1
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam BAB I ini akan dibahas mengenai alasan dipilihnya judul
“Pengembangan Fasilitas Tirta Ujung Sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem”
dalam latar belakang yang dilengkapi juga dengan fakta-fakta pendukungnya.
Selain itu, terdapat pula pengertian judul, rumusan masalah, tujuan, metode
penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan.
1.1. Latar Belakang
Karangasem merupakan kabupaten yang terletak di sebelah timur Pulau
Bali. Kabupaten Karangasem memiliki luas wilayah 839,54 km2, menjadikan
Karangasem sebagai kabupaten terluas ketiga di Bali. Pada tahun 2013, jumlah
penduduk kabupaten ini mencapai 471.820 orang.
Kabupaten Karangasem memiliki banyak tujuan wisata yang menarik,
seperti wisata alam Bukit Jambul, wisata budaya Taman Sukasada, wisata budaya
Puri Agung Karangasem, wisata air Tulamben, wisata agro Kebun Salak Sibetan,
dan masih banyak lagi. Beragam wisata ini membuat kunjungan wisata Karangasem
cenderung meningkat dari tahun 2009 sampai 2013. Berdasarkan data statistik BPS
Karangasem, total kunjungan wisata pada tahun 2013 adalah 461.515 orang yang
terdiri dari 301.806 orang turis asing dan 159.709 orang turis lokal.
2
Salah satu tujuan wisata kabupaten karangasem adalah Tirta Ujung yang
terletak di Desa Tumbu, Banjar Ujung, Kecamatan Karangasem. Tirta Ujung
merupakan mata air alami di Desa Ujung yang dibendung menjadi kolam, yang
kemudian digunakan warga setempat untuk melakukan ritual melukat. Selain
keperluan ritual, kolam ini juga digunakan warga untuk mandi dan berenang.
Sumber mata air alami yang dipercaya oleh warga setempat sebagai air suci,
membuat Tirta Ujung menjadi tujuan wisata pilihan warga lokal. Khususnya pada
hari libur, warga rela berdesak-desakan hanya untuk dapat menikmati kesegaran
dan kesucian air Tirta Ujung.
Potensi air dari mata air alami yang melimpah, keadaan alam yang belum
tercemar dan kunjungan warga yang padat tidak dibarengi dengan fasilitas yang
memadai. Tirta Ujung tidak memiliki fasilitas yang baik untuk dapat menunjang
kegiatan mandi dan berenang dengan maksimal. Seperti halnya jumlah ruang ganti
dan kamar mandi hanya 1 buah untuk semua pengunjung yang mengharuskan
pengunjng untuk mengantri berlama - lama. Kurangnya fasilitas ini membuat
ketidaknyamanan bagi pengunjung, khususnya pada hari – hari libur dengan
pengunjung yang padat.
Ketidaksesuaian potensi dan fasilitas tersebut membuat saya tertarik untuk
membuat judul seminar yaitu “Pengembangan fasilitas ‘Tirta Ujung’ Sebagai
Sarana Rekreasi Air di Karangasem”. Fasilitas ini diharapakan dapat mewadahi
aktifitas rekreasi air di Tirta Ujung.
1.2. Pengertian Judul
Judul dari Seminar Tugas akhir yang saya susun adalah Pengembangan
Fasilitas Tirta Ujung sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengembangan memiliki arti proses, cara,
perbuatan mengembangkan. Fasilitas memiliki arti sarana untuk melancarkan
pelaksanaan fungsi; kemudahan. Pengembangan Fasilitas adalah suatu proses,
cara atau perbuatan untuk mengembangkan sarana untuk memudahkann suatu
kegiatan, mengembangkan dalam hal ini dapat berupa memperbaiki fasilitas
dan/atau menambahkan fasilitas yang ada.
3
Rekreasi merupakan suatu bentuk kegiatan yang khas (Haryono dalam
Tahir, 2005), sebagai salah satu sikap (attitude) ataupun sebagai suatu pendapat
yang dianut terhadap suatu cara hidup yang khas. Rekreasi dapat berupa segala
aktifitas yang dilakukan pada waktu luang, dan dapat menghilangkan stress.
Sehingga rekreasi air merupakan segala aktifitas yang dilakukan di air dengan cara
yang khas dan dapat menghilangkan stress seseorang. Rekreasi air yang dimaksud
adalah berenang tanpa menggunakan alat, dan kegiatan memancing sambil
menikmati keindahan alam.
Dari rincian arti kata – kata di atas, dapat disimpulkan Pengembangan
Fasilitas Tirta Ujung Sebagai Sarana Rekreasi Air adalah suatu proses, cara atau
perbuatan untuk mengembangkan sarana untuk memudahkann suatu kegiatan yang
berhubungan dengan rekreasi air di Tirta Ujung Karangasem.
1.3. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
(1). Bagaimana fasilitas yang baik dan dapat mewadahi seluruh aktivitas yang
terkait dengan rekreasi air di Tirta Ujung?
(2). Apa saja spesifikasi umum dan spesifikasi khusus pengembangan fasilitas
Tirta Ujung Sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem?
(3). Bagaimana tema yang tepat untuk Pengembangan Fasilitas Tirta Ujung
Rekreasi Air di Karangasem?
(4). Bagaimana pemrograman secara fungsional, performansi dan arsitektural
Pengembangan Fasilitas Tirta Ujung Rekreasi Air di Karangasem?
(5). Bagaimana menyusun konsep kolam renang yang tepat agar dapat menarik
para wisatawan dan dapat mewadahi segala aktivitas Rekreasi Air di Tirta
Ujung?
1.4. Tujuan
Tujuan dari perancangan Pengembangan Fasilitas Tirta Ujung Sebagai
sarana Rekreasi Air di Karangasem yaitu:
4
(1). Untuk mengetahui berbagai fasilitas yang terdapat pada sarana rekreasi air .
Sehingga dapat menentukan fasilitas yang baik dan cocok untuk dapat
mewadahi segala aktivitas yang terkait dengan rekreasi air di Tirta Ujung.
(2). Untuk menentukan spesifikasi umum dan spesifikasi khusus sebagai
gambaran ke arah mana pengembangan yang akan dilakukan nanti di Tirta
Ujung Karangasem.
(3). Untuk menentukan tema yang nanti dapat digunakan sebagai acuan
pengembangan fasilitas Tirta Ujung sebagai sarana rekreasi air di
Karangasem.
(4). Untuk menyusun pemrograman secara fungsional, performansi dan
arsitektural dari Pengembangan Fasilitas Tirta Ujung sebagai sarana Rekreasi
Air di Karangasem.
(5). Mampu menyusun dan merencanakan konsep kolam renang yang tepat agar
dapat menarik para wisatawan dan dapat mewadahi segala aktivitas kolam
renang di Tirta Ujung. Selain itu, konsep yang dirumuskan dapat menjawab
segala permasalahan yang muncul dan menjadi solusi terbaik.
1.5. Metode Penelitian
Data – data yang akan dikumpulkan, dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer menurut Umi
Narimawati,SE.,M.Si bahwa: Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli
atau pertama. (Narimawati. 2008 :98). Teknik pengumpulan data primer dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu teknik wawancara dan teknik obserbasi. Teknik
wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu
kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap
muka. (Prabowo. 1996). Wawancara akan dilakukan dengan bertanya kepada
penjaga “Tirta Ujung” dan beberapa pengunjung. Observasi adalah pengamatan dan
pencatatan secara langsung dan sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam
suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Pencatatan data dapat berupa
dokumentasi foto, video atau sketsa yang akurat. (Nawawi & Martini. 1991.
Dokumentasi yang dilakukan menggunakan smartphone Samsung Galaxy Grand
dengan kamera 5 megapixel.
5
Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan data
primer seperti buku- buku, literatur dan bacaan (Sugiono. 2008 : 402). Teknik
pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan 2 cara cara, yaitu Studi
literatur dan Survey instansional. Studi literatur yang dimaksud adalah melakukan
pengumpulan data-data dari literatur yang telah tersedia yang berkaitan dengan
pengembangan fasilitas kolam renang alami. Sumber bacaan yang boleh digunakan
adalah : buku, materi kuliah, media cetak, media elektronik, internet, dan lain-lain.
Beberapa buku – buku diperoleh dari perpustakaan Werdapura. Survey instansional
yang dimaksud adalah pengumpulan data dari instansi terkait yang berhubungan
dengan pengembangan fasilitas kolam renang alami Tirta Ujung di Karangasem.
Misalkan data statistik Karangsem dan Bappeda Karangasem.
1.6. Sistematika Penulisan
1.6.1. BAB I PENDAHULUAN
Bab I terdiri dari latar belakang sebagai pemikiran utama yang
mendasari dalam pemilihan judul, pengertian judul sebagai penyamaan persepsi
antara penulis dan pembaca, rumusan masalah yang merumuskan permasalahan apa
saja yang akan diambil mengenai judul, tujuan berisikan mengenai tujuan yang
akan diperoleh dari judul ini, metode penelitian berisikan teknik dalam
pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan data skunder dalam bab ini
juga gambaran singkat dari masing-masing bab dalam laporan ini.
1.6.2. MENEMUKENALI SPESIFIKASI KOLAM RENANG ALAMI TIRTA
UJUNG DI KARANGASEM
Bab II dari laporan ini membahas tentang spesifikasi yang terdapat pada
kolam renang alami tirta ujung dikarangasem. Menemukan berbagai fasilitas yang
ada di tirta ujung, dan mengenali fungsi dan kegunaan dari fasilitas tersebut. Selain
itu, juga dibahas tentang permasalahan dan potensi yang dapat dikembangkan di
“Tirta Ujung”.
6
1.6.3. BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI BANDING
Bab III dari laporan ini membahas tentang sumber – sumber atau
literatur-literatur yang menunjang dalam perencanaan dan perancangan
Pengembangan Fasilitas Tirta Ujung sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem
yang dimana di dalamnya akan membahas tentang pengertian, fungsi, peran, jenis
– jenis fasilitas kolam renang, dan terdapat studi banding untuk mencari informasi
mengenai perancanganya.
1.6.4. BAB IV TEMA DAN PENYUSUNAN PROGRAM
Bagian ini menjelaskan mengenai pemilihan tema, dan setelah itu
dilakukan penyusunan program yan terdiri dari program tapak, program kegiatan
dan program ruang, yang diharapkan mampu merumuskan segenap permasalahan
yang terdapat dalam Pengembangan Fasilitas Tirta Ujung Sebagai Sarana Rekreasi
ari di Karangasem.
1.6.5. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Merupakan bagian yang berisikan pemecahan – pemecahan
permasalahan yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya. Pemecahan
permasalahan dilakukan dengan pendekatan konsep baik konsep perencanaan site,
perancangan bangunan, struktur dan utilitas sehingga diperoleh konsep
perancangan site, perancangan bangunan, struktur dan utilitas yang akan menjadi
landasan dalan perancangan Pengembangan Fasilitas Tirta Ujung Sebagai Sarana
Rekreasi Air di Karangasem.
Top Related