30 Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab tiga berisi metode penelitian yang digunakan oleh peneliti, terdiri
dari desain penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional variabel, instrumen
yang digunakan disertai kisi-kisi instrumen, uji coba alat ukur, teknik analisis data
yang dilakukan dan prosedur penelitian.
3.1 Desain Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
(quantitative research). Penelitian kuantitatif mengidentifikasi suatu masalah
penelitian berdasarkan kecenderungan yang ada dilapangan atau untuk menjelaskan
suatu fenomena atau hubungan antar variabel yang diukur menggunakan instrumen
penelitian sehingga dihasilkan data berupa angka yang dianalisis berdasarkan
prosedur statistik (Creswell, 2012). Pendekatan kuantitatif digunakan untuk
mengukur kontribusi motivasi berprestasi terhadap keterlibatan siswa kelas VIII
SMP Negeri 45 Bandung Tahun Ajaran 2018/2019 dengan mengumpulkan data dan
melakukan analisis data melalui pengolahan statistik.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode korelasional.
Metode korelasional dalam penelitian kuantitatif mengukur tingkat hubungan antar
dua atau lebih variabel dengan menggunakan prosedur statistik analisis korelasional
(Creswell, 2012). Melalui penelitian diharapkan diperoleh gambaran mengenai
besaran kontribusi motivasi berprestasi terhadap keterlibatan siswa pada proses
pembelajaran di sekolah. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian
adalah desain explanatory. Desain explanatory merupakan salah satu desain
korelasional untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lain
(Cresswell, 2012).
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 45
Bandung tahun ajaran 2018/2019. Pemilihan populasi dilakukan berdasarkan
kondisi sebagai berikut.
31
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
1) Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, terdapat pola keterlibatan
siswa yang beragam. Pola keterlibatan terlihat dari perilaku siswa didalam
kelas yang menggunakan alat komunikasi saat pembelajaran, memilih
untuk tidak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, mengobrol, dan
tidak mengerjakan tugas.
2) Kelas VIII dipilih karena pada usia remaja siswa telah memiliki
peningkatan fokus pemikiran yang baik (Santrock, 2012), maka
seharusnya ia mampu terlibat dalam proses pembelajaran.
3) Belum ada penelitian sejenis di kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung.
Pengambilan sampel menggunakan pendekatan probability sampling.
Pendekatan digunakan untuk memilih individu yang mampu mewakili karakteristik
dari populasi yang diteliti. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel
adalah simple random sampling. Simple random sampling dilakukan untuk memilih
anggota populasi menjadi sampel sehingga semua anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih (Creswell, 2012). Sampel yang dipilih
berjumlah 135 sampel dari 229 peserta didik kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung
Tahun Ajaran 2018/2019. Penentuan sampel merujuk pada tabel pemilihan sampel
berdasarkan tabel ukuran sampel dari The Research Advisors dengan mengacu pada
formulasi perhitungan Krejcie & Morgan. Berdasarkan formulasi perhitungan
Krejcie & Morgan sampel penelitian yang dipilih berjumlah 135 dengan margin of
error sebesar 5%. Berikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1.
Tabel 3. 1
Jumlah Sampel Penelitian
NO Kelas Jumlah Siswa
1. VII A 15
2. VII B 25
3. VII C 19
4. VII D 17
5. VII E 18
6. VII F 20
7. VII G 21
Jumlah 135
32
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
3.3 Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian yang dilakukan terdapat dua variabel yang akan diteliti.
Variabel pertama yaitu motivasi berprestasi sebagai variabel independen dan
variabel kedua yaitu keterlibatan siswa sebagai variabel dependen.
3.3.1 Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi melibatkan perjuangan memperoleh hasil yang
diinginkan, keterlibatan ego, pengharapan untuk sukses yang diungkapkan oleh
reaksi-reaksi (Chaplin, 2005) Motivasi berprestasi adalah fungsi motif untuk
sukses, nilai insentif untuk suskes, dan motif untuk menghindari kegagalan (Meece,
Glienke, & Burg, 2006). Secara operasional yang dimaksud dengan motivasi
berprestasi adalah keinginan untuk sukses yang melibatkan usaha dalam
memperoleh nilai dari hasil belajar.
3.3.2 Keterlibatan Siswa
Keterlibatan siswa merupakan proses psikologis yang menunjukkan
perhatian, minat, investasi, usaha, dan keterlibatan yang dicurahkan dalam kegiatan
belajar (Marks, 2000; Skinner & Belmont, 1993; Dharmayana, 2012). Keterlibatan
siswa juga dapat didefinisikan sebagai waktu dan upaya yang dicurahkan siswa
untuk kegiatan yang bertujuan mendidik (Australian Council for Educational
Research, 2010; Kuh, 2009). Secara operasional yang dimaksud dengan
keterlibatan siswa adalah proses mengikuti kegiatan pembelajaran secara penuh
baik secara kognitif, behavior, maupun emosi.
3.4 Instrumen Penelitian
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian menggunakan alat ukur
berupa instrumen, untuk mengungkap kontribusi motivasi berprestasi terhadap
keterlibatan siswa berdasarkan data yang diperoleh dari responden yang ditentukan.
33
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
3.4.1 Alat Ukur Motivasi Berprestasi
Instrumen motivasi berprestasi menggunakan instrumen motif berprestasi
yang dikembangkan oleh akhmad dan Budiman (2005, hlm. 5) yang dimiliki oleh
Laboratorium Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Pendidikan
Indonesia (LPPB UPI). Landasan dalam penggunaan instrumen ialah konstruk, isi,
dan konten yang mengacu pada aspek motivasi berprestasi yang dikembangkan
oleh McClelland yang sesuai dengan grand teori pada penelitian.
Tabel 3. 2
Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Motif Berprestasi
No. Sub Kategori Butir Soal Butir Soal
1. Adanya suatu hasil yang
ingin dicapai (AI)
Pernyataan A : Pernyataan
A: 90
a. Kebutuhan memperoleh
hasil (N)
b. Kebutuhan untuk
melakukan kegiatan
dalam memperoleh hasil
(I)
c. Intensitas kecemasan
terhadap pencapaian
tujuan yang ingin dicapai
(Ga+)
d. Intensitas kecemasan
terhadap kemungkinan
kegagalan suatu tujuan
(Ga-)
e. Kebutuhan untuk
mengatasi hambatan-
hambatan yang datang
dari diri sendiri untuk
mencapai tujuan (Bp)
f. Kebutuhan untuk
mengatasi hambatan-
hambatan yang datang
dari luar diri sendiri untuk
mencapai tujuan (Bw)
g. Intensitas kepuasan subjek
terhadap hasil yang dicapai (G+)
1,6,11,16,21,26,31,36, 41,46
2,7,12,17,22,27,32,37,42,47
3,8,13,18,23,28,33,38,43,48
4,9,14,19,24,29,34,39,44,49
5,10,15,20,25,30,35,40,45,50
55,61,66,71,81,86,91,96
52,62,67,77,87,92,97
53,58,68,73,78,83,93,98
34
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
No. Sub Kategori Butir Soal Butir Soal
h. Intensitas kekecewaan
terhadap kegagalan (G-)
i. Dorongan yang membantu
mengarahkan kegiatan
(Nup)
j. Intensitas keinginan untuk
mencapai hasil dengan
sebaik-baiknya (Ach.T)
54,59,64,74,79,84,89,99
55,60,65,70,80,85,90,95
2. Tidak ada sesuatu yang ingin
dicapai (UI)
Pernyataan B: 26 s.d 50 & 76
s.d 100
Pernyataan
B: 45
3. Keraguan apa yang ingin
dicapai
Pernyataan B: 01 s.d 25 & 51
s.d 75
Pernyataan
B: 45
Jumlah 100
(Akhmad & Budiman, 2005, hlm. 5)
Alat ukur motif berprestasi dikembangkan menjadi 100 item, di antaranya
terdiri dari pernyataan A dan B untuk dikembangkan menjadi 90 butir pernyataan
yang dapat mengungkapkan AI, sebanyak 45 butir pernyataan yang
mengungkapkan UI, dan 45 butir pernyataan yang mengungkapkan TI. Pernyataan
kategori UI menjadi pernyataan B yang dipasangkan dengan item pernyataan AI 1-
25 dan 51-75, dari pernyataan-pernyataan pada item instrumen akan terlihat
konsistensi responden dalam mengisi kuesioner motif berprestasi. Setiap pasangan
pernyataan terdiri atas pernyataan yang mengandung unsur achievement motive
atau berorientasi pada pencapaian hasil dengan pernyataan yang tidak berorientasi
pada pencapaian hasil.
3.4.2 Alat Ukur Keterlibatan Siswa
Instrumen keterlibatan siswa yang digunakan adalah instrumen keterlibatan
siswa yang dikembangkan oleh Kustiawati (2018), dengan mengacu pada Student
Engagement Instrument (SEI) (Appleton & Christenson, 2006). Instrumen terdiri
dari 53 item yang mengukur keterlibatan siswa pada aspek kognitif, behavioral, dan
emosi.
Tabel 3. 3
Kisi-kisi Instrumen Keterlibatan Siswa
Dimensi Sub Dimensi Indikator Item Jumlah
Kognitif Kesungguhan dalam belajar
Siswa memiliki kesungguhan dalam belajar
5 5
35
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
Dimensi Sub Dimensi Indikator Item Jumlah
Kepedulian
terhadap masa
depan
Siswa menyadari
pentingnya masa depan 3 3
Penguasaan ilmu
yang dipelajari
Siswa menguasai ilmu
yang telah dipelajari 4 4
Kemampuan
pengerjaan tugas
Siswa memiliki strategi dan
mampu menyelesaikan
tugas akademik
6 6
Behavioral
Patuh terhadap
aturan dan norma
yang berlaku di
sekolah
Siswa mematuhi aturan dan
norma yang berlaku di
sekolah 3 3
Partisipasi aktif
dalam
pembelajaran
Siswa menunjukkan
partisipasi aktif dalam
pembelajaran
6 6
Interaksi positif
dengan guru, teman
sebaya, dan orang
tua/wali
Siswa menunjukkan
interaksi positif dengan
guru
3
10
Siswa menunjukkan
interaksi positif dengan
teman sebaya
4
Siswa didukung orang
tua/wali dalam
pembelajaran
3
Emosi
Ketertarikan
terhadap
pembelajaran
Siswa memiliki
ketertarikan terhadap
pembelajaran
4 5
Perasaan suka
terhadap sekolah,
guru, teman,
maupun
pembelajaran
Siswa menyukai suasana
sekolah 2
11
Siswa memiliki hubungan
yang harmonis dengan guru 3
Siswa memiliki hubungan
yang harmonis dengan
teman sebaya
3
Siswa memiliki hubungan
harmonis dan memiliki
dukungan dari orang
tua/wali
3
Total 53
3.5 Uji Coba Alat Ukur
Uji coba dilakukan untuk mengetahui ketepatan (validitas) dan keterandalan
(reliabilitas) alat ukur yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan data
36
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
penelitian. Uji coba alat ukur dilakukan dengan built-in yaitu uji coba dilakukan
pada responden yang sama. Berikut disajikan tahapan uji coba alat ukur yang
dilakukan.
3.5.1 Uji Keterbacaan
Uji keterbacaan dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana butir-
butir pernyataan dapat dipahami oleh responden penelitian. Uji keterbacaan
dilakukan hanya pada instrumen keterlibatan siswa. Uji keterbacaan tidak
dilakukan pada instrumen motif berprestasi karena alat ukur motif berprestasi
merupakan instrumen baku yang tersedia di Laboratorium Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan FIP UPI yang telah teruji keterbacaannya. Instrumen keterlibatan
siswa (student engagement) yang diadaptasi oleh Kustiawati (2018) dikembangkan
dan diujikan untuk peserta didik usia SMK sehingga perlu dilakukan uji
keterbacaan. Uji keterbacaan dilakukan pada lima orang peserta didik disekolah
yang sama. Uji keterbacaan dilakukan untuk mengukur keterbacaan butir
pertanyaan instrumen dari segi kata, kalimat, dan istilah secara utuh sehingga dapat
dipahami oleh responden penelitian. Dari hasil uji keterbacaan yang telah dilakukan
pada lima orang peserta didik, setiap pernyataan pada instrumen keterlibatan siswa
dapat dipahami dan dimengerti.
3.5.2 Validitas Instrumen
Validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menguji seluruh item yang
terdapat pada instrumen yang mengungkap motivasi berprestasi dan keterlibatan
siswa. Validitas didefinisikan sebagai pengembangan bukti untuk menunjukkan
interpretasi skor tes sesuai dengan tujuan yang diusulkan (Cresswell, 2012, hlm.
159). Maka uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas skor untuk
membuat sebuah keputusan. Uji validitas dilakukan hanya pada instrumen
keterlibatan siswa. Uji validitas tidak dilakukan pada instrumen motif berprestasi
karena alat ukur motif berprestasi merupakan instrumen baku yang tersedia di
Laboratorium Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI yang telah teruji
validitasnya Pengukuran validitas menggunakan pemodelan Rasch dengan bantuan
aplikasi winstep versi 3.73
Uji unidimensionality digunakan untuk mengoptimalkan pengukuran yang
dilakukan sehingga informasi terpusat pada atribut yang diukur (Sumintono &
37
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
Widhiarso, 2014, hlm. 122). Kriteria unidimentionality pada instrumen merupakan
ukuran penting untuk mengetahui apakah instrumen mampu melakukan
pengukuran dengan baik (Sumintono & Widhiarso, 2014, hlm. 122). Kriteria
unidimentionality disajikan pada tabel 3.4.
Tabel 3. 4
Kriteria Unidimensionality
Skor Kriteria
< 3% Excellent
3-5% Very Good
5-10% Good
10-15% Fair
> 15% Poor
(Sumintono & Widhiarso, 2014, hlm. 124)
Berdasarkan hasil pengujian validitas instrumen keterlibatan dengan bantuan
aplikasi winsteps 37.3 diperoleh persentase unidimensionality sebesar 4,2% yang
termasuk dalam kategori very good yang menunjukkan unidimensionalitas
pengukuran dapat dibuktikan. Content validity juga dapat dilihat berdasarkan
kriteria item outlier dengan melihat nilai measure item pada tabel item fit order.
Pada item measure terdapat nilai standar deviasi, yaitu 0,78, jika nilai
dikombinasikan dengan rata-rata nilai logit, tingkat kesulitan item dapat
dikelompokkan. > 0,78 adalah soal yang sangat sulit; 0,0 logit sampai 0,78 adalah
soal sulit; 0,0 sampai -0,78 adalah soal mudah; dan < -0,78 adalah soal yang sangat
mudah.
Tabel 3. 5
Kelompok Item Berdasarkan Tingkat Kesulitannya
Kriteria Skor Rentang Skor Kriteria Jumlah Item
+1 SD > 0,78 Sangat sulit 9
0,0 logit + 1SD 0,0 logit sampai
0,78 Sulit 20
0,0 logit - 1SD 0,0 sampai -0,78 Mudah 14
-1 SD < -0,78 Sangat Mudah 6
Uji tingkat kesesuaian item digunakan untuk mengetahui item berfungsi
normal dalam melakukan pengukuran. Maka instrumen yang digunakan mengukur
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan (Sumintono & Widhiarso, 2015b). beberapa
38
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
kriteria yang dapat dipergunakan untuk melihat tingkat kesesuaian butir (item fit)
yaitu, Out Mean Square (MNSQ), Outfit Z-Standard (ZTSD), dan Point Measure
Correlation (Pt Mean Corr). Jika item pada ketiga kriteria (MNSQ), (ZTSD), dan
(Pt Mean Corr) tidak dapat terpenuhi, maka dipastikan item kurang bagus sehingga
perlu diperbaiki atau dihapus ditetapkan (Sumintono & Widhiarso, 2015a).
1) Out Mean Square (MNSQ) yang diterima 0,5< MNSQ <1,5 untuk menguji
konsistensi jawaban responden dengan tingkat kesulitan butir pernyataan
2) Outfit Z-Standard (ZTSD) yang diterima -2,0< ZTSD <+2,0 untuk
mendeskripsikan seberapa banyak (kolom hasil measure), mengukur butir
pernyataan yang terlalu mudah atau terlalu sulit.
3) Point Measure Correlation (Pt Mean Corr) yang diterima 0,4< Pt Measure
Corr <0,85 untuk mendeskripsikan how good (SE), butir pernyataan tidak
dipahami, direspon berbeda, atau membingungkan dengan pernyataan
lainnya.
Tabel 3. 6
Hasil Uji Kesesuaian Item
Kesimpulan Item Jumlah
Item Valid
(digunakan)
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37,
38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 50,
51, 52, 53
49
Item Tidak Valid
(dibuang)
31,42, 49, dan 51 4
Berdasarkan hasil uji kesesuaian item pada instrumen keterlibatan siswa
menggunakan pengolahan Rasch model dengan mengacu pada tabel 3.6,
menunjukkan pada 53 item pernyataan yang diujikan, terdapat 49 item yang
memenuhi kriteria dan sebanyak 4 item yang tidak memenuhi kriteria. Sehingga
item yang dipergunakan berjumlah 49 item, dan 4 item (31, 42, 49, dan 51) yang
tidak memenuhi kriteria tidak dipergunakan.
Ketelitian butir item juga dapat diketahui berdasarkan kriteria precise yang
dapat dilihat dari kolom model S.E pada tabel item fit order. Kriteria nilai yang
dapat digunakan untuk mengukur ketelitian item disajikan pada tabel 3.7.
39
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 7
Kriteria Precise Item
Skor Kriteria
< 0,05 Bagus / Sangat Teliti
0,05 – 1,00 Ok / Cukup Teliti
> 1,00 Tidak Bagus / Kurang Teliti
Berdasarkan tabel 3.7, diketahui seluruh item pada instrumen keterlibatan
siswa berada pada kriteria ok/ cukup teliti dengan nilai 0,11, artinya item sudah
cukup teliti dan dapat dipahami oleh peserta didik, sehingga seluruh item dapat
digunakan untuk pengambilan data penelitian. Kemudian , untuk memverifikasi
peringkat (rating) pilihan yang digunakan membingungkan atau tidak untuk
partisipan. Dilakukan uji validitas skala dengan melihat pada output tables rating
(partial credit) scale. Ketepatan pilihan jawaban pada skala yang digunakan
ditunjukan dengan hasil observed average dan andrich threshold yang memiliki
nilai sama-sama meningkat.
Berdasarkan hasil analisis uji skala yang telah di lakukan, pada skala
instrumen keterlibatan siswa pada kolom observed average menunjukkan
peningkatan pada nilai logit 0,03 menuju 2,02, artinya partisipan dapat memastikan
berbagai pilihan jawaban. Nilai logit pada kolom andrich threshold juga
menunjukkan peningkatan yaitu bergerak dari NONE menuju pada nilai logit 1,98,
artinya setiap alternatif jawaban dipahami responden.
3.5.3 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen menunjukkan sejauh mana instrumen yang digunakan
dapat dipercaya dan memiliki derajat keajegan skor yang diperoleh subjek
penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang berbeda. Sebagaimana
dijelaskan oleh Drummond & Jones (2010, hlm. 83) dalam konteks pengukuran,
reliabilitas mengacu pada sejauh mana skor tes dapat diandalkan, konsisten, dan
stabil di seluruh item tes, di berbagai bentuk tes, atau di seluruh administrasi
pengujian berulang. Arikunto (2009, hlm 86) juga berpendapat reliabilitas
berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai
taraf kepercayaan yang tinggi jika tes yang dilakukan dapat memberikan hasil yang
tetap.
40
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
Uji reliabilitas tidak dilakukan pada instrumen motivasi berprestasi.
Instrumen motivasi berprestasi merupakan instrumen baku milik Laboratorium
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang sudah teruji reliabilitasnya. Uji
reliabilitas untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen keterlibatan siswa pada
penelitian menggunakan rasch model dengan bantuan aplikasi winstep 3.73. Untuk
mengetahui nilai reliabilitas responden dan reliabilitas item, dapat dilihat kriteria
nilai person reliability dan item reliability berdasarkan kriteria nilai koefisien alpha
(Cronbach’s Alpha), sebagaimana di jelaskan Drummond & Jones (2010, hlm. 92)
“koefisien alpha digunakan ketika item pada tes tidak diberi skor dikotomi”.
Berdasarkan instrumen penelitian yang digunakan, diberi skor politomi dengan
lima alternatif jawaban. Kriteria nilai cronbach’s alpha menurut Sumintono &
Widhiarso (2014, hlm. 109) disajikan pada tabel 3.8.
Tabel 3. 8
Kriteria Nilai Alpha Cronbach
Alpha Cronbach Interpretasi
< 0,5 Buruk
0,5 - 0,6 Jelek
0,6 - 0,7 Cukup
0,7 - 0,8 Bagus
> 0,8 Bagus Sekali
Kriteria nilai person reliability dan item reliability dinyatakan sebagai berikut
(Sumintono & Widhiarso, 2014, hlm. 109).
Tabel 3. 9
Kriteria Person Reliability dan Item Reliability
Rentang Kategori
< 0,67 Lemah
0,67-0,8 Cukup
0,81-0,9 Bagus
0,91-0,94 Bagus Sekali
>0,94 Istimewa
Pengelompokan person dan item dapat diketahui dari nilai separation.
Semakin besar nilai separation maka kualitas instrumen dalam pada keseluruhan
partisipan dan item semakin bagus, karena bisa mengidentifikasi kelompok
41
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
partisipan dan kelompok item. Berikut hasil uji reliabilitas instrumen keterlibatan
siswa yang dilakukan menggunakan rasch model, yaitu sebagai berikut.
Tabel 3. 10
Uji Reliabilitas Instrumen Keterlibatan Siswa
No Deskripsi Mean SD Separation Reliabilitas Cronbach Alpha
1 Person 1,14 0,66 3,10 0,91 0,92
2 Item 0.00 0,78 6,33 0,98
Hasil uji reliabilitas instrumen keterlibatan siswa menunjukkan nilai
reliabilitas person sebesar 0,91 berada pada kategori bagus sekali dan reliabilitas
item sebesar 0,98 berada pada kategori bagus sekali. Nilai alpha cronbach sebesar
0,92 yang berarti interaksi antara responden dan item secara keseluruhan berada
pada kategori bagus sekali dan memenuhi kriteria reliabel.
3.6 Prosedur Penelitian
Pengumpulan data pada penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan
sebagai berikut.
1) Membuat surat izin penelitian melalui akademik fakultas, untuk ditujukan
kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota
Bandung.
2) Mengajukan surat izin penelitian ke Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk
mendapat surat pengantar ke SMP Negeri 45 Bandung.
3) Mengajukan izin mengadakan penelitian kepada Kepala SMP Negeri 45
Bandung.
4) Mengkonsultasikan maksud penelitian kepada koordinator BK SMP Negeri
45 Bandung, penelitian akan dilakukan kepada seluruh siswa kelas VIII
5) Menjelaskan pengambilan data penelitian akan dilakukan dengan
menggunakan kuesioner / instrumen penelitian yang telah di susun.
6) Meminta jadwal yang memungkinkan untuk penyebaran kuesioner kepada
peserta didik yang dijadikan sebagai sampel penelitian
7) Peneliti masuk kelas dengan mengucapkan salam dan menjelaskan maksud
kedatangan dalam rangka penelitian
42
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
8) Peneliti meminta kesediaan peserta didik yang menjadi sampel penelitian
untuk mengisi kuesioner penelitian yang telah di sediakan
9) Menjelaskan petunjuk pengerjaan serta memastikan peserta didik paham
dan siap untuk mengisi kuesioner sesuai dengan keadaan dirinya.
10) Membagikan kuesioner penelitian sekaligus memberi kesempatan bertanya
kepada peserta didik apabila ada yang tidak di mengerti
11) Menginstruksikan peserta didik untuk mulai mengisi kuesioner keterlibatan
siswa kemudian dilanjutkan dengan mengisi instrumen motif berprestasi.
12) Memastikan peserta didik yang dijadikan sample penelitian sudah selesai
mengisi semua pernyataan yang terdapat dalam kuesioner penelitian.
13) Memastikan peserta didik telah mengisi biodata secara lengkap dan
mempersilahkan untuk mengumpulkan kuesioner penelitian yang telah
terisi.
14) Peneliti menutup pertemuan dengan ucapan terimasih dan salam setiap kali
akan keluar dari kelas.
15) Peneliti memastikan seluruh data penelitian dari peserta didik yang
dijadikan sampel dari setiap kelasnya sudah terkumpul secara lengkap.
16) Menginformasikan pengumpulan data yang telah selesai kepada Kepala
Sekolah dan koordinator BK, dan akan dilaporkan kembali apabila
pengolahan data telah selesai.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu
menggunakan teknik penelitian tidak langsung dengan menggunakan kuesioner.
Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner tertutup dengan menggunakan
skala likert dengan skala lima. Kuisioner yang digunakan memiliki alternatif
jawaban dan responden menjawab setiap pernyataan dengan memberikan tanda
checklist (√) pada kolom yang disedikan. Penggunaan kuesioner bertujuan sebagai
cara atau alat dalam mengumpulkan data yang diteliti yaitu peserta didik kelas VIII
SMP Negeri 45 Bandung.
43
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
3.8 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan untuk menghitung motivasi berprestasi dan
tingkat keterlibatan siswa serta menghitung korelasi antara keduanya dengan
menggunakan aplikasi SPSS Versi 22.
3.8.1 Verifikasi Data
Verifikasi data merupakan langkah pemeriksaan terhadap data yang diperoleh
dengan cara menyeleksi data atau memilih data yang memadai untuk diolah.
Verifikasi data dilakukan secara bertahap dimulai dari melakukan pengecekan
jumlah kuesioner yang sudah terkumpul sehingga diperoleh jumlah yang sama
dengan sampel penelitian, memeriksa kesesuaian data yang sudah terkumpul
dengan petunjuk pengerjaan sehingga layak untuk dijadikan data penelitian,
melakukan rekapitulasi data yang diperoleh dengan tahap penyekoran yang telah di
tetapkan, menginput data penelitian kedalam Ms. Excel 2013 untuk kemudian
diolah dengan menggunakan Winstep versi 3.73 serta melakukan perhitungan
statistik untuk mengetahui kontribusi dari variabel motif berprestasi terhadap
keterlibatan siswa dengan menggunakan SPSS Versi 22.
3.8.2 Kategorisasi Data
1) Motivasi Berprestasi
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kemudian diolah dengan
menetapkan tingkatan kategorisasi data. Penentuan kategorisasi data pada
instrumen motif berprestasi mengacu pada kategorisasi baku yang terdapat di
Laboratorium Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI.
Tabel 3. 11
Hasil Perhitungan Kategorisasi Motivasi Berprestasi
Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung
No Kategori Kriteria
1. Tinggi Sekali 65
2. Tinggi 55-64
3. Sedang 45-54
4. Rendah 35-44
5. Rendah Sekali 34
44
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
2) Keterlibatan Siswa
Sedangkan pada instrumen keterlibatan siswa digunakan kriteria skor ideal.
Rumus skor ideal yang digunakan apabila skor minimal ideal tidak bernilai nol
sebagai berikut.
Mean Ideal (Mi) = 1
2 (SmaxI + SminI)
(Azwar, 2007, hlm, 162).
Tabel 3. 12
Hasil Perhitungan Skor Ideal Keterlibatan Siswa
Skor Ideal Smax SMinI Mi SDi
Keterlibatan Siswa 245 49 147 32,6
Aspek Kognitif 90 18 54 12
Aspek Behavioral 90 18 54 12
Aspek Emosi 65 13 39 8,6
Berdasarkan skor ideal, kemudian dihitung rentang nilai untuk di
klasifikasikan menjadi tiga kategori yang disajikan pada tabel 3.13 dan tabel 3.14.
Tabel 3. 13
Kategorisasi Umum Keterlibatan Siswa
Rentang Skor Kategori
X > (Mi + SDi) X > 179,6 Tinggi
(Mi – SDi) ≤ X ≤ (Mi + SDi) 114,4 ≤ X ≤ 179,6 Sedang
X < (Mi – SDi) X < 114,4 Rendah
Tabel 3. 14
Kategorisasi Per Aspek Keterlibatan Siswa
Aspek Skor
Tinggi Sedang Rendah
Kognitif X > 66 42 ≤ X ≤ 66 X < 42
Behavioral X > 66 42 ≤ X ≤ 66 X < 42
Emosi X > 47,6 30,4 ≤ X ≤ 47,6 X < 30,4
3.8.3 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk memastikan data yang diperoleh berdistribusi
normal. Uji normalitas dilakukan sebagai salah satu syarat sebelum dilakukannya
uji regresi. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 22.0 dengan
45
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
memperhatikan nilai p Kolmogorov-Smirnov, apabila nilai p > 0,05 maka data
sampel penelitian berasal dari responden yang berdistribusi normal.
Tabel 3. 15
Hasil Uji Normalitas
Variabel Test Statistic p
Motivasi Berprestasi 0,38 0,200
Keterlibatan Siswa 0,051 0,200
Berdasarkan tabel 3.15 diketahui nilai p yang diperoleh dari variabel motivasi
berprestasi dan variabel keterlibatan siswa sebesar 0,200, artinya nilai p > 0,05.
Nilai p menunjukkan data variabel motivasi berprestasi dan variabel keterlibatan
siswa masing-masing berdistribusi normal.
3.8.4 Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk memastikan data yang diperoleh memiliki
hubungan linear yang signifikan. Uji lineritas dilakukan sebagai salah satu syarat
sebelum dilakukannya uji regresi. Uji linearitas dilakukan dengan bantuan aplikasi
SPSS 22.0 dengan memperhatikan nilai p pada deviation from linearity, apabila
nilai p > 0,05 maka data sampel penelitian memiliki hubungan yang linear.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai p yang diperoleh dari variabel
motivasi berprestasi (variabel independen) dan variabel keterlibatan siswa (variabel
dependen) sebesar 0,38, artinya nilai p > 0,05. NIlai p menunjukkan terdapat
hubungan yang linear diantara variabel motivasi berprestasi dan variabel
keterlibatan siswa.
3.8.5 Uji Regresi Linear Sederhana
Uji regresi dilakukan dengan bantuan program aplikasi SPSS 22.0, diawali
dengan uji normalitas dan uji lineritas untuk memastikan data penelitian telah
terdistribusi normal dan memiliki hubungan yang linear. Selanjutnya dilakukan uji
regresi sederhana untuk mengetahui besaran kontribusi motivasi berprestasi
terhadap keterlibatan siswa.
3.8.6 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan uji statistik parametrik untuk
mengetahui Kontribusi motivasi berprestasi terhadap keterlibatan siswa dalam
46
Triyantini, 2019
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu
proses pembelajaran di sekolah. Penelitian terdiri dari dua variabel yang di ukur
yaitu motivasi berprestasi (variabel independen) dan keterlibatan siswa (variabel
dependen). Rumusan hipotesis penelitian adalah terdapat kontribusi motivasi
berprestasi pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.
Rumusan hipotesis verbal yang telah dibuat kemudian dijabarkan menjadi hipotesis
statistik sebagai berikut.
H0 : ρ = 0
H1 : ρ > 0
Nilai alpha (α) yang di tetapkan untuk menguji H0 yaitu sebesar 0,05 dengan
kriteria pengujian sebagai berikut.
Tolak H0 jika p < 0,05
Teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis yaitu
menggunakan uji regresi linear sederhana untuk mengetahui kontribusi variabel x
(motivasi berprestasi) terhadap variabel y (keterlibatan siswa).
Top Related