6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Peran
Istilah peran dalam kamus besar bahasa indonesia (2008: 854)
mempunyai arti pemain sandiwara (film), tukang lawak dalam permainan
makyong, perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang
berkedudukan di masyarakat. Ketika istilah peran digunakan dalam
lingkungan pekerjaan, maka seseorang yang diberi atau mendapat posisi, juga
diharapkan menjalankan perannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
pekerjaan tersebut.
Berdasarkan ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa peran adalah
fungsi dari seseorang dalam melaksanakan hak atau kewajibannya dalam
suatu tatanan tertentu.
B. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
1. Pengertian IPM
Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah sebuah organisasi otonom
Muhammadiyah yang bergerak dalam dakwah Islam amar ma'ruf nahi
munkar. Berdirinya Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) tidak lepas dari
latar belakang berdirinya Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam
amar ma’ruf nahi munkar sekaligus sebagai konsekuensi dari banyaknya
sekolah yang merupakan amal usaha Muhammadiyah untuk membina dan
mendidik kader. Selain itu, situasi dan kondisi politik di Indonesia tahun
60-an yaitu pada masa berjayanya orde lama dan PKI, Muhammadiyah
6
Peran Ikatan Pelajar…, Pajar Pamungkas, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
7
mendapat tantangan yang sangat berat untuk menegakkan dan
menjalankan misinya. Oleh karena itu, IPM terpanggil untuk mendukung
misi Muhammadiyah serta menjadi pelopor, pelangsung dan penyempurna
perjuangan Muhammadiyah. Dengan demikian, kelahiran IPM
mempunyai dua nilai strategis. Pertama, IPM sebagai aksentuator gerakan
dakwah amar ma’ruf nahi mungkar di kalangan pelajar. Kedua, IPM
sebagai lembaga kaderisasi Muhammadiyah yang dapat membawa misi
Muhammadiyah pada masa mendatang (Suroyo dan Harweli, 2011: 1).
Kiprah IPM/IRM pusat sebagai organisasi otonom Muhammadiyah
adalah pada bidang pendidikan, agama, sosial, seni dan budaya, seperti
melakukan program kerja nasional IPM dengan orientasi; meningkatkan
partisipasi IPM dalam pembangunan nasional, dengan usaha antaralain:
aktif dalam usaha menanggulangi drop out, menggalakkan kepramukaan,
meningkatkan studi pelajar, dan menanggulangi kenakalan remaja dan
pemberantasan penyalahgunaan narkotika. Mendukung program-program
pemerintah dalam pembinaan dan pembangunan generasi muda dan juga
meminta pada pemerintah untuk memperketat pengawasan dan
pengedaran film serta media lain yang memuat gambar tidak senonoh
demi menjauhkan generasi muda dari bahaya serta dalam bidang-bidang
lainnya.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah gerakan Islam amar makruf
nahi munkar di kalangan pelajar yang ditujukan kepada dua bidang,
Peran Ikatan Pelajar…, Pajar Pamungkas, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
8
pertama perorangan dan kedua masyarakat. Dakwah pada bidang pertama
terbagi kepada dua golongan:
1) Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid) berdasarkan
pada nilai-nilai ajaran Islam.
2) Kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk mengikuti
nilai-nilai ajaran Islam.
Adapun dakwah amar makruf nahi munkar kedua ialah kepada
masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan, dan peringatan. Kesemuanya
itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar takwa dan
mengharap keridhaan Allah semata. Dengan ini diharapkan dapat
membentuk pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya di kalangan
pelajar (http://ipm-sambungjawa.blogspot.co.id).
2. Maksud dan Tujuan IPM
Maksud dan tujuan IPM adalah terbentuknya pelajar muslim yang
berilmu, berakhlak mulia dan terampil dalam rangka menegakkan dan
menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya. Gambaran pelajar yang berilmu, berakhlak
mulia dan terampil merupakan wujud ideal pelajar yang mempunyai
kemampuan baik dari segi dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Aspek kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan perilaku berfikir,
mengetahui dan memecahkan masalah. Hal tersebut terdeskripsi dalam
bentuk pelajar yang berilmu. Aspek afektif merupakan aspek yang
Peran Ikatan Pelajar…, Pajar Pamungkas, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
http://ipm-sambungjawa.blogspot.co.id/
9
berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, ketertarikan, perasaan, apresiasi dan
menyesuaikan perasaan sosial. Hal tersebut terdeskripsi dalam bentuk
pelajar yang berakhlak mulia. Aspek psikomotorik merupakan aspek yang
berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual dan motorik, ini
tercermin dalam wujud pelajar yang terampil. Pelajar yang memiliki ketiga
kemampuan tersebut juga belum cukup jika tidak digunakan untuk
menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam
(http://ipmketapang.blogspot.co.id).
B. Kedisiplinan Siswa
1. Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari kata latin discipulus, yang berarti siswa atau
murid. Dalam perkembangan selanjutnya, kata ini mengalami perubahan
bentuk dan perluasan arti. Kata ini antara lain berarti ketaatan, metode
pengajaran, mata pelajaran, dan perlakuan yang cocok bagi seorang murid
atau pelajar. Di bidang psikologi dan pendidikan, kata ini berhubungan
dengan perkembangan, latihan fisik, mental, serta kapasitas moral anak
melalui pengajaran dan praktek. Sehubungan dengan definisi tersebut, kata
ini juga berarti hukuman atau latihan yang membetulkan serta kontrol
yang memperkuat ketaatan. Menurut Poerwadarminta, disipilin adalah
“latihan watak dan batin agar segala perbuatan seseorang sesuai dengan
peraturan yang ada” (Unaradjan, 2003: 8).
Mahmud Yunus (Yasin: 123) mengatakan disiplin adalah kekuatan
yang ditanamkan oleh para pendidik untuk menanamkan dalam jiwa
Peran Ikatan Pelajar…, Pajar Pamungkas, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
http://ipmketapang.blogspot.co.id/
10
tentang tingkah laku dalam pribadi murid dan bentuk kebiasaan dalam diri
mereka, tunduk dan patuh dengan sebenar-benarnya pada aturan-aturan
yang sesuai dengan prinsip pendidikan yang sesungguhnya yaitu inti yang
dijalankan pada setiap aktivitas sekolah.
Dalam prakteknya, disiplin sering ditafsirkan sama dengan hukuman
dan upaya pengendalian perilaku seseorang, khususnya anak. Dengan
pengertian seperti ini, pengertian disiplin, selalu dihubungkan dengan
sikap yang tegas dan keras dari hukuman (Punishment) yang diberikan
sebagai alat yang efektif untuk menegakkan disiplin, yaitu agar anak dapat
bertingkah laku sesuai aturan atau tata tertib yang berlaku (Wantah, 2005 :
140).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan
adalah kondisi yang tercipta melalui proses yang disengaja demi
menciptakan manusia yang taat dan patuh terhadap aturan yang dapat
meningkatkan kualitas keperibadian seseorang.
2. Tujuan Disiplin
Disiplin diri merupakan substansi esensial di era globalisasi untuk
dimiliki dan dikembangkan oleh anak karena dengannya ia dapat memiliki
kontrol internal untuk berperilaku yang senantiasa taat moral. Dengan
demikian, anak tidak hanyut oleh arus globalisasi, tetapi sebaliknya ia
mampu mewarnai dan mengakomodasi (Sochib, 2010 : 12).
Penanaman dan penerapan sikap disiplin pendidikan tidak
dimunculkan sebagai suatu tindakan pengekangan atau pembatasan
Peran Ikatan Pelajar…, Pajar Pamungkas, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
11
kebebasan siswa dalam melakukan perbuatan sekehendaknya, akan tetapi
hal itu tidak lebih sebagai tindakan pengarahan kepada sikap yang
bertanggung jawab dan mempunyai cara hidup yang baik dan teratur.
Sehingga dia tidak merasakan bahwa disiplin merupakan beban tetapi
disiplin merupakan suatu kebutuhan bagi dirinya menjalankan tugas
sehari-hari (Yasin : 127).
Dalam belajar disiplin sangat diperlukan, disiplin dapat melahirkan
semangat menghargai waktu, bukan menyia-nyiakan waktu, dan masalah
semangat juga penting dalam belajar. Jika seseorang mempunyai semangat
yang tinggi untuk berbuat dan bekerja, maka otomatis ia akan dapat
mengusir, menghilangkan rintangan seperti malas, santai, bosan, melamun
dan sebagainya. Disiplin adalah kekuatan yang tidak tampak dan
penyatuan antara kedisiplinan dan semangat melahirkan tenaga pendorong
dalam perwujudan tata tertib, dengan gairah kerja yang rela berkorban
demi perjuangan dalam menggapai sebuah cita-cita yang didamba
(Djaramah, 2002, dikutip oleh Listati, 2016: 19).
3. Unsur-unsur Disiplin
Disiplin sebagai kebutuhan perkembangan dan sekaligus upaya
pengembangan anak untuk berperilaku sesuai dengan aturan dan norma
yang ditetapkan oleh masyarakat mempunyai beberapa unsur penting.
Beberapa unsur penting menurut Kurtinez dan Greif (Hurlock, 1978)
adalah sebagai berikut :
Peran Ikatan Pelajar…, Pajar Pamungkas, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
12
a. Peraturan
Peraturan adalah ketentuuan-ketentuan yang telah ditetapkan
untuk menata tingkah laku seseorang dalam suatu kelompok,
organisasi, institusi, atau komunitas. Begitu juga di sekolah yang
mempunyai aturan-aturan dan tata tertib. Misalnya penggunaan
seragam sekolah, penggunaan buku, pembayaran uang sekolah, dan
penggunaan peralatan sekolah. Juga mengenai peraturan mengenai apa
yang harus dan tidak boleh dilakukan siswa sewaktu di dalam kelas,
kantor sekolah, kantin sekolah, kamar kecil, atau lapangan sekolah.
b. Kebiasaan-kebiasaan
Disamping aturan-aturan yang bersifat positif dan formal, adapula
kebiasaan-kebiasaan (habit) sosial yang tidak tertulis. Meskipun tidak
tertulis kebiasan-kebiasaan ini telah menjadi semacam keharusan sosial
dan kewajiban setiap anggota masyarakat untuk melakukannya.
Kebiasaan tersebut telah menjadi kultur masyarakat, misalnya
kebiasaan buang air kecil dan air besar di WC.
c. Hukuman
Anonimus (2003) mengemukakan bahwa tujuan dari hukuman
adalah menghentikan anak untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai
dengan norma dan aturan yang berlaku dengan menggunakan metode
yang memberikan efek jera baik secara biologis maupun psikologis.
Jera artinya anak bertobat dan tidak akan mengulangi perbuatannya
yang tidak sesuai dengan aturan (Wantah, 2005 : 150).
Peran Ikatan Pelajar…, Pajar Pamungkas, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
13
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kedisiplinan
Menurut Muhammad Tholhah Hasan ada beberapa hal yang
mempengaruhi disiplin moral antara lain:
a. Berkurangnya tokoh panutan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat
dijadikan tauladan dalam bersikap dan berperilaku.
b. Dunia pendidikan kita lebih memperhatikan intelektualisasi nilai-nilai
agama dan moral.
c. Melemahnya sanksi terhadap pelanggaran, baik yang berupa sanksi moral,
sanksi sosial maupun sanksi judicial.
d. Pengaruh jelek dari kebiasaan dan kebudayaan luar yang dengan leluasa
dan hampir tanpa penyaringan masuk di negara kita, yang secara mudah
ditiru oleh masyarakat yang sedang mengalami tranformasi dan didukung
oleh fasilitas yang memadai (Eniyawati, 2014 : 272).
5. Faktor – Faktor yang Membentuk Kedisiplinan
Menurut Tu’u (Sa’diyah, 2015: 32) ada beberapa faktor yang
membentuk disiplin, adalah sebagai berikut;
a. Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap
penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain itu, kesadaran
menjadi motif kuat terwujudnya disiplin.
b. Pengikutan dan keta’atan sebagai langkah penerapan dan praktik atas
peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya.
c. Alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan
membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan
atau diajarkan.
Peran Ikatan Pelajar…, Pajar Pamungkas, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
14
d. Hukuman sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan
yang salah hingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan
harapan.
Ada pula faktor yang dapat berpengaruh pada pembentukan disiplin
individu, sebagai berikut:
a. Teladan
Perbuatan dan tindakan kerap kali lebih besar pengaruhnya
dibandingkan dengan kata-kata. Pendidikan dengan teladan berarti
pendidikan dengan memberi contoh, baik berupa tingkah laku, cara,
berfikir, dan sebagainya.
b. Lingkungan berdisiplin
Seseorang dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan.
c. Latihan disiplin
Disiplin dapat dicapai dan dibentuk melalui proses latihan dan
kebiasaan (Tu’u, dikutip oleh Sa’diyah, 2015: 32)
6. Cara-cara Menanamkan Kedisiplinan
Ada beberapa langkah untuk mengembangkan disiplin yang baik
kepada siswa, antara lain adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan, ini meliputi membuat aturan dan prosedur dalam
menentukan konsekuensi untuk aturan yang dilanggar.
b. Mengajarkan siswa bagaimana mengikuti aturan.
Peran Ikatan Pelajar…, Pajar Pamungkas, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
15
c. Salah satu cara yang terbaik adalah mencegah masalah dari semua
kejadian. Hal ini menuntut guru untuk dapat mempertahankan disiplin
dan komunikasi yang baik.
d. Mersepon secara tepat dan konstruktif ketika masalah timbul.
(Djiwandono, 2008: 303)
7. Disiplin dalam Pandangan Islam
Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan
suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan,
perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah
sikap mentaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkantanpa
pamrih. Dalam ajaran Islam banyak ayat Al Qur’an dan hadis yang
memerintahkan disiplin dalam arti ketaatan pada peraturan yang telah
ditetapkan, antara lain surat An Nisa ayat ayat 59 :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Disiplin adalah kunci sukses, sebab dalam disiplin akan tumbuh sifat
yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha maupun belajar,
Peran Ikatan Pelajar…, Pajar Pamungkas, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
16
pantang mundur dalam kebenaran, dan rela berkorban untuk kepentingan
agama dan jauh dari sifat putus asa. Perlu kita sadari bahwa betapa
pentingnya disiplin dan betapa besar pengaruh kedisiplinan dalam
kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa
maupun kehidupan bernegara.
Berdasarkan uraian diatas disiplin merupakan salah satu sifat dari
orang yang bertakwa. Disiplin merupakan salah satu ciri orang yang
berakhlakul karimah.
8. Penelitian Terdahulu
a. Jurnal pendidikan berjudul “Peran Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan
Budaya Disiplin Siswa di SMP 1 N Krembung Kabupaten sidoarjo”
Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan peran kepala sekolah d
alam pelaksanaan budaya disiplin siswa di SMP Negeri 1 Krembung
Kabupaten Sidoarjo. (1) Pelaksanaan budaya disiplin siswa di SMPN 1
Krembung Sidoarjo; (2) Faktor Penghambat dan pendukung
pelaksanaan budaya disiplin siswa di SMPN 1 Krembung Sidoarjo; (3)
Strategi kepala sekolah dalam pelaksanaan budaya disiplin siswa di
SMPN 1 Krembung Sidoarjo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, rancangan studi
kasus, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan
dokumentasi, teknik keabsahan data dengan menggunakan kreadibilitas,
transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas, Analisis data
Peran Ikatan Pelajar…, Pajar Pamungkas, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
17
dilakukan dengan mereduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Pelaksanaan budaya
disiplin di SMPN 1 Krembung Sidoarjo yaitu dengan melakukan
berbagai kegiatan untuk penegakkan disiplin siswa yaitu pelaksanaan
budaya disiplin dalam keseharian siswa di sekolah, pelaksanaan budaya
disiplin di dalam kelas dan pembuatan program tim PDS (Penegak
Disiplin Siswa), 2) faktor penghambat dan pendukung dalam
pelaksanaan budaya disiplin siswa di SMPN 1 krembung Sidoarjo yaitu
adapun faktor penghambatnya yaitu kesadaran siswa sendiri, orang tua
siswa, 3) Strategi kepala sekolah dalam peningkatan budaya disiplin
siswa di SMPN 1 krembung Sidoarjo yaitu kepala sekolah
mensosialisasikan dan memberikan informasi kepada orang tua
mengenai penegakkan disiplin siswa, membentuk tim penegak disiplin
sekolah, membuat berbagai kegiatan dan program untuk pengembangan
diri siswa yang bertujuan untuk menambah wawasan dan meningkatkan
kemampuan siswa baik dalam bidang akademi maupun non akademi
siswa, melakukan evaluasi dan pengawasan terus menerus yang
melibatkan semua warga sekolah.
Persamaan dengan penelitian yang akan peneliti buat adalah terkait
variabelnya yakni kedisiplinan, namun berbeda pada subyek penelitian.
Jika penelitian sebelumnya yang menjadi subyek penelitian adalah
Peran Ikatan Pelajar…, Pajar Pamungkas, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
18
kepala sekolah, berbeda dengan penelitian ini dimana subyeknya adalah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
b. Penenlitian berjudul “Efektivitas Pengkaderan Taruna Melati Ikatan
Pelajaran Muhammadiyah Cabang Patikraja Dalam Membentuk
Karakter siswa” (Muhammad Syaiful Haq) peneliti menyimpulkan
siswa yang telah mengikuti trauna melati 1 mengalami peningkatan
sikap dan karakternya setelah mengikuti mendapatkan materi aqidah
islam, ibadah, remaja muslim, kemuhammadiyahan, ke-IPM-an,
keorganisasian dan akhlak.
Persamaan dengan penelitian yang akan peneliti buat adalah terkait
subyek penelitian yakni Ikatan Pelajar Muhammadiyah, namun berbeda
pada tujuan penelitiannya. Jika penelitian sebelumnya bertujuan
menegetahui efektivitas pengkaderan taruna melati, berbeda dengan
penelitian ini dimana bertujuan mengetahui peran Ikatan Pelajar
Muhammadiyah dalam kedisiplinan siswa.
c. Penelitian yang berjudul “Peran Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dalam Meningkatkan Kedisiplinan Peserta Didik
Mematuhi Tata Tertib Sekolah” (Siti Sa’diyah, 2015) peneliti
menyimpulkan bahwa, pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
dalam meningkatkan kedisiplinan mematuhi tata tertib sekolah di SMP
Negeri 1 Kalibagor dapat dikatakan cukup berperan dalam
menanggulangi pelanggaran-pelanggaran yang ada di sekolah.
Persamaan dengan penelitian yang akan peneliti buat adalah terkait
Peran Ikatan Pelajar…, Pajar Pamungkas, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
19
variabelnya yakni kedisiplinan, namun berbeda pada subyek penelitian.
Jika penelitian sebelumnya yang menjadi subyek penelitian adalah
Guru Pendidikan Kewarganegaraan, berbeda dengan penelitian ini
dimana subyeknya adalah Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Sejauh penelusuran yang peniliti lakukan belum ada satupun
penelitian yang sama dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis
yang berjudul “Peran Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM ) Dalam
Kedisiplinan Siswa Di SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto”.
Peran Ikatan Pelajar…, Pajar Pamungkas, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
Top Related