g. Data konsultasi
Dimana pada data konsultasi berisi tentang data hasil konsultasi pasien. Admin
dapat melakukan aksi hapus jika data sudah tidak diperlukan lagi.
Gambar 4.23 Tampilan Data Konsultasi
h. Tampilan Registrasi
Halaman ini merupakan tampilan yang harus diisi sebelum melakukan
87
konsultasi oleh user non member, karena agar bisa melakukan konsultasi dengan
sistem, user non member harus melakukan pendaftaran dahulu. Desain tampilan
registrasi bisa dilihat dibawah ini pada gambar 4.23.
Gambar 4.24 Tampilan Registrasi
i. Home Pasien
Merupakan tampilan menu utama khusus untuk pasien yang berisi button
Profil pasien yang bersisi data dirinya, Diagnosa untuk melakukan sesi tanya
jawab dengan sistem, dan informasi yang dapat menambah wawasan pasien.
Gambar 4.25 Tampilan Home Pasien
88
j. Konsultasi
Pada tampilan konsultasi ini adalah tampilan pasien yang telah
melaksanakan tanya jawab kepada sistem, kemudian setelah itu sistem akan
melakukan diagnosis penyakit menurut pada gejala yang sudah dimasuk kan,
kemudian sistem dapat langsung memberikan solusi langsung terhadap pasien
mengenai penyakit yang di deritanya.
Gambar 4.26 Tampilan Konsultasi
Top Related