27
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang
Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama
jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen
oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele
tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta
Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV.
NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm. Pemerintah Hindia Belanda
membangun jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8
April 1875. Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan
NISM dan SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti
Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram
Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java
Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM),
Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij
(Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram
Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli
Spoorweg Maatschappij (DSM).
Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh
(1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914),
dan Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya
dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai
28
tahap pembangunan. Akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di
Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel milik pemerintah sepanjang
4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km. Tahun 1942 Pemerintah Hindia
Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang, perkeretaapian Indonesia diambil
alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api).
Salah satu pembangunan di era Jepang adalah lintas Saketi-Bayah dan
Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan
mesin-mesin perang mereka. Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang
473 km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana. Setelah
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,
beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat
kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor
Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai
Hari Kereta Api Indonesia). Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan
Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke
Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia
bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan
seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).
Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember
1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda.
Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi
Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950. Tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi
Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), ditahun tersebut mulai diperkenalkan
29
juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi
Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna mewujudkan
kesejahteraan bangsa tanah air. Pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi
Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. Usaha dalam meningkatkan
pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum
Kereta Api (Perumka) tahun 1991. Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas,
PT. KAI (Persero) pada tahun 1998. PT. KAI (Persero) memiliki tujuh anak
perusahaan/grup usaha yakni PT. Reska Multi Usaha (2003), PT. Railink (2006),
PT. Kereta Commuter Indonesia (2008), PT. Kereta Api Pariwisata (2009), PT.
Kereta Api Logistik (2009), PT. Kereta Api Properti Manajemen (2009), PT. Pilar
Sinergi BUMN Indonesia (2015).
PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang adalah salah satu daerah operasi
perkeretaapian Indonesia di bawah lingkungan PT. KAI (Persero). Perusahaan ini
berada dibawah Direksi PT. KAI (Persero), dipimpin oleh Kepala Daerah Operasi
(KaDaop) yang bertanggung jawab kepada Direksi PT. KAI (Persero). Daerah
Operasi IV Semarang memiliki 5 stasiun besar di antaranya adalah Stasiun
Semarang Tawang, Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Tegal, Stasiun Pekalongan,
dan Stasiun Cepu. Stasiun kereta api kelas menengah diantaranya adalah Stasiun
Kedungjati, Stasiun Gambringan, Stasiun Weleri, Stasiun Comal, dan Stasiun
Pemalang. Dipo lokomotif berada tidak jauh dari stasiun Semarang Tawang.
PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang memiliki struktur lini dan staff
yang dipimpin oleh seorang kepala DAOP IV yang bertanggung jawab tentang
pelaksanaan tugas yang dibebankan oleh pemerintah melalui kepala wilayah usaha
30
KA di Jawa Tengah. Stasiun Semarang Poncol (SMC) atau terkadang disebut juga
dengan Stasiun Poncol adalah salah satu stasiun besar di kota Semarang. Stasiun
ini dibangun pada tahun 1914. Stasiun ini semula milik SCS (Semarang-Cheribon
Stoomtram Maatschappij), terletak di jalan Poncol. Bangunan stasiun Poncol ini
dirancang oleh arsitek Henri Maclaine Pont, seorang arsitek berkebangsaan
Belanda.
Di sebelah timur stasiun ini terdapat Dipo lokomotif dan kereta yang
khususnya untuk menyimpan, merawat lokomotif dan kereta penumpang di Kota
Semarang. Bangunan stasiun ini sudah berkali-kali direnovasi sehingga bentuk
stasiun ini sudah berubah dari bentuk pada zaman Belanda dulu. Di stasiun ini
terdapat tiga jalur yang sudah diberi kanopi, yaitu jalur 1,2, dan 3. Stasiun Poncol
dulu bernama Stasiun Semarang-West, dinamakan stasiun Semarang -West karena
lokasinya berada di pinggir barat kota. Meski berada di jalur Semarang-Cirebon,
stasiun ini berbentuk stasiun pararel.
Sejak semula memang direncanakan stasiun ini akan dihubungkan dengan
stasiun yang baru di Tawang sebagai stasiun utama Semarang. Tahun 1940 setelah
pecah Perang Dunia II, atas desakan pihak militer, rencana itu benar-benar
menjadi kenyataan. Pihak militer melihat bahwa tidak ada hubungan antara
Semarang West dan Tawang merupakan tutuk lemah dalam pertahanan pantai
utara Jawa yang ketika itu terancam serbuan Jepang. Selain itu stasiun Semarang
West ini dinamakan stasiun Semarang Poncol yang merupakan stasiun
pemberangkatan dan kedatangan untuk KA kelas Ekonomi.
31
Tabel 2.1
Tabel Sejarah Kereta Api
Periode Status Dasar Hukum
1864 Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara
Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda
1864 s.d 1945 Staat Spoorwegen (SS) Verenigde Spoorwegenbedrifj
(VS) Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM) IBW
1945 s.d 1950 DKA IBW
1950 s.d 1963 DKA – RI IBW
1963 s.d 1971 PNKA PP. No. 22 Th.
1963
1971 s.d.1991 PJKA PP. No. 61 Th.
1971
1991 s.d 1998 PERUMKA PP. No. 57 Th.
1990
1998 s.d.
2010 PT. KERETA API (Persero)
PP. No. 19 Th.
1998
Keppres No.
39 Th. 1999
Akte Notaris
Imas Fatimah
Mei 2010 s.d
sekarang PT. KAI (Persero)
Sumber : Sistem Knowledge Base KAI, 2019
2.2 Visi dan Misi perusahaan
Visi adalah suatu obsesi yang melampaui realitas yang ada sekarang,
sesuatu yang akan kita ciptakan sebelumnya belum pernah ada atau suatu keadaan
yang akan kita wujudkan dimasa yang akan datang.
32
Guna mencapai visi yang akan diwujudkan tersebut maka dibutuhkan misi.
Yang dimaksud dengan misi adalah suatu acara bagaimana perusahaan mencapai
visi atau tujuan organisasi atau perusahaan dan misi tersebut dapat diwujudkan
dengan strategi, cara-cara dan pedoman berfikir sebagai langkah untuk menuju
kondisi masa depan.
Berdasarkan pemahaman tentang visi dan misi maka dapat dilihat bahwa
visi dan misi PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang adalah sebagai berikut:
a. Visi
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang pelayanan pelanggan dan
memenuhi harapan stakeholders.
b. Misi
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya
melalui praktik bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai
tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan
empat pilar utama: Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan, dan
Kenyamanan.
2.3 Nilai-nilai Perusahaan
a. Integritas
PT. KAI (Persero) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan
organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan
untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut serta
bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.
33
b. Profesional
PT. KAI (Persero) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang
pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk
menggunakan, mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait
dengan pekerjaan kepada orang lain.
c. Keselamatan
PT. KAI (Persero) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam
menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai
potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga
aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.
d. Inovasi
PT. KAI (Persero) selalu menumbuh kembangkan gagasan baru,
melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan
lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah
bagi stakeholder.
e. Pelayanan Prima
PT. KAI (Persero) akan memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai
dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi
harapan pelanggan.
2.4 Logo PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang Dari Tahun ke Tahun
Logo merupakan simbol yang dirancang untuk mewakili karakter dan
menjadi identitas dari sebuah perusahaan. Logo merupakan bentuk ekspresi dan
bentuk visual dari sebuah perusahaan, produk organisasi, maupun institusi serta
34
merupakan simbol visual yang memiliki bentuk yang berasal dari nilai strategis
perusahaan yang bersangkutan. Menurut sisi pemasaran, logo mempunyai fungsi
pembeda produk dengan produk lainnya. berikut ini adalah logo PT. KAI
(Persero) DAOP IV Semarang :
2.4.1 Tahun 1953 – 1988
Logo pertama dari PT. KAI (Persero) dimulai setelah kemerdekaan saat
Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian
dari Jepang hingga dibentuknya Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia
(DKARI).
Gambar 2.1
Logo Tahun 1953-1988
Sumber : Sistem Knowledge Base KAI, 2019
Nama DKARI kemudian diubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api
(PNKA) kemudian diubah lagi menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).
Logo yang digunakan DKARI, PNKA dan PJKA didominasi warna background
kuning dengan simbol garis hijau bebentuk menyerupai sayap burung. Logo ini
terdiri dari sebuah gambar roda kereta yang dihimpit oleh 2 buah sayap yang
mengembang yang terdiri dari lima helai bulu setiap sayap. Logo ini memiliki
kesan gagah dan militeristik dan digunakan pada tahun 1953 hingga 1988.
Sekarang kita dapat melihat logo ini hanya di beberapa aset kereta api Indonesia
35
yang bersejarah atau yang sudah langka (seperti lokomotif CC 200 yang hanya
tersisa satu yang masih hidup).
2.4.2 Tahun 1988 – 1990
PJKA kembali mengalami perubahan nama menjadi Perusahaan Umum
Kereta Api (Perumka). Perubahan tersebut diikuti perubahan logo menjadi
berbentuk segilima warna biru. Logo ini digunakan pada tahun 1988 hingga 1990.
Gambar 2.2
Logo Tahun 1988-1990
Sumber : Sistem Knowledge Base KAI, 2019
2.4.3 Tahun 1991 – 2010
Logo Perumka dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengalami
perubahan pada tahun 1991. Logo ini menggunakan warna orange berupa gambar
mirip dengan angka 2. Logo ini memberikan kesan sifat tegas, tajam, juga
menggambarkan arah bolak-balik perjalanan kereta api serta
melambangkan pelayanan (memberi dan menerima).
36
Gambar 2.3
Logo Tahun 1991-2010
Sumber : Sistem Knowledge Base KAI, 2019
2.4.4 Tahun 2011 – sekarang
Pada tanggal 28 September 2011, PT KAI (Persero) meluncurkan logo
baru bertepatan dengan peringatan ulang tahunya yang ke-66. Logo tersebut
diharapkan membawa semangat perbaikan bagi kinerja operator transportasi
massal di Indonesia. Logo baru ini terlihat lebih mobile dibandingkan dengan logo
lama yang cenderung kokoh dan stabil. Bentuk logo yang dibuat miring
memperlihatkan adanya progresivitas.
Gambar 2.4
Logo Tahun 2011-sekarang
Sumber : Sistem Knowledge Base KAI, 2019
Berikut adalah makna atau arti dari logo baru PT. KAI (Persero):
a. Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT. KAI (Persero)
dalam mencapai Visi dan Misinya.
37
b. 2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan
Pelanggan yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak
panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki
insan PT. KAI (Persero) dalam mewujudkan Pelayanan Prima.
c. 1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus
dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi
dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal
yang paling kecil sehingga dapat melesat).
2.5 Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) DAOP IV Stasiun Semarang
Poncol
Perusahaan merupakan lembaga yang terdiri dari orang-orang yang
bekerjasama dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan. Segala kegiatan dalam perusahaan melibatkan orang-orang yang ada
di dalam perusahaan, semakin banyak kegiatan semakin kompleks hubungan-
hubungan yang ada. Kegiatan dan fungsi tiap bagian, diperlakukan suatu bagan
yang disebut dengan struktur organisasi.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan.
Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan
antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi
dibatasi.
38
Adapun tujuan dibentuknya struktur organisasi bagi perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Mempermudah pelaksanaan tugas pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
perusahaan.
2. Mempermudah fungsi pengawasan personil, yaitu pimpinan dalam
mengawasi pekerjaan bawahan.
3. Memperjelas kedudukan dan fungsi masing-masing personil didalam
bagian atau divisi.
4. Memperjelas pelimpahan wewenang dan kekuasaan yang diembannya
kepada bawahan.
5. Mempermudah garis koordinasi agar membentuk satu kesatuan yang
mengarah kepada kepentingan bersama untuk mencapai tujuan perusahaan
yang telah direncanakan.
39
Gambar 2.5
Struktur Organisasi Stasiun Semarang Poncol
Sumber : Stasiun Besar Semarang Poncol, 2019
2.6 Job Description
Berdasarkan Struktur organisasi Stasiun Besar Semarang Poncol, maka
pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian khususnya bagian
Supervisor Customer Care dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Supervisor Customer Care
Bertanggung jawab mengkoordinasikan pelayanan informasi di stasiun
(customer service dan customer service mobile), mengelola kotak saran dan
keluhan pelanggan di stasiun, mengelola database pelanggan di stasiun,
membantu melaksanakan service recovery serta penanganan insiden yang
40
menimpa pengguna jasa di stasiunnya, menyediakan pelayanan khusus
kepada pelanggan berkebutuhan khusus di stasiun, memeriksa kelengkapan
peralatan kerja CSOS termasuk penyediaan data dan informasi pelayanan
stasiun, memberi pengarahan kepada CSOS, memantau dan melakukan
penilaian kerja CSOS.
Adapun divisi yang dipegang oleh Supervisor Customer Care:
a. CSOS
merupakan petugas yang memiliki tugas serta tanggung jawab dalam hal
jadwal keberangkatan kereta, informasi rombongan, reduksi,ketersediaan tiket
kereta, verifikasi syarat ubah dan batal tiket kereta, pengurusan surat izin
masuk tanpa kartu identitas, tiket hilang, awards tiket.
b. Announcer
merupakan petugas yang menyiarkan segala informasi pada penumpang,
seperti halnya barang hilang, barang temuan, keterlambatan kereta,
kedatangan dan keberangkatan kereta.
2.7 Wilayah Kerja
Wilayah kerja pada PT. KAI (PERSERO) DAOP IV Semarang mencakup
seluruh Indonesia tetapi untuk Stasiun Semarang Poncol yang terletak di Jalan
Pandanaran, Kota Semarang, Jawa Tengah 50172 beroperasi di daerah Jawa
tengah. Adapun Kantor Daerah Operasi Kereta Api Indonesia lainnya.
41
Tabel 2.2
Tabel Alamat Kantor Daerah Operasi PT. KAI (Persero)
No Daerah Operasi Alamat
KANTOR PUSAT PT.
KAI ( PERSERO )
Jl.Perintis Kemerdekaan No.1 Bandung 40117
Telepon 022 - 4230039, 4230054, 4230054, Telex
28263
Fax 022 - 4203342, Toka 10039
Kotak Pos PO BOX 1163
Bandung 40000
1. Daop 1 Jakarta Jl. Cikini Raya, Menteng Jakarta Pusat 10330
2. Daop 2 Bandung Jl. Stasiun Selatan No 25 Bandung 40181 Tlp.022-
4210584
3. Daop 3 Cirebon Jl. Siliwangi No.82 Cirebon Tlp.0231-203222
4. Daop 4 Semarang Jl. MH. Thamrin No.3 Semarang 50132 Tlp.024-
3545382
5. Daop 5 Purwokerto Jl. Jend. Sudirman No.209 Purwokerto
6. Daop 6 Yogyakarta Jl. Lempuyangan No.1 Yogyakarta Tlp.0274-513284
7. Daop 7 Madiun Jl. Kompol Sunarya No.14 Madiun 63122 Tlp.0351-
465014
8. Daop 8 Surabaya Jl. Gubeng Masjid Surabaya 60131 Tlp.031-5040657
9. Daop 9 Jember Jl. Dahlia No.2 Jember Tlp.0331-485988
10. Divre I Medan Jl. Prof.H.M. Yamin SH. No.14 Medan
11. Divre II Padang Jl. Stasiun No.1 Padang 25127 Tlp.0751-27650
12. Divre III (Sub Divre III.1
Kertapati)
Jl. Stasiun Kertapati, Palembang Tlp.0771-515555
13. Divre III ( Sub Divre III.
2 Tanjung Karang )
Jl.Teuku Umar No.3 Bandar Lampung 35113T721-
262878
Sumber : Sistem Knowledge Base KAI, 2019
2.8 Bidang Usaha PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang
PT. KAI (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan,
mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api di Indonesia, baik jasa angkutan
barang maupun jasa angkutan penumpang yang tujuannya memperlancar
transportasi manusia ataupun barang. Secara umum, bidang usaha PT. KAI
(Persero) Daerah Operasi IV Semarang dapat dijabarkan sebagai berikut :
42
1. Melaksanakan pembinaan teknis dan pengendalian oleh berbagai
kalangan.
2. Melaksanakan program pemeliharaan jalan kereta api, sepur simpang
dan sarana pendukung lainnya.
3. Melakasanakan program pemasaran angkutan penumpang dan barang.
4. Memanfaaatkan fasilitas yang ada di daerah operasi untuk kepentingan
perusahaan.
PT. KAI (Persero) Daerah Operasi IV Semarang mengoperasikan banyak
armada kereta api regular untuk melayani penumpang dan barang yang berasal
dari Semarang dan sekitarnya. Kereta api tersebut adalah:
1) Kereta Api Penumpang
a. Kereta api kelas eksekutif : Argo sindoro dan Argo Muria tujuan Jakarta
b. Kereta api kelas ekonomi : Menoreh dan Tawang Jaya tujuan Jakarta,
Ambarawa Ekspres tujuan Surabaya, Kaligung tujuan Tegal, Kamandaka
tujuan Purwokerto, Blora Jaya tujuan Cepu, Kedung Sepur tujuan
Purwodadi.
c. Kereta api wisata : Kereta Api Wisata Ambarawa - Tuntang
2) Kereta Api Barang
a. KA Pasir Kwarsa
b. KA Pupuk-Peti Kemas
c. KA BBM dan KA Pupuk
PT. KAI (Persero) memiliki banyak aset yang dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan, antara lain :
43
1. Penjualan Karcis
Hasil penjualan karcis dari tiap stasiun dan beberapa biro perjalanan.
Tabel 2.3
Tabel Tarif Kereta Api Lokal dan Jarak Jauh
No Nama KA Kelas KA Relasi Tarif
1 Kalijaga Ekonomi Semarang Poncol-Solo Rp. 10.000
2 Kedungsepur Ekonomi Semarang Poncol-
Ngrombo
Rp. 10.000
3 Kaligung Ekonomi Semarang Poncol-Weleri Rp. 35.000
Semarang Poncol-Batang Rp. 40.000
Semarang Poncol-
Pekalongan
Rp. 40.000
Semarang Poncol-
Pemalang
Rp. 50.000
Semarang Poncol-Tegal Rp. 50.000
Semarang Poncol-Brebes Rp. 50.000
4 Blora Jaya Ekonomi Semarang Poncol-
Ngrombo
Rp. 35.000
Semarang Poncol-
Jambon
Rp. 50.000
Semarang Poncol-
Kradenan
Rp. 50.000
Semarang Poncol-
Doplang
Rp. 50.000
Semarang Poncol-
Randublatung
Rp. 50.000
Semarang Poncol-Cepu Rp. 50.000
No Nama KA Tarif Relasi
Ekonomi Bisnis Eksekutif
1 Joglosemarkerto Rp. 32.000 - Rp. 56.000 Semarang
Poncol-
Weleri
Rp. 48.000 - Rp. 84.000 Semarang
Poncol-
Pekalongan
Rp. 48.000 - Rp. 84.000 Semarang
Poncol-
Pemalang
Rp. 60.000 - Rp. 104.000 Semarang
Poncol-
Tegal
44
Rp. 60.000 - Rp. 104.000 Semarang
Poncol-
Slawi
Rp. 60.000 - Rp. 104.000 Semarang
Poncol-
Prupuk
Rp. 80.000 - Rp. 140.000 Semarang
Poncol-
Bumiayu
Rp. 80.000 - Rp. 140.000 Semarang
Poncol-
Purwokerto
Rp. 80.000 - Rp. 140.000 Semarang
Poncol-
Kroya
Rp. 96.000 - Rp. 168.000 Semarang
Poncol-
Sumpiuh
Rp. 96.000 - Rp. 168.000 Semarang
Poncol-
Gombong
Rp. 96.000 - Rp. 168.000 Semarang
Poncol-
Kebumen
Rp. 112.000 - Rp. 196.000 Semarang
Poncol-
Kutoarjo
Rp. 112.000 - Rp. 196.000 Semarng
Poncol-
Wates
Rp. 112.000 - Rp. 196.000 Semarang
Poncol-
Yogyakarta
Rp. 112.000 - Rp. 196.000 Semarang
Poncol-
Lempuyang
an
Rp. 128.000 - Rp. 224.000 Semarang
Poncol-
Klaten
Rp. 128.000 - Rp. 224.000 Semarang
Poncol-Solo
2 Tawang Jaya Rp. 100.000 - - Semarang
Poncol-
Weleri
Rp. 100.000 - - Semarang
45
Poncol-
Pekalongan
Rp. 100.000 - - Semarang
Poncol-
Pemalang
Rp. 100.000 - - Semarang
Poncol-
Tegal
Rp. 100.000 - - Semarang
Poncol-
Brebes
Rp. 100.000 - - Semarang
Poncol-
Babakan
Rp. 100.000 - - Semarang
Poncol-
Cirebon
Prujakan
Rp. 130.000 - - Semarang
Poncol-
Haur Geulis
Rp. 130.000 - - Semarang
Poncol-
Bekasi
Rp. 130.000 - - Semarang
Poncol-
Pasar senen
3 Tawang Jaya
Premium
Rp. 130.000 - - Semarang
Poncol-
Weleri
Rp. 130.000 - - Semarang
Poncol-
Pekalongan
Rp. 130.000 - - Semarang
Poncol-
Pemalang
Rp. 130.000 - - Semarang
Poncol-
Tegal
Rp. 130.000 - - Semarang
Poncol-
Brebes
Rp. 130.000 - - Semarang
Poncol-
Cirebon
Rp. 170.000 - - Semarang
46
Poncol-
Bekasi
Rp. 170.000 - - Semarang
Poncol-
Jatinegara
Rp. 170.000 - - Semarang
Poncol-
Pasar Senen
4 Ciremai - Rp. 100.000 Rp. 145.000 Semarang
Poncol-
Pekalongan
- Rp. 100.000 Rp. 145.000 Semarang
Poncol-
Tegal
- Rp. 100.000 Rp. 145.000 Semarang
Poncol-
Cirebon
- Rp. 135.000 Rp. 195.000 Semarang
Poncol-
Jatibarang
- Rp. 165.000 Rp. 240.000 Semarang
Poncol-
Cikampek
- Rp. 165.000 Rp. 240.000 Semarang
Poncol-
Purwakarta
- Rp. 165.000 Rp. 240.000 Semarng
Poncol-
Cimahi
- Rp. 165.000 Rp. 240.000 Semarang
Poncol-
Bandung
5 Ambarawa
Ekspres
Rp. 60.000 - - Semarang
Poncol-
Ngrombo
Rp. 75.000 - - Semarang
Poncol-
Kradenan
Rp. 75.000 - - Semarang
Poncol-
Randublatu
ng
Rp. 75.000 - - Semarang
Poncol-
Cepu
Rp. 85.000 - - Semarang
47
Poncol-
Bojonegoro
Rp. 100.000 - - Semarang
Poncol-
Babat
Rp. 100.000 - - Semarang
Poncol-
Lamongan
Rp. 100.000 - - Semarang
Poncol-
Surabaya
Pasar Turi
6 Maharani Rp. 45.000 - - Semarang
Poncol-
Ngrombo
Rp. 45.000 - - Semarang
Poncol-
Randublatu
ng
Rp. 45.000 - - Semarang
Poncol-
Cepu
Rp. 45.000 - - Semarang
Poncol-
Bojonegoro
Rp. 49.000 - - Semarang
Poncol-
Babat
Rp. 49.000 - - Semarang
Poncol-
Lamongan
Rp. 49.000 - - Semarang
Poncol-
Surabaya
Pasar Turi
7 Kamandaka Rp. 32.000 - Rp. 56.000 Semarang
Poncol-
Weleri
Rp. 48.000 - Rp. 84.000 Semarang
Poncol-
Pekalongan
Rp. 48.000 - Rp. 84.000 Semarang
Poncol-
Pemalang
Rp. 60.000 - Rp. 104.000 Semarang
Poncol-
48
Tegal
Rp. 60.000 - Rp. 104.000 Semarang
Poncol-
Slawi
Rp. 60.000 - Rp. 104.000 Semarang
Poncol-
Prupuk
Rp. 80.000 - Rp. 140.000 Semarang
Poncol-
Bumiayu
Rp. 80.000 - Rp. 140.000 Semarang
Poncol-
Purwokerto
Sumber : Sistem RTS Stasiun Semarang Poncol, 2019
Tarif kereta api tidak selalu sama setiap harinya, misal pada saat waktu liburan
atau hari-hari weekend seperti hari Jum’at-Senin tarif kereta api akan naik dari
biasanya.
Berikut adalah tabel tarif khusus untuk pegawai PT. KAI (Persero), lansia,
veteran, ataupun TNI/POLRI
Tabel 2.4
Tabel Ketentuan Potongan Harga
No Potongan Keterangan
1. 20% Lansia
2. 30% Veteran
3. 25% TNI EKS
4. 50% TNI BIS, EKO
5. 75% Pegawai
Sumber : Rumus Reduksi Stasiun Semarang Poncol, 2019
2. Penyewaan Bangunan atau Gedung
3. Koperasi
PT. KAI (Persero) juga mempunyai koperasi sebagai wadah usaha guna
membantu meningkatkan kesejahteraan karyawan di lingkungan perusahaan.
49
4. Kerjasama dengan Swasta
Setiap stasiun memiliki restoran kereta api (restorka) yang di kelola PT. KAI
(Persero) yang bekerja sama dengan pihak swasta yang lebih dikenal dengan
Kerjasama Operasi (KSO)
5. Penyewaan Tanah
Tanah sepanjang rel kereta api milik PT. KAI (Persero), yang disewakan
kepada petani untuk lahan pertanian, dan untuk perumahan sebagai tempat
tinggal.
Top Related